BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh auditor dari tingkatan partner, manajer, senior dan junior yang bekerja KAP Indonesia wilayah DKI Jakarta. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik snowball sampling dan diukur dengan rumus Cochran sehingga diperoleh minimal sampel yang diperlukan sebanyak 150 responden. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi manajer, senior auditor dan junior auditor yang melaksanakan pekerjaan di bidang auditing.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung seperti dengan cara mendatangi responden serta tidak langsung yaitu melalui perantara kepada responden yang bekerja pada 4 besar KAP Indonesia di wilayah DKI Jakarta. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 15 Juni sampai 31 Juli 2017.
Adapun kuesioner yang disebar adalah sebanyak 250 lembar kuesioner. Dari keseluruhan kuesioner yang disebar, jumlah kembali adalah sebanyak 200 kuisioner atau 80% . Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 50 buah atau 20% . Kuesioner yang tidak kembali dikarenakan
bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan sekaligus menjelang Hari Raya Idul Fitri serta beberapa auditor dengan melakukan pekerjaan audit untuk laporan KPPK (Kegiatan Penerapan Prinsip Kehati-hatian) di tempat klien sehingga tidak berada pada lokasi . Tabel 4.1 menunjukkan tingkat penyebaran dan pengembalian kuesioner dalam penelitia
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Jumlah kuesioner yang disebar 250 100% 2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 50 20% 3 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 200 80%
Sumber : Data rimer yang diolah, 2017
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP yang termasuk dalam KAP 4 besar di Indonesia sesuai dengan yang terdapat pada Profil Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik 2016 yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan Profesi Keuangan Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, Pendidikan formal dan informal dan posisi dalam KAP.
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan table 4.2 menunjukkan bahwa sebanyak 107 orang atau 53,5% responden didominasi oleh jenis kelamin pria dan sisanya sebanyak 93 orang atau 46,5% responden berjenis kelamin perempuan. Berikut ini tabel 4.2 yang menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.2
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1. Perempuan 93 46,5
2. Pria 107 53,5
Total 200 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Dalam penelitian ini, responden pria lebih mendominasi dibandingkan wanita, hal ini dikarenakan lingkungan kerja auditor yang berat seperti deadline yang ketat, jam lembur (overtime) yang berlebihan dan tingkat stress dan tekanan yang sangat tinggi sehingga bagi sebagian besar kaum wanita hal tersebut sulit diatasi. Pria bertindak berdasarkan logika, sedangkan wanita berdasarkan perasaan, hal inilah yang membuat pria lebih baik dan mampu dalam mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, dalam hal pertanggungjawaban manajerial, pria lebih besar dibandingkan wanita karena pria lebih berorientasi pada pekerjaan.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia.
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase (%)
1. Kurang dari 25 Tahun 147 73,5
2. 25 – 35 Tahun 47 23,5
3. 36- 45 Tahun 6 3
Total 200 100
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik mayoritas berusia kurang dari 25 tahun sebanyak 147 orang atau 73,5% , yang berusia 25-35 tahun sebanyak 47 orang atau 23,5% dan sisanya berusia 36-45 tahun sebanyak 6 orang atau 3% .
Responden dalam penelitian ini didominasi oleh auditor yang memiliki usia kurang dari 25 tahun , hal ini dikarenakan sebagian besar mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan pendidikannya memiliki keinginan untuk memulai kariernya sebagai auditor. Dengan memulai karier sebagai auditor dianggap dapat menjadi batu loncatan yang baik untuk kemudian dapat bekerja di perusahaan – perusahaan besar.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Formal
Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan pendidikan.
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Formal
No. Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1. Sarjana (S1) 190 95
2. Magister (S2) 10 5
Total 200 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) yaitu
sebanyak 190 orang atau 95%, sedangkan sisanya sebanyak 5 orang atau 5% responden berpendidikan terakhir Strata Dua (S2) .
Hal ini disebabkan karena dengan memiliki kualifikasi pendidikan sarjana (S1) , seseorang sudah bisa melamar menjadi auditor. Selain itu, jenjang karier yang terdapat dalam suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) didasarkan pada kinerja dan pengalaman bukan pada pendidikan yang dimiliki.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi dalam KAP
Tabel 4.5 dibawah ini menunjukkan hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi dalam KAP.
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi dalam KAP No. Posisi dalam KAP Jumlah Persentase (%)
1. Associate Manajer 8 4
2. Junior Auditor 122 61
3. Senior Auditor 70 35
Total 200 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 122 orang atau 61% menduduki jabatan sebagai junior auditor. Responden yang menduduki jabatan sebagai senior auditor sebanyak 70 orang atau 35% dan sisanya sebanyak 8 orang atau 4% menduduki jabatan associate manajer.
Jabatan responden dalam penelitian ini didominasi oleh junior auditor. Didalam suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) membutuhkan lebih banyak junior auditor, karena dalam perikatan
klien dalam 1 team biasanya terdiri dari 1 senior auditor dan beberapa junior auditor. Beberapa junior auditor akan dikoordinasi oleh seorang senior auditor. Komposisi inilah yang menyebabkan junior auditor lebih mendominasi dibandingkan jabatan lainnya. Junior auditor bertugas untuk melaksanakan audit fieldwork.
e. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Informal
Hasil uji deskripsi responden berdasarkan pendidikan informal disajikan pada table 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Informal
No. Pendidikan Informal Jumlah Persentase (%)
1. None 170 85
2. PPA (Ak) 30 15
Total 200 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan, terdapat 170 orang responden atau 85 %tidak memiliki latar belakang pendidikan lain selain pendidikan formal dan 30 orang responden atau 15% memiliki latar belakang pendidikan PPA (Ak). Maka secara keseluruhan dapat diketahui rata-rata responden yang bekerja di Kantor Akuntan Publik adalah yang tidak memiliki latar belakang pendidikan lain selain pendidikan formal. Hal ini dikarenakan keterbatasan auditor dalam mengelola waktu disamping jam kerja kantor yang kurang fleksibel.
B. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif data mentah diubah menjadi informasi yang dapat menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data. Karakteristik yang digambarkan adalah karakteristik responden, serta distribusi data yang mencakup mean, median,
modus, standar deviasi, range, tabel atau grafik. Berikut adalah hasil uji
statistik deskriptif yaitu:
TABEL 4.7
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Deviation Std. Time Pressure 200 23.00 35.00 33.6550 1.25052 Komitmen Profesional 200 22.00 35.00 34.5100 1.51372 Etika Profesional 200 48.00 70.00 64.9650 3.24444 Penghentian Prematur 200 54.00 70.00 65.3600 3.41595
Valid N (listwise) 200
Sumber : Data diolah dengan SPSS 21
Dari tabel hasil output diatas menunjukkan jumlah pengukuran (N) adalah 200 sampel. Variabel pertama Time Pressure menunjukkan nilai minimum adalah sebesar 23. Yaitu dari responden yang menjawab pertanyaan kuesioner penelitian dengan jawaban netral dan kurang setuju terhadap pelanggaran rencana dalam melakukan audit sedangkan nilai maksimum sebesar 35 yaitu dari responden menjawab kuesioner dengan jawaban setuju dan sangat setuju terhadap adanya pelanggaran rencana dalam melakukan
audit. Nilai rata-rata (Mean) sebesar 33,65 dengan standar deviasi (Std) sebesar 1,25. Standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa data memiliki sebaran yang kecil dan data yang digunakan merupakan data yang baik.
Variabel kedua yaitu Komitmen Profesional menunjukkan nilai minimum adalah sebesar 22. Yaitu dari responden yang menjawab pertanyaan kuesioner penelitian dengan jawaban netral dan kurang setuju terhadap tingkat komitmen individu sebagai profesi auditor sedangkan nilai maksimum sebesar 35 yaitu dari responden menjawab kuesioner dengan jawaban Setuju dan sangat setuju. nilai rata-rata (Mean) sebesar 34,51 dengan standar deviasi (Std) sebesar 1,51. Standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa data memiliki sebaran yang kecil dan data yang digunakan merupakan data yang baik.
Variabel ketiga yaitu Etika Profesional menunjukkan nilai minimum adalah sebesar 48. Yaitu dari responden yang menjawab pertanyaan kuesioner penelitian dengan jawaban netral dan kurang setuju terhadap kode etik profesi auditor sedangkan nilai maksimum sebesar 70. Yaitu dari responden menjawab kuesioner dengan jawaban setuju dan sangat setuju . nilai rata-rata (Mean) sebesar 64,96 dengan standar deviasi (Std) sebesar 3,24. Standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa data memiliki sebaran yang kecil dan data yang digunakan merupakan data yang baik.
Variabel keempat yaitu Penghentian Prematur Prosedur Audit menunjukkan nilai minimum adalah sebesar 54. Yaitu dari responden yang
menjawab pertanyaan kuesioner penelitian dengan jawaban netral dan kurang setuju sedangkan nilai maksimum sebesar 70 yaitu dari responden menjawab kuesioner dengan jawaban setuju dan sangat setuju. nilai rata-rata (Mean) sebesar 65,36 dengan standar deviasi (Std) sebesar 3,41. Standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan bahwa data memiliki sebaran yang kecil dan data yang digunakan merupakan data yang baik.
Hal ini menunjukkan bahwa data dari variabel tersebut cukup baik, karena nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai standar deviasinya mengidentifikasikan bahwa standar error dari variabel tersebut kecil dan data dapat dipergunakan untuk langkah penelitian selanjutnya.
C. Hasil Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dalam suatu penelitian bertujuan untuk menunjukkan seberapa besar derajat skor tes mengukur hipotesis yang dikehendaki untuk diukur. Validitas isi suatu instrumen berkaitan dengan kesesuaian antara karakteristik dari variabel yang dirumuskan pada definisi konseptual dan operasionalnya.
Apabila semua karakteristik variabel yang dirumuskan pada definisi konseptualnya dapat diungkap melalui butir-butir suatu instrumen, maka instrumen itu dinyatakan memiliki validitas isi yang baik. Selain itu uji validitas bertujuan untuk mengukur sejauh mana item-item dalam suatu alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi obyek
yang hendak diukur oleh alat ukur tersebut atau berhubungan dengan representasi dari keseluruhan penelitian.
Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika seluruh butir pertanyaan mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur tersebut. Cara yang dipergunakan adalah dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel degree of freedom = n-k, dan daerah sisi pengujian dengan alpha 0,05. Jika r hitung tiap butir pertanyaan bernilai positif dan lebih besar terhadap r tabel, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, atau dengan cara membandingkan tingkat signifikansi dengan batasan 0,05.
Pada penelitian dengan jumlah sampel 200 responden ini telah dilakukan uji validitas pada masing-masing variabel penelitian dengan hasil seperti dalam tabel yaitu:
Tabel 4.8
HASIL UJI VALIDITAS TIME PRESSURE
No Korelasi Antara Nilai Sig Keputusan 1 X1.1 X1 (Total Konstruk) 0,000 VALID 2 X1.2 X1 (Total Konstruk) 0,000 VALID 3 X1.3 X1 (Total Konstruk) 0,000 VALID 4 X1.4 X1 (Total Konstruk) 0,000 VALID 5 X1.5 X1 (Total Konstruk) 0,022 VALID Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Pada uji validitas variabel Time Pressure menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) dengan nilai 0,000 dan 0,022 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut valid. Berdasarkan hasil pengujian ini maka penelitian dapat dilakukan pada tahapan selanjutnya, seluruh data valid berdasarkan hasil uji tersebut.
TABEL 4.9
HASIL UJI VALIDITAS KOMITMEN PROFESIONAL
No Korelasi Antara Nilai Sig Keputusan
1 X2.1 X2 (Total Konstruk) 0,000 VALID 2 X2.2 X2 (Total Konstruk) 0,000 VALID 3 X2.3 X2 (Total Konstruk) 0,000 VALID 4 X2.4 X2 (Total Konstruk) 0,000 VALID 5 X2.5 X2 (Total Konstruk) 0,000 VALID Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Pada uji validitas variabel Komitmen Profesional menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) dengan nilai 0,000, nilai tersebut atau lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut valid. Berdasarkan hasil pengujian ini maka penelitian dapat dilakukan pada tahapan selanjutnya, seluruh data valid berdasarkan hasil uji tersebut serta dapat dipastikan bahwa seluruh butir pertanyaan sudah valid.
TABEL 4.10
HASIL UJI VALIDITAS ETIKA PROFESIONAL
No Korelasi Antara Nilai Sig Keputusan
1 X2.1 X3 (Total Konstruk) 0,000 VALID 2 X3.2 X3 (Total Konstruk) 0,000 VALID 3 X.3 X3 (Total Konstruk) 0,000 VALID 4 X3.4 X3 (Total Konstruk) 0,000 VALID 5 X3.5 X3 (Total Konstruk) 0,000 VALID 6 X3.6 X3 (Total Konstruk) 0,000 VALID 7 X3.7 X3 (Total Konstruk) 0,000 VALID 8 X3.8 X3 (Total Konstruk) 0,000 VALID 9 X3.9 X3 (Total Konstruk) 0,000 VALID 10 X3.10 X3 (Total Konstruk) 0,000 VALID Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Pada uji validitas variabel Etika Profesional menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) dengan nilai 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut valid.
Berdasarkan hasil pengujian ini maka penelitian dapat dilakukan pada tahapan selanjutnya, seluruh data valid berdasarkan hasil uji tersebut serta dapat dipastikan bahwa seluruh butir pertanyaan sudah valid.
TABEL 4.11
HASIL UJI VALIDITAS PENGHENTIAN PREMATUR PROSEDUR AUDIT
No Korelasi Antara Nilai Sig Keputusan
1 Y.1 Y (Total Konstruk) 0,000 VALID 2 Y.2 Y (Total Konstruk) 0,000 VALID 3 Y.3 Y (Total Konstruk) 0,000 VALID 4 Y.4 Y (Total Konstruk) 0,000 VALID 5 Y.5 Y (Total Konstruk) 0,000 VALID 6 Y.6 Y (Total Konstruk) 0,000 VALID 7 Y.7 Y (Total Konstruk) 0,000 VALID 8 Y.8 Y (Total Konstruk) 0,000 VALID 9 Y.9 Y (Total Konstruk) 0,000 VALID 10 Y.10 Y (Total Konstruk) 0,000 VALID Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Pada uji validitas variabel Penghentian Prematur Prosedur Audit menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) dengan nilai 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut valid.
Hasil pengujian atas seluruh butir pertanyaan menunjukkan bahwa keseluruhan dari keempat variabel sudah valid untuk dilakukan pengujian selanjutnya, tidak terjadi missing data.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,60 . Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Time Pressure 0,625 Reliabel
Komitmen Profesional 0,879 Reliabel
Etika Profesional 0,803 Reliabel
Penghentian Prematur Prosedur
Audit 0,792 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Tabel 4.12 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha atas variabel
Time Pressure sebesar 0,625, Komitmen Profesional 0,879, Etika
Profesional 0,803 dan Penghentian Prematur Prosedur Audit sebesar 0,792. Dari hasil uji reliabilitas diatas dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 . Hal ini menunjukkan bahwa
setiap item pernyataan yang akan digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi sampel, untuk 200 sampel diuji dengan One-Sampel
Kolmogorov-Smirnov Test dengan output yaitu:
TABEL 4.13
HASIL UJI NORMALITAS
Sumber: Data diolah dari SPSS-21
Berdasarkan output di atas diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,381 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas dengan grafik Histogram sbb :
GAMBAR 4.15 GRAFIK P-P PLOT UJI NORMALITAS
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa grafik Histogram maupun grafik normal P-Plot memberikan pola distribusi data yang normal. Dapat dilihat pada grafik Histogram yang menggambarkan lonceng serta pada grafik normal P-Plot titik-titik yang mewakili jumlah sampel dalam penelitian ini mendekati garis diagonal.
2. Uji Multikolineritas
Uji Multikolonieritas dilakukan dengan VIF dan hasilnya yaitu : TABEL 4.16
HASIL UJI MULTIKOLINERITAS
Sumber : Data diolah dari SPSS-21
Variable Tollerence VIF Keterangan
Time Pressure 0,347 2,880 tidak terjadi multikolonieritas Komitmen
Profesional 0,355 2,817 tidak terjadi multikolonieritas Etika
Berdasarkan hasil uji multikolonieritas di atas dapat dilihat bahwa variabel bebas dalam penelitian ini bahwa Time Pressure (X1) tolerance 0,347 lebih besar dari 0,10 dan VIF sebesar 2,880 lebih kecil dari 10,00. Untuk Komitmen Profesional (X2) tolerance 0,355 lebih besar dari 0,10 dan VIF sebesar 2,817 lebih kecil dari 10,00. Untuk Etika Profesional (X3) tolerance 0,958 lebih besar dari 0,10 dan VIF sebesar 1,044 lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel.
3. Uji Heteroskedatisitas
Pada penelitian ini dilakukan pengujian Heterokedastisitas dengan hasil yaitu:
TABEL 4.17
HASIL UJI HETEROKEDASTIS (UJI GLETSER)
Sumber : Data diolah dari SPSS-21
Dari tabel 4.16 di atas, dapat diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) ketiga variabel independen terhadap nilai absolut residual masing-masing adalah time pressure 0,195 (0,195 > 0,05), komitmen profesional 0,123
(0,123 > 0,05), etika profesional 0,798 (0,798 > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas pada model regresi.
E. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda melalui pengujian Goodness of Fit yaitu uji koefisien determinasi, uji F dan uji t. Pengujian hipotesis meliputi yaitu:
1. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Pada regresi berganda untuk pengujian koefisien determinasi dipergunakan model summary dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen yang terdiri dari time pressure, komitmen professional dan etika profesional. Hasil uji koefisien determinasi yaitu:
TABEL 4.18
HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
1 .460a .212 .200
a. Predictors: (Constant), EtikaProfesional, KomitmenProfesional, TimePressure b. Dependent Variable: PenghentianPrematur
Sumber : Data diolah dari SPSS-21
Dari hasil di atas diketahui bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,200.
audit dipengaruhi oleh time pressure, komitmen profesional dan etika profesional sebesar 0,200.
Hal ini berarti bahwa penghentian prematur prosedur audit dipengaruhi oleh time pressure, komitmen profesional dan etika profesional sebesar 20% dan sisanya 80% dipengaruhi oleh hal-hal lain yang tidak diteliti.
2. Hasil Uji F
Pengujian pengaruh simultan atau Uji F tujuannya adalah untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau tidak (Ghozali ; 2013). Hasil uji F dalam pnelitian ini yaitu:
TABEL 4.19
HASIL UJI F STATISTIK
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1007.081 3 335.694 17.572 .000b Residual 3744.408 196 19.104 Total 4751.489 199
a. Dependent Variable: PenghentianPrematur
b. Predictors: (Constant), EtikaProfesional, KomitmenProfesional, TimePressure
Sumber: Data diolah dari SPSS-21
Tabel di atas menunjukkan hasil uji F dengan nilai F hitung sebesar 17,57 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen
yaitu time pressure, komitmen profesional dan etika profesional berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu penghentian prematur prosedur audit.
3. Hasil Uji t
Pengujian parsial atau Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh 1 variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil pengujian data dengan Uji t yaitu:
TABEL 4.20
HASIL UJI t STATISTIK
Sumber: Data diolah dari SPSS-21
Tabel di atas menunjukkan hasil Uji t antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel indpenden time pressure memiliki t
hitung positif sebesar 3,332 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001
(< 0,05), dengan demikian H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa time pressure berpengaruh terhadap penghentian prematur prosedur
Hasil Uji t untuk variabel komitmen profesional memiliki t hitung
negatif sebesar 4,860 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0,05), dengan demikian H2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa komitmen
profesional berpengaruh terhadap penghentian prematur prosedur audit. Hasil Uji t untuk variabel etika profesional memiliki t hitungpositif
sebesar 5,212 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0,05), dengan demikian H3 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa etika profesional
berpengaruh terhadap penghentian prematur prosedur audit.
F. UJI ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui koefisien regresi atau besarnya pengaruh variabel dependennya yaitu Penghentian prematur prosedur audit (Y), sedangkan variabel independennya yaitu time
pressure (X1), komitmen profesional (X2), dan etika profesional (X3).
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda karena memiliki variabel lebih dari satu.
Menurut Priyatno (2013:40): “Analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis) ini digunakan untuk menaksir atau meramalkan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan analisis ini didasarkan pada hubungan lebih dari satu variabel independen”. Dalam penelitian persamaan regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel coefficients berikut ini:
TABEL 4.21
PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA
Sumber : Data diolah dari SPSS-21
Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat diketahui persamaan regresi linier berganda yaitu sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Y = 28,508 + 1,071 X1 – 1,211 X2 + 0,375 X3 + 0,8
Interpretasi atas persamaan regresi diatas adalah sebagai berikut : 1. Konstanta 28,508 artinya jika time pressure (X1), komitmen
professional(X2) dan etika professional (X3) sebesar 0 maka penghentian prematur prosedur audit (Y) nilainya akan bertambah sebesar 28,508. 2. Time pressure (X1) mempunyai nilai koefisien regresi dengan arah positif
sebesar 1,071. Hal ini berarti kenaikan sebesar 1% dari variable time
pressure menyebabkan penghentian prematur prosedur audit mengalami
kenaikan sebesar 1,071. Koefisien ini bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara variable independen dengan variable dependen. 3. Komitmen professional (X2) mempunyai nilai koefisiensi regresi dengan
komitmen professional menyebabkan penghentian prematur prosedur audit mengalami penurunan sebesar 1,211. Koefisien ini bernilai negatif artinya terjadi pengaruh negatif antara variable independen dengan variable dependen.
4. Etika professional (X3) mempunyai nilai koefisien regresi dengan arah
positif sebesar 0,375. Hal ini berarti kenaikan sebesar 1% dari variable etika profesional menyebabkan penghentian prematur prosedur audit mengalami kenaikan sebesar 0,375. Koefisien ini bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara variable independen dengan variable dependen.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian analisis regresi linier berganda , penjelasan masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh Time Pressure terhadap Penghentian Prematur Prosedur Audit
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa time pressure berpengaruh dan signifikan terhadap penghentian prematur prosedur audit . Pada tabel 4.18 menunjukkan koefisien positif sebesar 1,071 pada variabel time pressure dan Tingkat signifikansi (sig.) sebesar 0,001 dimana tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 5% menunjukkan bahwa
time pressure berpengaruh terhadap penghentian prematur prosedur audit
Hal ini dikarenakan pada praktiknya anggaran waktu digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi seorang auditor dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang dianggarkan. Batas waktu (time
deadline) menyebabkan seorang auditor dituntut untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan segera dan apabila hal tersebut tidak tercapai maka akan menimbulkan konflik Karena waktu yang telah ditentukan untuk pekerjaan audit terlewati serta kualitas dapat terganggu sehingga akan menimbulkan perilaku penghentian prematur prosedur audit. Jadi tekanan waktu mempengaruhi auditor dalam menjalankan kinerjanya untuk melakukan audit.
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh S.M Haryanto (2015) dan Taufik Qurrahman (2012) yang menunjukkan bahwa time pressure tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur prosedur audit. Namun, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Surya (2014), Yolanda (2014) dan Nita Andriyani (2013) dimana time pressure berpengaruh signifikan terhadap penghentian prematur prosedur audit.
2. Pengaruh Komitmen Profesional terhadap Penghentian Prematur Prosedur Audit
Pengujian analisa regresi berganda pada hipotesis (H2) menunjukkan bahwa komitmen professional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penghentian premature prosedur audit. Pada tabel 4.18 menunjukkan koefisien negatif 1.211 pada variabel komitmen
profesional dan Tingkat signifikansi (sig.) sebesar 0,000 dimana tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 5% menunjukkan bahwa komitmen profesional berpengaruh terhadap penghentian prematur prosedur audit sehingga hipotesis kedua (H2) diterima.
Hal ini dikarenakan Para tenaga professional seperti auditor biasanya telah dididik untuk menjalankan tugas-tugas yang komplek secara independen dan memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas-tugas dengan menggunakan keahlian dan dedikasi secara professional. Komitmen profesional menunjukkan suatu keadaan dimana seorang karyawan/auditor mempunyai nilai dan tujuan yang sama dengan pekerjaan atau profesi auditor yang dijalaninya, melakukan keterlibatan dalam pencapaian tujuan profesi auditor serta berniat memelihara keanggotaan dalam asosiasi profesi auditor. Komitmen profesional mendasari perilaku, sikap dan orientasi profesional seseorang dalam menjalankan tugas atau pekerjaannya. norma, aturan dan kode etik profesi yang berfungsi sebagai suatu mekanisme pengendalian akan dapat menentukan kualitas pekerjaan seorang profesional.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Surya (2014), Adanan (2011), David & Kasey (2016) dan Karina (2014). Namun , penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian Qurrahman (2012), dan Yolanda (2014) yang menunjukkan bahwa komitmen professional tidak berpengaruh pada penghentian prematur prosedur audit .
3. Pengaruh Etika Profesional terhadap Penghentian Prematur Prosedur Audit
Pengujian analisa regresi berganda pada hipotesis (H3) menunjukkan
bahwa etika professional berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghentian premature prosedur audit. Pada tabel 4.18 menunjukkan koefisien positif 0,375 pada variabel etika profesional dan Tingkat signifikansi (sig.) sebesar 0,000 dimana tingkat signifikansi lebih kecil dari α = 5% menunjukkan bahwa etika profesional berpengaruh terhadap penghentian prematur prosedur audit sehingga hipotesis kedua (H3) diterima.
Hal ini dikarenakan standar etika diperlukan bagi profesi audit karena auditor memiliki posisi sebagai orang kepercayaan dan menghadapi kemungkinan benturan-benturan kepentingan.Kode etik atau aturan etika profesi audit menyediakan panduan bagi para auditor profesional dalam mempertahankan diri dari godaan dan dalam mengambil keputusan-keputusan sulit. Jika auditor tunduk pada tekanan atau permintaan tersebut, maka telah terjadi pelanggaran terhadap komitmen pada prinsip-prinsip etika yang dianut oleh profesi.Oleh karena itu, seorang auditor harus selalu memupuk dan menjaga kewaspadaannya agar tidak mudah tunduk pada tekanan yang membawanya ke dalam pelanggaran prinsip-prinsip etika secara umum dan etika profesi. Etis yang tinggi, mampu mengenali situasi-situasi yang mengandung isu-isu etis sehingga memungkinkannya untuk mengambil keputusan atau tindakan yang tepat.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Goodman Hutabarat (2012) dan Arleen Herawaty & Yulius Kurnia (2009), Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahendra (2014) dan Karina (2014) yang menunjukkan bahwa etika professional tidak berpengaruh pada penghentian prematur prosedur audit.