Radio GEN FM Surabaya Periode 1 Juni 2010 Sampai 30 September 2010)
SKRIPSI
Oleh :
Marsha Fanti
0743010033
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA
TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
Radio GEN FM Surabaya Periode 1 Juni 2010 Sampai 30 September 2010)
Disusun Oleh :
MARSHA FANTI
NPM. 0743010033
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian/ Seminar Skripsi
Menyetujui,
PEMBIMBING
Dra. Dyva Clareta, MSi
NPT. 3 6601 94 00251
Mengetahui,
DEKAN
Oleh :
MARSHA FANTI
NPM. 0743010033
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 02 Desember 2010 Menyetujui,
PEMBIMBING
TIM PENGUJI :
1.
Ketua
Dra. Sumardjijati, MSi
NIP. 19620323 199309 2001
Dra. Dyva Claretta, M.Si
NPT. 3 6601 94 0025 1
2.
Sekretaris
Drs. Kusnarto, MSi
NIP. 19580801 198402 1001
3.
Anggota
Dra. Dyva Claretta, Msi
NPT. 3 6601 94 0025 1
Mengetahui,
DEKAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan
karunia-Nya kepada peneliti sehingga skripsi dengan judul “ANALISIS ISI DAILY
REPORT INFORMASI AADS PADA “SEMANGAT PAGI” DI RADIO GEN
FM SURABAYA” (Studi Analisis Isi Daily Report Informasi AADS Pada
“Semangat Pagi” Di Radio GEN FM Surabaya Periode 1 Juni 2010 Sampai
30 September 2010) dapat diselesaikan dengan baik.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dra. Dyva Claretta, Msi
selaku Dosen Pembimbing utama yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, nasehat serta motivasi kepada peneliti. Dan peneliti juga
banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa moril, spiritual
maupun materiil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur,
yang menyediakan berbagai fasilitas sebagai penunjang proses
pembelajaran selama peneliti mengikuti perkuliahan.
2.
Bapak Juwito. S. Sos, MSi selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
3.
Seluruh dosen-dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur. Terima kasih untuk semua ilmu yang
UPN “Veteran” Jawa Timur.
5.
Kedua Orang Tua, Fauzi dan Marwati yang membantu peneliti dengan doa
karena mereka, peneliti dapat bertahan hidup hingga saat ini walaupun
tidak selalu bersama karena peneliti anak kos.
6.
Untuk ketiga sahabat seperjuangan, Tania, Mey dan Mutiara untuk selalu
memberikan doa, semangat dan dorongan untuk cepat menyelesaikan
skripsi ini. Thank’s for your spirit gurlz....:)
7.
Buat seseorang yang sangat dekat dan selalu membantu peneliti dalam
suka dan duka dimanapun dan kapanpun peneliti butuh selalu ada, Andi M
Andhika Pratama. Terima kasih ya Allah...
Peneliti menyadari bahwa di dalam skripsi ini akan ditemukan banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, dengan segala keterbatasan
yang peneliti miliki semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
umumnya dan peneliti pada khususnya.
Surabaya, 10 Oktober 2010
Peneliti
HALAMAN JUDUL...
i
HALAMAN PERSETUJUAN DAN
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI...
ii
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI...
iii
KATA PENGANTAR...
iv
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR GAMBAR...
ix
DAFTAR TABEL... x
ABSTRAKSI... xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang Masalah... 1
1.2. Perumusan Masalah... 11
1.3. Tujuan Penelitian... 11
1.4. Manfaat Penelitian... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 13
2.1. Definisi Daily Report... 13
2.2. Definisi Informasi... 14
2.3. Elemen-Elemen Dalam Jurnalistik... 14
2.4. Radio Sebagai Media Komunikasi Massa... 18
2.2.1. Radio Sebagai Medium... 19
2.8. Kerangka Berpikir... 33
BAB III METODE PENELITIAN... 37
3.1. Definisi Operasional... 37
3.1.1. Kategorisasi Tema Informasi... 39
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel... 44
3.2.1.
Populasi...
44
3.2.2. Sampel... 45
3.2.3.
Teknik
Penarikan
Sampel...
45
3.3. Unit Analisis... 45
3.4. Teknik Pengumpulan Data... 46
3.5. Metode Analisis Data... 47
3.6. Uji Reliabilitas...
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...
54
4.1. Gambaran Umum dan Objek Penelitian... 54
4.1.1. Radio 103.1 GEN FM Surabaya... 54
4.1.2. Business Objective... 57
4.1.3. Visi dan Misi Radio 103.1 GEN FM Surabaya...
57
4.1.4. Demografis Pendengar Radio 103.1 GEN FM Surabaya....
58
4.1.5. Psikografis Pendengar Radio 103.1 GEN FM Surabaya...
59
4.1.6. Slogan “Suara Musik Terkini”... 59
4.2.2. Hasil Analisis Data... 62
4.2.2.1 Tema Berdasarkan Kategorisasi Human Interest... 66
4.2.2.2 Tema Berdasarkan Kategorisasi Ekonomi... 68
4.2.2.3 Tema Berdasarkan Kategorisasi Kejahatan... 69
4.2.2.4 Tema Berdasarkan Kategorisasi Ilmu
dan
Penemuan...
71
4.2.2.5 Tema Berdasarkan Kategorisasi Pendidikan
Dan Seni Klasik... 72
4.2.2.6 Tema Berdasarkan Kategorisasi
Kecelakaan
&
Bencana...
73
4.2.2.7 Tema Berdsarkan Kategorisasi Olahraga... 75
4.2.2.8 Tema Berdasarkan Kategorisasi Politik... 76
BAB V KESIMPULA DAN SARAN... 77
5.1. Kesimpulan... 77
5.2. Saran... 78
DAFTAR PUSTAKA... 54
LAMPIRAN... 55
Gambar 1. Kerangka berpikir penelitian... 36
x
Tabel 1. Tabel frekuensi untuk kategori penelitian... 47
Tabel 2. Hasil Koding Daily Report Informasi AADS... 51
Tabel 3. Tema-tema Daily Report Informasi AAD... 62
Tabel 4. Sub tema kategori human interest... 66
Tabel 5. Sub tema kategori ekonomi... 68
Tabel 6. Sub tema kategori kejahatan... 69
Tabel 7. Sub tema kategori ilmu dan penemuan... 71
Tabel 8. Sub tema kategori pendidikan dan seni klasik... 72
Tabel 9. Sub tema kategori Kecelakaan & Bencana... 74
Tabel 10. Sub tema kategori Olahraga... 75
Radio 103.1 GEN FM Surabaya Periode 1 Juni 2010– 30 September 2010).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya analisis isi untuk
menganalisis isi pesan komunikasi dan mengolah pesan secara sistematik,
objektif, kuantitatif dan prinsip isi yang nyata yang kemudian disajikan dalam
media informasi. Media informasi penting untuk masyarakat sebagai sarana
informasi. Salah satu media informasi adalah Radio 103.1 GEN FM Surabaya
yang menyajikan beberapa informasi dengan muatan lokal yaitu informasi seputar
kota Surabaya dan sekitarnya. Informasi AADS (Ada Apa Di Surabaya) di Radio
GEN FM Surabaya disiarkan setiap hari senin sampai dengan hari jumat pagi pada
pukul 06.00 WIB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa sajakah
tema-tema daily report informasi yang muncul pada konten AADS program acara
“Semangat Pagi” periode 1 Juni 2010 sampai 30 September 2010.
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Definisi Daily
Report, Definisi Informasi, Elemen-Elemen Dalam Jurnalistik, Radio, Analisis Isi,
Teori Gate Keeper (Penjaga Gerbang), Kategorisasi Isi Daily Report Informasi
AADS Pada “Semangat Pagi” di Radio GEN FM.
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total
sampling sedangkan unit analisisnya adalah unit tematik. Kategorisasi yang
digunakan dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti dengan beberapa komposisi
kategori dari Deutschman dan Schramm & Atwood melalui uji reliabilitas.
Kategorisasi dalam penelitian ini berdasarkan tema dan sub-sub tema. Dalam
penelitian analisis isi daily report informasi AADS pada “Semangat Pagi” di
Radio GEN FM Surabaya didapatkan 8 tema meliputi : tema Human Interest,
ekonomi, kejahatan, ilmu dan penemuan, pendidikan dan seni klasik, kecelakaan
dan bencana, olahraga, serta politik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema daily report informasi yang
paling banyak muncul adalah human interest. Informasi ini dianggap bisa menjadi
penting di masyarakat karena menarik dan benar-benar bermuatan lokal dimana
sudah sesuai dengan keadaan di kota Surabaya. Serta mengandung sub tema
kategori yang meliputi kepentingan manusiawi secara umum, minat remaja,
cuaca, binatang dan kematian alamiah dimana informasi yang disiarkan
mempunyai kesesuaian dengan teori Gate Keeper yang diterapkan yaitu tidak
semua informasi dapat disiarkan oleh Radio 103.1 GEN FM Surabaya. Informasi
yang disiarkan adalah yang sesuai dengan segmentasi pendengar radio GEN FM
Surabaya yaitu memiliki range umur antara 18-34 tahun dan berstatus sosial
ekonomi BC.
Tema yang sedikit muncul ada 2 yaitu tema ekonomi dan olahraga, hal ini
dikarenakan untuk tema ekonomi sendiri tidak ada suatu hal yang menonjol yang
harus diinformasikan, hanya menyangkut masalah angkutan & perjalanan. Untuk
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radio siaran merupakan komponen media komunikasi massa yang
memiliki peran dan hubungan timbal balik dengan sejarah bangsa Indonesia.
Dalam perkembangannya, radio siaran tidak hanya harus memenuhi dan
menciptakan selera publik, tapi juga punya peran di dalam membentuk opini serta
sosial kontrol. Konsekuensi dari perkembangan tersebut menuntut radio siaran
mengembangkan dan meningkatkan kinerja secara professional untuk disesuaikan
dengan dinamika publik yang dilayani dalam sajian hiburan, pendidikan, terutama
informasi. Namun kenyataannya berbagai kendala dan hambatan tidak dapat
membendung tumbuh dan kembangnya radio siaran itu sendiri. Karena motivasi
untuk mendirikan radio siaran pun sangat beragam dan tidak semata-mata melirik
peluang bisnis, walau pertumbuhan dan perkembangan radio siaran swasta di
Indonesia tidak terlepas dari berbagai aspek antara lain : historis, politik, hukum,
sosial, ekomoni, budaya, teknologi.
Radio siaran swasta (commercial radio broadcasting) menjadi sebuah
paradigma baru, berangkat dari kondisi yang kurang menguntungkan dalam
kebijakan politis masa lalu, kini radio swasta menyadari kelemahannya dan
berupaya untuk bangkit mengatasi ketertinggalan. Secara bertahap memasuki
radio siaran bertumpu pada fungsi tunggal yaitu hiburan, kini mulai berkembang
dalam beberapa kepentingan yaitu : hiburan, informasi, dan penerangan,
pendidikan, jurnalistik dan komersil.
(http://jurnalisme-radio.blogspot.com/2008/01/radio-dan-potensi-iklan-radio.html)
Akhir-akhir ini, trend pembentukan jaringan media termasuk radio,
semakin merebak di Indonesia. Secara umum, jaringan radio yang lazim ada di
Indonesia paling tidak bisa dibagi dalam 3 kategori :
a. Program Network atau jaringan program, dimana radio induk berfungsi
sebagai pembuat acara yang kemudian disebarkan ke radio-radio yang
menjadi anggota jaringannya.
b. Sales Network atau jaringan penjualan, dimana anggota jaringan yang satu
bisa menawarkan radio yang lain ke calon pemasang iklan.
c. Total Network atau jaringan total dimana sebuah jaringan radio secara total
mengelola radio-radio yang menjadi anggota jaringannya, baik dari sisi
program, sumber daya manusia, hingga ke penjualan.
Seiring dengan tumbuhnya jaringan radio di Indonesia, muncul juga
sebuah jaringan radio yang memanfaatkan media internet seperti live streaming.
Hal ini sangat membantu radio swasta dalam mempromosikan penjualan, program
dan semakin dikenal dimana-mana karena setiap orang di belahan dunia dapat
Melalui sebuah research atau penelitian terbaru bahwa konsep sebuah
radio tidak selalu live on air namun ada juga live delay. Live delay adalah nama
sebuah konsep yang diciptakan radio swasta dalam mengemas radio siarannya,
jadi agar tercipta out-put yang maksimal, sempurna dan membuat nyaman telinga
yang mendengarkan maka hasil siarannya berupa recording. Delay siaran
mengacu pada praktek sengaja menunda siaran dari hidup material. Jadi, live
delay sama artinya dengan sebuah penundaan singkat sering digunakan untuk
mencegah kecerobohan, atau materi siaran yang tidak diinginkanlainnya ter-on air
kan, termasuk masalah-masalah teknis malfungsi.
(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://dictionary.s
ensagent.com/Broadcast_delay/en-en/). Tidak banyak radio di Indonesia yang
mempunyai konsep seperti ini karena sampai dengan tahun 2010 ini, hanya
radio-radio yang tergabung dengan PT. Radio Camar lah yang menggunakan konsep live
delay.
Selain itu, yang harus diperhatikan adalah karakteristik radio lokal dan
personal, dimana radio di daerah tertentu memiliki karakter yang berbeda dengan
radio di daerah lain karena pendengar yang dilayani juga memiliki ketertarikan,
kepentingan dan karakter yang berbeda. Dengan mempertimbangkan nilai berita
dan karakteristik radio jaringan, maka sebuah peristiwa yang menarik di daerah
tertentu, belum tentu membuat menarik masyarakat di kota lain. Selama informasi
lokal yang terjadi di suatu daerah belum menjadi informasi besar skala nasional,
maka pendengar tidak akan tertarik karena informasi itu tidak berkaitan langsung
langsung bagi dirinya, tidak sekedar value added bahkan kalau bisa value in use.
Value added disini menurut Harvey & Green (1993) adalah ukuran kualitas dalam
hal sejauh mana pengalaman pendidikan meningkatkan pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan. Tepatnya berapa banyak yang ditambahkan, bagaimanapun,
tergantung pada metodologi yang digunakan dan apa yang didefinisikan sebagai
nilai di tempat pertama (Barnett, 1988; CNAA, 1990). Sedangkan value in use
adalah nilai dari seluruh hak yang timbul dari kepemilikan, jumlah satu hal yang
akan diberikan dengan imbalan lain.
(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.answ
ers.com/topic/value-6)
Secara umum, agar radio di dengar oleh masyarakat maka radio penyiaran
membuat program-program yang menarik. Hal ini tentunya dapat membantu
stasiun-stasiun radio untuk mengambil out-put yang sesuai dengan kebutuhan
pendengar selain program hiburan dan iklan yang merupakan kunci untuk
membangun kelompok pendengar. Landasan yang diterapkan dalam membuat
program-program penyiaran radio adalah fungsinya, dimana fungsi dari radio
adalah :
a. memenuhi rasa ingin tahu (sense of curiority) publik
b. mengembangkan intelektual sosial dengan menawarkan gagasan kemajuan
(the idea of the progress)
d. mencegah terbentuknya masyarakat diam dan skeptis (society of
sadentaries).
Dari banyaknya radio jaringan di Indonesia, salah satunya adalah PT.
Radio Camar yang berada dibawah naungan perusahaan besar MAHAKA
ENTERTAINTMENT tersebut merupakan sebuah induk perusahaan radio siaran
yang mempunyai jaringan radio (radio network) yang tersebar dibeberapa kota
yaitu Jakarta dan Surabaya. Dalam konsep siarnya, Radio GEN FM Surabaya
berada dibawah naungan PT. Radio Camar, yang wajib menyamakan konsep
siaran yaitu live delay. Adapun radio-radio yang tergabung dengan konsep live
delay adalah 103,1 GEN FM Surabaya, 89,7 GEN FM Jakarta, 101 JAK fm, dan
radio Carrefour. Untuk radio Carrefour sistem produksinya adalah relay dimana
proses taiping (merekam) dilakukan di radio JAK fm dan kemudian diudarakan di
carrefour seluruh Indonesia.
Persaingan radio di kota Surabaya yang bersegmen menengah bawah juga
mendominasi di kalangan masyarakat kota Surabaya, beberapa diantaranya juga
menyajikan siaran berbahasa daerah. Namun radio di kota Surabaya memiliki
beberapa kekhasan, karena ada yang mengambil segmen anak muda seperti Radio
Istara, Prambors, Hard Rock, EBS, dan GEN. Khusus untuk GEN dan M radio
adalah radio anak muda yang ditujukan untuk pendengar pasif karena hampir 90%
musik lokal dan 10% musik mancanegara.
Diantara kelima radio tersebut diatas, belum ada radio yang secara khusus
keatas), dengan konsentrasi pendidikan pada tingkat mahasiswa, laki-laki dan
perempuan, kelas status ekonomi sosial (SES) yaitu B dan C, yang cinta musik
Indonesia, berwawasan internasional, berpikiran merdeka, aktif, dinamis, percaya
diri, rendah hati, bertoleransi tinggi, mandiri, aktif bersosialisasi serta lebih
ditujukan kepada pendengar pasif. Dan point yang berbeda adalah memiliki
konten isi informasi dan musik-musiknya lokal yaitu musik Indonesia terbaik
walaupun tergolong radio anak muda. Sebelumnya informasi adalah data yang
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimannya dan
bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Abdul Kadir, 2003:28).
Kesulitan mengelola dalam radio adalah memelihara komitmen dan
memerlukan sumber daya manusia yang cukup handal di dalam kualitas
siarannya, juga harus memiliki database lagu yang dinikmati kelompok sasaran
tersebut. Disamping itu, kelompok masyarakat usia remaja atau anak muda di
Indonesia semakin hari semakin bertumbuh dan semakin banyak. Mereka
membutuhkan informasi dan hiburan yang sesuai dengan kepribadiannya. Kondisi
seperti ini sepertinya akan menjadi sebuah paradigma baru dalam masyarakat
Indonesia. Kelas sosial remaja saat ini telah meningkatkan berbagai jenis musik di
tanah air, fashion, konsumsi terhadap barang mahal dan berkelas, kehidupan yang
hedonis (hura-hura, dunia malam), profesi, serta tidak kalah pentingnya sebuah
indikasi baru telah muncul yaitu acara atau program musik di televisi yang kini
semakin memiliki rating yang memuaskan, disamping animo peserta semakin
menyediakan pelayanan jasa siaran radio yang dapat fokus kepada sasaran target
tersebut. Untuk itulah Radio GEN FM Surabaya melayani kelompok masyarakat
ini sebagai sebuah potensi di dalam upaya mengembangkan jaringan stasiun radio
di kota besar Jakarta dan Surabaya.
Untuk menghadapi persaingan radio di kota Surabaya dan dengan melihat
peluang segmentasi pendengar, radio 103,1 GEN FM Surabaya memberikan
konsep siaran yang berbeda yaitu menggunakan konsep live delay dan menyajikan
daily program yang disiarkan mulai pukul 06.00 WIB-10.00 WIB. 103,1 GEN FM
Surabaya mengemas program tersebut dengan nama “Semangat Pagi”. Berisikan
informasi berita yang menarik, segar dan aktual selalu ada dalam acara ini
ditambah dengan sesekali interview singkat yang menghadirkan para tokoh dan
pengamat maupun melalui telepon untuk diajak menyikapi sebuah fenomena
sosial yang sedang mengemuka. Dalam “Semangat Pagi” juga terdapat rubrik
khusus atau feature dengan host seorang entertainer muda yang dinamis dan
atraktif. Host atau penyiar yang dimaksud adalah Yudi Kemal dan Lauretha.
Sedangkan nama konten acara yang ingin diteliti oleh peneliti adalah AADS yaitu
kepanjangan dari “Ada Apa Di Surabaya” dimana konten ini membahas dan berisi
tentang informasi-informasi dengan muatan lokal yaitu hal-hal yang terjadi di
Surabaya. Selain itu dalam program “Semangat Pagi” tedapat konten 2 hot news
berupa informasi lokal dan internasional serta “Salah Sambung”. Ini merupakan
sebuah variety show yang dirancang untuk menemani kesibukan pagi para
pendengar dan ditemani 2 orang entertainer yang bersahabat, ceria, menarik, lucu
Materi isi program AADS dalam “Semangat Pagi” yang ada di 103,1 GEN
FM Surabaya tidak hanya mengandung muatan lokal namun tetap berlandaskan
motto “Suara Musik Terkini”. Semua program acara dan bukan hanya “Semangat
Pagi” saja, membahas, mengenalkan dan menjual musik lokal walaupun musik
mancanegara juga ada namun hanya 10% saja prosentasenya. Dan sebenarnya
musik yang diperdengarkan pun adalah pilihan pendengar melalui survey musik
yang telah disediakan oleh radio GEN FM Jakarta dan Surabaya yaitu melalui
website dengan alamat www.1031gen.fm. Nama program yang digunakan untuk
survey musik tersebut adalah GEMMAS yaitu gerakan memilih musik sobat gen
surabaya, jadi setiap pendengar bebas memilih lagu yang disukai untuk biasa
diudarakan di GEN FM dan tentunya akan ada merchandise bagi mereka yang
sering mengikuti dan mendukung program ini. Selain itu informasi aktual yang
sedang menjadi perbincangan di masyarakat atau baru dipublikasikan oleh
berbagai media secara up to date seperti beberapa media cetak, situs portal berita,
www.youtube.com maupun blogger menjadi bagian dari tema atau topik siaran
dalam acara “Semangat Pagi”.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan radio 103,1 GEN FM Surabaya
dalam konsep programnya adalah format siaran. Selama ini format siaran antara
radio siaran di GEN FM Jakarta dan Surabaya tidak jauh berbeda. Bahkan untuk
acara “Selamat Pagi” keduanya sama-sama terdapat materi siaran AADS yang
berisi informasi-informasi dengan muatan lokal, serta masih ada “Salah
Sambung” dimana hostnya akan mengerjain orang lain sampai kesal melalui line
dengan konsep live delay (on air yang dipending atau taiping) agar bisa
ditambahkan efek suara lucu dan di edit bagian yang salah agar sempurna pada
saat di on air kan.
Wilayah jangkauan (coverage area) Radio 103,1 GEN FM Surabaya
sesuai izin yang diberikan Ditjen Postel dengan data teknis berupa : Tinggi
menara ± 75 meter dari graha pena lantai 22 (karena menara ada di atas gedung),
Coverage area; 90-95 km, Coverage wilayah; Gerbang Kertasusila-efektif, paling
timur : Jember-Banyuwangi, paling barat : Ponorogo-Madiun-Babat, timur laut :
Perbatasan Bangkalan-Sampang. Namun beberapa radio lain terutama di Surabaya
menggunakan power yang menjangkau area of dominant influence (ADI) yang
luas seperti Sidoarjo, Gresik, Krian dan Pasuruan.
Ketertarikan peneliti pada radio 103,1 GEN FM Surabaya selain melihat
profile yang mempunyai deferensiasi diantara radio-radio di Surabaya yaitu
mempunyai konsep live delay dan pendengar khusus. Selain itu adalah program
AADS (Ada Apa Di Surabaya) dalam“Semangat Pagi” yang diposisikan sebagai
program unggulan yang disiarkan hari senin sampai jumat pada pukul 06.00
WIB-10.00 WIB. Program “Semangat Pagi” mempunyai muatan lokal terlebih-lebih
dalam konten acara AADS, namun tetap berlandaskan motto “Suara Musik
Terkini” dimana bukan hanya “Semangat Pagi” saja, yang membahas,
mengenalkan dan menjual musik lokal walaupun musik mancanegara juga ada
namun hanya 10% saja prosentasenya. Selain itu informasi aktual yang sedang
menjadi perbincangan di masyarakat atau baru dipublikasikan oleh berbagai
www.youtube.com maupun blogger menjadi bagian dari tema informasi yang
diberikan atau topik siaran dalam acara “Semangat Pagi”. Apalagi selama ini,
pada radio anak muda kebanyakan di Surabaya sangat jarang sekali
membicarakan konten informasi yang isinya muatan lokal yaitu
peristiwa-peristiwa yang terjadi di kota Suarabaya.
Peneliti mulai meneliti dengan menganalisa isi daily report informasi
program AADS (Ada Apa Di Suarabaya) dalam “Semangat Pagi” di Radio 103,1
GEN FM mulai dari periode 01 Juni 2010 sampai 30 September 2010. Periode ini
dipilih peneliti dengan alasan bahwa banyaknya peristiwa kebakaran pada
beberapa pusat perbelanjaan dan maraknya kebocoran gas LPG, bertepatan dengan
bermunculannya hasil-hasil prestasi yang diraih salah satu perguruan tinggi di
Surabaya, demam piala dunia Afrika Selatan 2010 yang ada pada bulan Juni,
peringatan hari kemerdekaan di dalamnya, permasalahan religi karena bertepatan
dengan bulan Ramadhan dan juga Hari Raya Idul Fitri, permasalahan budaya,
ekonomi, partai politik karena bertepatan dengan pemilihan walikota bahkan bisa
menyebabkan permasalahan kesejahteraan sosial dan fenomena hukum atau
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apa Sajakah Isi Daily Report InformasiYang Disiarkan Radio 103,1 GEN
FM Surabaya Pada Program AADS (Ada Apa Di Surabaya) Dalam “Semangat
Pagi” Periode 01 Juni 2010 sampai 30 September 2010 ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan tersebut diatas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah untuk : “ Mengetahui Apa Saja Isi Daily Report Informasi Yang Di
Siarkan Radio 103,1 GEN FM Surabaya Pada Program AADS (Ada Apa Di
Suarabaya) Dalam “Semangat Pagi” Periode 01 Juni 2010 sampai 30 September
2010 ?”
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoritis
Dapat memberikan masukan bagi pengembangan kajian komunikasi massa pada bidang jurnalistik khususnya pada studi analisis isi
mengenai daily report untuk program siaran radio sehingga menarik
1.4.2 Kegunaan Praktis
(a). Memberikan landasan pemikiran dan pertimbangan bagi
pengelola radio swasta. Dalam hal ini isi dan tema daily report
program siaran, hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan
pemenuhan informasi terhadap semua permasalahan yang terjadi
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat pendengar /
(yang sedang hangat dibicarakan) sehingga menjadi value added
bahkan kalau bisa value in use.
(b). Memberikan bahan dan ide penelitian untuk dikembangkan
lebih lanjut dalam situasi dan kondisi lain, bagi kalangan akademis
pada umumnya dan khususnya pada mahasiswa komunikasi yang
akan mengadakan penelitian di bidang media elektronik khususnya
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Definisi Daily Report
Definisi daily report sangat berhubungan dengan jurnalistik. (Onong
Uchjana Effendy (1981: 102) menyatakan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan
pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan
sampai penyebarluasannya kepada masyarakat. Seangkan menurut A.W. Widjaja
(1986: 27) menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi
yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai
berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu
secepat-cepatnya. Michael Ventura dari Austin Chronicle mendefinsikan
jurnalisme bahwa journalism dibentuk dari kata “journal”, berakar kata Prancis
“jour” yang artinya hari (day) dan “journal” yang artinya harian (daily). Dalam
bahasa Inggris, “journalist” artinya: seseorang yang menyampaikan laporan,
rekaman peristiwa sehari-hari. Sedangkan dalam bahasa Belanda journalistiek
artinya penyiaran catatan harian. (Ventura, 2001). Makna dasar jurnalistik, yakni
catatan harian atau laporan harian atau daily report, yakni laporan tentang
peristiwa sehari-hari. (
http://www.romeltea.com/2009/05/14/blog-journalism-jurnalistik-versi-blogger/). Dan daily report yang peneliti dapatkan adalah data
primer dari produser acara “Semangat Pagi” selama periode 01 Juni sampai
2.2. Definisi Informasi
Menurut Abdul Kadir (2003:28) Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimannya dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Sedangkan menurut Andri
Kristanto (2003:6) Informasi adalah kumpulan data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.Dan satu lagi definisi
informasi yang hampir sama dengan definisi sebelumnya yaitu menurut Jogiyanto
(1990:8) merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.3. Elemen-Elemen Dalam Jurnalistik
Bill Kovach Dan Tom Rosensitel Elements of Journalism : What News
People Should Know And The Public Should Expect (Santana, 2005:6)
merumuskan 9 elemen jurnalisme. Berbagai elemen ini merupakan dasar
jurnalisme agar bisa dipercaya masyarakat Kovach Dan Rositel, “The purpose of
journalism, is to provide people with the information they need to be free and
self-governing”. Kebijakan utama jurnalisme adalah menyampaikan informasi yang
dibutuhkan masyarakat hingga leluasa dan mampu mengatur dirinya. Beberapa
elemen jurnalisme :
a. Menyampaikan kebenaran, kebenaran yang dimaksudkan adalah
kebenaran fungsional, bukan kebenaran yang dicari oleh orang-orang
fungsional berarti kebenaran yang terus menerus dicari. Kebenaran
mengenai misalnya : harga-harga bahan pokok saat ini, nilai kurs mata
uang atau hasil pertandingan olah raga. Pada intinya, Kebenaran dalam
jurnalisme bukan kebenaran yang bersifat religius, ideologis, ataupun
filsafat. Juga tidak menyangkut kebenaran berdasar pandangan seseorang,
Sebab pemberitaan seorang wartawan bisa memiliki bias atau ambigu dan
tidak objektif. Latar belakang sosial, pendidikan, kewarganegaraan,
kelompok etnik atau agama yang dianut wartawan mempengaruhi laporan
berita yang dibuatnya. Wartawan berkemungkinan menafsirkan
“kebenaran” sebuah fakta secara berbeda-beda satu sama lainnya.
b. Memiliki loyalitas kepada masyarakat, ini memaknakan
kemandirian jurnalisme. Ini berarti membuat resensi film yang jujur
(bukan pesanan), mengulas liputan tempat rekreasi yang tidak dipengaruhi
para pemasang iklan atau membuat liputan yang tidak didasari
kepentingan pribadi atau kepentingan relasi tertentu. Selain itu,
pemberitaan disampaikan juga tidak dibayang-bayangi kepentingan bisnis
dari pemilik media. Para jurnalis bekerja atas komitmen, keberanian, nilai
yang diyakini, sikap, kewenangan dan profesionalisme yang telah diakui
publik.
c. Memiliki disiplin untuk melakukan verifikasi, ini berarti kegiatan
menelusuri sekian saksi untuk sebuah peristiwa, mencari sekian banyak
narasumber dan mengungkap sekian banyak komentar. Verifikasi juga
Hiburan dan Infotainment tertuju pada hal-hal yang menyenangkan semata.
Propaganda mengkerangka fakta (persuasi dan manipulasi) demi
kepentingan tertentu. Jurnalisme adalah melaporkan segala apa yang
terjadi setepat mungkin.
d. Memiliki kemandirian terhadap apa yang diliputnya, ini berarti
tidak menjadi konsultan diam-diam, penulis pidato atau mendapat uang
dari pihak-pihak yang diliput. Arti lainnya lagi, menunjukkan kredibilitas
kepada berbagai pihak melalui dedikasi terhadap akurasi, verifikasi dan
kepentingan publik. Atau kemandirian melakukan kegiatan jurnalisme
dengan ketaatan dan penghormatan yang tinggi pada prinsip kejujuran,
kesetiaan pada rakyat serta kewajiban memberi informasi dan bukan
manipulasi. Bekerja atas dasar kesetiaan yang tinggi terhadap jurnalisme.
e. Memiliki kemandirian untuk memantau kekuasaan, elemen ini
bukan berarti pekerjaan wartawan itu mengganggu orang yang tengah
berbahagia dengan berita-berita buruk. Bukan menunggangi keburukan
masyarakat. Juga, bukan memerankan watchdog dengan tujuan
melaporkan sesuatu yang sensasional dari pada melayani masyarakat.
Apalagi mengatasnamakan watchdog untuk kepentingan bisnis media.
f. Menjadi jurnalisme sebagai forum bagi kritik dan kesepakatan
publik. Elemen ini merupakan upaya media menyediakan ruang kritik dan
kompromi kepada publik. Ketika sebuah berita dilaporkan, media berarti
menyediakan ruang analisis untuk membahas peristiwa tersebut melalui
konteks, perbandingan atau perspektif tertentu. Ditambah pula, ruang opini
dan editorial untuk mengevaluasi segala hal yang berkaitan dengan
peristiwa tersebut, baik yang disampaikan oleh redaksi media maupun
artikel atau komentar atau surat pembaca yang berisikan opini pribadi dari
masyarakat.
g. Jurnalisme harus dapat menyampaikan sesuatu secara menarik dan
relevan kepada publik. Elemen ini mewajibkan media untuk melaporkan
berita dengan cara yang menyenangkan, mengasikkan dan menyentuh
sensasi masyarakat. Ditambah pula yang dilaporkan itu mesti merupakan
sesuatu yang paling penting dan bermanfaat bagi masyarakat, dengan kata
lain media harus mampu menggabungkan kemampuan mendongeng dalam
jurnalistik mempunyai tujuan. Tujuan utamanya memberi informasi yang
dibutuhkan masyarakat tentang lingkungannya. Maka itulah, media
menugaskan para awak redaksinya untuk mencari, menemukan, mencatat
informasi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat pada saat itu agar
dapat mengembangkan kehidupan bermasyarakat dengan baik. Setelah itu
adalah melaporkan menjadi materi informasi yang bermakna, relevan, dan
menarik untuk diikuti.
h. Jurnalisme mempunyai kewajiban membuat berita secara
komprehensif dan proporsional. Mutu jurnalisme amat tergantung kepada
kelengkapan dan proporsionalitas pemberitaan yang dikerjakan media,
sensasi acara pengadilan atau skandal selebritis secara jor-joran,
berlebihan, hanya untuk bertujuan menaikkan rating, oplah atau iklan,
apalagi melaporkan dengan tidak melakukan dengan tidak melakukan
verifikasi, pengecekan silang atau wawancara ke berbagai pihak terkait.
Pemberitaan semacam ini akan menyesatkan pembaca.
i. Memeberikan keleluasaan wartawan untuk mengikuti nurani
mereka. Ini terkait dengan sistem dan manajemen media yang memiliki
keterbukaan. Keterbukaan ini berguna untuk mengatasi kesulitan dan
tekanan wartawan dalam membuat berita secara akurat, adil, imbang,
independent, berani dan tanggung jawab kepada masyarakat. Media harus
memberi ruang bagi wartawan untuk merasa bebas berfikir dan
bermanfaat.
2.4. Radio Sebagai Media Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Media massa
secara universal memiliki fungsi memberi informasi, mendidik, menghibur dan
mempengaruhi. (Effendy, 2003:93). Karakteristik komunikasi massa menurut
Rivers, Jensen dan Peterson (2004) menyebutkan bahwa :
a. Komunikasi massa sifatnya satu arah
b. Selalu ada proses seleksi karena setiap media memilih khalayaknya
d. Media massa berusaha membidik sasaran tertentu
e. Komunikasi dilakukan oleh intuisi sosial yang peka terhadap
kondisi lingkungannya.
Bentuk-bentuk komunikasi massa ada dua yaitu komunikasi media massa
cetak atau pers meliputi surat kabar dan majalah dan komunikasi media massa
elektronik yang meliputi radio, telivisi, film dan lain-lain (Effendy, 2003:54).
2.4.1. Radio Sebagai Medium
Radio adalah medium yang sempurna untuk komunikasi massa. Jika kita
bandingkan dengan media massa lainnya, radio secara konsisten menempati
urutan yang paling populer dalam hal menyebarkan informasi. Pemberitaan radio
memiliki standarisasi tertentu. Banyak radio di Indonesia sejak reformasi, yang
telah menancapkan program pemberitaan atau siaran informasi sebagai daya
jualnya. Banyak radio menyampaikan informasi melalui potongan dan ringkasan
berita dari kantor-kantor berita. Beberapa stasiun radio menyiarkan pemberitaan
yang bersifat lokal, hasil dari berbagai sumber.
Kelebihan radio sebagai media massa, memang ada dalam hal daya
tembus. Informasi yang disiarkannya punya nilai kesegaran (immediacy) dan
keluwesannya (flexibility). Radio mempunyai keampuhan tersendiri dalam
radio bukan hanya menyiarkan hal-hal yang bersifat hiburan, namun radio
melayani fungsi penting penyebaran informasi.
2.5. Teori Gate keeper (Penjaga Gawang)
Gate Keeper adalah penjagaan gerbang (seleksi) terhadap semua
bahan-bahan informasi yang berdatangan dari berbagai penjuru arah sumber informasi
yang ada di kantor redaksi, hal ini terjadi karena terbatasnya ruang di satu pihak
informasi yang datang berjumlah banyak, di lain pihak runag yang tersedia
memuatnya terbatas (http://welcome-leoners.blogspot.com). Arti lain untuk gate
keeper adalah definisi sebagai seseorang yang mengontrol akses ke sesuatu,
misalnya melalui pintu gerbang kota. Pada akhir abad ke-20 itu merujuk kepada
individu yang memutuskan apakah pesan yang diberikan akan di distribusikan
oleh media massa. (file:///E:/net/translate%20%28gatekeeper%29.htm).
Fungsi gate keeper dalam badan pers, pada umumnya dilakukan oleh
wartawan yang artinya orang-orang yang pekerjaannya mencari informasi.
Informasi-informasi yang dicari dan ditulis oleh wartawan, selanjutnya dikirim ke
meja redaksi. Wartawan pekerjaannya berhubungan dengan pengumpulan,
pengolahan dan penyiaran dalam bentuk fakta, pendapat, ulasan, gambar-gambar
dan lain-lain. Melalui fungsi gate keeper berbagai informasi yang masuk dari luar
dikenakan sensor, diperiksa dan diperiksa lagi. Kemudian diputuskan berdasarkan
kebijaksanaan redaksi yang diterbitkan. Dengan demikian informasi yang
harapan mampu memberikan informasi-informasi yang benar-benar dibutuhkan
masyarakat (McQuail, 1996 : 162-163)
Namun teori gate keeper berada dalam sebuah model Agenda Setting
dimana, menurut Manhein dalam pemikirannya tentang konseptualisasi agenda
yang potensial untuk memahami proses agenda setting menyatakan bahwa
agenda setting meliputi 3 agenda, yaitu agenda media, agenda khalayak dan
agenda kebijaksanaan.
Masing-masing agenda itu mencakup dimensi-dimensi sebagai berikut :
a. Untuk agenda media, dimensi-dimensi : visibility (jumlah dan tingkat
menonjolnya berita), audience sillence (tingkat menonjol bagi khalayak,
relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak), valence (menyenangkan
cara pemberitaan bagi suatu peristiwa)
b. Untuk agenda khalayak, dimensi-dimensi : familiarity (keakraban derajat
kesadaran khalayak akan topik tertentu), personal salience (penonjolan
pribadi, relevansi kepentingan dengan ciri pribadi), favorability
(kesenangan, pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita)
c. Untuk agenda kebijaksanaan, dimensi-dimensinya : support (dukungan,
kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu), likehood of
action (kemungkinan kegiatan, kemungkinan pemerintah melaksanakan
apa yang diibaratkan), freedom of action (kebebasan bertindak, nilai
Fungsi penentuan agenda (agenda setting function) adalah media mengacu
pada kemampuan media, dengan liputan berita yang diulang-ulang, untuk
mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak publik. (Severin, Tankard,
2005:261)
Pembentukan media (agenda building) adalah proses kolektif dimana
sebuah media, pemerintah dan publik saling mempengaruhi satu sama lain dalam
menentukan isu-isu apa yang dianggap penting. Gladys Engel Lang dan Kurt
Lang (1983) merinci proses tersebut ke dalam 6 langkah :
a. Pers menyoroti beberapa kejadian atau aktivitas dan membuat kejadian
atau aktifitas tersebut menjadi menonjol.
b. Jenis-jenis isu yang berbeda membutuhkan jumlah dan jenis berita
yang berbeda untuk mendapatkan perhatian
c. Peristiwa-peristiwa dan aktifitas dalam fokus perhatian harus
“dibingkai” atau diberi bidang makna dimana di dalamnya peristiwa
dan aktifitas tersebut dapat dipahami.
d. Bahasa yang digunakan media dapat mempengaruhi persepsi akan
pentingnya sebuah isu.
e. Media menghubungkan aktivitas atau kejadian yang telah menjadi
f. Pembentukan agenda dipercepat ketika individu-individu yang terkenal
dan dapat dipercaya mulai brbicara tentang sebuah isu. (Severin,
Tankard, 2005 : 274-275).
2.6. Kategorisasi
Kategorisasi yang sudah biasa dipakai sebagai pedoman penelitian para
peneliti, Stempel dalam (Flournoy,1989:186) mencatat sebagai berikut : sungguh
banyak manfaatnya menggunakan sistem penggolongan yang pernah dipakai
dalam studi-studi lainnya. Pertama, anda akan tahu bahwa sistem penggolongan
demikian sudah terbukti dapat dipakai. Dengan mengamati hasil studi lainnya
yang sudah pernah memakai sistem yang bersangkutan, anda akan memperoleh
beberapa pengertian tentang berbagai hasil yang mungkin diperoleh.
Namun demikian, beberapa perubahan dalam kategori-kategori yang sudah
digunakan oleh peneliti tersebut dianggap perlu untuk mencapai sasaran penelitian
ini. Menurut Stempel dalam (Flournoy,1989:26) untuk menciptakan seperangkat
kategori-kategori, ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
1. Kategori-kategori tersebut harus sesuai dengan tujuan studi, yang berarti
kategori-kategori tersebut dapat digunakan dalam menjawab hipotesa.
2. Kategori-kategori tersebut bersifat fungsional, yang berarti bahwa
3. Sistem kategori-kategori tersebut dapat dikendalikan, orang yang melakukan
penelitian tidak perlu menghafal terlalu banyak kategori.
Relevan berarti bahwa kategori-kategori itu dapat dipakai dalam menjawab
hipotesa. Fungsional berarti bahwa kategori-kategori itu dapat menunjukkan suatu
proses dalam media massa, dan dapat dikendalikan berarti bahwa orang yang
melakukan penelitian ini tidak perlu menghafal banyak kategori.
Sedangkan cendikiawan lain, Ole.R.Holsty (Flournoy,1989:72)
memberikan saran tentang pembentukan seperangkat kategori seharusnya :
mencerminkan maksud dan tujuan penelitian, lengkap, terinci, eksklusif secara
timbal balik, independent dan diambil dari penggolongan.
Selain itu, dalam pembentukan kategori ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu : pengukuran dalam analisis isi menggunakan pengamatan
terstruktur, sistematik, pengamatan yang seksama berdasarkan aturan tertulis.
Dalam aturan tersebut menjelaskan bagaimana membuat kategori dan
penggolongan pengamatan. Seperti halnya pengukuran yang lain, kategori
seharusnya mutual eksklusif dan tuntas. Dalam aturan tertulis menunjukkan
bahwa semua kategori dapat diterima dan terbukti reliabilitasnya. Mutual
eksklusif berarti bahwa semua kategori jelas pemisahannya antara bagian satu
dengan bagian lain, dan tidak saling tumpah tindih. Tuntas berarti semua kategori
harus tergolong dalam kategori secara keseluruhan, jadi tidak ada kategori yang
Mengikuti saran Stempel, Holsty & Neuman, untuk mencapai harapan
tentang hubungan kefungsionalan dan keterkendalian seperti yang tersebut diatas,
maka peneliti menyusun sistem kategori dan perangkat definisi sendiri.
Kategori-kategori yang digunakan dalam penelitian ini telah disesuaikan agar dapat
mencapai sasaran penelitian. Kategori berita yang digunakan dalam penelitian ini
beberapa terdiri dari kategori milik Deutschman dan Schramm & Atwood karena
cukup sesuai untuk kategori isi informasi di radio terutama AADS pada
“Semangat Pagi” di Radio 103.1 GEN FM Surabaya, yaitu :
1. Kategori Human Interest
Dalam kategori ini berhubungan dengan kemanusiaan dan hal yang sangat
manusiawi. Masalah-masalah yang bertalian dengan aspek-aspek
emosional dari kehidupan. Setiap informasi kecil yang menyenangkan
tentang keganjilan perilaku manusia. Informasi-informasi yang lebih
banyak menimbulkan antusias, mengandung penasaran dan membuat
orang bersimpatik ketika membacanya. Termasuk informasi-informasi
tentang orang-orang terkemuka, tersakiti dan sangat menginspirasi. Dan
bukan hanya itu, dalam kategori ini menceritakan mengenai hal-hal diluar
peristiwa umum, seperti cerita yang menarik perhatian khalayak ramai dan
bisa menjadikan sebuah ikon dan sebuah trend baru dalam kehidupan. Dan
bahkan berita mengenai flora dan fauna, berita mengenai lingkungan
hidup, berita mengenai penghargaan, berita mengenai kematian, berita
2. Kategori Ekonomi
Dalam kategori ini termasuk informasi-informasi yang ada dasar
ekonominya kecuali belanja pemerintah. Kegiatan-kegiatan usaha swasta
dan berita-berita tentang perekonomian serta angkutan nasional sekalipun
dimasukkan juga ke dalam kategori ini.
3. Kategori Kejahatan
Dalam kategori ini menyangkut informasi yang menyangkut tentang
masalah-masalah pelanggaran hukum dan penerapan hukum yang
bersangkutan. Dalam negara dengan sistem common law seperti yang ada
pada negara Indonesia kita, sangat banyak sekali tindak kriminal yang
terjadi. Definisi kriminal dalam kategori ini adalah perbuatan yang tidak
hanya bertentangan dengan Undang-Undanag (UU) tetapi juga
bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan
masyarakat, contohnya : mencuri, membunuh, berzina, memperkosa dan
sebagainya. Berita-berita mengenai tafsiran-tafsiran pengadilan,
perkara-perkara perdata dan perundang-undangan yang tidak bersifat politik atau
ekonomi. Termasuk berita-berita tentang persidangan-persidangan
kriminal, perbuatan-perbuatan kejahatan, penangkapan-penangkapan,
hukuman-hukuman, keadaan penjara atau rumah kurungan dan hal-hal
seperti kenakalan remaja dan peningkatan tindakan kejahatan yang lain
4. Kategori Ilmu dan Penemuan
Dalam kategori ilmu pengetahuan dan teknologi ini meliputi hasil-hasil
tentang ilmu-ilmu pengetahuan, perkembangan-perkembangan di bidang
teknologi serta penemuan-penemuan di bidang-bidang tersebut.
Berita-berita tentang penemuan-penemuan baru di lain-lain bidang seperti
kesehatan, kegiatan ekonomi, pertahanan dan pencegahan kecelakaan,
dimasukkan dalam kategori tentang ilmu dan penemuan ini bilamana efek
keseluruhannya merupakan penemuan yang bersangkutan dan bukan
sekedar penerapannya di bidang-bidang tersebut.
5. Kategori Pendidikan dan Seni Klasik
Kategori informasi ini menyangkut masalah-masalah yang berkaitan
dengan sistem pendidikan umum baik swasta maupun negeri atau dengan
seni klasik seperti drama, sastra atau seni lukis. Kelompok ini dibedakan
dari kesenian yang semata-mata merupakan sarana hiburan. Akan tetapi,
semua informasi tentang kebijaksanaan dan sistem pendidikan yang
menyangkut pemerintahan, tidak dimasukkan dalam kategori ini. Dalam
kategori ini kebudayaan menurut Edward B. Tylor, Kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang di dapat seseorang sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan yang mana akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan sehari-hari, kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,
dan lain-lain yang kesemuannya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan masyarakat. Sedangkan dalam kategori
pendidikan adalah mengacu pada definisi tentang pembelajaran keilmuan
dan pengembangan yang tengah dipelajari oleh masyarakat. Dalam
kategori ini meliputi berita-berita tentang sekolah-sekolah,
akademi-akademi, universitas-universitas swasta atau negeri, pendidikan orang
dewasa dan pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh para pendidik
maupun sistem pendidikan yang tengah diterapkan oleh pemerintah.
6. Kategori Kecelakaan dan Bencana
Kategori ini terdiri dari hal-hal yang menyangkut pemusnahan secara
alamiah atau tidak alamiah. Kecelakaan disebabkan oleh manusia
sedangkan bencana merupakan kejadian alam. Bencana sering diidentikan
dengan sesuatu yang buruk, bahwa banjir atau ancaman alam lainnya
seperti gempa, siklon dan kekeringan merupakan sebuah bentuk dari
geografis bumi dan juga sulitnya dalam memprediksi cuaca.
Informasi-informasi yang menyangkut bencana alam, ledakan, kecelakaan lalu lintas,
kecelakaan-kecelakaan yang menimpa diri orang perorangan, kerusakan
harta benda, luka-luka, kematian bahkan kebakaran. Yang intinya segala
sesuatu yang buruk karena disengaja maupun tidak, itulah
informasi-informasi yang termasuk dalam kategori bencana. Kecelakaan-kecelakaan
angkutan juga dimasukkan dalam kelompok ini. Kategori ini dibedakan
dari kesehatan masyarakat karena hilangnya nyawa atau terganggunya
kesehatan berdasarkan syarat-syarat ini. Bukanlah sebagai akibat dari
penyakit tetapi dari tindakan fisik manusia atau unsur-unsurnya.
7. Kategori Olah raga
Dalam kategori olah raga mengacu pada definisi yaitu olah raga adalah
permainan, senada dengan eksistensi manusiawi sebagai makhluk
bermain. Olah raga adalah tontonan, yang memiliki akar sejarah yang
panjang, sejak jaman Yunani kuno dikenal dengan arete, agon, pentathlon
sampai dengan olimpic games di masa modern, dimana di dalam
sejarahnya, perang dan damai selalu mengawal peristiwa keolahragaan itu.
Olahraga adalah fenomena multidimensi, seperti halnya manusia itu
sendiri. Dalam kategori ini tema daily report olah raga meliputi informasi
mengenai prediksi pertandingan, jadwal pertandingan dan hasil
pertandingan. Dan juga berita seputar serba-serbi para atlet dan institusi
8. Kategori Politik
Dalam kategori ini mencakup hal-hal yang menyangkut persoalan politik.
Sebelumnya, politik adalah proses pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara. Di samping itu politik juga bisa
ditilik dari sudut pandang berbeda, politik menurut teori klasik Aristoteles
adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan
bersama. Adapun yang termasuk dalam kategori ini adalah isu-su
mengenai partai politik, pemilihan umum dan kegiatan papa politisi. Dan
setiap persoalan yang berhubungan dengan kegiatan dari berbagai
badan-badan peerintahan, apakah pada tingkat daerah atau nasional dimasukkan
kedalam kelompok ini. Hal-hal yang menyangkut persoalan-persoalan
politik atau pengangkatan seorang calon atau pejabat untuk sesuatu
kedudukan penting, masuk juga dalam kategori ini.
2.7. Analisis Isi
Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan
mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol
coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi
interpretasi. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk
bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat
menggunakan analisis isi sebagai teknik atau metode penelitian. Holsty
menunjukkan 3 bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya
hampir 75% dari keseluruhan studi empirik, yaitu : penelitian sosioantropologis
(27,7 %), komunikasi umum (25,9%), dan ilmu politik (21,5%).
Pengertian lain menurut Wazer dan Wiener (1978) analisis isi dalam
Bulaeng (2004) adalah suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi
informasi yang terekam. Jika menurut Krippendorf (1980) mendifinisikan analisis
isi suatu penelitian untuk membuat referensi-referensi dari data ke konteks.
Sedangkan definisi menurut Fred N. Kerlinger, 1973:525 adalah suatu
metode untuk mengamati dan mengukur isi komunikasi. “Tidak seperti
mengamati secara langsung perilaku orang, atau meminta orang untuk menjawab
skala-skala, atau mewawancarai orang. Sang peneliti mengambil
komunikasi-komunikasi yang telah dihasilkan oleh orang dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang komunikasi-komunikasi itu”. Dan menurut Kerlinger juga
pada tahun (1986) agak khas, yaitu analisis komunikasi secara sistematis, objektif,
dan secara kuantitatif untuk mengukur variabel. Dalam definisi Kerlinger ada 3
konsep yang tercakup di dalamnya yaitu :
a. Analisis isi bersifat sistematis. Hal ini berarti isi yang akan dianalisa
dipilih menurut aturan-aturan yang ditetapkan secara implisit misalnya
cara penentuan sample.
c. Analisis isi bersifat kuantitatif (Bulaeng, 2004:171)
Pada definisi Kerlinger mempunyai kesamaan dengan pengertian analisis
isi seperti yang diungkapkan Berelson (1952) yaitu analisis isi sebagai suatu
teknik penelitian yang objektif, sistematik dan menggambarkan secara kuantitatif
isi-isi pernyataan suatu komunikasi. Dan Berelson juga menambahkan bahwa
“analisis isi yang tidak lebih baik daripada kategori-kategorinya”. Analisis isi
tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat
dipergunakan jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang
terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/ manuscript).
2. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan
tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut.
3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/
data-data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat
sangat khas atau spesifik.
Ada 10 tahap dalam analisis isi menurut Bulaeng (2004) yaitu :
a. Merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis
b. Mendefinisikan populasi yang diteliti
c. Memilih sample yang sesuai dari populasi
e. Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis
f. Membuat sistem hitungan
g. Melatih para pengkode dan melakukan studi percobaan
h. Mengkode isi menurut definisi yang telah ditentukan
i. Menganalisis data yang sudah dikumpulkan
j. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan mencari indikasi
Sedangkan tujuan analisis isi ada 5 yaitu :
a. Menggambarkan isi komunikasi
b. Menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan
c. Membandingkan isi media dengan dunia nyata
d. Melalui image suatu kelompok tertentu dan masyarakat
e. Menciptakan titik awal terhadap studi efek media.
2.8. Kerangka Berfikir
Radio siaran swasta (commercial radio broadcasting) menjadi sebuah
paradigma baru, berangkat dari kondisi yang kurang menguntungkan dalam
kebijakan politis masa lalu, kini radio swasta menyadari kelemahannya dan
babak baru dengan ciri profesional menuju industri media radio. Bila sebelumnya
radio siaran bertumpu pada fungsi tunggal yaitu hiburan, kini mulai berkembang
dalam beberapa kepentingan yaitu : hiburan, informasi, dan penerangan,
pendidikan, jurnalistik dan komersil. Trend pembentukan jaringan media termasuk
radio, semakin merebak di Indonesia. Secara umum, jaringan radio yang lazim
ada di Indonesia paling tidak bisa dibagi dalam 3 kategori : (a) Program Network
atau jaringan program, dimana radio induk berfungsi sebagai pembuat acara yang
kemudian disebarkan ke radio-radio yang menjadi anggota jaringannya. (b) Sales
Network atau jaringan penjualan, dimana anggota jaringan yang satu bisa
menawarkan radio yang lain ke calon pemasang iklan. (c) Total Network atau
jaringan total dimana sebuah jaringan radio secara total mengelola radio-radio
yang menjadi anggota jaringannya, baik dari sisi program, sumber daya manusia,
hingga ke penjualan.
Radio 103,1 GEN FM Surabaya adalah sebuah radio jaringan dibawah PT.
Radio Camar dan perusahaan besar MAHAKA ENTERTAINMENT. Diantara
radio-radio yang telah berdiri di Surabaya, Radio 103,1 GEN FM Surabaya secara
khusus membidik sasaran pendengar kelompok usia 18-34+ tahun (antara 18-34
tahun keatas), dengan kelas status ekonomi sosial B dan C dan lebih mengejar
pendengar pasif serta memiliki konten isi informasi dan musik-musiknya lokal
walaupun tergolong radio anak muda. Hal ini dikarenakan belum ada radio di
Surabaya yang membidik peluang tersebut, apalagi di kota besar seperti
Suarabaya banyak sekali masyarakat yang melakukan mobilisasi. Dengan melihat
program yang disiarkan mulai hari senin sampai jumat pukul 06.00
WIB-10.00WIB.
Radio 103,1 GEN FM Surabaya mengemas program tersebut dengan nama
“Semangat Pagi”. Berisikan informasi yang menarik, segar, komunikatif dengan
pendengar melalui line sms yaitu GEN BOX dan aktual selalu ada dalam acara
ini. Dalam acara “Semangat Pagi” terdapat acara khusus atau feature dengan host
yang gokil, ceria, dinamis dan atraktif sehingga suasana pagi hari benar-benar
menjadi bersemangat dan hidup. Acara yang dimaksud adalah adalah AADS yaitu
kepanjangan dari Ada Apa Di Surabaya dimana akan dibahas dan disiarkan
informasi-informasi yang bermuatan lokal atau menyiarkan informasi-informasi
yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di kota Suarabaya, 2 hot news
berupa berita lokal dan interlokal serta “Salah Sambung”. Dalam konten “Salah
Sambung” dimana hostnya akan mengerjain orang melalui media atau line telepon
dengan modus salah sambung pada intinya. Dan tentu saja acara ini sudah
mendapatkan persetujuan dari korban (yang ditelepon) karena sebelumnya melalui
proses taiping dan sudah disempurnakan dengan tambahan soundeffect.
Materi isi program AADS (Ada Apa Di Surabaya) dalam “Semangat Pagi”
mempunyai muatan lokal namun tetap berlandaskan motto “Suara Musik Terkini”.
Semua program acara dan bukan hanya “Semangat Pagi” saja, membahas,
mengenalkan dan menjual musik lokal walaupun musik mancanegara juga ada
namun hanya 10% saja prosentasenya. Dan sebenarnya musik yang
diperdengarkan pun adalah pilihan pendengar melalui survey musik yang telah
dengan alamat www.1031gen.fm. Nama program yang digunakan untuk survey
musik tersebut adalah GEMMAS yaitu gerakan memilih musik sobat gen
surabaya, jadi setiap pendengar bebas memilih lagu yang disukai untuk biasa
diudarakan di GEN FM dan tentunya akan ada merchendise bagi mereka yang
sering mengikuti dan mendukung program ini. Selain itu informasi aktual yang
sedang menjadi perbincangan di masyarakat atau baru dipublikasikan oleh
berbagai media secara up to date seperti beberapa media cetak, situs portal berita,
www.youtube.com maupun blogger menjadi bagian dari tema informasi yang
diberikan atau topik siaran dalam acara “Semangat Pagi”.
Peneliti mulai meneliti dengan menganalisa isi daily report informasi
program AADS (Ada Apa Di Surabaya) Pada “Semangat Pagi” Di Radio 103,1
GEN FM Surabaya mulai dari periode 01 Juni 2010 sampai 30 September 2010.
Berikut bagan kerangka berfikir penelitian :
Daily Report Informasi AADS Dalam Program “Semangat Pagi” Periode 01 Juni 2010 Sampai 30 September 2010 Di Radio 103,1 GEN FM Suarabaya
Kategori Tema : 1. Kategori Human Interest 2. Kategori Ekonomi 3. Kategori Kejahatan
4. Kategori Ilmu dan Penemuan 5. Kategori Pendidikan dan Seni Klasik 6. Kategori Cuaca dan Bencana 7. Kategori Olah raga
8. Kategori Politik
A N A L I S I S I S I K E S I M P U L A N
Gambar 1. Kerangka Berfikir Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif. Teknik
analisis isi digunakan untuk menggambarkan isi pesan dengan mengambil
kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan selama kurun waktu yang telah
ditentukan. Peneliti menggunakan metode analisis isi untuk menganalisa
gambaran tentang daily report informasi AADS (Ada Apa Di Surabaya) pada
program “Semangat Pagi” di Radio 103.1 GEN FM Surabaya periode 01 Juni
sampai dengan 30 September 2010. Daily report yang berupa informasi adalah
laporan mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau
penting atau kedua-duanya untuk masyarakat.
3.1 Definisi Operasional
Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode
analisis isi kuantitatif. Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang
bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak
dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang
memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara
sistematis, kemudian diberi interpretasi. Analisis isi dapat digunakan untuk
televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua
disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik atau metode
penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apa saja isi daily report
informasi AADS (Ada Apa Di Surabaya) dalam program “Semangat Pagi”. Dalam
bahasa Belanda, journalistiek artinya penyiaran catatan harian. (Ventura, 2001).
Makna dasar jurnalistik, yakni catatan harian atau laporan harian atau daily report,
yakni laporan tentang peristiwa sehari-hari.
Daily report yang diteliti oleh peneliti adalah berupa informasi. Dimana
menurut Abdul Kadir (2003:28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimannya dan bermanfaat bagi pengambilan
keputusan saat ini atau saat mendatang.
Pada penelitian ini, daily report informasi AADS (Ada Apa Di Surabaya)
dalam “Semangat Pagi” di radio GEN FM Surabaya selama periode 1 Juni 2010
sampai dengan 30 September 2010. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
berupa seperangkat kategori dan definisi yang disusun sendiri, maka alat ukur ini
harus dipra-uji (pretest) terlebih dahulu. Dengan menggunakan alat ukur yang
sama, peneliti menganalisis bahan yang sama dengan pengkoding independent.
Kesamaan hasil pengukuran menunjukkan tingkat reliabilitas alat ukur. Kategori
tersebut telah diuji tingkat reliabilitasnya dan menunjukkan bahwa kategori
Kategorisasi tema yang dibuat oleh peneliti, beberapa berdasarkan
kategori Deutschman dan Schramm & Atwood yang disesuaikan dengan landasan
teori. Ada 7 kategorisasi tema berdasarkan kategori Deutschman yaitu kategori
human interest, ekonomi, kejahatan, ilmu dan pengetahuan, pendidikan dan seni
klasik, kecelakaan dan bencana serta kategori politik. Dan 1 kategorisasi tema
berdasarkan Schramm & Atwood yaitu kategori olahraga, kemudian
dikelompokkan dengan menggunakan kategori dari peneliti sendiri yang tentunya
harus melalui uji reliabilitas. Setelah data diperoleh kemudian dimasukkan ke
dalam tabel frekuensi sehingga dapat diketahui tema-tema dari daily report,
informasi apa sajakah yang disiarkan di Radio 103,1 GEN FM Surabaya.
Penelitian analisis isi daily report ini menggunakan tematik, yaitu untuk
menganalisis setiap tema informasi AADS.
3.1.1 Kategorisasi Tema Informasi
Terdapat beberapa kategori atau tipe yang disiarkan dalam penelitian ini
dikembangkan dan disesuaikan merujuk pada kategori-kategori daily report yang
digunakan untuk informasi yang telah disusun sendiri oleh peneliti, yaitu :
a. Kategori Human Interest
Dalam kategori ini termasuk informasi-informasi tentang masalah-masalah
yang bertalian dengan aspek-aspek emosional dari kehidupan. Sub
(1) Kepentingan manusiawi secara umum, dalam sub kategori ini
berhubungan dengan kemanusiaan dan hal yang sangat manusiawi.
Informasi-informasi yang apabila disiarkan bisa menimbulkan
antusias, mengandung penasaran dan membuat orang bersimpatik.
(2) Cuaca, dalam sub kategori ini mengacu pada definisinya yaitu seluruh
fenomena yang terjadi di atmosfir Bumi atau sebuah planet lainnya.
Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena yang terjadi
dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang
lebih lama dikenal sebagai iklim. Dalam penelitian ini banyak di
informasikan mengenai prediksi cuaca kota Surabaya dan Indonesia
mengacu pada informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan
Meteorologi.
(3) Kematian alamiah dan berita dukacita, dalam sub kategori ini
menggambarkan informasi mengenai penemuan-penemuan mayat,
meninggalnya seseorang yang tidak wajar dan diduga-duga yang
mampu mengundang simpatik orang.
(4) Binatang, dalam sub kategori ini menggambarkan mengenai segala
informasi menarik yang berkaitan dengan binatang.
(5) Minat remaja, dalam sub kategori ini menceritakan mengenai hal-hal
diluar peristiwa umum, seperti cerita yang menarik perhatian khalayak
ramai dan bisa menjadikan sebuah ikon dan sebuah trend baru dalam
b. Kategori Ekonomi
Dalam kategori ini termasuk informasi-informasi yang ada dasar
ekonominya. Sub kategori dalam kategori ini adalah angkutan dan
perjalanan, dalam sub kategori ini menyangkut tentang persoalan yang
berhubungan dengan transportasi.
c. Kategori Kejahatan
Kelompok ini menyangkut masalah-masalah pelanggaran hukum dan
penerapan hukum yang bersangkutan. Sub kategori dalam kategori ini
adalah :
(1) Kejahatan orang dewasa, dalam sub kategori ini menyangkut tentang
persoalan yang berhubungan dengan kejahatan yang dilakukan oleh
orang dewasa.
(2) Kejahatan remaja, dalam sub kategori ini menyangkut tentang
persoalan yang berhubungan dengan kejahatan yang dilakukan oleh
remaja. Remaja disini adalah yang mempunyai range umur antara 12
tahun sampai 20 tahun.
(3) Penegakan hukum dan badan-badan penegak hukum. Dalam sub
kategori ini menyangkut tentang persoalan yang berkaitan dengan
penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat hukum, penerapan oleh
d. Kategori Ilmu dan Penemuan
Kategori ini menyangkut informasi tentang hasil-hasil
penemuan-penemuan baru dan perkembangan teknologi mutakhir di bidang ilmu dan
perindustrian atau biasa disebut inovasi.
e. Kategori Pendidikan dan Seni Klasik
Kelompok ini menyangkut masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem
pendidikan umum, baik swasta maupun negeri atau dengan seni klasik
seperti drama, sastra atau seni lukis. Sub kategori dalam kategori ini
adalah :
(1) Pendidikan, dalam sub kategori ini adalah mengacu pada definisi
tentang pembelajaran keilmuan dan pengembangan yang tengah
dipelajari oleh masyarakat. Dalam kategori ini meliputi
informasi-informasi yang bersifat akademik, pendidikan orang dewasa dan
pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh para pendidik maupun sistem
pendidikan yang tengah diterapkan oleh pemerintah.
(2) Seni Klasik dan kebudayaan, dalam sub kategori ini menyangkut
masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem pendidikan umum atau
non akademik baik swasta maupun negeri atau dengan seni klasik