• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Event Pengenalan Seni Tari Merak Bodas.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Event Pengenalan Seni Tari Merak Bodas."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK

Tari Merak Bodas merupakan tarian tradisional Sunda yang mengalami perkembangan dari tarian Merak sebelumnya yang menceritakan kesucian cinta. Namun belum dikenalnya Tari Merak Bodas ini disebabkan karena tarian ini merupakan tarian baru, selain itu pola pikir masyarakat yang masih menganggap tarian tradisional tersebut ketinggalan zaman. Padahal tarian ini menggunakan unsur-unsur modern baik dari gerakan maupun iringan musiknya. Oleh karena itu, peneliti merancang sebuah acara pagelaran seni untuk mempromosikan Tari Merak Bodas kepada remaja dewasa agar dapat mengenal dan mengubah pola pikir yang menganggap tari tradisional itu kuno, bahkan dapat menimbulkan kecintaan terhadap Tari Merak Bodas itu sendiri.

Cara yang digunakan adalah membuat promosi Tari Merak Bodas melalui poster, media sosial, website, kompetisi dan acara pagelaran seni yang melibatkan remaja dewasa. Melalui perancangan ini, diharapkan dapat membuka pikiran mereka bahwa tidak selamanya tarian tradisional itu kuno, dan dapat lebih menghargai dan mencintai tarian tradisional khususnya Tari Merak Bodas sebagai tarian Sunda.

(2)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRACT

The White Peacock Dance is a Sundanese traditional dance which is a result of the development of another Peacock Dance which is about the sancity of love. The reason why The White Peacock Dance is not known is that it is a new dance. In addition, it is widely believe that the traditional dance belongs to the ancient times.The fact is, actually, this dance uses modern elements, both in its movements and accompanying music. This has become the reason why the researcher designs a performance art event to promote The White Peacock Dance to young adults. The purpose is to introduce it to them, change their mindset that all traditional dances are ancient, or even to awaken their love for the dance itself.

The means used to promote The White Peacock Dance are posters, social media, website, competitions and performing asrts events which involve young adults. The aim is to open the minds of the young adults that not all traditional dances are ancient, to help them appreciate and love traditional dances, especially The White Peacock Dance as one of the Sundanese dances.

(3)
(4)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

3.1.6 Data Tentang permasalahan yang Dihadapi ……….... 20

3.1.7 Data Tentang Tari Merak ……… 21

3.1.8 Tinjauan Karya Sejenis ……… 26

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta …………. 26

3.2.1 Analisis Seni Tari Merak Bodas Berdasarkan SWOT ……… 27

3.2.2 Segmentasi Pasar ……… 28

3.2.3 Targeting ……… 29

(5)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ………... 30

4.1 Konsep Visual ………. 30

4.2 Konsep Kreatif ……… 30

4.3 Konsep Media ……….. 31

4.4 Hasil Karya ………. 31

4.4.1 Logo Event ………...….. 31

4.4.2 Penjelasan Poster Berseri ………..…. 33

4.4.3 Media Pendukung ………... 37

4.4.4 Website……….. 38

4.4.5 Buku Acara dan Undangan……….. 41

4.4.6 Social Media……….. 42

4.5 Budgeting………... 44

BAB V : PENUTUP………45

5.1 Simpulan………..45

5.2 Saran……… 46

DAFTAR PUSTAKA ………. ..47

LAMPIRAN ……… ..48

(6)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 The Color Wheel……….. 9

Gambar 3.1 Padepokan Seni Rengganis………...15

Gambar 3.2 Logo Bandung Heritage………...17

Gambar 3.2 Logo Pusat Bina Tari………. ..19

Gambar 3.4 Penari Tari Merak……… 21

Gambar 3.5 Penari Tari Merak 2………. 23

Gambar 3.6 Penari Tari Merak 3………. 23

Gambar 3.7 Penari Tari Merak 4………..24

Gambar 3.8 Tari Merak Bodas……….24

Gambar 3.9 Poster Event………..26

Gambar 3.10 Poster Event 2……….26

Gambar 4.1 Logo tari Merak Bodas……….31

Gambar 4.2 Poster Event Tari Merak Bodas………33

Gambar 4.3 Poster Event Tari Merak Bodas 2……….34

Gambar 4.4 Poster Event Tari Merak Bodas 3……….35

Gambar 4.5 Poster Event Tari Merak Bodas 4……….36

Gambar 4.6 Ticket Event Tari Merak Bodas………37

Gambar 4.7 Website Home Tari Merak Bodas……….38

Gambar 4.8 Website About Tari Merak Bodas 1………. 39

Gambar 4.9 Website About Tari Merak Bodas 2………..39

(7)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar 4.11 Website About Tari Merak Bodas 4………39

Gambar 4.12 WebsiteProfilet Tari Merak Bodas 1………..40

Gambar 4.13 WebsiteProfilet Tari Merak Bodas 2………..40

Gambar 4.14 WebsiteTickett Tari Merak Bodas………...40

Gambar 4.15 WebsiteContact Tari Merak Bodas……….40

Gambar 4.16 Invitation Tari Merak Bodas………...41

Gambar 4.17 Facebook Tari Merak Bodas………..42

(8)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DAFTAR TABEL

(9)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Keragaman seni dan budaya adalah salah satu daya tarik dan keunggulan Indonesia

sebagai negara yang majemuk. Banyak negara yang mengagumi aneka ragam budaya

yang kita miliki, namun tidak dengan bangsanya sendiri. Masyarakat banyak yang

menganggap bahwa seni dan budaya Indonesia adalah sesuatu yang kuno dan sudah

ketinggalan zaman, salah satunya adalah seni tari. Hal ini terjadi karena banyaknya

tarian modern yang dianggap lebih menarik dan up to date yang masuk ke Indonesia.

Padahal banyak tarian Indonesia yang sebenarnya memiliki potensi yang besar jika

disatukan dengan sifat kekinian tersebut.

Salah satu seni tari Indonesia yang dapat disatukan dengan kekinian tersebut adalah

Tari Merak Bodas yang merupakan salah satu ragam tarian baru yang diciptakan oleh

Irawati Durban Ardjo yang memadukannya dengan World Music (menggunakan alat

musik modern seperti biola). Tarian tersebut adalah perkembangan dari Tari Merak

yang diciptakan oleh Rd. Tjetje Somantri, yang mengekspresikan interaksi antara

merak jantan dan betina. Gerakan yang diambil berdasarkan tingkah laku merak

jantan yang menebarkan pesonanya lewat bentangan bulu ekornya yang indah

kepada sang betina. Meskipun tari ini mengadopsi dari seekor burung merak jantan,

dalam pelaksanaan tariannya tetap dibawakan oleh penari wanita untuk lebih

menunjukkan sisi keindahannya tersebut.

Pada dasarnya tarian kreasi Rd. Tjetje Somantri (tahun lima puluhan) tersebut

sebenarnya sudah dikenal di mancanegara. Banyak pementasan-pementasan yang

sudah dilakukan di luar negeri termasuk di Belanda pada tahun 1991-1992. Bahkan

pada waktu itu Belanda sempat memberikan penawaran kepada salah satu penari

yang melakukan pentas di sana untuk menjadi warga negara Belanda serta

(10)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2 kecintaannya pada seni budaya dan bangga sebagai bangsa Indonesia, hal itu ditolak

mentah-mentah demi mempertahankan kesenian Indonesia (Bapak Momon, Sanggar

Sekar Manis Tasikmalaya, wawancara 15 Februari 2014). Dari peristiwa tersebut

dapat disimpulkan bahwa seni dan budaya Indonesia memiliki nilai yang tinggi dan

tak kalah dengan budaya lain. Namun karena pola pikir masyarakat yang

menganggap tarian tradisional sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman, Tari Merak

tersebut mulai kehilangan pesonanya.

Masalah tersebut dipilih sebagai topik Tugas Akhir karena penulis merasa perlu

untuk mengenalkan seni Tari Merak Bodas yang tergolong modern tersebut kepada

masyarakat, terutama remaja dewasa di Bandung. Pengenalan seni Tari Merak Bodas

pada remaja dewasa juga diharapkan dapat menambah wawasan mereka mengenai

ragam seni yang kita miliki, mengubah pola pikir yang menganggap tari tradisional

itu kuno, dan bahkan dapat menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan budaya

Indonesia itu sendiri.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Seperti yang dibahas pada latar belakang, masalah yang ditemukan adalah pola pikir

masyarakat yang masih menganggap kuno seni tari tradisional. Untuk itu penulis

ingin memperkenalkan Seni Tari Merak Bodas kepada masyarakat khusunya daerah

Bandung, Jawa Barat.

a. Bagaimana cara mengenalkan Tari Merak Bodas kepada remaja dewasa di

zaman modern?

b. Bagaimana membuat media DKV yang dapat meningkatkan minat

masyarakat terhadap Tari Merak?

Penelitian ini membahas strategi untuk memperkenalkan secara luas seni Tari Merak

Bodas kepada remaja dewasa khususnya di Bandung lewat media yang sesuai.

(11)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 3 1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan:

a. Menjelaskan usaha untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap seni dan

budaya Indonesia teruatama Tari Merak.

b. Menjelaskan media DKV yang akan dipakai dalam meningkatkan minat

masyarakat terhadap seni Tari Merak.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Observasi, dilakukan dengan berkunjung ke beberapa sanggar untuk melihat

anak- anak yang sedang berlatih di sanggar tari yang ada di daerah Jawa

Barat seperti, Padepokan Rengganis Ciamis, dan Sanggar Sekar Manis Jl.

ABR Cikorubug Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi,

Tasikmalaya, Sanggar Tari Indrawati, dan Pusbitari (Pusat Bina Seni Tari).

2. Wawancara dilakukan kepada para pakar yang terkait di bidang seni dan

budaya seperti, Bapak Samudro selaku wakil sekretaris dari Bandung

Heritage, Bapak Wawan selaku penari dan pengajar seni tari Padepokan

Rengganis, Bapak Momon penari dan pengajar seni tari Sanggar Sekar

Manis, Ibu Umi selaku penari sekaligus pengajar di Sanggar Tari Indrawati,

dan Ibu Irawati Durban Ardjo selaku pencipta Seni Tari Merak Bodas.

3. Kuisioner dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai pengetahuan

seni dan budaya Indonesia terutama seni Tari Merak di Bandung. Serta

mengetahui media apa saja yang biasa digunakan oleh rata- rata anak SD usia

16- 25 tahun yang ada di kota Bandung pada zaman sekarang.

4. Literatur bersumber dari buku-buku yang ada kaitannya dengan topic Tugas

Akhir seperti Tari Sunda Tahun 1880-1990, 200 Tahun Seni di Bandung, Tari

Sunda Tahun 1940-1965, Color Harmony, Culture: A Critical Review of

Concepts and Definitions, dll. Selain itu data diperoleh melalui internet seperti psikologi anak, definisi layout serta data- data pendukung yang

(12)
(13)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 45

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan permasalahan diatas, pemecahan masalah yang diambil yaitu dengan

menggunakan pagelaran seni. Pagelaran seni dipilih sebagai strategi pengenalan tarian

karena untuk memahami betul tarian tersebut dibutuhkan penglihatan untuk melihat

gerakan tari, pendengaran untuk mengarkan alunan musik yang dipakai, dan rasa untuk

memahami suasana yang dibawakan saat menari. Untuk menarik remaja dewasa maka

pagelaran seni ini akan diisi dengan acara tarian-tarian modern maupun tradisional

dimana pada acara puncak akan ditampilkan Tari Merak Bodas.

Pagelaran ini juga sebagai ajang promosi Tari Merak Bodas yang masih tergolong tarian

baru. Dengan adanya acara pagelaran seni ini diharapkan remaja dewasa dapat lebih

mengenal tarian tradisional dan mulai merubah pola pikir mereka yang menganggap

bahwa tarian tradisional itu kuno dan tidak bisa bersaing dengan tarian modern lainnya.

Selain itu, media sosial seperti Facebook, Instagram dan website dipilih sebagai media

yang dipakai untuk mengenalkan Tari Merak Bodas karena media sosial adalah media

(14)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 46 5.2 Saran

Dalam perancangan acara pagelaran seni ini dianjurkan untuk menambahkan

acara-acara yang diminati oleh remaja dewasa seperti fotografi. Hal ini dilakukan untuk

menarik perhatian remaja dewasa untuk ikut serta dalam promosi Tari Merak Bodas.

Selain itu acara ini bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang mengharuskan muridnya

ikut mengisi acara dalam pagelaran seni tersebut. Dengan demikian mereka akan datang

dan ikut berperan dalam promosi Tari Merak Bodas meskipun ada unsur pemaksaan

(15)

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 47

DAFTAR PUSTAKA

Ardjo, Irawati Durban. (2008) Tari Sunda Tahun 1880-1990. Bandung: Pusbitari Press

Ardjo, Irawati Durban. (2008) Tari Sunda Tahun 1940-1965. Bandung: Pusbitari Press

Boas, Franz. (1911) The Mind of Primitive Man : 149

Kroeber, A.L. dan Clyde Kluckhohn. (1952) Culture: A Critical Review of Concepts and Action : 357

www.belajarpsikologi.com Diakses pada 6 Februari 2014

www.dgi-indonesia.com. Diakses pada 8 Februari 2014

www.duniapsikologi.com Diakses pada 6 Februari 2014

www.psychology.about.com. Diakses pada 9 Februari 2014

www.psychologymania.com. Diakses pada 9 Februari 2014

www.sjm.sch.id. Diakses pada 6 Februari 2014

www.tekno.kompas.com. Diakses pada 4 Februari 2014

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Then the homogeneous system BX = 0 has a non–trivial solution X 0, as the number of unknowns is greater than the number of equations. Consequently AB is

HUBUNGAN ANTARA KECERD ASAN INTELEKTUAL, KECERD ASAN EMOSIONAL, D AN KETERAMPILAN TEKNIK D ENGAN PRESTASI PENCAK SILAT ATLET PPLP JAWA BARAT.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. © Zia Siti

[r]

Tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang relevan dengan tuntutan piston pada mesin, dipilihnya piston asli buatan Jepang (Gambar 3.1), juga berfungsi untuk

Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan model make a match dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan memperoleh presentase siklus I

[r]