RANCANG BANGUN APLIKASI KAMUS BAHASA BANJAR
KALIMANTAN SELATAN UNTUK SISTEM OPERESI
BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Rahmadi
10.12.4653
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
1
RANCANG BANGUN APLIKASI KAMUS BAHASA BANJAR
KALIMMANTAN SELATAN UNTUK SISTEM OPERASI
BERBASIS ANDROID
Rahmadi
1), Tonny Hidayat
2),
1)Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : rahmadi.r@students.amikom.ac.id1),tonny_hank@amikom.ac.id2)
Abstarct - Indonesia as the country has many islands and scattered tribes range from sabang to merauke and on each island in Indonesia has diverse languages as a means of everyday communication one is the Banjar language of South Kalimantan.
But now it's the lack of community studies the baha region make regional language increasingly on forget even by the people of the region itself. lack of awareness of the richness of the culture makes them more using slang or language of the capital or the international language rather than their local languages.
This research aims to introduce the Banjar language while preserving the nation's culture and provide easy access for the community of other less well versed in banjar language and is also expected to be the custodian of the nation's cultural assets.
Keyword : Android , Bahasa Banjar , Culture
1.Pebdahuluan
Kurang nya kesadaran dan kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap bahasa daerah membuat bahasa daerah semakin di lupakan, berkembang nya berbagai bahasa dikalangan anak muda membuat bahasa daerah semakin tergerus.Anak muda lebih senang menggunakan bahasa “gaul” daripada bahasa daerah yang menurut mereka lebih modern dan tidak ketinggalan zaman, akibat nya bahasa daerah makin jarang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Menurut data, Indonesia yang terdiri dari 1340 suku bangsa saat ini hanya 546 bahasa daerah yang tersisa dari 764 bahasa yang tercatat pada 2010 (sp2010.bps.go.id).
Apabila hal ini terus dibiarkan dan kurang nya kesadaran akan pentingnya bahasa daerah sebagai budaya bangsa bukan tidak mungkin apabila keadaan ini terus berlanjut seratus tahun kemudian bahasa daerah di Indonesia mengalami kepunahan.
Pertama kali telepon genggam diluncurkan yang memiliki bobot lebih besar dan cenderung berat selalu mengalami revolusi menjadi lebih tipis dan ringan, di samping itu telepon ini juga sudah bisa melakukan banyak tugas (multitasking) sekaligus, dan inilah yang kita sebut sebagai
telepon cedas (smartphone) dan kehadiran
smartphone bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan. Bukan smartphone jika Sistem Operasi yang digunakan tidak mendukung kecanggihan telepon genggam, Android adalah salasatu Sistem
Operasi yang banyak digunakan pada
smartphone.Berdasarkan hal diataslah, sehingga timbul keinginan penulis untuk mengambil judul Rancang Bangun Kamus Bahasa Banjar Berbasis Android.
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Kamus
Pada pertengahan abad ke-20 teknologi informasi
mulai berkembang hingga sekarang terus
dikembangkan, salahsatunya adalah Kamus
elektronik.Kamus sendiri adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan biasanya di susun menurut abjad berikut keterangan makna[1]. Kamus diserap dari bahasa arabQamus, kamus juga diartikan sebagai wadah pengetahuan khususnya pengetahuan bahasa yang tidak terbatas jumlahnya. 2.1.2 Android
Android adalah sistem operasi yang sekarang banyak digunakan pada smartphone sebagai pendukung kecanggihan pada ponsel genggam dan
2
memiliki desain dan fitur yang menarik, membuat android banyak di minati oleh pengembang smartphone untuk memnggunakan android sebagai sistem operasi pada produk handpone yang akan diluncurkan kepasaran.
2.1.3 Keunggulan Java - Multiplatform.
Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa platform / sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di mana saja.Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa
platform tanpa perubahan.Kelebihan ini
memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating system Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows.Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac OS dan Sun Solaris.Penyebabnya adalah setiap sistem operasi menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang dapat
diunduh dari situs Java) untuk
meninterpretasikan bytecode tersebut.
- OOP (Object Oriented Programming -
Pemrogram Berorientasi Objek) 2.1.4 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Jogiyanto (2005:700), Data Flow
Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan
untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.[2]
2.1.5 Defenisi Basis Data
Menurut Kusrini (2007), Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa sehingga kelak dapat
dimanfaatkan dengan cepatdan mudah. Data sendiri merupakan fakta mengenai obyek, orang dan lain-lain.Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau symbol).
Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada.[3]
2.1.6 Defenisi UML
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa
pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang
berparadigma “berorientasi objek”.Pemodelan
(modeling) sesungguhnya digunakan untuk
penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.UML memungkinkan para pengembang untuk melakukan pemodelan secara visual, yaitu penekanan yang diditik beratkan pada gambar, bukan didominasi secara narasi.Pemodelan secara visual membantu menangkap struktur dan perilaku objek, mempermudah interaksi antara elemen dalam sistem.
2.1.7 Use Case Diagram
Menurut Al Fatta Hanif (2007:91) Use Case Diagram adalah teknik untuk merekam persyaratan
fungsional sebuah sistem. Use Case
mendeskripsikan interaksi tipikal antara pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.[4]
2.1.6 Class Diagram
Class diagram digunakan untuk
menampilkan kelas-kelas di dalam sistem.Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi antar mereka.Class diagram juga menunjukan propertidan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.
2.1.8 Sequence Diagram
Menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.Sequence diagram bisa digunakan menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan
sebagai respon dari sebuah event untuk
menghasilkan output tertentu. 2.1.9 Activity Diagram
Activity diagram adalah gambaran alir dari sebuah sistem, activity diagram juga menggambarkan logika prosedural proses bisnis dan jalur kerja. Diagram ini memainkan peran mirip dengan sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behaviour paralel.
2.1.10 Konsep Waterfal
Ini adalah model proses yang paling umum digunakan sehingga disebut dengan classic
life-cycle.
Gambar 1 Proses Pembangunan Aplikasi
3
Keterangan [5]
1.Communication adalah proses analisis kebutuhan perangkat lunak. Pada proses ini dibutuhkan pemahaman tentang domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. 2. Desain yaitu proses desain menterjemahkan syarat atau kebutuhan ke dalam sebuah representasi
perangkat lunak. Menentukan
dasar-dasarpembentukan dan pemilihan struktur data, struktur program, arsitektur program, pemilihan algoritma, interaksi dengan user.
3. Code adalah penerjemahan desain ke dalam
coding program.
4. Pengujian pada logika internal PL untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji. Selain itu pada eksternal fungsional, pengujian dilakukan
untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan
memastikan bahwa input akan memberikan hasil aktual sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
3. Perancangan 3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Sejarah Bahasa Banjar
Bahasa Banjar adalah sebuah bahasa
Austronesia dari rumpun bahasa Malayik.Bahasa Banjar termasuk kelompok bahasa Melayu local Borneo Timur.Di tanah asalnya Kalimantan Selatan, bahasa Banjar yang merupakan satra lisan terbagi menjadi dua dialek yaitu Banjar Kuala dan
Banjar Hulu.Sebelum bahasa Indonesia menjadi
bahasa nasional bahasa Banjar di gunakan masyarakat sebagai alat komunikasi sehari-hari, tulisan yang digunakan adalah tulisan Arab gundul dengan tulis bahasa Melayu
.
3.2 Analisis
3.2.1 Analisis SWOT
Dalam hal ini saya menggunakan metode anlisis SWOT (strength, Weaknes, Opportunities, Threat) yaitu dengan menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dari aplikasi Kamus Bahasa Banjar ini. Dari analisa yang dihasilka akan
mendapatkan gambaran mengenai kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman dari aplikasi ini. 3.2.2 Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan Fungsional adalah kebutuhan yang memiliki fungsi untuk mengidentifikasi proses dan informasi yang harus ada dan dihasilkan oleh sebuah aplikasi. Dan kebutuhan fungsional yang terdapat pada aplikasi mobile kamus ini adalah sebagai berikut.
Pada aplikasi ini terdapat lima menu sebagai berikut. 1. Mulai Aplikasi 2. Pengetahuan 3. Bantuan 4. Tentang 5. Keluar
Aplikasi ini juga memiliki fitur-fitur antara lain: 1. Aplikasi dapat menterjemahkan bahasa
Indonesia ke bahasa Banjar begitupun sebalik nya.
2. Aplikasi ini dilengkapi menu pengetahuan yang memberikan informasi mengenai kuliner, kebudayaan banjar serta flora dan fauna.
3. Dalam menu pengetahuan dilengkapi dengan gambar dan suara.
3.2.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional a. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Hardware sebagai pendukung sistem yang
digunakan dalam pembuatan aplikasi Kamus Bahasa Banjar ini, adalah :
Tabel 1 Spesifikasi Komputer
Nama Spesifikasi
Processor Intel® Core™ Duo CPU T5550 @1.83 GHz
Grafis Intel Graphics Media Accelerator X3100
Memory 1Gb DDR2
HDD 160 GB
Display 1280 x 800 (32 bit) (60 Hz) Tabel 2 Spesifikasi Handphone
Nama Spesifikasi
Sistem Operasi Android OS , v2.2 (Froyo)
Layar 320 x 480 pixels , 3.2 inches
Memory 158 MB storage, 278 MB RAM
b. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Software yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Kamus Bahasa Banjar ini adalah :
Tabel 3 Perangkat Lunak (software)
Nama Kebutuhan
Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32-bit
Software EclipseIDE,Android SDK,ADT,Java
JDK
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Tahap-tahap Pembuatan Aplikasi
4
Gambar 2 Tahap Pembuatan Aplikasi 4.2 Langkah-langkah dalam pembuatan
aplikasi
Dalam pembuatan Aplikasi Kamus Bahasa Banjar software yang akan digunakan untuk peng-editan gambar menggunakan Adobe Photoshop CS3. Sedangkan code program dikerjakan menggunakan Eclipse, gambar yang diambil dari internet kemudian di import dan di edit sesuai desain interface yang di rancang, dengan cara klik kanan gambar dengan memilih open with Adobe Photoshop CS3. Setelah jendela Photoshop terbuka dilanjutkan pada proses penyeleksian gambar menggunakan Pen Tool. Setelah semua aset telah
siap dilanjutkan pada pembuatan aplikasi
menggunakan Eclipse
.
4.3 Pembuatan Interface dan Button
Fungsi Interface dan button di “aplikasi kamus bahasa banjar” adalah sebuah akses atau perintah yang berhubungan dengan system dalam aplikasi kamus ini. Dalam Eclipse, pembuatan UI ( User Interface ) di eclipse langsung dari sourcecode. Programmatic ini sangat rapuh sedikit perubahan pada layout dapat mengakibatkan masalah pada sourcecode. Karena itulah android menyediakan alternative model UI, yaitu dengan file layout barbasis XML.
Gambar 3 User Interface dan Button 4.4 Tampilan Terjemahan Kata
Gambar 4 Form Terjemah 4.5 Tampilan Menu Pengetahuna
Gambar 5 Menu Pengetahuan 5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Setelah melalui beberapa tahapan dalam menyelesaikan Aplikasi Kamus Bahasa Banjar Berbasis Android dapat diambil kesimpulan, yaitu : 1. Telah berhasil dibangun sebuah aplikasi mobile
Kamus Bahasa Banjar sebagai sarana informasi dan edukasi berbasis android.
2. Aplikasi memiliki kelebihan dari aplikasi kamus lain, yaitu dapat memberikan informasi mengenai budaya, adat istiadat, flora dan fauna seputar Kalimantan Selatan.
3. Perancangan Aplikasi dilakukan dengan
menggambarkan sistem menggunakan
beberapa diagram UML, yaitu Use Case
Diagram, Class Diagram, Sequence
Diagram.dan Activity Diagram. Selanjutnya dilakukan perancangan antar muka untuk menghubungkan pengguna dan aplikasi. 4. Pemodelan antarmuka yang dibuat meliputi
Spalsh screen, menu utama, terjemahan kata, pengetahuan, bantuan dan antarmuka tentang. Fitur yang ada dalam aplikasi ini meliputi fitur menterjemahkan kata dalam Bahasa Banjar ke dalam Bahasa Indonesia begitupun sebalik nya, menampilkan gambar, memberikan informasi dan suara.
5. Aplikasi bersifat offline agar mempermudah pengguna dalam menggunakan aplikasi ini
5
6. tanpa harus mengeluarkan biaya dan dapat digunakan dimana saja.
7. Aplikasi ini juga dapat menambah khasanah kamus bahasa daerah agar masyarakat yang
tidak mengerti Bahasa Banjar dapat
mempelajari Bahasa Banjar dari aplikasi ini dan juga agar bahasa daerah tidak tergerus dengan bahasa “gaul” yang sifat nya lebih modern.
5.2 Saran
1. Tampilan yang dibuat pada aplikasi ini masih sederhana, diharapkan dalam pengembangan aplikasi dapat memperinidah tampilan dengan menambahkan animasi yang menarik.
2. Kata yang di artikan belum bisa dalam
berbentuk kalimat, diharapkan dalam
pengembangan aplikasi dapat meng-artikan bukan hanya dalam bentuk kata saja tapi juga dalam bentuk kalimat.
3. Dalam penambahan atau pengubahan data masih menggunakan manual. Mungkin dalam pengembangan nya bisa menggunakan server agar data bisa berubah otomatis.
4. Pada menu pengetahuan agar informasi yang diberikan bisa lebih beragam lagi dalam memberikan informasi seputar Kalimantan Selatan.
Daftar Pustaka
[1] Setiawan, Ebta. 2012-2015. Arti
Kamus.http://kbbi.web.id//tag/kamus/( diakses
pada tanggal 23 November 2014)
[2] HM, Jugianto. 2005. Analisis dan Desain
Sisetm Informasi. Andi Offset. Yogyajarta.
Hal 700
[3] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisisdan
Perancangan System Informasi.Andi
Offset.Yogyakarta. Hal 91
[4] Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan
Pengolahan Basis Data.Andi Offset. Yogyakarta. Hal 1
[5] Hartatik, M.Cs. Model Proses PL.
Elearning.amikom.ac.id/indes.php/download/
materi/555158-ST063-2/2012/02/20120312_Proses.ppt ( diakses pada tanggal 7 Mei 2014)
Biodata Penulis
Rahmadi, memperoleh gelar sarjana computer
(S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.
Tonny Hidayat, memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Manajemen
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2007.Memperoleh gelar Magister Teknik Informatika (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.