• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Pajak Kendaraan Bermototr Bowo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Pajak Kendaraan Bermototr Bowo"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah

Untuk melaksanakan otonomi daerah secara nyata dan bertanggung jawab Untuk melaksanakan otonomi daerah secara nyata dan bertanggung jawab tolak ukur yang paling penting untuk menentukan tingkat kemampuan daerah adalah tolak ukur yang paling penting untuk menentukan tingkat kemampuan daerah adalah Pendapatan Asli Daerah. Menurut Aziz (1997

Pendapatan Asli Daerah. Menurut Aziz (1997

Prinsip-prinsip keterbukaan, tanggung jawab terhadap masyarakat dan Prinsip-prinsip keterbukaan, tanggung jawab terhadap masyarakat dan  partisipasi

 partisipasi masyarakat masyarakat merupakan merupakan tanggung tanggung jawab jawab dan dan kewenangan kewenangan daerah daerah otonom.otonom. Pemberian otonomi ini memiliki dasar prinsip berdasarkan pertimbangan dimana Pemberian otonomi ini memiliki dasar prinsip berdasarkan pertimbangan dimana semua kebutuhan dan standar pelayanan bagi masyarakat daerah hanya daerah semua kebutuhan dan standar pelayanan bagi masyarakat daerah hanya daerah tersebut yang lebih mengetahui. Untuk menyemangati pertumbuhan ekonomi dan tersebut yang lebih mengetahui. Untuk menyemangati pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, pemberian otonomi daerah merupakan pengharapan dari kesejahteraan masyarakat, pemberian otonomi daerah merupakan pengharapan dari  pertimbangan ini.

 pertimbangan ini.

Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan harkat, martabat, Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan harkat, martabat, kualitas, serta kesejahteraan segenap lapisan masyarakat (sumitro,1995). Untuk  kualitas, serta kesejahteraan segenap lapisan masyarakat (sumitro,1995). Untuk  mewujudkan tujuan-tujuan yang berjalan secara berkesinambungan maka mewujudkan tujuan-tujuan yang berjalan secara berkesinambungan maka  pembangunan

 pembangunan merupakan merupakan suatu rangkaian suatu rangkaian proses pertumbuhan. proses pertumbuhan. Untuk meningkatkanUntuk meningkatkan kemampuan daerah dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan bangsa dan negara kemampuan daerah dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan bangsa dan negara secara merata dan adil, dan juga untuk mendapatkan kehidupan yang sejajar dari secara merata dan adil, dan juga untuk mendapatkan kehidupan yang sejajar dari daerah yang lebih maju. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran yang daerah yang lebih maju. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran yang

(2)

adil dan merata kepada rakyat, alternatif yang dapat meningkatkan peran yang nyata adil dan merata kepada rakyat, alternatif yang dapat meningkatkan peran yang nyata dan kemandirian daerah dapat berupa pemberian otonomi kepada daerah tersebut. dan kemandirian daerah dapat berupa pemberian otonomi kepada daerah tersebut.

Sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945, Sebagai Negara yang Sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945, Sebagai Negara yang  berkembang

 berkembang dan dan giat giat melaksanakan melaksanakan pembangunan pembangunan disegala disegala bidang bidang yang yang bertujuanbertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Diperlukan dana yang tidak  untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Diperlukan dana yang tidak  sedikit dalam meningkatkan pembangunan. Untuk memenuhi peningkatan sedikit dalam meningkatkan pembangunan. Untuk memenuhi peningkatan  pembangunan

 pembangunan pemerintah pemerintah memperoleh memperoleh dana dana dari dari luar luar negeri negeri berupa berupa pinjaman pinjaman dandan  penjualan

 penjualan hasil hasil alam alam dan dan produksi, produksi, serta serta penerimaan penerimaan dari dari sktor sktor pajak pajak dari dari dalamdalam negeri.

negeri.

Sektor pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dari dalam negeri. Sektor pajak merupakan salah satu sumber penerimaan dari dalam negeri. Sumber dana terbesar yang berasal dari mayarakat merupakan salah satunya ialah Sumber dana terbesar yang berasal dari mayarakat merupakan salah satunya ialah  pajak.

 pajak. Salah Salah satu satu tulang tulang punggung punggung penerimaan penerimaan negara negara ialah ialah pajak pajak dimana dimana semakinsemakin menurunnya penerimaan pemerintah dari sektor migas.

menurunnya penerimaan pemerintah dari sektor migas.

Dengan menyadari taat membayar pajak masyarakat mengetahui betapa Dengan menyadari taat membayar pajak masyarakat mengetahui betapa  pentingnya

 pentingnya pajak pajak bagi bagi pembagunan pembagunan nasional nasional dan dan masyarakat masyarakat dapat dapat sadar sadar bahwabahwa mereka dapat ikut berperan dalam pembangunan nasional. Sejak tahun 1984 pajak  mereka dapat ikut berperan dalam pembangunan nasional. Sejak tahun 1984 pajak  mulai dipungut, dan sesuai degan Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 menganut mulai dipungut, dan sesuai degan Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 menganut Self Assesment System

Self Assesment System secara penuh, untuk membayar pajak masyarakat hendaknyasecara penuh, untuk membayar pajak masyarakat hendaknya  berperan

 berperan aktif aktif untuk untuk berpartisipasi. berpartisipasi. Aurbech Aurbech dan dan Husset Husset (1992) (1992) berpendapat berpendapat dimanadimana kebijakan pajak bertujuan untuk membangun menjaga kondisi perekonomian pada kebijakan pajak bertujuan untuk membangun menjaga kondisi perekonomian pada saat kesempatan kerja penuh. Di Indonesia pajak dikelmpokkan menjadi dua, yaitu saat kesempatan kerja penuh. Di Indonesia pajak dikelmpokkan menjadi dua, yaitu Pajak Daerah dan Pajak Pusat Pajak pusat dan pajak daerah merupakan suatu sistem Pajak Daerah dan Pajak Pusat Pajak pusat dan pajak daerah merupakan suatu sistem

(3)

 perpajakan

 perpajakan di di Indonesia Indonesia yang yang pada pada dasarnya dasarnya merupakan merupakan beban beban masyarakat masyarakat sehinggasehingga  perlu

 perlu dijaga dijaga agar agar kebijakan kebijakan tersebut tersebut dapat dapat memberikan memberikan beban beban yang yang adil adil kepadakepada masyarakat (Acmad Lutfi, 2006a).

masyarakat (Acmad Lutfi, 2006a).

Salah satu kewajiban negara ialah dengan mewajibkan membayar pajak sesuai Salah satu kewajiban negara ialah dengan mewajibkan membayar pajak sesuai Undang-Undang 1945, undang-undag menetapkan bahwa rakyat memiliki beban Undang-Undang 1945, undang-undag menetapkan bahwa rakyat memiliki beban seperti pajak, dan lain-lain. Pembinaan Pajak daerah saat ini dilakukan secara terpadu seperti pajak, dan lain-lain. Pembinaan Pajak daerah saat ini dilakukan secara terpadu dengan pajak nasional, dimana akan saling melengkapi sehingga akan dilakukan terus dengan pajak nasional, dimana akan saling melengkapi sehingga akan dilakukan terus menerus pembinaaan mengenai tarif pajak dan objek pajak.

menerus pembinaaan mengenai tarif pajak dan objek pajak.

Menurut Zaenal (1985) PAD yang antara lain berupa Pajak Daerah dan Menurut Zaenal (1985) PAD yang antara lain berupa Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan Retribusi Daerah diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan  pemerintahan

 pemerintahan dan dan pembangunan pembangunan daerah daerah untuk untuk meningkatkan meningkatkan dan dan memeratakanmemeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian daerah mampu melaksanakan otonomi kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian daerah mampu melaksanakan otonomi yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Begitu pula yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Begitu pula  berdasarkan Undang-Undang

 berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Nomor 32 Tahun 2004 Tahun 2004 tentang Perimbangan tentang Perimbangan KeuanganKeuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, APBD bersumber dari PAD dan Penerimaan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, APBD bersumber dari PAD dan Penerimaan  berupa Dana Perimbangan yang bersumber dari APBN.

 berupa Dana Perimbangan yang bersumber dari APBN.

Semakin meningkatnya pelaksanaan tugas-tugas pemerintah, ini sesuai pula Semakin meningkatnya pelaksanaan tugas-tugas pemerintah, ini sesuai pula dengan disertai meningkatnya komunikasi dan teknologi, begitu pula dengan dengan disertai meningkatnya komunikasi dan teknologi, begitu pula dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu. Dana yang dibutuhkan tidaklah sedikit untuk  Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu. Dana yang dibutuhkan tidaklah sedikit untuk  mewujudkan pembangunan, dan dapat dari berbagai sumber dana atau pendapatan. mewujudkan pembangunan, dan dapat dari berbagai sumber dana atau pendapatan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

(4)

 judul

 judul :: ““Analisa Faktor - faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatanAnalisa Faktor - faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan pajak kendaraan bermotor

pajak kendaraan bermotor””

1.2

1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalahnya:

masalahnya: 1.

1. Faktor- faktor apa saja yang mempengaruh pedapatan pajak kendaraan bermotor Faktor- faktor apa saja yang mempengaruh pedapatan pajak kendaraan bermotor  ??

2.

2. Kendala Apa saja yang mempengaruhi pendapatan pajak kendaraan bermotor ?Kendala Apa saja yang mempengaruhi pendapatan pajak kendaraan bermotor ? 3.

3. Bagaimana cara menyelesaikan kendala yang mempengaruhi pendapatan pajak Bagaimana cara menyelesaikan kendala yang mempengaruhi pendapatan pajak  kendaraan bermotor ?

kendaraan bermotor ?

1.3

1.3 TujuanTujuan

Tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah dan pokok  Tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah dan pokok   permasalahannya

 permasalahannya ialah :ialah : 1.

1. Untuk mengetahui Faktor- faktor apa saja yang mempengaruh pedapatan pajak Untuk mengetahui Faktor- faktor apa saja yang mempengaruh pedapatan pajak  kendaraan bermotor.

kendaraan bermotor. 2.

2. Untuk mengetahui Kendala Apa saja yang mempengaruhi pendapatan pajak Untuk mengetahui Kendala Apa saja yang mempengaruhi pendapatan pajak  kendaraan bermotor.

kendaraan bermotor. 3.

3. Untuk mengetahui cara menyelesaikan kendala yang mempengaruhi pendapatanUntuk mengetahui cara menyelesaikan kendala yang mempengaruhi pendapatan  pajak kendaraan bermotor.

(5)

1.4

1.4 Manfaat PenilitianManfaat Penilitian 1.

1. Kegunaan TeoritisKegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, pemahaman dan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, pemahaman dan wawasan yang lebih luas tentang sumber-sumber penerimaan daerah yang wawasan yang lebih luas tentang sumber-sumber penerimaan daerah yang  berasal

 berasal dari dari pajak pajak serta serta proses proses penetapannya, penetapannya, khususnya khususnya Pajak Pajak KendaraanKendaraan Bermotor (PKB) dalam organisasi sektor publik.

Bermotor (PKB) dalam organisasi sektor publik. 2.

2. Kegunaan PraktisKegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukkan kepada pemerintah, khususnya Departemen Dalam Negeri maupun masukkan kepada pemerintah, khususnya Departemen Dalam Negeri maupun Pemerintah Daerah dan Dinas Pendapatan Provinsi Bengkulu mengenai pajak  Pemerintah Daerah dan Dinas Pendapatan Provinsi Bengkulu mengenai pajak  Kendaraan Bermotor.

Kendaraan Bermotor.

1.5

1.5 Batasan MasalahBatasan Masalah

Penelitian ini hanya sebatas mengetahui faktor-faktor apa saja yang apa saja Penelitian ini hanya sebatas mengetahui faktor-faktor apa saja yang apa saja yang mempengaruh pedapatan pajak kendaraan bermotor, untuk mengetahui kendala yang mempengaruh pedapatan pajak kendaraan bermotor, untuk mengetahui kendala apa saja yang mempengaruhi pendapatan pajak kendaraan bermotor, dan Untuk  apa saja yang mempengaruhi pendapatan pajak kendaraan bermotor, dan Untuk  mengetahui cara menyelesaikan kendala yang mempengaruhi pendapatan pajak  mengetahui cara menyelesaikan kendala yang mempengaruhi pendapatan pajak  kendaraan bermotor.

(6)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

2.1

2.1 Anggaran Pendapatan belanja Daerah (APBD)Anggaran Pendapatan belanja Daerah (APBD)

Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pasal 1 (b), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah suatu rencana Daerah Pasal 1 (b), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah sesuai keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah sesuai keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29Tahun 2002 mengenai pedoman keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29Tahun 2002 mengenai pedoman  pengurusan.

 pengurusan.

Besarnya pendapatan dan pengeluaran dapat diukur dengan menentukan Besarnya pendapatan dan pengeluaran dapat diukur dengan menentukan APBD. APBD pun merupakan dokumen anggaran tahunan dimana seluruh rencana APBD. APBD pun merupakan dokumen anggaran tahunan dimana seluruh rencana  pengeluaran

 pengeluaran dan dan penerimaan penerimaan pemerintah pemerintah daerah daerah yang yang dicatat dicatat dalam dalam APBD APBD selamaselama  pelaksanaan

 pelaksanaan satu satu tahun tahun anggaran. anggaran. Demi Demi menghasilkan menghasilkan APBD APBD yang yang sangat sangat dibutuhdibutuh masyarakat sesuai dengan potensi daerah masing-masing dan dapat memenuhi masyarakat sesuai dengan potensi daerah masing-masing dan dapat memenuhi tuntunan terciptanya anggaran daerah yang berorientasi pada akuntan publik dan tuntunan terciptanya anggaran daerah yang berorientasi pada akuntan publik dan kepentingan.

kepentingan. Untuk Untuk menyelenggarakan menyelenggarakan fungsi fungsi daerah daerah otonom otonom maka maka APBDAPBD merupakan rencana kerja keuangan yang sangat penting. Menurut Mardiasmo merupakan rencana kerja keuangan yang sangat penting. Menurut Mardiasmo (2002:28), pentingnya penyusunan APBD di suatu daerah berguna bagi peningkatan (2002:28), pentingnya penyusunan APBD di suatu daerah berguna bagi peningkatan kesejahteraan daerahnya dimana hal tersebut dapat dilihan antara lain:

(7)

1) Menentukan jumlah pungutan pajak dan retribusi daerah serta pengutan lainnya 1) Menentukan jumlah pungutan pajak dan retribusi daerah serta pengutan lainnya

yang dilakukan kepada masyarakat. yang dilakukan kepada masyarakat.

2) Merupakan sarana mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan 2) Merupakan sarana mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan

 bertanggung jawab.  bertanggung jawab.

3) Memberikan isi dan arti kepada tanggung jawab pemerintah daerah umumnya dan 3) Memberikan isi dan arti kepada tanggung jawab pemerintah daerah umumnya dan kepada daerah yang khususnya, karena APBD menggambarkan seluruh kebijakan kepada daerah yang khususnya, karena APBD menggambarkan seluruh kebijakan  pemerintah daerah.

 pemerintah daerah.

4) Merupakan sarana untuk melakukan pengawasan terhadap daerah dengan cara 4) Merupakan sarana untuk melakukan pengawasan terhadap daerah dengan cara

yang lebih mudah dan berhasil guna. yang lebih mudah dan berhasil guna.

5) Merupakan suatu pemberian kuasa kepada kepala daerah untuk melakukan 5) Merupakan suatu pemberian kuasa kepada kepala daerah untuk melakukan

 penyelenggaraan keuangan daerah di dalam batas- batas tertentu.  penyelenggaraan keuangan daerah di dalam batas- batas tertentu.

2.2

2.2 Pajak Pajak 

Awalnya, pengaturan pajak diatur dalam pasal 23 ayat 2 UUD 1945 yang Awalnya, pengaturan pajak diatur dalam pasal 23 ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan bahwa segala pajak untuk keperluan negara harus berdasarkan menyatakan bahwa segala pajak untuk keperluan negara harus berdasarkan undang-undang. Ketentuan ini mengandung konsekuensi secara mendalam terhadap undang. Ketentuan ini mengandung konsekuensi secara mendalam terhadap negaratatkala memerlukan pajak untuk membiayai tujuannya sebagaimana tercantum negaratatkala memerlukan pajak untuk membiayai tujuannya sebagaimana tercantum dalamalinea keempat pembukaan UUD 1945. pajak yang diperlukan itu harus dalamalinea keempat pembukaan UUD 1945. pajak yang diperlukan itu harus  berdasarkan

 berdasarkan undang-undang, undang-undang, berarti berarti pemungutan pemungutan pajak pajak yang yang tidak tidak di di dasarkan dasarkan padapada undang-undang tidak boleh dilakukan. Sebenarnya pasal 23 ayat 2 UUD 1945 undang-undang tidak boleh dilakukan. Sebenarnya pasal 23 ayat 2 UUD 1945 tersiratlegalitas tidak membenarkan pemungutan pajak kalu belum ada tersiratlegalitas tidak membenarkan pemungutan pajak kalu belum ada

(8)

undang-undang yangmengaturnya.Setelah UUD 1945 diamandemen, pasal 23 ayat 2 UUD undang yangmengaturnya.Setelah UUD 1945 diamandemen, pasal 23 ayat 2 UUD 1945 diganti den

1945 diganti dengan gan pasal 23A pasal 23A UUD 1945 UUD 1945 yang menegaskan byang menegaskan bahwa pajak ahwa pajak dandan  pungutan

 pungutan lain lain yang bersifat yang bersifat memaksa untuk memaksa untuk keperluan keperluan negara negara diatur dendiatur dengan gan undang- undang-undang. Ketentuan ini secara tegas memisahkan antara pajak dengan pungutan lain undang. Ketentuan ini secara tegas memisahkan antara pajak dengan pungutan lain yang bersifat memaksa.

yang bersifat memaksa.

Menurut Rochmat Sumitro (2000), pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak  Menurut Rochmat Sumitro (2000), pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak  rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk 

digunakan untuk  Public  Public Saving Saving  yang merupakan sumber utama untuk membiayaiyang merupakan sumber utama untuk membiayai  Public

 Public Investment Investment .sedangkan menurut Ilyas dan Burton (2001:5), bahwa ada lima.sedangkan menurut Ilyas dan Burton (2001:5), bahwa ada lima unsur yang melekat dalam pengertian pajak, yaitu :

unsur yang melekat dalam pengertian pajak, yaitu : 1.

1. Pembayaran pajak harus Pembayaran pajak harus berdasarkan undang-undang.berdasarkan undang-undang. 2.

2. Sifatnya Sifatnya dapat dipaksakan.dapat dipaksakan. 3.

3. Tidak ada Tidak ada kontra-prestasi (kontra-prestasi (imbalan) yang imbalan) yang langsung dapat langsung dapat dirasakan oleh dirasakan oleh pembayar pembayar   pajak.

 pajak.

4. Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara baik oleh pemerintah pusat ataupun 4. Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara baik oleh pemerintah pusat ataupun daerah ( tidak boleh dipungut oleh swasta), dan

daerah ( tidak boleh dipungut oleh swasta), dan 5.

5. Pajak digunakan untuk membiayaPajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah (rutin i pengeluaran-pengeluaran pemerintah (rutin dandan  pembangunan) bagi kepentingan masyarakat umum.

 pembangunan) bagi kepentingan masyarakat umum.

2.2.1

2.2.1 Fungsi Pajak Fungsi Pajak 

Menurut IIyas dan Burton (2001 : 8), terdapat empat fungsi pajak yaitu: Menurut IIyas dan Burton (2001 : 8), terdapat empat fungsi pajak yaitu:

(9)

1. Fungsi

1. Fungsi  Budgeter  Budgeter  yaitu fungsi untuk mengumpulkan uang pajak sebanyak yaitu fungsi untuk mengumpulkan uang pajak sebanyak   banyaknya

 banyaknya sesuai sesuai dengan dengan undang-undang undang-undang yang yang berlaku berlaku pada pada waktunya waktunya akanakan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara baik untuk  digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara baik untuk   pengeluaran

 pengeluaran rutin rutin ataupun ataupun pembangunan.pembangunan. Pajak berfungsi sebagai sumber danaPajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh : Dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri. Contoh : Dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri. 2. Fungsi

2. Fungsi Regulerend  Regulerend yaitu pajak sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentuyaitu pajak sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang letaknya diluar bidang keuangan. Pajak berfungsi sebagai alat untuk  yang letaknya diluar bidang keuangan. Pajak berfungsi sebagai alat untuk  mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang social dan

mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang social dan ekonomi.ekonomi. SebagaiSebagai contoh yaitu dikenakannya pajak yang tinggi terhadap minuman keras, sehingga contoh yaitu dikenakannya pajak yang tinggi terhadap minuman keras, sehingga konsumsi minuman keras dapat ditekan, demikian pula terhadap barang mewah. konsumsi minuman keras dapat ditekan, demikian pula terhadap barang mewah. 3. Fungsi

3. Fungsi Demokrasi Demokrasi yaitu suatu fungsi yang merupakan salah satu penjelmaan atauyaitu suatu fungsi yang merupakan salah satu penjelmaan atau wujud sistem gotong royong, termasuk kegiatan pemerintah dan pembangunan wujud sistem gotong royong, termasuk kegiatan pemerintah dan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.

demi kesejahteraan masyarakat. 4. Fungsi

4. Fungsi  Distribusi Distribusi yaitu fungsi yang lebih menekankan pada unsur pemerataaanyaitu fungsi yang lebih menekankan pada unsur pemerataaan dan keadilan dalam masyarakat.

dan keadilan dalam masyarakat. Wajib pajak harus membayar pajak, pajak Wajib pajak harus membayar pajak, pajak  tersebut digunakan sebagai biaya pembangunan dalam segala bidang. Pemakaian tersebut digunakan sebagai biaya pembangunan dalam segala bidang. Pemakaian  pajak

 pajak untuk untuk biaya biaya pembangunan pembangunan tersebut, tersebut, harus harus merata merata ke ke seluruh seluruh pelosok pelosok tanahtanah air agar seluruh lapisan

(10)

2.2.2

2.2.2 Macam-macam tarif Pajak Macam-macam tarif Pajak 

Tarif pajak merupakan salah satu unsur keadilan dalam pemungutan pajak  Tarif pajak merupakan salah satu unsur keadilan dalam pemungutan pajak   bagi wajib pajak. Ilyas dan Burton (2001 : 26) berpendapat :

 bagi wajib pajak. Ilyas dan Burton (2001 : 26) berpendapat : 1.

1. Tarif Degresif : Tarif degresif adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenyaTarif Degresif : Tarif degresif adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin kecil bila jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak semakin besar. semakin kecil bila jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak semakin besar. 2.

2. Tarif Progresif : Tarif Progresif adalah tarif pajak yang persentasenya semakinTarif Progresif : Tarif Progresif adalah tarif pajak yang persentasenya semakin  besar jika yang

 besar jika yang dijadikan dasar pdijadikan dasar pengenaan pajak engenaan pajak juga semakin juga semakin besar. Contoh besar. Contoh Tarif Tarif   progresif adalah tarif penghasilan.

 progresif adalah tarif penghasilan. 3.

3. Tarif Tetap : Tarif tetap adalah tarif pemungutan pajak yang besar nominalnyaTarif Tetap : Tarif tetap adalah tarif pemungutan pajak yang besar nominalnya tetap tanpa memperhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak. Contoh tetap tanpa memperhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak. Contoh Tarif tetap adalah tarif bea materai.

Tarif tetap adalah tarif bea materai. 4.

4. Tarif Proposional : Tarif Proposional adalah tarif pemungutan yang menggunakanTarif Proposional : Tarif Proposional adalah tarif pemungutan yang menggunakan  persentase

 persentase tetap tetap tanpa tanpa memperhatikan memperhatikan jumlah jumlah yang yang dijadikan dijadikan dasar dasar pengenaanpengenaan  pajak. Con

 pajak. Contoh tarif toh tarif pajak pajak proposional adalproposional adalah tarif ah tarif pajak pepajak pertambahaan nrtambahaan nilai, pajak ilai, pajak   bumi dan bangunan, dan bea perolehan hak atas tanah dan ban

 bumi dan bangunan, dan bea perolehan hak atas tanah dan ban gunan.gunan. 5.

5. Tarif Spesifik : Tarif Spesifik adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatuTarif Spesifik : Tarif Spesifik adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu  jenis barang tertentu

 jenis barang tertentu atau suatu satuan atau suatu satuan jenis tertentu atau jenis tertentu atau suatu satuan jensuatu satuan jenis barangis barang tertentu.

tertentu. 6.

6. Tarif Advalorem : Tarif advalorem adalah suatu tarif dengan persentase tertentuTarif Advalorem : Tarif advalorem adalah suatu tarif dengan persentase tertentu yang dikenakan atau ditetapkan pada harga atau nilai suatu barang.

(11)

2.2.3

2.2.3 Klasifikasi pajak Klasifikasi pajak 

Menurut Soemitro (2000), pajak dapat diklasifikasikan menjadi beberapa Menurut Soemitro (2000), pajak dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu:

kelompok yaitu: 1.

1. Pengelompokan pajak menurut golongan dapat dibedakan menjadi 2 kelompok Pengelompokan pajak menurut golongan dapat dibedakan menjadi 2 kelompok  yaitu:

yaitu:

a. Pajak Langsung yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak  a. Pajak Langsung yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak  dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak penghasilan. dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak penghasilan. Hal ini juga diungkap oleh Eddy Suratman (2009) dimana pajak penghasilan Hal ini juga diungkap oleh Eddy Suratman (2009) dimana pajak penghasilan dikenakan terhadap orang pribadi dan badan berkenaan dengan penghasilan yang dikenakan terhadap orang pribadi dan badan berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama 1 tahun penuh.

diterima atau diperoleh selama 1 tahun penuh.  b.

 b. Pajak Pajak tidak tidak langsung langsung yaitu yaitu pajak pajak yang yang pada pada akhirnya akhirnya dapat dapat dibebankan dibebankan atauatau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

2. Pengelompokan Pajak menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok  2. Pengelompokan Pajak menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok 

yaitu: yaitu: a.

a. Pajak Objektif Pajak Objektif yaitu pajak yaitu pajak yang berpangkal yang berpangkal atau berdasarkan atau berdasarkan pada obyeknya,pada obyeknya, tanpa memperhatikan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak  tanpa memperhatikan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak  Penjualan Atas Barang Mewah.

Penjualan Atas Barang Mewah.  b.

 b. Pajak Pajak Subjektif Subjektif yaitu yaitu pajak pajak yang yang berpangkal berpangkal atau atau berdasarkan berdasarkan pada pada subyeknya,subyeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan. dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan. 3. Pengelompokan pajak menurut lembaga pemungutan pajak dapat dibedakan 3. Pengelompokan pajak menurut lembaga pemungutan pajak dapat dibedakan

menjadi dua yaitu: menjadi dua yaitu:

(12)

a. Pajak Daerah yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan a. Pajak Daerah yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan  berdasarkan perauturan

 berdasarkan perauturan perundang-undangan perundang-undangan yang berlaku, yang berlaku, yang dyang digunakan igunakan untuk untuk  membiayai pengeluaran pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Hal ini juga membiayai pengeluaran pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Hal ini juga diungkap oleh Charney Alberta (1983) dimana pajak daerah juga dikumpulan oleh diungkap oleh Charney Alberta (1983) dimana pajak daerah juga dikumpulan oleh kotamadya dalam rangka mendanai pemerintah daerah.

kotamadya dalam rangka mendanai pemerintah daerah.  b.

 b. Pajak Pajak Pusat Pusat yaitu pyaitu pajak ajak yang yang dipungut dipungut oleh oleh pemerintah pemerintah pusat pusat dan dan dipungut dipungut untuk untuk  membiayai rumah tangga Negara. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan membiayai rumah tangga Negara. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan  Nilai, Pajak Penjualan

 Nilai, Pajak Penjualan Atas Barang Mawah, Atas Barang Mawah, Pajak Bumi Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bangunan, dan Pajak dan Pajak  Bea Materai.

Bea Materai.

2.2.4

2.2.4 Pajak kendaraan BermotorPajak kendaraan Bermotor

Pajak kendaraan bermotor merupakan pajak atas kepemilikan kendaraan Pajak kendaraan bermotor merupakan pajak atas kepemilikan kendaraan  bermotor. Dalam

 bermotor. Dalam hal hal ini ini kendaraan kendaraan bermotor bermotor yang dyang dimaksud imaksud ialah ialah kendaraan kendaraan berodaberoda dua atau lebih yang dapat digunakan di jalan darat, yang digerakkan dengan tenaga dua atau lebih yang dapat digunakan di jalan darat, yang digerakkan dengan tenaga  bermotor atau

 bermotor atau tenaga tenaga yang dapat yang dapat mengubah suatu mengubah suatu sumber daya sumber daya energi terntu energi terntu menjadimenjadi tenaga gerak. Kendaraan yang dimaksud bisa juga berupa alat-alat besar yang dapat tenaga gerak. Kendaraan yang dimaksud bisa juga berupa alat-alat besar yang dapat  bergerak. Dengan

 bergerak. Dengan menghitung hasil menghitung hasil kali dari nilai kali dari nilai jual kendaraan bjual kendaraan bermotor dan boermotor dan bobotbot yang mencerminkan secara relative kedar kerusakan jalan dan pencemaran yang mencerminkan secara relative kedar kerusakan jalan dan pencemaran

(13)

lingkungan akibat kendaraan bermotor itni merupakan dasar perhitungan pengenaan lingkungan akibat kendaraan bermotor itni merupakan dasar perhitungan pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Masing-masing kendaraan bermotor dikenakan pajak sebesar 1,5% untuk kendaraan Masing-masing kendaraan bermotor dikenakan pajak sebesar 1,5% untuk kendaraan  pribadi,

 pribadi, sedangkan sedangkan kendaraan kendaraan bermotor bermotor umum umum dikenakan dikenakan pajak pajak 1,0% 1,0% dan dan alat-alatalat-alat  berat atau alat-alat besar dikeakan pajak 0,5%.

 berat atau alat-alat besar dikeakan pajak 0,5%.

-- Istilah-istilah umum (PERDA Nomor 4 Tahun 2003)Istilah-istilah umum (PERDA Nomor 4 Tahun 2003)

1.

1. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih besertaKendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya y

gandengannya yang ang digunakan digunakan di di semua semua jenis jenis jalan jalan darat, darat, dan dan digerakkandigerakkan oleh

oleh peralatan peralatan teknik teknik berupa berupa motor motor atau atau peralatan peralatan lainnya lainnya yang yang berfungsiberfungsi untuk

untuk mengubah mengubah suatu suatu sumber sumber daya daya energi energi tertentu tertentu menjadi menjadi tenagatenaga gerak

gerak kendaraan kendaraan bermotor bermotor yang yang bersangkutan, bersangkutan, termasuk termasuk alat-alat alat-alat berat berat dandan alat-alat besar yang bergerak;

alat-alat besar yang bergerak; 2.

2. Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan bermotor yangKendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang dipergunakan untuk pelayanan angkutan umum penumpang maupun barang dipergunakan untuk pelayanan angkutan umum penumpang maupun barang yang dipungut bayaran dengan menggunakan Tanda Nomor Kendaraan yang dipungut bayaran dengan menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor plat dasar kuning serta huruf dan an

Bermotor plat dasar kuning serta huruf dan angka hitam;gka hitam; 3.

3. Kendaraan Bermotor alat-alat berat atau alat-alat besar adalah alat-alat yangKendaraan Bermotor alat-alat berat atau alat-alat besar adalah alat-alat yang dapat bergerak / berpindah tempat dan tidak melekat secara permanen;

dapat bergerak / berpindah tempat dan tidak melekat secara permanen; 4.

4. Kepemilikan adalah hubungan hukum antara orang pribadi atau badan denganKepemilikan adalah hubungan hukum antara orang pribadi atau badan dengan kendaraan bermotor yang namanya tercantum di dalam bukti kepemilikan atau kendaraan bermotor yang namanya tercantum di dalam bukti kepemilikan atau dokumen yang sah termasuk Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB); dokumen yang sah termasuk Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB);

(14)

5.

5. Penguasaan adalah Penguasaan adalah penggunaan dan atau penggunaan dan atau penguasaan fisik kendaraanpenguasaan fisik kendaraan  bermotor

 bermotor oleh oleh orang orang pribadi pribadi atau atau badan badan dengan dengan bukti bukti penguasaan penguasaan yang yang sahsah menurut ketentuan perundangan yang berlaku.

menurut ketentuan perundangan yang berlaku.

-- Subjek Pajak Subjek Pajak (PERDA Nomor (PERDA Nomor 4 Tahun 2003)4 Tahun 2003)

Yang menjadi subjek PKB adalah Orang pribadi atau Badan yang memiliki Yang menjadi subjek PKB adalah Orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor.

dan/atau menguasai kendaraan bermotor. - Dasar P

- Dasar Pengenaan Pajak engenaan Pajak (PERDA Nomor (PERDA Nomor 4 Tahun 2003)4 Tahun 2003)

1. DPP PKB adalah perkalian antara Nilai Jual Kendaraan Bermotor dengan 1. DPP PKB adalah perkalian antara Nilai Jual Kendaraan Bermotor dengan Bobot yang mencerminkan secara relatif kadar kerusakan jalan dan Bobot yang mencerminkan secara relatif kadar kerusakan jalan dan  pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan be

 pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan be rmotor.rmotor. 2.

2. Nilai jual kendaraan bermotor diperoleh berdasarkan Nilai jual kendaraan bermotor diperoleh berdasarkan harga pasaran umumharga pasaran umum 3.

3. Apabila harga Apabila harga pasaran umum pasaran umum diketahui, maka diketahui, maka Nilai Jual Nilai Jual KendaraanKendaraan Bermotor ditentukan berdasarkan faktor-faktor :

Bermotor ditentukan berdasarkan faktor-faktor : a.

a. Isi Isi silinder silinder dan atau dan atau satuan daya satuan daya kendaraan bermotor;kendaraan bermotor;  b.

 b. Penggunaan Penggunaan kendaraan kendaraan bermotor, bermotor, yang yang dihitung dihitung berdasarkan berdasarkan faktor faktor  tekanan gandar, jenis bahan bakar, jenis, penggunaan, tahun pembuatan, tekanan gandar, jenis bahan bakar, jenis, penggunaan, tahun pembuatan, ciri-ciri kendaraan bermotor;

ciri-ciri kendaraan bermotor; c.

c. Jenis Jenis kendaraan kendaraan bermotor;bermotor; d.

(15)

e.

e. Tahun Tahun pembuatan pembuatan kendaraan kendaraan bermotor;bermotor;

f. Berat total kendaraan bermotor dan banyaknya penumpang yang f. Berat total kendaraan bermotor dan banyaknya penumpang yang

diizinkan; diizinkan; g.

g. Dokumen impor untuk jenis kendaraan bermotor tertentu.Dokumen impor untuk jenis kendaraan bermotor tertentu.

2.2.5 Nilai jual kendaraan bermotor 2.2.5 Nilai jual kendaraan bermotor

Harga pasaran umum (HPU) merupakan harga rata-rata yang didapat dari Harga pasaran umum (HPU) merupakan harga rata-rata yang didapat dari sumber terpercaya (perusahaan pemegang merek dan asosiasi penjual kendaraan sumber terpercaya (perusahaan pemegang merek dan asosiasi penjual kendaraan  bermotor).

 bermotor). Nilai Nilai Jual Jual Kendaraan Kendaraan Bermotor Bermotor berbagai berbagai tipe tipe ( ( jenis jenis jeep, jeep, motor, motor, mobil,mobil, mini bus, bus, pick up, truk, alat berat dll).

mini bus, bus, pick up, truk, alat berat dll).

2.3

2.3 Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dengan Penerimaan Pajak Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dengan Penerimaan Pajak  Kendaraan Bermotor

Kendaraan Bermotor  Nilai

 Nilai Jual Jual Kendaraan Kendaraan Bermotor Bermotor sangat sangat mempengaruhi mempengaruhi Penerimaan Penerimaan Pajak Pajak  Kendaraan bermotor karena pusat pegenaan dari Pajak Kendaraan Bermotor adalah Kendaraan bermotor karena pusat pegenaan dari Pajak Kendaraan Bermotor adalah  Niali

 Niali Jual Jual Kendaraan Kendaraan Bermotor. Bermotor. Sehingga Sehingga akan akan ada ada hubungan hubungan yang yang positif positif antaraantara Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dengan Nilai Jual kendaraan Bermotor, Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dengan Nilai Jual kendaraan Bermotor, karena ketika pajak kendaraan bermotor itu naik maka Nilai Jual Kendaraan karena ketika pajak kendaraan bermotor itu naik maka Nilai Jual Kendaraan Bermotor juga akan mengalami kenaikan.

(16)

2.4

2.4 Konsep Produk Domestik Regional BrutoKonsep Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regonal Bruto merupakan gambaran kemampuan dari suatu Produk Domestik Regonal Bruto merupakan gambaran kemampuan dari suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan pada variabel produksi di daerah tersebut. daerah dalam menghasilkan pendapatan pada variabel produksi di daerah tersebut. Sedangkan menurut Arsyad(1999: 10), Produk Domestik Regional Bruto adalah Sedangkan menurut Arsyad(1999: 10), Produk Domestik Regional Bruto adalah  jumlah

 jumlah seluruh seluruh nilai nilai tambah tambah yang yang dihasilkan dihasilkan oleh oleh berbagai berbagai sektor/lapangan sektor/lapangan usahausaha yang melakukan kegiatan/usahanya di daerah/wilayah tertentu tanpa memperhatikan yang melakukan kegiatan/usahanya di daerah/wilayah tertentu tanpa memperhatikan kepemilikan atas faktor produksi. Sehingga dapat disimpulkan yang dimaksud dengan kepemilikan atas faktor produksi. Sehingga dapat disimpulkan yang dimaksud dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita adalah salah satu tolak ukur  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita adalah salah satu tolak ukur  untuk tingkat kesejah teraan suatu daerah dengan menggunakan pendapatan rata-rata untuk tingkat kesejah teraan suatu daerah dengan menggunakan pendapatan rata-rata  penduduk.

 penduduk.

2.5

2.5 Hubungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita denganHubungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita dengan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Indeks pembangunan di bidang perekonomian dapat menggunakan Indeks pembangunan di bidang perekonomian dapat menggunakan Pertumbuhan PDRB per kapita, denngan kata lain apabila daya beli masyarakat Pertumbuhan PDRB per kapita, denngan kata lain apabila daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor dan jumlah kendaraan bermotor bertambah itu berarti terhadap kendaraan bermotor dan jumlah kendaraan bermotor bertambah itu berarti terdapat peningkatan PDRB perkapita atau peningkatan pendapatan penduduk. Dapat terdapat peningkatan PDRB perkapita atau peningkatan pendapatan penduduk. Dapat disimpulkan bahwa ter

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dapat hubungan antara Penerimaan Paja Kendaraan Penerimaan Paja Kendaraan Bermotor Bermotor  dengan PDRB per kapita, karena apabila Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor itu dengan PDRB per kapita, karena apabila Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor itu mengalami pengkatan begitu juga denganPDRB per kapita juga mengalami mengalami pengkatan begitu juga denganPDRB per kapita juga mengalami  peningkatan.

(17)

2.6

2.6 Penelitian terdahuluPenelitian terdahulu

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Trisnadewi (2007) dengan judul Analisis Penelitian sebelumnya yang dilakukan Trisnadewi (2007) dengan judul Analisis Tingkat Efesiensi dan Efektivitas Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah dalam Tingkat Efesiensi dan Efektivitas Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah dalam  peningkatan

 peningkatan PAD PAD Kabupaten Kabupaten Badung Badung tahun tahun anggaran anggaran 2000-2004. 2000-2004. PermasalahanPermasalahan dalam penelitian ini bagaimanakah kinerja keuangan penerimaan pajak, dan retribusi dalam penelitian ini bagaimanakah kinerja keuangan penerimaan pajak, dan retribusi daerah dilihat dari rasio pertumbuhan, rasio efesiensi, rasio efektivitas, dan kontribusi daerah dilihat dari rasio pertumbuhan, rasio efesiensi, rasio efektivitas, dan kontribusi masing-masing sumber penerimaan pajak daerah terhadap peningkatan PAD tahun masing-masing sumber penerimaan pajak daerah terhadap peningkatan PAD tahun anggaran 2000-2004. Hasilnya ialah pertumbuhan pajak, retribusi dan PAD anggaran 2000-2004. Hasilnya ialah pertumbuhan pajak, retribusi dan PAD mengalami fluktuasi, rasio pertumbuhan pajak dan retribusi daerah tahun 2002-2003 mengalami fluktuasi, rasio pertumbuhan pajak dan retribusi daerah tahun 2002-2003 mengalami penurunan.Untuk kontribusi PAD, pajak daerah memberikan kontribusi mengalami penurunan.Untuk kontribusi PAD, pajak daerah memberikan kontribusi yang lebih besar dari komponen PAD lainnya termasuk retribusi daerah. Bila dilihat yang lebih besar dari komponen PAD lainnya termasuk retribusi daerah. Bila dilihat dari efektivitas penerimaan pajak dan rasio efisiensi, efektivitas diatas 100% dan dari efektivitas penerimaan pajak dan rasio efisiensi, efektivitas diatas 100% dan efisiensi di bawah 60% ini merupakan kinerja aik

efisiensi di bawah 60% ini merupakan kinerja aik dari retribusi daraerah.dari retribusi daraerah.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada objeknya Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada objeknya menggunakan pajak kendaraan bermotor dan perbedaan yang lain terletak pada lokasi menggunakan pajak kendaraan bermotor dan perbedaan yang lain terletak pada lokasi dan waktu penelitian dan variabel .

dan waktu penelitian dan variabel .

Sedangkan penelitian Radini (2011) dengan judul Analisis Efektivitas, Sedangkan penelitian Radini (2011) dengan judul Analisis Efektivitas, Efesiensi, dan Prospek Penerimaan Pajak Hiburan di Kabupaten Badung Tahun Efesiensi, dan Prospek Penerimaan Pajak Hiburan di Kabupaten Badung Tahun 2001-2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas, efesiensi 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas, efesiensi dan prospek penerimaan pajak hiburan di Kabupaten Badung Tahun 2001-2010. Dari dan prospek penerimaan pajak hiburan di Kabupaten Badung Tahun 2001-2010. Dari hasil yang didapat bahwa tingkat efektivitas, efesiensi dan prospek penerimaan pajak  hasil yang didapat bahwa tingkat efektivitas, efesiensi dan prospek penerimaan pajak  hiburan di Kabupaten Badung mengalami peningkatan dan dapat dikategorikan hiburan di Kabupaten Badung mengalami peningkatan dan dapat dikategorikan

(18)

sangat efesien. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada sangat efesien. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada objeknya menggunakan pajak kendaraan bermotor dan perbedaan yang lain terletak  objeknya menggunakan pajak kendaraan bermotor dan perbedaan yang lain terletak   pada lokasi dan waktu penelitian.

 pada lokasi dan waktu penelitian.

2.7

2.7 HipotesisHipotesis 1.

1. Untuk mengetahui Faktor- faktor apa saja yang mempengaruh pedapatanUntuk mengetahui Faktor- faktor apa saja yang mempengaruh pedapatan  pajak kendaraan bermotor.

 pajak kendaraan bermotor. 2.

2. Diduga terdapat Kendala yang mempengaruhi pendapatan pajak kendaraanDiduga terdapat Kendala yang mempengaruhi pendapatan pajak kendaraan  bermotor.

 bermotor. 3.

3. Cara menyelesaikan kendala yang mempengaruhi pendapatan pajak Cara menyelesaikan kendala yang mempengaruhi pendapatan pajak  kendaraan bermotor.

kendaraan bermotor.

2.8

2.8 Kerangka AnalisisKerangka Analisis Faktor-faktor

Faktor-faktormempengaruhmempengaruh pedapatan pajak

pedapatan pajak kendaraankendaraan bermotor

bermotor

Cara penyelesaian kendala yang Cara penyelesaian kendala yang

mempengaruh

mempengaruhi i pendapatanpendapatan pajak kendaraan bermotor pajak kendaraan bermotor

Peningkatan Pendapatan Peningkatan Pendapatan Pajak Kendaraan Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi Bermotor Provinsi Bengkulu Bengkulu

Kendala yang mempengaruhi Kendala yang mempengaruhi pendapatan pajak kendaraan pendapatan pajak kendaraan

bermotor bermotor

(19)

BAB III BAB III

METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN

3.1

3.1 Lokasi Lokasi PenelitianPenelitian

Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bengkulu, pemerintah provinsi Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bengkulu, pemerintah provinsi  berkewajiban memungut pajak Kendaraan Bermotor.

 berkewajiban memungut pajak Kendaraan Bermotor.

3.2

3.2 Objek Objek PenelitianPenelitian

Pada penelitian kali ini objeknya adalah peraturan dan tata cara Pelaksanaan Pada penelitian kali ini objeknya adalah peraturan dan tata cara Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi Bengkulu.

Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi Bengkulu.

3.3

3.3 Identifikasi Identifikasi VariabelVariabel 1.

1. Nilai Nilai Jual Jual Kendaraan Kendaraan Bermotor Bermotor  2.

2. Biaya Biaya Balik Balik NamaNama 3.

3. Pajak Pajak Kendaraan Kendaraan 5 5 TahunanTahunan 4.

4. Pajak Pajak Tahunan Tahunan Kendaraan Kendaraan Bermotor Bermotor 

3.4

3.4 Jenis Jenis dan dan Sumber Sumber DataData

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu : Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu : 1.

1. Jenis Data Menurut Sumbernya :Jenis Data Menurut Sumbernya :

Data ini berupa data sekunder, data yang dikumpulkan dari berbagai sumber  Data ini berupa data sekunder, data yang dikumpulkan dari berbagai sumber  terkait.

terkait. 2.

(20)

Data yang digunakan ialah data kualitatif, mengacu pada Undang-undang dan Data yang digunakan ialah data kualitatif, mengacu pada Undang-undang dan tata cara pelaksanaan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

tata cara pelaksanaan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

3.5

3.5 Metode Pengumpulan DataMetode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara : Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara : -- Metode Literatur Metode Literatur 

Yaitu dengan metode yang digunakan untuk mendapatkan data dengan cara Yaitu dengan metode yang digunakan untuk mendapatkan data dengan cara mengumpulkan, mengindentifikasi, mengolah data tertulis dan metoda kerja mengumpulkan, mengindentifikasi, mengolah data tertulis dan metoda kerja yang digunakan. Data tertulis bisa juga dari instansi-instansi.

yang digunakan. Data tertulis bisa juga dari instansi-instansi.

3.6

3.6 Sistematika Sistematika PembahasanPembahasan

Skripsi ini terbagi dalam lima bab dan pada tiap bab terbagi dalam sub Skripsi ini terbagi dalam lima bab dan pada tiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, dan metodologi p

dan manfaat penelitian, dan metodologi penelitian serta sistematika pembahasan.enelitian serta sistematika pembahasan. BAB

BAB II II TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKAPUSTAKA

Dalam bab ini dibahas teori-teori yang melandasi pembahasan dalam skripsi Dalam bab ini dibahas teori-teori yang melandasi pembahasan dalam skripsi yang

yang meliputi pengertian pmeliputi pengertian penagihan pajak, enagihan pajak, tindakan dan tindakan dan tata cara tata cara penagihanpenagihan  pajak,

 pajak, serta pengertian efektivitas pelaksanaan penagihan.serta pengertian efektivitas pelaksanaan penagihan. BAB

(21)

Dalam bab ini dijelaskan mengenai mengenai metode penelitian yang Dalam bab ini dijelaskan mengenai mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penyelsaian Tugas Akhir.

digunakan dalam penyelsaian Tugas Akhir. BAB

BAB IV IV PEMBAHASANPEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan melakukan pembahasan dan evaluasi terhadap Dalam bab ini penulis akan melakukan pembahasan dan evaluasi terhadap  pelaksanaan

 pelaksanaan penagihan penagihan pajak pajak berdasarkan berdasarkan landasan landasan teori teori yang yang dijelaskan dijelaskan dalam dalam BabBab II .

II . BAB

BAB V V KESIMPULAN KESIMPULAN DAN DAN SARANSARAN

Dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan Dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan  pada

 pada Bab Bab IV. IV. Dan Dan atas atas dasar dasar kesimpulan kesimpulan tersebut tersebut penulis penulis mencoba mencoba mengemukakanmengemukakan  beberapa

 beberapa alternatif alternatif pemecahan pemecahan masalah masalah yang yang dipandang dipandang cukup cukup relevan relevan dengandengan  pembahasan yang ada.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui dan memahami konsep sekufu dalam masyarakat suku Rawayan dan bagaimana tinjauan hukum Islam menyikapi

Tunas-tunas yang terbentuk tersebut berwarna hijau dengan pertumbuhan sempurna (Gambar 3), sedangkan pada eksplan kalus embrionik hasil persilangan antara jeruk siem x

Hasil analisis didapatkan karir adalah faktor yang paling mempenga- ruhi kinerja perawat sebesar 30 kali lebih tinggi dibandingkan dengan karir yang kurang baik

Pada metode substitusi, untuk mendapatkan nilai sebuah variable x maupun y dilakukan dengan memindahkan variable yang ingin dicari dan variable yang akan digantikan harus

Hubungan Kemampuan Kinestetik Anak dengan Gerak Tari Kreasi Binatang Laut Anak Usia Dini.... Penelitian Terdahulu yang

Sejauh ini belum diperoleh informasi mengenai pemanfaatan VCO yang mengandung karotenoid wortel dalam pembuatan sabun mandi padat, teristimewa informasi mengenai

Seperti pada siklus pertama akumulasi yang diperoleh yaitu 32,5% persentase tersebut menujukan kategori nilai yang sangat kurang, namun kenaikan yang sangat

corethrurus yang diberi perlakuan insektisida karbofuran ternyata senyawa methylcarbomat sangat mempengaruhi hormon pada kokon sehingga jumlah dan daya tetas kokon menu- run.