• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PIDANA BERKAIT PERLUASAN DEFINISI SAKSI DAN KETERANGAN SAKSI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 65/PUU-VIII/2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PIDANA BERKAIT PERLUASAN DEFINISI SAKSI DAN KETERANGAN SAKSI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 65/PUU-VIII/2010."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

KAJIAN PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PIDANA BERKAIT

PERLUASAN DEFINISI SAKSI DAN KETERANGAN SAKSI DITINJAU

DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM

ACARA PIDANA DAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR

65/PUU-VIII/2010

Penulisan Hukum

(Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana S1

dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh

MAULIDA PRIMA SAKTIA

NIM. E0009212

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user

v MOTTO

Sesuatu itu diciptakan pasti ada tujuannya, begitu pula manusia, diciptakan oleh

Tuhan pasti ada tujuannya

“Gambattekudasai” diiringi dengan seulas senyum

Doku made mo nintai shite doryoku suru

(sampai kapan dan kemanapun, dan berupayalah habis-habisan)

Motto gambattekudasai

(ayo berjuang lebih lagi)

Motto motto kenkyuu shitekudasai

(ayo melakukan penelitian lebih dan lebih lagi)

(Maulida)

Every pain, every problems would make our even stronger

(Wine Out of Water)

Tak perlu menunggu hebat untuk menjadi apa yang kau inginkan, hanya perlu

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, sebuah penulisan hukum ini penulis

persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang begitu luar biasa mendengarkan serta mengabulkan doa dan

memberikan kelancaran untuk setiap langkah dalam hidupku;

2. Rosululloh Muhammad saw yang sholawat serta salam sudah sepantasnya

senantiasa dilantunkan kepada sang pencerah;

3. Papa Wahyu Edy Priyono, S.H. dan Mama Sri Puryani B.Sc, doa dan

dukungan serta kasih sayang Ayahnda dan Ibunda selalu mengiringi langkah

kesuksesanku;

4. Kakak drh. Annisa Razi Yaniesa dan keponakan kecilku Alyka Marysha Putri

Akbar, yang telah memberikan doa dan dukungan yang tiada habisnya;

5. Keluarga besar H. Muh. Toenasir dan Alm. Efendi Soedarmo;

6. My fiance, Chandra Dwi Putranto;

7. Sahabat-Sahabatku, Faradina Naviah, Rizki Puspita Widia Putri, Ganis,

Angga Christian, Dwipayana Pramodya, Ria Hartati, Citra Widi, Indri,

Himma, Prita, Miqdad;

8. Keluarga besar Kelompok Studi dan Penelitian “Principium” FH UNS;

9. Keluarga besar Komunitas “Voca Justicia” FH UNS;

10. Keluarga besar Komunitas Griya Kupu Surakarta;

(7)

commit to user

vii ABSTRAK

Maulida Prima Saktia. E0009212. 2013. KAJIAN PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PIDANA BERKAIT PERLUASAN DEFINISI SAKSI DAN KETERANGAN SAKSI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 65/PUU-VIII/2010. Fakultas Hukum UNS.

Penulisan hukum ini untuk mengetahui kajian pembaharuan Hukum Acara Pidana terkait dengan perluasan definisi saksi dan keterangan saksi dan untuk mengetahui implikasi yuridis perluasan definisi saksi dan keterangan saksi berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-VIII/2010.

Penulisan hukum ini merupakan penulisan hukum normatif yang bersifat preskriptif dan terapan. Bahan yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan non hukum. Teknik pengumpulan bahan hukum dalam penelitian ini adalah dengan cara studi kepustakaan melalui pengumpulan peraturan perundang-undangan, buku, dan dokumen lain yang mendukung. Penulis menggunakan analisis dengan metode deduktif yang berpangkal dari pengajuan premis mayor kemudian premis minor. Berdasarkan kedua hal tersebut, kemudian dapat ditarik kesimpulan guna mendapatkan jawaban atas rumusan masalah mengenai kajian pembaharuan hukum acara pidana berkait dengan perluasan definisi saksi dan keterangan saksi ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1981 dan Putusan MK No. 65/PUU-VIII/2010 dan mengenai implikasi yuridisnya.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan: Pertama, bahwa Putusan MK No. 65/PUU-VIII/2010 yang memperluas definisi saksi dan keterangan saksi apabila dikaitkan dengan 4 (empat) sasaran pembaharuan hukum acara pidana putusan tersebut membawa sebuah pengaturan untuk pembaharuan hukum acara pidana. Kedua, bahwa implikasi yuridis perluasan definisi saksi dan keterangan saksi jika dikaitkan dari perspektif penegak hukum tidak mempersulit kinerja penegak hukum, perspektif tujuan hukum acara pidana tidak mempengaruhi dan dari perspektif keyakinan hakim tidak mempengaruhi.

(8)

commit to user

viii ABSTRACT

Maulida Prima Saktia. E0009212. 2013. A STUDY ON CODE OF CRIMINAL PROCEDURE REF ORM RELATIVE TO BROADENING DEF INITION OF WITNESS AND WITNESS INFORMATION VIEWED FROM ACT NUMBER 8 OF 1981 ABOUT THE CODE OF CRIMINAL PROCEDURE AND

CONSTITUTION COURT’S VERDICT NUMBER 65/PUU-VIII/2010. F aculty

of Law of UNS.

This research aimed to find out the Code of Criminal Procedure reform relative to broadening definition of witness and witness information and to find out the juridical implication of broadening definition of witness and witness

information based on Constitution Court‟s Verdict Number 65/PUU-VIII/2010.

This study was a normative law research that was prescriptive and applied in nature. The material used consisted of primary, secondary materials, and non-material law. Technique of collecting law non-material used in this research was library study through collecting legislation, book, and other supporting document. The author used analysis with deductive method departing from major premise proposition and then the minor one. From both premises, a conclusion was then drawn to obtain the answer to problem statement concerning the code of criminal procedure reform relative to broadening definition of witness and witness information viewed from Act Number 8 of 1981 and Constitution Court‟s Verdict Number 65/PUU-VIII/2010 and the juridical implication.

Based on the result of research and discussion, it could be found that: firstly, the Constitution Court‟s Verdict Number 65/PUU-VIII/2010 broadening the definition of witness and witness information related to 4 (four) targets of Code of Criminal Procedure, the verdict brought about a regulation for the Code of Criminal Procedure reform. Secondly, the juridical implication of broadening

definition of witness and witness information related to the law enforcer‟s

perspective did not inhibit the performance of law enforcer, the perspective of procedure law objective did not affect and neither did the perspective of judge conviction.

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis akhirnya dapat

menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) yang berjudul “KAJIAN

PEMBAHARUAN HUKUM ACARA PIDANA BERKAIT PERLUASAN

DEFINISI SAKSI DAN KETERANGAN SAKSI DITINJAU DARI

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM

ACARA PIDANA DAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR

65/PUU-VIII/2010”.

Penulisan hukum ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Penulisan hukum ini membahas tentang pengaruh Putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 65/PUU-VIII/2010 terhadap kajian pembaharuan Hukum Acara

Pidana terkait dengan perluasan definisi saksi dan keterangan saksi dan implikasi

yuridis perluasan definisi saksi dan keterangan saksi berdasarkan Putusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 65/PUU-VIII/2010. Penulis menyadari bahwa

dalam penulisan hukum ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis

dengan besar hati akan menerima segala masukan yang dapat memperkaya

pengetahuan penulis di kemudian hari.

Dengan selesainya penulisan hukum ini, maka dengan segala kerendahan

hati penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pihak-pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penulisan hukum ini:

1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Edy Herdyanto, S.H., M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Acara yang

penuh kebijaksanaan dan kesabarannya membantu penulis dalam mengatasi

kendala-kendala administratif hingga penulis dapat mengikuti sidang skripsi.

3. Bapak Kristiyadi, S.H.,M.Hum dan Bapak Muhammad Rustamaji, S.H.,M.H.

(10)

commit to user

x

yang membangun kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum

(skripsi) ini dengan baik.

4. Ibu Zeni Luthfiah, S. Ag., M.Ag. selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan, motivasi dan arahan selama penulis menempuh

kuliah di Fakultas Hukum UNS.

5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

dengan keikhlasan dan kemuliaan hati memberikan bekal ilmu kepada penulis

selama masa kuliah di Fakultas Hukum UNS.

6. Ketua Bagian PPH Ibu Wida Astuti, S.H., M.H. dan Mas Wawan anggota

PPH yang banyak membantu penulis dalam penulisan hukum ini.

7. Segenap staff Perpustakaan Fakultas Hukum UNS, yang telah membantu

menyediakan bahan referensi yang berkaitan dengan topik penulisan hukum

ini.

8. Segenap staf dan karyawan Fakultas Hukum UNS yang telah memberikan

kemudahan dan bantuan dalam segala administratif perkuliahan penulis.

9. Mamaku Sri Puryani, B.Sc dan Papaku Wahyu Edy Priono, S.H., yang

dengan ikhlas membesarkanku dan mendidikku serta memberikan doa dan

kasih sayang di setiap langkahku demi kesuksesanku.

10. Kakakku tercinta drh. Annisa Razi Yaniesa beserta keponakan kecilku Alyka

Marysha Putri Akbar yang selalu memberikan doa dan dukungan untuk

penulis dalam menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum UNS.

11. Keluarga besar H. Muh. Toenasir dan Alm. Efendi Soedarmo atas doa dan

dukungan yang luar biasa kepada penulis.

12. Chandra Dwi Putranto, atas doa, dukungan serta kasih sayang untuk penulis. “Thanks for your love”

13. Dua sahabat terbaikku, Faradina Naviah dan Rizki Puspita Widia Putri yang

selalu menemaniku dari awal perkuliahan di kota Solo, senantiasa

memberikan masukan, mendengarkan kegalauan penulis.

14. Rekan-rekan penulis, Ria Hartati, Lia, Indri, Himma, Angga Christian,

Dwipayana Pramodya, Prita, Miqdad, Kikit, Bayu, Siska, Miecko, Latifah,

(11)

commit to user

xi

15. Rekan-rekan kost “Yustisia 2”, Ganis, Mbak Dipta, Mbak Iput, Mbak Meta,

Mbak Iin, Mbak Imas, Mbak Icha, Yayuk, Cigita, Mbak Rinda yang selalu

memberikan semangat serta dukungan di setiap harinya.

16. Keluarga besar KSP “Principum” atas pengalaman menulis dan berorganisasi

yang begitu berharga.

17. Keluarga besar Komunitas “Voca Justicia” FH UNS atas pengalaman

bermusik dan dukungannya. “Bersuara dalam nada”.

18. Keluarga besar Komunitas Griya Kupu Solo atas pengalaman yang begitu

berharga sehingga penulis termotivasi dan mengetahui begitu berharganya

hidup ini.

19. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam menyelesaikan

penulisan hukum ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga

segala kebaikan bapak, ibu dan rekan-rekan semua mendapat balasan

kebaikan dari Allah SWT.

Demikian, semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada

khususnya.

Surakarta, 28 Maret 2013

(12)

commit to user

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Metode Peneltian ... 6

F. Sistematika Penulisan Hukum ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Kerangka Teori ... 12

1. Tinjauan tentang Pembuktian ... 2. Tinjauan tentang Saksi ... 3. Tinjauan tentang Pembaharuan Hukum Acara Pidana ... 12 18 26 B. Kerangka Pemikiran ... 29

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32

1. Kajian tentang Pembaharuan Hukum

Acara Pidana Berkait Perluasan Definisi

(13)

commit to user

xiii

Undang-Undang Nomor Tahun 1981

tentang Hukum Acara Pidana dan Putusan

MK Nomor 65/PUU-VIII/2010 ...

2. Kajian Implikasi Yuridis Perluasan

Definisi Saksi dan Keterangan Saksi

Berdasarkan Putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 65/PUU-VIII/2010 ...

33

57

BAB IV PENUTUP ... 74

A. Simpulan ... 75

B. Saran ... 75

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Halaman

Gambar 1. Skematik Kerangka Pemikiran ... 29

Gambar 2. Skematik Hubungan Pengaturan Keterangan

Saksi antara KUHAP dengan Putusan MK No.

65/PUU-VIII/2010 ... 33

Tabel 1. Pengaturan Saksi dalam KUHAP ... 35

Tabel 2. Daftar Pembaharuan Hukum Acara Pidana ... 49

Tabel 3. Pemenuhan Sasaran Pembaharuan Hukum Acara

Gambar

Gambar 1.  Skematik Kerangka Pemikiran .............................

Referensi

Dokumen terkait

Saksi ahli Dewi Taviana Haroen dan Rismon Hasiolan Sianipar bisa dikatakan tidak sesuai hal ini di karenakan saksi ahli menurut Hukum Acara Pidana Islam adalah seseorang

Tujuan penelitian hukum ini adalah untuk menganalisis kewajiban jaksa penuntut umum dalam menghadirkan saksi di persidangan berdasarkan hukum acara pidana berikut

Sesuai dengan latar belakang penelitian tentang "Urgensi Perlunya Pembaharuan Hukum Acara Pidana Nasional di Indonesia Yang Lebih Responsif", sehingga

Bahwa definisi saksi yang diberikan Pasal 1 angka 26 telah mengaburkan keberadaan saksi yang menguntungkan dan saksi a de charge yang kaidah undang-undangnya diatur dalam

Putusan tersebut juga menimbulkan beberapa dampak dalam hukum acara pidana di Indonesia, jika ternyata saksi adalah tidak harus orang yang melihat, mendengar, dan

penelitian yaitu komparasi, maka penyusun mencoba menganalisa antara peran saksi korban pembunuhan dalam proses pemeriksaan perkara menurut hukum acara pidana Islam

Tujuan penelitian hukum ini adalah untuk menganalisis kewajiban jaksa penuntut umum dalam menghadirkan saksi di persidangan berdasarkan hukum acara pidana berikut

Suhasril, S.H., Hukum Acara Pidana Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004 Muhammad, Abdulkadir, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004 Muladi,