• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Internal Atas Siklus Penggajan dan Kepegawaian Dalam Menunjang Eefktivitas Pengendalian Internal Penggajian (Studi Kasus Pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Internal Atas Siklus Penggajan dan Kepegawaian Dalam Menunjang Eefktivitas Pengendalian Internal Penggajian (Studi Kasus Pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung)."

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK

Pengembangan bisnis ditunjang oleh strategi pemasaran yang dilakukan diantaranya pengembangan teknologi, pembukaan kantor cabang baru dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. SDM merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan, karena tenaga kerja adalah asset penggerak dan pelaksana utama roda kegiatan suatu perusahaan. Kunci untuk memotivasi orang untuk berperilaku dalam sikap yang memajukan tujuan organisasi terletak pada cara insentif organisasi yang menghubungkan dengan tujuan individu. Sistem pengendalian internal penggajian harus dikendalikan dengan baik, untuk mengendalikan kas yang dikeluarkan dan untuk meminimalisasi keluhan dan ketidakpuasan pegawai. Dengan adanya pengendalian internal yang memadai dapat mengurangi terjadinya kesalahan yang tidak disengaja dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan dan jika terjadi kesalahan akan dapat diketahui sedini mungkin. Audit Internal diperlukan untuk mengevaluasi apakah pengendalian internal perusahaan telah dirancang dan berjalan efektif. Audit internal atas siklus penggajian yang dilaksanakan secara memadai akan berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal penggajian.

Maksud dari penelitian ini disamping untuk mengetahui apakah audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian telah dilaksanakan secara memadai juga untuk mengetahui apakah pengendalian internal penggajian telah dilaksanakan secara memadai. Setelah mengetahui bagaimana pelaksanaan audit internal dan pengendalian internal dalam perusahaan lalu diteliti bagaimana pengaruh audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian terhadap efektifitas pengendalian internal penggajian.

Aktivitas yang menjadi objek penelitian ini dititikberatkan pada peranan audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia (Persero). Metode penelitian yang penulis lakukan adalah pendekatan studi kasus dengan deskriptif analitis, yang bertujuan untuk memberi gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat dan hubungan antar fenomena yang diteliti, dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek penelitian yang dipilih. Dengan teknik pengumpulan data berupa penelitian lapangan (field research) dan penelitian pustaka (library research), penulis akan melakukan pengujian hipotesis yaitu “audit internal yang memadai akan berperan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian”.

(2)

Universitas Kristen Maranatha v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……… i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI………v

DAFTAR TABEL……… x

DAFTAR LAMPIRAN……… xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian………... 1

1.2. Identifikasi Masalah………5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………5

1.4. Kegunaan Penelitian………... 6

1.5. Kerangka Pemikiran………7

1.6. Metode Penelitian………... 10

1.7. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian………. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Tentang Peranan ………... 12

2.2. Auditing……….. 12

2.2.1. Pengertian Auditing………... 12

2.2.2. Tujuan Auditing………. 13

(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

2.2.4. Jenis-Jenis Auditor………. 15

2.3. Audit Internal……….. 16

2.3.1. Pengertian Audit Internal………... 16

2.3.2. Tujuan Audit Internal……… ……. 17

2.3.3. Fungsi dan Tanggung Jawab Audit Internal……….. 19

2.3.4. Kegiatan Auditor Internal……….. 19

2.3.5. Peranan Audit Internal………... 20

2.3.6. Kualifikasi Auditor Internal………... 21

2.3.7. Program Audit Internal……… ……….. 22

2.3.8. Pelaksanaan Audit Internal……… 23

2.3.9. Laporan Audit Internal………... 26

2.3.10. Tindak Lanjut Hasil Laporan Audit Internal…………... 26

2.4. Efektivitas Pengendalian Internal………... 27

2.4.1. Pengertian Efektivitas ………... 27

2.4.2. Pengertian Pengendalian Internal……….. 27

2.4.3. Tujuan Pengendalian Internal……… 28

2.4.4. Komponen-Komponen Pengendalian Internal………... 29

2.4.5. Jenis-Jenis Pengendalian Internal……….. 30

2.4.6. Keterbatasan Pengendalian Internal……….. 31

2.5. Pengendalian Internal atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian……... 32

2.5.1. Pengertian Gaji dan Penggajian………. 32

2.5.2. Arti Penting Penggajian………. 33

(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

2.5.4. Prosedur Siklus Penggajian dan Kepegawaian……….. 35

2.5.5. Pencatatan Penggajian………... 41

2.5.6. Pentingnya Siklus Penggajian dan Kepegawaian………….. 43

2.5.7. Fungsi-Fungsi dalam Siklus Penggajian dan Kepegawaian………... 43

2.5.8. Tujuan Pengendalian Internal atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian……… 45

2.5.9. Aktivitas Pengendalian Internal atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian……… 47

2.6. Audit Internal atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian………... 49

2.7. Peranan Audit Internal Atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian………... 50

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian……….. 53

3.2. Metode Penelitian………... 54

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data………. 54

3.2.2. Kriteria Responden……… 56

3.2.3. Teknik Pengembangan Instrumen………. 57

3.2.4. Operasionalisasi Variabel……….. 58

(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Singkat Perusahaan……… 68

4.1.1 Visi, Misi, Motto, dan Credo Perusahaan……….. 71

4.1.2. Implikasi Bentuk PT Terhadap Visi, Misi, dan Persepsi serta Kaitan di dalam Pembentukan Budaya Perusahaan dan Pengembangan Kompetensi Inti………….. 72

4.1.3. Ruang Lingkup Usaha PT Pos Indonesia (Persero)……….. 74

4.1.4. Jaringan Pelayanan Pos………… ……….. 74

4.2. Hasil Penelitian………... 75

4.2.1. Jenis-Jenis Usaha PT Pos Indonesia (Persero)……….. 75

4.2.2. Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero)…………... 84

4.2.3. Uraian Tugas PT Pos Indonesia (Persero)………. 91

4.2.4. Kebijakan Penggajian……… 98

4.2.5. Prosedur Penggajian………... 100

4.2.6. Prosedur Perhitungan Gaji………. 108

4.2.7. Pencatatan Gaji……….. 109

4.3. Pelaksanaan Audit Internal atas Penggajian pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero)……….. 110

4.3.1. Kualifikasi Auditor Internal………... 110

4.3.2. Program Audit Internal……….. 112

4.3.3. Pelaksanaan Audit Internal……… 113

(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

4.3.5. Tindak Lanjut Hasil Audit Internal……… 120 4.4. Pelaksanaan Pengendalian Internal atas Penggajian Pada

Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero)……... 121 4.4.1. Komponen-Komponen Pengendalian Internal………... 121 4.4.2. Tujuan Pengendalian Internal……… 147 4.4.2.1. Efektivitas dan Efisiensi Operasi Perusahaan……... 147 4.4.2.2. Keandalan Pelaporan Keuangan………... 147 4.4.2.3. Kepatuhan Terhadap Hukum dan

Perundang-Undangan yang Berlaku………. 147 4.4.3. Tujuan Pengendalian Internal Penggajian………. 148 4.5. Pengujian Hipotesis………... 150 4.6. Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas

Pengendalian Internal Penggajian……….. . 154

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan………. 158

5.2. Saran………... 166

(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Kriteria Penentuan Bobot Jawaban Responden………….. 58 Tabel 3.2 : Operasionalisasi Variabel……… ……... 59 Tabel 4.1 : Hasil Pengujian Korelasi………. 150

(8)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Gambar Struktur Organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Lampiran 2 : Daftar Pertanyaan Kuesioner

(9)

Universitas Kristen Maranatha

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada:

Yth. Bapak/Ibu Responden

di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dalam rangka

penyusunan skripsi guna meraih kesarjanaan di Universitas Kristen Maranatha,

maka untuk mendapatkan data yang diperlukan saya memohon kesediaan

Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan yang saya ajukan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

peranan audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian dalam menunjang

efektivitas sistem pengendalian internal penggajian pada perusahaan tempat

Bapak/Ibu bekerja.

Kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan yang saya sediakan

merupakan bantuan yang sangat berharga. Saya ucapkan terima kasih atas

kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu.

Bandung, 12 Juni 2006

Peneliti

(10)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PERTANYAAN

Petunjuk Pengisian

Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari dua tipe, yaitu Pertanyaan Umum

dan Pertanyaan Khusus.

Pada tipe Pertanyaan Umum, bapak/Ibu dapat mengisi jawaban pada

tempat yang telah disediakan dengan singkat dan jelas. Apabila Bapak/Ibu

berkeberatan, maka pertanyaan tersebut tidak perlu dijawab.

Pada tipe Pertanyaan Khusus, pilihlah salah satu alternatif jawaban yang

tersedia dengan memberikan tanda check ( • ) pada kolom sesuai dengan

alternatif jawaban yang dipilih. Alternatif jawaban yang diberikan adalah:

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

R : Ragu-ragu

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

A. Pertanyaan Umum

1. Nama :

2. Usia :

3. Pendidikan Terakhir :

4. Jabatan :

5. Lama Bekerja :

B. Pertanyaan Khusus

Berikut ini adalah pertanyaan mengenai peranan audit internal atas siklus

penggajian dan kepegawaian dalam menunjang efektivitas pengendalian internal

(11)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PERTANYAAN

PERANAN AUDIT INTERNAL ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS

PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN

Kuesioner Variabel Independen: Audit Internal yang Memadai Indikator: Kecukupan Audit Internal

NO KUALIFIKASI AUDITOR INTERNAL SS S R TS STS

1. Fungsi audit internal terpisah dari fungsi-fungsi

lainnya.

2. Auditor internal memiliki kekerabatan dengan

direktur atau departemen yang diaudit.

3. Auditor internal memiliki hubungan keuangan

dengan direktur atau departemen yang diaudit.

4. Auditor internal diberikan kebebasan dalam

menyelesaikan tugasnya.

5. Auditor internal memiliki pengetahuan dan

keahlian yang memadai dalam melaksanakan

tugasnya.

6. Ada pendidikan dan pelatihan lanjutan jabatan

di bagian audit internal.

7. Terdapat kriteria-kriteria khusus untuk

menduduki jabatan di bagian audit internal.

8. Auditor internal menjalankan tugasnya sesuai

dengan Standar Profesional Audit Internal.

NO PROGRAM AUDIT INTERNAL SS S R TS STS

9. Program audit internal mudah dimengerti dan

ringkas.

(12)

Universitas Kristen Maranatha

perusahaan.

11. Program audit disusun secara periodik.

NO PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL SS S R TS STS

12. Audit internal dilaksanakan berdasarkan jadwal

audit yang telah ditetapkan.

13. Sistem yang ditetapkan perusahaan telah sesuai

dengan kebijakan, rencana, prosedur, dan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

14. Tim auditor internal melaksanakan koordinasi

dan komunikasi terlebih dahulu dengan bagian

yang akan diaudit.

15. Auditor internal melakukan verifikasi terhadap

tanggapan dari pihak yang dimintai keterangan

untuk menjamin kebenaran informasi yang

diperoleh.

16. Pelaksanaan audit internal telah sesuai dengan

apa yang diprogramkan sebelumnya.

NO LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL SS S R TS STS

17. Setelah menyelesaikan audit, auditor internal

selalu membuat laporan hasil audit.

18. Laporan hasil audit disajikan secara tertulis.

19. Laporan audit internal disampaikan kepada

pejabat yang berwenang secara tepat waktu.

20. Laporan audit dapat dipercaya.

21. Auditor internal mendiskusikan dahulu

kesimpulan dan rekomendasi sebelum

mengeluarkan laporan akhir kepada

(13)

Universitas Kristen Maranatha NO TINDAK LANJUT HASIL AUDIT SS S R TS STS

22. Laporan yang dihasilkan menyajikan saran dan

rekomendasi mengenai tindak lanjut yang harus

dilakukan.

23. Saran dan rekomendasi yang diberikan oleh

auditor internal mudah dipahami dan

dilaksanakan.

24. Saran dan rekomendasi dari auditor internal

selalu dilaksanakan.

25. Auditor internal menerima perkembangan

perbaikan mengenai tindak lanjut atas laporan

dari manajemen secara periodik.

26. Audit internal berperan dalam menunjang

(14)

Universitas Kristen Maranatha Kuesioner Variabel Dependen: Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian

Indikator: Tercapainya komponen Pengendalian Internal

NO LINGKUNGAN PENGENDALIAN SS S R TS STS

1. Kode etik dan kebijakan perusahaan dijadikan

pedoman kinerja personel perusahaan.

2. Kode etik dan kebijakan perusahaan

dikomunikasikan dan dilaksanakan oleh para

pimpinan kepada karyawan.

3. Perusahaan memberikan sanksi yang jelas

kepada para personel yang melanggar kode etik

dan kebijakan perusahaan.

4. Perusahaan telah memiliki struktur organisasi

yang mencerminkan garis tanggung jawab dan

wewenang yang ada dalam pencapaian tujuan

perusahaan.

5. Telah ditetapkan tanggung jawab dan

pelimpahan wewenang untuk mempermudah

proses perhitungan, pembayaran, pelaporan,

dan otorisasi penggajian.

6. Dalam perusahaan telah terdapat bagian audit

yang bertanggung jawab untuk mempermudah

proses pelaporan keuangan perusahaan,

pengendalian internal dan ketaatan terhadap

hukum dan peraturan yang berlaku.

7. Perusahaan telah mempunyai bagian audit

internal yang kedudukannya terpisah dari

bagian-bagian yang diauditnya.

8. Karyawan di bagian penggajian telah memiliki

pendidikan dan pelatihan yang memadai.

(15)

Universitas Kristen Maranatha

pendidikan dan pelatihan yang dimiliki oleh

karyawan.

10. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan

didasarkan atas kinerjanya dalam perusahaan.

11. Terdapat pengendalian untuk mengurangi

penyelewengan atau penyimpangan yang

terjadi dalam perusahaan.

12. Perusahaan telah mematuhi peraturan dalam

menetapkan gaji.

NO PENAKSIRAN RISIKO SS S R TS STS

13. Akibat yang timbul dari risiko yang telah

ditetapkan oleh manajemen perusahaan dapat

diperkirakan.

14. Ada tindakan pengendalian untuk mengurangi

risiko yang dihadapi perusahaan.

15. Manajemen telah mengantisipasi risiko yang

dihadapi bila terjadi perubahan dalam sumber

daya manusia.

16. Manajemen telah mengantisipasi risiko yang

dihadapi bila terjadi perubahan dalam

prinsip-prinsip akuntansi.

17. Manajemen telah mengantisipasi risiko yang

dihadapi bila terjadi perubahan dalam sistem

informasi dan penggunaan teknologi baru oleh

perusahaan.

NO INFORMASI DAN KOMUNIKASI SS S R TS STS

18. Informasi tersedia tepat waktu dan

(16)

Universitas Kristen Maranatha

efektif.

19. Informasi dilaporkan dari tingkatan bawah ke

atas dan kemudian ditindak lanjuti.

20. Informasi digunakan sebagai alat pengembilan

keputusan dalam mengelola dan mengendalikan

kegiatan perusahaan.

21. Sistem akuntansi perusahaan telah cukup

memadai dalam mengidentifikasikan,

menghimpun, dan melaporkan transaksi

perusahaan.

22. Payroll report didistribusikan kepada pihak

yang berkepentingan.

23. Seluruh unsur penggajian telah disajikan

dengan terperinci.

24. Terdapat sarana komunikasi yang cukup untuk

mendukung komunikasi yang efektif.

25. Karyawan benar-benar memanfaatkan fasilitas

komunikasi.

NO AKTIVITAS PENGENDALIAN SS S R TS STS

26. Aktivitas pengendalian dijelaskan dalam

kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

27. Tindakan yang tepat dan layak telah dilakukan

tanpa pengecualian terhadap informasi yang

membutuhkan tindak lanjut.

28. Ada pemisahan tugas antara bagian yang

melaksanakan pencatatan, pembayaran dan

pelaporan penggajian.

29. Terdapat verifikasi atas catatan dan dokumen

(17)

Universitas Kristen Maranatha

dilakukan pembayaran gaji.

30. Perubahan dalam kartu penghasilan karyawan

harus direkonsiliasi dengan daftar gaji

karyawan.

31. Dilakukan perbandingan berkas induk

penggajian dengan total buku besar gaji

karyawan.

32. Ada review atas laporan penggajian untuk

melihat kelayakan dan format yang tepat.

33. Terdapat pengecekan kesesuaian antara total

gaji menurut catatan dan total gaji yang

dibayarkan.

34. Telah dilakukan perlindungan terhadap

dokumen dan catatan penggajian dari

kehilangan, kerusakan dan kesalahan

penggunaan.

35. Pengamatan atas pembayaran gaji telah

memadai sehingga kecil kemungkinan terjadi

penyelewengan termasuk adanya gaji fiktif.

NO PEMANTAUAN SS S R TS STS

36. Pemantauan dalam menilai efektivitas

rancangan dan operasi pengendalian internal

telah dilaksanakan secara periodik.

37. Dilakukan tindak lanjut dengan cara

pemantauan berkelanjutan terhadap kegiatan

perhitungan gaji dan pembayaran gaji.

38. Ada kesesuaian antara hasil proses penggajian

(18)

Universitas Kristen Maranatha Indikator: Tercapainya Tujuan Umum Pengendalian Internal

NO TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL SS S R TS STS

39. Data yang diperlukan dalam pembuatan laporan

sudah akurat, teliti dan dapat diandalkan.

40. Wewenang dan tanggung jawab yang diberikan

kepada karyawan telah dilaksanakan dengan

semestinya.

41. Setiap pemborosan yang menyebabkan

ketidakefisienan dapat ditekan sekecil

mungkin.

42. Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan

mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh

pemerintah.

43. Seluruh kebijakan dan prosedur yang telah

ditetapkan oleh perusahaan ditaati dan

dilaksanakan oleh seluruh karyawan

perusahaan.

44. Setiap personel yang melanggar kebijakan dan

prosedur perusahaan dikenakan sanksi.

Indikator: Tercapainya Tujuan Khusus Pengendalian Internal Penggajian NO TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL

PENGGAJIAN

SS S R TS STS

45. Transaksi pembayaran gaji yang dicatat dalam

jurnal adalah transaksi non fiktif.

46. Transaksi pembayaran gaji yang dicatat dalam

jurnal telah diotorisasi oleh pejabat yang

berwenang.

47. Transaksi pembayaran gaji yang terjadi telah

(19)

Universitas Kristen Maranatha

48. Untuk menghindari kekeliruan dalam

perhitungan gaji di berbagai tahap, maka dalam

proses pencatatannya selalu dinilai dengan

pantas.

49. Perkiraan transaksi gaji diklasifikasikan dengan

pantas sesuai dengan bagan perkiraan klien

yang dibuat jurnalnya supaya laporan keuangan

dinyatakan dengan wajar.

50. Transaksi pembayaran gaji dicatat pada waktu

yang tepat agar laporan keuangan tidak menjadi

salah saji.

51. Transaksi pembayaran gaji yang dimasukkan

ke dalam jurnal dan buku besar sesuai dengan

(20)

Universitas Kristen Maranatha

HASIL JAWABAN KUESIONER VARIABEL INDEPENDEN (X) AUDIT INTERNAL YANG MEMADAI

PERTANYAAN RESPONDEN

NO A B C D E

1 5 5 5 5 5

2 4 4 5 4 5

3 5 4 4 5 5

4 5 4 5 5 4

5 5 5 5 5 5

6 5 5 5 5 5

7 5 4 5 5 5

8 5 5 5 5 5

9 5 5 5 5 5

10 5 5 5 5 5

11 5 4 4 5 5

12 5 5 4 5 5

13 4 4 5 5 4

14 4 5 4 5 5

15 5 5 5 5 5

16 5 5 5 5 5

17 5 5 5 5 5

18 5 5 5 5 5

19 4 5 5 5 5

20 5 5 5 5 4

21 5 5 5 4 5

22 5 4 5 5 5

23 5 5 5 5 4

24 4 5 5 5 3

25 5 5 5 5 5

26 5 5 5 5 5

(21)

Universitas Kristen Maranatha

HASIL JAWABAN KUESIONER VARIABEL DEPENDEN (Y)

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN

PERTANYAAN RESPONDEN

NO A B C D E

1 4 5 5 5 4

2 5 5 4 5 5

3 5 4 4 5 5

4 4 5 5 5 5

5 5 5 5 5 4

6 4 5 5 5 5

7 5 5 4 5 5

8 5 5 5 4 5

9 5 4 5 4 5

10 4 5 4 5 5

11 5 5 5 5 5

12 5 5 5 5 4

13 5 5 5 5 5

14 5 5 5 5 4

15 5 4 5 5 5

16 5 5 5 5 5

17 5 5 5 5 5

18 5 5 5 4 5

19 5 5 5 4 5

20 5 5 5 5 5

21 5 5 4 5 5

22 5 5 5 5 4

23 5 5 4 5 5

24 4 5 5 4 5

25 5 4 5 5 5

26 5 4 5 5 5

27 5 5 5 5 4

28 5 5 5 5 5

29 5 5 5 5 5

30 5 5 5 5 5

31 5 5 4 5 5

32 5 5 5 5 5

33 5 4 5 5 5

34 5 4 5 5 5

35 5 5 5 5 5

36 5 5 5 5 5

37 5 4 5 5 5

38 5 5 5 5 5

39 5 4 5 5 5

40 5 5 5 5 4

41 4 4 5 5 5

(22)

Universitas Kristen Maranatha

43 5 5 5 5 5

44 5 5 5 5 5

45 5 5 5 5 5

46 5 5 5 5 5

47 5 5 5 5 4

48 5 5 5 5 5

49 5 5 5 5 5

50 5 5 5 5 5

51 5 5 5 5 5

TOTAL 249 245 248 250 247

Correlations

X y

Correlation

Coefficient 1.000 .900*

Sig. (2-tailed) . .037

Audit internal yang memadai

N 5 5

Correlation

Coefficient .900* 1.000

Sig. (2-tailed) .037 .

Spearman's rho

Efektivitas pengendalian internal

penggajian N 5 5

(23)

Universitas Kristen Maranatha STRUKTUR ORGANISASI UMUM PT POS INDONESIA

SK DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)

(24)

Universitas Kristen Maranatha STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA

SK DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)

(25)

Universitas Kristen Maranatha STRUKTUR ORGANISASI SUB BAGIAN BINA SDM-3 PT POS INDONESIA (PERSERO)

SK DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)

(26)

Universitas Kristen Maranatha STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT KEUANGAN PT POS INDONESIA (PERSERO)

SK DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)

(27)

Universitas Kristen Maranatha STRUKTUR ORGANISASI SATUAN PENGAWASAN INTERNAL

SK DIREKSI PT POS INDONESIA (PERSERO)

(28)

Universitas Kristen Maranatha KARTU JAM HADIR

HARI: TANGGAL:

NAMA/NIPPOS PANGKAT NO

MASUK

PULANG

PARAF JAM PARAF JAM

(29)

Universitas Kristen Maranatha

Bina SDM-3

(30)
(31)

Universitas Kristen Maranatha

NOMOR DAFTAR GAJI……… ALAMAT RUMAH/KODE POS:

NAMA LENGKAP……….. ……….

NIPPOS……….. ……….

TEMPAT/TANGGAL LAHIR…………...………. ……….

MULAI BEKERJA……….………. PANGKAT (GOLONGAN GAJI)……….………. TEMPAT BEKERJA……….……… ……….

KODE JIWA……….………..

MUTASI (SURAT KEPUTUSAN/SURAT/NOTA) C A T A T A N SUSUNAN KELUARGA MENGENAI PENETAPAN GAJI POKOK MENGENAI PENGHENTIAN/ PEMINDAHAN

TERHITUNG PEMBAYARAN GAJI, PENGURANGAN/

TANGGAL NOMOR JENIS GAJI POKOK MULAI

TANGGAL PEMINDAHAN TUNJANGAN KELUARGA, DLL.

ISTRI I/SUAMI: ISTRI II:

Lahir: Lahir:

Nikah/Rujuk: Nikah/Rujuk:

Cerai/Neninggal: Cerai/Meninggal:

ANAK-ANAK: ANAK-ANAK:

1……… 1………

Lahir: Lahir:

2……… 2………

Lahir: Lahir:

3……… 3………

Lahir: Lahir:

4……… 4………

(32)

Universitas Kristen Maranatha RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : Widhiyanti Mulyono

Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 17 Juni 1984

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Surya Sumantri No. 55 Bandung

Telp : 081802042891

Pendidikan Formal:

1990 – 1996 : SD Slamet Riyadi Bandung

1996 – 1999 : SLTP Santa Maria Bandung

1999 – 2002 : SMU Santa Angela Bandung

2002 – 2006 : Universitas Kristen Maranatha

(33)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pada tahun 2006 perekonomian Indonesia memasuki tahun yang berat, namun menuju kearah yang lebih baik dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 6.2 %, laju inflasi 8.0 %, nilai tukar rata-rata Rp 9.900,- per dollar AS, harga minyak Indonesia di pasar internasional 57 dollar AS per barel dengan tingkat produksi minyak Indonesia 1.050 juta barel per hari. (Kompas, Bisnis dan Investasi, 24 Februari 2006). Namun, pada perjalanannya diperkirakan tidak akan mulus, mengingat adanya konflik di beberapa negara penghasil minyak (OPEC), seperti akhir-akhir ini di Iran. Belum lagi adanya kenaikan harga minyak dunia, sehingga akan menstimulasi kenaikan laju inflasi. Selain masalah global juga beberapa masalah di Indonesia pun menjadi pemicu stagnasi ekonomi, salah satunya rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).

(34)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 2

Pengembangan bisnis ditunjang oleh strategi pemasaran yang dilakukan diantaranya pengembangan teknologi, pembukaan kantor cabang baru dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. SDM merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan, karena tenaga kerja adalah asset penggerak dan pelaksana utama roda kegiatan suatu perusahaan. Kunci untuk memotivasi orang untuk berperilaku dalam sikap yang memajukan tujuan organisasi terletak pada cara insentif organisasi yang menghubungkan dengan tujuan individu.

Kompensasi insentif merupakan mekanisme yang mendorong dan memotivasi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Kompensasi terdiri dari tiga komponen yaitu :

1. Gaji.

2. Manfaat dari perusahaan (secara mendasar adalah pensiun dan tunjangan kesehatan).

3. Kompensasi insentif, yang terdiri dari insentif positif berupa reward dan insentif negative berupa punishment. Insentif dapat

berupa imbalan finansial, contohnya adalah kenaikan gaji, bonus, keuntungan, dan penghasilan tambahan.

(35)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 3

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan. (Bambang Hartadi, 1997:3). Dengan adanya pengendalian internal yang memadai dapat mengurangi terjadinya kesalahan yang tidak disengaja dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan perusahaan dan jika terjadi kesalahan akan dapat diketahui sedini mungkin. Meskipun demikian tidak berarti bahwa dengan adanya pengendalian intern yang andal akan menghilangkan semua kesalahan dan kecurangan. Pengendalian intern tidak menjamin tidak adanya kecurangan tetapi hanya berusaha untuk meminimalkan kecurangan ataupun kesalahan yang mungkin terjadi.

Salah satu aktivitas penting perusahaan yang memerlukan pengendalian intern yang baik adalah siklus penggajian dan kepegawaian. Sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakan penghitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang dibayar setiap bulan. Pengelolaan dan pengendalian kepegawaian terutama pada pos gaji dan upah memiliki nilai yang material sehingga perlu mendapat perhatian kemungkinan terjadinya inefisiensi, kecurangan, atau manipulasi.

(36)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4

penghentian karyawan dari pekerjaannya, dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan serta penghitungan gaji dan upah karyawan. Fungsi keuangan bertanggungjawab atas pelaksanaan pembayaran gaji dan upah serta berbagai tunjangan kesejahteraan karyawan. Fungsi akuntansi bertanggungjawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja.

Siklus penggajian terdiri dari jaringan prosedur pancatatan waktu hadir, pembuatan daftar gaji, pembayaran gaji, dan distribusi biaya gaji. Fungsi yang terkait dalam siklus penggajian yaitu fungsi penerima pegawai, pencatat waktu, pembuat daftar gaji dan upah, pembuat bukti kas keluar, pembayar gaji dan upah, akuntansi biaya dan akuntansi umum. (Mulyadi, 1998:283).

Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. (Mardiasmo, 2002:4). Sarang inefisiensi ini dapat saja terjadi di berbagai sektor, salah satunya pada aspek penggajian dan kepegawaian.

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan aktivitasnya. Value for money merupakan konsep

(37)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 5

Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian di salah satu organisasi sektor publik PT Pos Indonesia (Persero) sebagai bahan penulisan dan penyusunan skripsi dengan judul : “Peranan Audit Internal Atas Siklus Penggajian dan Kepegawaian dalam Menunjang

Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas maka penulis merumuskan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Apakah audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian telah dilaksanakan secara memadai.

2. Apakah pengendalian internal penggajian telah dilaksanakan secara memadai. 3. Bagaimana pengaruh audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian

terhadap efektivitas pengendalian internal penggajian.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi sebagai bahan dalam penulisan karya ilmiah yang berbentuk skripsi guna memenuhi salah satu syarat mencapai gelar S1 di Universitas Kristen Maranatha. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(38)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 6

2. Untuk mengetahui apakah pengendalian internal penggajian telah dilaksanakan secara memadai.

3. Untuk meneliti pengaruh audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian terhadap efektifitas pengendalian internal penggajian.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian pada tujuan penelitian, penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini dapat berguna untuk :

1. Perusahaan, sebagai informasi atau bahan masukan untuk mengevaluasi kebaikan dan kelemahan audit internal dan pengendalian internal yang ada atas siklus penggajian sehingga dapat membantu untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

2. Manajemen, untuk meningkatkan kesadaran manajemen perusahaan akan pentingnya audit internal dan pengendalian internal dalam siklus penggajian dan kepegawaian untuk mencegah terjadinya kecurangan.

3. Bagi mahasiswa dan pihak lain yang berminat atas penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat.

(39)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 7

1.5. Kerangka Pemikiran

Paket kompensasi yang terdiri atas gaji dan tunjangan-tunjangan, merupakan pengeluaran pokok yang secara kritis mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan. (Hery Simamora, 1997:539). Tingkat-tingkat kompensasi menentukan gaya hidup, status, harga diri, dan perasaan-perasaan karyawan terhadap organisasi. Selain itu, kompensasi dapat mempunyai imbas besar atas rekrutmen, motivasi, produktivitas, dan tingkat perputaran karyawan. Pengelolaan kompensasi adalah fungsi penting di dalam organisasi karena salah satu fase penting dari pekerjaan di mata sebagian besar karyawan adalah tingkat bayarannya.

Kompensasi merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial (financial rewards) yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Gaji merupakan kompensasi finansial langsung. Gaji (salary) umumya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan (terlepas dari lamanya jam kerja). Karyawan-karyawan manajemen, staf profesional, klerikal (pekerja-pekerja kerah putih) biasanya digaji.

(40)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 8

mereka merasa bahwa imbalan didistribusikan secara adil. (Hery Simamora, 1997:550).

Menurut Arens the payroll and personnel cycle involves the employment and payment of all employees. Labor is an important consideration in the

valuation of inventory in manufacturing, construction, and other industries.

(Arens, 2006:560). The audit of the payroll and personnel cycle includes obtaining an understanding of internal control, assessment of control risk, test of

controls and substantive test of transactions, analytical procedures, and test of

details of balance. (Arens, 2006:560).

Prosedur audit penggajian dimulai dari pembuatan daftar gaji dan upah, pembuatan bukti kas keluar, pembayaran gaji dan upah, pencatatan biaya gaji dan upah serta kewajiban yang berkaitan. (Mulyadi, 1998:294).

(41)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 9

Organisasi profesi internal auditor berkeyakinan bahwa fungsi internal audit (satuan pemeriksa intern) yang efektif mampu menawarkan sumbangan penting dalam meningkatkan proses corporate governance, pengelolaan resiko, dan pengendalian manajemen. (Organisasi Profesi Internal Auditor, 2003:1).

World Bank mendefinisikan good corporate governance sebagai suatu

penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha. (Mardiasmo, 2002:18).

Berdasarkan Hasil Penelitian Pengaruh Manajer, Auditor Internal dan Pengendalian Internal terhadap Kinerja Perusahaan yang dilakukan oleh Hiro

Tugiman pada 102 BUMN dan BUMD di tahun 2000 diperoleh kesimpulan umum bahwa auditor internal perusahaan paling berperan bila dibandingkan dengan para manajer dalam rangka menjaga pengendalian internal perusahaan agar berjalan dengan baik dan efektif. Pengendalian internal yang baik sangatlah penting karena pencapaian kenerja perusahaan sangat ditentukan oleh pengendalian internal yang baik dan efektif.

(42)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 10

keandalan pengendalian internalnya, perlu adanya evaluasi atas pengendalian internal.

Audit internal atas siklus penggajian yang dilaksanakan secara memadai akan berperan dalam menunjang efektifitas pengendalian internal penggajian.

1.6. Metode Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini digunakan pendekatan studi kasus dengan metode deskriptif analitis, yang bertujuan untuk memberi gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat dan hubungan antar fenomena yang diteliti, dengan berusaha mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek penelitian yang dipilih. Akhirnya, penulis menarik kesimpulan dari keadaan yang ada pada perusahaan. Teknik penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah: 1. Penelitian lapangan (field research), yaitu peninjauan secara langsung ke

perusahaan yang diteliti untuk memperoleh data primer. Data primer diperoleh dengan mengadakan wawancara terhadap pihak-pihak yang berwenang dan karyawan, memberikan kuesioner kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, serta observasi terhadap catatan dan dokumen perusahaan yang berhubungan dengan topik dalam penelitian. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui sistem, prosedur, dan kebijakan yang berhubungan dengan siklus penggajian dan kepegawaian.

(43)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 11

maupun tulisan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Penelitian ini untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teori untuk mempertanggungjawabkan analisa dalam pembahasan masalah.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

(44)

158 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan pada

Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) mengenai peranan audit internal dalam

menunjang efektivitas pengendalian internal penggajian, penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa:

1. Pelaksanaan audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian pada

Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) yang dilakukan auditor internal

perusahaan dinilai sangat berperan, hal ini dibuktikan dengan

faktor-faktor sebagai berikut:

a. Kedudukan auditor internal dalam organisasi ditempatkan sebagai

fungsi audit internal yang berdiri sendiri yang berada dalam

bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang keberadaannya

disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan seperti yang dilihat

dalam struktur organisasi dinilai efektif karena selain memenuhi

syarat aspek independensi juga tidak terlibat langsung dalam

aktivitas operasional, sehingga dalam melaksanakan tugasnya

tidak dipengaruhi oleh pihak manapun. Hal ini mendorong auditor

internal agar dapat melaksanakan audit independen yang objektif.

b. Adanya program audit internal yang disebut dengan Program

(45)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 159

tersebut dibuat secara periodik, yaitu satu tahun sekali yang

memuat kebijakan pengawasan, sasaran pengawasan, strategi

pengawasan, jenis, fungsi dan program aksi pengawasan serta

rencana anggaran pengawasan.

c. Adanya pelaksanaan audit internal yang terarah sesuai dengan

program yang telah ditetapkan pada setiap objek pemeriksaan.

Pelaksanaan audit internal dilakukan untuk membantu anggota

organisasi dalam bentuk pertanggungjawaban yang efektif berupa

aktivitas perencanaan audit dan evaluasi informasi mengenai

kelayakan dan penilaian efektivitas pengendalian internal serta

mengkomunikasikan hasilnya agar sumber daya perusahaan

benar-benar dikelola secara efektif.

d. Adanya laporan audit internal penggajian yang berisi hasil temuan

berupa penyimpangan-penyimpangan, saran dan rekomendasi

yang disajikan setelah melakukan audit internal atas pengendalian

intern penggajian.

e. Adanya tindak lanjut hasil audit dengan memberikan saran dan

rekomendasi yang harus dilaksanakan oleh objek pemeriksaan.

Manajemen selaku objek pemeriksaan melakukan tindak lanjut

hasil audit dengan melakukan pemantauan sebagai tindak lanjut

(46)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 160

2. Pengandalian internal penggajian yang diterapkan dinilai telah efektif, hal

ini dapat terlihat dari komponen-komponen pengendalian internal

penggajian, yaitu:

a. Lingkungan pengendalian.

Perusahaan telah memiliki lingkungan pengendalian yang efektif.

Hal ini terlihat dari adanya struktur organisasi dan uraian tugas

yang jelas dari setiap direktorat yang ada yaitu dengan adanya

pelimpahan wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan

tingkatan struktur organisasi dalam perusahaan.

b. Penaksiran risiko.

Perusahaan telah melakukan penaksiran risiko yang akan timbul

dari perubahan-perubahan yang terjadi dalam perusahaan, seperti

karyawan baru (SDM), sistem informasi dan penggunaan

teknologi baru.

c. Informasi dan komunikasi.

Sistem informasi dan komunikasi yang ada pada perusahaan telah

memadai. Perusahaan telah menggunakan sistem komputer penuh

(fully computerized system), sehingga manajemen dapat

memeproleh dan menghasilkan informasi yang dapat dipercaya

dan tepat waktu bagi pihak internal maupuan eksternal. Semua

transaksi diungkapkan dan dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku. Dengan adanya sistem informasi dan komunikasi

(47)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 161

masing-masing bagian khususnya bagian yang berkaitan dengan

aktivitas penggajian, yaitu bagian Bina SDM-3, Keuangan dan

Akuntansi.

d. Aktivitas Pengendalian.

Perusahaan telah memiliki prosedur dan kebijakan untuk

mengendalikan setiap bagian agar tujuan perusahaan dapat

tercapai. Aktivitas pengendalian tersebut meliputi peninjauan

kinerja karyawan, pengendalian fisik atas dokumen dan catatan

perusahaan, serta adanya pemisahan tugas yang jelas.

e. Pemantauan.

Pemantauan atas pelaksanaan penggajian pada perusahaan selain

dilakukan oleh masing-masing bagian juga oleh Satuan

Pengawasan Intern (SPI) dengan cara memonitor

aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan masalah penggajian, mulai dari

prosedur pembuatan daftar gaji sampai dengan prosedur

pembayaran gaji pada setiap karyawan.

3. Tujuan Pengendalian internal secara umum pada Kantor Pusat PT Pos

Indonesia (Persero) telah tercapai. Hal ini dibuktikan dengan adanya:

a. Efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan.

Untuk mencapai tujuan efektivitas dan efisiensi operasi

perusahaan, Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) telah

menetapkan adanya struktur organisasi yang menggambarkan

(48)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 162

serta uraian tugas yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu, apa

yang menjadi pemborosan dalam perusahaan sedapat mungkin

dapat ditekan dimana atasan diharuskan melakukan pengawasan

terhadap bawahannya agar bawahannya tidak melakukan tindakan

yang dapat merugikan perusahaan.

b. Keandalan pelaporan keuangan.

Keandalan pelaporan keuangan dicapai dengan melakukan

prosedur pencatatan yang mengacu pada Standar Akuntansi

Keuangan. Dengan adanya sistem informasi dan komunikasi, dapat

mendukung keandalan dari pelaporan keuangan tersebut, dimana

laporan keuangan diterbitkan secara akurat, tepat waktu dan dapat

dipercaya.

c. Kepatuhan kepatuhan terhadap hukum dan

perundang-perundangan yang berlaku.

Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) menjalankan operasi

perusahaan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah

karena PT Pos Indonesia (Persero) ini merupakan BUMN dan

pemerintah telah menetapkan peraturan tentang badan usaha yang

lain yang harus ditaati oleh semua badan usaha yang ada. Selain

itu, untuk mencapai tujuan pengendalian internal dalam hal

kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undangan yang berlaku,

(49)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 163

menetapkan tata tertib dan disiplin karyawan yang harus dipatuhi

oleh seluruh karyawan.

4. Tujuan pengendalian internal penggajian pada Kantor Pusat PT Pos

Indonesia (Persero) telah tercapai. Hal ini didukung oleh faktor-faktor

sebagai berikut:

a. Keberadaan.

Pembayaran gaji telah diberikan kepada karyawan yang

bersangkutan dengan benar. Hal ini dibuktikan dengan adanya

pencatatan waktu hadir yang diawasi oleh asisten manajer untuk

menghindari karyawan fiktif. Pembayaran gaji telah disesuaikan

dengan tingkat jabatan atau golongan yang disertai dengan

tunjangan-tunjangan dan potongan-potongan gaji.

b. Kelengkapan.

Dalam proses penggajian, data yang diperlukan telah disajikan

dengan lengkap dan benar. Hal ini terlihat dari adanya

catatan-catatan dan informasi yang diperoleh. Catatan dan informasi

tersebut berupa absensi/daftar hadir karyawan, kebijakan

penggajian dan pencatatan yang dilakukan oleh bagian akuntansi

dan keuangan dalam buku besar dan buku kas, dimana catatan dan

informasi tersebut diperoleh dari setiap bagian yang terkait dalam

aktivitas penggajian.

(50)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 164

Proses penggajian dilakukan berdasarkan tingkat jabatan/golongan

dari setiap karyawan ditambah dengan tunjangan-tunjangan dan

potongan-potongan. Pembayaran gaji dapat mengalami perubahan

(naik/turun), yang diakibatkan oleh adanya perubahan kebijakan

perusahaan berupa kenaikan pangkat/jabatan/golongan, penjatuhan

sanksi, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut yang menjadi

penilaian dan mempengaruhi perhitungan penggajian.

d. Klasifikasi.

Pembayaran gaji yang diberikan kepada karyawan berdasarkan

pada tingkat jabatan/golongan. Perhitungan gaji dilakukan oleh

bagian Bina SDM-3 untuk karyawan dalam setiap direktorat.

e. Tepat waktu.

Pembayaran gaji selalu dilakukan tepat waktu, yaitu pada tanggal

satu setiap bulannya. Akan tetapi, apabila tanggal satu jatuh pada

hari libur, maka pembayaran gaji dilakukan pada hari kerja

berikutnya.

f. Posting dan pengikhtisaran.

Pencatatan berupa jurnal dan posting buku besar dilakukan oleh

bagian Akuntansi, sedangkan bagian Keuangan mencatat

pengeluaran kas untuk pembayaran gaji pada Buku Kas A dan B,

kemudian melakukan pencocokan untuk menjamin kebenaran

(51)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 165

5. Audit internal perusahaan sangat berperan dalam menunjang efektivitas

pengendalian internal penggajian. Hal ini didukung oleh adanya aktivitas

verifikasi serta evaluasi terhadap prosedur penggajian yang ditetapkan

perusahaan. Kesimpulan diterimanya hipotesis tersebut, juga didukung

oleh pengujian secara statistik dengan menggunakan program SPSS

dimana berdasarkan hasil jawaban tersebut diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

• Besarnya korelasi (r) = 0.9

• Besarnya koefisien determinasi (KD) = 81%

• Dari hasil uji t menunjukkan thitung >ttabel dimana 3,576 > 1,000

yang berarti audit internal atas siklus penggajian dan kepegawaian

sangat berperan dalam menunjang efetivitas pengendalian internal

penggajian. Hal ini menunjukkan bahwa audit internal

memberikan dampak yang positif dimana pemeriksaan dilakukan

dengan intensif. Pembayaran gaji diberikan pada karyawan yang

berhak (bukan karyawan fiktif), prosedur penggajian dibuat dan

dilaksanakan sesuai dengan kebijakan merupakan bukti bahwa

audit internal sangat berperan dalam pengendalian internal

penggajian.

Kelemahan-kelemahan yang penulis temukan selama melakukan

penelitian pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) adalah:

(52)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 166

• Satuan Pengawasan Intern (SPI) tidak melakukan audit internal

pada bagian penggajian setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan

manajemen penggajian dianggap telah memiliki sistem penggajian

yang memadai, sedangkan dari pihak Satuan Pengawasan Intern

mempunyai kendala yaitu terbatasnya tenaga, waktu dan biaya

yang harus dikeluarkan sehingga memprioritaskan bagian-bagian

yang dianggap perlu diaudit saja untuk pemeriksaan setiap

tahunnya pada semua unit kerja yang ada pada Kantor Pusat PT

Pos Indonesia (Persero).

2. Untuk variabel dependen.

• Petugas pembuat daftar gaji dan pembayar gaji (juru bayar) adalah

petugas yang sama, sehingga dikhawatirkan adanya manipulasi

data mengenai penggajian. Hal ini menunjukkan adanya

kerangkapan fungsi, yaitu fungsi pembuat daftar gaji yang

merangkap fungsi pembayar gaji.

• Pencatatan waktu kehadiran masih menggunakan sistem manual,

sehingga dikhawatirkan terjadi manipulasi daftar hadir atau

kelalaian pencatatan waktu kehadiran yang akan berdampak pada

kebijakan pemberian kompensasi atau tunjangan.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan pada Kantor Pusat

(53)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 167

bahan masukan untuk perusahaan dalam melakukan tindakan perbaikan,

diantaranya adalah:

1. Untuk variabel independen.

a. Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebaiknya melakukan audit

internal pada semua unit kerja secara keseluruhan setiap tahunnya,

terutama bagian Bina SDM-3 karena menyangkut adanya

pengeluaran kas. Dengan kata lain, audit internal yang dilakukan

oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) harus memprioritaskan

pemeriksaan pada bagian Bina SDM-3 dan bagian yang dinilai

rawan setiap tahunnya, walaupun sistem penggajian yang dibuat

oleh manajemen penggajian (Bina SDM-3) telah memadai.

b. Kurangnya tenaga pemeriksa (auditor internal) sebaiknya ditambah

sehingga pemeriksaan dapat dilaksanakan setiap tahunnya pada

semua unit kerja dalam perusahaan. Dari jumlah karyawan SPI

sebanyak 23 orang, tenaga pemeriksa (auditor internal) hanya

berjumlah 11 orang. Sedangkan karyawan bagian SDM yang perlu

diaudit saja berjumlah 36 orang, belum lagi karyawan bagian lain

seperti karyawan Direktorat Operasi berjumlah 53 orang,

Direktorat Teknik berjumlah 33 orang dan Direktorat Keuangan

berjumlah 22 orang. Karyawan bagian SPI sebaiknya ditambah

sebanyak 7 orang agar secara keseluruhan berjumlah 30 orang.

Karyawan sejumlah 30 orang untuk bagian SPI dirasa cukup

(54)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 168

lagi tugas SPI adalah untuk melakukan pemeriksaan untuk setiap

bagian yang membutuhkan audit, tidak hanya satu bagian saja.

2. Untuk variabel dependen.

a. Petugas pembuat daftar gaji dan pembayar gaji (juru bayar)

sebaiknya dipisahkan agar tidak terjadi manipulasi data walaupun

sistem penggajian yang ada dinilai telah memadai dan tidak ada

kerangkapan fungsi pada bagian penggajian (Bina SDM-3).

b. Pencatatan waktu hadir karyawan sebaiknya menggunakan

teknologi terkomputerisasi seperti Finger Print, dengan alasan

bahwa teknologi pencatatan waktu hadir ini menggunakan tanda

pengenal berupa sidik jari (telapak tangan) karyawan yang

bersangkutan sehingga tidak dapat dimanipulasi. Hal ini dapat

meminimalisasi kecurangan dan kelalaian serta memudahkan

pekerjaan karena petugas pencatat waktu hadir tidak perlu

(55)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Abadi Jusuf, Amir, 2003, Auditing Pendekatan Terpadu, Salemba Empat, Jakarta.

Anthony and Govindarajan, 2001, Management Control System, tenth edition, Mc Graw Hill, New York.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, 2006, International Edition Auditing and Assurance Services : An Integrated Approach, eleventh edition, Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Bodnar H., George, and William S. Hopwood, 2001, Accounting Information system, eighth edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Boynton, Johnson and Kell, 2001, Modern Auditing, seventh edition, Wiley and Sons Inc., New York.

Hanks, Patrick, Concies Dictionary, 1990, Williams Collins and Sons Ltd., Glasgow.

Hartadi, Bambang, 1997, Sistem Pengendalian Intern Dalam Hubungannya Dengan Manajemen dan Audit, edisi dua, BPFE, Yogyakarta.

Horngren, Charles T., Walter T. Harrison Jr., Linda Smith Bamber, 2002, Accounting, fifth edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, edisi satu, Salemba Empat, Jakarta.

Kohler, Eric L., A Dictionary For Accountants, 1984, sixth edition, Prentice Hall of India, New Delhi.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, edisi satu, Andi, Yogyakarta

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, edisi tiga, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, Kanaka Puradireja, 2002, Auditing, Buku Satu, edisi enam, Salemba Empat, Jakarta.

(56)

Universitas Kristen Maranatha Organisasi Profesi Internal Auditor, 2003, Rekomendasi Mengenai Peran Internal Auditor dalam Meningkatkan Coorporate Governance pada Perusahaan di Indonesia.

Pearce, David W., The dictionary of Modern Economics, 1988, revised edition, The Maximilian Press Ltd., London.

Pickett, Spencer, 2000, The Internal Auditing Handbook, John Wiley and Sons Ltd., England.

Ratliff, Richard L., Wanda A. Wallace, 1996, Internal Auditing Principles and Techniques, second edition, The Institute of Internal Auditors, Altamonte Springs.

Romney, Marshall B., Paul John Steinbart, and Barry E. Cushing, 2003, Accounting Information System, ninth edition, Pearson Education Inc., New Jersey.

Tjakrawala, Kurniawan, 2003, Sistem Pengendalian Manajemen, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.

Tugiman, Hiro, 1997, Pandangan Baru Internal Auditing, Edisi Indonesia, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 2001, Standar Profesional Audit Internal, Edisi Kelima, Kanisius, Yogyakarta.

Tugiman, Hiro, 2006, Pengenalan Manajemen Internal Audit, Yayasan Pendidikan Internal Auditor, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Model evaluasi ini merupakan model yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh para peneliti. Model CIPP dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan,

Puji syukur kepada Tuhan atas segala berkat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan dari Fakultas Teknik Elektronika

H8 H4 H1 H7 H6 H5 b H3 Kualitas Informasi Persepsian (Perceived Information Quality) Kualitas Sistem Persepsian (Perceived System Quality) Penggunaan (use) Kepuasan

Pembelajaran ketrampilan disekolah tidak terlepas dengan adanya kurikulum yang mengaturnya. Dalam melaksanakan pembelajaran ketrampilan ada dua hal yang harus mendapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persepsi siswa pada fasilitas bengkel dapat dikatan baik; (2) Minat siswa dapat dikatakan baik; (3) Prestasi belajar siswa

Karena kandungan protein dari pelepah sawit rendah serta kandungan lignin yang tinggi, maka untuk pemakaiannya yang optimal perlu dilakukan kombinasi dengan

Hasil penilaian rata-rata dari pengujian kegunaan aplikasi yang dilakukan oleh 15 responden menghasilkan rata-rata penilaian mencapai skala 4.7 bahwa aplikasi ini

Pada tugas akhir ini dikembangkan suatu metode baru untuk menyelesaikan persoalan invers kinematik pada manipulator redundant tanpa melalui perhitungan pseudoinverse dan