• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan melalui pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga. melalui perwujudan keluarga kecil berkualitas (Depkes RI, 2005).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan melalui pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga. melalui perwujudan keluarga kecil berkualitas (Depkes RI, 2005)."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini di selenggarakan melalui kuantitas dan peningkatan kualitas insani dan sumber daya manusia karakteristik pembangunan antara lain dilaksanakan melalui pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana (KB), dan dengan cara pengembangan kualitas penduduk, melalui perwujudan keluarga kecil berkualitas (Depkes RI, 2005).

Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No.10 Tahun 1992 (Tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. ( Handayani Sri. 2010; h. 28)

Kegiatan Keluarga Berencana masih kurang dalam pengunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Pola kecenderungan pemakaian kontrasepsi di Indonesia ini lebih didominasi oleh penggunaan suntikan dan meningkatnya permintaan terhadap implant serta pencapaian IUD yang mengalami penurunan. Berdasarkan data dari United Nation (2005) menunjukkan bahwa dari 100% pemakaian kontrasepsi, presentase untuk pemakaian kontrasepsi implant sebesar 2,8%. ( BKKBN, 2008 ).

(2)

78,32%. Dari presentase tersebut didapatkan pengguna implant sebanyak 488.081 jiwa dengan presentase 9,61% (BKKBN, 2009). Berdasarkan data terakhir yang didapat dari Puskesmas Jatilawang jumlah pengguna KB tahun 2013 terdapat 153 orang dan dari jumlah tersebut pengguna KB tertinggi adalah suntik sebanyak 51 orang dan jumlah pengguna KB terendah adalah AKDR sebanyak 17 orang, sedangkan untuk pengguna kontrasepsi implant ada 36 orang.

Implant adalah kapsul kecil yang ditanamkan dibawah jaringan kulit wanita bagian bahu. Satu paket terdiri atas enam batag kapsul. Kapsul susuk ini berisi progesterin, sama dengan kandungan hormone yang terdapat pada pil kombinasi, pil mini, dan suntik. Kadar progestin sangat kecil dan mengalir dalam alira darah secara perlahan-lahan. ( Subakti, 2012; h. 225 ). Pengguna Implant dapat terhindar dari kehamillan selama kurang lebih lima tahun, sehingga harus diperhitungkan matang-matang karena efeknya berjangka panjang. Banyak macam dan merek implant yang beredar dipasaran, namun jenis yang sering digunakan adalah norplant.

Dari uraian tersebut maka penulis tertarik untuk menulis karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Akseptor Baru Kontrasepsi Implant norplant-2 Pada Ny. N umur 24 tahun P2 A0 di Puskesmas Jatilawang” karena dalam kenyataannya masyarakat belum mengenal dengan tepat tentang kontrasepsi jangka panjang khususnya implant dan diharapkan nantinya setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. N dapat meningkatkan penggunaan kontrasepsi implant dimasyarakat, sehingga dapat mewujudkan keluarga yang sejahtera dan berkualitas.

(3)

B. Rumusan Masalah

“Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Akseptor Baru Kontrasepsi Implant norplant-2 Pada Ny. N umur 24 tahun P2 A0 di Puskesmas Jatilawang” ?

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada akseptor baru Implant secara komprehensif dengan menerapkan manajemen kebidanan 7 langkah Varney

2. Tujuan khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian untuk mendapatkan data yang lengkap dan relevan

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa kebidanan dan masalah pada akseptor

c. Penulis mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial pada akseptor

d. Penulis mampu mengidentifikasi perlunya tindakan segera terhadap diagnosa potensial dan masalah yang muncul pada akseptor

e. Penulis mampu menentukan rencana tindakan secara menyeluruh pada akseptor

f. Penulis mampu melaksanakan dari rencana yang telah disusun pada akseptor dengan efektif, efisien, dan aman

g. Penulis mampu melakukan evaluasi dari asuhan kebidanan yang telah dilakukan dari akseptor

(4)

D. Ruang lingkup

1. Sasaran

Sasaran pada kasus ini adalah Ny. N umur 24 tahun P2 A0 .

2. Tempat

Asuhan kebidanan dilaksanakan di Puskesmas Jatilawang. 3. Waktu

a. Proposal dilaksanakan pada tanggal 25 Desember sampai 10 februari 2013

b. Pengambilan kasus dilaksanakan pada Maret - April 2013 selama 4 minggu

c. Penyusunan KTI dilaksanakan bulan April – bulan Juni 2013

E. Manfaat

Karya tulis ilmiah degan judul Asuhan Kebidanan Akseptor Baru Kontrasepsi Implant diharapkan memiliki manfaat :

1. Teoritis

a. Bagi Rumah Sakit, hasil Karya tulis ini dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan asuhan kebidanan pada akseptor baru kontrasepsi Implant agar dapat menaikkan angka keikutsertaan masyarakat dalam program KB.

b. Bagi tenaga kesehatan, diharapkan Asuhan Kebidanan ini dapat sebagai masukan untuk terus memberikan pelayanan asuhan kebidanan pada akseptor baru kotrasepsi.

2. Bagi akseptor, dapat menambah pengetahuan tentang kontrasepsi implant.

(5)

a. Hasil study kasus yang penulis lakukan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan dapat dijadikan bahan pertimbanga bagi masyarakat untuk menentukan program kontrasepsi Implat

b. Bagi tenaga kesehatan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pelayanan yang lebih berkualitas pada akseptor baru kontrasepsi Implant

F. Metode memperoleh data

Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode pendekatan studi kasus dengan pendekatan 7 langkah varney, yaitu meliputi pengkajian, interpetasi data, diagnose potensial, tindakan dan evaluasi. Dan didalam tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder.

1. Data primer a. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian atau bercakap-cakapan berhadapan muka dengan orang tersebut. (Notoatmodjo. 2010. h, 139)

b. Pemeriksaan fisik

Penulis mengumpulkan data melalui pemeriksaan fisik, inspeksi yaitu suatu proses observasi yang dilakukan secara sistematis. Observasi dilaksanakan dengan menggunakan indra penglihatan. Dan palpasi yaitu suatu tekhnik yang digunakan indra peraba. (Priharjo. 2007, h,

(6)

c. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. (Notoatmodjo. 2010; h.131)

2. Data sekunder a. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sekumpulan catatan, penyimpanan dan desiminasi dari catatan informasi dalam sistem terintegrasi untuk penggunaan yang efisien dan mudah diterima, (muslihatun, dkk, 2009; h. 3). Penulis menggunakan Rekam Medik di Puskesmas berhubungan dengan pasien

b. Studi Pustaka

Semua literature atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam menyusun proposal tersebut. umumnya terdiri dari buku-buku teks, majalah, jurnal ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, thesis, atau disertasi, (Notoatmodjo, 2010 ; h. 50). Penulis menggunakan buku/literature tentang kontrasepsi dan kesehatan seksual reproduksi.

c. Metode Elektronik

Alat yang digunakan dalam pengambilan kasus adalah kamera, alat perekam, film dan sebagainya. Alat-alat tersebut dapat dilihat atau diputar setiap saat untuk memungkinkan mengadaka analisis secara teliti.

(7)

G. Sistematika Penulisan

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini berdasarkan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan tetang latar belakang masalah, Tujuan penyusunan Karya Tulis Ilmiah, pembatasan kasus, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka membahas tentang : 1. Tinjauan Medis

Tinjauan medis meliputi defiisi, etiologi, factor predisposisi, fisiologi / pato fisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan medis.

2. Tinjauan Asuhan Kebidanan

Tinjauan asuhan kebidanna menggunakan kerangka berfikir varney. Yang terdiri 7 langkah yaitu pengkajian, interpretasi data (diagnose dan masalah), diagnose potensial dan tindakan antisipasi segera untuk mencegahnya, penyusunan rencana tindakan, dan evaluasi.

3. Aspek Hukum

Berisi tentang landasan hokum baik undang-undang maupun kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok da kompetemsi bidan serta wewenang bidan sesuai dengan kasus yang diambil.

BAB III TINJAUAN KASUS

(8)

asuhan kebidanan, pelaksanaan perencanaan, dan evaluasi. Kemudian disertai data perkembangan dengan menggunakan SOAP.

BAB IV PEMBAHASAN

Berisi perbandinga antara teori dan kasus yang disajikan sesuai dengan langkah-langkah manajemen kebidanan.

BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan da saran.

A. Simpulan, merupakan sintesa dari hasil bahasan yang dapat menjawab permasalahan dan tujuan penyusunan studi kasus

B. Saran, berupa masukan berdasarkan simpulan, sara hendaknya bersifat operasional / dapat dilaksanakan .

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRA-LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan YME karena atas berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan LTP Proyek Akhir Arsitektur 69 yang berjudul Pusat

yang mulia, dimana mereka tidak perlu untuk mencatat akad pernikahan mereka tanpa ada permasalahan dalam hati mereka 11. Akibat Hukum Perkawinan Dibawah Tangan. Perkawinan yang

Hipotesis penelitian ini adalah ”ada perbedaan tingkat depresi antara pria dan wanita pasca stroke, wanita memiliki tingkat depresi lebih tinggi daripada pria.. Penelitian

procedure) yang percabangannya rendah (low dynamic nesting) dan jumlah instruction per function call yang rendah tetapi waktu komputasi banyak digunakan untuk

Berdasarkan pada berbagai hasil analisis yang dilakukan terhadap senyawa hasil sintesis maka dapat disimpulkan bahwa asam sinamat dapat disintesis dari asam malonat dan

Menurut anda, di bawah ini yang manakah makanan paling banyak mengandung protein..

The Effect of Failures In Achieving Belongingness and Love Needs in Mizoguchi’s Life seen in Mishima’s The Temple of the Golden.. Pavilion Yogyakarta: Jurusan Sastra

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang dalam tercapainya sebuah tujuan pendidikan. Maka dari itu pengelolaan sarana dan prasarana