DAFTAR PUSTAKA
Astuti, H dan Budhayanti, S.G.A.M. Pengaruh Komposisi Polyol terhadap Properti dan Struktur Foam Fleksibel Polyurethane”. Bahan Presentasi Tesis. Laboratorium Teknologi Material-ITS. (2004)
Budinas dan Nisbet. Shigley Mechanical Engineering Design. Eighth Edition. McGraw-Primis.( 2006)
Ellyawan Panduan untuk Komposit. ITB Press Bandung, Bandung. (2008)
Gibson L.J. dan Ashby, M.F. Cellular Solids. Second Edition. Cambridge University Press. (1999)
http://www.w3.org/TR/REC-html40, (2008)
Khairiah, B, Khairul, A.M.A. Biocomposites from Oil Palm Resources. Journal of Oil Palm Research. (Special Issue – April 2006): 103-113.
Klempner, D dan Sendijarevic, V. Polymeric Foams and Foam Technology. Journal of Carl Hanser Verlag pp (2004): 584.
Kumar, V. Phenomenology of Bubble Nucleation in the Solid State Nitrogen- Polystyrene Microcellular Foams. International Journal of Colloids and Surface A: Physicochem. Eng. Aspects 263 (2005): 336-340.
Muh.Risal Mallombasi. 2008. Panduan untuk Komposit.
http://en.allexperts.com/q/Composite-Materials-2430/2008/12/fiberglass-properties-2.ht ( 24 Maret 2010)
Nuryanto Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong dari Industri Pengolahan Kelapa Sawit.(2006)
Nayan, A. Penyelidikan Perilaku Mekanik Helm Industri akibat Beban Impak Kecepatan Tinggi. Tesis Master. Program Studi Magister Teknik Mesin USU. Medan. (2004)
Polipropilena http://id.wikipedia.org/wiki/Polipropilena diakses pukul 10.15 (1 Juni 2010)
Setiawan, A. Kekuatan Tarik Impak Baja Karbon Menengah yang telah Mengalami Fatik. Tesis Master. Program Studi Magister Teknik Mesin USU Medan.(2006).
Sreekala, M.S. dan Thomas, S. Effect of Fibre Surface Modification on Water- Sorption Characteristics of Oil Palm Fibres”. Composites Science and
Technology 63 (2003): 861-869.
Subiyanto, B, Subyakto, Sudijono, Gopar, M, dan Munawar, S.S. Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong dari Industri Pengolahan Kelapa Sawit untuk Papan Partikel dengan Perekat Penol Formaldehida. Jurnal UPT Litbang
Biomaterial-LIPI. (2003).
Wang, D.-A dan Pan J. “A Non Quadratic Yield Function for Polymeric Foam”. International Journal of Plasticity 22 (2006): 434-458.
wikipedia B (februari 2013)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dibagi dalam dua tahap, yaitu Pembuatan dan pengolahan spesimen dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin, penyelidikan kekuatan tekan statik aksial akan dilaksanakan di Pusat Riset Impak dan Keretakan Program Magister Teknik Mesin FT-USU menggunakan alat uji Shimadzu Servopulser, penelitian dilakukan mulai 10 November 2012 s/d 31 Mei 2013.
3.2 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan penyusun masing-masing spesimen dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2
Tabel 3.1 Massa Bahan Penyusun Spesimen Uji
N0 Spesimen Massa (g)
1 Polimer busa
Bahan penyusun terdiri atas:
- Isocynate 18
- Polyol 27
2 Polimer busadiperkuat serat TKKS Bahan penyusun terdiri atas:
- Isocynate 18
- Polyol 27
- Resin 157 BQTN-EX 210
- Serat TKKS 30
- MEKPO 15
Tabel 3.2 Peralatan untuk Persiapan Bahan Penyusun
Jenis alat Jumlah Material Kapasitas
Cawan 1 Kaca 400g
Pengaduk 1 Alumunium -
Timbangan digital 1 Berkombinasi (Ketelitian 0,01)
Cetakan spesimen 3 PVC 1 spesimen
3.2.1 Alat yang Digunakan Untuk Membuat Spesimen 3.2.1.1 Cetakan
Cetakan yang digunakan untuk mencetak benda Uji terbuat dari pipa PVC putih yang panjangnya (L) 75mm dan Diameternya (D) 37,5mm. Cetakan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Cetakan
3.2.1.2 Penjepit
Penjepit diletakan persis dibagian sisi kiri dan kanan pipa tersebut yang berfungsi sebagai penjepit samping cetakan komposit.penjepit tersebut berfungsi menahan kedudukan cetakan sehinga cairan komposit tidak tumpah .Penjepit tersebut dapat dilihat seperti Gambar 3.2
3.2.1.3 Alas Cetakan
Alas cetakan berfungsi sebagai tempat landasan komposit dicetak. Alas cetakan ditempatkan pada kedua sisinya yakni sisi atas dan bawah disertai dengan kepingan penghalang (penjepit). Alas cetakan berfungsi menahan luapan cairan komposit yang telah dituang kedalam cetakan. Alas dapat dilihat pada Gambar 3.2.
3.2.1.4 Mesin Pencacah
Mesin pencacah (penghalus) serat, berfungsi untuk mencacah serat Tandan.Mesin pencacah (penghalus) serat, berfungsi untuk mencacah serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi serat ukuran ± 2mm. mesin pencacah tersebut
dapat dilihat pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 Mesin Pencacah Spesifikasi mesin pencacah tersebut adalah :
• Out put : 1 Hp • Hz : 50 • Volt : 220 • Amper : 8 • Rpm : 1450 • Kw : 0,75
3.2.1.5 Neraca Analitik
0,01 gr. Neraca analitik (Timbangan Digital) tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.4
Gambar 3.4 Neraca Analitik
3.2.1.6 Alat Pelengkap
Alat-alat lain yang diperlukan untuk membentuk sampel uji yaitu gunting, pisau, gelas ukur, penggaris dan jangka sorong, sarung tangan, pengaduk, masker dan lain-lain. Dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Gambar 3.5 Alat Pelengkap
3.2.2 Bahan yang Digunakan Untuk Membuat Spesimen 3.2.2.1 Serat TKKS
C1,C2,C3,C4,C5. Hasil serat TKKS yang telah dicacah dengan menggunakan mesin pencacah seperti ditunjukkan pada Gambar 3.17.
Gambar 3.6 Serat TKKS
3.2.2.2 Resin BTQN 157 EX
Resin BTQN 157 EX merupakan jenis polimer thermoset yang memiliki struktur rantai karbon yang panjang. Matriks jenis ini memiliki sifat dapat mengeras pada suhu kamar dengan penambahan katalis tanpa pemberian tekanan ketika proses pembentukannya.. Resin BTQN 157 EX tersebut dapat dilihat seperti Gambar 3.7.
Gambar 3.7 Resin BTQN 157 EX
3.2.2.3 Blowing Agent (BA)
gelembung-gelembung kecil. Jenis blowing agent yang digunakan pada penelitian ini ialah polyuretan. polyurethane yang terbentuk dari isosianat dan alkohol (polyol)
dapat dilihat seperti Gambar 3.8
(a) Isocyanate (b) polyol
Gambar 3.8 Blowing Agent (BA)
3.2.2.4 Katalis MEKPO (Methyl Ethyl Keton Peroksida)
Katalis MEKPO (Methyl Ethyl Keton Peroksida) berfungsi untuk mengatur waktu pembentukan gelembung blowing agent, sehingga tidak mengembang secara berlebihan, atau terlalu cepat mengeras yang dapat mengakibatkan terhambatnya pembentukan gelembung. Selain itu katalis juga digunakan untuk membantu proses pengeringan resin dan serat . Katalis tersebut dapat dilihat seperti Gambar 3.9
3.2.2.5 Larutan Alkali NaOH
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau Sodium hidroksida,adalah sejenis basa logam kaustik. Larutan ini dilarutkan dengan air untuk menghilangkan minyak yang masih terdapat dalam serat. larutan NaOH tersebut dapat dilihat seperti Gambar 3.10
Gambar 3.10 NaOH dalam kemasan
3.2.2.6 Wax
Wax atau biasa disebut maximum mold release wax merupakan bahan yang sangat mendukung dalam proses pembuatan spesimen ini. Wax berbentuk padat menyerupai sabun berwarna kuning. wax tersebut digunakan untuk melapisi cetakan dan berfungsi juga sebagai pelekang pada cetakan spesimen yang akan dibuat. Wax tersebut dioleskan pada seluruh bagian permukaan cetakan. Wax dapat dilihat seperti Gambar 3.11
3.3 Persiapan Pembuatan serat TKKS
Serat TKKS ialah serat alami yang terbuat dari tandan kosong kelapa sawit yang merupakan limbah pada proses pengolahan di suatu pabrik kelapa sawit. Pada penelitian ini serat TKKS dimanfaatkan sebagai unsur penguat komposit yang dihasilkan. Bagian dari tandanan yang banyak mengandung serat atau selulosa adalah bagian pangkal dan ujungnya yang runcing dan keras. Serat TKKS berfungsi sebagai bahan penguat matrik komposit Polimer busa yang dihasilkan. Serat TKKS diperoleh dari hasil pengolahan tandan kosong kelapa sawit menjadi bagian-bagian kecil melalui beberapa tahapan proses. Persiapan pembuatan serat TKKS adalah :
a. Pengadaan serat TKKS dari PT. Perkebunan Nusantara III (PTPN-III) b. Karena TKKS tersebut masih dalam bentuk brondolan besar maka TKKS
tersebut ditumbuk dan dicabik cabik terlebih dahulu sehinga menghasilkan beberapa bagian kecil untuk mempermudah larutan NaOH tersebut terlarut dalam serat
c. TKKS yang sudah ditumbuk dan dicabik cabik menghasilkan bagian kecil tersebut kemudian ditempatkan dalam Wadah berbentuk drum sedang untuk kemudian diproses ke tahap selanjutnya.
3.4 Proses Pelayanan Serat TKKS 3.4.1 Perendaman serat TKKS
Perendaman yang dilakukan pada serat TKKS adalah sebagai berikut :
a. Merendam TKKS dengan air bersih untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang ada pada tandan kosong kelapa sawit selama 24 jam. b. Setelah TKKS direndam dan diendapkan selama 24 jam, TKKS yang
c. TKKS yang akan direndam dengan larutan NaOH ditempatkan dalam wadah berbentuk drum sedang dengan kapasitas drum ± 10-20 kg
Gambar 3.12 Perendaman TKKS dengan larutan NaOH
d. Untuk penelitian ini TKKS yang akan direndam sebanyak 50 kg. Serat tersebut ditimbang dan dimasukan ke dalam masing-masing drum yang sudah diberi penamaan.Masing-masing drum berisikan TKKS sebanyak 10 kg dengan persentase NaOH dan kemolaran yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Tabel 3.3 berikut
Tabel 3.3 Perbandingan Perendaman Serat TKKS
Nama spesimen Kapasitas (kg)
NaOH (%)
Jumlah NaOH (ml)
Kemolaran (Mol L-1)
C1 10 1 150 0,2
C2 10 2 300 0,2
C3 10 3 450 0,2
C4 10 4 600 0,2
C5 10 5 750 0,3
larutan NaOH dibuat dengan cara manual yakni mengabungkan NaOH dalam bentuk butiran dengan larutan Aquades. Adapun maksud dari perlakuan ini adalah untuk meminimalisir larutan NaOH untuk penggunan serat TKKS dalam jumlah yang banyak.Maka untuk merendam 50 kg serat diperlukan larutan NaOH siap pakai sebanyak ± 7500 ml untuk pemakaian 150 ml setiap 10kg serat dengan kadar NaOH 1 %
e. Proses perendaman serat TKKS ini memakan waktu selama 24 jam Setelah direndam dengan larutan NaOH selama 24 jam, serat TKKS tersebut kemudian diangkat lalu dibilas kembali dengan air bersih untuk kemudian dilanjutkan ke tahap yang selanjutnya yakni proses pengeringan
3.4.2 Pengeringan serat TKKS
Proses pengeringan serat TKKS yang sudah mengalami perendaman dan dibersihkan akan dikeringkan dan dijemur selama 7-10 jam. Proses penjemuran dilakukan diruangan terbuka dan dijemur dibawah terik sinar matahari dengan suhu berkisar antara 310 C s/d 320 C. Tujuan dilakukannya proses penjemuran ini adalah untuk menurunkan kadar air yang masih terkandung dalam serat TKKS sehingga kondisi TKKS cukup kering untuk diolah menjadi serat.Pengeringan dilakukan di bagian atas gedung Departemen Teknik Mesin untuk mendapatkan pengeringan serat yang maksimal.
3.4.3 Pencacahan serat TKKS mengunakan mesin pencacah
Gambar 3.13 Proses penjemuran serat TKKS
Gambar 3.14 TKKS yang telah dicacah menurut kadar NaOH
3.5 Proses Pembuatan Spesimen Uji Tekan statik 3.5.1 Cetakan specimen
Gambar. 3.15 Cetakan specimen 3.5.2 Persiapan bahan pembentuk spesimen
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan dapat diperoleh perkiran bahan penyusun masing-masing spesimen dapat dilihat pada Tabel 3. 4
Tabel 3.4 Perkiraan Bahan Penyusun Spesimen Nama
spesimen
Perlakuan serat Perbandingan Campuran (gr)
C1 NaOH kemolaran
Blowing Agen 15 % = 45 gr Iso 40% Pol60%
Resin 70%
Katalis 5%
Serat 10%
C1-1 1% 0,2 18 27 210 15 30
C1-2 1% 0,2 18 27 210 15 30
C1-3 1% 0,2 18 27 210 15 30
C2 NaOH kemolaran
Blowing Agen 15 % = 45 gr Iso 40% Pol60%
Resin 70%
Katalis 5%
Serat 10%
C2-1 2% 0,2 18 27 210 15 30
C2-2 2% 0,2 18 27 210 15 30
C2-3 2% 0,2 18 27 210 15 30
C3 NaOH kemolaran
Blowing Agen 15 % = 45 gr Iso 40% Pol60%
Resin 70%
Katalis 5%
Serat 10%
C3-1 3% 0,2 18 27 210 15 30
C3-2 3% 0,2 18 27 210 15 30
...lanjutan Tabel 3.4 Perkiraan bahan penyusun spesimen
Persiapan bahan-bahan penyusun dijelaskan sesuai dengan diagram yang ditunjukkan pada Gambar 3.16
Nama spesimen
Perlakuan serat Perbandingan Campuran (gr)
C4 NaOH kemolaran
Blowing Agen 15 % = 45 gr Iso 40% Pol60%
Resin 70%
Katalis 5%
Serat 10%
C4-1 4% 0,2 18 27 210 15 30
C4-2 4% 0,2 18 27 210 15 30
C4-3 4% 0,2 18 27 210 15 30
C5 NaOH kemolaran
Blowing Agen 15 % = 45 gr Iso 40% Pol60%
Resin 70%
Katalis 5%
Serat 10%
C5-1 5% 0,3 18 27 210 15 30
C5-2 5% 0,3 18 27 210 15 30
C5-3 5% 0,3 18 27 210 15 30
1. Ukur massa resin dan serat TKKS yang diletakkan di dalam gelas kimia. Massa yang diukur menggunakan timbangan digital sesuai dengan massa bahan yang ditunjukkan pada Tabel 3.2
Gambar 3.16 Persiapan Bahan-bahan Penyusun Spesimen Uji
3.5.3 Pembuatan spesimen uji
Proses pembentukan spesimen Polimer busayang diperkuat serat TKKS dapat dilihat pada diagram yang ditunjukkan pada Gambar 3.17
Gambar 3.17 Proses pembentukan spesimen Polimer busa 2 Ukur massa isocyanate danpolyol.
Campurkan isocyanate dan polyol ke dalam cawan pencampur yang telah berisi resin dan serat TKKS
3 Aduk seluruh bahan penyusun di dalam cawan pencampur hingga campuran merata.
1 Oleskan permukaan kontak cetakan terhadap bahan penyusun menggunakan wax.
2. Sebelum penuangan, campurkan
MEKPO ke dalam bahan. Tuang Campuran bahan ke dalam dies cetakan dengan merata. Cetakan spesimen dalam posisi horizontal
4. Setelah ±15 menit, buka penutup cetakan lalu keluarkan spesimen dari dies cetakan. Lakukan fini-
Shing permukan cetakan menggu-
nakan cutter. Sisa bahan kimia yang menempel dibersihkan menggunakan kain bersih.
Hasil dari proses pembuatan spesimen Polimer busa tersebut terlihat pada gambar
Ø 37,5 mm
Gambar 3.18 Foto Spesimen Uji Tekan Statik Aksial menurut standar
ASTM D 1621-00
Ø 37,5 mm
Gambar 3.19 Foto Spesimen Polimer busayang diperkuat Serat TKKS
75 m
m
75 m
3.6 Pengujian secara Eksperimental
Pengujian tekan statik dilakukan dengan menggunakan alat uji Shimadzu Servopulser di Pusat Impak dan Keretakan Program Magister FT-USU. Pengujian dilakukan pada temperatur 25 0C (berdasarkan standar ASTM D1621–00). Setup alat uji tekan ditunjukkan pada Gambar 3.20.
Detail S :
Gambar 3.20 Setup Alat Uji Tekan Statik
2
4
5 6
3
1
3
S
Keterangan gambar: 1. Servopulser 2. Load cell 3. Spesimen
4. Calibration box
Setup alat uji tekan statik aksial merupakan rangkaian persiapan dan pengujian tekan statik aksial menggunakan alat uji material Shimadzu Servopulser sesuai dengan standar ASTM D 1621 – 00. Setup pengujian dibagi atas 2 tahap yaitu:
1. Persiapan pengoperasian alat uji Shimadzu Servopulser
Tahap persiapan pengujian menggunakan alat uji Shimadzu Servopulser dapat dilihat pada Gambar 3.21
.
Gambar 3.21 Skema Persiapan Shimadzu Servopulser 2. Proses eksekusi/uji tekan statik aksial terhadap spesimen
Tahap pengujian tekan statik aksial dapat dilihat pada Gambar 3.22
1. Sumber arus dari powersupply dan sistem pendingin pompa hidraulik harus diaktifkan terlebih dahulu.
2 Controller diaktifkan agar sistem operasi
Shimadzu Servopulser dapat Diatur melalui
controller,termasuk output data pengujian
berupa beban dan perubahan panjang spesimen.
3 Pompa hidraulik diaktifkan Melalui controller, Untuk mengatur beban statis tekan tombol berjenis ram lalu input parameter speed dan final
1. Posisi crosshead diatur untuk memasang maupun membuka spesimen.
Gambar 3.22 Skema Uji Tekan Statik 3. Perhatikan dan atur beberapa Parameter
yang ditunjukkan di controller, yaitu: - TD dan control gain yang sesuai, - Tekanan hidraulik dan property, - Interval TD yang telah ditentukan, - Posisi awal pada zero point, - Setting sistem alarm,
- Seluruh sensor dalam keadaan aman.
4. Tekan tombol strart pada controller untukmemulai eksekusi, lalu catat perubahanbeban dan defleksi yang terjadi.
5. Saat spesimen menunjukkan awal Keretakan hentikan operasi Shimadzu Servopulser denganmenekan tombol stop
3.7 Mode Kerusakan Polimer Busa
Mode kerusakan sangat berkaitan dengan mekanisme keretakan/perpatahan dari suatu material. Perpatahan adalah pemisahan atau pemecahan suatu benda padat menjadi dua bagian atau lebih yang diakibatkan adanya tegangan. Proses perpatahan terdiri atas dua tahap, yaitu timbulnya retak dan tahap penjalaran retak. Pada permukaan patahan biasanya nampak adanya deformasi yang cukup besar. Patah getas ditandai dengan adanya kecepatan penjalaran retak yang tinggi, tanpa terjadi deformasi kasar dan sedikit sekali terjadi deformasi mikro.
(a). Kondisi sebelum rusak
(b). Kondisi setelah rusak
Gambar 3.23 Mode Polimer Busa yang Dikenai Beban Tekan
3.8 Massa Jenis benda
Kepadatan massa atau kepadatan material atau massa jenis adalah massa per satuan volume. Simbol yang paling sering digunakan untuk kerapatan ρ (disebut rho). Untuk menghitung masa jenis suatu benda dapat dihitung dengan mengunakan rumus :
dimana, m = massa (g) V = volume (cm3)
Pengukuran massa jenis dan pengujian tekan statik aksial dilakukan terhadap 15 spesimen uji yang identik untuk masing masing jenis material. Massa jenis setiap material diukur mengunakan gelas ukur dan didalam gelas ukur tersebut diisi air sebanyak 800ml.kemudian spesimen dimasukan kedalam gelas ukur tersebut, sehinga didapatkan kenaikan volume air. Pengukuran massa jenis juga dilakukan selama 3 hari untuk spesimen yang sama. Massa jenis setiap material ditunjukkan pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Massa jenis spesimen uji
Tanggal 18-04-2013 Temperatur : 320C Nama
Spesimen
Volume awal (ml)
Volume akhir (ml)
Waktu
C1-1 800 860 14.00
CI C1-2 800 860 14.10
C1-3 800 870 14.20
C2-1 800 860 14.30
C2 C2-2 800 870 14.40
C2-3 800 870 14.50
C3-1 800 860 15.00
C3 C3-2 800 870 15.10
C3-3 800 860 15.20
C4-1 800 870 15.30
C4 C4-2 800 860 15.40
C4-3 800 870 15.50
C5-1 800 860 16.00
C5 C5-2 800 860 16.10
....Lanjutan Tabel 3.5 Massa jenis spesimen uji Tanggal 19-04-2013 Temperatur : 310C Nama
Spesimen
Volume awal (ml)
Volume akhir (ml)
Waktu
C1-1 800 860 14.00
CI C1-2 800 860 14.10
C1-3 800 870 14.20
C2-1 800 860 14.30
C2 C2-2 800 870 14.40
C2-3 800 870 14.50
C3-1 800 860 15.00
C3 C3-2 800 870 15.10
C3-3 800 860 15.20
C4-1 800 870 15.30
C4 C4-2 800 860 15.40
C4-3 800 870 15.50
C5-1 800 860 16.00
C5 C5-2 800 860 16.10
C5-3 800 860 16.20
Tanggal 20-04-2013 Temperatur : 320C Nama
Spesimen
Volume awal (ml)
Volume akhir (ml)
Waktu
C1-1 800 860 14.00
CI C1-2 800 860 14.10
C1-3 800 870 14.20
C2-1 800 860 14.30
C2 C2-2 800 870 14.40
C2-3 800 870 14.50
C3-1 800 860 15.00
C3 C3-2 800 870 15.10
C3-3 800 860 15.20
C4-1 800 870 15.30
C4 C4-2 800 860 15.40
C4-3 800 870 15.50
C5-1 800 860 16.00
C5 C5-2 800 860 16.10
Setelah dilakukan pengujian massa jenis benda selama 3 hari diperoleh kenaikan volume akhir rata-rata sebesar 60 ml, Dengan mengunakan rumus masa jenis, maka dapat diketahui masa jenis benda adalah :
ρ
= � �maka,
ρ
benda =� �
ρ
benda =60g 860 ml
= 0,06 g/cm3
3.9 Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian
Mulai
Pemeriksaan ketersediaan alat dan bahan berupa pembelian, melengkapi alat dan bahan yang sudah tersedia
Pengadaan serat TKKS serta proses pelayanan Serat TKKS berupa persiapan pembuatan serat TKKS, perendaman Serat TKKS dan pengeringan serat TKKS
Ya Ya
Gambar 3.24 Diagram Alir Penelitian
tida
k
tida
k
Pembuatan spesimen uji material
Pengkajian awal berupa pengujian tekan statik 15 spesimen uji untuk melihat adanya respon
tegangan – regangan terhadap spesimen uji
Uji tekan statik aksial terhadap 15 spesimen dengan material polyurethane, dan Polimer busayang diperkuat serat TKKS
Selesai Hasil
Laporan Pengolahan data
Sifat-sifat material telah diketahui Respon material
telah dapat diamati melalui
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengujian Tekan Statik 4.1.1 Hubungan tegangan-regangan
Setelah dilakukan pengujian tekan statik mengunakan alat uji Shimadzu Servopulser diperoleh informasi mengenai respon mekanik yang terjadi terhadap Polimer busa. Hasil pengujian tekan statik menunjukkan karakteristik Polimer busa yang sangat spesifik, memuat informasi-informasi yang penting untuk membuktikan respon akibat beban tekan statik terhadap Polimer busa, seperti: modulus elastisitas (E), tegangan maksimum (
σ
maks), dan regangan (ε
) . Kurva respon Polimer busa akibat beban tekan statik ditunjukkan pada setiap masing masing spesimen dengan jumlah sampel sebanyak 15 spesiemen.Nama spesimen : C1-1
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
Diameter (mm) : 35
Tabel 4.1 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimen C1-1
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 70,42 0,477 0 0,0062
2 83,14 0,51 0,1 0,0066
3 95,86 0,542 0,1 0,007
4 108,1 0,576 0,1 0,0075
5 120,98 0,609 0,1 0,0079
6 134,81 0,645 0,1 0,0084
7 146,41 0,677 0,1 0,0088
8 158,18 0,709 0,1 0,0092
9 171,37 0,743 0,1 0,0097
10 183,29 0,778 0,1 0,0101
11 195,69 0,813 0,1 0,0106
12 207,93 0,844 0,1 0,011
13 219,21 0,879 0,1 0,0114
... Lanjutan Tabel 4.1
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
15 244,48 0,954 0,2 0,0124
16 257,52 0,99 0,2 0,0129
17 268,17 1.021 0,2 0,0133
18 279,45 1.055 0,2 0,0137
19 291,37 1.090 0,2 0,0142
20 302,82 1.125 0,2 0,0146
... ... ... ... ...
707 1152,71 28.445 0,8 0,3694
708 1153,67 28.488 0,8 0,37
709 1154,78 28.526 0,8 0,3705
710 1156,05 28.566 0,8 0,371
711 1156,37 28.605 0,8 0,3715
712 1158,6 28.646 0,8 0,372
713 1159,71 28.686 0,8 0,3725
714 1160,82 28.727 0,8 0,3731
715 1162,57 28.768 0,8 0,3736
716 1163,68 28.809 0,8 0,3741
717 1163,36 28.846 0,8 0,3746
718 1165,91 28.889 0,8 0,3752
719 1167,18 28.930 0,8 0,3757
720 1167,66 28.969 0,8 0,3762
721 1169,25 29.009 0,8 0,3767
722 1170,68 29.050 0,8 0,3773
723 1171,15 29.090 0,8 0,3778
724 1172,58 29.131 0,7 0,3783
725 1173,7 29.170 0,7 0,3788
726 1174,33 29.210 0,7 0,3794
727 1175,6 29.250 0,7 0,3799
728 1176,4 29.290 0,7 0,3804
729 1177,03 29.328 0,7-0,8 0,3809
730 1173,22 29.367 0,8 0,3814
731 1160,5 29.388 0,8 0,3817
732 1149,38 29.412 0,8 0,382
733 1135,39 29.429 0,7 0,3822
734 1120,93 29.443 0,7 0,3824
735 1105,98 29.455 0,7 0,3825
736 1092 29.464 0,7 0,3827
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C1-1
Untuk spesimen C1-1 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks)
0,77 kgf/mm2, dengan regangan (ε
) 0,38 %, Modulus elastisitas (E) sebesar 2.02 kgf/mm2.Nama spesimen : C1-2
Tanggal dan waktu : 31Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
Diameter (mm) : 35
Tabel 4.2 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimen C1-2
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 23,37 0,472 0 0,0062
2 27,34 0,501 0 0,0066
3 33,07 0,535 0 0,007
4 39,58 0,571 0 0,0075
5 45,78 0,606 0 0,008
6 52,94 0,64 0 0,0084
7 58,98 0,675 0 0,0089
8 66,93 0,712 0 0,0094
9 75,19 0,75 0 0,0099
10 84,89 0,784 0,1 0,0103
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
T
e
ga
n
ga
n
(
k
gf
/m
m
2)
... Lanjutan Tabel 4.2
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
11 93,79 0,823 0,1 0,0108
12 101,11 0,854 0,1 0,0112
13 111,12 0,897 0,1 0,0118
14 121,61 0,929 0,1 0,0122
15 130,2 0,964 0,1 0,0127
16 139,1 0,998 0,1 0,0131
17 150,55 1.037 0,1 0,0136
18 159,45 1.071 0,1 0,0141
19 169,78 1.106 0,1 0,0145
20 179,8 1.140 0,1 0,015
21 192,36 1.180 0,1 0,0155
22 200,94 1.210 0,1 0,0159
23 212,23 1.247 0,1 0,0164
24 222,09 1.281 0,1 0,0169
25 233,21 1.318 0,2 0,0173
26 245,14 1.351 0,2 0,0178
27 254,99 1.387 0,2 0,0182
28 265,01 1.420 0,2 0,0187
29 276,45 1.461 0,2 0,0192
30 287,1 1.492 0,2 0,0196
31 298,39 1.532 0,2 0,0202
... ... ... ... ...
698 1201,53 28.095 0,8 0,3697
699 1201,06 28.131 0,8 0,3701
700 1202,33 28.173 0,8 0,3707
701 1203,12 28.212 0,8 0,3712
702 1203,92 28.251 0,8 0,3717
703 1204,87 28.290 0,8 0,3722
704 1206,46 28.334 0,8 0,3728
705 1206,78 28.372 0,8 0,3733
706 1208,05 28.412 0,8 0,3738
707 1208,53 28.453 0,8 0,3744
715 1215,68 28.774 0,8 0,3786
716 1215,04 28.815 0,8 0,3791
717 1217,75 28.856 0,8 0,3797
718 1218,7 28.897 0,8 0,3802
719 1218,38 28.934 0,8 0,3807
720 1219,02 28.976 0,8 0,3813
721 1219,65 29.014 0,8 0,3818
... Lanjutan Tabel 4.2
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
723 1222,51 29.096 0,8 0,3828
724 1222,99 29.135 0,8 0,3834
725 1224,74 29.176 0,8 0,3839
726 1225,22 29.216 0,8 0,3844
727 1225,53 29.255 0,8 0,3849
728 1225,85 29.298 0,8-0,9 0,3855
729 1217,9 29.328 0,8 0,3859
730 1205,35 29.347 0,8 0,3862
731 1192,63 29.367 0,8 0,3864
732 1179,6 29.385 0,8 0,3866
733 1166,41 29.398 0,8 0,3868
734 1151,94 29.408 0,8 0,387
735 1138,27 29.415 0,7 0,387
Dari data pengujian dan hasil perhitungan Tabel 4.2 diperoleh Beban tekan maksimum sebesar 1225,85 kgf dengan tegangan maksimum 0,81 kgf/mm2
[image:31.595.100.496.100.331.2]Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C1-2
Untuk spesimen C1-2 diperoleh tegangan maksimum (
σmaks
)
0,81 kgf/mm2 dengan regangan (ε
) 0,38 %.Modulus elastisitas (E) 2,13 kgf/mm20 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
T
e
ga
n
ga
n
(k
gf
/m
m
2)
[image:31.595.140.479.439.669.2]Nama spesimen : C1-3
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
[image:32.595.114.470.187.730.2]Diameter (mm) : 35
Tabel 4.3 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimen C1-3
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 75,83 0,472 0 0,0061
2 89,5 0,503 0,1 0,0065
3 103,97 0,536 0,1 0,007
4 118,75 0,568 0,1 0,0074
5 134,81 0,603 0,1 0,0078
6 149,91 0,637 0,1 0,0083
7 165,17 0,673 0,1 0,0087
8 180,11 0,704 0,1 0,0091
9 195,53 0,74 0,1 0,0096
10 211,27 0,774 0,1 0,0101
11 227,16 0,81 0,1 0,0105
12 243,21 0,846 0,2 0,011
13 258,47 0,881 0,2 0,0114
14 273,89 0,917 0,2 0,0119
15 289,15 0,952 0,2 0,0124
16 303,93 0,985 0,2 0,0128
17 318,87 1.020 0,2 0,0132
18 334,13 1.053 0,2 0,0137
19 349,39 1.088 0,2 0,0141
20 364,17 1.121 0,2 0,0146
21 379,12 1.157 0,2 0,015
22 394,22 1.192 0,3 0,0155
23 409,79 1.230 0,3 0,016
24 424,57 1.263 0,3 0,0164
25 438,4 1.296 0,3 0,0168
26 453,66 1.330 0,3 0,0173
27 468,6 1.366 0,3 0,0177
28 482,43 1.399 0,3 0,0182
29 497,69 1.435 0,3 0,0186
30 512,63 1.473 0,3 0,0191
31 527,1 1.509 0,3 0,0196
32 540,45 1.541 0,4 0,02
... Lanjutan Tabel 4.3
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
694 1356,96 27.863 0,9 0,3619
695 1357,76 27.903 0,9 0,3624
696 1358,87 27.943 0,9 0,3629
697 1359,51 27.984 0,9 0,3634
698 1360,78 28.025 0,9 0,364
699 1360,3 28.066 0,9 0,3645
700 1360,94 28.107 0,9 0,365
701 1361,73 28.147 0,9 0,3655
702 1362,53 28.188 0,9 0,3661
703 1362,69 28.229 0,9 0,3666
704 1364,28 28.270 0,9 0,3671
705 1364,59 28.310 0,9 0,3677
706 1364,59 28.350 0,9 0,3682
707 1365,71 28.466 0,9 0,3697
708 1366,34 28.507 0,9 0,3702
709 1366,98 28.547 0,9 0,3707
710 1366,66 28.588 0,9 0,3713
711 1366,5 28.627 0,9 0,3718
712 1367,77 28.670 0,9 0,3723
713 1367,46 28.708 0,9 0,3728
714 1368,09 28.749 0,9 0,3734
715 1368,89 28.790 0,9 0,3739
716 1370,16 28.831 0,9 0,3744
717 1370,63 28.870 0,9 0,3749
718 1372,54 28.913 0,9 0,3755
719 1371,91 28.953 0,9 0,376
720 1373,02 28.994 0,9 0,3766
721 1373,02 29.034 0,9 0,3771
722 1374,29 29.075 0,9 0,3776
723 1374,77 29.116 0,9 0,3781
724 1376,04 29.157 0,9 0,3787
725 1371,11 29.195 0,9 0,3792
726 1359,35 29.221 0,9 0,3795
727 1345,04 29.245 0,9 0,3798
728 1329,47 29.265 0,9 0,3801
729 1312,46 29.279 0,9 0,3802
730 1296,88 29.294 0,9 0,3804
731 1280,83 29.305 0,8 0,3806
Dari data pengujian dan hasil perhitungan Tabel 4.3 diperoleh Beban tekan maksimum sebesar 1376,04 kgf dengan tegangan maksimum 0,9 kgf/mm2 .
[image:34.595.150.474.161.390.2]Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C1-3
Untuk spesimen C1-3 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,9 kgf/mm2 dengan regangan (ε
) 0,37 %. Modulus elastisitas (E) sebesar 2,43 kgf/mm2Nama spesimen : C2-1
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
Diameter (mm) : 35
Tabel 4.4 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimen C2-1
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 64,07 0,465 0 0,0061
2 77,1 0,498 0,1 0,0065
3 87,59 0,527 0,1 0,0069
4 101,11 0,562 0,1 0,0074
5 115,73 0,596 0,1 0,0078
6 129,4 0,631 0,1 0,0083
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
0 0.1 0.2 0.3 0.4
T
e
ga
n
ga
n
(
k
gf
/m
m
2)
... Lanjutan Tabel 4.4
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
7 143,08 0,665 0,1 0,0087
8 157,38 0,701 0,1 0,0092
9 171,69 0,733 0,1 0,0096
10 186,32 0,77 0,1 0,0101
11 200,78 0,804 0,1 0,0106
12 215,89 0,84 0,1 0,0111
13 230,83 0,876 0,2 0,0115
14 244,97 0,91 0,2 0,012
15 260,07 0,946 0,2 0,0124
16 274,38 0,984 0,2 0,0129
17 288,21 1.016 0,2 0,0134
18 303,31 1.053 0,2 0,0139
19 316,66 1.088 0,2 0,0143
20 331,28 1.124 0,2 0,0148
21 346,07 1.159 0,2 0,0152
22 358,46 1.193 0,2 0,0157
23 373,09 1.231 0,2 0,0162
24 387,23 1.268 0,3 0,0167
25 400,74 1.302 0,3 0,0171
26 414,09 1.337 0,3 0,0176
27 428,24 1.373 0,3 0,0181
28 441,43 1.408 0,3 0,0185
29 455,58 1.444 0,3 0,019
30 468,61 1.481 0,3 0,0195
31 482,12 1.517 0,3 0,02
... ... ... ... ...
450 1005,7 18.159 0,7 0,2389
451 1006,49 18.199 0,7 0,2395
452 1007,61 18.240 0,7 0,24
453 1007,13 18.279 0,7 0,2405
454 1007,77 18.320 0,7 0,241
455 1007,45 18.360 0,7 0,2416
456 1008,72 18.398 0,7 0,2421
457 1009,36 18.439 0,7 0,2426
458 1009,83 18.478 0,7 0,2431
459 1009,99 18.519 0,7 0,2437
460 1011,58 18.559 0,7 0,2442
461 1011,42 18.598 0,7 0,2447
462 1011,1 18.637 0,7 0,2452
... Lanjutan Tabel 4.4
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
464 1013,65 18.717 0,6 0,2463
465 1013,97 18.758 0,6 0,2468
466 1014,12 18.796 0,6 0,2473
467 1015,4 18.839 0,6 0,2479
468 1015,55 18.878 0,6 0,2484
469 1015,87 18.917 0,6 0,2489
470 1016,83 18.957 0,7 0,2494
471 1017,3 18.998 0,7 0,25
472 1018,1 19.037 0,7 0,2505
473 1018,57 19.077 0,6-0,7 0,251
474 1015,87 19.115 0,7 0,2515
475 1007,93 19.138 0,7 0,2518
476 998,87 19.161 0,7 0,2521
477 986,94 19.175 0,6 0,2523
478 976,14 19.189 0,6 0,2525
479 964,53 19.201 0,6 0,2526
480 953,57 19.207 0,6 0,2527
481 942,28 19.214 0,6 0,2528
482 932,11 19.220 0,6 0,2529
Dari data pengujian dan hasil perhitungan Tabel 4.4 diperoleh Beban tekan maksimum sebesar 1018,57 kgf dengan tegangan maksimum 0,67 kgf/mm2
[image:36.595.115.522.104.418.2]Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C2-1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
[image:36.595.155.472.510.730.2]Untuk spesimen C2-1 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,67 kgf/mm2 dengan regangan (ε
) 0,25 %. Modulus elastisitas (E) sebesar 2,68 kgf/mm2Nama spesimen : C2-2
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
[image:37.595.118.492.257.742.2]Diameter (mm) : 35
Tabel 4.5 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimen C2-2
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 94,26 0,455 0,1 0,0059
2 112,06 0,484 0,1 0,0063
3 129,86 0,517 0,1 0,0067
4 148,14 0,546 0,1 0,0071
5 165,47 0,579 0,1 0,0075
6 182,79 0,611 0,1 0,0079
7 200,75 0,644 0,1 0,0084
8 218,4 0,675 0,1 0,0088
9 235,88 0,709 0,2 0,0092
10 253,05 0,739 0,2 0,0096
11 270,85 0,773 0,2 0,01
12 288,81 0,807 0,2 0,0105
13 304,86 0,838 0,2 0,0109
14 322,03 0,871 0,2 0,0113
15 339,36 0,906 0,2 0,0118
16 356,52 0,939 0,2 0,0122
17 373,37 0,972 0,2 0,0126
18 390,38 1.006 0,3 0,0131
19 406,75 1.038 0,3 0,0135
20 423,6 1.072 0,3 0,0139
21 439,81 1.107 0,3 0,0144
22 455,23 1.140 0,3 0,0148
23 470,65 1.175 0,3 0,0153
24 486,22 1.208 0,3 0,0157
25 500,53 1.242 0,3 0,0161
26 516,11 1.277 0,3 0,0166
27 530,73 1.309 0,3 0,017
28 545,67 1.345 0,4 0,0175
... Lanjutan Tabel 4.5
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
31 587,16 1.447 0,4 0,0188
32 600,67 1.481 0,4 0,0192
33 613,7 1.516 0,4 0,0197
... ... ... ... ...
670 1115,82 27.066 0,7 0,3515
671 1115,98 27.106 0,7 0,352
672 1116,14 27.147 0,7 0,3526
673 1116,14 27.185 0,7 0,3531
674 1117,41 27.227 0,7 0,3536
675 1116,77 27.266 0,7 0,3541
676 1117,41 27.307 0,7 0,3546
677 1117,25 27.347 0,7 0,3552
678 1118,52 27.387 0,7 0,3557
679 1118,2 27.427 0,7 0,3562
680 1117,88 27.466 0,7 0,3567
681 1119,16 27.507 0,7 0,3572
682 1119,95 27.548 0,7 0,3578
683 1119,95 27.587 0,7 0,3583
684 1120,75 27.628 0,7 0,3588
685 1120,59 27.670 0,7 0,3593
686 1121,38 27.708 0,7 0,3598
687 1121,86 27.750 0,7 0,3604
688 1122,34 27.790 0,7 0,3609
689 1122,65 27.830 0,7 0,3614
690 1123,29 27.870 0,7 0,3619
691 1122,65 27.910 0,7 0,3625
692 1122,81 27.951 0,7 0,363
693 1123,13 27.991 0,7 0,3635
694 1123,45 28.030 0,7 0,364
695 1123,61 28.071 0,7 0,3646
696 1123,92 28.111 0,7 0,3651
697 1124,24 28.152 0,7-0,8 0,3656
698 1119,16 28.188 0,7 0,3661
699 1107,24 28.213 0,7 0,3664
700 1093,09 28.235 0,7 0,3667
701 1077,03 28.252 0,7 0,3669
702 1061,14 28.266 0,7 0,3671
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C2-2
Untuk spesimen C2-2 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,74 kgf/mm2dengan regangan (ε
) 0,36 %. Modulus elastisitas (E) sebesar 2,05 kgf/mm2.Nama spesimen : C2-3
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
[image:39.595.110.512.541.745.2]Diameter (mm) : 35
Tabel 4.6 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimen C2-3
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 44,04 0,473 0 0,0061
2 52,46 0,504 0 0,0065
3 61,2 0,536 0 0,007
4 70,58 0,57 0 0,0074
5 80,76 0,603 0,1 0,0078
6 90,61 0,637 0,1 0,0083
7 101,42 0,672 0,1 0,0087
8 112,71 0,709 0,1 0,0092
9 123,52 0,742 0,1 0,0096
-0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
0 0.1 0.2 0.3 0.4
T
e
ga
n
ga
n
(
k
gf
/m
m
2)
... Lanjutan Tabel 4.6
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
10 134,17 0,776 0,1 0,0101
11 146,41 0,812 0,1 0,0105
12 158,97 0,848 0,1 0,011
13 170,74 0,884 0,1 0,0115
14 182,18 0,918 0,1 0,0119
15 194,26 0,954 0,1 0,0124
16 206,82 0,991 0,1 0,0129
17 218,43 1.023 0,1 0,0133
18 230,03 1.057 0,2 0,0137
19 241,8 1.093 0,2 0,0142
20 254,2 1.129 0,2 0,0147
21 266,76 1.164 0,2 0,0151
22 278,2 1.198 0,2 0,0156
23 290,76 1.235 0,2 0,016
24 303,47 1.272 0,2 0,0165
25 315,39 1.305 0,2 0,0169
26 327,79 1.341 0,2 0,0174
27 339,55 1.375 0,2 0,0179
28 351,95 1.411 0,2 0,0183
29 364,35 1.448 0,2 0,0188
30 376,59 1.483 0,2 0,0193
31 388,35 1.516 0,3 0,0197
32 400,75 1.556 0,3 0,0202
33 412,35 1.590 0,3 0,0207
34 425,07 1.626 0,3 0,0211
35 436,83 1.663 0,3 0,0216
... ... ... ... ...
713 1266,22 28.940 0,8 0,3758
714 1267,97 28.980 0,8 0,3764
715 1269,72 29.022 0,8 0,3769
716 1270,83 29.061 0,8 0,3774
717 1272,42 29.105 0,8 0,378
718 1271,79 29.141 0,8 0,3785
719 1273,06 29.182 0,8 0,379
720 1275,12 29.223 0,8 0,3795
721 1274,33 29.262 0,8 0,38
722 1274,01 29.301 0,8 0,3805
723 1275,12 29.344 0,8 0,3811
724 1275,6 29.383 0,8 0,3816
... Lanjutan Tabel 4.6
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
726 1275,92 29.462 0,8 0,3826
727 1278,94 29.506 0,8 0,3832
728 1278,14 29.543 0,8 0,3837
729 1278,78 29.583 0,8 0,3842
730 1279,1 29.622 0,8 0,3847
731 1280,05 29.663 0,8 0,3852
732 1281,8 29.703 0,8 0,3857
733 1282,91 29.743 0,8 0,3863
734 1283,39 29.783 0,8 0,3868
735 1284,18 29.824 0,8 0,3873
736 1286,89 29.863 0,8 0,3878
737 1287,52 29.906 0,8 0,3884
738 1287,84 29.943 0,8 0,3889
739 1288,48 29.984 0,8 0,3894
740 1290,22 30.024 0,8 0,3899
741 1291,65 30.064 0,8 0,3904
742 1292,93 30.105 0,9 0,391
743 1293,72 30.145 0,9 0,3915
744 1295,31 30.185 0,9 0,392
745 1295,95 30.226 0,9 0,3925
746 1297,54 30.267 0,9 0,3931
747 1299,92 30.311 0,9 0,3936
748 1300,71 30.348 0,9 0,3941
749 1301,19 30.389 0,9 0,3947
750 1301,99 30.429 0,9 0,3952
751 1302,94 30.470 0,9 0,3957
752 1305,16 30.512 0,8-0,9 0,3963
753 1304,53 30.552 0,9 0,3968
754 1296,58 30.583 0,9 0,3972
755 1284,02 30.604 0,8 0,3975
756 1271,15 30.624 0,8 0,3977
757 1256,69 30.640 0,8 0,3979
758 1242,06 30.653 0,8 0,3981
759 1227,28 30.664 0,8 0,3982
760 1213,29 30.673 0,8 0,3983
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C2-3
Untuk spesimen C2-3 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,86 kgf/mm2, dengan regangan (ε
) 0,39 %. Modulus elastisitas (E) 2,20 kgf/mm2.Nama spesimen : C3-1
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
Diameter (mm) : 35
Tabel 4.7 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimen C3-1
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 85,84 0,46 0,1 0,006
2 101,26 0,492 0,1 0,0065
3 117,47 0,524 0,1 0,0069
4 132,89 0,557 0,1 0,0073
5 149,74 0,59 0,1 0,0078
6 165,63 0,626 0,1 0,0082
7 180,25 0,657 0,1 0,0086
8 196,47 0,692 0,1 0,0091
9 210,77 0,724 0,1 0,0095
10 225,56 0,758 0,1 0,01
11 240,5 0,794 0,2 0,0104
-0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
T
e
ga
n
ga
n
(
k
gf
/m
m
2)
... Lanjutan Tabel 4.7
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
12 255,12 0,829 0,2 0,0109
13 270,38 0,865 0,2 0,0114
14 282,94 0,896 0,2 0,0118
15 297,56 0,934 0,2 0,0123
16 312,98 0,972 0,2 0,0128
17 325,22 1.004 0,2 0,0132
18 338,09 1.038 0,2 0,0137
19 351,92 1.074 0,2 0,0141
20 364,95 1.110 0,2 0,0146
21 378,62 1.146 0,2 0,0151
22 390,54 1.181 0,3 0,0155
23 402,94 1.216 0,3 0,016
24 415,02 1.254 0,3 0,0165
25 426,94 1.288 0,3 0,0169
26 439,34 1.322 0,3 0,0174
27 449,51 1.357 0,3 0,0179
28 460,96 1.394 0,3 0,0183
29 472,24 1.429 0,3 0,0188
30 482,73 1.465 0,3 0,0193
31 493,22 1.502 0,3 0,0198
32 503,71 1.539 0,3 0,0203
33 513,41 1.572 0,3 0,0207
34 523,58 1.609 0,3 0,0212
35 533,12 1.644 0,4 0,0216
36 542,66 1.680 0,4 0,0221
37 552,35 1.715 0,4 0,0226
38 561,57 1.752 0,4 0,0231
39 569,52 1.787 0,4 0,0235
40 578,9 1.824 0,4 0,024
41 588,75 1.862 0,4 0,0245
42 597,18 1.898 0,4 0,025
43 605,12 1.934 0,4 0,0254
44 613,23 1.972 0,4 0,0259
45 620,7 2.008 0,4 0,0264
46 627,69 2.043 0,4 0,0269
47 635,64 2.082 0,4 0,0274
48 642,48 2.119 0,4 0,0279
49 649,15 2.154 0,4 0,0283
50 655,03 2.190 0,4 0,0288
... Lanjutan Tabel 4.7
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
52 668,07 2.264 0,4 0,0298
53 674,9 2.302 0,4 0,0303
54 680,46 2.339 0,4 0,0308
55 685,55 2.376 0,5 0,0313
56 690,48 2.414 0,5 0,0318
57 696,04 2.448 0,5 0,0322
58 700,97 2.487 0,5 0,0327
59 705,58 2.525 0,5 0,0332
60 710,35 2.563 0,5 0,0337
61 714,16 2.597 0,5 0,0342
62 718,14 2.634 0,5 0,0347
... ... ... ... ...
671 1029,83 27.386 0,7 0,3603
672 1030,15 27.425 0,7 0,3609
673 1031,1 27.466 0,7 0,3614
674 1031,42 27.505 0,7 0,3619
675 1033,33 27.546 0,7 0,3625
676 1034,12 27.587 0,7 0,363
677 1034,76 27.626 0,7 0,3635
678 1036,19 27.667 0,7 0,364
679 1036,03 27.706 0,7 0,3646
680 1037,62 27.747 0,7 0,3651
681 1038,58 27.787 0,7 0,3656
682 1040,01 27.828 0,7 0,3662
683 1040,48 27.868 0,7 0,3667
684 1041,6 27.908 0,7 0,3672
685 1042,23 27.949 0,7 0,3677
686 1044,14 27.990 0,7 0,3683
687 1044,77 28.029 0,7 0,3688
688 1045,09 28.069 0,7 0,3693
689 1046,05 28.109 0,6-0,7 0,3699
690 1042,71 28.147 0,7 0,3704
691 1033,01 28.172 0,7 0,3707
692 1021,09 28.193 0,7 0,371
693 1008,69 28.214 0,7 0,3712
694 994,07 28.226 0,7 0,3714
695 979,45 28.238 0,6 0,3716
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C3-1
Untuk spesimen C3-1 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,69 kgf/mm2, dengan regangan (ε
) 0,36 %. Modulus elastisitas (E)sebesar 1,91 kgf/mm2.Nama spesimen : C3-2
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
[image:45.595.115.476.514.729.2]Diameter (mm) : 35
Tabel 4.8 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimen C3-2
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 46,58 0,456 0 0,006
2 58,03 0,49 0 0,0064
3 68,52 0,52 0 0,0068
4 80,76 0,552 0,1 0,0073
5 93,63 0,586 0,1 0,0077
6 107,15 0,618 0,1 0,0081
7 120,18 0,651 0,1 0,0086
8 135,6 0,687 0,1 0,009
9 151,02 0,721 0,1 0,0095
10 171,69 0,758 0,1 0,01
11 189,81 0,792 0,1 0,0104
12 207,46 0,825 0,1 0,0109
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
0 0.1 0.2 0.3 0.4
T
e
ga
n
ga
n
(
k
gf
?
m
m
2)
... Lanjutan Tabel 4.8
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
13 225,9 0,858 0,1 0,0113
14 244,18 0,89 0,2 0,0117
15 268,19 0,935 0,2 0,0123
16 287,58 0,964 0,2 0,0127
17 306,65 0,998 0,2 0,0131
18 325,09 1.031 0,2 0,0136
19 343,21 1.059 0,2 0,0139
20 362,44 1.092 0,2 0,0144
21 381,83 1.124 0,3 0,0148
22 400,91 1.156 0,3 0,0152
23 420,46 1.187 0,3 0,0156
24 439,37 1.220 0,3 0,0161
25 458,29 1.252 0,3 0,0165
26 477,52 1.284 0,3 0,0169
27 496,28 1.317 0,3 0,0173
28 514,56 1.349 0,3 0,0177
29 533,63 1.380 0,4 0,0182
... ... ... ... ...
748 1468,88 30.032 1 0,3952
749 1469,52 30.072 1 0,3957
750 1469,68 30.111 1 0,3962
751 1470,63 30.153 1 0,3967
752 1471,74 30.191 1 0,3973
753 1472,38 30.233 1 0,3978
754 1473,01 30.273 1 0,3983
755 1473,81 30.315 1 0,3989
756 1474,29 30.353 1 0,3994
757 1475,08 30.394 1 0,3999
758 1475,4 30.433 1 0,4004
759 1475,88 30.473 0,9-1 0,401
760 1468,88 30.509 1 0,4014
761 1456,01 30.532 1 0,4017
762 1441,54 30.553 0,9 0,402
763 1425,49 30.572 0,9 0,4023
764 1410,07 30.587 0,9 0,4025
765 1392,75 30.598 0,9 0,4026
766 1376,06 30.606 0,9 0,4027
767 1361,43 30.621 0,9 0,4029
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C3-2
Untuk spesimen C3-2 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,97 kgf/mm2 dengan regangan (ε
) 0,40 %. Modulus elastisitas (E) 2,42 kgf/mm2Nama spesimen : C3-3
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
Diameter (mm) : 35
Tabel 4.9 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimen C3-3
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 82,35 0,488 0,1 0,0064
2 95,54 0,52 0,1 0,0068
3 110,33 0,554 0,1 0,0073
4 124 0,588 0,1 0,0077
5 139,42 0,622 0,1 0,0082
6 152,93 0,657 0,1 0,0086
7 167,71 0,693 0,1 0,0091
8 182,65 0,731 0,1 0,0096
9 197,59 0,766 0,1 0,0101
10 212,06 0,803 0,1 0,0106
-0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
T
e
ga
n
ga
n
(
k
gf
/m
m
2)
... Lanjutan Tabel 4.9
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kGf] STROKE[mm] STRESS[kGf/mm2] STRAIN[m/m]
11 225,25 0,834 0,1 0,011
12 239,08 0,873 0,2 0,0115
13 254,02 0,905 0,2 0,0119
14 267,85 0,941 0,2 0,0124
15 281,52 0,975 0,2 0,0128
16 295,34 1.013 0,2 0,0133
17 308,38 1.045 0,2 0,0138
18 322,68 1.081 0,2 0,0142
19 336,04 1.117 0,2 0,0147
20 350,82 1.155 0,2 0,0152
21 362,58 1.186 0,2 0,0156
22 375,61 1.222 0,2 0,0161
23 388,96 1.257 0,3 0,0165
24 402,16 1.293 0,3 0,017
25 416,46 1.327 0,3 0,0175
26 428,23 1.362 0,3 0,0179
27 440,62 1.397 0,3 0,0184
28 453,18 1.436 0,3 0,0189
29 466,85 1.468 0,3 0,0193
... ... ... ... ...
682 1263,82 27.660 0,8 0,3639
683 1264,61 27.700 0,8 0,3645
684 1265,88 27.740 0,8 0,365
685 1266,99 27.779 0,8 0,3655
686 1268,9 27.822 0,8 0,3661
687 1270,33 27.860 0,8 0,3666
688 1270,97 27.901 0,8 0,3671
689 1272,08 27.941 0,8 0,3676
690 1273,51 27.984 0,8-0,9 0,3682
691 1272,24 28.023 0,8 0,3687
692 1262,07 28.050 0,8 0,3691
693 1247,44 28.072 0,8 0,3694
694 1233,14 28.094 0,8 0,3697
695 1216,93 28.107 0,8 0,3698
696 1199,6 28.120 0,8 0,37
697 1183,39 28.130 0,8 0,3701
698 1168,61 28.140 0,8 0,3703
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C3-3
Untuk spesimen C3-3 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,84 kgf/mm2, dengan regangan (ε
) 0,36 %. Modulus elastisitas (E) sebesar 2,33 kgf/mm2.Nama spesimen : C4-1
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
[image:49.595.115.487.542.744.2]Diameter (mm) : 35
Tabel 4.10 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimenC4-1
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 101,41 0,458 0,1 0,006
2 119,53 0,488 0,1 0,0064
3 138,13 0,519 0,1 0,0068
4 157,68 0,551 0,1 0,0072
5 176,59 0,588 0,1 0,0077
6 193,6 0,618 0,1 0,0081
7 212,83 0,655 0,1 0,0086
8 229,52 0,682 0,2 0,009
9 248,44 0,716 0,2 0,0094
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
0 0.1 0.2 0.3 0.4
T
e
ga
n
ga
n
(
k
gf
/m
m
2)
... Lanjutan Tabel 4.10
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
10 265,92 0,75 0,2 0,0099
11 283,57 0,784 0,2 0,0103
12 300,73 0,816 0,2 0,0107
13 317,74 0,85 0,2 0,0112
14 334,11 0,881 0,2 0,0116
15 352,23 0,918 0,2 0,0121
16 367,17 0,948 0,2 0,0125
17 383,86 0,981 0,3 0,0129
18 399,76 1.014 0,3 0,0133
19 415,02 1.045 0,3 0,0138
20 432,02 1.078 0,3 0,0142
21 446,96 1.112 0,3 0,0146
22 462,86 1.145 0,3 0,0151
23 478,28 1.181 0,3 0,0155
24 493,38 1.210 0,3 0,0159
25 509,11 1.245 0,3 0,0164
26 523,74 1.276 0,3 0,0168
27 538,36 1.307 0,4 0,0172
28 553,3 1.339 0,4 0,0176
29 568,08 1.372 0,4 0,0181
... ... ... ... ...
716 1109,62 28.908 0,7 0,3804
717 1110,1 28.949 0,7 0,3809
718 1110,57 28.988 0,7 0,3814
719 1110,73 29.029 0,7 0,382
720 1111,37 29.070 0,7 0,3825
721 1111,85 29.110 0,7 0,383
722 1113,43 29.151 0,7 0,3836
723 1112,96 29.191 0,7 0,3841
724 1113,28 29.232 0,7 0,3846
725 1113,59 29.273 0,7 0,3852
726 1114,07 29.313 0,7 0,3857
727 1114,23 29.355 0,7-0,8 0,3862
728 1090,39 29.447 0,7 0,3875
729 1074,02 29.467 0,7 0,3877
730 1056,85 29.484 0,7 0,3879
731 1039,68 29.497 0,7 0,3881
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C4-1
Untuk spesimen C4-1 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,73 kgf/mm2, dengan regangan (ε
) 0,38 %. Modulus elastisitas (E) sebesar 1,92 kgf/mm2.Nama spesimen : C4-2
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
[image:51.595.116.487.522.738.2]Diameter (mm) : 35
Tabel 4.11 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimenC4-2
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 105,4 0,465 0,1 0,0061
2 123,84 0,498 0,1 0,0066
3 140,53 0,524 0,1 0,0069
4 159,29 0,555 0,1 0,0073
5 178,2 0,587 0,1 0,0077
6 197,91 0,622 0,1 0,0082
7 215,08 0,648 0,1 0,0085
8 233,68 0,679 0,2 0,0089
9 252,59 0,709 0,2 0,0093
10 271,35 0,741 0,2 0,0098
11 288,67 0,771 0,2 0,0101
12 311,88 0,811 0,2 0,0107
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
T
e
ga
n
ga
n
(
k
gf
/m
m
2)
... Lanjutan Tabel 4.11
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
13 330,79 0,842 0,2 0,0111
14 348,91 0,872 0,2 0,0115
15 366,72 0,904 0,2 0,0119
16 384,84 0,933 0,3 0,0123
17 402,64 0,964 0,3 0,0127
18 421,08 0,995 0,3 0,0131
19 439,04 1.026 0,3 0,0135
20 456,52 1.058 0,3 0,0139
21 474,64 1.089 0,3 0,0143
22 492,13 1.120 0,3 0,0147
23 509,61 1.152 0,3 0,0152
24 526,78 1.181 0,3 0,0155
25 544,9 1.213 0,4 0,016
... ... ... ... ...
100 1287,82 3.848 0,8 0,4006
101 1289,09 3.890 0,8 0,4012
102 1290,36 3.931 0,8 0,4017
103 1291,16 3.974 0,8 0,4023
104 1291,8 4.016 0,8 0,4028
105 1292,59 4.059 0,9 0,4034
106 1292,59 4.100 0,8-0,9 0,4039
107 1292,43 4.141 0,8 0,4045
108 1292,27 4.184 0,8 0,4051
109 1291,64 4.226 0,8 0,4056
110 1290,68 4.267 0,8 0,4061
111 1290,05 4.308 0,8 0,5067
112 1289,89 4.351 0,8 0,5072
113 1289,89 4.395 0,8 0,5078
114 1289,25 4.435 0,8 0,5084
115 1288,46 4.477 0,8 0,5089
116 1288,62 4.521 0,8 0,5095
117 1288,46 4.563 0,8 0,06
118 1287,98 4.605 0,8 0,0606
119 1287,5 4.649 0,8 0,0612
120 1286,39 4.692 0,8 0,0617
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C4-2
Untuk spesimen C4-2 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,85 kgf/mm2, dengan regangan (ε
) 0,40 %. Modulus elastisitas (E) sebesar 2,12 kgf/mm2.Nama spesimen : C4-3
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
[image:53.595.115.494.544.744.2]Diameter (mm) : 35
Tabel 4.12 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimenC4-3
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 18,12 0,476 0 0,0063
2 24,16 0,513 0 0,0067
3 30,36 0,547 0 0,0072
4 37,36 0,582 0 0,0077
5 45,31 0,619 0 0,0081
6 52,62 0,651 0 0,0086
7 61,2 0,687 0 0,009
8 69,79 0,721 0 0,0095
9 79,49 0,756 0,1 0,01
10 90,14 0,793 0,1 0,0104
11 102,06 0,828 0,1 0,0109
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
T
e
ga
n
ga
n
(
k
gf
/m
2)
... Lanjutan Tabel 4.12
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
12 114,14 0,863 0,1 0,0114
13 127,34 0,898 0,1 0,0118
14 139,42 0,93 0,1 0,0122
15 153,25 0,967 0,1 0,0127
16 166,92 1.001 0,1 0,0132
17 180,59 1.034 0,1 0,0136
18 195,85 1.071 0,1 0,0141
19 210,16 1.104 0,1 0,0145
20 225,26 1.139 0,1 0,015
21 240,84 1.174 0,2 0,0155
22 256,26 1.206 0,2 0,0159
23 272,64 1.240 0,2 0,0163
24 289,65 1.274 0,2 0,0168
25 306,97 1.305 0,2 0,0172
26 324,46 1.339 0,2 0,0176
27 342,26 1.370 0,2 0,018
28 362,13 1.406 0,2 0,0185
29 380,88 1.442 0,3 0,019
... ... ... ... ...
119 1351,58 4.547 0,9 0,4098
120 1353,96 4.587 0,9 0,4003
121 1356,51 4.631 0,9 0,4009
122 1358,57 4.671 0,9 0,4015
123 1358,57 4.707 0,9 0,4019
124 1360,16 4.747 0,9 0,4025
125 1362,39 4.792 0,9 0,403
126 1362,55 4.832 0,9 0,436
127 1363,98 4.872 0,9 0,4641
128 1365,25 4.915 0,9 0,4647
129 1365,57 4.956 0,9 0,4652
130 1366,52 4.998 0,9 0,4658
131 1366,84 5.040 0,9 0,4663
132 1368,75 5.089 0,9-1 0,4067
133 1367,48 5.128 0,9 0,475
134 1367,16 5.169 0,9 0,468
135 1365,73 5.210 0,9 0,4685
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C4-3
Untuk spesimen C4-3 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,9 kgf/mm2, dengan regangan (ε
) 0,4 %. Modulus elastisitas (E) sebesar 2,25 kgf/mm2.Nama spesimen : C5-1
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
[image:55.595.115.483.522.735.2]Diameter (mm) : 35
Tabel 4.13 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimenC5-1
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 32,11 0,472 0 0,0062
2 39,11 0,508 0 0,0067
3 45,94 0,54 0 0,0071
4 53,73 0,574 0 0,0075
5 60,89 0,609 0 0,008
6 70,11 0,646 0 0,0085
7 78,69 0,683 0,1 0,009
8 87,91 0,719 0,1 0,0095
9 97,61 0,755 0,1 0,0099
10 107,31 0,791 0,1 0,0104
11 118,91 0,828 0,1 0,0109
12 130,83 0,865 0,1 0,0114
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
A
x
is
T
it
le
... Lanjutan Tabel 4.13
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
13 141,8 0,901 0,1 0,0119
14 152,61 0,939 0,1 0,0124
15 164,06 0,975 0,1 0,0128
16 179,32 1.012 0,1 0,0133
17 192,2 1.049 0,1 0,0138
18 206,98 1.084 0,1 0,0143
19 221,45 1.120 0,1 0,0147
20 235,92 1.156 0,2 0,0152
21 251,02 1.193 0,2 0,0157
22 265,48 1.229 0,2 0,0162
23 279,95 1.265 0,2 0,0166
24 295,21 1.301 0,2 0,0171
25 308,87 1.335 0,2 0,0176
... ... ... ... ...
716 1156,07 28.725 0,8 0,358
717 1156,86 28.766 0,8 0,3585
718 1156,86 28.806 0,8 0,579
719 1156,55 28.846 0,8 0,3596
720 1157,18 28.888 0,8 0,3601
721 1157,82 28.927 0,8 0,3606
722 1158,61 28.972 0,8 0,3612
723 1158,29 29.008 0,8 0,3617
724 1159,25 29.051 0,8 0,3622
725 1159,88 29.092 0,8 0,3628
726 1160,2 29.131 0,7 0,3633
727 1160,68 29.172 0,7 0,3638
728 1161,31 29.214 0,7 0,3644
729 1163,06 29.257 0,7-0,8 0,365
730 1160,36 29.295 0,8 0,3655
731 1150,19 29.320 0,8 0,3758
732 1139,38 29.345 0,8 0,3761
733 1126,66 29.364 0,8 0,3764
734 1112,36 29.377 0,8 0,3765
735 1098,53 29.390 0,7 0,3867
736 1084,86 29.401 0,7 0,3869
737 1071,51 29.408 0,7 0,3869
738 1058,79 29.415 0,7 0,387
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C5-1
Untuk spesimen C5-1 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,76 kgf/mm2 , dengan regangan (ε
) 0,36 %. Modulus elastisitas (E) sebesar 2,11 kgf/mm2.Nama spesimen : C5-2
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
Diameter (mm) : 35
Tabel 4.14 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimenC5-2
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 21,94 0,474 0 0,0062
2 27,18 0,509 0 0,0067
3 31,48 0,541 0 0,0071
4 37,84 0,577 0 0,0076
5 45,15 0,615 0 0,0081
6 52,62 0,65 0 0,0086
7 59,3 0,685 0 0,009
8 66,93 0,719 0 0,0095
9 76,15 0,757 0,1 0,01
10 86,96 0,793 0,1 0,0104
11 97,45 0,827 0,1 0,0109
-0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
... Lanjutan Tabel 4.14
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
12 110,01 0,864 0,1 0,0114
13 121,77 0,9 0,1 0,0118
14 134,17 0,935 0,1 0,0123
15 147,05 0,97 0,1 0,0128
16 160,4 1.004 0,1 0,0132
17 174,87 1.040 0,1 0,0137
18 189,5 1.076 0,1 0,0142
19 203,01 1.109 0,1 0,0146
20 217,32 1.140 0,1 0,015
21 233,21 1.178 0,2 0,0155
22 247,36 1.210 0,2 0,0159
23 262,78 1.243 0,2 0,0164
24 277,88 1.276 0,2 0,0168
25 293,3 1.311 0,2 0,0172
26 309,04 1.345 0,2 0,0177
27 324,14 1.379 0,2 0,0181
28 338,6 1.411 0,2 0,0186
29 353,86 1.446 0,2 0,019
30 368,64 1.479 0,2 0,0195
... ... ... ... ...
720 1194,22 28.966 0,8 0,3811
721 1195,02 29.007 0,8 0,3817
722 1196,13 29.048 0,8 0,3822
723 1196,76 29.088 0,8 0,3827
724 1196,13 29.127 0,8 0,3833
725 1197,4 29.166 0,8 0,3838
726 1197,4 29.210 0,8 0,3843
727 1197,72 29.249 0,7-0,8 0,3849
728 1193,11 29.286 0,8 0,3853
729 1181,5 29.309 0,8 0,3856
730 1168,47 29.330 0,8 0,3859
731 1154,96 29.348 0,8 0,3862
732 1139,7 29.358 0,7 0,3863
733 1126,19 29.371 0,7 0,3865
734 1111,57 29.378 0,7 0,3866
Kurva tegangan-regangan polimer busa diperkuat serat TKKS diperlihatkan pada Gambar 4.14
Gambar 4.14 Kurva Respon Tegangan-Regangan spesimen C5-2
Untuk spesimen C5-2 diperoleh tegangan maksimum (
σ
maks) 0,79 kgf/mm2, dengan regangan (ε
) 0,38 %. Modulus elastisitas (E) sebesar 2,07 kgf/mm2.Nama spesimen : C5-3
Tanggal dan waktu : 31 Mei 2013, 12:15:47 Panjang (mm) : 75
[image:59.595.115.505.533.734.2]Diameter (mm) : 35
Tabel 4.15 Data Uji Tekan Statik Polimer busa spesimenC5-3
DATA PENGUJIAN HASIL PERHITUNGAN
NO FORCE[kgf] STROKE[mm] STRESS[kgf/mm2] STRAIN[m/m]
1 92,99 0,456 0,1 0,006
2 109,36 0,484 0,1 0,0064
3 126,53 0,514 0,1 0,0068
4 143,54 0,544 0,1 0,0072
5 160,7 0,577 0,1 0,0076
6 177,71 0,609 0,1 0,008
7 194,24 0,642 0,1 0,0084
8 211,41 0,671 0,1 0,0088
9 228,42 0,705 0,2 0,0093
10 24