PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN BENDA
LANGIT
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh YURI PRATIWI
1106920
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Penggunaan Pertanyaan Produktif
pada LKS untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA
tentang Pokok Bahasan Benda Langit
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Karang Mulya Kelas IV Semester Genap TahunPelajaran 2012-2013 Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang)
Oleh Yuri Pratiwi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Yuri Pratiwi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPA TENTANG POKOK BAHASAN BENDA LANGIT Oleh
Yuri Pratiwi 1106920
Yuri Pratiwi , 2013
ABSTRAK
PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
IPA TENTANG POKOK BAHASAN BENDA LANGIT Oleh
Yuri Pratiwi 1106920
Yuri Pratiwi , 2013
DAFTAR ISI
PERNYATAAN………..………..………...ii
ABSTRAK………..iii
KATA PENGANTAR………iv
DAFTAR ISI………..vii
DAFTAR TABEL……….viii
DAFTAR GAMBAR………..ix
DAFTAR LAMPIRAN………x
BAB I PENDAHULUAN………1
A. Latar Belakang Penelitian………..1
B. Rumusan Masalah………..4
C. Tujuan Penelitian………...4
D. Manfaat Penelitian……….5
E. Definisi Operasional………...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA………...8
A. Pembelajaran IPA………..8
1. Hakekat Pembelajaran IPA di SD ………..8
2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD ………..10
3. Ruang Lingkup IPA di SD ………...11
B. Pertanyaan Produktif………...11
C. Peranan pertanyaan dalam lembar kerja siswa (LKS)………...15
D. Hasil belajar………...16
E. Benda Langit………...18
1. Matahari ………..18
2. Bulan ………...19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….26
A. Metode dan Model Penelitian………..26
B. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian………..28
C. Prosedur Penelitian………..28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….46
Yuri Pratiwi , 2013
LAMPIRAN-LAMPIRAN……….76-138
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1. Perbedaan Pertanyaan Produktif dan Tidak Produktif…………..13
3.1. Kisi-kisi Penulisan Soal Pre-tes dan Posttes Siklus I ………...35
3.2. Kisi-kisi Penulisan Soal Pre-tes dan Posttes Siklus II ………37
3.3. Kisi-kisi Penulisan Soal Pre-tes dan Posttes Siklus III ………...38
3.4. Kisi-kisi angket………..41
3.5. Kisi-kisi penulisan lembar observasi……….42
4.1. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I ……….47
4.2. Perolehan nilai pretes siklus I ………...49
4.3. Perolehan nilai postes siklus I………50
4.4. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II ………...54-55 4.5. Perolehan nilai pretes siklus II ………..56
4.6. Perolehan nilai postes siklus II………..57
4.7. Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus III ………..60-62 4.8. Perolehan nilai pretes siklus III ……….63
4.9. Perolehan nilai postes siklus III……….64
4.10. Hasil angket siswa………..67
4.11. Perbandingan nilai rata-rata siklus I, II dan III………..71
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1. Matahari……….19
2.2. Bulan….……….20
2.3. Gerakan bumi, bulan dan matahari………20
2.4. Fasa bulan relative terhadap posisi bumi dan matahari……….22
2.5. Fase-fase bulan ………..23
2.6. Bintang ………..25
Yuri Pratiwi , 2013
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. INSTRUMEN PEMBELAJARAN SIKLUS I
1.1.Silabus Siklus I………77
1.2.RPP Siklus I……….78
1.3.LKS siklus I……….85
1.4.Soal pre-tes dan post tes siklus III………...87
1.5.Lembar observasi siklus I………88
1.6. Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I……….89
2. INSTRUMEN PEMBELAJARAN SIKLUS II 2.1.Silabus Siklus II………...90
2.2.RPP Siklus II………...91
2.3.LKS Siklus III……….95
2.4.Soal pre-tes dan post tes siklus II………97
2.5.Lembar observasi siklus II………..98
2.6. Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus II 3. INSTRUMEN PEMBELAJARAN SIKLUS III 3.1.Silabus Siklus III……….99 3.2.RPP Siklus III………100
3.3.LKS Siklus III………...106
3.4.Soal pre-tes dan post tes siklus III……….108
3.5.Lembar observasi siklus III………...110
3.6. Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus III... 4. Kisi-kisi angket………114
5. Lembar angket………..115
6. Surat Pengangkatan Pembimbing Skripsi………116
7. Surat ijin penelitian………..117
8. Surat keterangan telah melaksanakan penelitian………..118
1 Dasar yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan
dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Dalam pembelajaran IPA tentang benda langit yang termasuk dalam ruang lingkup materi bumi dan alam semesta diharapkan siswa memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit sehingga dapat
2
berkelompok. Namun hasil belajar siswa yang dicapai belum mencapai target dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan sebelum pembelajaran. Perolehan rata-rata nilai ulangan harian yaitu 53,03 dari target KKM 67. Rendahnya hasil belajar ini tidak terlepas dari proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan penggunaan media pembelajaran yang kurang variatif dan menarik, selain itu penyajian pertanyaan pada lembar kerja siswa (LKS) masih kurang efektif dan lebih banyak perintah atau cara kerja daripada pertanyaan yang dapat menuntun siswa untuk berpikir aktif dan kritis bukan hanya pada pemahaman konsep.
Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:
(1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya,
(2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,
(4) mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,
(5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam
(6) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan
3
Yuri Pratiwi , 2013
Oleh karena itu dalam pembelajaran IPA harus terdapat kegiatan-kegiatan siswa yang menuntut siswa agar lebih aktif baik secara fisik maupun mental. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan tanya jawab baik secara lisan maupun tulisan.
Dalam kegiatan pembelajaran, guru sering memberikan pertanyaan kepada siswa yang diajukan baik kepada seluruh kelompok kelas, kelompok kecil maupun siswa secara individual. Hampir tidak ada suatu kegiatan pembelajaran tanpa satu pun pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Pertanyaan diajukan oleh guru dengan berbagai maksud, antara lain untuk memberikan dorongan kepada siswa agar mengajukan pendapat, mengajak siswa berpikir atau sekadar bahan apersepsi untuk mendapatkan umpan balik. Cara yang digunakan guru untuk mengajukan pertanyaan
berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar dan cara berpikir siswa (Rustaman et al.,2007). Cara yang mempunyai pengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa merupakan cara yang tidak mudah dilakukan. Pengajuan pertanyaan yang penuh arti dan menarik, merupakan tugas yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, guru perlu memahami dan menguasai keterampilan bertanya sebagai salah satu keterampilan mengajar.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa ‟IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”.
4
melatih ketrampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan. Namun dalam materi benda langit yang termasuk pada tata surya bersifat abstrak sehingga sulit untuk dipelajari.
Oleh karena itu penelitian tentang ‟penggunaan pertanyaan produktif pada LKS untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit” perlu dilakukan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menanggulangi masalah pembelajaran IPA yang terjadi di kelas dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah ‟apakah penggunaan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang benda langit?”
Masalah tersebut dijelaskan secara rinci seperti berikut ini :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Karang Mulya? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan
benda langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Karang Mulya? 3. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas IV SDN Karang Mulya dalam
pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit setelah penggunaan pertanyaan produktif pada LKS?
C. Tujuan Penelitian.
5
Yuri Pratiwi , 2013
1. Perencanaan pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Karang Mulya tentang pokok bahasan benda langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Karang Mulya tentang pokok bahasan benda langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS.
3. Hasil belajar siswa kelas IV SDN Karang Mulya dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit setelah penggunaan pertanyaan produktif pada LKS.
D. Manfaat Penelitian.
Hasil dari penelititan tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi guru
a. Memberikan pengalaman dalam merancang pembelajaran IPA dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS.
b. Memotivasi guru agar lebih kreatif dalam mengelola proses pembelajaran IPA.
c. Alat untuk mengembangkan diri untuk menjadi guru yang professional.
2. Bagi siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA tentang pokok bahasan benda langit.
b. Memotivasi kemauan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.
3. Bagi sekolah
6
b. Menumbuhkan suasana akademis yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam menafsirkan istilah yang berkaitan dengan judul atau kajian penelitian, maka perlu dibuat definisi operasional seperti berikut ini :
1. Pertanyaan produktif dan peranannya dalam pembelajaran IPA
Menurut Jelly (1985) bahwa pertanyaan produktif dapat memacu siswa untuk melakukan keterampilan ilmiah (Rustaman et al.,2003). Keterampilan ilmiah IPA dikembangkan melalui keterampilan proses sains (KPS). Menurut Jelly (Rustaman et al.,2003) bahwa pertanyaan produktif sebagai pertanyaan yang merangsang kegiatan produktif atau kegiatan ilmiah, sedangkan pertanyaan tidak produktif memerlukan jawaban dari sumber sekunder yang berupa buku. Menurut Rustaman (2001), pertanyaan produktif mengarahkan siswa berbuat atau untuk melakukan sesuatu.
Secara umum Dahar dkk.(1992) (dalam Rustaman 2003:6) mengemukakan beberapa peranan bertanya dalam pembelajaran IPA. Peranan tersebut adalah : a) merangsang siswa berpikir; b) mengetahui pengetahuan konsep; c) mengarahkan pada konsep; d) memeriksa ketercapaian konsep; e) menimbulkan keberanian menjawab atau mengemukakan pendapat; f) meningkatkan kegiatan belajar mengajar; g) memfokuskan perhatian siswa.
2. Hasil belajar
7
Yuri Pratiwi , 2013
(Hernawan dkk.,2007:10.20). Sedangkan menurut Sudjana (2005:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Dalam kegiatan pembelajaran hasil belajar ini dinyatakan dalam rumusan tujuan. Oleh karena itu setiap mata pelajaran menuntut hasil belajar yang berbeda dari mata pelajaran lain maka banyak para ahli
yang mengemukakan jenis-jenis hasil belajar. Dalam system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan , baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benjamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Model Penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS.
Berdasarkan pendapat Kemmis dalam Wiraatmadja (2005:12) menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah ‟sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan
terlaksananya kegiatan praktek ini”. Sedangkan menurut Ebbut (1985)
Hopkins, (1993) dalam Wiraatmadja (2005:12) mengemukakan bahwa „penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut‟.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat mengalami peningkatan.
Metode penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini
27
tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk satu ancang-ancang pemecahan permasalahan. Alur model Kemmis&Mc Taggart adalah sebagai berikut ini :
a. Rencana : rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi.
b. Tindakan : apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
c. Observasi : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
d. Refleksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dan dampak dari tindakan pelbagai criteria
Gambar 3.1Model desain Kemmis & Mc Taggart.(Hermawan et.al, 2010:143) OBSERVASI
AWAL PERENCANAAN TINDAKAN
PENGAMATAN REFLEKSI
PERENCANAAN
TINDAKAN PENGAMATAN REFLEKSI
PERENCANAAN TINDAKAN
REFLEKSI
28
B. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV di SDN Karang Mulya Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang yang berjumlah 26 orang dengan siswa perempuan 9 orang dan siswa laki-laki 17 orang.
Penelitian dilaksanakan dalam kurun waktu sekitar 1 bulan yaitu pada minggu ke-1 bulan Mei sampai dengan minggu ke 4 bulan Mei 2013.Tempat
yang dipergunakan dalam penelitian adalah tempat peneliti bertugas mengajar yaitu Sekolah Dasar Negeri KarangMulya yang berada di Kampung Ciseuti Desa Jalancagak Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang.
C. Prosedur Penelitian.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari satu kali pertemuan. Penelitian ini menuntut persiapan terencana yang dapat menentukan kelancaran pelaksanaan penelitian yakni berupa penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, persiapan kelengkapan media, alat serta sumber pelajaran yang sesuai dengan materi yang telah ditentukan, alat evaluasi yang cukup mendukung dalam mengukur tingkat keberhasilan penguasaan konsep siswa.
Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Observasi awal (identifikasi masalah)
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan benda langit.
2. Perencanaan tindakan
3. Pelaksanaan tindakan 4. Pengamatan
29
Deskripsi penelitian tiap siklus berisi tahap perencanaan dan tahap tindakan yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas, sedangkan hasil pembahasan sesuai dengan tahapan observasi dan tahapan refleksi pada penelitian tindakan kelas.
1. SIKLUS I
a. Perencanaan
Setelah masalah teridentifikasi penulis membuat perencanaan tindakan yang terdiri dari menyusun instrument penelitian seperti silabus, RPP, LKS, kisi-kisi dan soal tes untuk kegiatan belajar mengajar terkait konsep benda langit, mempersiapkan bahan dan peralatan yang akan dipergunakan dalam kegiatan pengamatan berupa lembar observasi, meja dan kursi untuk observer di kelas, mempersiapkan media dan peralatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran berupa video pembelajaran yang diunduh dari http://www.youtube.com serta meminta satu orang rekan guru untuk melakukan observasi kegiatan belajar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I disusun dengan menekankan pada tujuan pembelajaran agar siswa mampu memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit dan mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan awal yang dilakukan dalam proses pembelajaran adalah melakukan tes awal kepada siswa. Dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menyebutkan nama-nama benda langit dan menjelaskan ciri-ciri benda langit. Kemudian siswa belajar dengan
mengamati video tentang benda langit dan mengerjakan LKS yang berisi pertanyaan produktif secara individual. Pada kegiatan akhir siswa
30
c. Pengamatan
Pelaksanaan siklus I diobservasi oleh satu orang pengamat (observer). Kejadian serta hal-hal yang dianggap penting dicatat pada sebuah lembar
pengamatan yang telah disediakan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran serta hasil belajar siswa setelah belajar menggunakan LKS yang memuat pertanyaan produktif tentang benda-benda langit.
d. Analisis data dan Refleksi
Kegiatan analisis data yang dilakukan yaitu melakukan analisis terhadap hasil tes belajar siswa sebelum dan sesudah belajar dengan menggunakan LKS yang berisi pertanyaan produktif. Selain itu juga dilakukan analisis pada hasil observasi yang dicatat oleh observer .
Setelah kegiatan analisis data dilakukan , maka tahap selanjutnya adalah kegiatan refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara mengkaji kesulitan-kesulitan yag didapat dalam proses pembelajaran dan tahap yang terlaksana maupun yang tidak terlaksana dalam pembelajaran. Dalam kegiatan refleksi juga mencari solusi untuk mengatasi kesulitan yang didapat dalam pelaksanaan siklus satu dan mempertahankan keberhasilan yang sudah didapatkan agar perencanaan untuk siklus selanjutnya lebih matang sehingga pelaksanaan pembelajaran berlangsung lebih baik dari siklus satu.
2. SIKLUS II
31
siklus berikutnya. Dengan tetap memperhatikan beberapa tahapan penelitian yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, tahap observasi serta tahap refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap ini direncanakan tindakan yang akan dilaksanakan untuk
memperbaiki kekurangan atau kesulitan yang terjadi pada siklus satu berdasarkan hasil refleksi pada siklus I yang optimal. Maka dengan itu, kegiatan yang dilakukan guru yaitu merumuskan masalah, mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi dan mempersiapkan media pembelajaran yaitu video rotasi dan revolusi bulan yang diunduh dari www.youtube.com. Pembuatan RPP pada siklus ini hampir sama dengan pembuatan RPP pada siklus I. Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu dengan memberikan pre-test kemudian menayangkan video tentang rotasi dan revolusi bulan dengan menggunakan LCD projector. Kemudian siswa mengamati tayangan video sekaligus mengerjakan LKS yang memuat pertanyaan produktif tentang rotasi dan revolusi bulan. Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan soal post test yang berjumlah 8 butir soal berbentuk uraian.
b. Pelaksanaan tindakan
Seluruh rencana yang disusun dengan tahap perencanaan akan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
c. Pengamatan
Pelaksanaan siklus II diobservasi oleh satu orang pengamat (observer). Kejadian serta hal-hal yang dianggap penting dicatat pada
32
menggunakan video pembelajaran rotasi dan revolusi bulan serta hasil belajar siswa setelah belajar menggunakan LKS yang memuat pertanyaan produktif tentang rotasi dan revolusi bulan.
d. Analisis Data dan Refleksi
Analisis data dilakukan terhadap dua jenis data, yaitu data berupa hasil pengisian lembar observasi guru dan hasil tes konsep tentang rotasi dan revolusi bulan yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran.
Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan apa yang telah dihasilkan, dengan cara menganalisis apakah semua langkah dalam RPP dapat terlaksana dengan baik atau tidak. Hasil refleksi tersebut diambil sebagai acuan dalam mengambil langkah tindakan selanjutnya bila dirasakan pelaksanaan tindakan yang telah disajikan kurang memuaskan atau tidak sesuai dengan yang diharapkan
3. SIKLUS III
Dengan memperhatikan hasil refleksi pada siklus II maka, peneliti dan pengamat (observer) perlu mengambil tindak lanjut suatu pembelajaran pada siklus berikutnya. Dengan tetap memperhatikan beberapa tahapan penelitian yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, tahap observasi serta tahap refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap ini direncanakan tindakan yang akan dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II yang optimal. Maka dengan itu, kegiatan yang dilakukan guru yaitu merumuskan masalah yang terjadi pada
33
pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa dan mempersiapkan media pembelajaran yaitu video fase-fase bulan yang diunduh dari www.youtube.com. Pembuatan RPP pada siklus ini hampir sama dengan pembuatan RPP pada siklus II, karena masih dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sama namun indikator capaian kompetensi yang berbeda. Kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu dengan
memberikan pre-test kemudian menayangkan video dengan LCD projektor, siswa mengerjakan LKS yang telah dipersiapkan kemudian pada kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil kegiatan belajar yang telah dilakukan . Pada kegiatan akhir siswa mengerjakan soal post test.
b. Pelaksanaan tindakan
Seluruh rencana yang disusun dengan tahap perencanaan akan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
c. Pengamatan
Pelaksanaan siklus II diobservasi oleh satu orang pengamat (observer). Kejadian serta hal-hal yang dianggap penting dicatat pada sebuah lembar pengamatan yang telah disediakan dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan video fase-fase bulan serta hasil belajar siswa setelah belajar menggunakan LKS yang memuat pertanyaan produktif.
d. Analisis Data dan Refleksi
Di dalam kegiatan refleksi terdapat beberapa kegiatan, diantaranya yaitu menganalisis dan menginterpretasikan data yang telah diperoleh pada saat
pelaksanaan tindakan. Data yang telah dikumpulkan seperti hasil pengisian lembar observasi, hasil tes belajar siswa, dan hasil pengisian angket siswa
34
Kegiatan refleksi diawali dengan mengkaji tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran yang terlaksana atau tidak terlaksana melalui hasil pengisian lembar observasi. Jika ada tahap yang tidak terlaksana maka akan dilihat pengaruhnya melalui hasil tes belajar siswa, hasil pengerjaan LKS dan hasil angket. Selain itu refleksi juga mengidentifikasi kesulitan dan keberhasilan yang telah didapat dalam pelaksanaan tindakan.
D. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh kebenaran yang obyektif dalam pengumpulan data, diperlukan adanya instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti dapat direfleksi dengan baik.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan menggunakan beberapa instrumen pendukung yang cukup mewakili untuk keberhasilan penelitian pembelajaran. Beberapa instrumen penelitian yang digunakan adalah tes, angket, dan lembar observasi.
1. Tes
Dalam penelitian ini tes yang diberikan pada siswa berupa tes tertulis dengan menggunakan 10 butir soal obyektif (pilihan ganda) untuk siklus kesatu dan siklus ketiga dan 8 butir soal subyektif (uraian) untuk siklus kedua dengan cakupan konsep benda langit pada siklus pertama, rotasi dan revolusi bulan pada siklus kedua, dan fase-fase bulan pada siklus ketiga.
Tes dilaksanakan di awal dan di akhir proses pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan siswa dalam memahami perubahan kenampakan bumi dan benda langit sehingga dapat mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.
Penyusunan soal terlebih dahulu dimulai dengan menyusun kisi-kisi penulisan soal disesuaikan dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
41
2. Angket
Angket diajukan langsung kepada siswa dengan bentuk angket isian tertutup yang jawabannya sudah disediakan dengan alternatif jawaban “ya” atau “tidak”. Angket dilaksanakan setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, tepatnya pada siklus ketiga.
Berikut kisi-kisi angket yang dipergunakan :
Tabel 3.4. Kisi-kisi angket.
No .
Aspek yang digali
Pertanyaan Jumlah item
pertanyaan 1 Proses
pembelajaran
Apakah pembelajaran IPA dengan menggunakan video cukup menarik?
3
Apakah kamu merasa senang ketikabelajar?
Bagaimana jika pembelajaran seperti tadi dilakukan pada mata pelajaran lain?
42
pembelajaran baik isi dari video yang tadi ditayangkan?
Bagaimana jika pembelajaran IPA dengan menggunakan video diadakan lagi?
3. Pertanyaan
Apakah kamu dapat menyelesaikan / mengerjakan LKS dan soal dengan mudah?
5
Bagaimana jika LKS dan soalseperti tadi disajikan lagi dalam mata pelajaran lainnya?
Apakah pertanyaan yang ada di LKS dan soal dapat dimengerti? Apakah jumlah pertanyaan di LKS
dan soal cukup?
Apakah kamu dapat menjawab semua pertanyaan?
Pengumpulan data melalui angket dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai kegiatan pembelajaran IPA tentang benda langit dengan menggunakan LKS yang berisi pertanyaan produktif.
3. Lembar Observasi
Observasi adalah upaya mengamati dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam penelitian kelas, observasi adalah suatu upaya pengamatan yang memusatkan pada pengumpulan data yang berkenaan dengan proses pelaksanaan tindakan. Setelah melalui tahapan perencanaan bersama dalam mengobservasi tahap berikutnya adalah
menentukan kriteria yang akan diamati selama pembelajaran berlangsung. Untuk memudahkan dalam menyusun lembar observasi, maka dibuat kisi-kisi penyusunan lembar observasi sebagai berikut:
Tabel 3.5. Kisi-kisi penulisan lembar observasi
43 dan penjelasan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan inti Memberikan lembar kerja siswa dan
Bertanya kepada siswa
tentang jumlah
44
bertanya tentang materi pelajaran
3 Kegiatan Akhir
Memberikan soal posttes kepada siswa materi untuk pertemuan selanjutnya
Fokus observasi dalam penelitian ini yaitu keterlaksanaan kegiatan pembelajaran IPA dengan menggunakan LKS berisi pertanyaan-pertanyaan
produktif. Data hasil observasi digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu tentang perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan LKS berisi pertanyaan produktif.
E. Pengolahan data
1. Tes
Hasil tes pada pre-tes dan post-tes yang didapat diolah dengan menggunakan metode rata-rata dan persentase, yang langkah-langkah analisa datanya seperti berikut ini:
a) Menghitung skor tiap-tiap individu berdasarkan rubrik penilaian yang telah ditetapkan
45
c) Menghitung nilai rata-rata skor hasil belajar, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
d) Menghitung kriteria ketuntasan individual berdasarkan Standar Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan sekolah, yaitu:
Siswa dikatakan tuntas, jika siswa mendapatkan nilai minimal 67 poin
Siswa dikatakan tidak tuntas, jika siswa mendapatkan nilai dibawah 67 poin
e) Menghitung banyaknya siswa yang telah menuntaskan hasil belajarnya
f) Menghitung persentase banyaknya siswa yang telah menuntaskan hasil belajarnya, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
%
Data hasil observasi pada pelaksanaan pembelajaran IPA dengan
menggunakan LKS berisi pertanyaan produktif dan video pembelajaran yang dilakukan oleh seorang rekan sejawat, dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskripstif setelah sebelumnya dilakukan refleksi dahulu tentang proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
3. Angket
46
tidak dari setiap pertanyaan yang diajukan. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
% 100
% x
n Keseluruha Siswa
Banyaknya
menjawab yang
Siswa Banyaknya siswa
Yuri Pratiwi , 2013
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. SIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada hasil temuan dan pembahasan penelitian ini, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Benda Langit kelas IV SDN KarangMulya Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dilakukan dengan baik, hal tersebut dapat terlihat dari persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran. Persiapan tersebut meliputi ; penyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa yang berisi pertanyaan produktif, penyiapan alat dan media pembelajaran yang direncanakan dengan baik oleh peneliti.
2. Pada pelaksanaan pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Benda
Langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS, siswa cukup antusias mengikuti proses pembelajaran karena selain LKS guru juga menggunakan media audio visual berupa video pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Siswa merasa tertarik karena penasaran dengan isi dari video yang ditayangkan yang berbeda-beda pada tiap siklusnya. Proses pembelajaran dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS juga membuat siswa harus berkonsentrasi mengamati video yang ditayangkan sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan dan hasil belajar siswa pun dapat meningkat. 3. Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan
siklus I ke siklus II tidak begitu besar namun banyak perubahan positif dari respon dan sikap siswa ketika belajar dan sesudah belajar. Peningkatan yang cukup besar terjadi pada siklus II menuju siklus III, hal tersebut terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa dan jumlah siswa yang tuntas meskipun pada siklus III ada 1 orang siswa yang belum tuntas.
B. REKOMENDASI
Penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Benda Langit dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi guru, pembelajaran IPA dengan menggunakan pertanyaan produktif pada LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Saran peneliti sebagai guru kita harus mempunyai kemauan yang keras untuk meningkatkan mutu pembelajaran baik dari proses maupun hasil belajar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyusun lembar kerja siswa yang baik , tidak hanya dengan menerapkan metode atau model pembelajaran yang baru saja, masih banyak cara lain untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu guru juga harus lebih banyak menggunakan media yang bervariasi untuk menarik perhatian siswa agar lebih serius dalam belajar dan guru diharapkan dapat mencoba mengkaji dan mengimplementasikan pertanyaan produktif pada LKS tersebut tentang pokok bahasan lainnya pada pembelajaran IPA dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran
75
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.(2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta:Depdiknas.
Dirdjosoemarto,Soendjojo,dkk.(1991).Pendidikan IPA 2, Buku II.Jakarta:Depdikbud, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Tinggi.
Elsteeg,Jos.(1985).The Right Questions at the Right Time.In Wynne
Harlen.Primary Science : Taking the
plunge.Oxford,England:Heinemann Educational,36-46.
Haryanto,2007.Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD kelas 4.Jakarta:Erlangga
Hermawan,et al.(2010).Metode Penelitian Pendidikan SD.Bandung:UPI Press
Hernawan, H.A dkk..2007.Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Universitas Terbuka
Hidayat Bambang,dkk.(1978).Bumi dan Antariksa I.Jakarta:Depdikbud
Karim,S.,Rustaman,A. dan Rustaman,N.(1994). Bagaimana Merancang
Pertanyaan Produktif. Proyek Pengadaan Alat Peraga IPA SD.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdikbud: Jakarta
Komala,Ratna. (2010). Analisis Pertanyaan pada Desain Kegiatan
Laboratorium Kelas XII dalam Konsep Fotosintesis. Skripsi pada
FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Martens,L.M.(1999).Productive Questions:Tools for Suporting Constructivist Learning.Science and Children,24-53.
Mulyasa, E.2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya
Rachmawati,M. (2012). Pengaruh Pertanyaan Pengarah terhadap
Kemampuan Siswa dalam Menarik Kesimpulan pada Konsep Pencemaran Air. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.
Rustaman,N. dan Rustaman,A. (2003). Peranan Pertanyaan Produktif
dalam Pengembangan KPS dan LKS. Bahan Seminar dan
76
Rustaman,N.2007.Strategi Pembelajaran Biologi.Universitas Terbuka. Sudjana,Nana 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Tjasyono,B.HK.(2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa.
Bandung:PT.Remaja Rosdakarya bekerjasama dengan Program Pascasarjana UPI.
Wahyudin,dkk..(2006).Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung:UPI Press
Widodo, A. (2006). Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam
Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(2),
139-148.
Widodo dkk.,. (2006). Peningkatan Kemampuan Siswa SD untuk
Mengajukan Pertanyaan Produktif. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran.
Wiriatmadja,R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: UPI bekerjasama dengan PT.Remaja Rosdakarya
Asy’ari, Muslichah (2006). Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
[Online]. Tersedia : http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html#ixzz2OvJ89VjJ[10 Mei 2013]