• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 4637/UN.40.2.4/PL/2015

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI

SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN

RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh : Ervin Wijayanto

( 0901173 )

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN

BANDUNG

Oleh

Ervin Wijayanto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Ervin Wijayanto

Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN ERVIN WIJAYANTO

NIM : 0901173

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN RANCAEKEK

KABUPATEN BANDUNG DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing 1

Drs. H. Wahyu Eridiana. M.Si NIP. 1955051986911001

Pembimbing 2

Iwan Setiawan, S.Pd. M.Si NIP. 197106041999031002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Geografi

(4)

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

Oleh : Ervin Wijayanto (0901173)

Permasalahan banjir di Kecamatan Rancaekek merupakan masalah yang mulai disorot karena air bisa menggenang setinggi sekitar 50-70 cm. Hal tersebut menyebabkan berbagai permasalahan yang mengganggu masyarakat Kecamatan Rancaekek. Tujuan penelitian ini adalah., 1) Untuk menganalisis dampak banjir cileuncang terhadap kondisi sarana dan prasarana., 2) mobilitas harian masyarakat., 3) kondisi sosial ekonomi masyarakat., 4) Mengidentifikasi respon masyarakat terhadap bencana banjir di Kecamatan Rancaekek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel wilayah dipilih empat desa yaitu Desa Linggar, Desa Sukamulya, Desa Bojongloa, dan Desa Jelegong. Kemudian pengambilan sampel manusia pada penelitian ini meliputi seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di 4 desa tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa., 1) banjir Cileuncang merusak sarana dan prasarana masyarakat., 2) mengganggu mobilitas harian masyarakat., 3) berdampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat., 4) Respon masyarakat di lokasi penelitian untuk menghadapi banjir cileuncang menunjukan respon negatif karena seluruh masyarakat di Kecamatan Rancaekek tidak pernah melakukan tindakan antisipasi. Penelitian ini menghasilkan tingkat kesiapan masyarakat di Kecamatan Rancaekek dalam menghadapi masalah banjir Cileuncang. Rekomendasi mengenai permasalahan banjir cileuncang adalah sebaiknya masyarakat Kecamatan Rancaekek aktif berpartisipasi dalam usaha meminimalisir banjir Cileuncang karena permasalahan banjir Cileuncang bukan sepenuhnya tanggung jawab pemerintah.

Kata Kunci : Banjir Cileuncang, sosial ekonomi, respon, Kecamatan Rancaekek

The flood in Rancaekek District is a seriously problem, because the water can be Cileuncang flood damage the facilities and infrastructure., 2) Cileuncang flood is very disturbing people daily mobilities., 3) Cileuncang flood affecting to social and economic conditions people who living there., 4) The response of the community in research to deal with the flood cileuncang is negative response. Recommendations for this problem is the people should be active to participate in effort to minimize flood cileuncang because the flood cileuncang problem Is not entirely the responsibility of government.

(5)

vi

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Definisi Oprasional... 6

G. Hipotesis ... 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 9

A. Banjir ... 9

1. Penyebab Banjir Secara Alami ... 10

2. Penyebab Banjir Akibat Aktifitas Manusia ... 11

3. Macam-Macam Banjir ... 12

4. Dampak banjir ... 13

5. Pengendalian Banjir ... 14

B. Banjir Cileuncang ... 16

1. Faktor-Faktor Penyebab Banjir Cileuncang... 16

2. Dampak Banjir Cileuncang ... 16

3. Upaya Untuk Mengurangi Banjir Cileuncang ... 18

C. Drainase ... 19

(6)

vii

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Pola Jaringan Drainase ... 22

D. Masyarakat ... 25

1. Ciri-Ciri Masyarakat... 25

2. Komponen Masyarakat... 25

3. Mata Pencaharian ... 26

4. Pendapatan Masyarakat ... 26

E. Kehidupan Sosial Ekonomi ... 26

F. Respon ... 29

1. Macam-Macam Respon... 30

2. Indikator Respon ... 31

3. Kesiapan masyarakat dalam menghadapi Banjir Cileuncang ... 32

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 34

A. Metode Penelitian ... 34

B. Lokasi Penelitian ... 36

C. Variabel Penelitian ... 36

1. Variabel bebas... 36

(7)

viii

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Hasil dan Pembahasan ... 69

1. Karakteristik Responden ... 70

2. Dampak Banjir Cileuncang di Kecamatan Rancaekek. ... 74

3. Respon Masyarakat Terhadap Bencana Banjir di Kecamatan Rancaekek .... 100

C. Analisis Dampak Banjir Cileuncang Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Rancaekek ... 96

1. Analisis Dampak Banjir Cileuncang Terhadap Sarana Dan Prasarana ... 96

2. Analisis Dampak Banjir Cileuncang Terhadap Mobilitas Harian ... 96

3. Analisis Dampak Banjir Cileuncang Terhadap Kesehatan ... 97

D. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pendidikan Geografi di Sekolah. ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 105

A. Kesimpulan ... 105

B. Saran... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 108

LAMPIRAN... 112

RIWAYAT HIDUP ... 122

(8)

ix

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Variabel Penelitian ... 37

Tabel III.2 Sampel Jumlah Penduduk ... 39

Tabel III.3 Kriteria Persentasi ... 45

Tabel IV.1 Kelas Relief Berdasarkan Kemiringan Lereng ... 58

Tabel IV.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin... 65

Tabel IV.3 Komposisi Penduduk (diatas 10 tahun) Berdasarkan Tingkat Pendidikan . ... 68

Tabel IV.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian... 69

Tabel IV.5 Jumlah Responden Menurut Usia... 70

Tabel IV.6 Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 71

Tabel IV.7 Jumlah Responden Menurut Mata Pencaharian ... 72

Tabel IV.8 Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendapatan ... 73

Tabel IV.9 Ketinggian Air Yang Masuk Ke Dalam Rumah ... 75

Tabel IV.10 Lama Air Menggenang Di Dalam Rumah ... 76

Tabel IV.11 Intensitas Banjir Per Tahun... 77

Tabel IV.12 Biaya Yang Harus Dikeluarkan Untuk Memperbaiki Rumah ... 78

Tabel IV.13 Kejadian Pencurian Di Lokasi Penelitian ... 79

Tabel IV.14 Barang Yang Hilang Ketika Terjadi Banjir Akibat Pencurian... 80

Tabel IV.15 Jumlah Kerugian Akibat Kejadian Pencurian ... 81

Tabel IV.16 Jenis Kendaraan Yang Dimiliki ... 82

(9)

x

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel IV.18 Biaya Kerusakan Kendaraan Akibat Banjir ... 84

Tabel IV.19 Jenis-jenis Penyakit Yang Pernah Menjangkit Anggota Keluarga Saat Terjadi Banjir ... 86

Tabel IV.20 Lama Penyakit Menjangkit Anggota Keluarga ... 87

Tabel IV.21 Biaya Kesehatan ... 88

Tabel IV.22 Jenis Gangguan Yang Dialami Masyarakat... 89

Tabel IV.23 Pengaruh Banjir Cileuncang Terhadap Penghasilan ... 90

Tabel IV.24 Sekolah Yang Terkena Banjir ... 91

Tabel IV.25 Dampak Terhadap Proses Pendidikan... 92

Tabel IV.26 Persiapan Obat Yang diperlukan Untuk Mengantisipasi ... 100

Tabel IV.27 Penyelamatan Harta Benda Sebelum Terjadi Banjir ... 101

(10)

xi

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Pola Jaringan Drainase siku ... 23

Gambar II.2 Pola Jaringan Drainase Paralel ... 23

Gambar II.3 Pola Jaringan Drainase Grid Iron ... 24

Gambar II.4 Pola Jaringan Drainase Alamiah ... 24

Gambar II.5 Pola Jaringan Drainase Radial ... 25

Gambar III.1 Peta Administratif Kecamatan Rancaekek... 35

Gambar IV.1 Peta Administrasi Kecamatan Rancaekek ... 49

Gambar IV.2 Peta Geologi Kecamatan Rancaekek ... 56

Gambar IV.3 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kecamatan Rancaekek ... 59

Gambar IV.4 Peta Jenis Tanah Kecamatan Rancaekek ... 61

Gambar IV.5 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Rancaekek ... 63

Gambar IV.6 Diagram Jumlah Responden Menurut Usia ... 71

Gambar IV.7 Diagram Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 72

Gambar IV.8 Diagram Jumlah Responden Menurut Mata Pencaharian ... 73

Gambar IV.9 Diagram Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendapatan ... 74

Gambar IV.10 Ketinggian Air Yang Masuk Ke Dalam Rumah ... 76

(11)

xii

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar IV.12 Intensitas Banjir Per Tahun ... 78

Gambar IV.13 Biaya Untuk Memperbaiki Rumah ... 79

Gambar IV.14 Barang Yang Hilang Ketika Terjadi Banjir Akibat Pencurian ... 80

Gambar IV.15 Nilai Kerugian Akibat Pencurian ... 81

Gambar IV.16 Kepemilikan Sarana Transportasi ... 82

Gambar IV.17 Kerusakan Kendaraan Akibat Banjir ... 84

Gambar IV.18 Kerugian Kerusakan Kendaraan ... 85

Gambar IV.19 Diagram Jenis-jenis Penyakit Yang Pernah Menjangkit Anggota Keluarga Saat Terjadi Banjir ... 86

Gambar IV.20 Lama Penyakit Yang Pernah Menjangkit Anggota Keluarga Saat Terjadi Banjir ... 87

Gambar IV.21 Diagram Biaya Kesehatan ... 88

Gambar IV.22 Jenis Gangguan Yang Dialami Masyarakat... 89

Gambar IV.23 Diagram Dampak Banjir Terhadap Penghasilan ... 90

Gambar IV.24 Dampak Banjir Terhadap Sekolah ... 92

Gambar IV.25 Aktifitas Pendidikan Tetap Berjalan Walaupun Banjir... 93

Gambar IV.26 Dampak Banjir Terhadap Kegiatan Pendidikan ... 90

Gambar IV.27 Alur Logika Hasil Penelitian ... 92

Gambar IV.28 Peta Rawan Banjir Kecamatan Rancaekek ... 98

(12)

1

Ervin Wijayanto, 2015

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Banjir adalah salah satu bencana yang cukup populer di Indonesia pada

musim hujan karena beberapa wilayah di Indonesia sering mengalami bencana

banjir. Dibanding dengan bencana lain, bencana banjir menempati urutan pertama

bencana yang paling sering menimpa beberapa wilayah di Indonesia. Menurut

Agung Laksono (2012) selama tahun 2012 terdapat 4.291 kasus banjir, kemudian

puting beliung 1.998 kasus dan longsor 1.815 kasus. Peristiwa banjir setiap tahun

berulang, namun permasalahan tersebut sampai saat ini belum terselesaikan.

Banjir yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia pada umumnya selalu

dikaitkan dengan adanya aktifitas alih fungsi lahan yang marak terjadi di daerah

hulu sungai. Namun, aktifitas manusia di daerah hulu sungai tidak begitu saja

dapat mengganggu sistem aliran air. Banyak faktor lain yang bisa menyebabkan

banjir di dataran rendah. Kecuali bila dilakukan penebangan dan alih fungsi lahan

besar-besaran yang akan mengakibatkan tingginya tingkat erosi. Hal tersebut akan

mengakibatkan banyaknya jumlah sedimen yang terkikis oleh hempasan air yang

besar lalu terbawa oleh aliran air sungai yang mengakibatkan pendangkalan

sungai di daerah hilir. Dengan terjadinya pengendapan di daerah hilir maka sungai

tidak mampu menampung air yang besar dan bisa menyebabkan luapan air ketika

hujan turun.

Bencana banjir sering terjadi setiap musim hujan tiba di beberapa titik di

Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Kota Bandung dan Kabupaten Bandung

termasuk di dalam Cekungan Bandung. Cekungan Bandung dulunya merupakan

danau purba yang mengering setelah terjadi letusan Gunung Tangkuban Parahu.

Cekungan Bandung meliputi wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, serta

Kabupaten Sumedang. Karena Kabupaten Bandung merupakan bagian dari

Cekungan Bandung maka daerah dataran rendah di wilayah tersebut rawan akan

(13)

2

Ervin Wijayanto, 2015

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

banjir tersebut sering terjadi di wilayah di Kabupaten Bandung dengan jumlah

penduduk 3.142.193 jiwa pada akhir 2009 (Kabupaten Bandung Dalam angka,

2010).

Salah satu wilayah di Kabupaten Bandung yang sering terjadi bencana

banjir saat musim penghujan yaitu di Kecamatan Rancaekek. Banjir yang terjadi

di Kecamatan Rancaekek adalah limpasan air di badan jalan, masyarakat setempat

menyebut banjir ini dengan istilah banjir cileuncang.

Menurut Bachtiar (2009),

Namun pada kenyataannya, setiap kali turun hujan dengan intensitas cukup

tinggi, sering terjadi banjir cileuncang dibeberapa ruas jalan di Kabupaten

Bandung. Tentunya banjir cileuncang ini menimbulkan berbagai masalah,

diantaranya kemacetan lalu lintas, kerugian ekonomi, masalah kesehatan dan

sebagainya. Pada saat terjadi banjir cileuncang laju kendaraan akan terhambat,

terhambatnya arus lalu lintas tentunya akan menyebabkan terganggunya berbagai

aktifitas masyarakat. Selain itu genangan air juga menimbulkan bau tidak sedap

akibat air yang tercampur dengan sampah.

Geografi sebagai ilmu yang menelaah relasi keruangan gejala juga

membahas transportasi sebagai salah satu objek studinya. Dalam penelitian ini

transportasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi mobilitas harian

penduduk.

Menurut Salim (1993 hlm 5) :

Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan sesuatu, baik manusia atau benda dari satu tempat ke tempat lain, dengan ataupun tanpa alat bantu. Alat bantu tersebut dapat berupa tenaga manusia, binatang, alam ataupun benda lain dengan mempergunakan mesin

(14)

3

Ervin Wijayanto, 2015

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan teori tersebut sarana transportasi disini sangat berpengaruh

terhadap mobilitas sosial ekonomi masyarakat. Apabila banjir terjadi pada suatu

pemukiman maka sudah pasti akan mengganggu mobilitas masyarakat yang

bertempat tinggal di lokasi banjir tersebut karena sarana transportasi yang

masyarakat miliki ikut terendam banjir juga. Akibat banjir tersebut sarana

transportasi yang masyarakat miliki akan mengalami kendala atau mengalami

kerusakan pada beberapa bagian yang akan mengganggu mobilitas harian

penduduk lalu pada akhirnya mempengaruhi keadaan sosial ekonomi masyarakat.

Permasalahan banjir di Kabupaten Bandung tepatnya di Kecamatan

Rancaekek merupakan masalah yang mulai disorot karena kerugian akibat banjir

tersebut sudah sangat terasa bagi berbagai pihak khususnya bagi masyarakat yang

tinggal di Kecamatan Rancaekek. keadaan banjir tersebut sangat merugikan

karena air bisa menggenang setinggi sekitar 50-70 cm. Hal tersebut menimbulkan

berbagai permasalahan yang mengganggu aktifitas sosial ekonomi masyarakat

yang tinggal di Kecamatan Rancaekek. Menurut data statistik Kecamatan

Rancaekek, banjir terparah pernah terjadi pada bulan Januari 2010 di 4 desa yaitu

Desa Linggar, Desa Sukamulya, Rancaekek Wetan, dan Desa Bojongloa.

Akibat hujan deras, banjir Cileuncang kembali terjadi tepatnya pada hari

jumat sore tanggal 11 april tahun 2014. Menurut Nashear (2014), banjir tersebut

kembali menggenang di empat desa di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten

Bandung yaitu Desa Linggar, Rancaekek Wetan, Desa Sukamulya, dan Desa

Bojongloa. Camat Rancaekek Haris Taufik menuturkan, banjir tersebut terjadi

karena hujan lebat yang mengguyur daerahnya serta adanya kiriman air dari

Sumedang lantaran Sungai Cikeruh, Cikijing, dan Cimande meluap. Menurut

bapak Haris, banjir mulai datang sekitar pukul 14.30 WIB dengan ketinggian air

mencapai 30 cm hingga 1 meter. Bahkan, Jalan Dangdeur menuju kantor

kecamatan juga saat itu ikut terendam sekitar 50 cm.

Menurut salah seorang warga Desa Linggar, saat itu hujan memang cukup

(15)

4

Ervin Wijayanto, 2015

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tinggi termasuk adanya kiriman air dari wilayah Sumedang. Hal tersebut

menyebabkan bertambahnya debit air yang mengalir menuju sungai cikijing lalu

meluap. Pada awalnya genangan banjir tersebut setinggi paha orang dewasa, tetapi

genangan banjir terus bertambah tinggi dengan hujan deras yang terus terus

mengguyur daerah Kecamatan Rancaekek.

Salah satu solusi yang sudah dilakukan adalah dengan cara pengecoran

jalan dengan maksud untuk menambah ketinggian permukaan jalan. Akan tetapi

solusi seperti itu belum bisa mengatasi permasalahan banjir di Kecamatan

Rancaekek. Padahal menurut Abubakar (1999), “kondisi ideal jalan dapat

dinyatakan sebagai kondisi yang mana peningkatan kondisi jalan lebih lanjut dan

perubahan cuaca tidak akan menghasilkan pertambahan kapasitas”. Kondisi jalan

yang tidak ideal akibat banjir menyebabkan munculnya berbagai permasalahan

bagi masyarakat yang tinggal di sekitar titik banjir tersebut.

Banjir cileuncang selalu terjadi di Kecamatan Rancaekek setiap musim

hujan. Walaupun solusi peninggian jalan dari pemerintah sudah dilaksanakan,

banjir cileuncang tetap terjadi. Dari permasalahan yang muncul akibat banjir

tersebut akan dikaji dalam skripsi dengan judul “Dampak Banjir Cileuncang

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Rancaekek

Kabupaten Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan pemicu terjadinya banjir cileuncang di

Kecamatan Rancaekek yang disebabkan oleh beberapa faktor yang akan

berdampak pada kerugian sosial ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di

Kecamatan Rancaekek.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka secara lebih

rinci masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai

(16)

5

Ervin Wijayanto, 2015

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana dampak banjir cileuncang terhadap sarana dan prasarana

masyarakat di Kecamatan Rancaekek ?

2. Bagaimana dampak banjir cileuncang terhadap mobilitas harian masyarakat

di Kecamatan Rancaekek ?

3. Bagaimana dampak banjir cileuncang terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat di Kecamatan Rancaekek?

4. Bagaimana respon masyarakat di Kecamatan Rancaekek dalam menghadapi

masalah banjir cileuncang ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini

diantaranya sebagai berikut.

1. Untuk menganalisis dampak banjir cileuncang terhadap kondisi sarana dan

prasarana masyarakat di Kecamatan Rancaekek

2. Untuk menganalisis dampak banjir cileuncang terhadap mobilitas harian

masyarakat di Kecamatan Rancaekek.

3. Untuk menganalisis dampak banjir cileuncang terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat di Kecamatan Rancaekek

4. Mengidentifikasi respon masyarakat terhadap bencana banjir di Kecamatan

Rancaekek.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Sebagai masukan data bagi lembaga atau instansi dalam hal pengelolaan

lahan yang berkaitan dengan banjir.

2. Sebagai acuan bagi peneliti yang akan melakukan penelitian mengenai

dampak banjir.

3. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi instansi terkait.

(17)

6

Ervin Wijayanto, 2015

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Definisi Oprasional

Uraian mengenai konsep-konsep dalam judul penelitian ini akan dijelaskan

sebagai berikut :

1. Dampak

Dampak adalah pengaruh dari suatu kejadian yang dapat mengakibatkan

perubahan dari kondisi semula menjadi kondisi yang lain karena suatu penyebab.

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dampak banjir terhadap sosial

ekonomi masyarakat.

2. Banjir Cileuncang

Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan yang disebabkan oleh volume

air yang meningkat. Cileuncang sendiri adalah istilah bahasa Sunda untuk

menggambarkan terjadinya genangan air di suatu tempat akibat tidak lancarnya

pembuangan atau aliran air tersebut. Arti cileuncang, menurut Kamus Lengkap

Bahasa Sunda-Indonesia, adalah "air hujan yang tidak terserap tanah kemudian

menggenang. Genangan adalah air yang terkumpul di suatu tempat dan tidak

mengalir karena elevasinya lebih rendah dari sekitarnya".

3. Kondisi sosial ekonomi

Kondisi sosial ekonomi adalah situasi dimana masyarakat menjalankan

kegiatan sehari-hari untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Kegiatan

dalam sosial ekonomi masyarakat adalah berbagai aktifitas yang dilakukan

masyarakat untuk menjalankan aktifitas sosial dan aktifitas ekonomi. Jadi kondisi

sosial ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan penduduk

yang dilihat dari :

a. Mata pencaharian

Mata pencaharian adalah sumber penghasilan atau pendapatan seseorang.

Menurut kamus bahasa Indonesia, mata pencaharian dapat diartikan sebagai

pekerjaan atau pencaharian utama yang dilakukan setiap hari untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari. berbagai sumber penghasilan dapat diperoleh sesuai

(18)

7

Ervin Wijayanto, 2015

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Pendapatan penduduk

Pendapatan perorangan dibedakan atas pendapatan asli dan pendapatan

turunan. Pendapatan asli adalah pendapatan yang diterima oleh setiap orang yang

langsung turut serta dalam prosesproduksi barang. sedangkan pendapatan turunan

adalah pendapatan dari golongan penduduk lainnya yang tidak langsung turut

serta dalam proses produksi.

c. Mobilitas masyarakat

Mobilitas masyarakat adalah suatu pergerakan hilir mudik masyarakat

yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Frekuensi mobilitas yang

dilakukan oleh masyarakat dapat berjumlah tinggi maupun rendah tergantung

dengan kebutuhan yang diperlukan. Mobilitas masyarakat juga dipengaruhi oleh

sarana dan prasarana yang tersedia.

d. Kesehatan masyarakat

Kesehatan masyarakat sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat tersebut. kesehatan adalah faktor utama masyarakat untuk

melakukan aktifitas sosial ekonomi. Dalam penelitian ini tentunya banjir

cileuncang akan menimbulkan berbagai macam penyakit yang akan

mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat.

4. Respon

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap

banjir Cileuncang. Respon dalam penelitian ini yaitu tanggapan masyarakat

terhadap banjir cileuncang, berupa tanggapan positif dan negative. Setelah

mendapatkan hasil dari respon masyarakat maka akan diketahui tingkat kesiapan

masyarakat di Kecamatan Rancaekek dalam menghadapi masalah banjir

(19)

8

Ervin Wijayanto, 2015

DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu G. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2007:96) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penenlitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Adapun hipotesis dalam penelitian

ini adalah :

1. H1 : Terdapat pengaruh antara dampak banjir cileuncang terhadap kondisi

sarana dan prasarana di Kecamatan Rancaekek.

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara dampak banjir cileuncang terhadap

kondisi sarana dan prasarana di Kecamatan Rancaekek.

2. H1 : Terdapat pengaruh pembangunan antara dampak banjir cileuncang

terhadap kondisi molitas harian di Kecamatan Rancaekek.

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara dampak banjir cileuncang terhadap

mobilitas harian di Kecamatan Rancaekek.

3. H1 : Terdapat pengaruh antara dampak banjir cileuncang terhadap kondisi

kesehatan di Kecamatan Rancaekek.

H0 : Tidak terdapat pengaruh antara dampak banjir cileuncang terhadap

(20)

34

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah, maka diperlukan adanya metode

penelitian. Menurut Menurut Arikunto, (1988:14) Metode penelitian adalah cara

yang digunakan untuk melakukan penelitian, pengertian lain dari metode

penelitian adalah cara digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitian, yang berupa data primer dan data sekunder. Sedangkan menurut

Silalahi (2009:12) metode penelitian merupaka cara dan prosedur yang sistematis

dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masallah tertentu dengan maksud

mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Menurut Surakhmad, (1994:140) yaitu metode yang mendeskripsikan

atau menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat, dan hubungan antara fenomena yang ada di daerah penelitian.

Penelitian deskriptif bisa digunakan baik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan

penelitian (tidak berhipotesis) dan menguji hipotesis. Mely G.Tan dalam Silalahi

(2009:28) berpendapat bahwa:

“Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Dalam hal ini mungkin sudah ada hipotesis-hipotesis, mungkin belum, tergantung dari sedikit-banyaknya pengetahuan tentang masalah yang bersangkutan”.

Berdasarkan pendapat diatas, maka penelitian ini tepat apabila dilakukan

(21)
(22)

36

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di 4 desa yaitu Desa Linggar, Desa Sukamulya,

Desa Jelegong, dan Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Penelitian ini hanya pada 4 desa tersebut karenya hanya di 4 desa tersebut banjir

cileuncang selalu terjadi.

C. Variabel Penelitian

Menurut Sumanto (1987 hlm. 21) “variable penelitian adalah karakteristik

yang dapat diamati dari suatu objek dan mampu memberikan bermacam-macam

nilai atau kategori”. Sedangkan menurut Black dan Champion (2009, hlm. 30)

“variabel bisa didefinisikan sebagai unit-unit rasional dari analisis yang bisa

memikul salah satu kumpulan nilai yang di tunjuk“. Berdasarkan pengertian tersebut maka terdapat 2 (dua) variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu

variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas

Variabel yang menunjukan adanya gejala atau peristiwa sehingga

diketahui intensitas atau pengaruhnya terhadap variable terikat.

2. Variable terikat

Variable terikat merupakan yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variable bebas.

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah dampak banjir

cileuncang, dan respon masyarakat terhadap terjadinya banjir cileuncang. Untuk

lebih jelasnya tentang variable dalam penelitian ini dapat dilihat di tabel III.1

(23)

37

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 0.1 Variabel Penelitian

No Variabel Bebas Variabel Terikat 1 Dampak Banjir

Cileuncang

1. Sarana dan Prasarana - Kerusakan rumah - Jalan

- Alat transportasi

2. Gangguan mobilitas harian masyarakat

Populasi menurut Sumaatmadja (1981 hlm.112) Populasi adalah

keseluruhan kasus (masalah, peristiwa tertentu), individu (manusia sebagai

perorangan maupun sebagai kelompok), dan gejala (Fisis, sosial, ekonomi, budaya

dan politik) yang ada di daerah penelitian.

Sedangkan menurut Silalahi, (2009:253) populasi adalah jumlah total dari

seluruh unit-unit yang darinya sampel dipilih. Populasi dapat berupa organisme,

orang atau sekelompok masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau

laporan yang semuanya memiliki cirri dan harus didefinisikan secara spesifik dan

tidak secara mendua.

Populasi dalam penelitian ini terdiri atas dua macam yaitu populasi

(24)

38

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Populasi wilayah yaitu meliputi seluruh wilayah Kecamatan Rancaekek,

Kabupaten Bandung yang secara administratif berada di Provinsi Jawa Barat.

b. Populasi responden yaitu meliputi seluruh masyarakat yang bertempat tinggal

di Desa Linggar, Desa Sukamulya, Desa Jelegong, dan Desa Bojongloa baik

yang terkena banjir Cileuncang maupun yang tidak terkena banjir

Cileuncang.

2. Sampel

Menurut Sumaatmadja ( 1981 : 112) sampel adalah bagian dari populasi

yang bersangkutan, sampel dalam penelitian ini meliputi sampel wilayah dan

sampel responden.

Sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan

apakah itu representative atau tidak. Sampel merupakan bagian tertentu yang

dipilih dari populasi. Silalahi, (2009:254)

a. Sampel wilayah

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel wilayah atau Area

probability sample yakni teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil

wakil dari setiap wilayah secara keseluruhan. Sampel yang diambil adalah Desa

Linggar, Desa Sukamulya, Desa Jelegong, dan Desa Bojongloa.

b. Sampel responden

Dalam penelitian ini sampel responden yang akan diambil yaitu sejumlah

penduduk berdasarkan hasil perhitungan yang akan dijadikan sebagai responden

untuk menjawab rumusan masalah bagaimana kondisi banjir cileuncang,

bagaimana dampak banjir Cileuncang terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat dan bagaimana respon masyarakat ketika mendapat musibah bencana

banjir Cileuncang. Data jumlah penduduk yang termasuk pada sampel adalah

(25)

39

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 0.2 Sampel Jumlah Penduduk

No Desa Jumlah

Sumber : monografi desa, 2014

Sampel manusia dalam penelitian ini adalah masyarakat yang terkena

dampak langsung banjir cileuncang di Desa Linggar, Desa Sukamulya, Desa

Jelegong, dan Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Ukuran sampel yang akan diambil dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan rumus Dixon dan B. Leach dalam Tika (2005:25) formulanya

adalah :

- Menentukan persentase karakteristik

P =

x 100 %

P =

x 100 %

(26)

40

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

- Menentukan variabilitas

V = √

V = √

V = 46,53

- Menentukan jumlah sampel keseluruhan

n =

n

=

n = 83,17 (dibulatkan menjadi 83)

- Keterangan :

n = jumlah sampel

z = tingkat kepercayaan 95% dilihat dalam tabel z hasilnya 1,96

v = variabel yang diperoleh dari rumus varibilitas

Dari perhitungan tersebut jumlah sampel yang diambil sebagai sampel

penduduk yaitu sebanyak 83 responden. Untuk menentukan sampel dari

masing-masing desa secara proporsional menggunakan rumus sebagai berikut:

100% n

- Keterangan :

N : Jumlah sampel KK per desa

(27)

41

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

P : Jumlah populasi

n : Jumlah seluruh sampel

Berdasarkan hasil perhitungan dengan teknik ini, maka jumlah sampel tiap

desa adalah sebagai berikut :

a. Desa linggar :

31

b. Desa sukamulya :

c. Desa jelegong :

d. Desa bojongloa :

Jumlah seluruh sampel : 83 responden

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat didefinisiskan sebagai satu proses mendapatkan

data empiris melalui responden dengan menggunakan metode tertentu. Silalahi

(2009:280). Adapun teknik atau metode pengambilan data dilakukan dengan

beberapa cara, diantaranya;

1. Teknik studi literatur

Studi literatur adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari

buku-buku, majalah, dan informasi lainnya yang berhubungan dengan

permasalahan yang sedang diteliti. Melalui teknik ini penulis memperoleh

teori-teori atau konsep-konsep yang relevan berhubungan dengan masalah-masalah

penelitian yang penulis kumpulkan dari beberapa literatur terkait. Hal ini

(28)

42

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang diteliti. Dalam penelitian ini teori yang di gunakan yaitu teori tentang banjir,

sosial ekonomi, dan respon.

2. Teknik observasi lapangan

Dengan observasi lapangan peneliti secara langsung mendapatkan dala

primer yang aktual dan secara langsungnsesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam

penelitian ini observasi dilakukan di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Data yang dibutuhkan adalah data potensi banjir di daerah tersebut dan data

kerugian akibat banjir yang akan dilakukan dengan cara observasi lapangan.

3. Teknik wawancara

Wawancara adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari

wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi

dengan sumber informasi.

a. Wawancara bebas, yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi

juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.

b. Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara

dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.

c. Wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan

wawancara terpimpin.

Jenis wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara bebas dan

terpimpin dimana setiap wawancara yang dilakukan, mengacu pada instrumen

yang tersedia dan menanyakan tentang hal yang berkaitan dengan kajian

penelitian. Hal-hal yang menjadi pertanyaan dalam teknik wawancara ini adalah :

a. Identitas penduduk

b. Pekerjaan, dan penghasilan

c. Kesehatan dan pendidikan

d. Kondisi sarana dan prasarana

(29)

43

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

f. Respon dalam menghadapi banjir Cileuncang

Untuk memperoleh informasi dari masyarakat setempat, dalam penelitian

ini penulis menggunakan instrumen wawancara yang dilakukan kepada

masyarakat setempat khususnya masyarakat yang terkena dampak banjir yang

biasa melakukan aktivitas di wilayah tersebut.

4. Angket

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mencari data kehidupan

sosial ekonomi, meliputi latar belakang responden mengenai mata pencaharian,

tingkat pendapatan, kerugian yang dirasakan, dan respon responden bila terjadi

banjir di Kecamatan Rancaekek.

5. Peta

Berupa pembuatan peta administratif, peta geologi, peta daerah aliran

sungai (DAS), peta penggunaan lahan, dan peta tanah pengambilan sampel dari

lokasi penelitian.

F. Alat Pengumpul dan Pengolah data

Alat-alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pedoman Wawancara

Alat tersebut digunakan untuk mengetahui dampak banjir Cileuncang dan

respon masyarakat yang dilihat dari dampak banjir Cileuncang itu sendiri

terhadap kerusakan sarana dan prasarana, proses pendidikan, kesehatan, pekerjaan

dan penghasilan, lalu tindakan dan antisipasi yang dipersiapkan oleh masyarakat.

Pedoman wawancara akan tersaji dalam lampiran.

2. Kamera digital

Kamera digital digunakan untuk mendokumentasikan fenomena yang

terjadi pada objek penelitian. Kamera digital yang digunakan adalah Canon ixus

5000i.

(30)

44

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Peta Rupa Bumi skala 1:25.000 lembar 1209-312 Ujung Berung

b. Peta Rupa Bumi skala 1:25.000 lembar 1209-321 Cicalengka

c. Peta Rupa Bumi skala 1:25.000 lembar 1208-634 Pakutandang

d. Peta Rupa Bumi skala 1:25.000 lembar 1208-343 Majalaya

4. Software Map Info 8.5

Program ini digunakan untuk mendeliniasi peta, sehingga yang

digambarkan dengan jelas hanya daerah penelitian yaitu Kecamatan

Rancaekek, selain itu peta tersebut juga digunakan untuk mengetahui

batas-batas wilayah penelitian, luas wilayah, jenis batuan, penggunaan lahan, pola

aliran sungai dan jenis tanah di daerah penelitian.

G. Teknik Pengambilan Data

1. Survey ke lokasi penelitian dan mengumpulkan data-data sekunder berupa

dokumen-dokumen dari dinas atau instansi terkait seperti kantor desa, dan

BPS kantor kecamatan untuk memperoleh data yang diperlukan.

2. Melakukan pemotretan fenomena-fenomena di lapangan dengan

menggunakan kamera digital.

3. Menentukan sampel penduduk dengan menggumakan rumus Dixon dan B.

Leach.

4. Mengunjungi lokasi penelitian dan mengumpulkan data-data primer dengan

menggunakan pedoman wawancara dan kuesioner.

H. Teknik Pengolahan Data

1. Editing: Sebelum data dianalisis, maka data tersebut diedit terlebih dahulu.

Data-data yang terkumpul dibaca kembali kemudian diperbaiki jika masih

terdapat hal-hal yang salah atau meragukan. Catatan pengamatan dipastikan

harus lengkap dalam pengertian semua kolom atau pertanyaan harus terjawab

atau terisi.

2. Peneliti melakukan pekerjaan seperti memperjelas catatan, mengubah

(31)

45

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penuh, melihat apakah data tersebut konsisten atau tidak, mengecek apakah

instruksi dalam daftar pertanyaan diikuti secara seksama oleh penjawab atau

tidak, mengecek pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak cocok. Jika

terjadi penyimpangan-penyimpangan tersebut maka peneliti mengumpulkan

dan mengklasifikasikan data-data yang bermasalah dalam satu kelompok.

3. Coding dilakukan agar memudahkan analisis pada jawaban pertanyaan

tertutup maka jawaban perlu diberi kode berupa angka maupun huruf.

4. Entry data dilakukan setelah data diberi kode dengan memasukkan data ke

dalam kolom-kolom yang terdapat pada Microsoft Excel 2007.

5. Tabulasi: Data-data yang telah terkumpul dibuat ke dalam tabel-tabel, dalam

proses tabulasi peneliti memasukkan data ke dalam tabel dan mengatur

angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori

kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel.

I. Teknik Analisis Data

Setelah data dari lapangan terkumpul dan selesai diolah maka langkah

selanjutnya adalah menganalisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

teknik analisis persentase.

1. Analisis Persentase

Analisis persentase digunakan untuk menghitung besarnya proporsi dalam

setiap alternatif jawaban, sehingga kecenderungan jawaban responden dan

fenomena lapangan dapat diketahui. Rumus analisis persentase adalah:

p

f

n

x

Keterangan :

p = Persentase

f = Frekuensi setiap kategori jawaban

n = Jumlah seluruh responden

(32)

46

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kriteria Persentase yang digunakan dapat dilihat pada Tabel III.3.

Tabel 0.3 Kriteria Persentasi

(%) Keterangan

0 Tidak ada

24-Jan Sebagian kecil 25-49 Kurang dari setengahnya

50 Setengahnya

51-74 Lebih dari setengahnya 75-99 Sebagian besar

100 Seluruhnya

Sumber: Arikunto (2002)

2. Analisis Chi Square

Dalam menganalisis dampak banjir cileuncang terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat di Kecamatan Rancaekek, menggunakan jenis data interval.

Adapun analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan Analisis Chi Square

(X2). Penggunaan analisis tersebut didasari oleh pendapat Sarwono (2004:14),

bahwa “uji ketergantungan Chi Square digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dua variabel”, dengan pengentuan kesimpulan : jika X2

hitung < X2

tabel, maka H0 diterima dan jika X2 hitung > X2 tabel maka H1 diterima dengan

taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 % (0,05) atau tingkat kepercayaan 95

%. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut.

Dimana :

X2 = Nilai Chi-Square

fo = frekuensi observasi/pengamatan

(33)

47

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu J. Kerangka Pemikiran

Pokok permasalahan banjir cileuncang dimulai dari besarnya pertumbuhan

penduduk yang berdampak pada alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan tentunya

akan berdampak buruk apabila tidak diatur dengan baik dan drainase di lokasi

tersebut tidak sesuai. Apabila kapasitas drainase tidak seimbang dengan input air

maka akan terjadi limpasan air yang biasa disebut banjir cileuncang oleh

masyarakat di lokasi penelitian.

Banjir cileuncang tentunya menjadi masalah bagi masyarakat di lokasi

penelitian. Dampak dari banjir cileuncang akan merusak sarana dan prasarana

masyarakat, lalu karena rusaknya sarana dan prasarana maka hal tersebut akan

mengganggu mobilitas harian masyarakat. Mobilitas harian masyarakat yaitu

pergi sekolah, berangkat kerja, berdagang, dan bertani. Selain itu masyarakat yang

terkena banjir juga akan merasakan gangguan kesehatan dengan gejala timbulnya

berbagai jenis penyakit akibat banjir cileuncang. Apabila mobilitas harian dan

kesehatan masyarakat terganggu, tentunya akan berdampak terhadap kondisi

sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Rancaekek. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada kerangka

Gambar III.2 Kerangka Pemikiran

Tidak Sesuai

Limpasan Air Iklim

Curah Hujan

Overland Flow (aliran air diatas permukaan tanah)

Pertumbuhan Penduduk Tinggi

Alih Fungsi Lahan

(34)

48

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Kondisi Sosial Ekonomi masyarakat

Respon Masyarakat

Kesiapan Masyarakat Dalam

Menghadapi Masalah Banjir

Cileuncang. Banjir Cileuncang

Respon Negatif

(35)

105

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian mengenai dampak banjir cileuncang terhadp kondisi sosial

ekonomi masyarakat di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten bandung yang telah

dibahas sebelumnya akan dititip dengan kesimpulan dengan beberapa saran yang

diharapkan dapat berguna bagi seluruh pihak yang terkait.

A. Kesimpulan

Permasalahan Banjir cileuncang harus segera diatasi oleh seluruh pihak

baik dari pemerintah maupun masyarakatnya. Untuk mengatasi dampak sosial

ekonimi yang disebabkan oleh permasalahan banjir Cileuncang, hal pertama yang

harus dilakukan adalah dengan menganalisis dampak apa saja yang mungkin

terjadi bila banjir Cileuncang terjadi.

Setelah melaksanakan proses pengamatan, pengumpulan data, pengolahan

data, dan analisis data, maka hasil penelitian yang menjawab tujuan penelitian

yang pertama yaitu bagaimana dampak banjir Cileuncang terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung maka

hasilnya adalah banjir Cileuncang sangat mengganggu aktifitas sosial maupun

aktifitas ekonomi seluruh masyarakat di lokasi penelitian yang berdampak

terhadap kondisi sosial ekonomi.

Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa ada korelasi yang

signifikan antara dampak banjir cileuncang terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat di Kecamatan Rancaekek. Hasil analisis menunjukan bahwa banjir

cileuncang mengakibatkan berkurangnya penghasilan masyarakat antara sebelum

dan sesudah terjadinya banjir cileuncang yang disebabkan oleh pengeluaran biaya

untuk perbaikan sarana dan prasarana, biaya tambahan untuk mobilitas harian dan

biaya ubtuk berobat.

Selanjutnya dari hasil pengamatan, pengolahan, dan analisis data yang

(36)

106

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bencana banjir di Kecamatan Rancaekek yaitu berdasarkan persiapan yang telah

diantisipasi oleh masyarakat sebelum banjir Cileuncang terjadi. Berdasarkan hasil

penelitian, sebagian besar yaitu 72% masyarakat telah memiliki persiapan (respon

positif), kemudian berdasarkan respon dari dampak banjir Cileuncang terhadap

masyarakat Kecamatan Rancaekek 100% atau seluruh masyarakat Kecamatan

Rancaekek merasakan dampak dari banjir cileuncang, baik itu dari dampak

terhadap pendidikan, kesehatan dan ekonomi (respon negatif). Berdasarkan respon

sikap dan tindakan, seluruh masyarakat di lokasi penelitian tidak ada usaha untuk

meminimalisir banjir. Masyarakat di lokasi penelitian hanya melakukan persiapan

secara individu tetapi tidak pernah ada usaha bersama secara keseluruhan

masyarakat untuk meminimalisir banjir Cileuncang maka respon sikap dan

tindakannya yaitu (respon negatif). Seluruh masyarakat di lokasi penelitian

beranggapan bahwa masalah banjir Cileuncang merupakan tanggung jawab

pemerintah.

A. Saran

Mengacu pada pembahasan dari hasil penelitian ini, penulis ingin

memberikan beberapa saran kepada berbagai pihak yang terkait. Berikut saran

yang ingin disampaikan.

Berdasarkan hasil penelitian, banjir Cileuncang sering terjadi di

Kecamatan Rancaekek dan berdampak buruk terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat yang bertempat tinggal disana. Oleh karena itu disarankan masyarakat

Kecamatan Rancaekek dapat mengatasinya dengan bijak dan menjaga lingkungan

dengan baik agar banjir Cileuncang yang sering terjadi dapat diminimalisir dan

tidak mengganggu aktifitas sosial ekonomi masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai respon masyarakat terhadap banjir

Cileuncang berkaitan dengan respon tindakan. Seharusnya masyarakat Kecamatan

Rancaekek aktif untuk berpartisipasi dalam hal usaha untuk meminimalisir banjir

(37)

107

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pemerintah tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat karena lingkungan

yang terjaga dengan baik merupakan keinginan bersama.

Sesuai dengan penelitian ini penulis menyarankan kepada seluruh guru khususnya

pada guru geografi hendaknya tidak melaksanakan proses belajar mengajar

dengan cara transfer ilmu atau hanya sekedar memberikan hafalan materi yang

ada di buku, melainkan harus menekankan pada pembelajaran yang kontekstual,

(38)

108

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abbas Salim (1993). Manajemen Transportasi. Jakarta. Penerbit : Rajagrafindo

Persada.

Abraham H. Maslow. (1994). Motivasi dan Kepribadian (Teori Motivasi dengan

Pendekatan Hierarki Kebutuhan Manusia). Jakarta : PT. PBP.

Abu Ahmadi. (1992). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Aji Pramudiharto & Noval Hidayat (2008). Laporan Tugas Akhir Evaluasi Penanggulangan Banjir Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Peneliitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Astarhadi. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Bachtiar.T (26 November 2009). Seharusnya Bandung Bebas Banjir Cileuncang. Pikiran Rakyat [Surat Kabar Online]. Tersedia di :

http://klipingut.wordpress.com/2009/11/26/seharusnya-bandung-bebas-banjir-%E2%80%9Dcileuncang%E2%80%9D/ (16 Januari 2013)

Black, James A. Champion, Dean J. (2009). Metode dan Masalah Penelitian

Sosial. Bandung : PT Redika Aditama.

Buol, S.W; F.D. Hole, and R.J. Mc.Cracken. (1980). Soil Genesis and

Classification. The IOWA State University, Ames.

Direktorat Jendral Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum. Penataan Ruang Kawasan Rawan Banjir. Jakarta. Tersedia di : http://penataanruang.pu.go.id/ta/Lapak05/P2/2/Bab6.pdf (18 Februari 2014)

Gary McKay dan Don Dinkmeyer (2005) Rahasia kekuatan pilihan emosional = how you feel is up to you : the power of emotional choice. Jakarta : Grasindo.

Kabupaten Bandung Dalam Angka (2010). Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung.

(39)

109

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Koentjaraningrat. (1994). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat.(1977). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Aksara

Baru

Laksono, Agung. (26 Desember 2012). 4.291 Bencana Banjir di Indonesia

Selama Tahun 2012. Detik news [Surat Kabar Online]. Tersedia di :

"http://news.detik.com/read/2012/12/26/143205/2126975/4291-bencana-banjir-di-indonesia-selam-tahun-2012%20(16"

http://news.detik.com/read/2012/12/26/143205/2126975/4291-bencana-banjir-di-indonesia-selam-tahun-2012 (16 Januari 2013).

Lall, C. J. (2003). Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid 1. (F. Miro,

Penerjemah.) Jakarta: Erlangga.

Lall, C. J. (2006). Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid 2. (J. Gressando, Penerjemah.) Jakarta: Erlangga.

Linton, Ralph (1968). The Study of Man : an Introduction. New York : Appleton-Century.

Machmud Achmad (2011). Buku Ajar Hidrologi Teknik. Teknologi Pertanian. FT Pertanian, Universitas Hasanudin. Makasar.

Maslow, A. 1994. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: PT. Pustaka Biman

Pressindo

Miro, Fidel. (2005). Perencanaan transportasi. Jakarta: Erlangga.

Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Ever. (1982). Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta : CV Rajawali

Mulyo, Agung, (2004). Pengantar Ilmu Kebumian, Pengetahuan Geologi untuk

Pemula. Bandung: Pustaka Setia.

Nashear. Dila (11 april 2014). Banjir terjang 4 desa di Rancaekek.

(40)

110

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

http://daerah.sindonews.com/read/853237/21/banjir-terjang-4-desa-di-rancaekek-1397220052 (26 Desember 2014)

Rahim, Sufli Efendi. 2000. Pengendalian Erosi Tanah Dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. Bumi Aksara . Jakarta

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) (2012). Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung.

Salim, Abbas. (2006). Manajemen Transportasi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sarwono, Jonatan. (2004). MetodePenelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta :Graha Ilmu.

Sebastian, L. 2008, "Pendekatan Pencegahan dan Penanggulangan Banjir". Jurnal dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 8, Nomor 2, Hal 162 – 169.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (ed). 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Simanjuntak, Payaman J. (1985). Pengangguran dan Setengah Penganggur.

Jakarta: PRISMA, No.3, Th.XIV

Soleman, Munandar. (1986), Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial.

Bandung: PT. Refika Aditama

Statistik Daerah Kecamatan Rancaekek (2014). Kabupaten Bandung : Badan

Pusat Statistik Kabupaten Bandung.

Statistik, B. P. (2010). Kabupaten Bandung Dalam Angka. Kabupaten Bandung: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung.

(41)

111

Ervin Wijayanto, 2015

D AMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHAD AP KOND ISI SOSIAL EKONOMI D I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Suharsimi Arikunto (2001) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Sujanto, Agus. (1993). Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumaatmadja, N (1981). Studi Geografi suatu Pendekatan dan Analisa

Keruangan. Bandung. Alumni

Sumardi, Mulyanto, dkk. (1986). Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: CV.

Rajawali

Suparlan, Parsudi. (1984). Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia

Surakarta, T. P. (2002). Banjir, Penyebab & Solusinya. Departemen Kehutanan , 3-6.

Tamim, Ofyar Z. (2000). Perencanaan & Pemodelan Transportasi. Bandung:

ITB.

Tika, M.P. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

UU No.14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Van Zuidam, R.A, dan F.I. van Zuidam Cancelado, (1979). Terrain Analysis And

Classification Using Aerial Photographs, International Institute for Aerial

Survey and Earth Science (ITC) 350, Boulevard Al Enschede, The

Netherlands.

Walizer, M. (1991). METODE DAN ANALISIS PENELITIAN: Mencari Hubungan. (A. S. Sudirman, Penerj.) Jakarta: Erlangga.

Wasty Sumanto, 1998. Psikologi Pendidikan, Malang, Penerbit : Rineka Cipta

Wesli. (2008). Drainase Perkotaan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Wihani, H. (2011). Hubungan Sarana dan Prasarana Transportasi Dengan Tingkat Kemacetan Lalu Lintas di Kota Bandung. Bandung: Tidak diterbitkan.

Gambar

Gambar III.1 Peta Administratif Kecamatan Rancaekek
Tabel 0.1 Variabel Penelitian
Tabel 0.2 Sampel Jumlah Penduduk
Tabel 0.3 Kriteria Persentasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

 Menjawab pertanyaan tentang materi Strategi dalam mengatasi berbagai ancaman terhadap bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan dalam

Dari hasil analisis perancangan dan implementasi yang dilakukan telah berhasil dibangun sebuah aplikasi berbasis Android untuk pemilihan metode well kick untuk membantu

Analisis Dampak Pemberian Perlakuan Program Perkuliahan untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Materi Ajar Menggunakan Multi Modus Representasi. Penentuan Peningkatan

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah penyiapan data dan pengkodean data , hal ini di tempuh dengan mengumpulkan data atribut dan mendigitasi peta tematik

Saya yakini itu benar, sehingga penulisan penelitian berjudul “Analisis Tindak Kekerasan Pada Perilaku Kolektif Dalam Gerakan Sosial Mahasiswa” (Studi Kasus pada Kegiatan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Sosiologi. © Luthfi Muzayyin Kamil 2014

Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional BAB IV Dewan Jaminan Sosial Nasional,