phariyadi.staff.ipb.ac.id
LAPORAN PELAKSANAAN
DAN SOSIALISASI HASIL-HASIL SIDANG CCCF11
Codex Committee on Contaminants in Foods
03/04/2017 – 07/04/2017
Rio de Janeiro, Brazil
Disampaikan oleh
Purwiyatno Hariyadi
phariyadi.staff.ipb.ac.id
LAPORAN PELAKSANAAN
DAN SOSIALISASI HASIL-HASIL SIDANG CCCF11
Codex Committee on Contaminants in Foods
03/04/2017 – 07/04/2017
Rio de Janeiro, Brazil
Disampaikan pada
Acara “Diseminasi Hasil Sidang CODEX” Badan Pengawas Obat dan Makanan
phariyadi.staff.ipb.ac.id
17 Agenda
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang,
masih dalam bentuk DRAFT, laporan lengkap bisa diunduh dari
http://www.fao.org/fao-who-codexalimentarius/sh-proxy/en/?lnk=1&url=https%253A%252F%252Fworkspace.fao.org%252Fsites%252Fcodex%252FMe etings%252FCX-735-11%252FDRAFT%2BREPORT%252FREP17CF-draft_e.pdf.
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Agenda 5. Proposed draft and draft maximum levels for lead in selected fruits and vegetables (fresh and processed) and other selected food categories in the General Standard for Contaminants and Toxins in Food and Feed (CODEX STAN 193-1995) (at Steps 7 and 4)
Komite sepakat :
• Juices and nectars obtained exclusively from berries and small fruits: ML tetap 0.05 mg/kg dan perlu dilengkapi dengan daftar (positive list) mengenai jenis buah2an tertentu yang bisa
mencapai ML yang lebih rendah (misalnya 0.03 atau 0.04 mg/kg) jika data telah tersedia. • Preserved tomatoes: ML diturunkan menjadi 0.05 mg/kg (dan menghapus catatan pada
GSCTFF mengenai penyesuaian nilai ML dengan mempertimbangkan pengaruh peningkatan konsentrasi pada proses Preserved tomatoes. Sepakat untuk mengirimkan Draft ML untuk Preserved tomatoes ke CCEX/CAC untuk adopsi pada step 8 dan 5/8.
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Agenda 5. Proposed draft and draft maximum levels for lead in selected fruits and vegetables (fresh and processed) and other selected food categories in the General Standard for Contaminants and Toxins in Food and Feed (CODEX STAN 193-1995) (at Steps 7 and 4)
Komite sepakat :
• Processed Tomato Concentrates: Komite meminta Negara anggota untuk mengirimkan data ke GEMS/Food tentang jenis-jenis produk ini (misalnya tomato paste, tomato puree) beserta faktor konsentrasi dan informasi lain untuk memberikan landasan dalam penentuan ML; terutama
dalamkaitannya dengan nilai ML pada preserved tomatoes. Sepakat untuk mengirimkan Draft ML untuk Processed tomato Concentration ke CCEX/CAC untuk adopsi pada step 5.
• Jams, jellies and marmalades: menetapkan ML = 0.4 mg/kg dan perlu melakukan re-evaluaasi pada masa mendatang; jika data baru diperoleh. Sepakat untuk mengirimkan Draft ML untuk jams, jellies and marmalades ke CCEX/CAC untuk adopsi pada step 8 dan 5/8.
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Agenda 5. Proposed draft and draft maximum levels for lead in selected fruits and vegetables (fresh and processed) and other selected food categories in the General Standard for Contaminants and Toxins in Food and Feed (CODEX STAN 193-1995) (at Steps 7 and 4)
Komite sepakat :
• Mango Chutney: dianggap sebagai kategori tersendiri; dan sementara tetap dengan tingkat ML = 1 mg/kg. Mengundang Negara anggota untuk menyampaikan data yang relavan ke GEMS/Food untuk penetapan ML untuk lead pada mango chutney pada sesi CCCF yang akan datang.
• Canned chestnuts and chestnuts puree: kedua produk dimasukkan dalam 1 kategori (single category) dengan ML = 0.05 mg/kg. Sepakat untuk mengirimkan Draft ML untuk Canned
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Agenda 5. Proposed draft and draft maximum levels for lead in selected fruits and vegetables (fresh and processed) and other selected food categories in the General Standard for Contaminants and Toxins in Food and Feed (CODEX STAN 193-1995) (at Steps 7 and 4)
Komite sepakat :
• Canned brassica vegetables: perlu data dan informasi untuk menggunakan ML yang sama
untuk canned vegetables lainnya (termasuk canned brassica vegetable) pada level 0.1 mg/kg, untuk diputuskan pada sesi CCCF yang akan datang. Sepakat untuk mengirimkan Draft ML
untuk Canned brassica ke untuk CCEX/CAC untuk adopsi pada step 5.
• Fungi and mushrooms: sepakat untuk mendidkusikan lebih lanjut dan fokus pada jamur yang lebih popular (misalnya jamur Agaricus bisporous, shiitake mushromms (Lentinula edodes) and oyster mushrooms (Pleurotus) pada sesi CCCF yad. Negara anggota diundang untuk
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Agenda 5. Proposed draft and draft maximum levels for lead in selected fruits and vegetables (fresh and processed) and other selected food categories in the General Standard for Contaminants and Toxins in Food and Feed (CODEX STAN 193-1995) (at Steps 7 and 4)
Komite sepakat :
• Pulses: ML diturunkan dari 0.2 menjadi 0.1 mg/kg. • Fish: Menetapkan ML = 0.3 mg/kg
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Penetapan ML ini masih akan terus berlangsung:
1. Melanjutkan diskusi penetapan ML untuk jus anggur (grape juices), processed tomato
concentrates, mango chutney, canned brassica vegetable, and fungi and mushrooms.
2. Produk-produk baru yang aakan didiskusikan pada sesi yad adalah garam, wine, edible fats
and oils, fats and spread and blended spreads.
3. EWG (diketuai USA) akan bekerja untuk produk-produk tersebut. Indonesia perlu berpartisipasi pada EWG ini; terutama untuk produk-produk yang penting bagi Indonesia (seperti edible fats
and oils, fats and spread and blended spreads, dan jamur).
Laporan hasil sidang
Agenda 5. Proposed draft and draft maximum levels for lead in selected fruits and vegetables (fresh and processed) and other selected food categories in the General Standard for Contaminants and Toxins in Food and Feed (CODEX STAN 193-1995) (at Steps 7 and 4)
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
a. Komite sepakat:
o (Agenda 6) melakukan perubahan terhadap klasifikasi/kategori produk-produk chocolates dan
cocoa powder and dry mistures of cocoa and sugars, dan
o (Agenda 6) membentuk electronic working group (eWG).
Agenda 6. Proposed draft maximum levels for cadmium in chocolate and cocoa-derived products (at Step 4)
phariyadi.staff.ipb.ac.id
a. Komite sepakat:
Agenda 6. Proposed draft maximum levels for cadmium in chocolate and cocoa-derived products (at Step 4)
Laporan hasil sidang
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Agenda 6. Proposed draft maximum levels for cadmium in chocolate and cocoa-derived products (at Step 4)
Laporan hasil sidang
a. Komite sepakat:
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
a. Komite sepakat:
o Disamping agenda 6 (Agenda 15:other business) komite juga sepakat membentuk EWG (diketuai Peru) untuk menyiapkan discussion paper dan project document pengembangan “Code of Practice for the prevention and reduction of cadmium contamination in cacao”.
Agenda 6. Proposed draft maximum levels for cadmium in chocolate and cocoa-derived products (at Step 4) + Agenda 15 (other bussines)
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Catatan:
• Sebagai negara produsen, Indonesia perlu terlibat dalam pembahasan di eWG serta
menyiapkan data terkait untuk didiskusikan dalam eWG sebelum dibahas pada sidang CCCF mendatang (baik untuk penetapan ML maupun untuk penyusunan COP).
• Mengingat laporan JECFA77 yang menyatakan bahwa asupan cadmium dari konsumsi coklat dan produk-produk coklat tidak menyebabkan permasalahan kesehatan (not a health
concern), maka penetapan ML untuk cadmium seharusnya digunakan sebagai upaya untuk
meningkatkan daya saing produk/industri coklat Indonesia. • Pendekatan Indonesia????
Agenda 6. Proposed draft maximum levels for cadmium in chocolate and cocoa-derived products (at Step 4) + Agenda 15 (other bussines)
phariyadi.staff.ipb.ac.id
(Australia)
Laporan hasil sidang
Catatan:
Agenda 6. Proposed draft maximum levels for cadmium in chocolate and cocoa-derived products (at Step 4) + Agenda 15 (other bussines)
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Catatan:
Agenda 6. Proposed draft maximum levels for cadmium in chocolate and cocoa-derived products (at Step 4) + Agenda 15 (other bussines)
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Agenda 7. Proposed draft Code of practice for the prevention and reduction of arsenic contamination in rice (at Step 4)
Komite sepakat:
mengajukan Proposed draft Code of practice for the prevention and reduction of
arsenic contamination in rice untuk diadopsi pada step 5/8 oleh CAC sebagai
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Agenda 7. Proposed draft Code of practice for the prevention and reduction of arsenic contamination in rice (at Step 4)
Catatan :
Sebagai negara produsen dan konsumen beras, Indonesia perlu mempelajari lebih lanjut code of practice tersebut, karena tiga tahun setelah aplikasinya, maximum level (ML) arsen pada beras akan direview oleh CCCF.
Thailand menyatakan tidak keberatan dgn adopsi, TETAPI mennyatakan bahwa Thailand sedang melakukan penelitian yang akan selesai tahun 2019 nanti. Hasil penelitian nantinya perlu
dimasukkan pada COP ini; supaya lebih relevan
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Agenda 8. Proposed draft maximum level for total aflatoxins in ready-to-eat peanuts (at Step 4) Proposal India: ML of 15 μg/kg Perdebatan: ML 10 µg/kg vs 15 µg/kg
Delegasi setuju dgn proposal India
• Peanuts were usually a small component of the diet.
• ML of 15μg/kg violation rate = 9.7%, (higher than the usual cut-off level of less
than/equal to a 5% violation rate used by CCCF when applying the ALARA
principle in the establishment of MLs to be health protective with a minimum
negative impact on trade).
• lower ML would offer little additional health protection
even in high consuming populations, but would result in greater rejections & have a negative impact on trade.phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Agenda 8. Proposed draft maximum level for total aflatoxins in ready-to-eat peanuts (at Step 4) Proposal India: ML of 15 μg/kg Perdebatan: ML 10 µg/kg vs 15 µg/kg
Delegasi tidak setuju dgn proposal India
• Violation rates pada ML 10 μg/kg and 15 μg/kg tidak berbeda “nyata”.
• Vs. ML untuk “peanuts for further processing” padahal pengolahan berpotensi
menurunkan kandungan AFT (Tidak sesuai dgn
“criteria in the GSCTFF for the
establishment of MLs menyatakan bahwa
“MLs should be as low as reasonably
achievable (ALARA) and should be based on good management practices (e.g.
GAPs, GMPs, etc.).
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Kesimpulan?
Tidak terjadi consensus, setuju untuk :
- Meminta komentar kepada Negara anggota mengenai pilihan ML 10 μg/kg
dan/atau 15 μg/kg (Step 3). Komentar harus disertai alasan/rasional dan
informasi lain yang mendukung usulan ML tsb.
- Membentuk EWG (India) untuk membahas dan mempertimbangkan komentar
dan melaporkannya pada CCCF12 yad.
Laporan hasil sidang
phariyadi.staff.ipb.ac.id
• Agenda 10. Komite menyetujui “Proposed Draft Code Of Practice for The Prevention And Reduction Of Mycotoxin Contamination In Spices” untuk mengirimkan ke CAC40 untuk adopsi pada Step 5/8 .
• Agenda 11. Masih dalam kaitannya dengan rempah-rempah (spices), komite juga setuju untuk memulai new work untuk pembahasan ML untuk aflatoksin dan ochratoksin A pada (1) nutmeg, (2) chilli and paprika, (3) ginger, (4) pepper dan (5) turmeric mengirimkan project document yang telah direvisi ke CAC40
• Untuk memfasilitasi pembahasannya, akan dibentuk eWG setelah ada persertujuan new work oleh CAC.
Laporan hasil sidang
Agenda 10. Proposed draft Code of practice for the prevention and reduction of mycotoxin contamination in spices (at Step 4)
phariyadi.staff.ipb.ac.id
• Data yang akan digunakan dalam penentuan ML adalah yang tersedia pada GEMS/Food, sehingga apabila ada informasi tambahan yang diperlukan, WG dapat berkonsultasi dengan Sekretariat GEMS untuk pengumpulan datanya.
• Nutmeg (pala) merupakan komiditi rempah-rempah unggulan dari Indonesia. Untuk itu, penyiapan data (khususnya mengenai cemaran Aflatoksin dan Ochratoksin A) perlu secara
serius dilakukan; sehingga penetapan ML bisa dilakukan dengan baik; dan tidak menyebabkan terjadinya penolakan ekspor produk pala Indonesia di perdagangan internasional.
Laporan hasil sidang
Agenda 10. Proposed draft Code of practice for the prevention and reduction of mycotoxin contamination in spices (at Step 4)
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Catatan
Agenda 10. Proposed draft Code of practice for the prevention and reduction of mycotoxin contamination in spices (at Step 4)
Agenda 11. Discussion paper on maximum levels for mycotoxins in spices
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Laporan hasil sidang
Catatan
Agenda 10. Proposed draft Code of practice for the prevention and reduction of mycotoxin contamination in spices (at Step 4)
Agenda 11. Discussion paper on maximum levels for mycotoxins in spices
phariyadi.staff.ipb.ac.id
• The Committee agreed to start new work on MLs for fish (tuna, alfonsino,
kingfish/amberjack, marlin, shark, dogfish and swordfish) and to submit the revised project document to the CAC40 for approval.
• An EWG, chaired by the Netherlands, and co-chaired by Canada and New
Zealanddioxin, working in English, subject to approval of new work, would prepare proposals for MLs and associated sampling plans for circulation for comments and consideration by CCCF12.
• The Secretariat would request further data on total mercury and methylmercury in fish through a CL.
• ALARA principles
Laporan hasil sidang
phariyadi.staff.ipb.ac.id
a. New work Code of Practice for the Reduction of 3-monochloropropane-1,2-diol
esters and glycidyl esters in refined oils and products made with refined oils,
especially infant formula.
• New work ini sangat terkait dengan kepentingan Indonesia sebagai penghasil
minyak sawit; produk ekspor unggulan Indonesia. Menurut JECFA, kontaminan
ini terdapat pada berbagai minyak (refined oils), tetapi konsentrasi kontaminans
pada minyak sawit lebih besar dibandingkan dengan minyak lainnya.
Laporan hasil sidang
phariyadi.staff.ipb.ac.id
phariyadi.staff.ipb.ac.id
phariyadi.staff.ipb.ac.id
phariyadi.staff.ipb.ac.id
phariyadi.staff.ipb.ac.id
phariyadi.staff.ipb.ac.id
a. New work Code of Practice for the Reduction of 3-monochloropropane-1,2-diol
esters and glycidyl esters in refined oils and products made with refined oils,
especially infant formula.
• ....
• Indonesia perlu melakukan langkah-langkah koordinasi untuk merumuskan dan
melakukan penelitian dan upaya mitigasi untuk penurunan kadar kontaminan
(3-MCPD esters and glycidyl esters) pada produk minyak sawit.
• Data-data (hasil penelitian dan percobaan mitigasi) ini sangat penting untuk
dapat berkontribusi secara aktif/efektif pada penyusunan draft Code of Practice
di electronic working group, sebelum dibahas pada sidang CCCF mendatang.
Laporan hasil sidang
phariyadi.staff.ipb.ac.id
b. Komite juga menyetujui dibentuknya eWG (diketuai oleh New Zealand) untuk membahas
isu baru; yang berjudul Emerging issues: A proposed risk management approach to
address detection in food of chemicals of very low public health concern.
Hal ini merupakan topic yang penting, karena merupakan respons atas berbagai kasus
penolakan ekspor yang terjadi;
(i) sebagai akibat terdetekasinya “chemicals” karena semata-mata sebagai akibat dari
semakin maju dan sensitifnya alat-alat deteksi laboratorium yang ada,
(ii) padahal “chemicals” yang terdeteksi tersebut merupakan “chemicals of very low
public health concern”. Diskusi mengenai hal ini menjadi relevan bagi Indonesia
khususnya untuk keperluan ekspor beberapa produk unggulan Indonesia.
Laporan hasil sidang
phariyadi.staff.ipb.ac.id