vii
ABSTRAK
PERANCANGAN VISUAL PROMOSI “BATIK PASTEL” SEBAGAI BRAND LOKAL KAIN BATIK DENGAN WARNA PASTEL UNTUK ANAK MUDA
Oleh Zita Sashia NRP 1464909
Batik Pastel merupakan merek dari produsen tradisional Batik Cirebon dengan teknik cap yang memiliki ciri khas warna yang soft dan desain yang modern. Hal ini yang membedakannya dari batik Cirebon yang ada dipasaran. Banyak masyarakat yang belum mengenal Batik Pastel dikarenakan Batik Pastel masih terbilang baru. Batik Pastel melakukan penjualan hanya melalui media sosial seperti Instagram dan hanya menjual kain. Kurangnya promosi dan tidak adanya lini baju dari Batik Pastel ini yang menjadi kendala kurang dikenal Batik Pastel di masyarakat, selain itu terdapat saingan sejenis yang sudah memiliki toko dan lini baju dari kain batik mereka.
Peneliti mengangkat Batik Pastel dengan tujuan untuk merancang visual media promosi Batik Pastel agar masyarakat Indonesia, terutama di kalangan anak muda maupun dikalangan pecinta fashion yang tinggal di kota-kota di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, mengetahui dan tertarik dengan Batik Pastel. Perancangan visual promosi ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk menggunakan Batik sebagai busana fashion mereka sehari-hari.
Metode yang digunakan adalah dengan merancang visual media promosi Batik Pastel dengan peluncuran lookbook dari lini baju Batik Pastel sebagai media utama sekaligus mengikuti bazaar di Hype Festival PIK Jakarta. Melalui perancangan ini, Batik Pastel bisa menjadikan Batik menjadi sesuatu yang fashionable dan modern, sesuatu yang mengikuti zaman namun tidak menghilangkan nilai-nilai budaya asli.
viii
ABSTRACT
PROMOTION VISUAL DESIGN OF ”BATIK PASTEL” AS A LOCAL BRAND OF
BATIK WITH PASTEL SHADES FOR YOUNG PEOPLE
Submitted by Zita Sashia NRP 1464909
“Batik Pastel” is a brand by a traditional batik producer in Cirebon. The technique used is
stamping, and the colours are soft and the design is modern. This is what makes this batik different from the common Cirebon batik. Not many people know Batik Pastel due to its novelty. Batik Pastel does their marketing via social media such as Instagram, and they only sell the fabric. The lack of promotion and there being no articles of clothing made by Batik Pastel results in its being not too well known in the society. Besides, the competition with previously exsisting batik stores which sell ready-to-wear clothes made of batik also adds to the unfavourable factor.
The researcher brings up Batik Pastel with the purpose of designing promotion media visual for Batik Pastel so that Indonesian people, especially the young generation and those who love trendy but still preserving indigineous tradtional values.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... iLEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... vii
ABSTRAK BAHASA INGGRIS ... viii
DAFTAR ISI ... ix
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup……….3
1.3 Tujuan Perancangangan………..3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……….3
1.5 Skema Perancangan………5
BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Teori Batik…….………..……….…...6
2.2 Desain Komunikasi Visual………..………...…7
2.3 Teori Promosi……….8
2.4 Teori Fashion………..9
2.5 Teori Warna………..11
2.6 Teori Perkembangan Psikologi……….12
x
2.6.2 Psikologi Dewasa Awal………12
BAB III : DATA DAN ANALISIS DATA 3.1 Data dan Fakta………..14
3.1.1 Perusahaan atau Lembaga Terkait………14
3.1.2 Hasil Kuesioner dan Wawancara………..16
3.1.2.1 Hasil Kuesioner………....16
3.1.2.2 Hasil Wawancara………..25
3.1.3 Tinjauan Karya Sejenis……….27
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta………...29
3.2.1 SWOT Batik Pastel………...29
3.2.2 SWOT Promosi Batik Pastel………30
3.2.3 STP Promosi Batik Pastel……….31
xi
5.2.1 Saran Bagi Sesama Desainer………..……..47
5.2.2 Saran Bagi Produsen Batik Pastel………..…………..47
5.2.3 Saran Dari Dosen Penguji………...….47
DAFTAR PUSTAKA………...48
LAMPIRAN ... 49
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perancangan………..……..5Gambar 3.1 Logo Batik Pastel……….…14
Gambar 3.2 Berbagai macam kain batik cap Cirebon Batik Pastel………..……15
Gambar 3.3 Hasil busana dari pelanggan/pembeli kain Batik Pastel………...16
Gambar 3.4 Diagram hasil kuesioner berapa umur Anda………....17
Gambar 3.5 Diagram hasil kuesioner di pulau apa kota tempat Anda tinggal……….17
Gambar 3.6 Diagram hasil kuesioner apa pendidikan terakhir Anda………...……18
Gambar 3.7 Diagram hasil kuesioner berapa penghasilan perbulan Anda………...18
Gambar 3.8 Diagram hasil kuesioner gaya fashion yang Anda suka………...19
Gambar 3.9 Diagram hasil kuesioner apakah Anda tertarik dengan pakaian batik……..19
Gambar 3.10 Diagram hasil kuesioner seberapa sering Anda menggunakan batik…….20
Gambar 3.11 Diagram hasil kuesioner kapan Anda menggunakan batik………20
Gambar 3.12 Diagram hasil kuesioner menarikah pakaian batik di pasaran…………..21
Gambar 3.13 Diagram hasil kuesioner kekurangan dari pakaian batik di pasaran……..21
Gambar 3.14 Diagram hasil kuesioner apakah Anda mengetahui merek Batik Pastel sebagai produsen kain batik cap Cirebon di Indoensia………...….22
Gambar 3.15 Diagram hasil kuesioner apakah menurut Anda kain-kain produksi Batik Pastel menarik……….……….23
Gambar 3.16 Diagram hasil kuesioner apakah Anda tertarik untuk menggunakan pakaian batik dari kain-kain produksi Batik Pastel………23
Gambar 3.17 Diagram hasil kuesioner bagaimana desain yang Anda harapkan dari lini baju Batik Pastel………...…24
Gambar 3.18 Diagram hasil kuesioner menurut anda media promosi apa yang paling efektif dalam mempromosikan dan memperkenalkan Batik Pastel ………..……..25
Gambar 3.19 Kain batik dari Poca Batik………..27
Gambar 3.20 Busana batik dari Poca Batik………..27
xiii
Gambar 4.1 Warna-warna Yang Digunakan………..…..35
Gambar 4.2 Iklan Majalah (Awareness)………...40
Gambar 4.3 Iklan Majalah (Informing)………41
Gambar 4.4 Instagram (Awareness)……….…42
Gambar 4.5 Instagram (Informing)………...42
Gambar 4.6 Instagram (Reminding)……….43
Gambar 4.7 Website (Home Page as Awareness)………....44
Gambar 4.8 Website (Remainding)………...44
Gambar 4.9 Lookbook………..45
Gambar 4.10 Lookbook………....46
Gambar 4.11 Hangtag Kain Batik Pastel………..47
Gambar 4.12 Hangtag clothing line Batik Pastel………...47
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Timeline Media Promosi……….………..…38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Hasil Wawancara Dengan Metta Sari Lie………..…49
Lampiran B : Daftar Pertanyaan Kuesioner……….51
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang MasalahIndonesia terkenal akan potensi kekayaan budaya serta karya seninya yang tidak dimiliki
oleh negara lain, salah satunya adalah di bidang tekstil. Tekstil nusantara sangatlah
beraneka ragam dan mempunyai ciri khas di setiap daerahnya. Jenis tekstil tersebut yang
paling sering kita dengar yaitu batik, songket, tenun dan masih banyak lagi. Namun yang
telah menjadi jati diri budaya Indonesia sekian lama dan telah diakui serta disahkan oleh
UNESCO yaitu batik. Setelah butuh 3 tahun pengajuan, akhirnya tanggal 2 Oktober
2009 batik telah resmi mendapatkan pangakuan dunia sebagai warisan budaya asli
Indonesia. Hal ini dilakukan setelah hebohnya isu tentang Malaysia yang mematenkan
Batik.
Tidak heran jika di tahun 2015, batik telah menjadi perbincangan besar di industri mode.
Batik merupakan ikon budaya bangsa yang memiliki keunikan serta simbol dan filosofi
yang mendalam mencakup siklus kehidupan manusia. Sejak pengakuan Batik sebagai
warisan budaya Indonesia oleh UNESCO, baju batik menjadi pakaian yang lebih sering
dipakai, bukan hanya karena hal tersebut merupakan warisan budaya tetapi juga karena
batik memiliki nilai seni yang tinggi. Semua pegawai institusi pemerintah, karyawan
swasta dihimbau menggunakan pakaian batik di Hari Batik Nasional yang jatuh pada
tanggal 2 Oktober.
Namun kurangnya ketersediaan desain baju batik yang modern dan model-model yang
kurang menarik menjadi kendala bagi masyarakat untuk lebih sering menggunakan batik
dalam kesehariannya. Memang kurangnya produsen-produsen yang mengolah tekstil
Universitas Kristen Maranatha 2
kurangnya minat penggunaan batik dalam fashion sehari-hari di masyarakat. Masyarakat
hanya menggunakan pakaian batik pada acara-acara formal tertentu.
Batik pastel yang didirikan oleh salah satu anak muda Indonesia bernama Lie Metta
merupakan salah satu produsen tradisional handmade batik yang mengolah kain batik
menjadi sesuatu yang muda dan menarik namun tidak menghilangkan cita rasa asli dari
batik. Yang membedakan batik pastel dengan batik kebanyakan yaitu warna-warnanya
yang cerah dan bernuansa soft pastel. Namun yang menjadi masalah yaitu Batik Pastel
kurang dikenal masyarakat karena terbilang baru yaitu didirikan pada tahun 2014 lalu,
Batik Pastel juga hanya mempromosikan produk mereka melalui media online / sosial
media. Batik Pastel juga belum menyediakan lini baju dari kain produksi mereka. Hal ini
dapat mempengaruhi Batik Pastel, karena mereka hanya bisa mempromosikan dan
menjual produk mereka ke tangan produsen baju, tidak langsung ke tangan pemakai. Hal
ini sangat disayangkan jika kain Batik Pastel dibuat dengan desain yang kurang menarik
dan kurang fashionable oleh produsen baju, dan akan mempengaruhi penjualan dan
ketertarikan masyarakat terhadap Batik Pastel.
Maka dari itu, untuk mengangkat nama Batik Pastel kepada masyarakat luas serta
mempopulerkan pakaian batik sebagai pakaian sehari-hari yang fashionable dibutuhkan
media promosi yang akan memperkenalkan masyarakat luas sebuah brand clothing line
dari Batik Pastel. Clothing line dari Batik Pastel ini merupakan perkembangan dari
produknya yang melahirkan pakaian fashion yang modern dan fresh dengan sentuhan
kain batik produksi mereka. Sehingga masyarakat tidak lagi hanya menggunakan
Universitas Kristen Maranatha 3
1.2
Permasalahan dan Ruang LingkupBerdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
dan ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana memperkenalkan kain batik Cirebon, khususnya Batik Pastel
kepada masyarakat / pecinta fashion?
2. Bagaimana cara merancang visual promosi untuk Batik Pastel?
1.3
Tujuan PerancanganTujuan dari perancangan ini adalah sebagai berikut :
1. Memperkenalkan kain batik Cirebon, khususnya Batik Pastel kepada
masyarakat / pecinta fashion dengan perancangan lini baru dari Batik Pastel.
2. Merancang visual promosi Batik Pastel yang efektif dan menarik sesuai
dengan target audience yang dituju.
1.4Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah sebagai berikut :
a. Teknik pengamatan atau observasi, yaitu cara memperoleh data dengan cara
melakukan pengamatan secara cermat dari jarak yang sangat dekat terhadap
objek penelitian yaitu Batik Pastel. Dalam observasi tersebut, peneliti
memosisikan diri sebagai partisipan pasif karena mengamati tren berbusana
di kota besar.
b. Teknik studi pustaka yaitu teknik yang diperoleh dari bahan informasi tertulis
Universitas Kristen Maranatha 4
c. Teknik kuesioner yang merupakan bahan penulisan diperoleh dengan cara
mendistribusikan atau menyebar luaskan daftar pertanyaan secara tertulis
kepada informan yang disebut responden dan akan dijawab secara tertulis
pula oleh responden atau orang yang berwenang.
d. Teknik wawancara ialah bahan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan
bahan atau informasi dengan menanyakan langsung kepada seorang
informan, para ahli/pakar, atau orang yang berwenang.
Pertanyaan-pertanyaan biasanya disusun sebelumnya sesuati dengan topik yang dipilih.
Universitas Kristen Maranatha 5
Universitas Kristen Maranatha 45
diindustri fashion lokal. Namun sayangnya promosi yang kurang dan masih terbilang
baru serta media yang terbatas menjadi hambatan bagi Batik Pastel untuk
memperkenalkan batik Cirebon produksi mereka. Setelah melakukan pengumpulan data,
observasi, wawancara, dan melakukan analisis mengenai Batik Pastel, maka peneliti
merancang rangkaian promosi. Strategi promosi Batik Pastel ini dapat menjadi solusi
untuk memperlihatkan potensi dan membatu penjualan Batik Pastel.
Warna-warna soft pastel dan font yang modern namun tidak kaku digunakan agar dapat
memberikan image Batik Pastel yang cocok dengan target. Target utama adalah wanita
usia muda / dewasa muda yang tinggal di kota-kota besar di Indoensia, khususnya pulau
Jawa. Pemilihan desain yang simple dan minimalis ini memberikan kesan yang modern
dan kekinian yang sangan cocok dengan target dan pasar sekarang.
Strategi media promosi yang tepat dan efisien dapat menjadi satu langkah besar bagi
Batik Pastel untuk memperkenalkan batik Cirebon dengan gaya yang lebih muda dan
modern. Maka dari itu, untuk mengangkat nama Batik Pastel kepada masyarakat luas
serta mempopulerkan pakaian batik sebagai pakaian sehari-hari yang fashionable
dibutuhkan media promosi yang akan memperkenalkan masyarakat luas sebuah brand
clothing line dari Batik Pastel. Clothing line dari Batik Pastel ini merupakan
perkembangan dari produknya yang melahirkan pakaian fashion yang modern dan fresh
dengan sentuhan kain batik produksi mereka. Sehingga masyarakat tidak lagi hanya
menggunakan pakaian batik pada acara formal saja, namun juga dalam gaya keseharian
Universitas Kristen Maranatha 46
Media online menjadi media utama, dikarenakan target pasar yang mayoritas sudah
melek teknologi dan sudah menjadikan gadget ataupun teknologi online menjadi salah
satu kebutuhan utama. Media cetak dan media luar ruang digunakan juga dikarenakan
media tersebut masih sering dilihat oleh beberapa kalangan. Media tersebut menjadi
salah satu media yang cukup efektif juga karena melalui media tersebut, masyarakat
Universitas Kristen Maranatha 47 5.2 Saran
5.2.1 Saran Bagi Sesama Desainer
Berikut penulis menyampaikan saran bagi sesama desainer:
1. Bersama-sama bertukar ide dalam mengembangkan warisan dan budaya
Indonesia agar masyarakat Indonesia lebih mengenal budayanya sendiri
sehingga tidak di curi oleh bangsa lain.
2. Turut ambil andil dalam pelestarian seni budaya Indonesia. Tidak
mengerjakan sesuatu didasari oleh materi semata.
5.2.2 Saran Bagi Produsen Batik Pastel
Bagi produsen Batik Pastel, penulis memberi saran:
1. Produsen Batik Pastel mengambil peran penting dalam
mengembangkan serta memperkenalkan batik Cirebon pada masyarakat
Indonesia. Diharapkan Batik Pastel tidak sekedar mengejar
materi dalam usahanya akan tetapi juga turut melestarikan serta
mengembangkan batik Cirebon menjadi sesuatu yang mengikuti pasar namun
tidak menghilangkan nilai-nilai asli dari batik itu sendiri.
5.2.3 Saran Dari Dosen Penguji
Saran dari dosen penguji adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan dalam membuat desain media promosi, penulis tidak hanya
sekedar menempelkan logo akan tetapi memperhatikan bentuk serta desain
media yang unik dan berbeda dengan yang lain.
Universitas Kristen Maranatha 48
DAFTAR PUSTAKA
Kusrianto, Adi. 2013. Batik- Filosofi, Motif & Keunggulan. Yogyakarta: Andi.
Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta : Rineka
Cipta.
Darmaprawira, Sulasmi. 2002. Warna – Teori dan Kreativitas Penggunaanya.
Bandung: ITB.
Hamzuri, Drs. 1994. Batik Klasik. Jakarta: Djambatan.
Anggraini S, Lia dan Kirana Nathania. 2014. Desain Komunikasi Visual- Dasar-dasar
Panduan untuk Penulis. Bandung: Nuansa Cendekia.
Barnard, Malcom, 2009. Fashion sebagai Komunikasi: Cara Mengomunikasikan
Identitas Sosial, Seksual, Kelas, dan Gender. Terjemahan oleh Idy Subandi
Ibrahim. Yogyakarta: Jalasutra.
Zulaeha, Siti. 2013. “Batik: Warisan Budaya Tak Benda untuk Kemanusiaan”, (Online),
(http://www.biotek.bppt.go.id/index.php/artikel-sains/91-batik-warisan-budaya-tak-benda-untuk-kemanusiaan, diakses 4 September 2015).
“Foto kain Batik Pastel”, (Online), (http://www.batikpastel.com/, diakses 6 September 2015).
“Foto kain Batik Poca Batik”, (Online), (http://www.pocabatik.com/, diakses 6 September 2015).