• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 4 di SD Negeri Dadapay

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pembelajaran Numbered Heads Together(NHT) Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 4 di SD Negeri Dadapay"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang telah dilakukan di SDN Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, dimana pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, observasi dan tindakan, kemudian dilengkapi hasil belajar Siklus I,Siklus II dan rekapitulasi hasil belajar pra Siklus, Siklus I dan Siklus II. Untuk lebih rincinya akan dibahas sebagai berikut.

4.1 Deskripsi Siklus I 4.1.1 Rencana Tindakan

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran di dalam silabus IPA Kelas 4 Semester 2. RPP siklus I dirancang dalam 3 kali pertemuan dimana pertemuan pertama dan kedua penyampaian materi serta penerapan metode Numbered Heads Together (NHT)

berbantuan media gambar dan pertemuan ketiga adalah pemantapan materi serta diadakannya tes uraian untuk siswa. Tes uraian untuk mengukur hasil belajar siswa selama satu siklus. Tahapan perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

(2)

hujan dan angin untuk mendukung penerapan metode Numbered Heads Together (NHT). Selain itu penulis juga mempersiapkan RPP, lembar observasi guru, dan lembar kerja siswa.

Pertemuan pertemuan kedua siklus I ini melanjutkan materi yang pertama mengenai berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan (cahaya matahari dan gelombang laut). Penulis mempersiapkan media gambar tentang cahaya matahari dan gelombang laut untuk mendukung penerapan metode Numbered Heads Together (NHT). Selain itu penulis juga mempersiapkan RPP, lembar observasi guru, dan lembar kerja siswa.

Pada pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari hasil belajar dan kekurangan / kelebihan pada pertemuan sebelumnya. Peneliti menyiapkan lembar evaluasi yang berisi butir-butir soal uraian yang telah di uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur hasil belajar siswa dari siklus I.

Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan metode

(3)

4.1.2 Pelaksanaan Observasi dan Tindakan

4.1.2.1Pelaksanaan Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan hanya pada pertemuan pertama dan kedua pada setiap siklusnya. Hal ini dikarenakan pada pertemuan ketiga tidak ada proses pembelajaran sesuai dengan lembar observasi yang mengacu pada langkah penerapan metode yang digunakan. Secara garis besar, berikut hasil pelaksanaan observasi pada siklus I yang dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16

Hasil Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I

Aspek Melakukan orientasi kelas dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

- -

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberi nomor pada setiap anggota kelompok. (Numbering)

- -

Kegiatan Inti

Membagikan gambar sebagai media belajar dan

membimbing siswa dalam kelompok √ - -

Melakukan tanya jawab tentang materi yang terdapat pada gambar, kemudian guru membagi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok. (Questioning)

- -

Membimbing siswa dalam proses diskusi, memastikan bahwa setiap anggota kelompok bekerjasama dan mengetahui jawaban hasil diskusi. (Heads together)

(4)

Aspek

Melakukan tanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan dari hasil diskusi.

- -

Kegiatan Penutup

Mengulas sekilas mengenai materi yang dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi kemudian siswa bersama guru menarikan kesimpulan tentang pembelajaran hari ini.

- -

Bersama dengan siswa melakukan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik.

- √ - √

Bersama dengan siswa merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya

- √ √ -

Melakukan kegiatan evaluasi/meminta siswa

untuk mempelajari materi selanjutnya. √ - -

Jumlah 10 2 11 1

(5)

melakukan refleksi dan tindak lanjut. Kemudian masih ada kekurangan selama proses pembelajaran, antara lain beberapa siswa yang masih malu bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan, siswa masih sering ramai sendiri tidak memperhatikan guru didepan kelas, siswa masih bingung cara mempresentasikan jawaban hasil diskusi dengan menggunakan kertas karton yang cukup besar didepan kelas, serta pada masing – masing kelompok belum mau memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lain yang sedang membacakan hasil diskusinya. Meskipun masih banyak ketidak sesuaian dengan perencanaan, namun pada pertemuan pertama langkah – langkah pembelajaran sudah sesuai rencana.

Kemudian pada Siklus I hasil pengamatan yang dilakukan pada pertemuan kedua dapat diketahui bahwa dari 12 pernyataan sudah dilakukan dengan baik, hanya ada 1 pernyataan yang belum dilakukan sesuai rencana, yaitu guru bersama siswa belum merencanakan tidak lanjut untuk pembelajaran berikutnya. Kemudian masih ada kekurangan dalam proses pembelajaran yaitu siswa masih belum mau memberikan tanggapan dari hasil diskusi kelompok lain, namun masalah-masalah pada pertemuan pertama sudah dapat teratasi dengan baik Meskipun demikian pada pertemuan kedua ini terdapat peningkatan dari pertemuan pertama. Presentase sebesar 90 %.

4.1.2.2Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan dalam siklus I dilakukan sejumlah 3 kali pertemuan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masing–masing berlangsung selama 2 x 35 menit (70 menit) setiap satu pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 April 2015 pada jam pertama pembelajaran, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 April 2015 pada jam pertama pembelajaran dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis tanggal 16 April 2015 pada jam terakhir pembelajaran.

(6)

Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari tiga pertemuan. Pada pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 April 2015 pada pukul 07.30 sampai 08.40 pada jam pertama pembelajaran. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama siswa kemudian guru memeriksa kehadiran siswa. Guru mengulas sedikit pembelajaran sebelumnya dan memberikan apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari yaitu dengan menunjukkan gambar anak sedang bermain hujan, disini guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang gambar yang ditunjukkan didepan kelas. Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru tentang gambar yang ditunjukan dan berusaha menjawab tentang materi yang akan diajarkan. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang berbagai faktor perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan (hujan dan angin), guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menjelaskan langkah pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru membentuk siswa dalam 4 kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 4 siswa dari jumlah total siswa sebanyak 16 siswa. Guru membagikan nomor yang berbeda pada setiap anggota kelompok, nomor yang disediakan 1-4 untuk masing-masing kelompok, nomor dapat dipasang di dada anak agar dapat lebih terlihat.

(7)

memfasilitasi kertas karton dan spidol untuk menjawab soal diskusi, hasil jawaban diskusi dibuat semenarik mungkin untuk nantinya dipresentasikan didepan kelas. Guru membimbing dalam proses diskusi, pemberitahu cara mengisi lembar jawaban pada kertas karton dengan baik dan benar. Setelah dirasa cukup dalam berdiskusi guru didepan kelas memanggil nomor anggota secara acak dan menyebutkan satu nomor, siswa dari setiap kelompok yang nomornya dipanggil menyiapkan jawaban untuk dipresentasikan di depan kelas. Siswa yang maju mempresentasikan hasil diskusinya, nomor soal yang dipresentasikan tidak harus sesuai dengan nomor yang dimiliki siswa. Dari berbagai jawaban, siswa dapat membandingkan hasil diskusinya dengan hasil diskusi kelompok lain. Sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan dari jawaban kelompok yang sedang presentasi. Kegiatan presentasi berulang sampai semua nomor dipanggil dan maju didepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa tentang materi yang didiskusikan, kemudian guru bersama dengan siswa meluruskan kesalah pahaman dan memberikan penguatan dari hasil diskusi yang telah dilakukan.

Guru bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan tentang materi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan (hujan dan angin) yang baru saja dipelajari dan siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran hari ini.

(2). Pertemuan Kedua

(8)

tentang materi yang akan diajarkan. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu masih melanjutkan materi pada pertemuan pertama tentang berbagai faktor perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan (cahaya matahari dan gelombang laut) , guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menjelaskan langkah pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru membentuk siswa dalam 4 kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 4 siswa dari jumlah total siswa sebanyak 16 siswa. Guru membagikan nomor yang berbeda pada setiap anggota kelompok, nomor yang disediakan 1-4 untuk masing-masing kelompok, nomor dapat dipasang di dada anak agar dapat lebih terlihat.

(9)

sesuai dengan nomor yang dimiliki siswa. Dari berbagai jawaban, siswa dapat membandingkan hasil diskusinya dengan hasil diskusi kelompok lain. Sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan dari jawaban kelompok yang sedang presentasi. Kegiatan presentasi berulang sampai semua nomor dipanggil dan maju didepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa tentang materi yang didiskusikan, kemudian guru bersama dengan siswa meluruskan kesalah pahaman dan memberikan penguatan dari hasil diskusi yang telah dilakukan.

Guru bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan tentang materi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan (cahaya matahari dan gelombang laut) yang baru saja dipelajari dan siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran hari ini. Kemudian siswa diminta untuk mempelajari materi selanjutnya yang akan dipelajari.

(3). Pertemuan Ketiga

Pertemuan ketiga dari siklus I dilaksanakan pada hari kamis 16 April 2015 pukul 11.00 sampai 12.10 pada jam terakhir pembelajaran. Kegiatan pembelajaran diawali guru dengan merivew pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua. Dimana guru mengadakan tanya jawab untuk mengukur pemahaman siswa sebelum mengadakan tes dan memberikan motivasi ataupun semangat untuk mengerjakan soal tes.

(10)

4.1.3 Hasil Tindakan Siklus 1

Hasil Tindakan pada siklus 1 ini berupa hasil belajar IPA yang diperoleh siswa setelah pembelajaran selesai dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga siklus I. Pada akhir pertemuan ketiga, siswa mengerjakan tes uraian sesuai dengan materi yang sudah disampaikan guru selama tiga hari tersebut. Siswa mengerjakan tes dengan jumlah 5 soal uraian yang sudah di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran IPA di SDN Dadapayam 02 adalah ≥60. Berdasarkan skor diperoleh siswa dari hasil evaluasi siklus I, maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensi hasil belajar siswa. Untuk mempermudah dalam pembuatan tabel distribusi frekuensi, menurut Subana (2000:48) rentang skor hasil belajar yang perlu dilakukan yaitu menentukan Jangkauan (J), Banyaknya kelas (K), dan Panjang kelas (K). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Setelah melakukan perhitungan diatas, maka berdasarkan nilai yang diperoleh siswa kelas 4 SDN Dadapayam 02 disajikan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siklus I yang dapat dilihat pada tabel 17.

Jangkauan = Nilai tertinggi-Nilai terendah = 84-44

= 40

Kelas Interval = 1 + 3,3 (log n) = 1 + 3,3 (log 16) = 1 + 3,3 (1,20)

(11)

Tabel 17

Distribusi Hasil Belajar IPA Siklus I

Nilai Frekuensi Presentase

44-51 1 6,25%

52-59 3 18,75 %

60-67 2 12,5 %

68-75 5 31,25 %

76-84 5 31,25 %

Jumlah 16 100 %

Nilai Rata-rata 68,5

Nilai Tertinggi 84

Nilai Terendah 44

Berdasarkan tabel 17 hasil yang diperoleh siswa pada Siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Dapat dilihat dari nilai rata-rata pada kondisi awal yaitu 58,1 meningkat menjadi 68,5 dari jumlah 16 siswa. Sedangkan untuk ketuntasan siswa dapat dilihat pada tabel 18 berikut :

Tabel 18

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Ketuntasan Nilai Frekuensi Presentase

Tuntas ≥60 12 75 %

Belum Tuntas <60 4 25 %

Jumlah 16 100%

(12)

Gambar 2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

4.1.4 Refleksi

Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran cukup sesuai dengan rencana dan langkah – langkah pembelajaran menggunakan metode

Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar. Pada pertemuan pertama masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, beberapa siswa yang masih malu bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan, siswa masih sering ramai sendiri tidak memperhatikan guru didepan kelas, siswa masih bingung cara mempresentasikan jawaban hasil diskusi dengan menggunakan kertas karton yang cukup besar didepan kelas, serta pada masing – masing kelompok belum mau memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lain yang sedang membacakan hasil diskusinya. Namun pada pertemuan kedua, kekurangan tersebut sudah bisa teratasi namun belum semua. Beberapa siswa sudah mulai berani memberikan tanggapan mereka dan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana dan sintaks.

Dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT)

berbantuan media gambar mengalami peningkatan. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I dapat dilihat dari jumlah siswa yang sudah memenuhi KKM. Dimana pada kondisi awal jumlah siswa yang tuntas hanya 6 siswa ( 37,5 % ),

75% 25%

Hasil Belajar Siklus I

(13)

setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 12 anak ( 75 % ).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar berhasil meningakatkan hasil belajar siswa namun belum mencapai indikator yang telah ditetapkan yaitu 80 % dari keseluruhan siswa tuntas sesuai KKM yang telah ditetapkan. Pada Siklus I belum semuanya sesuai dengan rencana yang telah dibuat, terutama pada proses pembelajaran yang mengajak siswa untuk lebih berani memberi tanggapan, dan bertanya pada guru, serta masih terdapat kekurangan guru dalam menerapkan langkah pembelajaran menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar sehingga harus dilanjutkan ke siklus II.

4.2Deskripsi Siklus II

Pada bagian ini akan diadakan rencana tindakan, observasi dan tindakan, kemudian dilengkapi hasil belajar Siklus II. Berdasarkan catatan perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran IPA menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar yaitu masih terdapat beberapa siswa yang belum berani memberi tanggapan, dan bertanya pada guru, serta masih terdapat kekurangan guru dalam menerapkan langkah pembelajaran menggunakan metode

(14)

4.2.1 Rencana Tindakan

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran di dalam silabus IPA Kelas 4 Semester 2. RPP siklus II dirancang dalam 3 kali pertemuan dimana pertemuan pertama dan kedua penyampaian materi serta penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar dan pertemuan ketiga adalah pemantapan materi serta diadakannya tes uraian untuk siswa. Tes uraian untuk mengukur hasil belajar siswa selama satu siklus. Tahapan perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Pertemuan pertama penulis bersama guru kelas 4 berdiskusi mengenai materi pelajaran yang akan diajarkan menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar. Pada siklus II standar kompetensi yaitu 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. untuk siklus II kompetensi dasarnya yaitu 10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor). Pada pertemuan pertama materi yang dibahas tentang dampak perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (banjir dan tanah longsor) dan cara pencegahan kerusakan lingkungan (banjir dan tanah longsor). Penulis mempersiapkan media gambar tentang banjir dan tanah longsor untuk mendukung penerapan metode Numbered Heads Together (NHT).

Selain itu penulis juga mempersiapkan RPP, lembar observasi guru, dan lembar kerja siswa.

Pertemuan kedua siklus II ini melanjutkan materi yang pertama mengenai berbagai dampak perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi dan abrasi) dan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi dan abrasi). Penulis mempersiapkan media gambar tentang erosi dan abras untuk mendukung penerapan metode

Numbered Heads Together (NHT). Selain itu penulis juga mempersiapkan RPP, lembar observasi guru, dan lembar kerja siswa.

(15)

evaluasi yang berisi butir-butir soal uraian yang telah di uji validitas dan reliabilitas untuk mengukur hasil belajar siswa dari siklus II.

Langkah-langkah pembelajaran yang dirancang disesuaikan dengan metode

Numbered Heads Together (NHT). Untuk mengetahui penerapannya di kelas, yang dilakukan peneliti yakni menyiapkan lembar observasi penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar. Dengan adanya lembar observasi ini peneliti dapat mengamati lebih jelas kesesuaian tindakan yang dilakukan di kelas dengan langkah – langkah yang seharusnya dilakukan. Di dalam lembar observasi terdapat dua kolom pelaksanaan yang harus di centang ( √ ) yakni Terlaksana jika tindakan yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang sesuai dengan metode, serta Belum Terlaksana jika langkah tersebut tidak diimplementasikan di dalam kelas. Sebelum dilaksanakannya tindakan di kelas, instrumen yang dibutuhkan untuk mengukur hasil belajar siswa juga disusun berdasarkan indikator yang telah ditetapkan peneliti.

4.2.2 Pelaksanaan Observasi dan Tindakan

4.2.2.1Pelaksanaan Observasi

(16)

Tabel 19

Hasil Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus II

Aspek Melakukan orientasi kelas dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan

- -

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberi nomor pada setiap anggota kelompok. (Numbering)

- -

Kegiatan

Inti Membagikan membimbing siswa dalam kelompok gambar sebagai media belajar dan √ - - Melakukan tanya jawab tentang materi yang

terdapat pada gambar, kemudian guru membagi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok. (Questioning)

- -

Membimbing siswa dalam proses diskusi, memastikan bahwa setiap anggota kelompok bekerjasama dan mengetahui jawaban hasil diskusi. (Heads together)

Melakukan tanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan dari hasil diskusi.

- -

Kegiatan Penutup

Mengulas sekilas mengenai materi yang dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi kemudian siswa bersama guru menarikan kesimpulan tentang pembelajaran hari ini.

(17)

Aspek yang

diamati Indikator

Pertemuan

1 2

T BT T BT

Bersama dengan siswa melakukan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik.

- -

Bersama dengan siswa merencanakan kegiatan tindak lanjut untuk belajar pada kegiatan berikutnya

- -

Melakukan kegiatan evaluasi/meminta siswa

untuk mempelajari materi selanjutnya. √ - -

Jumlah 12 0 12 0

Berdasarkan tabel 19 dapat dilihat bahwa pada Siklus II pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, juga dilakukan pula pengamatan terhadap langkah – langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat lembar observasi guru. Berdasarkan lembar observasi tersebut, hasil pengamatan yang dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua sudah sesuai, dapat diketahui bahwa dari 12 pernyataan sudah dilakukan dengan baik dan semua berjalan dengan lancar dengan presentase sebesar 100 %.

4.2.2.2Pelaksanaan Tindakan

(18)

tanggal 18 April 2015 pada jam pertama pembelajaran dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 18 April 2015 pada jam terakhir pembelajaran. (1). Pertemuan Pertama

Pelaksanaan pada siklus II ini terdiri dari tiga pertemuan. Pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 17 April 2015 pada pukul 07.30 sampai 08.40 pada jam pertama pembelajaran. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama siswa kemudian guru memeriksa kehadiran siswa. Guru mengulas sedikit pembelajaran sebelumnya dan memberikan apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari yaitu dengan menunjukkan gambar daerah yang terkena banjir dan tanah longsor, disini guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang gambar yang ditunjukkan didepan kelas. Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru tentang gambar yang ditunjukan dan berusaha menjawab tentang materi yang akan diajarkan. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang dampak perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (banjir dan tanah longsor) dan cara pencegahan kerusakan lingkungan (banjir dan tanah longsor). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menjelaskan langkah pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru membentuk siswa dalam 4 kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 4 siswa dari jumlah total siswa sebanyak 16 siswa. Guru membagikan nomor yang berbeda pada setiap anggota kelompok, nomor yang disediakan 1-4 untuk masing-masing kelompok, nomor dapat dipasang di dada anak agar dapat lebih terlihat.

(19)

setiap siswa bertanggung jawab mengerjakan soal sesuai nomor yang didapat kemudian anggota kelompok berfikir bersama menyatukan pendapat antar teman sekelompoknya. Pastikan bahwa semua anggota dalam kelompok mengetahui jawabannya. Dalam kerja kelompok diharap siswa aktif dalam menyampaikan pendapatnya. Dalam masing-masing kelompok guru memfasilitasi kertas karton dan spidol untuk menjawab soal diskusi, hasil jawaban diskusi dibuat semenarik mungkin untuk nantinya dipresentasikan didepan kelas. Guru membimbing dalam proses diskusi, pemberitahu cara mengisi lembar jawaban pada kertas karton dengan baik dan benar. Setelah dirasa cukup dalam berdiskusi guru didepan kelas memanggil nomor anggota secara acak dan menyebutkan satu nomor, siswa dari setiap kelompok yang nomornya dipanggil menyiapkan jawaban untuk dipresentasikan di depan kelas. Siswa yang maju mempresentasikan hasil diskusinya, nomor soal yang dipresentasikan tidak harus sesuai dengan nomor yang dimiliki siswa. Dari berbagai jawaban, siswa dapat membandingkan hasil diskusinya dengan hasil diskusi kelompok lain. Sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan dari jawaban kelompok yang sedang presentasi. Kegiatan presentasi berulang sampai semua nomor dipanggil dan maju didepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa tentang materi yang didiskusikan, kemudian guru bersama dengan siswa meluruskan kesalah pahaman dan memberikan penguatan dari hasil diskusi yang telah dilakukan.

(20)

(2). Pertemuan Kedua

. Pada pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 18 April 2015 pada pukul 07.30 sampai 08.40 pada jam pertama pembelajaran. Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa bersama siswa kemudian guru memeriksa kehadiran siswa. Guru mengulas sedikit pembelajaran sebelumnya dan memberikan apersepsi yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari yaitu dengan menunjukkan gambar tanah yang terkena erosi, disini guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang gambar yang ditunjukkan didepan kelas. Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru tentang gambar yang ditunjukan dan berusaha menjawab tentang materi yang akan diajarkan. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang dampak perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi dan abrasi) dan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi dan abrasi). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menjelaskan langkah pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru membentuk siswa dalam 4 kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 4 siswa dari jumlah total siswa sebanyak 16 siswa. Guru membagikan nomor yang berbeda pada setiap anggota kelompok, nomor yang disediakan 1-4 untuk masing-masing kelompok, nomor dapat dipasang di dada anak agar dapat lebih terlihat.

(21)

pendapatnya. Dalam masing-masing kelompok guru memfasilitasi kertas karton dan spidol untuk menjawab soal diskusi, hasil jawaban diskusi dibuat semenarik mungkin untuk nantinya dipresentasikan didepan kelas. Guru membimbing dalam proses diskusi, pemberitahu cara mengisi lembar jawaban pada kertas karton dengan baik dan benar. Setelah dirasa cukup dalam berdiskusi guru didepan kelas memanggil nomor anggota secara acak dan menyebutkan satu nomor, siswa dari setiap kelompok yang nomornya dipanggil menyiapkan jawaban untuk dipresentasikan di depan kelas. Siswa yang maju mempresentasikan hasil diskusinya, nomor soal yang dipresentasikan tidak harus sesuai dengan nomor yang dimiliki siswa. Dari berbagai jawaban, siswa dapat membandingkan hasil diskusinya dengan hasil diskusi kelompok lain. Sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan dari jawaban kelompok yang sedang presentasi. Kegiatan presentasi berulang sampai semua nomor dipanggil dan maju didepan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa tentang materi yang didiskusikan, kemudian guru bersama dengan siswa meluruskan kesalah pahaman dan memberikan penguatan dari hasil diskusi yang telah dilakukan.

Guru bersama siswa merangkum dan membuat kesimpulan tentang materi dampak perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi dan abrasi) dan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi dan abrasi) yang baru saja dipelajari dan siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran hari ini. Guru melakukan tindak lanjut untuk pembelajarn selanjutnya dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.

(3). Pertemuan Ketiga

(22)

siswa sebelum mengadakan tes dan memberikan motivasi ataupun semangat untuk mengerjakan soal tes.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang kesulitan sebelum siswa mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang terdiri dari 5 soal uraian. Soal yang diberikan kepada siswa sudah melalui proses uji validitas dan reliabilitas. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran selama 3 kali pertemuan tersebut.

Hasil pengamatan pada pertemuan ketiga, dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah sangat sesuai dengan perencanaan. Peran guru di dalam kegiatan pembelajaran siklus II sudah berkurang, guru hanya sebagai fasilitator saja, kegiatan lebih berpusat pada siswa. Hal ini menunjukkan bahwa indikator proses telah tercapai,dan kegiatan pembelajaran sudah baik.

4.2.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil Tindakan pada siklus II ini berupa hasil belajar IPA yang diperoleh siswa setelah pembelajaran selesai dilaksanakan yaitu pada pertemuan ketiga siklus II. Pada akhir pertemuan ketiga, siswa mengerjakan tes uraian sesuai dengan materi yang sudah disampaikan guru selama tiga kali pertemuan tersebut. Siswa mengerjakan tes dengan jumlah 5 soal uraian yang sudah di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

(23)

Jangkauan = Nilai tertinggi-Nilai terendah = 96-52

= 44

Kelas Interval = 1 + 3,3 (log n) = 1 + 3,3 (log 16) = 1 + 3,3 (1,20)

= 4,96  dibulatkan menjadi 5

Panjang Interval = = = 8,8  diambil 9 agar semua data dapat terangkat

Setelah melakukan perhitungan diatas, maka berdasarkan nilai yang diperoleh siswa kelas 4 SDN Dadapayam 02 disajikan tabel distribusi frekuensi hasil belajar siklus II yang dapat dilihat pada tabel 20.

Tabel 20

Distribusi Hasil Belajar IPA Siklus II

Nilai Frekuensi Presentase

51-59 1 6,25 %

60-68 3 18,75 %

69-77 3 18,75 %

79-87 4 25 %

88-96 5 31,25 %

Jumlah 16 100 %

Nilai Rata-rata 79

Nilai Tertinggi 96

(24)

Berdasarkan tabel 20 hasil yang diperoleh siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar siklus I. Dapat dilihat dari nilai rata-rata pada siklus I yaitu 68,5 meningkat menjadi 79 dari jumlah 16 siswa. Sedangkan untuk ketuntasan siswa dapat dilihat pada tabel 21 berikut :

Tabel 21

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II Ketuntasan Nilai Frekuensi Presentase

Tuntas ≥60 15 93,75 %

Belum Tuntas <60 1 6,25 %

Jumlah 16 100%

Dari hasil analisis hasil belajar Siklus II, terdapat 15 siswa yang tuntas (93,75 %) dan terdapat 1 siswa yang belum tuntas (6,25%) Diagram ketuntasan hasil belajar Siklus II dapat dilihat pada gambar 3 berikut :

Gambar 3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

Hasil belajar siswa setelah pelaksanaan kegiatan pembelajaran Siklus II selama 3 pertemuan, mengalami peningkatan dari hasil belajar siswa pada Siklus I.

4.2.4 Refleksi

Melalui refleksi dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran sangat sesuai dengan rencana dan langkah – langkah pembelajaran menggunakan metode

93.75% 6.25%

Hasil Belajar Siklus II

(25)

Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar. Pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga hasil pengamatan tidaklah jauh berbeda. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa sudah berani bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan, siswa sudah memperhatikan guru didepan kelas tidak ramai sendiri , siswa sudah bisa mempresentasikan jawaban hasil diskusi dengan menggunakan kertas karton yang cukup besar didepan kelas, serta pada masing – masing kelompok sudah memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lain. Siswa menjadi lebih aktif, lebih berantusias, terlihat lebih senang dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar IPA. Langkah –langkah yang dilakukan sudah sesuai dengan sintak, dengan kata lain lembar observasi sudah menyatakan “Terlaksana” tanpa ada catatan apapun. Hal ini berarti kegiatan pembelajaran yang dilakukan telah mencapai indikator proses yang telah ditetapkan sebelumnya.

Berdasarkan tindakan kelas yang dilakukan, minat dan hasil belajar siswa dalam mata pelajara IPA menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT)

berbantuan media gambar mengalami peningkatan. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II di kelas, peneliti dan guru kelas memperoleh hasil yang memenuhi indikator kinerja bahkan melampaui indikator yang ditetapkan yakni 80%. Persentase hasil belajar siswa setelah siklus II berlangsung sebesar 93,75% yang berarti lebih besar dari indikator kinerja yang telah ditetapkan.

(26)

Masing – masing variabel terikat sudah menunjukkan hasil yang berada di atas indikator kinerja yang telah ditetapkan, oleh sebab itu guru dan peneliti membuat kesepakatan tentang akhir tindakan kelas ini. Karena hasil yang diperoleh sudah berada di atas indikator kinerja yang ditetapkan, maka penelitian cukup sampai siklus II dan tidak diadakan siklus selanjutnya lagi.

4.3 Analisis Data Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil tindakan dari kondisi awal, Siklus I dan Siklus II maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar selalu mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPA kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II setelah mengikuti proses belajar mengajar menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar dapat dilihat pada tabel 22 berikut:

Tabel 22

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Kategori Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi Kondisi Awal Siklus I Siklus II %

Tuntas 6 37,5 12 75 15 93,75

Belum Tuntas 10 62,5 4 25 1 6,25

Jumlah 16 100 16 100 16 100

Berdasarkan tabel 22 dapat diketahui bahwa adanya peningkatan hasil belajar IPA yang memenuhi kriteria ketuntasan (KKM ≥60). Terbukti untuk persentase ketuntasan pada kondisi awal hanya 37,5 % kemudian pada saat penerapan metode

Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar presentase ketuntasan siklus I sebesar 75 % dan pada Siklus II presentase ketuntasan menjadi 93,75 %. Ini membuktikan bahwa pembelajaran dengan mengunakan metode Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(27)

Gambar 4

Berdasarkan gambar 4

Numbered Heads Together (NHT)

hasil belajar IPA dengan peningkatan yang sig

pada kondisi awal ( pra siklus) dengan setiap siklus nya selalu meningkat dalam jumlah presentase siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan hasil belajar siswa Kelas pada mata pelajaran IPA Tahun Ajaran 201

peningkatan dari kondisi awal siswa, S

tindakan kelas yang sudah dilaksanakan, peneliti mengambil inti dari peningkatan yang terjadi selama siklus berlangsung. Persentase

awal ( Pra Siklus ) Hasil Belajar

akhir Siklus II juga terlihat bahwa hasil belajar siswa meningkat m Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra (2013) dalam jurnal yang berjudul ‘

Media Grafis Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil’’,

menunjukkan bahwa berdasarkan analisis data penggunaan model

learning tipe Numbered

Diagram Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar 4 diatas, dapat dikatakan bahwa penerapan

Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar dapat

hasil belajar IPA dengan peningkatan yang signifikan dimana dapat dibandingkan pada kondisi awal ( pra siklus) dengan setiap siklus nya selalu meningkat dalam jumlah presentase siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM.

asil pengamatan hasil belajar siswa Kelas 4 SDN Dadapayam pada mata pelajaran IPA Tahun Ajaran 2014/2015 dapat diketahui bahwa terjadi

katan dari kondisi awal siswa, Siklus I hingga akhir Siklus II. Dalam penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan, peneliti mengambil inti dari peningkatan yang terjadi selama siklus berlangsung. Persentase siswa yang tuntas KKM, k

Hasil Belajar 37,5 % meningkat pada Siklus I yakni akhir Siklus II juga terlihat bahwa hasil belajar siswa meningkat menjadi

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arief Bachtiar Putra (2013) dalam jurnal yang berjudul ‘’Cooperative Learning Tipe NHT Dengan Media Grafis Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil’’, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis data penggunaan model

umbered Heads Together (NHT) dengan media grafis pada ifikan dimana dapat dibandingkan pada kondisi awal ( pra siklus) dengan setiap siklus nya selalu meningkat dalam

Dadapayam 02 dapat diketahui bahwa terjadi iklus II. Dalam penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan, peneliti mengambil inti dari peningkatan siswa yang tuntas KKM, kondisi menunjukkan bahwa berdasarkan analisis data penggunaan model cooperative

(28)

pembelajaran PKn kelas V B SD Negeri 5 Metro Barat dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I (35,71%), siklus II (58,93%), dan siklus III (83,33%). Peningkatan dari siklus I ke siklus II (23,22%) dan dari siklus II ke siklus III (24,4%). Sementara itu nilai rata-rata kinerja guru pada siklus I (48,89), siklus II (61,48), dan siklus III (77,04). Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I (57,86), siklus II (65), dan siklus III (90). Peningkatan dari siklus I ke siklus II (7,14) dan dari siklus II ke siklus III (25). Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Penerapan metode Numbered Heads Together (NHT) berbantuan media gambar terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata IPA kelas 4 SD Negeri Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Harapan yang diinginkan peneliti setelah pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yakni dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam menerapkan metode yang menarik dalam proses pembelajaran. Memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman melalui penggunaan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Guru juga dapat meningkatkan kompetensi professional antar guru di sekolah.

Gambar

Tabel 16 Hasil Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I
gambar kebakaran hutan,  disini guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
Tabel 17 Distribusi Hasil Belajar IPA
Gambar 2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I
+6

Referensi

Dokumen terkait

hasil penataan Stabilisasi, dari 13 aspek yang diteliti yaitu pada 5 aspek : retribusi, kualitas sarana,. kebersihan lokasi, fasilitas pendukung dan

Mohamed Ismail bin Mohamed Shariff, “ Salient Features of Islamic Banking Act 1983 and Banking and Financial Institutions Act 1989”, working paper presented during

Sebelum proses klasifikasi dapat dilakukan, sistem akan melewati proses ekstraksi ciri citra dataset (3 jenis kendaraan) menggunakan fitur local binary pattern

Telah berhasil dibuat implementasi sistem pentautan citra udara menggunakan algoritme SURF dan metode reduksi data dengan melakukan pengujian terhadap variasi

Tulisan ini merupakan bagian dari kegiatan Riset Kapasitas PEnangkapan Cantrang pada Perikanan Demersal di Laut Jawa Serta Pukat Cincin pada Perikanan Cakalang dan

Faktor fisik yang menyebabkan aktivitas pertannian lebih banyak dilakukan pada wilayah beting gisik yang relatif jauh dari garis

Berfokus pada pengaruh harapan wisatawan, persepsi kualitas, citra tempat tujuan, kualitas layanan dengan mediasi nilai yang dirasakan terhadap kepuasan wisatawan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidenti fi kasi efektivitas teknik rawat luka modern dan Luka konvensional Dressing terhadap kadar Interleukin 1 (IL-1) dan Interleukin 6 (IL-6)