• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ISI DAILY REPORT INFORMASI AADS PADA “SEMANGAT PAGI” DI RADIO GEN FM SURABAYA.(Studi Analisis Isi Daily Report Informasi AADS Pada “Semangat Pagi” Di Radio 103.1 GEN FM Surabaya Periode 1 Juni 2010– 30 September 2010).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ISI DAILY REPORT INFORMASI AADS PADA “SEMANGAT PAGI” DI RADIO GEN FM SURABAYA.(Studi Analisis Isi Daily Report Informasi AADS Pada “Semangat Pagi” Di Radio 103.1 GEN FM Surabaya Periode 1 Juni 2010– 30 September 2010)."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

Radio GEN FM Surabaya Periode 1 Juni 2010 Sampai 30 September 2010)

SKRIPSI

Oleh :

Marsha Fanti

0743010033

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA

TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

Radio GEN FM Surabaya Periode 1 Juni 2010 Sampai 30 September 2010)

Disusun Oleh :

MARSHA FANTI

NPM. 0743010033

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian/ Seminar Skripsi

Menyetujui,

PEMBIMBING

Dra. Dyva Clareta, MSi

NPT. 3 6601 94 00251

Mengetahui,

DEKAN

(3)

Oleh :

MARSHA FANTI

NPM. 0743010033

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 02 Desember 2010 Menyetujui,

PEMBIMBING

TIM PENGUJI :

1.

Ketua

Dra. Sumardjijati, MSi

NIP. 19620323 199309 2001

Dra. Dyva Claretta, M.Si

NPT. 3 6601 94 0025 1

2.

Sekretaris

Drs. Kusnarto, MSi

NIP. 19580801 198402 1001

3.

Anggota

Dra. Dyva Claretta, Msi

NPT. 3 6601 94 0025 1

Mengetahui,

DEKAN

(4)

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan

karunia-Nya kepada peneliti sehingga skripsi dengan judul “ANALISIS ISI DAILY

REPORT INFORMASI AADS PADA “SEMANGAT PAGI” DI RADIO GEN

FM SURABAYA” (Studi Analisis Isi Daily Report Informasi AADS Pada

“Semangat Pagi” Di Radio GEN FM Surabaya Periode 1 Juni 2010 Sampai

30 September 2010) dapat diselesaikan dengan baik.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dra. Dyva Claretta, Msi

selaku Dosen Pembimbing utama yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan, nasehat serta motivasi kepada peneliti. Dan peneliti juga

banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa moril, spiritual

maupun materiil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur,

yang menyediakan berbagai fasilitas sebagai penunjang proses

pembelajaran selama peneliti mengikuti perkuliahan.

2.

Bapak Juwito. S. Sos, MSi selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

3.

Seluruh dosen-dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UPN “Veteran” Jawa Timur. Terima kasih untuk semua ilmu yang

(5)

UPN “Veteran” Jawa Timur.

5.

Kedua Orang Tua, Fauzi dan Marwati yang membantu peneliti dengan doa

karena mereka, peneliti dapat bertahan hidup hingga saat ini walaupun

tidak selalu bersama karena peneliti anak kos.

6.

Untuk ketiga sahabat seperjuangan, Tania, Mey dan Mutiara untuk selalu

memberikan doa, semangat dan dorongan untuk cepat menyelesaikan

skripsi ini. Thank’s for your spirit gurlz....:)

7.

Buat seseorang yang sangat dekat dan selalu membantu peneliti dalam

suka dan duka dimanapun dan kapanpun peneliti butuh selalu ada, Andi M

Andhika Pratama. Terima kasih ya Allah...

Peneliti menyadari bahwa di dalam skripsi ini akan ditemukan banyak

kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat

diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, dengan segala keterbatasan

yang peneliti miliki semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

umumnya dan peneliti pada khususnya.

Surabaya, 10 Oktober 2010

Peneliti

(6)

HALAMAN JUDUL...

i

HALAMAN PERSETUJUAN DAN

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI...

ii

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI...

iii

KATA PENGANTAR...

iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR...

ix

DAFTAR TABEL... x

ABSTRAKSI... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Perumusan Masalah... 11

1.3. Tujuan Penelitian... 11

1.4. Manfaat Penelitian... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 13

2.1. Definisi Daily Report... 13

2.2. Definisi Informasi... 14

2.3. Elemen-Elemen Dalam Jurnalistik... 14

2.4. Radio Sebagai Media Komunikasi Massa... 18

2.2.1. Radio Sebagai Medium... 19

(7)

2.8. Kerangka Berpikir... 33

BAB III METODE PENELITIAN... 37

3.1. Definisi Operasional... 37

3.1.1. Kategorisasi Tema Informasi... 39

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel... 44

3.2.1.

Populasi...

44

3.2.2. Sampel... 45

3.2.3.

Teknik

Penarikan

Sampel...

45

3.3. Unit Analisis... 45

3.4. Teknik Pengumpulan Data... 46

3.5. Metode Analisis Data... 47

3.6. Uji Reliabilitas...

48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...

54

4.1. Gambaran Umum dan Objek Penelitian... 54

4.1.1. Radio 103.1 GEN FM Surabaya... 54

4.1.2. Business Objective... 57

4.1.3. Visi dan Misi Radio 103.1 GEN FM Surabaya...

57

4.1.4. Demografis Pendengar Radio 103.1 GEN FM Surabaya....

58

4.1.5. Psikografis Pendengar Radio 103.1 GEN FM Surabaya...

59

4.1.6. Slogan “Suara Musik Terkini”... 59

(8)

4.2.2. Hasil Analisis Data... 62

4.2.2.1 Tema Berdasarkan Kategorisasi Human Interest... 66

4.2.2.2 Tema Berdasarkan Kategorisasi Ekonomi... 68

4.2.2.3 Tema Berdasarkan Kategorisasi Kejahatan... 69

4.2.2.4 Tema Berdasarkan Kategorisasi Ilmu

dan

Penemuan...

71

4.2.2.5 Tema Berdasarkan Kategorisasi Pendidikan

Dan Seni Klasik... 72

4.2.2.6 Tema Berdasarkan Kategorisasi

Kecelakaan

&

Bencana...

73

4.2.2.7 Tema Berdsarkan Kategorisasi Olahraga... 75

4.2.2.8 Tema Berdasarkan Kategorisasi Politik... 76

BAB V KESIMPULA DAN SARAN... 77

5.1. Kesimpulan... 77

5.2. Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA... 54

LAMPIRAN... 55

(9)

Gambar 1. Kerangka berpikir penelitian... 36

(10)

x   

Tabel 1. Tabel frekuensi untuk kategori penelitian... 47

Tabel 2. Hasil Koding Daily Report Informasi AADS... 51

Tabel 3. Tema-tema Daily Report Informasi AAD... 62

Tabel 4. Sub tema kategori human interest... 66

Tabel 5. Sub tema kategori ekonomi... 68

Tabel 6. Sub tema kategori kejahatan... 69

Tabel 7. Sub tema kategori ilmu dan penemuan... 71

Tabel 8. Sub tema kategori pendidikan dan seni klasik... 72

Tabel 9. Sub tema kategori Kecelakaan & Bencana... 74

Tabel 10. Sub tema kategori Olahraga... 75

(11)

Radio 103.1 GEN FM Surabaya Periode 1 Juni 2010– 30 September 2010).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya analisis isi untuk

menganalisis isi pesan komunikasi dan mengolah pesan secara sistematik,

objektif, kuantitatif dan prinsip isi yang nyata yang kemudian disajikan dalam

media informasi. Media informasi penting untuk masyarakat sebagai sarana

informasi. Salah satu media informasi adalah Radio 103.1 GEN FM Surabaya

yang menyajikan beberapa informasi dengan muatan lokal yaitu informasi seputar

kota Surabaya dan sekitarnya. Informasi AADS (Ada Apa Di Surabaya) di Radio

GEN FM Surabaya disiarkan setiap hari senin sampai dengan hari jumat pagi pada

pukul 06.00 WIB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa sajakah

tema-tema daily report informasi yang muncul pada konten AADS program acara

“Semangat Pagi” periode 1 Juni 2010 sampai 30 September 2010.

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Definisi Daily

Report, Definisi Informasi, Elemen-Elemen Dalam Jurnalistik, Radio, Analisis Isi,

Teori Gate Keeper (Penjaga Gerbang), Kategorisasi Isi Daily Report Informasi

AADS Pada “Semangat Pagi” di Radio GEN FM.

Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif dengan jenis

penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total

sampling sedangkan unit analisisnya adalah unit tematik. Kategorisasi yang

digunakan dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti dengan beberapa komposisi

kategori dari Deutschman dan Schramm & Atwood melalui uji reliabilitas.

Kategorisasi dalam penelitian ini berdasarkan tema dan sub-sub tema. Dalam

penelitian analisis isi daily report informasi AADS pada “Semangat Pagi” di

Radio GEN FM Surabaya didapatkan 8 tema meliputi : tema Human Interest,

ekonomi, kejahatan, ilmu dan penemuan, pendidikan dan seni klasik, kecelakaan

dan bencana, olahraga, serta politik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema daily report informasi yang

paling banyak muncul adalah human interest. Informasi ini dianggap bisa menjadi

penting di masyarakat karena menarik dan benar-benar bermuatan lokal dimana

sudah sesuai dengan keadaan di kota Surabaya. Serta mengandung sub tema

kategori yang meliputi kepentingan manusiawi secara umum, minat remaja,

cuaca, binatang dan kematian alamiah dimana informasi yang disiarkan

mempunyai kesesuaian dengan teori Gate Keeper yang diterapkan yaitu tidak

semua informasi dapat disiarkan oleh Radio 103.1 GEN FM Surabaya. Informasi

yang disiarkan adalah yang sesuai dengan segmentasi pendengar radio GEN FM

Surabaya yaitu memiliki range umur antara 18-34 tahun dan berstatus sosial

ekonomi BC.

Tema yang sedikit muncul ada 2 yaitu tema ekonomi dan olahraga, hal ini

dikarenakan untuk tema ekonomi sendiri tidak ada suatu hal yang menonjol yang

harus diinformasikan, hanya menyangkut masalah angkutan & perjalanan. Untuk

(12)
(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radio siaran merupakan komponen media komunikasi massa yang

memiliki peran dan hubungan timbal balik dengan sejarah bangsa Indonesia.

Dalam perkembangannya, radio siaran tidak hanya harus memenuhi dan

menciptakan selera publik, tapi juga punya peran di dalam membentuk opini serta

sosial kontrol. Konsekuensi dari perkembangan tersebut menuntut radio siaran

mengembangkan dan meningkatkan kinerja secara professional untuk disesuaikan

dengan dinamika publik yang dilayani dalam sajian hiburan, pendidikan, terutama

informasi. Namun kenyataannya berbagai kendala dan hambatan tidak dapat

membendung tumbuh dan kembangnya radio siaran itu sendiri. Karena motivasi

untuk mendirikan radio siaran pun sangat beragam dan tidak semata-mata melirik

peluang bisnis, walau pertumbuhan dan perkembangan radio siaran swasta di

Indonesia tidak terlepas dari berbagai aspek antara lain : historis, politik, hukum,

sosial, ekomoni, budaya, teknologi.

Radio siaran swasta (commercial radio broadcasting) menjadi sebuah

paradigma baru, berangkat dari kondisi yang kurang menguntungkan dalam

kebijakan politis masa lalu, kini radio swasta menyadari kelemahannya dan

berupaya untuk bangkit mengatasi ketertinggalan. Secara bertahap memasuki

(14)

radio siaran bertumpu pada fungsi tunggal yaitu hiburan, kini mulai berkembang

dalam beberapa kepentingan yaitu : hiburan, informasi, dan penerangan,

pendidikan, jurnalistik dan komersil.

(http://jurnalisme-radio.blogspot.com/2008/01/radio-dan-potensi-iklan-radio.html)

Akhir-akhir ini, trend pembentukan jaringan media termasuk radio,

semakin merebak di Indonesia. Secara umum, jaringan radio yang lazim ada di

Indonesia paling tidak bisa dibagi dalam 3 kategori :

a. Program Network atau jaringan program, dimana radio induk berfungsi

sebagai pembuat acara yang kemudian disebarkan ke radio-radio yang

menjadi anggota jaringannya.

b. Sales Network atau jaringan penjualan, dimana anggota jaringan yang satu

bisa menawarkan radio yang lain ke calon pemasang iklan.

c. Total Network atau jaringan total dimana sebuah jaringan radio secara total

mengelola radio-radio yang menjadi anggota jaringannya, baik dari sisi

program, sumber daya manusia, hingga ke penjualan.

Seiring dengan tumbuhnya jaringan radio di Indonesia, muncul juga

sebuah jaringan radio yang memanfaatkan media internet seperti live streaming.

Hal ini sangat membantu radio swasta dalam mempromosikan penjualan, program

dan semakin dikenal dimana-mana karena setiap orang di belahan dunia dapat

(15)

Melalui sebuah research atau penelitian terbaru bahwa konsep sebuah

radio tidak selalu live on air namun ada juga live delay. Live delay adalah nama

sebuah konsep yang diciptakan radio swasta dalam mengemas radio siarannya,

jadi agar tercipta out-put yang maksimal, sempurna dan membuat nyaman telinga

yang mendengarkan maka hasil siarannya berupa recording. Delay siaran

mengacu pada praktek sengaja menunda siaran dari hidup material. Jadi, live

delay sama artinya dengan sebuah penundaan singkat sering digunakan untuk

mencegah kecerobohan, atau materi siaran yang tidak diinginkanlainnya ter-on air

kan, termasuk masalah-masalah teknis malfungsi.

(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://dictionary.s

ensagent.com/Broadcast_delay/en-en/). Tidak banyak radio di Indonesia yang

mempunyai konsep seperti ini karena sampai dengan tahun 2010 ini, hanya

radio-radio yang tergabung dengan PT. Radio Camar lah yang menggunakan konsep live

delay.

Selain itu, yang harus diperhatikan adalah karakteristik radio lokal dan

personal, dimana radio di daerah tertentu memiliki karakter yang berbeda dengan

radio di daerah lain karena pendengar yang dilayani juga memiliki ketertarikan,

kepentingan dan karakter yang berbeda. Dengan mempertimbangkan nilai berita

dan karakteristik radio jaringan, maka sebuah peristiwa yang menarik di daerah

tertentu, belum tentu membuat menarik masyarakat di kota lain. Selama informasi

lokal yang terjadi di suatu daerah belum menjadi informasi besar skala nasional,

maka pendengar tidak akan tertarik karena informasi itu tidak berkaitan langsung

(16)

langsung bagi dirinya, tidak sekedar value added bahkan kalau bisa value in use.

Value added disini menurut Harvey & Green (1993) adalah ukuran kualitas dalam

hal sejauh mana pengalaman pendidikan meningkatkan pengetahuan, kemampuan

dan keterampilan. Tepatnya berapa banyak yang ditambahkan, bagaimanapun,

tergantung pada metodologi yang digunakan dan apa yang didefinisikan sebagai

nilai di tempat pertama (Barnett, 1988; CNAA, 1990). Sedangkan value in use

adalah nilai dari seluruh hak yang timbul dari kepemilikan, jumlah satu hal yang

akan diberikan dengan imbalan lain.

(http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.answ

ers.com/topic/value-6)

Secara umum, agar radio di dengar oleh masyarakat maka radio penyiaran

membuat program-program yang menarik. Hal ini tentunya dapat membantu

stasiun-stasiun radio untuk mengambil out-put yang sesuai dengan kebutuhan

pendengar selain program hiburan dan iklan yang merupakan kunci untuk

membangun kelompok pendengar. Landasan yang diterapkan dalam membuat

program-program penyiaran radio adalah fungsinya, dimana fungsi dari radio

adalah :

a. memenuhi rasa ingin tahu (sense of curiority) publik

b. mengembangkan intelektual sosial dengan menawarkan gagasan kemajuan

(the idea of the progress)

(17)

d. mencegah terbentuknya masyarakat diam dan skeptis (society of

sadentaries).

Dari banyaknya radio jaringan di Indonesia, salah satunya adalah PT.

Radio Camar yang berada dibawah naungan perusahaan besar MAHAKA

ENTERTAINTMENT tersebut merupakan sebuah induk perusahaan radio siaran

yang mempunyai jaringan radio (radio network) yang tersebar dibeberapa kota

yaitu Jakarta dan Surabaya. Dalam konsep siarnya, Radio GEN FM Surabaya

berada dibawah naungan PT. Radio Camar, yang wajib menyamakan konsep

siaran yaitu live delay. Adapun radio-radio yang tergabung dengan konsep live

delay adalah 103,1 GEN FM Surabaya, 89,7 GEN FM Jakarta, 101 JAK fm, dan

radio Carrefour. Untuk radio Carrefour sistem produksinya adalah relay dimana

proses taiping (merekam) dilakukan di radio JAK fm dan kemudian diudarakan di

carrefour seluruh Indonesia.

Persaingan radio di kota Surabaya yang bersegmen menengah bawah juga

mendominasi di kalangan masyarakat kota Surabaya, beberapa diantaranya juga

menyajikan siaran berbahasa daerah. Namun radio di kota Surabaya memiliki

beberapa kekhasan, karena ada yang mengambil segmen anak muda seperti Radio

Istara, Prambors, Hard Rock, EBS, dan GEN. Khusus untuk GEN dan M radio

adalah radio anak muda yang ditujukan untuk pendengar pasif karena hampir 90%

musik lokal dan 10% musik mancanegara.

Diantara kelima radio tersebut diatas, belum ada radio yang secara khusus

(18)

keatas), dengan konsentrasi pendidikan pada tingkat mahasiswa, laki-laki dan

perempuan, kelas status ekonomi sosial (SES) yaitu B dan C, yang cinta musik

Indonesia, berwawasan internasional, berpikiran merdeka, aktif, dinamis, percaya

diri, rendah hati, bertoleransi tinggi, mandiri, aktif bersosialisasi serta lebih

ditujukan kepada pendengar pasif. Dan point yang berbeda adalah memiliki

konten isi informasi dan musik-musiknya lokal yaitu musik Indonesia terbaik

walaupun tergolong radio anak muda. Sebelumnya informasi adalah data yang

telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimannya dan

bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Abdul Kadir, 2003:28). 

Kesulitan mengelola dalam radio adalah memelihara komitmen dan

memerlukan sumber daya manusia yang cukup handal di dalam kualitas

siarannya, juga harus memiliki database lagu yang dinikmati kelompok sasaran

tersebut. Disamping itu, kelompok masyarakat usia remaja atau anak muda di

Indonesia semakin hari semakin bertumbuh dan semakin banyak. Mereka

membutuhkan informasi dan hiburan yang sesuai dengan kepribadiannya. Kondisi

seperti ini sepertinya akan menjadi sebuah paradigma baru dalam masyarakat

Indonesia. Kelas sosial remaja saat ini telah meningkatkan berbagai jenis musik di

tanah air, fashion, konsumsi terhadap barang mahal dan berkelas, kehidupan yang

hedonis (hura-hura, dunia malam), profesi, serta tidak kalah pentingnya sebuah

indikasi baru telah muncul yaitu acara atau program musik di televisi yang kini

semakin memiliki rating yang memuaskan, disamping animo peserta semakin

(19)

menyediakan pelayanan jasa siaran radio yang dapat fokus kepada sasaran target

tersebut. Untuk itulah Radio GEN FM Surabaya melayani kelompok masyarakat

ini sebagai sebuah potensi di dalam upaya mengembangkan jaringan stasiun radio

di kota besar Jakarta dan Surabaya.

Untuk menghadapi persaingan radio di kota Surabaya dan dengan melihat

peluang segmentasi pendengar, radio 103,1 GEN FM Surabaya memberikan

konsep siaran yang berbeda yaitu menggunakan konsep live delay dan menyajikan

daily program yang disiarkan mulai pukul 06.00 WIB-10.00 WIB. 103,1 GEN FM

Surabaya mengemas program tersebut dengan nama “Semangat Pagi”. Berisikan

informasi berita yang menarik, segar dan aktual selalu ada dalam acara ini

ditambah dengan sesekali interview singkat yang menghadirkan para tokoh dan

pengamat maupun melalui telepon untuk diajak menyikapi sebuah fenomena

sosial yang sedang mengemuka. Dalam “Semangat Pagi” juga terdapat rubrik

khusus atau feature dengan host seorang entertainer muda yang dinamis dan

atraktif. Host atau penyiar yang dimaksud adalah Yudi Kemal dan Lauretha.

Sedangkan nama konten acara yang ingin diteliti oleh peneliti adalah AADS yaitu

kepanjangan dari “Ada Apa Di Surabaya” dimana konten ini membahas dan berisi

tentang informasi-informasi dengan muatan lokal yaitu hal-hal yang terjadi di

Surabaya. Selain itu dalam program “Semangat Pagi” tedapat konten 2 hot news

berupa informasi lokal dan internasional serta “Salah Sambung”. Ini merupakan

sebuah variety show yang dirancang untuk menemani kesibukan pagi para

pendengar dan ditemani 2 orang entertainer yang bersahabat, ceria, menarik, lucu

(20)

Materi isi program AADS dalam “Semangat Pagi” yang ada di 103,1 GEN

FM Surabaya tidak hanya mengandung muatan lokal namun tetap berlandaskan

motto “Suara Musik Terkini”. Semua program acara dan bukan hanya “Semangat

Pagi” saja, membahas, mengenalkan dan menjual musik lokal walaupun musik

mancanegara juga ada namun hanya 10% saja prosentasenya. Dan sebenarnya

musik yang diperdengarkan pun adalah pilihan pendengar melalui survey musik

yang telah disediakan oleh radio GEN FM Jakarta dan Surabaya yaitu melalui

website dengan alamat www.1031gen.fm. Nama program yang digunakan untuk

survey musik tersebut adalah GEMMAS yaitu gerakan memilih musik sobat gen

surabaya, jadi setiap pendengar bebas memilih lagu yang disukai untuk biasa

diudarakan di GEN FM dan tentunya akan ada merchandise bagi mereka yang

sering mengikuti dan mendukung program ini. Selain itu informasi aktual yang

sedang menjadi perbincangan di masyarakat atau baru dipublikasikan oleh

berbagai media secara up to date seperti beberapa media cetak, situs portal berita,

www.youtube.com maupun blogger menjadi bagian dari tema atau topik siaran

dalam acara “Semangat Pagi”.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan radio 103,1 GEN FM Surabaya

dalam konsep programnya adalah format siaran. Selama ini format siaran antara

radio siaran di GEN FM Jakarta dan Surabaya tidak jauh berbeda. Bahkan untuk

acara “Selamat Pagi” keduanya sama-sama terdapat materi siaran AADS yang

berisi informasi-informasi dengan muatan lokal, serta masih ada “Salah

Sambung” dimana hostnya akan mengerjain orang lain sampai kesal melalui line

(21)

dengan konsep live delay (on air yang dipending atau taiping) agar bisa

ditambahkan efek suara lucu dan di edit bagian yang salah agar sempurna pada

saat di on air kan.

Wilayah jangkauan (coverage area) Radio 103,1 GEN FM Surabaya

sesuai izin yang diberikan Ditjen Postel dengan data teknis berupa : Tinggi

menara ± 75 meter dari graha pena lantai 22 (karena menara ada di atas gedung),

Coverage area; 90-95 km, Coverage wilayah; Gerbang Kertasusila-efektif, paling

timur : Jember-Banyuwangi, paling barat : Ponorogo-Madiun-Babat, timur laut :

Perbatasan Bangkalan-Sampang. Namun beberapa radio lain terutama di Surabaya

menggunakan power yang menjangkau area of dominant influence (ADI) yang

luas seperti Sidoarjo, Gresik, Krian dan Pasuruan.

Ketertarikan peneliti pada radio 103,1 GEN FM Surabaya selain melihat

profile yang mempunyai deferensiasi diantara radio-radio di Surabaya yaitu

mempunyai konsep live delay dan pendengar khusus. Selain itu adalah program

AADS (Ada Apa Di Surabaya) dalam“Semangat Pagi” yang diposisikan sebagai

program unggulan yang disiarkan hari senin sampai jumat pada pukul 06.00

WIB-10.00 WIB. Program “Semangat Pagi” mempunyai muatan lokal terlebih-lebih

dalam konten acara AADS, namun tetap berlandaskan motto “Suara Musik

Terkini” dimana bukan hanya “Semangat Pagi” saja, yang membahas,

mengenalkan dan menjual musik lokal walaupun musik mancanegara juga ada

namun hanya 10% saja prosentasenya. Selain itu informasi aktual yang sedang

menjadi perbincangan di masyarakat atau baru dipublikasikan oleh berbagai

(22)

www.youtube.com maupun blogger menjadi bagian dari tema informasi yang

diberikan atau topik siaran dalam acara “Semangat Pagi”. Apalagi selama ini,

pada radio anak muda kebanyakan di Surabaya sangat jarang sekali

membicarakan konten informasi yang isinya muatan lokal yaitu

peristiwa-peristiwa yang terjadi di kota Suarabaya.

Peneliti mulai meneliti dengan menganalisa isi daily report informasi

program AADS (Ada Apa Di Suarabaya) dalam “Semangat Pagi” di Radio 103,1

GEN FM mulai dari periode 01 Juni 2010 sampai 30 September 2010. Periode ini

dipilih peneliti dengan alasan bahwa banyaknya peristiwa kebakaran pada

beberapa pusat perbelanjaan dan maraknya kebocoran gas LPG, bertepatan dengan

bermunculannya hasil-hasil prestasi yang diraih salah satu perguruan tinggi di

Surabaya, demam piala dunia Afrika Selatan 2010 yang ada pada bulan Juni,

peringatan hari kemerdekaan di dalamnya, permasalahan religi karena bertepatan

dengan bulan Ramadhan dan juga Hari Raya Idul Fitri, permasalahan budaya,

ekonomi, partai politik karena bertepatan dengan pemilihan walikota bahkan bisa

menyebabkan permasalahan kesejahteraan sosial dan fenomena hukum atau

(23)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apa Sajakah Isi Daily Report InformasiYang Disiarkan Radio 103,1 GEN

FM Surabaya Pada Program AADS (Ada Apa Di Surabaya) Dalam “Semangat

Pagi” Periode 01 Juni 2010 sampai 30 September 2010 ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan tersebut diatas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah untuk : “ Mengetahui Apa Saja Isi Daily Report Informasi Yang Di

Siarkan Radio 103,1 GEN FM Surabaya Pada Program AADS (Ada Apa Di

Suarabaya) Dalam “Semangat Pagi” Periode 01 Juni 2010 sampai 30 September

2010 ?”

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Dapat memberikan masukan bagi pengembangan kajian komunikasi massa pada bidang jurnalistik khususnya pada studi analisis isi

mengenai daily report untuk program siaran radio sehingga menarik

(24)

1.4.2 Kegunaan Praktis

(a). Memberikan landasan pemikiran dan pertimbangan bagi

pengelola radio swasta. Dalam hal ini isi dan tema daily report

program siaran, hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan

pemenuhan informasi terhadap semua permasalahan yang terjadi

sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat pendengar /

(yang sedang hangat dibicarakan) sehingga menjadi value added

bahkan kalau bisa value in use.

(b). Memberikan bahan dan ide penelitian untuk dikembangkan

lebih lanjut dalam situasi dan kondisi lain, bagi kalangan akademis

pada umumnya dan khususnya pada mahasiswa komunikasi yang

akan mengadakan penelitian di bidang media elektronik khususnya

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Definisi Daily Report

Definisi daily report sangat berhubungan dengan jurnalistik. (Onong

Uchjana Effendy (1981: 102) menyatakan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan

pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan

sampai penyebarluasannya kepada masyarakat. Seangkan menurut A.W. Widjaja

(1986: 27) menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi

yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai

berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu

secepat-cepatnya. Michael Ventura dari Austin Chronicle mendefinsikan

jurnalisme bahwa journalism dibentuk dari kata “journal”, berakar kata Prancis

“jour” yang artinya hari (day) dan “journal” yang artinya harian (daily). Dalam

bahasa Inggris, “journalist” artinya: seseorang yang menyampaikan laporan,

rekaman peristiwa sehari-hari. Sedangkan dalam bahasa Belanda journalistiek

artinya penyiaran catatan harian. (Ventura, 2001). Makna dasar jurnalistik, yakni

catatan harian atau laporan harian atau daily report, yakni laporan tentang

peristiwa sehari-hari. (

http://www.romeltea.com/2009/05/14/blog-journalism-jurnalistik-versi-blogger/). Dan daily report yang peneliti dapatkan adalah data

primer dari produser acara “Semangat Pagi” selama periode 01 Juni sampai

(26)

2.2. Definisi Informasi

Menurut Abdul Kadir (2003:28) Informasi adalah data yang telah diolah

menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimannya dan bermanfaat bagi

pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Sedangkan menurut Andri

Kristanto (2003:6) Informasi adalah kumpulan data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.Dan satu lagi definisi

informasi yang hampir sama dengan definisi sebelumnya yaitu menurut Jogiyanto

(1990:8) merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.3. Elemen-Elemen Dalam Jurnalistik

Bill Kovach Dan Tom Rosensitel Elements of Journalism : What News

People Should Know And The Public Should Expect (Santana, 2005:6)

merumuskan 9 elemen jurnalisme. Berbagai elemen ini merupakan dasar

jurnalisme agar bisa dipercaya masyarakat Kovach Dan Rositel, “The purpose of

journalism, is to provide people with the information they need to be free and

self-governing”. Kebijakan utama jurnalisme adalah menyampaikan informasi yang

dibutuhkan masyarakat hingga leluasa dan mampu mengatur dirinya. Beberapa

elemen jurnalisme :

a. Menyampaikan kebenaran, kebenaran yang dimaksudkan adalah

kebenaran fungsional, bukan kebenaran yang dicari oleh orang-orang

(27)

fungsional berarti kebenaran yang terus menerus dicari. Kebenaran

mengenai misalnya : harga-harga bahan pokok saat ini, nilai kurs mata

uang atau hasil pertandingan olah raga. Pada intinya, Kebenaran dalam

jurnalisme bukan kebenaran yang bersifat religius, ideologis, ataupun

filsafat. Juga tidak menyangkut kebenaran berdasar pandangan seseorang,

Sebab pemberitaan seorang wartawan bisa memiliki bias atau ambigu dan

tidak objektif. Latar belakang sosial, pendidikan, kewarganegaraan,

kelompok etnik atau agama yang dianut wartawan mempengaruhi laporan

berita yang dibuatnya. Wartawan berkemungkinan menafsirkan

“kebenaran” sebuah fakta secara berbeda-beda satu sama lainnya.

b. Memiliki loyalitas kepada masyarakat, ini memaknakan

kemandirian jurnalisme. Ini berarti membuat resensi film yang jujur

(bukan pesanan), mengulas liputan tempat rekreasi yang tidak dipengaruhi

para pemasang iklan atau membuat liputan yang tidak didasari

kepentingan pribadi atau kepentingan relasi tertentu. Selain itu,

pemberitaan disampaikan juga tidak dibayang-bayangi kepentingan bisnis

dari pemilik media. Para jurnalis bekerja atas komitmen, keberanian, nilai

yang diyakini, sikap, kewenangan dan profesionalisme yang telah diakui

publik.

c. Memiliki disiplin untuk melakukan verifikasi, ini berarti kegiatan

menelusuri sekian saksi untuk sebuah peristiwa, mencari sekian banyak

narasumber dan mengungkap sekian banyak komentar. Verifikasi juga

(28)

Hiburan dan Infotainment tertuju pada hal-hal yang menyenangkan semata.

Propaganda mengkerangka fakta (persuasi dan manipulasi) demi

kepentingan tertentu. Jurnalisme adalah melaporkan segala apa yang

terjadi setepat mungkin.

d. Memiliki kemandirian terhadap apa yang diliputnya, ini berarti

tidak menjadi konsultan diam-diam, penulis pidato atau mendapat uang

dari pihak-pihak yang diliput. Arti lainnya lagi, menunjukkan kredibilitas

kepada berbagai pihak melalui dedikasi terhadap akurasi, verifikasi dan

kepentingan publik. Atau kemandirian melakukan kegiatan jurnalisme

dengan ketaatan dan penghormatan yang tinggi pada prinsip kejujuran,

kesetiaan pada rakyat serta kewajiban memberi informasi dan bukan

manipulasi. Bekerja atas dasar kesetiaan yang tinggi terhadap jurnalisme.

e. Memiliki kemandirian untuk memantau kekuasaan, elemen ini

bukan berarti pekerjaan wartawan itu mengganggu orang yang tengah

berbahagia dengan berita-berita buruk. Bukan menunggangi keburukan

masyarakat. Juga, bukan memerankan watchdog dengan tujuan

melaporkan sesuatu yang sensasional dari pada melayani masyarakat.

Apalagi mengatasnamakan watchdog untuk kepentingan bisnis media.

f. Menjadi jurnalisme sebagai forum bagi kritik dan kesepakatan

publik. Elemen ini merupakan upaya media menyediakan ruang kritik dan

kompromi kepada publik. Ketika sebuah berita dilaporkan, media berarti

(29)

menyediakan ruang analisis untuk membahas peristiwa tersebut melalui

konteks, perbandingan atau perspektif tertentu. Ditambah pula, ruang opini

dan editorial untuk mengevaluasi segala hal yang berkaitan dengan

peristiwa tersebut, baik yang disampaikan oleh redaksi media maupun

artikel atau komentar atau surat pembaca yang berisikan opini pribadi dari

masyarakat.

g. Jurnalisme harus dapat menyampaikan sesuatu secara menarik dan

relevan kepada publik. Elemen ini mewajibkan media untuk melaporkan

berita dengan cara yang menyenangkan, mengasikkan dan menyentuh

sensasi masyarakat. Ditambah pula yang dilaporkan itu mesti merupakan

sesuatu yang paling penting dan bermanfaat bagi masyarakat, dengan kata

lain media harus mampu menggabungkan kemampuan mendongeng dalam

jurnalistik mempunyai tujuan. Tujuan utamanya memberi informasi yang

dibutuhkan masyarakat tentang lingkungannya. Maka itulah, media

menugaskan para awak redaksinya untuk mencari, menemukan, mencatat

informasi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat pada saat itu agar

dapat mengembangkan kehidupan bermasyarakat dengan baik. Setelah itu

adalah melaporkan menjadi materi informasi yang bermakna, relevan, dan

menarik untuk diikuti.

h. Jurnalisme mempunyai kewajiban membuat berita secara

komprehensif dan proporsional. Mutu jurnalisme amat tergantung kepada

kelengkapan dan proporsionalitas pemberitaan yang dikerjakan media,

(30)

sensasi acara pengadilan atau skandal selebritis secara jor-joran,

berlebihan, hanya untuk bertujuan menaikkan rating, oplah atau iklan,

apalagi melaporkan dengan tidak melakukan dengan tidak melakukan

verifikasi, pengecekan silang atau wawancara ke berbagai pihak terkait.

Pemberitaan semacam ini akan menyesatkan pembaca.

i. Memeberikan keleluasaan wartawan untuk mengikuti nurani

mereka. Ini terkait dengan sistem dan manajemen media yang memiliki

keterbukaan. Keterbukaan ini berguna untuk mengatasi kesulitan dan

tekanan wartawan dalam membuat berita secara akurat, adil, imbang,

independent, berani dan tanggung jawab kepada masyarakat. Media harus

memberi ruang bagi wartawan untuk merasa bebas berfikir dan

bermanfaat.

2.4. Radio Sebagai Media Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Media massa

secara universal memiliki fungsi memberi informasi, mendidik, menghibur dan

mempengaruhi. (Effendy, 2003:93). Karakteristik komunikasi massa menurut

Rivers, Jensen dan Peterson (2004) menyebutkan bahwa :

a. Komunikasi massa sifatnya satu arah

b. Selalu ada proses seleksi karena setiap media memilih khalayaknya

(31)

d. Media massa berusaha membidik sasaran tertentu

e. Komunikasi dilakukan oleh intuisi sosial yang peka terhadap

kondisi lingkungannya.

Bentuk-bentuk komunikasi massa ada dua yaitu komunikasi media massa

cetak atau pers meliputi surat kabar dan majalah dan komunikasi media massa

elektronik yang meliputi radio, telivisi, film dan lain-lain (Effendy, 2003:54).

2.4.1. Radio Sebagai Medium

Radio adalah medium yang sempurna untuk komunikasi massa. Jika kita

bandingkan dengan media massa lainnya, radio secara konsisten menempati

urutan yang paling populer dalam hal menyebarkan informasi. Pemberitaan radio

memiliki standarisasi tertentu. Banyak radio di Indonesia sejak reformasi, yang

telah menancapkan program pemberitaan atau siaran informasi sebagai daya

jualnya. Banyak radio menyampaikan informasi melalui potongan dan ringkasan

berita dari kantor-kantor berita. Beberapa stasiun radio menyiarkan pemberitaan

yang bersifat lokal, hasil dari berbagai sumber.

Kelebihan radio sebagai media massa, memang ada dalam hal daya

tembus. Informasi yang disiarkannya punya nilai kesegaran (immediacy) dan

keluwesannya (flexibility). Radio mempunyai keampuhan tersendiri dalam

(32)

radio bukan hanya menyiarkan hal-hal yang bersifat hiburan, namun radio

melayani fungsi penting penyebaran informasi.

2.5. Teori Gate keeper (Penjaga Gawang)

Gate Keeper adalah penjagaan gerbang (seleksi) terhadap semua

bahan-bahan informasi yang berdatangan dari berbagai penjuru arah sumber informasi

yang ada di kantor redaksi, hal ini terjadi karena terbatasnya ruang di satu pihak

informasi yang datang berjumlah banyak, di lain pihak runag yang tersedia

memuatnya terbatas (http://welcome-leoners.blogspot.com). Arti lain untuk gate

keeper adalah definisi sebagai seseorang yang mengontrol akses ke sesuatu,

misalnya melalui pintu gerbang kota. Pada akhir abad ke-20 itu merujuk kepada

individu yang memutuskan apakah pesan yang diberikan akan di distribusikan

oleh media massa. (file:///E:/net/translate%20%28gatekeeper%29.htm).

Fungsi gate keeper dalam badan pers, pada umumnya dilakukan oleh

wartawan yang artinya orang-orang yang pekerjaannya mencari informasi.

Informasi-informasi yang dicari dan ditulis oleh wartawan, selanjutnya dikirim ke

meja redaksi. Wartawan pekerjaannya berhubungan dengan pengumpulan,

pengolahan dan penyiaran dalam bentuk fakta, pendapat, ulasan, gambar-gambar

dan lain-lain. Melalui fungsi gate keeper berbagai informasi yang masuk dari luar

dikenakan sensor, diperiksa dan diperiksa lagi. Kemudian diputuskan berdasarkan

kebijaksanaan redaksi yang diterbitkan. Dengan demikian informasi yang

(33)

harapan mampu memberikan informasi-informasi yang benar-benar dibutuhkan

masyarakat (McQuail, 1996 : 162-163)

Namun teori gate keeper berada dalam sebuah model Agenda Setting

dimana, menurut Manhein dalam pemikirannya tentang konseptualisasi agenda

yang potensial untuk memahami proses agenda setting menyatakan bahwa

agenda setting meliputi 3 agenda, yaitu agenda media, agenda khalayak dan

agenda kebijaksanaan.

Masing-masing agenda itu mencakup dimensi-dimensi sebagai berikut :

a. Untuk agenda media, dimensi-dimensi : visibility (jumlah dan tingkat

menonjolnya berita), audience sillence (tingkat menonjol bagi khalayak,

relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak), valence (menyenangkan

cara pemberitaan bagi suatu peristiwa)

b. Untuk agenda khalayak, dimensi-dimensi : familiarity (keakraban derajat

kesadaran khalayak akan topik tertentu), personal salience (penonjolan

pribadi, relevansi kepentingan dengan ciri pribadi), favorability

(kesenangan, pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita)

c. Untuk agenda kebijaksanaan, dimensi-dimensinya : support (dukungan,

kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu), likehood of

action (kemungkinan kegiatan, kemungkinan pemerintah melaksanakan

apa yang diibaratkan), freedom of action (kebebasan bertindak, nilai

(34)

Fungsi penentuan agenda (agenda setting function) adalah media mengacu

pada kemampuan media, dengan liputan berita yang diulang-ulang, untuk

mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak publik. (Severin, Tankard,

2005:261)

Pembentukan media (agenda building) adalah proses kolektif dimana

sebuah media, pemerintah dan publik saling mempengaruhi satu sama lain dalam

menentukan isu-isu apa yang dianggap penting. Gladys Engel Lang dan Kurt

Lang (1983) merinci proses tersebut ke dalam 6 langkah :

a. Pers menyoroti beberapa kejadian atau aktivitas dan membuat kejadian

atau aktifitas tersebut menjadi menonjol.

b. Jenis-jenis isu yang berbeda membutuhkan jumlah dan jenis berita

yang berbeda untuk mendapatkan perhatian

c. Peristiwa-peristiwa dan aktifitas dalam fokus perhatian harus

“dibingkai” atau diberi bidang makna dimana di dalamnya peristiwa

dan aktifitas tersebut dapat dipahami.

d. Bahasa yang digunakan media dapat mempengaruhi persepsi akan

pentingnya sebuah isu.

e. Media menghubungkan aktivitas atau kejadian yang telah menjadi

(35)

f. Pembentukan agenda dipercepat ketika individu-individu yang terkenal

dan dapat dipercaya mulai brbicara tentang sebuah isu. (Severin,

Tankard, 2005 : 274-275).

2.6. Kategorisasi

Kategorisasi yang sudah biasa dipakai sebagai pedoman penelitian para

peneliti, Stempel dalam (Flournoy,1989:186) mencatat sebagai berikut : sungguh

banyak manfaatnya menggunakan sistem penggolongan yang pernah dipakai

dalam studi-studi lainnya. Pertama, anda akan tahu bahwa sistem penggolongan

demikian sudah terbukti dapat dipakai. Dengan mengamati hasil studi lainnya

yang sudah pernah memakai sistem yang bersangkutan, anda akan memperoleh

beberapa pengertian tentang berbagai hasil yang mungkin diperoleh.

Namun demikian, beberapa perubahan dalam kategori-kategori yang sudah

digunakan oleh peneliti tersebut dianggap perlu untuk mencapai sasaran penelitian

ini. Menurut Stempel dalam (Flournoy,1989:26) untuk menciptakan seperangkat

kategori-kategori, ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :  

1. Kategori-kategori tersebut harus sesuai dengan tujuan studi, yang berarti

kategori-kategori tersebut dapat digunakan dalam menjawab hipotesa.

2. Kategori-kategori tersebut bersifat fungsional, yang berarti bahwa

(36)

3. Sistem kategori-kategori tersebut dapat dikendalikan, orang yang melakukan

penelitian tidak perlu menghafal terlalu banyak kategori.

Relevan berarti bahwa kategori-kategori itu dapat dipakai dalam menjawab

hipotesa. Fungsional berarti bahwa kategori-kategori itu dapat menunjukkan suatu

proses dalam media massa, dan dapat dikendalikan berarti bahwa orang yang

melakukan penelitian ini tidak perlu menghafal banyak kategori.

Sedangkan cendikiawan lain, Ole.R.Holsty (Flournoy,1989:72)

memberikan saran tentang pembentukan seperangkat kategori seharusnya :

mencerminkan maksud dan tujuan penelitian, lengkap, terinci, eksklusif secara

timbal balik, independent dan diambil dari penggolongan.

Selain itu, dalam pembentukan kategori ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan yaitu : pengukuran dalam analisis isi menggunakan pengamatan

terstruktur, sistematik, pengamatan yang seksama berdasarkan aturan tertulis.

Dalam aturan tersebut menjelaskan bagaimana membuat kategori dan

penggolongan pengamatan. Seperti halnya pengukuran yang lain, kategori

seharusnya mutual eksklusif dan tuntas. Dalam aturan tertulis menunjukkan

bahwa semua kategori dapat diterima dan terbukti reliabilitasnya. Mutual

eksklusif berarti bahwa semua kategori jelas pemisahannya antara bagian satu

dengan bagian lain, dan tidak saling tumpah tindih. Tuntas berarti semua kategori

harus tergolong dalam kategori secara keseluruhan, jadi tidak ada kategori yang

(37)

Mengikuti saran Stempel, Holsty & Neuman, untuk mencapai harapan

tentang hubungan kefungsionalan dan keterkendalian seperti yang tersebut diatas,

maka peneliti menyusun sistem kategori dan perangkat definisi sendiri.

Kategori-kategori yang digunakan dalam penelitian ini telah disesuaikan agar dapat

mencapai sasaran penelitian. Kategori berita yang digunakan dalam penelitian ini

beberapa terdiri dari kategori milik Deutschman dan Schramm & Atwood karena

cukup sesuai untuk kategori isi informasi di radio terutama AADS pada

“Semangat Pagi” di Radio 103.1 GEN FM Surabaya, yaitu :

1. Kategori Human Interest

Dalam kategori ini berhubungan dengan kemanusiaan dan hal yang sangat

manusiawi. Masalah-masalah yang bertalian dengan aspek-aspek

emosional dari kehidupan. Setiap informasi kecil yang menyenangkan

tentang keganjilan perilaku manusia.  Informasi-informasi yang lebih

banyak menimbulkan antusias, mengandung penasaran dan membuat

orang bersimpatik ketika membacanya. Termasuk informasi-informasi

tentang orang-orang terkemuka, tersakiti dan sangat menginspirasi. Dan

bukan hanya itu, dalam kategori ini menceritakan mengenai hal-hal diluar

peristiwa umum, seperti cerita yang menarik perhatian khalayak ramai dan

bisa menjadikan sebuah ikon dan sebuah trend baru dalam kehidupan. Dan

bahkan berita mengenai flora dan fauna, berita mengenai lingkungan

hidup, berita mengenai penghargaan, berita mengenai kematian, berita

(38)

2. Kategori Ekonomi

Dalam kategori ini termasuk informasi-informasi yang ada dasar

ekonominya kecuali belanja pemerintah. Kegiatan-kegiatan usaha swasta

dan berita-berita tentang perekonomian serta angkutan nasional sekalipun

dimasukkan juga ke dalam kategori ini.

3. Kategori Kejahatan

Dalam kategori ini menyangkut informasi yang menyangkut tentang

masalah-masalah pelanggaran hukum dan penerapan hukum yang

bersangkutan. Dalam negara dengan sistem common law seperti yang ada

pada negara Indonesia kita, sangat banyak sekali tindak kriminal yang

terjadi. Definisi kriminal dalam kategori ini adalah perbuatan yang tidak

hanya bertentangan dengan Undang-Undanag (UU) tetapi juga

bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan

masyarakat, contohnya : mencuri, membunuh, berzina, memperkosa dan

sebagainya. Berita-berita mengenai tafsiran-tafsiran pengadilan,

perkara-perkara perdata dan perundang-undangan yang tidak bersifat politik atau

ekonomi. Termasuk berita-berita tentang persidangan-persidangan

kriminal, perbuatan-perbuatan kejahatan, penangkapan-penangkapan,

hukuman-hukuman, keadaan penjara atau rumah kurungan dan hal-hal

seperti kenakalan remaja dan peningkatan tindakan kejahatan yang lain

(39)

4. Kategori Ilmu dan Penemuan

Dalam kategori ilmu pengetahuan dan teknologi ini meliputi hasil-hasil

tentang ilmu-ilmu pengetahuan, perkembangan-perkembangan di bidang

teknologi serta penemuan-penemuan di bidang-bidang tersebut.

Berita-berita tentang penemuan-penemuan baru di lain-lain bidang seperti

kesehatan, kegiatan ekonomi, pertahanan dan pencegahan kecelakaan,

dimasukkan dalam kategori tentang ilmu dan penemuan ini bilamana efek

keseluruhannya merupakan penemuan yang bersangkutan dan bukan

sekedar penerapannya di bidang-bidang tersebut.

5. Kategori Pendidikan dan Seni Klasik

Kategori informasi ini menyangkut masalah-masalah yang berkaitan

dengan sistem pendidikan umum baik swasta maupun negeri atau dengan

seni klasik seperti drama, sastra atau seni lukis. Kelompok ini dibedakan

dari kesenian yang semata-mata merupakan sarana hiburan. Akan tetapi,

semua informasi tentang kebijaksanaan dan sistem pendidikan yang

menyangkut pemerintahan, tidak dimasukkan dalam kategori ini. Dalam

kategori ini kebudayaan menurut Edward B. Tylor, Kebudayaan

merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung

pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan

kemampuan-kemampuan lain yang di dapat seseorang sebagai anggota

masyarakat. Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman

(40)

masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian

mengenai kebudayaan yang mana akan mempengaruhi tingkat

pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam

pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu

bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan sehari-hari, kebudayaan adalah

benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang

berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya

pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni,

dan lain-lain yang kesemuannya ditujukan untuk membantu manusia

dalam melangsungkan kehidupan masyarakat. Sedangkan dalam kategori

pendidikan adalah mengacu pada definisi tentang pembelajaran keilmuan

dan pengembangan yang tengah dipelajari oleh masyarakat. Dalam

kategori ini meliputi berita-berita tentang sekolah-sekolah,

akademi-akademi, universitas-universitas swasta atau negeri, pendidikan orang

dewasa dan pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh para pendidik

maupun sistem pendidikan yang tengah diterapkan oleh pemerintah.

6. Kategori Kecelakaan dan Bencana

Kategori ini terdiri dari hal-hal yang menyangkut pemusnahan secara

alamiah atau tidak alamiah. Kecelakaan disebabkan oleh manusia

sedangkan bencana merupakan kejadian alam. Bencana sering diidentikan

dengan sesuatu yang buruk, bahwa banjir atau ancaman alam lainnya

seperti gempa, siklon dan kekeringan merupakan sebuah bentuk dari

(41)

geografis bumi dan juga sulitnya dalam memprediksi cuaca.

Informasi-informasi yang menyangkut bencana alam, ledakan, kecelakaan lalu lintas,

kecelakaan-kecelakaan yang menimpa diri orang perorangan, kerusakan

harta benda, luka-luka, kematian bahkan kebakaran. Yang intinya segala

sesuatu yang buruk karena disengaja maupun tidak, itulah

informasi-informasi yang termasuk dalam kategori bencana. Kecelakaan-kecelakaan

angkutan juga dimasukkan dalam kelompok ini. Kategori ini dibedakan

dari kesehatan masyarakat karena hilangnya nyawa atau terganggunya

kesehatan berdasarkan syarat-syarat ini. Bukanlah sebagai akibat dari

penyakit tetapi dari tindakan fisik manusia atau unsur-unsurnya.

7. Kategori Olah raga

Dalam kategori olah raga mengacu pada definisi yaitu olah raga adalah

permainan, senada dengan eksistensi manusiawi sebagai makhluk

bermain. Olah raga adalah tontonan, yang memiliki akar sejarah yang

panjang, sejak jaman Yunani kuno dikenal dengan arete, agon, pentathlon

sampai dengan olimpic games di masa modern, dimana di dalam

sejarahnya, perang dan damai selalu mengawal peristiwa keolahragaan itu.

Olahraga adalah fenomena multidimensi, seperti halnya manusia itu

sendiri. Dalam kategori ini tema daily report olah raga meliputi informasi

mengenai prediksi pertandingan, jadwal pertandingan dan hasil

pertandingan. Dan juga berita seputar serba-serbi para atlet dan institusi

(42)

8. Kategori Politik

Dalam kategori ini mencakup hal-hal yang menyangkut persoalan politik.

Sebelumnya, politik adalah proses pembentukan dan pembagian

kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan

keputusan, khususnya dalam negara. Di samping itu politik juga bisa

ditilik dari sudut pandang berbeda, politik menurut teori klasik Aristoteles

adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan

bersama. Adapun yang termasuk dalam kategori ini adalah isu-su

mengenai partai politik, pemilihan umum dan kegiatan papa politisi. Dan

setiap persoalan yang berhubungan dengan kegiatan dari berbagai

badan-badan peerintahan, apakah pada tingkat daerah atau nasional dimasukkan

kedalam kelompok ini. Hal-hal yang menyangkut persoalan-persoalan

politik atau pengangkatan seorang calon atau pejabat untuk sesuatu

kedudukan penting, masuk juga dalam kategori ini.

2.7. Analisis Isi

Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan

mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.

Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol

coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi

interpretasi. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk

(43)

bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat

menggunakan analisis isi sebagai teknik atau metode penelitian. Holsty

menunjukkan 3 bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya

hampir 75% dari keseluruhan studi empirik, yaitu : penelitian sosioantropologis

(27,7 %), komunikasi umum (25,9%), dan ilmu politik (21,5%).

Pengertian lain menurut Wazer dan Wiener (1978) analisis isi dalam

Bulaeng (2004) adalah suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi

informasi yang terekam. Jika menurut Krippendorf (1980) mendifinisikan analisis

isi suatu penelitian untuk membuat referensi-referensi dari data ke konteks.

Sedangkan definisi menurut Fred N. Kerlinger, 1973:525 adalah suatu

metode untuk mengamati dan mengukur isi komunikasi. “Tidak seperti

mengamati secara langsung perilaku orang, atau meminta orang untuk menjawab

skala-skala, atau mewawancarai orang. Sang peneliti mengambil

komunikasi-komunikasi yang telah dihasilkan oleh orang dan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang komunikasi-komunikasi itu”. Dan menurut Kerlinger juga

pada tahun (1986) agak khas, yaitu analisis komunikasi secara sistematis, objektif,

dan secara kuantitatif untuk mengukur variabel. Dalam definisi Kerlinger ada 3

konsep yang tercakup di dalamnya yaitu :

a. Analisis isi bersifat sistematis. Hal ini berarti isi yang akan dianalisa

dipilih menurut aturan-aturan yang ditetapkan secara implisit misalnya

cara penentuan sample.

(44)

c. Analisis isi bersifat kuantitatif (Bulaeng, 2004:171)

Pada definisi Kerlinger mempunyai kesamaan dengan pengertian analisis

isi seperti yang diungkapkan Berelson (1952) yaitu analisis isi sebagai suatu

teknik penelitian yang objektif, sistematik dan menggambarkan secara kuantitatif

isi-isi pernyataan suatu komunikasi. Dan Berelson juga menambahkan bahwa

“analisis isi yang tidak lebih baik daripada kategori-kategorinya”. Analisis isi

tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat

dipergunakan jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

1. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang

terdokumentasi (buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/ manuscript).

2. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan

tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut.

3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan/

data-data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat

sangat khas atau spesifik.

Ada 10 tahap dalam analisis isi menurut Bulaeng (2004) yaitu :

a. Merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis

b. Mendefinisikan populasi yang diteliti

c. Memilih sample yang sesuai dari populasi

(45)

e. Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis

f. Membuat sistem hitungan

g. Melatih para pengkode dan melakukan studi percobaan

h. Mengkode isi menurut definisi yang telah ditentukan

i. Menganalisis data yang sudah dikumpulkan

j. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan mencari indikasi

Sedangkan tujuan analisis isi ada 5 yaitu :

a. Menggambarkan isi komunikasi

b. Menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan

c. Membandingkan isi media dengan dunia nyata

d. Melalui image suatu kelompok tertentu dan masyarakat

e. Menciptakan titik awal terhadap studi efek media.

2.8. Kerangka Berfikir

Radio siaran swasta (commercial radio broadcasting) menjadi sebuah

paradigma baru, berangkat dari kondisi yang kurang menguntungkan dalam

kebijakan politis masa lalu, kini radio swasta menyadari kelemahannya dan

(46)

babak baru dengan ciri profesional menuju industri media radio. Bila sebelumnya

radio siaran bertumpu pada fungsi tunggal yaitu hiburan, kini mulai berkembang

dalam beberapa kepentingan yaitu : hiburan, informasi, dan penerangan,

pendidikan, jurnalistik dan komersil. Trend pembentukan jaringan media termasuk

radio, semakin merebak di Indonesia. Secara umum, jaringan radio yang lazim

ada di Indonesia paling tidak bisa dibagi dalam 3 kategori : (a) Program Network

atau jaringan program, dimana radio induk berfungsi sebagai pembuat acara yang

kemudian disebarkan ke radio-radio yang menjadi anggota jaringannya. (b) Sales

Network atau jaringan penjualan, dimana anggota jaringan yang satu bisa

menawarkan radio yang lain ke calon pemasang iklan. (c) Total Network atau

jaringan total dimana sebuah jaringan radio secara total mengelola radio-radio

yang menjadi anggota jaringannya, baik dari sisi program, sumber daya manusia,

hingga ke penjualan.

Radio 103,1 GEN FM Surabaya adalah sebuah radio jaringan dibawah PT.

Radio Camar dan perusahaan besar MAHAKA ENTERTAINMENT. Diantara

radio-radio yang telah berdiri di Surabaya, Radio 103,1 GEN FM Surabaya secara

khusus membidik sasaran pendengar kelompok usia 18-34+ tahun (antara 18-34

tahun keatas), dengan kelas status ekonomi sosial B dan C dan lebih mengejar

pendengar pasif serta memiliki konten isi informasi dan musik-musiknya lokal

walaupun tergolong radio anak muda. Hal ini dikarenakan belum ada radio di

Surabaya yang membidik peluang tersebut, apalagi di kota besar seperti

Suarabaya banyak sekali masyarakat yang melakukan mobilisasi. Dengan melihat

(47)

program yang disiarkan mulai hari senin sampai jumat pukul 06.00

WIB-10.00WIB.

Radio 103,1 GEN FM Surabaya mengemas program tersebut dengan nama

“Semangat Pagi”. Berisikan informasi yang menarik, segar, komunikatif dengan

pendengar melalui line sms yaitu GEN BOX dan aktual selalu ada dalam acara

ini. Dalam acara “Semangat Pagi” terdapat acara khusus atau feature dengan host

yang gokil, ceria, dinamis dan atraktif sehingga suasana pagi hari benar-benar

menjadi bersemangat dan hidup. Acara yang dimaksud adalah adalah AADS yaitu

kepanjangan dari Ada Apa Di Surabaya dimana akan dibahas dan disiarkan

informasi-informasi yang bermuatan lokal atau menyiarkan informasi-informasi

yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di kota Suarabaya, 2 hot news

berupa berita lokal dan interlokal serta “Salah Sambung”. Dalam konten “Salah

Sambung” dimana hostnya akan mengerjain orang melalui media atau line telepon

dengan modus salah sambung pada intinya. Dan tentu saja acara ini sudah

mendapatkan persetujuan dari korban (yang ditelepon) karena sebelumnya melalui

proses taiping dan sudah disempurnakan dengan tambahan soundeffect.

Materi isi program AADS (Ada Apa Di Surabaya) dalam “Semangat Pagi”

mempunyai muatan lokal namun tetap berlandaskan motto “Suara Musik Terkini”.

Semua program acara dan bukan hanya “Semangat Pagi” saja, membahas,

mengenalkan dan menjual musik lokal walaupun musik mancanegara juga ada

namun hanya 10% saja prosentasenya. Dan sebenarnya musik yang

diperdengarkan pun adalah pilihan pendengar melalui survey musik yang telah

(48)

dengan alamat www.1031gen.fm. Nama program yang digunakan untuk survey

musik tersebut adalah GEMMAS yaitu gerakan memilih musik sobat gen

surabaya, jadi setiap pendengar bebas memilih lagu yang disukai untuk biasa

diudarakan di GEN FM dan tentunya akan ada merchendise bagi mereka yang

sering mengikuti dan mendukung program ini. Selain itu informasi aktual yang

sedang menjadi perbincangan di masyarakat atau baru dipublikasikan oleh

berbagai media secara up to date seperti beberapa media cetak, situs portal berita,

www.youtube.com maupun blogger menjadi bagian dari tema informasi yang

diberikan atau topik siaran dalam acara “Semangat Pagi”.

Peneliti mulai meneliti dengan menganalisa isi daily report informasi

program AADS (Ada Apa Di Surabaya) Pada “Semangat Pagi” Di Radio 103,1

GEN FM Surabaya mulai dari periode 01 Juni 2010 sampai 30 September 2010.

Berikut bagan kerangka berfikir penelitian :

Daily Report Informasi AADS Dalam Program “Semangat Pagi” Periode 01 Juni 2010 Sampai 30 September 2010 Di Radio 103,1 GEN FM Suarabaya

Kategori Tema : 1. Kategori Human Interest 2. Kategori Ekonomi 3. Kategori Kejahatan

4. Kategori Ilmu dan Penemuan 5. Kategori Pendidikan dan Seni Klasik 6. Kategori Cuaca dan Bencana 7. Kategori Olah raga

8. Kategori Politik

A N A L I S I S I S I K E S I M P U L A N

Gambar 1. Kerangka Berfikir Penelitian

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif. Teknik

analisis isi digunakan untuk menggambarkan isi pesan dengan mengambil

kesimpulan dari pengamatan yang telah dilakukan selama kurun waktu yang telah

ditentukan. Peneliti menggunakan metode analisis isi untuk menganalisa

gambaran tentang daily report informasi AADS (Ada Apa Di Surabaya) pada

program “Semangat Pagi” di Radio 103.1 GEN FM Surabaya periode 01 Juni

sampai dengan 30 September 2010. Daily report yang berupa informasi adalah

laporan mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau

penting atau kedua-duanya untuk masyarakat.

3.1 Definisi Operasional

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode

analisis isi kuantitatif. Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang

bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak

dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang

memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara

sistematis, kemudian diberi interpretasi. Analisis isi dapat digunakan untuk

(50)

televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua

disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik atau metode

penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apa saja isi daily report

informasi AADS (Ada Apa Di Surabaya) dalam program “Semangat Pagi”. Dalam

bahasa Belanda, journalistiek artinya penyiaran catatan harian. (Ventura, 2001).

Makna dasar jurnalistik, yakni catatan harian atau laporan harian atau daily report,

yakni laporan tentang peristiwa sehari-hari.

Daily report yang diteliti oleh peneliti adalah berupa informasi. Dimana

menurut Abdul Kadir (2003:28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi penerimannya dan bermanfaat bagi pengambilan

keputusan saat ini atau saat mendatang.

Pada penelitian ini, daily report informasi AADS (Ada Apa Di Surabaya)

dalam “Semangat Pagi” di radio GEN FM Surabaya selama periode 1 Juni 2010

sampai dengan 30 September 2010. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini

berupa seperangkat kategori dan definisi yang disusun sendiri, maka alat ukur ini

harus dipra-uji (pretest) terlebih dahulu. Dengan menggunakan alat ukur yang

sama, peneliti menganalisis bahan yang sama dengan pengkoding independent.

Kesamaan hasil pengukuran menunjukkan tingkat reliabilitas alat ukur. Kategori

tersebut telah diuji tingkat reliabilitasnya dan menunjukkan bahwa kategori

(51)

Kategorisasi tema yang dibuat oleh peneliti, beberapa berdasarkan

kategori Deutschman dan Schramm & Atwood yang disesuaikan dengan landasan

teori. Ada 7 kategorisasi tema berdasarkan kategori Deutschman yaitu kategori

human interest, ekonomi, kejahatan, ilmu dan pengetahuan, pendidikan dan seni

klasik, kecelakaan dan bencana serta kategori politik. Dan 1 kategorisasi tema

berdasarkan Schramm & Atwood yaitu kategori olahraga, kemudian

dikelompokkan dengan menggunakan kategori dari peneliti sendiri yang tentunya

harus melalui uji reliabilitas. Setelah data diperoleh kemudian dimasukkan ke

dalam tabel frekuensi sehingga dapat diketahui tema-tema dari daily report,

informasi apa sajakah yang disiarkan di Radio 103,1 GEN FM Surabaya.

Penelitian analisis isi daily report ini menggunakan tematik, yaitu untuk

menganalisis setiap tema informasi AADS.

3.1.1 Kategorisasi Tema Informasi

Terdapat beberapa kategori atau tipe yang disiarkan dalam penelitian ini

dikembangkan dan disesuaikan merujuk pada kategori-kategori daily report yang

digunakan untuk informasi yang telah disusun sendiri oleh peneliti, yaitu :

a. Kategori Human Interest

Dalam kategori ini termasuk informasi-informasi tentang masalah-masalah

yang bertalian dengan aspek-aspek emosional dari kehidupan. Sub

(52)

(1) Kepentingan manusiawi secara umum, dalam sub kategori ini

berhubungan dengan kemanusiaan dan hal yang sangat manusiawi.

Informasi-informasi yang apabila disiarkan bisa menimbulkan

antusias, mengandung penasaran dan membuat orang bersimpatik.

(2) Cuaca, dalam sub kategori ini mengacu pada definisinya yaitu seluruh

fenomena yang terjadi di atmosfir Bumi atau sebuah planet lainnya.

Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena yang terjadi

dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang

lebih lama dikenal sebagai iklim. Dalam penelitian ini banyak di

informasikan mengenai prediksi cuaca kota Surabaya dan Indonesia

mengacu pada informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan

Meteorologi.

(3) Kematian alamiah dan berita dukacita, dalam sub kategori ini

menggambarkan informasi mengenai penemuan-penemuan mayat,

meninggalnya seseorang yang tidak wajar dan diduga-duga yang

mampu mengundang simpatik orang.

(4) Binatang, dalam sub kategori ini menggambarkan mengenai segala

informasi menarik yang berkaitan dengan binatang.

(5) Minat remaja, dalam sub kategori ini menceritakan mengenai hal-hal

diluar peristiwa umum, seperti cerita yang menarik perhatian khalayak

ramai dan bisa menjadikan sebuah ikon dan sebuah trend baru dalam

(53)

b. Kategori Ekonomi

Dalam kategori ini termasuk informasi-informasi yang ada dasar

ekonominya. Sub kategori dalam kategori ini adalah angkutan dan

perjalanan, dalam sub kategori ini menyangkut tentang persoalan yang

berhubungan dengan transportasi.

c. Kategori Kejahatan

Kelompok ini menyangkut masalah-masalah pelanggaran hukum dan

penerapan hukum yang bersangkutan. Sub kategori dalam kategori ini

adalah :

(1) Kejahatan orang dewasa, dalam sub kategori ini menyangkut tentang

persoalan yang berhubungan dengan kejahatan yang dilakukan oleh

orang dewasa.

(2) Kejahatan remaja, dalam sub kategori ini menyangkut tentang

persoalan yang berhubungan dengan kejahatan yang dilakukan oleh

remaja. Remaja disini adalah yang mempunyai range umur antara 12

tahun sampai 20 tahun.

(3) Penegakan hukum dan badan-badan penegak hukum. Dalam sub

kategori ini menyangkut tentang persoalan yang berkaitan dengan

penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat hukum, penerapan oleh

(54)

d. Kategori Ilmu dan Penemuan

Kategori ini menyangkut informasi tentang hasil-hasil

penemuan-penemuan baru dan perkembangan teknologi mutakhir di bidang ilmu dan

perindustrian atau biasa disebut inovasi.

e. Kategori Pendidikan dan Seni Klasik

Kelompok ini menyangkut masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem

pendidikan umum, baik swasta maupun negeri atau dengan seni klasik

seperti drama, sastra atau seni lukis. Sub kategori dalam kategori ini

adalah :

(1) Pendidikan, dalam sub kategori ini adalah mengacu pada definisi

tentang pembelajaran keilmuan dan pengembangan yang tengah

dipelajari oleh masyarakat. Dalam kategori ini meliputi

informasi-informasi yang bersifat akademik, pendidikan orang dewasa dan

pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh para pendidik maupun sistem

pendidikan yang tengah diterapkan oleh pemerintah.

(2) Seni Klasik dan kebudayaan, dalam sub kategori ini menyangkut

masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem pendidikan umum atau

non akademik baik swasta maupun negeri atau dengan seni klasik

Gambar

Tabel frekuensi untuk kategorisasi penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Tema-tema Daily Report Informasi AADS pada “Semangat Pagi”
Tabel 4. Sub Tema Daily Report Informasi AADS
Tabel 5. Sub Tema Daily Report Informasi AADS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 4.1 dapat dilihat dalam pemberitaan tiga edisi di surat kabar Surabaya Pagi mengenai kasus korupsi dana P2SEM yang melibatkan UPN Veteran Jatim, terdapat dua

Dengan demikian, untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam kandungan materi program KOPIAH di radio Elgangga 100.3 FM Bekasi dan pesan yang dominan, maka

Pernyataan pada variabel kepuasan pendengar yang memiliki nilai terendah yang menyatakan “responden percaya bahwa mendengarkan program weekend 103.1 Gen FM Surabaya

Meskipun menurut data yang diperoleh peneliti yang mengatakan bahwa Gen FM menjadi radio nomor satu di segmennya, Mengacu dari data Nielsen Listenership Study W3

Pernyataan pada variabel kepuasan pendengar yang memiliki nilai terendah yang menyatakan “ responden percaya bahwa mendengarkan program weekend 103.1 Gen FM