• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SUMATERA BARAT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Februari 2014 di Kota Padang terjadi deflasi sebesar 0,64 persen dan di Kota Bukittinggi juga terjadi deflasi sebesar 0,26 persen sehingga secara agregat di Provinsi Sumatera Barat terjadi deflasi sebesar 0,59 persen.

 Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya peningkatan indeks pada 2 (dua) kelompok pengeluaran antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 2,50 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen sedangkan deflasi Kota Bukittinggi disebabkan karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,50 persen, sedangkan kelompok lainnya mengalami inflasi.  Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Februari 2014 di Kota Padang sebesar 1,24 persen dan laju inflasi

year on year (Februari 2014 terhadap Februari 2013) sebesar 9,63 persen. Laju inflasi tahun kalender kota Bukittinggi sebesar 1,68 persen dan laju inflasi year on year sebesar 7,49 persen. Dengan demikian laju inflasi Sumatera Barat sampai Februari 2014 menjadi 1,30 persen dan laju inflasi year on year 9,37 persen.  Dari 82 kota IHK, 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi

di kota Pontianak sebesar 2,73 persen dan terendah di kota Bandar Lampung dan kota Probolinggo sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di kota Sibolga sebesar 2,43 persen dan terendah terjadi di kota Tanjung dan kota Balik Papan sebesar 0,02 persen. Kota Padang menduduki posisi ke 7 di pulau Sumatera dan ke 14 dari semua kota yang mengalami deflasi. Sedangkan kota Bukittinggi menduduki posisi ke 3 di pulau Sumatera dan ke 6 dari semua kota yang mengalami deflasi.

No. 13/03/13/Th. XVII, 3 Maret 2014

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

S

UMATERA

B

ARAT

FEBRUARI 2014 INFLASI SUMATERA BARAT SEBESAR -0,59 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Februari 2014 secara umum menunjukan adanya penurunan. Di Sumatera Barat pada bulan Februari 2014 terjadi deflasi sebesar 0,59 persen, terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,21 pada bulan Januari menjadi 113,54 pada bulan Februari 2014. Laju inflasi tahun kalender Provinsi Sumatera Barat sampai Februari 2014 adalah sebesar 1,30 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Februari 2014 terhadap Februari 2013) adalah sebesar 9,37 persen.

Deflasi di Sumatera Barat terjadi karena adanya penurunan harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 2,50 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,21 persen; sedangkan kelompok lainnya mengalami inflasi seperti; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,30 persen; kelompok sandang sebesar 0,45 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen.

(2)

2 Berita Resmi Statistik No. 13/03/13/Th. XVII, 3 Maret 2014 Tabel 1

Inflasi Provinsi Sumatera Barat Februari 2014, Tahun Kalender 2014, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran Des IHK 2013 IHK Jan 2014 IHK Febr 2014 Inflasi Febr 2014 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 112.08 114.21 113.54 -0.59 1.30 9.37 1. Bahan Makanan 118.53 124.45 121.34 -2.50 2.37 13.94 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 112.10 112.33 112.66 0.30 0.50 7.68 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 105.38 106.90 106.68 -0.21 1.23 4.92 4. Sandang 106.88 107.37 107.85 0.45 0.91 5.68 5. Kesehatan 105.82 105.94 106.14 0.19 0.31 4.00 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 107.72 108.10 108.12 0.02 0.37 1.79 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 116.44 117.87 118.09 0.18 1.41 15.94

Di kota Padang pada bulan Februari 2014 terjadi deflasi sebesar 0,64 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,76 pada bulan Januari 2014 menjadi 114,03 pada bulan Februari 2014. Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Februari 2014 sebesar 1,24 persen dan laju inflasi year on year sebesar 9,63 persen.

Bila dilihat menurut kelompok pengeluaran di kota Padang terjadi penurunan pada dua kelompok yaitu; kelompok bahan makanan sebesar 2,50 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,25 persen; sedangkan kelompok lainnya mengalami inflasi antara lain; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,23 persen; kelompok sandang sebesar 0,51 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,02 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.

Tabel 2

Inflasi Kota Padang Februari 2014, Tahun Kalender 2014, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran Des IHK 2013 IHK Jan 2014 IHK Febr 2014 Inflasi Febr 2014 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 112.63 114.76 114.03 -0.64 1.24 9.63 1. Bahan Makanan 118.94 124.76 121.64 -2.50 2.27 14.17 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 113.04 113.28 113.54 0.23 0.44 8.04 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 105.56 107.01 106.74 -0.25 1.12 4.94 4. Sandang 107.58 108.02 108.57 0.51 0.92 6.20 5. Kesehatan 105.39 105.57 105.80 0.22 0.39 4.22 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 108.31 108.57 108.59 0.02 0.26 1.48 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 117.09 118.72 118.76 0.03 1.43 16.32

Inflasi Sumatera Barat terjadi karena adanya peningkatan harga pada semua kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 4,99 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,44 persen;

Inflasi Sumater a Barat terjadi karena adanya peningk atan

(3)

Sedangkan di kota Bukittinggi pada bulan Februari 2014 terjadi deflasi sebesar 0,26 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 110,33 pada bulan Januari 2014 menjadi 110,04 pada bulan Februari 2014. Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Februari 2014 sebesar 1,68 persen dan inflasi year on year (Februari 2014 terhadap Februari 2013) sebesar 7,49 persen.

Di kota Bukittinggi terjadi deflasi hanya pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 2,50 persen, empat kelompok mengalami inflasi antara lain; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,80 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,10 persen; kelompok sandang sebesar 0,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,28 persen, sedangkan kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan.

Tabel 3

Inflasi Kota Bukittinggi Februari 2014, Tahun Kalender 2014, dan

Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

KelompokPengeluaran Des IHK 2013 IHK Jan 2014 IHK Febr 2014 Inflasi Febr 2014 *) Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 108.22 110.33 110.04 -0.26 1.68 7.49 1. Bahan Makanan 105.47 105.59 119.19 -2.50 3.05 12.31 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 105.47 105.59 106.43 0.80 0.91 5.15 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 104.08 106.11 106.22 0.10 2.06 4.77 4. Sandang 101.93 102.74 102.77 0.03 0.82 1.98 5. Kesehatan 108.85 108.56 108.56 0.00 -0.27 2.48 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 103.55 104.79 104.79 0.00 1.20 4.01 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 111.84 111.88 113.31 1.28 1.31 13.25

*) Persentase perubahan IHK Februari 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Februari 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK Februari 2014 terhadap IHK bulan Februari 2013

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Februari 2014 di kota Padang antara lain: jengkol, udang basah, kangkung, ikan teri (basah), ikan tuna, pisang, emas perhiasan, susu bubuk, ice cream, minyak goreng, cumi-cumi, dan beberapa komoditi lainnya, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabe merah, bawang merah, daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, beras, tomat sayur, cabe hijau, bawang putih, telur ayam ras, dan beberapa komoditi lainnya.

Di kota Padang pada bulan Februari 2014, 2 (dua) kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan deflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,67 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, sedangkan empat kelompok lainnya memberikan sumbangan inflasi antara lain kelompokmakanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04 persen; kelompok sandang sebesar 0,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, dan kelompok transport dan komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga tidak mengalami perubahan.

Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga di kota Bukittinggi antara lain: beras, mobil, apel, juice buah, belut, sate, tarif parkir, minyak goreng, mie, rokok kretek, dan beberapa komoditi lainnya, dan komoditi yang mengalami penurunan harga adalah cabe merah, daging ayam ras, bawang merah, jeruk, salak, tomat buah, gula pasir, pepaya, tomat sayur, cabe hijau, dan beberapa komoditi lainnya.

(4)

Di kota Bukittinggi pada bulan Februari 2014 dari tujuh kelompok pengeluaran hanya kelompok bahan makanan yang memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,64 persen; sedangkan 3 (tiga) kelompok memberikan sumbangan inflasi yaitu; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,16 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, dan kelompok transport dan komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen, sementara kelompok sandang, kelompok kesehatan, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga tidak mengalami perubahan.

Tabel 4

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Padang dan Kota Bukittinggi Februari 2014 (persen)

Kelompok Pengeluaran

Andil Inflasi (%)

Kota Padang Kota Bukittinggi

(1) (2) (3)

Umum -0.64 -0.26

1. Bahan Makanan -0.67 -0.64 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok danTembakau 0.04 0.16 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar -0.05 0.02

4. Sandang 0.03 0.00

5. Kesehatan 0.01 0.00

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 0.00 0.00 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0.01 0.19

Gambar 1

Perkembangan Inflasi/Deflasi Sumatera Barat, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Menurut Kelompok Pengeluaran

(2012=100) Bulan Februari 2014 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 Umum Bahan Mak anan

Mak anan Jadi Per umahan Sandang Kesehatan Pendidik an Transportasi

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2014 di kota Padang mengalami deflasi sebesar 2,50 persen atau mengalami penurunan indeks dari 124,76 pada bulan Januari 2014 menjadi 121,64 pada bulan Februari 2014. Dari 11 subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 3 subkelompok mengalami deflasi antara lain subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 17,01 persen, subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 0,75 persen, subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,27 persen.

Pada kelompok bahan makanan ini kota Padang memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,67 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah cabe merah 0,71 persen, bawang merah 0,13 persen, daging ayam ras 0,06 persen, beras 0,05 persen, tomat sayur 0,04 persen, cabe hijau 0,03 persen, bawang putih dan telur ayam ras 0,02 persen serta beberapa komoditi lainnya. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah jengkol 0,05 persen, udang basah 0,04 persen, kangkung, ikan teri dan ikan tuna 0,03 persen, pisang dan susu bubuk 0,02 persen, serta beberapa komoditi lainnya di bawah 0,02 persen.

Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2014 di kota Bukittinggi mengalami deflasi sebesar 2,50 persen atau mengalami penurunan indeks dari 122,25 pada bulan Januari 2014 menjadi 119,19 pada bulan Februari 2014. Dari 11 subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 3 subkelompok mengalami deflasi antara lain subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 22,79 persen, subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 3,01 persen, dan kelompok buah-buahan sebesar 0,02 persen.

Di kota Bukittinggi kelompok bahan makanan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,64 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah cabe merah 0,83 persen, daging ayam ras dan bawang merah 0,08 persen, jeruk 0,03 persen, salak, tomat buah, pepaya, tomat sayur, cabe hijau, telur ayam ras, dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan inflasi di bawah 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah beras 0,23 persen, apel 0,06 persen, belut 0,03 persen, minyak goreng dan buncis 0,02 persen, ikan dalam kaleng, nila, susu bubuk balita, lele, dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan deflasi dengan angka di bawah 0,02 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan Februari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,23 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 113,28 bulan Januari 2014 menjadi 113,54 pada bulan Februari 2014. Dari 3 subkelompok yang ada pada kelompok ini seluruhnya mengalami inflasi yaitu subkelompok makanan jadi sebesar 0,11 persen dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,33 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,47 persen. Di kota Padang kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain ice cream dan mie sebesar 0,01 persen, rokok kretek, rokok putih, rokok kretek filter angka di bawah 0,01 persen.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Bukittinggi pada bulan Februari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,80 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 105,59 bulan Januari 2014 menjadi 106,43 pada bulan Februari 2014. Dari 3 subkelompok yang ada pada kelompok ini seluruhnya mengalami inflasi yaitu subkelompok makanan jadi sebesar 0,63 persen dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 1,74 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,61 persen. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,16 persen. Sementara komoditas penyumbang antara lain juice buah 0,05 persen, sate, mie, rokok kretek, biskuit 0,02 persen, air kemasan,

(6)

lontong/ketupat sayur, ice cream, teh manis dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan inflasi dengan angka di bawah 0,01 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Februari 2014 di Kota Padang mengalami deflasi sebesar -0,25 persen, atau mengalami penurunan indeks dari 107,01 pada bulan Januari 2014 menjadi 106,74 pada bulan Februari 2014. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini 3 kelompok mengalami inflasi antara lain subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,01 persen, subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,06 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,03 persen sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami deflasi sebesar 1,03 persen. Kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,05 persen sedangkan kota Bukittinggi memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas penyumbang di deflasi di kota Padang antara lain bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen, beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan inflasi adalah AC, semen, mesin cuci dengan angka di bawah 0,01 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Februari 2014 di Kota Bukittinggi mengalami deflasi sebesar 0,10 persen, atau mengalami peningkatan indeks dari 106,11 pada bulan Januari 2014 menjadi 106,22 pada bulan Februari 2014. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada pada kelompok ini 3 kelompok mengalami inflasi antara lain subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,13 persen, subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,14 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,11 persen sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan tidak mengalami perubahan. Komoditas penyumbang inflasi di kota Bukittinggi antara lain kayu lapis sebesar 0,02 persen dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada bulan Februari 2014 di Padang mengalami inflasi sebesar 0,51 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 108,02 pada bulan Januari 2014 menjadi 108,57 pada bulan Februari 2014. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini 3 subkelompok mengalami inflasi antara lain subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,66 persen, sandang wanita sebesar 0,07 persen, dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,02 persen, sementara sandang anak-anak tidak mengalami perubahan. Kelompok sandang memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen sedangkan di kota Bukittinggi dengan angka mendekati 0,00 persen. Komoditi penyumbang terbesar di kota Padang adalah emas perhiasan sebesar 0,02 persen, dan beberapa komoditi lainnya menyumbang inflasi dengan angka di bawah 0,01 persen.

Kelompok sandang pada bulan Februari 2014 di Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 102,74 pada bulan Januari 2014 menjadi 102,77 pada bulan Februari 2014. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini hanya subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya yang mengalami inflasi 0,15 persen, sementara 3 (tiga) subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Komoditi penyumbang di Bukittinggi antara lain emas perhiasan yang memberikan sumbangan di bawah 0,01 persen.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada bulan Februari 2014 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,22 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 105,57 pada bulan Januari 2014 menjadi 105,80 pada bulan

(7)

Februari 2014. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada dalam kelompok ini 3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok obat-obatan sebesar 0,10 persen, jasa perawatan jasmani sebesar 1,07 persen, perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,28 persen, sedangkan jasa kesehatan tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan adalah tarif gunting rambut anak, lipstik, parfum, dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan di bawah 0,01 persen.

Di kota Bukittinggi kelompok kesehatan ini tidak mengalami perubahan.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi serta olah raga pada bulan Februari 2014 di Padang mengalami inflasi sebesar 0,02 persen atau mengalami peningkatan indek dari 108,57 pada bulan Januari 2014 menjadi 108,59 pada bulan Februari 2014. Dari lima subkelompok hanya 1 subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok rekreasi sebesar 0,11 persen, sedangkan kelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Di kota Padang kelompok ini memberikan sumbangan inflasi dengan angka mendekati 0,00 demikian juga di kota Bukittinggi. Komoditi penyumbang di kota Padang adalah tabloid, surat kabar harian dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen.

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok Tranpor, Komunikasi & Jasa Keuangan pada bulan Februari 2014 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau mengalami perubahan indek harga dari 118,72 pada bulan Januari 2014 menjadi 118,76 pada bulan Februari 2014. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada hanya subkelompok transpor mengalami inflasi sebesar 0,04 persen, sedangkan subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen dengan komoditas penyumbang antara lain bensin dan sepeda motor dengan angka mendekati 0.00 persen.

Kelompok Tranpor, Komunikasi & Jasa Keuangan pada bulan Februari 2014 di Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 1,28 persen atau mengalami perubahan indek harga dari 111,88 pada bulan Januari 2014 menjadi 113,31 pada bulan Februari 2014. Dari 4 (empat) subkelompok yang ada 2 (dua) subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 0,60 persen, dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,29 persen, sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan. Kelompok ini memberikan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,19 persen dengan komoditas penyumbang antara lain mobil sebesar 0,16 persen, tarif parkir 0,02 persen, bahan pelumas/oli, sepeda motor dan helm dengan angka mendekati 0,00 persen.

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Februari 2014 Sumatera Barat sebesar 1,30 persen. Sedangkan laju inflasi kota Padang sampai bulan Februari 2014 sebesar 1,24 persen, dan kota Bukittinggi sebesar 1,68 persen. Laju inflasi year on year yaitu perubahan indeks harga bulan Februari 2014 terhadap bulan Februari 2013 Sumatera Barat tercatat sebesar 9,37 persen, kota Padang sebesar 9,63 persen, dan kota Bukittinggi sebesar 7,49 persen. Perbandingan laju inflasi dan inflasi year on year bulan Februari 2014 dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

(8)

Tabel 5

Inflasi Bulanan , Tahun Kalender, dan Year on Year, Sumatera Barat, Kota Padang, dan Kota Bukittinggi Bulan Februari 2014

Inflasi Sumatera Barat Kota

Padang

Kota Bukittinggi

1. Februari 0,59 0,64 0,26

2. Februari (Tahun Kalender) 1,30 1,24 1,68

3. Februari (tahun n) terhadap Februari

(tahun n-1) (year on year) 9,37 9,63 7,49

Gambar 2

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Januari- Februari 2014 Kota Padang (2012=100)

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun (Februari 2014-Februari 2013) Kota Padang (2012=100) 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Jan Jan-Feb

Sumatera Barat Padang Bukittinggi

0 2 4 6 8 10 12 Jan-Jan Feb-Feb

(9)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Februari 2014, dari 82 kota IHK terdapat 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Pontianak sebesar 2,73 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di kota Bandar Lampung dan Probolinggo sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di kota Sibolga sebesar 2,43 persen dan terendah di kota Tanjung dan kota Balik Papan sebesar 0,18 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 7 di Sumatera dan 14 dari seluruh kota yang mengalami deflasi. Sedangkan kota Bukittinggi menduduki posisi ke 3 di Sumatera dan ke 6 dari seluruh kota yang mengalami deflasi.

1. Perbandingan IHK/Inflasi antar Kota di Pulau Sumatera

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera pada bulan Januari 2014, 9 kota IHK mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Tanjung Pinang sebesar 0,87 persen dan terendah di kota Bandar Lampung 0,02 persen.

Tabel 6

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi Kota-kota Di Pulau Sumatera Januari 2014 (2012=100)

KOTA

Februari 2014 IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Meulaboh 112.94 -1.28 1.36 7.87 2 Banda Aceh 107.98 -0.45 1.39 6.50 3 Lhokseumawe 108.03 -0.88 1.52 5.41 4 Sibolga 111.00 -2.43 0.74 6.82 5 Pematang Siantar 113.40 -0.76 0.35 8.67 6 Medan 111.95 -0.59 0.40 8.59 7 Padangsidempuan 110.50 -0.99 0.34 6.65 8 Padang 114.03 -0.64 1.24 9.63 9 Bukittinggi 110.04 -0.26 1.68 7.49 10 Tembilahan 116.16 0.46 3.05 13.27 11 Pekanbaru 110.96 0.04 0.73 7.18 12 Dumai 111.00 0.30 0.73 7.37 13 Bungo 111.01 0.51 1.62 7.09 14 Jambi 111.26 -0.78 0.77 7.26 15 Palembang 108.81 -0.24 0.82 6.13 16 Lubuklinggau 107.53 -0.41 0.95 5.50 17 Bengkulu 113.25 -0.24 0.79 9.00 18 Bandar Lampung 110.10 0.02 0.76 6.36 19 Metro 122.58 0.09 2.88 16.43 20 Tanjung Pandan 116.63 0.44 4.05 15.70 21 Pangkal Pinang 112.50 -2.11 1.61 8.81 22 Batam 109.71 0.16 0.89 7.18 23 Tanjung Pinang 113.39 0.87 2.14 8.75

(10)

2. Perbandingan IHK/Inflasi di Luar Sumatera

Bila dilihat dari 26 kota IHK di pulau Jawa pada bulan Februari 2014, semua kota IHK mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Banyuwangi sebesar 1,02 persen dan terendah di kota Probolinggo sebesar 0,02 persen.

Dan dari 33 kota IHK diluar Sumatera dan Jawa, 20 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Pontianak sebesar 2,73 persen dan terendah di kota Palopo sebesar 0,13 persen, sementara kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah kota Bau-bau sebesar pers 1,43 persen dan deflasi terendah di kota Tanjung dan Balik Papan sebesar 0,18 persen.

Tabel 7

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Pulau Jawa Februari 2014 (2012=100)

KOTA

Februari 2014 IHK Inflasi/Deflasi (%)

Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 DKI Jakarta 111.30 0.50 1.55 7.65 2 Bogor 112.12 0.35 1.09 8.73 3 Sukabumi 111.98 0.62 1.70 8.44 4 Bandung 110.30 0.39 1.49 7.27 5 Cirebon 110.52 0.37 1.05 7.87 6 Bekasi 110.84 0.43 1.59 7.92 7 Depok 112.13 0.54 1.31 8.80 8 Tasikmalaya 109.97 0.71 1.62 6.76 9 Cilacap 113.54 0.57 1.37 10.34 10 Purwokerto 111.05 0.51 1.33 7.35 11 Kudus 116.38 0.11 1.78 11.21 12 Surakarta 109.81 0.28 1.51 6.88 13 Semarang 110.66 0.24 1.15 7.07 14 Tegal 108.47 0.79 1.54 6.20 15 Yogyakarta 110.85 0.07 1.12 6.95 16 Jember 110.70 0.05 1.28 7.08 17 Banyuwangi 112.17 1.02 1.61 7.48 18 Sumenep 110.25 0.76 1.55 5.95 19 Kediri 112.15 0.05 1.34 7.68 20 Malang 111.37 0.31 1.07 7.44 21 Probolinggo 112.25 0.02 0.97 7.85 22 Madiun 110.37 0.60 1.46 6.77 23 Surabaya 110.72 0.23 1.41 6.78 24 Tangerang 115.81 0.86 2.09 11.66 25 Cilegon 111.89 0.39 1.72 7.61 26 Serang 112.90 0.82 2.08 8.98

(11)

Tabel 8

Perbandingan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Inflasi di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Februari 2014 (2014=100)

KOTA Februari 2014 IHK Inflasi/Deflasi (%) Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 **) Inflasi Tahun keTahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) 1 Singaraja 115.10 0.37 1.20 9.39 2 Denpasar 109.54 0.37 1.63 6.11 3 Mataram 111.55 0.30 1.78 7.78 4 Bima 113.76 0.28 1.55 9.56 5 Maumere 110.51 1.61 1.53 7.05 6 Kupang 113.02 1.46 1.97 8.87 7 Pontianak 114.83 2.73 2.77 10.94 8 Singkawang 111.05 1.75 3.49 7.97 9 Sampit 110.76 0.75 1.94 6.33 10 Palangka Raya 109.63 -0.57 0.63 5.56 11 Tanjung 109.80 -0.18 2.17 6.02 12 Banjarmasin 108.61 -0.28 0.36 5.16 13 Balikpapan 111.96 -0.18 1.14 8.00 14 Samarinda 113.78 -0.32 1.05 8.85 15 Tarakan 114.31 0.59 1.03 9.24 16 Manado 109.05 -0.23 0.83 6.09 17 Palu 110.78 -0.72 0.31 7.37 18 Bulukumba 117.18 0.97 2.11 14.51 19 Watampone 109.35 0.99 0.84 7.51 20 Makassar 108.92 0.25 1.45 5.72 21 Pare-Pare 108.37 0.15 0.70 5.61 22 Palopo 109.00 0.13 1.90 6.67 23 Kendari 107.45 -0.97 -0.66 5.54 24 Bau-Bau 110.24 -1.43 0.72 7.39 25 Gorontalo 107.91 -0.98 -0.63 5.98 26 Mamuju 109.04 0.27 0.67 6.87 27 Ambon 109.50 0.85 1.66 8.84 28 Tual 115.33 1.46 2.58 12.05 29 Ternate 111.57 -0.69 -0.25 8.65 30 Manokwari 106.75 0.29 0.23 4.09 31 Sorong 109.11 0.63 0.45 7.31 32 Merauke 111.84 -0.76 1.38 7.79 33 Jayapura 112.91 -0.26 1.43 5.88

(12)

Tabel 9

IHK dan Perubahan IHK Provinsi Sumatera Barat Menurut Kelompok/ Sub Kelompok Februari 2014 (2012=100)

Kelompok/Sub kelompok

Februari 2014 IHK Deflasi (%) Inflasi/

Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 Inflasi Tahun keTahun (1) (2) (3) U M U M / T O T A L 113.54 -0.59 1.30 9.37 I BAHAN MAKANAN 121.34 -2.50 2.37 13.94

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 117.35 -0.13 5.98 14.78 Daging dan Hasil-hasilnya 109.02 -2.36 1.41 3.23 Ikan Segar 112.67 3.77 4.91 11.72 Ikan Diawetkan 118.29 3.11 5.40 13.00 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 116.36 0.79 3.40 11.90 Sayur-sayuran 128.26 1.27 4.47 17.75 Kacang - kacangan 134.19 0.40 7.54 24.18 Buah - buahan 122.02 1.50 2.02 15.47 Bumbu - bumbuan 159.36 -17.72 -5.65 25.12 Lemak dan Minyak 104.23 0.88 -0.05 3.79 Bahan Makanan Lainnya 107.84 0.17 0.38 2.99

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 112.66 0.30 0.50 7.68

MakananJadi 111.14 0.17 0.41 8.96 Minuman yang Tidak Beralkohol 105.42 0.50 0.91 3.38 Tembakau dan Minuman Beralkohol 121.52 0.49 0.49 7.64

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 106.68 -0.21 1.23 4.92

BiayaTempatTinggal 105.42 0.02 0.35 3.72 BahanBakar, Penerangan dan Air 111.59 -0.90 3.85 8.96 Perlengkapan Rumahtangga 103.61 0.07 0.60 3.61 Penyelenggaraan Rumahtangga 104.58 0.04 0.23 2.72 IV SANDANG 107.85 0.45 0.91 5.68 Sandang Laki-laki 110.30 0.58 1.54 8.65 Sandang Wanita 102.21 0.06 0.12 1.17 Sandang Anak-anak 102.43 0.00 -0.16 1.86 Barang Pribadi dan Sandang Lain 114.42 0.91 1.67 9.45

V KESEHATAN 106.14 0.19 0.31 4.00

Jasa Kesehatan 102.83 0.00 0.02 0.02 Obat-obatan 108.60 0.09 0.51 5.60 Jasa Perawatan Jasmani 110.83 0.94 0.94 10.83 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 107.52 0.25 0.36 5.58

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 108.12 0.02 0.37 1.79

Pendidikan 110.13 0.00 0.24 1.16 Kursus-kursus / Pelatihan 106.96 0.00 0.34 3.15 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 102.62 0.00 -0.05 0.17 Rekreasi 105.79 0.10 1.55 4.72 Olahraga 108.34 0.00 0.20 8.05

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 118.09 0.18 1.41 15.94

Transpor 126.15 0.23 1.81 22.59 Komunikasi Dan Pengiriman 99.43 0.00 0.31 0.31 Sarana dan PenunjangTranspor 103.21 0.26 0.37 2.60 Jasa Keuangan 101.10 0.00 0.00 0.55

(13)

Tabel 10

IHK dan Perubahan IHK Kota Padang MenurutKelompok/ Sub Kelompok Februari 2014 (2012=100)

Kelompok/Sub kelompok Februari 2014 IHK Inflasi/Deflasi (%) Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 Inflasi Tahun keTahun (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 114.03 -0.64 1.24 9.63 I BAHAN MAKANAN 121.64 -2.50 2.27 14.17

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 116.79 -0.75 5.60 15.29 Daging dan Hasil-hasilnya 107.88 -2.27 0.71 2.00 Ikan Segar 113.00 3.97 4.74 11.02 Ikan Diawetkan 118.19 3.34 5.93 13.04 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 116.26 0.87 3.75 11.84 Sayur-sayuran 127.81 1.27 4.28 16.44 Kacang - kacangan 138.44 0.41 8.52 27.20 Buah - buahan 122.17 1.72 2.41 15.80 Bumbu - bumbuan 162.22 -17.01 -5.47 26.99 Lemak dan Minyak 105.00 0.79 -0.41 4.37 Bahan Makanan Lainnya 109.31 0.17 0.40 4.31

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 113.54 0.23 0.44 8.04

MakananJadi 112.22 0.11 0.36 9.74 Minuman yang Tidak Beralkohol 105.77 0.33 0.74 3.58 Tembakau dan Minuman Beralkohol 122.32 0.47 0.47 7.15

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 106.74 -0.25 1.12 4.94

BiayaTempatTinggal 105.48 0.01 0.09 3.58 BahanBakar, Penerangan dan Air 111.45 -1.03 3.95 9.24 Perlengkapan Rumahtangga 104.07 0.06 0.81 4.11 Penyelenggaraan Rumahtangga 104.43 0.03 0.12 2.49 IV SANDANG 108.57 0.51 0.92 6.20 Sandang Laki-laki 110.36 0.66 1.17 8.50 Sandang Wanita 102.28 0.07 0.15 1.27 Sandang Anak-anak 102.45 0.00 0.00 1.81 Barang Pribadi dan Sandang Lain 116.80 1.02 1.86 11.32

V KESEHATAN 105.80 0.22 0.39 4.22

Jasa Kesehatan 100.93 0.00 0.00 0.00 Obat-obatan 109.66 0.10 0.62 6.24 Jasa Perawatan Jasmani 110.51 1.07 1.07 10.51 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 107.81 0.28 0.49 5.93

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 108.59 0.02 0.26 1.48

Pendidikan 111.19 0.00 0.00 1.05 Kursus-kursus / Pelatihan 106.52 0.00 0.00 2.78 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 103.01 0.00 0.00 0.22 Rekreasi 104.64 0.11 1.75 3.47 Olahraga 109.53 0.00 0.25 9.20

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 118.76 0.03 1.43 16.32

Transpor 127.14 0.04 1.83 23.08 Komunikasi Dan Pengiriman 99.34 0.00 0.35 0.35 Sarana dan PenunjangTranspor 102.91 0.00 0.10 2.23 Jasa Keuangan 100.96 0.00 0.00 0.48

(14)

Tabel 10

IHK dan Perubahan IHK Kota Bukittinggi MenurutKelompok/ Sub Kelompok Februari 2014 (2012=100)

Kelompok/Sub kelompok

Februari 2014 IHK Inflasi/Deflasi (%) Laju Inflasi Tahun

Kalender 2014 Inflasi Tahun keTahun (1) (2) (3) (4) (5) U M U M / T O T A L 110.04 -0.26 1.68 7.49 I BAHAN MAKANAN 119.19 -2.50 3.05 12.31

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 121.34 4.24 8.67 11.12 Daging dan Hasil-hasilnya 117.14 -3.01 6.37 11.90 Ikan Segar 110.29 2.32 6.16 16.70 Ikan Diawetkan 118.98 1.48 1.64 12.78 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 117.10 0.25 0.90 12.27 Sayur-sayuran 131.45 1.25 5.78 26.97 Kacang - kacangan 104.07 0.32 0.59 2.83 Buah - buahan 120.98 -0.02 -0.71 13.14 Bumbu - bumbuan 139.07 -22.79 -6.93 11.87 Lemak dan Minyak 98.76 1.54 2.51 -0.37 Bahan Makanan Lainnya 97.44 0.20 0.20 -6.38

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 106.43 0.80 0.91 5.15

MakananJadi 103.46 0.63 0.75 3.41 Minuman yang Tidak Beralkohol 102.90 1.74 2.08 1.92 Tembakau dan Minuman Beralkohol 115.87 0.61 0.61 11.15

III PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 106.22 0.10 2.06 4.77

BiayaTempatTinggal 104.97 0.13 2.22 4.71 BahanBakar, Penerangan dan Air 112.60 0.00 3.09 6.98 Perlengkapan Rumahtangga 100.33 0.14 -0.92 0.09 Penyelenggaraan Rumahtangga 105.65 0.11 1.02 4.31 IV SANDANG 102.77 0.03 0.82 1.98 Sandang Laki-laki 109.86 0.00 4.11 9.65 Sandang Wanita 101.68 0.00 -0.05 0.45 Sandang Anak-anak 102.30 0.00 -1.30 2.25 Barang Pribadi dan Sandang Lain 97.58 0.15 0.33 -3.82

V KESEHATAN 108.56 0.00 -0.27 2.48

Jasa Kesehatan 116.34 0.00 0.13 0.13 Obat-obatan 101.09 0.00 -0.34 1.06 Jasa Perawatan Jasmani 113.10 0.00 0.00 13.10 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 105.47 0.00 -0.58 3.10

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 104.79 0.00 1.20 4.01

Pendidikan 102.59 0.00 1.97 1.97 Kursus-kursus / Pelatihan 110.09 0.00 2.73 5.76 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 99.82 0.00 -0.37 -0.20 Rekreasi 113.96 0.00 0.12 13.61 Olahraga 99.90 0.00 -0.10 -0.10

VII TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 113.31 1.28 1.31 13.25

Transpor 119.14 1.60 1.62 19.10 Komunikasi Dan Pengiriman 100.03 0.00 0.00 0.03 Sarana dan PenunjangTranspor 105.37 2.09 2.33 5.29 Jasa Keuangan 102.09 0.00 0.00 1.03

Referensi

Dokumen terkait

Implikasi dari penelitian ini, yaitu: 1) perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi profitabilitas dengan cara melihat pengaruh ROE, ROA dan

Pembuatan keputusan yang salah akan berakhir pada pengelolaan keuangan yang buruk dan tidak efektif dapat mengakibatkan perilaku masyarakat yang rentan akan krisis keuangan

Hasil: hasil penelitian ini menunjukan bahwa angka keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu post SC di RS Nur Hidayah Bantul adalah 85%.. Kata kunci :ASI eksklusif, Bayi

Amanat dari Pasal 14 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Ditjen Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 141 Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan - net pajak penghasilan terkait (422). (300.660)

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Jenis penelitian ini adalah penelitian laboratorium dan observasi mendalam di Rumah Sakit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi Manado Sulawesi Utara pada bulan