ABSTRAK
Irene F.L. Tarigan, Hubuugau autara Motivasi Berprestasi Dau Komuuikasi lutepersoualdeugau Kiuerja Meo.gajar Guru Sekolah Meueugah Atas (SMA) Negeri Di Kota Medau. Tesis. Medan: program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2008.
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetabui: (1). bubungan antara motivasi berprestasi dengan kinerja mengajar guru, (2). hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kinerja mengajar guru, (3). hubungan antara motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru. Penelitian dilakukan terbadap guru SMK Negeri di kota Medan, dengan jumlah sampel 60 orang guru yang diperoleh dengan mengguuakan teknikrandom sampling.
Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan untukteknik
analisis data penelitian digunakan analisis regresi sederhana dan korelasi ganda. Instrument yang digunakan unnik menjaring data adalah angket Uji coba instrument penelitian untuk ketiga jnstrwnent adalah menggunakan rumusproduct moment
untuk uji validitas butir dan uji reabilitas instrument penelitian digunakan rumus, alpha cronbach. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (I) terdapat korelasi positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja mengajar guru dengan koefisient korelasi rxy = 0,387 dan tm._ : 3,196 serta kontribusi atau sumbangan motivasi be.tp«estasi terliadap kinerja mengajar guru adalah sebesar 14,98 %, (2) terdapat korelasi positif antara komunikasi interpersonal dengan kinerja mengajar guru dengan koefisien korelasi r1y = 0,340 dantrun.,
1 = 2, 753serta kontribusi atau sumbangan motivasi berprestasi terbadap kinerja mengajar
guru adalah sebesar 11,56 %, dan (3). terdapat korelasi positif antara motivasi berprestasi dan kom•mikasi interpersonal secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru dengan koefisien R
=
0,463 dan flliluoJ=
7,783 serta besarnya kontribusi atau sumbangan motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama terbadap kinerja mengajar guru adalah 2 1 ,44 %. Kesimpulanini
memberi makna bahwa : (I). seplllkin tinggi motivasi berprestasi guru, maka semakin tinggi juga kinerja mengajar guru, (2). semakin tinggi dan efektif komunikasi interpersonal guru, maka semakin tinggi kenerja mengajar guru, dan (3). semakin tinggi motivasi berprestasi dan efektifkomunikasi interpersonal guru secara bersama-sama maka semakin tinggi pula kinerja mengajarguru.
ABSTRACT
Irene F.L. Tarigan, 17te CorelaJion Between Motivation - AchivmenJ and lnterpersoiUII Communication With Teacher's Teaching Perfornumce at State Senior High School Medan: Post Graduate Program OfMedan State University.
The obj~tive of this research is to know: (1 ). the relationship of motivation achievment with teacher' teaching performance, (2). the relationship of interpersonal communication with teacher' teaching performance, (3). the relationship of motivation achievrneut and interpersonal CQIIIIDunication with teacher' teaching performance. This research sample is carried out for the teacher of Vocational School in Medan with sample for 60 teachers. It is obtained using for of item random sampling. The reseach method used is survey and for anal isis t~bnique, the reseach data used is simple regression analysis and multiple correlation. The instrument
used
for filtering the data is questionnaire. Instrument test for the three instruments ·uses the formula of product moment for validity test and for reability test, it uses Alpha cronbach. The result of research shows that( 1) there is possitive correlation for motivation - achievement with teacher' teaching performance with correlation coefficient rxy = .71 and
t...w.
= 3.196 and contribution of motivation achievem-ent to teacl)er' teaching performance is 14.98%, (2). there is possitive correlation· for interpersonal communication achievement with teacher teaching performance and correlation coefficient r.,. =0.340 and t.-.,, = 2.753 with contribution of interpersonal communication to teacher' teaching performance is II. 56%, and (3). there is possitive correlation for motivation achievement and interpersonal communication with teacher' teaching performance with correlation coefficient R = .463 and F...,.
=
7.783 with contribution of motivation achievement and interpersonal communication to teacher' teaching performance is 21.44%. The conclution means : (I). The higher a teacher bas motivation achievementso
the higher a teacher bas teaching performance, (2). The higher a teacher bas interpersonal communication so the higher a teacher has teaching performance, and (3). The higher a teacher has motivation achievement and interpersonal communication either so the higher a teacher has teaching performance.DAITAR lSI
Halaman
ABSTRAK ... .
ABSTRACT···...
IIKA TA PENGANT AR ... ..
mDAFT AR lSI ... ...
IVDAFTAR TABEL ...
viiDAFT AR GAMBAR ···-···-··· ..
viliDAFTAR LAMP!RAN ...
ix
BAB
IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . • . . . • . . . 1B . Identifikasi Masalah . . . 6
C. Pembatasan Masalah . . . .. . .. . . .. . . ... 7
D. Perumusan Masalah . . . 7
E. Tujuan
Penelitian . . .8
F. Manfaat Penelitian .. ... ... ... .. •. .. .. . .. ... . . ... ... .. . ... 8
BAB ll
KAJ1ANPUST AKA, KERANGKA BERPIKIR,
DAN HlPOTESIS PENELITIAN
A. Deslcripsi Teoritis 1. Hakikat Kinerja Mengajar Guru . . . 92. Hakikat Motivasi Berprestasi . . • . . . .. . . .• 16
3. Hakikat Komunikasi Interpersonal . . . 21
B. Penelitian yang Re1evan . . . 25
C. Ker8Jlgka Berpikir . . . .. 26
I. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Mengajar Guru . . . 26
2. Hubungan antara komunikasi lotetpersonal dengan
Kinelja Mengajar Guru .. .. • .. .. .. .. .... . ... .. .... .. .. .. .. ... 27
3. Hubungan antara Motivasi Bel p estasi dan KomWlilcasi Interpersonal sec:ara bersama·sama dengaa .Klnelja Mengl!jar Guru .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. ... .. .. .. 29
D.
Hipotesis Penelitian .. .. .. .. .. .. • .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. ... .. ...31
BAB
lliMETODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32B. Metode Penelitian ... ... .... . ... .. .. .. .. ... ... 32
C. Populasi dan Sam pel .. . . .. .. .. .. . .. .. . .. . .. . .. . .. . ... . .. .. ... .. 32
D. Variabel dan Definisi ()perasional Variabel Penelitian .... 34
E . Tekni.k Pengumpulan Data dan lnstrumen Penelitian ... ... 36
F.
Uji Coba Instrumen ... ...39'
G. Telmik Analisis Data . .. .. .. .. ... .. ... ... ... ... 40
H. Hipotesis Statistik .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. . .. . .. . .. .. .. .. . .. . .. 41
BAB IV PAPARAN DAN HASIL PENELITIAN
A.Deslcripsi Data ... .
42
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... . 47
I. Uji Nonnalitas Data ... . 47
2. Uji Kelinieran dan Keberartian ... ..
48
Cp . enguJJan ..
Hi'
potes1s ... ..
51I. Pengujian Koefisien Korelasi ... - ... .. 51
2. Pengujian Ke berartian Koefisien Korelasi ... . 53
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
E. Keterbatasan Penelitian ...•... 57
DAB V SIMPULAN, IMPUKASI DAN SARAN
A. Simpulan ... ... . . .59
B. lmplikasi ... ... ... ... .... ... 60
C. Saran...
61
DAFr AR PUST AKA ...•...••...•...
62
DAFfAR TABEL Tabel : 3.1 3.2 3.3 3.4
3.5
3.6 4.14.2
4.3 4.4 4.54.6
4.7Penyebaran populasi ... .
Sampel PcneHtian ... .
Kisi-kisi Instrumen Kinetja Mengajar Guru SMK ... .
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Berprestasi Guru SMK ... .
Kisi-kisi lnstrumen Kinetja InterpersolUII Guru SMK ... .
Ringkasan Perhitungan VaHditas dan Reliabilitas Angket ... .
Data Skor Motivasi Berprestasi (X,), Komunikasi Interpersonal (X2) dan Kinerja Mengajar Guru (Y) ... ..
Distribusi Frelruensi Motivasi Berprestasi Guru (X1) ... . Distribusi Frelruensi Komunikasi Interpersonal (X2) ... .
distribusi Frelruensi KinCija Mengajar Guru (Y) ... .
Ringkasan Uji Normalitas Data ... .
"
Ringkasan Anava untuk Persamaan Regresi Y = 90,22
+
0,348 X1 ."
Ringkasan Anava Wltuk Persamaan Regresi Y = 94,54
+
0,332 X2.DAFFARGAMBAR
Gambar: Halaman
3.1 Paradigma Antar Variabel Penelitian ... 35
4.1 Grafik Histogram Motivasi Berprestasj Guru ... 44
42
Grafik
Tingkat Kecenderungan Motivasi BerprestasiGuru ...
454.3 Grafik Tingkat Kecenderungan Kinerja Mengajar GUI1,1... 47
4.4
Diagram
Pencar Hubungan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinetja Mengajar Guru ... ... 494.5 Diagram Pencar Hubungan Komunikasi Interpersonal terhadap Kinerja Mengajar Guru ..• : ... ·-··· 50
4.6 Gambaran umum Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat 52
DAFTAR LAMPIRAN
Halamau
Lampiran I. Kuisioner Kinetja Mengajar Guru ... 65
Larnpiran 2. Kuisioner Motivasi Berprestasi Guru ... 69
Lampi ran 3. Kuisioner Komunikasi Interpersonal Guru ... ... .. .. .. .. .. .. 72
Lampiran 4. Uji Coba Angket Motivasi Berprestasi (X1)... 74
Lampiran
5.
Uji Coba Angket Komunikasi Interpersonal (X2) ... 75Lampiran 6. Data Penelitian Motivasi Berprestasi (X,) ... 77
Lampiran 7. Data Penelitian Komuniicasi Interpersonal (X2) ... 78
Lampiran 8. Data Penelitian Kinetja Mengajar Guru (Y) ... 79
Larnpiran 9. Tabulasi
Data
Hasil Penelitian MotivasiBerprestasi
(X,), Komunikasi Interpersonal (X2) dan Kinetja MengajarGuru
(Y) 80 Larnpiran I 0. ldentifikasi Tiugkat Kecenderungan ... 81Larnpiran II. Uji Normalitas Data ... ... 84
Larnpiran 12. Prosedur Pengujian Persamaan. Regresi X atas Y ... 88
Lampiran 13. Prosedur Perhirungau IK
(E)...
92Larnpiran 14. Pengujian Kelinieran dan Keberartian Persarnaan Regresi X atas Y 94 Lampiran 15. Perhitungan Koefisien Korelasi ... 99
Larnpiran 16. Perhitungan Uji Hipotesisi ... 102
A. La tar Belakaug Mualah
BABI
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara besar dan kaya sumber daya alam (SDA), tetapi menghadapi pennasalahan dalam
hal
swnber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Halini
berakibat terbatasnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan manusia yang kompleks dan selaluberubah
seiling dengan perkembangan ilmu teknologi dan pembangunan.Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya pengembangan kemampuan dan kepribadian manusia. Pendidikan sebagai suatu proses erat kaitannya dengan pengembangan kemampuan dan kepribadian manusia
yang
berwawasan,berilmu,
bermoral dan berbudaya dimasa
datang.Apabila ditelaah lebih mendalam dari segi proses, maka pendidikan selalu merupakan proses pencemaan dan internalisasi nilai. Dalam hal ini
sosok
guru menjadi manusia teladan dan tokob panutan, karena pelajaran yang disampai.kan oleh gurukepada
siswa dalamproses
belajar mengajar adalah ilmu pengetahuan, nilai, keterampilan, dan informasi yang dapat digunakan untukmengubah
diri dan kebidupannya.Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mana proses pendidikan dan peiatlhan lebih banyak memberikan penguatan kepada penguasaan kemampuan produktif.
Disadari bahwa
untuk membekali tamatan dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja perlu dibarengi dengan penguasaan kemampuan untukberiuteraksi
dengan masyarakat ant:ara lain melalui pembinaan kepribadian,pengembangan balcat, minat dan
pengembangan
dirisecara
optimal,sebagai
bekaJ memasukiduoia k:erja. Hal
ini
j uga berkaitan
erat dengan paraguru yang
mendidik di sek:olah.
Mulyasa
(2006)mengatak:an bahwa hanya
43%guru
di Indonesia yang
memenuhi syarat, artinya sebagian besar
guru (57%)tidak:
ataubelum memenuhi
syarat.
tidak: k:ompeten
dantidak:
profes.ional. Hal
ini
juga diunglc.apk:an Mantan
Menteri
Pendidik.anNasional
WardimanOjoyonegoro
da1amwawancaranya
denganTelevisi
Pendidik:anIndonesia
(TPI) tanggal 16 Agustus 2004. Padahal dalamLapasitasuya yang
sangat luas, pendidik:an memilik:i peran dan bapengaruh positif tedladap sega1abidang kebidupan dan perkembangau manu.sia
dengan berbagaiaspek kepribadi.annya.
Kualitas SDM Indonesia
rendahjika dibandingk:an
negaralain.
Indexpengembangan sumber daya manu.sia (Humon Development /.ndex!HDI} Indonesia
banya
menempati urutanke
I 09 dari 174 negarayang terukur.
Saat
ini
masyarakatmengalami
perubabanyang
begitu
cepat. Halini
menuotut
perlunya pengc:mbangan swnber daya
rnannsiamelalui
pendidik:andalam · rangk:a
upayameningkatkan kualitas
bidupmanusia. Pendidikan
menghendaki
peran sertasemua pihak dan
salahsatu unsur yang penting adalah
guru.Gutu sebagai pelaksana yang berhubungan langsung dengan
anak:didik
mempunyai
perananpenting dalam
meningkatkanmutu
pendidibn
sertamenentukan
tercapaitidak:nya tujuan
pendidikan. Halini
sesuai dengan
pendapatHender.ion (1995) yang mengatak:an bahwa
gurumempakan falctor penting dalam
pencapaian tujuan.Pentingnya
penman gurudalam pencapa.ian tujuan juga
dikemukakao oleh AJunadi (1991) yaog meoyatakao bahwa betapapun
baik
dan lenMoya lcurilruJum, metode, media, sumber saraoa dan prasarana, namun kebethasilao pendidikan terletak pada kinerja guru. Dengao demikian untuk meoingkatkao mutu pendidikan dan kemampuao guru serta kinerja guru dalam mengajar perlu ditingkatkan.Keberbasilan guru dalam proses belajar meogajar diteotukao oleh kinerja
(perfonnance) guru sebagai tenaga peodidik. Timple (1993) meoyatakan yang dimakslld dengan kinerja adalah kemauan, kemampuan seseorang melalrukan
sesuatu pekerjaan. Bila guru mempunyai kioe!ja yang
baik
maka basil proses belajar meogajar juga akan baik. Untuk itu lcinerja memiliki peranan pentingdalam peocapaian tujuao pengajaran yang optimal.
Peogajar yang
baik
sebagai.mana dikatakan oleh Notoatmodjo (1998) bahwa salah satu bagian terpe:nting yang dapat mempercepat keberbasilan dan tugas pencapaian tugas meogajar adalah motivasi berprestasi dari pengajar itu sendiri. Di samping persiapao, sikap meogajar, suara, tulisan dan alat peraga, kinerja mengajar akan tercapai denganbaik
melalui kekuatan motivasi berprestasi dari pengajar itusendiri.
Dengan kemampuan yang dimiliki oleh guru dan kekuatan motivasi berprestasiyang
ada dalam diri pribadi guru akan dapat memmjukkan kebedlasilan dalam wujud kinerja meogajar guru.Tugas guru yang paling utama adalab meogajar, dalam peogertian meoata
lingkungan agar terjadi kegiatan belajar pada
P*fta
didik. Berbagaikasus
meounjukkan bahwa di antara para guru banyalc yang merasa dirinya sudah dapatmengajar dengan
baik,
meskipun tidak dapat menunjukkan alasan yang mendasari asumsi itu. Asumsi keliru tersebut seringkali meoyesatkan dan menurunkankinerja,
sehingga banyak
guruyang suka mengambil
jalan pintasdalam
pembelajanm,
baiJc dalam perencanaan.pelaksana""
lll8llpiiii evaluas.i.Sebenamya
para gurumenyadari bahwa persiapan
memiliJci peranpenting
dalampembelajanm,
namun masihbanyak guru
sering lidak membuatpersiapan
mengajar, khususnya persiapan tertulis.
Dalam pembelajaran di
kelas,guru
berbadapan dmgan sejumlah pesertadidik yang semuanya ingin diperltatik:an.
Pesertadidik
akanberkembang secara
optimal
melalui perhatian guruyang positif, sebaliknya petbatian yang oegatif
akan mengbambat perltembangan pcsertadidik.
Tidakscdikit
guruyang
seringmengabaikan perkembangan kepribadian
peserta
didik
aldbatsedikit selcali
kom•mikasi yang tercipta
da1amdua
arah.Kebanyakan guru terperanglcap
dengan pemahamanyang keliru tentang mengajar yang banya menyampeikan materi
kepada
pesec tadidik.
Saat
ini
seringkali gurumemberikan bukumau kepada
pesutadidik
tanpamelibal
Jatar
belakang kesalaban yang dilakukannya,
lidakjarang guru
memberik.an bukumau kepada
pesertadidik
lidaksesuai
denganjenis kesalaban.
Jarang sekali
guru
berkomunikasi
dengan pesertadidik tentang basil pekeljaan
ataupuo tupsyang dibcrikan. Yang
seringdialami
peseatadidik
adalabbahwa
guru sering memberikan
tugas,tetapi jarang memberikan umpan
balik terbadaptups·tugas
yang diketjakan.
Guru juga sering mengabaikao
perbedaanindividu
pesertadidik. Peserta
didik memiliki emosi yang sangat ben'ariasi, memiliki
mina1 danperbatian yang
berbeda-bedaGuru sebarusnya
dapatmengidentifikasi
perbedaanyang
ada danmeoetapkan karakteristik umum yang menjadi
eirikelasnya, dari ciri-ciri
individual yang menjadi ka.rakteristik umumlah seharusoya guru memulai pembelajaran. Masih sedikit kualitas liogkungan yang interaktif dapat ditemui
saat
ini dalam pembelajaran.Guru
yang juga berfungsi sebagai mediator seharusnya mendorong berlangsuognyatiogkah
laku sosial yang baik, mengembangkan gaya interaksi pribadi, dan menwnbuhkao hubuogan yang positif deogan para siswa.Selanjutnya guru sebagai pribadi yang tidak terlepas dari berbagai kelruraogao dan keterbatasao diharapkan mampu banglcit deogan kemampuaooya
seodiri
apabila guru tersebut mempuoyai keterampilan berkomuoikasisecara
interpersonal. Komuoikasi interpersonal dapat mempererat hubuogan aotar pribadi dan saling membagirasa
deogan didasari koosepdiri
serta memberikao evaluasi positif dalam menerima dan meoyampaikan informasi sesuai deogan kondisi yang di!wlapi.Komuoikasi interpersonal dalam
diri
setiap individu secara khusus pada diriguru
dalam pelal<saoaan tugas dan pekexjaaooya sebagai pengajar di dalam kelas apabila dikembaogkan denganbaik
dapat membaotu dirioya dalam memenuhi kekurangarmya Deogao komuoikasi interpersonal setiap individu mampu meouojukkao diri pribadioya :kepada orang lain .. Hubuogao interpersonal meojadi wujud penyaluran atas keinginao dengan keterllatasao yang dimiliki dan benlasarkan hubuogao tersebut orang lain akao memberikao respon. Komuoikasi interpersonal seorang guru merupakan bagiao yang tidak terpisahkan dalam mewujudkan kinerja mengajar guru di sekolahdan
sebagai ujuog tombak pembelajaran dalam kelas.B. ldentifikui Mualall
Berdasarkan latar
belakang masalah malca dapat diidentifikasi sejumlah permasalahan penelitian yang didasari pada diri guru di Sekolah Menengah Kejuruan. Kinerja mengajar guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri jurusan non-teknik di kota Medan dapat diidentifikasi berdasarlcan berbagaipertanyaan berikut ini.
Apahh
guru
mempunyai motivasi beiprestast yang tinggi? Bagaimana cara meningkatkan motivasi betprestasi guru? Bagaimanakah motivasiberprestasi
guru dalam melaksan.akan tugas? Bagaimanalcah
kebiasaan
belajar yang dimilild guru? Bagaimanakah motivasi guru daWn beitompetisi? Apakah kompetisi di kalangan guru di sekolahbetlangsung
secara sebat? Apakah dengan meninghtkan motivasi berprestasi merupak.an upaya yang dapat meningkatkan Jdnerja mengajar guru? Apakah guru mem.iliki kebiasaan belajaryang
baiJc sebingga dapat membantu terbadap peni.Dgkatan kinerja guru? Apak:ah guru tida.k mempunyai disiplin dalam mengajar? Apakah disiplin dalam mengajar dapat meningkatkan kinerja mengajar guru? Bagaimana kemampuan guru menilai basil belajar? Apakah guru tida.k mempunyai kemampuan komunikasi interpersonal?Bagaimana
cara meningkatkan komiDlikasi interpersooal guru? Faktorapa
saja yang dapat meningltatk.an komunikasl intetperSOnal guru? Apakah komunikasi interpersonal yang cfelctif dapat meninglcatkan kinerja meogajar guru? Apakah motivasi betptestasi berbubungandengan
ldncrja mengajar guru? Apakah komunikasi interpersonal berbub~mgan dengan kinerja mengajar guru? Apalcah motivasi berprestasi dan komunilcasi interpersonalsecara
bersama-sarna berlmbungan dengan kinerja mengajar guru?C.
Pembatuaa Mualall
Berdasarkan Jatar
belakan~dan identifikasi masalah di atas maka masalah
utama
dalampenelitian i.ni dibatasi
banyaberkaitan
denganmotivasi
berpn:stasi
yang meliputi keingillan
uutuksnkst$
dalampembelajaran,
bettanggungjawab,
berprakalS8dan memperoleh
umpanbelik. Komunikasi interpersonal meliputi
upaya pengakraban, memahami orang
laindan keterbukaan. Kinerja mengajar
guruSekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negerijurusan non-teknik di kota
Medan yang m.eliputi
unjukkerja
guru dalammenjalankan tugasnya
secararutin
sepenimernulai pelajaran, mengelola
kegialanbelajar-meogajar, mengorganisasi
waktu,meJaksanakan penilaian
prosesdan
hasil be.lajar serta mengakbiri
pelajaran.
D. Pera•uaa Mu alah
Berdasark.an
uraian dan penjelasan di
atas masalab dalampenelitian i.ni
dirumuskansebagai berilrut :
l. Apakah
terdapat hubungan positif yang signifilc.an motivasi berpn:stasi deng1111
kinerja mengajar
guru?2.
Apakah terdapalhubungan posilif yang signifikan komunikasi
ioterpmooaldengan kineJja mengajar
guru?3. Apakah terdapat hubungan positif yang signi.fikan motivasi berprestasi dan
komunikasi interpersonal secara bersama-sama dengan kinerja mengajar
guru?E.
Tujuan PeneUtlaa
Penelitian ini benujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
I. Hubungan motivasi berprestasi dengan k.inerja mengajar
guruSMK Negeri
jW'US811non-teknik di kota Medan
2. Hubungan komunikasi interpersonal dengan k.inerja mengajar
guruSMK
Negeri jurusan non-teknik di kota. Medan
3. Hubungan motivasi betp1estasi
dankomunikasi interpersonal secara bersama·
sama dengan dengan k.inerja men,gajar
guruSMK Negeri jW'US811 non-teknik
di koia Medan
F.
ManfaatPeaeHtia.D
Has.il penelitian ini diharapk.an dapat memberikan manfaat teoritis dan
sekaligus manfaat praktis dalarn dunia pendidikan. Manfaat teoritis yang
diharapkan
daripenelitian ini
adalahmlmCulnya pengetahuan
barudalam bidang
pendidikan dan pengajaran atau dukungan terhadap pengetahuan bidang
pengajaran sebelumnya yang berkisar
padavariabel yang menjadi objek penelitian
ini yaitu motivasi berprestasi, komunikasi interpersonal dan k.inerja mengajar
guru. Selanjutnya basil penelitian
i:ni dapatdijadikan landasan empiris atau
kerangka acuan
bagipeneliti pendidikan berikutnya.
Manfaat praktis yang
diharapkan adalahbahwa temuan
daripenelitian
ini
akan dapat menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan
pengajaran dalam
rangkapeningkatan mutu
gurudan peningkatan pemberdayaan
guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran di masa yang
akan datang.
BABV
SIMPULAN, IMPLJKASI
DAN
SARAN
Berdasarlcan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, pada
bab ini akan ditengahkan kesimpulan, implikasi dan saran yang bersifat sintetik dan
sistematik. Kesimpulan yang nunusannya bersifat umum menjadi dasar bagi pengkajian selanjutnya berupa implikasi dan saran.
A. Simpulan
Pertama, terdapat hubungan positif antara motivasi beiJMStasi dan
komunikasi interpe:SOnal dengan kineJja mengajar guru SMK Negeri di kota Medan.
Hal ini berarti semakin tinggi motivasi berprestasi semakin tinggi pu.la kinerja
mengajar guru SMK Negeri di kota Medan. Dengan demikian motivasi berprestasi
penting untuk clipematikan dalam meningkatkan kincrja guru dalam pembelajaran.
Kedua, terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal dengan
kineJja mengajar
guru.
Hal ini berarti semakin baik komunikasi interpersonal semakln tinggi pula kinerja mengajarguru.
Oengan demikian komunikasi interpasonal penti.ng untuk diperhatikan dalam meningkatkan kinerjaguru
dalam pembelajarao.Ketiga, terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dan komunikasi
interpersonal secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru. Hal ini berarti
semakin baik motivasi berprestasi, semakin efektifkomunikasi interpersonal semakin
tinggi pula kinerja mengajar guru. Dengan demikian motivasi be1p1estasi dan komunikasi interpersonal penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran.
B. Jmplikasi
Terujinya ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan motivasi berprestliSi dan komunikasi interpersonal akan meningkallcan kinelja mengajar guru. Terselenggaranya kinerja mengajar guru yang baik merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu sekolah. Oleh karena itu guru merupakan sumber dayn manusia yang diharapkan mampu mengembangkan, mengarahkan, dan mendayagunakan unsur-unsur pendidikan dan pengajaran, sehingga tereipt~ kegiatan dalarn proses belajar mengajar yang baik dan berkualitas. Kadar kualitas guru sebagai penentu kadar kualitas lulusan sekolah, perlu disadari dalam upaya pembinaan profesional guru seeara terarah dan terprogram untuk meningkatkan kinerja mengajar guru.
Kinaja mengajar guru tidak melibatkan hanya
saw
keterampilan tetapi banyak keterampilan. Apa yang dilakukan guru-guru yang terampil dalam pembelajaran adalah perpaduan berbagai keterampilan yang sating terkait dengan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa keterampitan membuat perencanaan danpersiapan
mengajili', memilih dan mencntukan pokok bahasan serta mengajar siswa bagaimana belajar, menggunakan waktu dalam ruang kelas secara efektif, membuat keputusan yang bijaksana dalam berbagai situasi, meoangani peritaku menyimpang atau mengganggu, membina hubungan baik dan mengembangkan perangkat aturandalam bentuk kebiasaan yang mendorong suasana belajar yang terub, memanfaatkan sumber belajar secara terampil sehingga penggunaannya efektif dan efisien, dan mengetahui lingkungan dimana tempat berlangsungnya pembelajaran.
Setiap hari guru sibuk membuat persiapan mengajar, mempelajari kembali pokok bahasan yang akan diajarkan kepada siswa, menentukan tugas..tugas yang akan diberikan kepada siswa, memilih hal-hal yang dapat ditentukan oleh guru dan hal mana yang dapat ditentukan sendiri oleh siswa, bergenik disekeliling kclas untuk mengawasi berlangsungnya proses pembelajaran, mengorganisir kegiatan yang dilakukan oleh siswa, baik perorangan, kelompok kecil, maupun kelompok keseluruhan kelas, membcri penghargaan kepada siswa yang peketjaannya bagus, menegur siswa yang berprilaku batuk, memastikan apakah bahan-bahan atau buku yang diperlukan telah tersedia ataU belum, memilih strategi yang efisien dan efektif. Semua hal tersebut di atas adalah bagian dari kinetja guru dalam pembelajaran yang barus dilakukan oleh guru untuk menjadikan pembelajaran tersebut efektif dan efisien dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.
c.
s.raa
Berdasarkan temuan penelitian tersebut di atas, berikut ini akan dikemukakan beberapa rekomendasi, yaitu :
I. Kepada Kepala Sekolah, kinerja mengajar guru, motivasi berprestasi dan komunikasi interpersonal yang dialami oleh guru-guru SMK Negeri di Kota Medan perlu diting)catkan . Peningkatan tersebut dirasakan sangat penting karena
tugas utoma guru adalah mendidik dan mengajar
para
siswa. Tanpa kemampuan dan keternmpilan yang memadai, guru tidak akan mampu mengajar deogan baik, yang pada gilirannya akan berpcngarub terhadap kualitas lulusan sekolah tersebut.2. Guru hendaknya dapat menjadi pendidik dan pengajar yang komunikatif bagi siswanya. Peran tersebut akan membawa kemampuan guru dalam mempengaruhi,
membimbing, mengarahkan, dan menggerak.kan
para
siswanya, sehingga mereka mau dan mampu belajar seeara optimal.3. Kepala Sekolah sebagai pemimpin sekaligus supervisor pendidikan dan pengajaran hendaknya dapat menjalin hubungan kerjasama antara Kepala Sekolah
dengan guru, pegawai sekolah, dan personil lain yang terdapat dilingkungan
sekolah, bahkan masyarakat yang berada atau yang berbubungan dengan sekolah,
agar ten::ipta komunikasi interpersonal yang baik dan kondusif.
4. Sebagai atasan Kepala Sekolah, Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Nasional memantau kegiatan sekolah melalui peningkatan fungsi supervisor yang
terdapat pada tingkat Kotamadya. Pemberian wewenang dan tanggung jawab kepada supervisor akan memungkinkan teljadinya saling tukar menukar informasi
antara guru dengan supervisor men genai berbagai aspek yang berkaitan dengan
proses belajar mengajar.
DAFI'AR PUSTAKA
Anwar,
M., 2007, Evaluos/ /(jnojaSwnber
Daya Manusia, Bandung: Refika Adit3maAlford, L.P., 2000, Motivation Theories, http;//mvteacher.net/planl!esson .. diakses tanggal 20 Pebruari 2008.
Anitah,
W., 2000,
Motivation, hUp://gwis.ei~.gwuedultiMn9tivatehtml .. diakses tanggal 22 Pebruari 2008.Arikunto, S., 1990, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: Rineka Cipta.
Drost,
J.,2000.
Reformasi Pengajaran: Salah Asuhan Orang Tua?. Jakarta: Grasindo
Dunne, R., dan Ted W., 1996, Pembe/ajaran Efektif, Terjernahan: Anwar J., Jakarta: Grasindo.
Gagne,
R.M., dan Walter W ., 1992, Prinriples ofln.structionol Design, New York:Harcourt
Brace Jovanovich College Publishers.Gibson, J.L., Jancevich, John M.,dan Donnelly, J.HJr., 1996, Organization, Terjernahan: Nunulc A., Jalwta: Binarupa Alc.sara.
Good, T.L., dan Brophy, J.E., 1990, Educalional Psychology, New York: Longman.
Gronlund, N.E. dan Robert L., 1990, Measurement and Evaluation in Teaching. New York: Macmillan.
Hamzah, B.U., 2007, Teori Motiwui dim Pengubuanrrya, Jakarta: Bumi A.ksara Hamalik, 0., 1990, Perencano Pengajaran &rdasarlum Pendekolan Sistem,
Bandung: Citra
AdityaBakti.
Hodgetts, R.M., Donald F., dan Kuratko, Donald F., 1998, Management, San Diego: Harcout Brace Jovanovich;
Inc.
Jalal, F., dan
Dedi
S ., 2001, Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.Jhonson, L.V., dan
Mary
A.B., 1997, Pengelolaan Kelas, Diikhtisarkan Pidarta,M., Surabaya: Usaha Nasional.
Liliweri, A., 1994, Perspelrlif Teoritis Komunilrasi Amar Pribadi Suatu Pendelcatan Kearah Psikologi Sosial, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Mulyasa, 2006, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dJJn Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Miarso, Y., 2004, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media.
Nasution.
S.,
1995, DidJJktik Asas-asas Mengajar, Jakarta:Bumi
Aksara.Panuju,
R.., 2001,
Komunilrasi Organisasi: Dari Konseptual-Teoritis ke Empirilc, Y ogyakarta: PustaJca Pelajar.Pace, R. W.,
dan DonF.,
1998, Komunilrasi Organisasi: Strategi Penlnglcatan Kinerja Perusahaan. Terjemahan oleb: Deddy M., Bandung: Remaja RosdakaryaRakhmat, J., 2005, Psilcalogi Komunlkasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Romiszowski, AJ., 1990, Designing instructional System, New York: Nicholas.
Rohani, A. dan
Ahmadi,
A., 1990, Pengelolaan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.Rooijakkers, A., 1993, Mengajar Dengan Sulcses: Petunjuk Untuk Merencanakan dJJn Menyampailcan Pengajaran, Jakarta: Grasindo.
Rusyan., A. T., dan Zai.nal A., 1994, Pendekatan Dalam Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sardiman., A.M., 2007, lnleralcsi Dan Motivasi Be/ajar Mengajar, Jakarta: Rajagrafindo
Perkasa.
Sastrawijaya, A., 1991, Pengembangan Program Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta.
Seels dan Richey, 1994, Instructional Technology: The Definition and Domains of The Field, Washington, DC.: AECf.
Singarimbun, I 995, Met ode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES.
Steers dan Bigley, G.A., 1996, Motivation and Leadership at Work. New York: McGraw-Hill, Inc.
Sudjana, 1996, MetodJJ Statistika, Bandung: Tarsi to.
Suriady, 1994, Ana/isis Kebijakan Pendidikan: Suaiu Pengantar,
Bandung:
Remaja Rosdakarya.Thoha, 1995, Peri/aku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplilcasinya, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Usman, 2006, Menjadi GuruProfesional, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wmardi, J., 2001, Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen, Jakana: Raja Grafindo Persada.
Winnkel, W. S., 1996, Psilcalogi Pengajaran, Yogyakarta: Grasindo. Zainun, 1994, Manajemen dan Motivasi, Jakarta: Balai Aksara.