• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MANAJEMEN KELAS GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA SE-KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MANAJEMEN KELAS GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA SE-KOTA MEDAN."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

tfP

J

ll-

I'D {}. Ll

Cb[b

h

HUBUNGAN

PERSEPSI SISWA

TENTANG KEMAMPUAN

MANAJEMEN KELAS GURU DAN MOTIVASI

BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR

SOSIOLOGI

SISWA SMA

SE-KOTA MEDAN

z

~

m

TESIS

LEO['iARD FRJSMAN EBEN EZER SIQAJlANI

.

NIM : OJ OS 30188

Diaj,kt"' Untuk Me~Nen,lti Persyandtrll Dtlltnft

Me~rolell

Gelar Magister Pentlltliktln

ProgmM Stadi AdMhrislrll$1

Perul1tlllt111

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ME DAN

2005

(2)

TESIS

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MANAJEMEN KELAS GURU DAN MOTIV ASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI

SISWA SMA SE-KOTA MEDAN

Disusun dan diajukan oleh :

LEONARD FRISMAN EBENEZER SIBARANI NIM : 03 OS 30180

Telah Dipertahankan Didepan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 16 April2005 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu

Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd

Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd

Medan, 16 April2005

Menyetujui Tim Pembimbimbing,

I

Pe~ll

Dian Armanto, M.Sc., Ph.D

Direktur Pascasarj

(3)

Persetujuan Komisi

Ujian Tesis Magister Kependidikan

No. Nama

- IA5if

1. Prof.Dr.Zainuddin1 M.Pd

( Pembimbing- I )

2.

Dian Armantos M.Sc.2Ph.D ( Pembimbing-II )

~

Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea2 M.Pd

.t/1-lf>CJr-(Penguji)

Dr. Yusnadis M.Si

~

-z_~

-~~

( Penguji)

~

s.

Dr. Siman. M.Pd

~-~

-.

( Penguji)

Mahasiswa:

Nama :Leonard Frisman EbenEzer Sibarani NIM :03 50 30180

(4)

PERSETUJUAN

AKHIR

TESIS

Nama Mahasiswa :Leonard Frisman Eben Ezcr Sibarani

: 03 05 30180

Pmf. Dr. Zainuddin, M.Pd

Pembirnbing- I

Dian Armanto, M.Sc., Ph. D

Pem bimbing- II

Ketua Program Studi

Administrasi Pendidikan

Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd

I

Direktur Pascasarjana

(5)

KATA PENGANTAR

Segala hormat, puji dan syukur bagi Allah Tritunggal yang penuh rasa kasih

sayang, yang telah memberkati dan memberikan berkat-Nya pada penulis. Dia yang

senantiasa menyertai dan memberikan hikmat dan pengetahuan-Nya kepada penulis

hingga saat ini dapat merasakan dan menyaksikan kemajuan IPTEK yang semakin

pesat.

Tesis ini berjudul '"Hubungan Persepsi Siswa tentang Kemampuan

Manajemen Kelas dan Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar Sosiologi Siswa

SMA Se-kota Medan". Meskipun dalam proses penulisan banyak menemui hambatan

dari berbagai pihak terutama berkat Tuhan, akhimya tesis ini dapat diselesaikan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

- Bapak ProfDr.lr. Zainuddin, M.Pd dan Bapak Dian Armanto,

M.Sc.Ed.,Phd., selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu

dalam memberikan perhatian, dorongan, bimbingan, masukan dan saran perbaikan

yang sangat berharga dalam penulisan tesis ini.

- Bapak ProfDr.Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Bapak Dr. Siman, M.Pd , dan

Bapak Dr. Yusnaidi, M.Si, sebagai narasumber yang telah memberikan masukan dan

saran yang sangat berharga dalam penulisan tesis ini.

- Bapakllbu Kepala Sekolah dan para guru yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk mengambil data guna penulisan tesis ini. Begitu

juga Bapak Kadis Pendidika:n dan Pengajaran Kota Medan yang telah mengeluarkan

surat izin penelitian ke seluruh SMA sekota Medan.

- Bapak Direktur Program Pascasarjana UNIMED, para Asisten Direktur,

Ketua dan Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan, para dosen serta staff

administrasi PPS UNIMED yang telah memberikan bantuan untuk kelancaran studi

· dan penyelesaian tesis ini.

(6)

Para siswa yang terpilih sebagai sampel yang telah memberikan bantuan dan

infonnasi kepada penulis pada waktu pengurnpulan data_

Ayahanda tercinta St. M. Sibarani ( Aim ) dan Ibunda tersayang A. br.

Hutapea darah dan doarnu memberi semangat terhadap perjuangan Ananda.

Keluarga M. B. Siagian SPd, Keluarga M. Sianturi MPd, Keluarga Pdt. S.

Marpaung, Keluarga E. Sibarani SP, serta Adinda Hendra Sibarani SP, terima

kasih atas dukungannya selama ini.

Adik-adikku yang telah memberikan dorongan dan bantua.n yang tak

terhingga (Bontor S, Daniel Sibarani, Sahat Sibarani, Jekson L, Pencawan

Komputer/Lae Malau, dan keluarga Pijer Podi)

dorongan, dan kebersamaan selama ini, semoga doa kita dikabulkan Tuhan.

Rekan-rekan Mahasiswa PPS UNIMED, Khususnya Program Studi

Administrasi Pendidikan terutama angkatan keempat, yang telah memberikan

bantuan kepada penulis dalam rangka penyelesaian tesis ini.

Akhimya penulis berharap agar kiranya basil tesis ini dapat dipedomani bagi

para guru dan siswa se- kota Medan dalam meningkatkan hasil belajar siswa

dan seluruh pembaca guna peningkatan ilmu pengetahuan.

Medan, Maret 2005

Penulis,

(7)

ABSTRAK

Leonard Frisman Eben Ezer Sibarani. Hubungan Persepsi Siswa tentang Kemampuan Manajernen Kelas dan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Sosiologi Siswa SMA se-Kota Medan. Tesis: Program PascasaJjana Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan unt uk mengetahui : (l) hubungan persepsi siswa

tentang kemampuan manaj emen kelas dengan basil belajar siswa (2) bubungan

motivasi berprestasi dengan basil belajar siswa (3) hubungan persepsi siswa dan motivasi be rprestasi secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa.

Populasi penelitain adalah siswa SMA se-kota Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik stratifikasi dengan jumlah 180 responden.

Data

yan

di roleh dari basil

nelitian

i i di

statistik deskriptif dan analisis inferensial (analisis korelasi sederbana dan korelasi ganda yang dilengkapi den gan analisis regresi sederbana dan regresi ganda), setelah memenuhi persyaratan anal isis.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa : ( 1) terdapat hubungan positif

dan

signifikan antara persepsi siswa tentang kemampuan manajemen kelas dengan basil belajar s.iswa (2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar sis wa (3) terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa t entang kernampuan manajernen kelas secara bersama-sama dengan hasil belajar siswa.

Data basil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap lkemampuan manajemen kelas, motivasi berprestasi, dan basil belajar sosiologi siswa

termasuk dalam kategori sedang.

Berdasarkan

simpulan dan implikasi

maka

dapat

diajukan beberapa saran sebagai berikut: (l) bagi lembaga pendidikan, tenaga

kependidikan yang menghasilkan eaton guru diharapakan menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional (2) bagi guru-guru diharapkan lebih memacu diri dalarn meningkatkan pengetahuannya terutama dalam kemampuan manajemen kelas

(3) perlu

diadakan sekurang-kurangnya satu

bulan

sekali atau minimal setiap
(8)

z

ABSTRACT

Leonard Frisman Ebetr Ezer Sibaratri. The Relationship between Perception of

Student's Pricipal 's Management Class and Motivasion 10 Succed, and the

achievement in Sociology of Student's Senior High School oft he Medan city. Tltesis:

Post Graduate in State University of Medan. 2005.

This study was conducted to obtain a description of; (1) the relationship

between the perception of student principal's management class and achievement of

student.s (2) the relationship between motivation to succed and the achievement in

sociology of student's senior high school (3) the relationship·... among those

The population of study comprised state senior high school student 's in the

region (~f the Medan ci~y. The proportional sampling technique was employed to

draw 180 responden 's of !800 population. The data of obtained were analyzed by

means of the simple and multiple correlation. continued with the simple and multiple

regression analyses procudures, afier having been analyzed to meet the requirements

of the analyses employed

The analyses revealed that the .*itudent 's perception of the Senior High School

management class, motivation to succed, and the learning result in sociology of

student's fell in the intermediate category.

111e data of research result indicated that perception of student on ability of

class management, motivation of achievement, and sociological learning result of

student are classified in to moderate category. According to conc/ution and

implication. these suggestion can be presented: (1) for institution of education, the

educational unit producing the prospective teachers are expected to produce the

proffesional instructors (2) teachers are expected to spur themselves in improving

their know/edges and abilities particularly in ability of class management (3) a/least

once a month or minimal every semester the recollection between teachers in one

school or one rayon trough planned schedule and continous program to discuss the

learning material and evaluation, must he made.

(9)

DAFTAR lSI

ABSTRAK ... .

ABSTRACT... II

KATA PENGANTAR... 111

DAFTAR IST ... ... ... ... ..

v

DAFfAR GAMBAR... VII

DAFTAR TABEL... ... Vllt

DA.FTA.R LAMP IRAN... IX

BABI

BAB III

Latar Belakang Masalah ... .. Identifikasi Masalah ... . Pembatasan Masalah ... ... .

Tujuan Penelitian ... ... .. Manfaat Penelitian ... ..

KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... .. A. Kerangka Teoretis ... ... .

1. Hasil Bela jar Sosiologi Siswa ... ..

2. Pengertian Persepsi dan Persepsi Siswa tentang

Kemampuan Manajemen Kelas ... .

3. Pengertian Manajemen Kelas ... .. 4. Motivasi Berprestasi ... .

B. Penelitan Yang Relevan ... .

C. Kerangka Berpikir ... .. 1. Persepsi Siswa tentang . Kemampuan Manajemen

Kelas Dengan Hasil Bela jar Sosiologi ... ..

2. Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar Sosiologi ... . 3. Persepsi Siswa tentang • Kemampuan Manajemen Kelas

Dan Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar

Sosiologi ... .

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ... ..

METODOLOGI PENELlTIAN ... .

A. Tern pat dan Waktu Penelitian ... .. B. Populasi dart Sampel.. ... ..

C. Teknik Pengambilan Sampel.. ... ..

D. Varia bel Penelitian ... .

E. Defenisi Operasional ... ..

F. Instrumen Penelitian ... .. 1. Pengembangan Jnstrumen ... ..

(10)

2. Uji Coba Instrumen ... 49

G. Teknik Analisa Data ... 56

BAB IV HASTL PENEUTTAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Deskripsi Data Basil Penelitian ... 59

I. Skor Hasil Bela jar Sosiologi Siswa ... 59

2. Skor Persepsi Siswa Ten tang Kemampuan Manajemen Kelas ... 63

3. Skor Motivasi Berprestasi.. ... 66

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 69

1. Uji Normalitas ... 69

2. Uji Homogenitas ... 71

C. Pengujian Hipotesis ... 74

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85

E. Keterbatasan Penelitian ... 89

, A. Simpulan ... 92

B. lmplikasi ... 92

C. Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 102

(11)
[image:11.612.35.578.83.669.2]

DAFT AR GAMBAR

Gambar Halaman

Hubungan Antar Variabel penelitian... 41

2 Histogram Frekuensi Hasil Belajar Sosiologi Siswa ... 62 3 Histogram Frekuensi Persepsi Siswa tentang Kemampuan

Manajemen Kelas ... 65 4 Histogram Frekuensi Motivasi Berprestasi... 68

z

~

m

(12)

OAFTAR TABEL

Tabel Halaman

I. Data Nilai UAN SMA Negeri Kota Medan ... 38

2. Data SMA Swasta Berdasarkan Akreditas... 39

3. Tahap-Tahap Pengambilan Sampel ... ... 40

4. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Pada Setiap Pokok Bahasan... 44

5. Rincian Jndikator Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Manajemen Kelas... .... 46

6. Rincian Indikator Motivasi Berprestasi ... 47

7. Nilai P dan DButirTesHasil Uji Coba... 51

8. Rangkuman Hasil Analisis Uji Coba Butir Tes ... 52

9. Rincian lnstrumen Tes Pada Setiap Pokok Bahasan ... 52

1 0. Rincian Indikator Motivasi Berprestasi . .. . . ... .... . .. .. .. ... .... ... .... .... ... .. .. .. ... ... 55

l l. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Sosiologi Siswa ... 60

aj osio ogt tswa... .... ... .. 61

13. Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Siswa... 63

14. Distribusi Kategorisasi Skor Persepsi Siswa ... 64

15. Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Berprestasi ... 66

16. Distrisbusi Kategorisasi Motivasi Berprestasi Siswa... .... . .... ... ... .... ... . . ... . .. .. 67

17. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Gal at Taksiran ... 71

18. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variabel Y Atas X1 Dan X2 ... 73

I 9. ANA VA Uj i Keberartian Dan Lineritas Regresi

y

= 0,37

x,

+

27,02... 75

20. ANA VA Uji Kebemrtian Dan Linearitas Regresi

z

Y

=

0,34

x2 -

9,73 ... 79

21. ANA VA Uji Keberartian Dan Lineritas Regresi Ganda

Y

= 0,57 X1 + 0,32x2 - 81 ,12 ... 83

22. Uji Norm.alitas Galat Taksiran Y Atas X1... ... ... 130

23. Uji Normalitas Galat Taksiran Y Atas X1. ... . .•. .... ... ... .... .... .... • 134

24. Uji Normalitas Galat Taksiran Y Atas X2 ... :... 138

25. Uji Nonnalitas Galat Taksiran Y Atas X2 ... ... .... ... :. 143

26. Uji Hornogenitas Varians Y Atas X1 .. ... ... ... ... 149

27. Uji Homogenitas Varians Y Atas

X2 ...

154

28. Anal is Varians Untuk Persamaan Regresi Y = a + j3 X... 165

29. Analis Varians Untuk Persamaan Regresi Y Atas X1+ ... ... 165

[image:12.623.30.573.74.665.2]
(13)

>

DAFT AR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

l. lnstrumen Penelitian Tes Basil Belajar Sosiologi Siswa... 105

2. Instrumen Penelitian Persepsi Siswa tentang Kemampuan Manajemen Kelas .. .. . . Ill 3. Instrumen Penelitian Motivasi Berprestasi ... 117

4. Daya Beda (D) dan Tingkat Kesukaran (P) Tes Hasil Belajar... 122

5. Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar.. ... 123

6. Data Uji Coba Persepsi Siswa... 125

7. Hasil Perhitungan Validitas Uji Coba lnstrumen Persepsi Siswa... 126

128 9. Hasil Perhitungan Validitas Uji Coba lnstrumen Motivasi Berprestasi... 129

10. Pengujian Normalitas... 131

11. Pengujian Homogenitas Varians ... 150

12. Uji Hornogenitas Varians Y Berdasarkan X1 ... ... ... . 13. Uji Homogenitas Varians Y Berdasarkan X2 ... .. 14. Transfonnasi Skor Data Basil Penelitian untuk 155 160 Perhitungan Regresi dan Korelasi .... .... ... .. ... .... .. .... .... .... .... ... . ... .... .... .... .... ... 161

15. Pengujian Hipotesis Pertama. .... . .. . .. . .. .. . . .. . . . .. .. .... . .. . . .. . .. . ... .. .. . . .. . ... ... . .. . .. .. .. .... .. I 65 16. Pengujian Hipotesis Kedua ... 169

17. Pengujian Hipotesis Ketiga ... ... . . .. ... . ... .. .. ... ... . ... ... ... . .... ... ... ... .... .... .... . .... .. . ... ... .... 173

(14)

BAB I

PENDAHUUJAN

A. Latar Belakang Manlah

Dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional, maka kegiatan proses

belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan inti. Melalui proses kegiatan belajar

mengajar diharapkan dapat tercapai tujuan pendidikan nasional. Namun dalam

berbagai penjelasan di media cetak maupun elektonik sering dikemukakan mutu

pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Harian Portibi DNP (2003) mengutip

laporan penelitian yang dilakukan oleh Political and Economic Risk Consultacy (PERC) di Hongkong menyatakan bahwa system pendidikan di lndonesia menduduki

peringkat terakhir dari I 2 negara di Asia.

Hali

ini

juga diperkuat basil pene1itian

United Nations Educolional Scientific and Cui/ural Organization (UNESCO) tahun 200 l dimana indeks pembangunan manusia Indonesia hanya menduduki peringkat

ke-102 diantara 162 negara.

Rendahnya rnutu pendidikan di Indonesia juga terlihat dari hasil belajar yang

diperoleh siswa dalam rnengikuti Olimpiade llmu-llmu Sosial dan Ekonomi yang

dilaksanakan Universitas Surnatera Utara (USU) bekerja sama dengan Dinas

Pendidikan Propinsi Sumatera Utara. Untuk mata pelajaran sosiolog-i, nilai yang

diperoleh siswa masih banyak yang rendah, seperti pelaksanaan olimpiade pertama

tahun 2001 diperoleh nilai rata-rata 6,62. Pada olirnpiade kedua tahun 2003. nilai

rata-rata 6,78 (Sumber data : Panitia Olimpiade llmu-Ilmu Sosial dan Ekonomi

(15)

Kenyataan di atas memperlihatkan. betapa strateginya kedudukan siswa dalam

rangka peningkatan k:uahtas pendidikan. Siswa yang memiliki

perbedaan

dari latar

belakang budaya, intelegensi, bakat, minat, sikap, disiplin ataupun persepsi terhadap

belajar tidak bisa diabaikan begitu saja, karena merekalah yang memberi wama pada

dunia pendidikan suatu bangsa. Untuk itu semua pengambil kebijakan terhadap

pendidika~ mulai

dari guru

di kelas, kepala sekolah, pembuat kurikulum, bahkan

pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab menangani permasalahan

pendidikan secara nasional untuk tidak mengabaikan keberadaan dan kedudukan

mereka. Siswa dengan kelebihan dan kekurangannya

hams

menjadi perhatian utama

hila banyak pihak ingin meningkatkan kualitas pendidikan di suatu wilayah bahkan

mungkin

negara.

Perbedaan yang dimiliki siswa merupakan infonnas-i yang berharga bagi

penyelenggara pendidikan, terutama ba!:,ri guru ketika mereka berupaya untu.k lebih

mengoptimalkan prestasi belajar mereka.

Hal

itu dapat dijadikan sebagai masukan

bagi guru lcetika akan merancang program, mempersiapkan model interaksi, sekaligus

menilai program yang telah dilaksanakan. Lebih dari itu, seorang guru bukan

hanya

bertugas menyampaikan bahan ajar sesuai dengan target lrurikuJum yang

barus

dicapai,

tetapi juga harus

menggunakan

segenap

kemampuan

profesionalnya dalam

menciptakan proses belajar

mengajar yang lebih bed ..

'll8litas.

Untuk mencapai basil belajar yang optimal (tinggi) bukanlah pekerjaan yang

mudah., tetapi

bukan tidak

bisa

untuk dicapai. Banyak hal

yang

mempengaruhin~

yang mengharuskan semua pihak

yang

terlibat di dalam pendidikan berada dalam satu tekad dan kemauan untuk meraihnya Menurut Syah ( 1995), ada tiga faktor yang
(16)

z

mempengaruhi hasil belajar, yaitu: (1) faktor internal (faktor dalam diri manusia)

yak.ni keadaan jasmanilkondisi fisiologis dan rohanilkondisi psikologis seperti tingkat

kecerdasan atau intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi, (2) faktor ekstemal

(faktor di

Juar

siswa) yakni kondisi lingkungan sekitar siswa, dan (3) faktor

pendekatan (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan siswa

melakukan

kegiatan pembel~jaran.

Ketiga faktor di atas harus dipahami dengan baik oleh semua pihak yang

terlibat dalam dunia pendidikan. Faktor internal dan ekstemal siswa, serta faktor

pendekatan yang digunakan. guru dalam belajar sangat menentukan bagi peningkatan

kualitas dan mutu pernbelajaran, sekaligus prestasi belajar siswa. Karena itu sangatlah

bijaksana hila ketiga faktor ini mendapat tempat dan perhatian, hila banyak pibak

ingin meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, sekaligus kualitas pendidikan

dalam arti yang sesungguhnya.

Rendahnya hasi belajar sosiologi yang diperoleh siswa saat mengikuti

olimpiade sosiologi disebabkan pengajaran sosiologi disajikan

dalam

bentuk

yang

kurang menarik dan terkesan membosankan, sehingga siswa lebih dahulu merasa

jenuh sebelum mempelajarinya. Hal ini berkaitan dengan masalah kualitas rancangan

pengajaran sosiologi yang disajikan guru dalam kegiatan pembelajaran. Sebagaimana

dikemukakan Hutagaol (1992) bahwa kesulitan belajar berkaitan dengan masalah

kualitas rancangan pengajaran, hal ini dapat dipahami karena sasaran rancangan

pengajaran adalah memudabkan siswa belajar (mencapai tujuan belajar

yang

telah

ditetapkan). Gagne dan kawan-kawan mengemukakan bahwa konsep pengajaran

adalah seperangkat peristiwa untuk mempengaruhi siswa agar belajar. Selanjutnya

(17)

Degeng (1989) mengartikan pengajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Dengan

demikian basil belajar sosiologi yang rendah diduga dapat disebabkan oleh rancangan

pengajaran sosiologi yang disajikan guru kurang dapat mempengaruhi siswa untuk

bela jar.

Selain hal di atas. berdasarkan pengamatan penulis. sering kali pelajaran

sosiologi disajikan

guru

dalam bentuk menyampaikan teori·teori

dari

para

tokoh

dan

kurang mampu mengaplikasikan teori·teori yang ada ke dalam bentuk-bentuk contoh

kasus yang terjadi di masyarakat. sehingga siswa sering dituntut untuk dapat

menghapal isi seluruh buku. Hal ini diduga sebagai penyebab ketidakmampuan siswa

untuk rnemperdebatkan rnasalah-masalah masyarakat secara lisan seperti yang terjadi

pada pelaksanaan olimpiade sosiologi dan tentunya akan mengurangi minat siswa

untuk belajar sosiologi.

Guru

menempati peranan kunci dalarn mengelola kegiatan

KBM.

Peranan

kunci

itu

diemban apabila ia memiliki tingkat kemampuan professional yang tinggi.

Untuk.

jenjang SMA, kemampuan profesional guru tidak hanya diukur dari

kemampuan intelektualnya. melainkan juga keunggulan aspek moral, keimanan.

ketakwaan, disiplin, tanggung jawab, dan keluasan

wawasan

kependidikannya dalam mengelola kegiatan KBM (Supannan dan Eman, 200 l ).

Mutu basil pendidikan sebagian besar ditentukan oleh mutu kegiatan

belajar-mengajar (KBM). Peningkatan mutu KBM dalam mempersiapkan anak--anak

menghadapi era globalisasi, merupakan kebutuhan yang mutlak dan sangat mendesak.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu KBM, khususnya mutu proses

pembelajaran termasuk proses belajar dan basil belajar adalah peningkatan mutu guru

(18)

sehingga memiliki tingkat kemarnpuan profesional yang memadai. Mutu profesional

guru harus terlibat pada kemampuannya menge.loJa kelas dan mengajar secara efektif

Artinya, brunt mampu membelajarkan para siswa menguasai bahan pelajaran yang

diberikannya sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Kemampuan manajemen atau pengelolaan kelas sangat menentukan

keberhasilan pembelajaran. Tanpa kemampuan pengelolan kelas yang efektif, segala

kemampuan guro yang lain dapat menjadi netral dalam arti kurang memberikan

pengaruh atau dampak positifterhadap pemhelajaran siswa. Kemampuan pengelolaan

kelas sering juga disebut kemampuan menguasai kelas dalam arti seorang guru harus

mampu mengontrol atau mengendalik.an perilaku para muridnya sehingga mereka

terlibat secam aktif dalam proses belajar-mengajar. Tidak ada gunanya seomng guru

menguasai

bahan pelajaran. tidak

bermanfaat kemampuannya men~iptakan

kegiatan-kegiatan belajar yang menarik sesuai pokok bahasan, tiada banyak gunanya

mengetahui jenis

pertanyaan

yang perlu dipertanyakan atau

kemampuannya

menjelaskan pelajaran secara gamblang, jika segala yang diupayakan guru itu

tidak

diperhatikan atau didengarkan oleh murid-muridnya

Kemampuan manajemen kelas adalah salah satu fak:tor yang mempengaruhi

basil

belajar

siswa.

Kemampuan manajemen kelas dapat menjadi salah satu faktor

terpenting bagi siswa karena kemampuan manajemen kelas dapat menumbuhkan rasa

suka dan rasa serumg siswa untuk belajar. Kemampuan manajemen kelas terhadap

belajar akan membentuk persepsi siswa terhadap belajar, sekaligus menumbuhkan

pola dan sikap mereka terhadap belajar itu sendiri (Abu Ahmadi, 1991 ). Ada

anggapan banyak pihak, bahwa guru yang lebih siap dalam mengajar akan lebih

(19)

mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Kesiapan guru tersebut ditandai dengan

penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat pern.ga, pengaturan ruang belajar,

mewujudkan situasi kondisi proses belajar dengan baik dan tujuan kurikulum dapat

tercapai. Persepsi siswa yang baik terhadap kemampuan guru mengimpletasikan

manajemen kelas

akan meningkatkan

prestasi belajar. Dengan demikian bisa

dinyatakan bahwa guru yang melaksanakan proses belajar mengajarnya dengan

mengimpletasikan manajemen kelas akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa.

Peneliti menduga babwa kemampuan guru rnengimpletasikan manajemen kelas

sebagaimana persepsi siswa, di samping berhubungan dengan prestasi belajar, secara

tidak langsungjuga akan meningkatkan minat siswa dalam belajar.

Sehubungan dengan masalah di atas, maka dalam penelitian ini upaya untuk

meningkatkan hasil belajar sosiologi siswa diusulkan agar setiap guru dapat

mcnyiapkan bahan pelajaran, sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar,

mewujudkan situasi kondisi proses belajar dengan baik dan tujuan kurikulum dapat

tercapai agar persepsi siswa terbadap kemampuan manajemen guru akan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.

Disamping itu faktor motivasi memegang peran penting dalam keberhasilan.

Motivasi yang kuat dan benar akan menghasilkan ikhtiar optimal. sehingga pasti

diperoleh hasil yang optimal. Motivasi yang kuat tidak akan ada tanpa "positive

thinking" tentang hukum yang mengatur gerak kehidupan ini.

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak

mempunyai motivasi dalam belajar, tak ak.an mungkin melakukan aktivitas belajar.

Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan diketjakan itu tidak menyentuh

(20)

kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik

minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya.

Berkaitan dengna itu, Dembo (1981 :35) secara tegas menyatakan bahwa salah satu

variable yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah tingkat rn.otivasi

berprestasi. Kajian tingkat motivasi berprestasi dalam penelitian ini terbatas pada

tinggi rendahnya motivasi berprestasi yang terlihat dari prilaku subyek, seperti:

harapan untuk sukses, kekhawatiran akan gagal, kompetesi, dan bekelja keras.

Indikator tingkat motivasi berprestasi dalam penelitian ini menggunakan indikator

yang dikembangkan oleh Robinson datam Cohen (1976), yaitu: harapan untuk sukses,

kekhawatiran akan gagal, kompetensi, dan bekelja keras. Dalam hal ini, basil belajar

yang diperoleh subyek merupakan hasil pengajaran yang tidak terlepas dari perilaku

yang ditunjukkannya.

Dengan demikian, kelompok subyek yang memi1iki rnotivasi berprestasi

tinggi diduga akan memiliki basil belajar sosiologi

yang

berbeda dengan kelompok

subyek yang bennotivasi prestasi rendah. Begitu juga dengan persepsi siswa terhadap

kemampuan manajemen kelas dalam penelitian ini, diduga akan memberi pengaruh

yang berbeda terhadap basil belajar sosiologi siswa. Jadi kemampuan manajemen

kelas yang baik dipersepsikan dengan baik pula, diduga dapat meningkatkan basil

belajar sosiologi siswa. Kajian utarna penelitian ini yaitu untuk mendiskripsikan

persepsi siswa yang baik terhadap kemampuan manajemen kelas yang baik akan

rnampu meningkatkan basil belajar sosiologi siswa. Hal ini penting dilakukan karena

merupakan

usaha pengkategorian manajemen kelas mana

yang

sebaiknya digunakan

dalam kegiatan belajar mengajar. Bila unsur-unsur manajemen kelas dapat

(21)

dikategorikan mana yang tepat dan yang tidak: dapat diterapkan untuk meningkatkan

basil belajar, maka temuan ini dapat berguna untuk perbaikan para

guru

saat berada di

dalam kelas.

Secara operasional penelitian

ini

mengkaji hubungan persepsi siswa terhadap

kemampuan manajemen kelas dan motivasi berprestasi dengan basil belajar sosiologi

siswa. Penelitian

ini

diharapkan dapat mendiskripsikan ada tidaknya hubungan

persepsi siswa yang berbeda. terhadap kemampuan manajemen kelas dan motivasi

berprestasi tentang hasil belajar sosiologi siswa.

Salah satu masalah pendidikan yang dialami bangsa Indonesia saat ini adalah

rendahnya mutu pendidikan yang ditunjukkan oleh rendahnya basil belajar siswa.

Hasil belajar yang rendah kemungkinan disebabkan kegiatan pengajaran kurang

efektif. kurang efisien, dan kurang membangkitkan gairah siswa untuk bellijar.

Dari uraian di atas dapat diidentifikasikan pennasa.lahan dalam penelitian

ini

sebagai berikut : Apakah persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas

berpengaruh terhadap

basil

belajar siswa? Apakah motivasi berprestasi akan

mempengaruhi hasil belajar siswa? Unsur-unsur manajemen kelas manakah

yang

tepat dan yang tidak untuk diterapkan dalam mata pelajaran sosiologi? Seberapa jauh

persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas dan motivasi berprestasi dapat

memacu anak untuk berprestasi? Apakah para

guru

sebagai ujung tombak

pembelajaran mampu menjalankan tugasnya dengan baik?

(22)

C. Pembatasan Masalah

Pene1itian ini dibatasi pada penyajian persepsi siswa terhadap kemampuan

manajemen kelas dengan motivasi berprestasi dengan hasil belajar siswa. Dalam hal

ini, ada unsur-unsur yang tepat dan yang tidak, untuk diterapkan kepada siswa.

Hasil belajar dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar dalam ranah

kognitif taksonomi Bloom. Hal ini ditetapkan sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran yang dikenai perlakuan dalam penelitian ini yaitu mata pelajaran sosiologi

pokok bahasan interaksi sosial yang sarat dengan teori-teori dan kesituasi kondisi

yang bagaimana teori-teori itu dapat diaplikasikan.

Disamping itu, penelitian ini juga memperhatikan aspek perbedaan

kamkteristik individual siswa. Karakteristik individual yang ditetapkan dalam

penelitian ini adalah motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi dapat dipilih menjadi

motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah.

>

Subyek penehtain ini hanya melibatkan siswa SMU kelas II yang belum

pernah mempelajari materi interaksi social.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar beiakang masalah, idenfikasi, dan pembatasan masalah,

maka masalah, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

I. Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan guru

terhadap manajemen kelas dengan

hasil

belajar sosiologi?

2. Apakah terdapat hubungan antara n1otivasi berprestasi dengan hasil belajar

sosiologi?

(23)

3. Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa terdapat kemampuan manajemen

kelas dan motivasi berprestasi secara bersama~sama dengan hasil

belajar

sosiologi?

E. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari masalah yang diteliti, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendiskripsikan tentang

ada

tidaknya hubungan antara persepsi

siswa

tentang

kemampuan manajemen kelas guru terhadap hasil belajar sosiologi.

Mendeskripsikan tentang ada tidaknya hubungan tingkat motivasi berpresta.si

(motivasi bc:rpn:stasi tinggi dan rendah) terhadap hasil belajar sosiologi.

Mendeskripsikan tentang ada tidaknya hubungan antara persepsi siswa tentang

kemarnpuan manajemen kelas guru dan motivasi dengan

hasil

belajar sosiologi.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat rnemberikan manfaat pendidikan

sosioJogi baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis untuk menambah

khasanah pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan motivasi

berprestasi, persepsi

siswa,

basil belajar dan secara praktis untuk memberikan

informasi tentang ada tidaknya hubungan persepsi

siswa

terhadap kemampuan

manajemen kelas dan motivasi berprestasi dengan

hasil

belajar sosiologi. Adapun

manfaat tersebut dapat digunakan sebagai:

1. lnformasi bagi guru bidang studi sosiologi untuk memperluas

wawasan

pengetahuan kemapuan manajemen kelas guru.

(24)

2. Infonnasi bagi guru bidang studi sosio1ogi tentang karateristik siswa, misalnya

motivasi

berprestasi.

3. Bahan pertimbangan bagj guru bidang studi sosiologi dalam menentukan unsur·

unsur pembelajaran yang sesuai dengan karateristik siswa.

4. Bagi peneliti lanjut yang meneliti topik yang sama, hasil penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan perbandingan.

(25)

BAB V

S~ULAN,~PL~SIDANSARAN

A.

Simpulan

Hasil penelitian ini menyimpulkan :

l . Terdapat hubungan positif dan signifikan yang -berarti antara persepsi siswa

tentang kemampuan manajemen kelas dengan hasil belajar sosiologi siswa

Terdapat hubungan positif dan signifikan yang berarti antara motivasi be restasi

dengan basil belajar sosiologi siswa.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kemampuan

dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan hasil

§::

manajemen kelas

belajar sosiologi siswa.

B. Jmplikasi

Dengan memperhatikan basil pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian,

maka dapat dikemukakan beberapa implikasi sebagai berikut :

Pertama, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa basil belajar sosiologi

siswa yang diambil dari siswa SMA se- Kota Medan pada enam sekolah sebagian

besar berada pada tingkat a tau kategori sedang. Infonnasi ini diperkuat oleh data basil

penelitian pada Tabel 12, yang mendeskripsikan bahwa dari 180 orang siswa terdapat

14 siswa atau 7, 78 % . yang hasil bela jar sosiologinya masih rendah, 120 siswa atau 66,67 % berada pada skor sedang, dan 46 siswa atau

:25,56%

berada pada skor tinggi

( di atas skor rata-rata). Hal ini menjadi indikator bahwa basil belajar sosiologi siswa

(26)

adalah sedang. Dengan demikian adalah beralasan jika dinyatakan bahwa basil bel ajar

sosiologi siswa di wilayah Medan, m.asih belum semuanya baik (tinggi). Ini berarti

masih diperlukan perhatian dan keseriusan pada guru dan siswa secara aktif dalam

proses belajar-mengajar, agar hasil belajar yang diraih akan lebih baik.

Oleh karena kualitas basil belajar yang diraih siswa masih sebagian berada

pada tingkat sedang, maka berarti hasil belajar sosiologi siswa belum menjamin

sepenuhnya ketetapan skor

yang

mereka

peroleh. Untuk mengantisipasi hal ini maka

perlu adanya peningkatan hasil belajar siswa baik materi pelajaran yang diikut

sertakan dalam UANIUN maupun yang tidak, serta kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler

sebaga1 alat ukur. Temuan ini dapat di jadikan dasar untuk memberi intormasi kepada

pihak-pihak tcrkait seperti dinas pendidikan propinsi maupun dinas pendidikan kota

medan, terutama SMA se-Kota Medan. Temuan ini dapat memberikan gambaran

bahwa validitas dan reliabiJitas basil belajar sosiologi siswa berada di tingkat sedang

ke bawah serta daya bedanya masih berada pula pada tingkatan cukup, dalam arti

bahwa perlu adanya perbaikan atau peningkatan seperlunya pada hal-hal tertentu

antara lain seperti pengelolaan sekolah yang benar dan baik. Temuan ini diharapkan

menjadi acuan dan motivasi untuk meneliti dan memperbaiki kembali kekurangan

serta ketidak seragaman kemampuan manajemen kelas dibeberapa sekolah

yang

di

teliti, pendelegasian tugas dan wewenang masing-masing guru mata pelajaran,

disiplin

guru,

profesionalisme guru mata pelajara~ peningkaan

kualitas

dan

kreatifitas pembelajaran, kelengkapan sarana dan pmsarana sekolah, tata tertib

sekolah, dan menciptakan suasana kompetisi diantara para siswa agar motivasi

mereka semakin tinggi (baik). Bagi pihak dinas pendidikan diharapkan dapat

(27)

melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi rutin dan berkesinambungan terhadap

kemampuan maruyemen kelas para guru. Memberikan pengarahan, penataran bagi

para guru dalam kaitannya dalam pendidikan dan pelatihan tentang manajemen kelas,

sehingga sasaran untuk meningkatkan basil belajar siswa akan tercapai. Supervisi

monitoring dan evaluasi seharusnya dilakukan setiap semester bukan hanya dila.kukan

saat ak:reditasi yang umumnya dilakukan tiap dua sampai tiga tahun sekali.

Kedua, hasil penelitian ini juga secara terpisah menyatakan bahwa terdapat

hubungan positif dan berarti antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen

kelas dengan basil belajar sosiologi siswa yang diraihnya. Hasil penelitian ini

memberikan pengertian bahwa makin tinggilbaik persepsi siswa, maka makin baik

pula basil belajar yang diraih siswa. Atau dengan kata lain basil be1ajar siswa

ditentukan oleh perhatian dan keseriusan para guru dan siswa dalam hal pelaksanaan

program pengajaran dan evaluasi. Sebab k."UU"ang pahamnya para guru dalam

melaksanakan kemampuan manajemen kelas (kegiatan belajar mengajar) akan

Z

membentuk persepsi siswa terbadap belajar menjadi kurang atau tidak baik.

Dari temuan di atas di.katakan bahwa kualitas hasil belajar siswa masih berada

pada tingkatan sedang. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat va1iditas dan reliabilitas hasil

belajar siswa yang masih berada pada tingkatan sedang.

Temuan

ini memberikan

gambaran kepada kita bahwa persepsi siswa masih berada pada tingkatan sedang.

Infonnasi ini diperkuat oleh data basil penelitian pada Tabel 14, yang

mendeskripsikan bahwa dari 180 orang siswa terdapat 20 siswa atau 11, 11' % yang

persepsi siswa masih rendah, 99 siswa atau

55

% berada pada skor sedang, dan 61 siswa atau33,89% berada pada skor tinggi (di atas rata-rata). [image:27.618.31.576.126.662.2]
(28)

Lnfonnasi ini sangat berharga kepada para

guru

untuk lebih meningkatkan pengetahuannya dalam mengelola kelas terutama terhadap pelaksanaan program

pengajaran dan evaluasi program pengajaran. Sedangkan untuk pihak pemerintah

dalam hal ini pihak Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah, kiranya menjadi acuan

dalam administrasi kelas/pengoJahan kelas dalam menyusun program pendidikan dan

pelatihan evaluasi bagi guru-guru mata pelajaran atau dengan jalan mengintensifkan

peran dan fungsi dari sanggar belajar guru se-profesi untuk mendiskusikan hal-hal

yang berhubungan dengan prosedur dan pelaksanaan pengajaran dan evaluasi. Dengan usaba ini akan menjadikan staf seko1ah, terutama guru agar lebih memahami

yang akurat yang menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Selain

itu dengan mantapnya pengetahuan para guru terhadap manajenien kelas, maka akan

memudahkan bagi para guru untuk mengatur program pengajaran dan evaluasi

pengajaran serta dapat pula membuat tes belajar yang baik dan benar.

Keliga, hasil penelitian menyatakan bahwa motivasi berprestasi mempunyai

hubungan positif dan berarti dengan

basil

belajar sosiologi siswa yang diraibnya.

Has.il penelitian ini memberikan pengertian bahwa makin baik motivasi berprestasi,

maka makin baik pula hasil belajar sosiologi siswa. Atau dengan kata lain basil

belajar siswa ditentukan oleh motivasi berprestasi dituangkan dalam kuesioner,

artinya adalah tinggi rendahnya basil belajar siswa di tentukan oleh baik tidaknya

motivasi berprestasi.

Dari temuan diatas dikatakan bahwa kualitas hasil bela jar siswa masih berada

pada tingkatan sedang. Informasi ini d.iperkuat oleh data hasil penelitian pada tabel

(29)

16, yang mendeskripsikan bahwa dari 180 orang siswa terdapatl8 siswa a tau 1 0

%yang motivasi berprestasinya masih rendah, 123siswa atau 68,32% berada pada

skor sedang, dan 39 siswa atau 21,67% berada pada skor tinggi (di atas skor

rata-rata). Hal ini jika di kaitkan dengan kualitas basil belajar di tentukan oleh motivasi

berprestasi siswa maka dapat dikatakan bahwa motivasi berprestasi di SMA se-Kota

Medan, masih sebagaian berada pada tingkatan sedang. Oleh karena itu penelitian ini

dapat memberikan infonnasi kepada pihak orang tua, kepala sekolah, pihak dinas

pendidikan, maupun para siswa untuk mengambil langkah-langkah perbaikan

terutama meningkatkan motivasi berprestasi siswa disekolah dan dirumah.

Demikian pula halnya dengan suasana belajar di rumah, hendaknya diadakan

komunikasi dengan para siswa dan pertemuan-pertemuan dengan orang tua I wali

siswa. Dengan usaha ini akan menjadikan siswa lebih diperhatikan dan dilayani

dcngan baik. Dalam hal (1) keterkaitan antara satu komponen dengan komponen

lainnya, (2) prinsip yang berhubungan dengan aturan, tanggung jawab, hak ataupun

wewenang, serta (3) tingkah laku, loyalitas, dan keterampilan-keterampilan khusus

sesuai bidangnya, harus memiliki pihak sekolah dan pihak orang tua/wali siswa

dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Dengan perhatian dan pelayanan yang

serasi dari pihak sekolah dan para orang tua/wali siswa, maka akan membangkitkan

dan memotivasi bagi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dengan

demikian bila para siswa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi maka pelajaran

yang diberikan dapat diterima dengan baik dan dengan sendirinya akan meningkatkan basil belajar siswa.

(30)

Keempat, selain secara terpisah, rnaka secara bersama-sama pun terdapat

hubungan yang positif dan berarti antara persepsi siswa terhadap kemampuan

manajemen kelas dan motivasi berprestasi dengan basil belajar sosiologi siswa.

Temuan ini memberikan informasi bahwa makin tinggi atau makin baik persepsi

siswa terhadap kemampuan manajemen kelas dan motivasi berprestasi siswa, rnaka

makin berl..--ualitas pula basil belajar yang diraih siswa. Informasi ini memberikan

gambaran bahwa kualitas basil belajar siswa itu bakan saja ditentukan oleh faktor

persepsi siswa terhadap manajemen kelas, akan tetapi juga ditentukan oleh faktor

motivasi berprestasi siswa. Hal ini ditunjukkan oleh basil penelitian yang menyatakan

bahwa keduanya secara bersama-sama memberikan kontribusi yang lebih besar dari

pada secara terpisah terhadap kualitas hasil belajar siswa. Oleh karena itu kedua

faktor tersebut sangat rnenentukan eksistensi hasil belajar sebagai alat ukur yang

berkual itas.

Mengingat bahwa kualitas basil belajar yang diraih siswa sebagian masih

berada pada tingkatan sedang, maka kita beralasan kalau mengatakan bahwa persepsi

Z

siswa dari 6 (enam) SMA se-Kota Medan persepsi siswanya dan motivasi beqm:stasi

siswanyajuga sedang. Hal ini ditunjukkan oleh data pada Tabel14yang menyatakan

bahwa 20 siswa atau II , 1 JIO/o persepsi siswanya rendah. 99 siswa atau 55 % berada

pada skor sedang, dan 61 orang atau 33,89 %berada pada skor tinggi (di atas

rata-rata). Dari sebaran data skor skala motivasi berprestasi menyatakan bahwa 18 siswa

atau 10 % berada pada skor rendah, 123 siswa atau 68.32% berada pada skor

sedang, dan 39siswa atau21,67 %berada pada skortinggi (di atas rata-rata).

(31)

Melihat kenyataan ini, maka diharapkan bagi kepala sekolah beserta staf,

guru-guru, dan para orang tua siswa untuk lebih meningkatkan manajemen

pengajaran, evaluasi pengajaran, menyediakan/menyiapkan sarana dan prasarana

belajar yang memadai serta memacu diri dalarn meningkatkan penguasaarutya

terhadap manajemen pendidikan dan materi pengajaran, menambah pengetahuannya

terhadap materi dan evaluasi, agar basil belajar yang diharapkan dapat tercapai.

Selain itu infonnasi ini sangat berharga bagi pihak pemerintah dalam hal ini Dinas

Pendidikan untuk memprogramkan pendidikan dan pelatihan bagi para guru.

baik swasta maupun negeri untuk lebih menggiatkan atau mengintensiflcan

diskusi-diskusi, lokakarya. penyegaran, dan evaluasi program pengajaran dalam rangka

mengantisi pasi kekurangan-kekurangan terutama dalam memanaj emen/mengelola

kelas, penguasaan konsep pengajaran, evaluasi pembelajaran, dan kepada para siswa

diharapkan supaya memelihara dengan baik motivasi masing-masing dan tetaplah

konsentrasi penuh disaat mengikuti kegiatan belajar mengajar.

(32)

C.

Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian seperti

yang

dikemukakan sebelwnnya, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :

Pertama, sesuai dengan hasil peneJitian yang membuktikan bahwa persepsi

siswa terhadap kemampuan manajemen kelas yang baik akan baik pula hasH belajar

siswanya

maka

bagi

lembaga pendidikan

tenaga kependidikan yang

menghasilkan

calon guru diharapkan menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional,

memahami dan mengamalkan profesinya masing·rnasing seoptimal mungkin dengan

penuh rasa tanggung jawab. Produk tenaga kependidikan yang profesional dengan

sendirinya meningkat pula sumber daya rnanusianya, sehingga kecerdasan bangsa

pun menjadi meningkat. sesuai dengan basil penelitian yang membuktikan bahwa

persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas yang baik akan baik pula hasil

belajar siswanya.

Kedua,

bagi

guru-guru

mata pelajaran, khususnya

guru·guru

mata pelajaran

inti SMA se-Kota Medan untuk lebih memacu diri dalam meningkatkan

pengetahuannya, terutama dalam hal penguasaan konsep, prinsip dan keterampilan

pengoperasian mata petajaran yang diberikan. Selain itu diharapkan

guru·guru

menambah dan meningkatkan wawasannya terhadap evaluasi dengan jalan melatih

diri dan membaca buku-buk:u evaluasi secara kontiniu serta selalu mendiskusikan dengan teman

sejawat

yang lebih berpengalaman

dalam

merancang dan

mengkonstruksikan tes yang

sesuai dengan

persyaratan yang

ditentukan.
(33)

Ketiga, sangat perlu kelompok sanggar belajar guru yang se-profesi untuk

mengintensifkan keprofesionalan pembelajaran baik dalam manajemen pembelajaran

maupun dalam membahas pennasalahan

yang

berkaitan dengan materi pelajaran dan

evaluasi. Perlu diadakan kurangnnya satu bulan sekali atau

sekurang-kurangnya setiap satu semester diadakan shering atau rekoleksi antara guru-guru pada

satu sekolah ataupuo satu rayon secara terencana dan berkesinambungan.

Keempat, bagi pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Medan

pengajaran dan pengetahuan tentang evaluasi guna meningkatkan kemampuan guru

mata pelajaran di SMA se-Kota Medan, khususnya guru mata pelajaran yang diikut

sertakan dalam UAN!UN. Dengan meningkatnya kualitas manajemen kelas terutama

profesionalisme guru, maka diharapkan pelaksanaan manajemen ke1as di sekolah

dapat meningkatkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran·secara tepat

dan baik.

Kelima, bagi sekolah-sekolah yang rnemiliki persepsi siswa, motivasi

berprestasi siswa dan basil belajar siswa yang belum baik: atau pada kategori sedang

diharapkan berusaha melakukan perbaikan-perbaikan dan keljasama yang baik

dengan sekolah-sekolah yang persepsi siswanya, motivasi

berprestasi

siswanya dan

basil belajarnya yang sudah baik.

(34)

Keenam, bagi para orang tua/wah siswa

supaya

benar-benar

rnemperhatikan

perkembangan belajar si anak, baik di rumah maupun di sekolah. Untuk

itu

diharapkan kepada para orang tua/wali siswa untuk sesering mungkin berkomunikasi

dengan pihak sekolah (wali kelas si anak) untuk menanyakan secara langsung

perkembangan belajar si anak

di

sekolah.

Ketujuh, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai falctor-faktor yang

dapat meningkatkan persepsi siswa terhadap menajemen kelas, meningkatkan

motivasi siswa yang pada hasilnya akan meningkatkan pula basil belajar sosiologi

$

:,

.)1.

a

z

.b

?

~

m

m

tJ

IV

I

E.~

(35)

z

DAFfAR PUSTAKA

Ahmadi, A dan Supriyono, W. ( 1991 ). Psikologi Bela jar. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. ( 1999). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Basset dan Smyte. (1998). Social Psvkology. Jakarta: Karunika.

Bloom Ben yam in, S. ( 1958). Taxonomi Of Educational Objective. New York:

Logman.

Cohen, L. (1976). Education Research tn Cla~room apd School. London:

Harper,Pub.

Graffin and Moorhead. (1986). Performance Appraisal in Management London :

Heineman.

Hutagaol, P. (1992). Pengaruh Pemberian Tujuan Belajar. Modul PPS IKIP

MALAN G.

Harian Portibi 2 Juli 2003. Refleksi Pendidikan Indonesia. Medan.

Hilgard and Bower. (1994). Teori Psikologi Sosial. Penetjemah Hasan.

Jakarta:

Rajawali.

Heekhausen. ( 1967). The Art Of Managing People. New York : Simo, Inc.

Horby. (1986). Motivation and Work Behavior. Penerjemah Danim : Rajawali

Press.

Husaini. (

1998). Mental SDM.

Jakarta : Ghalia.

Me Donald Cleland, D.O. (1953). The Achieving Society. New Jersey : D Van

Nonstrand Co, Inc.

Nazir. (1985). P_erilaku Orgagisasi. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo

Noer .M.

(1987). Etika Komunikasi. Jakarta: Karya Utama.
(36)

Jaekson. (1976). Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hill.

Pidarta, I.M. ( 1997). Landasan Kependidikan. Jakarta :Rineka Cipta.

Rakhmad. S. (1996). Psikology Komunikasi. Jakarta: Remaja

Karya

Rachmayanti. (2002). Hubungan Antara Hasil Belajar dan Persepsi Kegiatan Belajar,

Kebiasaan Sikap Inovatif dan Ketrampilan Sosial Warga Paket A: Disertasi

: UNS JAKARTA

Sardiman. (2001 ). Motivasi Belajar. Jakarta : CV. Rajawali

Siagian, S.P. (2000). Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Jakarta:

CV. Haji Masagung.

Singarimbun dan Efendi. (1995). Metode Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Sudjana, N. (1992). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suparman dan Eman. (2001). Pengelolahan Pendidikan. htto://Pendidikan.lndo.Net.id

Sudarsono. ( 1996). Kamus Konseling. Jakarta : Balai Pustaka.

z

W.J.S. Poerwardarminta. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wolfolk, Anita E.N. and Lorraine Me Cum. (1980). Educational Psychology For

Teacher 2. New Jersey: Preentice Hall, Inc.

Gambar

Gambar Halaman
Tabel Halaman
gambaran kepada kita bahwa persepsi siswa masih berada pada tingkatan sedang.

Referensi

Dokumen terkait

Hakekat ilmu tasawuf adalah pengetahuan yang membahas pembersihan hati dari hal- hal selain Allah menurut jalan Islam cara dan tahapan-tahapannya dengan filosofi para tokoh

salah satu ruang terbuka hijau bagi kota yang mampu mewadahi kegiatan sosial dan.. budaya masyarakat

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Produksi Pekebun mempunyai tujuan untuk

Tujuan penelitian ini untuk mengukur hubungan antara kadar iodium dalam garam beriodium di rumah tangga dengan kecukupan iodium berdasarkan nilai ekskresi iodium urin

Metode gaya lateral ekivalen adalah suatu representasi dari gaya gempa setelah disederhanakan dan dimodifikasi, dimana gaya inersia yang bekerja pada suatu massa akibat

Siswa mampu menyebutkan usia Nabi Muhammad saw ketika menerima wahyu yang

Terlaksananya jasa administrasi perkantoran 1.500.000 276.042.000 76.400.000 2 3 4 5 6 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, kosakata yang bervariasi dan kalimat efektif dalam kehidupan sehari-hari, petunjuk