• Tidak ada hasil yang ditemukan

Post SC Dengan Indikasi Plasenta Previa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Post SC Dengan Indikasi Plasenta Previa"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

POST SEKSIO SESAREA DENGAN INDIKASI PLASENTA PREVIA POST SEKSIO SESAREA DENGAN INDIKASI PLASENTA PREVIA

A.

A. Konsep Dasar Konsep Dasar Plasenta PrPlasenta Previaevia 1.

1. DeDefifininisisi

Menurut Nugroho (2010) Plasenta previa yaitu plasenta yang letaknya abnormal, karena plasenta terletak pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostinum uteri internum. dapun menurut !halik dalam Prawirohard"o (200#) plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi

seluruh atau sebagian dari ostinum uteri internum. 

.. EEttiioolloo!!ii

Penyebab pasti dari pla$enta previa belum diketahui sampai saat ini. %etapi berkurangnya vaskularisasi pada segmen bawah rahim karena bekas luka operasi uterus, kehamilan molar, atau tumor yang menyebabkan implantasi pla$enta "adi lebih rendah merupakan sebuah teori tentang penyebab pal$enta previa yang masuk akal.

&elain itu, kehamilan multiple'lebih dari satu yang memerlukan permukaan yang lebih besar untuk implantasi pla$enta mungkin "uga men"adi salah satu penyebab ter"adinya pla$enta previa. an "uga pembuluh darah yang sebelumnya mengalami perubahan yang mungkin mengurang i suplai darah pada daerah itu, aktor predisposisi itu untuk implantasi rendah pada kehamilan berikutnya.

".

". KlaKlasifsifi#ai#asi si PlaPlasensenta ta PrPrevieviaa

Menurut Nugroho, 2012 dikenal * klasiikasi dari plasenta previa + a. Plasenta previa totalis + Plasenta menutupi seluruh ostinum uteri

internum

b. Plasenta previa lateralis + Plasenta menutupi sebagian dari ostium uteri intenum

$. Plasenta previa marginalis tepi plase nta berada tepat pada tepi ostin um uteri internum

(2)

2

d. Plasenta letak rendah + Plasenta berada  - * $m pada tepi ostium uteri internum

$.

$. Pe%ePe%eri#sri#saan aan Pen&Pen&n'ann'an!!

Menurut Nugroho, 2012 pada plasenta previa pemeriksaan penun"ang yang dilakukan adalah +

a. &/ untuk diagnosis pasti yang menentukan letak plasenta b. Pemeriksaan darah + hemoglobin dan hemato$rit

(.

(. )a)anifnifestestasi #liasi #linisnis

Menurut Nugroho (2012) maniestasi klinis plasenta previa diantara lain+

a. namnesa

1) Perdarahan "alan lahir berwarna merah segar tanpa rasa nyeri, tanpa sebab

2) %erutama pada multi gravida pada kehamilan setelah 20 minggu

b.Pemeriksaan isik

1) Pemeriksaan luar bagian terbawah "anin biasaanya belum masuk pintu atas panggul.

2) Pemeriksaan inspekulo + perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum.

*.

*. PenPenataatala#la#sansanaanaan

Menurut Nugroho, 2012 penatalaksanaan plasenta previa diantara lain+ a. arus dilakukan di rumah sakit dengan asilitas operasi.

b. &ebelum diru"uk, an"urkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap kekiri, tidak melakukan senggama, menghindari peningkatan tekanan rongga perut (misal batuk, mengedan karena

sulit buang air besar).

$. Pasang inus Na!l isiologis, bila tidak memungkinkan berikan peroral.

d. Pantau tekanan darah dan re kuensi nadi pasien se$ara ter atur tiap 1 menit untuk mendeteksi adanya hipotensi atau syok akibat pendarahan.

(3)

e. ila ter"adi ren"atan, segera lakukan pemberian $airan dan tran usi darah.

. Pengelolaan plasen ta previa tergantung dari banyaknya perdarahan, umur kehamilan dan dera"at plasenta previa.

g. 3angan melakukan pemeriksaan dalam ata u tampon vagina, karena akan memperbanyak perdarahan dan menyebabkan ineksi. 1) ila usia kehamilan 45 minggu dan %6 4200 gram

a) Perdarahan sedikit keadaan ibu dan anak baik maka biasanya penanganan konservati sampai umur kehamilan

aterm. Penangan berupa tiring baring, hematini$, antibiotika dan tokolitik bila ada his. ila selama  hari tidak ada perdarahan pasien mobilisasi bertahap. ila pasien ber"alan tetap taka da perdarahan pasien boleh pulang. Pasien dian"urkan agar tidak $oitus, tidak beker"a

keras dan segera ke rumah sakit "ika ter"adi perdarahan. Nasihan ini "uga dian"urkan bagi pasien yang didiagnosis plasenta previa dengan &/ namun tidak mengalami perdarahan.

b) 3ika perdarahan banyak dan diperkirakan membahayakan ibu dan "anin maka dilakukan resusitasi $airan dan penanganan se$ara akti.

2) ila usia kehamilan 75 minggu' lebih dan %6 4200 gram Pada kondisi ini maka dilakukan penanganan se$ara akti yaitu segera mengakhiri kehamilan, baik se$ara pervaginam atau perabdominal.

a) Persalina pervaginam diindikasikan pada plasenta previa marginalis, plasenta previa letak rendah dan plasenta previa lateralis dengan pembukaan * $m atau lebih.

b) Pada kasus tersebut bila tidak banyak perdarahan maka dapat dilakukan peme$ahan kulit ketuban agar bagian bawah anak dapat masuk pintu atas panggul menekan

(4)

*

plasenta yang berdarah.

$) ila his tidak ad ekuat dapat diberikan pitosin drip. Namun bila perdarahan tetap ada maka dilakukan seksio sesar. d) Persalinan dengan seksio sesar diindikasikan untuk plasenta

previa totalis baik "anin mati atau hidup, plasenta previa lateralis.

+.

+. KKo%o%plpli#i#aasisi

da beberapa komplikasi utama yang bisa ter"adi pada ibu hamil yang menderita plasenta previa, diantaranya ada yang bisa menimbulkan perdarahan yang $ukup banyak dan atal (Prawirohard"o, 200#8 h.*##).

a. 9leh karena pembentukan segmen rahim ter"adi se$ara ritmik, maka pelepasan plasenta dari tempat melekatnya di uterus dapat berulang

dan semakin banyak, dan perdarahan yang ter"adi itu tidak dapat di$egah sehingga penderita men"adi anemia bahkan syok.

b. 9leh karena plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim dan siat segmen ini yang tipis mudah "aringan trooblas dengan kemampuan invasinya menerobos ke dalam miometrium bahkan sampai ke perimetrium dan men"adi sebab dari ke"adian plasenta inkreta bahkan perkreta. Paling ringan adalah plasenta akreta yang perlekatannya lebih kuat tetapi villinya masih belum masuk ke miometrium. :alaupun biasanya tidak seluruh permukaan maternal plasenta mengalami akreta atau inkreta akan tetapi dengan demikian ter"adi resiko retensio plasenta dan pada bagian plasenta yang sudah terlepas timbulah perdarahan dalam kala tiga. ;omplikasi ini lebih sering ter"adi pada uterus yang penah seksio sesaria.

$. &erviks dan segmen bawa h rahim yang rap uh dan kay a pembuluh darah sangat potensial untuk robek disertai oleh perdarahan yang banyak. 9leh karena itu harus sangat berhati<hati pada semua tindakan manual ditempat ini misalnya pada waktu mengeluarkan anak melalui insisi pada segmen bawah rahim ataupun waktu mengeluarkan plasenta

(5)

dengan tangan pada retensio plasenta. pabila oleh salah satu sebab ter"adi perdarahan banyak yang tidak terkendali dengan $ara<$ara yang lebih sederhana seperti pen"ahit an segmen bawah rahim, ligasi arteria uterina, ligasi arteria ovarika, pemasangan tampn, atau ligasi arteria hipogastrika, maka pada keadaan yang sangat gawat seperti ini "alan keluarnya adalah melakukan histerektmi total.

d. ;elainan letak ana k pada pla senta previa lebih seri ng ter"adi. al ini memaksa lebih sering diambil tindakan operasi dengan segala konsekuensinya.

e. ;elahiran prematur dan gawat "anin sering tidak terhindarkaan sebagian oleh karena tindakan terminasi kehamilan yang terpaksa dilakukan dalam kehamilan belum aterm. Pada kehamilan 4 5 minggu dapat dilakukan amniosintesis untuk mengetahui kematangan paru "anin dan pemberian kartikosteroid untuk memper$epat kematangan paru "anin sebagai upaya antisipasi.

. ;omplikasi lainnya yaitu solusio plasenta (resiko relati 1,=), seksio sesaria (>> ,#), kelainan letak "anin (>>2,=), perdarahan post partum (>> 1,5), kematian maternal akibat perdarahan (0?) dan

disseminated intravascular coagulation(@!) 1,#?.

,.

,. SEKSSEKSIO SEIO SESARESAREA A -SE-SESIO SIO AESAAESAREA/REA/ 1

1.. PPeenn!!eerrttiiaann

&eksio sesarea adalah suatu $ara melahirkan "anin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Mo$htar, 20028 hal.=). &eksio sesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana "anin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim

(6)

A

.

. InIn0i0i#a#asi sesi se#s#sio seio sesasarreaea

Menurut @mam >as"idi (200#, h.==) indikasi seksio sesarea diantara lain+

a. @ndikasi mutlak 1) @ndikasi ibu

a) Panggul sempit

b) ekas seksio sesarea dengan indikasi disproporsi

sevalopelvik $) isungsi uterus d) istosia "aringan lunak e) Plasenta previa 2) @ndikasi "anin

a) 3anin sangat besar b) /awat "anin

$) Betak lintang

d)Presentasi bokong pada primi gravida e) ouble ootling bree$h

b. @ndikasi >elati

1.) >iwayat seksio sesarea 2.) Presentasi bokong .) istosia

*.) 6etal distress

.) Preeklamsia berat,penyakit kardiovaskuler dan diabetes A.) @bu dengan @C positi sebelum inpartu

5.) /emeli $. @ndikasi sosial

1.) :anita yang takut melahirkan berdasarkan pengalaman sebelumnya

2.) :anita yang ingin seksio sesarea elekti  karena takut bayiny a mengalami $edera atau asiksia selama persalinan atau mengurangi resiko keusakan dasar panggul

.) :anita yang takut ter"adinya perubahan pada tubuhnya atau seDuality image setelah melahirkan

".

". KoKontntra ra inin0i0i#a#asisi

Menurut @mam >as"idi (200#, hal.=#) kontra indikasi seksio sesarea antara lain +

a. 3anin mati b. &yok

$. nemia berat

d. ;elainan kongenital berat

e. @neksi piogenik pada dinding abdomen

(7)

5

$.

$. ,en,ent&# t&# OpeOperasrasi Sei Se#si#siso Seso Sesarsareaea

>uatam Mo$htar (2002, hal =0<=5) "uga memaparkan "enis<"enis seksio sesarea diantara lain +

a. bdomen b. Cagina

c. &eksio sesarea klasik d. &eksio sesarea ismika

(8)

=

Pat2a3 Post Se4tio Sesarea Den!an In0i#asi Plasenta Previa Pat2a3 Post Se4tio Sesarea Den!an In0i#asi Plasenta Previa

Merokok Kadar O2 dalam tubuh janin Merangsang pertumbuhan plasenta yang besar Kehamilan kembar Plasenta besar Membentang luas pada daerah uterus vaskularisasi Plasenta meluaskan permukaannya Aliran darah ke plasenta ygot tertanam sangat rendah pada kavum uteri Membentuk plasenta yang berdekatan dengan os!um internum servisis Plasenta tertanam kuat pada os!um internum servisis  Operasi "# sebelumnya  $anita usia %&' tahun  Plasenta previa

sebelumnya

 (umlah kehamilan

sebelumnya

 nterval yang pendek

antar kehamilan

 *umor pada uterus

Plasenta berimplantasi di sekitar segmen ba+ah rahim

Menutup sebagian atau seluruh osteum uteri internum

PLASENTA PREVIA PLASENTA PREVIA

(9)

#

Pla4enta previa Pla4enta previa

Post Operasi sc

Post Ansestasi "pinal

Penurunan saraf ekstermitas ,a+ah

Penurunan saraf otonom

-uka Post Operasi

(aringan terputus Merangsang area sensorik yeri (aringan terbuka Proteksi kurang nvasi bakteri /es! infeksi 0terus Kontraksi uterus

Adekuat *idak Adekuat

Pengelupasan desidua -ochea Atonia uretri Perdarahan 1ipovolemik Anemi Kekurangan volume cairan 1bO2 menurun Metabolisme anaerob

Asam laktat meningkat

"uplai O2 ke jaringan menurun

ekrose Kelelahan ntoleransi ak!vitas -aktasi Progesteron dan esterogen menurun Psikologis (Taking in, taking

hold, taking go) Perubahan psikologis Kebutuhan meningkat Penambahan anggota baru Perubahan pola peran Prolak!n meningkat Pertumbuhan kelenjar susu terangsang sapan bayi Oksitosin meningkat jeksi A" fek!f laktasi A" keluar nefek!f laktasi *idak adekuat Kurang pengetahuan pera+atan payudara ifas Kelumpuhan Mobilitas Penurunan saraf vegeta!f Penurunan peristal!k usus /esiko Kons!pasi Adekuat

A" !dak keluar

2 & #emas

(10)

10

(

(.. KoKo%p%plili##asasii

;lasiikasi seksio sesarea menurut >ustam Mo$htar (2002, hal.=5) antara lain +

a. @neksi peurperal (nias)

1) >ingan,dengan kenaikan suhu beberapa hari sa"a

2) &edang,dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi disertai dehidrasi dan perut sedikit kembung

) erat,dengan peritonitis,sepsis dan ileusparalitik,ineksi berat sering kita "umpai pada partus terlantar,sebelum timbul ineksi nias

b. Perdarahan, karena

1) anyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka 2) tonia uteri

) Perdarahan pada pla$ental bed

$. Buka kandung kemih,emboli paru dan keluhan kand ung kemih bila reperitonialisasi terlalu tinggi

d. ;emungkinan ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang

*.

*. PePerara2a2atatan pan pas4s4a5a5e0e0aa

>ustam Mo$htar (2002, hal.120) memaparkan perawatan pas$a bedah antara lain +

a. Penatalaksanaan nyeri

alam 2* "am pertama pas$aoperasi,pasien akan merasa nyeri sehingga harus diberikan analgesik yang adekuat. >asa nyeri pada pasien yang mendapat anastesi spinal timbul se"ak tungkai bawah

mulai dapat digerakkan. BaEimnya, penghilang sakit telah diberikan dalam tetesan inus oleh dokter anestesi,selan"utnya analgetik dapat diberikan diruang rawat.

Penggunaan ketorola$ #0 mg sehari, dibagi atas  dosis, ditambah ketoproen supositori a sudah memadai. ;etorola$ 10 mg intravena dapat ditambahkan "ika pasien masih merasa kesakitan (Mo$htar, 20028 hal. 11#).

b. ;ateterisasi

Pengosongan kandung kemih pada bedah kebidanan per vaginam sama dengan pada persalinan biasa "ika tidak ada luka robekan yang luas,untuk men$egah iritasi dan pen$emaran luka oleh urin, kandung kemih dikosongkan dengan kateter.

(11)

11

;andung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada pasien, menghalangi involusi uterus, dan menyebabkan perdarahan. ;arena itu, dian"urkan pemasangan kateter tetap yang

dipasang selama 2*<*= "am atau lebih, bergantung pada "enis operasi dan keadaan pasien. engan $ara tersebut, urin dapat ditampung dan diukur dalam botol plastik se$ara periodik (Mo$htar, 20028 hal. 11#).

$. Perawatan lan"utan

Pasien dian"urkan untuk datang kontrol luka pada hari ketu"uh atau kedelapan. ;un"ungan dilakukan lebih $epat apabila ada hal< hal khusus, seperti nyeri berlebihan, terbukanya perban, atau ada perembesan darah. Citamin !,  kompleks dapat diberikan untuk

memper$epat proses penyembuhan pasien.

#. Konsep Dasar )asa NifasKonsep Dasar )asa Nifas 1.

1. PenPen!er!ertiatian Nifan Nifass

Masa nias dimulai beberapa "am sesudah lahirnya plasenta sampai dengan A minggu berikutnya (ahiyatun, 200#8 hal.2)

.

. TTaapaapan )aan )asa Nifsa Nifasas

Masa nias dimulai 2 "am sesudah lahirnya plasenta sampai dengan A minggu berikutnya (ahiyatun, 200#8 hal. 2). Menurut mbarwati dkk (200=), masa nias dibagi men"adi  tahap +

a. Puerperium ini

Puerperium ini yaitu, ;epulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan ber"alan<"alan (dalam pandangan islam dianggap telah bersih dan boleh beker"a setelah *0 hari)

b. Puerperium @ntermedial

Puerperium @ntermedial yaitu, ;epulihan menyeluruh organ<organ reproduksi yang lamanya A<= minggu.

$. >emote Puerpureum

>emote Puerpureum yaitu, :aktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan

(12)

12

mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu<minggu, bulanan, tahun.

".

". TT&'&&'&an aan as&s&an an %as%asa na nifaifass

&emua yang dilakukan, baik dalam bidang kebidanaan maupun di bidang lain selalu mempunyai tu"uan agar kegiatan tersebut terarah dan diadakan evaluasi dan penilaian.menurut ahiyatun (200#) hal.2 memamparkan %u"uan dari perawatan nias ini adalah+

a. Memulihkan kesehatan umum penderita 1) Menyediakan makanan sesuai kebutuhan 2) Mengatasi anemia

) Men$egah ineksi dengan memperhatikan kebersihan dan sterilisasi

*) Mengembalikan kesehatan umum dengan pergerakan otot untuk memperlan$ar peredaran darah

b. Mempertahankan kesehatan psikologis $. Men$egah ineksi dan komplikasi

d. Memperlan$ar pembentukan air susu ibu (&@)

e. Menga"arkan ibu untu k melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nias selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal $.

$. Ke5iKe5i'a#a'a#an Pn Pro!ro!ra% ra% NasiNasional onal )as)asa Na Nifasifas

%able kebi"akan nasional masa nias menurut ahiyatun (200#,hal.2) menyebutkan Paling sedikit empat kali kun"ungan masa nias dilakukan untuk men$egah, mendeteksi dan menangani masalah yang ter"adi.

%abel ;ebi"akan program nasional masa nias

;un"ungan :aktu %u"uan

@ A<= "am setelah persalinan

a. Mene$agah perdarahan masa nias akibat atonia uteri

b. Mendeteksi dan merawat

penyebab lain perdarahan+ ru"uk bila perdarahan berlan"ut.

$. Meberikan konseling pada ibu atau

salah satu anggota keluarga

(13)

1

masa nias karena atonia uteri. d. Pemberian &@ awal.

e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

. Men"aga bayi tet ap seha t dengan $ara men$egah hipotermia. 3ika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 "am

pertama setelah kelahiran, atau

sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

2 A hari setelah

persalinan

a. memastikan involusi uterus

ber"alan normal+ uterus

berkontraksi, undus di bawah umbili$us, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.

b. Menilai adanya tanda<tanda

demam, ineksi atau perdarahan abnormal.

$. Memastikan ibu mendapat $ukup makan, $airan dan istirahat. d. Memastikan ibu menyusui dengan

baik dan tak memperlihatkan tanda<tanda penyulit.

e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi,tali pusat, men"aga bayi tetap hangat

dan merawat bayi sehari<hari.

 2 m inggu s etelah

persalinan

&ama seperti di atas (A hari setelah persalinan)

* A m inggu s etelah

persalinan

a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit<penyulit yang ia atau bayi

(14)

1*

alami.

b. Memberikan konseling untuk ; se$ara dini

(.

(. PePer&r&5a5aaan n fifisisiololo!o!ii

Menurut nggraeni (2010) perubahan isiologi pada masa nias antara lain+

a. @nvolusio terus

@nvolusi merupakan proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar A0 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot<otot polos uterus. Pada akhir kala @@@ persalinan, uterus berada digaris tengah, kira<kira 2 $m di bawah umbilikus.

&egera setelah plasenta lahir, tinggi undus uteri (%6) sekitar pertengahan simisis pubis dan umbilikus. &etelah 2* "am tonus segmen bawah uterus telah pulih kembali sehingga mendorong undus keatas mem"adi setinggi umbilikus. Pada hari pertama dan kedua %6 satu "ari dibawah umbilikus, hari ke  %6 setinggi 5 $m, diatas simpisis atau setengah simpisis<pusat, pada hari ke 10 tidak teraba lagi. 6undus turun 1<2 $m setiap 2* "am.

b. Bo$hea

Bokhea adalah ekskresi rahim selama masa nias. Bokhea mengandung darah dan sisa "aringan desidua, mempunyai bau yang amis (anyir) meskipun tidak terlalu menyengat.. Pengeluaran lokhea dapat dibagi berdasarkan waktu dan warnanya sebagai berikut + lokhea rubra pada hari ke 1< warna merah kehitaman, sanginolenta pada *<5 hari warna merah ke$oklatan dan berlendir, serosa pada 5<1* hari warna kuning ke$oklatan, dan alba pada 71* hari warna putih.

(15)

1

&egera setelah post partum bentuk servik agak menganga seperti $orong. &ervik mengalami involusi bersama<sama uterus. &etelah persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga  "ari tangan,

setelah A minggu persalinan serviks menutup.

d. Culva dan vagina

Culva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama kedua organ ini berada dalam keadaan kendur. &etelah 

minggu vulva dan vagina kembali pada keadaan tidak hamil dan rugae vagina berangsur<angsur akan mun$ul kembali sementara labia lebih menon"ol. Pada post natal hari ke , perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari keadaan sebelum melahirkan.

e. Perineum

&egera setelah melahirkan, perineum men"adi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak ma"u. Pada post natal hari ke , perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.

. >ahim

&etelah melahirkan rahim akan berkontraksi (gerakan meremas) untuk merapatkan dinding rahim sehingga tidak ter"adi perdarahan, kontraksi ini menimbulkan rasa mulas pada perut ibu.

g. Perubahan sistem pen$ernaan

iperlukan <* hari sebelum aal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan, namun asupan makanan "uga mengalami penurunan selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong "ika sebelum melahirkan diberikan enema. >asa sakit didaerah perineum dapat menghalangi keinginan ke belakang.

h. Perubahan sistem perkemihan

uang air ke$il sering sulit selam 2* "am pertama, kemungkinan terdapat spasme singter dan adema leher buli<buli sesudah bagian ini

(16)

1A

mengalami kompresi antara kepala "anin dan tulang pubis selama persalinan. rin dalam "umlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12<

A "am sesudah melahirkan. &etelah plasenta lahir, hormon estrogen yang menahan air menurun, sehingga menyebabkan diuresis. reter yang berdilatasi akn kembali normal dalam A minggu.

i. Perubahan sistem mus$uloskeletal

daptasi sistem muskuloskeletal men$akup hal<hal yang membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat gravitasi ibu. &tabilitas sendi lengkap pada minggu ke<A sampai minggu ke<= setelah wanita melahirkan. mbulasi umumnya dimulai *<= "am postpartum. mbulasi dini sangat membantu men$egah komplikasi dan

memper$epat proses involusi.

". Perubahan endokrin

;adar estrogen menurun 10? dalam waktu sekitar  "am post partum. Progesteron turun pada hari ke  post partum. ;adar prolaktin

dalam darah berangsur<angsur hilang.

k. Perubahan tanda<tanda vital

&uhu badan pada satu hari (2* "am) postpartum akan naik sedikit (5,0

!<=0

!) sebagai akibat keras waktu melahirkan, kehilangan $airan dan kelelahan. enyut nadi sehabis melahirkan akan lebih $epat. %ekanan darah biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan.

l. Perubahan sistem kardiovaskuler

&etelah ter"adi diuresis akibat penurunan estrogen, volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil. 3umlah sel darah merah dan hemoglobin kembali normal pada hari ke<. Plasma darah tidak begiitu mengandung $airan dan dengan demikian daya koagulasi meningkat. Pembekuan darah harus di$egah dengan penanganan yang $ermat dan penekanan pada ambulasi dini.

m. Perubahan hematologi

Pada hari pertama post partum, kadar ibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan aktor pembekuan darah.

D.

(17)

15

1.

1. PePen!n!#a#a'i'ianan a.

a. PenPen!#a!#a'ia'ian fin fisi# si#

1.) ;esehatan umum menanyakan bagaimana perasaan ibu 2.) %anda vital

a.) &uhu

Peningkatan suhu tubuh masa nias disebabkan oleh dehidrasi akibat keluarnya $airan pada waktu melahirkan. &elain itu disebabkan oleh istirahat dan tidur yang diperpan"ang selama awal persalinan. Pengukuran suhu dilakukan pada satu "am pertama setelah melahirkan + sekali "am ke<2 sampai "am ke<= 8 2 kali "am ke<# sampai "am ke< 2* 8 setiap * "am 2* "am sampai pulang.Pada umumnya suhu tubuh kembali normal setelah 12 "am post partum (>eeder et al, 20118 h. *1).

b.) enyut nadi dan pernapasan

Nadi antara A0 sampai =0 D'menit. enyut nadi di atas 100 D'menit mengindikasikan adanya ineksi. Pernapasan normal 20 sampai 0 D'menit, beberapa ibu post partum kadang<kadang mengalami bradikardi puerperal, yang denyut nadinya men$apai *0<0 D'menit (>eeder et al, 20118 h. *1).

$.) %ekanan darah

Pada beberaapa kasus ditemukan keadaan hipertensi post partum, tetapi keadaan ini akan menghilang dengan

sendirinya apabila tidak ada penyakit lain yang menyertainya dalam 2 bulan pengobatan (>eeder et al, 20118 h. *1).

(18)

1=

Pengka"ian payudara selama massa pas$a post partum meliputi inspeksi ukuran,bentuk, warna, dan kesimetrisan serta palpasi konsitensi dan apakah ada nyeri tekan buna menentukan

status laktasi. Pada 1 sampai 2 hari pertama pas$apartum payudara tidak banyak berubah ke$il ke$uali sekresi kolostrom

yang banyak. Pada ibu menyusui, saat &@ mulai diproduksi payudara lebuh besar, keras, hangat (>eeder et al, 20118 h. *). *.) terus

;ema"uan involusi yaitu proses uterus kembali keukuran kondisina sebelum kehamilan,diukur dengan mengaka"i tinggi dan konsistensi undus uterus (>eeder et al, 20118 h. *1). .) ;andung ;emih

:anita pas$apartum dian"urkan untuk berkemih sesegera mungkin setelah melahirkan guna menghindari distensi kandung kemih. ahkan dengan kandung kemih yang penuh, wanita yang baru melahirkan mungkin tidak merasakan desakan untuk berkemih. Perawat mengka"i kondisi kandung kemih dengan palpasi dan pengamatan abdomen,tinggi dan konsistensi undus

uterus (>eeder et al, 2011, h. *). A.) /enetalia'perineum

Perawat melakukan pengka"ian daerah perinium dan perinatal dengan sering untuk mengidentiikasi karateristik

normal atau deviasi dari normal, deperti hematoma ,memar, edema ,kemerahan dan nyeri tekan. 3ika ada "ahitan luka ka"i keutuhan,hematoma,perdarahan dan tanda - tanda ineksi (>eeder et al, 20118 h. **).

5.) Bo$hea

;arateristik dan "umlah lokia se$ara tidak langsung menggambarkan kema"uan penyembuhan endometrium. Pada proses penyembuhan normal, "umlah lokia perlahan - lahan akan berkurang dengan perubahan warna yang khas yang menun"ukan

(19)

1#

penurunan komponen darah dalam area lubra. Pada hari 1 sampai ke  lokia berwarna merah gelap, sekitar keempat pas$apartum men"adi serosa dan merah muda (lokia serosa). &etelah 1 minggu sampai 10 hari, lokia men"adi berwarana putih kekuning< kuningan (lokia alba) dengan "umlah yang sangat sedikit (>eeder et al, 20118 h. *2).

=.) Fkstremitas awah

Fkstremitas bawah diamati untuk mendeteksi tanda - tanda trombolebitis pas$apartum, yang merupakan suatu komplikasi yang serius. Pada pengka"ian ekstremitas bawah, lakukan pemeriksaan kaki apakah ada varises, warna kemerahan pada betis, atau edema (>eeder et al, 20118 h. *).

5.

5. PePen!#n!#a'ia'ian Pan Psi#si#oloolo!is!is

ahiyatun (200#, h.11A) menyatakan wanita mengalami banyak perubahan emosi'psikologis selama masa nias, sementara ia

menyesuaikan diri men"adi seorang ibu. !ukup sering ibu menun"ukkan depresi ringan beberapa hari setelah melahirkan. epresi tersebut sering disebut sebagai post partum blues. Post partum blues sebagian besar merupakan perwu"udan enomena psikologis yang dialami oleh wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Pada sebagian kasus tidak diperlukan terapi yang eekti, ke$uali antisipasi, pemahaman, dan rasa aman. Fmosi yang labil ditingkatkan oleh ketidaknyamanan isik. Post partum blues umumnya ter"adi sekitar hari ketiga hingga kelima post partum. &eorang wanita yang mengalami perasaan kehilangan isik setelah melahirkan dapat menimbulkan duka $ita yang bersiat normal.

%iga tahap duka $ita yaitu + 1) %ahap pertama

(20)

20

&yok yang merupakan respon awal individual terhadap kehilangan.

2) %ahap kedua

Case realitas penerimaan akta kehilangan.

) %ahap ketiga

%ahap membuat hubungan baru yang signiikan. &elama periode ini, orang yang berduka $ita menerima kehilangan dan individu kembali pada keadaan normal

4.

4. Ri2Ri2a3aa3at t KesKeseeataatann

al<hal yang perlu diperhatikan dalam mengka"i riwayat kesehatan ibu antara lain+

a) agaimana perasaannya, termasuk mood (suasana hati) dan perasaannya men"adi orang tua.

b) ;eluhan atau masalah yang sekarang dirasakan.

$) ;esulitan dalam berkemih atau deekasi.

d) Perasaannya tentang persalinan dan kelahiran bayinya.

e) Pen"elasan tentang kelahiran+ adakah komplikasi, laserasi, episiotomi.

) &uplemen Eat besi + adakah ia mendapat tablet Eat besi. g) Pemberian &@ + apakah berhasil,adakah kesulitan.

0.

0. PePe%e%eriri#s#saaaan n 6i6isisi# #

Pemeriksaan isik dilakukan pada hari ke<2 sampai hari ke<A dan minggu ke<2 sampai minggu ke<A pas$a persalinan +

a) Melakukan pemeriksaan tanda vital

b) Melakukan pemeriksaan payudara, periksa apakah terdapat ben"olan dan pembesaran kelen"ar atau abses, serta keadaan puting. $) Melakukan pemeriksaan abdomen

d) Melakukan pemeriksaan kaki apakah ada varises, warna kemerahan pada betis, edema

e) Melakukan pemeriksaan genetalia, lo$hea dan perineum .

(21)

21

Menurut >eeder et al (2011, h.#) diagnosa keperawatan post partum antara lain+

a. ;ekurangan volume $airan

berhubungan dengan perdarahan pervaginam, kehilangan darah yang berlebih

b. Nyeri berhubungan dengan adanya

kontraksi uterus pas$a persalinan, adanya luka insisi post &!

$. Perubahan pola eliminasi urine

berhubungan dengan diurisis post partum , retensi urine

d. /angguan pola tidur berhubungan

dengan ketidaknyamanan isik

e. >esiko ineksi berhubungan

dengan mastitis,endometrtitis, sistisis, luka post s$

. ;erusakan integritas kulit

berhubungan dengan insisi bedah atau laserasi, episiotomi,laserasi.

".

". InIntetervrvenensisi

a. ;ekurangan volume $airan berhubungan dengan perdarahan pervaginam, kehilangan darah yang berlebih

%u"uan + &etelah dilakukan tindakan keperawatan klien mampu men$egah disungsional bleeding dan memperbaiki volume $airan dengan kriteria hasil + ;lien tidak mengalami kekurangan volume $airan, masukan dan pengeluaran seimbang.

@ntervensi +

1.) %idurkan pasien dengan posisi kaki lebih tinggi sedangkan badannya tetap terlentang.

>asional + dengan kaki lebih tinggi akan meningkatkan venous return dan memungkinkan darah keotak dan organ lain. 2.) Monitor tanda vital.

>asional + perubahan tanda vital ter"adi bila perdarahan semakin hebat.

(22)

22

.) Monitor intake dan output setiap  < 10 menit.

>asional + perubahan output merupakan tanda adanya gangguan ungsi gin"al.

*.) Fvaluasi kandung ken$ing.

>asional + kandung ken$ing yang penuh menghalangi kontraksi uterus.

.) Bakukan masage uterus dengan satu tangan serta tangan lainnya diletakan diatas simpisis.

>asional + massage uterus merangsang kontraksi uterus dan membantu pelepasan pla$enta, satu tangan diatas simpisis men$egah ter"adinya inversio uteri.

A.) atasi pemeriksaan vagina dan re$tum.

>asional + trauma yang ter"adi pada daerah vagina serta rektum meningkatkan ter"adinya perdarahan yang lebih hebat, bila ter"adi laserasi pada serviks'perineum atau terdapat hematom ila tekanan darah semakin turun, denyut nadi makin lemah, ke$il dan $epat, pasien merasa mengantuk, perdarahan semakin hebat, segera kolaborasi.

5.) erikan inus atau $airan intravena.

>asional + $airan intravena dapat meningkatkan volume intravaskular.

b. Nyeri berhubungan dengan adanya

kontraksi uterus pas$a persalinan, adanya luka insisi post &! %u"uan + &etelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri klien berkurang dengan kriteria hasil +skala nyeri klien berkurang, wa"ah

klien tampak rileks.

@ntervensi +

1.) eri posisi yang nyaman pada pasien.

>asional+ meningkatkan relaksasi'meminimalkan stimulus.

(23)

2

>asional + vasodilatasi pembuluh darah mengurangi rasa nyeri. .) n"urkan klien tetap untuk menyusui anaknya.

>asional + men$egah agar payudara tidak bengkak. *.) "arkan tindakan non inasi, seperti relaksasi.

>asional+ menurunkan tekanan vaskuler serebral. .) ;olaborasi,pemebrian analgetik.

>asional + untuk mengurangi rasa nyeri.

$. Perubahan pola eliminasi urine

berhubungan dengan diurisis post partum , retensi urine. %u"uan+ &etelah dilakukan tindakan keperawatan tidak ter"adi retensi urine dengan kriteria hasil + berkemih dalam A<= "am,"umlah adekuat,eliminasi urine berlan"ut tanpa masalah

@ntervensi +

1.) ;a"i kandung kemih se$ara teratur

>asional + Mengetahui keadaaan urin pada kandung kemih 2.) n"urkan berkemih pertama kali dalam A<= "am

>asional + Mengurangi urine yang tertampung pada kandung kemih

.) Bakukan kateralisasi "ika diindikasikan

>asional + Memberikan solusi agar tidak ter"adi pemenuhan pada kandung kemih dan men$egah retensi urine.

d. /angguan pola tidur berhubungan

dengan ketidaknyamanan isik

%u"uan + setelah dilakukan tindakan keperawatan, kebutuhan istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria hasil klien tampak segar,klien tidur 5<= "am per hari

@ntervensi +

1.) ;a"i pola tidur klien

>asional + ata awal tanda dan gangguan pola tidur. 2.) !iptakan suasana yang tenang dengan membatasi pengun"ung

(24)

2*

.) ;a"i kebiasaaan klien sebelum tidur

>asional + Mnegidentiikasi penyebab gangguan tidur. *.) "arkan tehnik relaksasi

>asional + Membantu klien untuk rileks

e. >esiko ineksi berhubungan

dengan mastitis,endometrtitis, sistisis, luka post s$

%u"uan + &etelah dilakukan tindakan keperawatan tidak ter"adi ineksi dengan kriteria hasil + lokea tidak berbau dan %%C dalam batas normal.

@ntervensi +

1.) !atat perubahan tanda vital.

>asional + Perubahan tanda vital (suhu) merupakan indikasi ter"adinya ineksi.

2.) !atat adanya tanda lemas, kedinginan, anoreksia, kontraksi uterus yang lembek, dan nyeri panggul.

>asional + tanda<tanda tersebut merupakan indikasi ter"adinya bakterimia, sho$k yang tidak terdeteksi.

.) Monitor involusi uterus dan pengeluaran lo$hea.

>asional + ineksi uterus menghambat involusi dan ter"adi pengeluaran lo$hea yang berkepan"angan.

*.) Perhatikan kemungkinan ineksi di tempat lain, misalnya ineksi saluran naas, mastitis dan saluran ken$ing.

>asional + ineksi di tempat lain memperburuk keadaan.

.) erikan perawatan perineal,dan pertahankan agar pembalut "angan sampai terlalu basah.

>asional + pembalut yang terlalu basah menyebabkan kulit iritasi dan dapat men"adi media untuk pertumbuhan bakteri,peningkatan

(25)

2

A.) %indakan kolaborasi.

a.) erikan Eat besi (anemi memp erberat keadaan).

b.)eri antibiotika (pemberian antibiotika yang tepat diperlukan untuk keadaan ineksi)

. ;erusakan integritas kulit

berhubungan dengan insisi bedah atau laserasi, episiotomi,laserasi %u"uan + &etelah dilakukan tindakan keperawatan kulit utuh, dengan kriteria hasil + kulit sembuh,dan tidak ter"adi tanda<tanda ineksi

@ntervensi +

1) 9bservasi integritas kulit

>asional + Mengetahui keadaaan kulit 2) Bakukan medikasi desngan teknik steril

>asional + Men"aga agar kulit tetap bersih dan tidak ter"adi ineksi

) "arkan pada kli en untuk men "aga aga r luka tet ap ber sih dan kering

>asional + Penyembuhan luka bergantung pada keadaan yang bersih

*) @dentiikasi adanya tanda - tanda ineksi

DA6TAR PUSTAKA DA6TAR PUSTAKA

ahiyatun.200#. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta+ F/! !halik, %.M.. 200#. Ilmu Kebidanan. 3akarta + ina Pustaka Prawirohard"o. erdman, %. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi, ahli bahasa

(26)

2A

https+''www.s$ribd.$om'do$'1015501'BP<Plasenta<Previa diakses tanggal 0= gustus pukul 1.00 wita.

http+'' www.e<skripsi.stikesmuh<pk".a$.id' diakses tanggal 0= gustus pukul 1.00 wita.

Manuaba, @ 2012, eknik !perasi !bstetri dan Keluarga Berencana , 3akarta + %rans @no Media

Mo$htar, >. 2002. &inopsis 9bstetri + obstetric fisiologi" obstetric patologi. 3akarta + F/!, 2011

Nugroho, %. 2010. Kasus #mergenc$ Kebidanan. %og$akarta + Nuha Medika Nugroho, %. 2012.!bsg$n !bstetri dan &inekologi. %og$akarta + Nuha Medika

Potter G Perry, 200, 'undamental Keperawatan Konsep" (roses dan (raktik #disi ), 3akarta, F/!

Prawirohard"o, & 200#. Ilmu Kebidanan. 3akarta + ina Pustaka prawirohard"o. >eeder, 3, Martin, B G /riin, . 2011. ;eperawatan Marte nitas + Kesehatan

*anita Ba$i + Keluarga ,-e ol/, ahli bahasa iyanti, >a$mawati, Busyana, ;urnianingsih, &ubekti, Hulianti (ed). Mardella, 3akarta, F/!

Referensi

Dokumen terkait

Setelah pada triwulan III-2009 mengalami kontraksi usaha, sektor pertanian pada triwulan IV-2009 mengalami ekspansi yang ditunjukkan dengan SBT 0,84%. Secara

R/ Klien yang tidak sadar atau tingkat dehidrasi ringan dan sedang yang kurang intakenya atau dehidrasi berat perlu pemberian cairan cepat melalui IV line

Valuasi ekonomi merupakan sebuah upaya untuk memberikan nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam dan lingkungan terlepas

Menghadapi tuntutan persyaratan tersebut, dan dalam rangka menghasilkan produk buah dan sayur aman konsumsi, bermutu dan diproduksi secara ramah lingkungan serta

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan pengujian secara eksperimen di Laboratorium adalah momen nominal hasil analisis pada kolom beton bertulangan bambu wulung

Dari situ diketahui bahwa Imam Bukhari tidak saja menerapkan kriteria bagi hadis shahih sebagaimana dikehendaki para ulama hadis, lebih dari itu beliau menyeleksi

- Amlodipine ditoleransi dengan baik Pada penelitian klinik dengan kontrol plasebo yang mencakup penderita dengan hipertensi dan angina, efek samping yang umum terjadi

Oleh karena itu untuk membuat sistem bekerja pada mobile phone adalah dengan menggunakan SMS Gateway. Kata Kunci: e-Election System, SMS Gateway, Mobile