• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 101801 KEDAI DURIAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 101801 KEDAI DURIAN TAHUN AJARAN 2016/2017."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KREATIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

KELAS IV SD NEGERI 101801 KEDAI DURIAN TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar S-1 Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar OLEH :

ANNISA RIZKI UTAMI

1133311020

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

a. Nama : Annisa Rizki Utami

b. Nim : 1133311020

c. Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 10 November 1995

d. Jenis Kelamin : Perempuan

e. Agama : Islam

f. Alamat : Jl. Alumunium 4 No. 13 Tanjung Mulia

II.DATA ORANG TUA

a. Nama Ayah : Amat Abu Bakar

b. Nama Ibu : Sri Etika Sari

c. Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Ibu Rumah Tangga

d. Alamat Orang Tua : Jl. Alumunium 4 No. 13 Tanjung Mulia

e. Anak Ke : 1 (Pertama) dari 3 (Tiga) bersaudara

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

No. Jenjang Pendidikan Tahun Kota

1. SD Sw. Nahdlatul Ulama 2001 – 2007 Medan

2. SMP Negeri 11 Medan 2007 – 2010 Medan

(6)

iii

ABSTRAK

ANNISA RIZKI UTAMI (NIM. 1133311020) “Penerapan Metode Talking Stick Untuk Meningkatkan Sikap Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 101801 Kedai Durian Tahun Ajaran 2016/2017”.

Masalah dalam Penelitian ini adalah rendahnya sikap kreatif siswa dalam pembelajaran IPA pada materi pokok Energi Panas dan Energi Bunyi. Rendahnya sikap kreatif siswa ini disebabkan kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat serta kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan sikap kreatif siswa.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dan dilaksanakan dengan dua siklus dimana setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan jadi dalam 2 siklus terdapat 4 kali pertemuan.Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran, dan peningkatan sikap kreatif siswa dengan menerapkan metode pembelajaran Talking Stick pada materi Energi Panas dan Energi Bunyi kelas IV SD Negeri 101801 Kedai Durian. Subjek dalam penelitian ini adalah 33 siswa. Objek dalam pnelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran Talking Stick. Cara pengambilan data adalah melalui nilai observasi dan Angket.

Dari analisis data dilihat Pada siklus I diperoleh 20 siswa (61 %) yang kreatif mencapai nilai minimum 70 dan 13 siswa (39%) yang tidak kreatif mencapai minimum 70 dengan rata–rata kelas 69,32. Pada siklus II diperoleh hasil observasi sikap kreatif siklus II yaitu 25 siswa (76 %) yang kreatif mencapai nilai minimum 70 dan 8 (24 %) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 70 dengan rata–rata kelas 76,74. Kreatif siswa mengalami peningkatan, yaitu peresentase ketuntasan klasikal pada observasi siklus I (61 %) dan presentase ketuntasan klasikal pada observasi siklus II (85 %).

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT dan sholawat

berangkaikan salam kepada junjungan nabi besar kita Muhammad Rasulullah

SAW, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Adapun skripsi ini berjudul “PenerapanMetode Talking Stick Untuk Meningkatan Sikap Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 101801 Kedai Durian Tahun

Ajaran 2016/2017”.

Selama dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang penulis

hadapi, namun semuanya dapat teratasi berkat pertolongan Allah SWT dan

bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan untaian kata terima kasih dari hati yang tulus kepada kedua orang

tua yang tersayang Ayahanda Amat Abu Bakar dan Ibunda Sri Etika Sari yang

telah memberikan kasih dan sayang tanpa batas, dukungan moril dan materi serta do’a dan restu demi keberhasilan dalam mengarungi kehidupan ini.

Dan berkat dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, pada

kesempatan ini rendah hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FIP,

Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

Keuangan Dan Kepegawaian FIP dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd

selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP.

4. Ketua Jurusan PGSD bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, dan Sekretaris

Jurusan PGSD ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd

5. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberi bimbingan dan arahan serta memberikan masukan

(8)

v

6. Bapak penguji yaitu Bapak Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd, Bapak Akden

Simanihuruk, M.Pd, Bapak Dr. Wildansyah Lubis, M.Pd yang telah

banyak memberi masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Suharni, M.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 101801 Kedai Durian,

yang telah memberikan kasih sayang dan ilmu yang bermanfaat selama

PPLT dan pada saat melakukan Penelitian dan guru – guru yang telah memberikan masukan dan semangat di sekolah terkhusus kepada ibu Erni,

S.Pd selaku wali kelas IV A.

8. Teristimewa kepada kakak saya terkasih, Pradita Wahyumi, S.Pd dan Adik

sayan tercinta Fadillah Al-Fadz dan Faiz Farhan keluarga besar yang telah banyak membantu baik melalui dukungan moril, materi serta do’a selama menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada sahabat dikala suka dan duka Fatkhur Rokhim Y, Suwidya Juliani,

Nelda Perangin-angin, Fifi Parinduri, Indah Syasmita, Putri Indaayu,

Aisya Sihombing, Triaman Panjaitan, Faradilla Harahap, Fadly, Rulli Hsb.

10.Kepada teman – teman seperjuangan saya A Ekstensi 2013 – PGSD. Terima kasih untuk 4 tahun kita bersama menjalani perkuliahan.

11.Kepada teman – teman PPL SD Negeri 101801 Andi, Intan, Vina, Winda, Yosi, Wiwid, Dilla, Ummi, dan Maya, Kedai Durian Kecamatan Deli Tua

Kab. Deli Serdang.

Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, apabila terdapat kesalahan / kekhilafan

dalam bentuk bahasa penyampaian dan teknik penulisan.Oleh karena itu, besar

harapan penulis agar para pembaca member masukan berupa saran yang bertujuan

membangun kesempatan skripsi ini.Penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat dan berguna bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca serta menjadi

tambahan ilmu.

Medan, Mei 2017

(9)

vi

2.1.4 Ciri-ciri orang yang memiliki sikap Kreatif ……... 13

2.1.5 Pengertian Kreativitas ………... 15

2.1.6 Tingkatan Kreativitas ………..……….. 16

2.1.7 Fase-fase Kreativitas ……….. 17

2.1.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kreativitas ………... 17

(10)

vii

2.2 Pembelajaran Talking Stick …….. ……….… 18

2.2.1 Metode Pembelajaran ……….………..…… 20

2.2.2 Metode Pembelajaran Talking Stick ……….……… 23

2.2.3 Langkah-langkah Metode Pembelajaran Talking Stick … 23

2.2.4 Kelebihan dan kekurangan Metode Talking Stick ……… 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ……….. 35

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Desain Penelitian Siklus I dan II ………..………… 43

Gambar 4.1. Lokasi Sekolah ……… 56

Gambar 4.2. Guru menjelskan Materi ………... 56

Gambar 4.3. Guru Meminta Siswa Melakukan Diskusi ……… 59

Gambar 4.4. Siswa membaca buku ……….. 60

Gambar 4.5. Melakukan Metode Talking Stick ………... 60

Gambar 4.6. Menjelaskan Materi ………... 69

Gambar 4.7. Siswa Berdiskusi ……… 70

Gambar 4.8. Siswa membaca Buku ……… 71

Gambar 4.9. Menerapkan Metode Talking Stick ……… 77

Gambar 4.10. Guru Meminta Siswa Menyimpulkan Pembelajaran …… 77

Gambar 4.11. Siswa Mengisi Angket Sikap Kreatif Belajar Siklus II … 84

Gambar 4.12, Grafik Hasil Lembar Observasi Belajar Siswa …………. 88

Gambar 4.13. Grafik Hasil Angket Sikap Kreatif Siswa Siklus II …….. 90

Gambar 4.14. Grafik Keseluruhan Observasi Sikap Kreatif Guru ……. 107

Gambar 4,15, Grafik Keseluruhan Lembar Observasi ……….... 108

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Desain Penelitian Siklus I dan II ………..………… 43

Gambar 4.1. Lokasi Sekolah ……… 56

Gambar 4.2. Guru menjelskan Materi ………... 56

Gambar 4.3. Guru Meminta Siswa Melakukan Diskusi ……… 59

Gambar 4.4. Siswa membaca buku ……….. 60

Gambar 4.5. Melakukan Metode Talking Stick ………... 60

Gambar 4.6. Menjelaskan Materi ………... 69

Gambar 4.7. Siswa Berdiskusi ……… 70

Gambar 4.8. Siswa membaca Buku ……… 71

Gambar 4.9. Menerapkan Metode Talking Stick ……… 77

Gambar 4.10. Guru Meminta Siswa Menyimpulkan Pembelajaran …… 77

Gambar 4.11. Siswa Mengisi Angket Sikap Kreatif Belajar Siklus II … 84

Gambar 4.12, Grafik Hasil Lembar Observasi Belajar Siswa …………. 88

Gambar 4.13. Grafik Hasil Angket Sikap Kreatif Siswa Siklus II …….. 90

Gambar 4.14. Grafik Keseluruhan Observasi Sikap Kreatif Guru ……. 107

Gambar 4,15, Grafik Keseluruhan Lembar Observasi ……….... 108

(13)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Kisi kisi Angket tingkat Kreatif Siswa ……….. 44

Tabel 3.2 : Pemberian Skor Angket berdasarkan Skala Likert ………. 49

Tabel 3.3 : Kriteria Penilaian Sikap Kreatif Belajar Siswa …………. 55

Tabel 4.1 : Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran Siklus I . 57

Taebl 4.2 : Hasil Observasi Sikap Kreatif Pada Pembelajaran Siklus I 60

Tabel 4.3 : Hasil Angket Sikap Kreatif Pada Pembelajaran Siklus I … 61

Tabel 4.4 : Deskripsi Tingkat Sikap Kreatif Siswa Siklus I ………….. 62

Tabel 4.5 : Deskripsi Tingkat Sikap Kreatif Siswa Siklus I ………….. 71

Tabel 4.6 : Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran Siklus II 73

Taebl 4.7 : Hasil Observasi Sikap Kreatif Pada Pembelajaran Siklus II 75

Tabel 4.8 : Hasil Angket Sikap Kreatif Pada Pembelajaran Siklus …… 76

Taebl 4.9 : Deskripsi Tingkat Sikap Kreatif Siswa Siklus I ………….. 75

(14)

xi

Lampiran 8 Lembar Observasi Guru (Siklus II) ………. 126

Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa I (Siklus I) ………... 131

Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa II (Siklus I) ……….. 132

Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa I (Siklus II) ……….. 133

Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa II (Siklus II) ……… 136

Lampiran 11 Lembar Angket Siswa I (Siklus I) ……….. 131

Lampiran 12 Lembar Angket Siswa II (Siklus I) ………. 132

Lampiran 13 Lembar Angket Siswa I (Siklus II) ………. 133

Lampiran 14 Lembar Angket Siswa II (Siklus II) ……… 136

Lampiran 15 Penilaian Observasi Sikap Kreatif Pertemuan 1 Siklus I …. 141 Lampiran 16 Penilaian Observasi Sikap Kreatif Pertemuan 2 Siklus I …. 142 Lampiran 17 Penilaian Observasi Sikap Kreatif Pertemuan 1 Siklus II … 143 Lampiran 18 Penilaian Observasi Sikap Kreatif Pertemuan 2 Siklus II … 144 Lampiran 19 Penilaian Angket Sikap Kreatif Pertemuan 1 Siklus I ……. 145

Lampiran 20 Penilaian Angket Sikap Kreatif Pertemuan 2 Siklus I …… 146

Lampiran 21 Penilaian Angket Sikap Kreatif Pertemuan 1 Siklus II …... 147

Lampiran 22 Penilaian Angket Sikap Kreatif Pertemuan 2 Siklus II …... 151

Lampiran 23 Jadwal Penelitian Di Sekolah ……… 152

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan

suatu bangsa. Jika pendidikan merupakan salah satu instrument utama

pengembangan SDM, tenaga pendidik dalam hal ini guru sebagai salah satu unsur

yang berperan penting di dalamnya, memilki tanggung jawab untuk

mengembangakan tugas dan mengatasi segala permasalahan yang muncul. Tentu

saja keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran di dalam kelas

tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode,teknik,dan strategi

pembelajaran tersebut.

Ilmu pengetahuan alam, yang sering disebut juga dengan istilah

pendidikan sains, disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu mata pelajaran

pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termaksud pada jenjang sekolah

dasar. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap

sulit oleh sebagian besar peserta didik.proses pembelajaran yang terjadi selama ini

kurang mampu mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik. Pelaksanaan

proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan

siswauntuk menhhapal informasi, otak siswa dipaksa hanya untuk mengingat dan

(16)

2

diperoleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan

sehari-hari.pahadal, untuk anak jenjang sekolah sadar, hal yang harus diutamakan adalah

bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya berfikir kritis mereka

terhadap suatu masalah.

Dengan demikian kualitas belajar sains disekolah perlu ditingkatkan atara

lain melalui pengelolaan pembelajaran yang lebih menekan dikembangkakan pada

sikap kreatif siswa dalam pembelajaran. Salah satu yang perlu dikembangkan dari

siswa adalah kreativitasnya, khususnya sikap kreatif dalam proses pembelajaran

masih rendah. Hal ini kurangnya perhatian dan penggunaan metode pembelajaran

yang tidak sesuai dalam proses belajar mengajar. Peningkatan sikap kreatif

merupakan upaya untuk mengembangkan pikiran siswa. Dengan peningkatkan

kreativitas siswa dapat membentuk siswa yang terampil dalam berfikir,siswa yang

memeiliki sikap kreatif yang dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

Salah satu keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh prestasi

sesuai dengan target yang telah ditentukan. Kenyataan di sekolah masih banyak

ditemukan siswa yang meperoleh nilai dibawah standart, bahkan tak jarang ada

siswa yang menunjukkan prestasi belajar rendah yang dialami oleh siswa yang

memiliki tingkat intelegensi tinggi. Ada beberapa factor yang mengakibatkan hal

ini terjadi yaitu kurangnya percaya diri siswa, kepercayaan diri merupakan salah

satu modal utama untuk menjalankan kehidupan dengan optimisme yang dapat

(17)

3

dengan tahap perkembangan dengan baik, merasa berharga, mempunyai

keberanian, dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya.

Pada dasarnya manusia telah memilki potensi kreatif sejak awal ia

ciptakan. Potensi ini dapat kita lihat melalui keajaiban alamiah seorang bayi alam

mengeksplorasi apa pun yang ada disekitarnya. Pendidikan yang yang mengemban

tugas untuk mengembangkan potensi kreatif yang dimiliki manusia. Dalam

rangka mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mengoptimalkan potensi

kreatif yang dimiliki ana, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai

dengan potensi yang mereka miliki, maka diperlukan suatu upaya yang kreatif agar

mereka dapat tumbuh optimal dengan kondisi nyaman dan menyenangkan.

Berkenaan dengan system pendidikan di Indonesiaa salah satu

kemungkinan penyebab rendahnya kreativitas anak Indonesia adalah lingkungan

yang kurang menunjang anak-anak kita untuk mengekspresikan kreativitasnya,

khususnya Sikap Kreatif yang rendah di lingkungan keluarga dan sekolah. Dalam

sebuah penelitian menemukan bahwa karakteristik murid ideal menurut orangtua

dan guru tidak mencerminkan murid yang kreatif. Murid yang ideal menurut guru

diantaranya sehat, sopan, rajin, punya daya ingat yang baik, dan mengerjakan

tugas secara tepat waktu. Hal ini jauh dan karakteristik anak kreatif yang biasanya

memilki ide sendiri untuk mengerjakan dan memperkaya tugas-tugasnya. Bagi

anak yang memiliki tingkat kreativitas tinggi, sekolah dapat menjadi

membosankan.cara terbaik untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan

(18)

4

majemuk dan melibatkan siswa secara aktif.fleksibilitas guru dalam mengajar

sangat memegang pernanan penting.

Selama ini banyak ditemukan pelaksanaan pembelajaran masih kurang

variatif, proses pembelajaran memiliki kecenderungan pada metode ceramah

(kovensional),dan tidak memerhatikan tingkat pemahaman siswa terhadap

informasi yang disampaikan. Siswa kurang aktif dalam proses belajar,siswa lebih

banyak mendengarkan dan menulis,menyebabkan isi peljaran sebagai hafalan

sehingga siswa tidak memahami konsep yang sebenarnya.

Siswa dikelas IV SD adalah anak-anak berusia antara 9-12 tahun dan

masuk dalam kelompok masa-masa kelas tinggi sekolah dasar. Pada usia ini, siswa

baru memiliki kemampuan berfikir konkrit, yang berarti bahwa mereka bias

belajar secara bermakna jika menggunakan benda konkrit.

Dari beberapa masalah diatas sebaiknya pembelajaran IPA di SD

hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik

secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan cara berfikir

kreatif. Fokus terhadap pelajaran IPA di SD hendaknya ditujukan untuk

menumbuhkan Kreativitas anak dan pengembangkan anak didik terhadap dunia

(19)

5

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan

kreativitas siswa dapat membuat siswa merasa nyaman dan dapat mengemukakakn

ide dan mengembangkan dirinya adalah Metode Pembelajaran Talking Stick.

Metode Pembelajaran Talking Stick ini memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengemabngkan potensi dan pemikirannya secara lebih bebas yang

membuat siswa berfikir secara ilmiah,dan dapat menignkatkan kualitas proses dan

peningkatan hasil belajar siswa. Dengan metode ini diharapkan siswa dapat

mengungkapkan pemikiran.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan

suatu penelitian di kelas IV dengan mengangkat judul penelitian yaitu :

Penerapan Metode Talking Stick Untuk Meningkatkan Sikap Kreatif Siswa

(20)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Rendahnya Kreatifitas belajar siswa.

2. Sikap Kreatif siswa rendah.

3. Proses Pembalajaran belum memberikan kesempatan kepada siswa dalam

berfikir kreatif dan menemukan gagasan baru sesuai dengan minat dan

kebutuhan.

4. Rendahnya hasil belajar siswa.

5. Metode pembelajaran yang digunakan belum tepat.

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk mengatasi permasalahan diatas dalam penyeselesaian masalah ini

perlu ada pembatasan masalah agar cakupannya tidak menjadi uas, adapun yang

(21)

7

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah

diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam peneitian ini adalah : “Apakah

dengan menggunakan metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan

Sikap Kreatif siswa kelas IV SD Negeri 101801 Kedai Durian khususnya pokok

bahasan Energi Panas dan Energi Bunyi?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penulisan ini adalah

“Untuk mengetahui peningkatan Sikap Kreatif siswa kelas IV materi pokok bahasan

Energi Panas dan Energi Bunyi dengan penerapan metode Talking Stick di SD

(22)

8

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun hasil pelaksanaan penelitian dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu :

1) Bagi Guru, dapat menjadi bahan masukan dalam meningkatkan sikap kreatif siswa dengan menggunakan Metode Talking Stick pada mata

pelajaran IPA.

2) Bagi Siswa, dalam meningkatkan sikap kreatif diharapkan siswa dapat berfikir kreatif, mengemukakan gagasan baru melalui pengalaman

pendidikan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan.

3) Bagi Sekolah, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam mutu pendidikan untuk masa yang akan datang.

4) Bagi Peneliti, dapat menjadikan masukan bagi calon pendidik pada umumnya dan masukan bagi peneliti yang sejenis, sekaligus sebagai

bahan informasi bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran

sebagai pengajar di masa yang akan datang

(23)

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bab IV, kesimpulan yang

dapat ditarik pada penelitian ini adalah melalui penerapan metode pembelajaran

Talking Stick pada materi Energi Panas dan Energi Bunyi di kelas IV SD Negeri

101801 Kedai Durian ada peningkatan sikap kreatif siswa. hasil observasi siklus I

yang ditemukan di kelas IV-A SD Negeri 101801 Kedai Durian diperoleh 20 dari

33 siswa (61 %) yang kreatif mencapai nilai minimum 70 dan 13 siswa (39%)

yang tidak kreatif mencapai minimum 70 dengan rata–rata kelas 69,32.

Sedangkan setelah dilakukannya perbaikan dari siklus I pada siklus II diperoleh

hasil observasi sikap kreatif siklus II yaitu 25 dari 33 siswa (76 %) yang kreatif

mencapai nilai minimum 70 dan 8 dari 33 siswa (24 %) yang tidak tuntas

mencapai nilai minimum 70 dengan rata–rata kelas 76,74. Dengan kata lain, Sikap

Kreatif siswa di kelas IV SD Negeri 101801 Kedai Durian mengalami

peningkatan, yaitu peresentse ketuntasan klasikal pada mengalami peningkatan

pada observasi sikap kreatif siklus I (61 %) dan presentase ketuntasan klasikal

(24)

100

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diajukan berdasarkan pembahasan dan

kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran Talking Stick sebagai

alternative dalam proses pembelajaran IPA, agar pembelajaran tersebut lebih

menuju kepada sikap kreatif, serta menjadikan siswa menanamkan jiwa saling

berbagi bekerja sama dan menghargai pendapat satu sama lain dalam

menyelesaikan suatu permasalahan.

2. Sekolah juga dapat menggunakan metode pembelajaran Talking Stick untuk

meningkatkan sikap kreatif siswa.

3. Kepada siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, lebih berani dalam

bertanya dan menyampaikan pendapat atau ide – ide terutama dalam proses

pembelajaran.

4. Kepada peneliti dapat melatih dan menambah ilmu dalam kegiatan

pembelajaran agar hasil pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang

diharapkan.

5. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat

dipertimbangkan untuk menerapkan metode pembelajaran Talking Stick pada

materi Enegeri Panas dan Energi Bunyi ataupun materi lain yang dapat

(25)
(26)

101

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Yusuf, (2010), Kreatif atau Mati, Solo, Ziyad Visi Media.

Ahmad, Sabri, (2010), Strategi Belajar Mengajar Dan Micro Teaching, Ciputat, Ciputat Press.

Ambarjaya, Beni (2013), Psikologi Pendidikan & Pengajaran Teori & Praktik, Yogyakarta, CAPS.

Baihaqi, MIF, (2016), Pengantar Psikologi Kognitif, Bandung, PT. Refika

Aditama.

Beetleston, F, (2011), Creative Learning, Bandung, Pustaka Setia..

Daryanto, (2009), Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, Jakarta, Publisher.

Dewi , Rosmala (2015), Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta,Unimed Press.

Djaali, (2008), Psikologi Pendidikan, Jakarta, Bumi Akasara.

Fitriyan. Dennis, (2009), Berfikir Kreatif, Jakarta, Esensi.

Inna Mawaddah, 2013, Definisi Befikir Kreatif, (http://innamawaddah.blogspot.-co.id/2013/05/definisi-berpikir-kreatif.html)

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan, ISCOM Medan.

Kurniawan, Heru, (2016), Sekolah Kreatif, Yogyakarta, Ar-Ruzz Media.

Martinis, Yamin, (2013), Strategi dan metode dalam Model Pembelajaran, Jakarta, Referensi ( GP Press Group).

Munandar, Utami, (2013), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta, Rineka Cipta.

Ngalimun, Haris, dkk, (2013),Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas, Yogyakarta, Aswaja Pressindo.

(27)

102

Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta, Kencana.

Sani, Ridwan Abdullah, (2015), Inovasi Pembelajaran, Jakarta, Bumi Aksara

Shoimin, Aris, (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar- Ruzz Media, Yogyakarta.

Suharman, (2011), Kreativitas Teori dan Pengembangan , Surabaya: Laros.

Supardi, (2013), Sekolah Efektif Dasar dan Praktiknya, Raja Grafindo Prasada. Jakarta.

Suprijono, Agus, (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta,Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad, (2013), Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta,Kencana.

Tematik Terpadu Kurikulum (2013), Selalu Berhemat Energi Kelas 4, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yeni, Euis, (2010), Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak,

Jakarta,Kencana.

Yudistira, (2006) , Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD, Penerbit Erlangga

Wafeeq,2016, Definisi Kreatif menurut para ahli, (http://

Gambar

Tabel 3.1 :

Referensi

Dokumen terkait

Comments: This idea came to mind when looking to create 'simple features' data for some of the INSPIRE Application Schemas, which don't declare themselves as simple (in some

Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik, baik itu Badan Usaha Kecil, yang selama ini berkecimpung dalam pekerjaan Jaringan Tegangan Rendah (sambungan rumah), Badan Usaha

cukup terkenal akan melimpahnya komoditas stroberi, khususnya di Desa Alamendah. Stroberi yang dihasilkan cukup banyak dan kualitasnya pun cukup baik. Selain itu

Setelah data terkumpul, analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengidentifikasi jenis tuturan berdasarkan modus kalimat yang digunakan, serta

berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Negeri Malang Nomor tSBIREplH3ZlRp|2OLL tanggal 28 Maret zOLl-, terhitung mulai tanggal 30 Maret 2011telah nyata

[r]

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Projek Akhir Arsitektur tahap Landasan Teori dan Program dengan judul : Asrama Haji Embarkasi dan Debarkasi Jateng di Boyolali

(1) Kriteria penyensoran terhadap isi film dan iklan film dari segi kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2) huruf a meliputi adegan visual, dialog,