Alat Ukur Skal
Alat Ukur Skala Resiliensi
a Resiliensi
Skala Resiliensi Skala Resiliensi
Banyak skala ya
Banyak skala yang sudah dikembang sudah dikembangkan untuk mengukur resiliensi. Namunngkan untuk mengukur resiliensi. Namun skala-skala ini tidak bis
skala-skala ini tidak bisa digunakan secaraa digunakan secara luas luas karena itu karena itu buku teks pengukuranbuku teks pengukuran psikiatrik milik Asosiasi
psikiatrik milik Asosiasi Psikiater Amerika mPsikiater Amerika memuat tidak hanya satu macam pengukuranemuat tidak hanya satu macam pengukuran resiliensi. Salah satu al
resiliensi. Salah satu alat yang dikembangkat yang dikembangkan pada beberapa tahun terakhir ini adalahan pada beberapa tahun terakhir ini adalah CD-RISC. Alat ini dikem
CD-RISC. Alat ini dikembangkan sebagai sbangkan sebagai suatu asesmen ringuatu asesmen ringkas untuk membantukas untuk membantu mengukur resiliensi dan
mengukur resiliensi dan pengukuran di klin pengukuran di klinik untuk melihat reik untuk melihat re spon dari suatu treatspon dari suatu treatmenmen (Connor & Davidson, 2
(Connor & Davidson, 2003).003). Isi
Isi skala skala telah telah didiambil dari banyak sambil dari banyak sumber. Salah satuumber. Salah satunya dari Kobasa (Farbenya dari Kobasa (Farber,r, Jennifer Schwartz, 200
Jennifer Schwartz, 2000), item-item resilien0), item-item resilien si menggambarkasi menggambarkan tentang kontr n tentang kontr ol yaituol yaitu perasaan/tanggapan se
perasaan/tanggapan seseorang tentang mseorang tentang makna dan tujuan hiakna dan tujuan hidup dengan kepedulidup dengan kepedulianan terhadap diri sendiri da
terhadap diri sendiri dan orang lain, komitmn orang lain, komitmen yaitu perasaanen yaitu perasaan/tanggapan seseorang/tanggapan seseorang mengenai otonomi dan
mengenai otonomi dan kemampuan untukkemampuan untuk mempengaruhi jalmempengaruhi jalan hidup/pola hidupan hidup/pola hidup sendiri, tantangan yaitu
sendiri, tantangan yaitu perasaan/tanggap perasaan/tanggapan seseorang dimaan seseorang dimana ia memaknaina ia memaknai tantangan sebagai bagi
tantangan sebagai bagian alami dari kehidan alami dari kehidupan, yang menyeupan, yang menyediakan kesempatdiakan kesempatan untukan untuk tumbuh. dan perubaha
tumbuh. dan perubahan yang dipandang sn yang dipandang sebagai tantangan jebagai tantangan juga dimasukkan.uga dimasukkan. Sementara dari Rutter (
Sementara dari Rutter (Connor&Davidson,Connor&Davidson, 2003), menggamb 2003), menggambarkan bahwa kar arkan bahwa kar akteristikakteristik orang yang resiliensi ad
orang yang resiliensi adalah sebagai berikalah sebagai berikut :memiliki strategiut :memiliki strategi pengembangan dengan pengembangan dengan arah yang jelas/realistik
arah yang jelas/realistik dalam menentuka dalam menentukan pilihan, adanya sn pilihan, adanya suatu orientasi dalauatu orientasi dalamm tindakan, adanya suatu
tindakan, adanya suatu keyakinan yang ku keyakinan yang kuat/efikasi diri, kemaat/efikasi diri, kemampuan berampuan beradaptasidaptasi ketika berhadapan den
ketika berhadapan dengan perubahan, megan perubahan, memiliki keterampilanmiliki keterampilan dalam memecahkandalam memecahkan masalah sosial, humor
masalah sosial, humor dalam menghadapidalam menghadapi stres, kuat/tegar dstres, kuat/tegar dalam menghadapi strealam menghadapi stres,s, memiliki perasaan yang
memiliki perasaan yang stabil, memiliki pen stabil, memiliki pengalaman keberhasgalaman keberhasilan di masa lalu (duailan di masa lalu (dua pernyataan
pernyataan yang terakhyang terakhir merupakan inti dir merupakan inti dari resiliensi). Lyonari resiliensi). Lyon s (Connor&Davidson,s (Connor&Davidson, 2003) meng
2003) mengatakan bahatakan bahwa karateristik dariwa karateristik dari orang yang resilien adalah sabar , memilikiorang yang resilien adalah sabar , memiliki da
daya toleranya toleransi terhadapsi terhadap perasaan yang perasaan yang negatif, dapat negatif, dapat beradaptasi terhadap beradaptasi terhadap pe
perubahan. Namun untuk sarubahan. Namun untuk saat ini, resiliensi mengacu pada sikap optimis dan yakin.at ini, resiliensi mengacu pada sikap optimis dan yakin. Skala
Skala CD-RISC, CD-RISC, terdiri terdiri dari dari 5 5 aspek aspek yaitu yaitu :: 1.
1. KompetKompetensi persensi personal, sonal, standar yang titandar yang tinggi dan knggi dan keuletaneuletan Mem
Memperlihatkperlihatkan bahwa an bahwa seseorang merasa sebagai orang seseorang merasa sebagai orang yang mampu mencapaiyang mampu mencapai tujuan dalam situasi kem
tujuan dalam situasi kemunduran unduran atau kegagalanatau kegagalan 1.
1. Percaya pada diri sendiri, Percaya pada diri sendiri, memilmemiliki iki toleransi terhadatoleransi terhada p afek negatif dan kuat/tegar p afek negatif dan kuat/tegar dalam menghadapi stres
dalam menghadapi stres Ini
Ini berhubungan dengan berhubungan dengan ketenangan ketenangan , , cepat cepat melmelakukan akukan coping coping terhadap terhadap stress,stress, berpikir secara hati-hati dan tetap fokus sekalipun sedang dalam menghadapi masalah berpikir secara hati-hati dan tetap fokus sekalipun sedang dalam menghadapi masalah 3.
3. MenerimMenerima perubahan secara posia perubahan secara positif dan dapat mtif dan dapat membuat hubungan yang amembuat hubungan yang amanan (secure) dengan orang lain
(secure) dengan orang lain
Ini berhubungan dengan kemampuan beradaptasi atau mampu beradaptasi jika Ini berhubungan dengan kemampuan beradaptasi atau mampu beradaptasi jika menghadapai perubahan
menghadapai perubahan 1.
1. Kontrol/penKontrol/pen gendagenda lian diri lian diri dalam mdalam mencapaencapa i i tujuan dan bagaimana memitujuan dan bagaimana meminta ataunta atau mendapatkan bantuan dari orang lain
mendapatkan bantuan dari orang lain 2.
2. PengaruPengaru h spiritual, h spiritual, yaitu yakin yaitu yakin yakin pada Tuhan atau nasib.yakin pada Tuhan atau nasib.
0
0 00 00 11 11
Artikel Terbaru
Artikel Terbaru
ISLAM, NASIONALISME, DAN BELA
ISLAM, NASIONALISME, DAN BELA
NEGARA
NEGARA
Hikmah
Hikmah
AKHLAK
AKHLAK ISLAM ISLAM DAN DAN PERANANNYAPERANANNYA
DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT
DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT
(Makalah)
(Makalah)
MASJID AYA SHOFIA
MASJID AYA SHOFIA
MASJID JAMI’ SULTAN AHMET
MASJID JAMI’ SULTAN AHMET
KEBANGKITAN BAHASA ARAB DI TURKI
KEBANGKITAN BAHASA ARAB DI TURKI
Contoh Teks MC Bahasa Arab
Contoh Teks MC Bahasa Arab
Ibadah Karena Takut Neraka
Ibadah Karena Takut Neraka
Istilah-istilah Khusus bhs arab yg
Istilah-istilah Khusus bhs arab yg
berkaitan dgn Aplikasi Whatsap
berkaitan dgn Aplikasi Whatsap
Ada
Ada PelanPelangi gi di di bola bola matamumatamu
Cakupan Bahasan Linguistik Ilmi Bahasa
Cakupan Bahasan Linguistik Ilmi Bahasa
Filosofi Bilangan Jawa pada Umur
Filosofi Bilangan Jawa pada Umur
LAPORAN HASIL DISKUSI HUKUM
LAPORAN HASIL DISKUSI HUKUM
ISLAM DAN PERBEDAAN MAZHAB
ISLAM DAN PERBEDAAN MAZHAB
Zona Waktumu
Zona Waktumu
PERBEDAAN ADALAH KEMESTIAN
PERBEDAAN ADALAH KEMESTIAN
KESEMPURNAAN ISLAM
KESEMPURNAAN ISLAM
PERBEDAAN PENDAPAT DALAM FIQH
PERBEDAAN PENDAPAT DALAM FIQH
ISLAM
ISLAM
DIANTARA SEBAB KERUSAKAN MORAL
DIANTARA SEBAB KERUSAKAN MORAL
BALASLAH KEJELEKAN DENGAN
BALASLAH KEJELEKAN DENGAN
KEBAIKAN
KEBAIKAN
SELESAIKAN PERSOALAN DENGAN
SELESAIKAN PERSOALAN DENGAN
MUDAH
MUDAH
B
Ke-5 aspek tersebut diturunkan menjadi 25 aitem sebagai berikut :
No item Deskripsi
01 Kemampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan
02 Menjalin hubungan yang dekat dan aman dengan orang lain 03 Terkadang nasib atau Tuhan dapat menolong
04 Dapat berkompromi dengan apapun yang terjadi
05 Keberhasilan masa lalu memberi keyakinan dalam menghadapi tantangan yang baru
06 Melihat sisi lucu dari sesuatu 07 Melakukan coping terhadap stress
08 Cenderung segar kembali setelah sembuh dari penyakit 09 Sesuatu terjadi karena suatu alasan
10 Berusaha dengan maksimal, walau apapun yang terjadi 11 Mampu mencapai tujuan
12 Pada saat sesuatu tampak tidak memberikan harapan lagi, saya tidak akan menyerah
13 Tahu kapan harus meminta pertolongan
14 Walaupun berada dalam suatu tekanan, tetap bisa fokus dan berpikir dengan jernih
15 Lebih cenderung untuk memimpin/mengawali dalam pemecahan masalah 16 Tidak mudah berkecil hati karena kegagalan
17 Merasa diri sendiri adalah orang yang kuat
18 Berani membuat keputusan yang sulit dan tidak biasanya 19 Dapat mengatasi perasaan tidak nyaman
20 Harus melakukan sesuatu terhadap suatu dugaan/firasat 21 Peka terhadap maksud yang disampaikan oleh orang lain 22 Dapat mengendalikan hidup
23 Menyukai tantangan
24 Bekerja untuk mencapai tujuan
25 Bangga terhadap hasil/prestasi yang sudah dicapai.
Skala tersebut, dibuat dalam 5 rentang pilihan respons, yaitu : 0 = Tidak ada sama sekali pada diri saya, 1 = jarang terjadi pada diri saya, 2 = kadang-kadang ini terjadi/ada pada diri saya, 3 = sering terjadi pada diri saya, 4 = hampr selalu terjadi dalam diri saya. Ini dilihat dari keadaan 1 bulan terakhir dan total nilai bergerak dari 1-100.
Skala ini juga pernah diterapkan pada orang-orang cina oleh 2 orang akademisi sains cina yaitu Xiaonan & Zhang (2007). Koefisien reabilitas versi Cina dari CD_RISC adalah 0,91. Begitupun dengan validitasnya tergolong memuaskan.
Walaupun konsep tentang resiliensi itu satu dan universal, namun karena manusia hidup dalam kultur yang berbeda, maka secara realitas, kesulitan yang dihadapi oleh orang pun akan berbeda-beda. Masyarakat yang bukan dari barat akan beradaptasi dengan cara yang berbeda dari orang-orang barat. Dan kebanyakan
perbedaan kultural hampir tidak disentuh oleh penelitian-penelitian yang membahas mengenai resiliensi (Wagnild & Young 1993 dalam Xiaonan & Zhang, 2007).
Berdasarkan dari uraian di atas maka peneliti mencoba memodifikasi skala resiliensi sebagai berikut :
No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah butir 1 Kompetensi personal,
standar yang tinggi dan keuletan
10, 13, 18, 20, 28, 37, 43
5, 12, 25, 32, 36 12
2 Percaya pada diri sendiri, memiliki toleransi terhadap afek negatif dan kuat/tegar dalam menghadapi stres
15, 24, 33, 34, 38, 40
1, 3, 4, 6, 11, 37 12
3 Menerima perubahan secara positif dan dapat membuat hubungan yang aman (secure) dengan orang lain
8, 9, 16, 23, 29, 35
21, 2 2, 26 , 39, 42 11
4 Kontrol/pengendalian diri dalam mencapai tujuan dan bagaimana meminta atau mendapatkan bantuan dari orang lain
2, 14, 17, 27, 44 1 2, 19, 44 7
5 Pengaruh spiritual, yaitu yakin yakin pada Tuhan atau nasib
7, 41 43, 45 4
Aspek -asp ek ters ebu t diur aikan dala m a item-ait em seba gai ber ikut : No. aitem Pernyataan
1. Sejak saya mengetahui penyakit yang saya derita, hari-hari saya lalui dengan kesedihan
2. Menurut saya, pasien dalam keadaan tertentu boleh didahulukan penanganannya
3. Saya ragu apakah saya mampu menjalani pengobatan yang berat ini 4. Penyakit saya menjadi parah karena kesalahan dokter dalam
mengambil tindakan
5. Saya ragu apakah penyakit saya bisa disembuhkan
6. Ketika saya tidak suka obat yang diberikan, saya tidak meminumnya 7. Menurut saya, penyakit yang saya derita ada hikmahnya
8. Saya menganggap bahwa penyakit yang saya derita merupakan sesuatu yang harus dihadapi
9 Ada pelajaran yang saya dapatkan dari penyakit saya
10. Dalam menyelesaikan masalah, saya menggunakan satu cara saja 11. Saya sering bertindak spontan, tanpa berpikir panjang
12. Tindakan saya seringkali terbawa perasaan 13. Menurut saya, membuat rencana itu penting
14. Saya bisa mengatur perasaan saya
15. Saya yakin, saya mampu memperbaiki kesehatan saya 16. Ketika melihat raut muka seseorang, saya tahu
perasaannya
17. Saya menyukai pengalaman baru
18 Saya yakin, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya
19. Saya mudah marah jika ada yang menyinggung perasaan saya 20. Dalam menyelesaikan masalah, saya bisa mencari pokok
permasalahan yang sebenarnya
21. Jika mengingat keadaan saya, saya tidak berani menemui teman-teman saya
22. Dalam keadaan sakit, saya tidak perlu memikirkan perasaan teman-teman saya
23. Saya tidak mencemaskan penyakit saya
24. Dalam keadaan sedih, saya masih bisa berpikir dengan baik 25. Saya khawatir, kelak tidak bisa melakukan kegiatan saya lagi 26. Saya takut perubahan, karena saya harus menyesuaikan diri lagi 27. Ketika pasien lain sedih atau menangis, saya mengerti perasaan
mereka
28. Saya yakin, saya mampu menyelesaikan kegiatan saya yang tertunda 29. Saya sakit karena saya kurang memperhatikan kesehatan saya
30. Penyakit ini merupakan akhir dari semua proses hidup yang saya jalani 31. Ketika saya ditawari pengobatan altenatif, saya langsung setuju
32. Sepertinya susah mengembalikan semangat saya untuk melakukan kegiatan seperti semula
33. Masih banyak hal atau kegiatan lain yang bisa saya lakukan selain kegiatan yang kemarin saya lakukan
34. Ketika seseorang mengecewakan saya, saya mampu menahan diri untuk mendengarkan penjelasannya, sebelum saya bertindak 35. Ketika saya mengetahui tentang penyakit yang saya derita, saya
berpikir saya akan mampu menghadapinya
36. Penyakit yang saya derita membuat saya harus menghapus semua impian saya
37. Saya sudah membayangkan apa yang akan saya lakukan setelah saya sembuh
38. Sekalipun saya berada dalam suatu tekanan, saya tetap akan berpikir dengan jernih un tuk menemukan alternatif dari pe mecahan masalah 39. Tidak mudah bagi saya untuk menerima penyakit yang saya derita 40. Saya ingin berbuat lebih baik lagi sekalipun saya dalam keadaan sakit 41. Penyakit yang saya alami merupakan ujian dari Tuhan
42. Penyakit saya menghapuskan seluruh kebahagiaan saya
43 Saya masih tidak dapat mengerti kenapa Tuhan memberikan penyakit ini kepada saya
43. Sekalipun orang melihat hidup saya sudah tidak ada harapan lagi, saya tidak akan menyerah
44. Ketika saya memerlukan bantuan, saya tahu kemana saya akan meminta pertolongan
45. Saya tidak percaya dengan pertolongan Tuhan untuk menyembuhkan penyakit yang saya alami
Skala resiliensi pada penderita kanker menggunakan skala model Likert yang terdiri dari butir aitem, yang terdiri dari aitemfavourable danunfavourable. Pada aitem favourable skor bergerak dari angka 1 untuk pernyataan sangat tidak sesuai (STS),
skor 2 untuk tidak sesuai (TS), skor 3 untuk sesuai (S), dan skor 4 untuk sangat sesuai (SS). Pada aitemunfavourable skor bergerak dari 4 untuk penyataan sangat tidak
sesuai (STS), skor 3 untuk tidak sesuai (TS), skor 2 untuk sesuai (S), dan skor 1 untuk sangat sesuai (SS).
Semakin tinggi skor yang diperoleh pada skala resiliensi, berarti semakin besar resiliensi pada penderita kanker, semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin rendah pula resiliensi pada penderita kanker,
2. Skala Dukungan Sosial
Skala ini disusun sendiri mengacu pada aspek-aspek yang telah diuraikan oleh Sarafino (1997). Tujuannya adalah untuk mengetahui dukungan sosial yang dirasakan oleh penderita kanker. Dukungan sosial yang dirasakan penderita kanker ditunjukkan oleh jumlah skor yang diperoleh dari keseluruhan pernyataan yang diajukan. Berikut distibusi butir skala dukungan sosial :
No Aspek Sumber Dukungan
Fav Unfavo Jumlah Butir 1 . Du ku ng an Emosional - Tenaga Medis - Keluarga - Teman 1, 14 3, 4, 6, 7, 17, 26, 36 20, 25, 29, 38, 39, 40 22, 23, 31, 33 2, 5, 12, 24 8, 12, 13, 17, 30, 37 6 10 12 2 . Du ku ng an Informasi - Medis - Teman 19 15 11, 21 4 3 . Du ku ng an Alat/Mat eri - Medis - Keluarga - Teman 9, 27 10 32 4 4 . Du ku ng an Penghargaan - Keluarga - Teman 16 28 2
Aspek -asp ek terse but diur aikan dala m a item-a item seba gai ber ikut :
No. aitem Pernyataan
1 Kesabaran tim medis terhadap saya membuat saya lebih tenang dalam menghadapi penyakit yang saya derita
2 Keluarga saya sering merasa bosan mendengar keluhan saya tentang penyakit yang saya de rita
3 Ketika saya merasa sedih dengan penyakit yang saya derita, keluarga saya menemai saya
4 Saya merasa keluarga dan teman begitu perhatian kepada saya 5 Keluarga saya kelihatan acuh dengan apa yang saya alami 6 Keluarga saya mencintai saya
7 Perhatian dari keluarga dapat membuat saya merasa tenang
8 Saya merasa beban saya tidak berkurang meskipun teman saya sudah mencoba menghibur saya
9 Bantuan materi yang diberikan keluarga cukup meringankan beban yang saya rasakan
10 Ketika saya membutuhkan biaya untuk pengobatan, teman saya berusaha memberikan pinjaman uang kepada saya
11 Informasi yang kurang lengkap dari tim medis membuat saya khawatir 12 Kehadiran teman saya justru membuat saya tambah sedih
13 Ketika saya bersedih keluarga saya meninggalkan saya sendirian 14 Ketika saya mengeluh sakit para perawat berusaha mengurangi rasa
sakit yang saya rasakan
15 Ketika kondisi kesehatan saya tak kunjung membaik, teman saya mencari informasi tentang cara penyembuhan penyakit yang saya alami
16 Ketika saya tidak mampu memenuhi tanggung jawab pekerjaan saya maka teman membantu dengan cara mengambil alih tugas saya 17 Ketika saya menjalani pengobatan alternatif, keluarga saya
mendukung
18 Hubungan saya dengan pasien lain acuh tak acuh
19 Ketika kondisi saya tidak kunjung membaik, sikap dokter terhadap saya adalah berusaha mencari jalan keluar
20 Teman saya selalu ada saat saya membutuhkan bantuan mereka 21 Dokter tidak banyak memberikan informasi yang berharga tentang
penyakit yang saya de rita
22 Ketika saya merasa sakit, perawat tidak peduli dengan apa yang saya rasakan
23 Ketika melakukan kunjungan rutin, dokter tidak menanyakan keluhan yang saya rasakan
24 Ketika saya mengeluh sakit di seluruh tubuh saya, keluarga justru memarahi saya
25 Ketika di rumah sakit, teman-teman saya menjenguk saya 26 Ketika kondisi saya tidak kunjung membaik, keluarga saya
berkonsultasi dengan dokter
27 Ketika saya membutuhkan alat penunjang kesehatan, keluarga saya membelikan alat yang saya butuhkan
28 Dalam kondisi sakit, keluarga saya tidak mengajak saya turut serta dalam memecahkan masalah
29 Saya sering bertukar cerita dengan pasien lain tentang penyakit yang kami alami
30 Sikap orang-orang di lingkungan sosial saya setelah saya sakit adalah mengucilkan saya
saya
32 Ketika saya kesulitan memenuhi kebutuhan biaya pengobatan saya, maka perawat akan mencibir
33 Ketika saya mengeluh sakit, sikap perawat tidak mau tahu
34 Ketika saya bertanya tentang cara menjaga kondisi kesehatan saya perawat memberikan penjelasan yang kurang memuaskan
35 Ketika saya bertanya tentang perkembangan kesehatan saya, dokter menjawab seperlunya
36 Ketika saya merasa sehat, keluarga mengajak saya jalan-jalan 37 Saya dengan pasien yang lain tidak saling bertegur sapa 38 Teman-teman saya sangat memaklumi kondisi yang saya alami 39 Ketika saya memikirkan penyakit saya, teman-teman saya mencoba
mengibur saya
40 Dalam kondisi apapun, keluarga tetap memberikan kasih sayang kepada saya
Skala dukungan sosial pada penderita kanker menggunakan skala model Likert yang terdiri dari butir aitem, yang terdiri dari aitemfavourable danunfavourable. Pada
aitemfavourable skor bergerak dari angka 1 untuk pernyataan sangat tidak sesuai
(STS), skor 2 untuk tidak sesuai (TS), skor 3 untuk sesuai (S), dan skor 4 untuk sangat sesuai (SS). Pada aitemunfavourable skor bergerak dari 4 untuk penyataan sangat
tidak sesuai (STS), skor 3 untuk tidak sesuai (TS), skor 2 untuk sesuai (S), dan skor 1 untuk sangat sesuai (SS).
Semakin tinggi skor yang diperoleh pada skala dukungan sosial, berarti semakin besar dukungan sosial yang diberikan pada penderita kanker, semakin rendah skor yang diperoleh berarti semakin kecil pula dukungan sosial pada penderita kanker.