• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATERI BIOSFER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA SW CR DUYHOVEN T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATERI BIOSFER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA SW CR DUYHOVEN T.A. 2012/2013."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PADA MATERI BIOSFER UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA

SW CR DUYNHOVEN T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

ROMAULI SIPAYUNG NIM. 308131088

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

v ABSTRAK

Romauli Sipayung. NIM 308131088. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match Pada Materi Biosfer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Sw Cr Duynhoven T.A 2012/2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan (1). Aktivitas belajar siswa kelas XI SMA Sw Cr Duynhoven dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada materi Biosfer. (2). Hasil belajar siswa kelas XI SMA Sw Cr Duynhoven dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada materi Biosfer.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus dan melalui empat fase yakni perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS-1 SMA Sw Cr Duynhoven T.A 2012/2013 yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung (LKS dan test tertulis) dan Teknik analisa data yang yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

berkat dan kasih karuniaNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Make a Match pada Materi Biosfer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta CR

Duyhnhoven T.A 2012/2013 ”.

Selama Penulisan Skripsi ini tidak sedikit kesulitan, hambatan, dan

tantangan yang dihadapi penulis. Namun penulis juga menyadari bahwa dengan

kemampuan yang terbatas yang penulis miliki, tidaklah mungkin Skripsi ini dapat

terselesaikan dengan tekad, cita-cita, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak,

maka syukur segalanya dapat teratasi dan terselesaikan dengan baik. Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Restu. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED beserta

staffnya.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan. M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Geografi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED

4. Ibu Dra. Asnidar M.Si sebagai sekretaris jurusan Pendidikan Geografi.

5. Bapak Drs. Julismin, MP.d selaku Dosen Pembimbing Skripsi

6. Bapak Drs.Nahor Simanungkalit M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak Dra. Rosni, M.Pd dan Ibu Dra. Marlinang, M.P selaku dosen penguji,

Bapak/Ibu dosen Pend.Geografi yang telah membekali penulis dengan ilmu-ilmu di bangku kuliah, serta Pak Siagian selaku staf administrasi yang banyak

membantu kelancaran administrasi penulis.

8. Sr. Rusmiani Sihotang, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Swasta CR

Duynhoven

9. Ibu D.Nainggolan, S.Pd selaku Guru Geografi, beserta staf administrasi yang

(7)

iv

10.Teristimewa kepada kedua orang tua yang sangat kusayangi ayahanda D.

Sipayung dan Ibunda M. Munthe Yang selalu mendoakan penulis memenuhi

kebutuhan spiritual dan material, membimbing saat terpuruk dan selalu

memberikan semangat hingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih buat cinta, kasih sayang, dukungannya.

11.Teristimewa juga untuk Saudara-saudariku yang kukasihi B’Hotner Sipayung

Amd, K’Asniwaty Sipayung S.Si, B’Elbinson Sipayung SE, D’Osmin

Sipayung, D’ Esra Sipayung yang selalu memberi semangat dan doa kepada

penulis.

12.Sahabatku yang kusayangi Eva Suranta Manjorang, Pretty Simanjuntak, Cici

Suani Bakkara, Murni Simanihuruk, Natalisa C Barus, Febriany Zendrato,

Andrie K Saragih, Darlin Simanullang. Terimakasih buat dukungan dan

motivasinya ya sobat.

13.Teman-teman B-Reguler 2008, teman-teman stambuk 2008, teman-teman

PPLT UNIMED 2011 dan teman-teman yang tak bisa disebut satu persatu

14.Teman – teman di kos Gg. Rukun 15A (K’ Herna, K’ Betaria, D’ Binaria, D’

Tiodorlis, D’ Laksana) yang memberikan motivasi dan dorongan selama

perkuliahan, mudah mudahan rasa kekeluargaan tidak akan pernah berakhir.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari isi

maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi seluruh pembaca.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, September 2012 Penulis

Romauli Sipayung

(8)

vii

A.Latar Belakang Masalah ...1

B.Identifikasi Masalah ...6

C.Pembatasan Masalah ...7

D.Rumusan Masalah ...7

E. Tujuan Penelitian ...7

F. Manfaat Penelitian ...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9

A.Kerangka Teoritis...9

B.Penelitian yang Relevan ...26

C.Kerangka Berpikir ...28

D.Hipotesis Tindakan ...29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...30

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ...30

B.Subjek dan Objek Penelitian ...30

C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...30

(9)

viii

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian...32

F. Teknik Pengumpulan Data ...36

G.Pengembangan Instrumen Penelitian ...36

H.Teknik Analisis Data...39

BAB IV. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ...42

A.Kondisi Fisik ...45

B.Kondisi Non Fisik ...43

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...50

A.Hasil Penelitian ...50

B.Pembahasan ...66

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN...70

A.Kesimpulan ...70

B.Saran ...71

DAFTAR PUSTAKA ...72

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif ...11

2. Sintaks Model Pembelajaran Make a Match ...13

3. Penelitian Tindakan Kelas Dengan Alur dan Tahapan (Siklus I) ...34

4. Penelitian Tindakan Kelas Dengan Alur dan Tahapan (Siklus II) ...35

5. Kriteria Penilaian Aktivitas Belajar Siswa ...37

6. Kisi-kisi Instrumen Tes Pada Materi Biosfer ...37

7. Kategori Tingkat Penguasaan Siswa ...39

8. Data Guru dan Pegawai ...45

9. Data Siswa ...46

10. Tingkat Ketuntasan Siswa Siklus I ...53

11. Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I ...54

12. Aktivitas Siswa Siklus I ...56

13. Tingkat Ketuntasan Siswa Siklus II ...61

14. Tingkat Penguasaan Materi Siklus II ...62

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir...29

2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...32

3. Guru sedang Menjelaskan...52

4. Guru Sedang Membagi Kartu Soal dan Jawaban ...52

5. Siswa mengerjakan Postes ...53

6.Grafik Persentase Ketuntasan Belajar Siklus I ...54

7.Persentase Penguasaan Materi Siklus I ...55

8.Grafik Persentase Aktivitas Siswa Siklus I ...57

9.Guru Menjelaskan di Depan Kelas ...59

10.Observer sedang mengawasi siswa mengerjakan LKS ...59

11.Siswa Sedang Mencocokkan Kartu Soal dan Jawaban ...60

12.Siswa sedang Mempresentasekan Pasangan Kartu soal dan Jawaban ...60

13.Siswa sedang mengerjakan Post Test ...61

14.Grafik Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II ...62

15.Tingkat Penguasaan Materi Siklus II ...63

16.Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa ...63

17.Grafik Aktivitas Siswa Siklus II ...65

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Silabus ...74

2. RPP Siklus I ...76

3. RPP Siklus II ...81

4. Soal sebelum Valid ...86

5. Kunci Jawaban Soal Belum Valid ...90

6. Uji Validitas Tes ...91

7. Hasil Perhitungan Uji Validitas ...92

8. Perhitungan Reliabilitas Tes ...93

9. Tes Siklus I ...95

10.LKS Siklus I dan Jawaban ...98

11.Tes Siklus II ...101

12.LKS Siklus II dan Jawaban ...104

13.Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I ...107

14.Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I ...107

15.Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II ...109

16.Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus II ...110

17.Kartu Soal dan Kartu Jawaban Siklus I ...111

(13)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Pendidikan

sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang

dan bahkan akan terbelakang. Dengan pendidikan manusia akan dapat

mengembangkan dirinya dan mempertahankan hidupnya. Oleh karena itu

pendidikan harus betul-betul di arahkan untuk menghasilkan manusia yang

berkualitas dan mampu bersaing.

Pendidikan juga merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

meningkatkan kemajuan suatu negara. Melalui pendidikan harkat dan martabat

bangsa dapat ditingkatkan. Dalam hal ini sekolah sebagai lembaga pendidikan

merupakan tempat terjadinya proses pembelajaran yang diusahakan dengan

sengaja untuk mengembangkan kepribadian dan segenap potensi siswa sehingga

mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Sesuai dengan Undang – Undang No. 2 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekutan spritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakatdan bangsa dan Negara (Sanjaya,

2007).

(14)

2

Dunia pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

menghasilkan sumberdaya manusia yang berpotensi dan bekompetensi. Karena

melalui pendidikan individu diproses menjadi manusia yang memiliki

pengetahuan, sikap dan ketrampilan, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Pemerintah dan lembaga yang begerak dalam dunia pendidikan telah

melakukan terobosan seperti perubahan dan pengembangan kurikulum dari tahun

ke tahun, peningkatan mutu pengajaran melalui penataran dan pelatihan,

pengadaan buku-buku pelajaran, penambahan unit-unit sekolah sampai pengadaan

dana bantuan sosial sehingga pendidikan dapat dinikmati seluruh lapisan

masyarakat.

Seiring dengan perkembangan di bidang ekonomi, sosial, politik, dan ilmu

pengetahuan yang semakin tinggi maka tuntutan akan peningkatan sumberdaya

manusia sangat dibutuhkan terutama masalah kompetensi sumberdaya manusia.

Pentingnya mengembangkan sumberdaya manusia merupakan unsur yang selalu

ada dalam suatu organisasi atau lembaga tertentu, dimana mereka menciptakan

strategi dan inovasi yang akan dicapai oleh organisasi atau lembaga yang

menaunginya.

Salah satu indikator pendidikan yang berkualitas adalah perolehan nilai

hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dapat meningkat apabila kualitas guru

lebih ditingkatkan. Dengan demikian guru perlu menguasai dan dapat menerapkan

berbagai strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode, dan teknik

pembelajaran secara spesifik. Penguasan model pembelajaran akan mempengaruhi

keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran. Namun pada kenyataaannya, jika

(15)

3

oleh faktor-faktor (1) rendahnya penguasaan siswa terhadap materi, (2) rendahnya

penguasaan guru dalam pengelolaan pembelajaran, (3) fokus pembelajaran ada

pada guru, siswa hanya menerima apa yang diberikan guru tanpa melalui aktivitas

dan partisipasi siswa yang berarti, (4) rendahnya kemampuan guru dalam

memvariasikan metode dan media pembelajaran. Guru memiliki kemampuan

dalam proses pembelajaran yang berkaitan erat dengan kemampuannya dalam

memilih model pembelajaran yang dapat memberi keefektivitasan kepada siswa.

Guru yang dipandang sebagai salah satu sosok yang cukup berpengaruh

terhadap hasil belajar dan perilaku siswa, hendaknya selalu memperhatikan proses

belajar mengajar yang dilakukannya supaya tujuan dari sistem pendidikan

nasional tercapai. Jika ada kendala dalam kelas, hendaknya guru melakukan upaya

perbaikan melalui perencanaan pembelajaran, pendekatan sistem pembelajaran

dan evaluasi terhadap pengajaran yang telah dilakukan. (Jacobsen, dkk, 2009)

Upaya perencanaan yang baik, pendekatan sistem pengajaran dan evaluasi

terhadap pembelajaran tersebut dapat dilakukan oleh guru, salah satunya dengan

membuat Penelitian Tindakan Kelas. Tetapi dengan masih maraknya

perkembangan paradigma lama dalam pembelajaran telah membuat sistem

pembelajaran hanya berpusat kepada guru (Teacher-center) dan siswa hanya

objek yang mendengarkan saja dan menerima pengetahuan yang disampaikan

guru. Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan

beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat berlangsungnya

proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa

dengan siswa jarang terjadi. Kegagalan guru dalam menyampaikan suatu pokok

(16)

4

membangkitkan perhatian dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran

yang berdampak pada hasil belajar siswa.

Rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar tersebut juga sering ditemukan

di sekolah- sekolah sebagai lembaga pendidikan. Sekolah SMA SW CR

Duynhoven sebagai salah satu lembaga pendidikan negeri juga mengalami

masalah tersebut. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara dengan salah satu

guru bidang studi Geografi yang mengajar di SMA SW CR Duynhoven dengan

menjelaskan bahwa siswa-siswa yang diajari oleh Beliau tersebut cenderung

kurang aktif dalam pembelajaran, kurang kritis dalam pembelajaran dan hasil

belajar tidak sesuai dengan harapan. Salah satu kelas yang disebutkan Beliau

adalah Kelas XI IPS untuk tahun ajaran 2011/2012 kurang aktif dalam proses

pembelajaran materi Biosfer, dan hasil ketuntasan belajarnya hanya mencapai

50%, sementara Standar Ketuntasan Minimal adalah 70. Dijelaskan bahwa 1).

metode yang dipakai pada saat pembelajaran adalah metode ceramah bervariasi

dan belum diterapkannya variasi metode pembelajaran yang lain (kontekstual

learning, cooperative learning, based problem learning, based research learning,

dll) 2). Sejauh ini, belum dilakukan penelitian untuk memperbaiki kondisi siswa

yang masih kurang aktif di kelas hasil belajar siswa yang masih kurang 3). Terkait

dengan kondisi tersebut, hasil belajar masih belum sesuai dengan harapan 4).

Keadaan aktivitas siswa yang masih kurang dalam pembelajaran 5).Kurangnya

persiapan guru dalam memilih model pembelajaran dengan materi sehingga KKM

yang harus tetapkan tidak tercapai, oleh sebab itu maka perlu dilakukan upaya

(17)

5

Pemilihan model pembelajaran sangat menentukan kualitas pengajaran

dalam proses belajar mengajar dan untuk mencapai tujuan pengajaran diperlukan

penggunaan model pembelajaran yang optimal. Model pembelajaran yang

membuat siswa aktif bekerjasama dalam proses pembelajaran baik secara

emosional maupun sosial tanpa ada pembedaan kemauan antar siswa dan

menanggapi berbagai permasalahan hendaknya terus dikembangkan dan

diarahkan oleh guru dengan sedemikian rupa, sehingga siswa lebih aktif dan

mampu mencapai hasil belajar yang optimal.

Salah satu model pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa dalam

proses pembelajaran adalah pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini

merupakan suatu pembelajaran dengan menggunakan sekelompok kecil siswa

untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan

belajar. Menurut Johnson (dalam Lie,2010) suasana belajar pada pembelajaran

kooperatif menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif

dan penyesuaian psikologis yang lebih baik daripada suasana belajar yang penuh

dengan persaingan dan memisah-misahkan siswa. Menurut Gulo (dalam

Suprijanto, 2005) diskusi kelompok merupakan stategi belajar mengajar yang

tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antara peserta didik.

Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match adalah salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif

dalam pembelajaran dan mendorong siswa untuk belajar bersama dengan sesama

siswa dalam kelompok. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifan siswa selama

penerapan sintak pembelajaran mulai dari memilih topik pelajaran yang

(18)

6

kooperatif oleh siswa, analisis oleh siswa, presentasi hasil final oleh siswa

kemudian evaluasi oleh siswa yang dituntun guru. Jika dihubungkan antara

kompetensi dasar pembelajaran materi Fenomena Biosfer yakni menjelaskan,

mengidentifikasi dan menganalisis fenomena biosfer maka pembelajaran tipe

Make a Match cocok dengan materi tersebut karena kompetensi dasar dapat

diterapkan selama sintaks pembelajaran, selain itu dapat juga meningkatkan

aktivitas hasil belajar karena tuntutan dalam model tersebut adalah keaktifan

siswa dalam menggali potensi dalam dirinya melalui aktivitas yang dilakukan dari

awal hingga akhir pembelajaran.

Dengan demikian, penerapan pembelajaran tipe Make a Match dapat juga

mengacu kepada salah satu tuntutan tujuan Pendidikan Nasional yakni peserta

didik aktif mengembangkan potensi dirinya, melakukan aktivitas dalam

pembelajaran dan hasil belajar yang meningkat.

B.Identifikasi Masalah

Banyak permasalahan yang terjadi disekolah yang dapat mengganggu

proses belajar mengajar, sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor (1) rendahnya penguasaan siswa

terhadap materi, (2) rendahnya penguasaan guru dalam pengelolaan pembelajaran,

(3) fokus pembelajaran ada pada guru, dimana siswa hanya menerima apa yang

diberikian guru tanpa melalui aktivitas dan partisipasi siswa yang berarti, (4)

rendahnya kemampuan guru dalam memvariasikan metode dan media

(19)

7

C.Pembatasan Masalah

Sesuai dengan masalah yang diapaparkan pada identifikasi masalah, maka

yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil

belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif Make a Match pada materi

Biosfer dikelas XI IPS SMA Sw CR Duynhoven Saribudolok T.P 2012/2013.

D.Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah

1. Apakah penerapan model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa kelas XI IPS SMA Sw CR Duynhoven Saribudolok?

2. Apakah penerapan model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Sw CR Duynhoven Saribudolok?

E.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui :

1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan mennggunakan model

pembelajaran Make a Match pada materi Biosfer di kelas XI IPS SMA Sw CR

Vanduyhoven Saribudolok.

2. Peningkatan Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Make a Match pada materi Biosfer di kelas XI IPS SMA Sw CR

(20)

8

F. Manfaat Penelitian

adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai sumbangan teoritis bagi pengembangan pendidikan khususnya dalam

hal model pembelajaran pada mata pelajaran Geografi.

2. Bahan masukan bagi guru/pengajar dalam memilih model pembelajaran pada

pokok bahasan dalam mata pelajara geogrfi.

3. Menambah pengetahuan dan informasi kepada peneliti tentang model

pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar belajar

siswa.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lainnya khusus mengenai topik yang

(21)

70

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Melalui penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Make a Match

pada materi Biosfer meningkat sebesar 23,8% dari siklus I sebesar 55, 7%

menjadi 79.5% pada siklus II.

2. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebesar 35% dari siklus I sebesar 52

% menjadi 87 % pada siklus II (tuntas secara klasikal).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat

diterima, artinya dengan menerapkan model pembelajaranMake a Match dapat

meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberi beberapa saran

sebagai berikut :

1. Aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Make a

Match pada materi Biosfer meningkat sebesar 23,8% dari siklus I sebesar 55,

7% menjadi 79.5% pada siklus II dan semua aspek aktivitas belajar siswa

berada pada kategori baik. Oleh karena itu, guru bidang studi geografi dapat

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam

proses pembelajaran di kelas untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.

(22)

71

2. Hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Make a

Match sebesar 35% dari siklus I sebesar 52 % menjadi 87 % akan tetapi pada

siklus II masih ada siswa yang kurang memahami materi Biosfer. Oleh

karena itu, guru bidang studi Geografi perlu merancang pembelajaran

geografi yang menyenangkan bagi siswa dan bersistematis melalui penerapan

model pembelajaran yang efektif, proses pembelajaran yang berpusat pada

siswa dan cara penyampaian yang mudah dipahami sehingga hasil belajar

(23)

72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimin.2009.Prosedur Penelitian.Jakarta: PT. Rineka Cipta

Erika.2010. Penerapan Strategi Pembelajaran Make a Match Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI- IS SMA Swasta Santo Yosep Tanjung Sari Medan.skripsi. Medan: Pendidikan Akuntansi. FE -MEDAN

Febri.2010.Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dalam upayameningkatkan motivasi dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Budi Agung Medan Tahun Ajaran 2010/2011.Skripsi. Medan: Pendidikan Akuntansi. FE - UNIMED

http://ariesvio.blogspot.com/2011/03/mengenal-model-pembelajaran-make match.html

http://tarmizi.wordpress.com/2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-make-a-match

Ibrahim, R.2010.Perencanaan Pengajaran.Jakarta: PT.Rineka Cipta

Kholilah, Elfi. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Mencari Pasangan (Make a Match) pada Materi Pecahan di Kelas VII SMPN 22 Medan T.A. 2010/2012.

Skripsi. Medan: Pendidikan Matematika. FMIPA - UNIMED

Lie, Anita. 2002. Cooperatif Learning, Mempraktekkan kooperatif Learning di

Ruang-ruang Kelas . Jakarta : Gramedia

Mulyadi, H. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar. Yogyakarta: Nuha Litera

Milfayetty, Sry, dkk.2011. Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed

Syah, Muhibbin.2010.Psikologi Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya offset

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Proses Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sihaloho, Nora. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi 4 Pada Standar Kompetensi Pada Persamaan Dasar Akuntansi SMK Negeri 1 Tebing Tinggi tahun Pembelajaran 2009/2010. skripsi. Medan: Pendidikan Akuntansi. FE - UNIMED

(24)

73

Suprajono, agus. 2009. Cooperatif Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta :Pustaka Pelajar

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Predana Media Group

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Referensi

Dokumen terkait

Telah banyak perturan undang- undang yang dapat mencegah terjadinya kegiatan tersebut dari mulai UUD 1945, KUHP dan undang-undang lain akan tetapi masyarakat

Dan tujuan penelitian pengembangan ini adalah: (1) Mengembangkan materi dalam platform Course Networking sebagai media pembelajaran secara blended learning dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan (Lembaran Negara Republik

[r]

Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi misi Gubernur berdasarkan Undang-Undang Nomor

Kompetensi SDM mempengaruhi kepuasan kerja dan kualitas pelayanan, terbukti melalui keahlian, sifat dan motivasi dokter dan perawat yang baik, maka kualitas pelayanan

[r]

B   Informasi merupakan kebutuhan sehari- hari, sehingga harus tersedia secara. cepat, mudah,