• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL. Oleh: REDHA AULIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL. Oleh: REDHA AULIA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR

BERWIRAUSAHA MAHASISWA STKIP PGRI

(Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Fisika dan Pendidikan Matematika)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT

BERWIRAUSAHA MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

(Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Fisika dan Pendidikan Matematika)

JURNAL

Oleh:

REDHA AULIA 12090004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2017

MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA STKIP PGRI

(Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Fisika dan Pendidikan Matematika)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

(2)
(3)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA STKIP PGRI

SUMATERA BARAT

(Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Fisika dan Pendidikan Matematika) Oleh

Redha Aulia1,Wati, M.Pd2, Nora Susanti, M.Si3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP-PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi

STKIP-PGRI Sumatera Barat Email : [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepribadian terhadap minat berwirausaha mahasiswa, pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa, Pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha, pengaruh kepribadian, lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausahaan secara bersama-sama terhada minat berwirausaha mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil analisa data menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang signifikan antara kepribadian terhadap minat berwirausaha mahasiswa, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,199. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 7,752 > ttabel 1,98, 2) terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa, diperoleh nilai koefisien sebesar 0,400. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 11,771 > ttabel 1,98, 3) terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa, diperoleh nilai koefisien sebesar 1,78. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,379 > ttabel 1,98, 4) terdapat pengaruh yang signifikan antara kepribadian, lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat dengan diperoleh nilai F sebesar 118,383 > Ftabel 2,68. Sedangkan berdasarkan pengujian koefisien diperoleh nilai R square sebesar 0,740, artinya sebesar 74,00% perubahan pada variabel dependen (minat berwirausaha) dapat dijelaskan oleh variabel independen (kepribadian, lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausahaan) sedangkan sisanya sebesar 26,00% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

Kata kunci : Kepribadian, Lingkungan Keluarga, Pendidikan Kewirausahaan, Minat Berwirausaha Abstract

This study aims to determine the effect of the personality of the student interest in entrepreneurship, the influence of family environment on student interest in entrepreneurship, entrepreneurship education influence of the interest in entrepreneurship, the influence of personality, family environment and entrepreneurship education jointly to student interest in entrepreneurship STKIP PGRI West Sumatra. The results of data analysis show that: 1) a significant difference between the personality of the student interest in entrepreneurship, the value of the coefficient of 0,199. This figure is significant because the value tcount 7,752 > ttable 1,98, 2) there is a significant relationship between family environment on student interest in entrepreneurship, the value of coefficient of 0,400. This figure is significant because the value tcount 11,771> ttable 1,98, 3) a significant difference between entrepreneurial education to student interest in entrepreneurship, the value of the coefficient of 1,78. This figure is significant because the value tcount 4,379> ttable 1,98, 4) a significant difference between personality, family environment and entrepreneurial education to student interest in entrepreneurship STKIP PGRI West Sumatra Fcount values obtained by 118.383 > Ftable 2,68. While the values obtained by testing the R square coefficient of 0,740, meaning that 74,00% of the change in the dependent variable (interest in entrepreneurship) can be explained by the independent variables (personality, family environment and entrepreneurial education) while the remaining 26,00% influenced by other variables which is not included in this study.

(4)

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan pertama kali

diperkenalkan pada abad 18 dengan tujuan utamanya pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan

kreativitas. Pada masa sekarang

wirausaha dapat dikatakan sebagai

pahlawan ekonomi. Kewirausahaan

mampu mengikis kemiskinan dan

pengangguran yang menjadi masalah

krusial di Negara ini. Dengan

kemampuannya melihat peluang bisnis, seorang wirausaha mampu mengubah sumber daya yang tidak dilirik dan diperhitungkan orang lain menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis bagi dirinya, keluarga dan masyarakat sekitar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) persentase tingkat

pengangguran terbuka penduduk

menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Sumatera Barat yaitu pendidikan tertinggi Universitas pada

tahun 2011 sampai 2015 selalu

meningkat, pada tahun 2011 (7,75%), tahun 2012 (8,07%), tahun 2013 (8,30%), tahun 2014 (8,46%) dan pada tahun 2015 (11,40%). Fenomena ini seharusnya dapat dijadikan bahan pemikiran agar dapat menciptakan

lapangan kerja baru yang dapat

menampung karyawan, tidak lagi

berpikir untuk mempersiapkan diri menjadi calon karyawan yang mencari pekerjaan, terutama bagi individu yang terdidik, misalnya lulusan Perguruan Tinggi.

Dibandingkan dengan

negara-negara lain, perkembangan

kewirausahaan di Indonesia masih sangat kurang yaitu dibawah 2%. Sebagai pembanding kewirausahaan di Singapura tercatat mencapai 7 persen dari total penduduknya, Malaysia sebanyak 7 persen, dan Thailand sebanyak 3 persen. Kewirausahaan di

Indonesia belum sepenuhnya

memberikan sumbangan positif terhadap kesejahteraan bangsa, padahal potensi wirausaha Indonesia sangat besar. Tabel 1. Perbandingan Wirausaha Indonesia dengan Negara Lain

No Negara Jumlah Wirausaha (%)

1 Singapura 7

2 Malaysia 5

3 Thailand 3

4 Indonesia 1,65

Sumber:http://www.detik.com(2016)

Kegiatan wirausaha merupakan faktor pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian suatu Negara termasuk di Perguruan Tinggi. Semua Perguruan Tinggi di Sumatera Barat telah memasukkan mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum mereka sebagai salah satu mata kuliah pokok yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa, salah satunya STKIP PGRI Sumatera Barat. STKIP PGRI Sumatera Barat terdiri dari 11 program studi, diantaranya adalah Program Studi Pendidikan Fisika dan Pendidikan Matematika.

Tidak mudah untuk mengetahui minat mahasiswa untuk berwirausaha. Ini dikarenakan adanya perbedaan pada setiap diri individu, baik motivasinya, cita-citanya, dan karakter lainnya yang

dimiliki oleh setiap mahasiswa.

Perbedaan individu ini menyebabkan keinginan dan minat berwirausaha bagi

mahasiswa pendidikan Fisika dan

Matematika berbeda-beda. Ada yang

memiliki keinginan tinggi untuk

berwirausaha tapi disisi lain banyak juga yang memilih bekerja menjadi pegawai. Perbedaan minat ini dapat terjadi karena

diduga banyaknya faktor yang

(5)

terhadap wirausaha diantaranya adalah faktor individual/ personal, pendidikan, dorongan keluarga, keterpaksaan dan keadaan (Hendro, 2011:61-63).

Wirausahawan yang berhasil,

salah satu kuncinya memiliki

kepribadian yang unggul. Kepribadian tersebut kadangkala membedakannya dari kebanyakan orang. Gambar ideal seorang wirausahawan menurut Alma (2012:21) adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapi, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan siapapun. Oleh karena itu, hendaknya

para mahasiswa memiliki potensi

kepribadian wirausaha agar kelak mampu mandiri, menolong dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitan

hidup, bahkan mampu membuka

peluang kerja bagi dirinya dan orang lain.

Selain dari kepribadian yang

mempengaruhi minat berwirausaha

adalah lingkungan keluarga. Alma (2013:7) menyatakan bahwa lingkungan keluarga dapat mempengaruhi seseorang untuk menjadi wirausaha. Lingkungan keluarga terutama orang tua sangat berperan penting sebagai pengaruh bagi masa depan anaknya, dapat dilihat dari segi faktor pekerjaan orang tua, dari orang tua yang bekerja sendiri dan memiliki usaha sendiri cenderung

anaknya akan menjadi pengusaha.

Soemanto (2008:38) menyatakan bahwa orang tua atau keluarga juga merupakan peletak dasar bagi persiapan anak-anak agar dimasa yang akan datang dapat menjadi pekerja yang efektif. Dalam mendidik anak, para orang tua harus mengajarkan anaknya memotivasi diri untuk bekerja keras, diberi kesempatan untuk bertanggung jawab atas apa yang

dia lakukan. Orang tua yang

berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan minat anaknya untuk berwirausaha dalam bidang yang

sama. Keterlibatan tersebut dapat menimbulkan minat berwirausaha dalam bidang yang sama atau berbeda.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Sejauh mana pengaruh kepribadian

terhadap minat berwirausaha

mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat?

2. Sejauh mana pengaruh lingkungan

keluarga terhadap minat

berwirausaha mahasiswa STKIP

PGRI Sumatera Barat?

3. Sejauh mana pengaruh pendidikan

kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha mahasiswa STKIP

PGRI Sumatera Barat?

4. Sejauh mana pengaruh kepribadian, lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausahaan secara bersama-sama

terhadap minat berwirausaha

mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Pengaruh kepribadian terhadap minat

berwirausaha mahasiswa STKIP

PGRI Sumatera Barat.

2. Pengaruh lingkungan keluarga

terhadap minat berwirausaha

mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat.

3. Pengaruh pendidikan kewirausahaan

terhadap minat berwirausaha

mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat.

4. Pengaruh kepribadian, lingkungan

keluarga dan pendidikan

kewirausahaan secara bersama-sama

terhadap minat berwirausaha

mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat.

(6)

KAJIAN TEORI Minat Berwirausaha

Menurut Fuadi (2009:93), “Minat

berwirausaha adalah keinginan,

ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan”.

Menurut Aprilianty (2012:2) minat berwirausaha merupakan rasa tertariknya seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko.

Dari pengertian minat

berwirausaha di atas, maka indikator yang dapat digunakan dalam variabel minat berwirausaha adalah (Yanti, 2014:4-11): merasa tertarik untuk

berwirausaha, merasa senang

berwirausaha, berani mengambil resiko Kepribadian

Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya khas dari

seseorang yang bersumber dari

bentukan-bentukan yang diterima dari

lingkungan (Sjarkawi, 2006:11).

Kepribadian merupakan suatu

karakteristik sikap dasar yang dimiliki oleh tiap orang dalam hidupnya. Alisyahbana (dalam Alma, 2013:79) menyatakan bahwa kepribadian adalah keseluruhan karakteristik diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, tempramen dan watak. Untuk memilih dan menjadi seorang wirausaha yang sukses, seseorang cenderung harus memiliki sifat atau kepribadian yang diperlukan untuk menjadi seorang wirausaha.

Sedangkan menurut Fromm

(dalam Alma, 2013:78) kepribadian merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau diperoleh seseorang yang membuatnya unik.

Ada lima indikator kepribadian

menurut indikator tipe

Myers-briggs/MBT (Robbins, 2006:131):

Ekstrovensi, kemampuan bersepakat, Kemampuan mendengarkan suara hati, Stabilitas emosi, Kepribadian yang

mencirikan seseorang berdasar

imajinasi, sensitivitas dan

keingintahuan.

Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga iniliah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga.

Menurut Yusuf (2012:23)

lingkungan adalah keseluruhan

fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang

mempengaruhi atau dipegaruhi

perkembangan individu. Soemanto

(2008:38) menyatakan “orang tua atau keluarga juga merupakan peletak dasar bagi persiapan anak-anak agar dimasa yang akan dating dapat menjadi pekerja yang efektif”. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama yang menentukan pola kepribadian seseorang. Ihsan (2005:17) mengatakan bahwa tugas keluarga adalah meletakkan

dasar-dasar bagi perkembangan anak

berikutnya, agar anak dapat berkembang secara baik.

Menurut Alma (2013:7)

lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap profesi wirausaha yang dapat dilihat dari segi pekerjaan orang tua, dari orang tua yang bekerja sendiri dan memiliki usaha sendiri, maka cenderung anaknya menjadi pengusaha pula.

Covey (dalam Yusuf, 2009:47-48) mengajukan empat prinsip peranan keluarga yaitu :Modeling, Mentoring, Organizing, Teaching.

(7)

Pendidikan Kewirausahaan

Mudyahardjo (2002:11)

pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar

sekolah sepanjang hayat, untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan yang dimiliki seseorang memiliki pengaruh terhadap pengetahuan dan keahlian seseorang.

Menurut Wijaya (2012:112-119) pendidikan kewirausahaan adalah proses pembelajaran untuk mengubah sikap dan

pola pikir mahasiswa terhadap

pemilihan karir berwirausaha.

Mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan akan memiliki nilai-nilai hakiki dan karakteristik

kewirausahaan sehingga akan

meningkatkan minat serta kecintaan mereka terhadap dunia kewirausahaan.

Menurut Alma (2013:6),

pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bertumbuh pesat di Eropa dan Amerika Serikat baik ditingkat kursus-kursus ataupun di Universitas. Mata kuliah kewirausahaan diberikan dalam bentuk kuliah umum, ataupun dalam bentuk konsentrasi program studi.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka

konseptual, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga kepribadian berpengaruh

signifikan terhadap minat

berwirausaha mahasiswa STKIP PGRI Sumbar.

2. Diduga lingkungan keluarga

berpengaruh signifikan terhadap

minat berwirausaha mahasiswa

STKIP PGRI

3. Diduga pendidikan kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap

minat berwirausaha mahasiswa

STKIP PGRI Sumbar.

4. Diduga kepribadian, lingkungan

keluarga dan pendidikan

kewirausahaan berpengaruh

signifikan terhadap minat

berwirausaha mahasiswa STKIP PGRI Sumbar.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Penelitian ini dilaksanakan di kampus STKIP PGRI Sumatera Barat yang dilakuan pada bulan Desember 2016. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Fisika dan Pendidikan Matematika sebanyak 197 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan

menggunakan tabel krenjcie dan

menggunakan nilai kritis 5%. maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 129 orang mahasiswa.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di STKIP PGRI Sumatera Barat pada Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Pendidikan Matematika, penelitian ini dilakukan pada bulan Desember tahun 2016.

Populasi dan Sampel

Populasi yang diambil adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika angkatan 2014 dan 2015, serta mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika angkatan 2014 STKIP PGRI Sumatera Barat yang saat ini tengah mengambil matakuliah kewirausahaan.

(8)

Tabel 2. Daftar Populasi Mahasiswa Pendidikan Fisika dan Pendidikan Matematika

No Keterangan Angkatan Populasi Mahasiswa (orang)

1 Pendidikan Fisika 2014 49

2015 41

2 Pendidikan Matematika 2014 107

Total 197

Sumber: Bagian Administrasi Program Studi Pendidikan Fisiska dan Pendidikan Matematika

Menurut Sugiyono (2014:81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki populasi tersebut. Sampel diharapkan dapat mewakili populasi itu sendiri, sampel ditentukan berdasarkan perkembangan masalah penelitian dan instrument yang digunakan dalam penelitian serta keefektifan pengambilan sampel-sampel yang dipilih haruslah representative atau mewakili keseluruhan karakteristik dari suatu populasi.

Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Menurut Sugiyono (2014:85),

purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan dalam pemilihan sampel penelitian sebagai berikut :

a. Mahasiswa yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah

mahasiswa yang masih aktif di Prodi Fisika dan Prodi Matematika.

b. Mahasiswa yang menjadi sampel

adalah mahasiswa yang telah

mengikuti mata kuliah

kewirausahaan.

c. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan fisika dan pendidikan matematika

Tabel 3. Daftar Sampel Mahasiswa Pendidikan Fisika dan Mahasiswa Pendidikan Matematika

No Keterangan Angkatan Populasi Mahasiswa (orang) 1 Pendidikan Fisika 2014 49 197× 129 = 32 2015 41 197× 129 = 27 2 Pendidikan Matematika 2014 107 197× 129 = 70 Total 129

Sumber: Pengolahan Data 2016

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda dalam

penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada Tabel 24 berikut:

(9)

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .166 1.886 .088 .930 Kepribadian .199 .026 .371 7.752 .000 Lingkungan keluarga .400 .034 .584 11.771 .000 Pendidikan kewirausahaan .178 .041 .209 4.379 .000

Sumber : Olahan data primer 2017

Berdasarkan hasil yang terdapat pada Tabel 4 di atas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3

Y= 0,166 + 0,199 X1 + 0,400 X2 + 0,178 X3

Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:

1. Nilai konstanta sebesar 0,166 menunjukan tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas (kepribadian, lingkungan keluarga, dan pendidikan kewirausahaan) maka nilai variabel independen (minat berwirausaha) telah mencapai 0,166.

2. Nilai koefisien regresi kepribadian

sebesar 0,199, artinya jika

kepribadian naik sebesar satu satuan maka minat berwirausaha akan naik sebesar 0,199 untuk setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. 3. Nilai koefisien regresi lingkungan

keluarga sebesar 0,400, artinya jika lingkungan keluarga naik sebesar

satu satuan, maka minat

berwirausaha akan naik sebesar 0,400 untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

4. Nilai koefisien regresi pendidikan kewirausahaan sebesar 0,178, artinya jika pendidikan kewirausahaan naik sebesar satu satuan, maka minat berwirausaha akan naik sebesar 0,178

untuk setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.

PEMBAHASAN

Pengaruh Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

Berdasarkan dari hasil analisis data di atas maka diperoleh nilai koefisien sebesar 0,199. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 7,752 ≥ ttabel 1,98 berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepribadian terhadap minat berwirausaha mahasiswa STKIP PGRI Sumbar.

Selanjutnya berdasarkan hasil distribusi frekuensi tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator ekstrovensi dengan rata-rata skor sebesar 4,00 berada pada TCR sebesar 80% tergolong pada kategori baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator stabilitas emosi dengan rata-rata skor sebesar 3,32 berada pada TCR sebesar 66% tergolong pada kategori cukup baik. Sedangkan total rata-rata variabel kepribadian adalah sebesar 3,66 berada pada TCR sebesar 73% tergolong pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa kepribadian yang dimiliki oleh mahasisiwa STKIP tergolong pada kategori cukup baik.

(10)

Berdasarkan dari hasil penelitian yang ditemukan dilapangan terlihat

kepribadian yang dimiliki oleh

mahasiswa STKIP terutama bagi jurusan fisika dan matematika masih tergolong pada kategori cukup baik, hal ini disebabkan oleh beberapa indikator, pertama pada indikator kemampuan bersepakat, kedua pada indikator kemampuan mendengarkan suara hati, stabilitas emosi, dan yang terakhir kepribadian yang mencirikan emajinasi. Semua indikator ini masih belum dimiliki oleh mahasiswa tersebut dengan baik, maka dari itu sebaiknya mahasiswa STKIP khususnya bagi jurusan fisika dan matematika agar dapat meningkat semua indikator ini, dan paling penting ditingkatkan adalah stabilitas emosi. Dalam menjalankan dalam berusaha seseorang hurus memiliki sifat tenang

baik dalam menghadapi berbagai

masalah dengan memiliki jiwa yang tenang, percaya diri maka suatu usaha akan dapat berjalan dengan baik dan akan menghasilkan suatu kesuksesan. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

Berdasarkan dari hasil analisis data diatas maka diperoleh nilai koefisien sebesar 0,400. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 11,771 ≥ ttabel 1,9) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa STKIP PGRI Sumbar.

Selanjutnya berdasarkan hasil distribusi frekuensi tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator modeling memperoleh rata-rata skor sebesar 3,97 dengan TCR sebesar 79% tergolong pada kategori cukup baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator teaching memperoleh rata-rata skor sebesar 3,59 dengan TCR sebesar 72%

tergolong pada kategori cukup baik. Sedangkan total rata-rata variabel lingkungan keluarga memperoleh rata-rata skor sebesar 3,71 dengan TCR sebesar 74% tergolong pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan keluarga yang dimiliki oleh

mahasiswa STKIP tergolong pada

kategori cukup baik.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang ditemukan dilapangan terlihat lingkungan keluarga yang dimiliki oleh mahasiswa STKIP terutama bagi jurusan fisika dan matematika masih tergolong pada kategori cukup baik, hal ini disebabkan oleh teaching yang yang diberikan oleh orang tua mahasiswa masih belum berjalan dengan baik, maka dari itu sebaiknya orang tua mahasiswa harur bisa berperan sebagai pendidik di

dalam keluarga dan memberikan

motivasi kepada anak untuk

menciptakan usaha, dan harus bisa memberikan semangat kepada anak dalam mengembangkan usaha.

Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

Berdasarkan dari hasil analisis data diatas maka diperoleh nilai koefisien sebesar 0,400. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 11,771 ≥ ttabel 1,98 berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa STKIP PGRI Sumbar.

Selanjutnya berdasarkan hasil distribusi frekuensi tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator modeling memperoleh rata-rata skor sebesar 3,97 dengan TCR sebesar 79% tergolong pada kategori cukup baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator teaching memperoleh rata-rata skor sebesar 3,59 dengan TCR sebesar 72%

(11)

tergolong pada kategori cukup baik. Sedangkan total rata-rata variabel lingkungan keluarga memperoleh rata-rata skor sebesar 3,71 dengan TCR sebesar 74% tergolong pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa lingkungan keluarga yang dimiliki oleh

mahasiswa STKIP tergolong pada

kategori cukup baik.

Berdasarkan dari hasil penelitian yang ditemukan dilapangan terlihat lingkungan keluarga yang dimiliki oleh mahasiswa STKIP terutama bagi jurusan fisika dan matematika masih tergolong pada kategori cukup baik, hal ini disebabkan oleh teaching yang yang diberikan oleh orang tua mahasiswa masih belum berjalan dengan baik, maka dari itu sebaiknya orang tua mahasiswa harur bisa berperan sebagai pendidik di

dalam keluarga dan memberikan

motivasi kepada anak untuk

menciptakan usaha, dan harus bisa memberikan semangat kepada anak dalam mengembangkan usaha.

Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

Berdasarkan dari hasil penelitian maka diperoleh nilai koefisien sebesar 0,178. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,379 > ttabel 1,98 berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa STKIP PGRI Sumbar.

Selanjutnya berdasarkan distribusi frekuensi tanggapan responden yang tertinggi terdapat pada indikator formal memperoleh rata-rata skor sebesar 3,73 dengan TCR sebesar 75% tergolong pada kategori cukup baik. Sedangkan tanggapan responden yang terendah terdapat pada indikator nonformal

memperoleh rata-rata skor sebesar 3,57 dengan TCR sebesar 71% tergolong pada kategori cukup baik. Sedangkan total rata-rata variabel pendidikan kewirausahaan memperoleh rata-rata skor sebesar 3,71 pada TCR sebesar 74% tergolong pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan kewirausahaan yang dimiliki

mahasiswa STKIP tergolong pada

kategori cukup baik.

Berdasarkan dari hasil penelitian

diketahui bahwa pendidikan

kewirausahaan berpengaruh terhadap minat minat berwirausaha, berdasarkan

hasil penelitian yang ditemukan

dilapangan ditemukan bahwa pendidikan

berwirausaha yang dimiliki oleh

mahasiswa STKIP kususnya bagi

mahasiswa fisika dan matematika masih tergolong rendah hal ini disebabkan

karena mahasiswa tidak

sungguh-sungguh mengikuti pelajaran

kewirausaha secara informal, maka dari

itu sebaiknya mahasiswa sebelum

mendirikan usaha harus mampu belajar dari lingkungan sekitar dan juga dari orang tua bagai mana cara menjalankan usaha dengan baik, dengan setelah mengenal cara berwirausaha maka harus di praktekan dilapangan sedikit demi sedikit sampai benar-benar sudah bisa menjalankan dengan baik.

Pengaruh Kepribadian, Lingkungan Keluarga, Dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

Berdasarkan pengujian

hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai sebesar 7,752 ≥ ttabel 1,98 berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh

(12)

yang signifikan antara kepribadian

terhadap minat berwirausaha

mahasiswa STKIP PGRI Sumbar. Sedangkan berdasarkan pengujian koefisien diperoleh nilai R square

sebesar 0,740, artinya sebesar 74,00% perubahan pada variabel dependen (minat berwirausaha) dapat dijelaskan oleh variabel independen (kepribadian, lingkungan keluarga,

dan pendidikan kewirausahaan)

sedangkan sisanya sebesar 26,00% dipengaruhi oleh variabel lain. PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan

pembahasan penelitian dapat

disimpulkan bahwa:

1.Variabel kepribadian diperoleh nilai koefisien sebesar 0,199. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 7,752 ≥ ttabel 1,98 berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

kepribadian terhadap minat

berwirausaha mahasiswa STKIP

PGRI Sumbar.

2.Variabel lingkungan keluarga

diperoleh nilai koefisien sebesar 11,771 ≥ ttabel 1,98 berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap minat

berwirausaha mahasiswa STKIP

PGRI Sumbar.

3.Variabel pendidikan kewirausahaan diperoleh nilai koefisien sebesar 1,78. Angka ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4,379 > ttabel 1,98 berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara pendidikan

kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha mahasiswa STKIP

PGRI Sumbar.

4.Variabel kepribadian, lingkungan

keluarga, dan pendidikan

kewirausahaan diperoleh nilai

sebesar 7,752 ≥ ttabel 1,98 berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepribadian terhadap minat

berwirausaha mahasiswa STKIP

PGRI Sumbar. Sedangkan

berdasarkan pengujian koefisien diperoleh nilai R square sebesar 0,740, artinya sebesar 74,00% perubahan pada variabel dependen

(minat berwirausaha) dapat

dijelaskan oleh variabel independen (kepribadian, lingkungan keluarga,

dan pendidikan kewirausahaan)

sedangkan sisanya sebesar 26,00% dipengaruhi oleh variabel lain. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan diatas, maka penulis

memberikan beberapa saran sebagai

bentuk implementasi dari hasil

penelitian ini sebagai berikut ini :

1. Sebaiknya seorang mahasiswa harus memiliki jiwa berwirausaha karena dengan berwirausaha yang disertai jadi guru maka akan memberikan peluang yang besar untuk menjadi orang yang sukses.

2. Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat mengikuti setiap pelatihan tentang berwirausaha yang diadakan dikampus.

3. Diharapkan kepada kampus STKIP PGRI Sumatera Barat supaya lebih sering mengadakan seminar tentang

kewirausahaan agar mahasiswa

mempunyai minat yang tinggi untuk berwirausaha.

4. Sebaiknya dosen yang mengajar

matakuliah kewirausahaan

menyarankan kepada mahasiswa agar mempraktekkan ilmu yang didapat

dalam perkuliahan tentang

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2011). Manajemen

Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Aprilianty, E. (2012). Pengaruh

Kepribadian Wirausaha,

Pengetahuan Kewirausahaan,

dan Lingungan terhadap Minat

Berwirausaha Siswa SMK.

Pendidikan Vokasi, 2(3), 311– 324.

Fuadi, I. F. (2009). Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif

SMK Negri 1 Adiwera

Kabupaten Tegal. Jurnal PTM,

9, 92–98.

Hendro. (2011). Dasar-dasar

Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.

Ihsan, F. (2005). Dasar-dasar

Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mudyahardjo, R. (2012). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Putu Eka Desy Yanti, M. N. & K. D. (2014). Pengaruh Lingkungan

Keluarga terhadap Minat

Berwirausaha Siswa Kelas XI

SMK Negeri 1 Singaraja.

Ekonomika Dan Bisnis

Indonesia, 4.

Robbins, S. (2006). Perilaku

Organisasi. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Sjarkawi. (2006). Membentuk

Kepribadian Anak Peran Moral Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: Bumi Aksara.

Soemanto, W. (2008). Pendidikan

Wiraswasta. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wijaya, R. B. L. dan T. (2012).

Pengaruh Pendidikan

Kewirausahaan terhadap Minat

Berwirausaha Mahasiswa di

STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP, 1(2), 112–119. Yanti, P. E. D. (2014). Pengaruh

Lingkungan Keluarga terhadap Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja, 4.

Yusuf, S. (2009). Psikologi

Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Gambar

Tabel  3.  Daftar  Sampel  Mahasiswa  Pendidikan  Fisika  dan  Mahasiswa            Pendidikan Matematika
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda  Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  T  Sig

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengkajian awal terhadap Beberapa keluarga di Kecamatan Kota Waingapu meliputi Kelurahan Matawai, Hambala, Kamalaputi dan Kambajawa didapatkan data bahwa

1) Komponen : halaman judul, petunjuk penggunaan, penjelasan local wisdom, penjelasan materi fisika beserta contoh soal, latihan soal dan pembahasan. 2) Karakteristik :

Meningkatnya kesadaran hukum dan hak dari masyarakat, perlu direspon dengan meningkatkan perhatian para dokter terhadap etika kedokteran dalam menjalankan profesinya, agar terhindar

Simultaneous detection of nine grapevine viruses by multiplex reverse transcription-polymerase chain reaction with coamplification of a plant RNA as internal control.. Gera A,

Bagian ini mencakup (i) kategori sumber-sumber utama emisi gas-gas rumah kaca (GRK)dan jenis emisi GRK dari masing-masing kegiatan terkait proses industri dan penggunaan produk

Bei dem vorgeschlagenen Projekt muss es sich um eine geschlossene Einzelmaßnahme handeln, die noch nicht begonnen hat und im laufenden Haushaltsjahr (1.1.-31.12.)

jurusan Multimedia SMK Saraswati Salatiga meningkat dari 46.15% pada siklus I dan dikategori sedang, meningkat pada siklus II menjadi 75.78% dan dikategori tinggi. Kata

Keguruan UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul “Developing English Materials fo r Students of