Arah Kebijakan Pembangunan
Pertanian Tahun 2015
Bogor, 7 Mei 2014
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BAPPENAS
KERANGKA PAPARAN
1.
Apakah Rencana dan Anggaran Program Pertanian
Sudah Efisien dan Efektif
2.
RKP 2015 Pangan dan Pertanian
3.
Kebijakan Belanja K/L
4.
Hasil Pramusrenbangnas 2014 – Pangan dan
Pertanian
5.
Reviu Base Line RKP2015 dan 2016-2019
APAKAH RENCANA DAN ANGGARAN
PROGRAM PERTANIAN SUDAH EFISIEN DAN
EFEKTIF?
EFISIENSI
Efisiensi Penganggaran :
Struktur jenis pembiayaan (Biaya Operasional, Biaya
Administrasi Keluaran, dan Biaya Langsung Keluaran)
Jenis Pembiayaan
2014
Anggaran
(Rp. Miliar)
%
1. Biaya Operasional
2.512,04
16,24
2. Biaya Administrasi Keluaran (BAK)
1.166,44
7,54
3. Biaya Langsung Keluaran (BLK)
11.792,13
76,22
JUMLAH
15.470,6
100,00
1. BAK merupakan kelompok biaya keluaran dari komponen yang bersifat dukungan administratif terhadap
pencapaian output;
2. BLK merupakan kelompok biaya keluaran dari komponen yang berkaitan secara langsung dengan
pencapaian output
UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI
Melihat keberlanjutan/ketidakberlanjutan program,
kegiatan, output dan komponen
Melihat keterkaitan antara komponen dengan output
Melihat kelayakan nilai suatu alokasi untuk
menghasilkan sebuah output atau menjalankan sebuah
kegiatan (contoh BAKnya > BLK)
Apakah output yang dihasilkan sesuai dengan
EFEKTIVITAS
Apakah kegiatan yang direncanakan dan dibiayai :
Relevan dengan sasaran yang ingin dicapai
Berdampak signifikan terhadap pencapaian sasaran
Seberapa besar output kegiatan tersebut berdampak terhadap
pencapaian sasaran
Lokasi sudah tepat/sesuai
Apakah komponen yang digunakan sudah relevan
CAPAIAN SASARAN UTAMA S/D 2013
Komponen Sasaran RPJMN 2010-2014
Baseline Realisasi Capaian Capaian S/d Tahun 2013
Capaian Terhadap Target 2014 2009 2010 2011 2012 2013
PDB Pertanian Tumbuh 3,7-3,9 persen per
tahun 3,01% 3,37% 3,97% 3,5% 3,47% 3,7 persen Peningkatan
Produksi Pangan Utama
Padi
Tumbuh 3,6 persen per tahun atau mencapai 76,57 juta ton GKG (target untuk mencapai surplus beras 10 juta ton)
3,22% -1,07% 5,02% 3,24% 2,60%
Rata-rata Peningkatan Produksi tahun 2010-2013 mencapai 2,6% per tahun di bawah target 3,6% per tahun.
64,40 66,47 65,76 69,06 71,29 93,1%Tingkat Produksi tahun 2013 mencapai 71,29 juta ton atau 93,1% dari target tahun 2014 sebesar 76,57 juta ton)
Jagung
Tumbuh 10,02 persen per tahun atau mencapai 20,82 juta ton
3,96% -3,73% 9,88% -4,54% 1,39%
Rata-rata Peningkatan Produksi tahun 2010-2013 mencapai 1,39% per tahun di bawah target 10,02% per tahun.
17,63 18,33 17,64 19,39 18,51 64%
Tingkat Produksi jagung tahun 2013 mencapai 18,51 juta ton atau 64% dari target tahun 2014 sebesar 20,82 juta ton)
Kedelai
Tumbuh 20,05 persen per tahun atau mencapai 2,7 juta ton
-6,92% -6,15% -0,96% -7,47% -5,37%
Ratarata Produksi tahun 20102013 menurun mencapai -5,37% per tahun jauh di bawah target 10,02% per tahun.
974,51 907,03 851,29 843,15 780,16 28,9%Tingkat Produksi kedelai tahun 2013 mencapai 780,16 ribu ton atau 28,9% dari target tahun 2014 sebesar 2,7 juta ton)
Gula
Tumbuh 12,55 persen per tahun atau mencapai 3,1 juta ton
-12,60% -2,62% 16,14% -1,93% -0,25%
Produksi gula tahun 2010-2013 mengalami penurunan sebesar 0,25% per tahun.
2,62 2,29 2,23 2,59 2,54 81,9%Tingkat Produksi gula tahun 2013 mencapai 2,54 juta ton atau 81,9% dari target tahun 2014 sebesar 3,1 juta ton)
Daging Sapi
Tumbuh 7,3 persen per tahun atau mencapai 624 ribu ton
1,77% -17,10% 25,97% 27,30% -0,40% 8,94%
Rata-rata Peningkatan Produksi daging sapi tahun 2010-2013 mencapai 8,94% per tahun di atas target 7,30 % per tahun.
UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS
Mereviu komponen-komponen : yang tidak relevan
dengan sasaran yang ingin dicapai diganti dengan yang
baru
Mereviu kegiatan dan outputnya : (1) tidak relevan
agar diganti, (2) levelnya masih input atau proses
diganti dengan yang levelnya output
RKP 2015 – PANGAN DAN
PERTANIAN
ALUR PEMIKIRAN
10
PRIORITAS BIDANG RPJPN 2005-2025
(9 BIDANG PEMBANGUNAN)
USULAN PEMIKIRAN ISU STRATEGIS :
Diturunkan dari masing-masing Bidang Pembangunan (fokus, memiliki daya ungkit
tinggi, jelas lokasi)
ARAHAN RPJPN 2005-2025
RPJM 3
: memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan:
•
Keunggulan SDA
•
SDM yang berkualitas
•
Kemampuan IPTEK yang terus meningkat
RANCANGAN TEMA RKP 2015 :
Melanjutkan Reformasi Pembangunan bagi
Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan
Melanjutkan Reformasi Pembangunan bagi
Percepatan Pembangunan Ekonomi yang Berkeadilan
Berdasarkan pelaksanaan pencapaian dan sebagai keberlanjutan
dari RPJMN-2
Kesesuaian dengan tema RPJMN-3 (2015-2019): memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan SDA dan
SDM berkualitas, serta
kemampuan IPTEK yang terus meningkat.
Kata Kunci : (1) Reformasi Pembangunan;
(2) Percepatan Pembangunan Ekonomi yang
Berkeadilan.
SASARAN UTAMA 2015
PERKUATAN KETAHANAN PANGAN
Peningkatan produksi padi mencapai 73,4 juta ton; kedelai 0,9 juta ton; jagung 20,0
juta ton; gula 2,9 juta ton; daging sapi 476,8 ribu ton; dan daging unggas 1,1 juta ton;
Peningkatan Cadangan Beras Pemerintah;
Konsumsi kalori mencapai 2.011 kkal/kapita/hari
Skor Pola Pangan Harapan (PPH) mencapai 82,9
Peningkatan dan Rehabilitasi jaringan irigasi, irigasi air tanah, rawa dan tambak
seluas 628,2 ribu ha.
PENINGKATAN DAYA SAING DAN NILAI TAMBAH
Meningkatnya produksi komoditi andalan ekspor dan komoditi prospektif : (i) kelapa sawit
7,6%, (ii) karet 2,9%, (iii) kakao 1,5%, (iv) teh 6,7%, dan (v) kopi 2,9%
Memperkuat dukungan komoditas pertanian dalam mendorong pertumbuhan PDB dari
industri berbasis pertanian
Tersertifikasinya seluruh perkebunan sawit sesuai ISPO dan pengembangan pola produksi
berkelanjutan untuk komoditas/perkebunan lainnya; dan
SKENARIO PENCAPAIAN PRODUKSI PADI 2015
Produktivitas
(Ku/Ha)
Pagu Indikatif
2015
Dengan Usul
Tambahan
Pagu Indikatif
2015
Dengan Usul
Tambahan
Pagu Indikatif
2015
Dengan Usul
Tambahan
1
Peningkatan Produktivitas
1.820.000
2.254.000
1.757.028
2.176.012
60,13
9.178.901
11.659.284
a. Kegiatan PTT
350.000
784.000
337.890
756.874
59,20
2.000.309
4.480.692
b. Kegiatan SRI
100.000
100.000
96.540
96.540
59,20
571.517
571.517
c. GP3K
1.100.000
1.100.000
1.061.940
1.061.940
62,00
6.584.028
6.584.028
d. Pengamanan Pasca Panen
270.000
270.000
260.658
260.658
0,88
23.047
23.047
2
Perluasan Areal Tanam
690.000
690.000
666.126
666.126
29,01
2.136.743
2.136.743
a. Pencetakan Sawah Baru
40.000
40.000
38.616
38.616
30,00
115.848
115.848
b. Pencetakan Sawah Baru (BUMN)
100.000
100.000
96.540
96.540
30,00
289.620
289.620
d. Optimasi Lahan
200.000
200.000
193.080
193.080
11,25
217.190
217.190
e. Pengelolaan Air (Kementan & Kemen PU)
350.000
350.000
337.890
337.890
44,81
1.514.085
1.514.085
4
Swadaya Murni Petani
11.914.580 11.480.580
11.502.336
11.083.352
54,00
62.112.614
59.850.103
14.424.580
14.424.580
13.925.490
52,73
73.428.258
73.646.129
73.400.000
75.400.000
Produksi (Ton PK)
Jumlah
No.
Uraian
Luas Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Sasaran Produksi Padi Per Provinsi 2015
14
No Provinsi Produksi Padi Tahun 2013 (ASEM) Sasaran Produksi Padi 2015 1 Aceh 1.956.940 2.014.818 2 Sumatera Utara 3.727.249 3.837.486 3 Sumatera Barat 2.430.384 2.502.265 4 Riau 434.151 446.991 5 Kepulauan Riau 1.370 1.411 6 Jambi 664.535 684.189 7 Sumatera Selatan 3.676.723 3.785.465 8 Kepulauan Bangka Belitung 28.384 29.223 9 Bengkulu 622.832 641.253 10 Lampung 3.222.789 3.318.106 11 DKI Jakarta 10.268 10.572 12 Jawa Barat 12.083.162 12.440.532 13 Banten 2.083.608 2.145.232 14 Jawa Tengah 10.344.816 10.650.773 15 DI Yogyakarta 921.824 949.088 16 Jawa Timur 12.049.342 12.405.711 17 Bali 882.115 908.204 18 Nusa Tenggara Barat 2.193.698 2.258.578 19 Nusa Tenggara Timur 729.666 751.246 20 Kalimantan Barat 1.440.902 1.483.518 21 Kalimantan Tengah 811.211 835.203 22 Kalimantan Selatan 2.031.029 2.091.098 23 Kalimantan Timur 563.850 580.526 24 Sulawesi Utara 638.373 657.253 25 Gorontalo 295.913 304.665 26 Sulawesi Tengah 1.031.324 1.061.826 27 Sulawesi Selatan 5.035.830 5.184.769 28 Sulawesi Barat 444.203 457.341 29 Sulawesi Tenggara 561.361 577.964 30 maluku 101.835 104.847 31 Maluku Utara 72.445 74.588 32 Papua 169.790 174.812 33 Papua Barat 29.572 30.447 Indonesia 71.291.494 73.400.000
SKENARIO PENCAPAIAN PRODUKSI JAGUNG 2015
Produktivitas
(Ku/Ha)
Pagu Indikatif
2015
Dengan Usul
Tambahan
Pagu Indikatif
2015
Dengan Usul
Tambahan
Pagu Indikatif
2015
Dengan Usul
Tambahan
1
Peningkatan Produktivitas
235.000
223.250
52,37
1.169.165
a. PTT
35.000
33.250
65,00
216.125
b. Swasta
200.000
190.000
50,16
953.040
2
Perluasan Areal
603.000
572.850
50,16
2.873.416
a. Optimalisasi dengan Dukungan Subsidi Benih
500.000
475.000
50,16
2.382.600
b. Cadangan Benih Nasional (CBN)*
103.000
97.850
50,16
490.816
3
Swadaya Murni Petani
3.323.562
3.157.384
50,16
15.837.438
4.161.562
3.953.484
50,28
19.880.019
19.981.920
Jumlah
Target sasaran 2015
No.
Uraian
Sasaran Produksi Jagung Per Provinsi 2015
16
No Provinsi Produksi Jagung
Tahun 2013 (ASEM) Sasaran Produksi Jagung 2015 1 Aceh 175.273 189.249 2 Sumatera Utara 1.183.011 1.277.341 3 Sumatera Barat 547.417 591.066 4 Riau 28.052 30.289 5 Kepulauan Riau 790 853 6 Jambi 25.690 27.738 7 Sumatera Selatan 167.457 180.809 8 Kepulauan Bangka Belitung 793 856 9 Bengkulu 93.988 101.482 10 Lampung 1.760.126 1.900.473 11 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat 1.101.997 1.189.867 13 Banten 12.038 12.998 14 Jawa Tengah 2.930.911 3.164.613 15 DI Yogyakarta 289.580 312.670 16 Jawa Timur 5.760.959 6.220.320 17 Bali 57.573 62.164
18 Nusa Tenggara Barat 633.773 684.308 19 Nusa Tenggara Timur 707.642 764.067 20 Kalimantan Barat 159.423 172.135 21 Kalimantan Tengah 6.284 6.785 22 Kalimantan Selatan 107.043 115.578 23 Kalimantan Timur 5.826 6.291 24 Sulawesi Utara 448.002 483.724 25 Gorontalo 669.094 722.445 26 Sulawesi Tengah 138.890 149.965 27 Sulawesi Selatan 1.250.202 1.349.889 28 Sulawesi Barat 126.407 136.486 29 Sulawesi Tenggara 67.578 72.966 30 maluku 11.940 12.892 31 Maluku Utara 29.421 31.767 32 Papua 7.034 7.595 33 Papua Barat 2.073 2.238 Indonesia 18.506.287 19.981.920
SKENARIO PENCAPAIAN PRODUKSI KEDELAI 2015
Produktivitas
(Ku/Ha)
Pagu Indikatif
2015
Dengan Usul
Tambahan
Pagu Indikatif
2015
Dengan Usul
Tambahan
Pagu Indikatif
2015
Dengan Usul
Tambahan
1
Peningkatan Produktivitas
350.000
750.000
332.500
712.500
15,47
514.378
1.102.238
a. PTT
350.000
750.000
332.500
712.500
15,47
514.378
1.102.238
b. Swasta
-
-
-
-
-
-
-2
Perluasan Areal
75.000
75.000
71.250
71.250
-
93.908
93.908
a. Di luar existing area
-
-
-
-
-
-
-b. Di lahan transmigrasi
75.000
75.000
71.250
71.250
13,18
93.908
93.908
3
Swadaya Murni Petani
224.727
224.727
213.491
213.491
14,91
318.315
318.315
649.727
1.049.727
617.241
997.241
15,01
926.600
1.514.460
883.450
1.500.000
Jumlah
Luas Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton PK)
Uraian
No.
Sasaran Produksi Kedelai Per Provinsi 2015
18
No Provinsi Produksi Kedelai
Tahun 2013 (ASEM) Sasaran Produksi Kedelai 2015 1 Aceh 45.018 50.978 2 Sumatera Utara 3.229 3.656 3 Sumatera Barat 732 829 4 Riau 2.211 2.504 5 Kepulauan Riau 18 20 6 Jambi 2.372 2.686 7 Sumatera Selatan 5.136 5.816 8 Kepulauan Bangka Belitung -
-9 Bengkulu 3.987 4.515 10 Lampung 6.156 6.971 11 DKI Jakarta - -12 Jawa Barat 51.172 57.947 13 Banten 10.326 11.693 14 Jawa Tengah 99.318 112.467 15 DI Yogyakarta 31.677 35.871 16 Jawa Timur 329.461 373.079 17 Bali 7.433 8.417
18 Nusa Tenggara Barat 91.065 103.121 19 Nusa Tenggara Timur 1.675 1.897 20 Kalimantan Barat 1.677 1.899 21 Kalimantan Tengah 1.806 2.045 22 Kalimantan Selatan 4.072 4.611 23 Kalimantan Timur 1.486 1.683 24 Sulawesi Utara 5.780 6.545 25 Gorontalo 4.411 4.995 26 Sulawesi Tengah 12.644 14.318 27 Sulawesi Selatan 45.693 51.742 28 Sulawesi Barat 1.313 1.487 29 Sulawesi Tenggara 3.595 4.071 30 maluku 254 288 31 Maluku Utara 1.227 1.389 32 Papua 4.610 5.220 33 Papua Barat 609 690 Indonesia 780.163 883.450
ARAH KEBIJAKAN
PERKUATAN KETAHANAN PANGAN
Peningkatan produksi padi dan sumber pangan protein
Peningkatan kelancaran distribusi pangan dan penguatan stok pangan
dalam negeri
Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat
Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan
PENINGKATAN DAYA SAING DAN NILAI TAMBAH
Revitalisasi perkebunan dan hortikultura rakyat
Peningkatan mutu, pengembangan standarisasi mutu hasil pertanian,
dan peningkatan kualitas pelayanan karantina dan pengawasan
keamanan hayati.
Pengembangan agroindustri perdesaan.
Peningkatan aksesibilitas petani terhadap teknologi, sumber-sumber
PAGU INDIKATIF 2015
(HASIL TRILATERAL MEETING)
•
Total Anggaran Mendukung Peningkatan Produksi
Padi, jagung, Kedelai, Tebu dan daging sapi : Rp.
17,1 triliun (Dari Kementan dan Kemen PU, tetapi
belum termasuk subsidi pupuk dan benih)
•
Mendukung langsung produksi Padi : Rp. 14,8
triliun (Kementerian Pertanian Rp. 4,6 triliun, dan
Kemen PU Rp. 10,3 triliun)
•
Mendukung langsung peningkatan produksi
DUKUNGAN ANGGARAN UNTUK KEGIATAN UTAMA
PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN JAGUNG
NO
KEGIATAN/KELUARAN
Hasil Trilateral Meeting
Keluaran
Pagu (Milyar)
PADI
A
Peningkatan Produktivitas (SLPTT, SRI, Penanganan
Pasca Panen, Penyuluhan, Alsintan)
485 ribu ha
2.361,5
1
SL-PTT Padi dan Jagung(ribu ha)
385,0
1.058,5
2
SRI (ribu ha)
100,0
210,0
3
Penanganan Pasca Panen (unit)
2.156,0
187,2
4
Operasionalisasi Penyuluhan (ribu orang)
47.949 orang dan 11,000 WKPP
684,2
5
Alsintan (unit)
7.596,0
221,6
8
Subsidi Benih (ribu ton)
anggaran di luar K/L
9
Subsidi Pupuk (juta ton)
anggaran di luar K/L
B
Perluasan Areal (cetak sawah, optimasi lahan)
240 ribu ha
856,0
1
Cetak Sawah Baru (ribu ha)
40
436,0
2
Optimasi Lahan (ribu ha)
200
420,0
C
Pengelolaan air irigasi untuk pertanian (ribu ha)
350 ribu ha dan 3.871 unit
10.824,1
- Irigasi di tingkat usaha tani (Kementan) (ribu ha)
350 ribu Ha; dan 3.871 unit
521,3
- Pengelolaan dan konservasi Waduk, Embung, Situ serta
DUKUNGAN ANGGARAN UNTUK KEGIATAN UTAMA
PENINGKATAN PRODUKSI PADI DAN JAGUNG
NO
KEGIATAN/KELUARAN
Pagu Indikatif 2015 (Hasil Trilateral Meeting)
Keluaran
Pagu (Milyar)
D
Pengamanan Produksi (pengendalian OPT dan
DPI)
32 unit
192,3
Pengendalian Serangan OPTdan DPI/SLI&SLPHT
(unit)
32 unit
192,3
E
Dukungan Lainnya (pra-sertifikasi lahan,
pengolahan hasil pertanian, penelitian dan
pengembangan)
1.300persil; 263 Rice Milling
Unit; 11 varietas baru
670,8
1
Pra-Sertifikasi Lahan Pertanian (persil)
1.300
13,0
2
Pengolahan Hasil Pertanian (unit)
263,0
77,4
3
Penelitian dan pengembangan
11 varietas baru
132,2
4
Bantuan alsintan (traktor, pompa air, cultivator,
choper, rice transplanter) (Unit)
7.596 unit
230,0
5
Pendampingan verifikasi dan validasi penyaluran
pupuk bersubsidi
467 Paket
118,3
6
Pengolahan pupuk organik (UPPO)
500 Unit
100,0
Jumlah Padi Dan Jagung
DUKUNGAN ANGGARAN UNTUK KEGIATAN UTAMA
PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI, TEBU DAN DAGING SAPI
NO
KEGIATAN/KELUARAN
Hasil Trilateral Meeting
Keluaran
Pagu (Milyar)
KEDELAI
-
-A
Peningkatan Produktivitas (SLPTT, Penanganan Pasca
Panen)
500 ribu ha
695,4
Penerapan PTT Kedelai (ribu ha)
500,0
695,4
Jumlah
500,0
695,4
TEBU
-
-A
Pengembangan tanaman tebu
60 ribu ha
475,7
Jumlah Tebu
-
475,7
DAGING SAPI
-
-A
Peningkatan produktivitas dan populasi ternak
470 kelompok; dan 312 ribu ekor
1.049,2
1
Pengembangan budidaya ternak sapi potong (Kelompok)
470 kelompok
285,0
2
Pengembangan pakan hijau makanan ternak (ribu stek)
3 juta stek
110,3
3
Pengembangan pakan olahan
60 ribu ton
61,5
4
Pengendalian, pencegahan, dan pemberantasan penyakit hewan
menular
5,6 juta dosis
274,1
5
Peningkatan bibit ternak
312 ribu ekor
318,3
Jumlah Daging Sapi
1.049,2
KEBIJAKAN BELANJA K/L
24
KEBIJAKAN BELANJA K/L
Memberikan ruang gerak kepada DPR baru: Penyusunan postur APBN yang
konservatif
Namun sudah harus menampung amanat peraturan perundangan:
Anggaran pendidikan
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Pelayanan dasar (air minum, sanitasi, perumahan/permukiman, listrik),
IPTEK – amanat UU 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang
Dana Desa (memerlukan arahan)
Memerlukan arahan :
Rencana kegiatan berlanjut sampai dengan 2025: Infrastruktur (MP3EI)
dan Hankam (MEF)
Isu Khusus : Program penanggulangan kemiskinan
Review terhadap belanja bantuan sosial (bantuan sosial terutama
diarahkan pada penanggulangan bencana, Kementerian Sosial dan
MENINGKATKAN KUALITAS BELANJA :
REVIEW BASELINE
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L terkait menyelenggarakan
Pra-Trilateral Meeting Review Baseline untuk:
Identifikasi inefisiensi (kegiatan lanjut/berhenti; kecocokan
komponen/output/outcome; duplikasi)
Pengelompokan komponen menjadi Biaya Administrasi Keluaran
(BAK) dan Biaya Langsung Keluaran (BLK)
Digunakan untuk melihat besaran biaya administrasi dalam sebuah
pencapaian output
Digunakan dalam menyusun prakiraan maju
Identifikasi usulan kegiatan dan output prioritas (termasuk inisiatif
baru)
TRILATERAL MEETING
Setelah Pagu Indikatif 2015 disusun, Bappenas, Kemenkeu,
dan K/L terkait melakukan
Trilateral Meeting
untuk:
Memfinalkan Pagu Indikatif 2015
Mengindikasikan prioritas kegiatan yang belum terdanai
Hasil
Trilateral Meeting
akan digunakan sebagai bahan
Perpres RKP 2015 yang menjadi pedoman penyusunan
RAPBN
Termasuk usulan kebutuhan pembangunan yang belum
terdanai
–
sebagai
pertimbangan
pemanfaatan
dana
optimalisasi
HASIL PRAMUSRENBANGNAS
2014
28
KESEPAKATAN PRA MUSRENBANGNAS
(a) Relevansi Isu Strategis Daerah dan Nasional
Pertanian ada kesamaaan pemahaman pentingnya
Ketahanan Pangan (KP)
diangkatnya KP sebagai isu
strategis bagi hampir seluruh provinsi (31 Provinsi).
Provinsi yang tidak mengusulkan DKI Jakarta, Kepulauan
Riau, Kalimantan Utara.
Usulan yang disampaikan oleh daerah sangat jauh dari
anggaran pagu indikatif yang tersedia, sehingga hanya
sebagian kecil yang dapat ditampung untuk disepakti
diusulkan sebagai usulan tambahan anggaran.
(b) Rekapitulasi Kesepakatan Kegiatan
Sebagian besar kegiatan yang diusulkan dapat diakomodasi, namun volume dan
anggarannya disesuaikan.
4 (empat) kegiatan tidak diakomodasi karena: (i) Kegiatan yang diusulkan
bersifat fisik, sementara di K/L non fisik, misal pembinaan kelembagaan tani
(WISMP), (ii) Kegiatan hanya terdapat di pusat, misal pemantauan data
distribusi harga dan cadangan pangan, (iii) Kegiatan yang diusulkan sudah tidak
ada lagi, misal BLBU.
Terdapat beberapa kegiatan yang
belum diakomodasi
karena keterbatasan
alokasi pada Renja Kementerian PertanianTA 2015.
Terdapat beberapa kegiatan yang
tidak diakomodasi
karena merupakan
kewenangan daerah (provinsi atau kab/kota), sehingga diusulkan agar dapat
didanai melalui DAK bidang Pertanian.
(c) Tanggapan dan Masukan Pembahasan Pra Musrenbangnas ke depan
1. Daerah hendaknya memastikan usulan yang disampaikan telah sesuai dengan isu
strategis, kegiatan (nomenklatur), serta jelas indikator dan volumenya. Bbrp
case
dalam Pra Musrenbangnas:
Usulan tidak semuanya terisi terutama pada volume target dan anggaran
sehingga tidak bisa disandingkan dengan Renja K/L
Terdapat daerah yang tidak memiliki form F1 misal Sulteng
Usulan kegiatan tidak sesuai dengan nomenklaturnya misalnya usulan kegiatan
pengembangan kakao namun masuk kedalam kegiatan pengembangan tanaman
tahunan yang seharusnya masuk dalam kegiatan pengembangan tanaman
rempah dan penyegar
2. Mengingat keterbatasan waktu, maka forum Pramusrenbangnas hendaknya fokus
kepada pembahasan kegiatan prioritas dan tidak membahas kegiatan secara detil
maupun kegiatan di tingkat kabupaten
3. Forum pramusrenbangnas akan menghasilkan keputusan (diakomodasi, tidak
diakomodasi, dan dibahas lebih lanjut) terhadap usulan daerah, termasuk
KESEPAKATAN USULAN TAMBAHAN
PRAMUSRENBANGNAS 2014
32
No Provinsi Isu Strategis Provinsi Disepakati Usulan Tambahan
Target (Rp Juta)
1 SUMATERA SELATAN Sinergi Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan Peremajaan Karet Rakyat
2.550 Ha 17.694 2 BANGKA BELITUNG Perkuatan Ketahanan Pangan Revitalisasi tanaman Lada 300 Ha 5.200 3 JAMBI Transformasi Sektor Industri Pengembangan Hilirasi Komoditi Unggulan 5 Unit 1.500 Perluasan Kapasitas IPTEK Pengembangan benih tanaman sayuran bermutu 20 ha 300 4 SUMATERA UTARA Perkuatan Ketahanan Pangan
Pengembangan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Desa (Jides, JITUT). 25.300 Ha 25.300 Perluasan Areal dan Pengolahan Lahan Pertanian 2.470 Ha 5.187 5 NANGGROE ACEH
DARUSSALM
Perkuatan Ketahanan Pangan
Peningkatan produksi sub sektor peternakan 95 kelompok 28.500 6 KALIMANTAN TENGAH Perkuatan Ketahanan Pangan Peningkatan produksi dan populasi ternak dengan
pendayagunaan sumber daya lokal : pengembangan kawasan dan budidaya sapi potong
50 kelompok 15.625
Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan untuk mencapai swasembada padi 1 juta ton : bantuan pengelolaan budidaya padi
6.000 Ha 18.146
7 SULAWESI BARAT Transformasi ektor industri dalam arti luas
Pengembangan Jagung, Pisang dan Ubi Kayu : pengeolahan hasil tanaman pangan
1 unit 500 8 SULAWESI SELATAN Peningkatan produksi dan kualitas Hasil
Pertanian Peningkatan produksi dan kualitas hasil produksi pertanian : Pengelolaan budidaya tanaman padi dan jagung
2.000 Ha Jagung 15.000
Peningkatan Produksi dan Produktifitas Tanaman Perkebunan : Pengembangan tanaman kakao
10.000 Ha 76.504
9 MALUKU Peningkatan Ketahanan Pangan Perluasan areal sawah 1.200 Ha 12.000 Kegiatan Strategis : Pengembangan Tanaman Rempah (Cengkeh
dan Pala)
3.800 Ha 15.409
Kegiatan Strategis : Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat
8 Desa 1.162
10 PAPUA Peningkatan Ketahanan Pangan Berbasis Lokal
Pengelolaan air irigasi untuk pertanian 1.000 Ha 1.000 Pengelolaan budidaya kedelai 500 ha 2.000
REVIEW BASELINE
PERTANIAN TAHUN 2015
1. Alokasi Program, Kegiatan, Output
dan Komponen yang berlanjut dan
baru;
2. Volume target pada tingkat
output;
3. Program, Kegiatan, Output dan
Komponen yang tidak berlanjut
1. Data RKA-K/L 2014
2. Data TA 2013
3. Data Dukung Lainnya
REVIEW BASELINE
Review Data RKA KL 2014
Rekapitulasi Hasil Review
Baseline
Penyiapan Data
1. Program, Kegiatan,
Output dan Komponen:
Berlanjut
Tidak Berlanjut
2. Penyempurnaan Output
Identifikasi Komponen
dan Kelompok Biaya
1
2
3
BASELINE
RPJMN
2015-2019
Penghitungan Tahun 2016-2019
Dasar penghitungan:
•
Rentang waktu Program dan
Kegiatan;
•
Parameter dan non-parameter
yang digunakan;
Penghitungan:
•
Alokasi Program merupakan
penjumlahan dari alokasi kegiatan
Alokasi Kegiatan merupakan
penjumlahan dari alokasi
Output
Alokasi
Output
merupakan hasil
proyeksi berdasarkan volume
target.
•
•
5
11
Biaya Operasional dan Non-Operasional; Dasar
penghitungan:
•
Kebijakan dan Hasil Evaluasi;
•
Parameter dan Non Parameter yang digunakan;
•
Satuan Biaya.
Penghitungan:
•
Alokasi Program merupakan penjumlahan dari
alokasi kegiatan
•
Alokasi Kegiatan merupakan penjumlahan dari
alokasi
Output
•
Alokasi
Output
merupakan penjumlahan dari
alokasi komponen
•
Alokasi Komponen merupakan hasil penghitungan
Volume Komponen x Harga Satuan x Inflasi
34
Penghitungan Tahun 2015
REVIEW BASELINE KEMENTERIAN
PERTANIAN TAHUN 2014
Belanja Operasional: 16,24%
Non Operasional:
BAK: 7,54%
BAK BLK BAK BLK BAK BLK
1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian
833.954,6 - - 7.287,7 8.025,1 56.656,7 229.066,0 301.034,2 1.134.988,8
3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pertanian
23.443,6 - - - - 700,0 41.384,7 42.084,6 65.528,2
6 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
73.765,4 25.984,5 2.521.048,6 369,0 2.225,6 21.100,1 78.447,4 2.648.270,0 2.722.035,4
7 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
38.205,2 13.486,5 384.476,8 847,6 47.963,7 34.768,4 103.757,3 585.299,6 623.504,8
8 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
89.010,5 2.315,1 1.273.383,0 8.737,5 14.548,1 60.099,5 118.858,7 1.477.940,9 1.566.951,4
9 Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal
185.236,3 179.083,4 1.203.411,7 - - 4.076,0 72.191,2 1.458.757,5 1.643.993,7
10 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
29.787,7 47.730,9 405.408,5 - - 4.531,2 105.446,0 563.115,5 592.903,2
11 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
41.000,0 24.677,0 2.991.343,3 - - 98.270,9 39.960,4 3.154.251,4 3.195.251,4
12 Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing
656.234,6 124.039,7 154.712,9 112.475,5 193.733,5 141.839,3 218.410,8 945.210,8 1.601.445,4
13 Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani
191.891,1 2.831,9 720.029,9 8.987,4 201.581,2 553,9 24.405,4 957.927,6 1.149.818,7
14 Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat
31.362,6 16.697,3 325.141,3 - - 47.588,2 105.396,4 494.822,3 526.184,9
15 Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
318.148,1 105.059,4 150.266,7 - 22.688,7 6.277,9 45.564,7 329.857,0 648.005,0 TOTAL 2.512.039,7 541.905,7 10.129.222,7 138.704,7 490.765,9 476.462,1 1.182.889,0 12.958.571,3 15.470.611,0 BIDANG KL Non Operasional Kode Program/Kegiatan/Output/Komponen APBN 2014 Operasional
Non Operasional Jumlah
Operasional dan Non Operasional PN
REVIEW BASELINE RPJMN 2015-2019
36
2015 2016 2017 2018 2019
1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian
1.134.988,8 1.150.218,4 1.204.990,7 1.259.763,0 1.314.535,3 1.369.307,6 3 Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian Pertanian
65.528,2 68.069,7 71.311,1 74.552,5 77.794,0 81.035,4 6 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
2.722.035,4 4.412.012,04 5.078.619,24 5.794.672,52 6.546.307,72 7.344.174,27
7 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
623.504,8 662.855,7 700.346,6 745.730,6 793.154,1 842.227,5 8 Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan
Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan
1.566.951,4 1.903.359,6 2.459.323,5 2.799.285,7 2.390.869,9 2.267.055,6 9 Program Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan
Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal
1.643.993,7 2.182.002,4 2.285.907,3 2.389.812,2 2.493.717,0 2.597.621,9
10 Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
592.903,2 647.324,0 678.149,0 708.973,9 739.798,9 770.623,8
11 Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
3.195.251,4 3.620.003,0 3.907.884,1 4.206.265,2 4.515.146,3 4.834.527,4 12 Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul
Berdaya Saing
1.601.445,4 1.639.479,0 1.717.175,7 1.795.296,0 1.873.422,8 1.951.562,8 13 Program Pengembangan SDM Pertanian dan
Kelembagaan Petani
1.149.818,7 1.187.543,5 1.253.765,7 1.325.520,1 1.399.125,8 1.476.553,1 14 Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan
Pangan Masyarakat
526.184,9 689.116,4 812.323,4 849.247,2 886.171,0 923.094,8 15 Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan
Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
648.005,0 575.854,1 603.275,8 630.697,4 658.119,0 685.540,6
JUMLAH 15.470.610,9 18.737.837,9 20.773.072,1 22.579.816,3 23.688.161,7 25.143.324,7 BASELINE RPJMN (Juta Rupiah)