rssN
411-7258Vol.
XIVNo.
2Tahun2074
Etno
grafl
ruRNAL PENELITIAN BTIDAYA ETNIK
Etnografi memuat ringkasan hasil penelitian budaya para peneliti khususnya di lingkungan Fakultas Sastra dan Seni Rupa - Universitas Sebelas Maret. Terbit pertama kali
tah;
2000. Frekuensi terbit Jurnalini
setahun dua kali, yakni bulan Maretian
September Re<1aksimengundang para pakar di bidang budaya untuk menuangkan hasil-hasil penelitiannya dalam rangka mewujudkan kiprah media ini.
SUST]NANREDAKSI
Penyunting
Ahli
: Dr. Warto, M.Hum.Ketua Dewan
Editor
: Insiwi Febriary S., S.S., M.A.Anggota
: Karunia Puma K. S.S, M.Hum. Drs. Y. Suwanto, M.Hum.Pelaksana
Desy Nurcahyanti S.Sn, M.Hum. Drs. lmam Surardjo. M.Hum.
Sujadi Rahmad Hidayat, S.Sn., M.Sn.
: Nur Siti Purwani
Dra. Kusumandari
Dra. Mustikawati Endah Setyandari, M.Si. Suhami S.E.
Jalaludin
Alamat Redaksi:
Fakultas Sastra dan Seni Rupa - Universitas Sebelas Maret Jl.
Ir
Sutami 36A Kentingan - Surakarla - 57126Telp/Fax: (027 l ) 634521 I 646994 P sw. 331
Diterbitkan :
ISSN 41T-1258
Vol.XIV
No. 2 Tahun 2014Etno
grafr
JURNAL PENELITIAN BUDAYA ETNIK
DAFTAR iSI
RUANG KETIGA, KONTER HEGEMONI DALAM PE1\GEMBANGAN FASILITAS RUANG PUBLIK PERKOTAAN (Studi Kasus Desain llalte l3us Transjakalta)
Andi Setianatt
C,\YA BAHASA
DALA\,I'f
EMB ANG TRADI S I ONAL JA\\,ADyah Padrnaningsih
KEARIFAN LOKAL
\?NG
TERANCI{U\4 DALAN{ PERIBAIIASA JAWA: STUDI KASUS KEAI{IFAN FIIDUP DALAT{ BEITBANGSA DAN BERNECARAIi\DONESIA DI KOTA SURAKARTA
Urakit Abdullah, Sri ivlulyati
\4AKNA SENIDALAM BELADIRI PENCAK SILAT Meaning of Arts in the Martial Ail Pencak Silat
Suryo Ediyono
PENCEMBANGAN UPACARA BERSIH DESA MANDHASIA MENJADI DAYA TARIK WISATA BUDAYA SEBAGAI PELESTARIAN TRADISI DI DESA
BLUMBANG DAN PANCOT IAWANGMANGU KARAN G. \.NYAR
Deria Adi lt/ijaya
PENGELOLAAN LIMB,\H KULIT MENTAH SEBAGAI PENDUKIJNG INDIISTRT KREATIF TAIA}1 SUNGGING DI KECAMATAN W[,RU K,,\BiJPATEN S1]KOFIAR.IO
Dery Tri Arditutto, AriJ Intan Sontosa, Yayan Suherlan
4t9
l.ir
151
463
479
'hadap
?poran
Sastra
dalam legara
Tahun
Rupa
MAKNA SENI DALAM BELADIRI
PENCAK SILAT
MEANING
OFARTS
INTHE MARTIAL
ART
PENCAK SILAT
Suryo Ediyonor Abstract
The martial aft pencak si/af Is a means of spiritual and physicat eclucation to form tivety figure who is able to appreciate and practice the noble moral values of society. The material obiect of this study is pencak silat and the formal object is the philosophy of arls or aeslhetlcs. This study aims to examine (1) norms or manners of pencak silat, (2) pencak siiat styte (atiran gaya), (3) categories of pencak silat and pencak silat,equipments. This researci emptoys factual-historical method by means of description, ana'lysis and synthesis. The results are (1) norms of pencak silat are found in attitude (sikap pasang), steps (gerak tangkah), attack (serangan), and defense (belaan), (2) maftial arts style (aliran gaya) consists ofihe aspect of mental-spiritual, martial ar7s, arts, and, spod, (3) the caf egories of maftial afts consist cf wiraga, wirama, and wirasa and the maftial arts equipments are costume, weapon and traclitionat music.
Key words: afts, pencak silat, norm.
Beia diri seni pencak silat merupakan sarana pendidikan rohani dan jasmani uniuk. membentuk sosok hidup yang mampu menghargai can mengamalkan nilai-nilai moral yang luhur masyarakat. Objek material dari peneiitian ini adalah pencak silat dan objek formal filsafat
seni atau estetika. Penelitian ini bertujuan unluk menguji (1) norma-norma ilau perilaku dari pencak silat, (2) gaya pencak silat (Alir"an gaya), (3) kategori pencak sllat dan pencak silat peralaian. Penelitian rni menggunakan metode faktual-h istoris dengan cara deskripsi, analisis
dan sintesis. Hasilnya (1) norma-norma pencak silat ditemukan dalam sikap (slKAp pasang), langkah (gerak Langkah), serangan (Serangan), dan pertahanan (belaan), (z) gaya seni bela
diri (Aliran gaya) terdiri dari aspek mental-spiritual, seni bela diri, seni, dan, oiahraga, (3) kategori seni bela diri terdiri dari wiraga, wirama, wirasa dan dan peralatan seni bela diri yang kostum, senjata, dan musik tradisional.
Kata kunci : seni, pencak silat, norma
PENDAHULUAN
Di
masayang lalu
tidak semuadaerah di lndonesia menggunakan istilah pencak silat, pencak adalah gerak serang beladiri berupa tarian dan irama dengan
peraturan
(adat
kesopanan),dan
bisadipertunjukkan.
Silat
adalah
intisaripencak, urrtuk berkelahi membela diri,
dan
tak
dapat
dipertunjukkan. Pencaksilat adalah beladiri
yang
disesuaikandengan kebutuhan dalam menghadapi
tantangan yang berupa alam, binatang,
maupun manusia.
Jurus
silat
seringmenirukan
gerakan binaiang
fiurusharimau terbang, ular mematuk, kethek). Perbedaan gaya pada jurus-jurus tertentu
diantara
aliran-aliranpencak
silat
dilndonesia, d ilatarbelakang
i
oleh budayasetempat. Pencak
silat
Cimande dan kebanyakan aliran di Jawa Barat bersifattidak suka mengangkat kaki, kuda-kuda
lebar, selalu menghadapi lawan, tidak
suka langkah surut, banyak Iipatan-lipatan
atau
fangkapan-tangkapan mantap danberirama. Pencak
silat Jawa
Tengahbanyak
permainan
bawah,
tenang,1 Staf Pengajar Sastra Arab Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS
ETNOG R.1t''/
i
tll
.\'ll','No. ) / 201.1 /.tt9-486mengikuti
dan
meneruskan
gerakanlawan
gerakannya
sepertr
menari.Pencak silat Jawa Timur bersifat sigap,
tegas, dan berirama. Silai Minangkabau
dan
Sumaterapada
umumnya banyakmenggunakan
kaki,
tangan
lebar membuka, lentuk, dan indah.Ada
kesulitan
menentukanasal-usul
pencak
silat
dan
siapa
yangmenyebarkannya.
Melacak
sejarah pencak silat dari awal mula sampai masakini tidak
mudah karena bahan tertulissangat terbatas
dan
informasi
lisanyang diperoleh dari tokohtokoh pencak
silat
belum
dapat
menjawab
secaratuntas semua
tekateki
yanq
ada.Khususnya dalam menentukan asal-usul pencak silat, menjelaskan kapan dan dari
mana pencak
silat
berasal, bagaimanaperkembangan
mula
terjadi,dan
siapayang pedama menyebarkannya. Manusia
sebagai makhluk hidup bermasyarakat mempunyai kebutuhan
naluriah
untukmenjamin keamanan dan kesejahteraan
diriataupun
masyarakatnya. Sejalandengan perkembangan budaya manusia tefdapat anggota masyarakat yang secara
khusus
mem!kirkancara-cara
terbaiksebagai
suatuketerampilan
dalammenjamin keamanan dan kesejahteraan.
Keterampilan
itu
kemudian dipraktikkansebagai
eksperimen yang secara terusmenerus diperbaiki dan disemournakan. Pemikiran dan penciptaan keterampilan
ini
dilakukan
antara
lain
denganmentransformasikan
perilaku
dangerak-gerik binatang yang tangkas dan
trengginas,
seperti
harimau,
kera,ular,
burung,
dan
hewanlainnya,
didalam
membeladiri
atau
menyerangIawannya (Saleh, 1992). Mengenal
asal-usul
kelahiranpencak
silat
diperolehdari tokoh{okoh pendekar pencak silat, diantaranya:
(a)Marijun
Sudirohadiprodjo (1982)menjelaskan
keganasanberbagaibinatang
buas yang
selalumengancam
kehidupan manusiapada waktu
itu
masih
banyakterdapat di pulau-pulau yang mereka
diami. Dalam menghadapi serangan berbagai jenis binatang buas. manusia memperhatikan gerakan-gerakan
yang dilakukan
oleh
binatang yangmenyerang manusia. Cara berkelahi
dengan
meniru
gerakan-gerakan berbagai.jenis
binatang inilah yangmelahirkan gerakan-gerakan beladiri
pencak
silat.
Misalnya,
gerakan-gerakan pencak
silat
yang
meniru gerakan-gerakan kera, ular, harimau, dan berbagai jenis binatang lainnya.Itulah sebabnya
kemudian
timbulberbagai
aliran
pencaksilat
yangdisesuaikan namanya dengan nama
binatang, nama tempat, atau nama pulau.
(b)
Che
Man
bin
Che
Mud
(1991)menjeiaskan
bahwa
suatu
senjadi
sebuah
perkampungan lt"4elayurerdapat seorang perempuan penjaja
yang
sedang
menjunjung sebuahbakul penuh dengan makanan ketika
berjalan pulang menuju kerumahnya.
Tibaljba datang
beberapa
ekorburung
yang mencoba
"mencuri"makanan yang dijunjungnya
itu.
lapun
mengalih-alihkan bakul yangberisi makanan itu ke kiri, ke kanan,
ke
atas,dan
ke
bawah. Selain iiu,ia
menggunakantangannya
untuk menepis dan kakinya untukmelangkahke
sana
ke
mari
supaya
burungitu
gagal
"mencuri" makanannya. Ketlka sampaidi
rumah, ia dimarahisuaminya karena pulang terlambat
dan
makanan
yang
dijunjungnyahabis.
la
menceritakan
yangterjadi pada dirinya ketika berjalan
pulang
tadi, tetapi
suaminya tidakmempedulikan.
Dengan
demikianterjadilah pertengkaran, suami coba
memukul
si
istri, tetapitidak
dapatETNO(;ll..ll"l ,t L'ol. XIL'
i
Ntt. 2 i 20l4 .t 1/l9
486ti
p
S
S
a
selalu
rn usia anyak nereka angan anusia nakan yang 'kelahi vakan
r yang
eladiri 'akan-neniru .imau, innya. timbul yang nama rlama 1es1) senja lelayu enjaja rbuah ketika hnya. ekor ncuri"
u.
layang
ana n,
1itu, untuk gkah rrung lnya. arahi mbat gnya yang jalan tidak ikian coba apat )-486
mengenainya.
Tendangan suamidapat ditepis
dan dielakkan oleh si istri. Kelincahan istri membela dirinyadengan begitu cakap mengagumkan
suami. Setelah segala serangannya
tldak
berhasil,
suami
mengambilkeputusan
untuk
bertanya kepadaistri pada siapa istrinya belajar ilmu
membela diri. lstrinya menerangkan
bahwa
dia
belajar dari pengalamanketika
hendak
menyelamatkanmakanan
yang
dijunjungnya tadidari
"dicuri"
oleh
beberapa
ekorburung. Karena tertarik si suami pun
mempelajari
teknik
membela
diriitu
dari
istrinya sehingga ia cakap.Melalui
si
suamilah teknik membeladirj
itu
diturunkan kepada orang laindan sekarang dikenal dengan nama seni silat.
(c)
LegendaJawa
menjelaskan bahwa pada zaman dahulu terdapat seorangpemuda
yang
menonton sekuntumbunga
yang
jatuh
di
sungai
dandibawa
oieh arus.
Pemuda
itu membayangkan bahwa kuntum bungayang cantik
itu
akan
rusak apabilasampai
ke
kaki
air
terjun. namunperkiraannya
salah.
Kuntum bungaselamat
karena
berhasil
akibatditolak
arus balik
songsong yangdiciptakan
oleh
percikanair
terjunsendiri.
Setiap
kali
kuntum bungamenghampiri
kaki air
terjun, setiapkali
bunga selamat karena dibantingkernbali
oleh arus
songsong
Dariperistiwa itu
si
pemuda memperoleh ilham untuk menciptakan gerak-gerak bela diri (Chambers, 1993).Dari cerita
asal
usul Pencak silat tersebut, dalam perkembangannya terjadiperubahan
fungsi
yang
berlangsungsecara perlahan
dimulai
pelajaran ilmu silat, yaitu keraton. Di keraton. ilmu pencaksilat
beladiri hanya diperuntukkan bagianggota keluarga
raja
dalam
rangkamempersiapkan
mereka menjalankantugasnya sebagai
pembela kerajaan.Perkembangan
selanjutnya,
pencaksilat
diperkaya
olehwawasan
baruyang
mengaitkan kemahiran
teknikbeladiri dengan
perkembanganmanusia dalam suatu kosmologi yang uiuh. Pendidikan pencak silat tidak lagi
bersifat kejuruan, bukan
pula
sebagaiketerampilan saja, melainkan bertujuan
untuk pembentukan kualitas kepribadian
manusia.
Dalam
peralihan,
aspek spiritual yang mulanya dikandung secaraimplisit dalam pencak
silat
mendapattempat di
permukaandan
padaakhirnya mendominasi beladiri. Di Jawa,
terdapat
kaitan
pencak
silat
denganwawasan
kosmologi
manunggaling kawula gusti yang dikembangkan secarasistematis.
Pelajaran
ilmu
batinuntuk
mendapalkan kesaktian dari benda, mantra, ataupun kekuatan dalamdiri
sendiri diteruskan dan ditingkatkan.Pencak silat yang dilengkapi ilmu batin
masih
dipergunakanuntuk
hal
yangbersifat praktis
sebagai pendukungkemahiran
fisik
dalam
peperangan.Pencak
silat
mulai diutamakan sebagai sarana untuk mencapai kesatuan manusiadengan
Tuhan.
Sebagai
akibatnya, penghargaan masyarakat Jawa terhadap para pesilat berubah, yaitudi
sampingkeahlian melawan
musuh,
seorangpesilat
juga
harus memiliki budi pekertiluhur, kemampuan
aktualisasi
prinsipkerukunan
dan
iatakrama yang diaturmenurut nilai-nilai
yang
diberikan olehleluhurnya (Gau1ama,
1995).
Pondokpesantren biasanya dibangun di
daerah-daerah kosong yang tidak bertuan danjauh
dari dunia keramaian agar kiai bersama
santrinya
mendapat
ketenangandan
ketenteraman. Pendiripesantren masa lalu bertindak sebagai perintis yangmembuka
hutan
di
perbatasan yangsudah dihuni, mengislamkan para kafir
daerah
sekeliling,
mengelola tempatyang baru dibabat, dan membuat suatu
tempat
perlindungan
penuh
damai.Para
perintisini
dapat
berhasil dalamusahanya
karena
keberanian
dankeyakinan yang mereka miliki didukung
oleh
keahlianyang tinggi dalam
ilmu beladiri.Dengan
kemahiran
pencaksilat,
mereka dapat tinggaldi
daerah_ daerah terpencil yang kurang aman dan bertahan terhadap bahaya alam ataupungangguan
manusia (Lombard,
i 996). Pencak silat yang berakar pada budayalndonesia di dalamnya terkandung unsur_ unsur pendidikan mental dan fisik secara integral. Diharapkan dengan mempelajari pencak silat akan dapat dibentuk manusia
seutuhnya
yang
menjadi
sumberdayapembangunan.
pencak
silat
sebagailatihan
gerak
olah
seni dan sebagai sarana hiburan atau pertunjukan. Sikapdan
gerak
yang
berkualifikasi efekiif,efisien, dan praktis pada
aspek
beladir.i,ditambah
dan
dimodifikasj
agar mempunyai kualifikasiindah,
menarik,dan
menyenangkan.Dari
asal
usul beladiri pencaksilat
diatas,
penelitian ini memfokuskan pada aspek seni yangterdapat pada kaidah norma, aliran gaya, seni busana, senjata, muslk tradisi beladiri pencak silat.
METODE PENELITIAN
Materi
pokok
penelitian
iniadalah beladiri pencak
silai
sebagaiobjek
material
dan
filsafat keindahanatau
estetikasebagai
objek
formal.Seni beladiri pencak silat
meliputi
latarbelakang,
jenis,jenis
perguruan,
danhakikat
pencaksilat.
Bahan-bahandalam
penelitianini
diperoleh melaluistudi
kepustakaan
dan
observasiberpartisipasi.
penelitian kepustakaandilakukan
dengan
langkah-langkahinventarisasi, sistematisasi, dan klasifikasi
terhadap pustaka beladiri pencak silat khususnya nilai-nrlai seninva. Observasi
berpartisipasi
khusus
dilakukan
padasaat
acara pentas
seni
pencak
silat tradisional, karena penulis juga pesilatbidang
seni.
Observasi
berpartisipasiadalah
pengamatandi
mana
peneliti memainkan peranan sebagai partisipandalam
suatu
lradisi seni beladiri pencak silat. Analisis penetitian ini menggunakanmetode
pendekatan
historis
faktual.Dengan tahapan sebagai berikut;
Deskripsi dilakukan
dengandiuraikannya objek material yaitu beladiri
pencak silat yang didalamnya nilai_nilai
seni,
dikaji agar
diperoleh gambaranyang
jelas
darj data yang dinilai akuratberhubungan dengan seni beladiri pencak silat.
lnterpretasi,
yaitu
denganmenggunakan
metode
hermeneutik.i\"4etode
ini
digunakandalam
rangkamenyelami
data
yang
tersedia
serta mengungkapkanmakna
dan
nuansa yang terkandungdi
dalamnya.
Melaluiinterpretasi diharapkan
cliper-oleh gambaransecara
tepat,
lengkap, danmendalam mengenai nilai
senj
melaluipengkajian beladiri pencak silat.
Sintesis,
yaltu
menyimpulkanpendapat-pendapat
dan
pandangan_pandangan
yang
berbeda dari tokohpendekar
untuk
menemukan
suatukesatuan pendapat yang lebih utuh dan
lengkap, sehingga
memperoleh hasilpenelitian
dengan
pemahaman yang menyeluruh tentang seni dalam beladiiipencak silat.
Dengan
langkah-langkahmetode tersebut
diharapkan diperolehsuatu
pemahaman
yang
sistematis,integral, dan komprehensif tentang seni
dalam beladiri pencak silat.
HASIL D,AN PEMBAHASAN
Pencak silat dapat d ivisua lisasikan
sebagai rangkaian variasi gerak berpola
yang efektif, indah dan
sesuai
dengan mekanisme tubuh sebagai man jvestasi454 ETNOGIIAI.'I
i
l.blXIL'i
pada silat )esilat sipasi eneliti isipan gncak rakan ktual. )ngan :ladiri i-nilai baran rkurat :ncak )ngan eutik. mgka serta
tan sa
elalui
rrole h
dan
-"lalui
u lkan
rgan-tokoh ;uatu rdan hasil yang rladiri gkah roleh ratis, seni ;ikan rpola ngan stasi )-486
dari
keluhuran
budi,
yang
dapat digunakan untuk pembelaan diri, sebagaihiburan serta menjamin kesegaran dan
ketangkasan jasmani. Pencak silat pada hakikatnya adalah substansi
dan
saranapendidikan
rohani
dan
jasmani untukmembentuk
manusia tangkas
yangmampu menghayatr
dan
mengamalkannilai-nilai moral masyarakat yang luhur.
Kaidah Norma
Beladiri
PencakSilat
Secara struktural, pencak
silatbeladiri
meliputidan
mewadai empathal sebagai satu kesatuan, yakni :sikap-pasang, gerak-langkah, serangan dan
belaan. Sikap-pasang bersifat stationer
dan
gerak-langkahbersifat
mobile.Keduanya merupakan
pencak
silatni
aga, sedangkan serangan dan belaan merupakan pencak silat laga. Pencak silatnilaga
dilaksanakan
sebelum, diantara dan seielah dilaksanakan pencak silat laga.Pencak silat merupakan sistem beladiri
semesta. Peiaksanaan pencak silat pada dasarnya adalah semua komponen tubuh
maupun berbagai
senjaia
dan
bendadigunakan secara
efektlf
dan
optimal. Kc-rmponen tubuh yang digunakan untukmelaksanakan pencak silat dapat dipilah
menjadi duai,
yakni
komponen utamadan komponen bantu. Komponen tubuh
utama meliputi jari, tangan, siku, lengan,
kaki,
tungkai,
dan
lutut.
Komponen-komponen
tersebut
digunakan secara terkombinasi, terkord inasi, praktis, efektif ,can takiis, yang didukung, dibantu atau dibarengi dengan penggunaan komponen
bantu,
yakni
komponentubuh
lainnyayang
diperlukandan
dibutuhkan padamomen
yang tepat.
Komponen tubuhutama
berdasarpada
kegunaan dan penggunannya dapat berfungsiberganti-ganti.
Komponen
tersebut
menurutkeperluannya
dapat
dipilahkan menjadiempat,
yakni
komponen
penyangga,komponen penggerak,
komponenpenyerang
dan
komponen
pembela.1-.7 \'OGRAFI
/ hl.
XI [ii
No. 2i
20]1 / 419 186Masing-masing
digunakan
menurut keperluannya dalam rangka pelaksanaansikap-pasang, gerak-langkah, serangan, dan belaan.
b.
Sikap-pasang, apabila ditinjau dari sistem beladiri, pasang berarti kondisi siap tempur yang optimal, baik fisikal
maupun mental
dan
indera.Sikap-pasang berarti teknik berposisi siap
tempur optimal dalam menghadapi
law.an
yang
dilaksanakan secarataktis dan efektif. Sikap-pasang dapat berpola serangan atau belaan.
Sikap-pasang
dalam
pelaksanaannyamerupakan kombinasi dan koordinasi kreatif dari kuda-kuda, sikap tubuh, dan sikap tangan.
Gerak-langkah,
adalah
teknikberpindah
atau
mengubah posisidisertai dengan
kewaspadaanmental
dan
indera secara optimaluntuk
mendapatkanposisi
yangmenguntungkan
dalam
rangka mendekati atau menjauhi lawan. Untukkepentingan serangan
dan
belaan dilaksanakan secara taktis yang selalu dikombinasikan dan dikoordinastkandengan
sikap
tubuh
dan
sikap tangan.Serangan,
dalam
pencak
silatmerupakan
bagian
integral
daribelaan atau pertahanan. Serangan dapat disebut
juga
sebagai belaanatau
pertahanan aktif. Pengertianserangan dalam pencak silat adalah
teknik untuk merebui inisiatif iawan dan atau membuai lawan
tidak
dapatmelakukan serangan
atau
belaan, dan semuanya itu dilaksanakan secara praktis.Belaan atau pertahanan merupakan
teknik untuk menggagalkan serangan lawan yang dilaksanakan secara taktis.
Belaan ditinjau dari sifatnya meliputi: layan (belaan reaktif) dan belaan-sambut ( belaan pro-aktif).
d.
Kaidah (norma) pencak silat adalah
aturan dasar
yang
mengatur tata-cara atau tata-krama pelaksanaan pencak silat maupun jurus-jurusnya dalam komposisisikap
pasang, gerak langkah, serangan dan belaan sebagai satu kesatuan. Normapencak
silat
tersebut bercorak budayaRumpun Melayu
dan
budaya nasional lndonesia, dijiwai dan dimotivasi keluhuranbudi
pekerti. Notosoejitno, menjelaskanbahwa kaidah pencak silat
terdiri
empataturan sebagai satu kesatuan, yakni etika
(kesusilaan), logika (penalaran), estetika (keindahan), dan
atletika
(keolahragaanyang
meliputi
kekesatriaan, kejujuran,dan
Sportivitas dalam olahraga sebagaipermainan). Dasar pelaksanaan pencak
silat beladiri adalah logika dengan tidak
mengabaikan etika, estetika, dan afletika. Struktur, proses, dan kaidah yang telah
dijelaskan
tersebut
merupakan kriteriabaku pencak silat fisikal. pada
cabang-cabang pencak silat lain merupakan sumber
derivasi
dan
modivikasidari
pencaksilai beiadiri. Sistem beladiri yang tidak memiliki kriteria fisikal tersebut, walaupun
diberi nama pencak silat, pada dasamya
bukan
atau
tidak
berkualifikasi sebagaipencak
silat.
Pencak
silat
beladirimempunyai
beb'erapa
karakteristik,antara
lain :
kesiap-siagaan yangtenang
untuk
bertindak, menggunakantenaga secara ekonomis, memanfaatkan serangan dan tenaga lawan secara tepat
sebagai peluang untuk mengunggulinya, menggunakan kelenturan dan
keseimbangan
tubuh serta
kegesitanbergerak dalam permainan posisi taktis.
Aliran
PencakSilat
Kemahiran mengamankan
diriyang
mula-mula diciptakanoleh
,,orang-orang pinter"
berdasarkan
inspirasiatau
imanjinasi
darl
cara-caranyabinatang
trengginas
menyerang
ataumengamankan
diri
dari
seranganbrnatang lain, mempunyai macam-macam gaya (style) yang kemudian dikembangkan
lagi
secara kreatif,sehingga
macam-macam
gaya
iiu
menjadi
semakinbanyak.
Kesemuanyaitu
mempunyai aspek mental spiritual, beladiri, seni danolahraga
serta
dilandasifilosofi
budipekerti luhur,
sehingga
berkualifikasisebagai pencak silat. Di
antara
gaya-gaya pencak silat yang banyak itu, ada
sejumlah
qaya
yang
mempunyaikarakteristik
tertentu, sehingga
satusama
lain
terlihat
perbedaan secarajelas.
Perbedaanitu
tidak
menyangkut keseluruhan tetapi hanya bagian-bagiante(entu saja.
Perbedaangaya
yang berkarakteristik tertentu ini disebut,,aliran pencak silat". Kata "aliran" dapat diartikansebagai "gaya
yang
diajarkan
dandipraktekkan"
oleh
sesuatu perguruan pencak silat. Di antara gaya-gaya pencaksilat yang
banyakitu,
ada
sejumlahgaya yang
mempunyai
karakteristiktertentu, sehingga satu sama lain ierlihat perbedaan
secara
jelas.
perbedaanitu tidak
menyangkut
keseluruhan tetapi hanya bagian-bagian tertentu saja.Perbedaan
gaya
yang
berkarakteristiktertentu
ini
disebut "aliran pencak silat',.Kata
"aliran"dapat
diartikan sebagai"gaya yang diajarkan dan di praktekkan,,
oleh
sesuatu perguruan pencak silat.Bagian-bagian
tertentu
yang
memilikikarakteristik, sehingga menunjukkan ciri yang membedakan satu aliran dengan aliran lainnya, disebut 'Jurus". Kata "jurus,, berafii
sasaran kenaan pada atau pengamanan
terhadap bagian-bagian
tubuh
manusiayang
rawan. Dengan demikian,,,jurus',adalah bagian dari sistem sikap dan gerak pencak
silat dalam konteks
kegiatanmenyerang atau
mengamankan bagian-bagian lubuh yang rawan. praktekpelaksanaan
jurus dari
masing-masing cabang pencak
silat
dilakukan dengangaya
yang bermacam-macam.Perbedaantersebut kebanyakan hanya
tacam ngkan
makin )unyai ri dan budi ifikasi
gaya-, ada unyai satu ecara ngkut agian yang aliran rtikan dan lruan lncak mlah :ristik rlihat Caan uhan saja. :ristik silat". bagai rkan" silat. miliki
t
ciri aliran erarti anan rusia urus" lerak atan nkan rktek sing-:kan lam. anya )-486merupakan nuansa (variasi). Membedakan aliran-aliran pencak silat yang merupakan
gaya-gaya nuansa (variatifl tidak mudah. Evaluasi dan deskripsi perbedaan anlara
aliran yang satu dengan aliran yang iain
hanya dapat dilakukan
oleh
seseorangyang
ahli dan
betul-betul memahamiberbagai teknik dan jurus pencak silat. Pada dasarnya perbedaan aliran dalam
pencak
silat
hanya
menyangkut segipraktek
fisikal.
Di
dunia
pencak silat, aliran bukan faham atau mazhab. Karena itu, cabang dan aliran pencak silat apapuntetap dijiwai dan dimotivasi oleh filosofi budi pekerti.
Seni dalam Beladiri Pencak silat
Seni adalah segenap kegiatan budi pikiran seseorang (seniman) yang secara mahir menciptakan sesuatu karya sebagai
pengungkapan perasaan manusia. Hasil
ciptaan
dari
kegiatanitu
ialah
suatu kebulatan organis dalam sesuatu bentuktertentu
dari
unsur-unsur
bersifai ekspresif yang termuat dalam suatu medium indrawi. The Liang Gie (1996), menjelaskan ciri-ciri pokok seni tersebut adalah :(1)
Seni
bersifat
kreatif:
menciptakan sesuatu realitas baru(2)
Seni
bercorak
individualitas,terikat pada
perseorangantertentu
dalam
penciptaan maupun penikmatannya.(3) Seni sebagai 'ekspresif': menyangkut
perasaan manusia
dan
karena itupenilaianya
juga
harus
memakai ukuran perasaan estetis.(4)
Seni
adalah
abadi:
dapat
hidup sepanjang masa.(5) Seni bersifat semesta: berkembang di seluruh dunia dan sepanjang wakiu.
Seni
pada
prinsipnya
tumbuhdari
perbuatan
budi
manusia
untukmencipiakan sualu
yang
indah. Selainseni
merupakan ungkapandari
batinmanusia
untuk
menyalurkan hasratt-:'l \' ()(; R.4 F I
/
Lb l. XI l:/
No. 2 / 2 0 I't / 1 I q -.t I (jbatinnya
yang
terpendam
kepadaorang
atau
benda yang
ada
diluardirinya sendiri,
seni juga
mempunyaiperan dalam kehidupan manusia untuk
mengadakan kontak
yang lebih
tinggidari
pada manusia yaltu dengan yang transendental. Manusia menciptakan senisebagai bukti beribadah kepada Tuhan.
Seni
merupakanhal
yang
berkaitandengan ketaatan manusia kepada Yang
Maha Kuasa. Dick Hartoko menjelaskan
seni mbrupakan suatu inspirasi, sedang
kehidupan
adalah suatu
kenyataan.lnspirasi artistik konsepsi
dan
ekspresibanyak tergantung pada
situasi
kondisikehidupan, tetapi gaya-gaya kehidupan
sering
dibentukoleh
cita-cita artistik,oleh inspirasi puitis atau religius. Ragam
dan
corakseni
yang dikenaldi
duniadewasa ini cukup banyak. Hal tersebut
d ilatarbelaka
ngi
oleh
perkembanganteknologi
yang
ternyata
membawadampak pada pertambahan ragam seni. Di antara ragam
seni
itu adalah; seni drama,seni patung, seni tari, seni musik, seni
rupa dan lain-lainnya. Secara garis besar seni dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu
seni rupa dan
seni
pertunjukan.Secara
konseptualseni
rupa
dalampenampilannya
dihadapan
penikmathanya memerlukan ruang. Sedang seni
pertunjukan tidak cukup dengan ruang
saja
tetapi
juga
memerlukan waktu pertunjukan. Seni yang termasuk dalamkelompok seni peftunjukan adalah; seni musik, seni tari, seni teater, dan seni resitasi.
Kata "seni" mempunyai dua pengertian,
pertama adalah sesuatu
yang
indah ciptaan manusia, Kedua adalah kita atauskill,
yakni
kecakapan, keterampilanatau
kemahiran
yang tinggi
dalammelaksanakan sesuatu. Terkaitan dengan
istilah "Pencak
silat
seni",kata
"seni" berarti indah dan pencak silat seni berartipencak
silat
indah. Sedangkan dalam konteks i;tilah "seni pencaksilat",
kata"seni" berarti
kecakapan, ketrampilan,dan
kemahiran teknisdan
taktis
yangtinggi dalam
melaksanakan
pencaksilat. Pencak
silat
seni
adalah cabangpencak
silat yang
keseluruhan teknikdan
jurusnya merupakan derivasi danmodifrkasi
dari
teknik danjurus
pencak silat beladiri sesuai dengan kaidah-kaidahestetika,
dan
penggunaannya bertujuanuntuk
menampilkan (mengekspresikan) keindahan pencak silat. Pencaksilatseni bila ditinjau dari sumberasalteknik dan jurusnyadapat
dikatakansebagai
pencak silat beladiri yang indah. Pada saat diperlukan,pencak
silat
seni
memang
ciapatdifungsikan kembali
atau
dikembalikanke asal dan aslinya menjadi pencak silat beladiri. Hal tersebut disebabkan karena
pencak
silat
seni memiliki struktur yangsama
dengan
pencaksilat
beladiri.Struktur
te.sebut
meliputi teknik{ekniksrkap pasang, gerak-langkah, serangan
dan
belaan
sebagai
satu
kesatuan.Notosoejitno,
menjelaskan bahwa adaperbedaan
antara pencak
silat
senidengan pencak
silat
beladiri
terletakpada
nilai
orieniasi,dan
ukuran yang diterapkan dalam proses pelaksanaannya. Pelaksanaan pencak silat beladiri bernilaiteknis. Orientasinya efektif, praktis, taktis
dan
pragmatis.Aturan logika,
yaknidisiplin tentang
pelaksanaan sesuatudengan menggunakan penalaran atau perhitungan akal sehat, ukurannya bersiat
objektif
dan
pencaksilat seni
bernilaikeserasian. Aturannya bersifat estetika,
yakni disiplin
tentang
pelaksanaansesuatu
secara
indah,
ukurannyabersifat subyektif
relatif.
Edi Sedyawati, menjelaskan pencak dan tari mempunyaidua
ciri
dasar
yang
sama,
keduanyadibentuk atau dlwarnai oleh kebudayaan
yang
meiingkupinya.pencak
dan
tarimemilik
arti
budaya
yaitu
fungsi
dan kegunaannya dalam suatu sistem budaya. Ada sistem budaya dimana tari mempunyai fungsi sentral, ada sistem budaya dimana pencak atau leri mempunyai fungsi yangtidak
begitu penting
bagi
pelestarian kebudayaan yang bersangkutan. Sedangkegunaan pencak atau tari dalam suatu
sistem
budayadapat
bervariasi, bisamempunyai kegunaan sebagai sarana
silaturahmi, sebagai sarana pendidikan, sebagai sarana peneguhan kepercayaan keagamaan,
sebagai
pembinaan fisik dan seterusnya. Dapat diharapkan bahwa setiap sistem budaya tradisional mempunyai penekanan-pqnekanan yang khas.Kategori Pencak Silat Seni
Notosoejitno, menjelaskan bahwa
pencak
silat seni
meliputitiga
bagian, yaitu : pencak silat seni ekshibisi, pencak silat seni rekreasi dan pencak silat seniprestasi. Pencak
Silat Seni
Ekshibisi,Pencak silai ekshibisi di daerah Jawa Barat dan Jakarta merupakan bagian dari acara hajatan khitanan, dan di beberapa daerah
Sumatra merupakan bagian dari prosesi
pernikahan. Pencak silat ekshibisi juga ditampilkan pada acara-acara nasional
kenegaraan, regional,
dan
internasional pencak s!lat.Pencak
Silat Seni
Rekreasi,Pencak silat seni rekreasi dilaksanakan
secara
individualatau
kolektif
untuk mendapatkan kesenangan batin.Pencak Silat Seni prestasi, pencak silat seni prestasi mulai dikompetisikan secara luas sejak tahun 1982. Sejak tahun
1996
kompetisitersebut
dinamakanwiragana
(peragaan tunggal),wirasanggha
(peragaan
ganda
yangterdiri dari
2
orang sekubu), dan wiraloka (peragaan beregu yang terdiridari beberapaorang
sekubu).Pencak
silat
prestasitersebutbiasanya dilaksanakan dengan
tangan kosong dan senjata, serta diiringi
musik
tradisional pencaksilat.
Selainitu, ada kompetisi pencak silat seni lokal dengan nama "Pasanggiri" di Jar,rra Barat, dan ''Gelanggang Silih Berganti" di Sumatra Barat. Pertandingan
pencak
silat
seniA EO
rstarian iedang
r suatu
i,
bisa sarana lidikan, layaann
fis ik bahwa tpunyaibahwa )agian, pencak at seni shibisi,
a Barat
i acara ilaerah )rosesi
;i juga lsional asional kreasl, rnakan untuk 'encak tisikan itahun nakan tggal), yang iraloka )erapa restasi engan Jiiringi Selain ilokal Barat, lmatra
.
senil9-186
I
didasarkan
pada
estetika pencak silatseni,
yakni
"wiraga, wirama dan wirasa"(bahasa Jawa) sebagai
satu
kesatuan.Kata "Wi" mempunyai arti bermutu atau
bagus dalam arti luas. Hasil MUNAS lX lPSl tahun 1994, dijelaskan bahwa :
(1)
"Wiraga'berarti penampilan sikapteknik dan
gerak
dengan rapi dan tertib. Kriteria penilaian pencak silat seni wiraga meliputi :(a)
Kriteria
teknik unsur
gerakyang
diperagakantidak
boleh meninggalkan unsur pencak silat,berciri
atau
bersumber
padabudaya bangsa lndonesia, dan
tetap berdasarkan kaidah pencak
silat. Di samping itu perlu dilihat
apakah pesilat memiliki gerakan
yang mantap dan matang. Hal ini akan terlihat pada keluwesan gerak dan langkahnya. Penggarapannya
perlu pula
diperlihatkankekompakan
dalam
kerjasama kelompok secara keseluruhan.(b) Keunikan
ide, yang
dinilai
darikeunikan
ide
disini
adalahkreatifitas
dan
orisinalitas daiam penggabungan gerak, yang tidaksekedar
menyambung
gerakpencbk
silat
saja, tetapi
jugaharus
ada
pesan
adistik
atau keindahan yang terpancar dalamgerak pencak silat tersebut. Hal
ini
terlihatdari
keinginan yangtampil pada
penataannya, dantertuang
dalam
gerak
dalam menggambarkan suatu kreativitas,dimana
kreativitasdisini
dapat dilaksanakan tanpa meninggalkan unsur, ciri, dan kaidah pencak silat. Perlu juga diamati upaya atau ideapa
yang
mendasari penataan tersebut.(c) Garapan
gerak,
disini
fungsiseorang koreografer akan sangai
berperan, dimana gerakan yang
akan mendapat penekanan pada
I:TNOGIl.1F I
/
Yol.,YII/ / No. 2 / 2014/'l
l9-486dinamika tenaga, dan ruang unsur
penataan gerak disini perlu pula
dilengkapi dengan penggarapan pola lantai.
(2) "Wirama" berarti penampilan teknik
sikap dan gerak dengan irama yang serasi, dan jika hal itu diiringi dengan
tetabuhan
atau
musik,ia
bersiafatkontekstual.
Kriteria
penilaiannyaterletak
pada
ketepatan
iramadalam melakukan gerak, juga dalam
pehggarapan pola ritme yang tidak monoton. Contoh melakukan gerakan
monoton adalah
setiap
hitungandengan satu gerakan, pada hal pola ritme tersebut bisa dipecah dan digarap lebih bagi lagi. Disamping itu dinamika
waktu bisa memecah kebosanan dan
bisa
memberijiwa
pada
garapangerak,
misalnya
gerak
lambatyang terus
menerus,akan
terlihat membosankan, sedangkan apabilagerak
tersebut
dilakukan dengancepat secara
terus
menerus, akan menyebabkan rasa capai atau tegang.(3)
"Wirasa" berarti penampilan tekniksikap
dan
gerak dengan penataan(koreografi) yang menarik. Penilaian
rneliputi, penghayatan gerak dimana
penghayatan gerak tersebut dihayati
dengan
tidak
sekedarhafal
geraksaja. Jadi disini peraga benar-benar
merasakan
atau
menghayati gerakyang
dilakukannya. Kesungguhandan ekspresi serta pencerminan tata
krama, sopan santun perlu adar:ya
kesesuaian
visualisasi
secarakeseluruhan dengan
gerak
yang dibawakannya, misalnya pakaian danaksesoris yang dipakai. Pencak silat
seni dapat dilaksanakan tanpa atau
dengan menggunakan senjata tanpa dan dengan iringan musik (tetabuhan).
Pencak
silat seni
berorientasipada
faktor-faktor keindahan
teiapipelaksanaannya
harus
mengandungunsur-unsur
logika
pencak
silatbeladiri
sebagai sumbernya. Kreativitasdan improvisasi daiam pencak silat untuk
dapat
menampilkan keindahan pencak silat secara optimal, harus dalambatas-batas logika pencak silat beladiri. Apabila
tidak, pencak silat seni tidak mempunyai
nilai atau
kehilangan nilainya sebagaipencak
silat. Pencak silat seni tersebut hanya mempunyai arti sebagai seni taridan seni gerak kreatif yang indah mirip
pencak silat seni tetap tidak ber.semangat pencak silat. Semangat pencak silat seni
dan cabang-cabang pencak silat lainnya adalah semangat pencak
silat
beladirisebagai cikalbakalnya.
Makna
Seni dalam
Busana,
Senjatadan Musik
Beladiri Pencak SilalSeni Busana
dalam
beladiriPencak
Silat
terdapat
dua
macambusana pencak siiat untuk latihan harian, yakni busana lokal dan busana perguruan.
Busana lokal pada umumnya berwarna
hitam-hitam. Sedangkan
busana perguruan warnanya beragam, ada yang baju dan celananya satu warna dan ada yang berbeda warna_ Warna baju ada yang polos dan ada yang kombinasi dua atau tiga warna. Model baju cian celana dari keduamacam busana tersebut pada umumnya sama. Model
baju
adalahbaju
kurung tanpa kerah dengan belahan pada bagianleher depan sepanjang 10 cm. panjang
lengan
baju
sebatas
pergelangantangan.
Modelcelana adalah
celanakomprang
(celana
longgarJ.
panjangkaki
celana sebaias pergeiangan kaki. Busana lokal maupun busana perguruandikenakan dengan memakai sabuk kain
yang beragam warnyanya. Warna sabuk
menunjukkan
peringkat
kemantapanmental-spiritual
dan
kemahiran fisikalpencak silat si pemakainya. Warna sabuk
yang sama diberbagat perguruan pencak silat tidak selalu mempunyai makna yang
sama
sebagai
tanda
kualifikasi atauperingkat
kemantapan mental-spiritualdan kemahiran fisikal pencak silat. Busana
untuk
kepentingan upacara atau untuk kepentingan pertandingan pencak silat sent, dilengkapi dengan aksesori yangpada umumnya bersifat lokal. Aksesori dikenakan
pada
kepala,
pinggang,dan leher. Aksesori kepala
terdiri
daripeci,
destar, galembong (Minang) ataublangkon (Jawa). Aksesori pinggang terdiri
dari sarung. kain batik. kain tenun ikat
atau kain tenun songket dengan sabuk lebar yang terbuat dari kulit, kulit tiruan, deklit atau kombinasi daripadanya. Busana
untukkepentingan pertandinganpencak
silat seni,
modeldan
warna
maupun komposisi aksesorinya disesuikan denganselera keindahan perguruan, organisasi
atau
daerahyang akan
menampilkanpesilat
pesilatnyadalam
pertandingan. Busana untuk kepentingan upacara, padaumumnya digunakan
alas kaki
berupa terompah (semacam sandal jepit terbuatdari
kulit).
Kadang-kadang <ligunakanjas
kerah tutupatau
baju tanpa kerah (pada umumnl,a berurarna hitam) yang dikombinasikan dengan baju dalam ( antaralain kaos oblong) benvama putih. pada perguruan Madura, baju dalam (baju koko) atau kaos oblong tersebut berwarna serba putih-merah mel jntang.
Seni senjata dalam beladiri pencak
Silat
pada
dasarnya
adalah
sistembeladiri
yang
bersenjata,oleh
karenaitu cara menggunakan berbagai senjata
merupakan
bagan
dari
pendidikan, pengajaran, dan pelatihandi
perguruan_perguruan pencak silat. Senjata pencak
silat dapat dipilahkan dalam
3
kategori,yakni senjata
asli
lokal, senjata khusus perguruan dan senjata yang berasal darisistem
beladiriasing
(Cina).
Senjatalokal
sangat
beragamdan
seringkalitidak
berbeda dengan perkakas kerja.Beberapa senjata
lokal seperti
keris,rencong, mandau, dan
tombak
dibuatpirjtual
iusana untuk
(
silat yang sesori tgang, dari )atau terdirin ikat
sabuk ttruan, rsana :ncak rupun )ngan risasi lilkan l9an pada )rLrpa rbuat akan erah yang ntara rada ioko) erba tcak ;tam lena !ata kan, la n^
rca k
;ori, ISUS dari jata kali rja. )ris, uat
486 ETNO(;RSFI
i
litl.XII.i
No 2./ 2011 /llq
486 461dengan memadukan
unsur
seni
padabilah, tangkai dan
sarungnya.
Senjata-senjata yang
dibuat
dengan kemahiranseni
ini
biasanya dimuliakan, bahkandikeramatkan. Keindahan
dan
sejarahsenjata
mempunyainilai yang
lebihbesar
dari
pada
bendanya. Senlatayang
demikianitu
tidak
hanya dimilikioleh keluarga kerajaan tetapi
juga
olehkeluarga-keluarga
masyarakat
biasa.Senjata tersebut
merupakan pusakayang telah lama
umurnyadan
tidakdiperlihatkan kepada masyarakat umum.
Senjata-senjata
khas
perguruan antaralain; arbir, kujungi dan paku (PPSI), segu,
singkatan dari serbaguna (Tapak Suci),
caluk
(Setia Hati Terate), rante (Delima, Tridharma), dan clurit (Pamur). Di antarasenjata-senjata tersebut
ada
pula yang banyak variasinya. Senjata-senjata yangberasal dari sistem beladiri asing (Cina), yang dipergunakan oleh perguruan Kuntao
maupun perguruan pencak silat anlara
lain; Kiam Bokiam, To sangto, To Citio,
Siangkam,
Syuk
Piao, Kwantao danSyang Sutai, C
jo,
Hwe-Kek,Hongkiam-Kek, Sankaw, Kwai, Liangcat,
Sa
CatKun. Senjata panjang seperti tombak,
toya,
dan
pedang, digunakan
untukkepentingan' laga
jarak jauh.
Senjata pendek seperti pisau, roti kalong, penjepitdan
piao digunakan untuk kepentingan laga jarak dekat.Seni
Musik Tradisional
beladiri Pencak silat adalah musik atau tetabuhanyang digunakan khusus untuk mengiringi
pencak silat mungkin hanya terdapat di daerah Jawa Barat, yakniyang dinamakan
"Kendang
Pencak".Di
daerah-daerahlainnya
di
Indonesia,untuk
mengiringipencak
silat
digunakan
musik
atautetabuhan loka yang biasanya digunakan
untuk mengiringi tarian daerah aiau einis
sepedi gamelan, talempong dan lain-lain.
Penggunaan
musik
atau
tetabuhanlokal,
pengiramaannya
disesuaikandengan
gerak
pencaksilat.
Gendangatau kendang merupakan instrumen yang
biasa untuk
mengkontekstualkan atau menyesuaikan gerak pencak silat dengan musik yang mengiringinya.PENUTUP
Seni dalam pencak silat adalah setiap sikap dan gerak dibentuk dan diatur untuk mencapai keindahan seni yang maksimal.
Kriteriq seni, khususnya seni tari, telah
digunakan sebagai pedoman. Kriteria itu dirumuskan dengan kata wiraga, wirasa
dan
wirama,
yang mempunyai maknaadanya
keselarasandan
keserasianantara
jasmani
(raga), rasa dan iramadi
dalam
menampilkansetiap
sikapdan
gerak. Budaya pencaksilat
telahdikembangkan
secara turun
temurunsehingga mencapai bentuknya
yangsekarang. Pencak silat memiliki empat aspek sebagaisatu kesatuan yaitu mental
spiritual,
beladiri,seni
dan
olahraga.Pencak srlat
seni
adalah keseluruhanteknik dan jurusnya merupakan derivasi dan modifikasi dari teknik dan jurus pencak silat beladiri sesuai dengan kaidah-kaidah
estetika,
dan
penggunaannya bertujuanuntuk mengekspresikan keindahan pencak silat. Pencak silat seni meliputi tiga bagian,
yaitu : pencak silat seni ekshibisi, pencak
silat seni rekreasi dan pencak silat seni prestasi.
Pencak
silat seni berorientasipada
faktor-faktor
keindahan
tetapipelaksanaannya
harus
mengandungunsur-unsur logika pencak silat beladiri
sebagai sumbernya. Busana pencak silat seni, modeldan warna maupun komposisi
aksesorinya disesuikan dengan selera
keindahan perguruan, organisasi atau
daerah yang akan menampilkan pesilat dalam pertandingan. Senjata pencak silat
dapat dipilahkan dalam
3
kategori, yakni senjaia asli lokal, senjaia khusus perguruanmengiringi pencak silat
seni
digunakan
sepefti gamelan, talempong dan kendang musik atau tetabuhan lokal yangbiasanya
pencak.digunakan untuk mengiringi tarian daerah
Daftar Pustaka Asikin. 1975. Pelajaran Pencak
S/af.
Bandung:Terate.Bakker.
A,
rlan zubair,A.
ch.
1994. Metodologi penelitian Filsafat. yogyakarla :Kan isius.
Budiono Herusatoto. 2001
.
simbolisme dalam Budaya Jawa. yogyakaila : Hanindita.candra
Gautama. 1995. Bangkitnya perguruan-pergiruanDi Jawa: studi
Kasus tentang Ajarandan
org-anisasi sosial perguruanpencak sirat
panca Daya.Yogyakarta : FISIPOL UGM.
chambers, Q & Drager, D. 1978. Javanese silat, The Fighting Art
of
persai Diri. Tokyo : Kodansha lnternaiional Ltd.che
Man binche
Mud.1991.
sitat sekebun. Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia.Dick Hartoko. 1984. Manusia dan Seni. yogyakarla : Kanisius.
Draeger, Donn F. 1992. The weapons and Fighting Afts
of
tndonesia. Tokyo, Japan :Charles E. Tuttle Company Ruiland Vermont.
Edi sedyawati. 1997. Pertumbuhan seni pertunjukan. Jakarta : sinar Harapan.
Ki Moh. Djoemali. 1985. pencaksilat dan seni Budaya. yogyakaria : Kernenterian p
&K.
Kiong, Liem Yoe. 1960. Teori ltmu Sr/at. Bandung : Universitas
Lexy.
J.
Moelong.
2001.
Metodologi penelitian Kuatitatif.Rosdakarya.
Lcmbard, Denys. 1996. : Gramedia
Nusa Jawa: Silang Budaya, Batas-Batas pembaratan. Jakarta
Munas
Vlll
lPSl. 1990. Disiplin pencak Silat Indonesia. Jakarta.Notosoejitno. 1997. Khasanah pencak Sr/af. Jakarta : lndomedika.
o'ong Maryono. 1998. Pencak sirat Merentang waktu. yogyakarta : pustaka perajar.
Saleh. 1992. Pencak
S/af.
Bandung: FpOK lKjp Bandung.Tisnowatitamat. 1982. Petajaran Dasar pencak
s/af.
Jakarta: Miswar.The Liang Gie. 1996. Filsafat Senl. yogyakarta : pubib.
Vredenbregt,
J.1978.
Metode dan Teknik penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.Wongsonegoro. 1982. Pencak Sl/al. yogyakarta : lpSl.
YusRusyana. 1996, Tuturan tentang pencak silat clalam Tradisi Lisa, sunda. Jakarta
: Yayasan Obor lndonesia.
PaJjadjaran.