vii
ABSTRAK
PROMOSI BRAND LOKAL JEH BY LOCALE DENGAN
PENGENALAN KAIN BATIK CIREBON UNTUK ANAK MUDA
Oleh
Seanzha Kemal Rachman
1464904
Batik merupakan salah satu budaya Indonesia yang sangat terkenal dan harus dilestarikan, apalagi semenjak dinyatakan oleh UNESCO sebagai The Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada bulan Oktober tahun 2009. Di Indonesia sendiri setiap daerah mempunya batik dengan ciri khas masing-masing, seperti Daerah Istimewa Yogyakarta dengan batik Yogyanya, Batik Lamongan di kota Lamongan, dan juga Kota Cirebon dengan batik Mega Mendung.
Berbicara tentang Batik Cirebon, kota Cirebon sebenarnya mempunyai banyak jenis-jenis batik selain Batik Mega Mendung seperti Batik Singa Barong, Batik Ganggang, dan lain-lain. Namun sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar akan jenis motif Batik Cirebon selain Batik Mega Mendung itu sendiri.
Tujuan perancangan ini adalah untuk memperkenalkan dan meningkatkan minat masyarakat Indonesia khususnya kalangan pria dewasa muda terhadap batik Cirebon melalui sebuah second line dari brand fashion anak muda yang bernama Jeh by Locale. Manfaat perancangan ini adalah untuk mengenalkan serta menggerakkan minat pria dewasa muda terhadap batik Cirebon agar mau membeli dan mengenakan produk dari brand Jeh by Locale ini.
viii catalog, packaging, serta hang tag, care label dan woven label. Melalui perancangan branding ini diharapkan masyarakat Indonesia khususnya pria dewasa muda dapat mengenal serta membeli produk Jeh by Locale.
ix
ABSTRACT
PROMOTIONAL DESIGN OF BATIK CIREBON TO YOUTH
TROUGH JEH BY LOCALE AS LOCAL BRAND
Seanzha Kemal Rachman
1464904
Batik is one of Indonesia's famous cultures to be well preserved particularly after the
recognition of UNESCO as The Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of
Humanity on October, 2009. Each region of Indonesia has its own specialty of batik.
Yogyakarta is famous for its Yogyakarta batik and so is lamongan and Cirebon with
its Mega Mendung Batik.
Speaking further of Cirebon, it actually has more than Mega Mendung batik.
Examples are Batik Singa Barong, Batik Ganggang and the like. However, those
batik are not as well known as Mega Mendung is.
This design is meant to introduce and increase the interests of the Indonesians'
particularly young adult men towards the second line brand called Jeh by the Locale.
The purpose is definitely to get them to want to wear the batik in their daily lives.
The methods used are designing second line label named Locale which makes use of
batik Cirebon as its local identity. The main identity of this design is Jeh by the
Locale and the main media are taken from the website and video outlook. The
promotion media include corporate identity, mini catalog and packaging as well as
hang tag, care and woven label. The expectation is to make male adults purchase the
product.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2
xi
BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 19
3.1.1 Locale ... 19
3.1.2 Visi dan Misi Locale ... 20
3.1.3 Management Structure Locale ... 20
3.1.4 Batik Cirebon ... 21
3.1.5 Hasil Kuisioner dan Observasi Pasar Target ... 23
3.1.6 Hasil Wawancara Dengan Narasumber ... 28
3.1.7 Tinjauan Karya Sejenis ... 30
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 34
3.2.1 Analisa STP Perancangan ... 34
3.2.2 Analisa SWOT Batik Cirebon ... 35
3.2.3 Analisa SWOT Perancangan ... 36
3.2.4 Analisa Pemecahan Masalah ... 38
xii
4.2.5 Layout ...45
4.3 Konsep Media ...45
4.4 Hasil Karya ... 49
4.4.1 Logo ...49
4.4.2 Business Suite ...51
4.4.3 Product Identity ...54
4.4.4 Packaging ...57
4.4.5 Mini Catalogue ...58
4.4.6 Video Lookbook (awareness) ...59
4.4.7 Video Lookbook (informing) ...60
4.4.8 Website ...60
4.4.9 Fashion Advertorial ...63
4.4.10 Fashion Editorial ...64
4.4.11 Print Ads ...65
4.4.12 Instagram ...68
BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 69
5.2 Kesimpulan ... 69
5.2.1 Saran Bagi Sesama Desainer ...69
5.2.2 Saran Bagi Pengusaha Batik Cirebon ...69
DAFTAR PUSTAKA ... 71
xiii
DAFTAR GAMBAR
3.1 Produk Locale ... 19
3.2 Management Structure Locale ... 20
3.3 Contoh Jenis Batik Cirebon ... 22
4.14 Video Lookbook (awareness) ... 59
4.15 Video Lookbook (informing) ... 60
4.16 Tampilan Website Jeh ... 60
4.17 Tampilan Website Jeh ... 61
4.18 Tampilan Website Jeh ... 61
4.19 Tampilan Website Jeh ... 62
4.20 Fashion Advertorial ... 63
4.21 Fashion Editorial ... 64
xv
DAFTAR TABEL
3.1 Rentang Usia Responden ... 23
3.2 Tempat Tinggal Responden ... 24
3.3 Minat Responden Terhadap Batik Cirebon ... 24
3.4 Pengetahuan Responden Terhadap Jenis-Jenis Batik Cirebon... 25
3.5 Minat Responden Terhadap Batik Cirebon ... 26
3.6 Pengetahuan Responden Terhadap Locale ... 27
3.7 Minat Responden Untuk Membeli Produk Bertemakan Batik Cirebon ... 27
3.8 Respon Terhadap Batik Cirebon Yang Diangkat Namanya ... 28
4.1 Timeline Media Promosi ... 48
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha 1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batik merupakan salah satu budaya negara kita, Indonesia yang sangat terkenal di dunia dan sangat harus dilestarikan. Definisi batik sendiri menurut Konvensi Batik International pada tahun 1997 di Yogyakarta adalah penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin batik atau yang biasa disebut malam sebagai alat perintang warna. Pada proses pembuatan batik, malam tersebut diaplikasikan kedalam kain untuk mencegah penyerapan warna pada saat proses pewarnaan berlangsung.
Sejak dinyatakan oleh UNESCO sebagai The Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada bulan Oktober tahun 2009, Batik di Indonesia semakin diakui keberadaannya oleh negara lain. Di Indonesia sendiri setiap daerah mempunya batik dengan ciri khas masing-masing, seperti Daerah Istimewa Yogyakarta dengan batik Yogyanya, Batik Lamongan di kota Lamongan, dan juga Kota Cirebon dengan yang dikenal dengan batik Mega Mendung.
Cirebon sendiri terkenal sebagai daerah penghasil batik terbesar di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, di kota Cirebon terdapat satu daerah yang dikenal sebagai “Kota Batik” dimana semua toko penjual batik dan pengrajin batik berada, daerah tersebut bernama Kota Trusmi. Budaya batik sudah muncul di Kota Cirebon sejak masa keratonan. Sesuai berkembangnya waktu, batik Cirebon pun berkembang pesat mulai dari motif, warna, dan pemakainya, oleh karena itu terdapat beberapa jenis batik yang khas di kota Cirebon, dari yang paling terkenal seperti diantaranya Batik Mega Mendung, Batik Ganggeng, Batik Liris, Batik Kawung, Batik Kembang Kantil, sampai Batik Singa Barong.
Universitas Kristen Maranatha 2 tahu tentang apa itu batik Cirebon dan jenis-jenis batik Cirebon lainnya selain batik Mega Mendung dikarenakan kurangnya publikasi. Padahal batik Cirebon yang lain juga mempunyai keunikan dan ciri khas tersendiri terutama di bagian motif dan warnanya, oleh karena itulah batik Cirebon menjadi salah satu budaya yang harus dilestarikan karena merupakan warisan budaya Indonesia yang berharga.
Penulis memutuskan untuk mengangkat masalah yang ada di dalam industri Batik Cirebon ini sebagai topik Tugas Akhir karena penulis merasa masalah ini dapat diselesaikan dengan ilmu DKV. Selain itu juga penulis merasa masalah ini cocok untuk diangkat karena peneliti mengamati ketertarikan dan pengetahuan masyarakat manusia akan Batik Cirebon yang masih sangat minim. Alasan lain penulis mengangkat topik ini adalah dengan tujuan budaya Indonesia tidak dicuri dan diakui bangsa lain.
Penulis memilih sebuah clothing line Indonesia yang bernama Locale sebagai media pengenalan batik Cirebon terhadap anak muda untuk bahan topik Tugas Akhir. Penulis memilih Brand tersebut karena Locale adalah sebuah clothing line yang sering kali mengangkat pattern terutama pattern etnik didalam produknya seperti T-shirt, sweater, dan kemeja. Diharapkan dengan adanya local brand dengan konsep yang modern dan baik seperti Locale, dapat menumbuhkan ketertarikan masyarakat Indonesia khususnya anak muda di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung untuk mau mengenal budaya mereka sendiri dan memakai Batik Cirebon.
. 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Permasalahan
a. Bagaimana cara yang efektif untuk memperkenalkan batik Cirebon terhadap anak muda di Indonesia melalui sebuah second line dari Locale?
Universitas Kristen Maranatha 3 1.2.2 Ruang Lingkup
Tugas akhir ini membahas jenis-jenis batik Cirebon dengan cara memperkenalkan dan mempromosikan Batik Cirebon melalui second line dari brand bernama Locale. Riset mengenai batik akan dilakukan di Cirebon sedangka pengerjaannya akan dilakukan dari bulan Februari hingga bulan Juli di Bandung. Dengan segmentasi Pria muda dengan rentang umur 18-25 yang berasal dari kelas atas, yang menjalani gaya hidup modern serta konsumtif dengan gaya berkaian casual, preppy style, stylish dan up to date. Serta tinggal di perkotaan besar seperti Jakarta dan Bandung
1.3Tujuan Perancangan
a. Memperkenalkan dan memberikan informasi mengenai batik Cirebon melalui koleksi second line dari brand Locale.
b. Promosi dan meningkatkan publikasi Second Line dari Locale melalui koleksi terbarunya yang mengangkat batik Cirebon.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang diperoleh berasal dari instansi terkait seperti Penjual, dan perajin asli Batik Cirebon yang berada di Kota Trusmi, Cirebon. Dan juga owner dari Clothing Line Locale yang tinggal di Jakarta.
Sedangkan untuk teknik pengumpulan data akan diperoleh dengan beberapa cara: a. Observasi
Observasi dilakukan langsung ke tempat pembuatan Batik Cirebon. b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada sumber yang telah disebutkan. c. Studi Pustaka
Mengumpulkan data-data melalui buku, koran, majalah dan internet. d. Kuesioner
Universitas Kristen Maranatha 4
Batik Cirebon terdiri dari 2 jenis yaitu batik keraton dan batik pesisir, dari 2 jenis tersebut terdapat banyak jenis batik yang menarik namun sayangnya publikasi terhadap berbagai macam
batik Cirebon selain Mega Mendung masih kurang.
Observasi, wawancara, kuisioner, studi pustaka
Bagaimana cara efektif untuk memperkenalkan batik Cirebon untuk anak
muda?
Bagaimana cara merancang visual untuk anak muda agar tertarik Cirebon dengan cara second line
pada sebuah brand lokal.
Teori Batik, Teori Branding, Teori Logo, Teori Warna, Teori Men’s Fashion, Teori Psikologi.
a. Memperkenalkan dan memberikan informasi mengenai batik Cirebon melalui koleksi
second line dari brand bernama Locale.
b. Promosi dan meningkatkan publikasi Second Line dari Locale melalui koleksi terbarunya
yang mengangkat batik Cirebon.
Universitas Kristen Maranatha 71 DAFTAR PUSTAKA
Davis, Graham. 2008. The Designer’s Toolkit: 2000 Colour Palette Swatches. London, United Kingdom: Heritage Publishers.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta, Indonesia: Penerbit Erlangga.
Kudiya, Komarudin. 2011. Biography of Komarudin Kudiya, a Batik Entrepreneur From Cirebon. Jakarta, Indonesia: Dian Rakyat.
Riyanto, Arifah. 2003. Teori Busana. Bandung, Indonesia: YAPENDO.
Roetzel, Bernhard. 1999. Gentleman: A Timeless Fashion. Paris, France :H.F.Ullmann Punlishing.
Soedjono. 2000. Buku Seni Kreatif dan Terampil Batik Lukis. Bandung, Indonesia: PT. Remaja Rosdakarya.
Taman Mini Indonesia Indah. 1995. Indonesia Indah Seri 8. Jakarta, Indonesia: Yayasan Harapan Kita.
(http://indonesia.gunadarma.ac.id. Rabu, 25 Februari 2015. 12:15)
Universitas Kristen Maranatha 69 BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Batik Cirebon merupakan salah satu jenis batik yang ada di Indonesia dan mempunyai berbagai jenis kain Batik menarik dan patut untuk dilestarikan, akan tetapi karena tidak adanya brand dengan konsep serta visual yang baik menjadikan Batik Cirebon tidak dikenal oleh masyarakat luas. Melalui perancangan penulis mencoba menyelesaikan masalah tersebut dengan merancang sebuah brand serta brand activation yang dapat memberi informasi mengenai Batik Cirebon kepada masyarakat Indonesia khususnya pria dewasa muda. Merancang brand dengan gaya modern serta mengikuti tren terkini menjadikan masyarakat Indonesia khususnya pria dewasa muda yang fashionable tertarik dan mau menggunakan Batik Cirebon sebagai salah satu fashion item mereka. Sehingga Batik Cirebon dengan motif yang unik, warna yang kuat serta makna filosofi yang dapat dijadikan pelajaran hidup ini dapat dikenal oleh masyarakat Indonesia dan tidak dilupakan namanya.
5.2Saran
5.2.1 Saran bagi sesama desainer
Berikut penulis menyampaikan saran bagi sesama desainer:
1. Bersama-sama berbagi dan merealisasikan ide dalam mengembangkan warisan dan budaya Indonesia agar masyarakat Indonesia lebih mengenal budaya negaranya sendiri sehingga tidak dicuri oleh bangsa lain.
2. Turut ambil andil dalam pelestarian seni budaya Indonesia. Tidak mengerjakan sesuatu didasari oleh materi semata.
5.2.2 Saran bagi pengusaha Batik Cirebon
Berikut penulis menyampaikan saran bagi sesama desainer:
Universitas Kristen Maranatha 70 tidak sekedar mengejar materi dalam usahanya akan tetapi juga turut melestarikan serta mengembangkan Batik Cirebon.
