• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016 yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016 yang"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran langsung diterapkan pada subjek penelitian peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1 Kupang tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 orang dan guru (peneliti). Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik (LKPD), bahan ajar peserta didik (BAPD), dan kisi-kisi tes hasil belajar.

Teknik analisis hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yang umumnya berupa skor rata-rata, proporsi dan presentase. Berikut ini akan diuraikan hasil analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian:

1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran diperoleh dari dua orang pengamat yakni ibu Dra.Yohana Elen Segu, M.Pd sebagai pengamat I sekaligus guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 1 Kupang dan Yane Yustisanti Putri sebagai pengamat II. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai guru dalam mengelolah proses pembelajaran dikelas dengan menerapkan model pembelajaran langsung adalah dengan menggunakan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran. Penilaian pelaksanaan pembelajaran dinilai saat proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung, sedangkan perencanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran dinilai menggunakan instrumen penilaian perencanaan dan evaluasi pembelajaran dengan melihat perangkat

(2)

pembelajaran yang telah diberikan. Hasil kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran yang dinilai oleh kedua pengamat dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Hasil Analisis Penilaian Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran Langsung

No Aspek yang dinilai

Skor Rata-Rata Kategori RPP 01 RPP 02 PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1 Silabus 4.00 4.00 4.00 Baik

2 Bahan Ajar Peserta Didik (BAPD) 4.00 4.00 4.00 Baik 3

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) 3.75 3.87 3.81 Baik 4 Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) 3.83 3.83 3.83 Baik

Rata-Rata 3.89 3.92 3.91 Baik

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1 Kegiatan pendahuluan 4.00 4.00 4.00 Baik

2 Kegiatan inti 3.95 3.95 3.95 Baik

3 Kegiatan penutup 3.50 3.25 3.37 Baik 4 Pengelolaan waktu 3.50 3.50 3.50 Baik

Rata-Rata 3.73 3.67 3.70 Baik

EVALUASI PEMBELAJARAN 1

Guru menulis/membuat kisi-kisi tes hasil belajar produk lengkap dengan kunci jawabannya

4.00 4.00 4.00 Baik

2

Guru menulis/membuat tes hasil belajar produk

4.00 4.00 4.00 Baik 3 Guru menulis/membuat kisi-kisi

tes hasil belajar afektif dan psikomotor

4.00 4.00 4.00 Baik 4 Guru menulis/membuat tes hasil

belajar afektif dan psikomotor

4.00 4.00 4.00 Baik

5

Guru menetapkan klasifikasi butir

soal 4.00 4.00 4.00 Baik

6 Guru membuat indikator butir soal 4.00 4.00 4.00 Baik

Rata-Rata 4.00 4.00 4.00 Baik

(3)

Berdasarkan Tabel 4.1 hasil analisis penilaian kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran secara berturut-turut untuk rata-rata skornya adalah 3.91, 3.70 dan 4.00 dengan kategori baik. Pada penilaian perencanaan pembelajaran untuk keempat aspek yang dinilai yaitu silabus dengan ratanya 4.00 dan kategori baik, BAPD dengan rata-ratanya 4.00 dan kategori baik, RPP dengan rata-rata-ratanya 3.81 dan kategori baik dan LKPD dengan rata-ratanya 3.83 dan kategori baik. Total rata-rata untuk RPP 01 dan RPP 02 secara berturut-turut adalah 3.89 dengan kategori baik dan 3.92 dengan kategori baik juga. Pada penilaian pelaksanaan pembelajaran untuk keempat aspek yang dinilai yakni kegiatan pendahuluan diperoleh rata-rata 4.00 dengan kategori baik, kegiatan inti diperoleh rata-rata 3.95 dengan kategori baik, kegiatan penutup diperoleh 3.37 dengan kategori baik dan pengelolaan waktu diperoleh rata-rata 3.5 dengan kategori baik. Total skor rata-rata untuk RPP 01 dan RPP 02 adalah 3.73 dan 3.67 dengan kategori baik. Sedangkan pada penilaian evaluasi pembelajaran untuk keenam aspek yang dinilai yakni kisi-kisi THB produk, THB produk, kisi-kisi THB afektif dan psikomotor, THB afektif dan produk, klasifikasi butir soal dan indikator butir soal diperoleh skor rata-rata secara berturut-turut adalah 4.00, 4.00, 4.00, 4.00, 4.00 dan 4.00 dengan total skor rata-rata untuk RPP 01 adalah 4.00 dengan kategori baik dan untuk RPP 02 4.00 dengan kategori baik pula.

Hasil analisis penilaian terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada Tabel 4.1 di atas dapat pula dilihat pada diagram yang ditampilkan pada Gambar 4.1 berikut ini.

(4)

Gambar 4.1 Diagram Penilaian Perencanaan Pembelajaran

Diagram penilaian perencanaan pembelajaran di atas menunjukan bahwa untuk RPP 01 skor tertingginya yaitu silabus dan BAPD dengan masing-masing skornya adalah 4.00, sedangkan LKPD skornya adalah 3.83 dan skor paling terendahnya adalah pada RPP yaitu 3.75. Total skor rata-rata penilaian perencanaan pembelajaran untuk kedua RPP adalah 3.91.

Hasil analisis penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran pada Tabel 4.1 di atas juga dapat dilihat pada diagram yang ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut ini

Gambar 4.2 Diagram Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 Silabus BAPD RPP LKPD RPP 01 RPP 02 Perencanaan Pembelajaran 0 1 2 3 4 RPP 01 RPP 02 4 3.95 4 3.95 3.5 3.5 3.25 3.5

Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Inti Kegiatan Penutup Pengelolaan Waktu

(5)

Diagram analisis penilaian pelaksanaan pembelajaran di atas menunjukan bahwa untuk RPP 01 skor tertingginya pada kegiatan pendahuluan yakni 4, kegiatan inti memiliki skor 3.95 dan skor terendahnya pada kegiatan penutup dan pengelolaan waktu. Sedangkan pada RPP 02 skor tertingginya juga pada kegiatan pendahuluan yakni 4.00, kegiatan inti 3.95, pengelolaan waktu 3.5 dan skor terendahnya pada kegiatan penutup yakni 3.25.

Hasil analisis penilaian evaluasi pembelajaran pada Tabel 4.1 di atas dapat pula dilihat pada diagram yang ditampilkan pada Gambar 4.3 di bawah ini

Gambar 4.3 Diagram Penilaian Evaluasi Pembelajaran

Diagram analisis penilaian evaluasi pembelajaran di atas menunjukan bahwa pada RPP 01 dan RPP 02 memiliki skor yang sama yakni 4.00 dengan kategori baik.

Hasil perhitungan reliabilitas instrumen pengelolaan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran langsung dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut

Tabel 4.2

Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Pengelolaan Pembelajaran dengan Menerapkan Model Pembelajaran Langsung Aspek yang diamati Reliabilitas instrumen (%) Rata-rata

RPP 01 RPP 02 Perencanaan 100 100 100 0 1 2 3 4 RPP 01 RPP 02 Kisi-kisi THB Produk THB Produk Kisi-kisi THB Afektif dan Psikomotor THB Afektif dan Psikomotor Klasifikasi Butir Soal Evaluasi Pembelajaran

(6)

Pelaksanaan 100 100 100

Evaluasi 100 100 100

Sumber : Data Olahan Peneliti

Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa reliabilitas instrumen pengelolaan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran langsung untuk RPP 01 dan RPP 02 semuanya di atas 75% yakni 100% dengan rata-rata 100% juga. Dengan demikian instrumen ini dapat digunakan untuk pengambilan data. Hasil analisis penilaian evaluasi pembelajaran pada Tabel 4.2 di atas dapat pula dilihat pada diagram yang ditampilkan pada Gambar 4.4 di bawah ini

Gambar 4.4 Diagram Reliabilitas Instrumen

Diagram 4.4 di atas menunjukkan bahwa reliabilitas instrumen untuk RPP 01dan RPP 02 memiliki total skor rata-rata 100%.

2. Ketuntasan indikator hasil belajar (IHB) a. Indikator hasil belajar produk

Ketuntasan indikator hasil belajar produk peserta didik diketahui dengan menggunakan tes hasil belajar (THB) produk yang diberikan kepada peserta didik

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi

RPP 01 RPP 02

(7)

kelas VII A SMP Negeri 1 Kupang pada materi pokok gerak dengan 6 indikator pencapaian.

Data tentang ketuntasan enam indikator secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut

Tabel 4.3

Analisis Ketuntasan IHB Produk dan Sensivitas Butir Soal

No Indikator Hasil Belajar NS PBS IS PIHB Ketuntasan U1 U2 1 Menemukan ciri Gerak Lurus Beraturan (GLB) 1 0.36 0.83 0.47 0.82 Tuntas 2 0.69 0.94 0.25 3 0.56 0.89 0.33 4 0.22 0.58 0.36 5 0.50 0.78 0.27 6 0.36 0.89 0.55 7 0.53 0.86 0.33 2 Menemukan

persmaan laju yang ditempuh 8 0.25 0.97 0.69 0.92 Tuntas 9 0.50 0.94 0.44 10 0.19 0.86 0.69 11 0.50 0.89 0.38 3 Menyelidiki Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dipercepat beraturan 12 0.22 0.56 0.33 0.78 Tuntas 13 0.44 0.78 0.33 14 0.42 0.75 0.33 15 0.53 0.94 0.41 16 0.28 0.86 0.61 4 Mendefenisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan setiap waktu 17 0.19 0.83 0.61 0.81 Tuntas 18 0.22 0.83 0.63 19 0.14 0.75 0.58 20 0.17 0.89 0.72 5 Menerapkan konsep kecepatan dan kelajuan dalam kehidupan sehari-hari 21 0.25 0.86 0.61 0.86 Tuntas

(8)

6 Mengaplikasikan GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari-hari 22 0.31 0.94 0.61 0.88 Tuntas 23 0.11 0.86 0.77 24 0.31 0.86 0.52 25 0.22 0.89 0.62 Rata-Rata 0.34 0.84 0.50 0.84 Tuntas

Sumber : Data Olahan Peneliti

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa pada indikator pertama yakni menemukan ciri gerak lurus beraturan memiliki skor PIHB adalah 0.82 dengan kategori tuntas. Pada indikator kedua yakni menemukan persamaan laju yang ditempuh memiliki skor PIHB adalah 0.92 dengan kategori tuntas. Pada indikator ketiga yakni menyelidiki gerak lurus berubah beraturan dipercepat beraturan memiliki skor PIHB adalah 0.78 dengan kategori tuntas. Pada indikator keempat yakni mendefenisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan tiap satuan waktu memiliki skor PIHB adalah 0.81 dengan kategori tuntas. Pada indikator kelima yakni menerapkan konsep kecepatan dan kelajuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki skor PIHB adalah 0.86 dengan kategori tuntas. Pada indikator keenam yakni mengaplikasikan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari memiliki skor PIHB adalah 0.88 dengan kategori tuntas. Sehingga skor rata-rata PIHB untuk keenam IHB produk yang termuat dalam 25 butir soal adalah 0.84 dengan kategori tuntas. Skor rata-rata proporsi butir soal (PB) dari 25 butir soal yang diberikan pada peserta didik pada tes awal dan tes akhir adalah 0.34 dan 0.84. Sedangkan indeks sensivitas soal untuk 25 butir soal ada dua butir soal yang nilai sensitivitasnya ≤0.30 yakni soal nomor 2

(9)

dan 5 pada indikator pertama namun skor rata-rata indeks sensitivitas untuk 25 butir soal tersebut ≥30 yakni 0.50.

Data proporsi indikator hasil belajar (IHB) produk pada Tabel 4.3 dapat dilihat pula pada diagram yang ditampilkan pada Gambar 4.5 berikut

Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan IHB Produk

Gambar 4.4 diagram ketuntasan indikator hasil belajar produk di atas menunjukkan bahwa 6 indikator hasil belajar semuanya tuntas dengan PIHB tertinggi 0.92 pada indikator kedua yakni menemukan persamaan laju yang ditempuh dan PIHB terendah 0.78 pada indikator ketiga yakni menyelidiki gerak lurus berubah beraturan dipercepat beraturan.

b. Indikator hasil belajar afektif

Hasil belajar afektif digunakan untuk mengetahui sikap dan minat peserta didik terhadap pembelajaran. Ada 5 indikator yang digunakan untuk mengukur sikap dan minat peserta didik selama proses pembelajaran. Secara ringkas, hasil perhitungan aspek afektif peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 U1 U2 Nomor Soal

(10)

Tabel 4.4

Analisis Indikator Hasil Belajar Afektif No Indikator Hasil Belajar

PBA Rata-Rata Ket RPP 01 RPP 02 1

Disiplin dalam mengikuti

pelajaran 0.80 0.80 0.80 T

2

Bekerja sama dalam

kelompok 0.90 0.81 0.85 T

3

Partisipasi aktif dalam

kerja kelompok 0.90 0.90 0.90 T 4

Menghargai ide/pendapat

teman 0.90 0.90 0.90 T

5

Jujur dalam kerja dan tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan

0.90 1.00 0.95 T Rata-Rata PIHB 0.88 0.88 0.88 T

Sumber : Data Olahan Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa dari 5 indikator hasil belajar untuk masing-masing RPP semuanya tuntas karena proporsinya ≥0.75 yaitu berkisar antara 0.80 hingga 0.90. Untuk RPP 01 memiliki rata-rata 0.88 dan pada RPP 02 memiliki rata-rata 0.88 juga. Sedangkan total rata-rata untuk RPP 01 dan RPP 02 adalah 0.88 pula dengan kategori tuntas. Data tersebut dapat juga dilihat pada Gambar 4.6 berikut ini

Gambar 4.6 Diagram IHB Afektif 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1 2 3 4 5 0.8 0.85 0.9 0.9 0.95

(11)

Gambar 4.6 diagram IHB afektif di atas menunjukan proporsi ketuntasan indikator hasil belajar afektif terendah terdapat pada aspek pertama yakni disiplin dalam mengikuti pelajaran dengan nilai 0.8 sedangkan proporsi ketuntasan indikator hasil belajar afektif tertinggi terdapat pada aspek kelima yakni jujur dalam kerja dan tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan dengan nilai 0.95.

c. Indikator hasil belajar psikomotor

Ketuntasan indikator hasil belajar psikomotor peserta didik diketahui dengan menggunakan lembar penilaian tes hasil belajar psikomotor. Penilaian dilakukan melalui pengamatan terhadap 36 peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1 Kupang pada saat melakukan eksperimen dalam proses pelaksanaan pembelajaran materi pokok gerak. Data hasil analisis ketuntasan IHB psikomotor, dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini

Tabel 4.5

Analisis Indikator Hasil Belajar Psikomotor No Indikator Hasil Belajar

PBA RPP 01

RPP 02 1 Ketepatan dalam merangkai alat (dua

buah mobil mainan dan seutas benang)

0.80

2 Ketepatan dalam menggunakan alat

dan bahan praktikum 0.80

3

Ketepatan dan teliti dalam

melakukan percobaan (mengamati kedudukan kedua mobil)

0.80

4 Ketepatan dalam merangkai

(12)

papan luncur)

5 Ketepatan dalam menggunakan alat

dan bahan praktikum 0.80

6 Ketepatan dan teliti dalam

melakukan percobaan (mengamati hasil ketikan ticker timer pada

rekaman pita ticker timer)

0.70

Rata-Rata 0.8 0.76

PIHB 0.78

Ketuntasan T

Sumber : Data Olahan Peneliti

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.5 di atas, menunjukan bahwa skor PIHB psikomotor untuk RPP 01 dan RPP 02 secara berturut-turut adalah 0.80 dan 0.76 dan skor rata-ratanya adalah 0.78 dengan kategori tuntas. Secara terperinci data PIHB psikomotor pada Tabel 4.5 di atas dapat dilihat pada Gambar 4.7 di bawah ini

Gambar 4.7 Diagram Indikator Hasil Belajar Psikomotor

Berdasarkan Gambar 4.7 di atas menunjukkan bahwa untuk RPP 01 dan RPP 02 dari 6 indikator hasil belajar psikomotor semuanya tuntas dengan PIHB tertinggi pada RPP 01 yaitu 0.8 dan PIHB terendah pada RPP 02 yaitu 0.76.

3. Ketuntasan hasil belajar 0 0.2 0.4 0.6 0.8 RPP 01 RPP 02 0.8 0.76

(13)

a. Ketuntasan hasil belajar produk

Ketuntasan hasil belajar produk peserta didik dinilai dengan menggunakan instrumen THB produk yang diberikan kepada 36 peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1 Kupang. Hasil analisis ketuntasan tes hasil belajar produk peserta didik secara individu dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini

Tabel 4.6

Analisis Ketuntasan THB Produk No KPD PTHB Peningkatan Ketuntasan U1 U2 PTHB 1 AJK 0.28 0.96 0.68 Tuntas 2 ANOP 0.24 0.84 0.60 Tuntas 3 APA 0.24 0.8 0.56 Tuntas 4 ANH 0.28 0.88 0.60 Tuntas 5 AS 0.24 0.84 0.60 Tuntas 6 BKAA 0.36 0.80 0.44 Tuntas 7 CMF 0.40 0.88 0.48 Tuntas 8 CFM 0.52 0.92 0.40 Tuntas 9 DKRS 0.36 0.76 0.40 Tuntas 10 DVDAA 0.28 0.76 0.48 Tuntas 11 EZL 0.32 0.92 0.60 Tuntas 12 FJT 0.28 0.84 0.56 Tuntas 13 GAP 0.28 0.8 0.52 Tuntas 14 GAR 0.40 0.80 0.40 Tuntas 15 GPF 0.40 0.80 0.40 Tuntas 16 GNUTL 0.28 0.88 0.60 Tuntas 17 IBAW 0.36 0.84 0.48 Tuntas 18 IPW 0.36 0.80 0.44 Tuntas 19 ICI 0.40 0.76 0.36 Tuntas 20 JWLP 0.44 0.88 0.44 Tuntas 21 JL 0.32 0.84 0.52 Tuntas 22 KSK 0.36 0.96 0.60 Tuntas

(14)

23 KTS 0.28 0.80 0.52 Tuntas 24 MAS 0.44 0.96 0.52 Tuntas 25 MK 0.40 0.92 0.52 Tuntas 26 NIH 0.44 0.84 0.40 Tuntas 27 NM 0.40 0.88 0.48 Tuntas 28 PKAP 0.40 0.84 0.44 Tuntas 29 RT 0.32 0.80 0.48 Tuntas 30 RFM 0.36 0.84 0.48 Tuntas 31 SAP 0.36 0.84 0.48 Tuntas 32 SJPS 0.36 0.92 0.56 Tuntas 33 SEL 0.32 0.76 0.44 Tuntas 34 WKD 0.24 0.88 0.64 Tuntas 35 YWL 0.32 0.76 0.44 Tuntas Lanjutan tabel 4.6 36 YAVM 0.28 0.84 0.56 Tuntas PTHB 0.34 0.85 0.50 Tuntas

Sumber : Data Olahan Peneliti

Data hasil analisis ketuntasan hasil belajar produk peserta didik pada Tabel 4.6 di atas menunjukan bahwa nilai rata-rata ketuntasan THB produk dari 36 peserta didik untuk tes awal dan tes akhir adalah 0.34 dan 0.85 dan rata-rata peningkatan proporsi 0.50 dengan kategori tuntas. Secara lebih rinci data hasil analisis THB produk dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut

(15)

Gambar 4.8 Diagram Ketuntasan Tes hasil Belajar Produk

Pada Gambar di atas menunjukkan bahwa nilai hasil belajar produk peserta didik pada tes awal (U1) berkisar antara 0.2 hingga 0.52 dengan rata-rata 0.34. Sedangkan pada tes akhir (U2) berkisar antara 0.76 hingga 0.96 dengan rata-rata 0.85. Pada tes awal (U1) peserta didik yang memiliki nilai tertinggi hanya ada satu orang yaitu Cindy Fhillipine Mure (CFM) dengan nilai 0.52, sedangkan peserta didik yang memiliki nilai terendah pada tes awal (U1) ada empat orang yakni Alessandro N. O. Pellu (ANOP), Andien P. Alberthus (APA), Ariyanto Sunbanu (AS) dan William Kana Djara (WKD) dengan nilai 0.24. Pada tes akhir (U2) peserta didik yang memiliki nilai tertinggi ada tiga orang yakni Adi Juanito Taklal (AJK), Kharisjer Septyodi Kedoh (KSK) dan Margaretha A. Serang (MAS) dengan nilai 0.96, sedangkan peserta didik yang memiliki nilai terendah ada lima orang yakni Daud K. R. Samoi (DKRS), Dichna V. D. A. Alves (DVDAA), Ivanna Chrystin Ikalor (ICI), Stephanie Eryana Lay (SEL) dan Yoseph Wolo Lada (YWL) dengan nilai 0.76.

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 PT H B

Jumlah Peserta Didik

U1 U2

(16)

b. Ketuntasan hasil belajar afektif

Hasil belajar afektif digunakan untuk mengetahui sikap dan minat peserta didik terhadap pembelajaran maka digunakan tes hasil belajar afektif dan diamati oleh dua pengamat. Data hasil analisis tes hasil belajar afektif peserta didik, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini

Tabel 4.7

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Afektif

No KPD Skor Pada RPP Rata-Rata Ket RPP 01 RPP 02 1 AJT 1.00 0.80 0.90 T 2 ANOP 0.80 0.80 0.80 T 3 APA 0.80 0.80 0.80 T Lanjutan Tabel 4.7 4 ANH 1.00 1.00 1.00 T 5 AS 0.80 0.80 0.80 T 6 BKAA 0.80 0.80 0.80 T 7 CMF 0.80 0.80 0.80 T 8 CFM 1.00 0.80 0.90 T 9 DS 1.00 0.80 0.90 T 10 DA 0.80 0.80 0.80 T 11 EZL 0.80 0.80 0.80 T 12 FT 0.80 0.80 0.80 T 13 GAP 0.80 1.00 0.90 T 14 GAR 0.80 0.80 0.80 T 15 GPF 0.80 0.80 0.80 T 16 GNUTL 0.80 0.80 0.80 T 17 IBAW 1.00 1.00 1.00 T 18 IPW 0.80 0.80 0.80 T 19 ICI 1.00 0.80 0.90 T 20 JWLP 1.00 0.80 0.90 T 21 JL 0.80 1.00 0.90 T 22 KSK 1.00 0.80 0.90 T 23 KTS 1.00 0.80 0.90 T 24 MAS 1.00 1.00 1.00 T

(17)

25 MK 0.80 0.80 0.80 T 26 NIH 0.80 0.80 0.80 T 27 NM 0.80 0.80 0.80 T 28 PKAP 1.00 0.80 0.90 T 29 RT 0.80 0.80 0.80 T 30 RFM 0.80 0.80 0.80 T 31 SAP 0.80 0.80 0.80 T 32 SJPS 0.80 0.80 0.80 T 33 SEL 1.00 0.80 0.90 T 34 WKD 0.80 0.80 0.80 T 35 YWL 0.80 0.80 0.80 T 36 YM 1.00 0.80 0.90 T Rata-Rata PTHB 0.85 T

Sumber : Data Olahan Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa 36 peserta didik mencapai ketuntasan hasil belajar yaitu yaitu ≥0.75 dengan rentang proporsi antara 0.80 hingga 1.00 dan diperoleh rata-rata PIHB adalah 0.85 dengan kategori tuntas. Data di atas dapat juga dilihat pada diagram yang ditampilkan pada Gambar 4.9 di bawah ini

Gambar 4.9 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Afektif 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 P T H B Af ek tif

(18)

Berdasarkan Gambar 4.9 di atas menunjukkan bahwa proporsi hasil belajar peserta didik berkisar dari 0.80 hingga 1.00. Peserta didik yang memiliki skor rata-rata hasil belajar tertinggi ada tiga orang yakni pada nomor urut 4, 17 dan 24. c. Ketuntasan hasil belajar psikomotor

Ketuntasan hasil belajar psikomotor peserta didik diketahui dengan menggunakan lembar penilaian tes hasil belajar psikomotor. Penilaian dilakukan melalui pengamatan terhadap 36 peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1 Kupang pada saat melakukan eksperimen dalam proses pelaksanaan pembelajaran

materi pokok gerak. Data hasil analisis hasil belajar psikomotor peserta didik, dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini

Tabel 4.8

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Psikomotor

No KPD PTHB Ketuntasan 1 AJT 0.83 T 2 ANOP 0.83 T 3 APA 1.00 T 4 ANH 1.00 T 5 AS 0.83 T 6 BKAA 1.00 T 7 CMF 1.00 T 8 CFM 1.00 T 9 DS 1.00 T 10 DA 0.83 T 11 EZL 0.83 T 12 FT 0.83 T 13 GAP 1.00 T 14 GAR 1.00 T 15 GPF 0.83 T 16 GNUTL 1.00 T 17 IBAW 1.00 T 18 IPW 1.00 T 19 ICI 1.00 T

(19)

20 JWLP 1.00 T 21 JL 1.00 T 22 KSK 0.83 T 23 KTS 0.83 T 24 MAS 1.00 T 25 MK 0.83 T 26 NIH 1.00 T 27 NM 0.83 T 28 PKAP 1.00 T 29 RT 1.00 T 30 RFM 0.83 T 31 SAP 0.83 T 32 SJPS 1.00 T Lanjutan tabel 4.8 33 SEL 1.00 T 34 WKD 0.83 T 35 YWL 1.00 T 36 YM 0.83 T Rata-Rata 0.93 T

Sumber : Data Olahan Peneliti

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa dari 36 peserta didik semuanya tuntas karena PTHB ≥0.75 dengan rentangan nilai dari 0.83 hingga 1.00 dan diperoleh rata-rata PTHB 0.93 dengan kategori tuntas. Data di atas dapat dilihat juga pada Gambar 4.10 berikut ini

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 Jumlah Peserta Didik

(20)

Gambar 4.10 Diagram Ketuntasan THB Psikomotor

Gambar 4.10 diagram ketuntasan THB psikomotor menunjukan proporsi ketuntasan tes hasil belajar terdapat lima belas peserta didik dengan proporsi nilai terendah yaitu AJT, ANOP, AS, DVDAA, EZL, FT, GPF, KSK, KTS, MK, NM, RFM, SAP, WKD dan YM dengan nilai 0,83. Sedangkan proporsi ketuntasan tes hasil belajar psikomotor tertinggi diperoleh oleh dua puluh satu peserta didik yakni APA, ANH, BKAA, CMF, CFM, DS, GAP, GAR, GNUTL, IBAW, IPW, ICI, JWLP, JL, MAS, NIH, PKAP, RT, SJPS, SEL dan YWL dengan proporsi nilai 1,00.

d. Respon peserta didik

Data respon peserta didik terhadap proses pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran langsung diperoleh dengan menggunakan lembar isian respon peserta didik yang diberikan kepada 36 peserta didik kelas VII A SMP Negeri 1 Kupang. Komponen yang dinilai meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu, dan suasana kelas. Hasil analisis respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.9 dihalaman berikut

(21)

Tabel 4.9

Analisis Respon Peserta Didik

No Aspek yang diamati/Pernyataan Capaian Indikator (%) Rata-Rata Capaian Indikator Ket 1 Kegiatan Pendahuluan a

Guru memotivasi saya dan teman-teman pada awal pembelajaran

65

78.5 Baik b

Guru menuliskan topik dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada saya dan teman-teman.

92 2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a Guru menyajikan materi kepada saya dan teman-teman secara bertahap

87

88.08

Sangat Baik b

Guru membimbing saya dan teman-teman untuk

berdiskusi

91

c

Guru memberi contoh soal dan meminta saya dan teman-teman mengerjakan soal di papan

92

d

Guru mengoreksi jawaban saya dan teman-teman dan menjelaskan ulang

91 Elaborasi

a

Guru membimbing saya dan teman-teman dalam

kelompok

81

b

Guru membagikan LKPD kepada saya dan teman-teman

88 c Guru menjelaskan langkah 97

(22)

kerja yang ada dalam LKPD kepada saya dan teman-teman

d

Guru meminta saya dan teman-teman untuk mengerjakan LKPD

89

e

Guru membimbing saya dan teman-teman dalam

melakukan eksperimen

82 Konfirmasi

a

Guru menunjuk salah satu wakil kelompok

kami/kelompok lain untuk mempresentasikan hasil diskusi

85

b

Guru memberi kesempatan kepada kelompok

kami/kelompok lain untuk menanggapi kelompok yang presentasi

86

c

Guru memberi kesempatan kepada saya dan teman-teman untuk bertanya

88 3 Kegiatan Penutup

a

Guru memberi penghargaan kepada kelompok

kami/kelompok lain

69

78.33 Baik b

Guru bersama saya dan teman-teman membuat rangkuman keseluruhan materi yang baru saja dipelajari

79

c

Guru memberikan tugas kepada saya dan teman-teman

87 4 Pengelolaan Waktu

Guru memulai dan mengakhiri

pembelajaran tepat waktu 61 61 Baik 5 Suasana Kelas

Lanjutan tabel 4.9 a

Saya dan teman-teman antusias terhadap pembelajaran

78

79.5 Baik b

Guru antusias dalam proses

(23)

Rata-Rata 77.08 Baik

Sumber : Data Olahan Peneliti

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.9 menunjukan bahwa respon peserta didik terhadap komponen pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung pada aspek I yakni kegiatan pendahuluan diperoleh rata-rata capaian indikator adalah 78.5% dengan kategori baik. Pada aspek pertama ada dua sub aspek yaitu sub aspek yang pertama yakni guru memotivasi saya dan teman-teman pada awal pembelajaran diperoleh capaian indikator sebesar 65%, pada sub aspek kedua yakni guru menuliskan topik dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada saya dan teman-teman diperoleh capaian indikator sebesar 92%. Pada aspek II yakni kegiatan inti diperoleh rata-rata capaian indikator sebesar 88.08 % dengan kategori sangat baik, aspek II ada tiga kegiatan yang terdapat sub-sub aspek II yakni kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan eksplorasi ada empat sub aspek yaitu sub aspek yang pertama yakni guru menyajikan materi kepada saya dan kepada teman-teman, diperoleh capaian indikator sebesar 87%, sub aspek kedua yakni guru membimbing saya dan teman-teman untuk berdiskusi, diperoleh capaian indikator sebesar 91%, sub aspek ketiga yakni guru memberi contoh soal dan meminta saya dan teman-teman mengerjakan soal dipapan tulis, diperoleh capaian indikator sebesar 92%, sub aspek keempat guru mengoreksi jawaban saya dan teman-teman dan menjelaskan ulang, diperoleh capaian indikator sebesar 91%. Pada kegiatan elaborasi ada lima sub aspek yakni sub aspek pertama yakni guru membimbing saya dan teman-teman dalam kelompok, diperoleh capaian indikator sebesar 81%, sub aspek kedua yakni guru membagikan LKPD kepada saya dan teman-teman, diperoleh capaian indikator sebesar 88%, sub aspek ketiga yakni guru

(24)

menjelaskan langkah kerja yang ada dalam LKPD kepada saya dan teman-teman, diperoleh capaian indikator sebesar 97%, sub aspek keempat guru meminta saya dan teman-teman untuk mengerjakan LKPD, diperoleh capaian indikator sebesar 89% dan sub aspek kelima yakni guru membimbing saya dan teman-teman dalam melakukan eksperimen, diperoleh capaian indikator sebesar 82%. Pada kegiatan konfirmasi ada tiga sub aspek yakni aspek yang pertama yaitu guru menunjuk salah satu wakil kelompok kami/kelompok lain untuk mempresentasikan hasil diskusi, diperoleh capaian indikator sebesar 85%, sub aspek kedua yaitu guru memberi kesempatan kepada kelompok kami/kelompok lain untuk menanggapi kelompok yang presentasi, diperoleh capaian indikator sebesar 86%, sub aspek ketiga yaitu guru memberi kesempatan kepada saya dan teman-teman untuk bertanya, diperoleh capaian indikator sebesar 88%. Pada aspek III yakni kegiatan penutup diperoleh rata-rata capaian indikator sebesar 78.33% dengan kategori baik, aspek III ada tiga sub aspek yakni sub aspek yang pertama yaitu guru memberi penghargaan kepada kelompok kami/kelompok lain, diperoleh capaian indikator sebesar 69%, sub aspek kedua yaitu guru bersama saya dan teman-teman membuat rangkuman keseluruhan materi yang baru saja dipelajari, diperoleh capaian indikator sebesar 79% dan sub aspek ketiga yaitu guru memberi tugas kepada saya dan teman-teman, diperoleh capaian indikator sebesar 87%. Pada aspek IV yakni pengelolaan waktu diperoleh rata-rata capaian indikator sebesar 61% dengan kategori baik, aspek IV ini hanya ada satu sub aspek yakni guru memulai dan mengakhiri pelajaran tepat waktu, diperoleh capaian indikator sebesar 61%. Dan aspek V yakni suasana kelas diperoleh rata-rata capaian indikator sebesar 79.5% dengan kategori baik, pada aspek V ini ada dua sub aspek

(25)

yakni sub aspek pertama yaitu saya dan teman-teman antusias terhadap pembelajaran, diperoleh capaian indikator sebesar 78%, dan sub aspek kedua yaitu guru antusias dalam pelajaran, diperoleh capaian indikator sebesar 81%. Sehingga skor rata-rata respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran adalah 77.08% dengan kategori baik. Data hasil analisis respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran pada tabel di atas dapat dilihat pada diagram yang ditampilkan pada Gambar 4.11 berikut ini

Gambar 4.11 Diagram Respon Peserta Didik

Diagram 4.11 respon peserta didik terhadap proses pelaksanaan pembelajaran menunjukkan rata-rata capaian indikator tertinggi adalah aspek kegiatan inti yaitu 88,08% dengan kategori sangat baik dan rata-rata capaian indikator terendah adalah aspek pengelolaan waktu yaitu 61% dengan kategori baik.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis terhadap empat masalah dalam penelitian ini yakni kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, ketuntasan indikator hasil belajar, ketuntasan hasil belajar dan respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran

0.00% 50.00% 100.00%

(26)

maka untuk mengetahui adanya kesesuaian hasil dengan kajian teoritisnya, dilakukan pembahasan terhadap keempat masalah tersebut dengan uraian sebagai berikut

1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Berdasarkan pada perincian hasil analisis kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran pada Tabel 4.1 halaman 79 menunjukkan bahwa

a. Perencanaan pembelajaran

Pada kegiatan perencanaan pembelajaran guru merencanakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melancarkan kegiatan pembelajaran. Aspek yang dinilai dalam perangkat pembelajaran ini adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar peserta didik (BAPD), dan lembar kerja peserta didik (LKPD). Berdasarkan hasil penilaian terhadap perangkat pembelajaran pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 halaman 80 diperoleh rata-rata untuk silabus, BAPD, RPP dan LKPD secara berturut-turut adalah 4.00, 4.00, 3.81 dan 3.83 dengan kategori baik. skor rata-rata untuk semua aspek perangkat perencanaan pembelajaran adalah 3.91 dengan kategori baik. Berdasarkan perolahan skor rata-rata untuk semua aspek perencanaan pembelajaran maka kemampuan guru dalam perencanaan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah baik. Hal ini pun berdasarkan pada Arikunto (2010: 34) mengenai kriteria penilaian terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran bahwa kriteria kemampuan guru dikatakan baik jika berada pada rentang skor 3.50-4.00. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan guru dalam merencanakan pembelajaran adalah baik. Hal itu dikarenakan bahwa sebelum guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas semua perangkat pembelajaran yang berkaitan dengan perencanaan

(27)

pembelajaran telah divalidasi oleh guru mata pelajaran fisika. Selain itu hal ini sesuai dengan kompetensi pedagogik yang meliputi mampu mengembangkan silabus/kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu (Rusman, 2010: 45).

b. Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP. Aspek yang diamati dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi:

1) Kegiatan pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan guru melaksanakan fase I yakni guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyiapkan peserta didik. Pada fase ini guru memotivasi peserta didik, menyampaikan topik pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyiapkan peserta didik untuk belajar.

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.2 halaman 81 menunjukkan skor rata-rata pada kegiatan pendahuluan untuk RPP 01 dan RPP 02 memiliki skor yang sama yakni 4 dan skor rata-rata untuk kedua RPP adalah 4 juga dengan kategori baik. Hal ini didasarkan pada Arikunto (2010: 34) mengenai kriteria penilaian terhadap kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran bahwa kriteria kemampuan guru dikatakan baik jika berada pada rentang skor 3,50-4,00. Berdasarkan perolehan skor rata-rata untuk kegiatan pendahuluan dari kedua RPP maka kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pendahuluan pada penelitian ini adalah baik.

(28)

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis melalui proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

a) Eksplorasi

Pada kegiatan eksplorasi ini guru melaksanakan fase II yakni mendemonstrasikan ketrampilan dan pengetahuan. Pada fase ini guru menjelaskan selangkah demi selangkah materi tentang gerak.

b) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi ini guru melaksanakan fase III yakni memberikan latihan terbimbing. Pada fase ini guru mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok belajar secara heterogen, membagikan LKPD dan mengontrol, mendemonstrasikan eksperimen tentang gerak, memberi instruksi kepada peserta didik untuk mengerjakan LKPD dan membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam melakukan eksperimen.

c) Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi ini guru melaksanakan fase IV yakni mengecek pemahaman dan memberi umpan balik. Pada fase ini guru meminta salah satu wakil kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi, guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi kelompok yang presentasi dan guru memberi kesempatan kepada peserta didik yang belum mengerti untuk bertanya.

(29)

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 79 dan Gambar 4.2 halaman 81 menunjukkan skor pada kegiatan inti untuk kedua RPP secara berturut-turut memiliki skor yang sama yakni 3.95 dan skor rata-rata untuk kedua RPP adalah 3,95 juga dengan kategori baik. Hal ini didasarkan pada Arikunto (2010: 34) mengenai kriteria penilaian terhadap kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran bahwa kriteria kemampuan guru dikatakan baik jika berada pada rentang skor 3,50-4,00. Berdasarkan perolehan skor rata-rata untuk kegiatan inti dari kedua RPP maka kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan inti pada penelitian ini adalah baik. Hal ini juga sesuai dengan kompetensi pedagogik guru yang meliputi memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik, melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu sesuai dengan kompetensi professional yang meliputi menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif, dan juga sesuai kompetensi kepribadian yang meliputi menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik (Rusman, 2010: 45). 3) Kegiatan penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman dan tindak

(30)

lanjut. Pada kegiatan ini guru melaksanakan fase V yaitu memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan. Dalam fase ini guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan dan memberikan tugas rumah. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 79 dan Gambar 4.2 halaman 82 menunjukkan skor pada kegiatan penutup untuk kedua RPP secara berturut-turut adalah 3.5 dan 3.25 dan skor rata-rata untuk kedua RPP adalah 3.37 dengan kategori cukup baik. Hal ini karena pada saat guru melakukan penjelasan ulang terhadap materi yang dipelajari sebelumnya ada peserta didik yang membuat kegaduhan dan tidak mendengarkan penjelasan guru.

4) Pengelolaan waktu

Pengelolaan waktu yang dimaksud adalah kemampuan guru dalam melaksanakan semua kegiatan dan tahap-tahap pembelajaran sesuai dengan waktu yang direncanakan dalam RPP. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 79 dan Gambar 4.2 halaman 82 menunjukkan skor pada aspek penilaian terhadap pengelolaan waktu untuk kedua RPP memiliki skor yang sama yakni 3.5 dan skor rata-rata untuk kedua RPP adalah 3.5 juga dengan kategori baik.

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 79 menunjukan total skor rata-rata dari penilaian terhadap keempat aspek dalam pelaksanaan pembelajaran (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup dan pengelolaan waktu) adalah 3.70 dengan kategori baik, ini berarti guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.

(31)

Aspek yang dinilai dalam instrumen evaluasi pembelajaran meliputi kisi-kisi tes hasil belajar produk, kisi-kisi tes hasil belajar afektif dan psikomotor, tes hasil belajar produk, tes hasil belajar afektif dan tes hasil belajar psikomotor. Skor rata-rata yang diperoleh guru untuk kegiatan yang dimaksud semuanya 4,00 dengan kategori baik. Hal ini didasarkan pada Arikunto (2010: 34) mengenai kriteria penilaian terhadap kemampuan guru dalam mengelolah pembelajaran bahwa kriteria kemampuan guru dikatakan baik jika berada pada rentang skor 3,50-4,00. Hal ini juga sesuai dengan kompetensi pedagogik yang meliputi melakukan penilaian dan evluasi proses dan hasil belajar; memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran (Rusman, 2010:45).

Selanjutnya pada Tabel 4.2 halaman 83 dan Gambar 4.4 halaman 84 menunjukkan bahwa reliabilitas instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung untuk kedua RPP memiliki skor yang sama yakni 100% dan rata-rata untuk kedua RPP adalah 100% juga. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2009: 240) yang mengatakan bahwa suatu instrumen dikatakan baik jika mempunyai koefisien reliabilitas ≥0.75 atau ≥75%. Berdasarkan hasil analisis reliabilitas instrumen pelaksanaan pembelajaran diperoleh rata-rata koefisisen reliabilitas ≥75% yaitu sebesar 99%, ini berarti instrumen pelaksanaan pembelajaran termasuk kategori baik dan dapat digunakan untuk mengungkapkan data pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung.

2. Ketuntasan indikator hasil belajar

(32)

Ketuntasan IHB produk peserta didik merupakan proporsi perbandingan jumlah peserta didik yang mencapai indikator dengan jumlah keseluruhan peserta didik yang mengikuti tes. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.3 halaman 85 dan Gambar 4.5 halaman 86 menunjukkan 6 indikator hasil belajar yang tersebar dalam 25 butir soal yang digunakan untuk mengukur ketuntasan IHB produk peserta didik semuanya memiliki nilai ≥ 0.75% atau ≥ 75%. Indikator I yakni menemukan ciri gerak lurus beraturan, yang terdiri dari 7 butir soal memiliki ketuntasan 0.82, indikator II yakni menemukan persamaan laju yang ditempuh, yang terdiri dari 4 butir soal memiliki ketuntasan 0.92, indikator III yakni menyelidiki gerak lurus berubah beraturan dipercepat beraturan, yang terdiri dari 5 butir soal memiliki 0.78, indikator IV yakni mendefenisikan percepatan sebagai perubahan kecepatan tiap satuan waktu, yang terdiri dari 4 butir soal memiliki ketuntasan 0.81, indikator V yakni menerapkan konsep kecepatan dan kelajuan dalam kehidupan sehari-hari, yang terdiri dari 1 butir soal memiliki ketuntasan 0.86, dan pada indikator VI yakni mengaplikasikan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari, yang terdiri dari 4 butir soal memiliki ketuntasan 0.88. Skor rata-rata PIHB pada tes awal adalah 0.36 dan skor rata-rata tes akhirnya adalah 0.84 dengan skor rata-rata untuk keenam indikator adalah 0.84 dengan kategori tuntas. Berdasarkan perolehan skor rata-rata untuk semua indikator maka ketuntasan indikator hasil belajar produk adalah baik. Hal ini pun berdasarkan pada Trianto (2009: 235) mengenai ketuntasan indikator hasil belajar bahwa kriteria ideal untuk setiap indikator

(33)

adalah ≥75%. Hal ini juga karena peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dan mengerjakan soal dengan teliti.

Sedangkan nilai sensitivitas untuk 25 butir soal ada dua butir soal yang nilai sensitivitasnya ≤0.30 yakni soal nomor 2 dan 5 namun skor rata-rata indeks sensitivitas untuk 25 butir soal tersebut ≥30 yakni 0.50. Hal ini berdasarkan pendapat Trianto (2009: 242) bahwa sensitivitas butir soal dikatakan baik apabila sensitivitas berada antara 0 dan 1, kriteria yang dipakai untuk menyatakan bahwa butir soal peka terhadap pembelajaran jika IS ≥ 0,30.

b. Ketuntasan indikator hasil belajar afektif

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.4 halaman 87 dan Gambar 4.6 halaman 88 menunjukkan dari 5 indikator hasil belajar afektif semuanya tuntas. Pada indikator pertama yakni disiplin dalam mengikuti pelajaran, memiliki ketuntasan 0.80. Indikator pertama ini juga merupakan proporsi terendah dari kedua RPP, hal ini karena pada saat pelajaran berlangsung ada beberapa peserta didik yang tidak antusias dan disiplin dalam mengikuti pelajaran, indikator kedua yakni bekerja sama dalam kelompok, memiliki ketuntasan 0.85. Hal ini karena pada saat melakukan eksperimen, peserta didik saling bekerja sama dalam kelompok, indikator ketiga yakni partisipasi aktif dalam kelompok, memiliki ketuntasan 0.90. Hal ini karena pada saat eksperimen dan kerja dalam kelompok peserta didik saling membantu dan berpartisipasi aktif, indikator keempat yakni menghargai ide atau pendapat teman, memiliki ketuntasan 0.90. Hal ini karena pada saat berdiskusi dalam kelompok peserta didik saling bertukar ide/pendapat dan peserta didik juga saling menghargai pendapat teman, indikator kelima yakni jujur dalam

(34)

kerja dan tanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan, memiliki ketuntasan 1.00. Indikator kelima ini juga merupakan proporsi tertinggi dari kedua RPP, hal ini karena peserta didik jujur dan bertanggung jawab dalam menggunakan alat dan bahan praktikum. Total untuk skor rata-ratanya adalah 0.85 dengan kategori tuntas.

c. Ketuntasan indikator hasil belajar psikomotor

Ketuntasan indikator hasil belajar psikomotor digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik dalam proses pembelajaran khususnya pada saat melakukan eksperimen atau percobaan. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan indikator hasil belajar psikomotor pada Tabel 4.5 halaman 89 dan Gambar 4.7 halaman 90 menunjukkan bahwa skor rata-rata PIHB psikomotor dari kedua RPP adalah 0.8 dan 0.76 dan semuanya tuntas. Pada RPP 01 ada 3 indikator yaitu indikator pertama yakni ketepatan dalam merangkai alat (dua buah mobil mainan dan seutas benang), memiliki ketuntasan 0.80. Hal ini karena peserta didik merangkai alat dan bahan dengan tepat. Indikator kedua yakni ketepatan dalam menggunakan alat dan bahan, memiliki ketuntasan 0.80. Hal ini karena pada saat melakukan eksperimen peserta didik menggunakan alat dan bahan dengan benar. Indikator ketiga yakni ketepatan dan teliti dalam melakukan percobaan (mengamati kedudukan kedua mobil), memiliki ketuntasan 0.80. Hal ini karena peserta didik teliti dalam melakukan percobaan. Sedangkan pada RPP 02 ada 3 indikator juga yakni indikator pertama yaitu ketepatan dalam merangkai alat dan bahan (mobil mainan, ticker timer dan papan luncur), memiliki ketuntasan 0.80. Hal ini karena pada saat merangkai alat dan bahan, peserta didik melakukannya

(35)

dengan benar dan tepat. Indikator kedua yaitu ketepatan dalam menggunakan alat dan bahan, memiliki ketuntsan 0.80. Hal ini karena peserta didik menggunakan alat dan bahan dengan benar dan tepat. Indikator ketiga yaitu ketepatan dan teliti dalam menggunakan alat dan bahan (mengamati hasil ketikan ticker timer pada rekaman pita ticker timer), memiliki ketuntasan 0.70. indikator ketiga pada RPP 02 ini juga merupakan proporsi terendah. Ini disebabkan karena ada peserta didik tidak teliti dalam melakukan percobaan (menggunakan ticker timer).

3. Ketuntasan hasil belajar

a. Ketuntasan hasil belajar produk

Ketuntasan tes hasil belajar produk peserta didik dalam kegiatan pembelajaran diukur dengan menggunakan instrumen tes berupa tes hasil belajar produk yang terdiri dari 25 butir soal dalam bentuk pilihan ganda materi pokok gerak. Berdasarkan Tabel 4.6 halaman 88 dan Gambar 4.8 halaman 92 menunjukkan bahwa pada tes awal (U1) peserta didik yang memiliki nilai tertinggi hanya ada satu orang yaitu Cindy Fhillipine Mure (CFM) dengan nilai 0.52, hal ini karena CFM menjawab dengan baik. Sedangkan peserta didik yang memiliki nilai terendah pada tes awal (U1) ada empat orang yakni Alessandro N. O. Pellu (ANOP), Andien P. Alberthus (APA), Ariyanto Sunbanu (AS) dan William Kana Djara (WKD) dengan nilai 0.24. Hal ini karena keemapat peserta didik tersebut tidak menjawab dengan teliti sehingga nilai ketuntasan tidak mencapai hasil maksimal. Pada tes akhir (U2) peserta didik yang memiliki nilai tertinggi ada tiga orang yakni Adi Juanito Taklal (AJK), Kharisjer Septyodi Kedoh (KSK) dan Margaretha A. Serang (MAS) dengan nilai 0.96, hal ini karena ketiga peserta

(36)

didik tersebut menjawab dengan baik dan teliti. Sedangkan peserta didik yang memiliki nilai terendah ada lima orang yakni Daud K. R. Samoi (DKRS), Dichna V. D. A. Alves (DVDAA), Ivanna Chrystin Ikalor (ICI), Stephanie Eryana Lay (SEL) dan Yoseph Wolo Lada (YWL) dengan nilai 0.76. Namun dari 36 peserta didik yang mengikuti tes semua peserta didik tuntas dalam belajar setelah diberi perlakuan dengan rata-rata proporsi jawaban benar pada tes akhir adalah 0,84. Dengan demikian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kelas tersebut tuntas dalam belajar. Hal ini berdasarkan pada Trianto (2009: 235) mengenai ketuntasan hasil belajar bahwa tuntas belajarnya peserta didik jika proporsinya adalah ≥75% atau ≥0.75%. Selain itu karena guru menggunakan model pembelajaran langsung yang menekankan pada kegiatan mendengarkan (melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi), dan pemberian umpan balik sehingga membantu peserta didik yang belajar dengan cara-cara ini dan memperoleh nilai yang baik pula (Rosdiani, 2013: 12). Untuk peningkatan PTHB setiap peserta didik meningkat dengan rentangan skor 0.32 hingga 0.68 dengan skor rata-ratanya adalah 0.47.

b. Ketuntasan hasil belajar afektif

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.7 halaman 90 dan Gambar 4.9 halaman 95 menunjukkan bahwa pada RPP 01 peserta didik yang memiliki proporsi nilai tertinggi ada 13 0rang yakni AJT, ANH, CFM, DS, IBAW, ICI, JWLP, KSK, KTS, MAS, PKAP, SEL dan YEM, dengan nilai 1.00. Hal ini karena ketigabelas peserta didik tersebut disiplin dalam mengikuti pelajaran, pada saat kerja kelompok mereka selalu aktif dan jujur dan bertanggung jawab dalam kerja

(37)

kelompok. Sedangkan peserta didik yang memiliki proporsi nilai terendah ada 23 orang yakni ANOP, APA, AS, BKAA, CMF, DA, EZL, FT, GAP, GAR, GPF, GNUTL, IPW, JL, MK, NIH, NM, RT, RFM, SAP, SJPS, WKD dan YWL dengan nilai 0.80, hal ini karena mereka kurang disiplin mengikuti pelajaran dan tidak aktif dalam kerja kelompok. Sedangkan pada RPP 02 peserta didik yang memperoleh skor tertinggi ada 5 orang yakni ANH, GAP, IBAW, JL, dan MAS dengan nilai 1.00, hal ini karena kelima peserta didik tersebut disiplin dalam mengikuti pelajaran, pada saat kerja kelompok mereka selalu aktif dan jujur dan bertanggung jawab dalam kerja kelompok, sedangkan peserta didik yang memiliki skor terendah ada 31 0rang yakni AJT, ANOP, APA, AS, BKAA, CMF, CFM, DS, DA, EZL, FT, GAR, GPF, GNUTL, IPW, ICI, JWLP, KSK, KTS, MK, NIH, NM, PKAP, RT, RFM, SAP, SJPS, SEL, WKD, YWL, dan YM dengan skor 0.80, hal ini karena mereka mereka kurang disiplin mengikuti pelajaran dan tidak aktif dalam kerja kelompok. Akan tetapi total skor rata-rata PTHB afektif dari 36 peserta didik adalah 0.86 dengan kategori tuntas. Hal ini juga berdasarkan pada Trianto (2009: 235) mengenai ketuntasan hasil belajar bahwa tuntas belajarnya peserta didik jika proporsinya adalah ≥75% atau ≥0.75%. Selain itu juga karena penerapan model pembelajaran langsung oleh guru yang dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah (Kardi dan Nur, 2000: 5).

(38)

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.8 halaman 92 dan Gambar 4.10 halaman 97 menunjukkan bahwa pada dari 36 peserta didik semuanya tuntas dengan rentangan skor dari 0.83 hingga 1.00. Peserta didik yang memiliki proporsi nilai tertinggi ada 21 orang yakni APA, ANH, BKAA, CMF, CFM, DS, GAP, GAR, GNUTL, IBAW, IPW, ICI, JWLP, JL, MAS, NIH, PKAP, RT, SJPS, SEL, dan YWL dengan nilai 1.00, ini karena peserta didik-peserta didik tersebut melakukan percobaan dengan baik dan teliti. Sedangkan peserta didik yang memperoleh skor terendah ada 15 orang yakni AJT, ANOP, AS, DA, EZL, FT, GPF, KSK, KTS, MK, NM, RFM, SAP, WKD dan YM dengan nilai 0.83, hal ini karena mereka tidak melakukan percobaan dengan baik dan teliti. Akan tetapi skor rata-ratanya adalah 0.93 dengan kategori tuntas. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa ketuntasan tes hasil belajar psikomotor 36 peserta didik tersebut baik, hal ini mengacu pada Trianto (2009: 235) mengenai ketuntasan hasil belajar bahwa tuntas belajarnya peserta didik jika proporsinya adalah ≥75% atau ≥0.75%. Selain itu juga karena model pembelajaran langsung yang diterapkan dalam pembelajaran, efektif untuk digunakan agar peserta didik menguasai suatu pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif sederhana, model ini juga efektif untuk mengembangkan ketrampilan belajar peserta didik (Amri dan Ahmadi, 2010: 47-48).

(39)

Data respon peserta didik terhadap proses pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran langsung dengan menggunakan lembar isian respon peserta didik yang diberikan kepada 36 peserta didik. Komponen yang dinilai meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu, dan suasana kelas. Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.9 halaman 99 dan Gambar 4.11 halaman 103 menunjukkan capaian indikator masing-masing aspek untuk kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu dan suasana kelas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kegiatan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan terdiri dari dua aspek, aspek yang pertama capaian indikator yang diperoleh peserta didik sebesar 65%, hal ini karena pada saat pelajaran dimulai dan guru memotivasi peserta didik, masih ada peserta didik yang membuat keributan dalam kelas. Pada aspek ini guru memberikan motivasi kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Aspek yang kedua guru menuliskan topik dan menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik dengan capaian indikatornya adalah 92%, hal ini karena pada saat guru menuliskan topik dan menyampaikan tujuan pembelajaran, semua peserta didik menulis topik dan tujuan pembelajaran dengan tenang, dan skor rata-rata dari kedua aspek adalah 78.5% dengan kriteria baik.

b. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti sebanyak 88.08% peserta didik memberikan respon yang sangat baik terhadap 12 aspek yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Aspek pertama guru menyampaikan materi tentang gerak, dan

(40)

diperoleh capaian indikator sebesar 87%, hal ini karena pada saat guru menyampaikan materi peserta didik antusias dan mendengar dengan baik. Aspek kedua guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi, dan diperoleh capaian indikator sebesar 91%, hal ini karena peserta didik mendengar arahan guru dan berdiskusi dengan baik. Aspek ketiga guru memberikan contoh soal dan meminta salah satu peserta didik untuk mengerjakan soal dipapan tulis, dan diperoleh capaian indikator sebesar 92%, hal ini karena peserta didik serius dalam mengerjakan soal dan hampir semua peserta didik menjawab soal dengan benar dan ingin mengerjakan soal dipapan tulis. Aspek keempat guru mengoreksi jawaban peserta didik dan menjelaskan ulang, dan diperoleh capaian indikator sebesar 91%, hal ini karena juga jawaban peserta didik yang hampir seluruhnya benar dan peserta didik mendengarkan penjelasan guru dengan baik. Aspek kelima guru membimbing peserta didik ke dalam kelompok, dan diperoleh capaian indikator sebesar 81%, hal ini karena peserta didik mengikuti bimbingan guru, akan tetapi ada juga beberapa peserta didik yang kurang peka dengan bimbingan guru. Aspek keenam guru membagikan LKPD kepada peserta didik, dan diperoleh capaian indikator sebesar 88%, hal ini karena seluruh peserta didik mendapatkan LKPD yang dibagikan oleh guru. Aspek ketujuh guru menjelaskan langkah kerja yang ada dalam LKPD kepada peserta didik, dan diperoleh capaian indikator sebesar 97%, hal ini karena peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang langkah kerja yang ada pada LKPD dengan tenang. Aspek kedelapan guru meminta peserta didik untuk mengerjakan LKPD, dan diperoleh capaian indikator sebesar 89%, hal ini karena peserta didik mengikuti permintaan guru. Aspek

(41)

kesembilan guru membimbing peserta didik dalam melakukan eksperimen, dan diperoleh capaian indikator sebesar 82%, hal ini karena masih ada peserta didik yang tidak serius dalam melakukan eksperimen dan tidak mendengarkan bimbingan guru. Aspek kesepuluh guru menunjuk salah satu wakil kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi, dan diperoleh capaian indikator sebesar 85%, hal ini juga karena ada beberapa peserta didik yang tidak serius dalam melakukan eksperimen tersebut sehingga hanya ada beberapa kelompok saja yang aktif dan berani mempertanggung jawabkan hasil dikusi. Aspek kesebelas guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi kelompok yang presentasi, dan diperoleh capaian indikator sebesar 86%, hal ini karena hanya ada beberapa kelompok yang menanggapi hasil presentasi kelompok yang presentasi. Aspek keduabelas guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, dan diperoleh capaian indikator sebesar 88%, hal ini karena walaupun ada beberapa peserta didik yang tidak serius mengikuti eksperimen, peserta didik juga memiliki rasa ingin tahu sehingga peserta didik bertanya kepada guru dan meminta guru untuk menjelaskan ulang.

c. Kegiatan penutup

Pada kegiatan penutup ini terdapat tiga aspek yang dinilai. Aspek pertama guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang kinerjanya baik, dan diperoleh capaian indikator sebesar 69%, hal ini karena hanya ada beberapa kelompok yang memiliki kinerja yang baik. Aspek kedua guru bersama peserta didik membuat rangkuman keseluruhan materi yang baru saja dipelajari, dan diperoleh capaian indikator sebesar 79%, hal ini karena ada beberapa peserta didik yang sudah jenuh

(42)

mengikuti pelajaran sehingga mereka tidak ikut aktif dalam membuat rangkuman bersama guru. Aspek ketiga guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada peserta didik, dan diperoleh capaian indikator sebesar 87%, hal ini karena peserta didik menerima dan menulis tugas yang diberikan guru. Berdasarkan hasil capaian indikator ketiga aspek tersebut maka diperoleh capaian indikator rata-rata sebesar 78.3% dengan kategori baik, ini membuktikan guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tahap kegiatan penutup secara optimal.

d. Pengelolaan waktu

Pada pengelolaan waktu sebanyak 61% peserta didik yang memberikan respon baik, ini karena guru (peneliti) belum bisa menentukan waktu dengan tepat. e. Suasana kelas

Penilaian pada suasana kelas terdapat dua aspek yakni aspek pertama peserta didik antusias dalam mengikuti pelajaran, dan diperoleh capaian indikator sebesar 78%, hal ini karena ada beberapa peserta didik yang tidak antusias dalam mengikuti pelajaran. Aspek kedua guru antusias dalam proses pembelajaran, dan diperoleh capaian indikator sebesar 81%, hal ini karena guru belum bisa menguasai kelas dengan baik. Berdasarkan hasil capaian indikator kedua aspek maka capaian indikator rata-rata untuk kedua aspek adalah 79.5% dengan kategori baik.

Berdasarkan hasil capaian indikator dari kelima aspek yang terdapat dalam lembar isian respon peserta didik tersebut diperoleh rata-rata capaian indikator 77,08% dengan kriteria baik. Hal ini berdasarkan kriteria penilaian respon peserta didik adalah: nilai 0-20%: tidak baik, nilai 21-40%: kurang baik, nilai 41-60%: cukup baik,

(43)

nilai 61-80%: baik dan 81-100%: sangat baik (Suharsimi Arikunto, 2012: 232), ini berarti guru mampu mengelolah kegiatan pembelajaran dengan baik dan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung.

Gambar

Diagram  penilaian  perencanaan  pembelajaran  di  atas  menunjukan  bahwa  untuk  RPP  01  skor  tertingginya  yaitu  silabus  dan  BAPD  dengan  masing-masing  skornya  adalah  4.00,  sedangkan LKPD skornya adalah 3.83 dan skor paling terendahnya adalah
Diagram  analisis  penilaian  pelaksanaan  pembelajaran  di  atas  menunjukan  bahwa  untuk  RPP 01 skor tertingginya pada kegiatan pendahuluan yakni 4, kegiatan inti memiliki skor  3.95 dan skor terendahnya pada kegiatan penutup dan pengelolaan waktu
Tabel  4.2  di  atas  menunjukan  bahwa  reliabilitas  instrumen  pengelolaan  pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran langsung untuk RPP 01 dan RPP 02  semuanya  di  atas  75%  yakni  100%  dengan  rata-rata  100%  juga
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa pada indikator pertama  yakni menemukan  ciri gerak lurus beraturan memiliki skor P IHB  adalah 0.82 dengan kategori tuntas
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengamalan industri takaful, syarikat merupakan wakil (al-Wakil) kepada peserta dan peserta sebagai pewakil (al-muwakkil), skim takaful atau dana yang diuruskan

Menyajikan hasil analisis tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial

Apakah terdapat pengaruh, ditinjau dari minat siswa dan motivasi belajar terhadap keaktifan siswa dalam penerapan model pembelajaran TGT dipadu dengan NHT

Sehubungan dengan hal tersebut prinsip umum yang dapat dipakai sebagai pegangan untuk mendorong diversifikasi pangan adalah: (1) dari sisi konsumsi, diversifikasi

berhadap dengan hukum, peran guru sangat besar tentu melalui sebuah dialetika yang dikenal dengan sebutan memanusiakan hubungan. pendidikan karakter yang diimbangi

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Caregiver Self-efficacy dengan

Perbedaan dari ketiga video profile tersebut dengan Perancangan Video Profil sebagai Media Informasi Pada Lorin Solo Hotel adalah dilihat dari konsep video dengan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui beberapa alasan dan analisa mengapa SMA N 1 Turi Sleman mengembangkan ProgramEkowisata Salto dalam rangka