• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Pada bulan September 2016 Indonesia mengalami Inflasi sebesar 0,22 persen. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari – September 2016) sebesar 1,97 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 3,07 persen.

Dari 82 kota IHK Nasional, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen dengan IHK 129,12 dan inflasi terendah terjadi di Purwokerto dan Banyuwangi masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing 121,81 dan 121,84. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar -1,06 persen dengan IHK 133,94 dan deflasi terendah terjadi di Kendari sebesar -0,01 persen dengan IHK 121,65. Pada bulan September 2016, Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,78. Dari 5 kota IHK di Sulawesi Selatan, 4 kota inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bulukumba sebesar 0,60 persen dengan IHK 121,13 dan terendah terjadi di Palopo sebesar 0,05 persen dengan IHK 123,02. Sementara itu deflasi terjadi di Parepare sebesar -0,50 persen dengan IHK 120,52.

Deflasi di Kota Parepare bulan September 2016 sebesar -0,50 persen. Penurunan harga terjadi pada Kelompok Komoditas Bahan Makanan (-3,29 persen); dan Sandang (-0,04 persen). Sedangkan kenaikan harga terjadi pada Kelompok Komoditas Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (0,22 persen); Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar (0,20 persen); Kesehatan (0,28 persen); Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan (1,03 persen); dan Kelompok Komoditas Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga (0,36 persen).

Tingkat inflasi Kota Parepare tahun kalender 2016 sebesar 0,79 persen dan tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 1,56 persen.

Komponen inti, diatur pemerintah, dan bergejolak Kota Parepare pada bulan September 2016 masing-masing sebesar 0,40 persen, 0,35 persen dan -3,66 persen;. Inflasi Tahun Kalender komponen inti, diatur pemerintah, dan bergejolak sebesar 2,96 persen, -1,14 persen, -3,40 persen. Inflasi tahun ketahun (Juli 2016 terhadap Juli 2015) komponen inti, diatur pemerintah, dan bergejolak sebesar 2,83 persen; -1,04 persen; dan 0,30 persen.

No. 101/10/7372/Th.VIII, 3 Oktober 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan

(2)

2

Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen BPS di Kota Parepare pada September 2016 terjadi Deflasi sebesar 0,50 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 120,52. Tingkat inflasi tahun kalender (September 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 0,95 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 1,85 persen.

Deflasi di Kota Parepare bulan September 2016 sebesar 0,50 persen. Penurunan harga terjadi pada Kelompok Komoditas Bahan Makanan (-3,29 persen); dan Sandang (-0,04 persen). Sedangkan kenaikan harga terjadi pada Kelompok Komoditas Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (0,22 persen); Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar (0,20 persen); Kesehatan (0,28 persen); Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan (1,03 persen); dan Kelompok Komoditas Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga (0,36 persen).

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada bulan September 2016 antara lain : Beras, kangkung, kol putih/kubis, wortel, layang/benggol, sawi hijau, cabai rawit, kakap merah, cakalang/sisik, bandeng/bolu, kelapa, kentang, selar/tude, bawal, cumi-cumi, cakalang asap, bayam, katamba, sabun detergen bubuk/cair, ketimun, telur ayam ras, jagung manis, susu kental manis, merah, teri, tongkol/ambu-ambu, beras, gula pasir, semen, ikan dalam kaleng, udang basah, emas perhiasan, tissu, teri, kopi bubuk, pembasmi nyamuk cair, bawang putih, dan bensin.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan September 2016 antara lain : Ikan asin belah, sirop, margarine, mobil, biskuit, pasta gigi, rokok kretek, tarip listrik, baronang, rokok kretek filter, teh, shampo, sabun cair/cuci piring, kembung/gembung, mesin cuci, susu bubuk, minuman kesegaran, ice cream, pembersih lantai, sabun cuci batangan, sabun mandi cair, rokok putih, sabun wajah, minyak goreng, sabun mandi, bawang merah, kontrak rumah, susu untuk bayi, sekolah menengah atas, pengharum/pelemut cucian, tomat sayur, tarip pulsa ponsel, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam kampung, kacang panjang, dan daun singkong.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Parepare September 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok/Sub kelompok IHK Septemb er 2015 IHK Desember 2015 IHK Septemb er 2016 % perub thd Des 2015 Tahun Kalender Y o Y U M U M / T O T A L 118,67 119,57 120,52 -0,50 0,79 1,56 Bahan Makanan 123,78 127,64 124,91 -3,29 -2,14 0,91

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 118,63 119,14 125,41 0,22 5,26 5,72 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 119,25 119,09 120,07 0,20 0,82 0,69

Sandang 105,85 105,69 108,69 -0,04 2,84 2,68

Kesehatan 106,92 106,95 109,50 0,28 2,38 2,41

Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 108,45 108,80 112,22 0,36 3,14 3,48 Transpor, Komunikasi Dan Jasa Keuangan 122,47 122,21 119,75 1,03 -2,01 -2,22

1)

Persentase perubahan IHK September 2016 terhadap IHK Agustus 2016 2)

Persentase perubahan IHK September 2016 terhadap IHK Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK September 2016 terhadap IHK September 2015

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Parepare (2012=100) September 2016 (persen) KelompokPengeluaran AndilInflasi (%) (1) (2) U M U M -0,4993 1. Bahan Makanan -0,7928

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,0451

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0,0443

4. Sandang -0,0022

5. Kesehatan 0,0106

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,0213

(4)

4

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan September 2016 mengalami Deflasi sebesar -3,29 persen dengan nilai Indeks Harga Konsumen sebesar 124,91.

Dari 11 subkelompok bahan

makanan, sebanyak 2 subkelompok

mengalami Inflasi; 6 subkelompok

mengalami deflasi dan 3 subkelompok tetap. Subkelompok yang mengalami Inflasi antara lain: Daging dan hasil-hasilnya; telur, susu, dan hasil-hasilnya. Subkelompok yang mengalami deflasi antara lain: padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya; daging dan hasil-hasilnya; ikan segar; ikan diawetkan; sayur-sayuran; bumbu-bumbuan; lemak dan minyak.

Komoditas bahan makanan yang mengalami deflasi tertinggi adalah kangkung dengan besaran penurunan sebesar 46,63 persen. Selain itu, terjadi juga penurunan harga komoditas beras sebesar 0,91 persen dan komoditas ikan segar sebesar 11, 51

persen. Hal ini dikarenakan produksi kangkung meningkat.

Gambar 1. Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan September 2015 – September 2016

Tabel 3. Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Bahan Makanan

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan

Inflasi

BAHAN MAKANAN -3,29 -0,7928

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya -0,91 -0,0602

Daging dan Hasil-hasilnya 3,02 0,0362

Ikan Segar -7,19 -0,4052

Ikan Diawetkan -0,44 -0,0023

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 0,29 0,0071

Sayur-sayuran -11,51 -0,3629

Kacang - kacangan 0,00 0,0000

Buah - buahan 0,00 0,0000

Bumbu - bumbuan -0,27 -0,0042

Lemak dan Minyak -0,12 -0,0013

Bahan Makanan Lainnya 0,00 0,0000

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen dengan angka Indeks Harga Konsumen sebesar 125,41.

Dari 3 subkelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, sebanyak 2

subkelompok mengalami inflasi dan 1

subkelompok mengalami deflasi.

Subkelompok yang mengalami inflasi antara lain: Makanan jadi; tembakau dan minuman beralkohol. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi antara lain: Minuman yang tidak beralkohol.

(5)

Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah gula pasir dan kopi bubuk, dengan besaran penurunan masing-masing sebesar 0,91 dan 0,15 persen.

Tabel 4. Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan

Inflasi MAKANAN JADI, MINUMAN,

ROKOK & TEMBAKAU

0,22 0,0451

Makanan Jadi 0,01 0,0013

Minuman yang Tidak Beralkohol -0,09 -0,0036

Tembakau dan Minuman Beralkohol 0,99 0,0474

Gambar 2. Indeks Harga Konsumen Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

September 2015 – September 2016

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, gas dan bahan bakar pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,20 persen dengan angka Indeks Harga Konsumen sebesar 120,07.

Dari 4 subkelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, sebanyak 3 subkelompok mengalami inflasi dan 1

subkelompok mengalami deflasi.

Subkelompok yang mengalami inflasi antara lain: Biaya tempat tinggal; bahan bakar, penerangan dan air; perlengkapan rumah tangga. Sedangkan subkelompok yang

mengalami deflasi antara lain:

Penyelenggaraan rumah tangga.

Kenaikan harga terjadi pada

komoditas kontrak rumah dengan kenaikan 3,16 persen. Sedangkan tarip listrik juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,61 persen.

Tabel 5, Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok/ Subkelompok Inflasi SumbanganInflasi

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR

0,20 0,0443

Biaya Tempat Tinggal

Bahan Bakar, Penerangan dan Air

0,24 0,33

0,0316 0,0186 Perlengkapan Rumah tangga

Penyelenggaraan Rumah tangga

0,05 -0,47

0,0012 -0,0071

Gambar 3. Indeks Harga Konsumen Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

(6)

6

4. Sandang

Kelompok Sandang pada bulan September 2016 mengalami deflasi sebesar

0,04 persen dengan indeks harga

konsumen 108,69.

Penurunan harga terjadi pada subkelompok komoditas barang pribadi dan sandang lainnya dengan penurunan harga sebesar 0,18 persen yang disumbang oleh penurunan harga emas perhiasan dengan

penurunan sebesar 0,33 persen.

Sedangkan subkelompok komoditas lainnya tidak mengalami perubahan harga.

Tabel 6, Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Sandang

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan

Inflasi

SANDANG -0,04 -0,0022

Sandang Laki-laki 0,00 0,0000

Sandang Wanita 0,00 0,0000

Sandang Anak-anak 0,00 0,0000

Barang Pribadi dan Sandang Lain -0,18 0,0022

Gambar 4, Indeks Harga Konsumen Kelompok Sandang September 2015 – September 2016

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan bulan

September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen dengan nilai indeks harga konsumen sebesar 109,50.

Kenaikan harga terjadi pada biaya perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,74 persen. Komoditas perawatan jasmani dan kosmetika yang mengalami kenaikan harga tertinggi adalah pasta gigi sebesar 2,48 persen. Sedangkan subkelompok komoditas Jasa Kesehatan, Obat-obatan

dan subkelompok komoditas Jasa

Perawatan Jasamani tidak mengalami kenaikan/penurunan harga.

Tabel 7, Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Kesehatan

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbanga

n Inflasi

KESEHATAN 0,28 0,0106

Jasa Kesehatan 0,00 0,0000

Obat-obatan 0,00 0,0000

Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,0000

Perawatan Jasmani dan

Kosmetika 0,74 0,0106

Gambar 5, Indeks Harga Konsumen Kelompok Kesehatan September 2015 – September 2016

(7)

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen dengan nilai indeks harga konsumen sebesar 112,22.

Kenaikan harga terjadi pada biaya pendidikan sebesar 0,65 persen. Komoditas pendidikan yang mengalami kenaikan harga adalah biaya sekolah menengah atas sebesar

3,71 persen. Sedangkan subkelompok

kursus/pelatihan, perlengkapan pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami kenaikan/penurunan harga.

Gambar 6. Indeks Harga Konsumen Kelompok Kesehatan September 2015 – September 2016

Tabel 8. Inflasi dan Sumbangan inflasi Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan

Inflasi

PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA

0,36 0,0213

Pendidikan 0,65 0,0213 Kursus-kursus / Pelatihan 0,00 0,0000 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 0,00 0,0000 Rekreasi 0,00 0,0000 Olahraga 0,00 0,0000

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok Transport, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan September 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,03 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 119,75.

Kenaikan harga terjadi pada

subkelompok transpor sebesar 0,03 persen yang disumbang dari komoditas harga mobil dengan kenaikan sebesar 0,27 persen. Sedangkan kenaikan harga yang terjadi pada subkelompok komoditas komunikasi dan pengiriman sebesar 4,67 persen disumbang dari komoditas tarip pulsa ponsel dengan kenaikan sebesar 8,44 persen. Subkelompok komoditas sarana

dan penunjang transpor dan subkelompok komoditas jasa keuangan tidak mengalami perubahan harga.

Tabel 9, Inflasi dan Sumbangan inflasi Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan

Inflasi

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

1,03 0,1744

Transpor 0,03 0,0039

Komunikasi Dan Pengiriman 4,67 0,1705

Sarana dan Penunjang Transpor 0,00 0,0000

(8)

8

Gambar 6, Indeks Harga Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan September 2015 – September 2016

(9)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA PAREPARE TAHUN 2012 - 2016 Tabel 10

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2012–2016

Inflasi 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

September -0,87 -1,12 0,04 0,17 -0,50

September tahun kalender 3,27 7,18 3,04 0,82 0,79

September terhadap September tahun sebelumnya

(year on year)

(10)

10

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Perbandingan Antar Kota di Pulau Sulawesi

Kota IHK di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 82 kota, Sebanyak 11 kota berada di Pulau Sulawesi. Pada Bulan September 2016, 4 kota di Pulau Sulawesi mengalami deflasi dan 7 kota mengalami inflasi.

Tabel 11

Perbandingan Indeks dan Inflasi September 2016 Kota-kota di Pulau Sulawesi (2012 = 100)

Kota IHK September 2015 IHK Desember 2015 IHK September 2016 Inflasi (%) Tahun Kalender Year On Year (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) Manado 121,26 125,20 124,02 -0,68 -0,94 2,28 Palu 121,29 125,22 126,24 0,59 0,81 4,08 Bulukumba 127,95 128,34 129,02 0,60 0,53 0,84 Watampone 117,70 118,49 120,08 0,30 1,34 2,02 Makassar 121,42 122,54 125,50 0,41 2,42 3,36 Pare-pare 118,67 119,57 120,52 -0,50 0,79 1,56 Palopo 119,35 120,48 123,02 0,05 2,11 3,07 Kendari 118,00 118,06 121,65 -0,01 3,04 3,09 Bau-bau 124,87 126,70 129,58 0,27 2,27 3,77 Gorontalo 117,72 120,22 120,98 -0,40 0,63 2,77 Mamuju 119,84 122,78 123,94 0,32 0,94 3,42

(11)

Berita Resmi Statistik No. 101/10/7372/Th.VIII, 3 Oktober 2016 1

INFLASI MENURUT KOMPONEN SEPTEMBER 2016

Tabel 12

Tingkat Inflasi September 2016, Inflasi Tahun Kalender 2016, dan Inflasi Tahun ke Tahun Kota Parepare Menurut Kelompok Komponen

Komponen IHK September 2016 Inflasi September 2016 Inflasi Kelender Inflasi Year on Year (1) (5) (6) (7) (8) Umum 120,52 -0,50 0,79 1,56 Inti 114,63 0,40 2,96 2,83 DiaturPemerintah 137,45 0,35 -1,14 -1,04 Bergejolak 125,72 -3,66 -3,40 0,30

Gambar

Tabel 3. Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok  Bahan Makanan
Tabel 4. Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Makanan  Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Tabel 8. Inflasi dan Sumbangan inflasi Pendidikan,   Rekreasi dan Olahraga

Referensi

Dokumen terkait

Benar saja, ketika pihak FA melakukan penyelidikan sedikitnya federasi sepakbola Inggris tersebut menemukan ada tujuh pemain dari kedua kesebelasan yang terlibat dalam

Ketika dilihatnya mata Perawan Maha Sakti mulai redup dan menjadi sayu, senyum tipisnya kian mekar penuh harap, napasnya mulai tampak tak teratur, bibirnya sering digigit

Namun dalam pembuatannya tersebut diperlukan suatu analisa yang mana diperlukan untuk mengetahui kelayakan produk melalui beberapa pengujian terkait produk pangan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “ Pengujian Serta Analisis Berbagai Bentuk Kolom Beton Bertulang Terhadap Kapasitas Lentur dan Daktilitas Menahan

Dengan perbaikan yang dilakukan oleh manajemen untuk mempertajam brand image mereka, maka konsumen bisa menikmati layanan dan fasilitas yang lebih baik lagi.. CSL Mengetahui Brand

Lombok Putri Cinderamata menentukan pasar sasarannya dengan berfokus pada pemasaran produknya ke pasar ekspor dikarenakan sudah banyaknya pesaing dalam negeri dan dalam

Dari pengukuran dinamik dan statik dibuat model hubungan konstanta elastik seperti, modulus Young (E), modulus bulk (K), dan nisbah Poisson dengan porositas terhadap batugamping

Berdasarkan struktur cerita anak karya Alfonsus Aris Purnomo yang telah dianalisis menggunakan teori Robert Stanton, pengarang dalam menyajikan hasil karyanya, strukturalisme