PRINSIP-DASAR
PRINSIP-DASAR
ONKOLOGI RADIASI
ONKOLOGI RADIASI
dr. Dyah Erawati. Sp.Rad.(k) Onk.Rad dr. Dyah Erawati. Sp.Rad.(k) Onk.Rad
Instalasi Radioterapi, Lab/SMF Radiologi
Instalasi Radioterapi, Lab/SMF Radiologi
RSU Dr.Soetomo/FK. UNAIR Surabaya.
Terapi keganasan
Terapi keganasan
3 besar
3 besar
pengobatan penyakit
pengobatan penyakit
keganasan:
keganasan:
Operasi
Operasi
Radiasi
Radiasi
kemoterapi
kemoterapi
Treatment Photon Treatment PhotonTujuan
Tujuan
Memahami proses interaksi radiasi pengion
Memahami proses interaksi radiasi pengion
dengan materi biologik, secara fisik maupun
dengan materi biologik, secara fisik maupun
biologik, serta faktor yang mempengaruhinya
biologik, serta faktor yang mempengaruhinya
dalam rangka pemanfaatan radiasi pengion
dalam rangka pemanfaatan radiasi pengion
untuk pengobatan kanker .
Definisi
Radioterapi : pengobatan penyakit kanker
dengan sinar pengion .
Sinar pengion
gelombang
elektromagnetik atau
partikel berenergi yang
menimbulkan ionisasi
bila melewati berbagai
materi termasuk materi
biologi.
FISIKA RADIASI
Peran Fisika Radiasi Dalam Radioterapi:
Menjelaskan mekanisme interaksi radiasi pengion dengan materi, serta faktor yang mempengaruhinya Menetapkan sistem dosimetri, serta teknik pengukuran dosis in vitro dan in vivo
Mengukur dan memvisualisasikan distribusi dosis radiasi dalam fantom
Menyusun perencanaan radiasi Quality assurance
Ionizing Radiations Electromagnetic Particulate x-ray = γ-rays α-particles electrons (β-particles) neutrons protons π-meons heavy ions
Ionizing Radiations
Macam sinar pengion
I. Gel Elektromagnetik (non korpuskuler): - Panjang gel. Sangat pendek.
- Tidak bermassa dan bermuatan.
- Contoh : Sinar X dan sinar Gamma.
II. Kelompok partikel (korpuskuler)
- Bermassa dan bermuatan. - Daya tembus kecil.
- Contoh : - sinar alpha , bermuatan positif.
- sinar beta, bermuatan negatif Sr90, Au138
Tujuan Radiasi:
Dengan energi tinggi, akan menghancurkan
dan mensterilkan sel-sel tumor secara
langsung (direct) maupun tidak
langsung(indirect).
Prinsip :
Mematikan sel-sel kanker >>>, sel normal
<< (rasio terapeutik)
MEKANISME INTERAKSI RADIASI PENGION DENGAN MATERI :
tergantung dari besarnya energi - EFEK FOTO LISTRIK
- EFEK COMPTON
PRODUKSI PASANGAN POSITRON -ELEKTRON
Dosimetri :
1 . Paparan radiasi diudara,
- satuan: R (Rontgen) Sievert
2. Dosis = jumlah energi radiasi yang diserap persatuan berat jaringan, satuan rad (Radiation Absorbed Dose) Gy (Gray) = 1 Joule per 1 Kg jaringan. 1 Gy = 100 Rad = 100 cGy
Berbagai jenis alat ukur disesuaikan
dengan :
Jenis radiasi : foton, elektron
Besaran energi : kilovoltase, Megavoltase
Pengukuran diudara, dalam phantom, in vivo, dalam jaringan tubuh
Radiasi eksternal, brachyterapi, radiasi dengan sumber terbuka
Visualisasi Distribusi Dosis
Radiasi
Dalam phantom air atau phantom solid,
yang mempunyai kesamaan densitas
dengan jaringan lunak
Variasi tergantung dari jenis radiasi,
besaran energi radiasi
Proteksi radiasi
waktu
Jarak
TUJUAN RADIOBIOLOGI ( THE ART OF RADIOTHERAPY )
A B C DOSE in Gy p r o b a b i l i t y
Menjauhkan kurve TCP & NTCP
Sensitiser Protektor Dosis fraksinasi
X Ray
Ionisasi
efek langsung tidak langsung (DNA) (H2O)radikal bebas
SSB/DSB ect
P53 (G1 blok)
repair genes Apoptosis proliferasi
Rasio terapeutik
Perbandingan antara tingkat kemungkinan eradi kasi tumor dan kemungkinan terjadinya kerusa kan jaringan sehat pada lapangan radiasi dan
Rasio terapeutik optimal
Radiation physic
Physical aspect approach - supporting technique - Computer technology
( radiotherapy) - Imaging facility. Radiobiology
- Biological effect modifiers : - proliferation (G2/M hyperfractionated) - Heat (hyperthermi) - Oxygen (hyperbaric) - apoptosis
1.
Faktor intrinsik
( faktor dari dalam sel )
a. Siklus sel.
b. Kontrol genetik
2.
Faktor ekstrinsik
( faktor dari luar sel)
a. Oksigen.
b. bahan kimia : - radiosensitizer.
- radioprotektor.
Basic Principles cell
cycle
Cell cycle
G
1- RNA and protein synthesis
S - DNA synthesis
G
2- RNA and protein synthesis
M - mitosis
Respon jaringan thd radiasi tergantung
antara lain :
Radiosensitivitas sel.
Jumlah sel yang aktif dalam proliferasi ( Growth fraction ) Oksigenasi intraseluler.
Cara pemberian radiasi. - Radiasi tunggal
- Radiasi fraksinasi ( radiasi berulang dg dosis kecil, dan interval tertentu ).
LET ( Linier Energi Transfer) radiasi pengion. Hipertermi.
Respon jaringan kanker terhadap
radiasi :
Radiosensitif :
contoh :
- limfo-hematologi : leukemia, limfoma.
- sel benih : seminoma testis, disgerminoma.
- embrional : retinoblastoma, tumor wilms ( ginjal ) dosis : 30-40 Gy.
Radioresponsif : dosis 40-66Gy
kanker payudara, leher rahim, nasofaring, kulit.
Radioresisten : dosis diatas 70 Gy. Sarkoma kulit, tulang, melanoma.
•
•
Cara
Cara
pemberian
pemberian
radiasi
radiasi
1. Dos
1. Dosis tunggis tunggal ( al ( radiasi tradiasi tunggal) unggal) --- sekal--- sekalii
pemberian.
pemberian.
2. Radi
2. Radiasi asi fraksinasi fraksinasi ( radiasi ( radiasi berulang dg berulang dg dosis dosis kecil,kecil,
dan interval waktu tertentu)
dan interval waktu tertentu)
mis: 1,8-2 Gy/fraksi/hari
mis: 1,8-2 Gy/fraksi/hari
Seminggu 5 kali.
Dampak radiasi fraksinasi
Dampak radiasi fraksinasi
dibandingkan radiasi tunggal, radiasi fraksinasi akan
dibandingkan radiasi tunggal, radiasi fraksinasi akan
menghasilk
menghasilkan : an : - kematian sel tumor >>>- kematian sel tumor >>>
- keutuhan jaringan normal
- keutuhan jaringan normal lebihlebih
dapat dipertahankan
dapat dipertahankan
Dampak radiasi tunggal
Dampak radiasi tunggal
Jr. tumor mengandung sel yang
Jr. tumor mengandung sel yang heterogenheterogen
bila diberikan dosis tunggal akan menyebabkan
bila diberikan dosis tunggal akan menyebabkan
tersisanya sel yang resisten yang mampu
tersisanya sel yang resisten yang mampu
berkembang terus
berkembang terus
perlu
Rasional dari fraksinasi berdasarkan
Rasional dari fraksinasi berdasarkan
pada :
pada :
Konsep 5 R :
Konsep 5 R :
1.
1.
Reoksigenas
Reoksigenas
i.
i.
2. Redistribusi.
2. Redistribusi.
3. Repair( reparasi)
3. Repair( reparasi)
4. Repopulasi
4. Repopulasi
5.
Rasional…….
Rasional…..
Proses redistribusi :
radiasi pertama kematian sel yg sensitive (fase M/G2), sdng fase yg lain terus berlanjut, shg
saat radiasi kedua sel dlm fase G1 dan S tsb sdh ada dalam fase G2/M.
dst..
Proses repair
pada jr. sehat berlangsung lebih cepat dari rata-rata sel kanker.
Normal cell repair better between radiation treatment
Malignant cell do not repair readily after radiation treatment
Rasional……...
Proses repopulasi
- repopulasi jaringan sehat.
- perlu waspada adanya accelerated repopulasi dari sel tumor selama berlangsungnya radiasi, setelah minggu ke 3/4 dari radiasi fraksinasi.
Unit Radioterapi
I. Sumber Daya Manusia
A. Dr. ahli radioterapi ( Radiation oncology)
di Ind : Dr. ahli radiology + pendidikan subspesialisasi onkologi radiasi.
B. Ahli fisika radiasi
Sarjana fisika + pendidikan khusus untuk penerapan radiasi pada pengobatan.
C. Radiographer khusus radioterapi. D. Ahli tehnik/sarana tehnik.
E. perawat.
Unit radioterapi…... II. Pesawat radiasi
1. Radiasi eksterna ( teleterapi ) 2. Brakhiterapi
III. Sarana penunjang
1. Simulator.
2. Treatment Planning System (TPS)
3. Kamar cetak ( mould room) & immobilisasi 4. Ruang perawatan sehari.
IV. Gedung
-
ketebalan dinding harus dihitung, min 1,5-2 m beton konkrit.- arah lobang pemipaan harus ditegaskan proteksi radiasi
Ditinjau dari sumbernya
:
A. Generator listrik.
B. Alamiah
hasil dari prosesradioisotop dan menghasilkan sinar Gamma, sinar beta,
Modalitras…….
GENERATOR LISTRIK :
- Sinar X dan sinar Gamma.
- Berdasarkan energi :
I. Kilovolt
: - Grenz ray ( 10-20Kv.)
- Contact therapy ( 40-50Kv)
- Superficial therapy ( 50-150Kv)
Modalitas……..
II. Megavoltage
Menghasilkan sinar dengan energi minimal
1 megavolt.
Contoh : LINAC
Cobalt
60.Betatron
Cyclotron
SUMBER ALAMIAH
1. Sumber terbuka : I
131, Au
198.Radiasi eksterna (teleterapi)
- kilovolt
- megavolt : - cobalt 60, LINAC
Brakhiterapi ( sealed radioactive source)
- Manual.
- After loading : - manual
- remote control.
Radiasi interna (unsealed radioactive source)
Terapi sistemik : Jodium131 ( I131)
Mempunyai jarak tertentu
Keutungan : mencakup target yang luas (lokoregional)
RIWAYAT :
1898
Ra 226 ditemukan o/ Currie.
5 tahun kemudian ada laporan keberhasilan
RTX dg Ra.
Perkembangan metode Paris, Stockholm,
Manchester.
Perkembanagan radioisotop selain radium:
Cs 137, Co 60, I125, Ir 192.
Brakhiterapi…..
Prinsip : mendekatkan sumber radiasi pada/didalam target radiasi.
Keuntungan :
1. Distribusi dosis radiasi lebih terlokalisir. 2. Kerusakan jr. normal sekitarnya <<< 3. Kontrol tumor >>>
4. Waktu tx lebih singkat, bila dibandingkan radiasi eksterna konvensional m kesempatan tumor repopulasi selama terapi.
Brakhiterapi…….
Kontra indikasi :
- tumor sangat besar.
- tumor telah menginfiltrasi tulang/ batas target tak jelas.
Digunakan :
1. Modalitas tunggal radikal terapi t.u : - localized tumor.
- diameter tu. 5mm/ < - target volume jelas. 2. Booster kombinasi dg : operasi
radiasi eksterna. Dasar radiobiologi brakhiterapi = radiasi eksterna.
Brakhiterapi……..
Penggolongan Brakhiterapi :
A. Letak sumber radioaktif
- interstitiil brakhiterapi didalam tumor. - contact brakhiterapi didekat tumor.
Intracaviter, intraluminer, surface ( plesiotherapy), endovasculer.
B. Waktu radiasi
1. Permanent implant. 2. Temporary implant
C.Dose Rate ( laju dosis ), ICRU 38 - LDR ( 0,4-2 Gy/h)
- MDR ( 2-12 Gy/h) - HDR ( > 12 Gy/h)
Brakhiterapi……
Tehnik aplikasi :
- Tehnik manual : hanya untuk LDR
- Tehnik afterloading :
kelebihan : aman untuk petugas.
lebih akurat pemasangan
aplikator kosong.dapat untuk
HDR, shg penyinaran
Brakhiterapi …….
Radium 226 (Ra
226) tidak direkomendasikan
untuk pemakaian dalam radioterapi ditinjau
dari segi proteksi
APLIKATOR SERVIKS VAGINAL SILINDER ALAT BRAKHI CONTAINER SOURCE
Duplikator alat terapi radiasi menggunakan
diagnostic X ray
- radiografi film
- fluoroscopy
dilengkapi dg Gantry yang dapat berputar
360
0,dapat mengindentifikasi secara
geometris yang dapat berhubungan dengan
treatment beam.
MACAM SIMULATOR
1. KONVENSIONAL
2. SIMULATOR - CT
Perencanaan dalam radioterapi yang
dilakukan dengan system komputer,
dalam bentuk 2D /3D
Tujuan :
1. Melokalisir volume tumor GTV, CTV, PTV.
2. Mengukur skema pasien/volume target organ resiko.
3. Kalkulasi distribusi dosis dan menentukan konfigurasi .
IMMOBILISASI
Tujuan :
supaya posisi pasien tetap sama
selama penyinaran berlangsung dan dapat
dibuat tanda-tanda marker pada alat
immobilisasi tersebut sehingga marker
tersebut tidak hilang.
POSISI PASIEN WAKTU RADIASI DENGAN LINAC / MLC
PERAN RADIASI
DEFINITIF
Tx. Utama / tx. Tunggal.
AJUVAN atau KOMBINASI dengan ;
A. Operasi : - pre opx, IORT, post opx.
B. Sitostatika/ Kemoterapi.
Tujuan : - mematikan sel kanker yg
mungkin telah tersebar sistemik.
- meningkatkan efek radiasi
TAHAPAN RADIASI
PRE PLANNING PLANNING RT TREATMEMT TREATMENT DELIVERY FOLLOW UPClinical evaluation and staging e.g. T.N.M.
Treatment intent RADICAL or PALLIATIVE
Choice of treatment : - surgery.
- radiotherapy.
- chemotherapy.
Description of treatment.
Method of patient immobilization.
Image acquisition of tumor and patient data
for planning.
Delineation of volumes ( GTV, CTV, PTV)
Choice of technique and beam modification.
Computation of dose distribution
Implementation of treatment
Verification
Monitoring of treatment
Recording and reporting treatment.
Evaluation of treatment.
KONTROL TUMOR.
EFEK SAMPING RADIASI
Umum : pada umumnya akut dan berhubungan dengan keadaan umum lelah, lesu, nafsu makan menurun, (radiation sickness
syndrome)
Lokal , tgt daerah yag diradiasi.
Berlangsung akut dan kronis.
Akut : timbul selama berlangsung radiasi sp 3 bl akhir radiasi. Umumnya reversibel.
Kronis : timbul dg periode laten lebih dari 3 bl.
Faktor-faktor prediksi respon
radiasi
A. KLINIS : - lokasi tumor.
- stadium/besar tumor. - gambaran histopatologi. - status penampilan
- darah lengkap : Hb, lekosit,trombosit. B. NON KLINIS : - kinetik sel (proliferasi)
- ploidy/ sitogenetik - ekspresi gen