• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi Pada Wanita Usia Dewasa Muda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi Pada Wanita Usia Dewasa Muda."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv   

ABSTRAK

Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita

Usia Dewasa Muda

Ellen Pingkan Widiasmoko, 1110069. Pembimbing : Ellya R. Delima, dr., MKes

Obesitas adalah penyakit kronis yang kompleks dan melibatkan banyak faktor, seperti faktor lingkungan (sosial dan budaya), genetik, fisiologis, metabolik, perilaku, dan psikologis. Kejadian obesitas telah meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan di seluruh dunia. Umur, indeks masa tubuh (BMI), pendidikan, rokok, alkohol, konsumsi kafein, dan aktivitas fisik, adalah faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Gangguan siklus menstruasi merupakan indikator penting yang menunjukkan adanya gangguan pada fungsi reproduksi yang dapat dihubungkan dengan berbagai penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara, dan infertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obesitas terhadap siklus menstruasi.

Penelitian ini menggunakan metode observational analitik, dilakukan atas 100 orang wanita yang dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok dengan BMI normal, dan kelompok dengan BMI obesitas, yang masing-masing kelompoknya berjumlah 50 orang. Pada kedua kelompok diberikan kuisioner. Analisis data menggunakan Chi-Square dan uji odds ratio.

Hasil penelitian ini menunjukkan kejadian gangguan siklus menstruasi lebih banyak terjadi pada kelompok dengan obesitas, dan tipe gangguan siklus menstruasi yang paling banyak didapatkan pada kelompok obes 1 adalah oligomenore, sedangkan pada kelompok obes 2 adalah amenore.

Pada Penelitian didapatkan bahwa obesitas mempengaruhi siklus menstruasi wanita dewasa muda usia 19-25 tahun.

(2)

v    

ABSTRACT

The influence of obesity on the Menstrual Cycle in

Young Adult

Ellen Pingkan Widiasmoko, 1110069. Tutor : Ellya R. Delima, dr., Mkes

Obesity is a complex chronic disease that involves many factors, such as environmental (social and cultural), genetic, physiologic, metabolic, behavioral, and psychological. Incidence of obesity has increased at an alarming rate throughout the world. Age, body mass index (BMI), education, smoking, alcohol, caffeine consumption, and physical activity, are factors that are considered to affect the menstrual cycle. Disorders of the menstrual cycle is an important indicator that shows a disturbance in the function of reproduction which can be associated with various diseases such as cervical cancer, breast cancer, and infertility.

This study aimed to determine the effect of obesity on the menstrual cycle. This study uses observational analytic method, performed on 100 women who were divided into 2 groups. Group with normal BMI, and BMI group with obesity, which each group numbered 50 people. In both groups were given questionnaires question. Data analytic using Chi-Square test and odds ratio.

The results of this study showed the incidence of menstrual cycle disorders are more common in the obese group. And the type of menstrual cycle disorders are the most widely found in the obese group 1 is oligomenorrhea, whereas in obese group 2 is amenorrhea.

Study found that obesity affects a woman's menstrual cycle of young adults aged 19-25 years.

(3)

vi   

DAFTAR ISI

 

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

  BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1

1.3 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka pemikiran dan hipotesis ... 2

1.5.1 Kerangka pemikiran ... 2

1.5.2 Hipotesis ... 3

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obesitas ... 4

2.1.1 Definisi ... 4

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Obesitas ... 4

(4)

vii   

2.1.4 Pengukuran Obesitas ... 7

2.1.5 Sel Adiposit dan Jaringan Adiposa ... 8

2.1.5.1 Jaringan Lemak Putih ... 8

2.1.5.2 Jaringan Lemak Coklat ... 11

2.1.6 Adiposit Sebagai Organ Endokrin ... 12

2.1.7 Resistensi Insulin Pada Obesitas ... 13

  2.2 Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita ... 13

2.2.1 Hormon-hormon Reproduksi ... 14

2.2.1.1 Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) ... 14

2.2.1.2 Follicular Stimulating Hormone (FSH) ... 15

2.2.1.3 Luteinizing Hormone (LH) ... 16

2.2.1.4 Estrogen ... 17

2.2.1.5 Progesteron ... 18

2.3 Definisi Siklus Menstruasi ... 19

2.4 Siklus Menstruasi ... 20

2.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi ... 23

2.5 Obesitas dan Siklus Menstruasi ... 24

    BAB 3 BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, dan Subjek Penelitian ... 28

3.1.1 Alat dan Bahan ... 28

3.1.2 Subjek Penelitian ... 28

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

3.2 Metode Penelitian ... 28

3.2.1 Desain Penelitian ... 29

3.2.2 Variabel Penelitian ... 29

3.2.3 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.3 Hipotesis Statistik ... 29

3.4 Prosedur Kerja ... 29

(5)

viii   

3.5 Metode Analisis ... 29

  BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 30

4.1.1 Analisis Statistik ... 30

4.1.2 Hubungan obesitas dengan kejadian gangguan siklus menstruasi ... 31

4.2 Pembahasan ... 32

4.3 Hipotesis Penelitian ... 32

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 33

  BAB 5 SARAN DAN KESIMPULAN 5.1 Simpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

    DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN ... 37

RIWAYAT HIDUP ... 48

(6)

ix   

DAFTAR TABEL

 

Tabel 2.1 Klasifikasi BMI ... 7

Tabel 4.1 Status Gizi dan Siklus Menstruasi ... 30

Tabel 4.2 Status Gizi dan Jenis Gangguan Siklus Menstruasi ... 30

Tabel 4.3 Chi Square ... 30

Tabel 4.4 Perkiraan Resiko ... 30

                                               

(7)

x    

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 2.1 Hormon-hormon reproduksi wanita ... 14

Gambar 2.2 Fase-fase pada siklus menstruasi ... 23

Gambar 2.3 Aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium ... 25

Gambar 2.4 Ringkasan Patogenesis Pengaruh Obesitas terhadap Gangguan

Siklus Menstruasi ... 27

(8)

xi   

DAFTAR LAMPIRAN

 

Lampiran 1 Inform Consent ... 36

Lampiran 2 Kuisioner Penelitian ... 38

Lampiran 3 Data Hasil Statistik ... 40

Lampiran 4 Formulir Komisi Etik ... 43

(9)

1   

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

 

Lingkungan (sosial dan budaya), genetik, fisiologis, metabolik, perilaku, dan

psikologis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi obesitas, suatu penyakit yang

kronis dan kompleks. Kejadian obesitas telah meningkat pada tingkat yang

mengkhawatirkan di seluruh dunia selama dua dekade terakhir, dan obesitas

dianggap sebagai suatu pandemi, yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh

dunia, dan merupakan penyebab kematian terbanyak kedua. WHO

memperkirakan bahwa lebih dari 300 juta orang mengalami obesitas di seluruh

dunia (Bagchi & Preuss, 2007).

Obesitas di negara berkembang mencerminkan perubahan mendasar dalam

masyarakat selama 20 sampai 30 tahun terakhir yang telah menciptakan sebuah

lingkungan yang mempromosikan sedentary life style dan konsumsi tinggi lemak,

yang dikenal sebagai transisi nutrisi (Bagchi & Preuss, 2007).

Siklus menstruasi dipengaruhi oleh lemak tubuh, dan obesitas dapat

menyebabkan tidak teraturnya siklus menstruasi (Filer, MD, 2009). Selain lemak

tubuh, umur, pendidikan, rokok, alkohol, konsumsi kafein, dan aktifitas fisik,

adalah faktor- faktor yang dianggap dapat mempengaruhi siklus menstruasi (Liu,

Gold, Lasley, & Johnson, 2004).

Gangguan pada siklus menstruasi dapat dijadikan suatu indikator penting yang

menunjukkan adanya gangguan pada fungsi reproduksi yang dapat dihubungkan

dengan berbagai penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara, dan infertilitas

(Rakhmawati, 2012).

Wanita usia subur adalah manita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi

dengan baik, antara umur 19-45 tahun. Puncak kesuburan ada pada rentang usia

(10)

2   

usia 30 tahun, persentase menurun hingga 90%. Sedangkan memasuki usia 40

tahun, kemungkinan hamil berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40 tahun,

maksimal kemungkinan hamil 10%. Pada usia 19-25 tahun, wanita berada dalam

masa subur, tetapi masih belum banyak yang menikah, hamil, menyusui, dan

menggunakan obat kontrasepsi. (Putri, 2012)

1.2Identifikasi Masalah

 

Apakah obesitas mempengaruhi panjang siklus menstruasi wanita dewasa

muda usia 19-25 tahun.

1.3Tujuan

 

Ingin mengetahui apakah obesitas mempengaruhi panjang siklus menstruasi.

1.4Manfaat Penelitian

 

Manfaat secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih

bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang reproduksi dan metabolik.

Manfaat secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi

bagi dokter, praktisi medis, serta masyarakat luas tentang akibat-akibat obesitas

terhadap sistem reproduksi khususnya siklus menstruasi.

1.5 Kerangka pemikiran dan hipotesis

1.5.1 Kerangka pemikiran

     Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan menstruasi, sedangkan gangguan menstruasi dapat menyebabkan gangguan

fertilitas dan kesehatan sistem reproduksi wanita.

Sel adiposit, dapat mengeluarkan estron, yaitu bentuk estrogen yang lemah,

(11)

3   

siklus menstruasi, sehingga terjadi oligomenore sampai amenore (Filer, MD,

2009).

1.5.2 Hipotesis

Obesitas mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita dewasa muda usia

19-25 tahun.

(12)

33   

BAB V

SARAN DAN KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Obesitas mempengaruhi siklus menstruasi wanita dewasa muda usia 19-25

tahun.

5.2 Saran

Penelitian ini adalah penelitian pendahuluan, yang masih perlu dilanjutkan

dengan berbagai penelitian lain. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah :

• Perlu dilakukan penelitian yang meneliti faktor-faktor lain yang

mempengaruhi siklus menstruasi selain obesitas.

• Perlu dilakukan pengamatan adanya hirsutism atau tanda hiperandrogen

yang lain pada orang percobaan.

(13)

   

48   

RIWAYAT HIDUP

 

Nama : Ellen Pingkan Widiasmoko

NRP : 1110069

Tempat, Tanggal Lahir : Manado, 27 Agustus 1993

Riwayat Pendidikan :

1. TK Yayasan Sekolah Kristen Indonesia (YSKI) Semarang (1997-1999)

2. SD Yayasan Sekolah Kristen Indonesia 1 (YSKI 1) Semarang (1999-2005)

3. SMP Tritunggal Semarang (2005-2008)

4. SMA Karangturi Semarang (2008-2011)

(14)

PENGARUH OBESITAS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI

PADA WANITA USIA DEWASA MUDA

The influence of obesity on the Menstrual Cycle in

Young Adult

Ellen Pingkan Widiasmoko1, Ellya Rosa Delima2 1

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2

Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Obesitas adalah penyakit kronis yang kompleks dan melibatkan banyak faktor, seperti faktor lingkungan (sosial dan budaya), genetik, fisiologis, metabolik, perilaku, dan psikologis. Kejadian obesitas telah meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan di seluruh dunia. Umur, indeks masa tubuh (BMI), pendidikan, rokok, alkohol, konsumsi kafein, dan aktivitas fisik, adalah faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Gangguan siklus menstruasi merupakan indikator penting yang menunjukkan adanya gangguan pada fungsi reproduksi yang dapat dihubungkan dengan berbagai penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara, dan infertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obesitas terhadap siklus menstruasi.

Penelitian ini menggunakan metode observational analitik, dilakukan atas 100 orang wanita yang dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok dengan BMI normal, dan kelompok dengan BMI obesitas, yang masing-masing kelompoknya berjumlah 50 orang. Pada kedua kelompok diberikan kuisioner. Analisis data menggunakan Chi-Square dan uji odds ratio.

Hasil penelitian ini menunjukkan kejadian gangguan siklus menstruasi lebih banyak terjadi pada kelompok dengan obesitas, dan tipe gangguan siklus menstruasi yang paling banyak didapatkan pada kelompok obes 1 adalah oligomenore, sedangkan pada kelompok obes 2 adalah amenore.

Pada Penelitian didapatkan bahwa obesitas mempengaruhi siklus menstruasi wanita dewasa muda usia 19-25 tahun.

Kata kunci : obesitas, siklus menstruasi, oligomenore, amenore.

ABSTRACT

(15)

consumption, and physical activity, are factors that are considered to affect the menstrual cycle. Disorders of the menstrual cycle is an important indicator that shows a disturbance in the function of reproduction which can be associated with various diseases such as cervical cancer, breast cancer, and infertility.

This study aimed to determine the effect of obesity on the menstrual cycle.

This study uses observational analytic method, performed on 100 women who were divided into 2 groups. Group with normal BMI, and BMI group with obesity, which each group numbered 50 people. In both groups were given questionnaires question. Data analytic using Chi-Square test and odds ratio.

The results of this study showed the incidence of menstrual cycle disorders are more common in the obese group. And the type of menstrual cycle disorders are the most widely found in the obese group 1 is oligomenorrhea, whereas in obese group 2 is amenorrhea.

Study found that obesity affects a woman's menstrual cycle of young adults aged 19-25 years.

Keywords: obesity, menstrual cycle, oligomenorrhea, amenorrhea

PENDAHULUAN

Kejadian obesitas telah meningkat sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan di seluruh dunia selama dua dekade terakhir, dan obesitas dianggap sebagai suatu pandemi, yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, dan merupakan penyebab kematian terbanyak kedua. WHO memperkirakan bahwa lebih dari 300 juta orang mengalami obesitas di seluruh dunia2.

Obesitas di negara berkembang mencerminkan perubahan mendasar dalam masyarakat selama 20 sampai 30 tahun terakhir yang telah menciptakan sebuah lingkungan yang mempromosikan sedentary life style dan konsumsi tinggi lemak, yang dikenal sebagai transisi nutrisi2.

Obesitas dapat diartikan sebagai kelebihan lemak tubuh. yang sering dikaitkan dengan sedentary life style dengan kurangnya aktifitas fisik yang

muncul sebagai akibat

ketidakseimbangan energi, yaitu pemasukan energi lebih besar dari

pengeluaran energi dalam jangka waktu yang lama8.

Siklus menstruasi dipengaruhi oleh lemak tubuh, dan obesitas dapat menyebabkan tidak teraturnya siklus menstruasi6. Selain lemak tubuh, umur, pendidikan, rokok, alkohol, konsumsi kafein, dan aktifitas fisik, adalah faktor- faktor yang dianggap dapat mempengaruhi siklus menstruasi11.

Gangguan pada siklus menstruasi dapat dijadikan suatu indikator penting yang menunjukkan adanya gangguan pada fungsi reproduksi yang dapat dihubungkan dengan berbagai penyakit seperti kanker rahim, kanker payudara, dan infertilitas16.

(16)

pengaruh obesitas terhadap siklus menstruasi pada wanita dewasa muda.

BAHAN DAN CARA 

Penelitian ini dilakukan pada 100 orang wanita dewasa muda berusia 19-25 tahun, yang dibagi atas 2 kelompok berdasarkan Body Mass Index (BMI). 50 orang wanita dengan BMI normal (18-22,9). Dan 50 orang wanita dengan BMI obesitas (>24,9). Data tinggi obesitas (>24,9-40), tidak menggunakan obat atau terapi hormonal, tidak hamil atau menyusui, dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.

ANALISIS DATA   

     Analisis  data  menggunakan  uji Chi 

square  dan  uji odd  ratio.  Kemaknaan  ditentukan  berdasarkan  nilai p  <  0,01  dengan menggunakan program SPSS. 

HASIL DAN PEMBAHASAN   

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, persentase kejadian gangguan siklus menstruasi lebih banyak didapatkan pada kelompok obesitas (72%) dibandingkan pada kelompok BMI normal (18%). Seperti yang ditampilkan dalam Tabel 4.1 Pada Tabel 4.2, dibandingkan antara status gizi dan jenis gangguan menstruasi. Jenis gangguan siklus menstruasi yang paling banyak didapatkan pada kelompok obes 1 yaitu oligomenorrhea yaitu sebanyak 35%, sedangkan pada kelompok obes 2 amenorrhea paling banyak didapatkan yaitu 44%

Tabel 4.1 Status Gizi dan Siklus Menstruasi

Tabel 4.2 Status Gizi dan Jenis Gangguan Siklus Menstruasi

Tabel 4.3 Chi Square

Table 4.3 menunjukkan p < 0.01, sehingga terdapat hubungan antara baris dan kolom, yaitu status gizi (obesitas) dan siklus menstruasi.

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa orang dengan obesitas berisiko mengalami gangguan siklus mentruasi 11,714 kali lebih besar daripada orang dengan kelompok BMI normal.

Pada kelompok dengan obesitas didapatkan gangguan siklus menstruasi, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu, fungsi jaringan lemak dalam memproduksi estron, kondisi hiperinsulinemia yang

Mens

Normal Amenorrhea Oligomenore Polimenore

Normal 82% 4% 8% 6%

Pearson chi square 38.520a 6 .000

Likelihood ratio 36.781 6 .000

Linear-by-linear

association

13.503 1 .000

(17)

menyebabkan penurunan kadar SHBG, dan hiperandrogenism.

Kondisi hiperinsulinemia berefek langsung menghambat pembentukan SHBG dalam hepar, sehingga jumlah androgen bebas yang menuju jaringan target meningkat. Berlawanan dengan apa yang muncul di jaringan target (otot, hepar, jaringan lemak) yang sudah resisten terhadap efek insulin, ovarium tetap responsif terhadap insulin. Di dalam ovarium, kelebihan insulin menstimulasi produksi androgen yang berlebih dari sel teka. Susasana tinggi androgen dalam ovarium, menyebabkan atresia folikel premature kemudian anovulasi13. Estron yang diproduksi oleh jaringan lemak memberikan feed back

negative pada pembentukan

gonadotropin di hipotalamus, sehingga terjadi penurunan produksi FSH yang merangsang pembentukan folikel dalam ovarium6.

Saat FSH disupresi oleh estron, folikel akan berkembang sampai 10mm, kemudian mensekresikan estradiol ke sirkulasi. Penurunan SHBG menyebabkan peningkatan kadar estradiol bebas dalam darah, yang juga memberikan feed back negatif pada hipotalamus seperti estron6.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan Rakhmawati pada tahun 2012 di Semarang, yaitu pada 60 orang, 30 orang dengan persen lemak

tubuh nonobese (25,7 ± 2,9%) dan 30 orang dengan persen lemak tubuh obesitas (42,5 ±2,3%). Pada kelompok obesitas, paling banyak ditemukan yaitu oligomenorrhea (30,78%).

Pada hasil penelitian, didapatkan juga siklus menstruasi yang normal pada kelompok obesitas, dan siklus menstruasi yang tidak teratur pada kelompok BMI normal. Hal ini diduga dapat disebabkan karena banyaknya faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi, seperti rokok, alkohol, aktifitas fisik, dan lain-lain. Rokok mempercepat pematangan folikel sehingga siklus menstruasi memendek. Alkohol satu atau lebih botol per minggu menyebabkan pemanjangan siklus menstruasi. Aktivitas fisik 4 jam atau lebih berhubungan dengan memanjangnya siklus menstruasi. Penelitian ini dibatasi hanya meneliti

faktor lemak tubuh yang

mempengaruhi siklus menstruasi. Pada wanita obesitas, didapatkan juga siklus menstruasi yang normal, hal ini mungkin juga dapat disebabkan oleh karena kadar hormon yang masih berada dalam batas normal sehingga secara fisiologis belum mempengaruhi siklus menstruasi.

SIMPULAN   

     Obesitas  menyebabkan 

memanjangnya  siklus  menstruasi 

wanita  usia  dewasa  muda,  sehingga  dapat  terjadi  oligomenore  sampai  overweight to Prevent Metabolic syndrome in elder Japanese Tabel 4.4. Perkiraan Resiko

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Status Gizi

(OBESE / BMI Normal)

11.714 4.532 30.276

For cohort Status Menstruasi

= MENS Abnormal

4.000 2.160 7.409

For cohort Status Menstruasi

= MENS Normal

.341 .215 .543

(18)

Workers. Journal of occupatinal Health , 335-345.

2. Bagchi, D., & Preuss, H. (2007).

Obesity Epidemiology,

Pathophysiology And Prevention. London.

3. Baron, R. B. (2008). "Chapter 19. Obesity." Behavioral Medicine: A Guide for Clinical Practice. New York: McGraw-Hill.

4. Barret, K. E. (2012). "Chapter 22.

Reproductive Development &

Function of the Female

Reproductive System.". New York: McGraw-Hill.

5. Bubier, C. (2012). "Chapter 20. The Reproductive System." The

Big Picture: Medical

Biochemistry. New York:

McGraw-Hill.

6. Filer, MD, R. B. (2009). Obesity and Reproduction. The Journal of

Lancester General Hospital ,

No.4, 4.

7. Flier, J. S. (2012). "Chapter 77. Biology of Obesity." Harrison's Principles of Internal Medicine. New York: McGraw-Hill.

8. Guyton, M.D., A. C., & Hall, Ph.D, J. E. (2006). buku ajar fisiologi kedokteran (Vol. 11). jakarta: EGC.

9. Johnston, M., Erika, B., & Robert, T. N. (2013). "Disorders of the

Female Reproductive Tract."

Pathophysiology of Disease: An Introduction to Clinical Medicine (Vol. 7). New York: McGraw-Hill.

10. Kanaya, A. M. (2011). "Chapter 20. Obesity." Greenspan’s Basic

& Clinical Endocrinology. New York: McGraw-Hill.

11. Liu, Y., Gold, E. B., Lasley, B. L., & Johnson, W. O. (2004). Factors Affecting Menstrual Cycle

Characteristics. Am J

Epidemiology , 160, 131-140.

12. Manneras-Holm, L., & et al. (2010). Adipose Tissue Has Aberrant Morphology and Function in PCOS: Enlarged Adipocytes and Low Serum Adiponectin, But Not Circulating Sex Steroids, Are Strongly Associated with Insulin Resistance . JCEM .

13. Pasquali, R., Pelusi, C., Genghini, S., Cacciari, M., & Gambineri, A. (2003). Obesity and Reproductive Dissorders in Woman. Human Reproductive Update , 9, 359-372.

14. Paulsen, D. F. (2010). "Chapter 6. Adipose Tissue." Histology & Cell Biology:. New York: McGraw-Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Gangguan Siklus Menstruasi Pada Wanita Dewasa Muda.

(19)

Clinical Endocrinology. New York: McGraw-Hill.

18. Sherwood, L. (2010). Human

Physiology (Vol. 7). USA:

Yolanda Cossip.

 

19. Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2011). Principles of Anatomi and Phhysiology (Vol. 2). paramus: John Wiley & Sons, Inc.

(20)

34 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anuurad, E., Shiwaku, K., Nogi, A., Kitajima, K., Enkhmaa, B., Shimono, K., et al. (2001). The New BMI Criteria for Asian by the Regional Office for the Western Pacific Region of WHO are suitable for screening of overweight to Prevent Metabolic syndrome in elder Japanese Workers. Journal of occupatinal Health , 335-345.

Bagchi, D., & Preuss, H. (2007). Obesity Epidemiology, Pathophysiology And Prevention. London.

Baron, R. B. (2008). "Chapter 19. Obesity." Behavioral Medicine: A Guide for Clinical Practice. New York: McGraw-Hill.

Barret, K. E. (2012). "Chapter 22. Reproductive Development & Function of the Female Reproductive System.". New York: McGraw-Hill.

Bubier, C. (2012). "Chapter 20. The Reproductive System." The Big Picture: Medical Biochemistry. New York: McGraw-Hill.

Filer, MD, R. B. (2009). Obesity and Reproduction. The Journal of Lancester General Hospital , No.4, 4.

Flier, J. S. (2012). "Chapter 77. Biology of Obesity." Harrison's Principles of Internal Medicine. New York: McGraw-Hill.

Guyton, M.D., A. C., & Hall, Ph.D, J. E. (2006). buku ajar fisiologi kedokteran (Vol. 11). jakarta: EGC.

Johnston, M., Erika, B., & Robert, T. N. (2013). "Disorders of the Female Reproductive Tract." Pathophysiology of Disease: An Introduction to Clinical Medicine (Vol. 7). New York: McGraw-Hill.

Kanaya, A. M. (2011). "Chapter 20. Obesity." Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. New York: McGraw-Hill.

Liu, Y., Gold, E. B., Lasley, B. L., & Johnson, W. O. (2004). Factors Affecting Menstrual Cycle Characteristics. Am J Epidemiology , 160, 131-140.

Manneras-Holm, L., & et al. (2010). Adipose Tissue Has Aberrant Morphology and Function in PCOS: Enlarged Adipocytes and Low Serum Adiponectin, But Not Circulating Sex Steroids, Are Strongly Associated with Insulin Resistance . JCEM .

(21)

35 

 

35 

 

Paulsen, D. F. (2010). "Chapter 6. Adipose Tissue." Histology & Cell Biology:. New York: McGraw-Hill.

Rakhmawati, A. (2012). Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Gangguan Siklus Menstruasi Pada Wanita Dewasa Muda.

Rosen, M. P., & Cedars, M. I. (2011). "Chapter 13. Female Reproductive Endocrinology and Infertility." Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology. New York: McGraw-Hill.

Sherwood, L. (2010). Human Physiology (Vol. 7). USA: Yolanda Cossip.

 

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2011). Principles of Anatomi and Phhysiology (Vol. 2). paramus: John Wiley & Sons, Inc.

Weisell, R. C. (2002). Body mass inde as an indicator of obesity. Asia Pacific J Clin Nutr .

 

 

   

 

   

 

 

 

 

 

 

Gambar

Tabel 4.3 Chi Square
Tabel 4.4. Perkiraan Resiko

Referensi

Dokumen terkait

Pertanyaan matematika yang dapat diselesaikan adalah pertanyaan yang memuat informasi yang cukup dari situasi yang ada untuk diselesaikan, atau jika pertanyaan tersebut

5) Memformulasikan Tujuan: Setelah menganalisis hasil-hasil identifikasi kebutuhan dan permasalahan yang ada, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan yang disepakati bersama

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Penelitian terhadap Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010)” yang

Tindakan tersebut sebagai tindaklanjut Putusan Kasasi Mahkama Agung Nomor 570K/TUN/PILKADA/2016 yang secara eksplisit diperintahkan dalam Pasal 154 ayat (11) dan (12)

Kandungan kontaminan tersebut dipengaruhi oleh jenis rumah sakit, jumlah tempat tidur, jumlah pasien rawat inap dan jalan, jenis pelayanan dan iklim suatu negara sehingga

Dalam laporan ini dibahas tentang desain dan pembuatan cetakan souvenir khas kota Palembang, cetakan permanen ini dimaksudkan untuk memperbaiki cara masyarakat Palembang

Fungsi keanggotaan dalam kasus ini dinyatakan dengan [3 3 3 3 3 3 3] sesuai variabel dari data input penilaian pegawai terhadap kinerja yang terdiri dari tujuh

Kadar bioetanol, glukosa, dan asam asetat dari TKKS menggunakan proses sakarifikasi fermentasi simultan dengan perlakuan awal NaOH dilanjutkan dengan iradiasi berkas