• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Media Pembelajaran Dengan Tujuan Pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Antara Media Pembelajaran Dengan Tujuan Pembelajaran"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan antara Media Pembelajaran dengan Tujuan Pembelajaran

Hubungan antara Media Pembelajaran dengan Tujuan Pembelajaran

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media Pembelajaran Biologi

yang diampu oleh Bapak Drs. H. Triastono I P, M.Pd. yang diampu oleh Bapak Drs. H. Triastono I P, M.Pd.

Disusun oleh : Disusun oleh : Kelompok 3 Offering C Kelompok 3 Offering C Aisyah

Aisyah Siti Siti Faizah Faizah (160341606039)(160341606039) Bertody

Bertody Perestroiko Perestroiko (160341606073)(160341606073) Livia

Livia Apriliani Apriliani (160341606038)(160341606038) Robiatul A’

Robiatul A’dawiyah (160341606036)dawiyah (160341606036)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

Januari 2018 Januari 2018

(2)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih karuniaNya kami dapat menyelesaiakan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Hubungan antara Media Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran” ini tanpa ada halangan yang berarti.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Triastono I P, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran yang sedang kami tempuh saat ini. Makah ini dapat kami selesaikan secara maksimal berkat kerja sama antarkelompok serta bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan banyak terima kasih kepada setiap pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.

Penulisan makalah ini, tentu masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Demikian yang bisa kami sampaikan. Kami berharap semoga penulisan makalah “Hubungan Media Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Malang, 27 Januari 2018

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu factor penting penunjang keberhasilan hidup manusia. Pendidikan umumnya dilakukan secara dua arah, oleh pendidik dan peserta didik. Terkadang,  penyampaian materi dirasa sulit karena tidak adanya alat bantu bagi pendidik ataupun peserta didik guna memhami materi yang diajarkan. Pembelajaran yang monoton akan membuat peserta didik merasa bosan dan engan mengikuti kegiatan pembelajaran. Melalui adanya media  pembelajaran, diharapkan peserta didik mendapatkan kemudahan dalam belajar serta memiliki

motivasi untuk terus belajar.

Di era yang semakin maju ini, media pembelajaran sudah semakin beragam dan memudahkan berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran yang baik akan  berjalan beriringan dengan tujuan pembelajaran sehingga apa yang hendak dicapai dalam kegiatan pembelajaran akan dapat dijangkau dengan mudah melalui adanya media pembelajaran. Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan dijelaskan hubungan antara media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran? 2. Apa yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran?

3. Bagaimana hubungan antara media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran?

1.3 Tujuan Pembelajaran

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media pembelajaran. 2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media pembelajaran.

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin “medium” yang berarti perantara. Sedangkan

 pembelajaran merupakan usaha agar terjadi perubahan peserta didik ke arah yang lebih baik melalui adanya kegiatan belajar. Jadi, media pembelajaran adalah suatu perantara yang dapat mempermudah peserta didik ataupun pendidik dalam kegiatan belajar mengajar (Ningsih, 2016).

Dick and Carey (1985) menyatakan bahwa menentukan media pembelajaran bukanlah hal yang mudah, karena media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan yang akan diajarkan. Penggunaan media pembelajaran sangatlah diperlukan, karena media pembelajaran dapat meningkatkan kualitas suasana kelas yang kemudian memotivasi siswa sehingga tujuan  pembelajaran dapat dicapai (Mahnun, 2012). Menurut Kemp dan Dayton (1985), manfaat media  pembelajaran adalah: menyamakan penyampaian pembelajaran, membuat proses belajar menjadi lebih menarik, membuat kelas menjadi lebih interaktif, dapat mengurangi jumlah belajar-mengajar, dapat meningkatkan kualitas belajar siswa, dapat meningkatkan motivasi siswa dalam  belajar, proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana saja, serta peran guru menjadi lebih  positif dan produktif.

Pembelajaran Biologi merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang memerlukan keaktifan siswa, namun pembelajaran yang monoton tentu akan membuat siswa menjadi bosan. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat disarankan dalam pembelajaran Biologi, misalnya dapat berupa praktikum atau kegiatan observasi. Menurut Nuryanto (2013), fungsi media  pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar adalah: memperjelas penyampaian materi dengan

menghindari pembelajaran verbalistis; mengatasi keterbatasan baik ruang, waktu, maupun alat indera; mengajak peserta didik menjadi lebih aktif; serta memotivasi peserta didik.

 Nuryanto (2013) membagi media pembelajaran menjadi beberapa kelompok, yaitu: a. Media Grafis

Media grafis merupakan media yang menyampaikan pesan dalam bentuk symbol komunikasi verbal yang membutuhkan kemampua dalam membaca symbol tersebut agar  pesan yang tersampaikan tepat dimengerti oleh penerima. Selain itu, media grafis juga  berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas ide, serta menggambarkan suatu fakta.

Beberapa bentuk media grafis antara lain: foto, po ster, sketsa, dan diagram.

 b. Media Audio

Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Pesan dalam media audio disampaikan secara verbal maupun non verbal dalam bentuk getaran suara, misalnya radio.

(5)

c. Media Proyeksi

Media proyeksi hampir sama dengan media grafis, yaitu dengan merangsang indra  penglihatan (visual). Media proyeksi dapat berupa media proyeksi diam dan media  proyeks gerak. Beberapa contoh media proyeksi antara lain film bingkai, televise, serta

video.

2.2 Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi yang terjalin antara pendidik dan  peserta didik serta sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan adanya perubahan peserta didik kearah yang lebih baik sebagai bukti adanya hasil  belajar yang telah dicapai (UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20). Sumiati dan Asra (2009) mengelompokkan komponen pembelajaran ke dalam 3 kategori, yaitu guru, materi pembelajaran, seta peserta didik yang kemudian saling berinteraksi dan melibatkan media, metode, serta lingkungan belajar yang kondusif serta efektif dalam kegiatan belajar mengajar.

Tujuan pembelajaran adalah kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan serta sikap yang dimiliki siswa sebagai akibat dari pembelajaran yang telah dilakukan ditinjau dari tingkah laku yang dapat diamati dan diukur (Daryanto, 2005). Tujuan pembelajaran tercantum dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang merupakan komponen penting dalam kurikulum dan harus dilakukan dengan professional.Secara umum, tujuan pembelajaran berupa penilaian kognitif, afektif serta psikomotorik.

Taksonomi Bloom menyatakan bahwa tujuan ranah kognitif adalah: pengetahuan,  pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Tujuan ranah afektif menurut taksonomi Blloom adalah penerimaan, respon, penilaian, pengorganisasian, serta penjatidirian. Sementara, untuk ranah prikomotorik, taksonomi Bloom menyatakan adanya peniruan, penggunaan, ketelitian, penyambungan, serta naturalisasi.

2.3 Hubungan Media Pembelajaran dengan Tujuan Pembelajaran

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat membantu kesuksesan  pembelajaran. Melalui media siswa dapat menggunakan seluruh indera yang dimiliki. Semakin banyak alat indera yang digunaka siswa maka sesuatu yang dipelajari akan semakin mudah diterima dan diingat. Penggunaan media dalam proses pembelajaran juga harus disesuaikan, oleh sebab itu pengajar harus dapat memilih media pembelajaran yang baik untuk digunakan saat mengajar. Sebagai contoh penggunaan media visual gerak dan suara, seorang guru memanfaatkan teknologi komputer, misalnya dengan CD interaktif untuk mengajarkan materi. Sehingga siswa dapat lebih aktif mempelajari materi dan menumbuhkan

(6)

kemandirian belajar, sedangkan guru bertugas mengamati dan mengulas penguasaan materi siswa.

Persepsi siswa terhadap penggunaan media pembelajaran merupakan tanggapan atas cara guru memanfaatkan media dalam mengajar mata pelajaran yang akan diajarkan. Persepsi yang ditunjukkan oleh siswa dapat berupa persepsi yang baik maupun persepsi yang kurang  baik. Jika persepsi siswa terhadap penggunaan media baik maka akan timbul rasa senang dan tertarik terhadap mata pelajaran yang akan dipelajari sehingga akan memacu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran adalah suatu cara dalam menggunakan alat pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar agar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa pemilihan, pengembangan, dan penggunaan media pembelajaran sangatlah  penting, sehingga seorang guru dituntut untuk benar-benar mampu memilih sekaligus

memanfaatkan dan menggunakan media pembelajaran dengan tepat.

Media adalah alat bantu yang dijadikan sebagai perantara atau pengantar pesan guna mencapai tujuan pengajaran dari pengirim ke penerima pesan, sedangkan media  pembelajaran adalah cara atau alat, prosedur yang digunakan atau ditempuh untuk

menyampaikan pesan dari sumber pesan ke penerima pesan yang berlangsung dalam proses  pembelajaran.

Media pembelajaran sangat berfungsi sebagai alat penunjang proses pembelajaran dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa atau anak didik untuk mencapai tujuan  pengajaran. Dengan demikian maka media pembelajaran sangat berperan dalam memberikan motivasi yang positif dalam merangsang minat, intelegensi siswa agar lebih kreatif, efektif, aktif dan bersemangat dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat membantu dan media pembelajaran adalah sarana perantara yang cukup berarti dalam proses mengajar itu sendiri.

(7)

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Media pembelajaran sangat berfungsi sebagai alat penunjang proses pembelajaran dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa atau anak didik untuk mencapai tujuan  pengajaran. Dengan demikian maka media pembelajaran sangat berperan dalam memberikan motivasi yang positif dalam merangsang minat, intelegensi siswa agar lebih kreatif, efektif, aktif dan bersemangat dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat membantu dan media pembelajaran adalah sarana perantara yang cukup berarti dalam proses mengajar itu sendiri.

3.2 SARAN

Sekolah beserta guru menjadi pilihan strategis untuk pengadaan dan pengembangan media pembelajan di sekolah, seperti memperbanyak proyektor atau LCD sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, dan melengkapi buku-buku diperpustakaan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran oleh guru, menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar, dan memotivasi siswa. Sekolah bersama guru dan siswa dapat bersama-sama meningkatkan kualitas pengajaran dengan meningkatkan sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

 Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Penterjemah : Prihantoro, A. Dari A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing : A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives A Bridged Eddition : Addison Wesley Longman, Ins. 2001 ). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anna P. 2016. Hubungan Antara Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran dan Tingkat

Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Pangudi Luhur Sedayu. (Online) https://repository.usd.ac.id/8625/2/101324011_full.pdf , diakses 14 Maret 2017

Wahyu, Matnuh H, Triani D. 2014. Hubungan Penggunaan Media Pembelajaran dengan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas X dan XI di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin.

  (Online)https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Vz2dpEuqO8cJ:https:// media .neliti.com/media/publications/122033-ID-hubungan-penggunaan-media

 pembelajaran- d.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id, diakses 7 April 2015

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Hasan (2015) menun- jukkan bahwa peningkatan kemam- puan berpikir reflektif siswa yang mengikuti discovery learning lebih tinggi daripada peningkatan

S dengan keterbatasan pemenuhan mobilisasi adalah masalah belum teratasi dibuktikan dengan pergerakan tangan dan kaki kiri masih sulit untuk digerakan, kekuatan otot pada

bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pembangunan Zona Integritas

Daya Adicipta Wisesa dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu main dealer sepeda motor dan suku cadang Honda yang kontributif di wilayah menjadi salah satu

(Lestari & Apriyani, 2019) berpendapat massage atau pijat merupakan terapi nyeri yang paling primitif yang menggunakan reflex lembut manusia untuk menahan,

Mengingat proses perubahan takizoit menjadi bradizoit adalah proses yang terjadi secara perlahan-lahan yang disertai ekspresi molekul yang spesifik pada tiap stadium disertai

penerapan hakikat sains dalam pem- belajaran IPA adalah: (1) guru sudah memunculkan aspek-aspek hakikat sains di RPP yang telah disusun bersama pada forum MGMP;

Berdasarkan penelitian-penelitian diatas, pada penelitian kali ini penulis berusahan untuk melakukan peningkatan pada metode kNN tersebut, dimana pada penelitian ini