• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Implementasi Produksi Bersih pada IkM Batik di Sentra Batik Desa Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri - Edy Suhartono, Basuki Setyo Budi - Polines.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Implementasi Produksi Bersih pada IkM Batik di Sentra Batik Desa Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri - Edy Suhartono, Basuki Setyo Budi - Polines.pdf"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Edy Suhartono

Edy Suhartono , Basuki Setyo Budi, Basuki Setyo Budi (1)

(1)

 Politeknik Negeri Semarang  Politeknik Negeri Semarang

(2) (2)

 Program Studi Ilmu Lingkungan Pro

 Program Studi Ilmu Lingkungan Pro gram Pasca Sarjana Universitas Diponegorogram Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Jl. Imam Bardjo, SH. No. 3, Semarang

Jl. Imam Bardjo, SH. No. 3, Semarang

Abstrak Abstrak

Perkembangan industri batik di Kabupaten Wonogiri sangat pesat yang didukung oleh Perkembangan industri batik di Kabupaten Wonogiri sangat pesat yang didukung oleh  puluhan

 puluhan sentra sentra batik batik yang yang tersebar tersebar di di beberapa beberapa kecamatan. Sebelum kecamatan. Sebelum tahun tahun 2007, 2007, kondisikondisi sentra batik Kabupaten Wonogiri berkembang secara alami. Berdasarkan kemampuan sentra batik Kabupaten Wonogiri berkembang secara alami. Berdasarkan kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja, maka jenis industri kerajinan batik menduduki rangking dalam penyerapan tenaga kerja, maka jenis industri kerajinan batik menduduki rangking  pertama

 pertama atau atau sangat sangat potensial potensial dalam dalam penyerapan penyerapan tenaga tenaga kerja kerja yaitu yaitu sebesar sebesar 853 853 orang.orang. Salah satu klaster yang padat dengan volume produksi tinggi adalah klaster batik Desa Salah satu klaster yang padat dengan volume produksi tinggi adalah klaster batik Desa TirtomoyoKecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri. Untuk meningkatkan kinerja TirtomoyoKecamatan Tirtomoyo Kabupaten Wonogiri. Untuk meningkatkan kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan pada klaster batik Desa Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri ekonomi, sosial, dan lingkungan pada klaster batik Desa Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri dilakukan penerapan perangkat produksi bersih berkelanjutan dan optimalisasi dilakukan penerapan perangkat produksi bersih berkelanjutan dan optimalisasi  pemanfaatan limbah padat

 pemanfaatan limbah padat melalui pola (3R).Hmelalui pola (3R).H asiasi l l produksi pproduksi p engengrajraj in in batbat ik ik ada ada berber upaupa kain batik, sprei dan sarung bantal, hem, kemeja, daster, sarung, taplak meja, kain batik, sprei dan sarung bantal, hem, kemeja, daster, sarung, taplak meja, kerudung. Kapasitas produksi masing –masing pengrajin per bulan antara 30 kodi kerudung. Kapasitas produksi masing –masing pengrajin per bulan antara 30 kodi sampai 500 kodi. Pertumbuhan UKM di Kabupaten Wonogiri khususnya klaster batik sampai 500 kodi. Pertumbuhan UKM di Kabupaten Wonogiri khususnya klaster batik  Desa

 Desa Tirtomoyo Tirtomoyo setiap setiap tahunnya tahunnya berkembang berkembang meskipun meskipun ada ada yang yang tutup tutup usahanya, usahanya, dandan merupakan jantung perekonomian garmen di kabupaten Wonogiri. Rata-rata satu merupakan jantung perekonomian garmen di kabupaten Wonogiri. Rata-rata satu  perusahaan

 perusahaan mempunyai mempunyai karyawan karyawan 15 15 orang. orang. Setiap Setiap tahun tahun rata-rata rata-rata satu satu perusahaanperusahaan mempergunakan 10.950 kg lilin batik, kain grey 182.880 m, H 

mempergunakan 10.950 kg lilin batik, kain grey 182.880 m, H 22OO22 1600 l, koslik 2000 kg, 1600 l, koslik 2000 kg, teepol 200 kg. pada proses produksi batik rata-rata membutuhkan air 15.000 l, minyak teepol 200 kg. pada proses produksi batik rata-rata membutuhkan air 15.000 l, minyak tanah 10 l. Sedangkan selama setahun lilin yang terbuang 12,5%, produk gagal 9.144 m, tanah 10 l. Sedangkan selama setahun lilin yang terbuang 12,5%, produk gagal 9.144 m,  H 

 H 22OO22  yang tercecer 200 l, kostik yang tercecer 24 kg, air limbah 80% dari air yang  yang tercecer 200 l, kostik yang tercecer 24 kg, air limbah 80% dari air yang digunakan, teepol yang tercecer 10 kg, bahan pewarna 50,4 kg, belum ada yang digunakan, teepol yang tercecer 10 kg, bahan pewarna 50,4 kg, belum ada yang mengunakan

mengunakan pewarna alam.pewarna alam.Tahapan Tahapan yang yang harus dilalui harus dilalui untuk meuntuk menerapkan produknerapkan produksisi bersih berkelanjutan yaitu

bersih berkelanjutan yaitu mengidentifikasi penyebab mengidentifikasi penyebab inefisiensi, inefisiensi, menganalisis sebab danmenganalisis sebab dan dampak lingkungan, menentukan langkah-langkah perbaikan pengelolaan lingkungan yang dampak lingkungan, menentukan langkah-langkah perbaikan pengelolaan lingkungan yang diperlukan, mengintegrasikannya dalam struktur organisasi perusahaan serta diperlukan, mengintegrasikannya dalam struktur organisasi perusahaan serta mengevaluasi langkah-langkah tersebut.

mengevaluasi langkah-langkah tersebut. Kata kunci

Kata kunci : : Efisiensi, Produksi Bersih, Pengelolaan Efisiensi, Produksi Bersih, Pengelolaan lingkunganlingkungan

A.

A. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Dewasa ini, penerapan perangkat-perangkat pengelolaan lingkungan mengarah pada Dewasa ini, penerapan perangkat-perangkat pengelolaan lingkungan mengarah pada upaya perbaikan lingkungan yang dilakukan secara terpadu dan sistematis oleh seluruh pihak upaya perbaikan lingkungan yang dilakukan secara terpadu dan sistematis oleh seluruh pihak yang berkepentingan menuju pencapaian keseimbangan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. yang berkepentingan menuju pencapaian keseimbangan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial. Upaya terpadu dan sistematis tersebut mencakup antara lain penyediaan kebijakan dan program Upaya terpadu dan sistematis tersebut mencakup antara lain penyediaan kebijakan dan program pemerintah yang kondusif, praktek pengelolaan lingkungan terbaik oleh perilaku pembangunan, pemerintah yang kondusif, praktek pengelolaan lingkungan terbaik oleh perilaku pembangunan, infrastruktur pengelolaan lingkungan yang memadai dalam bentuk pendidikan dan pelatihan infrastruktur pengelolaan lingkungan yang memadai dalam bentuk pendidikan dan pelatihan yang dikemas dalam kegiatan Penerapan IPTEKS

(2)

Pertumbuhan UKM di Kabupaten

Pertumbuhan UKM di Kabupaten Wonogiri khususnyWonogiri khususnya klaster batik a klaster batik Desa TirtomoyoDesa Tirtomoyo setiap tahunnya berkembang meskipun ada yang tutup usahanya, dan merupakan jantung setiap tahunnya berkembang meskipun ada yang tutup usahanya, dan merupakan jantung perekonomian garmen di kabupaten

perekonomian garmen di kabupaten WonogiriWonogiri. Rata-rata satu perusahaan mempunyai karyawan. Rata-rata satu perusahaan mempunyai karyawan 15 orang. Setiap tahun rata-rata satu perusahaan mempergunakan 10.950 kg lilin batik, kain 15 orang. Setiap tahun rata-rata satu perusahaan mempergunakan 10.950 kg lilin batik, kain grey 182.880 m, H

grey 182.880 m, H22OO22 1600 l, koslik 2000 kg, teepol 200 kg. pada proses produksi batik rata- 1600 l, koslik 2000 kg, teepol 200 kg. pada proses produksi batik

rata-rata membutuhkan air 15.000 l, minyak tanah 10 l. Sedangkan selama setahun lilin yang rata membutuhkan air 15.000 l, minyak tanah 10 l. Sedangkan selama setahun lilin yang terbuang 12,5%, produk gagal 9.144 m, H

terbuang 12,5%, produk gagal 9.144 m, H22OO22 yang tercecer 200 l, kostik yang tercecer 24 kg, yang tercecer 200 l, kostik yang tercecer 24 kg,

air limbah 80% dari air yang digunakan, teepol yang tercecer 10 kg, bahan pewarna 50,4 kg, air limbah 80% dari air yang digunakan, teepol yang tercecer 10 kg, bahan pewarna 50,4 kg, belum ada yang mengunakan pewarna alam. (Setyowati, 2007). Kondisi ini tentunya dapat belum ada yang mengunakan pewarna alam. (Setyowati, 2007). Kondisi ini tentunya dapat berkontribusi negatif kepada lingkungan maupun perusahaan apabila tidak dilakukan berkontribusi negatif kepada lingkungan maupun perusahaan apabila tidak dilakukan pengelolaan secara terpadu. Fakta menunjukkan bahwa upaya pengelolaan lingkungan dan pengelolaan secara terpadu. Fakta menunjukkan bahwa upaya pengelolaan lingkungan dan penghematan bahan

penghematan bahan baku, bahan baku, bahan tambahan, air mtambahan, air maupun energi maupun energi masih dihadapkan asih dihadapkan kepadakepada kendala-kendala kurangnya pengetahuan praktis pengelolaan lingkungan dan sumber daya kendala-kendala kurangnya pengetahuan praktis pengelolaan lingkungan dan sumber daya manusia yang terbatas.

manusia yang terbatas.

Sebagai upaya peningkatan potensi-potensi tersebut maka dilakukan penerapan Sebagai upaya peningkatan potensi-potensi tersebut maka dilakukan penerapan produksi bersih berkelanjutan di Kampoeng Batik

produksi bersih berkelanjutan di Kampoeng Batik Desa TirtomoyoWonogiri. Melalui penerapanDesa TirtomoyoWonogiri. Melalui penerapan produksi bersih berkelanjutan, volume air limbah dapat berkurang sejak air proses produksi produksi bersih berkelanjutan, volume air limbah dapat berkurang sejak air proses produksi serta bahan pencemar yang terkandung di dalamnya pun dapat berkurang dengan adanya serta bahan pencemar yang terkandung di dalamnya pun dapat berkurang dengan adanya penggunaan bahan yang ramah lingkungan. Dengan berkembangnya volume air limbah serta penggunaan bahan yang ramah lingkungan. Dengan berkembangnya volume air limbah serta bahan pencemar, kebutuhan biaya pengolahan serta bahan pencemar, kebutuhan biaya bahan pencemar, kebutuhan biaya pengolahan serta bahan pencemar, kebutuhan biaya pengolahan air limbah pun akan berkurang. Tahapan yang harus dilalui untuk menerapkan pengolahan air limbah pun akan berkurang. Tahapan yang harus dilalui untuk menerapkan produksi bersih berkelanjutan yaitu mengidentifikasi penyebab dan efisiensi menganalisis sebab produksi bersih berkelanjutan yaitu mengidentifikasi penyebab dan efisiensi menganalisis sebab dan dampak lingkungan, menentukan langkah-langkah perbaikan pengelolaan lingkungan yang dan dampak lingkungan, menentukan langkah-langkah perbaikan pengelolaan lingkungan yang diperlukan, mengintegrasikannya dalam struktur organisasi perusahaan serta mengevaluasi diperlukan, mengintegrasikannya dalam struktur organisasi perusahaan serta mengevaluasi langkah-langkah tersebut.

langkah-langkah tersebut. Permasalahan

Permasalahan a.

a. Adanya keluaran bukan produk (KBP) atauAdanya keluaran bukan produk (KBP) atau  Non Product Output  Non Product Output  (NPO) yang berupa materi, (NPO) yang berupa materi, energi, dan air yang terbuang 10 – 30% dan total biaya produksi.

energi, dan air yang terbuang 10 – 30% dan total biaya produksi. b.

b. KBP terutama lilin/malam yang ikut larut dalam airKBP terutama lilin/malam yang ikut larut dalam air c.

c. Belum adanya perangkap malam/lilin yaitu koen. Koen/ Belum adanya perangkap malam/lilin yaitu koen. Koen/ wax trap.wax trap. d.

d. Belum optimalnya strategi produksi bersih berkelanjutan dengan efisiensi secara ekonomisBelum optimalnya strategi produksi bersih berkelanjutan dengan efisiensi secara ekonomis pada proses produksi dan peningkatan pelayanan yang berimplikasi pada pengurangan pada proses produksi dan peningkatan pelayanan yang berimplikasi pada pengurangan penggunaan sumber daya alam maupun pengurangan penggunaan bahan beracun dan penggunaan sumber daya alam maupun pengurangan penggunaan bahan beracun dan

(3)

Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian a.

a. Mengevaluasi perhitungan efisiensi energi pada Industri BatikMengevaluasi perhitungan efisiensi energi pada Industri Batik b.

b. Menyusun Potensi efisiensi energi pada Industri BatikMenyusun Potensi efisiensi energi pada Industri Batik c.

c. Mengevaluasi penggunaan energi di Industri Batik yang dapat dioptimalkan sedemikianMengevaluasi penggunaan energi di Industri Batik yang dapat dioptimalkan sedemikian diperoleh tingkat efisiensi yang tinggi dan

diperoleh tingkat efisiensi yang tinggi dan ramah lingkunganramah lingkungan

B.

B. SUMBER INSPIRASI

SUMBER INSPIRASI

Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang diterapkan Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang diterapkan secara terus menerus pada proses produksi, produk dan jasa sehingga meningkatkan secara terus menerus pada proses produksi, produk dan jasa sehingga meningkatkan eko-efisiensi dan m

efisiensi dan mengurangi terjadinya reengurangi terjadinya resiko terhadap siko terhadap manusia dan lmanusia dan lingkungan (UNEP). ingkungan (UNEP). PadaPada awalnya pengelolaan lingkungan didasarkan pada pendekatan kapasitas daya dukung (

awalnya pengelolaan lingkungan didasarkan pada pendekatan kapasitas daya dukung (CarryingCarrying

Capacity Approach

Capacity Approach) akibat terbatasnya daya dukung alamiah untuk menetralisir pencemaran) akibat terbatasnya daya dukung alamiah untuk menetralisir pencemaran yang semakin meningkat. Upaya dalam mengatasi masalah pencemaran berubah pendekatan yang semakin meningkat. Upaya dalam mengatasi masalah pencemaran berubah pendekatan pengolahan limbah yang terbentuk (

pengolahan limbah yang terbentuk ( End Of Pipe Treatment End Of Pipe Treatment ).).

C.

C. METODE

METODE

a.

a. Kajian Perpustakaan, kajian ini Kajian Perpustakaan, kajian ini dilakukan untuk mendapatkan sumber-sumber referensi yangdilakukan untuk mendapatkan sumber-sumber referensi yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan kajian ini.

dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan kajian ini. b.

b. Metode pengumpulan data, pengumpulan data sekunder akan diperoleh dari instansi terkait,Metode pengumpulan data, pengumpulan data sekunder akan diperoleh dari instansi terkait, sedangkan data primer diperoleh dari survey l

sedangkan data primer diperoleh dari survey lapangan.apangan. c.

c. Teknik analisis dan pengolahan data, analisis data berupa analisis deskriptif terhadap dataTeknik analisis dan pengolahan data, analisis data berupa analisis deskriptif terhadap data sekunder dan informasi yang ada yang diperoleh dari instansi terkait pada tahap sebelumnya. sekunder dan informasi yang ada yang diperoleh dari instansi terkait pada tahap sebelumnya. Dari tahap ini dapat diperoleh gambaran kondisi kinerja industri batik di Simbang |Kulon, Dari tahap ini dapat diperoleh gambaran kondisi kinerja industri batik di Simbang |Kulon, seperti analisis tentang tingkat penggunaan bahan dan energi, tingkat volume limbah yang seperti analisis tentang tingkat penggunaan bahan dan energi, tingkat volume limbah yang dibuang ke lingkungan

dibuang ke lingkungan d.

d. Menyusun Model Korelasi, yang dapat digunakan untuk mencari determinan (faktor-faktorMenyusun Model Korelasi, yang dapat digunakan untuk mencari determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi) keberhasilan pengelolaan industri batik secara efisien dan ramah yang mempengaruhi) keberhasilan pengelolaan industri batik secara efisien dan ramah terhadap lingkungan(ekoefisiensi).

terhadap lingkungan(ekoefisiensi).

e.

e.

Menyusun Model Statistik Peramalan/Regresi, yang dapat digunakan untuk meramalMenyusun Model Statistik Peramalan/Regresi, yang dapat digunakan untuk meramal (( forecast  forecast ) indikator-indikator penting dan dipakai sebagai bahan perencanaan yang akan) indikator-indikator penting dan dipakai sebagai bahan perencanaan yang akan datang.

(4)

D.

D. KARYA UTAMA

KARYA UTAMA

a.

a. Lay out UKM batik Lay out UKM batik sesuai dengan penerapan produksi bersihsesuai dengan penerapan produksi bersih b.

b. Hot Spots UKM batik pada Hot Spots UKM batik pada gudang obat haspel, printing, pencucian plankan, dan gudang obat haspel, printing, pencucian plankan, dan paddr.paddr. c.

c. Analisis sebab dan alternatif langkah masing-masing UKM dalam penerapan produksiAnalisis sebab dan alternatif langkah masing-masing UKM dalam penerapan produksi bersih.

bersih. d.

d. Perhitungan KBP sebelum penerapan produksi bersih dan sesudah penerapan produksiPerhitungan KBP sebelum penerapan produksi bersih dan sesudah penerapan produksi bersih.

bersih.

e. Bangunan koen/ 

e. Bangunan koen/ wax trapwax trap  untuk perangkap lilin dengan panjang 345 cm dan lebar 90 cm  untuk perangkap lilin dengan panjang 345 cm dan lebar 90 cm kedalaman 135 cm yang disekat-sekat menjadi

kedalaman 135 cm yang disekat-sekat menjadi 4 bak.4 bak.

E.

E. ULASAN KARYA

ULASAN KARYA

• Konsep Produksi BersihKonsep Produksi Bersih

Konsep ini memiliki

Konsep ini memiliki hierarchyhierarchy di manadi mana recyclerecycle harus dilakukan langsung (harus dilakukan langsung (in-pipein-pipe recycle)

recycle). Jadi . Jadi penyelesaian masalah penyelesaian masalah lingkungan lingkungan ditekankan ditekankan pada sumber pada sumber pencemaran bukanpencemaran bukan pada akhir proses seperti pada

pada akhir proses seperti pada end-ofpipe treatment technology,end-ofpipe treatment technology, meliputi pemanfaatan sumbermeliputi pemanfaatan sumber alam secara efisien yang bermakna pula bagi penyusutan limbah yang dihasilkan, pencemaran, alam secara efisien yang bermakna pula bagi penyusutan limbah yang dihasilkan, pencemaran, dan penyusutan

dan penyusutan risiko bagi risiko bagi kesehatan dan kkesehatan dan keselamatan manusia. eselamatan manusia. Konsep ini Konsep ini tidak selalutidak selalu membutuhkan kegiatan yang mahal atau teknologi canggih tetapi sering kali menghasilkan membutuhkan kegiatan yang mahal atau teknologi canggih tetapi sering kali menghasilkan penghematan yang potensial sehingga meningkatkan daya saing di pasar

penghematan yang potensial sehingga meningkatkan daya saing di pasar.. Yang dibutuhkanYang dibutuhkan adalah perubahan sikap, pengelolaan lingkungan yang bertanggung-jawab dan penilaian pilihan adalah perubahan sikap, pengelolaan lingkungan yang bertanggung-jawab dan penilaian pilihan teknologi. Produksi bersih yang sederhana untuk diterapkan adalah

teknologi. Produksi bersih yang sederhana untuk diterapkan adalah good housekeepinggood housekeeping •

• Langkah Produksi BersihLangkah Produksi Bersih

1). Substitusi Bahan Baku dan Bahan Pembantu 1). Substitusi Bahan Baku dan Bahan Pembantu a.

a. Mengganti bahan Mengganti bahan baku yang baku yang mengandung mengandung bahan berbahaya bahan berbahaya dengan bahan dengan bahan yang yang tidak atautidak atau lebih sedikit mengandung bahan berbahaya dan

lebih sedikit mengandung bahan berbahaya dan baracun (B-3).baracun (B-3). b.

b. Mengganti Mengganti bahan bahan pelarut pelarut dan dan bahan bahan pembersih pembersih yang yang mengandung mengandung bahan bahan berbahaya.berbahaya. 2). Memperbaiki Sistem Tata Rumah

2). Memperbaiki Sistem Tata Rumah TanggaTangga

a.

a. Mengurangi kehilangan bMengurangi kehilangan bahan baku, prodahan baku, produk dan energuk dan energi sebagai akibat i sebagai akibat adanya kebocoran,adanya kebocoran, dan tumpahan.

dan tumpahan. b.

b. Menempatkan peralatan dengan baik untuk menghindari terjadinya tumpahan danMenempatkan peralatan dengan baik untuk menghindari terjadinya tumpahan dan kontaminasi.

(5)

• Modifikasi ProdukModifikasi Produk

a.

a. Memformulasikan kembali rancangan produk untuk mengurangi dampak negatif terhadapMemformulasikan kembali rancangan produk untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan setelah produk tersebut dipakai.

lingkungan setelah produk tersebut dipakai. b.

b. Menghilangkan kemasan yang berlebihan dan tidak perlu.Menghilangkan kemasan yang berlebihan dan tidak perlu. c.

c. Meningkatkan masa pakai produk (Meningkatkan masa pakai produk ( product lifetime product lifetime).). d.

d. Mendisain produk sehingga produk tersebut dapat didaur ulang.Mendisain produk sehingga produk tersebut dapat didaur ulang. •

• Modifikasi ProsesModifikasi Proses

a.

a. Mengganti peralatan yang rusak dan perbaikan tata letaknya untuk mengoptimalkan aliranMengganti peralatan yang rusak dan perbaikan tata letaknya untuk mengoptimalkan aliran bahan dan efisiensi produk.

bahan dan efisiensi produk. b.

b. Memperbaiki kondisi proses seperti kecepatan aliran, temperatur, tekanan dan waktuMemperbaiki kondisi proses seperti kecepatan aliran, temperatur, tekanan dan waktu penyimpanan,untuk memperbaiki kualitas produk akhir dan mengurangi terbentuknya penyimpanan,untuk memperbaiki kualitas produk akhir dan mengurangi terbentuknya limbah.

limbah.

F.

F. KESIMPULAN

KESIMPULAN

Kesimpulan dan keuntungan dalam penerapan Produksi Bersih Kesimpulan dan keuntungan dalam penerapan Produksi Bersih a.

a. Meningkatkan efisiensi.Meningkatkan efisiensi. b.

b. Mengurangi Biaya Pengolahan Limbah.Mengurangi Biaya Pengolahan Limbah. c.

c. Konsevasi Bahan Baku dan Energi.Konsevasi Bahan Baku dan Energi. d.

d. Membantu Akses Kepada Lembaga Finansial.Membantu Akses Kepada Lembaga Finansial. e.

e. Memenuhi Permintaan Pasar.Memenuhi Permintaan Pasar. f.

f. Memperbaiki Kualitas Lingkungan.Memperbaiki Kualitas Lingkungan. g.

g. Memenuhi Peraturan Lingkungan.Memenuhi Peraturan Lingkungan. h.

h. Memperbaiki Lingkungan Kerja.Memperbaiki Lingkungan Kerja. i.

i. Meningkatkan Persepsi Masyarakat.Meningkatkan Persepsi Masyarakat.

G.

G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN

DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN

a.

a. Mengetahui Tingkat efisiensi energi pada Industri BatikMengetahui Tingkat efisiensi energi pada Industri Batik b.

b. Mengetahui Potensi efisiensi energi pada Industri BatikMengetahui Potensi efisiensi energi pada Industri Batik c.

c. Mengetahui penggunaan energi di Industri Batik yang dapat dioptimalkan sedemikianMengetahui penggunaan energi di Industri Batik yang dapat dioptimalkan sedemikian diperoleh tingkat efisiensi yang tinggi dan

(6)

H.

H. DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

(1)

(1) Sustainable Development Program. January 1998 Sustainable Development Program. January 1998 .. http://www.unido.org/ssites/env/sectors/sectors701.html

http://www.unido.org/ssites/env/sectors/sectors701.html..  An  An extensive extensive overview overview of of textiletextile  production

 production including including sub sub sectors. sectors. Also Also includes includes a a very very detailed detailed technical technical description description ofof cleaner production techniques such as chemical substitution, water conservation and waste cleaner production techniques such as chemical substitution, water conservation and waste minimization

minimization.. (2)

(2)  Energy  Energy Conservation Conservation in in the the Textile Textile Industry. Industry. United United Nations Nations Industrial Industrial DevelopmentDevelopment Organization (UNIDO) and Ministry of International Trade and Industry

Organization (UNIDO) and Ministry of International Trade and Industry . (MITI), Japan. (MITI), Japan 1992

1992

http://www.unido.org/ 

http://www.unido.org/ userfilesuserfiles /PembletP/sectorstextile.pdf  /PembletP/sectorstextile.pdf .. This manual presents a lengthyThis manual presents a lengthy discussion of various kinds of textile production—yarn and fiber production, knitting, discussion of various kinds of textile production—yarn and fiber production, knitting, weaving, clothing, dyeing and finishing—and provides guidance on energy-saving weaving, clothing, dyeing and finishing—and provides guidance on energy-saving technologies for each one

technologies for each one.. (3)

(3) The Textiles Industry: Improvement of Resource Efficiency and EnvironmentalThe Textiles Industry: Improvement of Resource Efficiency and Environmental Performance. CleanerProduction.com, Hamner and Associates LLC 

Performance. CleanerProduction.com, Hamner and Associates LLC , 2000, 2000

http://www.cleanerproduction.com/industries/textiles.html

http://www.cleanerproduction.com/industries/textiles.html..  A  A short short discussion discussion of of cleanercleaner  production

 production issues issues and and a a checklist checklist of of possible possible areas areas of of attack. attack. This This Web Web site site also also includesincludes links to a number of other textile sites

links to a number of other textile sites.. (4)

(4) UNEP Textiles Working Group on UNEP Textiles Working Group on Cleaner ProductionCleaner Production.. http://www.emcentre.com/textile/index.htm

http://www.emcentre.com/textile/index.htm..  A  A large large Web Web site site with with access access to to cleanercleaner  production

 production techniques techniques and and examples. examples. Includes Includes the the case case study study EP3—Pollution EP3—Pollution PreventionPrevention  Assessment for a TextileDyeing Facility

 Assessment for a TextileDyeing Facility

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang ada maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun sebuah Sistem Informasi Inventaris Berbasis Web Mobile

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa siswa Tim bola voli SMK Taruna Mandiri Pekanbaru yang mengikuti olahraga bola voli untuk mengetahui

Salah satu tugas pengawas adalah penyusunan program kerja pengawas yang dilandasi oleh hasil pengawasan tahun sebelumnya dalam pembinaan terhadap kepala

makanan dan minuman yang diharamkan oleh syara’ Dari paparan tersebut di atas, dapat penulis pahami bahwa perbuatan-perbuatan tindak pidana atau jinayah merupakan bentuk

Dengan sistem yang dibangun, dapat membuat proses penilaian dan pengambilan keputusan menjadi lebih mudah karena menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process)

Bagi setiap guru yang mengalami ketakutan anak dalam setiap pembelajaran penjas, pembelajaran dapat dimodifikasi dari media pembelajaran agar lebih aman dan

Rasio modal sendiri terhadap pinjaman berisiko ditetapkan pada KPRI Tuwuh Blora tahun 2014 menunjukkan sebesar persen (tidak terhingga) dengan skor 6,00

Penilaian untuk kegiatan jurnal klub / presentasi makalah dalam acara ilmiah Tanggal Kegiatan Judul jurnal & artikel Tempat. Kegiatan Peran