• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL PEWARNAAN RAMBUT DILIHAT DARI JUMLAH KOMPOSISI HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) PADA RAMBUT KERING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL PEWARNAAN RAMBUT DILIHAT DARI JUMLAH KOMPOSISI HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) PADA RAMBUT KERING."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL PEWARNAAN

DILIHAT DARI JUMLAH KOMPOSISI HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) PADA RAMBUT KERING

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH : MARELLI SINAGA

NIM. 509144020

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)

i ABSTRAK

Marelli Sinaga ; NIM 509144020. “Perbedaan Hasil Pewarnaan Rambut Dilihat dari Jumlah Komposisi Hidrogen Peroksida (H2O2) pada Rambut Kering; Skripsi; Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Prodi Pendidikan Tata Rias; Fakultas Teknik; Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hasil pewarnaan pada dilihat dari komposisi hidrogen peroksida 6% pada waktu 30 menit; (2) Hasil pewarnaan pada jumlah komposisi hidrogen peroksida 6% pada waktu 45 menit; (3) hasil pewarnaan pada jumlah komposisi hidrogen peroksida 9% pada waktu 30 menit; (4) hasil pewarnaan pada jumlah komposisi hidrogen peroksida 9% pada waktu 45menit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013. Lokasi penelitian di Makarizo Hairstudio jln kapten muslim Medan.

Objek penelitian ini adalah dua model dengan jenis rambut kering yang tidak terdapat uban. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Dengan rancangan penelitian 2x2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh jumlah komposisi hidrogen peroksida (H2O2) pada jumlah waktu yang berbeda. Dalam rangka penerapan teknik analisi data maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Dari perhitungan uji liliefors bahwa sampel terdistribusi normal. Untuk melihat homogenitas varians dengan perhitungan uji F maka data bersifat homogen.

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya

yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan

dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.

2. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED.

3. Ibu Dina Ampera, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED.

4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi PKK Tata Rias Fakultas Teknik UNIMED.

5. Ibu Dra. Yetti Pangaribuan, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya memberikan banyak saran dan masukan guna

perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan penelitian dan pembuatan skripsi ini

6. Narasumber (Ibu Dra. Nikmat Akmal, M.Pd dan Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd serta Ibu Dra. Armaini Rambe, M.Si) yang sudah banyak memberikan masukan yang bersifat membangun dalam menyelesaikan skripsi ini.

(4)

iii

8. Kepada para Pengamat Ibu Dian Maya Sari M.Pd, Kakak Mei Alsih Lumbantoruan S.Pd dan bapak Ismanto selaku Trainer Makarizo, yang telah banyak memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Secara khusus orang tua Penulis, Ayahanda (B.Sinaga) dan Ibunda (L.Munthe). Terimakasih buat semua dukungan yang di berikan. Kasih sayang yang tiada batasnya serta dukungun doa yang tak pernah putus. Kepercayaan padaku menguatkanku untuk melakukan yang terbaik. Sungguh, saya sangat mencintai kalian. Semoga Tuhan memberkati.

10. Kakak dan Abang yang kusayangi (Maslianna Sinaga SE, Rosnita Sinaga SS, Jhonter Sinaga S.Pd, Hotnaria Sinaga), yang selalu memberikan doa dan memberikan motivasi, dari awal kuliah sampai menyelesaikan studi di UNIMED.

11. Yang kusayangi para Sahabat ku Kos jln sering 137 pancing Medan, Presto, Tio Mahita, Novita, Dina Fianty, Beta, Devi, Ance, Indri, Rikki, Agus, Josua. Yang tidak bisa terlupakan selalu memberikan waktunya memberi motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Dan teman – teman seperjuangan Dina, Toman, Yohanna, Sylvia, Sri Manik, Lise, Dian, Hany, Resti, Valen, Desi, para mahasiswa Tata Rias regular dan ekstensi angkatan 2009.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi perkembangan ilmu kecantikan. Terima kasih dan kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita.

Medan, Januari 2014

Penulis,

(5)

iv

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Pembatasan Masalah ... 6

D.Rumusan Masalah ... 7

E.Tujuan Penilitian ... 7

F.Manfaat Penilitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PENGAJUAN HIPOTESIS A.Landasan Teoritis ... 9

1 Anatomi Rambut ... 9

2 Tekstur Rambut ... 14

3 Warna Dasar Rambut dan Warna Pantulan (Warna Target) ……… 15

(6)

v BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Deskripsi Data Penelitian ... 52

B. Uji Persyaratan Analisis ... 55

1. Uji Normalitas ... 55

2. Uji Homogenitas ... 56

3. Pengujian Hipotesis ... 57

C. Pembahasan penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Implikasi ... 60

C. Saran ... 61

(7)

vii

DAFTAR TABEL

1. Rancangan Penilitian 2x2 ... 38

2. Alat dan Bahan ... 40

3. Kisi-Kisi Lembar Pengamatan ... 46

4. Uji Liliefors ... 47

5. Total perlakuan anava dua jalur ... 48

6. Ringkasan Anava untuk Rancangan Penelitian 2x2 ... 50

7. Kombinasi Perlakuan ... 52

8. Hasil Data Penelitian ... 52

9. H2O2 6% dengan waktu 30 menit ... 56

10. Pengujian Homogenitas Varians ... 57

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kriteria Pengamatan ... 64

2. Lembar Pengamatan ... 66

3. Data Hasil Penilaian ... 70

4. Uji Normalitas Data Penelitian ... 72

5. Uji Homogenitas data Penelitian ... 72

6. Pengujian Hipotesis ... 76

7. Uji Beda Nyata ... 80

(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

1. Anatomi Rambut ... 10

2. Batang Rambut ... 13

3. Warna Dasar Rambut ... 16

4. Penentu Level Warna Dasar Rambut ... 16

5. Warna Pantulan ... 17

6. Arti angka dalam kemasan pewarna rambut ... 17

7. Teknik aplikasi virgin ... 20

8. Teknik aplikasi retouch ... 21

9. Teknik aplikasi virgin retouch ... 21

10. Proses pewrnaan ... 25

11. Tingkat warna level rambut ... 32

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati

kedudukan penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan

fungsi alami rambut yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala, sebagai

penghangat, sebagai mahkota bagi wanita dan sebagai pertanda sosial pada

beberapa bangsa, sebagai identitas profesi serta menambah kecantikan.

Seiring dengan berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin

menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan,

maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya

sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan.

Berbagai cara dilakukan untuk membuat penampilan rambut menjadi

menarik seperti mengubah rambut lurus menjadi gelombang (pengeritingan

rambut), rambut keriting menjadi lurus (rebonding), memangkas rambut

sesuai perkembangan trend, dan mewarnai rambut. Mewarnai rambut telah

menjadi hal yang lumrah dan mudah dilakukan setiap orang. Dengan sebotol

pewarna rambut, warna asli rambut seseorang bisa tampak semakin indah,

menjadi lebih terang, gelap, atau malah berubah secara drastis. Seperti

pendapat Toni (2011) bahwa mewarnai rambut tidak hanya untuk bergaya

tetapi untuk menutupi kekurangan dan memberikan nilai lebih pada

penampilan seseorang. Dewasa ini, pewarnaan rambut sudah dapat

(11)

2

kebutuhan dalam hidup seseorang. Bahkan tidak sedikit diantara individu

tersebut yang memang sengaja mewarnai rambut mereka sebagai sarana

mengaktualisasikan karakter atau pribadi, selain itu pewarnaan rambut di

jaman sekarang sudah bukan milik kaum hawa dengan alasan fashion

semata, melainkan telah menjadi suatu kebutuhan hidup bagi setiap

kalangan.

Selain oleh karena hal diatas, memang sudah menjadi sifat manusia

untuk sekali waktu untuk tampil berbeda. Keadaan ini dikarenakan arus

globalisasi yang sudah merambah dikalangan anak muda abad ini, mereka

berlomba-lomba untuk mengikuti trend, salah satunya adalah trend

mewarnakan rambut yang memaksimalkan penampilan dan dapat menjadi

sumber kepercayaan diri (Chakim,2006). Jika salah dalam proses pewarnaan

rambut, atau kurang dalam memilih warna rambut yang sesuai, bukan

kecantikan yang diperoleh melainkan bencana bagi penampilan itu sendiri.

Menurut Rostaimilis (2008) pada mulanya pewarnaan hanya berfungsi

untuk menutupi rambut yang putih, karena faktor usia atau hal lain, tetapi

dalam lingkungan masyarakat tradisional atau yang sedang berkembang,

tindakan mewarnai rambut diluar tujuan utamanya dan hampir tidak pernah

dilakukan.Pewarnaan rambut terdapat 4 tipe, salah satunya adalah

Pewarnaan rambut permanen. Menurut Anayanti (2010) produk pewarnaan

rambut permanen adalah larutan pewarna dalam amonia dicampur dengan

(12)

3

Dalam percakapan umum, peroksida adalah larutan berair dari

hidrogen peroksida (HOOH atau H2O2), Sebagai bahan penambah larutan

pewarnaan dan bahan cat H2O2 memudahkan meresapnya bahan-bahan

tersebut ke dalam cortex rambut. Lazimnya dalam buku-buku tentang

penataan rambut, kepekaan larutan hidrogen peroksida diantarakan dalam

kesatuan volume: 3%, 6% ,9% dan12 %. Dalam penelitian ini menggunakan

H2O2 6% dan 9% untuk melihat perbedaan dan kemudahan dalam

perhitungan statistik.

Pewarna rambut mengandung Hidrogen peroksida (H2O2 dan pewarna

untuk mengubah warna, memudakan warna, mengintens warna. Hidrogen

peroksida dimasukkan ke dalam korteks rambut agar dapat mengubah

susunan kimia pada pigmen rambut. Hidrogen peroksida berperan dalam

mendeposit atau memasukan warna. Untuk penyerapan cat kedalam kulit

rambut membutuhkan waktu 30 sampai 40 menit tergantung keadaan

rambut (Rostamailis,2008)

Seperti yang dijelaskan diatas disebutkan kesalahan memilih warna

dapat merusak penampilan itu sendiri. Kesalahan dalam pemilihan warna

yang dimaksud bukan dari warna target (warna yang diingankan setelah

proses pewarnaan) pada color chart ( daftar warna target) produk pewarna

rambut. Akan tetapi, dalam praktek pewarnaan rambut, warna rambut

yang dihasilkan tidak sesuai pada warna target. Pada kenyataan dilapangan

banyak orang mewarnai rambut sendiri atau beberapa hairstylist salon

(13)

4

rambut dengan hidrogen peroksida dan jenis rambut. Mereka hanya

membaca petunjuk kemasan cat rambut tentang aturan pengunaan,

pencampuran cat rambut dengan peroksida, hanya saja masih banyak orang

belum tahu menyesuikan cat rambut dengan komposisi hidrogen peroksida

sesui jenis rambut. Teknik pewarnaan rambut yang salah, selain waktu

pewarnaan yang terlalu lama mengakibatkan jenis rambut kering makin

rusak ,kering dan rapuh. Pewarnaan jenis rambut kering seringkali warna

yang dihasilkan tidak sesuai dengan warna yang diingankan. Menurut

Ghasani (2010) tujuh puluh persen wanita berambut kering, sehingga teknik

pewarnaan pada jenis rambut kering harus diperhatiakn. Berbagai macam

produk pewarna rambut yang disediakan dipasaran dan banyak dipakai

disalon-salon kecantikan maupun secara individu. Adapun merek tersebut

adalah Matrix, Makarizo, Lo”real paris, Loveal, Basic, Miraton, Sasha,

Fashion, Ellips, Begin, Inoa, dll. Merek tersebut tidak semua dipakai di

salon-salon kecantikan, Berdasarkan observasi langsung ke salon di daerah

Medan tempat pelatihan kerja lapangan industri (PKLI) mahasiswa

Pend.Tata Rias tahun 2012-2013 data yang diperoleh pemakaian produk

pewarna rambut yang digunakan:

Didapatkan bahwa 11 salon memakai Makarizo, 7 matrix, 4 loreal, 2

loveal, 3 miraton, 3 ellips, 2 besic, 3 begin. dapat disimpulkan sebagian

besar disalon-salon kecantikan memakai merek makarizo. Selain itu terdapat

tempat pelatihan atau pusat pembelajaran pewarnaan rambut makarizo

(14)

5

Pewarnaan rambut tidak terlepas dari pengetahuan anatomi rambut

atau jenis rambut. Jenis rambut kering hasil warna yang dihasilkan sedikit

lebih kusam. Hal ini dikarenakan rambut kering mengandung sedikit Hidro

(air) yang mengubah warna pigmen rambut. Untuk mengetahui bagaimana

hasil warna pada jenis rambut kering dengan warna dasar rambut level

3(Dark Brown). Rambut yang mempunyai warna asli hitam, bila akan

dirubah menjadi warna beraneka warna yang lebih muda, maka bleaching

sangat diperlukan, susunan pigmen melanin pada rambut hitam sangat padat

sehingga harus dikeluarkan sebagian dari pigmen melanin tersebut dan

memperoleh warna yang dikehendaki tercapai (Chitrawati,1987). Pewarnaan

rambut dicampur dengan hidrogen peroksida semakin tinggi volume

hidrogen peroksida (H2O2) maka penyerapan cat pada rambut makin cepat.

Maka dari itu Menarik perhatian peneliti untuk membuktikan semakin tinggi

volume peroksida dan tingkat penyerapan lebih cepat, dan mengetahui

bagaimana hasil warna rambut dalam pewarnaan dilakukan tanpa bleaching

dengan volume hidrogen peroksida yang berbeda. Untuk lebih terperinci

maka dilakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Pewarnaan

Rambut dilihat dari jumlah komposisi Hidrogen Peroksida (H2O2) Pada

(15)

6

B. Indentifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hasil pewarnaan yang dihasilkan pewarna rambut

dengan jumlah komposisi hidrogen peroksida yang berbeda?

2. Adakah perbedaan antara hasil pewarnaan rambut dilihat dari jumlah

komposisi hidrogen peroksida yang berbeda?

3. Apakah waktu yang digunakan mempengaruhi hasil pewarnaan pada

rambut kering?

4. Bagaimanakah perbedaan hasil pewarnaan pada rambut kering dengan

jumlah komposisi hidrogen peroksida yang menggunakan waktu

berbeda ?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah sangat diperlukan yakni untuk mempermudah

dan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul, maka

masalah penilitian dibatasi pada :

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada jenis rambut kering dengan warna

dasar rambut level 3.0 (Dark brown).

2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pewarna rambut merek

Makarizo contras Red ( pewarnaan pada rambut virgin tanpa dilakukan

bleaching dengan warna merah) dan jumlah komposisi hidrogen

(16)

7

3. Waktu pewarnaan rambut dilakukan dengan jumlah waktu 30 dan 45

menit.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.Bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari komposisi hidrogen

peroksida 6% pada waktu 30 menit.

2.Bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari komposisi hidrogen

peroksida 6% pada waktu 45 menit.

3.Bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari komposisi hidrogen

peroksida 9% pada waktu 30 menit.

4.Bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari komposisi hidrogen

peroksida 9% pada waktu 45 menit.

5.Bagaimanakah perbedaan hasil pewarnaan rambut dilihat dari jumlah

komposisi hidrogen peroksida 6% pada waktu 30 dan 45 menit dengan

hydrogen peroksida 9% pada 30 dan 45 menit.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari

(17)

8

2. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari

jumlah komposisi hidrogen peroksida 6% pada waktu 45 menit?

3. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari

jumlah komposisi hidrogen peroksida 9% pada waktu 30 menit?

4. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari

jumlah komposisi hidrogen peroksida 9 % pada waktu 45 menit?

5. Untuk mengetahui bagaimanakah perbedaan hasil pewarnaan rambut

dilihat dari jumlah komposisi hidrogen peroksida 6% pada waktu 30

dan 45 menit dengan hydrogen peroksida 9% pada 30 dan 45 menit.

F. Manfaat Penilitian

Dengan tercapainya tujuan penilitian diatas, maka diharapkan

penilitian hasil ini bermanfaat :

1. Memberi masukan kepada pihak lembaga pendidikan, tim pengajar dan

pañata rambut dengan jumlah komposisi hidrogen peroksida (H2O2) yang

berbeda pada jenis rambut kering akan mempengaruhi hasil warna rambut

dalam pewarnaan.

2. Sebagai media untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam penilitian

sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam praktek lapangan.

3. Sebagai bahan masukan untuk pihak universitas dan Sekolah Menengah

Kejuruan Tata Kecantikan Rambut maupun bekal peneliti dalam

(18)

60

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pewarnaan dilihat dari

jumlah komposisi hidrogen peroksida 6% dengan 9% pada rambut kering

dengan F hitung > Ftabel , (53.3 > 5.32).

2. Tidak terdapat perbedaan hasil pewarnaan dilihat dari pengaruh waktu 30

dan 45 menit pada hidrogen peroksida 6% dan 9% dengan Fhitung < F tabel

(3.33<5.32)

B. IMPLIKASI

Ada perbedaan hasil warna pewarnaan rambut dikarenakan jumlah

komposisi hidrogen peroksida 6% dan 9% pada rambut kering dan

berdasarkan pengujian hipotesis. Hal Ini memberikan indikasi bahwa hasil

warna pewarnaan rambut pada komposisi hydrogen peroksida 9% pada

waktu 30 dan 45 menit berbeda dengan hydrogen peroksida 9% pada waktu

30 dan 45 menit. dan warna yang dihasilkan terang dan mendekati warna

target (warna yang dicapai yaitu Contras red) keadaan tekstur kurang licin

dan lebih bagus dari tekstur semula. dan rambut berkilau pada komposisi

9% dibandingkan hasil pewarnaan rambut pada komposisi hydrogen

(19)

61

menit. Hal ini dapat dilihat pada skor-skor grafik hasil pewarnaan pada bab

IV.

C. SARAN

1. Sebaiknya mahasiswa, beauticient yang menggunakan cat rambut merek

makarizo dan hydrogen peroksida 9 % dengan waktu tidak melebihi 45

menit sehingga menghasilkan warna yang diinginkan tekstur dan kilau tetap

terjaga.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunkan merek produk cat

rambut lainnya, sehingga diperoleh perbandingan bagaimana warna, tekstur

dan kilau rambut yang dihasilkan.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat secara nyata hasil

perwarnaan untuk jenis rambut normal dan berminyak.

4. Tetap melakukan percobaan-percobaan dengan warna yang lain untuk

menemukan dan mengembangkan warna-warna dalam pewarnaan rambut

(20)

62

DAFTAR PUSTAKA

Alfaparf. Milano Fashion Trend Indonesia Hair dan Beauty Magazine. Februari-Maret 2011.h 56.

Admin. 2013. Pewarna Rambut. Surabaya (http// Artikel penilitian pdf.com.diakses 1 Juni 2013)

Anonim. 2010. Hidrogen peroksida.(http//Wikipedia.go.id.diakses 5 Mei 2013).

Anayanti.2010.Bahan Pewarna Rambut.(http//blogspot.com.diakses12 Mei 2013).

Bariqina, dan Ideawati.2001. Perawatan dan Penataan Rambut. Yogyakarta: AdicitaKarya Nusa.

Chitrawati.1987. Dasar- Dasar Tata Rias Rambut. Jakarta:KaryaUtama.

Chakim, Thoiful. 2006.Hubungan Antara Kandungan Hidrogen Peroksida Dalam Pewarna Rambut Terhadap Kerusakan Rambut.Semarang Undip(http//www//Artikel penilitian. pdf.com,diakses 20 juni 2013).

Ghasani. 2010. Mewarnai Rambut .(http// blogspot.com. diakses 6 juni 2013).

Hadi, Sutrisno.2004. Statistika Jilid 3. Yogyakarta: penerbit ANDI Yogyakarta

Kusumadewi. 2003. Rambut Anda masalah, Perawatan dan Penataannya. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Maya Sari, Dian . 2012.Diktat Pewarnaan Rambut Lanjutan. FT Unimed.

Rostamailis,dkk. 2008.Tata Kecantikan Rambut jilid 3 Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Said,Haikal. 2009. Panduan Merawat Rambut. Jakarta: Penebar Plus

Sekuler.2007. Mengenal Hidrogen Peroksida.(http//Forum Sains Indonesia.htm. diakses 10 Mei 2013).

Sudjana .2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono. 2010. Metode penilitian. Bandung :Alfabeta

(21)

63

2011.Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian. Medan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

Toni, “Colorful hair”.Beauty dan Hair Magazine.September 2011.h 54.

Usman, Husaini.2006. Pengantar Statistika. Yogyakarta : PT BumiAksara.

Referensi

Dokumen terkait

relaks yang dialami. 5) Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan. Gerakan 2: ditujukan untuk melatih otot tangan bagian belakang. 1) Tekuk kedua lengan ke belakang pada

program aplikasi pengarsipan surat dan mengelompokkan dokumen surat menggunakan metode Naïve Bayes Classifier dengan melakukan preprosising terlebih dahulu yaitu proses

data yang menghambat peneliti karena data yang diperoleh cukup banyak. Penelitian yang dilakukan ini juga masih jauh dari kesempurnaan sehingga. terdapat beberapa

Further research is needed to investigate differences in Acute Stroke Units and their admission proto- cols and allied health involvement as this may be impacting length of stay

[r]

Bupati sebagai alat birokrasi negara modern dan di sisi lain juga sebagai ketua LAD yang menjalankan fungsi Sombayya dapat dengan mudah menguasai segala macam gaukang

Fentieken kívül megvizsgáltuk CB-ben szenvedő betegekben az esetleges kapcsolatot az NFKB1 -94ins/delATTG, illetve az NFKBIA 3’UTR variánsok hordozása és a

SOP DOKTER KEPERAWATAN • SOP SOP APOTEKER OUT COME PELAYANAN MELALUI ASUHAN STANDARD PELAYANAN FARMASI RS LEADERSHIPDAN MANAJEMEN DAN KOMPETENSI PROFESI DALAM