PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
PADA MATERI BIOSFER UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA
SW CR DUYNHOVEN T.A. 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
ROMAULI SIPAYUNG NIM. 308131088
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
v ABSTRAK
Romauli Sipayung. NIM 308131088. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match Pada Materi Biosfer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Sw Cr Duynhoven T.A 2012/2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan (1). Aktivitas belajar siswa kelas XI SMA Sw Cr Duynhoven dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada materi Biosfer. (2). Hasil belajar siswa kelas XI SMA Sw Cr Duynhoven dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada materi Biosfer.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus dan melalui empat fase yakni perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Sw Cr Duynhoven T.A 2012/2013 yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung (LKS dan test tertulis) dan Teknik analisa data yang yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat dan kasih karuniaNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Make a Match pada Materi Biosfer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta CR
Duyhnhoven T.A 2012/2013 ”.
Selama Penulisan Skripsi ini tidak sedikit kesulitan, hambatan, dan
tantangan yang dihadapi penulis. Namun penulis juga menyadari bahwa dengan
kemampuan yang terbatas yang penulis miliki, tidaklah mungkin Skripsi ini dapat
terselesaikan dengan tekad, cita-cita, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak,
maka syukur segalanya dapat teratasi dan terselesaikan dengan baik. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Restu. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED beserta
staffnya.
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan. M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED
4. Ibu Dra. Asnidar M.Si sebagai sekretaris jurusan Pendidikan Geografi.
5. Bapak Drs. Julismin, MP.d selaku Dosen Pembimbing Skripsi
6. Bapak Drs.Nahor Simanungkalit M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak Dra. Rosni, M.Pd dan Ibu Dra. Marlinang, M.P selaku dosen penguji,
Bapak/Ibu dosen Pend.Geografi yang telah membekali penulis dengan ilmu-ilmu di bangku kuliah, serta Pak Siagian selaku staf administrasi yang banyak
membantu kelancaran administrasi penulis.
8. Sr. Rusmiani Sihotang, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Swasta CR
Duynhoven
9. Ibu D.Nainggolan, S.Pd selaku Guru Geografi, beserta staf administrasi yang
iv
10.Teristimewa kepada kedua orang tua yang sangat kusayangi ayahanda D.
Sipayung dan Ibunda M. Munthe Yang selalu mendoakan penulis memenuhi
kebutuhan spiritual dan material, membimbing saat terpuruk dan selalu
memberikan semangat hingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih buat cinta, kasih sayang, dukungannya.
11.Teristimewa juga untuk Saudara-saudariku yang kukasihi B’Hotner Sipayung
Amd, K’Asniwaty Sipayung S.Si, B’Elbinson Sipayung SE, D’Osmin
Sipayung, D’ Esra Sipayung yang selalu memberi semangat dan doa kepada
penulis.
12.Sahabatku yang kusayangi Eva Suranta Manjorang, Pretty Simanjuntak, Cici
Suani Bakkara, Murni Simanihuruk, Natalisa C Barus, Febriany Zendrato,
Andrie K Saragih, Darlin Simanullang. Terimakasih buat dukungan dan
motivasinya ya sobat.
13.Teman-teman B-Reguler 2008, teman-teman stambuk 2008, teman-teman
PPLT UNIMED 2011 dan teman-teman yang tak bisa disebut satu persatu
14.Teman – teman di kos Gg. Rukun 15A (K’ Herna, K’ Betaria, D’ Binaria, D’
Tiodorlis, D’ Laksana) yang memberikan motivasi dan dorongan selama
perkuliahan, mudah mudahan rasa kekeluargaan tidak akan pernah berakhir.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari isi
maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi seluruh pembaca.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, September 2012 Penulis
Romauli Sipayung
vii
A.Latar Belakang Masalah ...1
B.Identifikasi Masalah ...6
C.Pembatasan Masalah ...7
D.Rumusan Masalah ...7
E. Tujuan Penelitian ...7
F. Manfaat Penelitian ...8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9
A.Kerangka Teoritis...9
B.Penelitian yang Relevan ...26
C.Kerangka Berpikir ...28
D.Hipotesis Tindakan ...29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...30
A.Lokasi dan Waktu Penelitian ...30
B.Subjek dan Objek Penelitian ...30
C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...30
viii
E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian...32
F. Teknik Pengumpulan Data ...36
G.Pengembangan Instrumen Penelitian ...36
H.Teknik Analisis Data...39
BAB IV. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ...42
A.Kondisi Fisik ...45
B.Kondisi Non Fisik ...43
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...50
A.Hasil Penelitian ...50
B.Pembahasan ...66
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN...70
A.Kesimpulan ...70
B.Saran ...71
DAFTAR PUSTAKA ...72
ix
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif ...11
2. Sintaks Model Pembelajaran Make a Match ...13
3. Penelitian Tindakan Kelas Dengan Alur dan Tahapan (Siklus I) ...34
4. Penelitian Tindakan Kelas Dengan Alur dan Tahapan (Siklus II) ...35
5. Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ...37
6. Kisi-kisi Instrumen Tes Pada Materi Biosfer ...37
7. Kategori Tingkat Penguasaan Siswa ...39
8. Data Guru dan Pegawai ...45
9. Data Siswa ...46
10. Tingkat Ketuntasan Siswa Siklus I ...53
11. Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I ...54
12. Aktivitas Siswa Siklus I ...56
13. Tingkat Ketuntasan Siswa Siklus II ...61
14. Tingkat Penguasaan Materi Siklus II ...62
x
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir...29
2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...32
3. Guru sedang Menjelaskan...52
4. Guru Sedang Membagi Kartu Soal dan Jawaban ...52
5. Siswa mengerjakan Postes ...53
6.Grafik Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I ...54
7.Persentase Penguasaan Materi Siklus I ...55
8.Grafik Persentase Aktivitas Siswa Siklus I ...57
9.Guru Menjelaskan di Depan Kelas ...59
10.Observer sedang mengawasi siswa mengerjakan LKS ...59
11.Siswa Sedang Mencocokkan Kartu Soal dan Jawaban ...60
12.Siswa sedang Mempresentasekan Pasangan Kartu soal dan Jawaban ...60
13.Siswa sedang mengerjakan Post Test ...61
14.Grafik Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II ...62
15.Tingkat Penguasaan Materi Siklus II ...63
16.Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa ...63
17.Grafik Aktivitas Siswa Siklus II ...65
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1. Silabus ...74
2. RPP Siklus I ...76
3. RPP Siklus II ...81
4. Soal sebelum Valid ...86
5. Kunci Jawaban Soal Belum Valid ...90
6. Uji Validitas Tes ...91
7. Hasil Perhitungan Uji Validitas ...92
8. Perhitungan Reliabilitas Tes ...93
9. Tes Siklus I ...95
10.LKS Siklus I dan Jawaban ...98
11.Tes Siklus II ...101
12.LKS Siklus II dan Jawaban ...104
13.Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I ...107
14.Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I ...107
15.Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II ...109
16.Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus II ...110
17.Kartu Soal dan Kartu Jawaban Siklus I ...111
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Pendidikan
sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang
dan bahkan akan terbelakang. Dengan pendidikan manusia akan dapat
mengembangkan dirinya dan mempertahankan hidupnya. Oleh karena itu
pendidikan harus betul-betul di arahkan untuk menghasilkan manusia yang
berkualitas dan mampu bersaing.
Pendidikan juga merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk
meningkatkan kemajuan suatu negara. Melalui pendidikan harkat dan martabat
bangsa dapat ditingkatkan. Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga pendidikan
merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran yang diusahakan dengan
sengaja untuk mengembangkan kepribadian dan segenap potensi siswa sehingga
mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Sesuai dengan Undang – Undang No. 2 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekutan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakatdan bangsa dan Negara (Sanjaya,
2007).
2
Dunia pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam
menghasilkan sumberdaya manusia yang berpotensi dan bekompetensi. Karena
melalui pendidikan individu diproses menjadi manusia yang memiliki
pengetahuan, sikap dan ketrampilan, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pemerintah dan lembaga yang begerak dalam dunia pendidikan telah
melakukan terobosan seperti perubahan dan pengembangan kurikulum dari tahun
ke tahun, peningkatan mutu pengajaran melalui penataran dan pelatihan,
pengadaan buku-buku pelajaran, penambahan unit-unit sekolah sampai pengadaan
dana bantuan sosial sehingga pendidikan dapat dinikmati seluruh lapisan
masyarakat.
Seiring dengan perkembangan di bidang ekonomi, sosial, politik, dan ilmu
pengetahuan yang semakin tinggi maka tuntutan akan peningkatan sumberdaya
manusia sangat dibutuhkan terutama masalah kompetensi sumberdaya manusia.
Pentingnya mengembangkan sumberdaya manusia merupakan unsur yang selalu
ada dalam suatu organisasi atau lembaga tertentu, dimana mereka menciptakan
strategi dan inovasi yang akan dicapai oleh organisasi atau lembaga yang
menaunginya.
Salah satu indikator pendidikan yang berkualitas adalah perolehan nilai
hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dapat meningkat apabila kualitas guru
lebih ditingkatkan. Dengan demikian guru perlu menguasai dan dapat menerapkan
berbagai strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran secara spesifik. Penguasan model pembelajaran akan mempengaruhi
keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran. Namun pada kenyataaannya, jika
3
oleh faktor-faktor (1) rendahnya penguasaan siswa terhadap materi, (2) rendahnya
penguasaan guru dalam pengelolaan pembelajaran, (3) fokus pembelajaran ada
pada guru, siswa hanya menerima apa yang diberikan guru tanpa melalui aktivitas
dan partisipasi siswa yang berarti, (4) rendahnya kemampuan guru dalam
memvariasikan metode dan media pembelajaran. Guru memiliki kemampuan
dalam proses pembelajaran yang berkaitan erat dengan kemampuannya dalam
memilih model pembelajaran yang dapat memberi keefektivitasan kepada siswa.
Guru yang dipandang sebagai salah satu sosok yang cukup berpengaruh
terhadap hasil belajar dan perilaku siswa, hendaknya selalu memperhatikan proses
belajar mengajar yang dilakukannya supaya tujuan dari sistem pendidikan
nasional tercapai. Jika ada kendala dalam kelas, hendaknya guru melakukan upaya
perbaikan melalui perencanaan pembelajaran, pendekatan sistem pembelajaran
dan evaluasi terhadap pengajaran yang telah dilakukan. (Jacobsen, dkk, 2009)
Upaya perencanaan yang baik, pendekatan sistem pengajaran dan evaluasi
terhadap pembelajaran tersebut dapat dilakukan oleh guru, salah satunya dengan
membuat Penelitian Tindakan Kelas. Tetapi dengan masih maraknya
perkembangan paradigma lama dalam pembelajaran telah membuat sistem
pembelajaran hanya berpusat kepada guru (Teacher-center) dan siswa hanya
objek yang mendengarkan saja dan menerima pengetahuan yang disampaikan
guru. Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan
beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya
proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa
dengan siswa jarang terjadi. Kegagalan guru dalam menyampaikan suatu pokok
4
membangkitkan perhatian dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran
yang berdampak pada hasil belajar siswa.
Rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar tersebut juga sering ditemukan
di sekolah- sekolah sebagai lembaga pendidikan. Sekolah SMA SW CR
Duynhoven sebagai salah satu lembaga pendidikan negeri juga mengalami
masalah tersebut. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara dengan salah satu
guru bidang studi Geografi yang mengajar di SMA SW CR Duynhoven dengan
menjelaskan bahwa siswa-siswa yang diajari oleh Beliau tersebut cenderung
kurang aktif dalam pembelajaran, kurang kritis dalam pembelajaran dan hasil
belajar tidak sesuai dengan harapan. Salah satu kelas yang disebutkan Beliau
adalah Kelas XI IPS untuk tahun ajaran 2011/2012 kurang aktif dalam proses
pembelajaran materi Biosfer, dan hasil ketuntasan belajarnya hanya mencapai
50%, sementara Standar Ketuntasan Minimal adalah 70. Dijelaskan bahwa 1).
metode yang dipakai pada saat pembelajaran adalah metode ceramah bervariasi
dan belum diterapkannya variasi metode pembelajaran yang lain (kontekstual
learning, cooperative learning, based problem learning, based research learning,
dll) 2). Sejauh ini, belum dilakukan penelitian untuk memperbaiki kondisi siswa
yang masih kurang aktif di kelas hasil belajar siswa yang masih kurang 3). Terkait
dengan kondisi tersebut, hasil belajar masih belum sesuai dengan harapan 4).
Keadaan aktivitas siswa yang masih kurang dalam pembelajaran 5).Kurangnya
persiapan guru dalam memilih model pembelajaran dengan materi sehingga KKM
yang harus tetapkan tidak tercapai, oleh sebab itu maka perlu dilakukan upaya
5
Pemilihan model pembelajaran sangat menentukan kualitas pengajaran
dalam proses belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan pengajaran diperlukan
penggunaan model pembelajaran yang optimal. Model pembelajaran yang
membuat siswa aktif bekerjasama dalam proses pembelajaran baik secara
emosional maupun sosial tanpa ada pembedaan kemauan antar siswa dan
menanggapi berbagai permasalahan hendaknya terus dikembangkan dan
diarahkan oleh guru dengan sedemikian rupa, sehingga siswa lebih aktif dan
mampu mencapai hasil belajar yang optimal.
Salah satu model pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam
proses pembelajaran adalah pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini
merupakan suatu pembelajaran dengan menggunakan sekelompok kecil siswa
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Menurut Johnson (dalam Lie,2010) suasana belajar pada pembelajaran
kooperatif menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif
dan penyesuaian psikologis yang lebih baik daripada suasana belajar yang penuh
dengan persaingan dan memisah-misahkan siswa. Menurut Gulo (dalam
Suprijanto, 2005) diskusi kelompok merupakan stategi belajar mengajar yang
tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antara peserta didik.
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif
dalam pembelajaran dan mendorong siswa untuk belajar bersama dengan sesama
siswa dalam kelompok. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan siswa selama
penerapan sintak pembelajaran mulai dari memilih topik pelajaran yang
6
kooperatif oleh siswa, analisis oleh siswa, presentasi hasil final oleh siswa
kemudian evaluasi oleh siswa yang dituntun guru. Jika dihubungkan antara
kompetensi dasar pembelajaran materi Fenomena Biosfer yakni menjelaskan,
mengidentifikasi dan menganalisis fenomena biosfer maka pembelajaran tipe
Make a Match cocok dengan materi tersebut karena kompetensi dasar dapat
diterapkan selama sintaks pembelajaran, selain itu dapat juga meningkatkan
aktivitas hasil belajar karena tuntutan dalam model tersebut adalah keaktifan
siswa dalam menggali potensi dalam dirinya melalui aktivitas yang dilakukan dari
awal hingga akhir pembelajaran.
Dengan demikian, penerapan pembelajaran tipe Make a Match dapat juga
mengacu kepada salah satu tuntutan tujuan Pendidikan Nasional yakni peserta
didik aktif mengembangkan potensi dirinya, melakukan aktivitas dalam
pembelajaran dan hasil belajar yang meningkat.
B.Identifikasi Masalah
Banyak permasalahan yang terjadi disekolah yang dapat mengganggu
proses belajar mengajar, sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor (1) rendahnya penguasaan siswa
terhadap materi, (2) rendahnya penguasaan guru dalam pengelolaan pembelajaran,
(3) fokus pembelajaran ada pada guru, dimana siswa hanya menerima apa yang
diberikian guru tanpa melalui aktivitas dan partisipasi siswa yang berarti, (4)
rendahnya kemampuan guru dalam memvariasikan metode dan media
7
C.Pembatasan Masalah
Sesuai dengan masalah yang diapaparkan pada identifikasi masalah, maka
yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil
belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif Make a Match pada materi
Biosfer dikelas XI IPS SMA Sw CR Duynhoven Saribudolok T.P 2012/2013.
D.Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah
1. Apakah penerapan model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa kelas XI IPS SMA Sw CR Duynhoven Saribudolok?
2. Apakah penerapan model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Sw CR Duynhoven Saribudolok?
E.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui :
1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan mennggunakan model
pembelajaran Make a Match pada materi Biosfer di kelas XI IPS SMA Sw CR
Vanduyhoven Saribudolok.
2. Peningkatan Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Make a Match pada materi Biosfer di kelas XI IPS SMA Sw CR
8
F. Manfaat Penelitian
adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumbangan teoritis bagi pengembangan pendidikan khususnya dalam
hal model pembelajaran pada mata pelajaran Geografi.
2. Bahan masukan bagi guru/pengajar dalam memilih model pembelajaran pada
pokok bahasan dalam mata pelajara geogrfi.
3. Menambah pengetahuan dan informasi kepada peneliti tentang model
pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar belajar
siswa.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya khusus mengenai topik yang
70
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Melalui penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa:
1. Aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Make a Match
pada materi Biosfer meningkat sebesar 23,8% dari siklus I sebesar 55, 7%
menjadi 79.5% pada siklus II.
2. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebesar 35% dari siklus I sebesar 52
% menjadi 87 % pada siklus II (tuntas secara klasikal).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat
diterima, artinya dengan menerapkan model pembelajaranMake a Match dapat
meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa.
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberi beberapa saran
sebagai berikut :
1. Aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Make a
Match pada materi Biosfer meningkat sebesar 23,8% dari siklus I sebesar 55,
7% menjadi 79.5% pada siklus II dan semua aspek aktivitas belajar siswa
berada pada kategori baik. Oleh karena itu, guru bidang studi geografi dapat
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam
proses pembelajaran di kelas untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.
71
2. Hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Make a
Match sebesar 35% dari siklus I sebesar 52 % menjadi 87 % akan tetapi pada
siklus II masih ada siswa yang kurang memahami materi Biosfer. Oleh
karena itu, guru bidang studi Geografi perlu merancang pembelajaran
geografi yang menyenangkan bagi siswa dan bersistematis melalui penerapan
model pembelajaran yang efektif, proses pembelajaran yang berpusat pada
siswa dan cara penyampaian yang mudah dipahami sehingga hasil belajar
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimin.2009.Prosedur Penelitian.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Erika.2010. Penerapan Strategi Pembelajaran Make a Match Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI- IS SMA Swasta Santo Yosep Tanjung Sari Medan.skripsi. Medan: Pendidikan Akuntansi. FE -MEDAN
Febri.2010.Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dalam upayameningkatkan motivasi dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Budi Agung Medan Tahun Ajaran 2010/2011.Skripsi. Medan: Pendidikan Akuntansi. FE - UNIMED
http://ariesvio.blogspot.com/2011/03/mengenal-model-pembelajaran-make match.html
http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-make-a-match
Ibrahim, R.2010.Perencanaan Pengajaran.Jakarta: PT.Rineka Cipta
Kholilah, Elfi. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Mencari Pasangan (Make a Match) pada Materi Pecahan di Kelas VII SMPN 22 Medan T.A. 2010/2012.
Skripsi. Medan: Pendidikan Matematika. FMIPA - UNIMED
Lie, Anita. 2002. Cooperatif Learning, Mempraktekkan kooperatif Learning di
Ruang-ruang Kelas . Jakarta : Gramedia
Mulyadi, H. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar. Yogyakarta: Nuha Litera
Milfayetty, Sry, dkk.2011. Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed
Syah, Muhibbin.2010.Psikologi Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya offset
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Proses Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Sihaloho, Nora. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi 4 Pada Standar Kompetensi Pada Persamaan Dasar Akuntansi SMK Negeri 1 Tebing Tinggi tahun Pembelajaran 2009/2010. skripsi. Medan: Pendidikan Akuntansi. FE - UNIMED
73
Suprajono, agus. 2009. Cooperatif Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta :Pustaka Pelajar
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Predana Media Group
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses