BAB 5
BAB 5
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
Te
Termodinamika
rmodinamika memfokuskan
memfokuskan perhatian
perhatian pada
pada berbagai
berbagai transformasi
transformasi energi,
energi, dan
dan
hukum-hukum termodinamika menjelaskan simpul-simpul (bounds) yang padanya
hukum-hukum termodinamika menjelaskan simpul-simpul (bounds) yang padanya
peristiwa
peristiwa transformasi
transformasi berlangsung. Hukum
berlangsung. Hukum pertama
pertama memberikan
memberikan gambaran
gambaran tentang
tentang
kekalan energi, tetapi tidak memberikan batasan mengenai arah proses. Namun dari
kekalan energi, tetapi tidak memberikan batasan mengenai arah proses. Namun dari
berbagai
berbagai pengalaman
pengalaman menunjukkan
menunjukkan adanya
adanya keberadaan
keberadaan batasan,
batasan, berdasarkan
berdasarkan
keterangan ini maka dibangunlah hukum kedua.
keterangan ini maka dibangunlah hukum kedua.
Perbed
Perbedaan
aan antara
antara dua
dua bentu
bentuk
k energ
energi,
i, kalor
kalor dan
dan kerja,
kerja, memu
memunulka
nulkan
n keing
keinginan
inan
untuk melakuk
untuk melakukan
an kajian pada h
kajian pada hukum kedua.
ukum kedua. !alam persamaan neraa energ
!alam persamaan neraa energi, kerja
i, kerja
dan kalor keduany
dan kalor keduanya
a adalah suku-suku y
adalah suku-suku yang dijumlahkan, dan
ang dijumlahkan, dan dengan mengg
dengan menggunakan
unakan
satu jenis satuan kalor yaitu joule yang eki"alen dengan satu satuan kerja. #alaupun
satu jenis satuan kalor yaitu joule yang eki"alen dengan satu satuan kerja. #alaupun
di
dipa
pand
ndan
ang
g da
dari
ri su
sudu
dut
t ne
nera
raa
a en
ener
ergi
gi ha
hal
l in
ini
i ad
adal
alah
ah be
bena
nar,
r, na
namu
mun
n pe
peng
ngal
alam
aman
an
menerangkan adanya perbedaan antara kalor dan kerja. Pengalaman ini disarikan
menerangkan adanya perbedaan antara kalor dan kerja. Pengalaman ini disarikan
oleh fakta-fakta berikut.
oleh fakta-fakta berikut.
$erja
$erja dapat
dapat langsu
langsung
ng dirub
dirubah
ah (ditran
(ditransforma
sformasikan
sikan)
) ke
ke dalam
dalam berba
berbagai
gai bentu
bentuk
k
energi lain, ontoh% sebagai energi potensial, dengan jalan meningkatkan ketinggian
energi lain, ontoh% sebagai energi potensial, dengan jalan meningkatkan ketinggian
beban&
beban& sebagai
sebagai energi
energi kinetik,
kinetik, dengan
dengan jalan
jalan menambah
menambah keepatan
keepatan suatu
suatu massa,
massa,
sebagai energi listrik, dengan jalan memutar generator. Proses perubahan tersebut
sebagai energi listrik, dengan jalan memutar generator. Proses perubahan tersebut
dap
dapat
at dib
dibuat
uat men
mendek
dekati
ati eff
effisie
isiensi
nsi ko"
ko"ersi
ersi seb
sebesar
esar '
'
den
dengan
gan men
mengab
gabaik
aikan
an
kehilangan energi karena gesekan, yang dikenal sebagai dissipasi yaitu perubahan
kehilangan energi karena gesekan, yang dikenal sebagai dissipasi yaitu perubahan
kerja ke dalam bentuk kalor. *ebenarnya, kerja dapat langsung dirubah seluruhnya
kerja ke dalam bentuk kalor. *ebenarnya, kerja dapat langsung dirubah seluruhnya
menjadi kalor, seperti yang telah didemonstrasikan oleh perobaan +oule.
menjadi kalor, seperti yang telah didemonstrasikan oleh perobaan +oule.
!enga
!engan
n kata
kata lain,
lain, seluru
seluruh
h usaha
usaha untuk
untuk menem
menemukan
ukan suatu
suatu prose
proses
s yang
yang dapat
dapat
merubah seara kontinyu semua kalor ke dalam bentuk kerja, atau ke dalam bentuk
merubah seara kontinyu semua kalor ke dalam bentuk kerja, atau ke dalam bentuk
ene
energ
rgi
i mek
mekani
anik
k ata
atau
u lis
listrik
trik tela
telah
h gag
gagal.
al. T
Tan
anpa
pa mem
memper
pertim
timban
bangka
gkan
n per
perbai
baikan
kan
peralatan yang digunakan,
peralatan yang digunakan, efisiensi kon"ersi
efisiensi kon"ersi tidak dapat melampaui
tidak dapat melampaui . Te
. Teranglah,
ranglah,
kalor adalah salah satu bentuk energi yang kurang berguna dan dalam kuantitas yang
kalor adalah salah satu bentuk energi yang kurang berguna dan dalam kuantitas yang
sama, kurang berharga dibandingkan dengan energi mekanik atau lis
sama, kurang berharga dibandingkan dengan energi mekanik atau lis trik.
trik.
*elanj
*elanjutny
utnya
a dari penglaman
dari penglaman,
, kita mengetahu
kita mengetahui
i bahwa aliran kalor di
bahwa aliran kalor di antara dua
antara dua
benda
benda selalu
selalu terjadi
terjadi dari
dari benda
benda yang
yang lebih
lebih panas
panas ke
ke benda
benda yang
yang lebih
lebih dingin,
dingin, dan
dan
''
''
tidak pernah terjadi dalam arah sebaliknya. Hal ini yang dijadikan dasar pernyataan
tidak pernah terjadi dalam arah sebaliknya. Hal ini yang dijadikan dasar pernyataan
hukum kedua.
hukum kedua.
5.1 PERNYATAAN HUKUM KEDUA
5.1 PERNYATAAN HUKUM KEDUA
Hasil pengamatan menjelaskan suatu usulan tentang batasan umum terhadap
Hasil pengamatan menjelaskan suatu usulan tentang batasan umum terhadap
proses yang
proses yang tidak mengikuti
tidak mengikuti ketentuan hukum perta
ketentuan hukum pertama. Hukum
ma. Hukum kedua di
kedua di ungkapkan
ungkapkan
dalam dua pernyataan yang menjelaskan batasan-batasan tersebut%
dalam dua pernyataan yang menjelaskan batasan-batasan tersebut%
••
Pernyataan 1
Pernyataan 1%% tidak ada satupun peralatan yang dapat beroperasi sedemikian
tidak ada satupun peralatan yang dapat beroperasi sedemikian
rup
rupa
a seh
sehing
ingga
ga han
hanya
ya men
mengak
gakiba
ibatkan
tkan (da
(dalam
lam sist
sistem
em dan
dan lin
lingku
gkunga
ngan)
n) sem
semua
ua
kalorpanas yang diserap oleh sistem diubah seluruhnya menjadi kerja.
kalorpanas yang diserap oleh sistem diubah seluruhnya menjadi kerja.
••
Pernyataan 2
Pernyataan 2% tidak ada suatu prosespun yang memungkinkan untuk semata-
% tidak ada suatu prosespun yang memungkinkan untuk
semata-mata memindahkan kalorpanas dari temperatur rendah ke temperatur tinggi.
mata memindahkan kalorpanas dari temperatur rendah ke temperatur tinggi.
Pernyataan ' tidak menyebutkan bahwa kalor tidak dapat dirubah menjadi kerja&
Pernyataan ' tidak menyebutkan bahwa kalor tidak dapat dirubah menjadi kerja&
tetapi menyatakan proses tidak mungkin berlangsung tanpa mengkibatkan perubahan
tetapi menyatakan proses tidak mungkin berlangsung tanpa mengkibatkan perubahan
pada sistem
pada sistem dan lingkungannya. Perhatikan
dan lingkungannya. Perhatikan suatu sistem
suatu sistem yang dirangkai
yang dirangkai dari silinder
dari silinder
dan pi
dan piston
ston,
, ya
yang beris
ng berisika
ikan gas ideal
n gas ideal. *item ber
. *item bereks
ekspan
pansi sear
si searaa
reversible pada
reversible
pada
tempe
temperatur konstan. /enurut persamaan (0.1),
ratur konstan. /enurut persamaan (0.1),
∆
∆
U U t t=
=
QQ+
+
W W ..Temperatur konstan,
Temperatur konstan,
maka untuk gas ideal,
maka untuk gas ideal,
∆
∆
U U t t=
=
,,dan karenanya,
dan karenanya,
Q
Q 2 -
2 -W
W
. $alor yang diserap gas dari
. $alor yang diserap gas dari
lin
lingku
gkunga
ngan
n sam
sama
a den
dengan
gan ker
kerja
ja yan
yang
g dip
dipind
indahk
ahkan
an ke
ke lin
lingku
gkunga
ngan
n ole
oleh
h gas
gas ya
yang
ng
berekspansi
berekspansi seara
seara
reversible.
reversible
. Hal
Hal ini
ini sek
sekilas
ilas kel
keliha
ihatan
tanny
nya
a ber
berten
tentan
tangan
gan den
dengan
gan
pernyataan ',
pernyataan ', karena seolah-olah
karena seolah-olah seluruh kalor
seluruh kalor dari lingkungan
dari lingkungan yang dipindahkan ke
yang dipindahkan ke
sistim seluruhnya menjadi kerja untuk lingkungan. Hal ini benar jika pada proses
sistim seluruhnya menjadi kerja untuk lingkungan. Hal ini benar jika pada proses
perpindahan kalor tidak terjadi perubahan pada sistim, namu
perpindahan kalor tidak terjadi perubahan pada sistim, namun hal ini tidak terpenuhi.
n hal ini tidak terpenuhi.
Proses
Proses ini
ini dibat
dibatasi
asi adany
adanya
a tekana
tekanan
n lingk
lingkunga
ungan,
n, karena
karena tekan
tekanan
an gas
gas segera
segera
menapai tekanan lingkungan menyebabkan ekspansi gas berhenti. $arenanya, ara
menapai tekanan lingkungan menyebabkan ekspansi gas berhenti. $arenanya, ara
ini tidak m
ini tidak mungkin m
ungkin menghasilkan
enghasilkan kerja dari kalor
kerja dari kalor seara berkelanjutan. 3ila k
seara berkelanjutan. 3ila keadaan
eadaan
awal sistem dikembalikan untuk memenuhi pernyataan ', maka diperlukan energi
awal sistem dikembalikan untuk memenuhi pernyataan ', maka diperlukan energi
dalam berbentuk kerja dari lingkungan untuk menekan gas kembali ke tekanan awal.
dalam berbentuk kerja dari lingkungan untuk menekan gas kembali ke tekanan awal.
3er
3ersam
samaan
aan wak
waktu
tu den
dengan
gan pro
proses
ses pen
peneka
ekanan
nan ini
ini,
, ene
energ
rgi
i dal
dalam
am ber
berben
bentuk
tuk kal
kalor
or
dip
dipind
indahk
ahkan
an ke
ke lin
lingku
gkunga
ngan
n gun
guna
a men
menjag
jaga
a aga
agar
r tem
temper
peratu
atur
r sist
sistem
em tet
tetap
ap kon
konstan
stan..
Proses kebalikan ini memerlukan paling kurang sejumlah kerja yang besarnya sama
Proses kebalikan ini memerlukan paling kurang sejumlah kerja yang besarnya sama
''4
''4
dengan kerja yang dihasilkan ekspansi gas& jika demikian, berarti tidak ada kerja
dengan kerja yang dihasilkan ekspansi gas& jika demikian, berarti tidak ada kerja
yang dihasilkan. +ika demikian, pernyataan ' dapat ungkapkan dalam ara yang lain,
yang dihasilkan. +ika demikian, pernyataan ' dapat ungkapkan dalam ara yang lain,
yaitu%
yaitu%
••
Pernyataan 1a
Pernyataan 1a% Tidak mungkin suatu proses yang berulang (siklus) dapat
% Tidak mungkin suatu proses yang berulang (siklus) dapat
merubah seluruh kalor yang diserap oleh suatu sistem menjadi kerja.
merubah seluruh kalor yang diserap oleh suatu sistem menjadi kerja.
$ata siklus memberikan maksud yaitu sistem mesti dikembalikan seara periodik
$ata siklus memberikan maksud yaitu sistem mesti dikembalikan seara periodik
ke keaadan awal. Pada kasus gas di dalam rangkain silinder berpiston, ekspansi
ke keaadan awal. Pada kasus gas di dalam rangkain silinder berpiston, ekspansi
mula-mula dan pengompressan kembali ke keadaan awal merupakan rangkain siklus
mula-mula dan pengompressan kembali ke keadaan awal merupakan rangkain siklus
yang lengkap. +ika proses ini diulang, maka akan diperoleh suatu rangkaian proses
yang lengkap. +ika proses ini diulang, maka akan diperoleh suatu rangkaian proses
yang siklus. 3atasan terhadap proses siklus dalan pernyataan 'a sama jumlahnya
yang siklus. 3atasan terhadap proses siklus dalan pernyataan 'a sama jumlahnya
de
deng
ngan
an ba
bata
tasan
san pa
pada
da pe
pern
rnya
yataa
taan
n '
' y
yan
ang
g di
disa
samp
mpai
aika
kan
n de
deng
ngan
an is
isti
tila
lah5
h5 ha
hany
nyaa
meng
mengakibat
akibatkan5Hu
kan5Hukum
kum kedua tidak
kedua tidak melara
melarang
ng kerja untuk
kerja untuk dihasi
dihasilkan dari
lkan dari kalor
kalor,,
tetapi meletakkan batasan berapa banyak kalor yang dipindahkan ke proses siklus
tetapi meletakkan batasan berapa banyak kalor yang dipindahkan ke proses siklus
da
dapa
pat
t di
diru
ruba
bah
h me
menj
njad
adi
i ke
kerj
rja.
a. !e
!eng
ngan
an pe
peng
ngu
uua
uali
lian
an pa
pada
da da
day
ya
a ai
air
r da
dan
n an
angi
gin,
n,
perubahan
perubahan sebagian
sebagian kalor
kalor menjadi
menjadi kerja
kerja adalah
adalah sebagai
sebagai dasar
dasar untuk
untuk hampir
hampir seluruh
seluruh
produksi
produksi daya
daya seara
seara komersial.
komersial. Pengembangan pernyataan
Pengembangan pernyataan seara
seara kuantitatif
kuantitatif untuk
untuk
efi
efisien
siensi
si per
perub
ubaha
ahan
n ters
tersebu
ebut
t mer
merupa
upakan
kan lan
langka
gkah
h sela
selanju
njutny
tnya
a dal
dalam
am pen
pengg
gguna
unaan
an
hukum kedua.
hukum kedua.
5.2 MESIN-MESIN KALOR
5.2 MESIN-MESIN KALOR
Pendekatan
Pendekatan klasik
klasik pada
pada hukum
hukum kedua
kedua adalah
adalah didasarkan
didasarkan pada
pada pandangan
pandangan yang
yang
bersifat
bersifat makroskopik
makroskopik terhadap
terhadap sifat-sifat,
sifat-sifat, bebas
bebas (independen)
(independen) terhadap
terhadap sembarang
sembarang
pengetahuan
pengetahuan tentang
tentang struktur
struktur benda
benda atau
atau kelakuan
kelakuan molekul.
molekul. Hal
Hal itu
itu munul
munul dari
dari
kajian tentang
kajian tentang mesin
mesin-mesin kalor, alat-alat
-mesin kalor, alat-alat atau
atau mesin
mesin-mesin yang
-mesin yang meng
menghasilk
hasilkan
an
kerja dari
kerja dari kalor dalam proses yang
kalor dalam proses yang bersifa
bersifat
t siklu
siklus. *ebagai ontoh adalah suatu
s. *ebagai ontoh adalah suatu unit
unit
pembangkit
pembangkit daya
daya menggunakan
menggunakan kukus,
kukus, pada
pada unit
unit ini
ini fluida
fluida kerja
kerja (kukus)
(kukus) seara
seara
periodik
periodik kembali
kembali ke
ke keadaan
keadaan mula-mula.
mula-mula. Pada
Pada unit
unit pembamgkit
pembamgkit daya
daya seperti
seperti itu,
itu,
siklus terdiri dari langkah-langkah berikut%
siklus terdiri dari langkah-langkah berikut%
••
6ir pada temperatur lingkungan dipompakan ke dalam boiler yang bertekanan
6ir pada temperatur lingkungan dipompakan ke dalam boiler yang bertekanan
tinggi.
•
•
$alor dari bahan bakar (kalor dari pembakaran bahan bakar fosil atau kalor
$alor dari bahan bakar (kalor dari pembakaran bahan bakar fosil atau kalor
dari reaksi nuklir) dipindahkan dalam boiler ke air untuk menghasilkan kukus
dari reaksi nuklir) dipindahkan dalam boiler ke air untuk menghasilkan kukus
temperatur tinggi dan pada
temperatur tinggi dan pada tekanan boiler.
tekanan boiler.
••
8n
8ner
ergi
gi da
dari
ri ku
kuku
kus
s di
diub
ubah
ah me
menj
njad
adi
i ke
kerja
rja po
poro
ros
s ((
shaft work
shaft
work
).
). $e
$erja
rja po
poro
ross
dih
dihasil
asilkan
kan dar
dari
i eks
ekspan
pansi
si kuk
kukus
us dal
dalam
am seb
sebuah
uah tur
turbin
bin seh
sehing
ingga
ga tek
tekana
anan
n dan
dan
temperaturnya turun.
temperaturnya turun.
••
3uangan kukus yang berasal dari turbin selanjutnya dikondensasikan dengan
3uangan kukus yang berasal dari turbin selanjutnya dikondensasikan dengan
me
memi
mind
ndah
ahka
kan
n ka
kand
ndun
unga
gan
n ka
kalo
lor
r pe
peng
ngua
uapa
pann
nnya
ya ke
ke li
ling
ngku
kung
ngan
an,
, ai
air
r ha
hasil
sil
kondensasi dikembalikan ke dalam boiler, langkah ini melengkapi
kondensasi dikembalikan ke dalam boiler, langkah ini melengkapi siklus.
siklus.
*eben
*ebenarny
arnya
a seluru
seluruh
h rangk
rangkaian
aian siklus
siklus mesin
mesin kalor
kalor adalah
adalah pemin
pemindahan
dahan kalor
kalor ke
ke
da
dalam
lam si
siste
stem
m pa
pada
da tem
tempe
perat
ratur
ur tin
tingg
ggi,
i, pe
pemb
mbua
uang
ngan
an ka
kalo
lor
r ke
ke li
ling
ngku
kung
ngan
an pa
pada
da
tempe
temperatur rendah, dan
ratur rendah, dan meng
menghasilka
hasilkan
n kerja. !alam
kerja. !alam perlak
perlakuan seara
uan seara teorit
teoritis
is mesin
mesin--mesin kalor, kedua temperatur le"el yang menirikan operasi mesin--mesin-mesin--mesin
mesin kalor, kedua temperatur le"el yang menirikan operasi mesin-mesin tersebut di
tersebut di
pertahankan
pertahankan oleh
oleh reser"oir-reser"oir
reser"oir-reser"oir kalor,
kalor, yang
yang dibayangkan
dibayangkan sebagai
sebagai ruang-ruang
ruang-ruang
ya
yang
ng dap
dapat
at men
menyer
yerap
ap ata
atau
u mem
memberi
berikan
kan kal
kalor
or dal
dalam
am kua
kuanti
ntitas
tas ya
yang
ng san
sangat
gat ke
keil
il
(infinite) tanpa terjadinya perubahan temperatur. !alam operasi, fluida kerja suatu
(infinite) tanpa terjadinya perubahan temperatur. !alam operasi, fluida kerja suatu
mesin kalor menyer
mesin kalor menyerap kalor
ap kalor sebesar
sebesar
QQ H Hdari reser"oir panas, menghasilkan kerja
dari reser"oir panas, menghasilkan kerja
sebesar
sebesar
W W, dan membuang kalor sebesar
, dan membuang kalor sebesar
QQC Cke reser"oir dingin, dan kembali ke
ke reser"oir dingin, dan kembali ke
kea
keadaa
daan
n awa
awal.
l. !en
!engan
gan dem
demiki
ikian
an huk
hukum
um per
pertam
tama
a dap
dapat
at dis
disede
ederha
rhanak
nakan
an seb
sebaga
agaii
berikut%
berikut%
C C H H QQ Q Q W W=
=
−
−
(9.')
(9.')
8fisiensi termal dari mesin didefinisikan sebagai%
8fisiensi termal dari mesin didefinisikan sebagai%
diserap diserap yang yang kalor kalor dihasilkan dihasilkan yang yang netto netto kerja kerja
≡
≡
η η!engan menggunakan persamaan (9.'), persamaan ini menjadi%
!engan menggunakan persamaan (9.'), persamaan ini menjadi%
H H C C H H H H QQ Q Q Q Q Q Q W W
−
−
=
=
=
=
η
η
6tau
6tau
H H C CQ
Q
Q
Q
−
−
=
=
'
'
η
η
(9.0)
(9.0)
'':
'':
Tanda nilai mutlak digunakan di sini agar persamaan-persamaan itu bebas dari
perjanjian tanda untuk
Q dan
W
. ;ntuk menapai nilai
η sama dengan ' (efisiensi
termal ') maka harga
QCmesti nol. !alam kenytaannya, tidak ada satupun
mesin yang telah diiptakan dapat menpai nilai ini& artinya tetap ada sebagian kalor
yang dibuang ke reser"oir dingin. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengalaman
kerekayasaan dijadikan dasar untuk pernytaan ' dan 'a dari hukum kedua.
+ika efiiensi termal ' tidak mungkin diapai oleh suatu mesin kalor, jika
demikian berapakah efisiensi tertinggi yang dapat diapai<. *eseorang tentu
mengharapkan efisiensi termal mesin kalor ditentukan oleh derajat re"ersibility
operasinya. *esungguhnya, suatu mesin kalor yang dapat beroperasi seara
benar- benar re"ersible adalah suatu mesin yang amat istimewa, yang disebut mesin
Carnot
.
=iri-iri khas mesin ideal ini pertama kali diterangkan oleh N. >. *. =arnot di tahun
'70. 8mpat langkah yang membuat
siklus Carnot
dapat dilakukan adalah sebgai
berikut%
•
Langka 1% *istim pada temperatur yang sama dengan temperatur reser"oir
dingin
T
Cmelakukan proses adiabatik
reversible
sehingga mengakibatkan
temperaturnya meningkat ke temperatur reser"oir panas
T
H.
•
Langka 2% *isitim tetap berkontak dengan reser"oir panas yang bertemperatur
T
Hselama berlangsungnya proses isotermal re"ersible, kalor sejumla
Q Hdiserap dari reser"oir panas selama proses ini.
•
Langka !% *istim melakukan proses adiabatik re"ersible dalam arah yang
berlawanan dengan langkah ', hal ini mengakibatkan temperaturnya kembali ke
temperatur reser"oir dingin
T
C .•
Langka "% *istim tetap berkontak dengan reser"oir dingin yang bertemperatur
T
Csambil melakukan proses isotermal re"ersible yang berlawanan arah dengan
langkah 0 dan kembali ke keadaan awal, kalor sejumlah
QCdibuang ke
reser"oir dingin selama berlangsungnya proses tersebut.
/esin =arnot beroperasi antara dua reser"oir kalor sedemikian rupa sehingga
seluruh kalor yang terabsorpsi diserap pada temperatur konstan yaitu temperatur
reser"oir panas, dan seluruh kalor yang tak terpakai dibuang pada temperatur
konstan yaitu temperatur reser"oir dingin. *etiap mesin yang beroperasi seara
reversible
di antara dua reser"oir kalor disebut sebagai mesin =arnot& suatu mesin
yang beroperasi dengan siklus yang berbeda dari siklus =arnot pastilah akan
menyerap atau membuang kalor pada dua keadaan temperatur yang berbeda
(temperatur mesin dan reser"oir berbeda) oleh karenanya tidak dapat beroperasi
seara re"ersible.
Teori Carnot
Pernyataan 0 dari hukum kedua merupakan dasar teori =arnot%
Untuk dua reservoir kalor yang ditentukan# maka tidak ada suatu mesin
yang dapat memiliki efisiensi termal yang lebih tinggi di bandingkan dengan
mesin Carnot
.
;ntuk membuktikan kebenaran teori =arnot, asumsikanlah keberadaan sebuah
mesin
E
dengan efisiensi termal lebih besar dari mesin =arnot. Perhatikan% suatu
mesin =arnot menyerap kalor sebesar
Q Hdari reser"oir panas, dan menghasilkan
kerja sebesar
W, dan membuang kalor sebesar
Q H−
Wke reser"oir dingin.
*edangkan mesin E
menyerap kalor sebesar
Q H ?dari reser"oir panas yang sama,
dan juga menghasilkan kerja sebesar
W, dan membuang kalor sebesar
Q H−
W?
ke reser"oir dingin yang sama. *eandainya mesin
E
memiliki efisiensi lebih tinggi
maka,
H H Q W Q W>
?dan
? H H Q Q>
$arena mesin =arnot adalah re"ersible, maka mesin ini dapat beroperasi
dalam arah sebaliknya. *iklus =arnot kemudian melintasi arah yang berlawanan, dan
menjadikan nya siklus refrijerasi re"ersible, untuk itu kuantitas-kuantitas
Q H,
C
Q
dan
Wadalah sama seperti siklus mesin kalor, tetapi dalam arah yang
berlawanan. Tetapkan mesin
E
menggerakkan mesin =arnot dalam arah yang
terbalik seperti refrigerator =arnot, seperti diperlihatkan pada sear skema pada
@ambar 9.'. ;ntuk kombinasi antara mesin kalor dan refrigerator, jumlah kalor netto
yang diserap dari reser"oir dingin adalah%
? ? ) ( H H H H W Q W Q Q Q
−
−
−
=
−
$alor netto yang dipindahkan ke reser"oir panas adalah juga sebesar
Q H−
Q H ?.
/aka, semata-mata hasil dari kombinasi antara mesin kalor dan refrigerator hanya
memindahkan kalor dari temperatur rendah
T
Cke temperatur yang lebih tinggi
T
H.
Aleh karena hal ini bertentangan dengan pernyataan 0 hukum kedua, dugaan awal
bahwa mesin 8 mempunyai efisiensi termal lebih besar dari mesin =arnot adalah
salah, maka dengan ini teori =arnot adalah terbukti. !engan ara yang sama, seorang
dapat membuktikan bahwa semua mesin =arnot yang beroperasi pada antara dua
reser"oir kalor dan pada dua temperatur yang sama akan memiliki efisiensi termal
yang sama. /aka konsekuensi dari teori =arnot menyatakan%
E$%&%en&% ter'a( &)at) 'e&%n *arn+t anya ,ergant)ng aa era/at
0level
te'erat)r an ,)kan aa ,aan ker/a 0
working substance ar% 'e&%n.
a',ar 5.1 Me&%n E 'eng+era&%kan re$r%gerat+r *arn+t *
5.! SKALA TEMPERATUR TERMODINAMIKA
!alam pembahasan sebelumnya, kita telah menentukan derajat temperatur
berdasarkan skala $el"in yang dibangun dari termometri gas ideal. *kala in tidak
merintangi (
preclude
) keuntungan dari kesempatan yang diberikan oleh mesin =arnot
utuk membangun skala temperatur berdasarkan termodinamika yang benar-benar
bebas dari pengaruh sifat-sifat bahan. 6ndaikan
θ
merupakan temperatur yang
didasarkan pada beberapa skala empiris yang mengindentifikasikan derajat-derajat
temperatur. Perhatikan dua mesin =arnot, yang satu beroperasi di antara reser"oir
panas yang bertemperatur
θ
Hdan reser"oir dingin bertemperatur
θ
C, sedangkan mesin
yang kedua beroperasi di antara reser"oir yang bertemperatur
θ
Cdan reser"oir yang
lebih dengin yang bertemperatur
θ
F, seperti yang ditunjukkan pada @ambar 9.0.
$alor yang dibuang oleh mesin pertama sebesar
QCdiserap oleh mesin kedua& oleh
karenanya kedua mesin teresebut bekerja sama membentuk mesin =arnot yang ketiga
yang menyerap kalor sebesar
Q Hdari reser"oir yang bertemperatur
θ
Hmembuang
kalor sebesar
Q Fke reser"oir yang bertemperatur
θ
F. $onsekuensi dari teori
=arnot mengidentifikasikan bahwa efisiensi termal dari mesin yang pertama adalah
fungsi dari
θ
Hdan
θ
C%
)
,
(
'
H C H CQ
Q
θ
θ
φ
η
=
−
=
Penyusunan kembali persamaan ini, menghasilkan%
)
,
(
)
,
(
'
'
C H C H C Hf
Q
Q
θ
θ
θ
θ
φ
=
−
=
(9.1)
a',ar 5.2. Me&%n-'e&%n *arn+t# 1 an 2 'e',ang)n 'e&%n *arn+t ket%ga
dengan f
sebagai fungsi yang tidak ketahui.
;ntuk mesin kedua dan ketiga, kedua-duanya diterapkan persamaan dengan
bentuk fungsi yang sama&
)
,
(
C F F Cf
Q
Q
θ
θ
=
dan
(
H,
F)
F Hf
Q
Q
θ
θ
=
'01
Persamaan kedua (dari dua persamaan ini) dibagi oleh persamaan pertama
menghasilkan%
)
,
(
)
,
(
F C F H C Hf
f
Q
Q
θ
θ
θ
θ
=
!engan membandingkan persamaan ini dan persamaan (9.1) maka jelaslah
temperatur
θ
Fmesti dihilangkan dari perbandingan suku-suku sebelah kanan%
)
(
)
(
C H C HQ
Q
θ
ψ
θ
ψ
=
(9.)
dengan
ψ
sebagai fungsi yang tidak diketahui.
*isi kanan persamaan (9.) adalah perbandingan fungsi-fungsi
ψ
. Bungsi
ψ
ini
die"aluasi pada dua temperatur termodinamika&
ψ
(
θ
H)
menyatakan jumlah kalor
mutlak yang diserap dan
ψ
(
θ
C)
menyatakan jumlah kalor mutlak yang dibuang
oleh mesin =arnot yang beroperasi di antara reser"oir pada temperatur-temperatur
tersebut. Bungsi
ψ
tidak bergantung pada sifat-sifat bahan. Persamaan (9.) juga
membolehkan pemilihan sembarang temperatur empiris yang diwakili oleh
θ
&
setelah pilihan ini ditetapkan, fungsi
ψ
mesti ditentukan. +ika
θ
dipilih sebagai
temperatur $el"in
T
, maka persamaan (9.) menjadi%
)
(
)
(
C H C HT
T
Q
Q
ψ
ψ
=
(9.9)
Skala temperatur Gas-ideal; Persamaan-persamaan Carnot
*iklus yang dijalani oleh suatu gas ideal yang merupakan fluida kerja dalam mesin
=arnot diperlihatkan oleh diagram
!
dalam @ambar 9.1. !iagram tersebut terdiri
dari empat langkah
reversible
%
•
b
→
c
8kspansi isotermal ke sembarang titik sambil menyerap kalor sebesar
HQ
.
•
c
→
d
8kspansi adiabatik sampai temperatur turun ke
T
C.
•
d
→
a
$ompressi isotermal ke keadaan awal sambil membuang kalor sebesar
CQ
;ntuk langkah-langkah isotermal
b
→
c
dan
d
→
a
, persamaan (1.0) disesuaikan
sebagai berikut%
b c H H!
!
"T
Q
=
ln
dan
a d C C!
!
"T
Q
=
ln
Aleh sebab itu,
)
(
ln
)
(
ln
a d C b c H C H!
!
T
!
!
T
Q
Q
=
(9.)
;ntuk proses adiabatik persamaan (1.0') ditulis sebagai berikut,
!
d!
T
dT
"
C
!=
−
a',ar 5.!. D%agra'
P
'en)n/)kkan &%k()& *arn+t )nt)k ga& %ea(
.
;ntuk langkah-langkah
a
→
b
dan
c
→
d
integrasi persamaan ini meghasilkan,
b a T T !
!
!
T
dT
"
C
H Cln
=
∫
dan
c d T T !!
!
T
dT
"
C
H Cln
=
∫
Aleh karena sisi kiri kedua persamaan ini sama maka,
c d b a
!
!
!
!
ln
ln
=
atau
a d b c!
!
!
!
ln
ln
=
*ekarang persamaan (9.) menjadi,
C H C H
T
T
Q
Q
=
(9.4)
!engan membandingkan hasil ini dan persamaan (9.9), dapat diketahui bahwa
hubungan fungsional
ψ
merupakan fungsi yang sederhana yaitu
ψ
(
T
) 2
T
. $ita dapat
simpiulkan bahwa skala temperatur $el"in yang didasarkan pada sifat-sifat gas ideal
dalam kenyataannya adalah skala termodinamika, dan bebas dari pengarauh
sembarang sifat-sifat bahan. Pensubtitusian persamaan (9.4) ke dalam persamaan
(9.0) menghasilkan%
H C HT
T
Q
W
−
=
=
'
η
(9.7)
Persamaan-persamaan (9.4) dan (9.7) dikenal sebagai persamaan =arnot. ;ntuk
persamaan (9.4) harga
QCyang terkeil yang mungkin adalah nol& dan dengan
demikian harga
T
Cjuga nol, yaitu temperatur absolut
odengan skala $el"in. *eperti
yang telah disebutkan pada subbab '.9, harga ini setara dengan -041.'9
o=.
Persamaan (9.7) menunjukkan bahwa efisiensi teermal suatu mesin =arnot dapat
mendekati harga sama dengan satu hanya bila
T
Hmendekati harga tak terhingga atau
T
Cmendekati harga nol. Tidak ada satupun dari kedua kondisi ini dapat diapai, oleh
karenanya semua mesin kalor beroperasi dengan efisiensi lebih keil dari satu.
*eara alamiah reser"oir dingin yang tersedia di permukaan bumi adalah atmosfir,
danau dan sungai, dan lautan, dengan harga
T
C ≅1 $. Ceser"oir panas adalah
objek-objek seperti ruang bakar (tanur) yang temperaturnya ditentukan oleh
pembakaran bahan bakar fossil dan reaktor nuklir yang temperaturnya ditentukan
oleh reaksi nuklir unsur-unsur radioakti". *umber-sumber panas seperti ini
bertemperatur
T
H ≅ $. !engan harga-harga ini,
9
,
1
'
−
=
=
η!alam praktek dan seara kasar harga ini adalah harga limit untuk efisiensi termal
suatu mesin =arnot& sedangkan mesin-mesin kalor yang sebenarnya beroperasi seara
irre"ersible, sehingga efisiensi termalnya jarang melewati harga ,19.
*+nt+ 5.1
*uatu pusat pembangkit daya yang beroperasi pada 7. $#, menghasilkan
kukus pada temperatur 979 $ dan membuang kalor ke sungai pada temperatur 0:9
$. +ika efisiensi termal pembangkit daya adalah 4 dari harga maksimum yang
mungkin diapai (efisiensi ), berpakah jumlah kalor yang dibuang ke sungai untuk
menghasilkan daya sebesar yang telah disebutkan<
Penye(e&a%an 5.1
Termal efisiensi maksimum yang mungkin diapai diperoleh dengan menggunakan
persamaan (9.7). !engan
T
Hsebagai temperatur kukus yang dihasilkan dan T
=sebagai temperatur sungai%
:94
,
979
0:9
'
−
=
=
η
dan
η
2 (,4)(,:94) 2 ,14
dengan
η
efisiensi termal aktual. Persamaan (9.') dan (9.0) dapat dikombinasikan
untuk menghilangkan
Q H& selanjutnya penyelesaian untuk
QCdihasilkan
sebagai berikut%
W
Q
C
−
=
η
η
'
'-k+s
'.99.9
k#
9
.
99
.
'
)
.
7
(
14
,
14
,
'
=
=
−
=
+umlah kalor ini akan meningkatkan temperatur sungai yang berukuran sedang ke
beberapa derajat =elsius.
5." ENTROPI
;ntuk mesin =arnot, persamaan (9.4) dapat ditulis sebagai berikut%
C C H H
T
Q
T
Q
=
+ika besaran-besaran kalor didasarkan pada mesin (bukan pada reser"oir kalor), maka
nilai numerik
Q
Hbernilai positif dan
Q
Cbernilai negatif. !engan demikian,
persamaan di atas dapat ditulis tanpa menggunakan tanda kurung mutlak sebagai
berikut%
C C H HT
Q
T
Q
−
=
6tau
+
=
C C H HT
Q
T
Q
(9.:)
!engan demikian, untuk suatu siklus yang lengkap dari mesin =arnot, dua besaran
Q
T
dikaitkan dengan penyerapan dan pembuangan kalor oleh fluida kerja dari
mesin, dan jumlah kedua besaran in adalah nol. Bluida kerja dari mesin yang
beroperasi seara siklus, seara priodik kembali ke keadaan awalnya, dan
sifat-sifatnya seperti tempearutur, tekanan, dan energi dalam kembali ke harga awalnya.
+adi, suatu iri yang khas dan utama dari sifat-sifat tersebut adalah perubahannya
berjumlah nol untuk sembarang siklus yang lengkap. !engan demikian, untuk suatu
siklus =arnot, persamaan (9.:) menyarankan keberadaan suatu sifat yang
perubahan- perubahannya ditentukan oleh besaran
Q
T
.
Tujuan kita sekarang adalah menunjukkan bahwa persamaan (9.:) dapat dipakai
untuk siklus =arnot yang re"ersible, juga dapat terpakai untuk sembarang siklus
re"ersible lainnya. $ur"a tertutup pada diagram
!
dalam @ambar 9. mewakili
sembarang siklus re"ersible yang dilintasi oleh sembarang fluida. >uasan yang
tertutup oleh kur"a yang melingkar dapat dibagi atas kur"a-kur"a adiabatik yang
re"ersible& oleh karena kur"a-kur"a itu tidak saling memotong , maka kur"a-kur"a
itu dapat digambarkan saling dekat satu dengan yang lainnya. $ur"a- kur"a yang
dimaksud ditunjukkan dalam @ambar 9. sebagai garis putus-putus yang panjang.
Hubungkan dua kur"a adiabatik yang saling berdekatan tersebut dengan dua kur"a
isotermal re"ersible yang berukuran pendek, sehingga kur"a-kur"a adiabtik dan
isoterm tersebut membentuk suatu rangkaian kur"a yang mendekati bentuk
lingkaran. 3ila jarak diantara kur"a-kur"a adiabatik semakin didekatkan maka
rangkain kur"a tersebut semakin berbentuk lingkaran. +ika ruang antara
kur"a-kur"a adiabatik semakin keil, diyakini bahwa rangkaian kur"a-kur"a-kur"a-kur"a yang
melingkar tersebut akan dapat mewakili lingkaran aslinya. Tiap pasang kur"a
adiabatik yang berdekatan dan dua kur"a isoterm dapat bergabung membentuk suatu
siklus =arnot, dan persamaan (9.:) dapat dipakai untuk siklus ini..
/asing-masing siklus =arnot mempunyai pasangan isoterm
T
Hdan
T
C, dan
besaran-besaran kalor yang berkaitan dengan isotermal tersebut yaitu
Q
Hdan
Q
C.
Temperatur dan besaran kalor tersebut ditunjukkan pada @ambarb 9. untuk siklus
=arnot yang mewakili. 3ila ruang di antara kur"a-kur"a adiabatik dirapatkan
sedekat-dekatnya, maka ukuran kur"a isotermal menjadi keil sekali, maka
besaran- besaran kalor menjadi
dQ
Hdan
dQ
C, dan persamaan (9.:) untuk masing-masing
siklus =arnot dapat ditulis sebagai berikut%
=
+
C C H HT
dQ
T
dQ
!alam persamaan ini
T
Hdan
T
Cadalah temperatur mutlak fluida kerja dari
mesin-mesin =arnot, juga sebagai temperatur yang dilewati oleh fluida kerja dari
sembarang siklus. Penjumlahan seluruh besaran
dQ
T
untuk mesin-mesin =arnot
menjadikan suatu integral sebagai berikut%
=
∫
dQ
T
rev(9.')
tanda lingkaran pada integral menandakan suatu integrasi pada sembarang siklus, dan
susript Dre"5 siklus adalah re"ersible.
a',ar 5." S)at) r+&e& &%k()& re3er&%,(e &e',arang aa %agra'
P
!engan demikian, besaran-besaran
dQ
rev
T
bila dijumlahkan akan berharga nol
untuk sembarang siklus, dan hal ini menunjukkan iri dari suatu sifat. Aleh
karenanya kita menyimpulkan keberadaan suatu sifat yang perubahan diferensialnya
untuk sembarang siklus diberikan oleh besaran-besaran ini. *ifat ini disebut sebagai
entropi
dan perubahan diferensialnya adalah sebagai berikut%
T
dQ
d#
t=
rev(9.'')
dengan
t#
sebagai entropi total (bukan molar) suatu sistem. !engan ara lain ditulis
sebagai%
t rev
T
d#
dQ
=
(9.'0)
Titik-titik
$
dan
%
pada diagram
!
dalam @ambar 9.9 mewakili dua keadaan
kesetimbangan dari suatu fluida, dan lintasan 6=3 dan 6!3 menunjukkan dua
sembarang proses re"ersible yang menghubungkan titik-titik ini. Entegrasi persamaan
(9.'') untuk masing-masing lintasan menghasilkan%
∫
=
∆
$C% rev tT
dQ
#
dan
∆
=
∫
$&% rev tT
dQ
#
berdasarkan persamaan (9.') kedua integral ini mestilah bernilai sama. $arenanya
kita menyimpulkan bahwa
t#
∆
adalah bebas (tidak bergantung) dari lintasan dan
merupakan suatu perubahan sifat yang dinyatakan sebagai
#
%t−
#
$t.
3ila fluida berubah dari keadaan
$
ke keadaan
%
melalui proses irre"ersible,
perubahan entropi tetap dinyatakan sebagai
∆
#
t=
#
%t−
#
$t, namun eksperimen
menunjukkan bahwa hasil ini (
t#
∆
) tidak dapat diperoleh dari integral
∫
dQ.T,
tetapi die"aluasi berdasarkan proses irre"ersible itu sendiri. $arena perhitungan
perubahan entropi dengan menggunakan integral ini, seara umum hanyalah untuk
lintasan-lintasan yang re"ersible.
Namun demikian, perubahan entropi suatu reser"oir panas, selalu diberikan oleh
Q
T
, dengan
Q
sebagai kuantitas kalor yang dipindahkan ke atau dari reser"oir pada
temperatur
T
, apakah perpindhan kalor tersebut seara re"ersible atau irre"ersible.
6lasannya adalah pengaruh perpindahan kalor pada reser"oir panas adalah sama
tanpa memandang temperatur sumbernya atau wadahnya.
a',ar 5.5. D)a (%nta&an re3er&%,(e 'engga,)ngkan keaaan
ke&et%',angan
!
an
"
.
+ika suatu proses adalah re"ersible dan adiabatik,
dQre"
2 & lalu dengan
persamaan (9.''),
td#
2 . /aka entropi sistem adalah konstan selama proses
adiabatik re"ersible, dan proses disebut
isentropik
.
Pembahasan tentang entropi dapat ringkaskan sebagai berikut%
•
8ntropi berasal dari hukum kedua, dari hukum ini entropi dihadirkan, hal ini
mirip dengan keberadaan energi dalam pada hukum pertama. Persamaan (9.'')
adalah sumber seluruh persamaan yang menghubungkan entropi dengan
kuantitas-kuantitas yang terukur. Persamaan ini tidak menghadirkan definisi
tentang entropi& tidak ada definisi entropi dalam konteks termodinamika klasik.
6pa yang diberikan oleh persamaan tersebut adalah suatu ara untuk
menghitung perubahan sifat entropi tersebut. *ifat-sifat pentingnya
diikhtisarkan oleh aksioma berikut%
Ha%r &)at) &%$at yang %&e,)t entr+%
S
# ya'g 'er)akan &)at) &%$at
%ntr%n&%k ar% &)at) &%&te'# &e4ara $)ng&% ,er),)ngan engan
k++r%nat-k++r%nat yang ter)k)r yang 'en/a% 4%r% ar% &%&te'. Unt)k
&)at) r+&e& re3er&%,(e# er),aan &%$at %n% %,er%kan +(e er&a'aan
05.11.
•
Perubahan entropi suatu sistem yang menjalani suatu proses re"ersible tertentu
adalah%
∫
=
∆
T
dQ
#
rev(9.'1 )
•
+ika suatu sistem menjalani suatu proses irre"ersible antara dua keadaan yang
setimbang, perubahan entropi sisitem
t#
∆
die"aluasi dengan menerapkan
persamaan (9.'1) ke sembarang proses re"ersible yang dipilih yang melakukan
perubahan keadaan yang sama sebagai proses aktual. Entegrasi tidak dilakukan
untuk lintasan yang irre"ersible. $arena entropi merupakan fungsi keadaan,
maka perubahan entropi dari proses-proses irre"ersible dan re"ersible adalah
indentik.
Pada kasus khusus, yaitu suatu proses mekanik yang re"ersible (subbab 0.7),
perubahan entropi sistem die"aluasi dengan
∫
dQ.Tseperti yang diterapkan pada
proses aktual, meskipun perpindahan kalor antara sistem dan lingkungan tidak
re"ersible. 6lasannya adalah kalor bukanlah materi (immaterial), sejauh sistem yang
ditinjau, apakah perbedaan temperatur yang menyebabkan perpindahan kalor bersifat
differensial atau tertentu. Perubahan entropi suatu sistem disebabkan oleh
perpindahan kalor selalu dapat dihitung dengan
∫
dQ.T, apakah perpindahan kalor
dilakukan re"ersible atau irre"ersible. Namun demikian, bila suatu proses adalah
irre"ersible disebabkan oleh perbedaan tertentu dalam gaya dorong yang lain, seperti
tekanan, perubahan entroipi tidak melulu disebabkan oleh perpindahn kalor, dan
untuk perhitungannya seseorang mestilah menemukan suatu alat re"ersible yang
melakukan perubahan keadaan yang sama.
Pengenalan entropi melalui suatu pertimbangan dari mesin kalor adalah
pendekatan klasik sedangkan pendekatan omplementary, didasarkan pada konsep
molekuler dan statistik mekanik, hal ini dibahas sedikit pada subbab 9.''.
5.5 PERUBAHAN ENTROPI AS IDEAL
;ntuk satu mol atau satu satuan massa fluida yang menjalani suatu prosess
mekanik re"ersible dalam sistem tertutup, hukum pertama, persamaan 0.7 menjadi%
d!
dQ
dU
=
rev−
!iferensiasi persamaan terdifinisi untuk entalpi, H
2
U
F
!
, menghasilkan%
d
!
d!
dU
dH
=
+
+
suku
dU
diganti, maka persamaan menjadi,
d ! d! d! dQ dH
=
rev−
+
+
atau
dQ
rev=
dH
−
!
d
;ntuk suatu gas ideal,
dH
=
C
i'dT
dan
!
2 "T (
. !engan mensubstitusikan kedua
persamaan ini dan dibagi dengan
T
maka persamaan menjadi%
d
"
T
dT
C
T
dQ
i' rev=
−
/engikuti persamaan (9.''), persamaan ini menjadi%
d
"
T
dT
C
d#
=
i'−
atau
d
T
dT
"
C
"
d#
i'ln
−
=
dengan
#
sebagai entropi molar gas ideal. Entegrasi dari keadaan awal
T
)dan
)ke
keadaan akhir
T
dan
menghasilkan%
ln
T
dT
"
C
"
#
T T i' −
=
∆
∫
(9.')
'11
#alaupun diturunkan untuk proses mekanik re"ersible, persamaan ini ternyata hanya
menghubungkan sifat-sifat, dan tidak bergantung pada proses yang menyebabkan
perubahan keadaan. +adi persamaan ini merupakan persamaan umum untuk
perhitungan perubahan entropi suatu gas ideal.
*+nt+ 5.2
*uatu gas ideal dengan kapasitas kalor yang berharga konstan menjalani suatu proses
adiabatik (isentropik) re"ersible, berkaitan dengan proses ini persamaan (1.0:b)
dapat ditulis sebagai berikut%
γ γ ') ( ' 0 ' 0 −
=
T
T
Tunjukkanlah bahwa persamaan ini dapat diperoleh dari persamaan (9.') dengan
=
∆
#
<.
Penye(e&a%an 5.2
$arena
C
i'berharga konstan, persamaan (9.') dapat ditulis sebagai%
' 0
ln
ln
C
"
T
T
i' −
=
*elanjutnya,
i' C "
T
T
' 0 ' 0
=
(
$
)
!engan persamaan (1.'7), untuk gas ideal,
"
C
C
i'=
! i'+
atau
i' i' i' i' !
C
"
C
"
C
C
+ = + = γ ' 'dengan
! i' i' C
C
=
γ
. Penyelesaian untuk
"
C
i'adalah sebagai berikut%
γ γ
−
'
=
i' C
"
/asukkan nilai ini ke persamaan 6, maka menghasilkan persamaan yang dimaksud
3ila
C
i'adalah fungsi temperatur sebagaimana yang diungkapkan oleh persamaan
(.), maka penyelesaian persamaan (9.') dilakukan dengan mengintegrasi terlebih
dahulu suku pertama di sisi kanannya. Hasil integrasinya dinyatakan sebagai,
(
'
)
0
'
ln
0 0 0 −
+
+
+
+
=
∫
τ τ τ τT
&
CT
%T
$
T
dT
"
C
T T i' (9.'9)
dengan
T
T
≡
τ
Aleh karena integral ini harus terus die"aluasi, maka kami sertakan program
penyelesaiannya pada 6ppendik !. ;ntuk tujuan komputasi, suku di sisi kanan
persamaan (9.'9) di definisikan sebagai fungsi, E=P*(T,T&6,3,=,!). !engan
persamaan (9.'9) menjadi%
!)
=,
3,
6,
T&
E=P*(T,
=
∫
T T i' T
dT
"
C
Program komputer juga menghitung kapasitas kalor rata-rata yang didefinisikan
sebagai berikut%
)
ln(
T
T
T
dT
C
C
T T i' # i' ∫
=
(9.')
!i sini subskrip D
#
5 menandakan harga rata-rata khusus untuk perhitungan entropi.
3erdasarkan persamaan di atas, persamaan (9.'9) dibagi dengan ln (
T
T
)) atau ln
*
menghasilkan%
(
)
τ τ τ τln
'
0
'
0 0 0 −
+
+
+
+
=
T
&
CT
%T
$
C
# i' (9.'4)
*isi kanan persamaan ini didefinisikan sebagai, /=P*(T,T&6,3,=,!). Persamaan
(9.'4) kemudian menjadi%
!) =, 3, 6, T& /=P*(T,=
"
C
# i' Penyelesaian integral persamaan (9.') menghasilkan%
ln T T C T dT C # i' T T i'
=
∫
dengan demikian persamaan (9.') menjadi%
ln
ln
T
T
"
C
"
#
T T # i' −
=
∆
∫
(9.'7)
Persamaan perubahan entropi untuk gas ideal yang berbentuk seperti ini bermanfaat
jika kalkulasi seara iteratif diperlukan.
*+nt+ 5.!
@as metana berada pada 99 $ dan 9 bar mengalami ekspansi adiabatik re"ersible
sehingga tekanannya menjadi ' bar. 6sumsikan gas metana sebagai gas ideal pada
kondisi tersebut, tentukanlah temperatur akhirnya.
Penye(e&a%an 5.!
;ntuk proses ini +#
2 , dan persamaan (9.'7) menjadi%
:
,
'
9
'
ln
ln
ln
' 0 ' 0=
=
=
−
T
T
"
C
# i' $arena
C i' #bergantung pada T
0, kami susun persamaan ini untuk penyelesaian
seara iteratif%
"
C
T
T
# i'
:
.
'
ln
' 0=
−
*elanjutnya ,
−
=
" C T T # i' : . ' eGp ' 0(
$)
8"aluasi
C " # i'
diberikan oleh persamaan (9.'4) dengan harga-harga
konstantanya dapat diperoleh dari Tabel =.' (*mith
et al
, 09).
,.) -1,-0.'8 -.7'8 T0&'.40,: /=P*(99,
=
" C # i' !engan nilai awal T
0 99, selanjutnya memasukkan nilai awal ke dalam persamaan
ini dan diperoleh harga
C "# i'
maka diperoleh nilai
T
,yang baru. !engan nilai ini dihitung kembali harga
" C
# i'
.
, dan proses dilanjutkan sampai menapai kon"ergensi pada harga akhir
T
,2 ''.1 $.
5. PERNYATAAN MATEMATIK HUKUM KEDUA
Perhatikan dua reser"oir kalor, yang pertama pada temperatur
T
Hdan yang kedau
pada temperatur yang lebih rendah
T
C. $alor sebesar
Qdipindahkan dari reser"oir
yang lebih panas ke reser"oir yang lebih dingin. Perubahan entropi pada reser"oir
betemperatur
T
Hdan
T
Cadalah sebagai berikut%
H t H T Q #
=
−
∆
dan
C t C T Q #=
−
∆
$edua perubahan entropi dijumlahkan maka diperoleh%
−
=
+
−
=
∆
+
∆
=
∆
C H C H C H t C t HT
T
T
T
Q
T
Q
T
Q
#
#
#
total$arena T
HI T
=, perubahan entropi total sebagai hasil proses irre"ersible ini adalah
positif. +uga,
∆
#
totalbertambah keil jika selisih
T
Hdan
T
Cmenjadi lebih keil. 3ila
T
Hsedikit lebih besar dibandingkan
T
C, maka perpindahan kalor berjalan seara
re"ersible, dan
∆
#
totalmendekati nol. !engan demikian untuk proses perpindahan
kalor seara irre"ersible,
∆
#
totalselalu bernilai positif, dan memdekati nol jika
proses menjadi re"ersible.
*ekarang perhatikan suatu proses irre"ersible di dalam sistim tertutup yang
padanya tidak ada terjadi perpindahan kalor. Proses demikian diwakili oleh diagram
!
dalam @ambar 9. yang memperlihatkan suatu ekspansi adiabatik yang dilakukan
oleh satu mol fluida dari keadaan kesetimbangan awal pada titik
$
ke kesetimbangan
akhir titik
%
. *ekarang, anggaplah fluida itu dikembalikan ke keadaan awal dengan
proses re"ersible yang terdiri dari dua langkah% pertama, kompressi fluida hingga
menapai tekanan awalnya dengan proses adiabatik re"ersible (entropi konstan), dan
kedua, kompressi fluida hingga menapai "olume awalnya dengan tekanan konstan
dan re"ersible. +ika pada proses awal (ekspansi dari
$
ke
%
) dihasilkan perubahan
entropi fluida, maka mestilah ada perpindahan kalor selama kompressi tekanan
konstan yang re"ersible, pada langkah kedua%
a',ar 5. S%k()& engan r+&e& a%a,at%k %re3er&%,(e#
!
ke
"
∫
=
−
=
∆
% $ rev t % t $ tT
dQ
#
#
#
Proses awal yang irre"ersible (dari
$
ke
%
) dan proses kembali (
%
ke
$
)yang
re"ersible, keduanya membentuk suatu siklus dengan perubahan energi dalamnya
+U
2 , dengan demikian kerja yang dilakukan siklus adalah%
∫
=
=
−
$ % rev revdQ
Q
W
Namun demikian, menurut pernyataan 'a dari hukum kedua,
Q
revtidak dapat
seluruhnya dirubah menjadi kerja untuk suatu siklus. !engan demikian,
∫
dQrevadalah negatif, maka
#
$t−
#
%tjuga negatif& ini berarti
t
$
t
%
#
#
〉
. $arena proses tahap
awal adalah proses irre"ersible yang adiabatik (J
#
surr2 ), maka perubahan entropi
total dari sistem dan lingkungan sebagai akibat dari proses awal tersebut adalah
(
total
=
−
〉
!alam menapai hasil ini, praduga kita adalah bahwa proses irre"ersible yang
mula-mula menyebabkan perubahan entropi fluida. 3ila dalam kenyataannya proses
tahap awal tersebut adalah isentropik, maka dengan demikian sistem dapat
dikembalikan ke keadaan awalnya dengan proses adiabatik re"ersible. *iklus ini
dapat dilakukan tanpa perpindahan kalaor dan karenanya tidak ada kerja netto.
!engan demikian sistem dikembalikan ke keadaan awalnya tanpa meninggalkan
sedikitpun perubahan pada tempat yang lain (seperti lingkungan), dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa proses tahap awal adalah re"ersible ketimbang irre"esible.
Aleh karenanya hasil yang sama dijumpai untuk proses adiabatik sebagaimana
untuk perpindahan kalor langsung%
∆
#
totaladalah bernilai positif, dan mendekati nol
sebagai limit jika proses menjadi re"ersible. $esimpulan yang sama ini dapat
didemostrasikan untuk sembarang proses, dan sampai persamaan umum%
total≥
∆
#
(9.':)
Pernyataan &e4ara 'ate'at%k ar% )k)' ke)a 'enega&kan ,a6a
&et%a r+&e& ,er(ang&)ng a(a' ara &ee'%k%an r)a &e%ngga
er),aan entr+% t+ta( yang 'enyerta%nya aa(a ,ern%(a% +&%t%$# (%'%t
0n%(a% ,ata& n+( akan %4aa% anya ,%(a r+&e& ,er(ang&)ng &e4ara
re3er&%,(e. 7a% t%ak aa &at) )n r+&e& yang ')ngk%n ,er(ang&)ng
engan er),aan entr+% t+ta(nya ,ern%(a% negat%$.
*ekarang kita beralih ke suatu mesin kalor siklus yang menyerap kalor sebesar
Q Hdari reser"oir panas pada
T
H, dan membuang kalor sebesar
QCpada
T
C. $arena
mesin beroperasi seara siklus, maka tidak ada perubahan netto yang terjadi pada
sifat-sifatnya (seperti
T
,
dan
!
). $arenanya perubahan entropi total dari proses
tersebut adalah perjumlahan perubahan entropi dari masing-masing reser"oir kalor%
C C H H
T
Q
T
Q
#
=
−
+
∆
total$erja yang dilakukan oleh mesin adalah%
C
H Q
Q
W