• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN I EXECUTIVE SUMMARY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAGIAN I EXECUTIVE SUMMARY"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

iii

BAGIAN I

(2)

iv "STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

POTENSI SUMBERDAYA ARKEOLOGI DAN BUDAYA LOKAL, SERTA SPESIFIKASI GEOGRAFIS KAWASAN PANTAI UTARA BALI

KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI" I. 1. Latar Belakang

Selaras dengan visi pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, maka visi Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia adalah “Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur

Melalui percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi ini, maka perwujudan kualitas Pembangunan Manusia Indonesia sebagai bangsa yang maju tidak saja melalui peningkatan pendapatan dan daya beli semata, namun dibarengi dengan membaiknya pemerataan dan kualitas hidup seluruh bangsa

Salah satu 8 program utama yang telah disepakati yang merupakan fokus dari pengembangan MP3EI adalah bidang pariwisata. Beberapa aspek dapat dilihat untuk kemajuan dan perekonomian pariwisata ini salahsatunya adalah menghimpun seluruh potensi masa lampau/menelusuri sejarah masa lampau, budaya lokal dan spesifikasi geografis di Kawasan Pantai Utara Bali, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali melalui strategi pengembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Salah satu wilayah di Pulau Bali yang diperkirakan cukup banyak mengandung nilai-nilai warisan budaya masa lampau adalah Kawasan Pantai Utara Pulau Bali (The North Coast of Bali Island region). Di samping merupakan daerah yang sangat potensial akan tinggalan budaya masa lalu, di kawasan itu sampai sekarang masyarakatnya dalam berbagai kegiatan dan kehidupan sehari-hari masih tetap mempertahankan dan melestarikan berbagai macam tradisi budaya nenek moyang yang mereka warisi sejak masa prasejarah.

2. Pokok Permasalahan

Uraian mengenai aspek-aspek potensial di Kabupaten Buleleng, menunjukkan bahwa Kabupaten Buleleng merupakan salah satu kawasan hunian

(3)

v di wilayah Pantai Utara Bali dengan sumberdaya arkeologi dan sumberdaya tradisi lokal yang penting, serta memiliki spesifikasi geografis alam dan tanaman penghasil yang menjadi ciri khas Kabupaten Buleleng. Untuk itulah diperlukan penggalian lebih dalam atas keseluruhan potensi yang ada melalui penelitian integratif berkenaan dengan sumberdaya arkeologi, sumberdaya budaya lokal, serta sumberdaya spesifik geografis guna mengetahui:

• Bagaimanakah bentuk dan gambaran potensi sumberdaya arkeologi yang ada di Kabupaten Buleleng

• Bagaimana bentuk dan gambaran potensi budaya lokal yang masih dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat di Kabupaten Buleleng • Bagaimana bentuk dan gambaran potensi spesifikasi geografis yang ada di

Wilayah Kabupaten Buleleng

Strategi pengembangan teknologi informasi yang bagaimana yang dianggap paling tepat dalam mengintegrasi dan menginformasikan ketiga potensi yang terkandung di Wilayah Kabupaten Buleleng tersebut. Pengetahuan, data, dan dokumen hasil penelitian ini nantinya menjadi bahan utama dalam merumuskan dan menyusun kemasan informasi untuk mengintergrasikan seluruh potensi dalam kemasan informasi berbasis digital guna kebutuhan Iptek yang dapat digunakan sebagai pendukung pengembangan potensi unggulan daerah dan sebagai sarana untuk dapat digunakan sebagai masukan dalam Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI), khususnya dalam pengembangan dan percepatan di wilayah Koridor V, dimana Kabupaten Buleleng merupakan bagian dari Kawasan Bali-Nusa Tenggara yang oleh pemerintah dijadikan sebagai Pintu Gerbang Pariwisata Nasional dan Pendukung Pangan Nasional

3. Tujuan

Meningkatkan pemanfaatan hasil litbangyasa yang terterapkan sebagai kontribusi Iptek terhadap perekonomian masyarakat dan daerah yang mana berdasarkan permasalahan tersebut, maka maksud dan tujuan kegiatan penelitian ini adalah:

• Memperoleh gambaran dan pengetahuan mengenai potensi sumberdaya arkeologi yang ada di Kabupaten Buleleng

(4)

vi • Memperoleh gambaran dan pengetahuan mengenai potensi sumberdaya budaya lokal di wilayah Bali Utara yang hingga kini masih dipertahankan dan dilestarikan

• Memperoleh gambaran dan pengetahuan mengenai potensi spesifikasi geografis yang berada di Wilayah Kabupaten Buleleng

• Menyusun dan merumuskan kemasan informasi yang paling tepat untuk mengintegrasikan potensi sumberdaya arkeologi, sumberdaya budaya lokal, dan potensi spesifikasi geografis, khususnya informasi yang berbasis digital, bagi Wilayah Kabupaten Buleleng

4. Metodologi Pelaksanaan

Metode dan cara kerja pengemasan informasi berbasis digital akan diterapkan bagi potensi arkeologis, potensi budaya lokal dan spesifikasi geografis wilayah, sesuai dengan obyek, bentuk, jenis dan sifat data dari masing-masing potensi tersebut. Tahap dan metode yang dilakukan adalah:

1. Studi Kepustakaan,

2. Menyusun dan membuat format atau kerangka perekaman data 3. Menyusun format atau kerangka perekaman data grafis – visual

4. Penelitian lapangan yang dilakukan di Wilayah Kabupaten Buleleng, khususnya Kawasan Bali Utara berupa survei

a. Survei arkeologi dan survei budaya lokal

b.Survei potensi spesifikasi geografis (meliputi lingkungan alam, linggkungan vegetasi, potensi pertanian, budidaya laut, darat, dsb.) c. Analisis dan deskripsi data tinggalan arkeologi dan budaya lokal

d. Analisis grafis dan konten informatif atas gambaran data arkeologi, budaya lokal, dan spesifikasi geografis guna mendapatkan gambaran

kemasan berbasis digital yang paling tepat dalam pengembangan informasi multimedia berbasiskan potensi-potensi sumberdaya arkeologi,budaya lokal, serta potensi spesifikasi geografis, bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan pariwisata ke depan

5. Menyusun dan mempersiapkan dokumentasi khasanah warisan budaya Bali umumnya, Khasanah Warisan Budaya Wilayah Bali Utara, Kabupaten

(5)

vii Buleleng khususnya, dalam bentuk Laporan Ilmiah, Film Dokumentasi, CD-Interaktif, dan Web-site

1. Lokus Kegiatan

Penelitian dilakukan di Kawasan Pantai Utara Bali, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali yang meliputi 9 Kecamatan dan 1 Kota Madya yaitu Kota Singaraja, sedangkan 9 Kecamatan di kabupaten Buleleng ini yaitu:

- Kecamatan Banjar - Kecamatan Buleleng - Kecamatan Busungbiu - Kecamatan Gerokgak

- Kecamatan Kubu Tambahan - Kecamatan Sawan

- Kecamatan Seririt - Kecamatan Sukasada - Kecamatan Tejakula

2. Fokus Kegiatan

Penelitian ini difokuskan terhadap penggalian potensi tinggalan arkeologi yang meliputi lintas masa dan budaya, seni budaya, atraksi budaya, nilai-nilai kearifan lokal, potensi ekonomi di bidang budidaya seperti pertanian, perkebunan, seni krya, tenunan tradisional dan keindahan alam Kawasan Kabupaten Buleleng

3. Ruang Lingkup

Kawasan Pantai Utara Bali, khususnya sebagai salah satu kawasan hunian dengan potensi sumberdaya arkeologi, berlatar belakang beragam budaya dari masa prasejarah, Klasik Hindu Buddha, masa kerajaan Gelgel, hingga masa budaya Islam- kolonial menjadi area yang sangat menarik untuk diteliti secara arkeologi, sejarah, etnografi, biologi serta geografi. Terdapatnya situs-situs masa prasejarah-protosejarah serta tradisi budaya megalitik yang ditandai antara lain dengan peguburan sarkofagus.

Tinggalan masa klasik berupa sejumlah bangunan kagamaan dalam bentuk pura menunjukkan bahwa anasir Hindu Buddha juga berkembang di

(6)

viii wilayah ini. Hal yang menarik adalah adanya pengaruh Islam yang tampak berkembang di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Menjadi pertanyaan adalah, bagaimana Islam masuk ke wilayah ini? Penelitian tentang budaya dan tradisi lokal yang masih berkembang sangat menarik untuk dikaji antara lain mengenai tata ruang kampung-kampung tradisonal yang berkaitan dengan tata ruang permukiman,upacara religi, seni. Dari segi sumber daya alam dengan konfigurasi daerah Laut dan Gunung yang spesifik, Kabupaten Buleleng memiliki sumberdaya alam yang merupakan spesifikasi geografis yang beragam, mencakup landscape pegunungan, laut, danau, fauna dan flora, perkebunan, pertanian terrasering (subak) yang menjadi ciri khas Buleleng.

4. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan penelitian ini berupa penelitian lapangan, diskusi lapangan, dokumentasi perekaman audio visual

II. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan dan Administrasi Manajerial

Pelaksanaa kegiatan penelitian di Kabupaten Buleleng dilaksanakan 2 tahap yaitu:

Tahap 1 dari tanggal 26 Maret – 5 April 2012

- Memeprsiapkan surat-surat perijinan dan pemberitahuan kepada instansi yang berwenang Bali umumnya dan Kabupaten Buleleng khususnya.

- Studi Pustaka,

- Koordinasi dengan Balai Arkeologi Denpasar, Bappeda (Ibu Sriningsih) - Koordinasi dengan BPPT – Keramik Provinsi Bali dengan Bp. Agung

Suradarmika ST (Bapak Tomi)

- Koordinasi dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng Bpk Made Suwardja, Kepala Bidang Adat Istiadat Bpk Made Widhi Hartawan SH dan Kepala Bidang Promosi Disbudpar Kab. Buleleng

- Pengumpulan data-data yang berhubungan dengan potensi kepurbakalaan, wisata budaya di Kabupaten Buleleng

- Menyusun kerangka perekaman data arkeologi, budaya lokal serta potensi spesifikasi geografis sebagai acuan survei

(7)

ix - Menyusun kerangka perekaman grafis fisual sebagai acuan dalam

pelaksanaaan prekaman audio visual, fotografi dan peta. - Membuat laporan kemajuan atas penelitian yang dilakukan Tahap 2 dari tanggal 24 Mei – 6 Juni 2012

- Memeprsiapkan surat-surat perijinan dan pemberitahuan kepada instansi yang berwenang Bali umumnya dan Kabupaten Buleleng khususnya.

- Koordinasi dengan BPPT – Keramik Ibu Sukmawati ( Staf Bapak Bp. Agung Suradarmika ST (Bapak Tomi)

- Koordinasi dengan Bpk. Nyoman Suma Argawa selaku Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng

- Perekaman data arkeologi, potensi budaya, adat isitiadat dan upacara keagamaan dalam bentuk gambar, foto audio video

- Melakukan pendokumentasian atas kondisi situs terkini serta aspek ancaman serta melakukan pendokumentasian atas kegiatan penelitian yang sedang berlangsung

Tahap 3

- Membuat laporan penelitian akhir

- Mempersiapkan dokumentasi khasanah warisan budaya untuk kepentingan edukasi, promosi dan pemasaran wisata Kabupaten Buleleng dengan cara memproses pembuatan film, CD Interaktif

-A. Pengelolaan Administrasi Manajerial 1. Perencanaan Anggaran

Rekapitulasi biaya tahun yang diusulkan :

NO URAIAN JUMLAH (Rp.)

1 Gaji dan Upah 38.600.000

2 Bahan habis pakai 13.971.200

3 Perjalanan 177.298.800

4 Lain-lain 20.130.000

(8)

x 2. Mekanisme Pengelolaan Anggaran

NO URAIAN JUMLAH (Rp.)

1 Gaji dan Upah 38.600.000

2 Bahan habis pakai 20.096.200

3 Perjalanan 171.173.800

4 Lain-lain 20.130.000

5 Jumlah Biaya 250.000.000

III. Metode Pencapaian Kinerja Hasil Litbangyasa

Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka agar dapat mengintegrasikan data antara potensi arkeologi dengan sumber daya budaya maka perlu dilakukan penelitian potensi arkeologi dan budaya lokal, serta potensi spesifikasi geografis kawasan Pantai Utara Bali di Kabupaten Buleleng yang akan dilakukan dengan beberapa metode, antara lain:

1 Menyusun kerangka perekaman data arkeologi dan budaya lokal, serta potensi spesifikasi geografis sebagai acuan survei

2 Menyusun kerangka perekaman grafis-visual sebagai acuan dalam pelaksanaan perekaman audio-visual, fotografi, dan gambar-peta 3 Survei lapangan yang terdiri atas survei arkeologi dan budaya lokal

guna merekam data, baik secara deskriptif maupun visual seluruh tinggalan arkeologis serta tradisi budaya lokal yang masih terdapat di Kawasan Pantai Utara Bali khususnya di Kabupaten Buleleng. 4 Survei potensi spesifikasi geografis yang meliputi lingkungan alam

Kawasan Pantai Utara Bali khususnya di Kabupaten Buleleng, berupa survei lingkungan vegetasi berkaitan dengan tanaman pertanian, survei lingkungan alam, dan sebagainya

5 Deskripsi dan analisis terhadap tinggalan arkeologi IV. Sinergi Koordinasi Kelembagaan dan Program

Laporan tahap awal kegiatan penelitian telah diserahkan kepada instansi terkait (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng). Masukkan dan

(9)

xi respon positif dari instansi terkait atas laporan tahap awal kegiatan penelitian ini. Diharapkan naskah laporan akhir dapat diterima oleh pihak instansi terkait dalam hal ini Disbudpar Kabupaten Buleleng

V. Hasil dan Tindak Lanjut Kegiatan.

Pada penelitian sampai akhir Juli 2012 telah menghasilkan: A. 45 situs arkeologi yang meliputi:

1. 14 situs Prasejarah yang tinggalannya berupa sarkofagus, lesung batu, lesung kayu.

2. 17 situs masa Klasik Hindu Buddha yang meliputi, pura, candi dan vihara.

3. 14 situs masa Islam - Kolonial yang terdiri dari Perkampungan muslim, masjid, makam, Al Qur’an kuno, bangunan kolonial (Kantor bupati, pelabuhan, jembatan, sekolah, dan rumah bekas guru Mulo);

B. Budaya lokal dalam bentuk :

1. Bangunan, yang meliputi, monumen, patung, pura, puri, tugu, vihara. 2. Kerajinan tradisional yang meliputi kerajinan emas, perak, gong,

gamelan, tenun, kerajinan kayu seseh, tudung saji, inka, anyaman, kerajinan inovatif, dan angklung.

3. Seni yang meliputi, seni tari, seni lukis, seni ukir dan pahat serta seni musik.

C. Spesifikasi geografis meliputi:

1. Pesona alam berupa teras-teras sawah, air terjun, air panas, sumber mata air (kolam renang), danau, bendungan, pantai dan atraksi lumba-lumba serta kera-kera yang lucu.

2. Budidaya tanaman seperti, cengkeh, coklat, kopi, sawah, bunga, anggur dan budidaya penangkaran mutiara.

Tidak lanjut kegiatan ini adalah pembuatan naskah laporan akhir dan pembuatan CD dokumentasi berupa DVD dan CD-I yang diharapkan dapat bermanfaat secara:

1. Akademis, akan diperoleh data berupa ilmu pengetahuan mengenai sejarah manusia, baik mengenai penghunian, corak kehidupan, serta

(10)

xii teknologi yang dimiliki masyarakat Bali, khususnya manusia pendukung kebudayaan yang berada di Kawasan Pantai Utara Bali.

2. Politis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan pemerintah daerah dalam kebijakan pembuatan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), pengelolaan dan penanganan sumberdaya arkeologi dan budaya lokal, terutama yang berkaitan dengan objek wisata budaya. Demikian pula penanganan terhadap spesifikasi geografis dalam kaitannya pengembangan agrowisata dan ekowisata guna peningkatan anggaran daerah setempat.

3. Ekonomis, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan dan data promosi pariwisata, penambahan area atau destinasi pariwisata bagi Kawasan Pantai Utara Bali umumnya, Kabupaten Buleleng khususnya, sehingga diharapkan akan terjadi penambahan bentuk, jenis, dan area wisata yang dalam segi kuantitas maupun kualitas semakin meningkat, guna pertambahan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan lokal, sehinga tentunya akan membantu menambah pemasukan dari segi finansial, membantu memperkenalkan potensi budaya dan alam Kabupaten Buleleng, serta dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat yang berkaiatan dengan kepariwisataan tersebut.

Secara lebih luas, hasil penelitian yang dilakukan di Kawasan Kabupaten Buleleng ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan dalam percepatan dan perluasan pembangunan berdimensi kewilayahan. Dalam hal ini Kabupaten Buleleng merupakan bagian dari Kawasan Bali-Nusa Tenggara yang dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 dijadikan sebagai “Pintu Gerbang Pariwisata Nasional dan Pendukung Pangan Nasional

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, landasan, arah, bahan pertimbangan dan pendekatan bagi upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Pantai Utara Bali umumnya dan khususnya Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali yang merupakan salah satu strategi untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait dalam rangka percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Cara mengenalkan produk pada masyarakat adalah dengan melakukan penawaran lewat brosur kepada sejumlah koperasi/instansi yaitu dengan proses solitasi. Solitasi

dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan:

Dalam penelitian ini penulis tertarik akan menulis mengenai seberapa besar pengaruh pengawasan kerja dari tahun ke tahun terhadap kinerja dan disiplin kerja karyawan bagian

Mewujudkan konsep perancangan Action Figure Center yang mewadahi fungsinya yang dapat membantu pengunjung merasakan suasana imajinatif melalui pengolahan ruang dalam dan fasad

Pusat film animasi di Yogyakarta ,dimana merupakan sentral kegiatan yang berkaitan dengan perfilman khususnya animasi,kegiatan di sini adalah : Tempat produksi film animasi (

Kami prihatin dengan kegandaan arti yang dapat meremehkan keefektifan kerja UU, dan, jika sebuah pemerintah memegang kekuasaan di Timor Leste, yang kurang berkomitmen

(2014) diperoleh 56 Responden yang terdiri dari 28 orang ibu post partum dengan persalinan normal dan 28 orang ibu post sectio caesarea, didapatkan hasil bahwa dari 28 orang ibu

menunjukkan terdapat infeksi salmonella serogroup D walau tidak secara spesifik menunjuk pada S.typhi. infeksi oleh S.paratyphi akan memberikan hasil negative. 2 Secara