• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERSEPSI PENAMBANG BATU PASIR TENTANG FUNGSI PENDIDIKAN BAGI ANAK. meliputi : tanah sawah: ha, tanah tegalan: 84.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERSEPSI PENAMBANG BATU PASIR TENTANG FUNGSI PENDIDIKAN BAGI ANAK. meliputi : tanah sawah: ha, tanah tegalan: 84."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

39 A. Gambaran Umum Desa Pododadi

1. Letak Geografis

Desa Pododadi masih termasuk wilayah Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan yang terletak dibagian timur Kabupaten Pekalongan. Luas wilayahnya adalah 333.825 Ha, yang meliputi : tanah sawah: 92.400 ha, tanah tegalan: 84.385 ha, tanah pekarangan dan perumahan: 149.545 ha, dll: 7.500 ha. Terbagi menjadi 1 RW dan 3 RT, dimana 1 RW mengepalai 1 RT atau 2 RT. Desa pododadi terbagi menjadi sembilan dusun yang dipisahkan oleh jalan raya dan kebun. Dusun pertama berada dibagian tengah desa pododadi yang terdiri dari 1 RT. Sedangkan dusun kedua s/d sembilan berada disebelah utara, selatan, barat desa pododadi masing-masing dusun terdiri 2 RT. Masing-masing dusun dikepalai oleh kadus.1

Adapun batas-batas wilayah desa Pododadi adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Desa Sastrodirjan Kecamatan Wonopringgo b. Sebelah Timur : Desa Pedawang dan Kuthosari Kec. Karnganyar c. Sebelah Selatan : Desa Legokkalong Kecamatan Karanganyar d. Sebelah Barat : Desa Legokkalong Kecamatan Karanganyar

1

Observasi di desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan, tanggal 21 April 2014

(2)

2. Kondisi Sosial Penduduk

Sosial adalah pergaulan hidup, istilah ini ditunjukan pada pergaulan serta hubungan manusia dan kehidupan kelompok manusia, terutama pada kehidupan dalam masyarakat teratur, sosial juga mengandung arti mempertahankan hubungan-hubungan teratur antara seseorang dengan orang lain.

Kondisi sosial masyarakat di Desa Pododadi berjalan harmonis, penuh dengan suasana kegotong royongan, kekeluargaan, kebersamaan dan saling menghormati. Dalam kaitannya dengan kehidupan organisasi, NU merupakan organisasi yang mempunyai peranan besar dalam kehidupan masyarakat Desa Pododadi.

Adapun lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada dalam masyarakat Desa Pododadi, adalah sebagai berikut :

Tabel I

Lembaga Kemasyarakatan di Desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan

No Nama Organisasi Jumlah Anggota

1. Muslimat NU 60

2. PKK 30

3. Karang Taruna 75

(3)

3. Keadaan Penduduk

Berdasarkan monografi desa Pododadi bulan Desember 2014 dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki : 1.964 b. Jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan : 1.873

Sehingga secara keseluruhan jumlah penduduk desa Pododadi bulan Desember 2014 sebanyak 3837 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga 938 KK, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.2

Tabel II

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

0 - < 1 tahun 51 1 - < 5 tahun 253 5 – 6 tahun 112 7 – 16 tahun 761 16 – 21 tahun 434 22 – 59 tahun 1.966 >60 tahun 265 Jumlah 3.837 2

Buku Induk Kependudukan Desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan 27 Agustus 2013

(4)

4. Tingkat Perekonomian Penduduk

Tingkat Ekonomi suatu masyarakat akan berpengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat, baik itu dalam hal kemampuan daya beli, pendidikan, konsumsi dan yang lainnya. Semakin tinggi tingkat perekonomian maka akan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakatnya.

Tingkat perekonomian masyarakat dapat dilihat dari penglihatan masyarakat per bulannya, apakah sudah sesuai dengan UMR atau belum, dan jenis pekerjaan mereka juga sangat berpengaruh.

Di bawah ini akan penulis sajikan tabel maka pencahrian masyarakat desa Pododadi.

Tabel III

Data Mata Pencaharian penduduk Desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan Agustus-Desember Tahun 20133

No. Jenis Pencahrian Jumlah

1. Buruh 929 2. Penambang Pasir 28 3. Petani 111 4. Dagang/ Wiraswasta 247 5. Pegawai Swasta 55 6. Pegawai Negeri 38 3

Dokumen desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan, Bulan Agustus-Desember 2013

(5)

7. TNI/Polri 1

8. Pensiunan 6

Di desa Pododadi profesi penambang batu pasir merupakan profesi yang cukup mendukung perekonomian warga karena tiap harinya mereka bisa mendapatkan penghasilan yang cukup untuk keluarganya.

5. Tingkat pendidikan penduduk

Tabel IV

Data Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan Agustus-Desember Tahun 20134

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Belum Sekolah 310 2. Tidak Tamat SD 645 3. SD 1.303 4. SLTP 343 5. SLTA 173 6. Perguruan Tinggi 78 Jumlah 2.852

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk desa Pododadi masih rendah hal ini terlihat dari mayoritas

4

(6)

penduduk yang tidak bersekolah serta lulusan dari pendidikan tingginya sangat sedikit.

6. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

Pada Struktur organisasi tergambar posisi, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atas bawah, komponen/bagain, tingkat manajemen saluran komunikasi. Suatu struktur organisasi menspesifikasi pembagian kegiatan kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda itu dihubungkan. Struktur itu menunjukan hierarki dan struktur wewenang organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya.5

Tampaknya seperangkat pembidangan tugas organisasi untuk melancarkan jalannya aktifitas sangat diperlukan guna menunjang kemajuan dan pengembangan desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan. Adapun bagan struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

5

Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 72.

(7)

SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA PODODADI

KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN6

6

Data Monografi desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan, 21 April 2014 KADUS I Kempong Turah Slamet KADUS II Pawitro Mugiono KADUS III Cokrah&Jatirejo Makmur KADUS IV Bangunadi Suwintri KADUS V Wonorejo Eningsih KADUS VI Secowet Rumli KAUR Pemerintahan Suharjo KAUR Umum Wurtiningsih KAUR Kesejahteraan KAUR Pembangunan Ristiono KAUR Keuangan BPD KEPALA DESA Duhri A. Ma.pd SEK DES

(8)

7. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang jelasnya roda pemerintahan desa, maka diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung baik dibidang ekonomi maupun sosial budaya. Adapun sarana dan prasarana yang ada di desa Pododadi adalah sebagai berikut:7

a. Agama

a) Jumlah Masjid : 4 buah b) Jumlah Mushola : 10 buah b. Kesehatan

a) Balai pengobatan : 1buah

b) Bidan : 2 orang

c. Pendidikan

1. PAUD : 2 Buah, 13 orang Guru, 100 Orang Murid

2. Taman kanak-kanak : 4 Buah, 30 Orang Guru, 334 Orang Murid

3. SLTP/MTs : 1 Buah, 15 Orang Guru dan 125 Orang Murid

4. SLTA/MA : 1 Buah, 15 Orang Guru dan 90 Orang Murid

5. Madrasah Diniyah : 3 Buah, 18 Orang Guru dan 100 Orang Murid

7

(9)

d. Jumlah Perusahaan/Usaha 1. Tekstil

 Besar dan Sedang : 2 Buah, T. Kerja 100 Orang

 Kecil : 7 Buah, T, Kerja 50 Orang 2. Rumah/Warung makan : 20 Buah, 20 Orang

3. Perdagangan : 25 Buah, 25 Orang

B. Gambaran Umum Penambang Batu Pasir desa Pododadi

Penambang batu pasir desa Pododadi merupakan sebuah pekerjaan yang dilakukan sudah puluhan tahun dan memiliki tingkat ekonomi menengah. Pekerjaan ini membutuhkan tenaga yang ekstra demi pendapatan sehari-harinya. Bahkan sekarang ini warga dari luar desa Pododadi banyak yang mencari kerja di Pododadi. Umumnya mereka pekerja sebagai buruh/kuli penambang batu pasir.

1. Daftar nama-nama Penambang Batu Pasir Desa Pododadi Tabel V

Daftar Nama-Nama Penambang Batu Pasir Desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan8

No. Nama Pekerja Dusun

1. Eko Susilo Pawitro

2. Supriyadi Pawitro

8

(10)

3. Sakban Pawitro 4. Suharyo Pawitro 5. Darussalam Pawitro 6. Sahuri Pawitro 7. Aminudin Cokrah 8. Casmari Cokrah 9. Wachidun Cokrah 10. Caslari Cokrah 11. Matori Cokrah 12. Djamari Cokrah 13. Mundakir Cokrah

14. Muhammad Safuwan Cokrah

15. Marwoto Cokrah 16. Warnadi Jatirejo 17. Rondi Jatirejo 18. Gimin Jatirejo 19. Tackrim Jatirejo 20 Sukoco Jatirejo 21. Siswo Jatirejo 22. Rumli Jatirejo 23. Suharjo Jatirejo 24. Sutiman Jatirejo

(11)

25. Sunarso Cokrah

26. Sutarko Cokrah

27. Muhayat Cokrah

28. Rohyati Cokrah

2. Pendidikan Penambang Batu Pasir

Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal para penambang batu pasir yang pernah diselesaikan dan ditempuh dalam jenjang pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang dimaksud adalah Sekolah Dasar, SLTP, MTS, SLTA, SMK, MA, dan perguruan tinggi.

Tabel VI

Tingkat Pendidikan Formal Penambang Batu Pasir9

No. Jenis Pendidikan Jumlah

1. Perguruan Tinggi -

2. Tamat SLTA/SMK/MA 3

3. Tamat SLTP/MTs 1

4. Tamat SD 21

5. Tidak Tamat SD 3

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar peambang batu pasir adal lulusan SD, kemudian SLTP. Hal ini

9

Dokumen dan Observasi di Desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. Pekalongan, 21 April 2014

(12)

membuktikan bahwa sebagian besa penambang batu pasir mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup baik.10

3. Kondisi Ekonomi Penambang Batu Pasir

Keadaan ekonomi para penambang batu pasir desa Pododadi, sesuai data yang penulis peroleh dari hasil wawancara yang didasarkan pada pendapatan yang dihitung berdasarkan penghasilan/ bulan pendapatan adalah hasil penambang batu pasir dari hasil keseluruhan yang diperoleh dikurangi dengan keseluruhan biaya pengeluaran diukur dalam rupiah perbulan. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa tingkat pendapatan para penambang batu pasir adalah sebagai berikut.11

Tabel VII

Tingkat Pendapatan Penambang Batu Pasir

No. Tingkat Pendapatan Frekuensi

1. 300.000,00 – 500.000,00 3 2. 500.000,00 – 700.000,00 21 3. 700.000,00 – 1. 000.000,00 4 Jumlah 28 10

Dokumen desa Pododadi Kec. Karanganyar Kab. pekalongan, 21 April 2014

11

Wawancara dengan Warnadi (Penambang batu pasir), wawancara pribadi, 22 April 2014

(13)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas keadaan ekonomi para penambang batu pasir yang didasarkan pada pendapatan yang dihitung berdasarkan penghasilan/ bulan adalah antara 500.000,00 – 700.000,00.

4. Pengalaman dan Lama Berkerja

Lama berkerja yaitu berapa lamanya Penambang batu pasir melakukan pekerjaan tersebut yang dihitung dalam satuan-satuan tahun sejak pertama kali Penambang berkerja sampai saat dilakukan penelitian.12

Tabel VIII

Lama Berkerja Penambang Batu Pasir

No. Lama Berkerja Frekuensi

1. > 10 tahun 3

2. 10 – 20 tahun 7

3. 20 – 30 tahun 10

4. < 30 tahun 8

Jumlah 28

Lama Berkerja berkaitan dengan pengalaman seseorang dalam pekerjaannya, dengan anggapan bahwa semakin lama berkerja semakin kaya pengalaman dan sudah lincah dalam pekerjannya.

12

Wawancara dengan Sukoco (Penambang Batu Pasir) desa Pododadi, wawancara pribadi, 22 April 2014

(14)

5. Umur Penambang Batu Pasir

Dari data yang diperoleh umur penambang batu pasir sebagai berikut :

Tabel IX

Umur Penambang Batu Pasir13

No. Umur Penambang Batu Pasir Jumlah

1. 20 – 30 tahun 4

2. 30 – 40 tahun 10

3. 40 – 50 tahun 10

4. 50 – 60 tahun 4

Jumlah 28

Semakin tua umur seseorang, semakin banyak pula pengalaman yang didapat dalam pekerjaannya. Rata-rata umur penambang batu pasir di desa Pododadi berkisar 30 – 45 tahun.

C. PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN

Persepsi Penambang Batu Pasir Tentang Fungsi Pendidikan Bagi Anak

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa persepsi tentang fungsi pendidikan bagi anak adalah suatu proses pemartabatan

13

(15)

manusia menuju puncak optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliknya.

Pendidikan hadir ditengah-tengah masyarakat memiliki banyak fungsi yang tidak hanya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi juga berfungsi sebagai pencerdasan diri, sosial, Negara bangsa, bahkan dunia. Lebih khusus di Indonesia Fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam hal ini sesuai dengan wawancara peneliti yaitu betapa pentingnya fungsi pendidikan bagi anak khususnya anak penambang batu pasir.

Hasil Wawancara dengan bapak Sutarko, beliau mengatakan : “Fungsi pendidikan kangge anak iku ya mbantu anak biso ngomong karo macem-macem lingkungane misale fisik, sosial, budaya, paling utomo yaiku pendidikan seng ditrimo oleh anak.”14

Hal tersebut Senada dengan hasil wawancara dengan Bapak Rondi selaku orang tua yang bekerja sebagai penambang batu pasir yang mengungkapkan bahwa:

“Fungsi pendidikan kangge anak yaiku pendidikan iso mbantu anak ngolehke pengetahuan lan ketrampilan seng biso

14

Sutarko, Penambang Batu Pasir Desa Pododadi, Wawancara pribadi, Jum’at 25 April 2014, Jam. 15.30

(16)

dikanggone urip lan biso ngadepi saingan ekonomi tahun ngarep seng luwih rumit.”15

Wawancara pribadi dengan bapak Gimin, mengatakan bahwa:

“Pendidikan untuk anak sangatlah penting. Jika anak mendapatkan pendidikan dengan baik maka anak tersebut akan berguna di dalam masyarakat maupun di sekolahannya, mengingat kebutuhan akan pendidikan pada jaman sekarang sangatlah komplek.”16

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak Rumli, yang mengungkapkan: “Fungsi pendidikan kangge anak yaiku ngembangke kemampuan anak lan ben mbentuk wateke anak, dadine anak bermartabat kangge cerdaske bangsa lan agama”17

Wawancara dengan bapak Sutiman, Beliau mengatakan:

“Pendidikan kangge anak niku penting lan kudu nomer siji, nek anak duwe sangu pendidikan sak mending-mendinganne mbten bodoh, lan bocah iku duwe pengalaman akeh. Anak ben bener kelakuanne niku nggeh kudune disekolake. Kulo sebagai wong tua sebisane ngusahake kepiye carane anakku ben biso sekolah tekan SMP lan tekan duwur-duwure”.18

15

Rondi, Penambang Batu Pasir Desa Pododadi, Wawancara Pribadi, Selasa 22 April 2014, Jam. 15.30

16 Gimin, Penambang Batu Pasir Desa Pododadi, Wawancara Pribadi, Selasa 22

April 2014, Jam. 13.00

17

Rumli, Penambang Batu Pasir Desa Pododadi, Wawancara Pribadi, Senin 21 April 2014, Jam 15.30

18

Sutiman, Penambang Batu Pasir Desa Pododadi, Wawancara Pribadi, Rabu 23 April 2014, Jam 13.00

(17)

Seperti halnya yang terjadi pada keluarga Bapak Matori sendiri yang memiliki anak yang melanjutkan sekolah ke salah satu SMA Farmasi di Kabupaten Pekalongan. Ujar beliau: “Fungsi pendidikan kangge anak yaiku ngembangke pribadine anak, ngembangke watake

anak, ngembangke budayane lan ngembangke bangsane.”19

Lebih lanjut peneliti juga melakukan wawancara dengan Bapak Suharjo, yang menyatakan bahwa:

“Pendidikan kangge anak niku penting, soale kan sekolah niku fungsine katah, pertama ya anak ben pinter, pati-pati di sekolahke niko ea bek sikape apik, lan sekolah niku kanggo pengenalian diri, istilah bahasa gaule niku anak usia labil, bek ge ngluru jati dirine dewe. Tapi ya ojo sembarang nyekolahke anak, kudu milih mutu pendidikan seng apik bek anak oleh ilmu lan kualitase apik.

“Fungsi pendidikan kangge anak iku dadekno anak luwih pinter lan ben ojo bodoh”.20

Tackrim selaku tetangga dekat rumahnya menambahkan:

“Pendidikan kanggo anak iku ya penting, khususe kanggo anak tukang batu pasir iki, anak tukang batu pasir biso duwe peluang apik go nglanjutke sekolah tekan SLTP lan duwur-duwure. bek ojo dianggep anak tukang batu pasir iki pendidikanne NOL tekan SD tok podo karo wongtuane. Kabeh wong tua mesti ya pengen weroh anake seneng.

Tapi kabeh iku tergantung karo minat bocahe iseh gelem nglanjutke sekolah opo ora, soale kadang ono bocah seng ura gelem nglanjutke sekolah gara-garane wez sungkan mikir opo pengen mbantu wong tua goro-goro melas karo wongtuane. Nek wez koyo ngunu koyo aku wongtua rak iso mekso, nek dipekso

19

Matori, Penambang Batu Pasir Desa Pododadi, Wawancara Pribadi, Rabu 23 April 2014, Jam. 15.30

20

Suharjo, Penambang Batu Pasir Desa Pododadi, Wawancara Pribadi, Kamis 24 April 2014, Jam. 15.00

(18)

malah ora iso nerima pelajarane malah dadi ora kosentrasi sekolahe.”21

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa persepsi orang tua khususnya para penambang batu pasir di desa Pododadi memiliki persepsi atau pandangan yang sama terhadap fungsi pendidikan anak. Mereka berpendapat bahwa pendidikan anak sangatlah penting karena dengan anak-anaknya berpendidikan maka masa depan anak-anaknya lebih terarah dan dapat mendapatkan tempat yang khusus di masyarakat serta bisa mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan jauh dari kebodohan serta tidak tertinggal dengan zaman yang ada.

Namun ada pula penambang batu pasir yang memliki beda persepsi atau pandangan terhadap fungsi pendidikan anak. Mereka beranggapan bahwa pendidikan tidak terlalu penting dan tidak perlu tinggi-tinggi bagi mereka yang terpenting bekerja apapun bisa menghasilkan uang. Alasan lain yaitu bahwa untuk melangsungkan kehidupan itu bukan hal yang mudah apalagi sekarang kebutuhan semakin beragam sehingga membutuhkan materi yang banyak pula untuk memenuhinya.

Seperti yang dituturkan oleh Bapak siswo salah satu Penambang batu pasir yang memiliki pandangan berbeda bahwa:

21

Tackrim, Penambang Batu Pasir Desa Pododadi, Wawancara Pribadi , Sabtu 26 April 2014, Jam. 14.00

(19)

“Menurut saya pendidikan bagi anak memang sangat penting, tapi sak duwur-duwure anak disekolahkan toh pada akhirnya sama yaitu tujuannya mencari uang. Apalagi lihat dilingkungan sekitar banyak orang disekolahkan sampai kuliah tetapi setelah lulus, susah untuk mendapatkan pekerjaan (banyak yang menggangur). Ngopo fungsine sekolah nek podo akhire rak iso ngluru kerjaan. Ya eman-eman duit seng go nyekolahke to. 22

Kesimpulan dari wawancara tersebut adalah bahwa tanpa pendidikan pun mereka bisa hidup dan mencari uang dengan kerja keras. Karena dari lingkungan mereka banyak anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah menegah dan jika ada lulusan kuliah pun masih menanggur.

22

Siswo, Penamang Batu Pasir desa Pododadi, Wawancara Pribadi, tanggal 25 April 2014

Gambar

Tabel II
Tabel III
Tabel IV
Tabel VI
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hasil ini, diharapkan pelayanan edukasi perawatan kaki pada tatanan pelayanan kesehatan dapat dioptimalkan guna meningkatkan praktik perawatan kaki oleh

church in Salatiga, Central Java, Indonesia through recording sermon process and interview.. two preachers to collect their

Stadium klinis terbanyak adalah T4bN0Mx yaitu 18 kasus (11%), dimana menurut klasifikasi TNM (AJCC) 2002 tumor digambarkan sebagai berikut: 1) T4b adalah ukuran tumor

Oleh karena itu, kami masih memiliki pandangan positif untuk industri CPO tahun ini seiring dengan pemulihan harga CPO dan ekspektasi peningkatan permintaan CPO. Rekomendasi:

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDA) Gowa tahun 2014 dalam datanya menyebutkan adanya kejadian ibu hamil dengan resiko tinggi yaitu keadaan.. penyimpangan dari normal,

Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor, variabel karakteristik individu berpengaruh

Jika pelayanan yang diberikan oleh vendor software informasi akuntansi memiliki kualitas yang bagus, seperti dapat memberikan jaminan, cepat tanggap, serta

Pada halaman menu utama menampilkan seluruh menu-menu yang terdapat pada sistem diantaranya data alternatif, data kriteria, bobot kriteria, nilai keputusan dan logout, dari