Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in
Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Lina Yulyana Nengsih Sambas
1104963
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penerapan Model Pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SD
Oleh
Lina Yulyana Nengsih Sambas
1104963
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
©Lina Yulyana Nengsih Sambas 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in
Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Oleh
Lina Yulyana Nengsih Sambas
1104963
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
Pembimbing I
Dr. Pupun Nuryani, M.Pd NIP. 196205221986032003
Diketahui, Ketua Prodi PGSD Departemen Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) untuk Pemahaman Konsep Siswa SD
Oleh
Lina Yulyana Nengsih Sambas
NIM. 1104963
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat pemahaman konsep siswa terhadap materi ajar, yang faktor utamanya adalah terjadinya miskonsepsi terhadap materi energi panas. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) dengan melibatkan siswa secara langsung melalui aktivitas hand-on/minds on dan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran dan mengetahui peningkatan pemahaman konsep pada pembelajaran IPA materi energi panas setelah menerapkan model pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) di salah satu SDN di Kecamatan Sukasari Kota Bandung terhadap siswa kelas IV-A yang berjumlah 24 siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 15 siswa dan perempuan sebanyak 9 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadaptasi dari model Kemmis dan Mc Taggart dengan tahapan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Instrument penelitian ini terdiri dari tes pemahaman konsep, lembar observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep pada setiap siklusnya setelah belajar dengan menerapkan model pembelajaran CLIS pada materi energi panas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II yang meningkat, yaitu pada siklus I sebesar 64,59, dan pada siklus II sebesar 88,96. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran CLIS dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA pada materi energi panas. Diharapkan guru dapat mengkaji dan menerapkan model pembelajaran CLIS pada materi pelajaran yang lainnya.
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii ABSTRACT
The application of learning model CLIS (children learning in science) for the concept understanding in the elementary school students
by
Lina Yulyana Nengsih Sambas
NIM. 1104963
The research was conducted due to the low level of understanding of the concept of material study that has the main factor of misconception toward the material of heat energy. To overcome that problem, the writer applies the learning model CLIS with involving the students through the activity of hand-on/minds-on and using environment as the place for learning. Therefore, the writer aims to obtain the description of implementation of learning and sees the improvement of concept understanding at science learning in the material of heat energy after applying the learning model CLIS in one of the public school of Sukasari of Bandung include 24 of fourth-A grade students for 15 male students and 9 female students. The research used the method of evaluation class which adapted from Kemmis and Mc Taggart that consists of plan, implementation, observation and reflection. The research was conducted in two cycles. The instrument of this research is consisting of concept understanding, observation sheet and documentation. The result shows that there is an improvement toward the concept understanding in each cycle after the learning through the model of CLIS in the material of heat energy. According to the result, it can be concluded that model CLIS can improve the concept understanding students at science learning in the material of heat energy. It is hoped to the teacher for consider and apply the learning model CLIS in other material.
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGATAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Model Pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) ... 7
1. Pengertian Model Pembelajaran CLIS ... 7
2. Tahapan-tahapan Model Pembelajaran CLIS... 7
3. Kelebihan dan Keterbatasannya ... 13
B. Pemahaman Konsep ... 13
1. Pengertian Pemahaman Konsep ... 13
2. Indikator Pemahaman Konsep ... 15
C. Keterkaitan Model Pembelajaran CLIS dengan Pemahaman Konsep 18 D. Pembelajaran IPA SD... 21
1. Konsep Pembelajaran IPA SD ... 21
2. Hakikat Pembelajaran IPA ... 22
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv
4. Ruang Lingkup IPA ... 24
5. Konsep Energi Panas dalam Pembelajaran IPA SD kelas 4 24 E. Definisi Operasional ... 26
F. Penelitian yang Relevan ... 27
G. Kerangka Berpikir ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Metode Penelitian ... 31
1. Instrumen Pembelajaran ... 32
2. Instrumen Pengungkap Data ... 33
G. Prosedur Penelitian ... 33
H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data ... 36
1. Teknik Pengumpulan Data ... 36
2. Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Deskripsi Awal Pra-Penelitian ... 39
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 40
1. Data Proses Perkembangan dan Pembahasannya ... 40
a. Siklus I ... 40
1) Perencanaan... 40
2) Pelaksanaan Pembelajaran ... 42
3) Observasi ... 58
4) Refleksi ... 59
b. Siklus II... 61
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v
2) Pelaksanaan Pembelajaran ... 62
3) Observasi ... 77
4) Refleksi ... 77
2. Data Perkembangan Hasil dan Pembahasannya ... 78
C. Keterbatasan Penelitian ... 83
BAB VSIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 84
A. Simpulan ... 84
B. Rekomendasi ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 87
DAFTAR LAMPIRAN ... 89
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan.
Melalui pendidikan seseorang menjadi tahu akan sesuatu baik itu melalui
pengalamannya atau melalui pengetahuan yang dia dapatkan. Pendidikan
adalah lembaga yang mampu membina manusia untuk dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan kultural dan tantangan
jaman demi survive-nya manusia (M. Noor Syam, dalam Syaripudin,
2008, hlm. 101). Melalui pendidikan kita mampu memecahkan berbagai
persoalan baru dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial, atau
dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Sehinggan kita bebas dan
aktif dalam berinteraksi dan memanfaatkan lingkungan alam atau sosial
dalam mengembangkan menemukan konsep pengetahuannya.
Sebagaimana ditegaskan pada Pasal 1 Undang-Undang. No. 20 tahun 2003
Tentang Sistem Pemdidikan Nasional, bahwa :
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan suatu aspek
kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa. Pendidikan
sekolah dasar merupakan pondasi dalam mengembangkan setiap aspek
kemampuan yang dimiliki siswa terutama dalam memahami sebuah
konsep yang diterima melalui proses pembelajaran sehingga pemahaman
konsep siswa menjadi optimal. Pendidikan seyogyanya bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
2
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Adapun tujuan pendidikan di Sekolah Dasar adalah memberi
bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan hidupnya
serta mempersiapkan siswa melanjutkan ke jenjang sekolah lanjutan
tingkat pertama (Fajri dalam Yuliawati, 2014 hlm. 1). Menurut Ayat 1
pasal 30 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, kurikulum pendidikan dasar salah satunya wajib memuat
pendidikan IPA.
Pembelajaran IPA di SD hekdaknya membuka kesempatan untuk
memupuk rasa ingin tahu siswa secara ilmiah sehingga akan membantu
siswa untuk mengembangkan kemampuan bertanya dan mecari jawabanya
sendiri berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah
(Samatowa, 2011, hlm 2). Hal tersebut dapat dilakukan dengan kegiatan
percobaan (hand-on) yang terkadang tidak dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajarannya, dan pembelajaran bersifat teacher center. Konsep
IPA dapat diterima oleh siswa apabila siswa mengalami langsung.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata
pelajaran yang utama di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran IPA sangat
bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.
Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan
kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu
memahami alam sekitar secara ilmiah, diarahkan untuk mencari tahu dan
berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Menurut Sudirman (dalam
Mustofa, 1998, hlm. 53) dalam kegiatan belajar-mengajar IPA, guru tidak
hanya memberikan sejumlah konsep IPA kepada siswa untuk dihafalkan,
tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana konsep-konsep itu dapat
bertahan lebih lama pada siswa sehingga dapat mempengaruhi proses
belajar. Konsep-konsep itu dapat diterapkan untuk memahami dan
memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang
3
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemahaman konsep berkenaan dengan pengertian yang memadai
tentang sesuatu, berbuat lebih dari pada mengingat, dapat menangkap
suatu masalah, dan menjelaskan atau menguraikan makna/ ide pokok
tersebut dengan menggunakan konsep yang telah dipahami atau diketahui
sebelumnya Suherman (dalam Ayu 2014). Siswa diakatan paham terhadap
suatu hal, apabila orang tersebut mengerti benar dan mampu menjelaskan
suatu hal yang dipahaminya. Menurut Bloom (dalam Asshagab, 2012,
halm. 32), pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyerap
arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Indikator-indikator yang
digunakan sebagai acuan dalam proses memahami konsep-konsep yang
dilakukan oleh siswa yaitu menginterpretasi (interpreting), memberikan
contoh (exemplifying), mengklasifikasi (classifying), merangkum
(summarizing), menduga (inferring), membandingkan (comparing), dan
menjelaskan (explaning). Pemahaman konsep dapat membuat siswa
menguasai secara lengkap ciri dan sifat, penerapan, dan pengembangan
konsep yang telah dipelajari.
Namun pada kenyataannya, pembelajaran yang diharapkan seperti
di atas belum sepenuhnya dapat terwujud di lapangan. Sesuai dengan
kasus yang saya temukan di salah satuy SD Negeri di Bandung, masih
banyak siswa yang tidak memahami pelajaran IPA. Hal ini disebabkan
oleh cara mengajar guru yang kurang inovatif. Guru hanya memberikan
materi pelajaran kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab. Guru yang cenderung lebih aktif dalam pembelajaran dari
pada siswa, mentransfer pengetahuan dengan memindahkan pengetahuan
dari sumber buku kepada siswa dengan cara dikte bahkan seringnya anak
dibiarkan belajar di kelas hanya dengan membaca sumber buku dan
penugasan. Dengan demikian, siswa tidak mampu mengingat pelajaran
dalam jangka waktu lama. Siswa hanya akan mengingat materi pelajaran
4
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal ini dapat dirasakan dengan masalah yang muncul di kelas IV
SDN di Bandung, yaitu Siswa tampak pasif selama pembelajaran
berlangsung dan kurangnya motivasi siswa dalam memecahkan masalah
konsep IPA. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung tidak
terlihat adanya upaya guru untuk mengembangkan kegiatan diskusi
kelompok maupun kegiatan kelas, target keberhasilan pengajaran IPA
yang diterapkan guru cenderung lebih mengarah agar siswa terampil
mengerjakan soal-soal ujian. Pembelajaran seperti ini jelas menjadi kurang
bermakna sehingga anak setelah keluar kelas. Selain itu, terjadi
miskonsepsi terhadap konsep sains. Terlihat dari nilai tes pemahaman
siswa yang sangat rendah pada data hasil observasi yang dilakukan
menunjukkan bahwa dari 26 siswa kelas IV-A hampir 93,2% siswa tidak
memahami konsep IPA pada materi energi panas. Siswa mengalami
miskonsepsi dalam menjelaskan pengertian energi panas, sumber energi
panas, membedakan sifat perpindahan panas secara konduksi, radiasi, dan
konveksi, tidak dapat memberikan contoh dengan baik sifat energi panas
dapat merubah wujud benda, sehingga siswa tidak dapat menyimpulkan
sifat-sifat energi panas dengan benar. Siswa hanya sekedar mengetahui
tanpa bisa menangkap makna dan arti sesuatu yang dipelajari, sehingga
siswa mengalami miskonsepsi terhadap materi energi panas.
Oleh karena itu perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran sehingga pemahaman konsep siswa pun dapat
meningkat. Sebagai salah satu cara untuk memperbaiki kelemahan
tersebut, maka perlu digunakannya model pembelajaran yang inovatif
untuk mengoptimalkan proses pembelajaran agar mampu meningkatkan
pemahaman konsep siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa adalah meningkatkan aktivitas belajar
pengalaman sendiri. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran
yang berdasarkan pada pandangan konstruktivisme. Para konstruktivis
pada umumnya berpendapat bahwa mengajar bukanlah kegiatan
5
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya
Yamin (dalam Lelian, 2012). Salah satu pembelajaran yang berdasarkan
pada pandangan konstruktivisme dengan model pembelajaran yang
bervariasi adalah model pembelajaran Children Learning in Science
(CLIS). Sehubungan dengan hal tersebut, model pembelajaran Children
Learning in Science (CLIS) yang di kembangkan oleh Driver dapat
menjadi alternatif untuk diterapkan dalam pembelajaran dikelas. Tujuan
dari model pembelajaran CLIS sebagai pembentuk pengetahuan konsep ke
dalam memori siswa, agar konsep tersebut bertahan lama. Penerapan
konsep yang telah dipahami tidak lepas dari gagasan-gagasan siswa
dengan lingkungannya.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SD”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka rumusan umum masalah penelitian ini adalah mengetahui “Bagaimana bentuk penerapan model pembelajaran CLIS terhadap pemahaman konsep siswa
kelas IV pada mata pelajaran IPA?”
Kemudian, untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut, maka
secara khusus dibuat dua pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model
pembelajaran CLIS di kelas IV SD?
2. Bagaimana pemahaman konsep siswa kelas IV SD setelah penerapan
model pembelajaran CLIS pada mata pelajaran IPA dalam proses
pembelajarannya?
6
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, secara umum tujuan
penelitian ini adalah mengetahui “bentuk penerapan model pembelajaran
CLIS terhadap pemahaman konsep siswa kelas tinggi pada mata pelajaran IPA.”
Kemudian, tujuan khusus penelitian ini terdiri dari tiga pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model
pembelajaran CLIS di kelas IV SD.
2. Mengetahui pemahaman konsep siswa kelas IV SD setelah penerapan
model pembelajaran CLIS pada mata pelajaran IPA dalam proses
pembelajarannya.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoretik
a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.
b. Sebagai pengembang disiplin ilmu kearah berbagai spesifikasi.
2. Manfaat Praksis
a. Siswa
Motivasi untuk meningkatkan pemahaman konsep; memberikan
pengetahuan tentang model pembelajaran CLIS. Model
pembelajaran CLIS dapat menjadikan suasana yang baru sehingga
siswa mampu memahami konsep dalam pembelajaran yang
lainnya.
b. Guru
Model pembelajaran CLIS dapat menjadi model pembelajaran
alternatif yang diterapkan untuk meningkatkan pemahaman konsep
siswa, dan membantu siswa untuk dapat mengembangkan
pengetahuannya.
7
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menghasilkan laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan
guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu,
hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau
makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain dapat disajikan
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Suharsimi, Suhardjono dan Supardi (dalam
Mulyasa 2012:10) penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk
mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan
memberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan. Tindakan
tersebut dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan peserta
didik, atau guru dengan maksud memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
B. Desain Penelitian
Disain penelitian berisi tahapan kegiatan pembelajaran penelitian
tindakan kelas yang akan dilaksanakan sebanyak tiga siklus dimana
tahapan ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, dan observasi
tindakan. Disain penelitian yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas
ini disesuaikan dengan model yang dikemukakan oleh Kemmis dan
32
Gambar 3.1 : Model Desain Kemmis & Mc Taggart
(dalam Hermawan, 2008, hlm. 128)
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kecamatan
Sukasari Kota Bandung. Letak SD ini berada di lingkungan komplek dan
rata-rata siswanya berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya
menengah ke atas.
D. Subjek Penelitian
Subyek penelitian terdapat di wilayah Jawa Barat, yaitu Kota
Bandung. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV
pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa
terdiri dari 11 orang perempuan dan 15 orang laki-laki. Namun, pada saat
pengumpulan data awal jumlah siswa yang hadir sejumlah 24 orang
(terdiri dari 9 orang perempuan dan 15 orang laki-laki). Oleh karena itu
peneliti memutuskan untuk mengambil ke-24 siswa tersebut sebagai
subjek penelitian. Hal ini bertujuan untuk membandingkan peningkatan
pemahaman konsep siswa pada setiap siklusnya dengan menerapkan
model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS). Tingkat
kemampuan para siswa bervariasi ada yang kurang, sedang, dan beberapa
siswa diatas rata-rata.
E. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tiga
bulan mulai dari tahap persiapan pada bulan April 2015 sampai tahap
pengiriman laporan akhir pada bulan Juni 2015. Sedangkan tempat
pelaksanaan penelitian ditetapkan sesuai dengan jadwal pelajaran dan
sesuai dengan kesepakatan dengan tim peneliti, wali kelas dan kepala
sekolah.
F. Instrument Penelitian
Terdapat dua jenis instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data pada penelitian ini, yaitu :
33
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama
pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS).
2. Instrumen pengungkap data penelitian
Instrumen pengungkap data yang digunakan adalah dalam penelitian
ini meliputi :
a. Lembar Tes Pemahaman Konsep
Teknik ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data hasil belajar
siswa dengan menggunakan butir-butir soal/instrumen soal yang
mengukur pemahaman siswa sesuai dengan materi yang diteliti.
b. Lembar Observasi atau pengamatan
Menurut Nana Sudjana (2012, hml. 85) menjelaskan bahwa
observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap
gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan
langsung diamati oleh pengamat. Teknik observasi ini digunakan
untuk mengamati gejala-gejala yang tampak dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi.
c. Dokumentasi
Teknik ini merupakan bukti yang berhubungan dengan focus
permasalahan penelitian. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti
untuk menguji dan menafsirkan focus permasalahan dalam
penelitian. Studi dokumentasi dapat berupa foto, video atau
rekaman.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur PTK ini didesain untuk dua siklus, dimana tiap-tiap siklus
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Rencana tindakan pada
masing-masing siklus dalam PTK ini dibagi dalam empat tahap tindakan
penelitian, yaitu : 1) perencanaan; 2) implementasi tindakan; 3) observasi
dan evaluasi; serta 4) analisis dan refleksi. Sebelum melakukan tindakan
34
melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap
tindakan penelitian.
1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)
a. Permintaan izin kepada Kepala SDN tempat penelitian.
b. Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai
situasi dan kondisi secara keseluruhan terutama siswa kelas IV
yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.
c. Identifikasi permasalahan, dimulai dari melakukan kajian terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006,
model-model pembelajaran IPA, buku sumber IPA kelas IV, dan
pembelajaran IPA di kelas IV. Menentukan model pembelajaran
yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar, dan proses
belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran IPA.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran
Children Learning in Science (CLIS). Menyusun atau menetapkan
teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.
2. Tahap Tindakan
Tahap tindakan pada penelitian tindakan kelas ini akan diuraikan
sebagai berikut :
Siklus I
a. Tahap perencanaan (planning). Pada tahap perencanaan ini
kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan diantaranya
mengkaji teori-teori yang mendukung ke perpustakaan, pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan media
pembelajaran, menyusun instrumen penelitian serta mendiskusikan
dengan rekan guru sejawat yang akan diminta menjadi observer.
b. Pelaksanaan (action). Pelaksanaan penelitian dilakukan
berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
Pelaksanaan ini berlangsung dikelas dalam proses belajar
35
c. Observasi. Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran,
adapun hal yang perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan
pembelajaran adalah keterlaksanaan model pembelajaran CLIS
dalam proses pembelajaran serta aktivitas guru dan siswa dengan
menggunakan model pembelajaran CLIS.
d. Refleksi. Refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan
penelitian pada siklus selanjutnya dan mendiskusikan apa saja yang
terjadi pada tahap pelaksanaan yang semua telah ditulis pada tahap
observasi. Membahas mengenai penampilan mengajar maupun
situasi siswa dan kelas, semua hal yang telah ditemukan pada saat
pelaksanaan semuanya dibahas pada tahap refleksi ini agar
kekurangan atau kelemahan yang ada pada pelaksanaan siklus I
dapat diperbaiki dan dilaksanakan lagi untuk siklus berikutnya
yaitu siklus II.
Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, siklus kedua ini juga terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
a. Perencanaan. Penelitian membuat perencanaan pembelajaran
berdasarkan refleksi pada siklus I.
b. Pelaksanaan. Guru melakukan pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran CLIS sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus I.
c. Observasi. Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS.
d. Refleksi. Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus
II. Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus,
maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in
Science (CLIS) dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa
37
H. Rencana Pengolahan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung
dengan cara mengisi lembar observasi yang sudah disiapkan oleh
peneliti. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data
tentang aktivitas guru dan siswa dalam penerapan model
pembelajaran CLIS untuk meningkatkan pemahaman konsep
siswa.
b. Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar
siswa dengan menerapkan model pembelajaran CLIS (Children
Learning in Science) untuk meningkatkan pemahaman konsep
siswa.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai bukti konkrit dan gambaran
secara langsung dari kegiatan penelitian. Pemotretan dilakukan
pada setiap siklus dan tindakan untuk membuktikan data
pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
2. Teknik Analisis Data
1. Analisis Kualitatif
Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang
menggambarkan dan menginterpretasikan yang muncul dalam
pelaksanaan pembelajaran, mendeskripsikan aktivitas siswa atau
partisipasi siswa dalam pembelajaran, serta merekam sebanyak
mungkin situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh
gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.
2. Analisis Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari tes pemahaman konsep siswa
38
diperoleh kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Pensekoran hasil tes pemahaman konsep
Hasil tes siswa setiap siklus dianalisis dengan berpedoman
pada sistem holistic scoring rubrics yaitu prosedur yang digunakan
untuk menskor jawaban siswa. Setiap skor yang diraih siswa
mencerminkan pemahaman konsep siswa. Kriteria pemberian skor
menurut Runner dan Brumby dalam Abraham et. al (purwanto dkk,
2010) adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Tingkat pemahaman konsep siswa Tingkat
Pemahaman
Ciri jawaban siswa nilai
Paham (P) Jawaban benar dan mengandung
seluruh konsep ilmiah
4
Jawaban benar mengandung paling
sedikit satu konsep ilmiah serta tidak
mengandung suatu kesalahan konsep 3
Miskonsepsi (M) Jawaban memberikan sebagian
informasi yang benar tapi juga
Jawaban salah, tidak relevan/jawaban
hanya mengulang pertanyaan dan
jawaban kosong
0
Setelah jawaban siswa dikelompokan berdasarkan kriteria yang
telah dibuat maka dapat dihitung presentase tingkat pemahaman
siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
39
Keterangan : N = jumlah siswa keseluruhan
∑P = jumlah siswa yang memahami konsep ∑M = jumlah siswa yang miskonsepsi ∑TP = jumlah siswa yang tidak paham b. Pensekoran hasil tes
Untuk melihat penilaian akhir siswa setelah diberikan tes, yaitu:
Penilaian Akhir =
x 100
c. Menghitung nilai rata-rata kelas
Mencari rata-rata nilai yang diperoleh siswa melalui rumus yang
diadaptasi oleh Nana Sudjana (2012, hlm. 109) sebagai berikut :
R =
Keterangan : R = nilai rata-rata siswa ∑x = jumlah seluruh nilai siswa N = jumlah siswa
d. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas
IV dengan rumus:
X 100%
Keterangan :
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 84
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pemahaman konsep siswa pada materi energi panas dalam pembelajaran IPA
di kelas IV di salah satu SDN di kota Bandung dengan menerapkan model
pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) hasilnya sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
CLIS (Children Learning in Science) dilakukan dengan lima tahapan
utama, yaitu : 1) tahap orientasi; Kegiatan yang dilakukan upaya guru
untuk memusatkan perhatian siswa yaitu pada kegiatan apersepsi dengan
mengajukkan pertanyaan sesuai dengan materi yang akan dipelajari. 2)
tahap pemunculan gagasan ; upaya untuk memunculkan konsep awal siswa
yaitu dengan menghadapkan siswa pada permasalahan yang akan
dipelajari dengan cara mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan
materi yang akan dipelajari. 3) tahap penyusunan ulang gagasan; yang
terbagi kedalam tiga bagian, yaitu a) pengungkapan dan pertukaran
gagasan; upaya untuk memperjelas atau mengungkapkan gagasan awal
siswa dengan berdiskusi bersama kelompok. b) pembukaan situasi konflik;
upaya untuk mencari pengetahuan ilmiah yang sedang dipelajari dalam
buku teks, siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan gagasannya di
depan kelas siswa lain menanggapi gagasan tersebut sehingga terjadi
situasi nkonflik dalam konsep siswa dan menyesuaikannya dengan
pengertian ilmiah dalam buku teks. dan c) konstruksi gagasan baru dan
evaluasi; untuk mencocokkan gagasan yang sesuai dengan fenomena yang
dipelajari guna mengonstruksi gagasan baru, dilakukan dengan cara siswa
melakukan percobaan dan penelitian langsung untuk menemukan
konsepnya sendiri. 4) tahap penerapan gagasan; guru kembali mengajukan
pertanyaan yang telah disusun untuk menerapkan konsep ilmiah yang telah
dikembangkan melalui percobaan yang telah dilakukan ke dalam situasi
85
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
oleh guru untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut dengan cara
mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan guru. Dengan menerapkan
model pembelajaran CLIS (Children Learning in Science), pembelajaran
yang dilakukan berpusat pada siswa.
2. Hasil tes pemahaman konsep siswa dengan menerapkan model
pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
pada setiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh rata-rata nilai 64,59 dan pada
Siklus II diperoleh nilai rata-rata 88,96. Selain nilai rata-rata pemahaman
konsep, diperoleh kriteria pemahaman konsep pada setiap siklusnya
mengalami peningkatan. Pada siklus I, siswa yang sudah memahami
konsep dengan presentase 53,65%, dan pada siklus II pemahaman konsep
meningkat sebesar 32,81% sehingga siswa yang paham menjadi 86,46 %.
Diperoleh hasil peningkatan indikator pemahaman konsep pada setiap
siklusnya. Pada siklus I indikator pemahaman konsep yang sudah dikuasai
oleh siswa yaitu menjelaskan sebesar 45,83%. Pada siklus II indikator
pemahaman konsep siswa meningkat, yaitu menjelaskan sebesar 70,83%.
Pada siklus I indikator pemahaman konsep yang sudah dikuasai oleh siswa
yaitu menyimpulkan sebesar 33,33%. Pada siklus II indikator pemahaman
konsep siswa meningkat, yaitu menyimpulkan sebesar 79,16%. Pada
siklus I indikator pemahaman konsep yang sudah dikuasai oleh siswa yaitu
membedakan sebesar 4,17%. Pada siklus II indikator pemahaman konsep
siswa meningkat, yaitu membedakan sebesar 41,67%. Pada siklus I
indikator pemahaman konsep yang sudah dikuasai oleh siswa yaitu
mencontohkan sebesar 29,17%, dan pada siklus II indikator pemahaman
konsep siswa meningkat, yaitu mencontohkan sebesar 62,5%.
B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan diatas, maka beberapa rekomendasi bagi
pihak yang berkenaan dengan model pembelajaran CLIS sebagai berikut :
86
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Model pembelajaran CLIS (Children Learning in Science)
dapat dijadikan model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru
untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPA
pada materi energi panas. Namun, dalam penerapan model
pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) guru harus bisa
mengatur waktu pada setiap tahapannya, mengingat banyaknya
tahapan dalam model pembelajaran CLIS (Children Learning in
Science).
2. Bagi Sekolah
Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan
kurikulum di sekolah sehingga penerapan model pembelajaran CLIS
(Children Learning in Science) dapat digunakan pada mata pelajaran
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa
dapat menemukan konsepnya sendiri.
3. Bagi Peneliti Lain
Untuk peneliti selanjutnya, ketika hendak menggunakan model
pembelajaran CLIS (Children Learning in Science) sebaiknya
mempersiapkan secara matang media atau peralatan yang dibutuhkan
untuk menunjang pembelajaran di kelas sebelum pembelajaran
berlangsung, sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
Penguasaan dalam tahapan model pembelajaran CLIS (Children
Learning in Science) harus diperhatikan terutama untuk alokasi waktu
untuk setiap langkah tahapan harus benar-benar diperhitungkan agar
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 87
DAFTAR PUSTAKA
Asshagab, S.M.N. (2012).penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in
Science (CLIS) untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Science dan Pemahaman Konsep Hukum Newton Siswa. Tesis. UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Aspari, Ayu.(2014). Pengaruh Model Pembelajaran CLIS terhadap Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas V SD di Gugus VII Kecamatan Sawan. e-journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, vol. 2, no.1. Diambil pada tanggal 13 maret 2015, dari http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/2015/1756.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 Mata Pelajaran IPA SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
Emile, Lelian. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor. Skripsi.UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Hermawan, R. Mujono. & Suherman, A. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPIPRESS
Ismail, Ali. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS) Berbantuan Multimedia untuk Meningkatkan Keterampilan Proses sains dan Penguasaan Konsep Siswa pada Pokok Bahasan Fluida. Tesis. UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Iswanto, Hadi. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Children’s Learning in Science (CLIS) dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa MTs Pada Pokok Bahasan Gelombang. Tesis. UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Mulyasa, H.E. (2013). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustafa.(1998). Peningkatan Kemampuan Guru dalam Penggunaan Lembaran Kerja Rumah (LKR) sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman dan Aplikasi Konsep Dasar IPA pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, nomor 6, tahun II, 56.
Lina Yulyana Nengsih Sambas, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CLIS (Children Learning in Science) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SD
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 88
Purtadi dan Sari. (2013). Analisis Miskonsepsi Konsep Laju dan Kesetimbangan Kimia pada Siswa SMA. [Online]. Tersedia: http://staff.univ.ac.id/file/Makalah-Semnas-MIPA-Analisis-Miskonsepsi-Konsep-laju-dan-Kesetimbangan-Kimia.pdf. [13 Maret 2015]
Rahmawati, T.R. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Children Learning in Science untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa dalam Pembelajaran IPA
mengenai Energi Bunyi. Skripsi. UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rustaman, Nuryani dkk.(2011). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Samatowa, Usman. (2009). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:PT.Indeks.
Sudjana, Nana.(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sulistyanto, Heri. Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Trianto. (2011) Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Ulfa, Andi. Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Condongcatur pada Konsep Bumi dan Alam Sekitar. e-journal. Diambil pada tanggal 13 maret 2015, dari http://jurnal.unsyiah.ac.id/JBE/article/download/447/607.
Wilis Dahar, R. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga