PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : DUDA
KECAMATAN : SELAT
KABUPATEN/KOTA : KARANGASEM
PROVINSI : BALI
Ni Nengah Novi Ariani (1306205034)
Ni Kadek Dwi Suputri Duryana (1306205074)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang
Widhi Wasa) karena berkat rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini
disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN PPM Periode XII tahun
2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di
Universitas Udayana.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, yaitu
dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Desa Duda serta I Komang Gede Tenes
sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan
menerima kami dengan baik serta memberikan informasi mengenai permasalahan
keluarganya. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna
menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Desa Duda, Agustus 2016
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... iv
Bab I Gambaran Umum Keluarga Dampingan 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3
Bab II Identifikasi dan Prioritas Masalah 2.1 Permasalahan Keluarga ... 5
2.2 Masalah Prioritas ... 6
Bab III Usulan Pensolusian Masalah 3.1 Program ... 7
3.2 Jadwal Kegiatan ... 8
Bab IV Pelaksanaan, Hasil dan Kendala Pendampingan Keluarga 4.1 Pelaksanaan ... 11
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga ... 11
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ... 12
Bab V Penutup 5.1 Simpulan ... 13
5.2 Saran ... 13
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1Profil Keluarga Dampingan
Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksaan program KKN PPM di
Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Maksud PPK
adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan
kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan
sejahtera
Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan KKN PPM Periode XIII
Universitas Udayana Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem
dilaksanakan pada delapan dusun yang terdapat di Desa Duda dengan dua mahasiswa
mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga
pra-sejahtera. Pada kesempatan kali ini penulis berkesempatan untuk mendapingi keluarga
yang bertempat tinggal di Dusun Jangu,yaitu keluarga Bapak I Komang Gede Tenes.
Keluarga Bapak I Komang Gede Tenes tergolong keluarga yang sangat
sederhana, beliau menikah dengan Ni Wayan Simpen dan dikaruniai empat orang anak.
Empat anak Bapak I Komang Gede Tenes terdiri dari tiga orang laki-laki dan seorang
anak perempuan. Putra pertama Bapak I Komang Gede Tenes telah menikah dan
memiliki seorang anak perempuan yang baru berumur 8 bulan. Putri satu-satunya
Bapak Komang Gede Tenes telah bercerai sehingga putri Bapak Komang Gede Tenes
ini berstatus janda cerai hidup. Identitas lebih rinci mengenai keluarga Bapak Komang
Tabel 1.1 Profil Keluarga Dampingan
Bapak I Komang Gede Tenes tinggal bersama keluarganya di tanah berkepemilikan
pribadi dengan luas ± 2 are. Rumah Bapak I Komang Gede Tenes tergolong sempit,
karena hanya terdiri atas 3 kamar tidur, satu dapur dan satu teras untuk jumlah anggota
keluarga yang cukup banyak dan balita yang perlu ruang untuk bergerak lebih leluasa.
Bapak I Komang Gede Tenes pun tidak memiliki jamban, sehingga untuk keperluan
mandi, cuci, kaki (MCK) dilakukan di sungai atau pancuran dekat rumahnya.
Karena keterbatasan ekonomi, keluarga Bapak I Komang Gede Tenes memasak
menggunakan tungku dan kayu bakar yang didapat dari perkebunan sehingga gangguan
kesehatan yang berasal dari asap pembakaran makanan kemungkinan lebih besar daripada
menggunakan kompor. Kebutuhan listrik keluarga Bapak I Komang Gede Tenes didapat
dari menyambung listrik tetangganya, hal ini karena keluarga Bapak I Komang Gede
Tenes tidak mempunyai cukup biaya untuk memasang listrik di rumahnya. Meskipun
penerangan di rumah Bapak I Komang Gede Tenes menyambung dari tetangganya, Bapak
I Komang Gede Tenes tetap membayar pengeluaran listrik sebesar Rp 50.000 per bulan.
Kebutuhan air Bapak I Komang Gede Tenes berasal dari sumur bor di pekarangan
rumahnya.
No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan
Pendidikan Keterangan
1 I Komang Gede Tenes
Kepala
Keluarga 52 Tahun Tamat SMP Petani Kawin
2 Ni Wayan Simpen Istri 47 Tahun Tamat SD Petani Kawin
3 I Wayan Sumerta
Anak
Kandung 28 Tahun Tamat SMP Supir Kawin
4 Ni Made Suarmini
Anak
Kandung 26 Tahun Tamat SMP Pegawai Swasta Janda
5 I Komang Sudiartha
Anak
Kandung 23 Tahun Tamat SMP Supir
Belum
Kawin
6 I Ketut Ngurah Sudiatmika
Anak
Kandung 18 Tahun Tamat SMP Pelajar -
7 Ni Nengah Martini Menantu 26 Tahun
Ibu Rumah
Tangga Kawin
Keluarga Bapak I Komang Gede Tenes telah memiliki Kartu Keluarga (KK),
namun kartu keluarga tersebut belum diperbaharui sehingga menantu dan cucu Bapak I
Komang Gede Tenes belum terdaftar dalam kartu keluarga. Pendapatan keluarga berasal
dari Bapak I Komang Gede Tenes dan Ibu Ni Wayan Simpen yang bekerja sebagai petani
dengan menggarap sawah orang lain karena keluarga Bapak I Komang Gede Tenes tidak
memiliki sawah maupun perkebunan untuk digarap. Pendapatan anak-anak Bapak I
Komang Gede Tenes cukup minim, sehingga hanya dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing.
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Bapak I Komang Gede Tenes termasuk keluarga dengan pendapatan yang
rendah. Bapak I Komenes dan istri bekerja sebagai petani yang menggarap lahan
tetangganya. Penghasilan yang Bapak I Komang Gede Tenes tidak menentu ± Rp 40.000/
hari sesuai dengan musim panen. Putra pertama Bapak I Komang Gede Tenes, I Wayan
Sumerta, pun hanya bekerja sebagai supir yang belum tentu mendapatkan order setiap hari,
sekali bekerja Putra Bapak I Komang Gede Tenes hanya mendapatkan upah sebesar ± Rp
60.000. Putri Bapak I Komang Gede Tenes, Ni Made Suarmini, bekerja sebagai pegawai
swasta di Villa di daerah Sanur dengan gaji ±Rp 70.000. Putra ketiga Bapak I Komang
Gede Tenes, I Komang Sudiartha, juga bekerja sebagai supir yang mendapatkan orderan
tidak menentu dengan upah sekali jalan ± Rp 65.000. Sedangkan anak bungsu Bapak I
Komang Gede Tenes, I Ketut Ngurah Sudiatmika, belum berpenghasilan. Keluarga Bapak
I Komang Gede Tenes juga memenuhi kebutuhannya dengan memelihara ayam.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Keperluan makan sehari-hari keluarga Bapak I Komang Gede Tenes
menghabiskan uang sebesar ± Rp 60.000 per hari yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Keluarga Bapak I Komang Gede Tenes juga mengeluarkan uang
sebesar Rp 50.000 untuk kebutuhan listrik. Keluarga Bapak I Komang Gede Tenes pun
harus membayar iuran ke Banjar sebesar Rp 20.000/bulan. Total kebutuhan per bulan yang
harus dikeluarkan oleh Bapak I Komang Gede Tenes, yaitu kira-kira sebesar Rp
1.850.000/bulannya. Jumlah ini juga belum pasti karena dengan kebutuhan lain-lain,
keperluan mendadak seperti iuran sosial. Kebutuhan lain-lain Bapak I Komang Gede
Tenes ini bisa menghabiskan sekitar Rp 200.000/upacara.
1.2.2.2 Pendidikan
Keluarga Bapak I Komang Gede Tenes masih memiliki anak yang saat ini sedanng
duduk di kelas 3 SMA. Pengeluaran yang dikeluarkan Bapak I Komang Gede Tenes untuk
membayar SPP sebesar Rp 160.000/bulan belum termasuk biaya buku dan kelengkapan
lainnya yang bisa menghabiskan ±Rp 50.000/bulan. Sehingga total pengeluaran untuk
biaya pendidikan sebesar ± Rp 210.000.
1.2.2.3 Kesehatan
Keluarga Bapak I Komang Gede Tenes sudah memiliki Jaminan Kesehatan Bali
Mandara (JKBM) untuk keperluan berobat ke puskesmas. Sehingga ketika sakitm anggota
keluarga yang dibawa ke puskesmas untuk berobat tidak dikenai biaya atau berobat gratis.
Namun, putri Bapak I Komang Gede Tenes, Ni Made Suarmini, yang terjangkit sakit
jantung tidak menggunakan JKBM untuk berobat karena sudah terlanjur berobat di rumah
sakit internasional di daerah Denpasar, sehingga memerlukan banyak biaya untuk berobat.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Permasalahan yang dialami oleh keluarga Bapak I Komang Gede Tenes diidentifikasi
dengan pendekatan secara kekeluargaan melalui obrolan ringan yang dilakukan setaip
kunjungan selama masa dampingan. Permasalahan keluarga Bapak I Komang Gede Tenes
dirangkum dalam permasalahan dalam bidang kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
2.1.1 Permasalahan Bidang Kesehatan
Permasalahan di bidang kesehatan yang dialami oleh keluarga dampingan ini adalah
menyangkut kesehatan personal anggota keluarga dampingan dan kesehatan lingkungan
kediaman keluarga dampingan. Bapak I Komang Gede Tenes dan Ibu Ni Wayan Simpen
menderita penyakit diabetes yang tidak mendapatkan pengobatan rutin yang seharusnya
karena terkendala pada biaya. Selain itu, putri kedua keluarga dampingan yang bernama Ni
Made Suarmini menderita penyakit jantung yang membutuhkan biaya mahal untuk
perawatannya. Kediaman keluarga dampingan yang terletak di lingkungan persawahan
dengan banyak genangan air dan sumur menyebabkan lingkungan tersebut rentan terhadap
pertumbuhan jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti.
2.1.2 Permasalahan Bidang Ekonomi
Permsalahan bidang ekonomi keluarga dampingan secara umum adalah kurangnya
pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilan utama keluarga
dampingan ini berasal dari pekerjaan Bapak I Komang Gede Tenes dan kedua putranya
yang berprofesi sebagai sopir freelancer. Bapak I Komang Gede Tenes juga menambah
penghasilannya dengan melakukan pekerjaan paruh waktu seperti bekerja memberi makan
sapi milik seorang peternak sapi dan memelihara ayam yang nantinya akan dijual.
Keluarga dampingan tidak memiliki usaha tambahan karena kurangnya modal dan
pengetahuan mengenai entrepreneurship. Selian itu, keluarga dampingan memiliki
pengetahua yang rendah mengenai pemanfaatan lahan sempit sehingga mereka belum bisa
memanfaatkan lahan sempit di halaman rumah mereka untuk menanam tanaman pangan
yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
2.1.3 Permasalahan Bidang Pendidikan
Permsalahan bidang pendidikan yang dialami oleh keluarga dampingan menyangkut
putra terakhir mereka yang mendapatkan informasi yang sangat minim mengenai peluang
pilihannya untuk melanjutkan kuliah. Selain itu, kekurangan biaya menyebabkan pilihan
untuk melanjutkan kuliah semakin terbatas.
2.1.4 Permasalahan Bidang Prasarana Fisik
Permsalahan bidang prasarana fisik yang dialami oleh keluarga dampingan
menyangkut tidak adanya jamban sehingga keluarga tersebut harus melakukan aktivitas
MCK di pancoran dan sungai. Keluarga tersebut juga memanfaatkan air sumur dan ember
untuk aktivitas MCK dari cucu Bapak I Komang Gede Tenes.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi dan setelah dilakukan pendampingan,
masalah yang diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan dan binaan adalah permasalahan
yang menyangkut ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Permasalahan ekonomi yang
diprioritaskan adalah masalah kurangnya pengetahuan mengenai entrepreneurship dan
penanaman tanaman di lahan sempit. Permasalahan kesehatan yang diprioritaskan
menyangkut rentannya pertumbuhan nyamuk demam berdarah. Permasalahan pendidikan
yang diprioritaskan menyangkut kurangnya informasi dan motivasi putra terakhir keluarga
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Kegiatan dan program yang dilakukan selama masa pendampingan untuk membantu
meringankan masalah keluarga dampingan antara lain sebagai berikut.
3.1.1 Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Edukasi perilaku hidup bersih dan sehat meliputi penyuluhan mengenai cara sikat
gigi dan cuci tangan yang benar serta cara membersihkan lingkungan rumah yang baik dan
benar. Metode yang digunakan untuk melakukan penyuluhan adalah dengan
menyampaikan secara lisan di sela-sela aktivitas keluarga dampingan yang menyangkut
perilaku hidup bersih dan sehat melalui materi yang disiapkan oleh bidang kesehatan
masyarakat KKN PPM XIII Universitas Udayana.
3.1.2 Penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah
Penyuluhan demam berdarah meliputi penyuluhan mengenai cara penularan dan
pencegahan virus demam berdarah serta pembasmian jentik-jentik nyamuk di sekitar
kediaman keluarga dampingan dengan bubuk abate. Metode penyuluhan adalah
penyampaian materi secara lisan di sela-sela kunjungan dengan materi penyuluhan yang
disiapkan oleh bidang kesehatan masyarakat KKN PPM XIII Universitas Udayana. Pada
kunjungan berikutnya dilakukan pembasmian jentik-jentik nyamuk di sekitar kediaman
keluarga dampingan dengan menebar bubuk abate.
3.1.3 Pembinaan Budidaya Tanaman Pangan dalam Pot
Pembinaan budidaya tanaman pangan dalam pot bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-harinya tanpa
harus mengeluarkan biaya tambahan untuk berbelanja. Pembinaan ini meliputi metode
pembibitan, penanaman, perawatan, dan pemanenan tanaman pangan dalam pot. Metode
yang digunakan adalah penyampaian materi yang disiapkan oleh bidang peningkatan
produksi KKN PPM XIII Universitas Udayana secara lisan, kemudian dilanjutkan dengan
pemberian bibit sawi pakcoy, mentimun, dan terong serta peragaan metode menanam
tanaman pangan dalam pot.
3.1.4 Edukasi Peluang Usaha dan UMKM
Edukasi peluang usaha dan UMKM meliputi pembinaan mengenai peluang usaha
yang mungkin dilakukan oleh keluarga dampingan dengan sumber daya yang dimilikinya
kesempatan bantuan permodalan dari lembaga-lembaga keuangan. Pembinaan dilakukan
dengan menggali informasi melalui obrolan ringan mengenai sumber daya atau
kemampuan yang dimiliki oleh keluarga dampingan yang berpotensi untuk dijadikan
peluang usaha. Selanjutnya keluarga dampingan diberikan informasi mengenai peluang
usaha yang berpotensi untuk dijalankan serta prosedur-prosedur untuk mendapatkan
permodalan usaha.
3.1.5 Sosialisasi Peminatan dan Kehidupan Kuliah
Sosialisasi peminatan dan kehidupan kuliah bertujuan untuk memotivasi dan
membantu anggota keluarga dampingan dalam menentukan pilihan jenjang kuliahnya.
Sosialisasi yang dilakukan meliputi pilihan jurusan dan instansi pendidikan yang dapat
menjadi pilihan untuk melanjutkan jenjang perkuliahan serta pemberian informasi
mengenai kehidupan kuliah. Selain itu, sosialisasi juga diselingi dengan motivasi untuk
menentukan pilihan kepada instansi pendidikan terbaik. Metode yang digunakan adalah
pendekatan secara personal untuk mengenai minat dan bakat anggota keluarga dampingan
dan pemberian sosialisasi dengan brosur dan media informasi lainnya.
3.2 Jadwal Kegiatan
No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan
1 1 Agustus 2016
10.00-1400 4'
Bertemu dengan Kepala Dusun Jangu untuk
pembagian KK Dampingan dan berkenalan
dengan keluarga KK Dampingan
2 2 Agustus 2016
13.00-14.00 4'
Kunjungan dan berbincang dengan keluarga
Bapak I Komang Gede Tenes mengenai profil
keluarga
3 3 Agustus 2016
13.00-15.00 2'
Berbincang mengenai kebutuhan keluarga
Bapak I Komang Gede Tenes dan masalah
yang dihadapi
4 5 Agustus 2016
10.00-14.00 4'
Memberi saran kepada keluarga Bapak I
Komang Gede Tenes untuk mengurus
pembuatan kartu keluarga baru karena ada
anggota keluarga yang belum masuk
5 6 Agustus 2016
13.00-16.00 3'
Memberikan informasi mengenai perilaku
Tenes
6 7 Agustus 2016
09.00-15.00 6'
Membantu Bapak I Komang Gede Tenes di
sawah dan memberi bibit sayuran untuk
ditanam sebagai tanaman pangan keluarga
7 8 Agustus 2016
14.00-19.00 5'
Kunjungan dan bincang-bincang bersama
keluarga Bapak I Komang Gede Tenes
8 9 Agustus 2016
10.30-13.30 3' Menanyakan mengenai pendidikan Ngurah
9 11 Agustus 2016
11.00-16.00 6'
Memotivasi keluarga BapakI Komang Gede
Tenes khususnya Ngurah untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan
memberi informasi mengenai
beasiswa-beasiswa pendidikan tinggi
10 12 Agustus 2016
13.00-16.00 3'
Membantu Ibu Ni Wayan Simpen membuat
banten untuk persiapan Tumpek Uduh
11 13 Agustus 2016
11.00-14.00 3'
Membantu Ibu Ni Wayan Simpen merapikan
banten setelah persembahyangan
12 14 Agustus 2016
10.00-14.00 4'
Berbincang-bincang mengenai kesehatan
keluarga Bapak I Komang Gede Tenes
13 15 Agustus 2016
09.00-13.00 4'
Penyuluhan kesehatan umum mengenai
pencegahan demam berdarah
14 16 Agustus 2016
13.00-17.00 4'
Membantu Ibu Ni Wayan Simpen membuat
banten untuk persiapan Purnama dan Kajeng
Kliwon
15 17 Agustus 2016
09.00-14.00 5'
Membersihkan genangan-genangan air di
rumah Bapak I Komang Gede Tenes untuk
menghilangkan jentik-jentik nyamuk
16 19 Agustus 2016
14.00-19.00 5'
Membantu mengurus cucu Bapak I Komang
Gede Tenes , Putu Sri, karena keluarga Bapak I
Komang Gede Tenes sedang mengahadiri
kegiatan Manusa Yadnya
17 20 Agustus 2016
12.00-17.00 5'
Mengusulkan program Bedah Rumah untuk
Kepala Dusun Jangu
18 21 Agustus 2016
10.00-16.00 6’
Membantu Ibu Ni Wayan Simpen membuat
jajan untuk persiapan odalan Ngusaba Kapat di
Pura Dalem
19 22 Agustus 2016
13.00-18.00 5’
Berbincang bersama Ibu Ni Wayan Simpen
untuk meningkatkan perekonomian melalui
usaha pembuatan jajanan tradisional kering
20 23 Agustus 2016
11.00-17.00 6’
Memberi bantuan berupa sembako dan
beberapa kebutuhan lainnya
21 24 Agustus
2016 6’
Kunjungan & bincang-bincang bersama
keluarga Bapak I Komang Gede Tenes
sekaligus perpisahan karna merupakan
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga 4.1.1 Waktu
Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja
Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15
kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang
penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 21 kali dengan total waktu kunjungan
selama 93 jam.
4.1.2 Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah kediaman Bapak I Komang Gede Tenes yang
berlokasi di Dusun Jangu, Desa Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
4.1.3 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM X Universitas
Udayana di Desa Duda. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga
Bapak I Komang Gede Tenes. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan
santai bersama anggota keluarga untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga
tersebut sehingga dalam menceritakan masalah yang mereka hadapi dapat diceritakan
dengan lengkap dan santai. Timbal balik yang didapat dari hal tersebut adalah keluarga
Bapak I Komang Gede Tenes mau membuka diri untuk mencari solusi permasalahan yang
dihadapi keluarganya. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 21
kali, dimana kunjungan rata-rata 3 – 6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan
mencapai 93 jam.
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
Pendampingan keluarga Bapak I Komang Gede Tenes yang dilakukan selama 21 kali
pertemuan berdurasi 93 jam dengan melakukan beberapa program kerja memberikan hasil
sebagai berikut.
1. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Keluarga Bapak I Komang Gede Tenes telah menjadi lebih sadar terhadap perilaku
kebersihan lingkungan kediaman mereka, terutama karena keluarga dampingan tersebut
tidak memiliki jamban yang memadai.
2. Penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah
Penyuluhan pencegahan demam berdarah yang telah dilakukan berhasil membuat
keluarga Bapak I Komang Gede Tenes memahami bahaya demam berdarah dan cara
penularannya serta tindakan pencegahan demam berdarah melalui 3M yaitu menguras,
menutup, dan mengubur. Sumber-sumber air di kediaman keluarga dampingan tersebut
juga telah ditaburi dengan bubuk abate sehingga dapat mencegah pertumbuhan
jentik-jentik nyamuk.
3. Pembinaan Budidaya Tanaman Pangan dalam Pot
Pembinaan budidaya tanaman pangan dalam pot telah membantu keluarga Bapak I
Komang Gede Tenes dalam memahami metode pemanfaatan lahan sempit di halaman
rumah untuk menanam tanaman pangan. Keluarga dampingan tersebut juga telah
memahami teknis budidaya tanaman pangan dalam pot, khususnya tanaman sawi pakcoy,
mentimun, dan terong. Saat ini, beberapa bibit tanaman pangan tersebut juga sudah mulai
ditanam di kediaman keluarga dampingan.
4. Sosialisasi Peminatan dan Kehidupan Kuliah
Sosialisasi peminatan dan kehidupan kuliah telah membantu putra terakhir Bapak
Komang Gede Tenes yang bernama I Ketut Ngurah Sudiatmika untuk berani
mengungkapkan minatnya dan memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke sekolah
perhotelan atau institut seni sesuai dengan hobinya menabuh. Selain itu, I Ketut Ngurah
Sudiatmika juga telah mengetahui informasi mengenai kehidupan kuliah, pekerjaan paruh
waktu bagi mahasiswa, serta peluang beasiswa.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala dalam pendampingan keluarga Bapak I Komang Gede Tenes adalah lokasi
kediaman mereka yang sulit dijangkau karena jalannya yang sedikit terjal. Kendala lainnya
adalah kesibukan Bapak I Komang Gede Tenes di ladang yang menyebabkan beliau sulit
ditemui di kediamannya sehingga sulit untuk menggali permasalahan dalam keluarga
dampingan tersebut. Selain itu, sifat I Ketut Ngurah Sudiatmika yang pendiam dan tertutup
menyebabkan kesulitan dalam menggali minatnya dan memotivasinya untuk melanjutkan
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan pendampingan keluarga Bapak I Komang Gede Tenes selama 21 kali
kunjungan, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang diprioritaskan untuk dibantu dari
keluarga dampingan ini meliputi kurangnya pengetahuan mengenai entrepreneurship dan
penanaman tanaman di lahan sempit, rentannya pertumbuhan nyamuk demam berdarah,
serta kurangnya informasi dan motivasi putra terakhir keluarga dampingan untuk
melanjutkan kuliah. Berdasarkan masalah yang diprioritaskan tersebut, program edukasi
perilaku hidup bersih dan sehat, penyuluhan pencegahan demam berdarah, pembinaan
budidaya tanaman pangan dalam pot, edukasi peluang usaha dan UMKM, serta sosialisasi
peminatan dan kehidupan kuliah. Pelaksanaan program kerja tersebut memberikan hasil
berupa peningkatan kesadaran keluarga dampingan terhadap kebersihan dan pencegahan
demam berdarah, bertambahnya pengetahuan keluarga dampingan mengenai budidaya
tanaman pangan dalam pot, serta meningkatnya motivasi putra terakhir keluarga
dampingan untuk melanjutkan kuliah.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan permasalahan ekonomi yang dialami oleh keluarga dampingan,
disarankan kepada Ni Wayan Simpen untuk melakukan usaha rumah tangga dengan
menjual jajanan banten sesuai dengan kemampuannya dalam membuat jajanan banten.
Penulis juga menyarankan kepada Kepala Desa Duda untuk merekomendasikan keluarga
Bapak I Komang Gede Tenes untuk mendapatkan bantuan jamban sehingga keluarga
LAMPIRAN
Gambar 1
Keluarga Bapak I Komang
[image:18.595.84.343.300.559.2]Gede Tenes
Gambar 2
Jajanan Banten yang dapat
dibuat oleh Ibu Ni Wayan
Simpen yang berpeluang untuk
Gambar 3
Kandang ayam keluarga
[image:19.595.82.514.126.694.2]Bapak I Komang Gede Tenes
Gambar 4
Dapur keluarga Bapak I
[image:19.595.83.351.268.699.2]Komang Gede Tenes
Gambar 5
Sosialisasi Peminatan dan
Kehidupan Kuliah kepada I