commit to user
HEGEMONI BUDAYA PRIYAYI JAWA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN
KARAKTER
DALAM NOVEL PARA PRIYAYI, CANTING, DAN GADIS TANGSI
DISERTASI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Doktor
Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh :
WIJAYA HERU SANTOSA
T 8408009008
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
commit to user
PENGESAHAN PEMBIMBING DISERTASI
HEGEMONI BUDAYA PRIYAYI JAWA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN
KARAKTER
DALAM NOVEL PARA PRIYAYI, CANTING, DAN GADIS TANGSI
DISERTASI
Oleh :
WIJAYA HERU SANTOSA
T 8408009008
Komisi Pembimbing Nama Tanda Tangan Tanggal
1. Promotor Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. ………… ... NIP 19440315 1978 1 001
2. Kopromotor I Prof. Dr. Suminto A. Sayuti …………. ……….. NIP 19561026 198003 1 003
3. Kopromotor II Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. …………. ………… NIP 19560121 198203 2 003
Telah dinyatakan memenuhi syarat
pada tanggal 22 Juni 2016
Kepala Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. NIP 19620407 198703 1 003
commit to user
PENGESAHAN DISERTASI
HEGEMONI BUDAYA PRIYAYI JAWA DAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN
KARAKTER
DALAM NOVEL PARA PRIYAYI, CANTING, DAN GADIS TANGSI
Oleh :
WIJAYA HERU SANTOSA
T 8408009008
Tim Penguji
Tim Penguji Nama Tanda Tangan Tanggal
1 Ketua : Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D.
NIP 19600809 198612 1 001 ……… ………
2 Sekretaris : Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP 1960027 198702 1 001 ……… .………..
Telah dipertahankan di depan penguji pada Sidang Terbuka Dinyatakan telah memenuhi syarat
pada tanggal 22 Juni 2016
Dekan FKIP UNS, Kepala Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia,
Prof. Dr. H. Joko Nurkamto, M.Pd. Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. NIP 19600727 198702 1 001 NIP 19620407 1987031 001
commit to user
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI
Saya menyatakan dengan sesusungguhnya bahwa:
1. Disertasi yang berjudul “Hegemoni Budaya Priyayi Jawa dan Nilai-Nilai Pendidikan
Karakter dalam Novel Para Priyayi, Canting, dan Gadis Tangsi” ini adalah karya penelitian
karya saya sendiri dan bebas plagiasi, tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik, serta tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan
sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ini, saya bersedia menerima
sanksi sesuai peraturan ketentuan perundang-undangan (Permendiknas No. 17 Tahun
2010).
2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Disertasi pada jurnal atau forum ilmiah lain harus
seizin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan FKIP UNS sebagai
institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak
pengesahan Disertasi) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan
Disertasi ini, Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS berhak
mempublikasikan pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Doktor
Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari
ketentuan publikasi ini, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, 22 Juni 2016
Yang membuat pernyataan,
Wijaya Heru Santosa
T 840809008
KATA PENGANTAR
commit to user
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Tuhan yang Mahakuasa atas segala
rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan disertasi ini. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa hormat dan
banyak terima kasih kepada pihak terkait yang telah berperan dan memberikan andil besar
dalam penulisan disertasi ini antara lain sebagai berikut.
1. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang telah memberikan beasiswa
program doktor, perpanjangan beasiswa, hibah penelitian doktor, dan hibah buku ajar
sehingga disertasi ini dapat selesai.
2. Prof. Dr. H. Ravik Karsidi, M.S. sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret dan jajarannya
yang memberi kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
3. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D. sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Ketua Tim
Penguji dalam ujian terbuka disertasi.
4. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. sebagai Direktur Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret dan sebagai sekretaris penguji yang telah memberikan pelayanan akademik
dan saran-saran dalam ujian terbuka.
5. Prof. Dr. H. Joko Nurkamto, M.Pd. sebagai Dekan FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan penguji yang telah memberikan berbagai fasilitas dan saran-saran dalam
penulisan disertasi ini.
6. Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. Sebagai Kepala Program Doktor Pendidikan Bahasa
Indonesia Universitas Sebelas Maret dan sebagai penguji yang telah memberikan
dorongan, semangat, dan doa restunya selama penulisan disertasi ini.
7. Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. sebagai Promotor yang telah memberikan bimbingan
dan saran-saran dengan sabar dan tulus.
8. Prof. Dr. Suminto A. Sayuti sebagai Kopromotor I yang telah memberikan bimbingan dan
saran dengan tak kenal lelah selalu menyediakan waktu untuk berkonsultasi.
9. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. sebagai Kopromotor II yang selalu memberikan
saran-saran dan motivasi di dalam penyelesaian penulisan disertasi ini.
10. Dr. Suyitno, M.Pd. sebagai penguji kelayakan naskah yang telah memberikan semangat
di dalam memberikan saran-saran hingga selesainya revisi.
11. Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A. sebagai penguji pakar dari Universitas Negeri
commit to user
12. Dr. Rr. E. Nugraheni Eko W., M.Hum. sebagai pakar dari dalam yang telah memberikan
semangat dan saran-saran demi selesainya penyusunan disertasi ini.
13. Dr. Pardimin, M.Pd. sebagai Rektor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
dan segenap jajarannya yang telah memberikan semangat dan doa atas selesainya
penyusunan disertasi ini.
14. Bapak Arswendo Atmowiloto yang telah dengan keterbukaan hati bersedia diwawancarai
demi kesempurnaan disertasi ini.
15. Bapak Suparto Brata (almarhum) yang bersedia dimintai berbagai hal yang berhubungan
dengan permasalahan novel yang dicipta.
16. Para nara sumber yang membantu pengumpulan data yang tidak bisa penulis sebut satu
per satu.
17. Bapak dan ibuku R. Sunarto (almarhum) dan Sri Warnanti (almarhumah) yang selalu
kuingat nasihat-nasihatnya sewaktu masih hidup.
18. Bapak dan ibu mertuaku Joko Hadisuprapto (almarhum) dan Sri Puji Rahayu yang selalu
memberikan doa.
19. Aris Irianti, S.Pd. istriku yang tercinta, anak-anakku Marissa Arum Wijaya, R.K.A.
Rozzaq Wijaya, Hauraa Arzaqi Wijayantri dan Sovenda Septa Hastoyo serta Marven
Saka Hastoyo, cucuku yang selalu menemani pada saat suka dan duka di dalam
menyelesaikan disertasi.
Semoga amal kebajikan yang telah dilakukan oleh semua pihak merupakan salah
satu amal saleh dan mudah-mudahan mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Pengasih
dan Penyayang. Walaupun disertasi ini mungkin masih jauh dari hal yang diharapkan, semoga
disertasi ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia.
commit to user
D. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... ……….. 106
E. Teknik Pengumpulan Data ... ... 107
Lampiran 4.a.1 Analisis Korpus Novel Para Priyayi ……… 434
commit to user
Wijaya Heru Santosa. T 840809008. Hegemoni Budaya Priyayi Jawa dan Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Para Priyayi, Canting, dan Gadis Tangsi. Disertasi. Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia (S-3) Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Herman J. Waluyo (Promotor), Prof. Dr. Suminto A. Sayuti (Kopromotor I), Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. (Kopromotor II)
Penelitian ini dilakukan karena novel Para priyayi, Canting, dan Gadis Tangsi
dipandang mengungkapkan hubungan yang erat antara hegemoni kekuasaan, kebudayaan, dan nilai-nilai pendidikan karakter priyayi. Hegemoni kekuasaan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan priyayi yang dikembangkan dengan nilai-nilai pendidikan karakter. Berhubungan dengan hal tersebut, penelitian ini mengkaji tentang (1) budaya priyayi Jawa, (2) hegemoni budaya priyayi Jawa, dan (3) nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Para Priyayi karya Umar Kayam, novel Canting karya Arswendo Atmowiloto, dan novel Gadis Tangsi karya Suparto Brata. Tujuan penelitian untuk mendeskripkan budaya priyayi Jawa, hegemoni yang dihadapi priyayi Jawa dan hegemoni yang dilakukan oleh
priyayi Jawa, serta nilai-nilai pendidikan karakter pada tiga novel tersebut.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan purposive sampling. Sumber data berupa dokumen tiga novel tersebut, informan (pengarang, dosen, guru, budayawan, penikmat, mahasiswa, dan siswa SMA). Data dikumpulkan dengan analisis isi dokumen, angket, dan wawancara mendalam..Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan meningkatkan ketekunan, triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Data budaya priyayi dianalisis berdasarkan prinsip kesetiaan kepada atasan, hormat, dan rukun. Data tentang hegemoni dianalisis dengan teori hegemoni Gramsci yang dikembangkan oleh Raymond Williams. Data nilai-nilai pendidikan karakter dianalisis dengan perangkat pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) wujud budaya priyayi (a) setia kepada atasan untuk mendapatkan pangkat dan jabatan ; (b) menghormati derajat, pangkat,jabatan, kekayaan, dan senioritas. dan menutup aib demi kewibawaan.; (c) budaya rukun diperlihatkan dalam pertemuan trah, menenteramkan, mengendalikan perasaan, dan membagi kemakmuran. (2) priyayi terhegemoni oleh penjajah di bidang politik, bahasa, ekonomi, media massa, pendidikan, dan berfungsi sebagai subordinat dan subaltern. Hegemoni yang dilakukan kepada wong cilik adalah ekonomi dan budaya dengan megembangkan feodalisme dan mitos kewahyuan. (3) Pendidikan Karakter pada Novel Para Priyayi, Canting, dan Gadis Tangsi. adalah (a) keteladanan dengan saling menolong, bekerja keras, ketekunan belajar, berbakti kepada orang tua, setia kepada atasan, kejujuran, dan kemandirian (b) pembiasaan beretiket priyayi; (c) pengajaran formal dan informal melalui cerita wayang, serat Serat Wedhatama, dan Wulangreh; (d) memberikan perintah yang wajib dikerjakan dan hukuman edukatif ; (e) selalu menahan keinginan yang tidak relevan; dan (f) diperlukan pengalaman lahir batin yang matang. Saran dalam penelitian ini adalah : (1) novel PP, Ct, dan GT bisa digunakan sebagai media pembelajaran moral bagi pembaca dan sebagai media untuk berdialog antara pengarang dan pembaca.(2) guru mengimplementasikan pendidikan karakter melalui kompetensi inti dan kompetensi dasar pada Kurikulum 2013, perlu mengadopsi sosok tokoh dalam novel-novel tersebut di dalam menyampaikan bahan ajar pendidikan karakter dengan metode penugasan sesuai dengan visi masing-masing peserta didik. (3) Peneliti selanjutnya, hendaknya mengadakan penelitian novel yang serupa dengan pendekatan budaya dengan analisis yang lebih mendalam sehingga berguna bagi pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang berbasis pendidikan karakter.
commit to user
Kata kunci : priyayi, hegemoni, subaltern, subordinat, pendidikan karakter
ABSTRACT
commit to user
Wijaya Heru Santosa.T 840809008. 2015. Cultural Hegemony of Javanese Priyayi and Character Education Values Para Priyayi, Canting, and Gadis Tangsi Novels.
Dissertation. The Graduate Program of Indonesian Education (S-3) Sebelas Maret University of Surakarta. Advisors: Prof.Dr. Herman J. Waluyo (Promoter), Prof.Dr. Suminto A. Sayuti (co-promoter I), Prof.Dr. Retno Winarni, M.Pd. (co-promoter II)
This research was conducted for the novel Para Priyayi, Canting , and Gadis Tangsi deemed reveal a close relationship between the hegemony of power, culture , and values of character education priyayi. Hegemony affects the growth and development of priayayi culture developed with the values education characters. Dealing with such matters , this study examines (1) the culture of the Javanese priyayi (aristocracy), (2) cultural hegemony Javanese
priyayi, and (3) character education values in Umar Kayam’s Para Priyayi, Arswendo
Atmowiloto’s Canting, and Suparto Brata’s Gadis Tangsi. The aim of this research is to
describe Javanese aristocracy culture, Javanese aristocracy hegemony and the hegemony conducted by the Javanese aristocracy, as well as character education values in the three novels.
The method used was the descriptive qualitative research using a purposive sampling
method. Sources of data were in the form of novels, three documents, and informants (the
author, the lecturer, the teacher, the humanist, lovers, students and high school students). Data were collected by applying a content analysis of documents, questionnaire and interview data. The data validity was measured by checking its in-depth. The technique used was in line with increasing persistence, triangulation of sources, techniques, and time. The data analysis deals
with priyayi’s culture based on the principle of loyalty to superiors, respect, and harmony.
Data were analyzed by using Gramsci’s theory of hegemony developed by Raymond Williams. Data on character education values was analyzed by using Ki Hajar Dewantara’s educational devices.
The results show that (1) Javanese priyayi’s culture is concerned with (a) loyalty to the boss in order to get promotion and positions; (b) a culture of respect to the Javanese priyayi because of the degree, rank, position, wealth, and seniority. The aristocrats tried to cover the disgrace with sufficiency and authoritative appearance; (c) the cultural pillar shown in family gatherings, breed, deliberation, pleasant, reassuring family, controls of the feelings, and shared prosperity to brothers; (2) Javanese aristocrats confronted the hegemony of the invaders and the hegemony to the grassroots. The hegemony faced by Javanese aristocrats is fully laden with politics, language, economics, the media, and the education of the invaders. Javanese aristocrats function as subordinates and subalterns to invaders. The hegemony they conducted to grassroots is economic and cultural in nature with respect to feudalism and apocalyptic myth; and (3) the character education values in Para Priyayi, Canting, and Gadis Tangsi novels include (a) the need for exemplary of friendship between people who help each other, work hard, study diligently, are devoted to parents, loyal to superiors, honest, and independent; (b) the character of friendship between humans is influenced by the habituation by practices constantly; (c) the characters appear in the form of formal and informal teachings through the wayang ( puppet) story, the letter of Wedhatama and Wulangreh; (d) the need for educators to give orders that must be done educationally without any punishment for noncompliance; (e) educators implementing the character education through behavior resist the urge irrelevantly; and (6) the character education requires experience including the physical and mental maturity. Suggestions in this study are : ( 1 ) novel PP , Ct , and GT can be used as a medium of moral learning for the reader and as a medium for dialogue between
commit to user
author and reader . ( 2 ) teachers implement character education through its core competencies and basic competence in Curriculum 2013 , need to adopt the figure of a character in the novels mentioned in conveying the character education teaching materials with the assignment method in accordance with the vision of each learner. (3) Researchers Furthermore , should conduct research similar to the novel cultural approach with in-depth analysis that is useful for the development of learning Indonesian language and literature -based character education .
Keywords : priyayi, hegemony, subaltern, subordinate, character education
commit to user