viii Universitas Kristen Maranatha
MANAJEMEN LALU LINTAS
DI PERSIMPANGAN PASIR KALIKI-PAJAJARAN
Resty Janes Laurence NRP : 1121001
Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T.
ABSTRAK
Pada jam tertentu di Persimpangan Pasir Kaliki-Pajajaran (simpang IP) sering terjadi kepadatan arus lalu lintas, yang berdampak terjadinya tundaan pada setiap kendaraan yang melewatinya. Pengalihan arus adalah cara yang digunakan oleh polisi lalu lintas sebagai solusi dalam menangani tundaan di simpang IP.
Survei yang dilakukan di simpang IP dilaksanakan selama 12 jam pada hari Rabu, 18 November 2015. Analisis data dilakukan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), 1997. Studi ini mengamati volume lalu lintas, geometri jalan dan Alat Pemberi Isyarat Lampu Lalu Lintas (APILL). Penelitian ini bertujuan mengevaluasi keadaan lalu lintas dan mencari solusi permasalahan yang terjadi di simpang IP.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh IFR>1 dan DS>0,85 yang berarti simpang IP sudah mencapai titik lewat jenuh. Manajemen simpang yang telah dilakukan berupa pelebaran pendekat masuk dan pengubahan waktu hijau membuat simpang IP kembali ke keadaan normal dan diprediksi mampu melayani selama 1,1 tahun ke depan.
ix Universitas Kristen Maranatha
THE TRAFFIC MANAGEMENT AT THE
INTERSECTION OF PASIR KALIKI-PADJAJARAN
Resty Janes Laurence NRP : 1121001
Supervisor: Tan Lie Ing, S.T., M.T.
ABSTRACT
At a certain time at the intersection of Pasir Kaliki-Padjajaran (IP intersection)
frequently occur the density of flow traffic which has the effect of delay on every
vehicle going through it. Traffic diversion is the most often technique used by the police as
the solution when dealing with the density at IP intersection.
A Survey has been done at IP intersection for 12 hours on Thursday, November 18th,
2015. Data analysis is based on the Indonesia Highway Capacity Manual (IHCM). This study observed the volume of traffic, road geometry, and traffic lights. The purpose of this research is to evaluate the condition of traffic and find the problem solutions at IP intersection.
Based on the data analysis that has been done, it shows the value of Intersection
Flow Ratio (IFR)>1 and Degree of Saturation (DS)>0,85. which means that the
intersection of IP has reached the point of supersaturation. Management intersection
that has been done in the form of widening lanes, and conversion of green time,
makes the intersection of IP return to normal and is predicted to be able to serve well
over 1.1 years into the future.
Key Words: Traffic Management, Signaled Intersection, Degree of Saturation,
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iii
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... iv
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... v
KATA PENGANTAR ... vi
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Ruang Lingkup ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Persimpangan ... 4
2.2 Jenis-jenis Persimpangan ... 5
2.3 Arus dan Konflik di Persimpangan ... 6
2.4 Pengendalian Arus Lalu Lintas di Persimpangan ... 12
2.5 Metode Untuk Simpang Ber-APILL Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 ... 15
BAB III METODE PENELITIAN... 26
3.1 Diagram Alir Penelitian ... 26
xi Universitas Kristen Maranatha
3.3 Alat-alat yang Digunakan ... 26
3.4 Pengumpulan Data ... 28
3.5 Pelaksanaan Survei ... 29
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 31
4.1 Kondisi Geometri ... 31
4.2 Volume Arus Lalu Lintas ... 33
4.3 Analisis Menggunakan MKJI 1997 ... 37
4.4 Kinerja Simpang ... 42
4.5 Manajemen Simpang ... 42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55
5.1 Simpulan ... 55
5.2 Saran ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 56
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh-contoh Persimpangan Sebidang ... 10
Gambar 2.2 Jenis-jenis Simpang Susun ... 11
Gambar 2.3 Konflik di Persimpangan ... 11
Gambar 2.4 Arus Jenuh yang Diamati Per-Selang Enam Detik ... 17
Gambar 2.5 Model Dasar untuk Arus Jenuh ... 18
Gambar 2.6 Faktor Penyesuaian Untuk Kelandaian (FG) ... 20
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ... 27
Gambar 3.2 Peta Lokasi Survei Penelitian ... 28
Gambar 4.1 Geometri Persimpangan Pasir Kaliki-Pajajaran (Simpang IP) ... 31
Gambar 4.2 Fase Sinyal Hijau pada Simpang IP ... 32
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Emp untuk Masing-masing Pendekat Terlindung dan Terlawan ... 16
Tabel 2.2 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCS) ... 19
Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FSF) ... 19
Tabel 2.4 Waktu Siklus yang Layak ... 22
Tabel 4.1 Jumlah Waktu untuk Setiap Sinyal Lampu Lalu Lintas ... 32
Tabel 4.2 Volume Lalu Lintas pada Hari Rabu, 18 November 2015 ... 33
Tabel 4.3 Volume Lalu Lintas Belok Kiri/Kanan Langsung (LTOR/RTOR) ... 35
Tabel 4.4 Data Demand... 36
Tabel 4.5 Perhitungan Data Demand untuk Manajemen Simpang ... 44
Tabel 4.6 Geometri, Pengaturan Lalu Lintas, dan Lingkungan ... 46
Tabel 4.7 Arus Lalu Lintas... 47
Tabel 4.8 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas ... 47
Tabel 4.9 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti, dan Tundaan ... 48
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) ... 49
Tabel 4.11 Geometri, Pengaturan Lalu Lintas dan Lingkungan ... 50
Tabel 4.12 Arus Lalu Lintas (Manajemen I) ... 51
Tabel 4.13 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas (Manajemen I) ... 51
Tabel 4.14 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti, dan Tundaan (ManajemenII)………..52
Tabel 4.15 Geometri, Pengaturan Lalu Lintas, dan Lingkungan (Manajemen II) ... 53
Tabel 4.16 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas (Manajemen II) ... 54
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR NOTASI
q = volume lalu lintas yang melalui suatu titik
n = jumlah kendaraan yang melalui titk tersebut dalam interval waktu T T = interval waktu pengamatan/periode pengamatan
k = konsentrasi kendaraan pada jalan yang panjangnya L pada suatu titik di dalam waktu tertentu
L = panjang jalan
mi = waktu yang dipergunakan kendaraan i di jalan (i = 1,2,3,4,…,n) si = jarak yang ditempuh kendaraan i di jalan
u = kecepatan rata-rata
v = kecepatan rata-rata waktu
vi = kecepatan kendaraan i pada satu titik di jalan ℎ̅� = headway waktu rata-rata
FCS = Faktor penyesuaian ukuran kota
FSF = Faktor penyesuaian hambatan samping Fp = Faktor penyesuaian parkir
xv Universitas Kristen Maranatha FLT = Faktor penyesuaian belok kiri
Cua = Waktu siklus pra penyeusaian LTI = Jumlah waktu hilang per siklus IFR = Rasio Arus Simpang
FR = Rasio Arus (Q/S) Q = Arus Lalu Lintas
gi = Tampilan waktu hijau pada fase i DS = Derajat Kejenuhan
NQ = Jumlah rata-rata antrian smp pada awal sinyal hijau NQ1 = Jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya NQ2 = Jumlah smp yang datang selama fase merah
QL = Panjang antrian NS = Angka henti
Dj = Tundaan rata-rata untuk pendekat j (det/smp)
DTj =Tundaan lalu lintas rata-rata untuk pendekat j (det/smp) DGj = Tundaan geometri rata-rata untuk pendekat j (det/smp) pSV = Rasio kendaraan terhenti pada suatu pendekat
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR SINGKATAN
IP Istana Plaza
APILL Alat Pemberi Isyrat Lalu Lintas MKJI Manual Kapasitas Jalan Indonesia WIB Waktu Indonesia Barat
EMP Ekuivalen Mobil Penumpang SMP Satuan Mobil Penumpang
KFC Kentucky Fred Chicken
BPR Bank Perkreditan Rakyat
U Utara
S Selatan
B Barat
T Timur
LV Light Vechicle
HV Heavy Vechicle
MC Motor Chycle
RS Rumah Sakit
POLRES Kepolisian Resor
LTOR Left Turn On Red
RTOR Right Turn On Red
RT Right Turn
xvii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel L.1 Arus Lalu Lintas ... 57
Tabel L.2 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas ... 61
Tabel L.3 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti, dan Tundaan ... 66
Tabel L.4 Arus Lalu Lintas (Manajemen I) ... 70
Tabel L.5 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas (Manajemen I) ... 75
Tabel L.6 Panjang Antrian, Jumlah Kendaraan Terhenti, dan Tundaan (Manajemen I) ... 79
Tabel L.7 Penentuan Waktu Sinyal dan Kapasitas (Manajemen II) ... 84
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu permasalahan di kota besar yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia dalam hal lalu lintas adalah kepadatan lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencari solusi masalah tersebut seperti pengalihan arus namun belum dapat menyelesaikan masalah tersebut sepenuhnya, karena mengakibatkan antrian di lokasi pemutaran arus lalu lintas menjadi semakin panjang. Salah satu contoh persimpangan di Kota Bandung yang rawan dengan kepadatan lalu lintas adalah persimpangan Pasir Kaliki-Pajajaran atau yang lebih dikenal dengan simpang Istana Plaza (IP). Tata guna lahan di sekitar simpang IP adalah pusat perbelanjaan Istana Plaza, Mc.Donalds, Kentucky Fried
Chicken, dan hotel-hotel sehingga bangkitan dan tarikan lalu lintas dari berbagai
aktivitas tersebut tinggi. Kepadatan lalu lintas yang berakibat kemacetan juga terjadi akibat ketidakdisiplinan angkutan umum dalam menaikkan dan menurunkan penumpang, pejalan kaki yang menyeberang, serta kendaraan yang masuk dan keluar dari pusat perbelanjaan.
2 Universitas Kristen Maranatha Mengacu pada studi jaringan jalan yang pernah dilakukan seperti yang ditulis oleh Eko Y. dan Basuki K.H., (2009) yang telah dipublikasikan di Media Komunikasi Edisi November 2009, kinerja jaringan jalan harus memperhitungkan ketertundaan akibat adanya simpang, baik itu simpang bersinyal maupun tanpa bersinyal. Semakin banyak simpang pada suatu jaringan jalan, maka akan semakin besar ketertundaan yang terjadi.
Ada beberapa studi penelitian tentang manajemen lalu lintas di simpang yang telah dilakukan di Bandung, di antaranya dilakukan oleh Denny D. (2006) di persimpangan Cipedes Sindang Sirna (tanpa sinyal), menyimpulkan bahwa simpang tersebut tidak memerlukan lampu lalu lintas karena jalan yang digunakan masih mampu menampung kapasitas kendaraan yang melaluinya. Persimpangan Pasir Kaliki-Pajajaran yang merupakan simpang ber-APILL, pada jam tertentu akan ditemui kepadatan arus lalu lintas, yang berdampak terjadinya tundaan pada setiap kendaraan yang melewatinya. Oleh sebab itu perlu dilakukan studi penelitian mengenai manajamen lalu lintas pada persimpangan Pasir Kaliki-Pajajaran.
1.2 Identifikasi Masalah
Pada jam sibuk akan ditemui kepadatan lalu lintas yang berujung kemacetan pada simpang IP, ketika pelajar dan pekerja akan menuju ke lokasi aktivitas ataupun sebaliknya.
Upaya yang dilakukan petugas lalu lintas pada saat terjadi kepadatan arus adalah melakukan pengalihan arus pada simpang IP. Namun upaya ini tidak menyelesaikan masalah kepadatan arus sepenuhnya, karena antrian pada lokasi pemutaran arus semakin panjang. Oleh sebab itu dilakukan manajemen lalu lintas pada simpang IP.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengevaluasi keadaan lalu lintas di simpang IP.
3 Universitas Kristen Maranatha
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di Simpang IP.
2. Penelitian dilakukan pada hari Rabu, 18 November 2015, selama 12 jam yaitu dari jam 06.00-18.00 WIB.
3. Analisis yang dilakukan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.
4. Studi ini mengamati volume lalu lintas, geometri jalan, dan APIL.
1.5 Sistematika Penulisan
55 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari analisis yang telah dilakukan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Nilai IFR>1 dan DS>0,85 pada simpang IP, yang berarti bahwa simpang IP
sudah mencapai titik lewat jenuh sehingga arus pada simpang IP mengalami antrian panjang pada setiap pendekat masuk.
2. Setelah dilakukan manajemen simpang berupa pelebaran pendekat masuk, maka nilai IFR dan DS mengalami penurunan, namun pada jam tertentu nilai DS masih di atas 0,85 bahkan melebihi 1. Setelah dilakukan pengubahan waktu hijau untuk masing-masing pendekat maka dihasilkan IFR<1 dan DS<0.85 untuk semua pendekat.
3. Simpang masih dalam keadaan normal jika manajemen simpang diterapkan pada simpang IP, dan diprediksi mampu melayani selama 1,1 tahun dengan nilai DS=0,84.
5.2 Saran
56 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Detroit, T., 2006, “Manajemen Lalu Lintas di Persimpangan Jalan Cipedes-Jalan
Sindang Sirna”, Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
2. Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, “Manual Kapasitas Jalan Indonesia”, Jakarta,
Bina Karya.
3. Febrianto, 2004, “Manajemen Lalulintas pada Simpang Surapati-Sentot Alibasa dan Sekitarnya”, Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
4. Hendy, 2004, “Studi Kinerja Simpang Lima Bersinyal Asia Afrika-Ahmad Yani Bandung,” Bandung, Universitas Kristen Maranatha.
5. Hutabarat, F., 2013, “Teori Persimpangan”, https://geotranspot.wordpress.com. Diakses
pada tanggal 29 September 2015
6. Juniardi, J., 2010, “Analisis Arus Lalu Lintas di Simpang Tak Bersinyal”, Universitas Diponegoro, Semarang.
7. Khisty C. J., Lall B. K., 2002, “Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi”, Erlangga,
Jakarta.
8. Morlok, E. K., 1995, “Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi”, Erlangga
9. Oglesby, C.H., Hicks G.H., 1988 “Teknik Jalan Raya,” Erlangga, Jakarta.
10. Sanjaya, D. T., 1999,” Manajemen Lalulintas di Persimpangan Balubur”, Bandung: Institut Teknologi Bandung.
11. Susilo, B.H., 2010, “Rekayasa Lalulintas”, Universitas Trisakti, Jakarta.
12. Tim Hukum Gresnews, 2013. “Peraturan Lalulintas di Persimpangan”.
http://www.gresnews.com. Diakses pada tanggal 29 September 2015
13. Wikibuku., 2012. “Rekayasa Lalulintas/Insiden Lalulintas”, https://id.wikibooks.org.