• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Manajemen Konflik Dalam Organisasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Manajemen Konflik Dalam Organisasi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Konflik dalam Organisasi

Manajemen Konflik dalam Organisasi

Disusun oleh:

Disusun oleh:

Advent RP Kembaren

Advent RP Kembaren

NPM : BC!"

NPM : BC!"

Program Pas#a $arjana

Program Pas#a $arjana

%nstitut %lmu $osial dan Manajemen $&%AM%

%nstitut %lmu $osial dan Manajemen $&%AM%

'AKAR&A

'AKAR&A

()!

()!

(2)

BAB %

P*NDA+,-,AN

A. -atar Belakang

Organisasi terdiri dari berbagai macam komponen yang berbeda dan saling memiliki ketergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Perbedaan yang terdapat dalam organisasi seringkali menyebabkan terjadinya ketidakcocokan yang akhirnya menimbulkan konflik. Hal ini disebabkan karena  pada dasarnya ketika terbentuk sebuah organisasi, maka sesungguhnya terdapat  banyak kemungkinan timbulnya konflik .

Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan. Bahkan sepanjang kehidupan, manusia senantiasa dihadapkan dan  bergelut dengan konflik. Demikian halnya dengan kehidupan organisasi. Anggota organisasi senantiasa dihadapkan pada konflik. Perubahan atau inoasi baru sangat rentan menimbulkan konflik, apalagi jika tidak disertai pemahaman yang memadai terhadap ide!ide yang berkembang. Konflik dapat menjadi masalah yang serius dalam setiap organisasi, tanpa peduli apapun bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut, jika konflik tersebut dibiarkan berlarut!larut tanpa penyelesaian. Karena itu keahlian untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap pimpinan atau manajer organisasi.

"akalah ini mencoba menyajikan apa yang sebenarnya didefinisikan sebagai konflik dalam suatu organisasi, pandangan mengenai konflik, sumber dan  jenis konflik, macam!macam konflik beserta contoh serta bagaimana

melaksanakan manajemen konflik dalam organisasi.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini rumusan masalah yang dapat kami paparkan adalah sebagai  berikut #

$. Apakah definisi konflik%

(3)

'. Apa saja macam!macam konflik yang biasa terjadi di lingkungan organisasi%

(. Bagaimana penerapan manajemen konflik dalam organisasi%

C. &ujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah#

$. )ntuk memenuhi tugas mata kuliah Budaya Organisasi

&. "engetahui yang menjadi sumber konflik dan macam!macam konflik  yang biasa terjadi di lingkungan organisasi.

'. Agar masyarakat mengetahui apa saja yang menyebabkan terjadinya konflik dan bagaimana menyikapi ketika konflik itu terjadi.

(. )ntuk menambahkan *a*asan atau pemahaman terhadap pentingnya cara menangani konflik yang terjadi dalam organisasi atau Perusahaan.

(4)

BAB %%

&%N'A,AN P,$&AKA

A. Definisi Konflik 

Konflik berasal dari kata kerja +atin configere yang berarti saling memukul. ecara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih -bisa juga kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak   berdaya.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri!ciri yang diba*a indiidu dalam suatu interaksi. Perbedaan!perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan diba*a sertanya ciri!ciri indiidual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang *ajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan /ntegrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. ebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

Para pakar ilmu perilaku organisasi, memang banyak yang memberikan definisi tentang konflik. Robbins, salah seorang dari mereka merumuskan Konflik  sebagai# 0ebuah proses dimana sebuah upaya sengaja dilakukan oleh seseorang untuk menghalangi usaha yang dilakukan oleh orang lain dalam berbagai bentuk  hambatan (blocking) yang menjadikan orang lain tersebut merasa frustasi dalam usahanya mencapai tujuan yang diinginkan atau merealisasi minatnya0. Dengan demikian yang dimaksud dengan konflik adalah proses pertikaian yang terjadi sedangkan peristi*a yang berupa gejolak dan sejenisnya adalah salah satu manifestasinya.

(5)

+ebih jauh Robbins menulis bah*a sebuah konflik harus dianggap sebagai 0ada0 oleh pihak!pihak yang terlibat dalam konflik. Dengan demikian apakah konflik itu ada atau tidak ada, adalah masalah 0persepsi0 dan bila tidak ada seorangpun yang menyadari bah*a ada konflik, maka dapat dianggap bah*a konflik tersebut memang tidak ada. 1entu saja ada konflik yang hanya dibayangkan ada sebagai sebuah persepsi ternyata tidak riil. ebaliknya dapat terjadi bah*a ada situasi!situasi yang sebenarnya dapat dianggap sebagai 0bernuansa konflik0 ternyata tidak dianggap sebagai konflik karena anggota! anggota kelompok tidak menganggapnya sebagai konflik. elanjutnya,setiap kita membahas konflik dalam organisasi kita, konflik selalu diasosiasikan dengan antara lain, 0oposisi0 -la*an, 0kelangkaan0, dan 0blokade0.

1erlepas dari faktor yang melatarbelakangi terjadinya suatu konflik, gejala yang mengemuka dalam suatu organisasi saat terjadi konflik adalah saat indiidu atau kelompok menunjukkan sikap 2bermusuhan3 dengan indiidu atau kelompok  lain yang berpengaruh terhadap kinerja dalam melakukan aktiitas organisasi.

B. $umber Konflik 

Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor!faktor sebagai  berikut#

$. 4aktor "anusia

-a Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.

-b Personil yang mempertahankan peraturan!peraturan secara kaku.

-c 1imbul karena ciri!ciri kepribadian indiidual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter 

&. 4aktor Organisasi

-a Persaingan dalam menggunakan sumber daya. Apabila sumber  daya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam  penggunaannya. /ni merupakan potensi terjadinya konflik antar 

(6)

-b Perbedaan tujuan antar unit!unit organisasi. 1iap!tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik  minat antar unit tersebut. "isalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk  lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk  memajukan perusahaan.

-c /nterdependensi tugas. Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok  lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.

-d Perbedaan nilai dan persepsi. uatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat  perlakuan yang tidak 2adil3. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bah*a mereka mendapat tugas!tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior  mendapat tugas yang ringan dan sederhana.

-e Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas!batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung ja*ab yang tumpang tindih.

-f "asalah 2status3. Konflik dapat terjadi karena suatu unit atau departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit5departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.

-g Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam  perencanaan, penga*asan, koordinasi bahkan kepemimpinan

dapat menimbulkan konflik antar unit5departemen.

-h Perbedaan indiidu yang meliputi perbedaan pendirian dan  perasaan. etiap manusia adalah indiidu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda!  beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi

(7)

faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. "isalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap *arganya akan  berbeda!beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik,

tetapi ada pula yang merasa terhibur.

-i Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk   pribadi!pribadi yang berbeda eseorang sedikit banyak akan

terpengaruh dengan pola!pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan indiidu yang dapat memicu konflik.

-j Perbedaan kepentingan antara indiidu atau kelompok "anusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam *aktu yang  bersamaan, masing!masing orang atau kelompok memiliki

kepentingan yang berbeda!beda. Kadang!kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda!  beda.

-k Perubahan!perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang la6im dan *ajar  terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik  sosial. "isalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami  proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai!nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat  berubah menjadi nilai!nilai masyarakat industri. 7ilai!nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.Hubungan kekerabatan bergeser  menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan.7ilai!nilai kebersamaan berubah menjadi

(8)

indiidualis dan nilai!nilai tentang pemanfaatan *aktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian *aktu yang tegas seperti jad*al kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan!perubahan ini, jika terjadi secara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses!proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.

C. 'enis/'enis Konflik 

1erdapat berbagai macam jenis konflik, tergantung pada dasar yang digunakan untuk membuat klasifikasi. Ada yang membagi konflik berdasarkan  pihak!pihak yang terlibat di dalamnya, ada yang membagi konflik dilihat dari fungsi dan ada juga yang membagi konflik dilihat dari posisi seseorang dalam suatu organisasi.

$. Konflik Dilihat dari Posisi eseorang dalam truktur Organisasi. 8enis konflik ini disebut juga konflik intra keorganisasian. Dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi, 9inardi membagi konflik menjadi empat macam. Keempat jenis konflik tersebut adalah sebagai berikut#

a Konflik ertikal, yaitu konflik yang terjadi antara karya*an yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. "isalnya, antara atasan dan  ba*ahan.

 b Konflik hori6ontal, yaitu konflik yang terjadi antara mereka yang memiliki kedudukan yang sama atau setingkat dalam organisasi. "isalnya, konflik  antar karya*an, atau antar departemen yang setingkat.

c Konflik garis!staf, yaitu konflik yang terjadi antara karya*an lini yang  biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya  berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi.

(9)

d Konflik peranan, yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling bertentangan.

&. Konflik Dilihat dari Pihak yang 1erlibat di Dalamnya Berdasarkan pihak!pihak yang terlibat di dalam konflik, toner membagi konflik menjadi lima macam, yaitu#

a Konflik dalam diri indiidu -conflict *ithin the indiidual. Konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya. 1ermasuk  dalam konflik indiidual ini, menurut Altman, adalah frustasi, konflik  tujuan dan konflik peranan.

 b Konflik antar!indiidu -conflict bet*een indiiduals. 1erjadi karena  perbedaan kepribadian antara indiidu yang satu dengan indiidu yang

lain.

c Konflik antara indiidu dan kelompok -conflict bet*een indiiduals and groups. 1erjadi jika indiidu gagal menyesuaikan diri dengan norma! norma kelompok tempat ia bekerja.

d Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama -conflict among groups in the same organi6ation. Konflik ini terjadi karena masing!masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing!masing berupaya untuk mencapainya. "asalah ini terjadi karena pada saat kelompok! kelompok makin terikat dengan tujuan atau norma mereka sendiri, mereka makin kompetitif satu sama lain dan berusaha mengacau aktiitas pesaing mereka, dan karenanya hal ini mempengaruhi organisasi secara keseluruhan .

e Konflik antar organisasi -conflict among organi6ations. Konflik ini terjadi  jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif   bagi organisasi lainnya. "isalnya, dalam perebutan sumberdaya yang

(10)

'. Konflik Dilihat dari 4ungsi. Dilihat dari fungsi, :obbins membagi konflik  menjadi dua macam, yaitu#

a Konflik fungsional -4unctional ;onflict. Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung pencapaian tujuan kelompok, dan memperbaiki kinerja kelompok.

 b Konflik disfungsional -Dysfunctional ;onflict. Konflik disfungsional adalah konflik yang merintangi pencapaian tujuan kelompok. "enurut :obbins, batas yang menentukan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional sering tidak tegas -kabur. uatu konflik mungkin fungsional bagi suatu kelompok, tetapi tidak fungsional bagi kelompok  yang lain. Begitu pula, konflik dapat fungsional pada *aktu tertentu, tetapi tidak fungsional di *aktu yang lain. Kriteria yang membedakan apakah suatu konflik fungsional atau disfungsional adalah dampak konflik tersebut terhadap kinerja kelompok, bukan pada kinerja indiidu. 8ika konflik  tersebut dapat meningkatkan kinerja kelompok, *alaupun kurang memuaskan bagi indiidu, maka konflik tersebut dikatakan fungsional. Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut hanya memuaskan indiidu saja, tetapi menurunkan kinerja kelompok maka konflik tersebut disfungsional .

D. Manajemen Konflik 

)paya penanganan konflik sangat penting dilakukan, hal ini disebabkan karena setiap jenis perubahan dalam suatu organisasi cenderung mendatangkan konflik. Perubahan institusional yang terjadi, baik direncanakan atau tidak, tidak  hanya berdampak pada perubahan struktur dan personalia, tetapi juga berdampak   pada terciptanya hubungan pribadi dan organisasional yang berpotensi

menimbulkan konflik. Di samping itu, jika konflik tidak ditangani secara baik dan tuntas, maka akan mengganggu keseimbangan sumberdaya, dan menegangkan hubungan antara orang!orang yang terlibat. Konflik yang sudah terjadi juga bisa

(11)

diselesaikan le*at perundingan. ;ara ini dilakukan dengan melakukan dialog terus menerus antar kelompok untuk menemukan suatu penyelesaian maksimum yang menguntungkan kedua belah pihak. "elalui perundingan, kepentingan  bersama dipenuhi dan ditentukan penyelesaian yang paling memuaskan. <aya  perundingan untuk mengelola konflik dapat dilakukan dengan cara#

a Pencairan, yaitu dengan melakukan dialog untuk mendapat suatu  pengertian.

 b Keterbukaan, pihak!pihak yang terlibat bisa jadi tidak terbuka apalagi jika konflik terjadi dalam hal!hal sensitif dan dalam suasana yang emosional. c Belajar empati, yaitu dengan melihat kondisi dan kecemasan orang lain

sehingga didapatkan pengertian baru mengenai orang lain

d "encari tema bersama, pihak!pihak yang terlibat dapat dibantu dengan cara mencari tujuan!tujuan bersama.

e "enghasilkan alternatif, hal ini dilakukan dengan jalan mencari alternatif  untuk menyelesaikan persoalan yang diperselisihkan.

f "enanggapi berbagai alternatif, setelah ditemukan alternatif!alternatif   penyelesaian hendaknya pihak!pihak yang terlibat dalam konflik 

mempelajari dan memberikan tanggapan.

g "encari penyelesaian, sejumlah alternatif yang sudah dipelajari secara mendalam dapat diperoleh suatu konsensus untuk menetapkan suatu  penyelesaian.

h "embuka jalan buntu, kadangkala ditemukan jalan buntu sehingga pihak  ketiga yang obyektif dan berpengalaman dapat diikutsertakan untuk  menyelesaikan masalah.

i "engikat diri kepada penyelesaian di dalam kelompok, setelah dihasilkan  penyelesaian yang disepakati, pihak!pihak yang terlibat dapat memperdebatkan dan mempertimbangkan penyelesaian dan mengikatkan diri pada penyelesaian itu.

(12)

 j "engikat seluruh kelompok, tahap terakhir dari langkah penyelesaian konflik adalah dengan penerimaan atas suatu penyelesaian dari pihak!  pihak yang terlibat konflik.

BAB %%%

K*$%MP,-AN DAN $ARAN A. Kesim0ulan

Kehadiran konflik dalam suatu organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat diminimalisir. Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara indiidu dengan indiidu, baik indiidu pimpinan maupun indiidu karya*an, konflik  indiidu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok tertentu dengan kelompok yang lain. 1idak semua konflik merugikan organisasi. Konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan, sebaliknya apabila konflik tidak ditangani dengan baik  serta mengalami eskalasi secara terbuka dapat merugikan kepentingan organisasi. Konflik dapat terjadi dalam organisasi apapun. )ntuk itulah manajer atau  pimpinan dalam organisasi harus mampu mengelola konflik yang terdapat dalam organisasi secara baik agar tujuan organisasi dapat tercapai tanpa hambatan!

hambatan yang menciptakan terjadinya konflik.

1erdapat banyak cara dalam penanganan suatu konflik. "anajer atau pimpinan harus mampu mendiagnosis sumber konflik serta memilih strategi pengelolaan konflik yang sesuai sehingga diperoleh solusi tepat atas konflik tersebut. Dengan  pola pengelolaan konflik yang baik maka akan diperoleh pengalaman dalam menangani berbagai macam konflik yang akan selalu terus terjadi dalam organisasi.

(13)

elama penelitian yang dilakukan oleh peneliti ada beberapa saran yang  bisa menjadi masukan yaitu#

$. "anajer sebagai pimpinan sebuah organiasai seharusnya bisa mengontrol apa saja yang dilakukan oleh anggota lainnya sehingga dengan begitu manajer secara langsung dapat mengetahui  perkembangan yang terjadi dan tidak dilepas begitu saja.

2. 8ika salah seorang dalam organisasi melakukan kesalahan maka segera ditindak dan diarahkan untuk tidak melakukannya sampai terulang kembali.

'. "anajer bisa memberikan solusi yang terbaik untuk organisasinya dengan memilih strategi pengelolaan konflik yang sesuai sehingga diperoleh solusi tepat atas konflik yang ada.

(14)

DA1&AR P,$&AKA

A. 8udge. 1imothy dan tephen P. :obbins. &==>. Prilaku Organisasi, ?disi $&. 8akarta# alemba ?mpat.

9ira*an. &=$=. Konflik dan "anajemen Konflik# 1eori, Aplikasi dan Penelitian. 8akarta# alemba Humanika.

toner, 8ames A.4., "anajemen, 8akarta# ?rlangga, $@>.

9inardi 8., "anajemen Perubahan, 8akarta# Kencana Prenada "edia <roup, &==, cet. //.

". Herujito, ayat. &==. Dasar!dasar "anajemen, 8akarta# P1. <rasindo. http#55***.*ikipedia.org

Referensi

Dokumen terkait

Kedisiplinan masyarakat Banaran menjaga kebersihan lingkungan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan ada upaya untuk menumbuhkan sikap dan perilaku dalam menjaga

Peran strategis KPH merupakan peluang untuk resolusi konflik dengan pertimbangan KPH dibangun secara lokal spesifik sehingga dapat lebih mengakomodasi kepentingan masyarakat

Adalah proses kognitif yang terjadi ketika berbagai informasi yang diperoleh dokter baik melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik atau melalui kasus klinik yang

Gizi kerja merupakan salah satu syarat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, khususnya bagi masyarakat pekerja (Anies 2005:24), manusia yang sehat dan

Mampu mengkoordinasikan pemanfaatan hasil riset dalam bidang pendidikan matematika, untuk digunakan dalam praktek pendidikan matematika sehari-hari dan pengembangan

Keputusan ini sebagai Instruktur Pendidikan dan Latihan profesi Guru (PLPG) Tahap II Prryram Setifikasi Guru dalam labatan tahun 2014 yang dilaksanakan pada Rayon

Sama halnya pada hari ke-14 mempunyai persentase penyembuhan luka paling besar dibandingkan kelompok yang lain yaitu rata-rata sebesar 6,7%, dengan rata-rata persentase penyembuhan

Nilai pilihan seperti nilai flora dan fauna yang saat ini belum dimanfaatkan yang secara potensial di masa yang akan datang dapat bermanfaat dan nilai keberadaan dari flora dan