PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
Studi Evaluatif Terhadap Produktivitas Penyelenggaraan
Perpustakaan di Universitas Jambi nggaraan
TESIS
Diajukan Kepada Panitia Ujian
Tesis Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Banduna
Untuk Memenuhi Sebahagian Dari Syarat ProgramQ
Pascasarjana Bidang Studi Administrasi PendSkm
Oleh
IRWAN
Nomor Pokok: 9132318/XXIII-15
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DISETUJUI TIM PEMBIMBING UNTUK UJIAN TAHAP II
PROF. DR H. ACHMAD SANUSI, SH. MPA
Pembimbine I
PROF.^BR. ENGKOSWARA, MJEd
Pembimbing II
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN DLMU PENDIDIKAN
BANDUNG
ABSTRAK
Penelitian ini mengetengahkan topik "Pengelolaan
Perpustakaan Perguruan Tinggi ( Studi Evaluatif Tentang
Produktivitas Penyelenggaraan Perpustakaan di Universitas
Jambi)". Fokus penelitian mencari jawaban atas pertanyaan
yaitu : sejauh mana produktivitas penyelenggaraan perpus
takaan di Universitas Jambi. Penelitian ini mengunakan
metode deskriptif-evaluatif dengan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara,
obser-vasi dan studi dokumentasi. Sedangkan pengolahan dan analisis data dilakukan selama maupun setelah data
dikum-pulkan, dan bersifat tentatif.
Berdasarkan analisis awal tentang keadaan penye
lenggaraan perpustakaan di Universitas Jambi sampai dengan
penelitian ini dilakukan, penyelenggaraan belum mencapai
tingkat produktivitas yang tinggi. Keadaan ini merupakan
implikasi dari pengelolaan perpustakaan belum dilakukan
secara produktif. Dimana untuk mendukung penyelenggaraan
perpustakaan secara produktif dituntut kemampuan manageri
al pimpinan perpustakaan dalam mengeloia, tidak saja
per-sonil yang ada dilingkungan unit kerjanya tetapi juga
keseluruhan sumber daya yang ada maupun dengan melakukan
lenggaraan perpustakaan.
Lemahnya pengelolaan, ditandai dengan lambannya
perkembangan dan pertumbuhan perpustakaan, kurangnya
adabtabilitas perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan
pema-kai di Universitas Jambi. Belum terpenuhi 'standar yang
ditetapkan oleh Ditjen Dikti, ini terlihat dari perkem
bangan koleksi yang belum mencukupi, mutu koleksi,
keraga-man koleksi, relevansi koleksi, ketersediaan kelengkapan
penunjang dan mutu pelayanan. Hal ini dikarenakan pengelo
laan perpustakaan masih kurang memadai dalam mengali
sumber-sumber/dana lain. Dan mendayagunakan potensi yang
ada di Universitas Jambi secara maksimal. Disamping itu
juga dikarenakan belum mendukugnya staf perpustakaan
terutama dukungan tenaga profesional dalam pelaksanaan
tugas-tugas penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan perpus
takaan .
Penelitian. ini juga berhasil memgungkapkan hal yang
cukup penting dalam penyelenggaraan perpustakaan di
Universitas Jambi bahwa faktor perhatian lembaga secara
keseluruhan cukup penting dalam penyelenggaraan perpusta
kaan. Karena dukungan secara penuh dari lembaga terutama
dari pimpinan sangat dibutuhkan terhadap penyelenggaraan
terutama dalam memenuhi target koleksi. Dan kebutuhan
Informa-si yang disampaikan berupa laporan kepala perpustakaan
perlu menjadi acuan dan perhatian pimpinan, sehingga dalam perkembangan dalam jangka yang begitu panjang semenjak
berdirinya perpustakaan tahun 1963 sampai sekarang perpus
takaan belum dapat mencapai hasil. yang memuaskan dalam
penyelenggaraan secara keseluruhan.
Disamping itu terdapat hal-hal yang mengembirakan
pula, bahwa semangat kerja sama, loyalitas staf perpusta
kaan
cukup tinggi.
Merupakan faktor
pendukung longarnya
birokrasi dan pendekatan style kepemimpinan yang bersifat
kolegial dari pimpinan perpustakaan.
Halaman
KATA PENGANTAR i
ABSTRAKS iv
UCAPAN TERIMA KASIH vi i
DAFTAR ISI xi
DAFTAR TABEL xlv
DAFTAR GAMBAR xv
BAB I. PENDAHULUAN , , 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH 1
B. MASALAH PENELITIAN 17
C. PERTANYAAN PENELITIAN 24
D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 26
1. Tujuan Penelitian 26
2. Pentingnya Penelitian 27
E. PARADIGMA PENELITIAN 30
BAB II. PRODUKTIVITAS PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN 31
A. KONSEP-KONSEP TENTANG PRODUKTIVITAS 31
B. SUBTANSI PRODUKTIVITAS PENYELENGGARAAN
PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI 41
C. PRODUKTIVITAS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
PERGURUAN TINGGI 51
a. Perencanaan Kegiatan 52
b. Penyelenggaraan Kegiatan 53
c. Pengawasan atau Pengendalian kegiatan 70
E. KEGIATAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN
PERGURUAN TINGGI 72
1. Kegiatan pelayanan teknis 73
2. Kegiatan pelayanan pemakai 82 3. Kegiatan pelayanan administrasi ... 86
F. BEBERAPA TEMUAN EMPIRIK TERDAHULU
MENGE-NAI PRODUKTIVITAS 88
G. KESIMPULAN TTNJAUAN PUSTAKA 98
BAB III. PROSEDUR PENELITIAN 101
A. METODE PENELITIAN 101
B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 103
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 104
D. PELAKSANAAN PENELITIAN 107
E. PROSEDUR ANALISIS DATA 113
F. CARA-CARA MEMPEROLEH TINGKAT KEPERCAYAAN
HASIL PENELITIAN 115
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 119
A. KONDISI FORMAL ORGANISASI PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS JAMBI 120
a. Deskripsi dan Ruang Lingkup Perpustaka
an Pusat Universitas Jambi 120
1. Deskripsi Perpustakaan Pusat Univer
sitas Jambi 120
2. Ruang Lingkup Organisasi
Perpustaka-an 122
b. Struktur Organiasi dan Hubungan
Struk-tural Perpustakaan Universitas Jambi 124
1. Organisasi Ekstern Perpustakaan 125 2. Organisasi Intern Perpustakaan .... 128
c. Gambaran Tugas di Perpustakaan 129
d. Sumber Dana/Keuangan Perpustakaan .... 133
5. Fasilitas Pelayanan Perpustakaan 137
6. Kondisi Kegiatan Pelayanan Perpustakaan 142
B. PRODUKTIVITAS PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN 160
1. Perencanaan Program Penyelenggaraan 160
3. Pengawasan dan Penilaian Penyelenggaraan
Kegiatan 176
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 178
A. KESIMPULAN 178
B. REKOMENDASI 188
DAFTAR KEPUSTAKAAN igi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel „ ,
Halaman
1.1. Keadaan Koleksi Perpustakaan Universitas Jambi
Tahun 1991 g
2.1. Keadaan Koleksi Perpustakaan Universtas Jambi
Tahun 1993 g
3.1. Tingkat Pendidikan Pegawai Perpustakaan se-BKS
PTN_B 13
4.1. Perhitungan Koleksi Perpustakaanan Perguruan
Tin^i 80
5.1. Perkembangan Anggaran Perpustakaan Universitas
Jambi Dari Tahun 1991 Sampai Tahun 1993 136
6.1. Perkembangan Koleksi Perpustakaan Universitas
Jambi Dari Tahun 1990 Sampai Tahun 1993 139 7.1. Perhitungan Koleksi Perpustakaanan 140 8.1. Daftar Pegawai Perpustakaan Universitas Jambi
Menurut Kepangkatan dan Pendidikan 145 9.1. Sistem Prosedur Pelayanan Perpustakaan di Uni
versitas Jambi Dalam memberikan Pelayanan
kepada Mahasiswa 15g
10.1 Pelayanan Petugas Perpustakaan di Universitas
Jambi Dalam Memberikan Pelayanan Kepada
Mahasiswa -, 51
11.1 Sistem Prosedur Pelayanan Perpustakaan di Uni versitas Jambi Dalam memberikan Pelayanan Kepada
Dosen ,m
12.1 Pelayanan Petugas Perpustakaan di Universitas
Jambi Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Dosen 152 13.1 Kunjungan Mahasiswa ke Perpustakaan Universi
tas Jambi Dalam Satu Minggu 156
14.1 Kunjungan Dosen ke Perpustakaan Universitas
Jambi Dalam Satu Minggu 158
[image:9.595.59.503.104.715.2]Gambar „ .
Halaman
1.1. Skematis Wilayah Kerja Administrasi
Pengambar-Fokus Penelitian m 23
2.1. Paradigma Studi Evaluatif Tentang Produktivitas
Penyelenggaraan Perpustakaan 30
3.1. Sebab-sebab Keefektifan 45
4.1. Varlabel yang Menentukan Efektivitas Organisasi 46
5.1. Struktur Organisasi Perpustakaanan Perguruan
Perguruan Tinggi Pada Tingkat Lembaga 57
6.1. Struktur Intern Organisasi Perpustakaanan
Perguruan Tinggi 5g
7.1. Hubungan Kerja Dalam Pengelolaan Perpustakaan
di Perguruan Tinggi 65
8.1. Diagram Hygene dan Motivasi Herzberg 91
9.1. Kedudukan Perpustakaan Pada Tingkat
Universi-tas 127
10.1. Struktur Intern Organisasi Perpustakaan Univer
sitas Jambi 12g
11.1. Indikator-lndlkator Keefektifan Berdasarkan
Persfektif Keefektifan Lembaga Perpustakaan
Universitas Jambi 182
[image:10.595.62.520.139.582.2]BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKAHG MASALAH
Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendi
dikan formal yang melaksanakan pendidikan tinggi dalam
Sistem Pendidikan Nasional, memegang peranan penting guna
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia
mela-lui kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta
pengabdian pada masyarakat. Sebagaimana dikemukakan dalam
Garis-Garis Besar Haluan Negara Tahun 1993
tentang tujuan
perguruan tinggi : "Agar mampu menyelenggarakan pendidi
kan, melakukan penelitian dan pengkajian di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta memberikan pengabdian
pada masyarakat yang bermanfaat bagi kemanusiaan dan
sesuai dengan kebutuhan pembangunan".
Sejalan dengan konsepsi di atas dalam Peraturan
Pe-merintah No. 30 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi pada
pasal 2 ayat 2 mengenai tujuan perguruan tinggi adalah:
"Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan tekno
logi dan/atau kesenian serta mengupayakan
penggunaannya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memper-kaya kebudayaan nasional.
Pada hakekatnya apa yang diamanatkan dalam GBHN dan
PP NO. 30
tahun 1990, tentang tujuan
pendidikan
tinggi
pembangunan nasional itu sendiri.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu didukung oleh
beberapa sumber daya baik bersifat fisik dan non-fisik
seperti : sumber daya manusia, dana, sarana, dan
prasara-na dll. Dengan tersedianya sumber daya pendidikan berupa
sumber daya manusia, dana, sarana dan fasilitas pendidi
kan yang memadai dan fungsional diharapkan proses penye
lenggaraan
pendidikan dapat berjalan secara efektif guna
pencapaian tujuan pendidikan secara umum dan tujuan
lembaga pendidikan pada khususnya.
Perpustakaan merupakan salah satu sarana pendidikan
yang sangat penting di perguruan tinggi dalam keseluruhan
pusat sumber belajar, yang juga disebut pusat bahan
in-struksional. Tekanan yang diberikan adalah pada
pembentuk-an berfikir kritis
mahasiswa, kreativitas, maju melanjut,
belajar mandiri, eksperimentasi, dan pendekatan penemuan
suatu teori atau ilmu pengetahuan.
Perpustakaan sebagai mata rantai kuci dalam proses
belajar mengajar menjadikan salah satu bagian yang amat
peting di perguruan tinggi. Perpustakaan yang dirancang
dengan baik, akan menyediakan sumber-sumber
belajar yang
terpusat serta lengkap yang akan memenuhi dengan efektif
kebutuhan-kebutuhan dari setiap bagian kegiatan tridharma.
pergu-ruan tinggi.
Peranan perpustakaan dalam pencapaian tujuan
kuri-kulum yang diselenggarakan di perguruan tinggi hanya dapat
diwujudkan apabila perpustakaan dikelola dengan produktif,
aktif
dalam memberikan dukungan terhadap
penyelenggaraan
proses belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat di perguruan tinggi. Sebagaimana dikemukakan
Soejono Trimo (1990: 1) :
"Perpustakaan sebagai salah satu alat yang vital
dalam setiap program pendidikan, pengajaran dan pe
nelitian (research) bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan...ia adalah inti setiap prog
ram pendidikan dan pengajaran, "The heart of the
educational programs...bawa nilai suatu lembaga
pendidikan, perguruan tinggi, ataupun lembaga riset dan ilmu pengetahuan itu bergantung (dapat diukur
kualitasnya) antara lain dengan kelengkapan dan
kesempurnaan jasa yang dapat diberikan oleh
perpus-takaannya. *
Sejalan dengan pendapat di atas Cardozer (1987 :
146) mengemukakan : "the most important ingridient of an
institution of quality is a good library". Kedua
pendapat
ini menekankan- esensi perpustakaan di perguruan
tinggi,
dikarenakan perpustakaan merupakan unit instalasi utamadalam penyelenggaraan program pendidikan dan
pengajaran,
riset, serta pengabdian pada masyarakat. Untuk itu perpus
takaan dituntut mampu menyediakan bahan-bahan dan koleksi
yang lengkap baik berupa buku-buku dan non-buku maupun
koleksi lainnya untuk dimanfaatkan segenap civitas akade
mika perguruan tinggi.
Perpustakaan sebagai jantung dari Perguruan Tinggi
fungsi yang universal dari
perpustakaan.
Perpustakaan
harus selalu berdiri di
garis depan
dalam menjaring
infor-masi-informasi
terbaru, sesuai dengan
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan menyebarluaskannya kepada
segenap civitas akademika perguruan tinggi untuk dapat
dimanfaatkan sebagai sumber belajar dan
informasi bagi
pengembangan ilmu dan teknologi serta kemanusiaan. Untukmemenuhi tuntutan ini maka perguruan tinggi
serta lembaga
ilmiah lainnya perlu dilengkapi dengan perpustakaan yang
memiliki koleksi yang lengkap, up to date dan dikelola
dengan baik.
Fungsi perpustakaan disini adalah sebagai "the
preservation of knowledge; artinya mengumpulkan,
memeli-hara, dan
mengembangkan
ilmu pengetahuan/gagasan-gagasan
manusia dari zainan ke zaman". (Ibid, 1992 : 2). Sejalan dengan itu Pawit M. Yusuf ( 1991 : 103) mengemukakan:
"perpustakaan merupakan
pusat
sumber
informasi,
pusat
studi, pusat sumber belajar".
Dari kedua pendapat ini menegaskan fungsi utama
dari perpustakan adalah menunjang kegiatan tridharma per
guruan tinggi dan membantu memperlanc.ar serta
menyukses-kan progran-program serta proyek-proyek yang dibebankan
kepada
perguruan
tinggi yang
bersangkutan,
karena
itu
kualitas dari produksi suatu perguruan tinggi akan
dipe-ngaruhi oleh perpustakaan perguruan tinggi bersangkutan.
... perpustakaan perguruan tinggi harus dapat
benar-benar disejalankan dengan fungsi lembaga
penaungnya itu, peranannya harus lebih dinamis dan
aktif dari pada yang sudah-sudah, serta servicenya
pun makm kompleks. Pada dasarnya, tekanan tuntutan
itu diletakkan pada penggunaan perpustakaan itu bagi
lembaga penaungnya. Oleh karena itu maka tujuan
didirikannya perpustakaan tersebut adalah untuk turut memperlancar dan menyukseskan fungsi perguruan
tinggi yang bersangkutan, yakni fungsi Tridharma
Perguruan Tinggi itu".
Keberadaan perpustakaan sebagai penunjang utama
dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi, menuntut
penyelenggaraan perpustakaan harus sesuai dengan tujuan
perguruan tinggi itu sendiri.
Dilihat dari pelaksanaan sistem pendidikan di pergu
ruan tinggi yakni menggunakan sistem satuan kredit
semester atau SKS, dimana pada sistem ini dilakukan
pembo-botan pada setiap mata kuliah yang ditawarkan pada suatu
program studi tertentu termasuk rincian kegiatan pada
masing-masing mata kuliah. Dengan sistem SKS ini dapat
memberi petunjuk kongkrit baik kepada dosen dan mahasiswa
apa yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan baik di dalam
perkuliahan maupun di luar perkuliahan. Sesuai dengan ketentuan sistem SKS, bahwa setiap mata kuliah yang
ditawarkan dirinci ke dalam 3 bentuk kegiatan akademik, yakni: (1). Kegiatan penyajian dan aktivitas lainnya
di dalam kelas, (2). Kegiatan akademik terstruktur yaitu
kegiatan terprogram yang dilaksanakan oleh mahasiswa di
luar kelas, biasanya dilakukan diperpustakaan atau
dilaboratorium, (3). Kegiatan mandiri yang menyangkut
mendalami,
memperaiapkan
atau
tujuan lain auafcu
fcugaw,
raiaalnya membaca buku referenai. Melalui ketiga
kegiatan
tersebut diharapkan setiap mahasiswa dapat lebih baik
dalam mempersiapkan diri serta berpartisipasi secara aktif
untuk mengikuti perkuliahan.
Untuk dapat merealisasikan sistem SKS ini kehadiran perpustakaan sangat penting sebagai sumber belajar oleh
mahasiswa maupun staf pengajar. Dengan tersedianya sumber
belajar (learning resources) dimana tersedianya buku-buku,
majalah-majalah ilmiah, jurnal, ensiklopedia, dan
sumber-sumber belajar lainnya baik yang sifatnya buku maupun non
buku, dapat dijadikan media, dan bahan rujukan belajar
yang dapat dimanfaatkan secara fungsional. Bila
sumber-sumber belajar tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara
optimal dan fungsional, maka sitem SKS ini dikawatirkan
hanya sebuah simbol saja, akan tetapi tidak mampu menca
pai esensi sebenarnya dari sistem SKS itu sendiri. Dari
hal ini dapat disimpulkan:adanya perpustakaan yang
terke-lola dengan baik yang nenpunyai koleksi yang lengkap
dilihat dari berbagai bidang ilim dalan arti relevan
dengan kurikulum, nerupakan suatu yang sangat penting di
suatu perguruan tinggi.
Berdasarkan pemikiran tersebut, dapat dikemukakan
bahwa pengelolaan perpustakaan merupakan alternatif
stra-tegik sebagai upaya peningkatan mutu penyelenggaraan
pendapat Abin Syamsuddin (1986 : 10):
"Tindakan yang strategis untuk meningkatkan kualitas
hasil (production) dari sesuatu sistem, antara lain melalui manajemen dan pengendalian (control) baik
terhadap unsur masukannya (inputs) maupun terhadap
unsur proses operasi sistemnya yang bersangkutan".
ImplikaBinya bagi perguruan tinggi, termasuk Univer
sitas Jambi (UNJA), membutuhkan perpustakaan yang dikelola
dengan baik yang memiliki aspek-aspek: (a) Pimpinan yang
profesional (b) Staf perpustakaan yang profesional dan
kemampuan skill yang sesuai dengan tugas-tugas di perpus
takaan, (c) Memiliki koleksi yang lengkap, up to date,
sesuai dengan tuntutan kurikulum yang diselenggarakan dan
kebutuhan civitas akademika,(d) pengorganisasian perpusta
kaan dan bahan pustaka yang terkelola dengnan baik, (e)
sistem pelayanan yang mudah dan menyenangkan, (f)
per-lengkapan sarana dan prasarana yang lengkap yang tertata
dengan rapi dan (g) pemanfaatan oleh mahasiswa dan staf
pengajar serta sivitas akademika lainnya secara maksimal sebagai pusat edukasi dan sumber belajar, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat.
Untuk itu perpustakaan dituntut melengkapi dirinya,
dan harus capabel dengan kebutuhan lembaga penaungnya.
Sebagaimana dikemukakan Muchyidin (1980 : 2) perpustakaan
dituntut untuk mempunyai :
a. Koleksi dan fasilitas yang tersedia diperpustaka-an harus sesuai dengdiperpustaka-an tujudiperpustaka-an ddiperpustaka-an program pergu ruan tinggi dimana perpustakaan bernaung. Khusus
nya koleksi perpustakaan harus menunjang kebutuh
an dan tuntutan sivitas akademikanya.
b. Tersedianya sarana dan fasilitas perpustakaan
yang-dapat memberikan pelayanan serta membantu
c. Tersedianya kesempatan yang baik bagi para
pema-kai untuk menggunakan waktunya bagi kegitan bela
jar diperpustakaan.
d. Dapat disebarluaskannya hakekat dan pengertian
perpustakaan, sehingga sivitas akademikanya dapat
memahami, mau dan mampu untuk meningkatkan hasil pekerjaan, melalui pendayagunaan perpustakaan. Dalam penyelenggaraan perpustakaan di Universitas Jambi beberapa fakta menunjukkan bahwa persediaan buku
bacaan hanya dapat dipenuhi kurang dari 50% dari jumlah
kebutuhan mahasiswa di Univeraitas Jambi, dari jumlah buku
sebanyak 22.324 judul dengan jumlah 79.847 eksemplar.
Secara ideal berdasarkan pedoman penyelenggaraan perpusta
kaan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
pada tingkat sarjana (SI) untuk satu matakuliah atau
sabjek harus tersedia 100 buah buku, paling sedikit satu
mata kuliah 20 buku referensi. Dilihat dari derajat
peng-gunaan perpustakaan dan kunjungan ke perpustakaan oleh
mahasiswa dari jumlah mahasiswa yang terdaftar sebanyak
6.165 mahasiswa rata-rata melakukan kunjungan ke perpusta
kaan perminggunya berjumlah 3000 orang atau sekitar 50%
atau 500 mahasiswa perharinya atau 30% dari jumlah maha
siswa keseluruhan. Yang baru terdaftar menjadi anggota
perpustakaan ± 3.000 orang mahasiswa baru 50% dari jumlah
mahasiswa di Universitas Jambi. Dilihat dari Jumlah
rata-rata buku dipinjam perminggu sebanyak 1284 eks. atau
sekitar 28% dari jumlah koleksi yang tersedia. Dilihat
dari perkembangan jumlah koleksi selama 3 tahun dari tahun
[image:18.595.60.506.68.716.2]Tabel I.
KEADAAN KOLEKSI TAHUN 1991
No. Jenis koleksi Jumlah
judul Jumlah eks. 1. 2. 3. 4. Buku Teks Majalah Laporan Penelitian/ Karya Tulis Skripsi 11.066 2.061 2.076 2.121 42.464 18.795 2.475 4.470
Jumlah 17.324 67.317
Sumber : Laporan Universitas Jambi Tahun 1990-1991
Tabel II.
KEADAAN KOLEKSI TAHUN 1993
No. Jenis koleksi Jumlah
Jumlah
judul eks.
1. Buku Teks 11.876
50.356 2. Majalah
2.463 20.871
3. Laporan Penelitian/
Karya Tulis 2.303
3.048
4. Skripsi 3.530
5.572
Jumlah 20.176
80.064
Sumber : Laporan Tengah Tahunan Perpustakaan Universitas
Jambi 1992-1993.
Berdasarkan tabel di atas terutama bila kita lihat
perkembangan Buku Teks dari tahun 1991 sampai dengan
pertengahan tahun 1993 dari 11.066 judul atau 67.317 eks.
menjadi 11.876 judul atau 80.064 eks. atau pertambahan
buku selama dua setengah tahun sebanyak 810 judul dengan
jumlah 12747 eks. Ini belum diketahui berapa jumlah buku
[image:19.595.52.529.63.766.2]rusak secara fisik. Dilihat dari tenaga baik dari segi
kualitas dan kuantitas tenaga perpustakaan belum memadai,
tenaga yang mempunyai latar belakang pendidikan di bidang
perpustakaan baru tiga orang. Selebihnya hanya mendapat
pelatihan, kursus-kursus, dan penataran di bidang perpus
takaan .
Agar perpustakaan dapat memainkan peranan sebagai
penujang dalam penyelenggaraan tridharma di perguruan
tinggi, untuk itu diperlukan pengelolaan perpustakaan
secara produktif sehingga derajat pendayagunaan perpusta
kaan sebagai sumber belajar dan informasi dapat dicapai
secara optimal. Disamping itu diperlukan suatu kerjasama
antara pustakawan dengan staf pengajar, karena penggunaan
perpustakaan akan berkaitan dengan pola penyajian perku
liahan, pembinaan dan pengarahan yang dilakukan di kelas
disamping kelengkapan sumber-sumber perpustakaan itu
sendiri. Sebagaimana pendapat Pawit M. Yusuf (1988: 27) :
"faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan perpus
takaan dapat dilihat dari dua bahagian. Pertama dari
manusia calon pengguna ( dan yang sudah menggunakan)
dengan segala latar belakang yang mempengaruhinya. Dan yang kedua dari pihak perpustakaan, termasuk
manajemen dengan segala perangkatnya, yang terlibat
iUg?T4.dldalamnya manusia-manusia pustakawannya,
rasiiitasnya, koleksinya, lingkungannya dll. yang
turut mewarnai jalannya organisasi perpustakaan."
Menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi dan
sumber belajar di suatu lembaga pendidikan tinggi (infor
mation facility) pustakawan harus dapat mengelola,
menye-diakan dan menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan
11
Peran pimpinan beserta pustakawan sangat menentukan baik
dalam menghimpun atau membina koleksi perpustakaan,
mengorganisasikan dan memberikan pelayanan kepada pemakai.
Beberapa kritik yang sering ditujukan kepada perpus takaan antara lain: terhadap pengelolaan yang dilakukan
oleh pimpinan perpustakaan, pelayanan perpustakaan kepada
pemakai, kesiapan pustakawan dalam menghadapi era informa
si.
Dari pihak pemakai jasa perpustakaan sendiri,
kurang-nya pengetahuan tentang cara-cara pengunaan perpustakaan,
rendahnya disiplin .pemakai, dan yang paling parah lagi
adalah rendahnya minat baca.
Kenyataan-kenyataan yang tampak dilapangan ini
menyebabkan perpustakaan perguruan tinggi belum sesuai
dengan apa yang diharapkan. Perpustakaan belum dikelola
secara produktif. Situasi dan kondisi perpustakaan masih
memprihatinkan seperti: gedung yang kurang memadai, kolek
si yang sudah ketinggalan, perpustakaan belum memanfaatkan
sepenuhnya pemakaian alat/teknologi yang mutakhir bagi
mempermudah pengguna, kondisi perpustakaan yang sangat
miskin, pengelolaan yang lemah, pelayanan perpustakaan
yang kurang baik. Hal ini dikarenakan prioritas yang
diberikan kepada perpustakaan oleh sebahagian besar pimpi
nan perguruan tinggi masih amat rendah.
Banyak faktor yang melatar belakanginya, diantaranya
kurangnya tenaga yang profesional, kreatif dan inovatif.
Disamping : "pustakawan itu kurang agresif, kurang berani
(Kompas, 1992). Kenyataan lain :"kehadiran
pustakawan-pustakawan di perpustakaan-perpustakaan, masih dipandang
sebelah mata. Bahkan seringkali, banyak perpustakaan
termasuk perpustakaan Departemen belum memanfaatkan tenaga
profesional". (Kompas, 1992).
Dari hasil rapat kerja kepala-kepala perpustakaan se
BKS PTN-B yang diadakan di Padang tanggal 9-10 Juli 1985
terungkap beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
perpustakaan terutama perpustakaan perguruan tinggi negeri
untuk wilayah Barat, yang inti permasalahan dapat
disim-pulkan sebagai berikut :
(1). Ketenagaan
1.1. Kualitas tenaga
Kualitas tenaga perpustakaan masih rendah, hal ini
disebabkan, pertama karena pengetahuan pegawai perpusta
kaan mengenai ilmu perpustakaan kurang memadai, kedua cara
penempatan pegawai kurang tepat. Keadaan data 1985
menun-jukkan bahwa sebahagian besar (86,7%) pegawai perpustakaan
sama sekali tidak mendapat pendidikan dan latihan perpus
takaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel III
[image:22.595.44.526.72.666.2]13
Tabel III. Tingkat Pendidikan Pegawai Perpustakaan se-BKS
PTN-B No 1. 2. 3. 4. 5. Tingkat Pendidikan S-2 Perpustakaan S-l Perpustakaan Sertifikat Perpustakaan Teknisi Perpustakaan
Tdk. berpendidikan perpust
Jumlah Jumlah 3 orang 5 orang 5 orang 26 orang 260 orang 299 orang 1.0 1,8 1,8 8,7 86,7 100
Sumber: Buletin Perpustakaan BKS-PTN B; Ringkasan Rapat
£erja Pertama: Kepala-kepala Perpustakaan Badan
Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat
1.2. Kuantitas tenaga
Dari 11 perpustakaan anggota BKS PTN-B hanya 3
perpustakaan yang mempunyai pegawai lebih dari 30 orang
sedangkan 8 perpustakaan lainnya berkisar antara 8-20
orang, pada hal idealnya perbandingan jumlah pengunjung dengan pelayanan adalah 1:160 belum termasuk pegawai tata
usaha dan pegawai di bidang prosesing. Akibat langsung
dari hal ini menyebabkan pelayanan kurang memuaskan dan
pemrosesan koleksi tidak tepat waktu.
(2). Organisasi
Struktur organisasi belum dilandasi oleh peraturan
yang jelas, sehingga penerapan struktur organisasi
dise-tiap perpustakaan berbeda-beda.
(3). Pembinaan koleksi
Umumnya pertumbuhan koleksi sangat rendah, hal ini
rendahnya flafon harga yang ditetapkan pemerintah dan
tidak adanya supplier buku di daerah yang dapat
menyedia-kan buku-buku dan majalah-majalah untuk perguruan tinggi
terutama terbitan luar negeri.
(4). Gedung
Gedung perpustakaan pada umumnya tidak memenuhi
persyaratan, baik segi kualitas maupun kuantitasnya.
Akibatnya dapat menurunkan efisiensi kerja dan kenyamanan
pengunjung.
(5). Perlengkapan dan peralatan
5.1. Perlengkapan
Baik kualitas maupun kuantitasnya, perlengkapan
perpustakaan kurang memenuhi persyaratan. Hal ini
disebab-kan langdisebab-kanya pembuat perlengkapan perpustakaan di Indone
sia, kepala perpustakaan seolah-olah tidak diikut sertakan
dalam merencanakan bentuk perlengkapan yang akan dibeli
sehingga tidak jarang terjadi perlengkapan yang dipesan
tidak dapat dimanfaatkan.
5.2. Peralatan
Kurangnya peralatan seperti duplikator katalog,
microreader, micro computer dan Iain-lain sehingga pada
gilirannya efisiensi dan efektifitas pelayanan perpusta
kaan mengalami kemunduruan.
(6). Pembiayaan
Dana yang tersedia rendah. Kepala perpustakaan
jarang diberitahu bahkan tidak diberitahu sama sekali
15
Di beberapa perpustakaan tidak diikutsertakan dalam
perencanaan dan penggunaan dana. Jika ada namun pengadaan
buku-buku dan majalah ilmiah terutama dengan menggunakan
DIP.
(7). Pemakaian jasa perpustakaan
Minat untuk memanfaatkan, minat baca dan disiplin
pemanfaatan perpustakaan masih rendah baik oleh mahasiswa
maupun dosen.
(8). Hubungan kerja
Selama ini belum terjalin kerjasama antara perpusta
kaan guna memanfaatkan fasilitas yang ada. Juga tidak
terdapat komunikasi yang mendukung untuk menukar
pengala-man, sehingga masing-masing perpustakaan menerapkan teori
dan menghadapi masalah sendiri-sendiri.
Memperhatikan dari permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh perpustakaan, dikaitkan dengan fungsi
perpustakaan yang sangat urgen keberadaannya di perguruan
tinggi dalam menunjang pelaksanaan Tridharma Perguruan
tinggi, diperlukan suatu penelitian untuk mencarikan
solusi terhadap permasalahan dalam penyelenggaraan program
perpustakaan.
Banyaknya permasalahan yang dite'mukan dalam pengelo
laan perpustakaan di perguruan tinggi, karena itu studi
ini membatasi diri pada salah satu faktor, yaitu faktor
produktivitas penyelenggaraan program perpustakaan di
Universitas Jambi yang berkaitan dengan masalah pengelo
pimpi-nan, pustakawan (staf), relevansi penyelenggaraan,
pen-dayagunaan sumber-sumber, kepuasan pemakai (dosen dan
mahasiswa).
Pemilihan faktor ini didasarkan pada
kenyataan-kenyataan yang ditemui dimana produktivitas penyelengga
raan perpustakaan belum sesuai dengan apa yang diharapkan
terutama oleh pemakai perpustakaan di Universitas Jambi.
Ditinjaunya unsur pimpinan dalam penelitian ini karena
kedudukan pimpinan perpustakaan memegang peranan
menentu-kan keberhasilan penyelenggaraan program-program perpusta
kaan. Begitu juga dengan staf perpustakaan (pustakawan),
yang langsung berhubungan dengan kegiatan pelayanan kepada
pemakai. Dimana untuk perpustakaan khusus seperti halnya
perpustakaan perguruan tinggi dituntut mempunyai
kuali-fikasi khusus baik pengetahuan (sabjek) dan keterampilan
staf dibidang perpustakaan.
Penelitian ini merupakan studi evaluatif terhadap
produktivitas penyelenggaraan program perpustakaan di Uni
versitas Jambi. Adapun fokus penelitian mencakup
aspek-aspek pokok dari keefektifan penyelenggaraan perpustakaan
yang akan mempengaruhi terhadap produktivitas sekaligus
diduga akan mempengaruhi kepada fungsi perguruan tinggi
sebagai pusat pengembangan dan penemu ilmu pengetahuan.
Sebagai studi evaluatif, sasaran fokus penelitian
diarahkan pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
keefektifan administrasi perpustakaan, meliputi keefekti
pustaka-17
wan, kefektifan kelompok, keefektifan organisasi, keefek tifan penyelenggaraan, keefektifan pendayagunaan sumber-sumber, keefektifan pemanfaatan, dan pelayanan.
Faktor-faktor ini diperlukan karena diduga sangat mempengaruhi
produktivitas penyelengaraan program perpustakaan di
Universitas Jambi.
B. MASALAH PENELITIAN
Sejalan dengan latar belakang masalah yang dikemuka
kan di atas, persoalan penelitian ini menyangkut produkti
vitas penyelenggaraan perpustakaan pada Universitas Jambi.
Produktivitas penyelenggaraan perpustakaan yang dimaksud
pada penelitian ini adalah: "sejauh mana penyelenggaraan
program perpustakaan di Universitas telah mencapai ting
kat efektivitas dan efisien dalam penyelenggaraannya". Produktivitas merupakan kombinasi penerapan prinsip-prin-sip efektivitas dan efisiensi dalam proses kegiatan penye
lenggaraan, pemanfaatan sumber daya yang ada dalam penye
lenggaraan program kegiatan perpustakaan.
Efektivitas. yang dijadikan sebagai ukuran produkti vitas dinyatakan seberapa jauh target kuantitas dan kuali
tas telah tercapai. Makin*besar presentase target
terca-pai, makin tinggi tingkat efektivitasnya". (Hidayat,
1986). Gallerman (1983, hal 7) mengungkapkan; efektivitas
adalah suatu tingkat prestasi organisasi mencapai tu
juan. Efektivitas dalam penyelenggaraan perpustakaan
a. Efektivitas keseluruhan. Hal ini berhubungan dengan
sejauh mana organisasi melaksanakan tugas pokoknya
atau mencapai semua sasarannya.
b. Kualitas. Hal ini menyangkut kualitas dari jasa atau
produk primer yang dihasilkan organisasi.
c. Pertumbuhan. Penambahan dalam hal-hal seperti tenaga
kerja, fasilitas, harta, perbandingan antara keadaan
organisasi sekarang dengan keadaan di masa lalu.
d. Pemanfaatan lingkungan. Batas keberhasilan organisasi
berinteraksi dengan lingkungannya, memperoleh
sumber-daya yang langka dan berharga yang diperlukannya
untuk operasional yang efektif. Hal ini dipandang
dari rencana jangka pendek yang maksimal.
f. Stabilitas. Pemeliharaan struktur, fungsi, dan
sumber daya, sepanjang waktu, khususnya dalam
periode-periode sulit.
g. Kemangkiran. Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos
dari pekerjaan.
h. Semangat kerja. Kecenderungan anggota organisasi
berusaha lebih keras mencapai tujuan daan sasaran
organisasi, termasuk perasaan terikat. Semangat
kerja adalah gejala keelompok yang melibatkan
usaha tambahan, kebersamaan tujuan, dan perasaan
memiliki.
i. Motivasi. Kekuatan kecenderungan seorang individu
melibatkan diri dalam kegiatan yang berarahkan
19
relatif terhadap hasil pekerjaan sebagaimana halnya
kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau
rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan.
j. Kepuasan. Tingkat kesenangan yang dirasakan
seseo-rang atas peranan atau pekerjaan dalam organisasi.
k. Keluwesan dan adaptasi. Kemampuan sebuah organisasi
untuk mengubah prosedur standar operasinya jika
ling-kungannya berubah, untuk mencegah kebekuan terhadap
rangsangan lingkungan.
1. Penilaian oleh pihak luar. Penilaiaan mengenai
organisasi dan unit organisasi oleh mereka (individu
atau organisasi) dalam lingkungan, yaitu pihak
dengan siapa organisasi ini berhubungan. Kesetiaan,
kepercayaan, dan dukungan yang diberikan kepada
organisasi oleh kelompok-kelompok seperti
pensu-plai, dan pelangan, para petugas dan masyarakat umum.
Efisiensi, bahagian yang berhubungan dengan biaya,
ketepatan waktu, dan keuntungan. Sebagaimana dikemukakan
oleh Ernest Dale : "efficiency become a vague and variable
criterian one manager may measure by profit, while others may measure it in terms of survival, business status,
public service, or business expansion". (Ernest Dale,
1953,.hal.35).
Efisiensi merupakan bahagian yang takbisa
terpi-sahkan dari efektivitas. Oleh karena itu efisiensi in
dividu, efisiensi kelompok maupun efisiensi organisasi,
material dan immaterial.
Untuk mengetahui efisiensi dengan indikator yang bersifat material, para ahli banyak memandang dari
keuntungaan biaya dan ketepatan waktu sebagai ukuran
efisiensi. Dalam hal ini Koontz dan O'Donnell mengemukakan
bahwa :
"An organization is efficient if it meets its objec
tives with the minimum unsought consecquences or cost, going beyond the usual thinking of cost en
tirely in such measurable items as dollars or man
hours . (Koontz dan O'Donnels, 1961 : 16).
Sedangkan untuk mengetahui efisiensi dengan indika
tor yang bersifat immaterial, bisa dilihat dalam efektivi
tas individu dan efektivitas kelompok, dengan
ukuran-ukuran lain sebagai prinsip-prinsip efisiensi. Dalam hal ini Koontz dan O'Donnell mengemukakan j
"..Even through financial or material unit cost are
important in measuring organizational efficiency, the
principle of efficiency as employed here encompasses
such matters as individual and group satisfaction
f^-
ty . (ibid,?-K-Snt^o?tion °f the enterprise to the communi-
1961 : 16).Berdasarkan pendapat Koontz tersebut, dapat
disim-pulkan bahwa ukuran efisien yang bersifat immaterial ialah
hal-hal yang menyangkut kejelasan otoritas, kepastian
tanggungjawab, keikut sertaan dalam pemecahan masalah dan
pengembangan personil. Dengan demikian indikator untuk
mengukur efisiensi bisa diukur dengan mengunakan indikator
baik yang bersifat material dan immaterial yakni
ukuran-ukuran kepuasan individu, keadaptasian, pelayanan dan
pengembangan personil dalam organisasi.
penyelengga-21
raan organisasi pelayanan atau jasa seperti perpustakaan, juga dapat dipakai unsur-unsur di atas, dengan tidak
melupakan ciri-ciri perpustakaan itu sendiri.
Beberapa indikator yang dapat mengukur efisiensi
penyelenggaraan perpustakaan dapat dilihat dari :
a. Waktu pelayanan, diukur dari lamanya pelayanan yang
diberikan kepada pengguna perpustakaan.
b. Pemanfaatan, seberapa jauh bahan/koleksi perpustakaan
memberikan kontribudisi kepada pengguna perpustakaan
dalam mendukung pencapaian tujuan lembaga.
c. Mutu/hasil pekerjaan, diukur dari mutu layanan yakni
kecepatan, ketepatan dan relevansi.
Berdasarkan indikator tersebut bahwa produktivitas
penyelenggaraan perpustakaan dapat diukur dari seberapa
jauh pencapaian efektivitas dan efisiensi dalam penye
lenggaraan
program perpustakaan.
Beberapa
faktor yang
mempengaruhi produktivitas dapat dilihat dari kondisi
organisasi, faktor-faktor fisik dan faktor manusia yang
ada di dalamnya, khususnya terletak pada faktor
manu-sianya yang dipengaruhi oleh faktor internal organisasi
dan eksternal organisasi, seperti faktor komunikasi dalam
organisi, kualitas keputusan manajerial, kualitas informa si, motivasi, kepuasan dan semangat bekerja sama.
Penyelenggaraan program perpustakaan perguruan
tinggi sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP)
perguruan tinggi yang bersangkutan, karena perpustakaan
menye-lenggarakannya. Oleh karena itu penyelenggaraannya per
pustakaan tergantung kepada sifat dan tujuan lembaga
induk.
Produktivitas penyelenggaraan perpustakaan dalam
mewujudkan tujuan dilakukan melalui' tindakan internal
efficiency dan external efektifitas. Ini berarti produk
penyelenggaraan program perpustakaan bertujuan untuk
peningkatan pelayanan kepada pemakai jasa perpustakaan.
Dari pembatasan identifikasi masalah dapat
dijelas-kan bahwa penelitian yang dilakudijelas-kan bermuara pada masalah
produktivitas penyeleggaraan program perpustakaan yang
dapat dirangkum sebagai berikut :
Inti permasalahan penelitian ini dipusatkan pada
implementasi konsep-konsep administrasi pendidikan dalam penyelenggaraan program perpustakaan di Universitas Jambi.
Sebagaimana dikemukakan Engkoswara (1987:43) adalah:
Kriteria keberhasilan itu memerlukan proses adminis
trasi pendidikan, minimal meliputi perilaku manusia
berorganisasi...Perilaku manusia berorganisasi dapat
dinyatakan dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan atau pembinaan sumber daya yaitu meliputi
manusia, program pendidikan atau sumber belajar dan
fasilitas.
Secara skematis, wilayah kerja Administrasi Pendi
dikan dalam pengambaran fokus penelitian adalah sebagai
NOMOTETIS
PR PL PNG
M S F M S F M S F
PERENCANAAN + + + + + + + + +
PELAKSANAAN + + + + + + + + +
PEMBINAAN + + + + + + + + +
P PRODUK
Gambar 1: Wilayah kerja administrasi pendidikan sebagai
fokus penelitian.
Keterangan:
Pr = Perencanaan
PI = Pelaksanaan Png = Pembinaan
M = Sumber Daya Manusia
S = Sumber Belajar
F - Fasilitas
Jadi fokus masalah penelitian ini difokuskan pada
aspek-aspek yang mempengaruhi produktivitas dalam penye
lenggaraan program "perpustakaan. Masalah produktivitas
berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi dalam penye
lenggaraan perpustakaan. Efektivitas dan efisiensi dalam
penyelenggaraan perpustakaan berarti dalam kegiatan
penyelenggaraan perpustakaan dipengaruhi oleh unsur-unsur:
(1) Kondisi formal organisasi, termasuk di dalamnya
struktur organisasi, hubungan struktural, kondisi sarana /prasarana, dana/keuangan, dan kondisi personil. (2)
Im-plementasi penerapan prinsip-prinsip pengelolaan dalam
organisasi perpustakaan meliputi; perencanaan program
kegiatan, pelaksanaan program kegiatan yang termasuk di
dalamnya; pembagian tugas dan hubungan kerja, pelimpahan
[image:33.595.56.515.92.811.2]setelah ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis
dalam pelaksanaan pelayanan perpustakaan di Univer
sitas Jambi?
b. Bagaimana struktur organisasi perpustakaan dan hu
bungan strukturalnya dengan Universitas Jambi?
c. Bagaimana gambaran tugas di perpustakaan Universitas
Jambi?
d. Bagaimana gambaran sumber dana keuangan di perpusta
kaan Universitas Jambi
e. Bagaimana gambaran fasilitas fisik perpustakaan
Universitas Jambi?
f. Bagaimana kondisi pelaksanaan kegiatan pelayanan
perpustakan di perpustakan Universitas Jambi
kaitan-nya dengan tugas-tugas tridharma peguruan tinggi?
2. Sejauh manakah produktivitas penyelenggaraan perpusta
kaan di Universitas Jambi ? Pertanyaan ini diperinci
lagi:
a. Adakah dibuat perencanaan program dalam penyeleng
garaan perpustakaan di Universitas Jambi?
1) Adakah dirumuskan secara operasional tentang
tujuan program penyelenggaraan perpustakaan?
2) Bagaimanakah strategi penyelenggaraan program di
perpustakaan Universitas Jambi?
b. Bagaimanakah mewujudkan rencana berkenanan dengan
pemberian tugas kepada staf perpustakaan?
1) Adakah pengorganisasi tugas yang akan di berikan
[image:34.595.54.509.45.776.2]2) Bagaimana menetapkan hak/kewenangan dalam pelak
sanaan tugas di perpustakaan?
3) Adakah koordinasi yang dilakukan pipimpinan
perpustakaan berkenaan dengan pemberian tugas
kepada staf perpustakaan?
4) Bagaimanakah proses komunikasi yang dilakukan
berkenaan dengan pemberian tugas di perpusta
kaan?
5) Bagaimanakah gaya dan tindakan kepemimpinan
perpustakaan dalam mengelola kegiatan perpusta
kaan?
c. Adakah evaluasi/supervisi terhadap pelaksanaan
tugas-tugas di perpustakaan?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk memperoleh gambaran nyata tentang tingkat
produktivitas penyelenggaraan perpustakaan di Universitas
Jambi melalui studi evaluatif, terutama dengan
memperhati-kan aspek-aspek organisasi formal, pengelolaan kegiatan,
dan pelayananan.
2. Tujuan khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengevaluasi sampai sejauh mana tingkat produktivitas
penyelenggaraaan perpustakaan di Universitas Jambi.
formal, implementasi prinsip-prinsip pengelolaan pada
perpustakaan meliputi; perencanaan program kegiatan, pelaksanaan program yang termasuk di dalamnya;
pemba-gian tugas dan hubungan kerja, pelimpahan wewenang,
tindakan dan gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi,
pendayagunanan sumber-sumber dan fasilitas, semangat
bekerjasama, motivasi staf, pedomana kerja, kondisi
kerja ,pengawasan dan penilaian yang berlangsung
secara nyata di objek penelitian.
c. Memperoleh gambaran deskriptif tentang kondisi serta
kegiatan pelayanan perpustakaan, yang pada gilirannya
akan mencerminkan tingkat produktivitas penyelenggara
an perpustakaan.
d. Menemukan variabel-variabel efektivitas yang masih
lemah dan yang sudah cukup tinggi dalam kegiatan
penyelenggaraan perpustakaan.
E. PENTIHGNYA PENELITIAN
Manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Dari sudut teoritis, penelitian berupaya mengkaji
secara mendalam kegiatan penyelenggaraan perpustakaan
dalam memperkaya kasanah studi administrasi pendidikan,
terutama dalam bidang pendayagunaan sumber belajar dan
fasilitas belajar di lembaga pendidikan formal khususnya
perpustakaan perguruan tinggi. Hasil penelitian ini juga
[image:36.595.53.534.54.736.2]sarja-29
takaan kepada sivitas akademika Universitas Jambi.
F. PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian, merupakan arah pikiran yang ditempuh dalam penelitian berdasarkan permasalahan dan
tujuan penelitian.
Paradigma
ini dipergunakan
sebagai
pegangan operasional penelitian dan sebagai pedoman
berfikir dalam memecahkan setiap permasalahan.
Dalam Proses pengelolaan perpustakaan faktor pimpi
nan merupakan faktor dominan dalam kegiatan penyelengga
raan perpustakaan. Sebagai seorang pengelola, untuk menca
pai produktivitas penyelenggaraan perpustakaa, pimpinan
harus
mampu
melaksanakan
fungsi-fungsi
pengelolaan
seperti; perencanaan, pelaksanaan rencana, dan pengawasan/
penilaian.
Pada penyelenggaraan perpustakaan faktor kondisi
formal organisasi mempunyai pengaruh terhadap produktivi
tas penyelenggaraan disamping faktor pimpinan. Karena itu
Pimpinan harus mampu menerapkan fungsi-fungsi pengelolaan
beserta unsur-unsur penting dalam kegiatan pengelolaan
adalah berkenaan dengan : pemanfaatan sumber-sumber baik
yang bersifat material dan personil, pengorganisasian
tugas,
pelimpahan wewenang, tindakan dan menerapkan
gaya
yang cocok dengan bidang tugas serta tingkat kematangan
bawahannya,
dan mengkomunikasikan rencana dan tugas-tugas
dan motivasi kerja staf.
Secara visual, langkah ini dapat dilukiskan pada
gambar 2 sebagai berikut.
PIMP, PP FEWELENGA RAAN KEGI ATAN FER-FUSTAKAAN FUNBI-FUNGSI FENGELOLAN FERENCA-IMAAN FELAKS. RENCANA EVALUASI SFEMBIN. Ditinjau
d a r i
INSUR-UNSUR FENYELENGGARA AN .KONDISI FOR MAL ORGANS.
-PENDAYAGUNA-AN SUMBER MA TERIAL &. FER SONAL. .FENGORGANISA SIAN TUGAS .FEMBAGIAN TU GAS. .KOORDINASI .KEFEMIMPINAN .KOMUNIKASI .FHxiGAWASAN & FENILAIAN
REVIEW dan EVALUASI
KRITERIA FFODUKTIVITAS .EFEKTIVI TAS IMDIVI DU,KELOM--FOK,ORGANI SASI. .FENERAPAN UNSUR FE~ NGELOLAAN .PELAYANAN
Gambar 2. Paradigma studi evaluatif tentang produktivitas
[image:38.595.56.510.110.761.2]BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan
metode
deskriptif-evaluatif dengan pendekatan kualitatif.
Proses
penelitian berlangsung dalam latar belakang
alamiah,
dimana peneliti merupakan sebagai instrumen utamanya,
dan
analisis data dilakukan secara induktif kualitatif.
Peng
gunaan
metode
dan pendekatan ini berangkat dari
tujuan
pokok penelitian yaitu mendeskripsikan
dan
menganalisis
produktivitas penyelenggaraan perpustakaan di
Universitas
Jambi.
Metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai
pada
Pengumpulan data saja, tetapi meliputi analisis dan
inter-Pretasi tentang arti data itu, membandingkan persamaan dan
perbedaan
penomena tertentu.
(Winarno Surakhmad, 1980
:
139).
Metode
deskriptif juga bersifat
menjabarkan
dan
menguraikan serta menafsirkan tentang sesuatu
peristiwa,
Proses yang terjadi dalam konteks permasalahan. Sebagaima
na dikemukakan oleh Stephen Isaac (1982: 46) mengatakan
maksud
penelitian deskriptif adalah : " To describe sys
tematically the facts and characteristics of given popula
tion or area of interest, factually and
accurately."
Metode deskriptif dimaksudkan juga bersifat evalua
tif,
untuk melihat perkembangan
secara
priodik dari
suatu sistem yang sedang berjalan.
Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasar
kan atas pertimbangan bahwa pertumbuhan dan
perkembang
an perpustakaan tidak hanya dilihat dari segi kuantitatif
saja,
akan
tetapi juga bagaimana kualitas
organisasi,
kualitas pimpinan, kualitas personil, kualitas serta
kelengkapan
sarana dan
prasarana,
kualitas
pelayanan
yang diberikan kepada pengguna, dan kepuasaan pengguna.
Penelitian ini dalam prosesnya menggunakan acuan
sebagaimana yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen
(1982 : 27-29) sebagai berikut:
(1). Penelitian kualitatif mempunyai "setting" yang
alamiah sebagai sumber data langsung dan
peneli-tmya sebagai instrumen kunci,
(2). Penelitian kualitatif bersifat deskriptif
(3). Penelitian kualitatif menekankan pada proses
daripada hasil atau produknya
(4). Penelitian kualitatif cenderung menganalisis
datanya secara induktif
(5). "Meaning" adalah pusat perhatian dari penelitian
kualitatif."
Berdasarkan tujuan penelitian dan pendekatan kuali
tatif maka untuk mendapatkan informasi yang dibutuh-kan
peneliti sendiri sebagai pengali data atau informasi
langsung dari nara sumber. Dalam proses pengumpulan data
peneliti melakukan proses yang berbentuk siklus, yang ber
langsung secara berulang. Siklus dalam proses pengumpulan
data ini dilakukan dalam tiga tahapan, sebagaimana dikemu
kakan Sanafiah Faisal (1990: 45) :
(1). eksplorasi yang meluas atau menyeluruh, dan
biasa-nya bergerak di tingkat permukaan
(2. eksplorasi secara terfokus atau terseleksi guna
mencapai tingkat kedalaman dan keterincian
103
peneliti.
Berdasarkan pedoman tersebut maka peneliti melakukan pengamatan untuk memperoleh data penelitian sesuai dengan
tujuan
penelitian yaitu untuk memperoleh gambaran
nyata
tentang proses kegiatan penyelenggaraan perpustakaan di
Universitas Jambi.
B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan maka fokus penelitian dan
pembahasan, pengkajian dan analisis meliputi keseluruhan
karakteristik yang berkenaan dengan variabel antara
lain;
kondisi
formal
organisasi,
kegiatan
pimpinan,
komunikasi organisasi, sistem informasi, semangat bekerja
sama, tingkat kemangkiran/penyimpangan, loyalitas, kepua san, kelengkapan sarana, kebenahan sarana, proses kegiatan
penyelenggaaraan perpustakaan di Universitas Jambi. Menu
rut Penulis karak-teristik tersebut merupakan
variabel-variabel
yang diduga mempengaruhi
produktivitas
penye
lenggaraan perpustakaan di Universitas Jambi. Oleh
karena
itu fokus penelitian yang akan
ditelaah meliputi
komponen-komponen sumber daya manusia, kondisi organisasi dan lingkungannya, sarana maupun prasarana yang ada kai
tannya dengan produktivitas penyelenggaraan perpustakaan.
Dalam setiap penyelenggaraan kegiatan perpustakaan
yang terorganisir selalu ada komponen sumber daya manusia
,yang saling ketergantungan dalam
melaksanakan
tugasnya
(1). komponen clien, yaitu orang-orang yang menerima
pelayanan (receiver);
(2). komponen
profesional,
yaitu
orang-orang yang
memberikan pelayananan (provider); dan
(3). komponen peralatan, yaitu perlengkapan penunjang
bagi penyelenggaraan keiatan perpustakaan.
(Avip Syaifullah; 1992: 53).
Kalau dikaitkan dengan landasan teoritis yang digu nakan oleh penulis sebagai acuan penelitian, maka gambaran penyelenggaraan perpustakaan di Universitas Jambi sangat
terikat dengan ketentuan dari
PP
No.30 tahun 1990. tentang
peyelenggaraan perguruan tinggi. Dengan demikian komponen
sumber daya manusia yang ada dalam perpustakaan
tersebut,
mencerminkan produktivitas penyelenggaraan kegiatan per pustakaan. Oleh karena itu komponen personal, komponen
clien, dan kelengkapan peralatan/sarana dan prasarana yang
terkait dengan penyelenggaraan perpustakaan di Universitas
Jambi, relevan untuk dijadikan sumber imformasi dalam
penelitian yang akan dilaksanakan sehingga secara keselu
ruhan responden penelitian meliputi:
(1). Kepala Perpustakaan
(2). Staf Perpustakaan
(3). Staf Pengajar
(4). Mahasiswa.
Disamping itu, dilakukan pengkajian kondisi perpus
takaan Universitas Jambi dalam kaitannya dengan
perma
salahan yang diteliti, dan dilakukan trianggulasi.C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
105
ialah:
(1). Teknik Observasi.
Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap objek
Penelitian di perpustakaan Universitas Jambi. Dengan
demikian dapat diperoleh suatu gambaran yang nyata
tentang kondisi sosial ditempat penelitian.Guba dan Lincoln (1981: 191-193) menjelaskan
penting-nya penggunaan pengamatan dalam penelitian kualitatif
yaitu:
(l) Teknik pengamatan didasarkan atas
penga-laman secara langsung. (2) Teknik pengamatan juga
memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,
mencatat
perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi sebe
narnya. (3) Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat
Peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan penge
tahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung
diperoleh dari data.
Penggunaan teknik
pengamatan
dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh
informasi data tentang:
a). Pendekatan yang diguna
kan oleh kepala perpustakaan dalam membina perpusta
kaan yang dipimpinnya dan b). Kegiatan yang dilakukan
oleh unit pelaksana teknis yang membidangi dan membi
na tugasnya di perpustakaan.
(2). Teknik Komunikasi Langsung.
Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi yang
lebih mendalam tentang kegiatan pengelolaan perpusta
kaan.
Wawancara dilakukan dengan responden,
terdiri
ma-hasiswa sebagai pemakai jasa perpustakaan.
(3). Teknik Studi Dokuaentasi.
Teknik ini digunakan dengan maksud untuk memperoleh
data tertulis tentang objek yang diteliti secara
akurat.
(4). Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan untuk mendukung data yang
terkumpulkan
sehingga diperoleh landasan teori yang
berhubungan dengan pokok permasalahan yang dibahas,
serta sebagai bahan perbandingan dengan keadaan yang
ada pada objek penelitian.
Dengan demikian ciri-ciri penelitian yang dilaksana
kan oleh penulis adalah sebagai berikut:
(1). Penelitian kualitatif yang memiliki natural
setting sebagai sumber data langsung dan penu
lis sebagai peneliti merupakan instrumen inti.
(2). Penelitian bersifat deskriptif.
(3). Peneliti lebih menekankan pada proses dari pada
hasil atau produknya.
(4). Peneliti cenderung untuk menganalisis data se
cara induktif.
(5). Sangat mengutamakan makna.
-Dilain pihak penulis menyadari bahwa dalam peneliti
an ini tidak mungkin dapat menghilangkan sama sekali bias pribadi terhadap objek penelitian, dan juga sulit untuk
memperoleh kesesuaian yang sempurna antara yang ingin
107
peneliti.
Dengan demikian penulis berusaha untuk menjaga
bias
pribadi dengan cara sebagai berikut:
(1). Untuk setiap kegiatan penulis membuat disain/
rancangan sebagai panduan bagi langkah-langkah
yang akan dilaksanakan.
<2>'
I!??TSf;n
Sacatan secara rin°i apa yang didengar,
dilihat, dialami, dan dipikirkan agar benar-be-nar dapat diperoleh data secara lengkap dan
lk;rf: ka*ena
hal
ini
merupakan dasar
penting
,,v "nt*k lan*kah analisis selanjutnya.
f!ekSh.ilan?kah penelitian
dirancang
secara
fleksibel karena penelitian kualitatif bisa
fAs °efkembanS tatkala observasi dilakukan.
(4). Dalam proses pelasanaan penulis menggunakan
pulkan^?/"311"1^1?^1151' baik d-lam
mengum-pulkan data maupun dalam menganalisisnya, se
hingga bisa sekaligus mengembangkan teori atau
konsep yang relevan dan sekaligus mengujinya.
(Bogdan et al, (1982: 27-32)
D. PELAKSANAAN PENELITIAN
Ada tiga tahap dalam penelitian ini, yaitu:
1. Tahap Orientasi atau Studi Pendahuluan
Pelaksanaan
tahap
ini bertujuan
untuk
memperoleh
gambaran yang lengkap dan jelas mengenai masalah yang
hendak diteliti. Tahap ini peneliti lakukan
selama bulan
Maret 1993 dan April 1993. Penulis mengadakan studi
kela-yakan di lingkungan perpustakaan Universitas Jambi dalam rangka penyusunan proposal yang disajikan pada seminar
pradisain.
Pada
tahap ini
peneliti
melakukan
berbagai
upaya pendekatan dengan beberapa fihak yang akan dilibatkan dalam penelitian ini. Tujuannya adalah untuk
menentu
kan permasalahan atau fokus penelitian.
2. Tahap Eksplorasi atau Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap ini, peneliti lakukan selama bulan
[image:45.595.62.516.131.632.2]permintaan izin untuk melakukan penelitian yang diperoleh
dari Rektor IKIP Bandung dalam hal ini Pembantu Rektor I
kepada Rektor Universitas Jambi untuk melakukan penelitian
dilingkungnan unit kerjanya, peneliti mengurus surat izin
penelitian berdasarkan surat permintaan dari Rektor IKIP
Bandung kepada Rektor Universitas Jambi. Setelah mendapat
rekomendasi dari Rektor Universitas Jambi untuk melakukan
penelitian dilingkungan unit kerjanya yakni di Perpusta
kaan Pusat Universitas Jambi barulah peneliti mulai
melakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini, untuk memperoleh informasi kepada narasumber sesuai
dengan
tujuan dan responden penelitian. Penerapan
ketiga
teknik ini adalah:
1). Observasi
S. Nasution (1988) mengungkapkan ada lima tingkat
partisipasi yang dilakukan peneliti, dari tingkat rendah
sampai tingkat yang tinggi, yaitu partisipasi nihil,
pasif, sedang, aktif, sampai partisipasi penuh. Dalam
penelitian ini kedudukan peneliti berada pada tingkat
ketiga yaitu sedang, artinya peneliti 'tidak hanya sebagai
penonton saja, melainkan juga mengadakan percakapan dengan
staf perpustakaan, kepala peperpustakaan, mahasiswa dan
staf pengajar. percakapan dengan staf dan kepala perpusta
kaan berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan perpusta
109
Sedangkan percakapan dengan mahasiswa dan dosen berkaitan
dengan penggunaan perpustakaan dan tanggapan mereka terha
dap pelayanan yang diberikan, kelengkapan koleksi dan
saran-saran bagi kegiatan penyelenggaraan.
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka data yang dikumpulkan melalui observasi ini adalah :
a. Data yang berkenaan dengan kepala perpustakaan selaku
Pimpinan dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan:
(1) kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kepala
perpustakaan dalam pengelolaan perpustakaan dan
usaha pimpinan dalam upaya meningkatkan produkti
vitas penyelenggaraan kegiatan perpustakaan.
(2) Pola pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan
pengelolaan perpustakaan seperti masalah : pengor
ganisasian tugas-tugas di perpustakaan, pembagian
tugas, pelimpahan wewenang, pendayagunaan staf dan
peralatan, komunikasi dengan staf, pengawasan
atau penilaian terhadap staf, pengembangan
kegiatan organisasi, penanganan
penyimpangan-penyimpangan.
(3) Tindakan dan gaya kepemimpinan yang diterapkan
dalam kaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas di
perpustakaan dan dalam melakukan hubungan dengan
staf.
b. Data yang berkenaan dengan staf :
(1) Perilaku staf dalam merespon kegiatan-kegiatan yang
(2) Perilaku staf dalam merespon pendekatan kepemimpin
an yang diterapkan oleh pimpinan.
(3) Semangat bekerja sama staf, motivasi kerja,
kepua
san kerja, kesetian.(loyalitas), koordinasi
kerja,
kondisi kerja,
komunikasi dengan
pimpinan,
dan
kemangkiran.
c Data yang berkenaan dengan mahasiswa
(1) Perilaku mahasiswa dalam mengunakan perpustakaan.
(2) Tanggapan terhadap pelayanan yang diberikan
oleh
perpustakaan.
(3) Pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa.
d. Data yang berkenaan dengan tenaga akademik (dosen)
(1) Tanggapan
terhadap pelayanan yang diberikan
oleh
perpustakaan.
(2) Pemanfaatan perpustakaan oleh dosen.
2). Wawancara
Dalam kegiatan wawancara, mula-mula dilakukan dengan
cara yang tak berstruktur, dimana responden mendapatkebebasan
dan
kesempatan
untuk
mengeluarkan
buah
Pikirannya,
pandangan dan perasaannya tanpa diatur secara
ketat
oleh peneliti.
Selanjutnya, -setelah
peneliti
memperoleh
sejumlah keterangan,
peneliti
mengadakan
wawancara yang berstruktur dan disusun berdasarkan
pertanyaan penelitian dan diarahkan pada apa yang menjadi
fokus atau konteks penelitian.ill
variabel penelitian, responden yang ditetapkan untuk
diwa-wancarai
adalah : pimpinan perpustakaan,
staf
perpusta
kaan,
staf pengajar, dan mahasiswa.
Adapun aspek-aspek
yang tercakup dalam pedoman ini antara lain mengenai:
a. Deskripsi
dan
refleksi responden tentang
tujuan
dan
target tahunan yang ingin dicapai;
b. Deskripsi
hambatan yang dialami serta jalan
pemecahan-nya;
c. Deskripsi dan refleksi kemampuan mengadaptasi
perubah-an;
d. Prestrasi personil
e. Tipe kepemimpinan yang dilaksanakan serta kebaikan
dan
kelemahannya;
f. Deskripsi dan
refleksi responden
tentang komunikasi
organisasi maupun personil;
g. Faktor pendukung terhadap kelancaran komunikasi,
h. Sistem informasi yang terjalin;
i. Hubungan antara pola organisasi dengan proses komunika
si;
J. Motivasi yang mendorong timbulnya semangat bekerja sama;
k. Koordinasi kerja yang dilaksanakan
1. Deskripsi tingkat kemangkiran/penyimpangan dalam proses
kegiatan
1. Kemampuan manajemen (pengelolaan) dalam penyelenggaraan
perpustakaan;
m. Kemampuan pimpinan untuk meningkatkan efektivitas dan
n. Rencana pengembangan perpustakaan;
o. Hal-hal lain yang dianggap perlu, misalnya kesan staf
pengajar dan mahasiwa terhadap penyelenggaraan perpus
takaan, serta saran mereka bagi peningkatan penyeleng
garaan perpustakaan.
3). Dokumentasi
Instrumen ketiga yang digunakan dalam penelitian ini
ialah dokumen-dokumen cafcatan peneliti tentang
dokumen-dokumen perpustakaan.
Ruang lingkup pencatatan terutama berkenaan dengan
data-data tentang:
a. Sejarah perkembangan Perpustakaan.
b. Tujuan jangka panjang dan terget jangka pendek;
c. Perkembangan dari tahun ke tahun mengenai:
- jumlah koleksi
- jumlah pemakai
- jumlah pustakawan dan karyawan tata usaha
- status formal
- sarana dan fasilitas penunjang penyelenggaraan
perpustakaan.
- jam pelayanan
d. Struktur organisasi;
e. Prestasi personil dan perpustakaan.
Dalam tahap eksplorasi atau selama penelitian
berlangsung juga sekaligus dilakukan analisis, yakni
dengan mereduksi catatan lapangan (data) yang ada untuk
113
dalam bentuk matrik untuk menentukan data-data yang pen
ting dilakukan secara sistematis agar dapat ditemukan tema
atau polanya. Dengan cara ini dapat mempermudah peneliti
untuk memverivikasi data nantinya pada tahap member check.
3. Tahap Member Check
Tahap ini dimaksudkan untuk mengecek kebenaran dari
informasi-informasi yang telah dikumpulkan agar hasil
penelitian lebih dipercaya.
Tahap ini sebenarnya sejak awal penelitian telah
dilakukan, yaitu setelah setiap mengadakan wawancara.
Peneliti merangkum hasil pembicaraan, kemudian
mengkomfir-masikan kesesuaiannya dengan informasi yang diberikan
responden. Jika masih diperlukan pengumpulan data lebih
lanjut karena ada atau timbul aspek-aspek baru dari hasil
pembicaraan tersebut-, hal ini dapat dilakukan sekalipun
telah memasuki tahap penulisan akhir.
tujuan member check adalah agar responden meng-check
kebenaran laporan itu, agar hasil penelitian lebih dapat dipercaya. Dalam penelitian ini respondennya adalah
kepala perpustakaan, staf perpustakaan, dosen dan mahasis
wa maka hasil pengamatan dan wawancara penelitian ini diberikan kepada mereka untuk dibaca dan dinilai kesesuai
annya dengan informasi yang diberikan. Kegiatan ini
seiring peneliti lakukan seiring dengan pengumpulan data.
E. PROSEDUR ANALISIS DATA
data yang dikumpulkan, maka dilakukan analisis dan
inter-pretasi terhadap data.. Dalam penelitian ini, analisis dan
interpretasi dilakukan secara terus menerus semenjak data
awal dikumpulkan sampai penelitian berakhir. Selanjutnya
interpretasi atau penafsiran dilakukan dengan mengacu
kepada rujukan teoritis yang berhubungan dengan permasa
lahan penelitian ini.
Pelaksanaan analisis data dilakukan dengan mengikuti
prosedur yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992 :
15-17) sebagai berikut : (1) reduksi data, (2) penyajian
data, (3) menarik kesimpulan/verifikasi. Proses kegiatan analisis data tersebut penulis lakukan dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,
yaitu wawancara, pengamatan yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen resmi. Setelah data dibaca,
dipelajari, dan ditelaah, maka langkah selanjutnya yang
penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Reduksi data, yang dilakukan dengan membuat abstraksi,
yaitu membuat rangkuman inti, berupa
pernyataan-pernya-taan yang berkaitan erat dengan permasalahan penye
lenggaraan perpustakaan sebagai fokus penelitian.
2. Selanjutnya menyusun data dalam satuan-satuan yang le
bih sistematis sehingga dapat dengan mudah diketahui
polanya. Kegiatan ini dirangkum dan disajikan dalam
bentuk matriks hasil penelitian.
3. Dari pola yang tampak dalam display data itu selanjut
115
menarik kesimpulan sehingga data yang dikumpulkan mem
punyai makna.
Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa proses
analisis ini dilakukan semenjak data awal dikumpulkan, dan
merupakan kegiatan yang berlanjut, berulang dan terus
menerus. Karena kesimpulan yang ditarik pada pengumpulan
data awal masih sangat tentatif sifatnya atau masih kabur.
Dengan demikian untuk memantapkan kesimpulan, maka perlu
mengadakan pemeriksaan keabsahan data secara berulang.
setelah selesai maka mulailah tahap memverivikasikan data
dari hasil sementara menjadi subtantif.
F. CARA-CARA MEMPEROLEH TINGKAT KEPERCAYAAN HASIL
PENELITIAN
Tingkat kepercayaan dalam penelitian kualitatif
tergantung pada : (1) kredibilitas (validitas internal),
(2) transferabilitas (validitas eksternal), (3)
dependabi-litas (reliabidependabi-litas), dan (4) konfirmabilitas
(objektivi-tas). (Nasution, 1988 : 114-125).
1. Kredibilitas (Validitas internal)
Dalam penelitian ini, cara yang dilakukan guna
mengupayakan agar kebenaran hasil • penelitian dapat <