• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KETEPATAN MENENDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KETEPATAN MENENDANG"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user i

UPAYA MENINGKATKAN KETEPATAN MENENDANG

BOLA KE ARAH GAWANG DENGAN BANTUAN BIDANG

SASARAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 ADIARSA

KERTANEGARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN

2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

EDI WALUYO

X4710031

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Mei 2012

(2)

commit to user ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangandibawahini

Nama : Edi Waluyo

NIM : X4710031

Jurusan/Program Studi : POK/S1 PPKHB Penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN KETEPATAN MENENDANG BOLA KE ARAH GAWANG DENGAN BANTUAN BIDANG SASARAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 ADIARSA KERTANEGARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Purbalingga, Mei 2012 Yang membuat pernyataan

(3)

commit to user iii

UPAYA MENINGKATKAN KETEPATAN MENENDANG BOLA KE ARAH GAWANG DENGAN BANTUAN BIDANG SASARAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 ADIARSA KERTANEGARA PURBALINGGA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

OLEH : EDI WALUYO

X4710031

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

(4)

commit to user iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Mei 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Ismaryati, M. Kes. Waluyo, S. Pd., M. Or. NIP 19630505 198903 2 001 NIP. 19720617 199802 1 001

(5)

commit to user v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Minggu Tanggal : 20 Mei 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Agustiyanta,M.Pd. ___________

Sekretaris : Tri Winarti Rahayu, S.Pd., M.Or. ___________

Anggota I : Dra. Ismaryati, M. Kes. ___________

Anggota II : Waluyo, S. Pd., M. Or. ___________

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta a.n. Dekan,

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M. Si NIP. 19660415 199103 1 002

(6)

commit to user vi

MOTTO

“Yang penting berusaha sekuat tenaga, bekerja sepenuh hati, pasrahkan hasil pada Alloh SWT”

(7)

commit to user vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

v “BapakdanIbu”

Doa, dukungan, kasih saying dan pengorbanan yang tak terbatas. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.

v “Istridananak-anakku”

Terimakasih karena senantiasa menyemangati dan memotivasi langkahku.

(8)

commit to user viii ABSTRAK

Edi Waluyo, UPAYA MENINGKATKAN KETEPATAN MENENDANG BOLA KE ARAH GAWANG DENGAN BANTUAN BIDANG SASARAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 ADIARSA KERTANEGARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.Skripsi, Surakarta: FakultasKeguruandanIlmuPendidikan, UniversitasSebelasMaret, Mei 2012

.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menendang bola ke arah gawang dengan bantuan bidang miring pada siswa kelas V SDN 1 Adiarsa Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Adiarsa yang berjumlah 25 siswa, terdiri atas 14 laki-laki dan 11 perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Sebagai instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan tes. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus. Validasi data menggunakan teknik triangulasi. Data kualitatif dianalisis secara analisis kritis dan data kuantitatif dianalisis secara statistik deskriptif komparatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menendang bola ke arah gawang dengan tepat siswa kelas V SD Negeri 1 Adiarsa. Peningkatan hasil belajar tersebut ditunjukkan oleh adanya peningkatan siswa yang memperoleh hasil belajar di atas KKM, yaitu pada kondisi awal hanya 20%, setelah dikenai tindakan pada siklus I, siswa yang berhasil mencapai KKM menjadi 52%, dan pada siklus II menjadi 60%.

Dengan demikian dapat disimpulkan dengan bantuan bidang sasaran dapat meningkatkan kemampuan menendang bola ke arah gawang kelas V SD Negeri 1 Adiarsa.

(9)

commit to user ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari atas bantuan dari banyak pihak, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatulloh,dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Mulyono, M. M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. BapakWaluyo, S. Pd., M. Or., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Ismaryati, M. Kes., selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Waluyo S.Pd., M.Or.,selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan kripsi.

6. Bapak Sudarto, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SDN 1 Adiarsa. 7. Istriku dan Anakku yang selalu menjadi pemacu semangat. 8. Teman-teman PPKHB atas bantuan dan kerjasamanya.

9. Serta semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Alloh SWT. Akhirnya, penulis berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Purbalingga, Mei 2012 Penulis

(10)

commit to user x DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ... HALAMAN PERYATAAN ... HALAMAN PENGAJUAN ………... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... MOTTO ... HALAMAN PERSEMBAHAN ... ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... BAB II KAJIAN PUSTAKA …... A. Kajian Pustaka...

1. Sepak Bola ... 2. Fasilitas dan Peraturan Sepak Bola ... 3. Teknik Dasar Berrmain Sepak Bola ... 4. Tendangan ke Arah Gawang... 5. Ketepatan Menendang Bola... 6. Proses Belajar Menendang Bola ke Arah Gawang...

i ii iii iv v vi vii viii ix x xii xiii xiv 1 1 2 2 2 4 4 4 5 8 22 22 22

(11)

commit to user xi

7. Alat Bantu Pembelajaran... 8. Bidang Sasaran Yang Digunakan Untuk Meningkatkan

Ketepatan Menendang Bola ke Arah Gawang ... 9. Karakteristik Anak Sekolah Dasar ... B. Kerangka Berpikir... C. Hipotesis Tindakan... BAB III METODE PENELITIAN ...

A. Tempat dan Waktu Penelitian... B. Subjek Penelitian... C. Data dan Sumber Data ...……... D. Pengumpulan Data ……... E. Uji Validitas Data... F. Analisis Data ... G. Indikator Kinerja Penelitian ... H. Prosedur Penelitian... BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN...

A. Deskripsi Pratindakan... B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ... C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus... D. Pembahasan... BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...

A. Kesimpulan... B. Implikasi... C. Saran………... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ... 24 25 26 27 29 30 30 31 31 32 33 33 33 34 40 40 41 46 47 49 49 49 49 51 52

(12)

commit to user xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Jenis Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen... 3.2. IndikatorKinerjaPenelitian... 4.1. Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Tes Awal... 4.2. Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Siklus I ... 4.3. Ketepatan Menendang Bola Ke Arah GawangSiklus II ... 4.4. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ... 4.5. Rekapitulasi Ketepatan Menendang Bola ke Arah Gawang...

32 34 40 43 46 47 48

(13)

commit to user xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Berpikir ... 3.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas...

27 30

(14)

commit to user xiv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Ijin Penelitian ... 2. Surat Keterangan... 3. Silabus... 4. Lembar Observasi Ketepatan Menendang Bola ke Arah Gawang

dengan Kaki Bagian Dalam... 5. Lembar Observasi Ketepatan Menendang Bola ke Arah Gawang

dengan Kaki Bagian Luar... 6. Lembar Observasi Keaktivan Siswa... 7. Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 8. Hasil Test Menendang Bola ke Arah Gawang dengan Kaki Bagian

Dalam Awal ... 9. Hasil Tes Menendang Bola ke Arah Gawang dengan Kaki Bagian Luar

Awal... 10. Hasil Tes Ketepatan Menendang Bola Awal …... 11. Presensi Siswa ... 12. RPP Siklus 1 ... 13. Hasil Tes Menendang Bola ke Arah Gawang dengan Kaki Bagian

Dalam Siklus 1 ... 14. Hasil Tes Menendang Bola ke Arah Gawang dengan Kaki Bagian Luar Siklus 1 ... 15. Hasil Tes Nilai Ketepatan Menendang Bola Siklus 1 ... 16. Hasil Observasi Keaktivan SiswaSiklus I Pertemuan 1 dan2 ... 17. Hasil Observasi Aktivitas GuruSiklus I Pertemuan 1 dan2... 18. RPP Siklus 2 ... 19. Hasil Tes Menendang Bola ke Arah Gawang dengan Kaki Bagian

Dalam Siklus 2 ... 20. Hasil Tes Nilai Menendang Bola ke Arah Gawang dengan Kaki Bagian

52 53 54 56 57 58 60 62 63 64 65 66 77 78 79 80 85 89 100

(15)

commit to user xv

Luar Siklus 2 ... 21. Hasil Tes Ketepatan Menendang Bola Siklus 2 ... 22. Hasil Tes Ketepatan Menendang Bola... 23. Lembar Observasi Keaktivan Siswa Siklus II Pertemuan 1 dan2 ... 24. Lembar Observasi Aktivitas GuruSiklus II Pertemuan 1 dan2 ... 25. Dokumentasi Siklus I dan II ...

101 102 103 104 108 112

(16)

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola adalah olah raga paling populer di dunia ini. Hampir seluruh lapisan masyarakat mengenal permainan ini dan bisa melakukannya. Sepak bola bisa dibilang sebagai olahraga yang murah meriah. Karena hanya membutuhkan sebuah bola dan tanah lapang, maka permainan sepakbola sudah bisa dilakukan. Sepakbola adalah permainan beregu yang tiap regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Permainan boleh dilakukan dengan seluruh bagian badan kecuali lengan (tangan). Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan kaki, kecuali penjaga gawang boleh memainkan bola dengan seluruh anggota badan termasuk tangan.

Di sekolah dasar, sepak bola sudah diperkenalkan, terutama untuk kelas atas (kelas IV, V dan VI). Bahkan sepak bola merupakan olahraga favorit bagi siswa sekolah dasar terutama anak putra. akan tetapi kebanyakan siswa sekolah dasar cara bermainnya masih asal-asalan, yang penting adalah menendang bola dengan keras. Bahkan sering terjadi benturan-benturan yang membahayakan diri sendiri dan kawan.

Karena tujuan dari sepakbola adalah memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, maka diperlukan kemampuan untuk menedang bola secara tepat ke arah gawang. Bagi anak sekolah dasar, jangankan memasukan bola ke gawang lawan. Menendang bola ke arah gawangpun belum tentu tepat. Di perlukan latihan rutin untuk membentuk kemampuan menendang bola kearah gawang dengan tepat. Dari 25 siswa kelas V SDN 1 Adiarsa yang bisa menendang bola dengan tepat dan terarah baru sekitar 5 orang (20%). Guru sudah berusaha melakukan tidakan dengan melatih siswa dalam menendang bola ke arah gawang dengan latihan terus-menerus menendang ke arah gawang. Akan tetapi, siswa sekolah dasar cenderung tidak tertarik dengan latihan yang bersifat drilling. Siswa lebih tertarik dengan latihan sambil bermain. Akhirnya guru berinisiatif untuk

(17)

commit to user

mengubah latihan dengan bantuan bidang sasaran yang bervariasi. Karena dengan bantuan bidang sasaran yang bervariasi, anak akan merasa lebih tertarik dan tidak bosan dalam melakukan latihan menendang bola ke arah gawang.

Dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Ketepatan Menendang Bola ke Arah Gawang Dengan Bantuan Bidang Sasaran Pada Siswa Kelas V SDN 1 Adiarsa Kertanegara Purbalingga Tahun Pelajaran 2011/2012”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang mejadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: bagaimanakah bidang sasaran dapat meningkatkan ketepatan menendang bola ke arah gawang siswa kelas V SDN 1 Adiarsa ?

Definisi operasional variabel:

1. Ketepatan menendang bola: yang dimaksud dengan ketepatan menendang bola kearah gawang dalam penelitian ini adalah bola bisa ditendang tepat masuk ke gawang dengan menggunakan kaki bagian dalam dan bagian luar pada jarak 10 meter bisa menggunakan kaki kanan atau kiri.

2. Bidang sasaran: bidang sasaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah benda yang bisa dijadikan sasaran dalam latihan menendang bola ke arah gawang diantaranya

a. Kardus: dijadikan sebagai sasaran dalam latihan menendang bola secara berpasangan.

b. Bola: dijadikan sebagai sasaran dalam permainan menggusur bola. c. Siswa: dijadikan sasaran dalam permainan gusur teman.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahandiatas,tujuan penelitian ini adalah: meningkatkan ketepatan menendang bola ke arah gawang siswa kelas V SDN 1 Adiarsa dengan bantuan bidang sasaran.

(18)

commit to user

D. Manfaat Hasil Penelitian

Setelah penelitian ini selesai diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. Bagi siswa kelas V SDN 1 Adiarsa

- Ketepatan menendang bola ke arah gawang siswa meningkat. b. Bagi guru penjas SDN 1 Adiarsa

- Untuk meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat dan mengembangkan pembelajaran.

- Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara professional.

(19)

commit to user BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka 1. Sepak Bola

Sepak bola merupakan permainan beregu yang biasa disebut kesebelasan, karena tiap-tiap regu terdiri atas sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan sepak bola dilakukan dengan seluruh bagian badan kecuali kedua lengan. Hampir seluruh permainan dilakukan dengan ketrampilan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan anggota badannya, termasuk kedua tangan.

Sepak bola dimainkan di atas lapangan rumput yang rata, berbentuk empat persegi panjang dimana panjang dan lebarnya kurang lebih berbanding empat dengan tiga. Pada kedua garis batas lebar lapangan ditengah-tengahnya masing-masing didirikan sebuah gawang yang saling berhadap-hadapan. Dalam permainan digunakan sebuah bola yang bagian luarnya dibuat dari kulit. Permainan sepak bola dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu oleh dua orang penjaga garis. Permainan dilakukan dalam dua babak, antara babak pertama dan ke dua diberi waktu jeda istirahat. Setelah istirahat, kemudian dilakukan pertukaran tempat.

Tujuan permainan sepak bola adalah pemain dapat memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukan bola dari lawan. Kesebelasan sepak bola dinyatakan sebagai pemenang apabila dapat memasukan bola terbanyak ke gawang kesebelasan lawan. Akan tetapi, jika kedua kesebelasan memasukan bola dengan jumlah sama, permainan dinyatakan seri atau draw (Farida Mulyaningsih, 2010: 12).

(20)

commit to user

2. Fasilitas dan PeraturanSepak Bola

a. Lapangan sepak bola

Ukuran lapangan sepak bola internasional menurut Soekatamsi (2001: 1.49) panjang (garis samping) sekitar 100-110 meter dan lebar (garis gawang) 64-75 meter. Daerah gawang 5,5 meter dari masing-masing tiang gawang, daerah hukuman 16,5 meter dari masing-masing tiang gawang, garis tengah lingkaran 18.30 meter, titik pinalti 11 meter dari garis gawang.

(21)

commit to user

b. Gawang

ukurang gawang adalah tinggi 2, 44 meter dan lebar 7, 32 meter.

Gambar 2. 2 Gawang

c. Tiang Sudut

Di sudut lapangan sepak bola terdapat tiang bendera dengan tinggi 150 centimeter dan diberi bendera berwarna cerah.

Gambar 2. 3 Tiang Sudut

d. Bola

Bola terbuat dari kulit atau dari bahan lain yang diperkenankan. Untuk ukuran internasional, lingkaran bola tidak boleh kurang 68 cm dan

(22)

commit to user

tidak boleh lebih dari 71 cm.Pada permulaan permainan, berat bola tidak boleh kurang dari 396 gram dan tidak boleh lebih dari 453 gram. Ukuran bola ini pada umumnya diberi tanda dengan nomor 5. Sedangkan untuk anak-anak kelompok umur anak-anak sekolah dasar, sebaiknya menggunakan bola dengan ukuran lingkaran bola tidak boleh kurang dari 62 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm. Pada permulaan permainan berat bola tidak boleh kurang dari 300 gram dan tidak boleh lebih dari 350 gram. Ukuran bola ini pada umumnya diberi nomor 4.

Gambar 2. 4 Bola

e. Permulaan Permainan

Regu yang memenangkan undian berhak memilih gawangnya (selama babak I). dapat juga memilih tendangan pertama.

f. Cara Mencetak Gol

Bola dianggap masuk ke dalam gawang atau terjadi gol apabila bola seluruhnya telah melewati bidang gawang yaitu telah melampaui garis gawang antara ke dua tiang gawang dan di bawah palang gawang. g. Off-side

Seorang pemain berdiri off-side apabila pada saat bola dimainkan, ia berada lebih dekat dengan garis gawang lawan dari pada bola.

h. Tendangan Bebas

Tendangan bebas diberikan apabila terjadi pelanggaran di dalam lapangan di luar daerah gawang.

(23)

commit to user i. Tendangan Hukuman (pinalti)

Tendangan hukuman diberikan apabila terjadi pelanggaran terhadap pemain lawan di dalam daerah gawang.

j. Tendangan Gawang

Tendangan gawang diberikan apabila bole keluar dari garis gawang. dan bola terakhir tersentuh oleh pemain lawan.

k. Tendangan Sudut

Tendangan sudut diberikan apabila bola keluar dari garis gawang dan bola terakhir tersentuh oleh pemain yang sedang di serang gawangnya. Tendangan sudut dilakuakn di sudut lapangan.

l. Lemparan ke Dalam

Lemparan ke dalam diberikan apabila bola keluar dari garis samping. m. Hand Ball

Hand ball terjadi apabila bola menyentuh tangan pemain.

3. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola

Menurut Soekatamsi (1993: 75) Pengertian dari teknik dasar bermain sepak bola adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan untuk bermain sepak bola.

Macam-macam teknik dasar bermain sepak bola menurut Soekatamsi (1993: 77) terdiri atas:

a. Teknik Tanpa Bola

Yaitu semua gerakan gerakan-gerakantanpa bola terdiri atas: 1) Lari Cepat dan Merubah Arah

Yang dimaksud dengan lari cepat dalam permainan sepak bola, berbeda dengan lari cepat pada cabang olah raga atletik. Lari cepat dalam permainan sepak bola dilakukan di dalam daerah yang luas, dilakukan selama permaianan berlangsung, tidak terputus-putus sesuai dengan situasi permainan dan jarak yang ditempuh pendek-pendek sekitar 10-30 meter dengan adanya rintangan atau hambatan permainan

(24)

commit to user

lawan. Adapun prinsip-prinsip lari cepat dalam bermain sepak bola adalah:

a) Langkah

Langkah-langkah pendek-pendek, paha diangkat tinggi-tinggi, dilakukan dengan cepat sehingga frekwensi langkahnya sebanyak-banyaknya.

b) Sikap badan

Sikap badan togok tegak, agar mudah melihat sekeliling atau lapangan sepakbola yang luas.

c) Sudut siku-siku lengan

Sudut siku-siku ke dua lengan lebih lebar lenih kurang 90º dan ayunan ke dua lengan agak terbuka ke belakang.

d) Titik Gerak badan

Titik berat badan harus selalu dekat dengan permukaan tanah. 2) Melompat dan Meloncat

Di dalam permainan sepak bola untuk menenangkan posisi untuk merebut bola melambung di udara atau bola tinggi di udara digunakan teknik melompat atau meloncat dengan ancang-ancang atau tanpa ancang-ancang (awalan).

a) Melompat dengan ancang-ancang

Untuk dapat melompat yang setinggi-tingginya digunakan ancang-ancang dengan lari kemudian secepatnya bertolak dengan satu kaki.

b) Melompat tanpa ancang-ancang

Apabila kita berdiri dekat dengan pemain lawan, maka kesempatan untuk melakukan lompatan dengan ancang-ancang. Maka terpaksa harus bertolak tanpa ancang-ancang dengan menggunakan tolakan ke dua kaki untuk mencapai lompatan setinggi-tingginya.

(25)

commit to user

3) Gerak Tipu Tanpa Bola yaitu Gerak Tipu dengan Badan

Gerak tipu tanpa bola adalah merupakan gerak tipu dengan badan, misalnya gerak tipu dengan mengubah arah lari. Di dalam gerak tipu ini yang perlu diperhatiakan adalah bahwa titik berat badan jangan terlalu jauh dipindahkan dari bidang vertikal badan. Gerak tipu tanpa bola terdiri dari:

a) Gerak tipu dengan kaki.

b) Gerak tipu dengan badan bagian atas.

4) Gerakan-gerakan Khusus untuk Penjaga Gawang

Gerakan-gerakan khusus penjaga gawang pada umumnya merupakan sikap menunggu dari gerakan-gerakan pemain lawan. Maka sikap demikian dikatakan di dalam keadaan posisi start untuk menangkap bola atau merebut bola atau merampas bola dari pemain lawan, dan seterusnya melakukan gerakan-gerakan setelah menguasai bola. Sikap posisi start atau sikap dalam keadaan siaga adalah sebagai berikut: a) Sikap berdiri ke dua kaki kangkang ke samping.

b) Berat badan diletakan pada ujung-ujung jari kaki.

c) Ke dua lutut sedikit ditekuk, badan membungkuk ke depan. d) Ke dua tangan di depan badan siap untuk menangkap bola. e) Pandangan mata kearah bola atau ke arah depan.

b. Teknik dengan Bola

Yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri atas: 1) Mengenal Bola

Sebelum diberikan pelajaran teknik dasar bermain sepak bola, terlebih dahulu diperkenalkan tentang sifat-sifat bola, yaitu bola berbentuk bundar, sesuai dengan sifat-sifat benda yang bundar, maka bola mudah bergulir atau bergerak kemana saja. Bagian luar bola terbuat dari kulit atau bahan-bahan lain yang diperkenankan, bagian dalam bola terbuat dari karet dengan diisi udara, oleh karena itu, bola bersifat kenyal, sehingga bola mudah memantul-mantul atau melenting. Adapun macam-macam latihan mengenal bola yaitu:

(26)

commit to user

a) Memantul-mantulkan bola ke tanah dengan tangan. b) Menginjak-injak bola.

c) Menggulir-gulirkan bola dengan sol sepatu. d) Menimang-nimang bola.

2) Menendang Bola

Menurut Soekatamsi (1994: 103), menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepak bola yang paling banyak digunakan dalam permainan sepak bola. Maka teknik dasar menendang bola merupakan dasar dalam permainan sepak bola.

a) Prinsip-prinsip menendang bola (1) Pandangan mata

Pada waktu akan menendang bola, pandangan mata kearah letak atau posisi bola danke arah sasaran kemana bola akan ditendang. Akan tetapi pada saat akan menendang bola, mata harus melihat pada bola dan bagian bola yang akan ditendang, kemudian pandangan ke arah jalannya bola.

(2) Kaki tumpu

Kaki tumpu adalah kaki yang menumpu pada tanah pada persiapan akan menendang bola dan kaki tumpu merupakan letak titik berat badan. Posisi kaki tumpu atau dimana harus meletakan kaki tumpu terhadap bola, posisi kaki tumpu terhadap letak bola akan menentukan arah lintasan bola dengan tinggi-rendahnya lambungan bola. Lutut kaki sedikit ditekuk pada waktu menendang lutut diluruskan.

(3) Kaki yang menendang

Kaki yang menendang adalah kaki yang digunakan untuk menendang bola. Pergelangan kaki yang untuk menendang bola dikuatkan atau ditegangkan, tidak boleh bergerak. Tungkai kaki yang menendang diangkat ke belakang kemudian diayunkan ke depan hingga bagian kaki yang digunakan untuk menendang

(27)

commit to user

mengenai bagian bola yang ditendang, kemudian dilanjutkan dengan gerakan lanjut ke depan.

(4) Bagian bola yang ditendang

Bagian bola yang ditendang merupakan bagian bola di sebelah mana yang ditendang, ini akan menentukan arah jalannya bola, tinggi-rendahnya lambungan bola.

(5) Sikap badan

Sikap badan pada waktu menendang bola sangat dipengaruhi oleh posisi atau letak kaki tumpu terhadap bola.

b) Macam-macam tendangan

(1) Atas dasar bagian mana dari kaki yang digunakan untuk menendang bola.

(a) Dengan kaki bagian dalam

Badan enghadap sasaran di belakang bola, kaki tumpu berada disamping bola, ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit di tekuk. Kaki tendang di tarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola. Perkenaan kaki pada bola tepat pada mata kaki dan tepat di tengah-tengah bola. Gerakan lanjutnya adalah kaki tendang diangkat menghadap sasaran. Kedua lengan dibuka ke samping badan.

(28)

commit to user (b) Dengan kura-kura kaki penuh

Badan dibelakang bola sedikit condong ke depan, kaki tumpu diletakan di samping bola dengan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut sedikit di tekuk. Kaki tendang ditarik ke belakang dan diayun ke depan sehingga mengenai bola. Perkenaan kaki pada bola tepat pada kura-kura kaki penuh/punggung kaki dan tepat pada tengah-tengah bola. Pada saat mengenai bola, pergelangan kaki di tegakan. Gerak lanjutnya adalah kaki tendang di arahkan dan di angkat ke sasaran. Pandangan mata mengikuti arah jalannya bola ke sasaran.

Gambar 2. 6 Tendangan dengan Kura-kura Kaki Penuh

(c) Dengan kura-kura kaki bagian luar

Kaki tumpu diletakan disamping bola dengan jarak kurang lebih 25 cm, arah kaki tumpu sejaajr dengan sasaran. Lutut sedikit di tekuk sehingga lutut berada di atas ujung jari kaki. Tungkai kaki yang menendang di putar kearah dalam, arah kaki agak menyudut sehingga kura-kura kaki bagian luar mengarah tepat di tengah-tengah belakang bola. Kemudian kaki yang menendang di angkat ke belakang dan diayun ke depan ke arah tengah-tengah belakang bola. Gerak lanjutnya adalah kaki tendang diarahkan dan di

(29)

commit to user

angkat ke sasaran. Pandangan mata mengikuti arah jalannya bola ke sasaran.

Gambar 2. 7 Tendangan dengan Kura-kura Kaki Bagian Luar

(d) Dengan ujung jari

Kaki tumpu diletakan disamping bola dengan jarak kurang lebih 25 cm, arah kaki tumpu sejaajr dengan sasaran. Lutut sedikit ditekuk sehingga lutut berada di atas ujung jari kaki. Arah kaki menendang lurus ke depan ke arah sasaran. Kemudian kaki yang menendang diangkat ke belakang dan diayun ke depan ke arah tengah-tengah belakang bola, perkenaan pada bola adalah ujung sepatu. Gerak lanjutnya adalah kaki tendang diarahkan dan diangkat ke sasaran. Pandangan mata mengikuti arah jalannya bola ke sasaran.

(30)

commit to user

Gambar 2. 8 Tendangan dengan Ujung Jari Kaki

(e) Dengan kura-kura kaki bagian dalam

Kaki tumpu diletakan disamping bola dengan jarak kurang lebih 25 cm, arah kaki tumpu sejaajr dengan sasaran. Lutut sedikit ditekuk sehingga lutut berada di atas ujung jari kaki. arah kaki agak menyudut sehingga kura-kura kaki bagian dalam mengarah tepat di tengah-tengah belakang bola. Kemudian kaki yang menendang diangkat ke belakang dan diayun ke depan ke arah tengah-tengah belakang bola. Gerak lanjutnya adalah kaki tendang di arahkan dan diangkat ke sasaran. Pandangan mata mengikuti arah jalannya bola ke sasaran.

Gambar 2. 7 Tendangan dengan Kura-kura Kaki Bagian

(31)

commit to user

(2) Atas dasar kegunaan atau fungsi dari tendangan (a) Untuk memberikan operan bola kepada teman.

(b) Untuk menembakan bola kearah mulut gawang lawan untuk membuat gol kemenangan.

(c) Untuk membersihkan atau menyapu bola di daerah pertahanan langsung ke depan.

(d) Untuk melakukan bermacam-macam tendangan khusus yaitu:

· Tendangan bebas langsung atau tidak langsung. · Tendangan sudut.

· Tendangan gawang. · Tendangan penalti.

(3) Atas dasar tinggi-rendahnya lambungan bola (a) Tendangan bola rendah

Bola menggulir di atas permukaan tanah sampai setinggi lutut.

(b) Tendangan bola melambung lurus atau melambung sedang Bola melambung paling rendah setinggi lutut dan paling tinggi adalah setinggi kepala.

(c) Tendangan bola melambung tinggi

Bola melambung tinggi paling rendah setinggi kepala. (4) Atas dasar arah putaran dan jalannya bola

(a) Tendangan lurus (langsung)

Bola setelah ditendang tidak berputar, sehingga bola melambung lurus dan jalannya kencang.

(b) Tendangan melengkung

Bola setelah ditendang berputar ke arah yang berlawanan dengan arah tendangan.

(32)

commit to user 3) Menerima Bola

Prinsip menerima bola:

a) Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola.

b) Kaki tumpu menerima seluruh berat badan, lutut sedikit ditekuk. c) Bagian badan atau bagian kaki yang digunakan untuk menerima

bola, pada waktu kontak dengan bola digerakan mengikuti arah lintasan bola sehingga bola berhenti atau dikuasai.

d) Sebelum menerima bola, pemain harus memikirkan bola akan diapakan setelah bola dikuasai, untuk dioperkan kepada teman, digiring atau segera ditembakan ke arah mulut gawang lawan untuk membuat gol.

Macam-macam menerima bola:

a) Menurut bagian badan yang dipakai untuk menerima bola (1) Dengan tungkai bagian bawah.

(2) Dengan tulang kering. (3) Dengan paha.

(4) Dengan perut. (5) Dengan dahi.

b) Menurut tinggi rendah datangnya bola

(1) Menerima bola bergulir di atas permukaan tanah. (2) Menerima bola melambung di udara jatuh di tanah. (3) Menerima bola melambung jatuh saat masih di udara. (4) Menerima bola melambung datar di udara.

4) Menggiring Bola

Prinsip teknik menggiring bola:

a) Bola di dalam penguasaan pemain, bola selalu dekat dengan kaki, badan pemain terletak antara bola dan lawan supaya tidak mudah direbut lawan, bola selalu terkontrol.

(33)

commit to user

c) Bola digiring dengan kaki kanan atau kiri, tiap langkah kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola ke depan, jadi bola didorong, bukan ditendang. Pada waktu menggirng bola, pandangan tidak pada bola saja, tetapi harus memperhatikan situasi sekitar dan lapangan, atau posisi lawan.

d) Badan agak condong ke depan, gerakan tangan bebas seperti pada waktu lari biasa.

Macam-macam menggiring bola:

a) Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam. b) Menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh.

c) Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar. 5) Menyundul Bola

Prinsip-prinsip teknik menyundul bola:

a) Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju pada bola.

b) Otot-otot lehr dikuatkan, dikeraskan, dagu ditarik merapat ke leher. c) Untuk menyundul bola digunakan dahi yaitu daerah kepala di atas

kening di bawah rambut kepala.

d) Badan ditarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang. Kemudian dengan gerakan seluruh tubuh yaitu kekuatan otot perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan ke dua lutut kaki bengkok diluruskan, badan diayun atau dihentakan ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola.

e) Pada waktu menyundul bola, mata tetap terbuka tidak boleh dipejamkan, dan selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan dan selanjutnya diikuti gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Macam-macam teknik menyundul bola a) Atas dasar arah bola hasil sundulan

(1) Sundulan ke arah depan. (2) Sundulan ke arah belakang.

(34)

commit to user (3) Sundulan ke arah samping.

b) Atas dasar sikap badan pemain pada waktu menyundul bola (1) Menyundul bola dalam sikap berdiri.

(2) Menyundul bola dengan melompat. 6) Melempar Bola

Melempar bola lemparan ke dalam dilakukan bila terjadi bola seluruhnya melewati garis samping, baik menggulir maupun melayang di udara. Prinsip teknik melempar bola/lemparan bola ke dalam:

a) Sikap berdiri, kedua kaki rapat atau ke dua kaki kangkang ke muka belakang atau ke dua kaki kangkang ke samping kiri-kanan, dengan kedua lutut sedikit di tekuk.

b) Sikap memegang bola, kedua tangan memegang bola dengan jari-jari direnggankang. Jari-jari-jari yang di belakang bola ialah ibu jari-jari tangan kanan bertemu dengan ibu jari tangan kiri, dan ujung telunjuk tangan kanan bertemu dengan ujung telunjuk tangan kiri. Sedangkan jari-jari yan lain memegang bola di bagian samping bola.

c) Cara melempar, ke dua tangan dengan bola diangkat di atas belakang kepala, pandangan mata ke arah teman yang akan diberi operan bola. Waktu melemparkan bola, badan ditarik ke belakang, hingga badan melengkung pada perut. Waktu melemparkan bola dengan kekuatan otot-otot perut, panggul, bahu dan kedua tangan diayunkan ke depan, dibantu ke dua lutut diluruskan, badan digerakan seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan bola dilepaskan.

d) Gerak lanjut, setelah bola dilepaskan, gerak lanjutannya ialah tetap berdiri diatas dua kaki dengan ujung-ujung jari tetap di atas tanah dan selanjutnya diteruskan dengan gerakan lari untuk mencari posisi.

Melempar bola dapat dilakukan dengan:

(35)

commit to user

b) Dengan awalan, dilakukan dengan awalan lari 3 sampai 5 langkah di belakang garis batas samping.

7) Gerak Tipu dengan Bola

Macam-macam teknik gerak tipu dengan bola: a) Gerak tipu dengan badan

(1) Gerak tipu dengan melangkahi bola. (2) Gerak tipu menembak.

b) Gerak tipu dengan bola

Yang dimaksud gerak tipu dengan bola ialah menggabungkan antara gerak tipu badan dengan gerakan membawa bola.

(1) Gerak tipu dengn menarik bola dengan sol sepatu. (2) Gerak tipu dengan menggiring bola.

8) Merampas atau Merebut Bola

Merampas bola ialah teknik merampas bola dari lawan yang sedang menguasai bola. untuk keberhasilan dalam merampas bola dibutuhkan keberanian, kekuatan dan ketenangan pemain. Prinsip teknik merampas bola:

a) Menempatkan diri sedekat mungkin dengan pemain lawan yang sedang menguasai bola.

b) Pandangan mata selalu terarah pada bola.

c) Memperhatikan langkah kaki serta gerak tipu lawan.

d) Memperhatikan kapan atau ketepatan waktu dalam merampas bola. e) Menentukan penggunaan bagian kaki yang mana yang akan

digunakan untuk merampas bola. Macam-macam teknik merampas bola: a) Merampas bola dengan memblok:

(1) Menggunakan kaki bagian dalam dari depan. (2) Menggunakan sol sepatu dari depan-samping. (3) Menggunakan kaki bagian dalam dari samping. b) Merampas bola mendorong dengan bahu

(36)

commit to user

d) Merampas bola dengan meluncur memblok 9) Teknik-teknik Khusus Penjaga Gawang

Teknik khusus penjaga gawang terdiri atas: a. Sikap dalam keadaan siaga

(1) Berdiri sikap kuda-kuda, kedua kaki kangkang ke samping, berat badan diletakan pada ujung-ujung jari kaki. Kedua lutut sedikit ditekuk.

(2) Badan membungkuk ke depan atas pinggang.

(3) Pandangan mata ke arah bola dan ke arah pemain lawan.

b. Teknik menangkap bola bawah atau bola bergulir di atas tanah dengan sikap:

(1) Berdiri kedua kaki dirapatkan. (2) Jongkok berlutut ke arah depan. (3) Jongkok berlutut ke arah samping. (4) Berlutut kedua kaki rapat.

c. Menangkap bola dari atas

(1) Menangkap bola setinggi antara perut dan dada. (2) Menangkap bola setinggi antara dada dan kepala. (3) Menangkap bola melayang di atas kepala.

c) Meninju bola d) Menepis bola e) Menerkam bola

f) Melayang menangkap bola g) Melempar bola

(1) Melempar bola dari samping atas kepala. (2) Melempar bola dari samping badan. (3) Melempar bola menggulir di atas tanah. h) Menendang bola

(1) Menendang bola dengan volley.

(37)

commit to user 4. Tendangan Ke Arah Gawang

Tujuan dari sepak bola adalah memasukan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, setiap pemain harus mempunyai kemampuan melakukan tendangan ke arah gawang untuk memasukan bola ke gawang lawan.. Terutama pemain yang bertugas sebagai penyerang. Kaki yang digunakan untuk menendang bisa menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar. Menurut Suyatno (2010: 14) menendang bola ke arah gawang dapat dilakukan pada saat posisi bola diam maupun bola dalam keadaan bergerak, dengan variasi tendangan melambung, mendatar, maupun menyusur tanah.

5. Ketepatan Menendang Bola

Dalam permainan sepak bola, ketepatan menendang bola sangat diperlukan.Karena merupakan salah satu faktor utama dalam permainan sepak bola. Ketepatan menendang bola berarti kemampuan seseorang untuk menendang bola tepat ke arah sasaran yang akan dituju.

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Menendang Bola ke Arah gawang

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan dalam menendang bola antara lain: ketepatan kaki dalam menendang, posisi badan, kekuatan saat menendang, konsentrasi penendang, perkenaan bola yang ditendang. b. Cara-cara untuk Meningkatkan Ketepatan Menendang Bola ke Arah

Gawang

Untuk melatih ketepatan menendang bola ke arah gawang bisa dilakukan dengan menendang bola ke arah gawang secara terus menerus, sehingga ketepatan dalam menendang bola semakin baik. Selain itu sasaran juga bisa di ganti supaya anak tidak bosan harus menendang bola ke arah gawang secara terus-menerus. Sasaran yang bisa digunakan antara lain botol bekas, kardus, bola, bahkan teman sendiri juga bisa di jadikan sasaran. Selain itu supaya siswa lebih tertarik, dalam berlatih bisa di lakukan dalam bentuk permainan tembak bola ke arah sasaran.

(38)

commit to user

6. Proses Belajar Menendang Bola Ke Arah Gawang

Menendang bola ke arah gawang bisa dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam dan kaki bagian luar. Aktivitas latihan menendang bola ke arah gawang dalam pelaksanaan pembelajaran sepak bola pada dasarnya merupakan suatu proses. Untuk dapat berubah dari tidak bisa menjadi bisa, dari kurang terampil menjadi terampil, memerlukan suatu proses yang disebut sebagai proses belajar.

Dalam prosesnya, belajar gerak dasar menendang bola ke arah gawang melalui beberapa tahap atau fase yang pada prinsipnya sama dengan fase dalam proses belajar gerak keterampilan lainnya. Fase-fase tersebut adalah fase kognitif, fase asosiatif, dan fase otonom.

a. Fase Kognitif

Siswa belajar tentang apa yang akan dilakukan. Awalnya siswa harus tahu tentang gerakan yang akan dilakukan yaitu gerak menendang bola ke arah gawang. Pada fase ini siswa harus benar-benar memperhatikan informasi yang diberikan oleh guru. Karena dalam fase ini siswa akan memperoleh gambaran tentang gerak yang baru saja disampaikan oleh guru. Kemudian siswa melakukannya dalam bentuk gerakan.

b. Fase Asosiatif

Siswa menghubung-hubungkankan beberapa bagian yang telah mampu dilakukan sebelumnya. Penguasaan rangkaian gerak yang semakin terampil dapat ditingkatkan melalui praktik yang berulang-ulang pada fase ini. Siswa semakin mengerti dan mampu memahami kesalahan gerak yang dilakukannya. Pusat perhatiannya tertuju pada perbaikan gerakan yang salah tersebut. Karenanya kesempatan yang lebih leluasa untuk mempraktikkan gerakan yang berulang-ulang ditekankan pada fase ini. Pemberian umpan balik dan beberapa koreksi seperlunya diberikan juga pada fase ini, agar latihan yang berulang-ulang itu benar-benar membiasakan pelaksanaan praktik gerakan yang benar.

(39)

commit to user c. Fase Otonom.

Pada fase ini siswa sudah nampak mampu melakukan keterampilan gerak dasar menendang bola ke arah gawang yang dipelajari secara otonom. Keterampilan yang dilakukan tidak lagi terpengaruh oleh aktivitas lain yang juga harus dilakukan pada saat bersamaan. Tercapainya fase ini ditandai oleh keadaan yang berupa keterampilan gerak dasar dilakukan dengan benar. Siswa mampu mengenali kesalahan-kesalahan gerak yang dilakukan dan dengan cepat mampu melakukan penyesuaian untuk membenarkan kesalahan tersebut.

7. Alat Bantu Pembelajaran

a. Pengertian Alat Bantu Pembelajaran

Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan pembelajaran. Alat bantu ini sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk membantu sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.

Manfaat alat bantu adalah sebagai berikut sebagai berikut: 1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan.

2) Mencapai sasaran yang lebih banyak. 3) Membantu mengatasi hambatan bahasa.

4) Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan.

5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak.

6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima oleh orang lain.

7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan.

8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan. b. Syarat Alat Bantu yang Baik

Suatu alat pembelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah

(40)

commit to user

laku/kebiasaan yang baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaannya, dalam waktu yang singkat dapat mencakup yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas.

Penempatan alat bantu perlu diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dengan baik oleh siswa. Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar, sedangkan yang dimaksud dengan komunikatif adalah media tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya, sehingga membuat siswa dapat lebih mudah dalam menerima pembelajaran dari guru.

Guru dapat menambah atau mengurangi tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran gerak dasar pendidikan jasmani. Misalnya memodifikasi berat ringannya, besar kecilnya maupun menggantinya dengan peralatan lain sehingga dapat digunakan untuk pembelajaran gerak dasar pendidikan jasmani.

8. Bidang Sasaranyang Digunakan untuk Meningkatkan Ketepatan Menendang Bola ke Arah Gawang

Salah satu alat bantu dalam pembelajaran menendang bola ke arah gawang adalah dengan menggunakan bidang sasaran. Bidang sasaran adalah sebuah benda yang dijadikan sebagai sasaran. Bidang sasaran berperan sebagai pengganti gawang. Dalam kaitannya dengan penelitian tindakan kelas ini, bidang sasaran yang dimaksud adalah benda yang dijadikan sebagai sasaran dalam latihan menendang bola. Benda tersebut berupa kardus dan siswa. Kardus dijadikan sasaran saat berlatih menendang bola secara berpasangan, kardus diletakan di antara dua penendang. Karena kardus tetap diam ditempat, kemungkinan mengenainya lebih mudah. Selanjutnya dengan permaian gusur kardus, karena kardus yang di kenai bola akan berpindah-pindah tempat maka tingkat kesulitannya akan lebih tinggi. Setelah itu, menjadikan teman sebagai sasaran dalam permainan berburu kijang, karena

(41)

commit to user

orang boleh menghindar saat dikenai bola, maka tingkat kesulitannya akan semakin tinggi.

9. Karakteristik Anak Sekolah Dasar a. Senang Bermain

Karakteristik ini menuntut guru sekolah dasar untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan apalagi untuk kelas rendah. Guru sekolah dasar harus bisa merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang-seling antara mata pelajaran serius seperti ipa, matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur permainan seperti pendidikan jasmani, atau seni budaya dan keterampilan.

b. Senang Bergerak

Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak sekolah dasar dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.

c. Anak Senang Bekerja dalam Kelompok.

Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajari olah raga dan membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta

(42)

commit to user

siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.

d. Senang Merasakan atau Melakukan Sesuatu Secara Langsung.

Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak sekolah dasar memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak sekolah dasar, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang sepak bola jikalangsung dengan prakteknya.

(http://pgri-lebak.org/artikel/111-karakteristik-dan-kebutuhan-anak-sekolah-dasar-.html.)

B. Kerangka Berpikir

Permainan bola besar sudah masuk dalam kurikulum sekolah dasar. Tujuan dari permainan sepak bola adalah memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Untuk dapat memasukan bola ke gawang, dibutuhkan kemampuan menendang bola yang akurat. Akan tetapi ketepatan dalam menendang bola ke arah gawang siswa masih sangat rendah. Ketepatan menendang bola ke arah gawang dapat dilatih dengan latihan menendang ke arah gawang secara terus menerus. Akan tetapi, siswa apabila diberikan pembelajaran yang berupa drilling cenderung tidak menyukai dan lebih menyukai dengan pendekatan bermain. Penggunaan bidang sasaran akan lebih membuat siswa menjadi fokus dalam melatih tendangan, sehingga diharapkan kemampuan menendang bola ke arah gawangnya meningkat. Secara sederhana, kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(43)

commit to user

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Kondisi awal

Dengan bantuan bidang sasaran, kemampuan ketepatan menendang bola ke arah gawang meningkat

Dengan bantuan bidang sasaran

Guru kurang kreatif

Tindakan

Siklus II :

- Menedang bola ke arah sasaran dengan kaki bagian dalam dengan permainan gusur kardus - Mendang bola kearah

sasaran dengan kaki bagian luar dengan permainan gusur kardus - Menedang bola ke arah

sasaran dengan kaki bagian dalam berpasangan dengan permainan tembak kijang - Mendang bola kearah

sasaran dengan kaki bagian luar dengan permainan tembak kijang

Siklus I :

- Menedang bola dengan kaki bagian dalam berpasangan - Mendang bola

dengan kaki bagian luar berpasangan - Menedang bola ke

arah sasaran dengan kaki bagian dalam berpasangan - Mendang bola ke

arah sasaran dengan kaki bagian luar berpasangan a. Siswa kurang tertarik dengan pembelajaran b. Hasil ketepatan menendang bola ke arah gawang rendah

(44)

commit to user C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir seperti diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: “bidang sasaran dapat meningkatkan ketepatan menendang bola ke arah gawang siswa kelas V SDN 1 Adiarsa tahun pelajaran 2011/2012”

(45)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Adiarsa Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Mei tahun 2012

Kegiatan Penelitian

Bulan/Minggu ke

Jan Feb Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi dengan guru pamong b. Diskusi dengan

guru pamong untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan c. Menyusun proposal penelitian d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrument penelitian (lembar observasi) e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan

(46)

commit to user a. Siklus 1 - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi b. Siklus 2 - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi

3. Analisis Data dan Pelaporan

a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus) b. Menyusun

laporan/skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan

pengumpulan laporan

Gambar 3.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V SDN 1 Adiarsa Kertanegara Purbalingga tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa, terdiri atas 14 putra dan 11 putri.

C. Data dan Sumber Data

Data dan Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang ketepatan menendang bola ke arah gawang.

2. Kejadian-kejadian yang ada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), untuk melihat keaktivan siswa dan aktivitas guru.

(47)

commit to user D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari: tes dan observasi

1. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil ketepatan menendang bola ke arah gawang yang dilakukan siswa.

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama kegiatan belajar mengajar.

Tabel 3.1. Jenis Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen No Jenis Data Sumber Data TeknikPengumpulan Instrumen

1 Hasil ketepatan menendang bola ke arah gawang dengan menggunakan kaki bagian dalam dan punggung kaki

Siswa Tes praktik

Tes ketepatan menendang bola ke arah gawang 2 Keaktivan siswa Kejadian-kejadian yang ada saat Kegiatan KBM Observasi Melalui lembar observasi keaktivan siswa 3 Keaktivan guru Kejadian-kejadian yang ada saat Kegiatan KBM Observasi Melalui lembar observasi keaktivan guru

(48)

commit to user E. Uji Validitas Data

Validitas data dalam penelitian ini diuji melalui triangulasi, yaitu:

1. Hasil ketepatan menendang bola ke arah gawang dengan menggunakan kaki bagian dalam dan punggung kaki divalidasi dengan trianggulasi sumber data, yakni data yang diperoleh dari peneliti, observer dan siswa.

2. Keaktivan siswa, tiga sumber data, yakni diperoleh dari peneliti, observer, siswa.

3. Aktivitas guru, tiga sumber data, yakni diperoleh dari peneliti, observer, siswa.

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK untuk data kualtitatif dianalisis secara analisis kritis sedangkan data kuantitatif dianalisis secara statistik deskriptif komperatif. Data yang dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Hasil ketepatan menendang bola ke arah gawang dengan menggunakan kaki bagian dalam dan punggung kaki: dianalisis dengan menghitung persentase capaian siklus I dan siklus II.

2. Keaktivan siswa, dianalisis tentang kelemahan dan kelebihan siswa ketika berlangsungnya KBM.

3. Aktivitas guru, dianalisis tentang kelemahan dan kelebihan siswa ketika berlangsungnya KBM.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Untuk menentukan ketercapaian tujuan, perlu dirumuskan keberhasilan tindakan yang disusun dengan mempertimbang kondisi sebelum diberikan tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan.

(49)

commit to user

Tabel 3.2. Indikator Kinerja Penelitian

Aspek yang Diukur

Persentase Siswa Yang ditargetkan

Cara Mengukur

Ketepatan menendang bola ke arah gawang menggunakan kaki bagian dalam dan punggung kaki

60%

Siswa melakukan tendangan ke arah sasaran menggunakan kaki bagian dalam dan punggung kaki masing-masing sebanyak 10 kali pada jarak 10 meter

H. Prosedur Penelitian

Menurut Agus Kristiyanto (2010:54), langkah-langkah PTK pada prinsipnya meliputi 4 langkah pokok pada setiap siklusnya. Keempat langkah tersebut meliputi: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pada penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah meningkatkan ketepatan menendang bola ke arah gawang siswa kelas V SDN 1 Adiarsa Kertanegara Purbalingga tahun Pelajaran 2011/2012. Setiap tindakan upaya untuk pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.

1. Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran yang terdiri atas:

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, Yaitu ketepatan menendang bola ke arah gawang.

3) Menyusun instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data: tes lempar turbo (pedoman penskoran dan rubrik penilaian), lembar observasi keaktivan siswa dan aktivitas guru.

(50)

commit to user b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain: 1) Pertemuan 1

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar ketepatan menendang bola. b) Melakukan pemanasan dengan permainan “tembak teman”.

c) Melakukan latihan menendangan bola. - Menedang bola dengan kaki bagian dalam berpasangan. - Mendang bola dengan kaki bagian luar berpasangan.

d) Bermain sepak bola.

e) Observasi keaktivan siswa dan aktivitas guru dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

f) Melakukan pendinginan dengan permainan “Tarzan, Delilah dan harimau”.

2) Pertemuan 2

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar ketepatan menendang bola. b) Melakukan pemanasan dengan permainan “tembak teman”.

c) Melakukan latihan menendangbola.

(1) Menedang bola ke arah sasaran dengan kaki bagian dalam berpasangan.

(2) Mendang bola ke arah sasaran dengan kaki bagian luar berpasangan.

d) Bermain sepak bola.

e) Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. f) Penilaian ketepatan menendang bola dilakukan setelah

pembelajaran selesai.

g) Melakukan pendinginan dengan permainan “Tarzan, Delilah dan harimau”.

c. Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap:

(51)

commit to user

2) Keaktivan siswa selama pembelajaran berlangsung. 3) Aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung. d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 adalah, Permainan tembak teman, menendang bola dengan kaki bagian dalam, menedang bola dengan kaki bagian luar, menendang bola ke arah sasaran. Saat melakukan pemanasan dalam bentuk permainan.nama permainannya “tembak teman”. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan. Saat pembelajaran menedang bola dengan kaki kaki bagian dalam, masih banyak siswa yang belum bisa menendang tepat ke arah pasangannya. Saat latihan menedang bola dengan kaki kaki bagian luar/punggung kaki, banyak siswa yang belum bisa melakukan tendangan menggunakan punggung kaki dan belum bisa mengarah ke arah sasaran dengan tepat.

Pada pertemuan 2 Kegiatan yang dilakukan adalah: melakukan pemanasan dalam bentuk permainan “tembak teman”. Siswa sangat bersemangat melakukan pemanasan. Saat latihan menendang bola ke arah sasaran dengan kaki bagian, siswa sudah mulai bisa menendang bola ke arah sasaran dengan tepat. Saat jarak mulai dijauhkan, siswa sedikit kesulitan mengenai sasaran. Kemudian setelah selesai, dilanjutkan dengan latihan menendang bola ke arah sasaran dengan kaki luar. Siswa masih sedikit kesulitan menendang tepat ke sasaran. Hasilnya ketepatan menendang bola ke arah gawang sudah cukup meningkat dibandingkan sebelum dilakukan tindakan. Kesulitan siswa adalah kebanyakan saat menendang dengan kaki bagian luar/punggung kaki..

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran yang terdiri atas:

1) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, Yaitu ketepatan menendang bola ke arah gawang.

(52)

commit to user

2) Menyusun instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data: tes lempar turbo (pedoman penskoran dan rubrik penilaian), lembar observasi keaktivan siswa dan aktivitas guru.

3) Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk membantu pengajaran. b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini, yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain: 1) Pertemuan 1

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar ketepatan menendang bola. b) Melakukan pemanasan dengan permainan “tembak teman”.

c) Melakukan latihan menendangbola.

(1) Menedang bola ke arah sasaran dengan kaki bagian dalam dengan permainan gusur kardus.

(2) Mendang bola kearah sasaran dengan kaki bagian luar dengan permainan gusur kardus.

d) Bermain sepak bola.

e) Observasi keaktivan siswa dan aktivitas guru dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

f) Melakukan pendinginan dengan permainan “Tarzan, Delilah dan harimau”.

2) Pertemuan 2

a) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar ketepatan menendang bola. b) Melakukan pemanasan dengan permainan “tembak teman”.

c) Melakukan latihan menendangan bola.

(1) Menedang bola ke arah sasaran dengan kaki bagian dalam berpasangan dengan permainan tembak kijang.

(2) Mendang bola kearah sasaran dengan kaki bagian luar dengan permainan tembak kijang.

d) Bermain sepak bola.

(53)

commit to user

f) Penilaian ketepatan menendang bola dilakukan setelah pembelajaran selesai.

g) Melakukan pendinginan dengan permainan “Tarzan, Delilah dan harimau”.

c. Pengamatan Tindakan

Pengamatan dilakukan terhadap :

1) Hasil ketepatan menendang bola ke arah gawang. 2) Aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung. 3) Aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung. d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Materi pada pelaksanaan siklus II pertemuan 1 adalah, Permainan tembak teman, menendang bola dengan kaki bagian dalam, menedang bola dengan kaki bagian luar, menendang bola ke arah sasaran. Siswa melakukan pemanasan dalam bentuk permainan. Nama permainannya “tembak teman”. Siswa sangat bersemangat melakukan pemanasan. Saat pembelajaran menedang bola dengan kaki kaki bagian dalam dengan permainan gusur kardus. Siswa sangat bersemangat melakukannya, mematuhi peraturan yang berlaku. Setelah itu siswa diminta melakukan latihan menedang bola dengan kaki kaki bagian luar, siswa sangat antusias melakukan kegiatan tersebut, meski masih ada beberapa anak yang kesulitan menendang dengan tepat ke arah kardus.

Pada pertemuan 2 Kegiatan yang dilakukan melakukan pemanasan dengan permainannya “tembak teman”. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan.Saat latihan menendang bola ke arah sasaran dengan kaki bagian dalam dengan teman sebagai sasaran. Siswa sangat bergembira dan senang melakukan permainan ini. Kemudian setelah selesai, dilanjutkan dengan latihan menendang bola ke arah sasaran dengan kaki luar. Permainannya sama seperti permainan menendang bola dengan kaki bagian dalam. Siswa sangat senang sekali dan bersemangat. Hasil ketepatan menendang bola ke arah gawangnya cukup meningkat.

(54)

commit to user

Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian pada siklus II terjadi peningkatan ketepatan menendang bola, meskipun ada beberapa siswa yang masih mendapatkan nilai dibawah KKM.

(55)

commit to user BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V SDN 1 Adiarsa, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga, Propinsi Jawa Tengah. Untuk memperoleh data yang akurat, maka penelitian ini dilakukan secara bertahap (bersiklus). Kondisi awal kemampuan menendang bola ke arah gawang siswa kelas V SDN 1 Adiarsa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1.Ketepatan Menendang Bola Ke Arah Gawang Awal

No Rentang Nilai Keterangan Jumlah Anak Persentase Jumlah Siswa di atas KKM (70) 1 >79 Baik Sekali 0 0% 5 anak atau 20% 2 75 – 79 Baik 0 0% 3 70 – 74 Cukup 5 20% 4 65 – 69 Kurang 4 16% 5 <65 Kurang Sekali 16 64% Jumlah 25 100%

Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa pada tahap awal hanya terdapat 65 siswa yang berhasil mencapai nilai KKM 70 (20%), 4 siswa mendapat nilai antara 65-69 (16%) dan 16 siswa mendapat nilai <65 atau 44%. Dari data awal yang telah diperoleh tersebut menunjukan bahwa ketepatan menendang bola ke arah gawang kelas V SDN 1 Adiarsa masih sangat kurang. Maka akan dilakukan tindakan dalam rangka untuk memperbaiki dan meningkatkan ketepatan menendang bola dengan bantuan bidang sasaran. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri atas 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

(56)

commit to user

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus 1. Siklus I

Siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran 1 berlangsung selama 2 x 35 menit, dan kegiatan pembelajaran 2 berlangsung selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran 1 dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2012 dan kegiatan pembelajaran 2 dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2012. Jumlah siswa yang mengikuti siklus 1 sebanyak 25 siswa.

Sebelum melaksanakan tindakan, persiapan yang dilakukan adalah: a) Mempersiapkan RPP yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam

PTK.

b) Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam siklus PTK, penilaian ketepatan menendang bola ke gawang.

c) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam pengajaran. d) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

Siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, yaitu pertemuan 1 pada tanggal 13 Februari 2012 dan pertemuan 2 pada tanggal 23 Februari 2012 a) Pertemuan 1

Materi pada pelaksanaan siklus I pertemuan 1 adalah, Permainan tembak teman, menendang bola dengan kaki bagian dalam, menedang bola dengan kaki bagian luar, menendang bola ke arah sasaran. Urutan kegiatan yang dilakukan adalah:Siswa dibariskan kemudian berdoa dan dipersensi.Siswa berbaris dengan tertib. Kemudian guru memberi penjelasan tentang materi yang akan diajarkan, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, siswa mendengarkan dengan seksama. Selanjutnya melakukan pemanasan dalam bentuk permainan.nama permainannya “tembak teman”. Siswa sangat antusias melakukan pemanasan.Setelah melakukan pemanasan dilanjutkan dengan pembelajaran menedang bola dengan kaki kaki bagian dalam. Guru memberi contoh cara melakukan tendangan dengan kaki bagian dalam. Siswa melakukan seperti yang dicontohkan guru, mesih banyak siswa

Gambar

Tabel    Halaman
Gambar  Halaman
Gambar 2. 1 Lapangan Sepak Bola
Gambar 2. 2 Gawang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian performa dapur dilakukan untuk menghitung suhu pada saat proses peleburan, waktu lebur, arus yang mengalir pada logam dan tegangan yang dihasilkan oleh

Tingkat pendidikan dan kesehatan individu penduduk merupakan faktor dominan yang perlu mendapat prioritas utama dalam peningkatan sumber daya manusia.Dengan tingkat

Walaupun pengetahuan dan sikap masyarakat di Kelurahan Cikondang pada umumnya baik, akan tetapi masih banyak masyarakat yang memiliki perilaku yang kurang dalam

Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data dan pembahasan adalah faktor-faktor yang terdiri dari faktor produk (aman, bunga, image, hadiah), bukti

[r]

Menurut Depdikbud, tujuan SMK program keahlian administrasi perkantoran sebagai bagian dari pendidikan menengah bertujuan menyiapkan lulusan: (1) memasuki lapangan

Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi

Saya yang bernama Doranda Sianturi, NIM 131101083 adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang akan melakukan penelitian