RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Pada Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata
Oleh
RESYTA LIESTYA PUTRI 1001928
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oleh:
Resyta Liestya Putri
Sebuah skripsi yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Resyta Liestya Putri 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skripsi ini disetujui oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si Yeni Yuniawati, S.Pd.,MM NIP. 19590515 198601 1 001 NIP. 19810608 200604 2 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia
Yeni Yuniawati, S.Pd.,MM NIP. 19810608 200604 2 001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh
Service Convenience Terhadap Behavioral Intention di Grand Pacific Hotel
Bandung” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika-etika keilmuan dan klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.
Bandung, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
KATA PENGANTAR………... iii
UCAPAN TERIMAKASIH………... .iv
DAFTAR ISI………... vii
DAFTAR TABEL………... x
DAFTAR GAMBAR………...……….xii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian……...………... 1
1.2 Rumusan Masalah………...……….………... 13
1.3 Tujuan Penelitian………....………... 13
1.4 Kegunaan Penelitian………...………...………... 13
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka………..………..…... 15
2.1.1 Konsep Service Convenience dalam Pemasaran Hotel...15
2.1.1.1 Definisi Service Convenience ………...…... 21
2.1.1.2 Dimensi Service Convenience ………...…... 23
2.1.2 Konsep Hotel Bagian dari Pariwisata... 25
2.1.2.1 Klasifikasi Hotel ………...…... 28
2.1.3 Behavioral Intention... 29
2.1.3.1 Konsep Behavioral Intention.………...29
2.1.3.2 Definisi Behavioral Intention.………...32
2.1.3.3 Dimensi Behavioral Intention.………... 33
2.1.4 Pengaruh Service Convenience terhadap Behavioral Intention…...35
2.1.5 Orisinalitas Penelitian……….….….….….…...35
2.2 Kerangka Pemikiran………....….…...37
2.3 Hipotesis……….….…....…...43
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
3.2.3 Jenis dan Sumber Data...…..……... 52
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling………..………... 52
3.2.4.1 Populasi...……... 54
3.2.4.2 Sampel………... 54
3.2.4.3 Teknik Sampling………... 55
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data…….…….…….…….……...……... 56
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas……… ...58
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas…………...…... 58
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas………...…... 63
3.2.7 Rancangan Analisis Data…….…….…….…….……... 64
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif…….…….…...…... 65
3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif…….…….…...…...… ...66
3.2.7.3 Pengujian Hipotesis..…….…….…...…...…...67
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Grand Pacific Hotel Bandung ... .74
4.1.1 Profil Perusahaan…….…….…….…….……... 74
4.1.1.1 Identitas Perusahaan………..…….…….…...…... 74
4.1.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan ……….. 75
4.1.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan Grand Pacific Hotel Bandung……….. 75
4.1.1.4 Struktur Organisasi Grand Pacific Hotel Bandung ………. … ..82
4.1.2 Profil Responden yang Menginap di Grand Pacific Hotel Bandung…….83
4.1.2.1 Profil Responden Grand Pacific Hotel Bandung Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia ……….……83
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix
4.1.2.5 Profil Responden Grand Pacific Hotel Bandung Berdasarkan Jenis Kamar dan Pengeluaran………89 4.2 Tanggapan Tamu yang Menginap Terhadap Pelaksanaan Service Convenience di
Grand Pacific Hotel Bandung ……….... 90 4.2.1 Tanggapan Pelaksanaan Service Convenience Berdasarkan Access
Convenience di Grand Pacific Hotel Bandung……….. ...90
4.2.2 Tanggapan Pelaksanaan Service Convenience Berdasarkan Selection
Convenience di Grand Pacific Hotel Bandung……….. ...93
4.2.3 Tanggapan Pelaksanaan Service Convenience Berdasarkan Assurance
Convenience di Grand Pacific Hotel Bandung……….. ...96
4.2.4 Tanggapan Pelaksanaan Service Convenience Berdasarkan Transaction
Convenience di Grand Pacific Hotel Bandung………... 100
4.3 Tanggapan Tamu yang Menginap Terhadap Pelaksanaan Behavioral Intention
di Grand Pacific Hotel Bandung ………...101
4.3.1 Tanggapan Pelaksanaan Behavioral Intention di Grand Pacific Hotel
Bandung………...101 4.4 Pengaruh Penerapan Service Convenience Terhadap Behavioral Intention di
Grand Pacific Hotel Bandung……….104 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian………. 111
4.5.1 Pembahasan Hasil Tanggapan Tamu Individu Terhadap Service
Convenience di Grand Pacific Hotel Bandung………... ....111
4.5.2 Pembahasan Hasil Tanggapan Tamu Individu Terhadap Behavioral
Intention di Grand Pacific Hotel Bandung………..114
4.5.3 Pembahasan Pengaruh Service Convenience Terhadap Behaviora
Intention………..116
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xi
TABEL 1.3 Pertumbuhan Hotel Bintang dan Non-Bintang di Seluruh Wilayah
Indonesia... ...3
TABEL 1.4 Pertumbuhan Hotel Berbintang di Kota Bandung ………..4
TABEL 1.5 Jumlah Room Sold dan Tingkat Occupancy di Grand Pacific Hotel Bandung 2011-2013... ….6
TABEL 1.6 Segment Market di Grand Pacific Hotel Bandung 2011-2013... .…7
TABEL 1.7 Tingkat Tamu Repeater Grand Pacific Hotel Bandung 2011-2013... ……8
TABEL 2.1 Dimensi Service Convenience... 23
TABEL 2.2 Dimensi Behavioral Intention... 33
TABEL 2.3 Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan Pengaruh Service Convenience Terhadap Behavioral Intention yang Menginap di Grand Pacific Hotel Bandung... ....36
TABEL 3.1 Operasional Variabel... …….47
TABEL 3.2 Jenis dan Sumber Data...….53
TABEL 3.3 Teknik Pengumpulan Data... ….57
TABEL 3.4 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi...………...60
TABEL 3.5 Hasil Pengujian Validitas... …....60
TABEL 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian... ……..64
TABEL 3.7 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden Digunakan Untuk Analisis Deskriptif ………....66
TABEL 4.1 Jenis dan Harga Kamar...………..…76
TABEL 4.2 Function Room Grand Pacific Hotel Bandung ………..80
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xii
TABEL 4.6 Profil Responden yang Menginap Berdasarkan Informasi yang
Diperoleh dan Tujuan Menginap………... 87 TABEL 4.7 Profil Responden yang Menginap Berdasarkan Jenis Kamar dan
Pengeluaran………89
TABEL 4.8 Tanggapan Pelaksanaan Service Convenience Berdasarkan Access
Convenience………...91
TABEL 4.9 Tanggapan Pelaksanaan Service Convenience Berdasarkan Selection
Convenience……….. 94
TABEL 4.10 Tanggapan Pelaksanaan Service Covenience Berdasarkan Assurance
Convenience……….. 97
TABEL 4.11 Tanggapan Pelaksanaan Service Convenience Berdasarkan Transaction
Convenience……….100
TABEL 4.12 Tanggapan Pelaksanaan Behavioral Intention……….102 TABEL 4.13 Matriks Korelasi Antara Sub Variabel Service Convenience Terhadap
Behavioral Intention……….104
TABEL 4.14 Uji Keseluruhan/Simultan (Uji F)………106 TABEL 4.15 Pengaruh Simultan Service Convenience Terhadap Behavioral
Intention………...106
TABEL 4.16 Hasil Pengujian Koefisien Jalur……….. 107 TABEL 4.17 Hasil Pengujian Koefisien Jalur Pengaruh Langsung dan Tidak
Langsung Service Convenience Terhadap Behavioral Intetion Setelah Menggunakan Trimming………. 110 TABEL 4.18 Pengaruh Langsung Antara Service Convenience Terhadap Behavioral
Intention………...111
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xiv
GAMBAR 2.2 Marketing Mix 4P’sdan 4C’s Menurut Kotler dan Amstrong... 20
GAMBAR 2.3 Five-Stage Model of Consumer Buying Process...….30
GAMBAR 2.4 Kerangka Pemikiran “Pengaruh Service Convenience Terhadap Behavioral Intention pada Tamu Menginap di Grand Pacific Hotel Bandung...………...42
GAMBAR 2.5 Paradigma Penenitian Service Convenience Terhadap Behavioral Intention...…………43
GAMBAR 3.1 Struktur Kausal Antara X dan Y... ……....68
GAMBAR 3.2 Diagram Jalur Hipotesis...………….69
GAMBAR 3.3 Jalur Sub Struktur Hipotesis...………....69
GAMBAR 4.1 Deluxe Room Type………..………..76
GAMBAR 4.2 Suite Room Type……….………...77
GAMBAR 4.3 Family Suite Room Type……….…………..78
GAMBAR 4.4 President Suite Room Type……….………...79
GAMBAR 4.5 Function Room Grand Pacific Hotel Bandung………...………...80
GAMBAR 4.6 Struktur Organisasi Grand Pacific Hotel Bandung……….. 82
GAMBAR 4.7 Profil Responden yang Menginap Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia……….84
GAMBAR 4.8 Profil Responden yang Menginap Berdasarkan Pendidikan dan Pekerjaan………...85
GAMBAR 4.9 Profil Responden yang Menginap Berdasarkan Penghasilan dan Asal Tinggal………... ……87
GAMBAR 4.10 Profil Responden yang Menginap Berdasarkan Informasi yang Diperoleh dan Tujuan Menginap………...………88
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xv
Trimming……….…….... 109
GAMBAR 4.14 Garis Kontinum Service Convenience di Grand Pacific Hotel
Bandung……….….….113
GAMBAR 4.15 Garis Kontinum Behavioral Intention di Grand Pacific Hotel
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pariwisata merupakan salah satu industri yang sedang berkembang di seluruh negara, baik negara maju maupun negara yang sedang berkembang, fenomena ini disadari akan terus mengalami peningkatan berkelanjutan sehingga prospek pariwisata akan mengalami kemajuan sehingga dapat membantu meningkatkan kondisi ekonomi di suatu negara.
Definisi pariwisata menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pengusaha Industri. Industri pariwisata Indonesia setiap tahun mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, pertumbuhan pariwisata salah satu nya dapat dilihat dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia. Peringkat kunjungan pariwisata Indonesia di dunia dan di Asia Tenggara dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL 1.1
PERINGKAT KUNJUNGAN PARIWISATA DI DUNIA DAN ASIA TENGGARA
Negara
2011 2013
Peringkat di Dunia/139 Score Peringkat di Dunia/140
Singapura 10 5,23 10
Malaysia 35 4,70 34
Thailand 41 4,47 43
Indonesia 74 4.03 70
Brunei Darussalam 67 4,01 72
Sumber :The Travel & Tourism Competitiveness Index 2013 and 2011
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2
Berdasarkan Tabel 1.1 Singapura berada pada peringkat pertama di Asia Tenggara dan peringkat ke-10 di dunia pada tahun 2011 dan tahun 2013.Indonesia berada di posisi ke empat di Asia Tenggara sedangkan Thailand berada di peringkat ke tiga. Dapat dilihat, selama dua tahun Indonesia mampu memperbaiki peringkat di dunia dari peringkat 74 menjadi peringkat 70, hal ini dapat dibuktikan bahwa Indonesia semakin serius dalam mengembangkan pariwisata dalam mendatangkan wisatawan mancanegara.
Kondisi ini menguntungkan industri pariwisata di Indonesia yang setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah kunjungan yang cukup signifikan.Berikut ini merupakan perkembangan wisman yang mengunjungi Indonesia pada tahun 2008-2012 yang disajikan pada tabel berikut.
TABEL 1.2
PERKEMBANGAN WISATAWAN MANCANEGARA TAHUN 2008-2012
Tahun
Wisatawan Mancanegara
Rata-Rata Lama Tinggal
(hari)
Rata-Rata Pengeluaran
Per Orang (USD) Penerima Devisa
Jumlah Pertumbuhan
(%) Per Hari
Per Kunjungan
Jumlah (Juta USD)
Pertumbuhan (%)
2008 6,234,497 13.24 8.58 137.38 1,178.54 7,347.60 37.44
2009 6,323,730 1.43 7.69 129.57 995.93 6,297.99 -14.29
2010 7,002,944 10.74 8,04 135.01 1,085.75 7,603.45 20.73
2011 7,649,731 9.24 7.84 142.69 1,118.26 8,554.39 12.51 2012 8,044,462 5.16 7.70 147.22 1,13381 9,120.85 6.62 2013 8,6 juta * 6.905*
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3
Berdasarkan pada Tabel 1.2 pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2013 dengan asumsi persentase pertumbuhan yaitu sebesar 6,905% .Mari Elka Pangestu mengatakan, pada tahun 2014 target kunjungan (wisman) adalah 9,2 juta orang, sedangkan wisatawan nusantara (wisnus) ditargetkan melakukan 255 juta pergerakan wisata. Industri akomodasi kini sedang mengalami pertumbuhan seiring dengan perkembangan pariwisata yang sedang mengalami pertumbuhan. Hotel merupakan salah satu akomodasi yang berperan dalam aktivitas pariwisata, berikut tabel 1.3 mengenai pertumbuhan hotel bintang akomodasi lainnya di seluruh wilayah Indonesia.
TABEL 1.3
PERTUMBUHAN HOTEL BINTANG DAN NON-BINTANG DI SELURUH WILAYAH INDONESIA
Jenis Usaha Akomodasi
Tahun
2010 2011 2012 2013
Hotel Berbintang 1.306 1.489 1.623 1.778 Akomodasi lainnya 13.281 13.794 14.375 14.907
Total akomodasi 14.587 15.283 15.998 16.685
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4
memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung, sehingga pemerintah Bandung turut serta dan melakukan pengawasan terhadap pertumbuhan hotel di Bandung.
TABEL 1.4
PERTUMBUHAN HOTEL BERBINTANG DI KOTA BANDUNG
Tahun Hotel Berbintang Total
Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5
2010 7 16 28 19 6 77
2011 9 18 29 22 7 85
2012 10 23 31 25 9 98
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pertumbuhan jumlah hotel berbintang di Bandung meningkat setiap tahunnya mengikuti peningkatan wisatawan yang datang mengunjungi Bandung. Dapat dilihat sebagian pangsa terbesar dikuasai oleh kelas menengah ke atas yaitu hotel bintang tiga dan bintang empat. Tahun 2012 jumlah hotel di Kota Bandung yang terbanyak ada pada klasifikasi hotel bintang tiga sejumlah 31. Meningkatnya jumlah hotel klasifikasi bintang tiga menimbulkan persaingan dengan setiap hotel yang setara, sehingga manajemen harus mempunyai stategi agar mampu bersaing dengan hotel kompetitornya dengan cara memperhatikan kepuasan tamu agar tamu tertarik untuk menginap kembali.
Pertumbuhan hotel bintang tiga tidak hanya dilakukan oleh hotel yang berpredikat International Chain Hotel ataupun National Chain Hotel, hotel yang berpredikat Independent Hotel pun mulai melakukan pengembangan di industri perhotelan. Grand Pacific Hotel Bandung merupakan salah satu Independent
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5
Pacific Hotel Bandung harus mampu bersaing dengan hotel kompetitornya yang sudah mempunyai brand di masyarakat luas. Berikut merupakan market share yang menjadi kompetitor Grand Pacific Hotel Bandung pada tahun 2013:
Sumber :Front Office DepartmentGrand Pacific Hotel Bandung,2013 GAMBAR 1.1
MARKET SHARE COMPETITOR GRAND PACIFIC HOTEL BANDUNG
Berdasarkan Gambar 1.1 menunjukkan pangsa pasar hotel bintang tiga dan bintang empat yang merupakan kompetitor Grand Pacific Hotel Bandung.Pangsa pasar yang dapat diraih oleh Grand Pacific Hotel Bandung hanya mampu meraih sebesar 4,24%, sedangkan pangsa pasar tertinggi diraih oleh Golden Flower Hotel yaitu sebesar 15.81%. Grand Pacific Hotel Bandung, yang berlokasi di Jalan Pasir Kaliki, belum mampu untuk memenuhi pangsa pasar dengan hotel kompetitor dalam satu lokasi (Cemerlang Hotel, Elcavana Hotel, Gucci Hotel dan D’Batoe
Hotel), Grand Pacific Hotel Bandung hanya mampu meraih pangsa pasar sebesar
4,24% Pangsa pasar memberikan dampak yang signifikan terhadap jumlah
5.27% 5.75%
12.52%
4.95%
4.89% 4.97%
4.13% 4.24%
4.41% 3.63% 7.51%
15.81%
13.50%
8.42%
0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% 16.00% 18.00%
Market Share
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6
occupancy Grand Pacific Hotel Bandung. Dapat dilihat pada Tabel 1.5 mengenai room occupancy Grand Pacific Hotel Bandung tahun 2011-2013 :
TABEL 1.5
JUMLAH ROOM SOLD DAN TINGKAT OCCUPANCY
DI GRAND PACIFIC HOTEL BANDUNG HOTEL BANDUNG2011-2013
Tahun Room Available Room Sold %
2011 21170 16543 78.1
2012 21228 16423 77.4
2013 20780 14845 71.4
Sumber :Front Office Department Grand Pacific Hotel Bandung Tahun 2014 Berdasarkan Tabel 1.5 diatas dapat dilihat pada tahun 2011 sampai 2013 tingkat occupancy di Grand Pacific Hotel Bandungterus mengalami penurunan. Penurunan dengan persentase tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 6% sehingga mengakibatkan pendapatan hotel menurun, penurunan occupancy juga terjadi karena munculnya hotel-hotel bintang tiga setiap tahunnya. Strategi untuk meningkatan occupancy, Grand Pacific Hotel Bandung salah satunya adalah dengan melakukan kerja sama dengan online travel agent seperti Agoda,
TripAdvisor, Booking.com dan lainnya yang memudahkan tamu untuk
mendapatkan informasi yang lebih jelas dan memudahkan dalam melakukan reservasi sehingga dapat mempengaruhi tingkat occupancy di Grand Pacific Hotel Bandung.
Segment market atau pangsa pasar tamu Grand Pacific Hotel Bandung
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7
Tour), Government, Corporate, Travel agent dan tamu lainnya. Berikut segment market Grand Pacific Hotel Bandung:
TABEL 1.6 SEGMENT MARKET
DI GRAND PACIFIC HOTEL BANDUNG2011-2013
Tahun Segment Market Jumlah %
Tahun 2011
FIT Individual 9231 55.8
FIT Corporate 1141 6.9
Corporate 1125 6.8
Goverment 1307 7.9
GIT 215 1.3
Travel Agent 1390 8.4
Other 2134 12.9
Total 16543 100
Tahun 2012
FIT Individual 8409 51.2
FIT Corporate 1182 7.2
Corporate 1363 8.3
Goverment 1790 10.9
GIT 296 1.8
Travel Agent 1412 8.6
Other 1971 12
Total 16423 100
Tahun 2013
FIT Individual 6764 45.6
FIT Corporate 1118 7.5
Corporate 1286 8.7
Goverment 1756 11.8
GIT 262 1.8
Travel Agent 1756 11.8
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8
Total 14845 100
Sumber :Front Office Departmen Grand Pacific Hotel BandungTahun 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa FIT individual menjadi
segment market Grand Pacific Hotel Bandung yang mempunyai persentase yang
paling besar diantara segment lainnya, Tamu individu adalah tamu yang menginap di suatu hotel datang secara pribadi bukan atas nama atau member dari suatu kelompok,. Berdasarkan tabel di atas, persentase tamu FIT Individual dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 terus mengalami penurunan yang cukup signifikan, dibandingkan tahun 2011-2012 yang mengalami penurunan sebesar 4,6%, dan tahun 2012-2013 mengalami penurunan yang lebih tinggi yaitu sebesar 5,6%, hal ini disebabkan karena munculnya hotel-hotel baru yang menawarkan promosi yang lebih menarik. Tamu individu yang merupakan segment market terbanyak memberikan dampak positif bagi Grand Pacific Hotel Bandung, karena menurut Dida Kurnia selaku Room Division Manager tamu individu memberikan pengaruh terbesar bagi pendapatan hotel sekaligus melakukan promosi Word Of
Mouth melalui tamu individu secara langsung.
Menyadari bahwa occupancy mempengaruhi revenue hotel, sales
marketing mempunyai beberapa strategi untuk meningkatkan occupancy yaitu
dengan melakukan promosi melalui media elektronik (sosial media, iklan di beberapa tv lokal, website, email), media cetak (kerjasama dengan koran Pikiran Rakyat, Inilah Koran, flyer), dan melakukan aktivitas sales call. Menurut Siswanto selaku reservation agent sebagian besar tamu yang melakukan reservasi pernah menginap dan memiliki pengalaman sebelumnya di Grand Pacific Hotel Bandung, sehingga ketika melakukan reservasi identitas tamu sudah ada dalam sistem database.Berikut data tamu repeater Grand Pacific Hotel Bandung.
TABEL 1.7
TINGKAT TAMU REPEATER
GRAND PACIFIC HOTEL BANDUNG2011-2013
Tahun Room
Available Room Sold
Repeater
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9
2011 21170 16543 7312 44,2%
2012 21228 16423 8441 51.4%
2013 20.780 14845 6738 45.4%
Sumber:Supervisor Front Office DepartmentGrand Pacific Hotel Bandung Hotel,2013
Berdasarkan Tabel 1.6 di atas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya persentase repeater mengalami kenaikan di tahun 2012 dan penurunan sebesar 6% di tahun 2013. Kondisi penurunan jumlah repeater mengindikasikan bahwa tingkat keinginan atau niat untuk menginap kembali mengalami penurunan, salah satu faktor adanya penurunan niat tamu untuk menginap kembali adalah adanya persaingan harga, hal tersebut dikemukakan pada jurnal An Empirical Study of
Behavioral Intention in the Taiwan Hotel Industry oleh Kang et,al.,2004 (dalam
Che Wu, 2009;6) bahwa “As price competition in the Taiwan hotel industry has been increasing in recent years, customer behavioral intentions are likely to play
an important role in determining hotels’ profits.” Kompetitor harga di Taiwan terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, Kompetitor harga merupakan salah satu dari tiga atribut Behavioral Intention menurut Sarhin & Turhan (2013;46), sehingga Behavioral Intention menjadi fenomena yang sedang terjadi dalam dunia perhotelan khususnya di Taiwan, namun para peneliti belum fokus terhadap masalah Behavioral Intention dalam industry hotel di Taiwan. Kang et,al.,2004 (dalam Che Wu, 2009;6). Penelitian yang belum fokus pada fenomena ini, dikemukakan juga oleh Kang et,al.,2004 (dalam Che Wu, 2009;6), yang mengatakan bahwa “Yet, very little empirical research has focused on the issue of customer behavioural intentions in the hotel industry, particularly in
Taiwan’s international tourist hotel industry.”
Mengetahui sejauh mana perilaku tamu selama menginap di Grand Pacific Hotel Bandung maka dilakukan Pra Penelitian mengenai behavioral intention terhadap 30 responden. Menurut Sarhin & Turhan (2013;46) terdapat 3 Atribut yang digunakan dalam Pra Penelitian behavioral intention yaitu (1) repurchase
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10
penyebaran kuisioner pra-penelitian yaitu ; (1) kesediaan untuk menginap kembali di Grand Pacific Hotel Bandung; (2) kesediaan untuk membayar lebih di kemudian hari; (3) kesediaan untuk merekomendasikan menginap di Grand Pacific Hotel Bandung. Adapun hasil dari penyebaran kuisioner pra-penelitan di Grand Pacific Hotel Bandung dapat dilihat pada Gambar 1.2 :
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014
GAMBAR 1.2
PRA PENELITIAN BEHAVIOR INTENTION GRAND PACIFIC HOTEL BANDUNG
Berdasarkan Gambar 1.2 dapat dilihat hasil pra penelitian pada tanggal 02/06/2014mengenai behavioral intention dilakukan kepada 30 responden tamu yang telah menginap di Grand Pacific Hotel Bandung, diketahui hanya terdapat 13 responden yang memiliki niat untuk menginap kembali, hanya 11 responden yang bersedia untuk membayar lebih di kemudian hari, dan 14 responden yang bersedia untuk merekomendasikan kepada orang lain.
13
11
14 17
19
16
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Kesediaan untuk menginap kembali ke Hotel Grand Pacific
Bandung
Kesediaan untuk membayar lebih di kemudian hari
Kesediaan untuk merekomendasikan menginap
di Hotel Grand Pacific kepada orang lain
Pra Penelitian Behavioral Intention Grand Pacific Hotel Bandung
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11
Grand Pacific Hotel Bandung menyadari tingkat occupancy room salah satunya dipengaruhi oleh tamu repeater sehingga diharapkan setelah tamu merasakan pengalamannya tamu memiliki niat datang kembali untuk menginap (Behavioral Intention) di Grand Pacific Hotel Bandung. Behavioral intention menurut Ching-Fu dan Dung Chun Tsai (2007 :1116) dalam jurnalnya “How
Destination Image and Evaluate Factors Affect Behavioral Intention”
mengungkapkan bahwa behavioral intentionis the visitor’s judgment about the
likeliness to revisit the same destination or the willingness to recommend the
destination to others.
Tamu yang kembali menginap dan bersedia merekomendasikan kepada orang lain menjadi aset penting bagi Grand Pacific Hotel Bandung sehingga untuk meningkatkan tamu repeater, manajemen memberikan special price,
menginformasikan program promosi langsung terhadap tamu yang sering menginap. Kemudahan memberikan layanan merupakan salah satu strategi yang dilakukan, sehingga service convenience dapat diterapkan Grand Pacific Hotel Bandunguntuk meningkatkan keinginan atau niat tamu untuk menginap sehingga terjadinya pembelian produk dan jasa secara berulang yang berujung pada peningkatan occupancy.
Service convenience menurut Gupta dan Sharma (2013:4) dari jurnal
berjudul A Measure of Service Convenience for Retail Stores: Scale Development
and Validation, yaitu di mana pelanggan berniat untuk merasa aman selama
proses membeli dan ingin menghabiskan lebih sedikit energi kognitif mereka saat berbelanja di hotel. Service convenience terdiri dari access convenience,
selection convenience, assurance convenience, dan transaction convenience
(Gupta &Sharma, 2013).
Access convenience adalah kedekatan hotel dari rumah atau kantor
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 12
mempunyai konsep smart hotel (berlokasi strategis berada di pusat kota Bandung), kemudahan reservasi melalui Online Travel Agent , Website, telephone
operator dan dapat melakukan walk-in reservation selama 24jam, free pick up
dan drop ke Bandara Husen Sastranegara dan Stasiun Bandung.
Selection convenience adalah melibatkan persepsi pengeluaran waktu dan
usaha konsumen dalam mencari dan memilih produk di hotel. Peran staf hotel telah muncul sebagai salah satu parameter penting selama pemilihan produk. Penerapan yang dilakukan adalah standarisasi grooming, greeating, dan gesture dalam memberikan pelayanan langsung kepada tamu, dan kemudahan mendapatkan informasi mengenai produk hotel secara langsung melalui karyawan.
Assurance convenience yaitu berkaitan dengan kecemasan dan ketakutan
pembeli yang ada dalam pikiran mereka karena kurangnya kepercayaan dan dianggap risiko keadilan. Penerapan yang dilakukan yaitu keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan, kesesuaian pelayanan yang diinginkan, ketepatan janji yang diberikan sesuai dengan special request ketika reservasi, dan service
recovery dalam menangani kompalain.
Transaction convenience yaitu terdiri dari pengeluaran waktu dan usaha
konsumen untuk melaksanakan transaksi untuk meamperoleh hak kepemilikan produk tertentu (barang dagangan). Penerapan yang dilakukan adalah dengan memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran baik menggunakan credit
card, debit card, cash maupun menggunakan voucher, kerja sama
denganbeberapaBank dimanakeuntungan yang didapat adalah diskon sampai dengan 50%dari publish rate untuk pembayaran menggunakan kartu kredit dan mempunyaistandard operational ketika proses check—in dan check-out.
Menurut Dai, Hua dan A.F Salam (2009:47) dalam jurnal Service
Convenience, Service Consumption Experience and Relational Exchange in Electronic Mediated Environment (EME) mengatakan bahwa “Researchers have
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 13
convenience which would exert a positive influence on consumers’ future purchase behavior”. Para peneliti kemudian mengidentifikasikan bahwa kepuasan konsumen mempunyai korelasi yang tinggi dengan keseluruhan kenyamanan yang kemudian memberikan pengaruh positif terhadap perilaku pembelian di masa datang
Kenyamanan layanan juga dihipotesiskan memiliki dampak pada kepuasan pelanggan dan pembelian berulang dari pelayanan. “Service convenience has been hypothesized as having an impact on customer satisfaction and repeat purchase
from a service organization”(Seiders, et al, 2007; Colwell,et al, 2008).
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dilihat bahwa service
convenience mempunyai dampak terhadap behavioral intention. Melalui service convenience yang telah ditetapkan di Grand Pacific Hotel Bandung tentu
diharapkan dapat meningkatkan behavioral intention yang menginap. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diadakan suatu penelitian mengenai
“PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DI GRAND PACIFIC HOTEL BANDUNG” (Survei pada tamu individu yang menginap di Grand Pacific Hotel Bandung).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut
1. Bagaimana gambaran service convenience di Grand Pacific Hotel Bandung
2. Bagaimana gambaran behavioral intention di Grand Pacific Hotel Bandung
3. Bagaimana pengaruh service convenience terhadap behavioral
intention di Grand Pacific Hotel Bandung
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 14
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data dan informasi yang berhubungan dengan pengaruh service convenience terhadap behavioral
intention di Grand Pacific Hotel Bandungdengan tujuan untuk:
1. Memperoleh hasil temuan mengenai service convenience di Grand Pacific Hotel Bandung
2. Memperoleh hasil temuan mengenai behavioral intention di Grand Pacific Hotel Bandung
3. Memperoleh hasil temuan mengenai pengaruh service convenience terhadap behavioral intention di Grand Pacific Hotel Bandung
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini dapat dilihat dari kegunaan akademik (teoritik) dan kegunaan praktis (empirik).
a. Kegunaan Teoritis
Dapat memberikan masukan Ilmu mengenai kepariwisataan pada jurusan Manajemen Pemasaran Pariwisata khususnya manajemen pemasaran perhotelan dan memberikan saran bagi peneliti dalam mengembangkan kajian mengenai ilmu pemasaran khususnya mengenai service convenience dan behavioral intention dalam industri perhotelan
b. Kegunaan Praktis (Empirik)
Dapat memberikan masukan bagi pihak Grand Pacific Hotel Bandung dalam upaya meningkatkan behavioral intention melalui service
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 45
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisi tentang pengaruh service
convenience terhadap behavioral intention. Menurut Sugiyono (2013:39) “Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependent (terikat)”. Dalam penelitian ini service convenience yang menjadi variabel independent memiliki empat indicator yaitu access convenience, selection convenience, assurance convenience, dan transaction convenience.
Variabel dependent menurut Sugiyono (2013:39) yaitu “Variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah behavioral intention memiliki tiga indikator
terdiri Repurchase Intention, Price Premium, dan Word of Mouth. Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2011:71) “Unit analisis adalah sesuatu yang berdasarkan tujuan yang dijadikan suatu kesatuan karakteristik yang akan diukur”. Unit analisis dalam penelitian ini adalah tamu yang menginap di Grand Pacific Hotel Bandung.
Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode cross
sectional. Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2011:34) “Metode cross sectional
adalah metode yang mengambil subjek dari berbagai tingkat umur dan karakteristik lain dari waktu yang bersamaan, bertujuan untuk memperoleh data yang lebih lengkap, cepat, sehingga dapat menggambarkan perkembangan individu selama masa pertumbuhan.”
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 46
apakah service convenience berpengaruh terhadap Behavioral Intention di Grand Pacific Hotel Bandung. Menurut Sugiyono (2012:53) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri tanpa membuat perbandingan dan/atau mencari hubungan variabel satu sama lain)”.
Definisi dari penelitian deskriptif menurut Nyoman (2012:51) adalah “Sebagai suatu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu fenomena/peristiwa secara sistematis sesuai dengan apa adanya.” Pengertian penelitian verifikatif menurut Sugiyono (2012:54) “penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda”.
Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey. Sedarmayanti dan Hidayat (2011:33) menjelaskan yang dimaksud dengan metode survey sebagai berikut.
Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, data yang dipelajari diambil dari populasi tersebut, sehingga dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel. Operasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam konsep teori dari variabel yang diteliti, indikator, ukuran dan skala yang bertujuan untuk mendefinisikan dan mengukuru variabel.
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 47
yang terdiri dari empat indicator yaitu access convenience (X1), selection
convenience (X2), assurance convenience (X3), dan transaction convenience (X4).
Variabel dependent (terikat) yaitu behavioral intention yang terdiri dari repurchase
intention (Y1). price premium (Y2), dan word of mouth (Y3). Menurut Hasan
[image:31.612.93.580.266.691.2]Mustafa (2011:1) bahwa “Operasionalisasi variabel merupakan proses penentuan ukuran suatu variabel”. Secara lebih rinci operasionalisasi masing- masing variabel ditunjukan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut;
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel/
Sub Variabel Konsep Indikator Indikator Ukuran Skala No
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Service Convenience
(X)
“Increasing demand of Convenience among consumers during their shopping
expedition is advising retailers to audit their firm's services Convenience
perception.” Gupta & Sharma (2013)
Access Convenience
(X1)
kedekatan hotel dari rumah atau kantor (strategis) , area parkir yang memadai dan aman, waktu tempuh dan jam operasi hotel. Akses mengurangi upaya fisik dan menyajikan
kenyamanan waktu untuk pembeli.
Gupta & Sharma (2013;4) Akses (Fisik) Kemudahan menuju Hotel Grand Pacific Tingkat kemudahan dalam mencari keberadaan Grand Pacific Hotel Bandung Ordinal
Scale 1.
Tingkat kemudahan menuju lokasi
hotel
Ordinal
Scale 2.
Keamanan area parkir
Tingkat keamanan area parkir Grand
Pacific Hotel Bandung
Ordinal
Scale 3.
Ketersediaan area parkir Tingkat ketersediaan area parkir Grand Pacific Hotel Ordinal
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 48
Variabel/
Sub Variabel Konsep Indikator Indikator Ukuran Skala No
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Bandung Akses (non-fisik) Kemudahan reservasi Tingkat kemudahan reservasi Grand Pacific Hotel Bandungmelalui offline reservation (telepon, fax, BBM, dan email)
maupun online reservation (website dan Online Travel Agent) Ordinal
Scale 5.
Selection Convenience
(X2)
melibatkan persepsi pengeluaran waktu dan usaha konsumen dalam mencari dan memilih produk di hotel. Peran staf hotel telah muncul
sebagai salah satu parameter penting selama pemilihan
produk Gupta & Sharma
(2013;4) Kemudahan dalam menggunakan fasilitas pendukung Tingkat kemudahan dalam menggunakan fasilitas pendukung seperti Wifi, Swimming pool, Spa & Massage, Lobby
Lounge, dan Restaurant
Ordinal
Scale 6.
Kemampuan karyawan dalam menguasai product knowledge hotel Tingkat kemampuan karyawan dalam menguasai product knowledge hotel Ordinal
Scale 7.
Keramahan
karyawan Tingkat
Ordinal
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 49
Variabel/
Sub Variabel Konsep Indikator Indikator Ukuran Skala No
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
hotel keramahan karyawan hotel dalam memberikan informasi Kecepatan kinerja karyawan hotel Tingkat kecepatan kinerja karyawan hotel Ordinal
Scale 9.
Kejelasan informasi yang diberikan sehingga memudahkan dalam memilih produk yang diinginkan Tingkat kejelasan informasi yang diberikan sehingga memudahkan dalam memilih produk yang diinginkan. Ordinal
Scale 10.
Kemudahan mendapatkan informasi Tingkat kemudahan dalam mendapatkan informasi yang berkaitan dengan spesifikasi produk hotel, kualitas dan
harga
Ordinal
Scale 11.
Assurance Convenience (X3) berkaitan dengan kecemasan dan ketakutan pembeli yang ada dalam pikiran
mereka karena kurangnya kepercayaan dan
dianggap risiko keadilan Gupta & Sharma
(2013;4) Kepercayaan terhadap merek hotel Tingkat kepercayaan terhadap merek hotel untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu Ordinal
Scale 12.
Keyakinan terhadap fasilita hotel kelas bintang Tingkat keyakinan terhadap fasilitas hotel bintang tiga
yang akan
Ordinal
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 50
Variabel/
Sub Variabel Konsep Indikator Indikator Ukuran Skala No
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
tiga diberikan
Ketepatan janji sesuai dengan informasi yang diberikan Tingkat ketepatan janji Grand Pacific Hotel Bandung sesuai dengan informasi yang diberikan melalui website, program promosi, dan flayer Ordinal
Scale 14.
Ketepatan janji yang diberikan sesuai dengan special request ketika reservasi Tingkat ketepatan janji yang diberikan sesuai dengan special request ketika reservasi Ordinal
Scale 15.
Kesigapan karyawan dalam melayani tamu Tingkat kesigapan karyawan dalam
melayani tamu
Ordinal
Scale 16.
Kemudahan menyampaika
n saran dan keluhan
Tingkat kemudahan dalam
menyampaikan saran dan keluhan
Ordinal
Scale 17.
Transaction Convenience
(X4)
yaitu terdiri dari pengeluaran waktu dan usaha konsumen untuk
melaksanakan transaksi untuk memperoleh hak kepemilikan produk tertentu (barang dagangan) Gupta & Sharma
Keamanan dalam bertransaksi Tingkat keamanan dalam bertransaksi Ordinal
Scale 18.
Keragaman metode pembayaran Tingkat keragaman dalam metode pembayaran Ordinal
Scale 19.
Kemudahan melakukan pembayaran Tingkat kemudahan dalam melakukan Ordinal
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 51
Variabel/
Sub Variabel Konsep Indikator Indikator Ukuran Skala No
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(2013;4) pembayaran
Behavioral Intention
(Y)
“behavioral intentions refer to the visitor’s judjment about the likeliness to revisit
the same destination and willingness to recommend it to others” , artinya niat perilaku masa depan merujuk kepada penilaian pengunjung/tamu tentang kesesuaian untuk meninjau kembali tujuan yang sama dan kesediaan untuk
merekomendasikan hal ini kepada yang lain. Mat Som (2012:41)
Repurchase Intention :
Kesediaan untuk menginap kembali di Grand Pacific
Hotel Bandung
Tingkat kesediaan untuk menginap kembali di Grand
Pacific Hotel Bandung
Ordinal
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 52
Variabel/
Sub Variabel Konsep Indikator Indikator Ukuran Skala No
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Price Premium: Kesediaan untuk membeli produk dan jasa Grand Pacific Hotel Bandung jika harga yang ditawarkan lebih mahal dari sebelumnya. Tingkat Kesediaan untuk membeli produk dan jasa Grand Pacific Hotel Bandung jika harga yang ditawarkan lebih
mahal dari sebelumnya.
Ordinal
Scale 22.
Word of Mouth: Kesediaan untuk memberikan tanggapan positif Tingkat kesediaan untuk memberikan tanggapan positif Ordinal
Scale 23.
Kesediaan merekomenda sikan Grand Pacific Hotel Bandung kepada orang lain Tingkat kesediaan merekomendasika
n Grand Pacific Hotel Bandung kepada orang lain
Ordinal
Scale 24.
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 53
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan untuk penelitian. Sumber data tersebut diperoleh, baik secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian. Sedarmayanti dan Hidayat (2011:72), “data adalah informasi/keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan suatu fakta”. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada responden langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada sumber data).
2. Data Sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik penelitian)
[image:37.612.108.578.572.645.2]Berikut jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini seperti yang dijelaskan dalam Tabel. 3.2 berikut.
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Data Jenis Data Sumber Data
Digunakan untuk Tujuan Penelitian
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 54
No Data Jenis Data Sumber Data
Digunakan untuk Tujuan Penelitian
T1 T2 T3
1
Profil perusahaan, visi, misi dan
struktur organisasi Sekunder
HR Department Grand Pacific Hotel Bandung - - - 2 Operasional kegiatan
perusahaan Sekunder
Front Office Department Grand Pacific Hotel Bandung - - - 3 Karakteristik
responden Primer
Tamu yang menginap di Grand
Pacific Hotel Bandung - - - 4 Tanggapan tamu hotel mengenai Service Convenience Primer Tamu yang menginap di Grand
Pacific Hotel Bandung V - v 5 Tanggapan tamu hotel terhadap behavioral intention Primer Tamu yang menginap di Grand
Pacific Hotel Bandung
- v v
3.2.4 Populasi, Sample, dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 55
Berdasarkan pengertian diatas maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah tamu individu yang pernah menginap di Grand Pacific Hotel Bandung pada tahun 2013 sebesar 14.845 tamu.
3.2.4.2 Sample
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:62). Sample digunakan karena dalam penelitian ini tidak memungkinkan untuk meneliti semua populasi yang ada di Grand Pacific Hotel Bandung yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang tersedia sehingga penelitian ini diperkenankan untuk mengambil sebagian saja dari objek populasi yang ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut representatif (mewakili). Nyoman (2012:38) mengatakan bahwa “besarnya populasi mempengaruhi representativitas sampel, karena makin besar jumlah sampel makin besar peluang sampel mengikuti cirri-ciri dan distribusi populasinya.”
Sedarmayanti dan Hidayat (2011:143), mengemukakan untuk menentukan ukuran sampel dapat ditentukan dengan menggunakan teknik slovin berikut.
n =
Keterangan : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Nilai presisi = 10% = 0.1
Berdasarkan besarnya populasi tamu Grand Pacific Hotel Bandung pada tahun 2013 sebanyak 14.845 populasi , maka dapat ditetukan jumlah sampel sebagai berikut:
n =
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 56
n = 99, 31 » 100
Berdasarkan perhitungan di atas dengan menggunakan rumus slovin dan tingkat signifikansi sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah 100 tamu yang menginap di Grand Pacific Hotel Bandung.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Nyoman (2012:40) membedakan teori sampling menjadi dua, yaitu sampling didasarkan atas probilitas (probability sampling) dan sampling yang tidak didasarkan atas probabilitas (nonprobability sampling). Bentuk-bentuk pokok dari probabilitas sampling menurut Nyoman (2012:41) adalah simple
random sampling, strata (starified) random sampling, dan kluster (cluster)
random sampling. Pokok dari nonprobability sampling adalah sampling eksidental (accidental sampling), sampling kuota (quota sampling), dan sampling tujuan (purposive sampling).
Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling yaitu pendekatan yang memungkinkan dilaksanakannya sampling plan yang representative, dan memungkinkan peneliti untuk memperkirakan sejauh mana penemuan-penemuan yang diperoleh berdasarkan sampel akan menyerupai keadaan sebenarnya dalam populasi (Nyoman, 2012:40). Teknik simple random sampling digunakan untuk mendapatkan sampel representative. Simple random sampling adalah penarikan sampel secara sederhana dengan cara random, penarikan sampel langsung pada individu/kasus dan dilakukan secara random (Nyoman,2012:41).
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Secara umum terdapat beberapa teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, angket/kuesioner serta studi literatur. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut. Penulis dalam penelitian ini melakukan penelitian dengann teknik pengumpulan data sebagai berikut:
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari narasumber secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan narasumber yakni pihak manajemen Grand Pacific Hotel Bandung, yang dilakukan kepada Staff
Human Resources, Front Office, dan sales and Marketing Departement. Adapun
tujuan dari dilakukannya wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai profil hotel.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melakukan peninjauan serta pengamatan secara langsung terhadap gejala yang tampak pada objek yang diteliti yakni Grand Pacific Hotel Bandung khususnya mengenai service convenience terhadap kepuasan tamu yang menginap sehingga peneliti memperoleh informasi lain yang belum dapat diperkirakan sebelumnya.
3. Angket / Kuesioner
Instrumen atau alat pengumpulan data yang disebut angket, berisi sejumlah pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden sesuai dengan tema penelitian dimana setiap responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman serta penilaian tamu pada keseluruhan hasil dari service
convenience serta behavioral intention. Kuesioner ditujukan kepada yang menginap
di Grand Pacific Hotel Bandung. 4. Studi Literatur
Studi literature merupakan cara pengumpulan data/informasi terkait teori-teori yang berhubungan dengan masalah variabel yang diteliti, yang terdiri dari
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 58
[image:42.612.106.526.181.399.2]dilakukan baik melalui buku maupun jurnal serta artikel yang diterbitkan. Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.3 berikut.
TABEL 3.3
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
No Teknik Pengumpulan Data Sumber Pengumpulan Data
1 Wawancara
Staff Sales Marketing, Front Office, Human Resources, Grand Pacific
Hotel Bandung
2 Observasi
Pelaksanaan Service Convenience Terhadap Customer Satisfaction di
Grand Pacific Hotel Bandung. 3
Angket / Kuesioner
Tamu yang menginap di Grand Pacific Hotel Bandung.
4 Studi Literatur
Service Convenience Terhadap Behavioral Intention di Grand Pacific
Hotel Bandung. Sumber : Hasil pengolahan data, 2014
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari responden melalui kuisioner yang telah terkumpul, selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil pengolahan terserbut dapat dilihat apakah antara variable service convenience (X) terdapat pengaruh atau tidak terhadap variable behavioral intention (Y) .
Kuisioner yang akan disebarkan harus diuji layak atau tidaknya sebelum disebarkan kepada responden, dengan cara melakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas untuk melihat tingkat kebenaran serta kualitas data.
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 59
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Menurut Sugiyono, (2013:123) “Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal”. Validitas internal atau rasional yaitu bila kriteria yang ada dalam intrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur, sedangkan validitas eksternal, bila kriteria di dalam instrumen d isusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada.
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas menggunakan nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai teknik korelai product moment (dikemukakan oleh Pearson). Adapun rumus Teknik Korelasi produc moment adalah sebagai berikut:
2 2 2 2
) ( ) ( ) ( ) ( ) )( ( ) ( Y Y n X X n Y X XY n rxy Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi product moment
n = Jumlah sampel atau banyaknya responden X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item X2 = Kuadrat faktor variabel X
Y2 = Kuadrat faktor variabel Y
XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variable X dan Y
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 60
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika lebih besar atau sama dengan ( ).
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika
lebih kecil dari ( ).
3. Berdasarkan jumlah kuesioner yang diuji sebanyak 30 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28), maka didapat nilai
sebesar 0.374.
Perhitungan validitas item instrument akan dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product for Service Solution) 19 for windows. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi menurut Sugiyono (2013:180) adalah sebagai berikut:
TABEL 3.4
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2013:184)
Berikut merupakan hasil pengujian validitas service convenience dan
behavioural intention :
TABEL 3.5
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 61
No. Pertanyaan keterangan
Service Convenience Access Convenience
Akses Fisik
1
Tingkat kemudahan dalam mencari keberadaan Hotel Grand Pacific.
0,841 0,374 Valid
2. Tingkat kemudahan menuju
lokasi hotel. 0,893 0,374 Valid
3. Tingkat keamanan area parkir
Grand Pacific Hotel Bandung. 0,820 0,374 Valid 4. Tingkat ketersediaan area parkir
Grand Pacific Hotel Bandung. 0,875 0,374 Valid Akses Non-fisik
5.
Tingkat kemudahan reservasi Grand Pacific Hotel Bandungmelalui online reservation (telepon, fax, BBM
dan email) ataupun offline reservation (website dan Online Travel Agent)
0,690 0,374 Valid
Selection Convenience
6.
Tingkat kemudahan dalam menggunakan fasilitas pendukung seperti Wifi, Swimming pool, Spa & Massage, Lobby Lounge, dan Restaurant.
0,814 0,374 Valid
7.
Tingkat kemampuan karyawan dalam menguasai product knowledge hotel.
0,750 0,374 Valid
8.
Tingkat keramahan karyawan hotel dalam memberikan informasi.
0,883 0,374 Valid
9. Tingkat kecepatan kinerja
karyawan hotel. 0,883 0,374 Valid
10.
Tingkat kejelasan informasi yang diberikan sehingga memudahkan dalam memilih produk yang diinginkan.
0,487 0,374 Valid
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 62
No. Pertanyaan keterangan
Service Convenience mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan spesifikasi produk hotel, kualitas dan harga. Assurance Convenience
12.
Tingkat kepercayaan terhadap merek hotel untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu.
0,718 0,374 Valid
13.
Tingkat keyakinan terhadap fasilitas hotel bintang tiga yang akan diberikan.
0,649 0,374 Valid
14.
Tingkat ketepatan janji Grand Pacific Hotel Bandung sesuai dengan informasi yang diberikan melalui website, program promosi, dan flayer.
0,521 0,374 Valid
15.
Tingkat ketepatan janji yang diberikan sesuai dengan special
request ketika reservasi.
0,642 0,374 Valid
16. Tingkat kesigapan karyawan
dalam dalam melayani tamu 0,745 0,374 Valid
17.
Tingkat kemudahan dalam menyampaikan saran dan keluhan.
0,517 0,374 Valid
Transaction Convenience
18. Tingkat keamanan dalam
bertransaksi. 0,644 0,374 Valid
19. Tingkat keragaman dalam
metode pembayaran. 0,813 0,374 Valid 20. Tingkat kemudahan dalam
melakukan pembayaran. 0,811 0,374 Valid No. Pertanyaan r hitung r tabel keterangan
Behavioral Intention Repurchase Intention
21.
Tingkat kesediaan untuk menginap kembali di Grand Pacific Hotel Bandung.
0,851 0,374 Valid
Price Premium
RESYTA LIESTYA PUTRI, 2015
PENGARUH SERVICE CONVENIENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 63