PERBEDAAN HASIL PEWARNAAN
DILIHAT DARI JUMLAH KOMPOSISI HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) PADA RAMBUT KERING
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH : MARELLI SINAGA
NIM. 509144020
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Marelli Sinaga ; NIM 509144020. “Perbedaan Hasil Pewarnaan Rambut Dilihat dari Jumlah Komposisi Hidrogen Peroksida (H2O2) pada Rambut Kering; Skripsi; Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Prodi Pendidikan Tata Rias; Fakultas Teknik; Universitas Negeri Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hasil pewarnaan pada dilihat dari komposisi hidrogen peroksida 6% pada waktu 30 menit; (2) Hasil pewarnaan pada jumlah komposisi hidrogen peroksida 6% pada waktu 45 menit; (3) hasil pewarnaan pada jumlah komposisi hidrogen peroksida 9% pada waktu 30 menit; (4) hasil pewarnaan pada jumlah komposisi hidrogen peroksida 9% pada waktu 45menit. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013. Lokasi penelitian di Makarizo Hairstudio jln kapten muslim Medan.
Objek penelitian ini adalah dua model dengan jenis rambut kering yang tidak terdapat uban. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Dengan rancangan penelitian 2x2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh jumlah komposisi hidrogen peroksida (H2O2) pada jumlah waktu yang berbeda. Dalam rangka penerapan teknik analisi data maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Dari perhitungan uji liliefors bahwa sampel terdistribusi normal. Untuk melihat homogenitas varians dengan perhitungan uji F maka data bersifat homogen.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya
yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.
2. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED.
3. Ibu Dina Ampera, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED.
4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi PKK Tata Rias Fakultas Teknik UNIMED.
5. Ibu Dra. Yetti Pangaribuan, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktunya memberikan banyak saran dan masukan guna
perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan penelitian dan pembuatan skripsi ini
6. Narasumber (Ibu Dra. Nikmat Akmal, M.Pd dan Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd serta Ibu Dra. Armaini Rambe, M.Si) yang sudah banyak memberikan masukan yang bersifat membangun dalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
8. Kepada para Pengamat Ibu Dian Maya Sari M.Pd, Kakak Mei Alsih Lumbantoruan S.Pd dan bapak Ismanto selaku Trainer Makarizo, yang telah banyak memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Secara khusus orang tua Penulis, Ayahanda (B.Sinaga) dan Ibunda (L.Munthe). Terimakasih buat semua dukungan yang di berikan. Kasih sayang yang tiada batasnya serta dukungun doa yang tak pernah putus. Kepercayaan padaku menguatkanku untuk melakukan yang terbaik. Sungguh, saya sangat mencintai kalian. Semoga Tuhan memberkati.
10. Kakak dan Abang yang kusayangi (Maslianna Sinaga SE, Rosnita Sinaga SS, Jhonter Sinaga S.Pd, Hotnaria Sinaga), yang selalu memberikan doa dan memberikan motivasi, dari awal kuliah sampai menyelesaikan studi di UNIMED.
11. Yang kusayangi para Sahabat ku Kos jln sering 137 pancing Medan, Presto, Tio Mahita, Novita, Dina Fianty, Beta, Devi, Ance, Indri, Rikki, Agus, Josua. Yang tidak bisa terlupakan selalu memberikan waktunya memberi motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Dan teman – teman seperjuangan Dina, Toman, Yohanna, Sylvia, Sri Manik, Lise, Dian, Hany, Resti, Valen, Desi, para mahasiswa Tata Rias regular dan ekstensi angkatan 2009.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi perkembangan ilmu kecantikan. Terima kasih dan kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita.
Medan, Januari 2014
Penulis,
iv
B.Identifikasi Masalah ... 6
C.Pembatasan Masalah ... 6
D.Rumusan Masalah ... 7
E.Tujuan Penilitian ... 7
F.Manfaat Penilitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, PENGAJUAN HIPOTESIS A.Landasan Teoritis ... 9
1 Anatomi Rambut ... 9
2 Tekstur Rambut ... 14
3 Warna Dasar Rambut dan Warna Pantulan (Warna Target) ……… 15
v BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Deskripsi Data Penelitian ... 52
B. Uji Persyaratan Analisis ... 55
1. Uji Normalitas ... 55
2. Uji Homogenitas ... 56
3. Pengujian Hipotesis ... 57
C. Pembahasan penelitian ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60
B. Implikasi ... 60
C. Saran ... 61
vii
DAFTAR TABEL
1. Rancangan Penilitian 2x2 ... 38
2. Alat dan Bahan ... 40
3. Kisi-Kisi Lembar Pengamatan ... 46
4. Uji Liliefors ... 47
5. Total perlakuan anava dua jalur ... 48
6. Ringkasan Anava untuk Rancangan Penelitian 2x2 ... 50
7. Kombinasi Perlakuan ... 52
8. Hasil Data Penelitian ... 52
9. H2O2 6% dengan waktu 30 menit ... 56
10. Pengujian Homogenitas Varians ... 57
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kriteria Pengamatan ... 64
2. Lembar Pengamatan ... 66
3. Data Hasil Penilaian ... 70
4. Uji Normalitas Data Penelitian ... 72
5. Uji Homogenitas data Penelitian ... 72
6. Pengujian Hipotesis ... 76
7. Uji Beda Nyata ... 80
vi
DAFTAR GAMBAR
1. Anatomi Rambut ... 10
2. Batang Rambut ... 13
3. Warna Dasar Rambut ... 16
4. Penentu Level Warna Dasar Rambut ... 16
5. Warna Pantulan ... 17
6. Arti angka dalam kemasan pewarna rambut ... 17
7. Teknik aplikasi virgin ... 20
8. Teknik aplikasi retouch ... 21
9. Teknik aplikasi virgin retouch ... 21
10. Proses pewrnaan ... 25
11. Tingkat warna level rambut ... 32
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepanjang sejarah peradaban manusia, rambut selalu menempati
kedudukan penting. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan
fungsi alami rambut yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala, sebagai
penghangat, sebagai mahkota bagi wanita dan sebagai pertanda sosial pada
beberapa bangsa, sebagai identitas profesi serta menambah kecantikan.
Seiring dengan berkembangnya peradaban dan ketika manusia makin
menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan,
maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya
sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan.
Berbagai cara dilakukan untuk membuat penampilan rambut menjadi
menarik seperti mengubah rambut lurus menjadi gelombang (pengeritingan
rambut), rambut keriting menjadi lurus (rebonding), memangkas rambut
sesuai perkembangan trend, dan mewarnai rambut. Mewarnai rambut telah
menjadi hal yang lumrah dan mudah dilakukan setiap orang. Dengan sebotol
pewarna rambut, warna asli rambut seseorang bisa tampak semakin indah,
menjadi lebih terang, gelap, atau malah berubah secara drastis. Seperti
pendapat Toni (2011) bahwa mewarnai rambut tidak hanya untuk bergaya
tetapi untuk menutupi kekurangan dan memberikan nilai lebih pada
penampilan seseorang. Dewasa ini, pewarnaan rambut sudah dapat
2
kebutuhan dalam hidup seseorang. Bahkan tidak sedikit diantara individu
tersebut yang memang sengaja mewarnai rambut mereka sebagai sarana
mengaktualisasikan karakter atau pribadi, selain itu pewarnaan rambut di
jaman sekarang sudah bukan milik kaum hawa dengan alasan fashion
semata, melainkan telah menjadi suatu kebutuhan hidup bagi setiap
kalangan.
Selain oleh karena hal diatas, memang sudah menjadi sifat manusia
untuk sekali waktu untuk tampil berbeda. Keadaan ini dikarenakan arus
globalisasi yang sudah merambah dikalangan anak muda abad ini, mereka
berlomba-lomba untuk mengikuti trend, salah satunya adalah trend
mewarnakan rambut yang memaksimalkan penampilan dan dapat menjadi
sumber kepercayaan diri (Chakim,2006). Jika salah dalam proses pewarnaan
rambut, atau kurang dalam memilih warna rambut yang sesuai, bukan
kecantikan yang diperoleh melainkan bencana bagi penampilan itu sendiri.
Menurut Rostaimilis (2008) pada mulanya pewarnaan hanya berfungsi
untuk menutupi rambut yang putih, karena faktor usia atau hal lain, tetapi
dalam lingkungan masyarakat tradisional atau yang sedang berkembang,
tindakan mewarnai rambut diluar tujuan utamanya dan hampir tidak pernah
dilakukan.Pewarnaan rambut terdapat 4 tipe, salah satunya adalah
Pewarnaan rambut permanen. Menurut Anayanti (2010) produk pewarnaan
rambut permanen adalah larutan pewarna dalam amonia dicampur dengan
3
Dalam percakapan umum, peroksida adalah larutan berair dari
hidrogen peroksida (HOOH atau H2O2), Sebagai bahan penambah larutan
pewarnaan dan bahan cat H2O2 memudahkan meresapnya bahan-bahan
tersebut ke dalam cortex rambut. Lazimnya dalam buku-buku tentang
penataan rambut, kepekaan larutan hidrogen peroksida diantarakan dalam
kesatuan volume: 3%, 6% ,9% dan12 %. Dalam penelitian ini menggunakan
H2O2 6% dan 9% untuk melihat perbedaan dan kemudahan dalam
perhitungan statistik.
Pewarna rambut mengandung Hidrogen peroksida (H2O2 dan pewarna
untuk mengubah warna, memudakan warna, mengintens warna. Hidrogen
peroksida dimasukkan ke dalam korteks rambut agar dapat mengubah
susunan kimia pada pigmen rambut. Hidrogen peroksida berperan dalam
mendeposit atau memasukan warna. Untuk penyerapan cat kedalam kulit
rambut membutuhkan waktu 30 sampai 40 menit tergantung keadaan
rambut (Rostamailis,2008)
Seperti yang dijelaskan diatas disebutkan kesalahan memilih warna
dapat merusak penampilan itu sendiri. Kesalahan dalam pemilihan warna
yang dimaksud bukan dari warna target (warna yang diingankan setelah
proses pewarnaan) pada color chart ( daftar warna target) produk pewarna
rambut. Akan tetapi, dalam praktek pewarnaan rambut, warna rambut
yang dihasilkan tidak sesuai pada warna target. Pada kenyataan dilapangan
banyak orang mewarnai rambut sendiri atau beberapa hairstylist salon
4
rambut dengan hidrogen peroksida dan jenis rambut. Mereka hanya
membaca petunjuk kemasan cat rambut tentang aturan pengunaan,
pencampuran cat rambut dengan peroksida, hanya saja masih banyak orang
belum tahu menyesuikan cat rambut dengan komposisi hidrogen peroksida
sesui jenis rambut. Teknik pewarnaan rambut yang salah, selain waktu
pewarnaan yang terlalu lama mengakibatkan jenis rambut kering makin
rusak ,kering dan rapuh. Pewarnaan jenis rambut kering seringkali warna
yang dihasilkan tidak sesuai dengan warna yang diingankan. Menurut
Ghasani (2010) tujuh puluh persen wanita berambut kering, sehingga teknik
pewarnaan pada jenis rambut kering harus diperhatiakn. Berbagai macam
produk pewarna rambut yang disediakan dipasaran dan banyak dipakai
disalon-salon kecantikan maupun secara individu. Adapun merek tersebut
adalah Matrix, Makarizo, Lo”real paris, Loveal, Basic, Miraton, Sasha,
Fashion, Ellips, Begin, Inoa, dll. Merek tersebut tidak semua dipakai di
salon-salon kecantikan, Berdasarkan observasi langsung ke salon di daerah
Medan tempat pelatihan kerja lapangan industri (PKLI) mahasiswa
Pend.Tata Rias tahun 2012-2013 data yang diperoleh pemakaian produk
pewarna rambut yang digunakan:
Didapatkan bahwa 11 salon memakai Makarizo, 7 matrix, 4 loreal, 2
loveal, 3 miraton, 3 ellips, 2 besic, 3 begin. dapat disimpulkan sebagian
besar disalon-salon kecantikan memakai merek makarizo. Selain itu terdapat
tempat pelatihan atau pusat pembelajaran pewarnaan rambut makarizo
5
Pewarnaan rambut tidak terlepas dari pengetahuan anatomi rambut
atau jenis rambut. Jenis rambut kering hasil warna yang dihasilkan sedikit
lebih kusam. Hal ini dikarenakan rambut kering mengandung sedikit Hidro
(air) yang mengubah warna pigmen rambut. Untuk mengetahui bagaimana
hasil warna pada jenis rambut kering dengan warna dasar rambut level
3(Dark Brown). Rambut yang mempunyai warna asli hitam, bila akan
dirubah menjadi warna beraneka warna yang lebih muda, maka bleaching
sangat diperlukan, susunan pigmen melanin pada rambut hitam sangat padat
sehingga harus dikeluarkan sebagian dari pigmen melanin tersebut dan
memperoleh warna yang dikehendaki tercapai (Chitrawati,1987). Pewarnaan
rambut dicampur dengan hidrogen peroksida semakin tinggi volume
hidrogen peroksida (H2O2) maka penyerapan cat pada rambut makin cepat.
Maka dari itu Menarik perhatian peneliti untuk membuktikan semakin tinggi
volume peroksida dan tingkat penyerapan lebih cepat, dan mengetahui
bagaimana hasil warna rambut dalam pewarnaan dilakukan tanpa bleaching
dengan volume hidrogen peroksida yang berbeda. Untuk lebih terperinci
maka dilakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Pewarnaan
Rambut dilihat dari jumlah komposisi Hidrogen Peroksida (H2O2) Pada
6
B. Indentifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hasil pewarnaan yang dihasilkan pewarna rambut
dengan jumlah komposisi hidrogen peroksida yang berbeda?
2. Adakah perbedaan antara hasil pewarnaan rambut dilihat dari jumlah
komposisi hidrogen peroksida yang berbeda?
3. Apakah waktu yang digunakan mempengaruhi hasil pewarnaan pada
rambut kering?
4. Bagaimanakah perbedaan hasil pewarnaan pada rambut kering dengan
jumlah komposisi hidrogen peroksida yang menggunakan waktu
berbeda ?
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah sangat diperlukan yakni untuk mempermudah
dan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul, maka
masalah penilitian dibatasi pada :
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada jenis rambut kering dengan warna
dasar rambut level 3.0 (Dark brown).
2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pewarna rambut merek
Makarizo contras Red ( pewarnaan pada rambut virgin tanpa dilakukan
bleaching dengan warna merah) dan jumlah komposisi hidrogen
7
3. Waktu pewarnaan rambut dilakukan dengan jumlah waktu 30 dan 45
menit.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.Bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari komposisi hidrogen
peroksida 6% pada waktu 30 menit.
2.Bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari komposisi hidrogen
peroksida 6% pada waktu 45 menit.
3.Bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari komposisi hidrogen
peroksida 9% pada waktu 30 menit.
4.Bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari komposisi hidrogen
peroksida 9% pada waktu 45 menit.
5.Bagaimanakah perbedaan hasil pewarnaan rambut dilihat dari jumlah
komposisi hidrogen peroksida 6% pada waktu 30 dan 45 menit dengan
hydrogen peroksida 9% pada 30 dan 45 menit.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari
8
2. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari
jumlah komposisi hidrogen peroksida 6% pada waktu 45 menit?
3. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari
jumlah komposisi hidrogen peroksida 9% pada waktu 30 menit?
4. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil pewarnaan rambut dilihat dari
jumlah komposisi hidrogen peroksida 9 % pada waktu 45 menit?
5. Untuk mengetahui bagaimanakah perbedaan hasil pewarnaan rambut
dilihat dari jumlah komposisi hidrogen peroksida 6% pada waktu 30
dan 45 menit dengan hydrogen peroksida 9% pada 30 dan 45 menit.
F. Manfaat Penilitian
Dengan tercapainya tujuan penilitian diatas, maka diharapkan
penilitian hasil ini bermanfaat :
1. Memberi masukan kepada pihak lembaga pendidikan, tim pengajar dan
pañata rambut dengan jumlah komposisi hidrogen peroksida (H2O2) yang
berbeda pada jenis rambut kering akan mempengaruhi hasil warna rambut
dalam pewarnaan.
2. Sebagai media untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam penilitian
sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam praktek lapangan.
3. Sebagai bahan masukan untuk pihak universitas dan Sekolah Menengah
Kejuruan Tata Kecantikan Rambut maupun bekal peneliti dalam
60
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pewarnaan dilihat dari
jumlah komposisi hidrogen peroksida 6% dengan 9% pada rambut kering
dengan F hitung > Ftabel , (53.3 > 5.32).
2. Tidak terdapat perbedaan hasil pewarnaan dilihat dari pengaruh waktu 30
dan 45 menit pada hidrogen peroksida 6% dan 9% dengan Fhitung < F tabel
(3.33<5.32)
B. IMPLIKASI
Ada perbedaan hasil warna pewarnaan rambut dikarenakan jumlah
komposisi hidrogen peroksida 6% dan 9% pada rambut kering dan
berdasarkan pengujian hipotesis. Hal Ini memberikan indikasi bahwa hasil
warna pewarnaan rambut pada komposisi hydrogen peroksida 9% pada
waktu 30 dan 45 menit berbeda dengan hydrogen peroksida 9% pada waktu
30 dan 45 menit. dan warna yang dihasilkan terang dan mendekati warna
target (warna yang dicapai yaitu Contras red) keadaan tekstur kurang licin
dan lebih bagus dari tekstur semula. dan rambut berkilau pada komposisi
9% dibandingkan hasil pewarnaan rambut pada komposisi hydrogen
61
menit. Hal ini dapat dilihat pada skor-skor grafik hasil pewarnaan pada bab
IV.
C. SARAN
1. Sebaiknya mahasiswa, beauticient yang menggunakan cat rambut merek
makarizo dan hydrogen peroksida 9 % dengan waktu tidak melebihi 45
menit sehingga menghasilkan warna yang diinginkan tekstur dan kilau tetap
terjaga.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunkan merek produk cat
rambut lainnya, sehingga diperoleh perbandingan bagaimana warna, tekstur
dan kilau rambut yang dihasilkan.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat secara nyata hasil
perwarnaan untuk jenis rambut normal dan berminyak.
4. Tetap melakukan percobaan-percobaan dengan warna yang lain untuk
menemukan dan mengembangkan warna-warna dalam pewarnaan rambut
62
DAFTAR PUSTAKA
Alfaparf. Milano Fashion Trend Indonesia Hair dan Beauty Magazine. Februari-Maret 2011.h 56.
Admin. 2013. Pewarna Rambut. Surabaya (http// Artikel penilitian pdf.com.diakses 1 Juni 2013)
Anonim. 2010. Hidrogen peroksida.(http//Wikipedia.go.id.diakses 5 Mei 2013).
Anayanti.2010.Bahan Pewarna Rambut.(http//blogspot.com.diakses12 Mei 2013).
Bariqina, dan Ideawati.2001. Perawatan dan Penataan Rambut. Yogyakarta: AdicitaKarya Nusa.
Chitrawati.1987. Dasar- Dasar Tata Rias Rambut. Jakarta:KaryaUtama.
Chakim, Thoiful. 2006.Hubungan Antara Kandungan Hidrogen Peroksida Dalam Pewarna Rambut Terhadap Kerusakan Rambut.Semarang Undip(http//www//Artikel penilitian. pdf.com,diakses 20 juni 2013).
Ghasani. 2010. Mewarnai Rambut .(http// blogspot.com. diakses 6 juni 2013).
Hadi, Sutrisno.2004. Statistika Jilid 3. Yogyakarta: penerbit ANDI Yogyakarta
Kusumadewi. 2003. Rambut Anda masalah, Perawatan dan Penataannya. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Maya Sari, Dian . 2012.Diktat Pewarnaan Rambut Lanjutan. FT Unimed.
Rostamailis,dkk. 2008.Tata Kecantikan Rambut jilid 3 Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Said,Haikal. 2009. Panduan Merawat Rambut. Jakarta: Penebar Plus
Sekuler.2007. Mengenal Hidrogen Peroksida.(http//Forum Sains Indonesia.htm. diakses 10 Mei 2013).
Sudjana .2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 2010. Metode penilitian. Bandung :Alfabeta
63
2011.Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian. Medan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
Toni, “Colorful hair”.Beauty dan Hair Magazine.September 2011.h 54.
Usman, Husaini.2006. Pengantar Statistika. Yogyakarta : PT BumiAksara.