6. DAFTAR PUSTAKA
Adawyah, R. (2007). Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Afrianto, E. dan Evi Liviawaty. (1989). Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius.
Yogyakarta.
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. PT.
Rineka Cipta. Jakarta.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan. (2002). Cara Produksi Pangan yang Baik Untuk
Industri Rumah. http://www.ebookpangan.com. Diakses pada tanggal 21 agustus 2012.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2010). Peran Serta Konsumen
dalam Menjaga Keamanan Pangan. Badan POM RI. Volume XI, No.3.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2012). Peraturan Kepala BPOM
RI Nomor HK. 03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 tentang Cara Produksi Pangan yang Baik
untuk Industri Rumah Tangga. http://www2.pom.go.id/public/hukum perundangan/pdf/Per
CPPB-IRT.pdf. Diakses pada tanggal 7 Januari 2013.
CSIRO Food and Nutritional Sciences. (2010). Make It Safe A Guide to Food Safety.
Australia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2003). Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1098. MenKes/SK VII/2003. Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah
Makan dan Restoran. http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod
kemenkes/KMK%20nO.%201098%20%ttg%Persyaratan%20Hygiene%20Sanitasi%20Ruma
h%20Makan%20Dan%20Restoran.pdf. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2013.
Departemen Kesehatan RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia 2008. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Direktorat Bina Usaha Tani dan Pengolahan Hasil. (1998). Konsep Penerapan PMMT
Berdasarkan Konsepsi HACCP. Dirjen Perikanan. Subdit Pengolahan Hasil.
Estiasih, T. dan Ahmadi. (2009). Teknologi Pengolahan Pangan Edisi I Cetakan I. Bumi
Aksara. Jakarta.
Forsythe, S.J. and P.R. Hayes. (1998). Food Hygiene, Microbiology and HACCP. Aspen
Publication, Maryland.
Frazier, W. C. And D. C. WestHoff (1988). Food Microbiology. Fourth Edition.
McGraw-Hill book Company. Singapore.
Giambrone,
C.
(2013).
Critical
Sanitation
Issues
in
Food
Service.
http://www.foodquality.com/details/article/807389/Critical_Sanitation_Issues_in_Foo
d_Service.html?tzcheck=1. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2013.
Hadioetomo, R.S. (1993). Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Teknik dan Prosedur Dasar
Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hariyadi, R. D. (2005). Bakteri Indikator Sanitasi dan Keamanan Air Minum.
Department of
Food Science and Technology, IPB. http://web.ipb.ac.id. 1 Juli 2012.
Kaisa. (2012). Welcome to Kota Bandeng Kendal.
http://ayoholiday.com/kotabandeng/index.php. Diakses pada tanggal 7 Juli 2013.
KepMen Kelautan dan Perikanan RI. (2007). Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia No. Kep. 01/MEN/2007 tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan, dan Distribusi.
http://djpsdkp.kkp.go.id/pdf/PERATURAN%20MENTERI/PER-01-MEN-2007.pdf. Diakses
pada tanggal 5 Februari 2013.
Kennedy, J.; D.J. Bolton; V. Jackson; and I. Blair. (2005). A Study of Consumer Food Safety
Knowledge, Microbiology and Refrigeration Temperatures in Domestic Kitchens On The
Island of Ireland. Http://www.safefood.eu/Global/Publication/Reserch%20reports/Astudy
OfConsumerFoodSafetyKnowledge_MicrobiologyAndRefrigerationTemperaturesInDomestic
KitchensOnTheIslandOfIreland.pdf?epslanguage=en. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2013.
Longree, K and G. Armbruster. (1996). Quantity Food Sanitation 5 th Edition. JohnWiley &
sons, Inc. Canada
Millah, A. H (2001). Identifikasi Protozoa dan Mikroalga. Skripsi.
http://www.scribd.com/doc/137635935/Laporan-4-Identifikasi-Protozoa-Dan-Mikroalgae.
Diakses pada tanggal 22 Juli 2013.
Peraturan Menteri Kesehatan No:416/MENKES/PER/IX/1990 tentang : Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air. (1990).
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/55_permenkes%20416.pdf. Diakses pada tanggal 15
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan
Pangan.
http://pphp.deptan.go.id/download/regulasi/peraturan_pemerintah/pp_69_1999.pdf.
Diakses pada tanggal 16 September 2013.
Retnaningsih, Ch. (2005). Pangan dan Kesehatan. Universitas Katolik Soegijapranata.
Semarang.
Roday, S. (1999). Food Hygiene and Sanitation. Tata McGraw Hill Publishing Co. Ltd. New
Delhi.
Soekarto, S.T. (1990). Dasar-dasar pengawasan dan sandarisasi mutu pangan. Depdikbud
Ditjen Dikti. PAU. Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.
Standar Nasional Indonesia. (2006). SNI 01-2332.1-2006 Cara Uji Mikrobiologi-Bagian 1 :
Penentuan
Coliform
dan
Escherichia coli
Pada Produk Perikanan. Badan Standarisasi
Nasional.
Standar Nasional Indonesia. (2008). SNI 2897:2008 Metode Pengujian Cemaran Mikroba
dalam Daging, Telur, dan Susu serta Hasil Olahannya. Badan Standarisasi Nasional.
Standar Nasional Indonesia. (2009). SNI 7388: 2009 Batas Maksimum Cemaran Mikroba
dalam Pangan. Badan Standarisasi Nasional.
Sudarmadji. (2005). Analisis dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis Critical
Control. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1, No.2, Januari 2005. Keamanan Pangan dan
Kontaminasi
Sunarto. (2002). Pelatihan Pengendalian Mutu Produk Makanan dan Minuman untuk Ekspor.
Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia. Departemen Perindustrian dan Perdagangan
bekerjasama dengan Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daya Jawa Tengah, dan
Balai Latihan Koperasi dan Balai Sumber Daya Jawa Tengah. Semarang
Syarief. R., S. Santausa dan Isyana. (1989). Teknologi Pengemasan Pangan. Laboratorium
Rekayasa Proses Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.
Thorner, M.E. and P.B. Manning (1983). Quality Control in Foodservice, Revised Edition.
AVI Publishing Company, INC. Westport, Connecticut.
Volk & Wheeler. (1990). Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga Edisi Kelima Jilid 2.
Jakarta.
Widiyanti, N. L. P. M dan N. P. Ristiati. (2004). Analisis Kualitatif Bakteri Koliform Pada
Depo Air Minum Isi Ulang di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 3 No 1,
April 2004: 64-73. ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/download/1332/pdf
.
Diakses tanggal 2 Maret 2013.
Winarno, F.G. (1993). Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Winarno, F.G. dan Surono. (2004). GMP Cara Pengolahan Pangan yang Baik. Bogor,
M-BRIO PRESS,cetakan 2.
LAMPIRAN 1.
Checklist
CPPB-IRT disertai KepMen Kelautan dan Perikanan RI No.
Kep. 01/MEN/2007 dan SNI 01-2729.3-2006
Checklist
Lingkungan Produksi
No. Lingkungan Produksi
Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah lingkungan produksi bebas pencemaran, semak belukar dan genangan air?
2. Apakah lingkungan produksi bebas dari sarang hama, khususnya serangga dan binatang pengerat?
3. Apakah lingkungan produksi tidak berada di daerah sekitar tempat pembuangan sampah baik sampah padat maupun sampah cair?
4. Apakah sampah di lingkungan produksi selalu dibuang dan tidak menumpuk serta tempat sampah selalu tertutup?
5. Apakah jalan di lingkungan produksi dipelihara supaya tidak berdebu dan selokannya berfungsi dengan baik?
Checklist
Bangunan dan Fasilitas
No. Bangunan dan Fasilitas
Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah ruang produksi cukup luas dan mudah dibersihkan?
2. Apakah lantai dibuat dari bahan kedap air, rata, halus, tetapi tidak licin, kuat mudah dibersihkan dan dibuat miring untuk memudahkan pengaliran air?
3. Apakah lantai harus dalam keadaan bersih dari debu, lendir dan kotoran lainnya?
4. Apakah dinding dibuat dari bahan kedap air, rata, halus, berwarna terang, tahan lama, tidak mudah mengelupas, kuat dan mudah dibersihkan?
5. Apakah dinding harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir, dan kotoran lainnya?
produksi didisain dengan baik dan mudah dibersihkan?
7. Apakah langit-langit tempat produksi selalu dalam keadaan bersih dari debu, sarang labah-labah dan kotoran lainnya?
8. Apakah pintu dan jendela bagian proses produksi dibuat dari bahan tahan lama, tidak mudah pecah, rata, halus, berwarna terang dan mudah dibersihkan?
9. Apakah pintu, jendela dan lubang angin tempat proses produksi dilengkapi dengan kawat kasa yang dapat dilepas untuk memudahkan pembersihan dan perawatan?
10. Apakah pintu tempat proses produksi didisain membuka ke luar/ ke samping?
11. Apakah pintu tempat proses produksi dapat ditutup dengan baik dan selalu dalam keadaan tertutup?
12. Apakah lubang angin cukup mengalir, selalu dalam keadaan bersih, tidak berdebu dan tidak dipenuhi sarang laba – laba?
13. Apakah ruang produksi cukup terang dan terdapat tempat untuk mencuci tangan?
14. Apakah tempat ruang produksi tersedia perlengkapan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)?
15. Apakah terdapat tempat penyimpanan khusus untuk menyimpan bahan-bahan bukan pangan seperti bahan pencuci, pelumas dan oli?
16. Apakah tempat penyimpanan mudah dibersihkan dan bebas dari hama?
Checklist
Peralatan Produksi
No. Peralatan Produksi
Sesuai CPPB-IRT / SNI 01- 2729.3-2006
Tidak Sesuai CPPB- IRT
/ SNI 01-2729.3-2006
Keterangan
berkarat, tidak retak dan mudah dibersihkan serta tidak merupakan sumber pencemaran jasad renik?
2. Apakah peralatan yang permukaannya kontak langsung dengan pangan tersebut halus dan rata, tidak bercelah, tidak mengelupas dan tidak menyerap air?
3. Apakah peralatan produksi diletakkan sesuai dengan urutan prosesnya?
4. Apakah peralatan dipelihara dengan baik dan selalu dalam keadaan bersih sebelum, selama, dan sesudah digunakan?
Checklist
Suplai Air
No. Suplai Air
Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah air yang digunakan dalam proses produksi dalam keadaan bersih dalam jumlah yang cukup memenuhi seluruh kebutuhan proses produksi?
2. Apakah sumber dan pipa air pada tempat proses produksi untuk keperluan selain pengolahan pangan terpisah dan diberi warna yang berbeda?
3. Apakah air yang kontak langsung dengan pangan sebelum diproses telah memenuhi
persyaratan air bersih?
Checklist
Fasilitas dan Kegiatan Hygiene dan Sanitasi
No. Fasilitas dan Kegiatan Hygine dan Sanitasi
Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah alat cuci/ pembersih seperti sikat, pel, deterjen, dan bahan sanitasi tersedia dan terawat dengan baik?
2. Apakah air panas dapat digunakan untuk membersihkan peralatan tertentu?
bersih?
4. Apakah pintu toilet / jamban selalu dalam keadaan tertutup?
5. Apakah pembersihan dilakukan secara fisik seperti dengan sikat atau secara kimia seperti dengan deterjen atau gabungan keduanya dan jika
diperlukan penyucihamaan menggunakan kaporit sesuai petunjuk
yang dianjurkan?
6. Apakah kegiatan pembersihan penyucian dan penyucihamaan peralatan dilakukan secara rutin?
7. Apakah ada karyawan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan pembersihan, pencucian, dan penyucihamaan?
Checklist
Pengendalian Hama
No. Pengendalian Hama Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah lubang-lubang dan selokan selalu dalam keadaan tertutup?
2. Apakah terdapat hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan ayam berkeliaran di pekarangan IRT dan ruang produksi?
3. Apakah bahan pangan tercecer yang dapat mengundang hama?
4. Apakah IRT memeriksa lingkungan menyadari kemungkinan timbulnya sarang hama?
5. Apakah hama diberantas dengan cara tidak mempengaruhi mutu dan keamanan pangan?
6. Apakah dilakukan pemberantasan hama secara fisik dan kimia seperti dengan perangkap tikus dan racun tikus?
7. Apakah industri melakukan pemberantasan hama dengan bahan kimia dengan pertimbangan tidak mencemari pangan?
No. Kesehatan dan Hygiene Karyawan Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah karyawan yang sakit atau baru sembuh dan diduga masih membawa penyakit diperkenankan bekerja di pengolahan pangan?
2. Apakah karyawan yang menunjukkan gejala atau sakit misalnya sakit kuning (virus hepatitis A), diare, sakit perut, muntah, demam, sakit tenggorokan, sakit kulit (gatal, kudis, luka dll), keluarnya cairan dari telinga (congek), sakit mata (belekan), dan atau pilek diperkenankan mengolah pangan?
3. Apakah karyawan diperiksa dan diawasi kesehatannya secara berkala?
4. Apakah karyawan selalu menjaga kebersihan badannya?
5. Apakah karyawan mengenakan pakaian kerja / celemek lengkap dengan penutup kepala, sarung tangan, dan sepatu kerja?
6. Apakah karyawan menutup luka dengan perban?
7. Apakah karyawan selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum memulai kegiatan mengolah pangan, sesudah menangani bahan mentah atau bahan / alat yang kotor dan sesudah keluar dari toilet / jamban?
8. Apakah karyawan boleh bekerja sambil mengunyah, makan dan minum, merokok, meludah, bersin, atau batuk ke arah pangan, boleh mengenakan perhiasan seperti giwang, cincin, gelang, kalung, arloji, dan peniti?
Checklist
Pengendalian Proses Menurut CPPB - IRT
No. Pengendalian Proses Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah IRT menentukan jenis, jumlah dan spesifikasi bahan baku?
3. Apakah IRT menentukan proses produksi pangan yang baku dan membuat badan alir atau urutan - urutan prosesnya secara jelas?
4. Apakah IRT menentukan jenis, ukuran, dan spesifikasi kemasan yang digunakan?
5. Apakah IRT menggunakan bahan kemasan yang sesuai untuk pangan?
6. Apakah IRT mencatat dan menggunakan informasi untuk pemantauan?
Checklist
Pengendalian Proses menurut SNI 01-2729.3-2006
No. Pengendalian Proses
Sesuai SNI 01-2729.3-2006
Tidak Sesuai SNI 01- 2729.3-2006
Keterangan
1. Apakah bahan baku bersih, bebas dari setiap bau yang menandakan pembusukan, bebas dari tanda dekomposisi dan pemalsuan, bebas dari sifat-sifat alamiah lain yang dapat menurunkan mutu dan membahayakan kesehatan?
2. Apakah bahan baku diterima secara organoleptik yang mempunyai karakteristik kesegaran seperti kenampakan: mata cerah, cemerlang; bau: segar; tekstur:elastis, padat, kompak; dan ditangani secara hati-hati, cepat, cermat, dan saniter dengan suhu produk maksimal 5°C?
3. Apakah sortasi mutu dilakukan secara organoleptik, dilakukan sortasi jenis, dan sortasi ukuran secara hati-hati cepat, cermat, dan saniter dengan suhu produk maksimal 5°C?
4. Apakah ikan dicuci dengan hati-hati menggunakan air bersih dingin yang mengalir secara cepat, cermat, dan saniter dengan mempertahankan suhu produk maksimal 5°C?
maksimal 5°C?
6. Apakah ikan segar dilakukan penyimpanan dingin atau penampungan dengan suhu produk maksimal 5°C?
7. Apakah ikan yang besar dan kecil ditimbang menggunakan timbangan yang telah dikalibrasi dan dilakukan dengan mempertahankan suhu produk maksimal 5°C?
8. Apakah ikan segar disusun dalam wadah berinsulasi (steroform) yang dilapisi dengan plastik dengan posisi perut menghadap ke atas yang selanjutnya diberi es, es curai, atau es kering untuk mempertahankan suhu produk maksimal 5°C selama transportasi?
Checklist
Pengendalian Proses Menurut KepMen Kelautan dan Perikanan RI Nomor
KEP.01 MEN/2007
No. Pengendalian Proses Sesuai KEP.01 MEN/ 2007
Tidak Sesuai KEP.01 MEN/ 2007
Keterangan
1. Apakah produk diberi wadah yang digunakan untuk mengangkut atau menyimpan produk segar dan diberi es kemudian disimpan di ruang dingin sebelum ditangani, dikemas, dan dikirim?
2. Apakah es yang digunakan dengan atau tanpa garam terbuat dari air minum atau air laut bersih dan ditampung dalam wadah yang khusus dengan kondisi yang higienis dan terjaga kebersihannya?
3. Apakah pemfiletan dan pemotongan dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah kontaminasi atau pembusukan dan dilakukan pada tempat yang terpisah dari tempat pemotongan kepala dan pembuangan isi perut?
akan dikonsumsi?
5. Apakah wadah untuk penampungan limbah tidak bocor dan tertutup serta mudah dibersihkan dan disanitasi?
6. Apakah tempat penampungan sampah selalu dibersihkan dan disanitasi sebagaimana mestinya agar tidak menjadi kontaminasi UPI atau lingkungan?
Checklist
Label Pangan
No. Label
Pangan
Sesuai
CPPB-IRT/SNI
01-2729.3-2006
Tidak
Sesuai
CPPB-IRT/
SNI
01-
2729.3-2006
Keterangan
1. Apakah label pangan yang dihasilkan IRT memenuhi ketentuan peraturan pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan?
2. Apakah kemasan produk ikan segar yang akan diperdagangkan diberi tanda dengan benar dan mudah dibaca?
3. Apakah penandaan (label) mencantumkan bahasa yang dipersyaratkan disertai keterangan nama produk, jenis produk, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat unit pengolahan, ada tambahan lain, tanggal dan bulan serta tahun produksi, tanggal dan bulan serta tahun kadaluarsa, kode produksi, dan nomor Sertifikasi Produksi (P-IRT/ SNI)?
Checklist
Penyimpanan Pangan
No. Penyimpanan Pangan Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah penyimpanan bahan dan produk pangan dilakukan di tempat yang bersih?
diberi tanda untuk membedakan memenuhi syarat dengan yang tidak memenuhi syarat?
3. Apakah penyimpanan bahan baku sesuai dengan suhu penyimpanannya?
4. Apakah produk akhir yang lebih dahulu diproduksi digunakan atau diedarkan terlebih dahulu?
5. Apakah bahan berbahaya seperti pemberantas serangga, tikus, kecoa, bakteri, dan bahan berbahaya lainnya disimpan dalam ruangan terpisah dan selalu diawasi penggunaannya?
6. Apakah kemasan dan label disimpan dalam tempat yang bersih dan jauh dari cemaran dan disimpan secara rapi dan teratur?
7. Apakah peralatan yang telah dibersihkan dan disanitasi disimpan di tempat bersih?
Checklist
Penanggung Jawab
No. Penanggung Jawab Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah penanggung jawab mempunyai pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan praktek higiene dan sanitasi pangan serta proses produksi pangan yang ditanganinya?
2. Apakah kegiatan pengawasan dilakukan secara rutin?
Checklist
Penarikan Produk
No. Penarikan Produk Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah pemilik IRT menarik produk pangan dari peredaran jika diduga menimbulkan penyakit atau keracunan pangan?
2. Apakah pemilik IRT menghentikan produksinya sampai masalah terkait diatasi?
penarikan produknya ke pemerintah kabupaten / kota setempat dengan tembusan kepada Balai Besar / Balai Pengawasan Obat dan Makanan Setempat?
4. Apakah pangan yang terbukti berbahaya bagi konsumen dimusnahkan?
Checklist
Pencatatan dan Dokumentasi
No. Pencatatan dan Dokumentasi
Sesuai CPPB-IRT
Tidak Sesuai CPPB-IRT
Keterangan
1. Apakah pemilik IRT mencatat dan mendokumentasikan penerimaan bahan baku?
2. Apakah pemilik IRT mencatat dan mendokumentasikan produk akhir sekurang - kurangnya memuat nama jenis produk, tanggal produksi, kode produksi, dan jumlah produksi?
3. Apakah pemilik IRT mencatat dokumen dan disimpan selama 2 (dua) kali umur simpan produk yang dihasilkan?
Checklist
Pelatihan Karyawan
No. Pelatihan
Karyawan
Sesuai
CPPB-IRT
Tidak
Sesuai
CPPB-IRT
Keterangan
1.
Apakah pemilik IRT sudah
pernah mengikuti penyuluhan
tentang Cara Produksi Pangan
Yang Baik untuk Industri
Rumah Tangga (CPPB - IRT)?
2.
Apakah pemilik IRT tersebut
menerapkannya serta
mengajarkan pengetahuan dan
LAMPIRAN 2. Indeks APM dengan tingkat kepercayaan 95% untuk berbagai
kombinasi hasil positif dari 3 seri tabung pada pengenceran 10
1, 10
2, 10
3Sumber :
Food and Drug Administration Bacteriological Analytical Manual
.
8
thedition
, 1988
dalam SNI 01-2332.1-2006
LAMPIRAN 3. Gambar Pendugaan
Escherichia coli
pada Produk dan Air Sumur
Pendugaan
Escherichia coli
pada Produk (Ikan Bandeng Cabut Duri)
10
-110
-210
-3Pendugaan
Escherichia coli
pada Air Sumur
LAMPIRAN 4. Perhitungan
Total Plate Count
(TPC) pada Produk (Ikan Bandeng
Cabut Duri)
Sampel
Periode
Pengambilan
Ulangan
Jumlah
Koloni
Log Average
Standar
Deviasi
Ikan
Bamdeng
Cabut
Duri
Segar
Bagian Kepala
I
10300 4,0128372
4,00 0,04
II
9000 3,9542425
II
10700 4,0293838
Bagian Badan
I
1710 3,2329961
3,61 0,39
II
10400 4,0170333
III
3800 3,5797836
Bagian Ekor
I
9100 3,9590414
3,92 0,05
II
8700 3,9395193
III
7200 3,8573325
Perhitungan
Total Plate Count
pada Peralatan Produksi
Sampel
Periode
Pengambilan
Ulangan
Jumlah
Koloni
Log Average
Standar
Deviasi
Ember
Sebelum
Produksi
I
<300 0
1,41 2,45
II
17500 4,243038
II
<300 0
Istirahat
I
16700000 7,2227165
6,83
0,57
II
12500000
7,09691
III
1520000 6,1818436
Akhir Produksi
I
47000000 7,6720979
7,54 0,15
II
37000000 7,5682017
Sampel
Periode
Pengambilan
Ulangan
Jumlah
Koloni
Log Average
Standar
Deviasi
Kain
Alas
Sebelum
Produksi
I
160000 5,204119983
4,43
0,67
II
10700 4,029383778
II
11500 4,06069784
Istirahat
I
<300
5,89
0,80
II
2170000 6,336459734
III
275000 5,439332694
Akhir
Produksi
I
6700000000
9,826074803
9,57 0,31
II
1650000000
9,217483944
III
4500000000
9,653212514
Sampel
Periode
Pengambilan
Ulangan
Jumlah
Koloni
Log Average
Standar
Deviasi
Pisau
Sebelum
Produksi
I
13100 4,1172713
3,82 0,44
II
2070 3,3159703
II
10600 4,0253059
Istirahat
I
8200000 6,9138139
7,03 0,14
II
15000000 7,1760913
III
9700000 6,9867717
Akhir Produksi
I
1250000000
9,09691
9,05 0,06
II
1170000000 9,0681859
Sampel
Periode
Pengambilan
Ulangan
Jumlah
Koloni
Log Average
Standar
Deviasi
Pinset
Cabut
Duri
Sebelum
Produksi
I
12000000 7,079181246
6,49 0,51
II
1340000 6,127104798
II
1840000 6,264817823
Istirahat
I
75000000 7,875061263
7,47
0,35
II
18000000 7,255272505
III
19000000 7,278753601
Akhir
Produksi
I
1850000000 9,267171728
8,94 0,54
II
207000000 8,315970345
III
1690000000 9,227886705
Perhitungan TPC pada Manusia ( Tangan Pekerja)
Sampel
Periode
Pengambilan
Ulangan
Jumlah
Koloni
Log Average
Standar
Deviasi
Tangan
Sebelum
Produksi
I
2030 3,307496
3,59 0,61
II
19700 4,2944662
II
1470 3,1673173
Istirahat
I
770000 5,8864907
5,80 0,39
II
1410000 6,1492191
III
237000 5,3747483
Akhir Produksi
I
210000000 8,3222193
8,13 0,19
II
85000000 7,9294189