• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Kalimat Mahasiswa Thailand Yang Belajar Di UMS (Aspek Ejaan, Kemubaziran, Kepaduan, Dan Kelogisan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Kalimat Mahasiswa Thailand Yang Belajar Di UMS (Aspek Ejaan, Kemubaziran, Kepaduan, Dan Kelogisan)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN,

KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Oleh:

TRI HARIYANTI A310100115

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN,

KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

Tri Hariyanti PBSID-FKIP-UMS

Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Surakarta 57102

Telp. (0271) 717417, Fax. (0271) 715448, e-mail: trihariyanti15@gmail.com

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana bentuk kesalahan ejaan pada kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS? (2) bagaimana kemubaziran kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS? (3) bagaimana ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS? (4) bagaimana ketidaklogisan kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk kesalahan ejaan, bentuk kemubaziran, ketidakpaduan serta ketidaklogisan kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan di IPMITI (Ikatan Persaudaraan Mahasiswa Islam Thailand di Indonesia) cabang Solo Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos I Pabelan Kartasura, Surakarta. Objek penelitian ini berupa kesalahan penulisan ejaan, kemubaziran, ketidakpaduan, dan ketidaklogisan kalimat mahasiswa Thailand. Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari mahasiswa Thailand yang belajar di UMS. Teknik analisis data menggunakan metode agih dengan teknik lesap dan teknik ganti.

Hasil penelitian ini adalah: pertama, dalam kalimat ditemukan kesalahan penulisan ejaan, kemubaziran, ketidakpaduan, dan ketidaklogisan. Kedua, kesalahan penulisan ejaan sebanyak 27 kalimat, adapun kemubaziran kalimat sebanyak 45 kalimat, ketidakpaduan kalimat sebanyak 24 kalimat, serta ketidaklogisan kalimat ditemukan sebanyak 18 kalimat. Ketiga, kesalahan penulisan ejaan meliputi kesalahan penulisan huruf kapital, kesalahan penulisan singkatan, huruf miring dan kesalahan penulisan kata depan ke dan di. Kemubaziran kalimat disebabkan penggunaan kata kopula, penggunaan dua kata atau lebih yang bersinonim, dan penggunaan kata yang berlebihan. Ketidakpaduan kalimat disebabkan oleh keterangan aspek yang diletakkan di depan subjek, menyisipkan kata depan diantara P dan O, penggunaan kata tanya yang kurang sesuai, tidak meletakkan objek, tidak menyertakan prefiks ber- dan me-, penggunaan kata depan di dan ke yang kurang tepat, interverensi dari bahasa asing (Thailand) serta kurang tepat dalam penggunaan kata ganti -nya. Adapun ketidaklogisan kalimat disebabkan oleh hubungan makna antara subjek dengan predikat dan kelogisan antara predikat dengen pelengkap atau objek.

(5)

PENDAHULUAN

Mayoritas penduduk Indonesia menggunakan bahasa Indonesia untuk menyampaikan pesan dalam proses komunikasi. Pemakaian bahasa Indonesia masih mendominasi jika dibandingkan dengan pemakaian bahasa lain seperti bahasa Inggris, bahasa Arab, maupun bahasa Cina. Eksistensi bahasa Indonesia digunakan oleh masyarakat untuk mempererat persatuan dan kesatuan.

Warga negara asing (WNA) yang tinggal dan mencari ilmu di Indonesia merespon secara aktif pemakaian bahasa Indonesia. Mereka berbaur dan bertutur dengan masyarakat menggunakan bahasa Indonesia, baik dalam bahasa lisan maupun tulisan. Hal itu dimaksudkan agar komunikasi berjalan dengan baik. Selain itu, penguasaan dan kemampuan mereka dalam bidang kebahasaan (Indonesia) akan bertambah.

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki mahasiswa berasal dari luar negeri, utamanya Thailand. Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh mahasiswa Thailand yang belajar di UMS umumnya menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia oleh mahasiswa Thailand di bidang bahasa tulis sering mengalami ketidaktepatan ejaan, kemubaziran, ketidakpaduan, dan ketidaklogisan kalimat.

Selain ejaan, aspek lain yang melatarbelakangi adanya kesalahan berbahasa adalah kemubaziran, kepaduan, dan kelogisan. Kedua hal ini turut mempengaruhi keefektifan suatu kalimat. Adanya pengaruh tersebut mengakibatkan adanya kesalahan berbahasa.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan bentuk kesalahan ejaan pada kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS, (2) mendeskripsikan bentuk kemubaziran kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS, (3) mendeskripsikan ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS, dan (4) mendeskripsikan ketidaklogisan kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS.

(6)

METODE

Lokasi penelitian dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos I Pabelan Kartasura, Surakarta. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Subroto (dalam Sriyono, 2005: 29) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif itu bersifat deskriptif. Peneliti mencatat dengan teliti dan cermat data yang berwujud kata-kata, kalimat-kalimat, wacana, gambar-gambar atau foto, catatan harian, memorandum, dan video tape.

Data penelitian ini berupa kata dan kalimat mahasiswa Thailand. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari enam mahasiswa Thailand yang belajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah sepuluh orang. Objek penelitian ini adalah kesalahan penulisan ejaan pada kalimat, kemubaziran, dan ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi, simak catat dan rekam. Teknik dokumentasi adalah mencari data atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prestasi, notulen, rapor, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 234). Peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk mengumpulkan data yang berupa kalimat mahasiswa Thailand.

Tahap analisis data merupakan upaya peneliti mengenai masalah yang terkandung dalam data. Setelah data penelitian dikumpulkan, diseleksi, dan diklasifikasikan, langkah selanjutnya adalah analisis data. Dalam penelitian ini digunakan metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni teknik lesap dan teknik ganti. Teknik lesap untuk mengetahui kadar keintian unsur yang dilesapkan (Sudaryanto, 1993:42). Teknik lesap digunakan untuk menganalisis kemubaziran dan ketidaklogisan kalimat. Tekni ganti untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti atau unsur diganti dengan unsur pengganti, khususnya bila tataran pengganti sama tataran terganti atau tataran

(7)

ginanti (Sudaryanto, 1993: 48). Teknik ini digunakan untuk menganalisis kesalahan ejaan dan ketidakpaduan kalimat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut hasil penelitian mengenai analisis kesalahan berbahasa mahasiswa Thailand yang belajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta (aspek ejaan, kemubaziran, kepaduan, dan kelogisan).

A. Kesalahan Ejaan

Mengacu pada pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 49 Tahun 2009 pada tanggal 31 Juli 2009, maka dapat ditarik beberapa aspek kesalahan ejaan pada kalimat mahasiswa Thailand. Pada kalimat mahasiswa Thailand ditemukan kesalahan penulisan ejaan 27 data. Adapun penulisan kesalahan ejaan meliputi:

1. Kesalahan Penulisan Huruf Kapital

Dari 18 data kesalahan penulisan ejaan huruf kapital, kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat mahasiswa Thailand meliputi: (a) 3 data kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama yang berhubungan dengan agama dan nama Tuhan, (b) 1 data kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama keagamaan yang diikuti nama orang, (c) 8 data kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang, (d) 1 data kesalahan penulisan huruf kapital pada huruf pertama nama bulan dan hari, (e) 4 data kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi, dan (f) 1 data kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.

Misalnya kesalahan penulisan huruf kapital nama haris pada data no (9) yang ditulis menggunakan huruf h kecil termasuk ke dalam kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama orang. Penulisan nama tersebut seharusnya diawali dengan

(8)

menggunakan huruf kapital H. Berikut perbaikan kesalahan penulisan nama yang dimaksud.

(9) Saya tunggu haris masih lama. (9b) Saya tunggu Haris masih lama.

2. Kesalahan Penulisan Singkatan

Pada data kesalahan penulisan ejaan, kesalahan penulisan singakatan ditemukan 1 data. Data no (19) dikelompokkan kesalahan penulisan singkatan. Dalam kaidah bahasa Indonesia penulisan singakatan poin pertama ditulis dengan istilah yang bentuk tulisannya terdiri atas satu huruf atau lebih yang dilisankan sesuai dengan bentuk istilah lengkapnya Hidayati (2012: 106). Kata rupiah pada kalimat di yang disingkat RPH dengan menggunakan huruf kapital seharusnya disingkat Rp.

(19) Samoon aku mintak uang 500 RPH. (19a) Samoon aku minta uang Rp. 500.

3. Kesalahan Penulisan Huruf Miring

Kesalahan penulisan huruf miring pada data kalimat mahasiswa Thailand ditemukan 3 data. Kesalahan ini disebabkan penulisan ungkapan dari bahasa asing yang seharusnya ditulis miring namun mahasiswa Thailand menulis ungkapan asing tersebut menggunakan huruf tegak.

Data no (20) termasuk ke dalam kategori kesalahan pemakaian huruf miring. Penulisan kata alhamdulillah memakai huruf tegak yang berasal dari bahasa Arab termasuk bahasa asing seharusnya ditulis miring. Berikut perbaikan yang dimaksud.

(20) Mari kita tutup acara dengan baca alhamdulillah. (20a) Mari kita tutup acara dengan membaca alhamdulillah.

4. Kesalahan Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari

Kesalahan penulisan kata depan di, ke, dari pada kalimat mahasiswa Thailand ditemukan 5 data. Hal ini didasarkan pada kaidah

(9)

bahasa Indonesia jika penulisan kata depan di, ke, dan dari tidak ditulis serangkai dengan kata atau kalimat sesudahnya.

Data no (24) terdapat kesalahan penulisan kata dimana yang diserangkaiakan. Mengacu penulisan ejaan yang disempurnakan penulisan kata depan di dan mana pada kalimat seharusnya ditulis dengan spasi atau tidak diserangkaikan. Berikut perbaikan kesalahan ejaan penulisan kata depan di pada data no (24).

(24) Rumah kamu dimana? (24a) Rumah kamu di mana?

B. Kemubaziran Kalimat

Pada kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta ditemukan kemubaziran. Kemubaziran tersebut menjadi sebab ketidakefektifan kalimat. Berikut kemubaziran kalimat yang dimaksud.

1. Kemubaziran Kata Kopula

Kemubaziran kalimat mahasiswa Thailand dilatarbelakangi penggunaan kata kopula yaitu. Kemubaziran kata kopula pada kalimat mahasiswa Thailand ditemukan 1 data.

Data no (28) di atas dikategorikan kalimat mubazir yang disebabkan penggunaan kata kopula yaitu. Kalimat pada data no (28) supaya menjadi lebih efektif dan hemat maka kata kopula yaitu harus dihilangkan pada kalimat. Selain itu, kata jangan lah yang ditulis terpisah seharusnya diserangkaikan. Kalimat tersebut dapat diperbaiki menjadi.

(28) Saya sebagai teman yang kasihmu juga ada perpesanan iaitu rajinlah belajar jangan lah hilang semangat ya?

(28a) Saya sebagai teman yang mengasihmu juga ada pesan rajinlah belajar janganlah hilang semangat ya?

2. Kemubaziran Dua Kata atau Lebih yang Bersinonim

Pada data kalimat mahasiswa Thailand ditemukan 5 data kalimat mubazir yang disebabkan dua kata atau lebih yang bersinonim, maka

(10)

untuk membuat kalimat mubazir tersebut lebih hemat penulis hendaknya membatasi penggunaan kata bersinonim dalam sebuah kalimat.

Penggunaan kata lelah, letih, dan capek pada kalimat data no (30) merupakan bentuk kemubaziran yang disebabkan dua kata atau lebih yang bersinonim. Kata lelah, letih, dan capek merupakan kata bersinonim. Kalimat tersebut menjadi lebih efektif apabila penggunaan kata bersinonim tersebut dipakai salah satu. Berikut perbaikan kalimat mubazir pada data no (30).

(30) Saya tak pernah lihat miss merasa lelah letih capek dan hilang semangat setiap hari.

(30a) Saya tak pernah lihat miss merasa lelah dan hilang semangat setiap hari.

(30b) Saya tak pernah lihat miss merasa letih dan hilang semangat setiap hari.

(30c) Saya tak pernah lihat miss merasa capek dan hilang semangat setiap hari.

3. Kemubaziran Kata yang Berlebihan

Penggunaan kata yang berlebihan pada mahasiswa Thailand melatarbelakangi adanya kemubaziran kalimat. Hal ini diketahui dari data kalimat mahasiswa Thailand ditemukan 39 data kalimat mubazir. Untuk memperbaiki kalimat mubazir tersebut menjadi lebih efektif harus menghilangkan kata yang berlebihan pada kalimat.

Pemakaian kata bulih pada data no (68) sebanyak dua kali menandakan kalimat tersebut termasuk kemubaziran yang disebabkan oleh penggunaan kata berlebihan. Penggunaan kata bulih merupakan pemborosan yang harus diperbaiki supaya menjadi kalimat efektif. Terlepas kemubaziran, kata bulih menunjukkan kesalahan penulisan kata baku yang seharusnya boleh (KBBI, 2012: 204). Data no (68) dapat diperbaiki menjadi.

(68) Saya senang ya kami bulih belajar bulih makan. (68a) Saya senang ya kami bulih belajar dan makan.

(11)

C. Kepaduan Kalimat

1. Ketidakpaduan Kalimat yang Disebabkan Meletakkan Keterangan Aspek di Depan Subjek

Ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand disebabkan oleh keterangan aspek di depan subjek. Pada data ketidakpaduan kalimat ditemukan 1 data yang disebabkan keterangan aspek di depan subjek.

Data no (73) adalah bentuk ketidakpaduan kalimat yang disebabkan karena meletakkan keterangan aspek di depan subjek. Kata yang menunjukkan keterangan aspek pada kalimat no (73) adalah kata sekarang. Selain keterangan aspek, kurangnya kepaduan kalimat ini

disebabkan oleh predikat yang kurang tepat. Predikat buat kurang efektif digunakan dalam kalimat di atas. Berikut perbaikan pada data no (73) supaya kalimat tersebut menjadi lebih padu.

(73) Sekarang kamu buat apa? (73a) Kamu membuat apa sekarang?

2. Ketidakpaduan Kalimat yang Disebabkan Menyisipkan Kata Depan diantara P (predikat) dan O (objek).

Pada kalimat mahasiswa Thailand ditemukan 1 data ketidakpaduan kalimat disebabkan oleh kata depan yang diletakkan diantara S dan P. Kalimat ini dapat diperbaiki dengan menghilangkan kata depan diantara S dan P supaya lebih efektif dan mudah dipahami. Data no (74) merupakan bentuk ketidakpaduan kalimat yang disebabkan karena menyisipkan kata depan diantara P (predikat) dan O (objek). Kata depan yang dimaksud adalah kata depan kepada. Penggunaan kata depan kepada terletak di antara predikat berterima kasih dan objek kami. Pemakaian kata depan tersebut menjadikan

kalimat ini kurang padu. Selain kata depan kepada, kepaduan kalimat di atas dipengaruhi oleh kata brita yang tidak padu dengan kata yang mengikuti yakni kami. Berikut perbaikan data no (74) supaya lebih padu.

(12)

(74) Pertama sekali saya terima kasih kepadamu yang brita kepada kami.

(74a) Pertama sekali saya berterima kasih kepadamu yang memberitahu kami.

3. Ketidakpaduan Kalimat yang Disebabkan Kata Tanya Kurang Sesuai

Pada kalimat mahasiswa ditemukan 1 kalimat tidak padu yang disebabkan kata tanya kurang sesuai.

Data no (75) dikelompokkan ke dalam kategori ketidakpaduan kalimat yang disebabkan kata tanya kurang sesuai. Hal ini terlihat dari kata tanya adakah yang digunakan dalam pembentukan kalimat tersebut. Kata tanya adakah tidak padu dalam pembentukan kalimat tanya. Supaya lebih padu, maka kalimat pada data no (75) diperbaiki menjadi.

(75) Adakah pare itu sangat pahit? (75a) Apakah pare itu sangat pahit?

4. Ketidakpaduan Kalimat yang Disebabkan Tidak Meletakkan Objek

Ciri kalimat efektif adalah kepaduan unsur-unsur yang ada pada suatu kalimat. Unsur tersebut antara lain subjek, predikat, objek, dan keterangan (SPOK). Ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand disebabkan tidak meletakkan objek pada kalimat. Satu kalimat yang tidak berobjek ditemukan dalam kalimat mahasiswa Thailand.

Data no (76) termasuk ke dalam kalimat yang tidak padu. Hal itu disebabkan oleh tidak adanya objek (O) setelah predikat (P). Berikut perbaikan data pada kalimat no (76).

(76) Saya melihat Mas Salam melempar jauh sekali. (76a) Saya melihat Mas Salam melempar bola jauh sekali.

5. Ketidakpaduan Kalimat yang Disebabkan oleh Prefiks (ber-) Prefiks adalah imbuhan yang melekat di depan bentuk dasar (kata dasar). Prefiks lazim disebut sebagai awalan Rohmadi, dkk

(13)

(2010: 55). Prefiks ber- berfungsi membentuk kata kerja atau kata sifat jika bentuk dasarnya kata benda atau kata bilangan. Tiga data ketidakpaduan kalimat disebabkan oleh prefiks ber ditemukan dalam kalimat mahasiswa Thailand.

Data no (78) merupakan kalimat yang kurang padu. Hal ini terlihat dari kata bentuk yang kurang padu dengan unsur kata yang mengikutinya. Ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand pada data no (78) disebabkan pemakaian oleh prefiks ber- yang berfungsi sebagai verb. Maka untuk membuat kalimat ini lebih efektif dan padu prefiks ber- harus ditambahkan pada kata bentuk. Berikut perbaikan data no (78).

(78) Rumah ini bentuk 4 segi. (78a) Rumah ini berbentuk 4 segi.

6. Ketidakpaduan Kalimat yang Disebabkan oleh Prefiks (me-) Ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand disebabkan juga oleh prefiks me-. Prefiks me- yang tidak dilekatkan pada suatu kata dalam kalimat dapat menjadikan kalimat tersebut tidak padu. Sebanyak data ketidakpaduan kalimat disebabkan oleh prefiks me- ditemukan dalam kalimat mahasiswa Thailand.

Penggunaan kata matikan pada data no (82) merupakan sebab kalimat ini menjadi kurang padu. Hal ini disebabkan prefiks me- tidak diletakkan pada kata matikan yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja transitif. Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi.

(82) Tadi malam aku matikan lampu mau tidur.

(82a) Tadi malam aku mematikan lampu sebelum tidur.

7. Ketidakpaduan Kalimat yang Disebabkan Tidak Meletakkan Kata Depan ke dan di

Tiga data ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand disebabkan oleh kata depan ke dan di. Tidak meletakkan kata depan pada suatu kalimat tertentu dapat menyebabkan kalimat tersebut menjadi kurang

(14)

padu. Data no (89) merupakan ketidakpaduan kalimat yang disebabkan kata depan ke dan di. Sebelum kata masjid dan rumah seharusnya diletakkan kata depan ke dan di yang berfungsi sebagai kata yang menyatakan tempat. Pada kalimat ini, kata depan di seharusnya diletakkan sebelum kata masjid dan kata depan ke diletakkan sebelum kata rumah. Berikut perbaikan data no (89).

(89) Hari lebaran saya bangun waktu pagi untuk sholat masjid selepas itu pergi jalan-jalan rumah teman-teman.

(89a) Hari lebaran saya bangun pagi untuk sholat di masjid setelah itu pergi jalan-jalan ke rumah teman-teman.

8. Ketidakpaduan Kalimat yang Disebabkan Interverensi dari Bahasa Asing (Thailand)

Data no (92) termasuk ketidakpaduan kalimat yang disebabkan interverensi dari bahasa asing (Thailand). Tambahan ka- pada kalimat tersebut kurang tepat dan membuat pembaca sulit memahami kalimat tersebut. Maka, untuk membuat kalimat ini menjadi lebih padu dengan menghilangkan ka-. Berikut perbaikan ketidakpaduan kalimat pada data no (92).

(92) Miss bertanya sudah sarapan ka belum jawabnya belum setiap hari.

(92a) Miss bertanya sudah sarapan belum, jawabnya belum setiap hari.

9. Ketidakpaduan Kalimat yang Disebabkan Kata Ganti –nya Ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand disebabkan oleh kata ganti -nya. Data no (93) termasuk ketidakpaduan kalimat yang disebabkan kata ganti -nya baik berfungsi sebagai pengganti kata benda, mengeraskan arti, membedakan kata kerja atau kata sifat, dan bentuk klitik. Maka, untuk membuat kalimat tersebut lebih padu dengan menghilangkan kata ganti -nya. Berikut perbaikan ketidakpaduan kalimat pada data no (93).

(93) Apanya kabarmu?

(15)

(93a) Apa kabarmu?

10. Ketidakpaduan Kalimat yang Disebabkan Penggunaan Kata Depan ke yang Kurang Tepat

Ketidakpaduan kalimat mahasiswa Thailand disebabkan oleh kata depan kurang tepat. Penggunaan kata depan pada suatu kalimat dapat menyebabkan kalimat tersebut tidak padu.

Data no (96) merupakan ketidakpaduan kalimat yang disebabkan kata depan ke. Kata depan ke tidak perlu dipakai dalam kalimat tanya pada data no (96). Supaya kalimat ini menjadi lebih padu dan mudah dipahami, maka kata depan ke harus dihilangkan. Kalimat pada data (96) dapat diperbaiki menjadi.

(96) Kamu makan ke belum? (96a) Kamu makan belum?

D. Ketidaklogisan Kalimat

Tercapainya kalimat logis didukung oleh beberapa komponen. Komponen yang dimaksud: kelogisan hubungan makna antara subjek dengan predikat, kelogisan hubungan makna antara subjek dengan predikat dan pelaku, kelogisan antara predikat dengan pelengkap atau objek Markhamah (2009:31).

Data no (107) termasuk ke dalam ketidaklogisan kalimat. Hal itu terlihat dari gagasan yang ingin diungkapkan sulit dipahami oleh pembaca. Data no (107) merupakan kalimat tidak logis. Penggunaan kata ayam cabai kurang logis apabila diletakkan dengan kata sebelumnya yakni kata aku, sakit, perut, karena, suka, makan. Kata sambal lebih tepat dipakai untuk

kalimat pada data no (107) sehingga kalimat ini lebih efektif dan mudah dipahami. Terlepas dari kepaduan, kalimat pada data no (107) juga terdapat unsur kemubaziran yang disebabkan kata berlebihan yakni penggunaan kata suka yang tidak perlu. Berikut perbaikan data no (107).

(77) Aku sakit perut karena suka makan ayam cabai. (107a) Aku sakit perut karena makan sambal.

(16)

SIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat mahasiswa Thailand yang belajar di UMS terdapat kesalahan berbahasa pada aspek ejaan, kemubaziran, kepaduan, dan kelogisan. Untuk menghindari kesalahan berbahasa, mahasiswa Thailand hendaknya berlatih secara intens dalam hal EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Mahasiswa Thailand harus dapat membedakan antara bentuk kalimat mubazir dan bentuk kalimat tidak mubazir dalam sebuah kalimat. Mahasiswa Thailand hendaknya bertanya dan berdiskusi mengenai ejaan, kemubaziran, ketidakpaduan, dan kelogisan kalimat dengan guru/dosen/mahasiswa lain untuk menghindari kesalahan berbahasa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hidayati, Inoer. 2012. Buku Pintar EYD Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Jakarta Selatan: Kawah Media.

Muhammad Rohmadi, dkk. 2010. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka Group.

Sriyono. 2005. “Kalimat Mubazir dan Kata Tidak Baku pada Karangan Narasi Siswa Kelas II MTsN Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2005. Skripsi. Surakarta: UMS.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Variasi dalam potensial air daun dari tanaman yang diairi disebabkan perubahan potensial air tanah biasanya begitu kecil dibandingkan variasi yang disebababkan laju transpirasi

Isu yang cukup ramai diperbincangkan yang dapat mempengaruhi pembayaran pajak perusahaan adalah kompensasi manajemen Dengan memberikan kompensasi yang tinggi

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Petani muda pelaku agribisnis umumnya berpendidikan lebih tinggi, dan berpengalaman tidak hanya di bidang pertanian tapi juga bidang

Maka untuk memenuhi persyaratan tersebut, penulis mencoba untuk menerapkan ilmu yang telah penulis dapat di bangku kuliah ke dalam bentuk skripsi yang berjudul “Sistem

diperoleh dari skor kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis serta disposisi berpikir kritis dan kreatif matematis dikelompokkan menurut pembelajaran yang

Anda diharapkan bukan hanya memahami latihan di atas, melainkan Anda juga harus dapat mempraktekkan pola kalimat di atas menurut percakapan Anda sehari-hari dengan tutor atau

[r]

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplan sebagai bahan yang berasal dari tanaman stevia klon BPP 72 (Perkebunan Pusat Penelitian Bioteknologi di