• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Tingkat Pengetahuan Teknik Dasar Terhadap Penguasaan Keterampilan Bulutangkis (studi deskriptif pada mahasiswa IKOR kelas A angkatan 2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Tingkat Pengetahuan Teknik Dasar Terhadap Penguasaan Keterampilan Bulutangkis (studi deskriptif pada mahasiswa IKOR kelas A angkatan 2013)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP

PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

oleh

SUBROTO ADIM SUMANJAYA

1005249

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP

PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Oleh

Subroto Adim Sumanjaya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Subroto Adim Sumanjaya 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian,

(3)

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

SUBROTO ADIM SUMANJAYA

1005249

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Drs. Sumardiyanto, M.Pd.

NIP. 196212221987031002

Pembimbing II

Sandey Tantra Paramitha, S.Si, M.Pd.

NIP. 198204182009121004

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi

Agus Rusdiana M.Sc., Ph.D.

(4)

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang banyak digemari oleh

masyarakat diseluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Olahraga bulutangkis

dapat dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa hanya dengan

menggunakan raket dan satelkok sebagai alatnya dan dapat dimainkan dilapang

tertutup maupun terbuka.

Dari waktu ke waktu perkembangan bulutangkis ini makin pesat, hal ini

disebabkan makin tingginya keterampilan penguasaan teknik dari para

pemainnya. Dengan keterampilan teknik bermain yang cukup tinggi yang dimiliki

oleh rata-rata pemain, maka akan dapat memberikan suatu permainan yang

bermutu. Untuk mendapat suatu keterampilan penguasaan yang baik, maka dari

sejak dini para pemain harus sudah diberikan pelajaran teknik dasar, sehingga

dengan teknik dasar yang telah dikuasainya itu pemain akan dapat

mengembangkan keterampilannya dimasa yang akan datang.

Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat kompleks

karena pemain dituntut mempunyai kecepatan, kekuatan dan strategi. Pemain juga

harus dapat menguasai keterampilan bermain dengan baik. Untuk dapat

menguasai keterampilan bulutangkis harus memiliki kualitas keterampilan teknik

dasar yang baik.

Setiap cabang olahraga khususnya bulutangkis harus menguasai

keterampilan dasar untuk bisa bermain bulutangkis. Dalam permainan olahraga

bulutangkis ada beberapa keterampilan dasar yang harus dikuasai. Menurut

Subarjah & Hidayat (2007, hlm. 31), ”keterampilan dasar yang harus dikuasai

dalam permainan olahraga bulutangkis dapat dikelompokkan kedalam empat

bagian yaitu cara memegang raket (grips), sikap siap (stance atau ready

(5)

2

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam tahap ini, tugas yang harus dipelajari benar-benar merupakan tugas

baru untuk pemula. Menurut Mahendra dan Ma’mun (1998, hlm. 148) sebagai

pemula, kita biasanya akan berpikir lebih dengan banyak keputusan yang harus

dibuat, misalnya bagaimana berdiri dalam sikap yang baik, bagaimana lengan

harus disiapkan, kapan gerakan harus dimulai, serta kemana pandangan yang

harus diarahkan. Di tarik kesimpulan oleh penulis bahwa tingkat kognisi akan

berpengaruh terhadap pengenalan tujuan, penilaian penampillan, apa yang harus

dilakukan dan jangan dilakukan, kapan melakukannya,bagaimana dan memegang

alatnya.

Faktor –faktor yang mempengaruhi keterampilan gerak menurut Single ,

dalam Mahendra (dalam Imanudin, 2008, hlm. 4) begitu banyak dan kompleksnya

faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian keterampilan gerak, akan

tetapi yang mendasari pencapaian keterampilan adalah faktor keturunan salah

satunya kemampuan kognitif .

Pada dasarnya sebelum seorang atlet maupun pemula di saat mulai

pertama kali mengenal cabang olahraga khususnya bulutangkis tentunya harus

mengetahui pengetahuan tentang dasar-dasar keterampilan bermain bulutangkis.

Menurut Notoatmodjo (2007, hlm. 144), “pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt

behavior)”, karena itu dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan. Dalam olahraga tingkat pengetahuan dianggap

mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar keterampilan gerak yang maksimal.

Menurut Mochamad (2011, hlm. 4) ranah kognitif dibutuhkan dalam

proses belajar gerak yaitu untuk memahami konsep-konsep pola gerak, setelah

konsep tersebut terbentuk baru tahap berikutnya mengaplikasikan konsep pola

gerak tersebut dalam proses latihan gerak. Kemampuan ranah kognitif dibuktikan

oleh prestasi belajar di sekolah sebagai faktor keturunan yang berpengaruh

langsung terhadap pencapaian keterampilan gerak.

Ranah kognitif atau ruang lingkup kecerdasan sangat dibutuhkan dalam

(6)

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“segala sesuatu yang kita lakukan pada domain (ranah) motorik dipengaruhi emosi kita, interaksi sosial dan perkembangan kognitif”. Jadi jelaslah mengacu pola uraian di atas bahwa peranan ranah kognitif dalam proses keterampilan gerak

sangat besar sekali.

Menurut Fichman dan Oxendine (Hidayat, 2008, hlm. 29) tahap kognisi

berlangsung relatif singkat dalam keseluruhan proses belajar, terutama untuk

keterampilan gerak sederhana. Tahap ini di awali dengan penerimaan informasi

dan pembentukan pengertian tentang bagaimana suatu keterampilan gerak

ditampilkan. Siswa atau atlet fokus pada upaya memahami hakikat dan tujuan

aktivitas yang akan dilakukannya (Wuest dan Bucher dalam Hidayat, 2008, hlm.

29). Keterampilan target berkenaan dengan keterampilan gerak yang harus

ditampilkan secara keseluruhan (Schmidt dan Wrisberg dalam Hidayat, 2008,

hlm. 29).

Adapun perilaku target adalah perilaku-perilaku yang diamati (observable

behaviors) yang berkenaan dengan keberhasilan peragaan keterampilan target

(Schmidt dan Wrisberg dalam Hidayat, 2008, hlm. 29). Misalnya, jika defensive

clear merupakan satu jenis keterampilan gerak, maka beberapa perilaku targetnya

antara lain cara memegang raket, cara menempatkan badan tepat dibelakang kok,

cara mengayunkan raket ke belakang, cara mengayunkan raket ke depan, cara

perkenaan antara satelkok dengan raket dan lain-lain. Menurut Hidayat (2008,

hlm. 30) pada tahap ini atlet atau siswa mengawali upayanya untuk mencoba

menampilkan keterampilan yang harus dipelajarinya, biasanya ditandai dengan

banyaknya melakukan kesalahan, gerakan yang masih kaku dan kasar, kurang

terkoordinasi, kurang efesien dan hasilnya inkonsisten.

Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang fakta yang terdapat

dilapangan bahwa pengetahuan mahasiswa hanya di dapatkan langsung pada saat

praktek keterampilan bulutangkis di lapangan sedangkan teori di kelas jarang dan

tidak ada buku ataupun modul panduan yang diberikan oleh dosen agar

mahasiswa bisa mempelajarinya lebih dalam. Dalam pengalaman peneliti bahwa

kebanyakan mahasiswa hanya akan membaca buku ataupun modul pada saat

(7)

4

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka dari itu tingkat kognisi sangatlah penting untuk dimiliki oleh pemain

bulutangkis, karena selain bisa membuat tingkat keterampilan menjadi lebih baik,

juga akan mampu menampilkan performa yang baik dan maksimal, melihat hal itu

perlu kiranya dilakukan penelitian tentang apakah terdapat hubungan antara

tingkat pengetahuan terhadap penguasaan keterampilan teknik dasar bermain

bulutangkis.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah

penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan teknik dasar bermain bulutangkis

pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan (IKOR) Angkatan 2013 Kelas A Fakultas

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas pendidikan Indonesia

(UPI)?

2. Bagaimana gambaran tingkat penguasaan keterampilan bulutangkis pada

mahasiswa IKOR Angkatan 2013 Kelas A FPOK UPI?

3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan

penguasaan keterampilan bulutangkis pada mahasiswa IKOR Angkatan 2013

Kelas A FPOK UPI?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti mengajukan

penilitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pada mahasiswa IKOR Angkatan 2013

Kelas A FPOK UPI

2. Untuk mengetahui tingkat penguasaan keterampilan bulutangkis pada

mahasiswa IKOR Angkatan 2013 Kelas A FPOK UPI

3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan tingkat pengetahuan terhadap

penguasaan keterampilan bulutangkis pada mahasiswa IKOR Angkatan 2013

(8)

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat secara praktis di dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi dan masukan bagi para mahasiswa IKOR FPOK UPI,

masyarakat umum dan penggemar olahraga bulutangkis.

2. Sebagai bahan masukan atau sumbangan keilmuan umumnya yang ada

dilingkungan FPOK UPI khususnya untuk jurusan ilmu keolahragaan

untuk dijadikan sebagai informasi yang menarik untuk di teliti lebih lanjut.

3. Bahan masukan atau referensi bagi peneliti dalam menyusun rencana

penelitian yang berkaitan dengan olahraga bulutangkis, sehingga olahraga

bulutangkis terus berkembang dengan pesat.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan mengenai

hubungan tingkat pengetahuan teknik dasar terhada keterampilan bulutangkis

mahasiswa IKOR FPOK UPI.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penullis memaparkan urutan sistematik dalam

penyusunannya. Adapun urutan dari masing-masing bab tersebut adalah

sebagai berikut.

1. BAB I Pendahuluan, pada bab ini peneliti menjelaskan mengenai tingkat

pengetahuan mahasiswa terhadap penguasaan keterampilan bulutangkis.

Adapun beberapa uraian yang terdapat pada bab ini adalah:

a. Latar Belakang Penelitian

b. Rumusan Masalah Penelitian

c. Tujuan Penelitian

d. Manfaat Penelitian

e. Struktur Organisasi

2. BAB II Kajian Pustaka/ Landasan Teoritis, pada bab ini peneliti

menjelaskan teori-teori mengenai definis pengetahuan, faktor-faktor yang

(9)

6

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan, keterampilan bulutangkis dan hubungan tingkat pengetahuan

terhadap bulutangkis. Pada bab ini yang menjadi pokok bahasan akan lebih

dipaparkan secara meluas namun tetap pada batasannya.

3. BAB III Metode Penelitian, pada bab ini peneliti memaparkan mengenai

penelitian yang dilakukan yakni:

a. Desain Penelitian

b. Partisipan

c. Populasi dan Sampel

d. Instrumen Penelitian

e. Prosedur Penelitian

f. Analisis Data

4. BAB IV Temuan dan Penelitian, pada bab ini peneliti mengemukakan

temuan dan pembahasan dari hasil penelitian juga menjelaskan hasil dari

analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti.

5. BAB V Simpulan dan Rekomendasi, pada bab ini peneliti memaparkan

kesimpulan dan rekomendasi mengenai hasil analisis temuan penelitian

juga mengemukakan hal yang dapat dilakukan atau dimanfaatkan dari hasil

(10)

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

61

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

1. Gambaran tingkat pengetahuan dengan keterampilan berdasarkan hasil

penelitian bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa IKOR angkatan 2013

kelas A yang paling dominan berada di kriteria sedang dan selanjutnya

berada di kriteria tinggi

2. Gambaran tingkat pengetahuan dengan keterampilan berdasarkan hasil

penelitian bahwa hasil tes keterampilan mahasiswa IKOR angkatan 2013

kelas A yang paling dominan berada di kriteria sedang dan selanjutnya

berada di kriteria tinggi

3. Berdasarkan pengelolahan dan analisis data, maka penulis merumuskan

kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara tingkat pengetahuan dengan keterampilan bulutangkis.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat

memeberikan sumbangan saran atau rekomendasi yang dapat dipertimbangkan

oleh dosen dan mahasiswa serta peneliti yang lainnya diantara lain ialah:

1. Bagi para dosen agar lebih memberikan perhatian terhadap mahasiswa pada

saat mahasiswa melakukan keterampilan gerak, supaya mahasiswa bisa

terkontrol mana yang melakukan gerakan yang benar maupun yang salah.

2. Bagi para mahasiswa sebaiknya ketika latihan bisa lebih fokus dan serius

untuk bisa menampilkan dan menghasilkan kemampuan yang lebih baik

dalam segi fisik, teknik dan taktik

3. Bagi para peneliti yang ingin lebih jauh meneliti tentang variabel

keterampilan bulutangkis, sebaiknya diperbanyak untuk sampel populasi,

kelompok umur yang bervariatif seperti pada kelompok pendidikan SMP

(sekolah menengah pertama) atau SMA, alat-alat yang lebih modern,

(11)

SUBROTO ADIM SUMANJAYA, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TEKNIK DASAR TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN BULUTANGKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimin. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimin. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimin. (2010). Manajemen Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta

Grice, T. (2002). Bulutangkis : langkah-langkah menuju sukses. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Hambali, Burhan. (2011). Daya Prediksi Kepercayaan Diri Dalam Penguasaan Keterampilan Teknik Dasar Bermain Bulutangkis Berdasarkan Jenis Kelamin. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hidayat, Yusup. (2008). Bahan Ajar Psikologi Olahraga. FPOK UPI Bandung

Hudi, A. (2012). Pengaruh Kemampuan Kognitif Terhadap Kemampuan Psikomotorik Mata Pelajaran Produktif Alat Ukur Siswa Kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Di Smk Muhammadiyah Prambanan. Yogyakarta : Tidak Diterbitkan

Imanudin, Iman. (2008). Keterkaitan Antara Motor Educabality, Kebugaran Jasmani, Dan Prestasi Belajar Dengan Penguasaan Teknik Dasar Sepak Bola Pada Anak Sekolah Dasar. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Komarudin & Hidayat, Yusup. (2013). Psikologi Olahraga. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mahendra, A. dan Ma’mun, A. (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik.

Bandung : IKIP Bandung Press

Megantara, S.M (2007). Keterampilan Bermain Bulutangkis Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua Dan Motivasi Berprestasi Atlet. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Mochamad, P. (2011). Hubungan Antara Kemampuan Gerak Dan Kemampuan Kognisi Dengan Kemampuan Penguasaan Teknik Dasar Permainan Bola Basket (Siswa Sekolah Menengah Pertama). (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia

(12)

Inisiasi Menyusu Dini di Puskesmas Kota Semarang. (D-III). Kebidanan Unissula dan Staff Pengajar Kebidanan Unissula, Semarang.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Nurdiansyah, E. (2008). Hubungan Antara Kemampuan Gerak Umum Dengan Keterampilan Teknik Bermain Bulutangkis. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Nurhasan, H dan Cholil, D. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

PBSI. (2006). Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis. Jakarta : PB.PBSI.

Poole, James. (2011). Belajar Bulutangkis. Bandung : CV. Pionir Jaya

Prasetyo, B & Miftahul, L. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Priyatno, D. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Media

Santun, D. (2012). Teori sekor pada pengukuran mental. Jakarta : PT Nagarani Citarayasa

Subarjah, Herman dan Hidayat, Yusup. (2007). Bahan Ajar Permainan Bulutangkis. FPOK UPI : Bandung

Subarjah, Herman dan Hidayat, Yusup. (2008). Permainan Bulutangkis. FPOK

UPI : Bandung

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Utami Munandar. (1999). Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta : Gramedia

Uyanto, (2006). Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta : Graha Ilmu

Yudha. (1999). Perkembangan Gerak Dan Belajar Gerak. Jakarta : Depdikbud

Sumber Internet

www.creasiandika.blogspot.com

www.creasiandika.blogspot.com

www.mongcc.blogspot.com

(13)

64

Referensi

Dokumen terkait

This certificate must be issued to the payment recipient on annual basis by the payers for all taxes withheld under Article 23 of Law on Income Tax within last working day of

sekunder adalah data yang tidak didapat secara langsung dari objek penelitian. Data sekunder yang dipergunakan diantaranya adalah sebagai berikut:. a. Bahan hukum primer,

memecahkan masalah dalam penelitian digunakan suatu metode yang sesuai dengan.. permasalahan yang dihadapi, tujuan yang hendak dicapai dan merupakan jalan

PENGARUH TINGKAT KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PENJAS SMP NEGERI SE KOTA PEKANBARU TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia

Agar pelayanan pertanahan tidak terhenti karena DIK Suplemen tahun anggaran 2003 belum diterima, apabila diperlukan biaya lapangan maka penanggung jawab DIK

Pada penelitian ini meneliti kemampuan kreativitas anak dalam metode montessori dengan menggunakan APE Montessori, dalam hal ini yang akan menjadi objek adalah anak

Lingkungan pantai Pondok Bali hanya dipengaruhi 0,06 % oleh faktor pengelolaan, sisanya dipengeruhi oleh faktor alam seperti abrasi, sumber daya alam yang tidak dapat

Pada sistem Leased Line, untuk melakukan aktivitasi komunikasi yang efektif dibutuhkan sebuah perangkat modem yang konfigurasinya ditempatkan pada Sentral Telepon Otomat (STO) dan