HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN,KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP DENGAN KESADARAN
LINGKUNGAN PADA SISWA SMA SE KOTA SIBOLGA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
MARLINA FEBRIANY SIAGIAN NIM: 8126273014
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN,KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP DENGAN KESADARAN
LINGKUNGAN PADA SISWA SMA SE KOTA SIBOLGA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
MARLINA FEBRIANY SIAGIAN NIM: 8126273014
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Marlina Febriany Siagian. Hubungan Pengetahuan Lingkungan, Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap dengan Kesadaran Lingkungan pada Siswa SMA se Kota Sibolga.Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara: (1) pengetahuan lingkungan; (2) kemampuan berpikir kritis; (3) sikap; (4) pengetahuan lingkungaan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama-sama dengan kesadaran lingkungan pada siswa se Kota Sibolga. Besar kontribusi (R) (5) pengetahuan lingkungan; (6) kemampuan berpikir kritis; (7) sikap; (8) pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama-sama dengan kesadaran lingkungan. Sampel penelitian ini adalah Siswa SMA se Kota Sibolga kelas XI dengan teknik purposive sampling yaitu diambil 270 orang siswa dari 9 SMA negeri dan Swasta di Kota Sibolga. Instrumen penelitian ini berupa tes pengetahuan lingkungan, tes kemampuan berpikir kritis, angket sikap dan angket kesadaran lingkungan. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan
teknik analisis hipotesis teknik analisis jalur pada signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan lingkungan dengan kesadaran lingkungan (r = 0,43, F = 60,73 , P = 0,00); (2) terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis dengan kesadaran lingkungan (r = 0,30, F = 25,77, P= 0,00); (3) terdapat hubungaan yang signifikan antara sikap dengan kesadaran lingkungan (r = 0,26 F = 19,38, P = 0,00); (4) terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama-sama dengan kesadaran lingkungan (r = 0,49, F = 27,51, P = 0,00).(5) pengetahuan lingkungan berkontribusi sebesar (koefisien determinan 18,5%); (6) kemampuan berpikir kritis berkontribusi sebesar (koefisien determinan 8,8%), (7) sikap berkontribusi sebesar (koefisien determinan 6,7%) terhadap kesadaran lingkungan serta (8) pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama – sama berkontribusi sebesar (koefisien determinan 23,7%) terhadap kesadaran lingkungan
Kata Kunci: Pengetahuan Lingkungan, kemampuan berpikir kritis, sikap
ABSTRACT
Marlina Febriany Siagian. Relationship Between Environmental Knowkedge, Critical Thinking Skill and Attitude to Environmental Awareness of High School Student in Sibolga City. Thesis. Graduate Program of UNIMED Medan. 2014.
This study aims to determine the relationship between: (1) knowledge of the environment; (2) the ability to think critically; (3) attitude; (4) environmental knowledge, attitudes passage and critical thinking skills together with an Environmental awareness. Large contribution (R) (5) knowledge of the environment; (6) the ability to think critically; (7) attitude; (8) environmental knowledge, critical thinking skills and attitudes together with environmental awareness. The sample of this study is the high school students of class XI Sibolga derby with purposive sampling technique that take 270 from 9 high schools and private land in Sibolga city. This research instruments such as environmental knowledge test, a test of critical thinking skills, attitude questionnaires and questionnaires environmental awareness. This research method is descriptive analysis techniques hypothesis path analysis techniques to a significant α = 0.05. The results showed: (1) there is a significant relationship between environmental knowledge with environmental awareness (r = 0.43, F = 60.73, P = 0.00); (2) there is a significant relationship between critical thinking skills with environmental awareness (r = 0.30, F = 25.77, P = 0.00); (3) there is a significant relationship between attitudes to environmental awareness (r = 0.26 F = 19.38, P = 0.00); (4) there is a significant relationship between environmental knowledge, critical thinking skills and attitudes together with environmental awareness (r = 0.49, F = 27.51, P = 0.00). (5) knowledge of the environmental accounted for (determinant coefficient 18,5%); (6) the ability to think critically accounted for (determinant coefficient 8,8%), (7) attitude accounted for (determinant coefficient 6,7%) to environmental awareness, and environmental knowledge, critical thinking skills and attitudes together accounted for (determinant coefficient 23,7%) to environmental awareness.
Keywords: Environmental Knowledge, critical thinking skills, attitudes and
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang
berjudul “Hubungan Pengetahuan Lingkungan, Kemampuan Berpikir Kritis dan
Sikap dengan Kesadaran Lingkungan pada Siswa SMA Se Kota Sibolga”. Tulisan
ini disusun sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan Biologi
Program Pasca Sarjana Universitas negeri medan.
Terima kasih kepada Prof. Dr. rer.nat.Binari Manurung, M.Si., dan Dr.
Hasruddin, M.Pd., selaku pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan
dan arahan sejak awal penulisan sampai selesainya tesis ini. Kepada Dr. Fauziah
Harahap, M.Si., Dr. Rachmat Mulyana, M.Si., dan Dr. Mufti Sudibyo, M. Si.,
selaku narasumber yang telah banyak memberikan masukan demi kesempurnaan
tesis ini. Kepada Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd., Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd.,
dan Dra. Masdiana Sinambela, M.Si., selaku validator yang telah banyak
memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan tesis ini. Kepada Kepala
Dinas Pendidikan Kota Sibolga Drs. Alpian Hutauruk, M.Pd., dan Sekretaris
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sibolga Milson Pane, S.Pd juga kepada seluruh
kepala – kepala SMA Se Kota Sibolga yang telah memberikan kesempatan dan
tempat pelaksanaan penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga, khusus
kepada suami tercinta Marahalim Naibaho, Ibunda Rusmani Hutabarat, kedua
Utama Siagian, Accu Satria Budi Siagian, Adinda Ira Lailani Siagian, Lidya
Hannum Siagian, Bapak Muhammad Seger dan Mak Bungsu Suryana Hutabarat
yang selalu mendoakan, membantu dan memberi semangat sejak awal mengikuti
perkulihan hingga terselesaikannya tesis ini. Kepada seluruh teman – teman
seperjuangan kelas Biologi khusus kepada Retni Lumban Gaol dan Nurhayanti
Sihotang yang senantiasa membantu dan memberi semangat dalam menyelesaikan
tesis ini. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran demi kesempurnaan tesis ini sangat kami harapkan. Semoga tesis ini dapat
memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi semua
pihak, Amin.
Medan, September 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
2.1.2 Hakikat Berpikir Kritis ... 12
2.1.3. Hakikat Sikap ... 14
2.1.3 Hakikat Kesadaran Lingkungan ... 16
2.2. Penelitian yang Relevan ... 17
2.3. Kerangka Berpikir ... 19
2.4. Hipotesis Penelitian ... 21
2.4.1. Hipotesis Verbal ... 21
2.4.2. Hipotesis Statistik ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
3.2. Populasi dan Sampel ... 23
3.2.1. Populasi ... 23
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.7.1. Tes Pengetahuan Lingkungan ... 28
3.7.2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 30
3.7.4. Angket Kesadaran Lingkungan ... 34
3.8. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 35
3.8.1. Validitas Empiris ... 36
3.8.2. Reliabilitas Tes ... 36
3.8.3. Tingkat Kesukaran Tes ... 36
3.8.4. Daya Pembeda Tes ... 37
3.9. Teknik Analisis Data ... 37
3.9.1. Uji Prasyarat ... 37
3.9.1.1. Uji Normalitas Data ... 37
3.9.1.2. Uji Homogenitas Data ... 38
3.9.1.3. Uji Linearilitas Data ... 38
3.9.2. Tingkat Korelasi ... 38
3.9.3. Uji Hipotesis ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
4.1. Hasil Penelitian ... 40
41.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 40
4.2. Analisis Data ... 41
4.2.1. Analisis Prasyarat Data ... 41
4.2.1.1. Uji Normalitas Data ... 41
4.2.1.2. Uji Homogenitas Data ... 41
4.2.1.3. Uji linieritas Data ... 42
4.2.2. Analisis Hipotesis ... 42
4.2.2.1. Hubungan Pengetahuan Lingkungan dengan Kesadaran Lingkungan ... 42
4.2.2.2. Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Kesadaran Lingkungan ... 43
4.2.2.3. Hubungan Sikap dengan Kesadaran Lingkungan ... 44
4.2.2.4. Hubungan Pengetahuan, Kemampuan Berpikir Kritis dan Sikap secara bersama – sama dengan kesadaran lingkungan ... 45
4.2.3. Hasil Uji Analisis jalur ... 47
4.24 Korelasi Antar Parameter ... 47
4.3. Pembahasan ... 47
4.3. Keterbatasan Penelitian ... 54
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 55
5.1. Simpulan ... 55
5.2. Implikasi ... 56
5.3. Saran ... 57
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Skema Desain Penelitian ... 25 Gambar 3.2. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 26 Gambar 4.1 Grafik Hubungan Pengetahuan Lingkungan dengan
Kesadaran Lingkungan ... 43 Gambar 4.2. Grafik Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dengan
Kesadaran Lingkungan ... 44 Gambar 4.3. Grafik Hubungan Sikap dengan kesadaran Lingkungan ... 45 Gambar 4.4. Grafik Hubungan Pengetahuan Lingkungan, kemampuan
Berpikir kritis dan Sikap secara bersama-sama dengan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi – Kisi Tes Pengetahuan Lingkungan ... 61
Lampiran 2. Kisi – KisiTes Kemampuan Berpikir Kritis ... 70
Lampiran 3. Kisi – Kisi Angket Sikap ... ... 76
Lampiran 4. Kisi – Kisi Angket Kesadaran Lingkungan ... 79
Lampiran 5. Tes Pengetahuan Lingkungan ... 81
Lampiran 6. Tes Kemampuan Berpikir Kritis... 90
Lampiran 7. Angket Sikap ... 95
Lampiran 8. Angket Kesadaran Lingkungan ... 98
Lampiran 9. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Pengetahuan Lingkungan ... 100
Lampiran 10. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis . 101 Lampiran 11. Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Sikap ... 102
Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Kesadaran Lingkungan ... 103
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Pengetahuan Lingkungan .. 104
Lampiran 14. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Tes ... 106
Lampiran 15. Hasil Uji Daya Pembeda Tes ... 109
Lampiran 16. Deskriptif Data Penelitian ... 112
Lampiran 17. Nilai Rata-Rata Siswa Berdasarkan Zona Lingkungan Sekolah . 113 Lampiran 18. Hasil Uji Normalitas Data ... 113
Lampiran 19. Hasil Uji Homogenitas Data ... 116
Lampiran 20. Hasil Uji Linieritas Data ... 117
Lampiran 21. Hasil Analisis korelasi, Koefisien Korelasi dan Arah Regresi Pengetahuan Lingkungan ... 118
Lampiran 22. Hasil Analisis Korelasi, Koefisien Korelasi dan Arah Regresi Kemampuan Berpikir Kritis ... 119
Lampiran 23. Hasil Analisis Korelasi, Koefisien Korelasi dan Arah Regresi Sikap ... 120
Lampiran 24. Hasil Analisis Korelasi, Koefisien Korelasi dan Arah Regresi Pengetahuan Lingkungan, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Sikap Secara Bersama-sama ... 121
Lampiran 25. Korelasi Antar Parameter Penelitian ... 122
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi yang sangat pesat menyebabkan kemajuan di segala
bidang, dan sekaligus menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak
kemajuan teknologi yang sangat menonjol ini menjadi dampak global, sehingga
dewasa ini menjadi perhatian semua negara di dunia. Dampak lingkungan hidup
yang sudah mengglobal ini tidak semata-mata akibat kemajuan teknologi yang
pesat, tetapi akibat ulah manusia. Teknologi diciptakan untuk membantu
meningkatkan taraf hidup manusia. Pembangunan dilaksanakan untuk
kesejahteraan hidup umat manusia dengan menggunakan teknologi. Oleh karena
itu, semua usaha pembangunan yang dilakukan manusia hendaknya
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup (Neolaka, 2008). Seperti yang
terjadi saat ini di Jakarta menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta
bahwa selain kurangnya kesadaran masyarakat, banyak juga pembangunan utilitas
yang menyalahi aturan. Drainase buruk karena pelanggaran utilitas, apalagi yang
merusak jalan dan trotoar. Itu namanya perusakan infrastuktur negara. Galian
kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).
Dalam sebuah jurnal lingkungan hidup yang ditulis oleh (Halder, 2012)
mengatakan bahwa empat puluh tahun terakhir telah keluar pengakuan
internasional bahwa tantangan yang berkaitan dengan degradasi lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan memiliki implikasi penting yang berhubungan
luas pada kebijakan nasional pendidikan, dokumen kurikulum, inisiatif
pengembangan kurikulum dan strategi konservasi.
Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini adalah terjadinya banjir di beberapa
daerah di Indonesia, seperti di Jakarta, Jawa Barat, Jawa timur, Menado dan di
beberapa tempat yang lain. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan
lingkungan, sehingga mereka dengan merasa tidak bersalah membuang sampah
sembarangan. Perilaku membuang sampah sembarangan ini dapat dilihat di
rumah, kantor, sekolah di jalan, di kendaraan dan dimana saja. Air sungai dan
pantai dipenuhi sampah dan limbah industri, kebersihan tidak menjadi penting
atau tidak ada kepedulian, dan seakan-akan sudah menjadi kebiasaan. Perbuatan
seperti ini dilakukan oleh orang tua sampai anak kecil, pejabat tinggi sampai
karyawan rendahan, pimpinan sampai bawahan.
Fakta di lapangan menunjukkan masih banyak peserta didik yang belum
mempunyai kesadaran lingkungan, ditunjukkan dengan perilaku dan sikap mereka
yang kurang baik seperti membuang sampah bungkus jajanan di sembarangan
tempat padahal tempat – tempat sampah telah tersedia dimana-mana baik di
sekolah maupun di tempat-tempat umum. Sampah–sampah tersebut akan
berserakan dan apabila tidak langsung dibersihkan, sampah tersebut akan terbawa
masuk ke parit sehingga menyebabkan parit-paritpun penuh dengan sampah dan
mengakibatkan banjir. Kebiasaan peserta didik yang kurang baik tersebut
dimungkinkan menimbulkan resiko yang merugikan langsung.
Masalah lingkungan yang dihadapi saat ini sudah sangat parah oleh karena
Pemecahan masalah lingkungan merupakan tanggung jawab bersama termasuk
peserta didik. Mampukah peserta didik memecahkan masalah lingkungan hidup?
Sudiarta dalam Sirait (2012) meyatakan bahwa siswa sering berhasil memecahkan
masalah tertentu, tetapi gagal jika konteks masalah tersebut sedikit diubah.
Bechman (2005) Karakter berpikir kritis merupakan salah satu modal utama bagi
anak untuk mengembangkan kemampuan membuat keputusan dan menyelesaikan
masalah termasuk di dalamnya upaya memecahkan masalah lingkungan jangka
panjang. Berpikir kritis memungkinkan siswa mampu untuk lebih cepat
mengasimilasi materi pelajaran yang spesifik dan menjadikan siswa memiliki
Framework yang lebih luas dan baik dalam mendefenisikan permasalahan.
Pendidikan kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan telah
banyak dilakukan oleh pemerintah kepada tokoh masyarakat melalui jalur
nonformal. Di sekolah-sekolah, siswa juga diajarkan pendidikan lingkungan
hidup. Namun kenyataannya masih banyak masyarakat termasuk para siswa yang
belum sadar lingkungan (Rarindo, 2010).
Persoalan yang dihadapi Pemerintah Kota Sibolga saat ini adalah bahwa
pinggiran pantai kota Sibolga sudah mulai tercemar. Bahkan, semakin hari kondisi
bibir pantai semakin memprihatinkan dan semakin kotor. Ini dibuktikan sampah –
sampah hasil limbah rumah tangga dan tampak mengapung di permukaan laut.
Belum lagi pantainya terlihat kotor akibat sampah yang terbawa arus laut. Di
sekitar pinggiran laut, khususnya daerah industri perikanan, air laut tampak
di kawasan itu (Setiawan, 2013). Kondisi pinggiran pantai kota Sibolga saat ini
sangat memprihatinkan.
Kurang tertibnya pedagang- pedagang kaki lima menjajakan dagangannya
pada trotoar – trotoar jalan raya, padahal Pemerintah Kota sudah menyediakan
tempat khusus para pedagang. Untuk malam hari Pemerintah Kota Sibolga sudah
menyediakan pusat jajanan yang menyediakan segala jenis makanan dan
minuman. Tempat – tempat pasar ikan sebenarnya sudah disediakan pemerintah,
namun para pedagang ikan masih saja lebih suka menjajakan ikannya di pinggir
jalan yang menyebabkan tempat itu kotor, bau dan bahkan menyebabkan
kemacetan kendaraan yang melintas di jalan itu.
Kalau kita memandang ke daerah perbukitan, yang tampak adalah susunan
rumah- rumah penduduk yang tidak tertata rapi. Pertambahan penduduk dan
kondisi perekonomian masyarakat Sibolga yang rendah merupakan salah satu
alasan para penduduk memilih tinggal di daerah tersebut disamping sudah tidah
tersedianya lagi daerah pemukiman di daerah perkotaan, sehingga daerah
perbukitan sudah beralih fungsi menjadi daerah pemukiman penduduk. Dengan
demikian resapan air tanah berkurang, menyebabkan sering terjadinya banjir.
Pinggiran pantai bahkan diatas perairan laut pun sudah menjadi pemukiman
pendiuduk. Sebagian besar rumah – rumah itu sudah tidak layak huni. Hampir
semua penduduk yang tinggal di daerah membuang sampah dan limbah rumah
tangganya ke laut, yang menyebabkan daerah itu tercemar dan bau. Saat ini
direncanakan akan menampung masyarakat yang tinggal di atas perairan pantai
pindah ke tempat itu.
Kebebasan merokok sembarangan masih menjadi kebiasaan buruk yang
terjadi di Kota Sibolga. Mulai dari orang yang sudah sangat tua sekali hingga
anak sekolah dasar. Tidak jarang wanita pun mulai kecanduan merokok. Mereka
berasumsi kalo rokok dapat membuat mereka tampak lebih langsing. Masyarakat
masih kurang menyadari bahaya rokok tersebut bagi dirinya sendiri bahkan orang
disekitarnya. Bahaya rokok terhadap kesehatan sebenarnya sudah diketahui tetapi
karena sudah terbiasa dan kecanduan sehingga kebiasaan merokok belum bisa
dihentikan. Persoalan inilah yang harus segera diatasi dengan menanamkan
pengetahuan, kesadaran, ketrampilan, sikap dan partisipasi untuk mencintai
lingkungan. Kegiatan harus dimulai dari anak – anak usia sekolah, karena ke
depan di tangan merekalah kelangsungan bumi ini.
Berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi saat ini, baik dari
lingkungan global maupun lingkup nasional, sebagian besar bersumber dari
perilaku manusia. Dan perilaku manusia dalam kaitannya dengan lingkungan
sangat berpengaruh terhadap wajah lingkungan di masanya dan juga berpengaruh
terhadap keseimbangan sistem lingkungan di masa depan (Dewi: 2009).
Masalah utama yang menonjol adalah hubungan antara manusia dalam
mencari kehidupan maupun dalam meneruskan keturunannya, dapat menimbulkan
masalah kelestarian sumber daya yaitu kerusakan yang timbul akibat ulah manusia
itu. Berkaitan dengan hal – hal tersebut, kegiatan sadar lingkungan perlu
dihitung. Program pendidikan dapat menjadi jembatan pelaksanaan aktivitas
lingkungan. Secara umum hal itu perlu dipahami dan menjadi program baik bagi
pemerintah maupun pelaksana dalam bidang pendidikan (Neolaka, 2008).
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat Kota Sibolga tentang lingkungan hidup.
2. Kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa SMA sekota Sibolga tentang
pengetahuan lingkungan.
3. Kurangnya sikap siswa SMA sekota Sibolga terhadap kesadaran lingkungan.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat Kota Sibolga tentang lingkungan hidup.
1.3. Batasan Masalah
Permasalahan pada penelitian ini dibatasi pada:
1. Pengetahuan Lingkungan hidup yang dimiliki siswa SMA sekota Sibolga
untuk menunjang kesadaran lingkungan.
2. Sikap siswa SMA sekota Sibolga terhadap lingkungan hidup.
3. Kemampuan berpikir kritis siswa SMA sekota Sibolga terhadap lingkungan
hidup.
4. Kesadaran siswa SMA sekota Sibolga terhadap lingkungan hidup.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa masalah pada penelitian ini, yaitu:
1. Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesadaran
lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?
2. Apakah ada hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan kesadaran
lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?
3. Apakah ada hubungan antara sikap dengan kesadaran lingkungan pada siswa
SMA sekota Sibolga?
4. Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir
kritis dan sikap secara bersama-sama dengan kesadaran lingkungan pada
siswa SMA sekota Sibolga?
5. Seberapa besar kontribusi tingkat pengetahuan dengan kesadaran lingkungan
pada siswa SMA sekota Sibolga?
6. Seberapa besar kontribusi kemampuan berpikir kritis terhadap kesadaran
lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga?
7. Seberapa besar kontribusi sikap terhadap kesadaran lingkungan pada siswa
SMA sekota Sibolga?
8. Seberapa besar kontribusi tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir kritis,
dan sikap secara bersama-sama terhadap kesadaran lingkungan pada siswa
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesadaran lingkungan pada
siswa SMA sekota Sibolga.
2. Hubungan antara kemampuan berpikir kritis dengan kesadaran lingkungan
pada siswa SMA sekota Sibolga.
3. Hubungan antara sikap dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA
sekota Sibolga.
4. Hubungan antara tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir kritis dan sikap
secara bersama-sama dengan kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota
Sibolga.
5. Kontribusi tingkat pengetahuan dengan kesadaran lingkungan pada siswa
SMA sekota Sibolga.
6. Kontribusi kemampuan berpikir kritis terhadap kesadaran lingkungan pada
siswa SMA sekota Sibolga.
7. Kontribusi sikap terhadap kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota
Sibolga.
8. Kontribusi tingkat pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, dan sikap secara
bersama-sama terhadap kesadaran lingkungan pada siswa SMA sekota Sibolga
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada tenaga
swasta yang terkait mengenai urusan lingkungan hidup, juga pembaca baik yang
bersifat teoritis maupun yang bersifat praktis.
Secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang lingkungan hidup,
berpikir kritis, sikap dan kesadaran siswa dalam upaya memecahkan masalah
lingkungan jangka panjang serta berperilaku mencintai lingkungan. Secara praktis
diharapkan memberikan masukan bagi stakeholder sekolah dan pemerintah untuk
lebih menciptakan kondisi yang baik agar pendidikan formal menjadi tempat
pembelajaran dan penyadaran warga masyarakat, sehingga lembaga pendidikan
dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian analisis data, maka dapat
diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan lingkungan
dengan kesadaran lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori cukup .
2. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kemampuan berpikir kritis
dengan kesadaran lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori rendah.
3. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara sikap dengan kesadaran
lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori rendah.
4. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara pengetahuan lingkungan,
kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama – sama dengan
kesadaran lingkungan, hubungan keduanya tergolong kategori cukup .
5. Pengetahuan lingkungan berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan.
6. Kemampuan berpikir kritis berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan.
7. Sikaap berkontribusi terhadap kesadaran lingkungan.
8. Pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara
5.2. Implikasi
Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan di diatas, berikut ini akan
ditemukan beberapa implikasi yaang dianggap relevan dengan penelitian.
Implikasi tersebut antara lain:
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengetahuan lingkungan
memberikan kontribusi terhadap kesadaran lingkungan sebesar 19%. Kemampuan
berpikir kritis memberikan kontribusi terhadap kesadaran lingkungan sebesar 9%.
Sikap memberikan kontribusi terhadap kesadaran lingkungan sebesar 7%.
Pengetahuan lingkungan, kemampuan berpikir kritis dan sikap secara bersama –
sama memberikan kontribusi terhadap kesadaran ligkungan sebesar 24%.
Peneliti menemukan indikasi bahwa belum adanya sekolah yang
mempunyai mata pelajaran khusus atau muatan lokal tentang pengetahuan
lingkungan. Pengetahuan lingkungan yang diperoleh hanya sedikit terbatas pada
beberapa materi dalam beberapa mata pelajaran seperti mata pelajaran biologi,
serta kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah seperti kepramukaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, sehingga diperlukan upaya – upaya untuk
meningkatkan kesadaran lingkungan para siswa, diantaranya adalah dengan
masing- masing sekolah membuat muatan lokal tentang pendidikan pengetahuan
lingkungan, mengintegrasikan pendidikan pengetahuan tentang lingkungan pada
mata pelajaran yang dibelajarkan di kelas. Meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dengan cara mengikut sertakan para siswa pada diskusi – diskusi tentaang
pengetahuan lingkungan. Mengikuti seminar – seminar, lomba – lomba
5.3. Saran
Berdasarkan temuan penelitian dan implikasi maka disarankan:
1. Kepada pihak sekolah agar memasukkan mata pelajaran muatan lokal tentang
pengetahuan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan siswa –
siswa di Kota Sibolga.
2. Kepada para guru agar mengintegrasikan pengetahuan tentang lingkungan
hidup ke dalam mata pelajaran yang diajarkan.
3. Pengetahuan lingkungan sangat penting diketahui oleh semua pihak bukan
saja siswa, tetapi guru, pejabat, petani, supir dan semua masyarakat yang
menempati bumi ini demi menyelamatkan bumi dan demi kehidupan anak
cucu kita nantinya
4. Kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji dan mengembangkan penelitian
yang sudah ada ini demi perbaikan kesadaran masyarakat akan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, G. P. 2009. Meningkatkan Kualitas Aktivitas Belajar, Keterampilan Berpikir Kritis, dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Banjar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Kerta Mandala, (Online), 1 (001),
(http://putradayana-ptk), diakses tanggal 6 Februari 2014.
Afandi, R. 2013. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau.
Jurnal Pedagogi 2 (1): 98 -108.
Aminrad, Z., Zarina, S., Hadi, A. S., Sakari, M. 2013. Relationship Between Awareness, Knowledge and Attitudes Towards Environmental Education Among Secondary School Students in Malaysia. World Applied sciences
Journal 22 (9): 1326 – 1333.
Arends, Richard. I. 2008. Learning to Teach Seventh Edition: Belajar Untuk
Mengajar Edisi Ketujuh. Terjemahan oleh Helly Prajitno Soetjipto.
2008.Yokyakarta: pustaka Pelajar.
Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka cipta.
Azwar. S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Bechman, E. 2005. Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Daryanto. 2012. Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media.
Dewi. R. 2009. Studi Kasus Pengethuan dan Kepedulian terhadap Lingkungan Hidup. Majalah Kedokteran Damianus 8 (2): 115 – 124.
Ennis, R.H., Gardiner, W.l., Morrow, R., Paulus, D., Ringel, L. 1964. The Cornell Class Reasoning Test, Form X.
Feldman, D.A. 2010. Berpikir Kritis Strategi Untuk Pengambiln Keputusan. Jakarta: PT. Indeks.
Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Halder Somenath. 2012. An Appraisal of Environmental Education in Higher School Education System: A Case Study of Nort Bengal, India.
International Journal of Environmental Science Vol 2, No. 4, 2012.
Iskandar Zulrizka. 2013. Psikologi Lingkungan Metode dan Aplikasinya. Bandung: Refika Aditama.
Kunandar. 2008. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Larijani, M. 2010. Assessment of Environtmenal Awareness among Higher Primary School Teachers. J Hum Ecol, 31 (2): 121-124.
Lavega, E.L.D., 2004. Awareness, Knowledge and Attitude about Environtmental Education Responses from Environmental Specialists, High School Instructors, Students and Parents. Disertation. Doctor of Education Central Florida Orlando.
Licy, C.D., Vivek, R., Saritha, K., Anies, T. K., Josphina, C.T. 2013. Awareness, Attitude and Practice of School Students towards Household Waste Management. Journal of Environment, Vol. 02, Issue 06, pp. 147-150
Liliasari. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains Kimia Menuju Profesionalitas Guru, (Online). (http:// file. Upi. Edu/Directori, diakses
tanggal 6 Februari 2014).
Neolaka, A. 2008. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Poerwodarminto, W. J. S. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sastrawijaya, A.T. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Setiawan, A dan Nurbaya, R. 2014. Pemprov DKI: Galian Kabel banyak merusak Drainase. http://Vivanews.com. Diakses tanggal 7 Pebruari 2014.
Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga.
Sirait, N.F. 2012. Hubungn Tingkat Pengetahuan dan kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Perilaku Mencintai Lingkungan Siswa SMA Negeri se-Kota Medan Tahun 2012. Tesis. Medan. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Negeri Medan.
Soerjani, M., Rofiq, A., dan Rozy, M. 2008. Pendidikan Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudiarta, P. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Berorientasi Pemecahan Masalah Open – Ended Berbantuan LKM untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Pengantar Dasar Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 39: 2,
Singaraja: UNDIKSHA.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tsui, L. 2002. Fostering Critical Thinking Through Effective Pedagogy: Evidence from Four Institutional Case Studies. The Journal of Higher Education,
73 (6): 740-763.
Uno, M.R. 2011. Buku Pintar Etiket Hijau. 300 Cara Bijak Ramah Lingkungan
dan Menghemat Uang. Jakarta: Gramedia pustaka Utama.
Widoyoko, S.E.P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.
Yuslina. 2013. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup dan Sikap serta Perilaku Mahasiswa FKIP UISU Terhadap Kesadaran Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Medan. Tesis. Medan. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas negeri Medan