• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS (Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciw

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS (Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciw"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA

STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang,

Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

oleh

AGUS YULIANTO

055191

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA

STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang,

Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I,

Prof. Dr. Ace Suryadi, M.Sc., Ph.D NIP : 19520725 197801 1 001

Pembimbing II,

Dr. Iip Saripah, M.Pd. NIP : 19701210 199802 2 001

Diketahui

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia,

(3)

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== ========

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA

STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang,

Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

oleh

AGUS YULIANTO

055191

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© AGUS YULIANTO 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

(5)

I

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Agus yulianto, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Pelatihan Budidaya Strawberry Dalam Meningkatkan Produktivitas (Studi Deskriftif Pada Kelompok Tani Strawberry Di Ponpes Al-Ittifaq)

Penelitian ini membahas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Pada Pelatihan Budidaya Strawberry Dalam Meningkatkan Produktivitas. Permasalahan pokoknya adalah bagaimana proses penerapan pembelajaran kooperatif pada pelatihan budiaya strawberry? Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data dan mendeskripsikan 1. Perencanaan model pembelajaran kooperatif pada pelatihan budidaya strawberry, 2. Langkah-langkah Pelaksanaan Pelatihan Budidaya Strawberry dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif, dan 3. Hasil penerapan Model Pembelajaran Kooperatif pada Pelatihan Budidaya Strawberry.

Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari konsep pembelajaran kooperatif, konsep pelatihan, konsep pendidikan luar sekolah, konsep budidaya, dan konsep pesantren.

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunankan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Langkah-langkah pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari tahap pralapangan, tahap tahap kegiatan lapangan, dan tahap analisis data. Subjek penelitian dipilih secara purposive, yang menjadi subjek penelitian berjumlah 6 orang yang terdiri dari 1 orang pembina PONPES AL-ittifaq,1 orang ketua kelompok tani di PONPES Al-ittifaq dan 4 orang petani strawberry.

Dari hasil analisis data dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa : 1) Perencanaan model pembelajaran kooperatif pada pelatihan budidaya strawberry dilaksanakan dalam beberapa tahapan di mulai dari merumuskan tujuan, identifikasi warga belajar, identifikasi kebutuhan warga belajar, identifikasi

sumber belajar, penetapan jadwal pelatihan, identifikasi sarana dan prasarana. 2) Pelaksanaan pelatihan di lakukan dalam beberapa langkah di mulai dari tahap

(6)

I

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This study discusses the implementation of cooperative learning on the training of strawberry cultivation in increasing productivity. principal problem is how the process of implementation of cooperative learning in training budiaya strawberry? as for the purpose of this study is to obtain data and describe 1. The concept of cooperative learning model on strawberry cultivation training, 2. Describe the steps Strawberry Cultivation Training Implementation using Cooperative Learning Model, 3. Describe the results of the application of Cooperative Learning Model in Strawberry Cultivation Training.

Study of theory used in this study consisted of learning concepts koopratif, training concept, the concept of school education, the concept of culture, the concept of boarding schools and the concept of productivity.

The methodology in this study is a descriptive study using qualitative approaches menggunankan. Data collection techniques used in this study was the observation, interviews and studies dokumentasi.langkah-step data collection in this research starts from pralapangan stage, stage fieldwork phase, and DTA analysis phase. Subjects were selected purposively, were the subject of study totaling 22 people consisting of 1 people yng Ponpes Al-ittifaq builder, one farmer at the head of the Al-ittifaq Ponpes and 20 strawberry growers.

(7)

vi

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... x

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Perumusan Masalah ... 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

E. Anggapan Dasar ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 10

A. KONSEP PEMBELAJARAN KOOPERATIF ... 10

1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 10

2 Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Kooperatif ... 11

B. KONSEP PELATIHAN ... 13

1. Pengertian pelatihan ... 13

2. Tujuan pelatihan ... 16

C. KONSEP BUDIDAYA ... 18

1 Pengertian budidaya ... 18

2. Tujuan Budidaya... 19

D. KONSEP PENDIDIKAN NON FORMAL ... 19

1. Pengertian pendidikan non formal ... 20

2 Tujuan pendidikan non formal ... 21

F. KONSEP PONPES ... 28

1.Pengertian ponpes ... 28

2.Tujuan Ponpes ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Metode penelitian ... 30

(8)

vii

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Subyek penelitian ... 35

D. Penyusunan instrumen ... 36

E. Langkah-langkah pengumpulan data ... 37

F. Analisis data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

1.Letak geografis ... 42

2 Keadaan penduduk ... 43

3 Tingkat Pendidikan ... 44

B. Profil PONPES AL-Ittifaq ... 45

1 Sejarah singkat ponpes Al-ittifaq ... 45

2 Visi dan Misi ... 47

3 Kepengurusan ... 47

4 Program yang Diselengarakan ... 50

5 Tenaga Pendidik ... 56

6. keadaan umum responden ... 57

C. Hasil penelitian ... 57

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96 LAMPIRAN

(9)

viii

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Luas Tanaman dan Jumlah Produksi Pra Pelatihan ... 2

Tabel2 Penggolongan Penduduk ... 43

Tabel 3 Tingkat Pendidikan ... 44

Tabel 4 Tenaga Pendidik ... 56

Tabel 5 Keadaan umum responden ... 57

(10)

ix

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(11)

1 Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang masalah

Ciwidey merupakan sentra produksi strawberry di Indonesia tepatnya di

Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Strawberry

merupakan salah satu komoditas buah-buahan merambat yang mempunyai nilai

ekonomi tinggi daya pikatnya terletak pada warna buah yang merah mencolok

dengan bentuk yang mungil, menarik, serta rasa yang manis segar, daya serap

pasar (konsumen) yang semakin tinggi mengindikasikan agribisnis ini mempunyai

prospek cerah. Pengembangan usaha strawberry untuk skala komersial, baik

secara agribisnis maupun agroindustri, diperlukan perencanaan yang cermat,

terutama dalam hal teknik budidayanya, oleh karena itu berbagai upaya telah di

lakukan untuk meningkatkan kualitas strawberry, salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas buah strawberry yang baik adalah dengan memberikan

pelatihan kepada para petani strawberry dengan harapan petani mampu

menghasilkan buah strawberry yang berkualitas baik.

Namun setelah di berikan pelatihan mengenai budidaya strawberry petani

belum mampu mengaplikasikan teori yang di dapatkan selama pelatihan sehingga

produksi yang dihasilkan umumnya masih rendah, hal ini dapat di lihat dari tabel

(12)

2

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1

Luas tanaman dan jumlah Produksi Strawberry di Desa Alamendah Tahun 2009/2010

Pra dan pasca pelatihan

Pra Pelatihan Pasca Pelatihan

2009 2010

Bulan Luas tanaman (Ha) Jumlah produksi (Ku)

Jan 9 94

Feb 9 96

Mar 9 89

Apr 10 91

Mei 10 88

Jun 11 91

Jul 12 93

Ags 12 95

Sep 13 118

Okt 13 113

Nov 14 120

des 15 123

Sumber : Data Produksi Strawberry di Ponpes AL-Ittifaq

Menurunnya produksi strawberry ini disebabkan karena kurangnya

pengetahuan, ketrampilan, dan informasi yang diperoleh oleh petani maupun

petugas serta kurangnnya suasana kelas yang aktif selama proses pelatihan

berlangsung sehingga berpengaruh pada produktivitas petani yang mengakibatkan

kualitas (mutu) dan kuantitas (jumlah) produksi strawberry kurang baik. Dalam

rangka pengembangan strawberry dan tantangan dalam menghadapi era globalisasi

perdagangan bebas, pemerintah setempat, dinas terkait dan lembaga yang bergerak

di bidang pertanian strawberry melakukan penerapan teknologi model

pembelajaran dalam pelatihan budidaya strawberry untuk memperbaharui model Bulan Luas tanaman (Ha) Jumlah produksi (Ku)

Jan 15 92

Feb 14 90

Mar 15 89

Apr 10 81

Mei 10 86

Jun 11 84

Jul 12 85

Ags 13 92

Sep 13 115

Okt 14 110

Nov 14 116

(13)

3

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang telah di lakukan sebelumnya dengan harapan petani mampu

meningkatkan produktivitas, teknologi model pembelajaran yang di terapkan

dalam pelatihan budidaya strawberry tersebut adalah model pembelajaran

kooperatif. Salah satu lembaga yang memberikan pelatihan budidaya strawberry

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif ini adalah Ponpes AL-ittifaq,

karena Ponpes AL-ittifaq merupakan salah satu lembaga mandiri yang mengakar

di masyarakat (LM3) yang bergerak di bidang agribisnis, selain itu Ponpes

AL-ittifaq memiliki lahan Strawberry yang paling luas di Desa Alamendah.

Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana

pelatihan budidaya strawberry dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

dapat mempengaruhi produktivitas petani . Oleh karena itu peneliti tertarik untuk

mengangkat penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Pada Pelatihan Budidaya Strawberry Dalam Meningkatkan

Produktivitas”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latarbelakang masalah diatas penulis dapat mengidentifikasi masalahnya

sebagai berikut :

1. Masih banyak warga/petani strawberry yang mengalami kesulitan dalam

mengaplikasikan teori yang didapatkan selama pelatihan yang pernah diikuti

sebelumnya kedalam kehidupan sehari-hari,

2. Kurangnya suasana kelas yang aktif dan gotong royong dalam Pelatihan

(14)

4

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Masih banyak warga/petani strawberry yang kurang produktif dalam

mengelola strawberry

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan

permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimana proses

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Pada pelatihan Budidaya strawberry dalam

meningkatkan produktivitas petani strawberry?”

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana perencanaan model pembelajaran kooperatif pada program

Pelatihan Budidaya Strawberry?

2. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif pada program

Pelatihan Budidaya Strawberry?

3. Bagaimana hasil penerapan Model Pembelajaran Kooperatif pada Pelatihan

Budidaya Strawberry ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Perencanaan model pembelajaran kooperatif pada Pelatihan Budidaya

Strawberry dalam meningkatkan produktivitas petani strawberry

2. Pelaksanaan Pelatihan Budidaya Strawberry dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif;

3. Hasil penerapan Model Pembelajaran Kooperatif pada Pelatihan Budidaya

(15)

5

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Dapat menambah wacana pengetahuan tentang “Penerapan model

Pembelajaran kooperatif Pada Pelatihan Budidaya Strawberry dalam

Meningkatkan Produktivitas Petani Strawberry” pada khususnya, dan

pengembangan pendidikan luar sekolah pada umumnya.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Pengelola Ponpes manfaat temuan penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai acuan untuk mengevaluasi program-program yang

dilaksanakan.

b. Bagi masyarakat diharapkan agar mereka mempunyai kemampuan untuk

dapat meningkatkan keterampilan hidup sehingga mampu meningkatkan

produktifitasnya dengan mengaplikasikan kreatifitasnya masing-masing.

c. Bagi Dinas Pendidikan Luar Sekolah, Dinas Pertanian, Dinas

Pemberdayaan Masyarakat untuk mengambil kebijakan dimasa datang,

serta pihak-pihak yang berkompeten lainnya.

G. Anggapan Dasar

Untuk melakukan penelitian penulis berpedoman pada anggapan dasar berikut

(16)

6

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Semakin maju suatu Negara, semakin banyak orang yang pandai maka

semakin penting dunia wirausaha, oleh karena itu pembangunan akan lebih

mantap jika ditunjang oleh wirausahawan yang kreatif karena wirausaha

merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah, maupun dalam mutu

wirausaha itu sendiri. (Buchari Alma, 2005:1)

2. Sumber daya manusia membutuhkan diklat agar dapat bekerja lebih efektif

dan produktif, karena produktifitas manusia tidak hanya dipengaruhi oleh

peralatan yang digunakan, kekuatan fisisk saja, tetapi yang memberikan

bekal pengetahuan dan keterampilannya sebagai modal untuk dapat bekerja

produktif (Sagir dalam Djoyo dan Suryadi (1995: 6)).

3. Pembelajaran merupakan aktivitas (proses) yang terdiri dari banyak

komponen. Masing-masing komponen pembelajaran tidak bersifat partial

(terpisah) atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi hams berjalan secara teratur,

saling bergantung, komplementer, berkesinambungan. Untuk itu diperlukan,

pengelolaan pembelajaran yang baik (Nana Sudjana, 1992: 23).

4. Tujuan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif pada program pelatihan

Budidaya strawberry ini adalah terwujudnya keterampilan dalam bertani

strawberry khususnya dan berwirausaha pada umumnya

5. Penggunaan teknik pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan kualitas

hasil belajar peserta didik (wina sanjaya, 2007:26)

(17)

7

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehubungan dengan keterbatasan dan kemampuan penulis, untuk

memperjelas judul penelitian ini, maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai

berikut :

1. Model Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)

Menurut Slavin (dalam Lie, 2007:28) pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, peserta didik dalam satu kelas

dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang

untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh tutor. Model pembelajaran

kooperatif dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dengan setting

kelompok- kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota

kelompok sebagai wadah peserta didik bekerjasama dan memecahkan suatu

masalah melalui interaksi sosial dengan temannya, memberikan kesempatan pada

peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan

dan ia menjadi narasumber bagi teman yang lain.

2. Pelatihan

Pelatihan adalah suatu tindakan sadar untuk mengembangkan bakat,

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seseorang guna menyelesaikan

pekerjaan tertentu. Selain itu, Pelatihan juga dapat diartikan sebagai pembelajaran

untuk merubah kinerja (Performance) dari seseorang dalam kaitannya dengan

tugasnya (Jobs). Henry Simamora dalam Abdul Haris (2003 : 34) memberikan

(18)

8

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sikap/pengetahuan/keahlian yang diperlukan oleh seseorang untuk melaksanakan

tugas atau pekerjaannya secara memadai.”

Pelatihan dalam penelitian ini merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana

peserta pelatihan dapat mempelajari atau merubah sikap, kemampuan dan keahlian

baik itu pengetahuan maupun prilaku yang spesifik yang berkenaan dengan tugas

dan pekerjaan yang akan dilakukan dan ditekuninya.

3. Budidaya

Budidaya adalah tindakan untuk mengembangkan atau memperbanyak hasil

pertanian (mencakup perkebunan, perikanan), dengan menerapkan teknologi yang

berkaitan dengannya, sehingga menghasilkan hasil yang lebih baik. (Kamus

Ilmiah Populer, 2002: 73).

Budidaya strawberry dalam penelitian ini adalah cara atau langkah yang

dilakukan oleh petani dalam mengembangkan atau memperbanyak hasil tani

dengan menerapkan berbagai ilmu dengan harapan mampu menghasilkan hasil

tani yang berkualitas.

4. Ponpes (Pondok pesantren)

Pondok merupakan tempat tinggal kiai bersama para santrinya. Adanya

pondok sebagai tempat tinggal bersama antara kiai dengan para santrinya dan

bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, merupakan pembeda

dengan lembaga pendidikan lainnya ( Amru, (2009) ).

Pesantren juga menampung santri-santri yang berasal dari daerah yang jauh

untuk bermukim. Pada awalnya pondok tersebut bukan semata-mata dimaksudkan

(19)

9

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelajaran yang diberikan oleh kiai, tetapi juga sebagai tempat latihan bagi santri

yang bersangkutan agar mampu hidup mandiri dalam masyarakat.

Para santri dibawah bimbingan kiai bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari dalam situasi kekeluargaan dan bergotong royong sesame warga

pesantren. Perkembangan selanjutnya, pada masa sekarang pondok tampaknya

lebih menonjol fungsinya sebagai tempat pemondokan atau asrama, dan setiap

santri dikenakan sewa atau iuran untuk pemeliharaan pondok tersebut.

Pesantren berasal dari bahasa sansekerta yang memperoleh wujud dan

pengertian tersendiri dalam bahasa Indonesia. Asal kata san berarti orang baik

(laki-laki) disambung tra berarti suka menolong, santra berarti orang baik baik

yang suka menolong. Pesantren berarti tempat untuk membina manusia menjadi

orang baik. Pesantren adalah gabungan dari berbagai kata pondok dan pesantren,

istilah pesantren diangkat dari kata santri yang berarti murid atau santri yang

berarti huruf sebab dalam pesantren inilah mula-mula santri mengenal huruf,

sedang istilah pondok berasal dari kata funduk (dalam bahasa Arab) mempunyai

arti rumah penginapan atau hotel. Akan tetapi pondok di Indonesia khususnya di

pulau jawa lebih mirip dengan pemondokan dalam lingkungan padepokan, yaitu

perumahan sederhana yang dipetak-petak dalam bentuk kamar-kamar yang

merupakan asrama bagi santri. Perkataan pesantren berasal dari kata santri yang

mendapat awalan pe dan akhiran an yang berarti tempat tinggal para santri.

Jadi, pondok pesantren dalam penelitian ini adalah salah satu pendidikan

(20)

10

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sendiri mempunyai pengertian yang bervariasi, tetapi pada hakekatnya

(21)

30 Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dua istilah penting dalam metode penelitian yaitu metode dan penelitian.

Menurut Purwadarminta dalam Sudjana (2005: 7) “Metode adalah cara yang telah

teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud”, sedangkan

“penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu langkah yang dilakukan secara

terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapat

jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu (Suryabrata, 2009: 11)

Metoda penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data, dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009: 3), “Metode

penelitian yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya”. Berdasarkan kecenderungan data dari studi ke lapangan dan

kesesuaian dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang diambil oleh penulis

adalah penelitian kualitatif.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena

peneliti ingin memahami dan mengungkap permasalahan turunnya produktivitas

petani strawberry sehingga produksi buah strawberry petani menurun.

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah

metode deskriptif, karena peneliti ingin mempelajari melukiskan fakta dilapangan

(22)

31

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

strawberry di PONPES Al-Ittifaq, hal tersebut sesuai dengan pengertian deskriptif

yaitu metode deskriptif melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik

populasi tertentu atau bidang tertentu, Metode deskriptif pada hakekatnya adalah

mencari teori, bukan menguji teori, yang lebih dititikberatkan adalah observasi

dan suasana alamiah, dimana dalam hal ini peneliti sebagai pengamat. Subjek

penelitian ini berupa individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat.

Metode deskriptif bertujuan untuk : Mengumpulkan informasi aktual secara

rinci yang melukiskan gejala yang ada, Mengidentifikasi masalah serta memeriksa

kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, Membuat perbandingan atau evaluasi,

Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang

sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan

keputusan pada waktu yang akan datang.

B. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah” (Arikunto, 2006: 160).

Penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri,

sebagaimana menurut Sugiyono (2008: 223) “Dalam penelitian kualitatif „the

researcher is the key instrumen‟. Jadi peneliti adalah merupakan intrumen kunci

dalam penelitian kualitatif”.

Dalam melakukan pengamatan, peneliti membekali diri dengan kisi-kisi

(23)

32

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi kepustakaan.

“Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan” (Nazir, 2003: 174), pendapat tersebut

diperkuat oleh Sugiyono (2008:224), bahwa:

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik

pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan

dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh data seperti

prosedur-prosedur, alat-alat serta kegiatan nyata, penulis menentukan teknik pengumpulan

data yang digunakan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi ini dilakukan penulis kurang lebih selama 6 (enam) bulan dengan

mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran pada pelatihan budidaya

strawberry di PONPES Al-Ittifaq. Sebagaimana dikemukakan oleh Ngalim

Purwanto dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 93-94), bahwa “Observasi ialah

metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis

mengenai tingkah laku dengan mengamati individu atau kelompok secara

(24)

33

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keadaan dilapangan mengenai proses pembelajaran pada pelatihan budidaya

strawberry agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas tentang

permasalahan yang diiteliti. Dalam melakukan observasi ini, penulis mengunakan

istrumen/alat pengumpulan data berupa pedoman observasi.

2. Wawancara

“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak,

yaitu pewawancara sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang

diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu” (Basrowi dan

Suwandi, 2008: 127). Teknik wawancara ini digunakan oleh penulis untuk

memperoleh informasi/data yang lebih lengkap lagi yang tidak bisa dilakukan

dengan mengunakan teknik observasi.

Untuk mempermudah penulis dalam melakukan wawancara serta menggali

informasi sedalam-dalamnya, penulis menggunakan istrumen/alat pengumpul data

berupa pedoman wawancara. Sebagaimana diungkapkan oleh bogdan dan Biklen

(1985) dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 141), bahwa “Pedoman wawancara

dan petunjuk pengamatan pada umumnya memberikan kesempatan timbulnya

respon terbuka dan cukup luwes bagi pengamat atau pewawancara untuk

memperhatikan dan mengumpulkan data mengenai dimensi-dimensi topik yang

tak terduga”

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada pengelola

PONPES Al-Ittifaq (ketua, sekertaris, dan bendahara) dan lima orang warga

masyarakat di sekitar PONPES Al-Ittifaq dengan tujuan untuk mengumpulan data

(25)

34

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Al-Ittifaq. Adapun permasalahan yang ditanyakan oleh peneliti, diantaranya:

proses pelatihan dan model pembelajaran yang diterapkan pada pelatihan

budidaya strawberry yang pernah dilakukan dan hasil yang dicapai pasca

pelatihan tersebut.

3. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan oleh penulis, yaitu

studi dokumentasi. Studi dokumentasi ini digunakan penulis untuk

mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen. Sebagaimana

dikemukakan oleh Arikunto (2006: 158), “didalam melaksanakan metode

dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan

sebagainya”.

Studi dokumentasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang

sudah tersedia dalam catatan dokumen dengan tujuan untuk memperoleh data

tertulis yang diperlukan untuk melengakapi data penelitian, yaitu dengan jalan

membaca, menelaah, mengkaji berbagai dokemen yang sekiranya berhubungan

dengan permasalahan yang sedang diteliti. Dokumen yang menjadi salah satu

sumber pengumpulan data berupa foto, profil, data program PLS yang

dilaksanakan di PONPES Al-Ittifaq, dan data warga masyarakat yang berada di

sekitar PONPES Al-Ittifaq serta mendokumentasikan kegiatan pembelajaran serta

(26)

35

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Subjek Penelitian

“Subjek penelitian merupakan orang dalam pada latar penelitian”. Secara

lebih tegas Moleong menyatakan bahwa mereka itu adalah orang yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian (Moleong dalam Suryabrata, 2003: 188).

Sedangkan menurut Arikunto (2006: 145), bahwa:

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita bicara tentang subjek penelitian, sebetulnya kita berbicara tentang unit analisis, yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti. Dalam penelitian ini, responden adalah orang yang dimintai memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat.

Penentuan subjek penelitian dipilih dengan tujuan tertentu secara purposive,

yaitu subjek penelitian diambil dengan maksud atau tujuan tertentu dan lebih

bersifat selektif, informan yang diambil sebagai subjek penelitian karena peneliti

menganggap bahwa informan tersebut dapat lebih dipercaya untuk menjadi

sumber data yang mantap dan berdasarkan maksud untuk menemukan jawaban

mengenai pelatihan budidaya strawberry dalam membantu keberhasilan program

PLS yang dilaksanakan oleh PONPES Al-Ittifaq. Maka yang menjadi subjek

penelitiannya antara lain pengelola PONPES, yaitu: satu orang kepala PONPES,

satu orang ketua kelompok tani dan 4 orang petani strawberrry yang berada di

sekitar PONPES Al-Ittifaq, Jadi yang menjadi subjek penelitiannya sebanyak 6

(27)

36

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Penyusunan instrumen penelitian

Dalam pembuatan pertanyaan, peneliti berupaya mengarahkan agar

pertanyaan tersebut dapat menjaring jawaban dari informan sesuai dengan tujuan

dari penelitian yaitu mengenai penerapan pembelajaran kooperatif pada pelatihan

budidaya strawberry dalam rangka meningkatkan produktivitas. Untuk itu peneliti

menyusun langkah-langkah penyusunan alat pengumpul data sebagai berikut;

1. Pembuatan kisi-kisi penelitian

Pembuatan kisi-kisi ini dimaksudkan agar penelitian dapat tersusun secara

sistematis guna mendapatkan data untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam

kisi-kisi penelitian diungkapkan mengenai pertanyaan penelitian, tujuan

penelitian, indicator serta alat pengumpul data yang akan digunakan. (kisi-kisi

penelitian terlampir)

2. Penyusunan alat pengumpul data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan pedoman observasi, dan wawancara sebagai alat pengumpul data

yang utama, serta studi dokumentasi untuk memperjelas hasil wawancara yang

telah diperoleh. (instrumen alat pengumpul data terlampir)

E. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

1. Tahap Pralapangan

Tahap pralapangan merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebelum

pengumpulan data, ada enam kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam

(28)

37

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian lapangan, adapun enam kegiatan yang dilakukan oleh penulis dalam

tahapan ini, yaitu:

a. Menyusun rancangan penelitian, rancangan penelitian ini biasa disebut

proposal penelitian. Pada tahapan ini penulis memilih lapangan penelitian,

penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat penelitian, rancangan pengumpulan

data, menentukan latar belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, serta

kajian kepustakaan yang dijadikan dasar dalam menentukan fokus penelitian yaitu

mencari teori atau konsep yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif

pada pelatihan dalam meningkatkan produktifitas.

b. Memilih lapangan focus penelitian. Dalam pemilihan lokasi penelitian,

penulis melakukan kesesuaian antara teori yang didapat oleh penulis dengan

kenyataan/praktek di lapangan.

c. Mengurus perizinan, perizinan dibuat kepada pihak-pihak yang berwenang

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan. Penulis terlebih dahulu

membaca dari kepustakaan dan mengetahui dari orang tentang objek penelitian

sehingga penulis mengenali situasi dan kondisi daerah tempat penelitian yang

akan dilakukan serta memiliki gambaran umum tentang keadaan di lapangan.

e. Memilih dan memanfaatkan Responden. Responden yang dipilih oleh

penulis sendiri disesuaiakan dengan informasi yang dibutuhkan oleh penulis serta

responden tersebut dirasakan dapat mewakili keseluruhan.

f. Menyiapkan perlengkapan penelitian. Perlengkapan yang dipersiapkan

(29)

38

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

surat izin mengadakan penelitian dari Universitas, kontak dengan daerah yang

menjadi latar penelitian yaitu Desa Alamendah Kecamatan Rancabali, dan

perlengkapan pendukung lainnya.

g. Persoalan etika penelitian. karena dalam penelitian kualitatif adalah orang

sebagai alat yang mengumpulkan data. Penulis berhubungan dengan orang-orang,

baik secara perseorangan maupun secara kelompok atau masyarakat, akan

bergaul, hidup, dan merasakan serta menghayati bersama tata cara hidup dalam

latar penelitian. sehingga penulis harus menyesuaikan diri dengan orang-orang

yang berada di lingkungan yang akan diteliti.

2. Tahap Kegiatan Lapangan

Tahap kegiatan lapangan merupakan kegiatan peneliti yang dilakukan

langsung ditempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan lapangan dibagi atas tiga

bagian yaitu:

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri. Pada tahap ini penulis

mengklasifikasikan subjek penelitian yang sesuai dengan alat pengumpul data

yang digunakan dengan melihat kepada subjek penelitian yang ada pada latar

penelitian serta data yang harus dikumpulkan.

b. Memasuki lapangan. Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menyesuaikan

diri dengan karakteristik lapangan penelitian sehingga dapat terjadi keakraban dan

tidak adanya dinding pemisah antara penulis dan subjek penelitian. adapun

(30)

39

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Mengadakan wawancara dengan masyarakat sebagai subjek penelitian

utama yang difokuskan pada pelatihan budidaya strawberry yang dilaksanakan

oleh PONPES Al-Ittifaq. Wawancara pula dilakukan kepada pengelola.

2) Melakukan observasi terhadap pengelola selama kegiatan pengelolaan di

PONPES Al-Ittifaq.

3) Melakukan observasi terhadap warga masyarakat saat proses pelakasaan

pelatihan di PONPES Al-Ittifaq.

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data. Penulis ketika melakukan

penelitian tidak hanya melakukan penelitian mengenai pelatihan budidaya

strawberry yang dilaksanakan oleh PONPES Al-Ittifaq, namun peneliti juga ikut

berpartisifasi dalam kegiatan pengelolaan program di PONPES Al-Ittifaq.

F. Analisis Data

Peneliti melakukan analisis data untuk memberi makna terhadap data yang

sudah terkumpul sesuai dengan fokus penelitian. Oleh karena itu menganalisis

data merupakan suatu langkah yang sangat penting di dalam penelitian.

Cara yang dapat dilakukan dalam menganalisis data kualitatif adalah reduksi

data, display data, dan mengambil keputusan.

a. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstarakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari

catatan tertulis selama wawancara. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis

(31)

40

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan mengorganisasikan data sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diverifikasi.Tahapan dalam reduksi data adalah sebagai berikut:

1) Pemilihan data yang relevan dengan pokok permasalahan

2) Seleksi atau pemilihan bagian data yang perlu dibuang serta

peringkasan data yang tersebar.

3) Interpretasi awal terhadap kategori data. Berdasarkan hasil

interpretasi awal ini kemudian dilakukan proses pengumpulan data kembali. Hal

ini merupakan keunikan dari pendekatan kualitatif karena selalu terjadi proses

bolak-balik dari pengumpulan data.

b. Display Data

Display data adalah upaya untuk menyajikan data dengan cara melihat

gambaran keseluruhan atau bagian tertentu dari data penelitian. Untuk

mempermudah dalam membaca data yang diperoleh, maka data yang telah

direduksi tersebut kemudian disajikan dengan cara menggabungkan informasi

yang tersusun dalam satu bentuk yang mudah dilihat untuk dikaji, sehingga

memudahkan penulis memahami makna data itu.

c. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan dan verifikasi adalah upaya untuk mencari makna terhadap data

yang dikumpulkan dengan cara mempelajari pola, tema, topik, hubungan,

persamaan, perbedaan dan hal yang paling banyak timbul dan sebagainya. Data

yang telah disajikan secara jelas tidak memiliki arti bila tidak dilengkapi dengan

interpretasi, maka langkah terakhir dari pengolahan dan analisis data adalah

(32)

41

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu kesimpulan yang terbuka untuk memungkinkan selalu adanya revisi dengan

bertambahnya data. Penarikan kesimpulan tidak terlepas dari kegiatan verifikasi

selama penelitian berlangsung. Data yang terkumpul disajikan dalam bentuk

(33)

93Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V akan dikemukakan kesimpulan hasil penelitian. Kesimpulan ini

berdasarkan hasil pengolahan wawancara dan observasi yang merupakan

kristalisasi hasil penelitian yang berkaitan dengan Proses Penerapan

Pembelajaran Kooperatif dalam upaya meningkatkan produktivitas.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang peneliti rumuskan berdasarkan atas data yang

terkumpul dari semua informan yang telah peneliti olah dalam pembahasan hasil

penelitian, maka dari semuanya itu dapat disimpulkan bahwa Ponpes AL-Ittifaq

sebagai penyelenggara pelatihan budidaya strawberry telah menyelenggarakan

pelatihan mengenai budidaya strawberry yang menerapkan model pembelajaran

kooperatif dengan baik, yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai

pada tahap evaluasi yang dipaparkan sebagai berikut :

Perencanaan model pembelajaran kooperatif pada pelatihan budidaya

strawberry dilakukan dalam beberapa tahapan di mulai dari merumuskan tujuan,

identifikasi warga belajar, identifikasi kebutuhan warga belajar, identifikasi

sumber belajar, penetapan jadwal pelatihan, identifikasi sarana dan prasarana

Pelaksanaan pelatihan di lakukan dalam beberapa langkah di mulai dari

tahap persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Persiapan dilakukan oleh lembaga

demi terciptanya kelangsungan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan

(34)

94

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pelaksanaan pelatihan Budidaya Strawberry meliputi a) kegiatan

awal terdiri dari : mengkondisikan kelas, mengecek kehadiran warga belajar, b)

kegiatan inti terdiri dari : penyampaian materi, pemberian tugas, dan

mempraktekan materi. c) kegiatan akhir / tindak lanjut terdiri dari :

menyimpulkan materi, pemberian tugas dan evaluasi. Proses pembelajaran pada

pelatihan Budidaya strawberry di gunakan dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif sehingga mampu meningkatkan Produktivitas petani.

Hal tersebut terlihat dari peningkatan kemampuan petani dalam mengelola kebun

strawberry sehingga mampu menghasilkan produksi buah strawberry dengan

kualitas dan kuantitas yang baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengilhami berbagai

pandangan yang kiranya merupakan rekomendasi atau masukan yang mungkin

ada manfaatnya bagi beberapa pihak yang berkepentingan dalam upaya

meningkatkan mutu dan kualitas semua pihak yang bersangkutan demi

pengembangan sumber daya manusia, saran tersebut diantaranya :

1. Bagi pihak PONPES AL-Ittifaq yang menyelenggarakan program

pelatihan budidaya strawberry.

a. Penyelenggara / tutor harus lebih intensif lagi dalam memonitoring

perkembangan warga belajar.

b. Dalam kegiatan pembelajaran tutor hendaknya menyajikan

pengalaman belajar, dimana warga belajar bisa lebih kreatif dalam

(35)

95

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tutor hendaknya menjadi fasilitator yang baik dan mampu

mendukung warga belajar dengan memberikan pujian, penghargaan,

bimbingan dan arahan ketika warga belajar mampu menghasilkan

suatu karya / produk sehingga warga belajar akan lebih semangat lagi

dalam belajarnya.

2. Bagi warga belajar

Diharapkan supaya warga belajar terus bersemangat, lebih aktif dalam

mengikuti berbagai program pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak lembaga,

dan lebih kreatif lagi dalam mengembangkan ide-ide yang inovatif sehingga bisa

menghasilkan produk dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki.

3. Bagi aparat pemerintahan setempat agar senantiasa memonitor

perkembangan lembaga bersangkutan, sehingga motivasi warga belajar akan

(36)

96 Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. et al. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.

Alma, B. (2005). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta

Amru,. (2009). Menegaskan Kembali Kemandirian Pesantren. [Online]. Tersedia:

http://www.google.com. [akses: 07 Juni 2009].

Anwar. (2006). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung : CV. Alfabeta

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Budianingsih, A. (2001). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Dimyati, dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djoyo, N dan Suryadi, A. (1995). Peningkatan Kualitas SDM untuk Pembangunan. Jakarta.

Hatimah, I. (2003). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung : Andira

Herry, A.(2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka

Haris, A (2003). Profil Pengelolaan Usaha Mandiri Lulusan Pelatihan Keterampilan Kursus Lulusan Pelatihan Keterampilan Menjahit Panti Rehabilitas Sosial Pamadi Putra “Binangkit” Lembang. Tesis UPI. Tidak Diterbitkan.

Kamil, M. (2009). Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta

(37)

97

Agus Yulianto, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING) PADA PELATIHAN BUDIDAYA STRAWBERRY DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

(Studi Deskriptif pada Kelompok Tani Strawberry di Ponpes Al-ittifaq Babakanjampang, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali Ciwidey)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kindervatter,Suzanne.(1979). Non Formal Education As An Empowering Process.

Unprinted In United State Of America.

Lie, Anita. (2007). Cooverative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT.

Gramedia.

Moleong, L. (2005). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rineka Cipta

Nazir, M. (2003). Metoda Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Olim, Ayi. (1999). Kemampuan Membelajarkan Diri Pemuda Pelopor dan

Pengembangannya. Bandung : Disertasi PPS IKIP Bandung

Purwanto, M. (1990). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Mutiara Sumber

Sanjaya. Wina (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Group.

Sirodjudin, K dan Saripah, I. (2006). Perencanaan Pembelajaran (Hand Out Perkuliahan). Bandung: Jurusan Pendidikan Luar Sekolaah Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana S, D. (2005). Metoda dan Teknik Pembelajaran Pertisipatif. Bandung:

Falah Production.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suryabarata. S. (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Suryabarata. S. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syaodih. N (2002). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka

Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 Ttahun 2003, Jakarta : Depdiknas

Gambar

Tabel 1 Luas Tanaman dan Jumlah Produksi Pra Pelatihan ..............................
Gambar 1 Hubungan Fungsional komponen PLS ..............................................
Tabel 1 Luas tanaman dan jumlah Produksi

Referensi

Dokumen terkait

The granule product are evaluated on its flowability, angle of repose, moisture content, granule size distribution and dissolved time.The result show that the variety

[r]

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik material komposit Polimer busa yang diperkuat serat tandan kosong kelapa sawit melalui eksperimen

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu

Nilik pameredih aubna opat aspek kamampuh kaparigelan basa (ngaregepkeun, nyarita, maca, nulis) dina materi pangajaran sastra, dina kanyataanana mah henteu bisa kacumponan

Kandungan air dan kandungan abu terbaik dapat dilihat dari hasil yang terkecil pada variasi konsentrasi larutan HCl 2,5; 5,0 dan 7,5%, karena jika kandungan air dan

dilakukan oleh Kasno,dkk.(2003), menunjukkan bahwa dari 1.577 contoh tanah sawah di Sumatera Barat dan Selatan, Kalimantan Selatan mencapai angka di atas 2 %, karena tergolong

“PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI INDONESIA ” dengan baik, lancar dan tanpa hambatan yang berarti. Skripsi