• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI AGUSANTO Telah memenuhi syarat untuk diterima olehkomisi pembimbing:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI AGUSANTO Telah memenuhi syarat untuk diterima olehkomisi pembimbing:"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PERSETUJUAN

ARTIKEL JURNAL

INVENTARISASI JENIS IKAN DAN KARAKTERISTIK KUALITAS PERAIRAN DANAU TERATAI DESA PONTOLO KECAMATAN MANANGGU KABUPATEN

BOALEMO

SKRIPSI

AGUSANTO 633408002

Telah memenuhi syarat untuk diterima olehkomisi pembimbing:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Abdul Hafidz Olii, S.Pi, M.S.iDr. Ir. Hasim, M. Si Nip. 197308100201121001 Nip. 196912311994031014

Mengetahui:

KetuaJurusan

ManajemenSumberdayaPerairan

FaizalKasim, S.Ik, M.Si NIP. 197307162000121001

(2)

INVENTARISASI JENIS IKAN DAN KARAKTERISTIK KUALITAS PERAIRAN DANAU TERATAI DESA PONTOLO KECAMATAN MANANGGU

KABUPATEN BOALEMO

Agusanto 1)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan dan kelimpahan serta karakteristik kualitas air Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survei exploratif, dengan cara menjelajahi danau yang telah terlebih dahulu diidentifikasi dengan bantuan penduduk lokal. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian yaitu keseluruhan jenis ikan dan karakteristik perairan di Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran kualitas air dan pengambilan sampel ikan di lapangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus kelimpahan jenis, kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukan jenis Oreochromis niloticus dan Oreochromis mosambicus adalah jenis ikan yang paling banyak tertangkap dan Jenis Anguilla sp sebagai jenis yang sedikit tertangkap. Kelimpahan relatif jenis tertinggi adalah jenis Oreochromis niloticus yakni 68.97% dan terendah adalah jenis Monopterus albus yakni 1.54%. Parameter kualitas air yang diukur parameter fisika dan kimia. Pengukuran paramater fisika yakni suhu berkisar 27-29 oC, kecerahan berkisar 25–31 cm dan kedalaman berkisar 0,60-1,5 m. Pengukuran parameter kimia yakni DO berkisar 3,6-4,1 mg/l dan pH berkisar 6-7 ppm.

Kata Kunci : inventarisasi, jenis-jenis, ikan, karakteristik, kualitas, air dan danau

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki perairan tawar yang sangat luas dan berpotensi besar untuk usaha budidaya berbagai macam jenis ikan air tawar. Sumber daya perairan di indonesia meliputi perairan umum (sungai, waduk, dan

rawa), dengan total luas 141.690 hektar (Cahyono, 2000). Habitat air tawar dapat dibedakan atas dua golongan yaitu perairan mengalir atau habitat lotik, misalnya sungai dan perairan menggenang atau lentik,

(3)

misalnya: kolam, rawa dan danau (Omar, 2012 dalam Hermanto, 2013).

Danau merupakan sumberdaya air tawar yang berada di daratan yang berpotensi sangat besar serta dapat dikembangkan dan didayagunakan bagi pemenuhan berbagai kepentingan. Potensi ini sangat bergantung pada produktivitas demi keragaman jenis ikan di perairan (DKP, 2004). Jenis ikan yang hidup di perairan Indonesia kurang lebih 4000 jenis, 900 jenis diantaranya jenis ikan air tawar dan payau termasuk danau (Kottelat et al., 1993 dalam Muchilisin, 2008). 1.1 Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa jenis-jenis ikan yang ada di Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo? 2. Bagaimana kelimpahan jenis pada

Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo?

3. Bagaimana karakteristik kualitas air Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo?

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis ikan dan kelimpahan jenisnya serta karakteristik kualitas air Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo.

1.3 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang jenis-jenis ikan dan kelimpahan jenis-jenisnya serta karakteristik kualitas air Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo. 2. Sebagai sumber informasi bagi

pihak-pihak terkait (pemerintah dan instansi dan kelembagaan lokal) yang berguna dalam usaha pelestarian jenis ikan dan biota danau lainnya.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu penelitian 3.1.1 Tempat penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo.

3.1.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian ini selama 6 bulan yaitu pada Bulan November 2014 sampai Bulan Januari 2015 dihitung dari tahap penelusuran literatur sampai dengan seminar hasil penelitian.

1.5 Analisis data

Data yang diperoleh disusun dalam bentuk tabel dan grafik serta dilakukan analisis data. Untuk mengetahui kelimpahan relatif setiap jenis ikan digunakan rumus

(4)

menurut Michael (1994) dalam Patriono et

all., (2001), dengan notasi sebagai berikut:

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum lokasi penelitian Lokasi penelitian terletak di Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo dengan titik koordinat 0o29’18.57”U 122o09’46.90”T . adapun batas wilayah meliputi, sebelah utara berbatasan dengan desa sumalata, sebelah timur berbatasan dengan bolihutuo, sebelah selatan berbatasan dengan laut tomini, sebelah barat berbatasan dengan desa salilama.

4.2 Jenis ikan yang tertangkap

Berdasarkan hasil penelitian, jenis-jenis ikan yang tertangkap di Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo dalam 5 kali penangkapan yang terdiri 5 famili dari 6 jenis, yakni 2 jenis dari famili Chichlidae, 1 jenis dari famili Cyprinidae, 1 jenis dari famili Ophiochepalidae, 1 jenis dari famili Chanidae, dan 1 jenis dari famili Synbranchidae yang teridentifikasi sampai tingkat genus saja. Untuk lebih jelasnya maka dapat dilihat melalui tabel 5 di bawah ini :

Tabel 5. Jenis ikan yang tertangkap

No. Famili Spesies

Stasiun Total Individu I II III I V V 1 Cichilidae Oreochromis Niloticus 20 25 29 5 5 39 168 2 OreochromisMo ssambicus 9 14 12 3 2 19 86 3 Cyprinidae Cyprinus carpio 0 1 2 5 4 12

4 Ophiochephali dae

Ophiocephalus

striatus 0 0 1 2 1 4

5 Chanidae Chanos chanos 0 0 0 2 1 3

6 Synbranchidae Monopterus

albus 0 0 0 0 1 1

Jumlah Spesies 29 40 44 9

6 65 274

4.3 4.3 Ikan yang teridentifikasi 1. Ikan Nila

Klasifikasi Ikan Nila ( Oreocromis

niloticus ) sebagai berikut :

Phylum : Chordata Klass : Osteichtyes

Ordo : Percomorphi

Family : Cichilidae

Genus : Oreocromis

Species : Oreocromis niloticus Habitat : Air tawar

Pada ikan nila yang di teliti maka di peroleh hasilnya yakni:

a. perumusan sirip pada ikan nila yaitu, D = XV,10,- ; P = -,13,- ; V = I, 3, 3 ; A= -,3,- ; C=-,13.

(5)

2. Ikan Mujair

Klasifikasi ikan mujair (Oreochromis

mossambicus) sebagai berikut :

Kerajaan : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii Ordo : Perciformes Familia : Cichlidae Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis mossambicus. Pada ikan mujair yang di teliti maka di peroleh hasilnya yakni:

a. Perumusan sirip yaitu jari-jari sirip D = XVII,12; C.III,14; A.III,11; P1.VI, 7 P2.VI,7; V1.I,5 V2.I,5.

b. Jumlah sisik pada LL , di bawah LL 18, Di atas LL 8, Jumlah sisik predorsal 9, jumlah sisik pipih 13, jumlah sisik keliling badan 54, jumlsisik batang ekor 12, Jumlah tapis insang bagian bawah 25, tapis insang bagian atas 5.

3. Ikan Mas

Klasifikasi ikan mas (Cyprinus carpio) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Ordo : Cyprinifarmes Famili : Cyprinidae Genus : Cyprinus Species : Cyprinus carpio

Pada ikan mas yang di teliti maka di peroleh hasilnya yakni:

a. Perumusan sirip yaitu jari-jari sirip D = I.5.7; P = .-.2.10; V = -.6.7; A = I.2.1; C = X.4.3.

b. Sisik depan sirip punggung 11, Sisik pipi 2, Sisik batang ekor 5, Sisik pada garis rusuk 31, Sisik yang dilalui garis sekeliling badan 12.

4. Ikan Gabus

Klasifikasi ikan Gabus (Ophiocephalus

striatus) sebagai berikut :

Phylum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Teleostei

Famili : Ophiochephalidae Genus : Ophiocephalus

Spesies : Ophiocephalus striatus

Pada ikan gabus yang di teliti maka di peroleh hasilnya yakni:

a. Perumusa sirip yaitu punggung 43 jari-jari lunak, sirip dubur 27 jari-jari lunak, sirip perut 16 jari-jari lunak, sirip dada 16 jari-jari lunak.

b. Jumlah sisik diatas LL 5, jumlah sisik pipih 11 baris sisik, , jumlah sisik disekeliling badan 33 baris sisik, , jumlah sisik disekeliling badan 33 baris sisik, jumlah sisik di atas garis rusuk 7,5, jumlah sisik dibawah garis rusuk 12,5. 5. Ikan Bandeng

Klasifikasi ikan bandeng (Chanos chanos) sebagai berikut :

Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Actinopterygii

(6)

Ordo : Gonorynchiformes Famili : Chanidae

Genus : Chanos

Spesies : Chanos chanos

Pada ikan bandeng yang di teliti maka di peroleh hasilnya yakni:

a. Perumusan sirip : Tidak ada jari-jari keras, sirip D 13, Sirip C 24, Sirip A 24, Sirip P 15, jari-jari sirip lemah : Sirip D 13, Sirip C 24, Sirip A 7, Sirip P 15, Sirip V 11 b. Jumlah sisik : Pada LL 93, Di

bawah LL 39, Di atas LL 26, Jumlah sisik predorsal 39, jumlah sisik keliling badan 266.

Jumlah sisik batang ekor 18, jumlah tapis insang : Bagian bawah 280, Bagian atas 204.

6. Belut

Klasifikasi belut (Monopterus albus) sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Actinopterygii Order : Synbranchiformes Family : Synbranchidae Genus : Monopterus Species : Monopterus albus

Pada belut yang di teliti maka di peroleh hasilnya yakni:

a. Sirip dada terdiri atas 14-18 jari-jari sirip. Ketiga siripnya yang meliputi sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor menyatu.

b. Selain itu terdapat sisik sangat kecil yang terletak di bawah kulit pada sisi lateral.

4.4 Kelimpahan relatif tiap jenis

Hasil perhitungan kelimpahan relatif jenis ikan yang ditemukan pada lokasi penelitian dapat disajikan pada tabel 6.

Tabel 6. Indeks kelimpahan (%) spesies ikan yang ditemukan di lokasi penelitian

No. Spesies stasiun I stasiun II stas iun III stas iun IV stasiun V Rata -rata 1 Oreochro mis niloticus 68.97 62.50 65.9 0 57. 29 60.00 62.9 3 2 Oreochro mis mossamb icus 31.04 35.00 27.2 7 33. 33 29.23 31.1 7 3 Cyprinus carpio 0.00 2.50 4.55 5.2 1 6.15 3.68 4 Ophiocep halus striatus 0.00 0.00 2.27 2.0 8 1.54 1.18 5 Chanos chanos 0.00 0.00 0.00 2.0 8 1.54 0.72 6 Monopter us albus 0.00 0.00 0.00 0.0 0 1.54 0.31 Sumber : Data primer 2014

Tabel 6 menunjukan bahwa jenis ikan yang memiliki kelimpahan tertinggi yaitu

Oreochromis niloticus yang terdapat pada

stasiun I dengan nilai 68.97%. jenis

Ophiocephalus striatus, Chanos chanos, dan Monopterus albus yang memiliki kelimpahan

terendah yang terdapat pada stasiun yang sama, yakni stasiun V dengan nilai 1.54%.

(7)

4.5 Parameter fisika dan kimia

Dari hasil pengamatan, data pengukuran kualitas air di tiap-tiap stasiun yang berbeda dari I, II, III, IV dan V berdasarkan parameter fisika dan kimia telah dilakukan serta dicatat hasilnya, maka untuk lebih jelas dapat dilihat melalui tabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Parameter fisika dan kimia

Parameter Stasiun Stasiun I Stasiun II Stasiun III Stasiun IV Stasiun V Fisika Suhu ( oC) 27 28 28 27 30 Kecerahan (cm) 26.5 28 30.4 31 29.6 Kedalaman (m) 0.61 0.78 1.22 1.38 1.43 Kimia Do (mg/l) 4.0 3.8 3.9 3.5 3.7 pH 7 6 6 7 7

Sumber : Data primer 2014

BAB V SIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Jenis ikan yang tertangkap pada Danau Teratai Desa Pontolo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo adalah terdiri 6 spesis yaitu Oreochromis

niloticus, Oreochromis mosambicus,

Cyprinus carpio, Ophiocephalus striatus, Chanos chanos, dan Monopterus albus

2. Jenis kelimpahan tertinggi adalah

Oreochromis niloticus dan Oreochromis mosambicus yang terdapat pada stasiun I

dan jenis Ophiocephalus striatus, Chanos

chanos, dan Monopterus albus yang

memiliki kelimpahan terendah yang terdapat pada stasiun yang sama, yakni stasiun V.

3. Parameter fisika dan kimia yang telah diukur dalam setiap stasiun masih cukup baik dan layak untuk kehidupan organisme akuatik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dibutuhkan penelitian serupa di Danau Teratai demi perolehan informasi tambahan yang berkesinambungan mengenai iventarisasi jenis ikan atau karakteristik lainnya sehingga akan diketahui dan jadi aset penelitian akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Alamendah. 2012. Danau Terbesar di Indon esia. http://alamendah.org/2012/08 /27/danau-danau-terbesar-di-indonesia/. (online) di akses 1 november 2014.

Astuti PL, Warsa A, Satria H. 2009. Kualitas Air Dan Kelimpahan Plankton Di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura. Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) XI (1): 66-77.

Buchar T. 1998. “Bioekologi Komunitas Ikan di Danau Sabuah, Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan

(8)

Tengah.” Tesis. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Cahyono B. 2000. Budidaya ikan air tawar. Yogyakarta: Penerbit KANSIUS.

Darti SL dan Deden D. 2009. Ikan Hias Air Tawar Populer. Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.

Departemen Kelautan dan Perikanan RI. 2004.

Iptek Kelautan dan Perikanan Masa Kini. Jakarta. Departemen

Kelautan dan Perikanan.

Djakaria A. 2013. Inventarisasi dan Struktur Vegetasi Tumbuhan Bawah di Kawasan Utara Danau Limboto. Jurnal Skripsi. Jurusan Biologi. Universitas Negeri Gorontalo.

Dosono S, 2013. “Komunitas Ikan Pada Padang Lamun Di Perairan Pantai Desa Ponelo Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara.” Skripsi. Gorontalo: Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian. Universitas Negeri Gorontalo.

Efendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta : Penerbit KANSIUS.

Fitra E. 2008. “Analisis Kualitas Air Dan

Hubungannya Dengan

Keanekaragaman Vegetasi Akuatik di Perairan Parapat Danau Toba.” Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Hermanto W. 2013. Struktur Komunitas Ikan Di Perairan Danau Limboto, Desa Pentadio Barat, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Gorontalo: Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian. Universitas Negeri Gorontalo.

Jangkaru Z. 2004. Pembesaran ikan Air Tawar di Berbagai Lingkugan Pemeliharaan. Jakarta : PT Penebar Swadaya.

Kordi HGM, Tancung BA. 2007. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Maniagasi R, Tumembouw SS, Mundeng Y. 2013. Analisis kualitas fisika kimia air di areal budidaya ikan Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara. Budidaya Perairan Mei 2013. Vol. 1 No. 2: 29-37.

Mazidah R, Mulyadi A, Nasution S. 2013. Tingkat Pencemaran Perairan Danau Buatan Pekanbaru Ditinjau Dari Parameter Fisika, Kimia Dan Biologi. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Riau.

Muchlisin ZA. 2008. Keanekaragaman Ikan Air Tawar Di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Indonesia.

Nento R. 2013. Kelimpahan, Keanekaragaman dan Kemerataan Gastropoda Di Ekosistem Mangrove Di Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo.\

Nugroho AS, Hendrarto B, Tanjung SD. 2013. Kondisi Fisiografi Dan Fisiko-Kimia Perairan Pada Zona Littoral Danau Rawa Pening.

Patriono E, Junaidi E, Rustina. 2001. Inventarisasi Jenis Ikan Di Sungai Kelekar Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya.

(9)

Peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001. Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.

Rahman A, Khairoh LW. 2012. Penentuan Tingkat Pencemaran Sungai Desa Awang Bangkal Berdasarkan Nutrition Value oeicient dengan Menggunakan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus Linn.) sebagai Bioindikator. Jurnal EKOSAINS | Vol. IV | No. 1 | Maret 2012.

Saanin H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan . Jilid 1. Bogor: Penerbit Bina Cipta.

Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan . Jilid 2. Bogor: Penerbit Bina Cipta.

Salam A. 2010. Analisis kualitas air situ Bungur Ciputat berdasarkan indeks keanekaragaman fitoplankton. Skripsi. Prodi biologi fakultas sains dan teknologi. Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah.

Saragusti. 2013. Ekologi Air Tawar. http://sara gusti22.wordpress.com/2012/11/2 3/ekologi-air-tawar/. [9 Desember 2014].

Satino. 2011. Acuan Praktikum Limnologi.

[terhubung berkala].

Staff.uny.ac.id/sites/default/files/P RAKTIKUM%20LIMNOLOGI_0 .pdf. (04 Oktober 2014).

Sofarini D. 2011. karakteristik fisik-kimia kualitas air pada lahan bekas tambang bahan galian golongan C di kecamatan landasan ulin kota banjarbaru. Jurnal Skripsi. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan. Universitas Lambung Mangkurat.

Yayasan Studi Kurikulum Biologi (YSKB). 1980. Biologi Umum 2. Jakarta: PT. Gramedia.

Yulia SS, Thamrin. 2013 Analisis Aktifitas Sosial Ekonomi Terhadap Kualitas Perairan Danau Oxbow Di Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Lingkungan. Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau.

Zulfia N, Puspasari R. 2013. Struktur Komunitas Plankton Di Danau Tasik Besar Provinsi Riau. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I, Cibinong 3 Desember 201

Gambar

Tabel 5. Jenis ikan yang tertangkap
Tabel 6.  Indeks kelimpahan (%) spesies ikan  yang ditemukan di lokasi penelitian
Tabel 7. Parameter fisika dan kimia

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu asas penting yang wajib diperhatikan adalah bahwa hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut

Minta ibu untuk kembali membawa anaknya untuk ditimbang dalam 14 hari (atau ketika kembali untuk imunisasi, jika masih dalam 14 hari) lanjutkan memeriksa anak setiap beberapa

Ketidakbermaknaan korelasi tingkat gejala adiksi internet dengan aktivitas yang dilakukan jika tidak tersedia dana, dapat dijelaskan karena sebagian besar

Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan inti (±40 menit) yaitu siswa diberi kesempatan untuk berkontribusi apa yang mereka selidiki, siswa dibimbing untuk

Kartu Tanda Penduduk yang dimiliki masih merupakan penduduk daerah asal (Jawa, Sulawesi dan laiinya). Dari latar belakang yang dikemukan maka dirumuskan masalah yang hendak

z “ “ Suatu Suatu Organisasi Organisasi yang yang memiliki memiliki ketrampilan ketrampilan menciptakan menciptakan , , menguasai?. menguasai dan dan membelajarkan

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 272 / Kpts.II / 2003 tanggal 12 Agustus 2003 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan dan Angka

Semasa pemain daripada pasukan lawan yang dibenarkan berada dalam kawasan itu membuat hantaran percuma, bola tidak boleh dibaling melebihi kawasan gelanggang