• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

P U T U S A N

Nomor 363/Pid.Sus/2014/PN Sbg.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Para Terdakwa:

I. Nama lengkap : SAUT TARULI SIMATUPANG; Tempat lahir : Poriaha Julu;

Umur / Tgl lahir : 31 Tahun / 4 September 1977; Jenis Kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Lingkungan Timbo Desa Poriaha Julu Kecamatan Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah;

Agama : Kristen Protestan;

Pekerjaan : Nakhoda Kapal Sumber Putra GT 23 No.596/Ssd;

II. Nama lengkap : FREDY PARSAULIAN LASE; Tempat lahir : Tarutung;

Umur / Tgl lahir : 31 Tahun / 11 Desember 1983; Jenis Kelamin : Laki-laki;

Kebangsaan : Indonesia;

Tempat tinggal : Desa Purba Tua Kecamatan Kolang Kabupaten Tapanuli Tengah;

Agama : Kristen Protestan;

Pekerjaan : Anak Buah Kapal (ABK) KM Sumber Putra GT 23 No.596/Ssd;

Para Terdakwa ditahan dalam tahanan rumah tahanan negara oleh:  Peyidik sejak tanggal 8 Agustus 2014 sampai dengan tanggal

 Penuntut Umum sejak tanggal 10 November 2014 sampai dengan tanggal 17 November 2014;

 Majelis Hakim sejak tanggal 18 November 2014 sampai dengan tanggal 17 Desember 2014;

 Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga sejak tanggal 18 Desember 2014 sampai dengan tanggal 15 Februari 2015;

(2)

2 Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga Nomor 363/Pen.Pid.Sus/2014/PN-Sbg., tanggal 18 November 2014 dan 17 Desember 2014, tentang penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 363/Pid.Sus/2014/PN-Sbg., tanggal 18 November 2014 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Para Saksi dan Para Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “mereka yang melakukan menyalahgunakan pengangkutan bahan bakar minyak tanpa izin usaha pengangkutan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 53 huruf (b) Jo. Pasal 23 ayat (2) huruf (b) Undang-Undang RI.No. 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Jo. Pasal 55 KUHP dalam dakwaan subsidair;

2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE selama 2 (dua) bulan dikurangkan selama Para Terdakwa berada dalam tahanan dan denda sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) Subsidair 3 (tiga) bulan kurungan;

3. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu) unit Kapal KM Sumber Putra GT.23 No.596/Ssd;

- 1 (satu) bundel dokumen Km. Sumber Putra GT.23 No.596/Ssd; Dikembalikan kepada pemiliknya yang berhak;

- 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter;

Dirampas untuk negara;

4. Menyatakan agar Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE dibebani dengan membayar biaya perkara masing-masing sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar permohonan Para Terdakwa yang pada pokoknya menyatakan mohon keringan hukuman dengan alasan Para Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya serta berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya tersebut;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum secara lisan terhadap permohonan Para Terdakwa yang menyatakan tetap pada tuntutannya;

(3)

3

Setelah mendengar tanggapan Para Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum pada pokoknya tetap pada permohonanya;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa diajukan kepersidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

PRIMAIR

Bahwa mereka Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014, sekira pukul 17.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Agustus 2014, bertempat pada posisi 700 meter arah selatan pulau poncan perairan Sibolga, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, “mereka yang turut serta melakukan perbuatan menyalahgunakan pengangkutan dan / atau Niaga bahan bakar minyak yang disubsidi Pemerintah” perbuatan tersebut dilakukan Para Terdakwa dengan cara :

Berawal saat saksi Romyzal Tanjung, saksi F Sembiring dan saksi Rico Nainggolan (ketiganya anggota Sat Pol Air) sedang melaksanakan Patroli di Posisi sekitar 700 meter Arah Selatan Pulau Poncan Perairan Sibolga dengan menggunakan Kapal HP II 1007, kemudian saat melaksanakan Patroli tersebut saksi Romyzal Tanjung, saksi F Sembiring dan saksi Rico Nainggolan menangkap 1 (satu) unit Kapal KM Sumber Putra Gt 23 No. 596/Ssd yang di Nahkodai oleh Terdakwa I SAUT TARULI SIMATUPANG dan penumpangnya Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE yang bertugas sebagai Kepala Kamar mesin, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap kapal tersebut serta kelengkapannya kapal berupa SPB (Surat Persetujuan Berlayar), SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan) SIKPI (Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan) , Pas Besar, SLO (sertifikat dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan), SKK (Surat KeterangaN Kecakapan Nahkoda), SKK-KKM (Surat Keterangan Kecakapan Kepala Kamar Mesin) dan dari pemeriksaan surat tersebut diketahui bahwa kapal tersebut adalah kapal penangkap ikan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap muatan kapal tersebut dan ditemukan 2 (dua) drum plastic orange yang berisikan bahan bakar minyak solar sebanyak 3000 (tiga ribu) liter yang diangkut mereka Para Terdakwa dari Tangkahan PT Sema Pondok Batu untuk diserahkan ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau Mursala atas perintah saksi Artho Oscar Manullang (berkas terpisah) dan mereka Para Terdakwa mengakui mendapat upah adalah sebesar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) untuk mengangkut minyak tersebut, bahwa mereka Para Terdakwa tidak memiliki Izin pengangkutan dan / atau Niaga mengangkut bahan bakar minyak solar yang disubsidi pemerintah dari pihak yang berwenang.

Perbuatan Para Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal pasal 55 UU RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas Jo pasal 55 KUHPidana.

(4)

4

Bahwa mereka Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014, sekira pukul 17.00 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalam bulan Agustus 2014, bertempat pada posisi 700 meter arah selatan pulau poncan perairan Sibolga, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, “mereka yang turut serta melakukan perbuatan pengangkutan bahan bakar minyak tanpa izin usaha pengangkutan”, perbuatan tersebut dilakukan Para Terdakwa dengan cara :

Awalnya Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG yang bertugas sebagai Nahkoda kapal KM Sumber Putra GT 23 No. 596/Ssd dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE yang bertugas sebagai Kepala Kamar Mesin kapal KM Sumber Putra GT 23 No. 596/Ssd disuruh oleh saksi Artho Oscar Manullang (berkas terpisah) untuk mengangkut bahan bakar minyak jenis Solar dari Tangkahan PT SEMA Pondok Batu menuju Perairan Silabu-labu pulau Mursala, kemudian kapal KM Sumber Putra GT 23 No. 596/Ssd yang dinahkodai Terdakwa I di berhentikan oleh Petugas Patroli Sat Pol Air pada saat berada di Posisi sekitar 700 meter Arah Selatan Pulau Poncan Perairan Sibolga, selanjutnya dilakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen kapal berupa SPB (Surat Persetujuan Berlayar), SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan) SIKPI (Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan), Pas Besar, SLO (sertifikat dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan), SKK (Surat KeterangaN Kecakapan Nahkoda), SKK-KKM (Surat Keterangan Kecakapan Kepala Kamar Mesin) dan diketahui bahwa kapal tersebut adalah kapal penangkap ikan, kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap muatan kapal dan ditemukan 2 (dua) drum plastic warna orange yang berisikan bahan bakar minyak jenis Solar sebanyak 3000 (tiga ribu) liter, dan mereka Para Terdakwa tidak memiliki izin usaha dari pihak yang berwenang untuk mengangkut minyak jenis solar tersebut, selanjutnya mereka Para Terdakwa dan barang bukti diamankan ke Sat Pol Air Kota Sibolga.

Perbuatan Para Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal pasal 53 huruf (b) Jo pasal 23 ayat (2) huruf (b) UU RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas Jo pasal 55 KUHPidana;

Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut, Para Terdakwa menyatakan telah mengerti atas isi dan maksud dakwaan Penuntut Umum, serta tidak mengajukan keberatan terhadap dakwaan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan Para Saksi sebagai berikut:

1. ROMYZAL TANJUNG, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014 sekira pukul 17.00 Wib Saksi bersama teman Saksi bernama Britu Ferdinan Sembiring dan Briptu Jhon Rico Nainggolan menyetop 1 (satu) unit Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 di posisi sekitar 700 meter Arah Selatan Pulau Poncan Perairan

(5)

5

Sibolga atau sedang berlayar kearah Pulau Mursala dan menangkap Para Terdakwa;

- Bahwa Terdakwa Saut Taruli Simatupang berperan sebagai nakhoda sedangkan Terdakwa Fredy Parsaulian Lase sebagai anak buah kapal atau kepala kamar mesin;

- Bahwa setelah kapal tersebut dilakukan pemeriksaan ternyata kapal membawa atau mengangkut 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter, bahan bakar minyak solar tersebut diduga disubsidi Pemerintah tanpa dilengkapi Surat Ijin Pengangkutan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang;

- Bahwa menurut keterangan Para Terdakwa minyak solar diangkut dari Tangkahan PT. Sema Pondok Batu;

- Bahwa ketika Saksi tanyakan kepada Terdakwa Saut Taruli Simatupang menerangkan kepada Saksi bahwa pemilik KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd dan pemilik bahan bakar minyak solar tersebut adalah Oscar Manullang dan disuruh oleh Oscar Manullang untuk mengantarkan bahan bakar minyak solar tersebut ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala untuk dipergunakan sebagai bahan bakar kapal SEMA XII tersebut yang sekaligus menjemput ikan dari Kapal SEMA XII;

- Bahwa kemudian Saksi memeriksa kelengkapan dokumen kapal tersebut antara lain yang dimiliki kapal berupa SPB (Surat Persetujuan Belayar), SIUP (Surat Ijin Usaha Perikanan), SIKPI (Surat Ijin Kapal Pengangkutan Ikan), PAS BESAR, SLO (Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan, SKKN (Surat Keterangan Kecakapan Nahkoda), SKK-KKM (Surat Keterangan Kecakapan Kepala Kamar Mesin), ternyata kapal tersebut adalah Kapal Penangkap Ikan;

- Bahwa Nahkoda Kapal menerangkan bahwa Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd tersebut tidak ada memiliki Surat Ijin Pengangkutan minyak solar;

- Bahwa kemudian Para Terdakwa diamankan kekantor Polres;

- Terhadap keterangan Saksi diatas, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan Saksi tersebut benar;

2. FERDINAN SEMBIRING, dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014 sekira pukul 17.00 Wib Saksi bersama teman Saksi bernama Brigadir Romyzal Tanjung, SH., dan Briptu Jhon Rico Nainggolan menyetop 1 (satu) unit Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 di posisi sekitar 700 meter Arah Selatan Pulau Poncan Perairan Sibolga atau sedang berlayar kearah Pulau Mursala dan menangkap Para Terdakwa;

(6)

6

- Bahwa Terdakwa Saut Taruli Simatupang berperan sebagai nakhoda sedangkan Terdakwa Fredy Parsaulian Lase sebagai anak buah kapal atau kepala kamar mesin;

- Bahwa setelah kapal tersebut dilakukan pemeriksaan ternyata kapal membawa atau mengangkut 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter, bahan bakar minyak solar tersebut diduga disubsidi Pemerintah tanpa dilengkapi Surat Ijin Pengangkutan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang;

- Bahwa menurut keterangan Para Terdakwa minyak solar diangkut dari Tangkahan PT. Sema Pondok Batu;

- Bahwa ketika ditanyakan kepada Terdakwa Saut Taruli Simatupang menerangkan kepada Saksi dan tim bahwa pemilik KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd dan pemilik bahan bakar minyak solar tersebut adalah Oscar Manullang dan disuruh oleh Oscar Manullang untuk mengantarkan bahan bakar minyak solar tersebut ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala untuk dipergunakan sebagai bahan bakar kapal SEMA XII tersebut yang sekaligus menjemput ikan dari Kapal SEMA XII;

- Bahwa kemudian Saksi turut memeriksa kelengkapan dokumen kapal tersebut antara lain yang dimiliki kapal berupa SPB (Surat Persetujuan Belayar), SIUP (Surat Ijin Usaha Perikanan), SIKPI (Surat Ijin Kapal Pengangkutan Ikan), PAS BESAR, SLO (Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan, SKKN (Surat Keterangan Kecakapan Nahkoda), SKK-KKM (Surat Keterangan Kecakapan Kepala Kamar Mesin), ternyata kapal tersebut adalah Kapal Penangkap Ikan;

- Bahwa Nahkoda Kapal menerangkan bahwa Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd tersebut tidak ada memiliki Surat Ijin Pengangkutan minyak solar;

- Terhadap keterangan Saksi diatas, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan Saksi tersebut benar;

3. JHON RICO NAINGGOLAN, dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014 sekira pukul 17.00 Wib Saksi bersama teman Saksi bernama Brigadir Romyzal Tanjung, SH., dan Briptu Jhon Rico Nainggolan menyetop 1 (satu) unit Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 di posisi sekitar 700 meter Arah Selatan Pulau Poncan Perairan Sibolga atau sedang berlayar kearah Pulau Mursala dan menangkap Para Terdakwa;

- Bahwa Terdakwa Saut Taruli Simatupang sebagai nakhoda kapal Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 sedangkan Terdakwa Fredy Parsaulian Lase sebagai anak buah kapal atau kepala kamar mesin;

(7)

7

- Bahwa setelah kapal tersebut dilakukan pemeriksaan ternyata kapal membawa atau mengangkut 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter, bahan bakar minyak solar tersebut diduga disubsidi Pemerintah tanpa dilengkapi Surat Ijin Pengangkutan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang;

- Bahwa menurut keterangan Para Terdakwa minyak solar diangkut dari Tangkahan PT. Sema Pondok Batu;

- Bahwa ketika ditanyakan kepada Terdakwa Saut Taruli Simatupang menerangkan kepada Saksi dan tim bahwa pemilik KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd dan pemilik bahan bakar minyak solar tersebut adalah Oscar Manullang dan Para Terdakwa disuruh oleh Oscar Manullang untuk mengantarkan bahan bakar minyak solar tersebut ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala untuk dipergunakan sebagai bahan bakar kapal SEMA XII tersebut yang sekaligus menjemput ikan dari Kapal SEMA XII;

- Bahwa kemudian Saksi turut memeriksa kelengkapan dokumen kapal tersebut antara lain yang dimiliki kapal berupa SPB (Surat Persetujuan Belayar), SIUP (Surat Ijin Usaha Perikanan), SIKPI (Surat Ijin Kapal Pengangkutan Ikan), PAS BESAR, SLO (Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan, SKKN (Surat Keterangan Kecakapan Nahkoda), SKK-KKM (Surat Keterangan Kecakapan Kepala Kamar Mesin), ternyata kapal tersebut adalah Kapal Penangkap Ikan;

- Bahwa Nahkoda Kapal menerangkan bahwa Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd tersebut tidak ada memiliki Surat Ijin Pengangkutan minyak solar;

- Bahwa kemudian Para Terdakwa diamankan kekantor Polisi;

- Terhadap keterangan Saksi diatas, Para Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan Saksi tersebut benar;

4. ARTHO OSCAR MANULLANG, dibawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi mendengar kabar bahwa pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014 sekira pukul 17.00 Wib 1 (satu) unit Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 menangkap Para Para Terdakwa;

- Bahwa Saksi memiliki hubungan kerja dengan Terdakwa Saut Taruli Simatupang yang adalah sebagai nakhoda kapal KM Sumber Putra Gt 23 No.596/Ssd sedangkan Terdakwa Fredy Parsaulian Lase kepala kamar mesin, sedangkan Saksi merupakan pengurus yang bertanggung jawab dalam pengoperasian kapal KM Sumber Putra Gt 23 No.596/Ssd dan kapal SEMA XII dimana pemiliknya adalah mertua Saksi yang bernama Januar Pakpahan, karena mertua Saksi yang bernama Januar Pakpahan sedang

(8)

8

sakit sudah 4 (empat) tahun maka pengoperasian kapal tersebut dialihkan kepada Saksi;

- Bahwa benar Saksi yang menyuruh Para Terdakwa mengangkut 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter bahan bakar minyak solar bersubsidi Pemerintah dari Tangkahan PPH di Pondok Batu menggunakan kapal KM Sumber Putra Gt 23 No.596/Ssd untuk diantarkan ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala untuk dipergunakan sebagai bahan bakar kapal SEMA XII tersebut yang sekaligus mengantarkan bahan kebutuhan kapal seperti sayur, beras, es dan kebutuhan dapur sekaligus menjemput ikan dari Kapal SEMA XII untuk dibawa dengan menggunakan kapal KM Sumber Putra Gt 23 No.596/Ssd;

- Bahwa benar kapal KM Sumber Putra Gt 23 No.596/Ssd tidak dilengkapi atau tidak ada memiliki Surat Ijin Pengangkutan minyak solar melainkan hanya surat-surat berkaitan dengan ijin berlayar dan ijin penangkapan ikan saja; - Terhadap keterangan Saksi diatas, Para Terdakwa memberikan pendapat

bahwa keterangan Saksi tersebut benar;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah membacakan keterangan Ahli bernama ASREZA, S.Si., MT., yang atas persetujuan Para Terdakwa keterangannya dibacakan pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa perbuatan yang dilakukan Sdr. Saut Taruli Simatupang dan Sdr. Fredy Parsaulian Lase benar telah melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 huruf b UU RI No.22 Tahun 2001 tentang Migas yaitu dalam melakukan pengangkutan BBM jenis solar sebanyak kurang lebih 3.000 (tiga ribu) liter yang diangkut menggunakan kapal KM Sumber Putra Gt 23 No.596/Ssd tanpa ijin usaha pengangkutan dari pemerintah yang berwenang yaitu menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM) berdasarkan Pasal 13 ayat (1) PP RI. No.36 Tahun 2004 tentang kegiatan usaha hilir migas dan juga kepada Artho Oscar Manullang sebagai orang yang menyuruh melakukan perbuatan tersebut juga merupakan perbuatan melawan hukum; - Terhadap keterangan Saksi diatas, Para Terdakwa tidak memberikan

pendapat;

Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa SAUT TARULI SIMATUPANG memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014 sekira pukul 17.00 Wib Para Terdakwa ditangkap oleh anggota satpol air siboga, sewaktu kejadian Para Terdakwa sedang menakhodai 1 (satu) unit Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 di posisi sekitar 700 meter Arah Selatan Pulau Poncan Perairan Sibolga atau sedang berlayar kearah Pulau Mursala;

- Bahwa Terdakwa sebagai nakhoda Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 sedangkan Terdakwa Fredy Parsaulian Lase sebagai kepala kamar mesin;

(9)

9

- Bahwa didalam kapal tersebut Para Terdakwa membawa atau mengangkut 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter dan bahan makanan, bahan bakar minyak solar tersebut diangkut tanpa dilengkapi Surat Ijin Pengangkutan karena Para Terdakwa hanya menjalankan perintah Artho Oscar Manullang sebagai pengusaha kapal tersebut untuk diantar ke Kapal SEMA XII yang berada di dekat pulau mursala;

- Bahwa minyak solar diangkut dari Tangkahan Sema di daerah Pondok Batu; - Bahwa pemilik KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd adalah mertua Artho

Oscar Manullang marga pakpahan namun pengurusnya adalah Sdr. Artho Oscar Manullang dan Para Terdakwa disuruh oleh Oscar Manullang untuk mengantarkan bahan bakar minyak solar tersebut ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala untuk dipergunakan sebagai bahan bakar minyak solar tersebut ke kapal SEMA XII sekaligus mengantarkan bahan kebutuhan kapal seperti sayur, beras, es dan kebutuhan dapur sekaligus menjemput ikan dari Kapal SEMA XII untuk dibawa dengan menggunakan kapal KM Sumber Putra Gt 23 No.596/Ssd tersebut;

- Bahwa adapun dokumen yang berada di Kapal KM Sumber Putra Gt 23 No.596/Ssd antara lain berupa SPB (Surat Persetujuan Belayar), SIUP (Surat Ijin Usaha Perikanan), SIKPI (Surat Ijin Kapal Pengangkutan Ikan), PAS BESAR, SLO (Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan, SKKN (Surat Keterangan Kecakapan Nahkoda), SKK-KKM (Surat Keterangan Kecakapan Kepala Kamar Mesin);

- Bahwa Kapal KM.Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd atau Para Terdakwa tidak ada memiliki Surat Ijin Pengangkutan minyak solar;

- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui mengenai aturan mengenai izin pengangkutan bahan bakar minyak;

Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa FREDY PARSAULIAN LASE memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014 sekira pukul 17.00 Wib Para Terdakwa ditangkap oleh anggota satpol air siboga, sewaktu kejadian Para Terdakwa sedang menakhodai 1 (satu) unit Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 di posisi sekitar 700 meter Arah Selatan Pulau Poncan Perairan Sibolga atau sedang berlayar kearah Pulau Mursala;

- Bahwa didalam kapal tersebut Para Terdakwa membawa atau mengangkut 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter, bahan bakar minyak solar tanpa dilengkapi Surat Ijin Pengangkutan karena Para Terdakwa hanya menjalankan perintah Artho Oscar Manullang

(10)

10

sebagai pengusaha kapal tersebut untuk diantar ke Kapal SEMA XII yang berada di dekat pulau mursala;

- Bahwa minyak solar diangkut dari Tangkahan di Pondok Batu;

- Bahwa pemilik KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd adalah mertua Artho Oscar Manullang marga pakpahan namun pengurusnya adalah Sdr. Artho Oscar Manullang dan Para Terdakwa disuruh oleh Oscar Manullang untuk mengantarkan bahan bakar minyak solar tersebut ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala untuk dipergunakan sebagai bahan bakar minyak solar tersebut ke kapal SEMA XII sekaligus mengantarkan bahan kebutuhan kapal seperti sayur, beras, es dan kebutuhan dapur sekaligus menjemput ikan dari Kapal SEMA XII untuk dibawa dengan menggunakan kapal KM Sumber Putra Gt 23 No.596/Ssd tersebut;

- Bahwa adapun dokumen yang berada di Kapal KM Sumber Putra Gt 23 No.596/Ssd antara lain berupa SPB (Surat Persetujuan Belayar), SIUP (Surat Ijin Usaha Perikanan), SIKPI (Surat Ijin Kapal Pengangkutan Ikan), PAS BESAR, SLO (Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan, SKKN (Surat Keterangan Kecakapan Nahkoda), SKK-KKM (Surat Keterangan Kecakapan Kepala Kamar Mesin);

- Bahwa Kapal KM.Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd atau Para Terdakwatidak ada memiliki Surat Ijin Pengangkutan minyak solar;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti berupa: - 1 (satu) unit Kapal KM Sumber Putra GT.23 No.596/Ssd;

- 1 (satu) bundel dokumen Km. Sumber Putra GT.23 No.596/Ssd;

- 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter;

Menimbang, bahwa seluruh barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut hukum berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga dan dipersidangan telah diperlihatkan kepada Para Terdakwa dan Para Saksi, dimana Para Terdakwa dan Para Saksi mengenal dan membenarkan keberadaan barang bukti tersebut, dengan demikian seluruh barang bukti yang diajukan dapat dipergunakan untuk memperkuat pembuktian;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014 sekira pukul 17.00 Wib Para Saksi yaitu Brigadir Romyzal Tanjung, SH., Ferdinan Sembiring dan Briptu Jhon Rico Nainggolan menyetop 1 (satu) unit Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 di posisi sekitar 700 meter Arah Selatan Pulau Poncan Perairan Sibolga atau sedang berlayar kearah Pulau Mursala dan menangkap Para Terdakwa;

(11)

11

- Bahwa Terdakwa Saut Taruli Simatupang sebagai nakhoda kapal Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 sedangkan Terdakwa Fredy Parsaulian Lase sebagai anak buah kapal atau kepala kamar mesin;

- Bahwa Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 dilakukan pemeriksaan ternyata kapal tersebut membawa atau mengangkut 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter, bahan bakar minyak solar tersebut diduga disubsidi Pemerintah tanpa dilengkapi Surat Ijin Pengangkutan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang; - Bahwa minyak solar tersebut diangkut Para Terdakwa dari Tangkahan Sema

di Pondok Batu dengan harga perliter Rp.5.500.- (lima ribu lima ratus) rupiah; - Bahwa ketika ditanyakan kepada Terdakwa Saut Taruli Simatupang

menerangkan kepada anggota satpol air sibolga (Para Saksi) bahwa pemilik KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd dan pemilik bahan bakar minyak solar tersebut adalah Artho Oscar Manullang dan Para Terdakwa disuruh oleh Artho Oscar Manullang sebagai pengurus dan pengusaha kapal tersebut untuk mengantarkan bahan bakar minyak solar tersebut ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala untuk dipergunakan sebagai bahan bakar kapal SEMA XII tersebut dan membawa kebutuhan makanan kapal SEMA XII serta sekaligus menjemput ikan dari Kapal SEMA XII untuk dibawa ke sibolga menggunakan kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd;

- Bahwa kemudian Para Saksi memeriksa kelengkapan dokumen kapal tersebut antara lain yang dimiliki kapal berupa SPB (Surat Persetujuan Belayar), SIUP (Surat Ijin Usaha Perikanan), SIKPI (Surat Ijin Kapal Pengangkutan Ikan), PAS BESAR, SLO (Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan, SKKN (Surat Keterangan Kecakapan Nahkoda), SKK-KKM (Surat Keterangan Kecakapan Kepala Kamar Mesin), ternyata kapal tersebut adalah Kapal Penangkap Ikan;

- Bahwa Nahkoda Kapal menerangkan bahwa Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd tersebut tidak ada memiliki Surat Ijin Pengangkutan minyak solar dari pihak yang berwenang yaitu menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM);

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas Para Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang bersalah melakukan suatu tindak pidana, maka perbuatannya haruslah memenuhi seluruh unsur pasal yang didakwakan kepadanya dan dapat dipertanggungjawabkan;

Menimbang, bahwa Para Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk subsideritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu

(12)

12

mempertimbangkan dakwaan primer sebagaimana diatur dalam Pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

dalam Pasal 55 Undang-Undang RI. No.22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang;

2. Menyalahgunakan Pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak yang disubsidi Pemerintah;

3. Orang yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad. 1. Setiap orang;

Menimbang, bahwa yang dimaksud unsur setiap orang adalah subjek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban yaitu orang perorangan maupun badan hukum sebagai pelaku tindak pidana yang dapat dimintakan pertanggungjawaban atas tindak pidana yang dilakukannya. Unsur ini dimaksudkan untuk menentukan tentang siapakah yang duduk sebagai Para Terdakwa, dan apakah Para Terdakwa tersebut terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah atau tidak, tergantung kepada terpenuhi atau tidaknya keseluruhan unsur-unsur berikutnya, hal ini untuk menghindari error in persona;

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo yang dimaksud dengan setiap orang adalah Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE, yang masing-masing identitasnya telah sesuai dengan yang tercantum dalam dakwaan Penuntut Umum atas diri Para Terdakwa;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan persidangan perkara ini Majelis Hakim menyimpulkan bahwa Para Terdakwa memiliki akal/pikiran yang sehat, sebab Para Terdakwa dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan baik, berdasarkan hal tersebut Para Terdakwa dipandang sebagai subjek hukum yang dapat mempertanggung jawabankan perbuatannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut unsur “setiap orang” telah terpenuhi;

Ad. 2. Menyalahgunakan Pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak yang disubsidi Pemerintah;

(13)

13

Menimbang, bahwa unsur ini mengandung sifat kumulatif dan atau alternatif, sehingga apabila salah satu sub unsur saja terpenuhi, maka unsur ini dengan sendirinya menjadi terpenuhi;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan menyalahgunakan dalam kamus besar bahasa indonesia adalah melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya atau menyelewengkan, sedangkan dalam ketentuan UU Migas yang dimaksudkan dengan menyalahgunakan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan perseorangan atau badan usaha dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat banyak dan negara seperti antara lain kegiatan pengoplosan Bahan Bakar Minyak, penyimpangan alokasi Bahan Bakar Minyak, Pengangkutan dan Penjualan Bahan Bakar Minyak ke luar negeri;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan pengangkutan dalam Undang-Undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas) adalah kegiatan pemindahan minyak bumi, gas bumi, dan/atau hasil olahannya dari wilayah kerja atau dari tempat penampungan dan pengolahan, termasuk pengangkutan gas bumi melalui pipa tansmisi dan distribusi. Sedangkan yang dimaksud dengan Niaga adalah kegiatan pembelian, penjualan, ekspor, impor minyak bumi dan/atau hasil olahannya termasuk niaga gas bumi melalui pipa;

Menimbang, bahwa sedangkan yang dimaksud dengan Bahan Bakar Minyak adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi. Sedangkan Bahan Bakar Minyak yang disubsidi Pemerintah (Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu) adalah bahan bakar minyak dengan jenis, standar, dan mutu (spesifikasi), harga, volume dan konsumen tertentu;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta persidangan pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014 sekira pukul 17.00 Wib Para Saksi yaitu Brigadir Romyzal Tanjung, SH., Ferdinan Sembiring dan Briptu Jhon Rico Nainggolan menyetop 1 (satu) unit Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 di posisi sekitar 700 meter Arah Selatan Pulau Poncan Perairan Sibolga atau sedang berlayar kearah Pulau Mursala dan menangkap Para Terdakwa, dan setelah didalam kapal tersebut dilakukan pemeriksaan ternyata kapal membawa atau mengangkut 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter, bahan bakar minyak solar tersebut adalah bahan bakar minyak yang disubsidi Pemerintah karena di beli dengan harga per liter Rp.5.500.- (lima ribu lima ratus);

Menimbang, bahwa menurut keterangan Para Terdakwa minyak solar diangkut dari Tangkahan Sema yang berada di Pondok Batu atas perintah dari Artho Oscar Manullang sebagai pengurus dan pengusaha kapal tersebut untuk mengantarkan bahan bakar minyak solar tersebut ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala untuk dipergunakan sebagai bahan bakar kapal SEMA XII tersebut dan membawa kebutuhan makanan kapal SEMA XII serta sekaligus menjemput ikan dari Kapal SEMA XII untuk dibawa ke sibolga menggunakan kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd;

(14)

14

Menimbang, bahwa kelengkapan dokumen kapal tersebut antara lain SPB (Surat Persetujuan Belayar), SIUP (Surat Ijin Usaha Perikanan), SIKPI (Surat Ijin Kapal Pengangkutan Ikan), PAS BESAR, SLO (Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan, SKKN (Surat Keterangan Kecakapan Nahkoda), SKK-KKM (Surat Keterangan Kecakapan Kepala Kamar Mesin), ternyata kapal tersebut adalah Kapal Penangkap Ikan;

Menimbang, bahwa oleh karena pengertian “menyalahgunakan” telah diatur secara limitatif dalam UU Migas yaitu antara lain kegiatan pengoplosan Bahan Bakar Minyak, penyimpangan alokasi Bahan Bakar Minyak, Pengangkutan dan Penjualan Bahan Bakar Minyak ke luar negeri;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan tersebut kegiatan yang dilakukan Para Terdakwa adalah melakukan pengangkutan bahan bakar minyak jenis solar sebanyak 2 (dua) drum plastik warna orange atau sekitar 3000 (tiga ribu) liter untuk mengantarkan bahan bakar minyak solar tersebut ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala untuk dipergunakan sebagai bahan bakar kapal SEMA XII. Adapun maksud 3000 (tiga ribu) liter bahan bakar minyak solar tersebut diantarkan ke kapal SEMA XII adalah untuk mengurangi pengeluaran biaya operasional kapal SEMA XII;

Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut pengangkutan yang dilakukan Para Terdakwa bukanlah kategori yang diatur dalam Undang-Undang No.22 Tahun 2001 tentang Migas yaitu Pengangkutan dan Penjualan Bahan Bakar Minyak ke luar negeri, sehingga dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur ke-2 “Menyalahgunakan Pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak yang disubsidi Pemerintah” tidak terpenuhi atas perbuatan Para Terdakwa;

Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dari Pasal 55 Undang-Undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas) ternyata tidak terpenuhi maka Majelis Hakim tidak mempertimbangkan unsur ke-3 dan haruslah menyatakan Para Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primer dan membebaskan Para Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan Primer Penuntut Umum tersebut diatas;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan dakwaan subsider Penuntut Umum sebagaimana diatur dalam Pasal 53 huruf (b) Jo. Pasal 23 ayat (2) huruf (b) Undang-Undang RI. No.22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. Setiap orang;

2. Yang melakukan kegiatan pengangkutan minyak bumi dan/atau gas bumi tanpa mendapat izin usaha pengangkutan dari pemerintah;

(15)

15

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad. 1. Setiap orang;

Menimbang, bahwa yang dimaksud unsur setiap orang adalah subjek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban yaitu orang perorangan maupun badan hukum sebagai pelaku tindak pidana yang dapat dimintakan pertanggungjawaban atas tindak pidana yang dilakukannya. Unsur ini dimaksudkan untuk menentukan tentang siapakah yang duduk sebagai Para Terdakwa, dan apakah Para Terdakwa tersebut terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah atau tidak, tergantung kepada terpenuhi atau tidaknya keseluruhan unsur-unsur berikutnya, hal ini untuk menghindari error in persona;

Menimbang, bahwa dalam perkara a quo yang dimaksud dengan setiap orang adalah Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE, yang masing-masing identitasnya telah sesuai dengan yang tercantum dalam dakwaan Penuntut Umum atas diri Para Terdakwa;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan persidangan perkara ini Majelis Hakim menyimpulkan bahwa Para Terdakwa memiliki akal/pikiran yang sehat, sebab Para Terdakwa dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan baik, berdasarkan hal tersebut Para Terdakwa dipandang sebagai subjek hukum yang dapat mempertanggung jawabankan perbuatannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut unsur “setiap orang” telah terpenuhi;

Ad. 2. Yang melakukan kegiatan pengangkutan minyak bumi dan/atau gas bumi tanpa mendapat izin usaha pengangkutan dari pemerintah;

Menimbang, bahwa unsur ini mengandung sifat kumulatif dan atau alternatif, sehingga apabila salah satu sub unsur (minyak bumi dan/atau gas bumi) saja terpenuhi, maka unsur ini dengan sendirinya menjadi terpenuhi;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan menyalahgunakan adalah melakukan sesuatu tidak sebagaimana mestinya (peraturan perundang-udangan), sedangkan dalam ketentuan UU Migas yang dimaksudkan dengan menyalahgunakan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan perseorangan atau badan usaha dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat banyak dan negara seperti antara lain kegiatan pengoplosan Bahan Bakar Minyak, penyimpangan alokasi Bahan Bakar Minyak, Pengangkutan dan Penjualan Bahan Bakar Minyak ke luar negeri;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan pengangkutan dalam Undang-Undang No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas) adalah kegiatan

(16)

16

pemindahan minyak bumi, gas bumi, dan/atau hasil olahannya dari wilayah kerja atau dari tempat penampungan dan pengolahan, termasuk pengangkutan gas bumi melalui pipa tansmisi dan distribusi. Sedangkan yang dimaksud dengan Niaga adalah kegiatan pembelian, penjualan, ekspor, impor minyak bumi dan/atau hasil olahannya termasuk niaga gas bumi melalui pipa;

Menimbang, bahwa sedangkan yang dimaksud dengan Bahan Bakar Minyak adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi. Sedangkan Bahan Bakar Minyak yang disubsidi Pemerintah (Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu) adalah bahan bakar minyak dengan jenis, standar, dan mutu (spesifikasi), harga, volume dan konsumen tertentu;

Menimbang, bahwa Izin Usaha adalah izin yang diberikan kepada Badan Usaha untuk melaksanakan Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan dan/atau Niaga dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta persidangan pada hari Kamis tanggal 07 Agustus 2014 sekira pukul 17.00 Wib Para Saksi yaitu Brigadir Romyzal Tanjung, SH., Ferdinan Sembiring dan Briptu Jhon Rico Nainggolan menyetop 1 (satu) unit Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 di posisi sekitar 700 meter Arah Selatan Pulau Poncan Perairan Sibolga atau sedang berlayar kearah Pulau Mursala dan menangkap Para Terdakwa, dan setelah didalam kapal tersebut dilakukan pemeriksaan ternyata kapal membawa atau mengangkut 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter, bahan bakar minyak solar tersebut diduga disubsidi Pemerintah tanpa dilengkapi Surat Ijin Pengangkutan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang;

Menimbang, bahwa menurut keterangan Para Terdakwa minyak solar diangkut dari Tangkahan Sema di Pondok Batu atas perintah dari Artho Oscar Manullang sebagai pengurus dan pengusaha kapal tersebut dan Kapal SEMA XII untuk mengantarkan bahan bakar minyak solar tersebut ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala untuk dipergunakan sebagai bahan bakar kapal SEMA XII tersebut dan membawa kebutuhan makanan kapal SEMA XII serta sekaligus menjemput ikan dari Kapal SEMA XII untuk dibawa ke sibolga menggunakan kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596/Ssd;

Menimbang, bahwa kelengkapan dokumen kapal tersebut antara lain SPB (Surat Persetujuan Belayar), SIUP (Surat Ijin Usaha Perikanan), SIKPI (Surat Ijin Kapal Pengangkutan Ikan), PAS BESAR, SLO (Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan, SKKN (Surat Keterangan Kecakapan Nahkoda), SKK-KKM (Surat Keterangan Kecakapan Kepala Kamar Mesin), ternyata kapal tersebut adalah Kapal Penangkap Ikan tanpa memiliki izin usaha pengangkutan dari pihak yang berwenang;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 13 ayat (1) PP RI. No.36 Tahun 2004 tentang kegiatan usaha hilir migas ijin usaha pengangkutan dari pemerintah yang berwenang yaitu dari menteri energi dan sumber daya mineral (ESDM);

(17)

17

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta persidangan dan pertimbangan tersebut patutlah Majelis Hakim menyimpulkan bahwa perbuatan Para Terdakwa memenuhi unsur menyalahgunakan Pengangkutan dan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak tanpa mendapat izin usaha pengangkutan dari pemerintah;

Ad. 3. Orang yang melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan; Menimbang, bahwa dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dinyatakan “dipidana sebagai pelaku tindak pidana, mereka yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan”. Oleh karena itu dari rumusan tersebut terdapat 3 (tiga) bentuk penyertaan, yaitu :

1. Yang melakukan (pleger);

2. Yang menyuruh melakukan (doen pleger); 3. Yang turut serta melakukan (mede pleger);

Menimbang, bahwa Ada dua syarat dari penyertaan yaitu:

1. Adanya rencana bersama (gemeenschappelijk plan), ini berarti harus ada suatu opzet bersama untuk bertindak.

2. Adanya pelaksanaan bersama (gemeenschappelijk uitvoering), dengan penjelasan:

 Tetapi janganlah mengartikan bahwa dalam hal turut serta melakukan ini tiap-tiap peserta harus melakukan perbuatan pelaksanaan, yang utama adalah bahwa dalam melakukan perbuatan itu ada kerjasama yang erat antara mereka itu. Hal ini kiranya dapat ditentukan sebagai hakekat dari turut serta melakukan;

 Jika turut serta melakukan ini adalah adanya kerjasama yang erat antara mereka maka untuk dapat menentukan apakah ada turut serta melakukan atau tidak, kita tidak melihat kepada perbuatan masing-masing peserta secara satu persatu dan berdiri sendiri, terlepas dari hubungan perbuatan-perbuatan peserta lainnya, melainkan melihat perbuatan masing-masing peserta dalam hubungan dan sebagai kesatuan dengan perbuatan peserta lainnya.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim wajib mempertimbangkan apakah Para Terdakwa dalam melakukan pengangkutan BBM jenis solar bersubsidi tersebut apakah dilakukan oleh Para Terdakwa atau bekerjasama dengan orang lain:

Menimbang, bahwa Majelis Hakim mengambil alih pertimbangan hukum unsur ke-2 sehingga pertimbangkan pada unsur ke-2 diatas menjadi bagian yang terpisahkan pada pertimbangan unsur ini, dimana Para Terdakwa yang adalah merupakan anak buah (Para Terdakwa Saut Taruli Simatupang sebagai nakhoda kapal sedangkan Para Terdakwa Fredy Parsaulian Lase sebagai kepala kamar mesin) dari Artho Oscar Manullang pengusaha kapal yang digunakan Para Terdakwa yang berdasarkan keterangan Para Terdakwa dan keterangan Artho Oscar Manullang dipersidangan mengakui telah menyuruh dan mengupahi honor atau gaji Para Terdakwa, sehingga Para Terdakwa melakukan apa yang diperintahkan Artho

(18)

18

Oscar Manullang yaitu dengan menggunakan 1 (satu) unit Kapal KM. Sumber Putra Gt.23 No.596 mengangkut 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter dengan maksud mengantarkan bahan bakar minyak solar tersebut ke Kapal SEMA XII yang sedang berada ditengah laut sekitar pulau mursala, hal tersebut dilakukan Artho Oscar Manullang untuk mengurangi biaya operasional Kapal SEMA XII walaupun Para Terdakwa sebelumnya tidak mengetahui tata cara/ketentuan mengenai pengangkutan bahan bakar minyak sehingga terjadi kerjasama diantara Para Terdakwa dan Artho Oscar Manullang untuk tujuan yang sama yaitu mengangkut bahan bakar minyak sebagaimana fakta persidangan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut perbuatan Para Terdakwa dikategorikan sebagai orang yang melakukan (pleger) dan sedangkan Artho Oscar Manullang sebagai orang yang menyuruh melakukan dalam hal ini pengangkutan bahan bakar minyak tanpa izin usaha dari pemerintah, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur ini pun telah terpenuhi menurut hukum;

Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya seluruh unsur dalam dakwaan subsider Penuntut Umum Pasal 53 huruf (b) Jo. Pasal 23 ayat (2) huruf (b) Undang-Undang RI. No.22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP, maka Para Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dengan kualifikasi “Melakukan Pengangkutan Bahan Bakar Minyak tanpa izin usaha pengangkutan”;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Para Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Para Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Para Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Para Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti 1 (satu) unit Kapal KM Sumber Putra GT.23 No.596/Ssd yang merupakan kapal yang digunakan Para Terdakwa untuk mengangkut bahan bakar minyak solar tanpa izin usaha pengangkutan dari yang berwenang, dan memiliki nilai ekonomis serta bukan milik Para Terdakwa sedangkan 1 (satu) bundel dokumen Km. Sumber Putra GT.23 No.596/Ssd yang

(19)

19

merupakan kelengkapan dokumen kapal tersebut dengan memperhatikan nilai kepatutan maka kedua barang bukti tersebut ditetapkan agar dikembalikan kepada yang berhak yaitu pengurus yang bertanggung jawab atas Kapal KM Sumber Putra GT.23 No.596/Ssd yaitu Sdr.Artho Oscar Manullang;

Menimbang, bahwa sedangkan terhadap barang bukti 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter, yang merupakan minyak solar yang diangkut Para Terdakwa tanpa izin usaha pengangkutan dari yang berwenang, karena memiliki nilai manfaat dan ekonomis maka ditetapkan agar barang bukti dirampas untuk negara;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Para Terdakwa, maka perlu dipertimbangan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Para Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:  Tidak ada

Keadaan yang meringankan:

 Para Terdakwa bersikap sopan selama persidangan dan berterus terang sehingga tidak mempersulit jalannya persidangan:

Menimbang, bahwa oleh karena Para Terdakwa dijatuhi pidana, maka masing-masing haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 53 huruf (b) Jo. Pasal 23 ayat (2) huruf (b) Undang-Undang RI. No.22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi Jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE tersebut diatas, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan primer;

2. Membebaskan Para Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan primer Penuntut Umum;

3. Menyatakan Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Melakukan Pengangkutan Bahan Bakar Minyak tanpa izin usaha pengangkutan”;

4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa I. SAUT TARULI SIMATUPANG dan Terdakwa II. FREDY PARSAULIAN LASE oleh karena itu dengan pidana penjara

(20)

20

selama 1 (satu) bulan dan 20 (dua puluh) hari dan denda sejumlah Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak bayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;

5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Para Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

6. Menetapkan Para Terdakwa tetap ditahan;

7. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu) unit Kapal KM Sumber Putra GT.23 No.596/Ssd;

- 1 (satu) bundel dokumen Km. Sumber Putra GT.23 No.596/Ssd; Dikembalikan kepada pemiliknya melalui Sdr. Artho Oscar Manullang;

- 2 (dua) drum plastik warna orange yang berisi minyak solar sekitar 3000 (tiga ribu) liter;

Dirampas untuk negara;

8. Membebankan kepada Para Terdakwa membayar biaya perkara masing-masing sejumlah Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sibolga, pada hari Rabu, tanggal 17 Desember 2014, oleh Marper Pandiangan, S.H., M.H., selaku Hakim Ketua, Marolop Winner P. Bakara, S.H., dan Arief Wibowo, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi Para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh P. Samosir, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Sibolga, serta dihadiri oleh Hiras Afandy Silaban, S.H., Penuntut Umum dan Para Terdakwa.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Marolop Winner P. Bakara, S.H. Marper Pandiangan, S.H., M.H.

Arief Wibowo, S.H., M.H.

Panitera Pengganti,

Referensi

Dokumen terkait

Apakah tingkat inflasi, PDB, Kurs rupiah, harga emas dan harga minyak dunia berpengaruh secara berganda terhadap indeks harga saham gabungan pada Bursa Efek

Pada saat itulah, PN Timah Belitong, perusahaan tempat sebagian besar orang Melayu menggantungkan periok belanganya, termasuk ayahku, perlahan kolaps.” Pada kedua

Dibaca oleh seorang Mu‟alij (pengobat) muslim untuk diri sendiri, anak-anak atau keluarganya atau juga orang lain. Ruqyah syar‟i adalah suatu cara seorang muslim

Nilai indeks kerentanan indikator kemiringan di sepanjang pantai Takalar dominan berada pada nilai tidak rentan yaitu sekitar 18 km terdapat di Desa Talatala dan Mandi

Dari pengujian tersebut dapat diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan sistem untuk mengaktifkan aktuator ketika intensitas suara lebih dari 55 dB adalah 3,4 detik. Hal

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, berkat dan karunia- Nya yang telah membimbing dan menguatkan hati penulis dalam menyusun dan menyelesaikan Skripsi yang

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang telah melindungi serta membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan

memenuhi tuntutan tersebut metode review sistematik dilanjutkan dengan FGD pada penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan tinjauan komprehensif, yang dapat dijadikan