• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI : Studi Evaluatif Terhadap Produktivitas Penyelenggaraan Perpustakaan di Universitas Jambi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI : Studi Evaluatif Terhadap Produktivitas Penyelenggaraan Perpustakaan di Universitas Jambi."

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Studi Evaluatif Terhadap Produktivitas Penyelenggaraan

Perpustakaan di Universitas Jambi nggaraan

TESIS

Diajukan Kepada Panitia Ujian

Tesis Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Banduna

Untuk Memenuhi Sebahagian Dari Syarat ProgramQ

Pascasarjana Bidang Studi Administrasi PendSkm

Oleh

IRWAN

Nomor Pokok: 9132318/XXIII-15

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

DISETUJUI TIM PEMBIMBING UNTUK UJIAN TAHAP II

PROF. DR H. ACHMAD SANUSI, SH. MPA

Pembimbine I

PROF.^BR. ENGKOSWARA, MJEd

Pembimbing II

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN DLMU PENDIDIKAN

BANDUNG

(3)

ABSTRAK

Penelitian ini mengetengahkan topik "Pengelolaan

Perpustakaan Perguruan Tinggi ( Studi Evaluatif Tentang

Produktivitas Penyelenggaraan Perpustakaan di Universitas

Jambi)". Fokus penelitian mencari jawaban atas pertanyaan

yaitu : sejauh mana produktivitas penyelenggaraan perpus

takaan di Universitas Jambi. Penelitian ini mengunakan

metode deskriptif-evaluatif dengan pendekatan kualitatif.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara,

obser-vasi dan studi dokumentasi. Sedangkan pengolahan dan analisis data dilakukan selama maupun setelah data

dikum-pulkan, dan bersifat tentatif.

Berdasarkan analisis awal tentang keadaan penye

lenggaraan perpustakaan di Universitas Jambi sampai dengan

penelitian ini dilakukan, penyelenggaraan belum mencapai

tingkat produktivitas yang tinggi. Keadaan ini merupakan

implikasi dari pengelolaan perpustakaan belum dilakukan

secara produktif. Dimana untuk mendukung penyelenggaraan

perpustakaan secara produktif dituntut kemampuan manageri

al pimpinan perpustakaan dalam mengeloia, tidak saja

per-sonil yang ada dilingkungan unit kerjanya tetapi juga

keseluruhan sumber daya yang ada maupun dengan melakukan

(4)

lenggaraan perpustakaan.

Lemahnya pengelolaan, ditandai dengan lambannya

perkembangan dan pertumbuhan perpustakaan, kurangnya

adabtabilitas perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan

pema-kai di Universitas Jambi. Belum terpenuhi 'standar yang

ditetapkan oleh Ditjen Dikti, ini terlihat dari perkem

bangan koleksi yang belum mencukupi, mutu koleksi,

keraga-man koleksi, relevansi koleksi, ketersediaan kelengkapan

penunjang dan mutu pelayanan. Hal ini dikarenakan pengelo

laan perpustakaan masih kurang memadai dalam mengali

sumber-sumber/dana lain. Dan mendayagunakan potensi yang

ada di Universitas Jambi secara maksimal. Disamping itu

juga dikarenakan belum mendukugnya staf perpustakaan

terutama dukungan tenaga profesional dalam pelaksanaan

tugas-tugas penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan perpus

takaan .

Penelitian. ini juga berhasil memgungkapkan hal yang

cukup penting dalam penyelenggaraan perpustakaan di

Universitas Jambi bahwa faktor perhatian lembaga secara

keseluruhan cukup penting dalam penyelenggaraan perpusta

kaan. Karena dukungan secara penuh dari lembaga terutama

dari pimpinan sangat dibutuhkan terhadap penyelenggaraan

terutama dalam memenuhi target koleksi. Dan kebutuhan

(5)

Informa-si yang disampaikan berupa laporan kepala perpustakaan

perlu menjadi acuan dan perhatian pimpinan, sehingga dalam perkembangan dalam jangka yang begitu panjang semenjak

berdirinya perpustakaan tahun 1963 sampai sekarang perpus

takaan belum dapat mencapai hasil. yang memuaskan dalam

penyelenggaraan secara keseluruhan.

Disamping itu terdapat hal-hal yang mengembirakan

pula, bahwa semangat kerja sama, loyalitas staf perpusta

kaan

cukup tinggi.

Merupakan faktor

pendukung longarnya

birokrasi dan pendekatan style kepemimpinan yang bersifat

kolegial dari pimpinan perpustakaan.

(6)

Halaman

KATA PENGANTAR i

ABSTRAKS iv

UCAPAN TERIMA KASIH vi i

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xlv

DAFTAR GAMBAR xv

BAB I. PENDAHULUAN , , 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH 1

B. MASALAH PENELITIAN 17

C. PERTANYAAN PENELITIAN 24

D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 26

1. Tujuan Penelitian 26

2. Pentingnya Penelitian 27

E. PARADIGMA PENELITIAN 30

BAB II. PRODUKTIVITAS PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN 31

A. KONSEP-KONSEP TENTANG PRODUKTIVITAS 31

B. SUBTANSI PRODUKTIVITAS PENYELENGGARAAN

PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI 41

C. PRODUKTIVITAS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

PERGURUAN TINGGI 51

a. Perencanaan Kegiatan 52

b. Penyelenggaraan Kegiatan 53

c. Pengawasan atau Pengendalian kegiatan 70

E. KEGIATAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

PERGURUAN TINGGI 72

1. Kegiatan pelayanan teknis 73

(7)

2. Kegiatan pelayanan pemakai 82 3. Kegiatan pelayanan administrasi ... 86

F. BEBERAPA TEMUAN EMPIRIK TERDAHULU

MENGE-NAI PRODUKTIVITAS 88

G. KESIMPULAN TTNJAUAN PUSTAKA 98

BAB III. PROSEDUR PENELITIAN 101

A. METODE PENELITIAN 101

B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 103

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 104

D. PELAKSANAAN PENELITIAN 107

E. PROSEDUR ANALISIS DATA 113

F. CARA-CARA MEMPEROLEH TINGKAT KEPERCAYAAN

HASIL PENELITIAN 115

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 119

A. KONDISI FORMAL ORGANISASI PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS JAMBI 120

a. Deskripsi dan Ruang Lingkup Perpustaka

an Pusat Universitas Jambi 120

1. Deskripsi Perpustakaan Pusat Univer

sitas Jambi 120

2. Ruang Lingkup Organisasi

Perpustaka-an 122

b. Struktur Organiasi dan Hubungan

Struk-tural Perpustakaan Universitas Jambi 124

1. Organisasi Ekstern Perpustakaan 125 2. Organisasi Intern Perpustakaan .... 128

c. Gambaran Tugas di Perpustakaan 129

d. Sumber Dana/Keuangan Perpustakaan .... 133

5. Fasilitas Pelayanan Perpustakaan 137

6. Kondisi Kegiatan Pelayanan Perpustakaan 142

B. PRODUKTIVITAS PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN 160

1. Perencanaan Program Penyelenggaraan 160

(8)

3. Pengawasan dan Penilaian Penyelenggaraan

Kegiatan 176

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 178

A. KESIMPULAN 178

B. REKOMENDASI 188

DAFTAR KEPUSTAKAAN igi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel „ ,

Halaman

1.1. Keadaan Koleksi Perpustakaan Universitas Jambi

Tahun 1991 g

2.1. Keadaan Koleksi Perpustakaan Universtas Jambi

Tahun 1993 g

3.1. Tingkat Pendidikan Pegawai Perpustakaan se-BKS

PTN_B 13

4.1. Perhitungan Koleksi Perpustakaanan Perguruan

Tin^i 80

5.1. Perkembangan Anggaran Perpustakaan Universitas

Jambi Dari Tahun 1991 Sampai Tahun 1993 136

6.1. Perkembangan Koleksi Perpustakaan Universitas

Jambi Dari Tahun 1990 Sampai Tahun 1993 139 7.1. Perhitungan Koleksi Perpustakaanan 140 8.1. Daftar Pegawai Perpustakaan Universitas Jambi

Menurut Kepangkatan dan Pendidikan 145 9.1. Sistem Prosedur Pelayanan Perpustakaan di Uni

versitas Jambi Dalam memberikan Pelayanan

kepada Mahasiswa 15g

10.1 Pelayanan Petugas Perpustakaan di Universitas

Jambi Dalam Memberikan Pelayanan Kepada

Mahasiswa -, 51

11.1 Sistem Prosedur Pelayanan Perpustakaan di Uni versitas Jambi Dalam memberikan Pelayanan Kepada

Dosen ,m

12.1 Pelayanan Petugas Perpustakaan di Universitas

Jambi Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Dosen 152 13.1 Kunjungan Mahasiswa ke Perpustakaan Universi

tas Jambi Dalam Satu Minggu 156

14.1 Kunjungan Dosen ke Perpustakaan Universitas

Jambi Dalam Satu Minggu 158

[image:9.595.59.503.104.715.2]
(10)

Gambar „ .

Halaman

1.1. Skematis Wilayah Kerja Administrasi

Pengambar-Fokus Penelitian m 23

2.1. Paradigma Studi Evaluatif Tentang Produktivitas

Penyelenggaraan Perpustakaan 30

3.1. Sebab-sebab Keefektifan 45

4.1. Varlabel yang Menentukan Efektivitas Organisasi 46

5.1. Struktur Organisasi Perpustakaanan Perguruan

Perguruan Tinggi Pada Tingkat Lembaga 57

6.1. Struktur Intern Organisasi Perpustakaanan

Perguruan Tinggi 5g

7.1. Hubungan Kerja Dalam Pengelolaan Perpustakaan

di Perguruan Tinggi 65

8.1. Diagram Hygene dan Motivasi Herzberg 91

9.1. Kedudukan Perpustakaan Pada Tingkat

Universi-tas 127

10.1. Struktur Intern Organisasi Perpustakaan Univer

sitas Jambi 12g

11.1. Indikator-lndlkator Keefektifan Berdasarkan

Persfektif Keefektifan Lembaga Perpustakaan

Universitas Jambi 182

[image:10.595.62.520.139.582.2]
(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKAHG MASALAH

Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendi

dikan formal yang melaksanakan pendidikan tinggi dalam

Sistem Pendidikan Nasional, memegang peranan penting guna

meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia

mela-lui kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta

pengabdian pada masyarakat. Sebagaimana dikemukakan dalam

Garis-Garis Besar Haluan Negara Tahun 1993

tentang tujuan

perguruan tinggi : "Agar mampu menyelenggarakan pendidi

kan, melakukan penelitian dan pengkajian di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta memberikan pengabdian

pada masyarakat yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan

sesuai dengan kebutuhan pembangunan".

Sejalan dengan konsepsi di atas dalam Peraturan

Pe-merintah No. 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi pada

pasal 2 ayat 2 mengenai tujuan perguruan tinggi adalah:

"Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan tekno

logi dan/atau kesenian serta mengupayakan

penggunaannya

untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

memper-kaya kebudayaan nasional.

Pada hakekatnya apa yang diamanatkan dalam GBHN dan

PP NO. 30

tahun 1990, tentang tujuan

pendidikan

tinggi

(12)

pembangunan nasional itu sendiri.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu didukung oleh

beberapa sumber daya baik bersifat fisik dan non-fisik

seperti : sumber daya manusia, dana, sarana, dan

prasara-na dll. Dengan tersedianya sumber daya pendidikan berupa

sumber daya manusia, dana, sarana dan fasilitas pendidi

kan yang memadai dan fungsional diharapkan proses penye

lenggaraan

pendidikan dapat berjalan secara efektif guna

pencapaian tujuan pendidikan secara umum dan tujuan

lembaga pendidikan pada khususnya.

Perpustakaan merupakan salah satu sarana pendidikan

yang sangat penting di perguruan tinggi dalam keseluruhan

pusat sumber belajar, yang juga disebut pusat bahan

in-struksional. Tekanan yang diberikan adalah pada

pembentuk-an berfikir kritis

mahasiswa, kreativitas, maju melanjut,

belajar mandiri, eksperimentasi, dan pendekatan penemuan

suatu teori atau ilmu pengetahuan.

Perpustakaan sebagai mata rantai kuci dalam proses

belajar mengajar menjadikan salah satu bagian yang amat

peting di perguruan tinggi. Perpustakaan yang dirancang

dengan baik, akan menyediakan sumber-sumber

belajar yang

terpusat serta lengkap yang akan memenuhi dengan efektif

kebutuhan-kebutuhan dari setiap bagian kegiatan tridharma.

(13)

pergu-ruan tinggi.

Peranan perpustakaan dalam pencapaian tujuan

kuri-kulum yang diselenggarakan di perguruan tinggi hanya dapat

diwujudkan apabila perpustakaan dikelola dengan produktif,

aktif

dalam memberikan dukungan terhadap

penyelenggaraan

proses belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian pada

masyarakat di perguruan tinggi. Sebagaimana dikemukakan

Soejono Trimo (1990: 1) :

"Perpustakaan sebagai salah satu alat yang vital

dalam setiap program pendidikan, pengajaran dan pe

nelitian (research) bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan...ia adalah inti setiap prog

ram pendidikan dan pengajaran, "The heart of the

educational programs...bawa nilai suatu lembaga

pendidikan, perguruan tinggi, ataupun lembaga riset dan ilmu pengetahuan itu bergantung (dapat diukur

kualitasnya) antara lain dengan kelengkapan dan

kesempurnaan jasa yang dapat diberikan oleh

perpus-takaannya. *

Sejalan dengan pendapat di atas Cardozer (1987 :

146) mengemukakan : "the most important ingridient of an

institution of quality is a good library". Kedua

pendapat

ini menekankan- esensi perpustakaan di perguruan

tinggi,

dikarenakan perpustakaan merupakan unit instalasi utama

dalam penyelenggaraan program pendidikan dan

pengajaran,

riset, serta pengabdian pada masyarakat. Untuk itu perpus

takaan dituntut mampu menyediakan bahan-bahan dan koleksi

yang lengkap baik berupa buku-buku dan non-buku maupun

koleksi lainnya untuk dimanfaatkan segenap civitas akade

mika perguruan tinggi.

Perpustakaan sebagai jantung dari Perguruan Tinggi

(14)

fungsi yang universal dari

perpustakaan.

Perpustakaan

harus selalu berdiri di

garis depan

dalam menjaring

infor-masi-informasi

terbaru, sesuai dengan

perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan menyebarluaskannya kepada

segenap civitas akademika perguruan tinggi untuk dapat

dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan

informasi bagi

pengembangan ilmu dan teknologi serta kemanusiaan. Untuk

memenuhi tuntutan ini maka perguruan tinggi

serta lembaga

ilmiah lainnya perlu dilengkapi dengan perpustakaan yang

memiliki koleksi yang lengkap, up to date dan dikelola

dengan baik.

Fungsi perpustakaan disini adalah sebagai "the

preservation of knowledge; artinya mengumpulkan,

memeli-hara, dan

mengembangkan

ilmu pengetahuan/gagasan-gagasan

manusia dari zainan ke zaman". (Ibid, 1992 : 2). Sejalan dengan itu Pawit M. Yusuf ( 1991 : 103) mengemukakan:

"perpustakaan merupakan

pusat

sumber

informasi,

pusat

studi, pusat sumber belajar".

Dari kedua pendapat ini menegaskan fungsi utama

dari perpustakan adalah menunjang kegiatan tridharma per

guruan tinggi dan membantu memperlanc.ar serta

menyukses-kan progran-program serta proyek-proyek yang dibebankan

kepada

perguruan

tinggi yang

bersangkutan,

karena

itu

kualitas dari produksi suatu perguruan tinggi akan

dipe-ngaruhi oleh perpustakaan perguruan tinggi bersangkutan.

(15)

... perpustakaan perguruan tinggi harus dapat

benar-benar disejalankan dengan fungsi lembaga

penaungnya itu, peranannya harus lebih dinamis dan

aktif dari pada yang sudah-sudah, serta servicenya

pun makm kompleks. Pada dasarnya, tekanan tuntutan

itu diletakkan pada penggunaan perpustakaan itu bagi

lembaga penaungnya. Oleh karena itu maka tujuan

didirikannya perpustakaan tersebut adalah untuk turut memperlancar dan menyukseskan fungsi perguruan

tinggi yang bersangkutan, yakni fungsi Tridharma

Perguruan Tinggi itu".

Keberadaan perpustakaan sebagai penunjang utama

dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi, menuntut

penyelenggaraan perpustakaan harus sesuai dengan tujuan

perguruan tinggi itu sendiri.

Dilihat dari pelaksanaan sistem pendidikan di pergu

ruan tinggi yakni menggunakan sistem satuan kredit

semester atau SKS, dimana pada sistem ini dilakukan

pembo-botan pada setiap mata kuliah yang ditawarkan pada suatu

program studi tertentu termasuk rincian kegiatan pada

masing-masing mata kuliah. Dengan sistem SKS ini dapat

memberi petunjuk kongkrit baik kepada dosen dan mahasiswa

apa yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan baik di dalam

perkuliahan maupun di luar perkuliahan. Sesuai dengan ketentuan sistem SKS, bahwa setiap mata kuliah yang

ditawarkan dirinci ke dalam 3 bentuk kegiatan akademik, yakni: (1). Kegiatan penyajian dan aktivitas lainnya

di dalam kelas, (2). Kegiatan akademik terstruktur yaitu

kegiatan terprogram yang dilaksanakan oleh mahasiswa di

luar kelas, biasanya dilakukan diperpustakaan atau

dilaboratorium, (3). Kegiatan mandiri yang menyangkut

(16)

mendalami,

memperaiapkan

atau

tujuan lain auafcu

fcugaw,

raiaalnya membaca buku referenai. Melalui ketiga

kegiatan

tersebut diharapkan setiap mahasiswa dapat lebih baik

dalam mempersiapkan diri serta berpartisipasi secara aktif

untuk mengikuti perkuliahan.

Untuk dapat merealisasikan sistem SKS ini kehadiran perpustakaan sangat penting sebagai sumber belajar oleh

mahasiswa maupun staf pengajar. Dengan tersedianya sumber

belajar (learning resources) dimana tersedianya buku-buku,

majalah-majalah ilmiah, jurnal, ensiklopedia, dan

sumber-sumber belajar lainnya baik yang sifatnya buku maupun non

buku, dapat dijadikan media, dan bahan rujukan belajar

yang dapat dimanfaatkan secara fungsional. Bila

sumber-sumber belajar tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara

optimal dan fungsional, maka sitem SKS ini dikawatirkan

hanya sebuah simbol saja, akan tetapi tidak mampu menca

pai esensi sebenarnya dari sistem SKS itu sendiri. Dari

hal ini dapat disimpulkan:adanya perpustakaan yang

terke-lola dengan baik yang nenpunyai koleksi yang lengkap

dilihat dari berbagai bidang ilim dalan arti relevan

dengan kurikulum, nerupakan suatu yang sangat penting di

suatu perguruan tinggi.

Berdasarkan pemikiran tersebut, dapat dikemukakan

bahwa pengelolaan perpustakaan merupakan alternatif

stra-tegik sebagai upaya peningkatan mutu penyelenggaraan

(17)

pendapat Abin Syamsuddin (1986 : 10):

"Tindakan yang strategis untuk meningkatkan kualitas

hasil (production) dari sesuatu sistem, antara lain melalui manajemen dan pengendalian (control) baik

terhadap unsur masukannya (inputs) maupun terhadap

unsur proses operasi sistemnya yang bersangkutan".

ImplikaBinya bagi perguruan tinggi, termasuk Univer

sitas Jambi (UNJA), membutuhkan perpustakaan yang dikelola

dengan baik yang memiliki aspek-aspek: (a) Pimpinan yang

profesional (b) Staf perpustakaan yang profesional dan

kemampuan skill yang sesuai dengan tugas-tugas di perpus

takaan, (c) Memiliki koleksi yang lengkap, up to date,

sesuai dengan tuntutan kurikulum yang diselenggarakan dan

kebutuhan civitas akademika,(d) pengorganisasian perpusta

kaan dan bahan pustaka yang terkelola dengnan baik, (e)

sistem pelayanan yang mudah dan menyenangkan, (f)

per-lengkapan sarana dan prasarana yang lengkap yang tertata

dengan rapi dan (g) pemanfaatan oleh mahasiswa dan staf

pengajar serta sivitas akademika lainnya secara maksimal sebagai pusat edukasi dan sumber belajar, penelitian dan

pengabdian pada masyarakat.

Untuk itu perpustakaan dituntut melengkapi dirinya,

dan harus capabel dengan kebutuhan lembaga penaungnya.

Sebagaimana dikemukakan Muchyidin (1980 : 2) perpustakaan

dituntut untuk mempunyai :

a. Koleksi dan fasilitas yang tersedia diperpustaka-an harus sesuai dengdiperpustaka-an tujudiperpustaka-an ddiperpustaka-an program pergu ruan tinggi dimana perpustakaan bernaung. Khusus

nya koleksi perpustakaan harus menunjang kebutuh

an dan tuntutan sivitas akademikanya.

b. Tersedianya sarana dan fasilitas perpustakaan

yang-dapat memberikan pelayanan serta membantu

(18)

c. Tersedianya kesempatan yang baik bagi para

pema-kai untuk menggunakan waktunya bagi kegitan bela

jar diperpustakaan.

d. Dapat disebarluaskannya hakekat dan pengertian

perpustakaan, sehingga sivitas akademikanya dapat

memahami, mau dan mampu untuk meningkatkan hasil pekerjaan, melalui pendayagunaan perpustakaan. Dalam penyelenggaraan perpustakaan di Universitas Jambi beberapa fakta menunjukkan bahwa persediaan buku

bacaan hanya dapat dipenuhi kurang dari 50% dari jumlah

kebutuhan mahasiswa di Univeraitas Jambi, dari jumlah buku

sebanyak 22.324 judul dengan jumlah 79.847 eksemplar.

Secara ideal berdasarkan pedoman penyelenggaraan perpusta

kaan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

pada tingkat sarjana (SI) untuk satu matakuliah atau

sabjek harus tersedia 100 buah buku, paling sedikit satu

mata kuliah 20 buku referensi. Dilihat dari derajat

peng-gunaan perpustakaan dan kunjungan ke perpustakaan oleh

mahasiswa dari jumlah mahasiswa yang terdaftar sebanyak

6.165 mahasiswa rata-rata melakukan kunjungan ke perpusta

kaan perminggunya berjumlah 3000 orang atau sekitar 50%

atau 500 mahasiswa perharinya atau 30% dari jumlah maha

siswa keseluruhan. Yang baru terdaftar menjadi anggota

perpustakaan ± 3.000 orang mahasiswa baru 50% dari jumlah

mahasiswa di Universitas Jambi. Dilihat dari Jumlah

rata-rata buku dipinjam perminggu sebanyak 1284 eks. atau

sekitar 28% dari jumlah koleksi yang tersedia. Dilihat

dari perkembangan jumlah koleksi selama 3 tahun dari tahun

[image:18.595.60.506.68.716.2]
(19)

Tabel I.

KEADAAN KOLEKSI TAHUN 1991

No. Jenis koleksi Jumlah

judul Jumlah eks. 1. 2. 3. 4. Buku Teks Majalah Laporan Penelitian/ Karya Tulis Skripsi 11.066 2.061 2.076 2.121 42.464 18.795 2.475 4.470

Jumlah 17.324 67.317

Sumber : Laporan Universitas Jambi Tahun 1990-1991

Tabel II.

KEADAAN KOLEKSI TAHUN 1993

No. Jenis koleksi Jumlah

Jumlah

judul eks.

1. Buku Teks 11.876

50.356 2. Majalah

2.463 20.871

3. Laporan Penelitian/

Karya Tulis 2.303

3.048

4. Skripsi 3.530

5.572

Jumlah 20.176

80.064

Sumber : Laporan Tengah Tahunan Perpustakaan Universitas

Jambi 1992-1993.

Berdasarkan tabel di atas terutama bila kita lihat

perkembangan Buku Teks dari tahun 1991 sampai dengan

pertengahan tahun 1993 dari 11.066 judul atau 67.317 eks.

menjadi 11.876 judul atau 80.064 eks. atau pertambahan

buku selama dua setengah tahun sebanyak 810 judul dengan

jumlah 12747 eks. Ini belum diketahui berapa jumlah buku

[image:19.595.52.529.63.766.2]
(20)

rusak secara fisik. Dilihat dari tenaga baik dari segi

kualitas dan kuantitas tenaga perpustakaan belum memadai,

tenaga yang mempunyai latar belakang pendidikan di bidang

perpustakaan baru tiga orang. Selebihnya hanya mendapat

pelatihan, kursus-kursus, dan penataran di bidang perpus

takaan .

Agar perpustakaan dapat memainkan peranan sebagai

penujang dalam penyelenggaraan tridharma di perguruan

tinggi, untuk itu diperlukan pengelolaan perpustakaan

secara produktif sehingga derajat pendayagunaan perpusta

kaan sebagai sumber belajar dan informasi dapat dicapai

secara optimal. Disamping itu diperlukan suatu kerjasama

antara pustakawan dengan staf pengajar, karena penggunaan

perpustakaan akan berkaitan dengan pola penyajian perku

liahan, pembinaan dan pengarahan yang dilakukan di kelas

disamping kelengkapan sumber-sumber perpustakaan itu

sendiri. Sebagaimana pendapat Pawit M. Yusuf (1988: 27) :

"faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan perpus

takaan dapat dilihat dari dua bahagian. Pertama dari

manusia calon pengguna ( dan yang sudah menggunakan)

dengan segala latar belakang yang mempengaruhinya. Dan yang kedua dari pihak perpustakaan, termasuk

manajemen dengan segala perangkatnya, yang terlibat

iUg?T4.dldalamnya manusia-manusia pustakawannya,

rasiiitasnya, koleksinya, lingkungannya dll. yang

turut mewarnai jalannya organisasi perpustakaan."

Menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi dan

sumber belajar di suatu lembaga pendidikan tinggi (infor

mation facility) pustakawan harus dapat mengelola,

menye-diakan dan menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan

(21)

11

Peran pimpinan beserta pustakawan sangat menentukan baik

dalam menghimpun atau membina koleksi perpustakaan,

mengorganisasikan dan memberikan pelayanan kepada pemakai.

Beberapa kritik yang sering ditujukan kepada perpus takaan antara lain: terhadap pengelolaan yang dilakukan

oleh pimpinan perpustakaan, pelayanan perpustakaan kepada

pemakai, kesiapan pustakawan dalam menghadapi era informa

si.

Dari pihak pemakai jasa perpustakaan sendiri,

kurang-nya pengetahuan tentang cara-cara pengunaan perpustakaan,

rendahnya disiplin .pemakai, dan yang paling parah lagi

adalah rendahnya minat baca.

Kenyataan-kenyataan yang tampak dilapangan ini

menyebabkan perpustakaan perguruan tinggi belum sesuai

dengan apa yang diharapkan. Perpustakaan belum dikelola

secara produktif. Situasi dan kondisi perpustakaan masih

memprihatinkan seperti: gedung yang kurang memadai, kolek

si yang sudah ketinggalan, perpustakaan belum memanfaatkan

sepenuhnya pemakaian alat/teknologi yang mutakhir bagi

mempermudah pengguna, kondisi perpustakaan yang sangat

miskin, pengelolaan yang lemah, pelayanan perpustakaan

yang kurang baik. Hal ini dikarenakan prioritas yang

diberikan kepada perpustakaan oleh sebahagian besar pimpi

nan perguruan tinggi masih amat rendah.

Banyak faktor yang melatar belakanginya, diantaranya

kurangnya tenaga yang profesional, kreatif dan inovatif.

Disamping : "pustakawan itu kurang agresif, kurang berani

(22)

(Kompas, 1992). Kenyataan lain :"kehadiran

pustakawan-pustakawan di perpustakaan-perpustakaan, masih dipandang

sebelah mata. Bahkan seringkali, banyak perpustakaan

termasuk perpustakaan Departemen belum memanfaatkan tenaga

profesional". (Kompas, 1992).

Dari hasil rapat kerja kepala-kepala perpustakaan se

BKS PTN-B yang diadakan di Padang tanggal 9-10 Juli 1985

terungkap beberapa permasalahan yang dihadapi oleh

perpustakaan terutama perpustakaan perguruan tinggi negeri

untuk wilayah Barat, yang inti permasalahan dapat

disim-pulkan sebagai berikut :

(1). Ketenagaan

1.1. Kualitas tenaga

Kualitas tenaga perpustakaan masih rendah, hal ini

disebabkan, pertama karena pengetahuan pegawai perpusta

kaan mengenai ilmu perpustakaan kurang memadai, kedua cara

penempatan pegawai kurang tepat. Keadaan data 1985

menun-jukkan bahwa sebahagian besar (86,7%) pegawai perpustakaan

sama sekali tidak mendapat pendidikan dan latihan perpus

takaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel III

[image:22.595.44.526.72.666.2]
(23)
[image:23.595.47.533.58.838.2]

13

Tabel III. Tingkat Pendidikan Pegawai Perpustakaan se-BKS

PTN-B No 1. 2. 3. 4. 5. Tingkat Pendidikan S-2 Perpustakaan S-l Perpustakaan Sertifikat Perpustakaan Teknisi Perpustakaan

Tdk. berpendidikan perpust

Jumlah Jumlah 3 orang 5 orang 5 orang 26 orang 260 orang 299 orang 1.0 1,8 1,8 8,7 86,7 100

Sumber: Buletin Perpustakaan BKS-PTN B; Ringkasan Rapat

£erja Pertama: Kepala-kepala Perpustakaan Badan

Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat

1.2. Kuantitas tenaga

Dari 11 perpustakaan anggota BKS PTN-B hanya 3

perpustakaan yang mempunyai pegawai lebih dari 30 orang

sedangkan 8 perpustakaan lainnya berkisar antara 8-20

orang, pada hal idealnya perbandingan jumlah pengunjung dengan pelayanan adalah 1:160 belum termasuk pegawai tata

usaha dan pegawai di bidang prosesing. Akibat langsung

dari hal ini menyebabkan pelayanan kurang memuaskan dan

pemrosesan koleksi tidak tepat waktu.

(2). Organisasi

Struktur organisasi belum dilandasi oleh peraturan

yang jelas, sehingga penerapan struktur organisasi

dise-tiap perpustakaan berbeda-beda.

(3). Pembinaan koleksi

Umumnya pertumbuhan koleksi sangat rendah, hal ini

(24)

rendahnya flafon harga yang ditetapkan pemerintah dan

tidak adanya supplier buku di daerah yang dapat

menyedia-kan buku-buku dan majalah-majalah untuk perguruan tinggi

terutama terbitan luar negeri.

(4). Gedung

Gedung perpustakaan pada umumnya tidak memenuhi

persyaratan, baik segi kualitas maupun kuantitasnya.

Akibatnya dapat menurunkan efisiensi kerja dan kenyamanan

pengunjung.

(5). Perlengkapan dan peralatan

5.1. Perlengkapan

Baik kualitas maupun kuantitasnya, perlengkapan

perpustakaan kurang memenuhi persyaratan. Hal ini

disebab-kan langdisebab-kanya pembuat perlengkapan perpustakaan di Indone

sia, kepala perpustakaan seolah-olah tidak diikut sertakan

dalam merencanakan bentuk perlengkapan yang akan dibeli

sehingga tidak jarang terjadi perlengkapan yang dipesan

tidak dapat dimanfaatkan.

5.2. Peralatan

Kurangnya peralatan seperti duplikator katalog,

microreader, micro computer dan Iain-lain sehingga pada

gilirannya efisiensi dan efektifitas pelayanan perpusta

kaan mengalami kemunduruan.

(6). Pembiayaan

Dana yang tersedia rendah. Kepala perpustakaan

jarang diberitahu bahkan tidak diberitahu sama sekali

(25)

15

Di beberapa perpustakaan tidak diikutsertakan dalam

perencanaan dan penggunaan dana. Jika ada namun pengadaan

buku-buku dan majalah ilmiah terutama dengan menggunakan

DIP.

(7). Pemakaian jasa perpustakaan

Minat untuk memanfaatkan, minat baca dan disiplin

pemanfaatan perpustakaan masih rendah baik oleh mahasiswa

maupun dosen.

(8). Hubungan kerja

Selama ini belum terjalin kerjasama antara perpusta

kaan guna memanfaatkan fasilitas yang ada. Juga tidak

terdapat komunikasi yang mendukung untuk menukar

pengala-man, sehingga masing-masing perpustakaan menerapkan teori

dan menghadapi masalah sendiri-sendiri.

Memperhatikan dari permasalahan-permasalahan yang

dihadapi oleh perpustakaan, dikaitkan dengan fungsi

perpustakaan yang sangat urgen keberadaannya di perguruan

tinggi dalam menunjang pelaksanaan Tridharma Perguruan

tinggi, diperlukan suatu penelitian untuk mencarikan

solusi terhadap permasalahan dalam penyelenggaraan program

perpustakaan.

Banyaknya permasalahan yang dite'mukan dalam pengelo

laan perpustakaan di perguruan tinggi, karena itu studi

ini membatasi diri pada salah satu faktor, yaitu faktor

produktivitas penyelenggaraan program perpustakaan di

Universitas Jambi yang berkaitan dengan masalah pengelo

(26)

pimpi-nan, pustakawan (staf), relevansi penyelenggaraan,

pen-dayagunaan sumber-sumber, kepuasan pemakai (dosen dan

mahasiswa).

Pemilihan faktor ini didasarkan pada

kenyataan-kenyataan yang ditemui dimana produktivitas penyelengga

raan perpustakaan belum sesuai dengan apa yang diharapkan

terutama oleh pemakai perpustakaan di Universitas Jambi.

Ditinjaunya unsur pimpinan dalam penelitian ini karena

kedudukan pimpinan perpustakaan memegang peranan

menentu-kan keberhasilan penyelenggaraan program-program perpusta

kaan. Begitu juga dengan staf perpustakaan (pustakawan),

yang langsung berhubungan dengan kegiatan pelayanan kepada

pemakai. Dimana untuk perpustakaan khusus seperti halnya

perpustakaan perguruan tinggi dituntut mempunyai

kuali-fikasi khusus baik pengetahuan (sabjek) dan keterampilan

staf dibidang perpustakaan.

Penelitian ini merupakan studi evaluatif terhadap

produktivitas penyelenggaraan program perpustakaan di Uni

versitas Jambi. Adapun fokus penelitian mencakup

aspek-aspek pokok dari keefektifan penyelenggaraan perpustakaan

yang akan mempengaruhi terhadap produktivitas sekaligus

diduga akan mempengaruhi kepada fungsi perguruan tinggi

sebagai pusat pengembangan dan penemu ilmu pengetahuan.

Sebagai studi evaluatif, sasaran fokus penelitian

diarahkan pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

keefektifan administrasi perpustakaan, meliputi keefekti

(27)

pustaka-17

wan, kefektifan kelompok, keefektifan organisasi, keefek tifan penyelenggaraan, keefektifan pendayagunaan sumber-sumber, keefektifan pemanfaatan, dan pelayanan.

Faktor-faktor ini diperlukan karena diduga sangat mempengaruhi

produktivitas penyelengaraan program perpustakaan di

Universitas Jambi.

B. MASALAH PENELITIAN

Sejalan dengan latar belakang masalah yang dikemuka

kan di atas, persoalan penelitian ini menyangkut produkti

vitas penyelenggaraan perpustakaan pada Universitas Jambi.

Produktivitas penyelenggaraan perpustakaan yang dimaksud

pada penelitian ini adalah: "sejauh mana penyelenggaraan

program perpustakaan di Universitas telah mencapai ting

kat efektivitas dan efisien dalam penyelenggaraannya". Produktivitas merupakan kombinasi penerapan prinsip-prin-sip efektivitas dan efisiensi dalam proses kegiatan penye

lenggaraan, pemanfaatan sumber daya yang ada dalam penye

lenggaraan program kegiatan perpustakaan.

Efektivitas. yang dijadikan sebagai ukuran produkti vitas dinyatakan seberapa jauh target kuantitas dan kuali

tas telah tercapai. Makin*besar presentase target

terca-pai, makin tinggi tingkat efektivitasnya". (Hidayat,

1986). Gallerman (1983, hal 7) mengungkapkan; efektivitas

adalah suatu tingkat prestasi organisasi mencapai tu

juan. Efektivitas dalam penyelenggaraan perpustakaan

(28)

a. Efektivitas keseluruhan. Hal ini berhubungan dengan

sejauh mana organisasi melaksanakan tugas pokoknya

atau mencapai semua sasarannya.

b. Kualitas. Hal ini menyangkut kualitas dari jasa atau

produk primer yang dihasilkan organisasi.

c. Pertumbuhan. Penambahan dalam hal-hal seperti tenaga

kerja, fasilitas, harta, perbandingan antara keadaan

organisasi sekarang dengan keadaan di masa lalu.

d. Pemanfaatan lingkungan. Batas keberhasilan organisasi

berinteraksi dengan lingkungannya, memperoleh

sumber-daya yang langka dan berharga yang diperlukannya

untuk operasional yang efektif. Hal ini dipandang

dari rencana jangka pendek yang maksimal.

f. Stabilitas. Pemeliharaan struktur, fungsi, dan

sumber daya, sepanjang waktu, khususnya dalam

periode-periode sulit.

g. Kemangkiran. Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos

dari pekerjaan.

h. Semangat kerja. Kecenderungan anggota organisasi

berusaha lebih keras mencapai tujuan daan sasaran

organisasi, termasuk perasaan terikat. Semangat

kerja adalah gejala keelompok yang melibatkan

usaha tambahan, kebersamaan tujuan, dan perasaan

memiliki.

i. Motivasi. Kekuatan kecenderungan seorang individu

melibatkan diri dalam kegiatan yang berarahkan

(29)

19

relatif terhadap hasil pekerjaan sebagaimana halnya

kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau

rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan.

j. Kepuasan. Tingkat kesenangan yang dirasakan

seseo-rang atas peranan atau pekerjaan dalam organisasi.

k. Keluwesan dan adaptasi. Kemampuan sebuah organisasi

untuk mengubah prosedur standar operasinya jika

ling-kungannya berubah, untuk mencegah kebekuan terhadap

rangsangan lingkungan.

1. Penilaian oleh pihak luar. Penilaiaan mengenai

organisasi dan unit organisasi oleh mereka (individu

atau organisasi) dalam lingkungan, yaitu pihak

dengan siapa organisasi ini berhubungan. Kesetiaan,

kepercayaan, dan dukungan yang diberikan kepada

organisasi oleh kelompok-kelompok seperti

pensu-plai, dan pelangan, para petugas dan masyarakat umum.

Efisiensi, bahagian yang berhubungan dengan biaya,

ketepatan waktu, dan keuntungan. Sebagaimana dikemukakan

oleh Ernest Dale : "efficiency become a vague and variable

criterian one manager may measure by profit, while others may measure it in terms of survival, business status,

public service, or business expansion". (Ernest Dale,

1953,.hal.35).

Efisiensi merupakan bahagian yang takbisa

terpi-sahkan dari efektivitas. Oleh karena itu efisiensi in

dividu, efisiensi kelompok maupun efisiensi organisasi,

(30)

material dan immaterial.

Untuk mengetahui efisiensi dengan indikator yang bersifat material, para ahli banyak memandang dari

keuntungaan biaya dan ketepatan waktu sebagai ukuran

efisiensi. Dalam hal ini Koontz dan O'Donnell mengemukakan

bahwa :

"An organization is efficient if it meets its objec

tives with the minimum unsought consecquences or cost, going beyond the usual thinking of cost en

tirely in such measurable items as dollars or man

hours . (Koontz dan O'Donnels, 1961 : 16).

Sedangkan untuk mengetahui efisiensi dengan indika

tor yang bersifat immaterial, bisa dilihat dalam efektivi

tas individu dan efektivitas kelompok, dengan

ukuran-ukuran lain sebagai prinsip-prinsip efisiensi. Dalam hal ini Koontz dan O'Donnell mengemukakan j

"..Even through financial or material unit cost are

important in measuring organizational efficiency, the

principle of efficiency as employed here encompasses

such matters as individual and group satisfaction

f^-

ty . (ibid,

?-K-Snt^o?tion °f the enterprise to the communi-

1961 : 16).

Berdasarkan pendapat Koontz tersebut, dapat

disim-pulkan bahwa ukuran efisien yang bersifat immaterial ialah

hal-hal yang menyangkut kejelasan otoritas, kepastian

tanggungjawab, keikut sertaan dalam pemecahan masalah dan

pengembangan personil. Dengan demikian indikator untuk

mengukur efisiensi bisa diukur dengan mengunakan indikator

baik yang bersifat material dan immaterial yakni

ukuran-ukuran kepuasan individu, keadaptasian, pelayanan dan

pengembangan personil dalam organisasi.

(31)

penyelengga-21

raan organisasi pelayanan atau jasa seperti perpustakaan, juga dapat dipakai unsur-unsur di atas, dengan tidak

melupakan ciri-ciri perpustakaan itu sendiri.

Beberapa indikator yang dapat mengukur efisiensi

penyelenggaraan perpustakaan dapat dilihat dari :

a. Waktu pelayanan, diukur dari lamanya pelayanan yang

diberikan kepada pengguna perpustakaan.

b. Pemanfaatan, seberapa jauh bahan/koleksi perpustakaan

memberikan kontribudisi kepada pengguna perpustakaan

dalam mendukung pencapaian tujuan lembaga.

c. Mutu/hasil pekerjaan, diukur dari mutu layanan yakni

kecepatan, ketepatan dan relevansi.

Berdasarkan indikator tersebut bahwa produktivitas

penyelenggaraan perpustakaan dapat diukur dari seberapa

jauh pencapaian efektivitas dan efisiensi dalam penye

lenggaraan

program perpustakaan.

Beberapa

faktor yang

mempengaruhi produktivitas dapat dilihat dari kondisi

organisasi, faktor-faktor fisik dan faktor manusia yang

ada di dalamnya, khususnya terletak pada faktor

manu-sianya yang dipengaruhi oleh faktor internal organisasi

dan eksternal organisasi, seperti faktor komunikasi dalam

organisi, kualitas keputusan manajerial, kualitas informa si, motivasi, kepuasan dan semangat bekerja sama.

Penyelenggaraan program perpustakaan perguruan

tinggi sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP)

perguruan tinggi yang bersangkutan, karena perpustakaan

(32)

menye-lenggarakannya. Oleh karena itu penyelenggaraannya per

pustakaan tergantung kepada sifat dan tujuan lembaga

induk.

Produktivitas penyelenggaraan perpustakaan dalam

mewujudkan tujuan dilakukan melalui' tindakan internal

efficiency dan external efektifitas. Ini berarti produk

penyelenggaraan program perpustakaan bertujuan untuk

peningkatan pelayanan kepada pemakai jasa perpustakaan.

Dari pembatasan identifikasi masalah dapat

dijelas-kan bahwa penelitian yang dilakudijelas-kan bermuara pada masalah

produktivitas penyeleggaraan program perpustakaan yang

dapat dirangkum sebagai berikut :

Inti permasalahan penelitian ini dipusatkan pada

implementasi konsep-konsep administrasi pendidikan dalam penyelenggaraan program perpustakaan di Universitas Jambi.

Sebagaimana dikemukakan Engkoswara (1987:43) adalah:

Kriteria keberhasilan itu memerlukan proses adminis

trasi pendidikan, minimal meliputi perilaku manusia

berorganisasi...Perilaku manusia berorganisasi dapat

dinyatakan dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan atau pembinaan sumber daya yaitu meliputi

manusia, program pendidikan atau sumber belajar dan

fasilitas.

Secara skematis, wilayah kerja Administrasi Pendi

dikan dalam pengambaran fokus penelitian adalah sebagai

(33)

NOMOTETIS

PR PL PNG

M S F M S F M S F

PERENCANAAN + + + + + + + + +

PELAKSANAAN + + + + + + + + +

PEMBINAAN + + + + + + + + +

P PRODUK

Gambar 1: Wilayah kerja administrasi pendidikan sebagai

fokus penelitian.

Keterangan:

Pr = Perencanaan

PI = Pelaksanaan Png = Pembinaan

M = Sumber Daya Manusia

S = Sumber Belajar

F - Fasilitas

Jadi fokus masalah penelitian ini difokuskan pada

aspek-aspek yang mempengaruhi produktivitas dalam penye

lenggaraan program "perpustakaan. Masalah produktivitas

berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi dalam penye

lenggaraan perpustakaan. Efektivitas dan efisiensi dalam

penyelenggaraan perpustakaan berarti dalam kegiatan

penyelenggaraan perpustakaan dipengaruhi oleh unsur-unsur:

(1) Kondisi formal organisasi, termasuk di dalamnya

struktur organisasi, hubungan struktural, kondisi sarana /prasarana, dana/keuangan, dan kondisi personil. (2)

Im-plementasi penerapan prinsip-prinsip pengelolaan dalam

organisasi perpustakaan meliputi; perencanaan program

kegiatan, pelaksanaan program kegiatan yang termasuk di

dalamnya; pembagian tugas dan hubungan kerja, pelimpahan

[image:33.595.56.515.92.811.2]
(34)

setelah ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis

dalam pelaksanaan pelayanan perpustakaan di Univer

sitas Jambi?

b. Bagaimana struktur organisasi perpustakaan dan hu

bungan strukturalnya dengan Universitas Jambi?

c. Bagaimana gambaran tugas di perpustakaan Universitas

Jambi?

d. Bagaimana gambaran sumber dana keuangan di perpusta

kaan Universitas Jambi

e. Bagaimana gambaran fasilitas fisik perpustakaan

Universitas Jambi?

f. Bagaimana kondisi pelaksanaan kegiatan pelayanan

perpustakan di perpustakan Universitas Jambi

kaitan-nya dengan tugas-tugas tridharma peguruan tinggi?

2. Sejauh manakah produktivitas penyelenggaraan perpusta

kaan di Universitas Jambi ? Pertanyaan ini diperinci

lagi:

a. Adakah dibuat perencanaan program dalam penyeleng

garaan perpustakaan di Universitas Jambi?

1) Adakah dirumuskan secara operasional tentang

tujuan program penyelenggaraan perpustakaan?

2) Bagaimanakah strategi penyelenggaraan program di

perpustakaan Universitas Jambi?

b. Bagaimanakah mewujudkan rencana berkenanan dengan

pemberian tugas kepada staf perpustakaan?

1) Adakah pengorganisasi tugas yang akan di berikan

[image:34.595.54.509.45.776.2]
(35)

2) Bagaimana menetapkan hak/kewenangan dalam pelak

sanaan tugas di perpustakaan?

3) Adakah koordinasi yang dilakukan pipimpinan

perpustakaan berkenaan dengan pemberian tugas

kepada staf perpustakaan?

4) Bagaimanakah proses komunikasi yang dilakukan

berkenaan dengan pemberian tugas di perpusta

kaan?

5) Bagaimanakah gaya dan tindakan kepemimpinan

perpustakaan dalam mengelola kegiatan perpusta

kaan?

c. Adakah evaluasi/supervisi terhadap pelaksanaan

tugas-tugas di perpustakaan?

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah untuk memperoleh gambaran nyata tentang tingkat

produktivitas penyelenggaraan perpustakaan di Universitas

Jambi melalui studi evaluatif, terutama dengan

memperhati-kan aspek-aspek organisasi formal, pengelolaan kegiatan,

dan pelayananan.

2. Tujuan khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengevaluasi sampai sejauh mana tingkat produktivitas

penyelenggaraaan perpustakaan di Universitas Jambi.

(36)

formal, implementasi prinsip-prinsip pengelolaan pada

perpustakaan meliputi; perencanaan program kegiatan, pelaksanaan program yang termasuk di dalamnya;

pemba-gian tugas dan hubungan kerja, pelimpahan wewenang,

tindakan dan gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi,

pendayagunanan sumber-sumber dan fasilitas, semangat

bekerjasama, motivasi staf, pedomana kerja, kondisi

kerja ,pengawasan dan penilaian yang berlangsung

secara nyata di objek penelitian.

c. Memperoleh gambaran deskriptif tentang kondisi serta

kegiatan pelayanan perpustakaan, yang pada gilirannya

akan mencerminkan tingkat produktivitas penyelenggara

an perpustakaan.

d. Menemukan variabel-variabel efektivitas yang masih

lemah dan yang sudah cukup tinggi dalam kegiatan

penyelenggaraan perpustakaan.

E. PENTIHGNYA PENELITIAN

Manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Dari sudut teoritis, penelitian berupaya mengkaji

secara mendalam kegiatan penyelenggaraan perpustakaan

dalam memperkaya kasanah studi administrasi pendidikan,

terutama dalam bidang pendayagunaan sumber belajar dan

fasilitas belajar di lembaga pendidikan formal khususnya

perpustakaan perguruan tinggi. Hasil penelitian ini juga

[image:36.595.53.534.54.736.2]
(37)

sarja-29

takaan kepada sivitas akademika Universitas Jambi.

F. PARADIGMA PENELITIAN

Paradigma penelitian, merupakan arah pikiran yang ditempuh dalam penelitian berdasarkan permasalahan dan

tujuan penelitian.

Paradigma

ini dipergunakan

sebagai

pegangan operasional penelitian dan sebagai pedoman

berfikir dalam memecahkan setiap permasalahan.

Dalam Proses pengelolaan perpustakaan faktor pimpi

nan merupakan faktor dominan dalam kegiatan penyelengga

raan perpustakaan. Sebagai seorang pengelola, untuk menca

pai produktivitas penyelenggaraan perpustakaa, pimpinan

harus

mampu

melaksanakan

fungsi-fungsi

pengelolaan

seperti; perencanaan, pelaksanaan rencana, dan pengawasan/

penilaian.

Pada penyelenggaraan perpustakaan faktor kondisi

formal organisasi mempunyai pengaruh terhadap produktivi

tas penyelenggaraan disamping faktor pimpinan. Karena itu

Pimpinan harus mampu menerapkan fungsi-fungsi pengelolaan

beserta unsur-unsur penting dalam kegiatan pengelolaan

adalah berkenaan dengan : pemanfaatan sumber-sumber baik

yang bersifat material dan personil, pengorganisasian

tugas,

pelimpahan wewenang, tindakan dan menerapkan

gaya

yang cocok dengan bidang tugas serta tingkat kematangan

bawahannya,

dan mengkomunikasikan rencana dan tugas-tugas

(38)

dan motivasi kerja staf.

Secara visual, langkah ini dapat dilukiskan pada

gambar 2 sebagai berikut.

PIMP, PP FEWELENGA RAAN KEGI ATAN FER-FUSTAKAAN FUNBI-FUNGSI FENGELOLAN FERENCA-IMAAN FELAKS. RENCANA EVALUASI SFEMBIN. Ditinjau

d a r i

INSUR-UNSUR FENYELENGGARA AN .KONDISI FOR MAL ORGANS.

-PENDAYAGUNA-AN SUMBER MA TERIAL &. FER SONAL. .FENGORGANISA SIAN TUGAS .FEMBAGIAN TU GAS. .KOORDINASI .KEFEMIMPINAN .KOMUNIKASI .FHxiGAWASAN & FENILAIAN

REVIEW dan EVALUASI

KRITERIA FFODUKTIVITAS .EFEKTIVI TAS IMDIVI DU,KELOM--FOK,ORGANI SASI. .FENERAPAN UNSUR FE~ NGELOLAAN .PELAYANAN

Gambar 2. Paradigma studi evaluatif tentang produktivitas

[image:38.595.56.510.110.761.2]
(39)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan

metode

deskriptif-evaluatif dengan pendekatan kualitatif.

Proses

penelitian berlangsung dalam latar belakang

alamiah,

dimana peneliti merupakan sebagai instrumen utamanya,

dan

analisis data dilakukan secara induktif kualitatif.

Peng

gunaan

metode

dan pendekatan ini berangkat dari

tujuan

pokok penelitian yaitu mendeskripsikan

dan

menganalisis

produktivitas penyelenggaraan perpustakaan di

Universitas

Jambi.

Metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai

pada

Pengumpulan data saja, tetapi meliputi analisis dan

inter-Pretasi tentang arti data itu, membandingkan persamaan dan

perbedaan

penomena tertentu.

(Winarno Surakhmad, 1980

:

139).

Metode

deskriptif juga bersifat

menjabarkan

dan

menguraikan serta menafsirkan tentang sesuatu

peristiwa,

Proses yang terjadi dalam konteks permasalahan. Sebagaima

na dikemukakan oleh Stephen Isaac (1982: 46) mengatakan

maksud

penelitian deskriptif adalah : " To describe sys

tematically the facts and characteristics of given popula

tion or area of interest, factually and

accurately."

Metode deskriptif dimaksudkan juga bersifat evalua

tif,

untuk melihat perkembangan

secara

priodik dari

(40)

suatu sistem yang sedang berjalan.

Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasar

kan atas pertimbangan bahwa pertumbuhan dan

perkembang

an perpustakaan tidak hanya dilihat dari segi kuantitatif

saja,

akan

tetapi juga bagaimana kualitas

organisasi,

kualitas pimpinan, kualitas personil, kualitas serta

kelengkapan

sarana dan

prasarana,

kualitas

pelayanan

yang diberikan kepada pengguna, dan kepuasaan pengguna.

Penelitian ini dalam prosesnya menggunakan acuan

sebagaimana yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen

(1982 : 27-29) sebagai berikut:

(1). Penelitian kualitatif mempunyai "setting" yang

alamiah sebagai sumber data langsung dan

peneli-tmya sebagai instrumen kunci,

(2). Penelitian kualitatif bersifat deskriptif

(3). Penelitian kualitatif menekankan pada proses

daripada hasil atau produknya

(4). Penelitian kualitatif cenderung menganalisis

datanya secara induktif

(5). "Meaning" adalah pusat perhatian dari penelitian

kualitatif."

Berdasarkan tujuan penelitian dan pendekatan kuali

tatif maka untuk mendapatkan informasi yang dibutuh-kan

peneliti sendiri sebagai pengali data atau informasi

langsung dari nara sumber. Dalam proses pengumpulan data

peneliti melakukan proses yang berbentuk siklus, yang ber

langsung secara berulang. Siklus dalam proses pengumpulan

data ini dilakukan dalam tiga tahapan, sebagaimana dikemu

kakan Sanafiah Faisal (1990: 45) :

(1). eksplorasi yang meluas atau menyeluruh, dan

biasa-nya bergerak di tingkat permukaan

(2. eksplorasi secara terfokus atau terseleksi guna

mencapai tingkat kedalaman dan keterincian

(41)

103

peneliti.

Berdasarkan pedoman tersebut maka peneliti melakukan pengamatan untuk memperoleh data penelitian sesuai dengan

tujuan

penelitian yaitu untuk memperoleh gambaran

nyata

tentang proses kegiatan penyelenggaraan perpustakaan di

Universitas Jambi.

B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan maka fokus penelitian dan

pembahasan, pengkajian dan analisis meliputi keseluruhan

karakteristik yang berkenaan dengan variabel antara

lain;

kondisi

formal

organisasi,

kegiatan

pimpinan,

komunikasi organisasi, sistem informasi, semangat bekerja

sama, tingkat kemangkiran/penyimpangan, loyalitas, kepua san, kelengkapan sarana, kebenahan sarana, proses kegiatan

penyelenggaaraan perpustakaan di Universitas Jambi. Menu

rut Penulis karak-teristik tersebut merupakan

variabel-variabel

yang diduga mempengaruhi

produktivitas

penye

lenggaraan perpustakaan di Universitas Jambi. Oleh

karena

itu fokus penelitian yang akan

ditelaah meliputi

komponen-komponen sumber daya manusia, kondisi organisasi dan lingkungannya, sarana maupun prasarana yang ada kai

tannya dengan produktivitas penyelenggaraan perpustakaan.

Dalam setiap penyelenggaraan kegiatan perpustakaan

yang terorganisir selalu ada komponen sumber daya manusia

,yang saling ketergantungan dalam

melaksanakan

tugasnya

(42)

(1). komponen clien, yaitu orang-orang yang menerima

pelayanan (receiver);

(2). komponen

profesional,

yaitu

orang-orang yang

memberikan pelayananan (provider); dan

(3). komponen peralatan, yaitu perlengkapan penunjang

bagi penyelenggaraan keiatan perpustakaan.

(Avip Syaifullah; 1992: 53).

Kalau dikaitkan dengan landasan teoritis yang digu nakan oleh penulis sebagai acuan penelitian, maka gambaran penyelenggaraan perpustakaan di Universitas Jambi sangat

terikat dengan ketentuan dari

PP

No.30 tahun 1990. tentang

peyelenggaraan perguruan tinggi. Dengan demikian komponen

sumber daya manusia yang ada dalam perpustakaan

tersebut,

mencerminkan produktivitas penyelenggaraan kegiatan per pustakaan. Oleh karena itu komponen personal, komponen

clien, dan kelengkapan peralatan/sarana dan prasarana yang

terkait dengan penyelenggaraan perpustakaan di Universitas

Jambi, relevan untuk dijadikan sumber imformasi dalam

penelitian yang akan dilaksanakan sehingga secara keselu

ruhan responden penelitian meliputi:

(1). Kepala Perpustakaan

(2). Staf Perpustakaan

(3). Staf Pengajar

(4). Mahasiswa.

Disamping itu, dilakukan pengkajian kondisi perpus

takaan Universitas Jambi dalam kaitannya dengan

perma

salahan yang diteliti, dan dilakukan trianggulasi.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

(43)

105

ialah:

(1). Teknik Observasi.

Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap objek

Penelitian di perpustakaan Universitas Jambi. Dengan

demikian dapat diperoleh suatu gambaran yang nyata

tentang kondisi sosial ditempat penelitian.

Guba dan Lincoln (1981: 191-193) menjelaskan

penting-nya penggunaan pengamatan dalam penelitian kualitatif

yaitu:

(l) Teknik pengamatan didasarkan atas

penga-laman secara langsung. (2) Teknik pengamatan juga

memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,

mencatat

perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi sebe

narnya. (3) Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat

Peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan penge

tahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung

diperoleh dari data.

Penggunaan teknik

pengamatan

dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh

informasi data tentang:

a). Pendekatan yang diguna

kan oleh kepala perpustakaan dalam membina perpusta

kaan yang dipimpinnya dan b). Kegiatan yang dilakukan

oleh unit pelaksana teknis yang membidangi dan membi

na tugasnya di perpustakaan.

(2). Teknik Komunikasi Langsung.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi yang

lebih mendalam tentang kegiatan pengelolaan perpusta

kaan.

Wawancara dilakukan dengan responden,

terdiri

(44)

ma-hasiswa sebagai pemakai jasa perpustakaan.

(3). Teknik Studi Dokuaentasi.

Teknik ini digunakan dengan maksud untuk memperoleh

data tertulis tentang objek yang diteliti secara

akurat.

(4). Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mendukung data yang

terkumpulkan

sehingga diperoleh landasan teori yang

berhubungan dengan pokok permasalahan yang dibahas,

serta sebagai bahan perbandingan dengan keadaan yang

ada pada objek penelitian.

Dengan demikian ciri-ciri penelitian yang dilaksana

kan oleh penulis adalah sebagai berikut:

(1). Penelitian kualitatif yang memiliki natural

setting sebagai sumber data langsung dan penu

lis sebagai peneliti merupakan instrumen inti.

(2). Penelitian bersifat deskriptif.

(3). Peneliti lebih menekankan pada proses dari pada

hasil atau produknya.

(4). Peneliti cenderung untuk menganalisis data se

cara induktif.

(5). Sangat mengutamakan makna.

-Dilain pihak penulis menyadari bahwa dalam peneliti

an ini tidak mungkin dapat menghilangkan sama sekali bias pribadi terhadap objek penelitian, dan juga sulit untuk

memperoleh kesesuaian yang sempurna antara yang ingin

(45)

107

peneliti.

Dengan demikian penulis berusaha untuk menjaga

bias

pribadi dengan cara sebagai berikut:

(1). Untuk setiap kegiatan penulis membuat disain/

rancangan sebagai panduan bagi langkah-langkah

yang akan dilaksanakan.

<2>'

I!??TSf;n

Sacatan secara rin°i apa yang didengar,

dilihat, dialami, dan dipikirkan agar benar-be-nar dapat diperoleh data secara lengkap dan

lk;rf: ka*ena

hal

ini

merupakan dasar

penting

,,v "nt*k lan*kah analisis selanjutnya.

f!ekSh.ilan?kah penelitian

dirancang

secara

fleksibel karena penelitian kualitatif bisa

fAs °efkembanS tatkala observasi dilakukan.

(4). Dalam proses pelasanaan penulis menggunakan

pulkan^?/"311"1^1?^1151' baik d-lam

mengum-pulkan data maupun dalam menganalisisnya, se

hingga bisa sekaligus mengembangkan teori atau

konsep yang relevan dan sekaligus mengujinya.

(Bogdan et al, (1982: 27-32)

D. PELAKSANAAN PENELITIAN

Ada tiga tahap dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tahap Orientasi atau Studi Pendahuluan

Pelaksanaan

tahap

ini bertujuan

untuk

memperoleh

gambaran yang lengkap dan jelas mengenai masalah yang

hendak diteliti. Tahap ini peneliti lakukan

selama bulan

Maret 1993 dan April 1993. Penulis mengadakan studi

kela-yakan di lingkungan perpustakaan Universitas Jambi dalam rangka penyusunan proposal yang disajikan pada seminar

pradisain.

Pada

tahap ini

peneliti

melakukan

berbagai

upaya pendekatan dengan beberapa fihak yang akan dilibat

kan dalam penelitian ini. Tujuannya adalah untuk

menentu

kan permasalahan atau fokus penelitian.

2. Tahap Eksplorasi atau Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti lakukan selama bulan

[image:45.595.62.516.131.632.2]
(46)

permintaan izin untuk melakukan penelitian yang diperoleh

dari Rektor IKIP Bandung dalam hal ini Pembantu Rektor I

kepada Rektor Universitas Jambi untuk melakukan penelitian

dilingkungnan unit kerjanya, peneliti mengurus surat izin

penelitian berdasarkan surat permintaan dari Rektor IKIP

Bandung kepada Rektor Universitas Jambi. Setelah mendapat

rekomendasi dari Rektor Universitas Jambi untuk melakukan

penelitian dilingkungan unit kerjanya yakni di Perpusta

kaan Pusat Universitas Jambi barulah peneliti mulai

melakukan pengumpulan data.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik

yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini, untuk memperoleh informasi kepada narasumber sesuai

dengan

tujuan dan responden penelitian. Penerapan

ketiga

teknik ini adalah:

1). Observasi

S. Nasution (1988) mengungkapkan ada lima tingkat

partisipasi yang dilakukan peneliti, dari tingkat rendah

sampai tingkat yang tinggi, yaitu partisipasi nihil,

pasif, sedang, aktif, sampai partisipasi penuh. Dalam

penelitian ini kedudukan peneliti berada pada tingkat

ketiga yaitu sedang, artinya peneliti 'tidak hanya sebagai

penonton saja, melainkan juga mengadakan percakapan dengan

staf perpustakaan, kepala peperpustakaan, mahasiswa dan

staf pengajar. percakapan dengan staf dan kepala perpusta

kaan berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan perpusta

(47)

109

Sedangkan percakapan dengan mahasiswa dan dosen berkaitan

dengan penggunaan perpustakaan dan tanggapan mereka terha

dap pelayanan yang diberikan, kelengkapan koleksi dan

saran-saran bagi kegiatan penyelenggaraan.

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka data yang dikumpulkan melalui observasi ini adalah :

a. Data yang berkenaan dengan kepala perpustakaan selaku

Pimpinan dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan:

(1) kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kepala

perpustakaan dalam pengelolaan perpustakaan dan

usaha pimpinan dalam upaya meningkatkan produkti

vitas penyelenggaraan kegiatan perpustakaan.

(2) Pola pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan

pengelolaan perpustakaan seperti masalah : pengor

ganisasian tugas-tugas di perpustakaan, pembagian

tugas, pelimpahan wewenang, pendayagunaan staf dan

peralatan, komunikasi dengan staf, pengawasan

atau penilaian terhadap staf, pengembangan

kegiatan organisasi, penanganan

penyimpangan-penyimpangan.

(3) Tindakan dan gaya kepemimpinan yang diterapkan

dalam kaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas di

perpustakaan dan dalam melakukan hubungan dengan

staf.

b. Data yang berkenaan dengan staf :

(1) Perilaku staf dalam merespon kegiatan-kegiatan yang

(48)

(2) Perilaku staf dalam merespon pendekatan kepemimpin

an yang diterapkan oleh pimpinan.

(3) Semangat bekerja sama staf, motivasi kerja,

kepua

san kerja, kesetian.(loyalitas), koordinasi

kerja,

kondisi kerja,

komunikasi dengan

pimpinan,

dan

kemangkiran.

c Data yang berkenaan dengan mahasiswa

(1) Perilaku mahasiswa dalam mengunakan perpustakaan.

(2) Tanggapan terhadap pelayanan yang diberikan

oleh

perpustakaan.

(3) Pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa.

d. Data yang berkenaan dengan tenaga akademik (dosen)

(1) Tanggapan

terhadap pelayanan yang diberikan

oleh

perpustakaan.

(2) Pemanfaatan perpustakaan oleh dosen.

2). Wawancara

Dalam kegiatan wawancara, mula-mula dilakukan dengan

cara yang tak berstruktur, dimana responden mendapat

kebebasan

dan

kesempatan

untuk

mengeluarkan

buah

Pikirannya,

pandangan dan perasaannya tanpa diatur secara

ketat

oleh peneliti.

Selanjutnya, -setelah

peneliti

memperoleh

sejumlah keterangan,

peneliti

mengadakan

wawancara yang berstruktur dan disusun berdasarkan

pertanyaan penelitian dan diarahkan pada apa yang menjadi

fokus atau konteks penelitian.
(49)

ill

variabel penelitian, responden yang ditetapkan untuk

diwa-wancarai

adalah : pimpinan perpustakaan,

staf

perpusta

kaan,

staf pengajar, dan mahasiswa.

Adapun aspek-aspek

yang tercakup dalam pedoman ini antara lain mengenai:

a. Deskripsi

dan

refleksi responden tentang

tujuan

dan

target tahunan yang ingin dicapai;

b. Deskripsi

hambatan yang dialami serta jalan

pemecahan-nya;

c. Deskripsi dan refleksi kemampuan mengadaptasi

perubah-an;

d. Prestrasi personil

e. Tipe kepemimpinan yang dilaksanakan serta kebaikan

dan

kelemahannya;

f. Deskripsi dan

refleksi responden

tentang komunikasi

organisasi maupun personil;

g. Faktor pendukung terhadap kelancaran komunikasi,

h. Sistem informasi yang terjalin;

i. Hubungan antara pola organisasi dengan proses komunika

si;

J. Motivasi yang mendorong timbulnya semangat bekerja sama;

k. Koordinasi kerja yang dilaksanakan

1. Deskripsi tingkat kemangkiran/penyimpangan dalam proses

kegiatan

1. Kemampuan manajemen (pengelolaan) dalam penyelenggaraan

perpustakaan;

m. Kemampuan pimpinan untuk meningkatkan efektivitas dan

(50)

n. Rencana pengembangan perpustakaan;

o. Hal-hal lain yang dianggap perlu, misalnya kesan staf

pengajar dan mahasiwa terhadap penyelenggaraan perpus

takaan, serta saran mereka bagi peningkatan penyeleng

garaan perpustakaan.

3). Dokumentasi

Instrumen ketiga yang digunakan dalam penelitian ini

ialah dokumen-dokumen cafcatan peneliti tentang

dokumen-dokumen perpustakaan.

Ruang lingkup pencatatan terutama berkenaan dengan

data-data tentang:

a. Sejarah perkembangan Perpustakaan.

b. Tujuan jangka panjang dan terget jangka pendek;

c. Perkembangan dari tahun ke tahun mengenai:

- jumlah koleksi

- jumlah pemakai

- jumlah pustakawan dan karyawan tata usaha

- status formal

- sarana dan fasilitas penunjang penyelenggaraan

perpustakaan.

- jam pelayanan

d. Struktur organisasi;

e. Prestasi personil dan perpustakaan.

Dalam tahap eksplorasi atau selama penelitian

berlangsung juga sekaligus dilakukan analisis, yakni

dengan mereduksi catatan lapangan (data) yang ada untuk

(51)

113

dalam bentuk matrik untuk menentukan data-data yang pen

ting dilakukan secara sistematis agar dapat ditemukan tema

atau polanya. Dengan cara ini dapat mempermudah peneliti

untuk memverivikasi data nantinya pada tahap member check.

3. Tahap Member Check

Tahap ini dimaksudkan untuk mengecek kebenaran dari

informasi-informasi yang telah dikumpulkan agar hasil

penelitian lebih dipercaya.

Tahap ini sebenarnya sejak awal penelitian telah

dilakukan, yaitu setelah setiap mengadakan wawancara.

Peneliti merangkum hasil pembicaraan, kemudian

mengkomfir-masikan kesesuaiannya dengan informasi yang diberikan

responden. Jika masih diperlukan pengumpulan data lebih

lanjut karena ada atau timbul aspek-aspek baru dari hasil

pembicaraan tersebut-, hal ini dapat dilakukan sekalipun

telah memasuki tahap penulisan akhir.

tujuan member check adalah agar responden meng-check

kebenaran laporan itu, agar hasil penelitian lebih dapat dipercaya. Dalam penelitian ini respondennya adalah

kepala perpustakaan, staf perpustakaan, dosen dan mahasis

wa maka hasil pengamatan dan wawancara penelitian ini diberikan kepada mereka untuk dibaca dan dinilai kesesuai

annya dengan informasi yang diberikan. Kegiatan ini

seiring peneliti lakukan seiring dengan pengumpulan data.

E. PROSEDUR ANALISIS DATA

(52)

data yang dikumpulkan, maka dilakukan analisis dan

inter-pretasi terhadap data.. Dalam penelitian ini, analisis dan

interpretasi dilakukan secara terus menerus semenjak data

awal dikumpulkan sampai penelitian berakhir. Selanjutnya

interpretasi atau penafsiran dilakukan dengan mengacu

kepada rujukan teoritis yang berhubungan dengan permasa

lahan penelitian ini.

Pelaksanaan analisis data dilakukan dengan mengikuti

prosedur yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992 :

15-17) sebagai berikut : (1) reduksi data, (2) penyajian

data, (3) menarik kesimpulan/verifikasi. Proses kegiatan analisis data tersebut penulis lakukan dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,

yaitu wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen resmi. Setelah data dibaca,

dipelajari, dan ditelaah, maka langkah selanjutnya yang

penulis lakukan adalah sebagai berikut :

1. Reduksi data, yang dilakukan dengan membuat abstraksi,

yaitu membuat rangkuman inti, berupa

pernyataan-pernya-taan yang berkaitan erat dengan permasalahan penye

lenggaraan perpustakaan sebagai fokus penelitian.

2. Selanjutnya menyusun data dalam satuan-satuan yang le

bih sistematis sehingga dapat dengan mudah diketahui

polanya. Kegiatan ini dirangkum dan disajikan dalam

bentuk matriks hasil penelitian.

3. Dari pola yang tampak dalam display data itu selanjut

(53)

115

menarik kesimpulan sehingga data yang dikumpulkan mem

punyai makna.

Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa proses

analisis ini dilakukan semenjak data awal dikumpulkan, dan

merupakan kegiatan yang berlanjut, berulang dan terus

menerus. Karena kesimpulan yang ditarik pada pengumpulan

data awal masih sangat tentatif sifatnya atau masih kabur.

Dengan demikian untuk memantapkan kesimpulan, maka perlu

mengadakan pemeriksaan keabsahan data secara berulang.

setelah selesai maka mulailah tahap memverivikasikan data

dari hasil sementara menjadi subtantif.

F. CARA-CARA MEMPEROLEH TINGKAT KEPERCAYAAN HASIL

PENELITIAN

Tingkat kepercayaan dalam penelitian kualitatif

tergantung pada : (1) kredibilitas (validitas internal),

(2) transferabilitas (validitas eksternal), (3)

dependabi-litas (reliabidependabi-litas), dan (4) konfirmabilitas

(objektivi-tas). (Nasution, 1988 : 114-125).

1. Kredibilitas (Validitas internal)

Dalam penelitian ini, cara yang dilakukan guna

mengupayakan agar kebenaran hasil • penelitian dapat <

Gambar

Tabel„Halaman
Gambar„Halaman
tabel berikut
TabelI.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa biaya sewa alat pekerjaan dinding precast lebih mahal, jika dibandingkan dengan dinding bataringan pada lantai 3. Sedangkan pada lantai 4 sampai dengan lantai 18

Dalam rangka mewujudkan misi ”Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan”, maka ditetapkan kebijakan : Penyediaan tenaga kesehatan di rumah sakit, balai

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi suhu awal reagen terhadap kadar glukosa darah metode enzimatik.. BAHAN

 Standar Penyelenggaraan adalah standar nasional perpustakaan yang berkaitan dengan kriteria minimal fungsi penyelenggaraan perpustakaan di berbagai jenis perpustakaan. 

kualifikasi kepala perpustakaan dan tenaga perpustakaan. Ruang lingkup penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pedoman prosedur dalam: penyelenggaraan, anggaran

- berilah tanda pada kolom Tugas /Jabatan, sesuai tugas saat ini - berilah tanda status keaktifan sesuai kondisi saat ini.. - Isi Tempat Tugas &amp; Mapel

Berdasarkan hasil analisis ragam yang telah dilakukan (Lampiran 3) menunjukkan bahwa perlakuan macam media tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap variabel

menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Latihan Vokal dan Deteksi Nada Real-time Berbasis Android Menggunakan Mcleod Pitch Method” ini adalah karya ilmiah